tugas agama

17
Pengertian keluarga Settels, B.H., dalam Sussman & Steinmetz (1987) mengemukakan terdapat beberapa pendekatan dalam eksplorasi pengertian keluarga, diantaranya adalah : 1) keluarga dipandang sebagai abstraksi dari ideologi, 2) keluarga diposisikan memiliki citra romantis, 3) keluarga sebagai satuan perlakuan intervensi, 4) keluarga sebagai proses, 5) keluarga sebagai tujuan akhir (last resort), dan 6) keluarga dipandang sebagai suatu jaringan. Indonesia telah merumuskan pengertian keluarga seperti yang dicantumkan dalam UU No 10/1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Tim perumus mendefinisikan keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami- istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (BKKBN, 1992). sedangkan pengertian yang lebih komprehensif diberikan kaum fungsionalis (penganut faham struktural-fungsional) yang memandang keluarga sebagai struktur yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anggotanya, dan juga untuk memelihara masyarakat yang lebih luas (Pitts, 1964 dirujuk Kingsbury & Scanzoni, dalam Boss et al., 1993). Resolusi Majelis Umum PBB menguraikan fungsi-fungsi utama keluarga adalah : “Keluarga sebagai wahana untuk

Upload: nuraini-azizah

Post on 24-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

agama islam

TRANSCRIPT

Pengertian keluargaSettels, B.H., dalam Sussman & Steinmetz (1987) mengemukakan terdapat beberapa pendekatan dalam eksplorasi pengertian keluarga, diantaranya adalah : 1) keluarga dipandang sebagai abstraksi dari ideologi, 2) keluarga diposisikan memiliki citra romantis, 3) keluarga sebagai satuan perlakuan intervensi, 4) keluarga sebagai proses, 5) keluarga sebagai tujuan akhir (last resort), dan 6) keluarga dipandang sebagai suatu jaringan.Indonesia telah merumuskan pengertian keluarga seperti yang dicantumkan dalam UU No 10/1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Tim perumus mendefinisikan keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (BKKBN, 1992). sedangkan pengertian yang lebih komprehensif diberikan kaum fungsionalis (penganut faham struktural-fungsional) yang memandang keluarga sebagai struktur yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anggotanya, dan juga untuk memelihara masyarakat yang lebih luas (Pitts, 1964 dirujuk Kingsbury & Scanzoni, dalam Boss et al., 1993).Resolusi Majelis Umum PBB menguraikan fungsi-fungsi utama keluarga adalah : Keluarga sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan sosialisasi anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan lingkungan sosial yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera (Megawangi, 1994). Keluarga berfungsi untuk mengelola sumberdaya yang dimiliki (fungsi ekonomi) melalui prokreasi, sosialisasi (termasuk penetapan peran sosial), dukungan dan perkembangan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi (cinta kasih, ikatan suami-istri), perkembangan, termasuk moral (agama), loyalitas dan sosialisasi.Fungsi KeluargaDalam perkembangannya kita mengenal 8 fungsi dan tujuan terbentuknya keluarga yaitu:1.Fungsi ReproduksiKeluarga yang dibangun melalui lembaga suci pernikahan, dimaksudkan untuk melahirkan keturunan yang sah. Namun saat ini, makin banyak keluarga yang tidak mampu melaksanakan fungsi ini. Faktor yang mempengaruhidiantaranya adalah gaya hidup tak sehat sehingga memicu kegagalan pasangan suami-istri mendapatkan keturunan. Di sisi lain, keluarga makin membatasi jumlah keturunan karena adanya kekhawatiran-kekhawatiran seperti: biaya persalinan mahal, biaya pendidikan anak mahal, dan malu kalau banyak anak. Terlebih kaum perempuan, makin banyak yang enggan hamil, melahirkan dan menyusui anak karena sibuk berkarier atau takut merusak keindahan tubuhnya. Padahal, bila fungsi reproduksi ini diabaikan, eksistensi keluarga dan bahkan manusia akan terancam.2.Fungsi EkonomiTerbentuknya keluarga, berarti terwujudnya kesatuan dan kemandiri ekonomi. Keluarga mendapatkan harta dan membelanjakan untuk memenuhi keperluan seluruh anggota keluarga sehingga terwujud kesejahteraan. Namun, fungsi ini kerap sulit dilakukan sebuah keluarga manakala problem akses terhadap sumber-sumber ekonomi tertutupi. Banyak pengangguran dari kalangan suami, padahal dialah penopang nafkah keluarga. Di sisi lain, harga-harga kebutuhan pokok terus meroket sehingga nafkah kerap tak mencukupi untuk seluruh anggota keluarga. Sehingga tidak mengherankan apabila masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.3.Fungsi SosialFungsi sosial di sini dimaksudkan bahwa dengan adanya keluarga otomatis memberikan status pada seseorang yang menjadi anggota keluarga selain itu juga terkadang menjadi sebuah prestise kepada anggota keluarga.4.Fungsi ProtektifFungsi protektif yang dapat dilakukan keluarga diantaranya adalah dengan melindungi anggotanya dari ancaman fisik, ekonomis dan psikososial.5.Fungsi RekreatifSelain fungsi-fungsi yang sudah disebutkan di atas, keluarga juga memberikan fungsi rekreatif bagi para anggotanya yaitu memberikan hal-hal yang bersifat menyenangkan atau yang bersifat hiburan.6.Fungsi AfektifIdealnya, keluarga merupakan sumber kasih sayang yang didapat oleh seseorang karena tumbuh kembang seseorang secara tidak langsung dipengaruhi oleh kasih sayang yang diberikan oleh keluarga. Namun sekarang ini, banyak anak-anak yang tidak memperoleh kasih sayang yang cukup dari keluarganya.7.Fungsi EdukatifFungsi edukatif di sini adalah dengan memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya bagi anak-anak dan ataupun anggota keluarga lainnya.8.Fungsi ReligiusDalam hal ini, fungsi religius dilakukan dengan memberikan pengalaman keagamaan kepada para anggota.

Dalam Islam fungsi keluarga meliputi :a. Penerus misi umat IslamDalam sejarah, dapat kita lihat bagaimana islam sanggup berdiri tegap dalam menghadapi berbagai ancaman dan bahaya. Demikianlah berlomba-lomba untuk mendapatkan keturunan yang bermutu merupakan faktor penting yang telah memelihara keberadaan umat islam yang sedikit. Pada waktu itu menjadi pendukung islam dalam mempertahankan kehidupannya ( Berkeluarga )b. Perlindungan terhadap akhlak Islam memandang pembentukan keluarga sebagai sarana efektif memelihara pemuda dari kerusakan dan melindungi masyarakat dari kekacauan. Karena itulah Rasulullah bersabda : Wahai pemuda, siapa diantara kalian yang berkemampuan maka menikahlah, karena nikah lebih melindungi mata dan farji, dan barang siapa yang tidak mampu maka hendaklah shoum, karena shoum itu baginya daalah penenang. ( HR. AL-Khosah dari Abdullahbin Masud )c. Wahana pembentukan generasi Islam Keluarga lah sekolah kepribadian pertama dan utama bagi anak.Penyair kondang Hafidz Ibrohim mengatakan : Ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya. Bila engkau mendidiknya berarti engkau telah menyiapkanbangsa yang baik perangainya. Ibu sangat berperan dalam pendidikan keluarga, sementara ayah mempunyai tugas yaitu menyediakansarana bagi berlangsungnya pendidkan tersebut. Keluarga lah yang menerapkan sunnah Rasul dari bangun tidur sampai sampai akan tidur lagi. Maka tercipta lah generasi islam yang handal dan berkualitasd. Memelihara status sosial dan ekonomiDalam pembentukan keluarga, islam mewujudkan ikatan dan persatuan. Dengan adanya ikatann keturunan maka diharapkan akan mempererat tali persaudaraan anggota masyarakat dan bangsa.Islam memperbolehkan pernikahan antar bangsa Arab dan Ajam ( Non Arab ),antara kulit putih dan kulit hitam, anatara orang timur dengan orang barat. Berdasarkan fakta ini Islam sudah mendahului semua system Demokrasi dalam mewujudkan persatuan ummatFungsi ekonomi dalam keluarga akan Nampak. Rasul bersabda : Nikahilah wanita, karena ia akan mendatangkan Maal. (HR. Abu Dawud, dari Urwah RA). Perkawinan adalah sarana untuk mendapakan sarana keberkahan dibandingkan dengan bujangan, berkeluarga lebih hemat ekonomis dan lebih giat dalam mencari nafkah.e. Menjaga kesehatan Pernikahan memelihara para pemuda yang sering melakukan kebiasaan onani yang menguras tenaga dan dapat mencegah penyakit kelamin.f. Memantapkan spiritual (Ruhiyyah)Pernikahan sebagai pelengkap dari keimanan dan pelapang jalan menuju sabilillah, hati menjadi tenang bersih dari berbagi kecenderungan dan jiwa terlindung dari berbagai was was.g. Menegakan keluarga yang SakinahKeluarga Sakinah adalah keluarga yang terbentuk dari pasangan yang baik kemudian menerapakan nilai nilai Islam dalam melakukan hak dan kewajiban rumah tanggasertam mendidik anak dalam suasana mawadah warohmah. Dan difirmankan Allah SWT dalam surat Ar-Ruum ayat 21 artinya : Dan diantara tanda-tanda ia ciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenang kepadanya dan dijadikannyadiantaramu rasa cinta dan kasih sayan. Sesungguhnyadalam hal ini terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang memikirkan . (QS. Ar-Ruum : 21).Karakteristik Keluarga Sakinah,Mawadah ,dan WarahmahDalam hal keluarga seringkali terdengar sebutan keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Sakinah artinya tentram, yaitu adanya kepercayaan dalam berumah tangga, dan saling memahami sifat pasangan masing-masing. Keluarga sakinah menunjukan keluarga yang tenang dan damai. Mawaddah artinya cinta, yang merupakan tahapan berikutnya yang dirasakan pada pasangan. Cinta yang didasarkan atas rasa cinta kepada Allah SWT. Keluarga mawaddah menunjukan keluarga yang saling mencitai dan menyayangi. Rahmah artinya rahmat, merupakan akhir dari segala perasaan. Dalam tahap ini yaitu menjalankan pernikahan dengan benar-benar sehingga memproleh ridha Allah SWT. Dalam garis besar tujuan keluarga yaitu menjadi tempat yang tenang dan harmonis sebagai tempat lahirnya keturunan yang baik yang kemudian menajadi bagian masyarakat yang membangun. Sementara fungsi dari keluarga selain untuk mengikat cinta satu sama lain juga sebagai pembentuk generasi penerus keluarga.Dalam hal kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah yang terjadi adalah bagaimana peran keluarga sebagai pembentuk pribadi seorang anak yang akan tumbuh di tengah masyarakat, karena yang terjadi yaitu sebuah perilaku sekelompok orang merespon dengan tidak baik suatu keadaan. Perilaku kerasan terhadap jemaah Ahmadiyah dapat dihindari jika setiap individu memiliki bekal kepribadian yang baik. Di dalam keluarga ada pembagian peran untuk mencapai tujuannya. Seorang ayah sebagai kepala keluarga menjadi peran sentral dalam pembentukan karakter keluarga yang akan diturunkan kepada anak. Anak kelak akan tumbuh dan berkembang pula di masyarakat dan merepresentatifkan apa yang dia dapat dalam keluarga. Apabila sebuah keluarga dapat membangun pribadi yang kuat dan baik maka setiap individu dapat menerapkan hal yang ditanamkan dalam keluarga diantaranya yaitu jiwa kritis dan kedamaian. Dalam keluarga sebaiknya ditanamkan bagaimana kehidupan dengan masyarakat yang plural sehingga bisa terwujud pribadi yang saling menghargai tanpa adanya main hakim sendiri. Meskipun Ahmadiyah sudah terbukti sebagai agama menyimpang diimbangi dengan adanya keputusan petinggi negeri ini, namun Indonesia merupakan negara hukum yang semuanya telah tercatat dan tersusun. Disinilah peran kelauarga yang sangat penting sehingga hal-hal seperti di atas tidak terulang kembali. Sejatinya prilaku seseorang yang diperlihatkan adalah cerminan bagaimana keluarga membentuknya. Disinilah peran penting sebuah kelaurga dalam pengkarakteran seseorang karena pohon yang baik akan menumbuhkan buah yang baik, begitupula sebaliknya pohon yang buruk akan memiliki buah yang buruk. Selain pendidikan formal yang diberikan, baiknya keluarga juga menanamkan dengan kuat pendidikan agama dan sosial kemasyarakatan.Menurut terminologi bahasa Arab, Sakinah artinya tenang, terhormat, aman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan. Mawaddah artinya jenis cinta membara, yang menggebu-gebu kasih sayang pada lawan jenisnya (bisa dikatakan mawaddah ini adalah cinta yang didorong oleh kekuatan nafsu seseorang pada lawan jenisnya). Wa Rahmah artinya dan ampunan, anugerah, karunia, rahmat, belas kasih, rejeki. Jadi, keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah itu artinya keluarga yang semua anggota keluarganya merasakan cinta kasih, keamanan, ketentraman, perlindungan, bahagia, keberkahan, terhormat, dihargai, dipercaya, penuh rezeki dan dirahmati oleh Allah SWT.Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst);(a) memiliki kecenderungan kepada agama,(b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda,(c) sederhana dalam belanja,(d) santun dalam bergaul dan(e) selalu introspeksi.Dalam hadis Nabi juga disebutkan bahwa: empat hal akan menjadi faktor yang mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mari), yakni :(a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah),(b) anak-anak yang berbakti,(c) lingkungan sosial yang sehat , dan(d) dekat rizkinya.Ciri-ciri keluarga skinah mawaddah wa rahmah itu antara lain:1. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst); (a) memiliki kecenderungan kepada agama, (b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda, (c) sederhana dalam belanja, (d) santun dalam bergaul dan (e) selalu introspeksi. Dalam hadis Nabi juga disebutkan bahwa: empat hal akan menjadi faktor yang mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mari), yakni (a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah), (b) anak-anak yang berbakti, (c) lingkungan sosial yang sehat , dan (d) dekat rizkinya.2. Hubungan antara suami isteri harus atas dasar saling membutuhkan, seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna, Q/2:187). Fungsi pakaian ada tiga, yaitu (a) menutup aurat, (b) melindungi diri dari panas dingin, dan (c) perhiasan. Suami terhadap isteri dan sebaliknya harus menfungsikan diri dalam tiga hal tersebut. Jika isteri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak menceriterakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Jika isteri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga sebaliknya. Isteri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus tampil membanggakan isteri, jangan terbalik jika saat keluar rumah istri atau suami tampil menarik agar dilihat orang banyak. Sedangkan giliran ada dirumah suami atau istri berpakaian seadanya, tidak menarik, awut-awutan, sehingga pasangannya tidak menaruh simpati sedikitpun padanya. Suami istri saling menjaga penampilan pada masing-masing pasangannya.3. Suami isteri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial dianggap patut (ma`ruf), tidak asal benar dan hak, Wa`a syiruhunna bil ma`ruf (Q/4:19). Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma`ruf. Hal ini terutama harus diperhatikan oleh suami isteri yang berasal dari kultur yang menyolok perbedaannya.4. Suami istri secara tulus menjalankan masing-masing kewajibannya dengan didasari keyakinan bahwa menjalankan kewajiban itu merupakan perintah Allah SWT yang dalam menjalankannya harus tulus ikhlas. Suami menjaga hak istri dan istri menjaga hak-hak suami. Dari sini muncul saling menghargai, mempercayai, setia dan keduanya terjalin kerjasama untuk mencapai kebaikan didunia ini sebanyak-banyaknya melalui ikatan rumah tangga. Suami menunaikan kewajiabannya sebagai suami karema mengharap ridha Allah. Dengan menjalankan kewajiban inilah suami berharap agar amalnya menjadi berpahala disisi Allah SWT. Sedangkan istri, menunaikan kewajiban sebagai istri seperti melayani suami, mendidik anak-anak, dan lain sebagainya juga berniat semata-mata karena Allah SWT. Kewajiban yang dilakukannya itu diyakini sebagai perinta Allah, tidak memandang karena cintanya kepada suami semata, tetapi di balik itu dia niat agar mendapatkan pahala di sisi Allah melalui pengorbanan dia dengan menjalankan kewajibannya sebagai istri.5. Semua anggota keluarganya seperti anak-anaknya, isrti dan suaminya beriman dan bertaqwa kepada Allah dan rasul-Nya (shaleh-shalehah). Artinya hukum-hukum Allah dan agama Allah terimplementasi dalam pergaulan rumah tangganya.6. Riskinya selalu bersih dari yang diharamkan Allah SWT. Penghasilan suami sebagai tonggak berdirinya keluarga itu selalu menjaga rizki yang halal. Suami menjaga agar anak dan istrinya tidak berpakaian, makan, bertempat tinggal, memakai kendaraan, dan semua pemenuhan kebutuhan dari harta haram. Dia berjuang untuk mendapatkan rizki halal saja.7. Anggota keluarga selalu ridha terhadap anugrah Allah SWT yang diberikan kepada mereka. Jika diberi lebih mereka bersyukur dan berbagi dengan fakir miskin. Jika kekurangan mereka sabar dan terus berikhtiar. Mereka keluarga yang selalu berusaha untuk memperbaiki semua aspek kehidupan mereka dengan wajib menuntut ilmu-ilmu agama Allah SWT

Sumber :Muhyidin, Muhammad, Qu Anfusakum wa ahlikum nara, Diva Press,Yogyakarta, 2006. Mz, Zainuddin, K.H, Ceramah mencari jodoh, 2010http://aslamiyah.abatasa.com http://keluargasakina.com/667/fungsi-keluarga/

solusi perdagangan anak :

Rendahnya tingkat ekonomi, pendidikan, dan situasi psikologis adalah penyebab utama terjadinya perdagangan manusia. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan agar kasus perdagangan anak dapat berkurang. Solusi pertama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui penyuluhan pemuka agama dan pemerintah. Apabila kesadaran masyarakat akan bahaya dari perdagangan manusia sudah muncul, maka diharapkan tingkat perdagangan manusia akan sdikit berkurang.

Solusi kedua adalah memperluas tenaga kerja, fokus pada program Usaha Kecil Menengah (UKM), serta pemberdayaan perempuan. Apabila lapangan kerja di Indonesia sudah cukup memenuhi kebutuhan masyarakat, maka keinginan untuk bermigrasi dan bekerja di luar negeri akan berkurang dan resiko perdagangan anak pun akan semakin berkurang juga.

Solusi lainnya adalah memberikan pengetahuan dan penyuluhan seefektif mungkin kepada masyarakat. Untuk dapat mencegah masalah ini, perlu diadakan penyuluhan dan sosialisasi masalah yang rutin mengenai perdagangan manusia kepada masyarakat. Dengan sosialisasi secara terus-menerus, masyarakat akan mengetahui bahaya masalah ini dan bagaimana solusinya. Pendidikan tentu saja tidak hanya diberikan kepada masyarakat golongan menengah ke atas. Justru pendidikan tersebut harus diberikan kepada kaum kelas bawah, karena mereka rentan sekali menjadi korban praktik perdagangan manusia. perdagangan manusia seringkali terjadi pada masyarakat dengan taraf pendidikan yang cukup rendah. Pendidikan harus diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua lapisan masyarakat.

Setelah masyarakat mengetahui masalah ini, saatnya mereka memberitahu keepada orang lain yang belum tahu. Apabila informasi seperti ini tidak disebarluaskan, maka rantai masalah ini tidak akan pernah terputus. Sudah menjadi kewajiban masyarakan untuk menyampaikan apa yang terjadi pada orang lain, terlebih lagi orang-orang yang dianggap berpotensi mengalami tindakan perdagangan anak dan wanita. Sebab, orang yang tidak mengetahui adanya permasalahan ini tidak akan menyadari bahwa hal ini mungkin telah terjadi pada orang lain di sekitar mereka.

Solusi terakhir adalah berperan aktif untuk mencegah. Setelah mengetahui dan berusahaa berbagi dengan masyarakat yang lain, kita juga dapat berperan aktif untuk menanggulangi permasalahan ini. Berperan aktif dapat dilakukan dengan cara melaporkan kasus perdagangan manusia yang diketahui kepada pihak yang berwajib. Masyarakat juga bisa mengarahkan keluarganya untuk lebih berhati-hati terhadap orang lain, baik yang tidak dikenal maupun yang sudah dikenal. Mungkin hal yang dilakukan hanyalah sesuatu yang kecil dan sederhana, namun apabila semua orang bergerak untuk turut melakukannya, bukan tidak mungkin masalah ini akan teratasi.

Pada dasarnya, perdagangan anak sangat sulit teratasi mengingat banyaknya perdagangan terselubung yang sulit dilacak oleh pihak kepolisian. Bagi mereka, hak asasi manusia sudah tak penting lagi, prioritas mereka adalah kekayaan dan kepuasan. Dampak bagi korban pun sangat buruk Dan permasalahan seperti ini harus diusut sampai ke akar-akar yang paling dalam, agar masyarakat tidak perlu resah lagi dan perdagangan anak dan wanitapun dapat dihentikanUpaya Meminimalisir Terjadinya Perdagangan Anak

Meminimalisir terjadinya kasus perdagangan anak dapat dilakukan dengan cara:1)Pendidikan dasar 9 tahun2)Memberikan pendidikan luar sekolah3)Pendidikan keterampilan bagi anak yang tidak ingin bersekolah di sekolah formalSosialisasi mengenai bahaya perdagangan anak pada teman sebaya dan atau penduduk desa4)Sosialisasi arti keluarga dan masyarakat pada teman sebaya termasuk hak anak yangmengalami kekerasan dalam rumah tangga5)Membentuk dan mengaktifkan jaringan perlindungan anak di desa6)Memberikan sanksi/hukuman baik hukuman penjara maupun hukuman sosial dari masyarakat bagi pelaku perdagangan anak7)Mengkampanyekan, menyosialisasikan isu trafiking anak kepada banyak pihak bahwa praktek trafiking anak adalah tindakan kriminal yang bertentangan dengan hukum internasional dan nasional serta merusak masa depan anak-anak yang menjadi korban8)Mengajak berbagai pihak untuk tidak mau menggunakan anak-anak yang menjadi korban, baik sebagai pekerja di rumah tangganya, sebagai pekerja di pabrik/perusahaan atau tempat usaha milik mereka, sebagai pelayan seksual atau sebagai calon anak adopsi.9)Kabarkan bahwa pihak-pihak yang menerima korban anak-anak ini, meski mungkin dengan maksud baik, sangat terbuka untuk juga dilibatkan sebagai tersangka pelaku kejahatan.10)Sosialisasikan bahwa pidana menyangkut trafiking berarti diterapkan bukan saja kepada pelaku atau yang ikut membantu pelaku, tetapi juga pihak yang mengetahui terjadinya tindak pidana trafiking namun tidak melaporkan kasus itu kepada pihak kepolisian. Intinya, mendiamkan juga adalah tindak pidana.