tugas agama

9
A. Latar Belakang Kerajaan Allah = Surga. untuk membayangkan seperti apa itu Kerajaan Allah, bayangkan saja bagaimana itu surga. Surga itu tempat berkumpul para kudus, dimana Allah sendiri menjadi rajanya. Hidup para kudus adalah hidup kudus. Hanya ada kedamaian, kebahagiaan, sukacita, sejahtera, kebaikan, kebenaran, keadilan dan cinta kasih. Tidak ada sakit, kematian, kemiskinan dan kemalangan lainnya. Namun bagaimana Kerajaan Allah bisa hadir di bumi. Bumi berisi makhluk tidak kekal yang tentu akrab dengan masalah kefanaan. Tidak mungkin ada kedamaian, kebahagiaan, sukacita dan cinta kasih total. Tetap saja ada sakit dan kematian, kemiskinan dan kemalangan. B. Yesus Mewartakan Kerajaan Allah. Manusia tanpa dosa? Dunia tanpa kemiskinan? Tanpa Permusuhan dan kebencian? Apa mungkin? a. Alasan Kedatangan Yesus Bumi dan segala isinya adalah ciptaan Allah, maka dunia ini sejak awal adalah wilayah kerajaan Allah . Namun mengapa Yesus perlu datang untuk mewartakan KA? Zaman para Bapa Bangsa (Abraham, Ishak, Yakub, Musa), umat Allah tahu dan sadar bahwa mereka adalah umat Allah, dan Allah adalah Bapa mereka. (Zaman Daud hingga kini, Bapa itu juga disebut Raja Agung). Namun lama sesudahnya, ketika umat Israel makin jauh dari jaman Bapa Bangsa, umat Israel hidup makin jauh dari prilaku umat Allah. Dosa meraja lela. Akibat dosa ini sangat beragam, sebab bentuknya pun beragam. Bagaimana mengatasinya? Dengan kuasa-Nya langsung melenyapkan dosa, tidak mungkin. Sebab melenyapkan dosa begitu saja berarti melenyapkan semua manusia, padahal Allah sudah berjanji pada zaman Nuh untuk tidak lagi melenyapkan manusia.

Upload: maximustigo

Post on 06-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

axa

TRANSCRIPT

A.Latar BelakangKerajaan Allah = Surga. untuk membayangkan seperti apa itu Kerajaan Allah, bayangkan saja bagaimana itu surga. Surga itu tempat berkumpul para kudus, dimana Allah sendiri menjadi rajanya.Hidup para kudus adalah hidup kudus. Hanya ada kedamaian, kebahagiaan, sukacita, sejahtera, kebaikan, kebenaran, keadilan dan cinta kasih. Tidak ada sakit, kematian, kemiskinan dan kemalangan lainnya.Namun bagaimana Kerajaan Allah bisa hadir di bumi. Bumi berisi makhluk tidak kekal yang tentu akrab dengan masalah kefanaan. Tidak mungkin ada kedamaian, kebahagiaan, sukacita dan cinta kasih total. Tetap saja ada sakit dan kematian, kemiskinan dan kemalangan.

B.Yesus Mewartakan Kerajaan Allah.

Manusia tanpa dosa? Dunia tanpa kemiskinan? Tanpa Permusuhan dan kebencian? Apa mungkin?a. Alasan Kedatangan Yesus

Bumi dan segala isinya adalah ciptaan Allah, maka dunia ini sejak awal adalah wilayah kerajaan Allah .Namun mengapa Yesus perlu datang untuk mewartakan KA?Zaman para Bapa Bangsa (Abraham, Ishak, Yakub, Musa), umat Allah tahu dan sadar bahwa mereka adalah umat Allah, dan Allah adalah Bapa mereka. (Zaman Daud hingga kini, Bapa itu juga disebut Raja Agung). Namun lama sesudahnya, ketika umat Israel makin jauh dari jaman Bapa Bangsa, umat Israel hidup makin jauh dari prilaku umat Allah. Dosa meraja lela. Akibat dosa ini sangat beragam, sebab bentuknya pun beragam. Bagaimana mengatasinya? Dengan kuasa-Nya langsung melenyapkan dosa, tidak mungkin. Sebab melenyapkan dosa begitu saja berarti melenyapkan semua manusia, padahal Allah sudah berjanji pada zaman Nuh untuk tidak lagi melenyapkan manusia.Manusia telah berdosa terhadapALLAH MAHA TINGGI. Makadosa itu begitu besar dan tak dapat diampuni. Karena tak terampuni, apakah mungkin manusia semuanya dinerakakan? Tidak! Allah menciptakan manusia bukan untuk dilenyapkan tapi agar kembali kepada-Nya dalam cinta. Tapi menerima kembali manusia dengan dosanya juga mustahil, DOSA tidak dapat bersatu dengan YANG KUDUS.Agar manusia bisa bersatu dengan ALLAH yang KUDUS maka Dosa itu harus ditebus / dibayar. Dengan apa? Tidak ada yang setara dengan ALLAH kecuali ALLAH sendiri.Jalan satu-satunya adalah Allah datang sendiri untuk memulihkan kerajaannya yang telah rusak karena dosa manusia. Maka Lahirlah YESUS KRISTUS yang adalah ALLAH 100%, tapi karena Dia dikandung dalam diri manusia danlahir maka Dia memiliki DNA Maria, maka sekaligus MANUSIA 100%. Sebagai manusia Dia dapat menderita, sakit, dan akhirnya mati.KASIH.Itulah alasan utamanya. Yesus yang adalah Tuhan merendahkan diriNya agar manusia diselematkan, utang dosa kita dilunaskan. Dalam diri Yesus kita jadi tahu bahwakasih adalah kesediaan dan sikap rela berkorban untuk kebaikan orang lain.

b.Kerajaan Allah Sudah DekatYesus mewartakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, bahkan sudah datang terutama dalam diri Yesus. Ketika Yesus berkeliling Palestina untuk mewartakan Kabar Baik, sehingga Kerajaan Allah mulai tampak ditengah-tengah umatNya ( lih. Luk 10 : 23 24).Pewartaan Kerajaan Allah yang sudah dekat itu terungkap dalam perumpamaan tentang pohon Ara (lih Mrk 13 : 28 32). Dekatnya Kerajaan Allah membawa nada ancaman dalam perumpamaan tentang orang yang menghadap hakim (lih Luk 12 : 57 58) untuk menuntut kembali pinjaman dari orang yang berhutang kepadanya. Maksud Yesus adalah : Kita sekalian adalah orang yang berhutang (berdosa)., maka harus segera dibereskan perkara itu (bertobat) supaya jangan terlambat; penghakiman terakhir sudah diambang pintu.Berdekatan dengan perumpamaan tentang pohon ara adalah perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur ( Luk 16 : 1 8 ). Perumpamaan in antara lain mau mengatakan bahwa orang harus cerdik, sebab Kerajaan Allah sudah diambang pintu untuk mengadakan pertanggungjawaban. Dekatnya Kerajaan Allah berarti juga dekatnya penghakiman Allah.Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah ( Luk 13 : 6-9) mau menggambarkan bahwa Allah itu sungguh sabar, tetapi jika pada waktunya orang tidak menghasilkan buah pertobatan (Luk 3: 8-9), maka penghakiman akan mendatangi orang itu.Penghakiman Allah akan datang secara tiba-tiba dan tidak disangka-sangka (Mat 24: 50). Hal ini diilustrasikan dalam perumpamaan tentang pencuri yang datang pada waktu malam disaat yang tidak diketahui (Mat 24: 43-44). Kedatangan Kerajaan Allah dan penghakiman yang tidak disangka-sangka itu terungkap dalam perumpamaan tentang gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh (Mat 24: 1-13).

c.Kerajaan Allah berarti Alla Mulai MemerintahKerajaan Allah berarti Allah yang memerintah sebagai raja. Allah yang memerintah dilukiskan oleh Yesus sebagi Bapa. Allah itu sungguh-sungguh Bapa yang baik hati dan suka mengampuni. Dalam perumpamaan domba yang hilang (Luk 15: 3-7 ), Yesus menggambarkan Allah yang suka mengampuni. Dalam perumpamaan orang-orang upahan dikebun anggur (Mat 20 :1-5), Allah digambarkan sebagai Bapa keluarga yang baik hatiterhadap orang-orang yang tidak berjasa. Orang yang dimaksud adalah pemungut cukai, pelacur, dan orang berdosa yang bertobat dan atas dasar kebaikan allah menerima pemerintahanNya.Dalam perumpamaan anka yang hilang atau Bapa yang mengasihi anak yang hilang (Luk 15 : 11-32) mau menunjukkan balas kasih dan ksi Allah terhadap orang yang berdosa dan sukacita Nya karena bertobat. Perumpamaan in juga sekaligus berisi kritik trhadap orang Farisi 9 yang dilambangkan anak yang sulung) yang membanggakan jasanya, tetapi tidak mengeti sikap hati Bapa. Ketiga perumpamaaan dalam Luk 15 : 1-32 (domaba yang hilang, dirham yang hilang, dan anak yang hilang) mau menekankan sukacita Allah yang menyambut orang berdosa yang bertobat ke dalam Kerajaan Nya.

d.kerajaan Allah Menurut Sikap Pasrah (Iman) Manusia Kepada AllahAllah meraja dengan kasih. Oleh karena itu, manusia dituntut sikap pasrah, dan sikap iman kepada Allah. Allah menjadi harapan, sandaran, dan andalan bagi manusia. Manusia tidak boleh mengandalkan hal-hal lain, seperti harta, kekuasaan, bahkan dirinya sendiri.Yesus menentang orang-orang Farisi karena mereka terlalu mengandalkan jasa-jasa dan kekuatan diri mereka. Yesus memuji orang-orang miskin dan menderita sebagai yang berbahagia, karena dalam kemiskinannya itu mereka hanya mengandalkan Allah dan mempercayakan diri pada Allah. Yesus tentu saja tidak mendukung kemiskinan, bahkan Ia memperjuangkan kesejahteraan lahir batin bagi umat. Yesus mengecam ketidakadialn yang dilakukan oleh para petinggi pemerintahan dan agama.Yesus tidak menyapa berbahagia kepda orang-orang yang saleh dan taat pada Taurat seperti kaum Farisi, sebab mereka mengandalkan dirinya sendiri. Yesus menyapa orang miskin dan menderita, sebab mereka mengandalakan Allah. Bapa perumpamaan Yesus tentang orang farisi dan pemungut cukai yang berdoa di bait Allah (Luk 18 : 9-14)

e.Kerajaan Allah itu suatu KaruniaKerajaan Allah adalah karunia dari Allah, bukan hanya jasa masnusia. Dengan kata lain, pemerintahan Allah tidak ditegakkan atau diwujudkan hanya oleh daya upaya manusia. Kerajaan Allah sebagai karunia Allah ini diilustrasikan dalam perumpamaan benih yang tumbuh (Mrk 4: 26-29); ragi (Mat 13: 33), Biji sesawi (Mat. 13: 31-32) dan penabur (Mrk 4:1-9).Titik perbandingan dalam perumpamaan-perumpamaan tersebut terletak pada keajaiban bahwa benih itu tumbuh, menjadi pohon besar, dan menghasilkan buah berlimpah, walaupun banyak rintangan. Demikianlah juga tentang kerajaan Allah, walaupun banyak rintangannya (penabur), Kerajaan Allah dengan kekuatannya sendiri (benih dan ragi) akan diwujudkan danmenghasilkan buah berlimpah.Kerajaan Allah sebagai karunia Allah harus diperjuangkan dan dikembangkan oleh manusia sebagai nilai yang paling tinggi.karena itu, manusia yang telah memperolehnya patut bergembira dan bersedia memperjuangkan dan mengembangkanya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diilustrasikan dalam perumpamaan tentang harta terpendam dengan usaha yang tidak kenal lelah, akhirnya harta itu ditemukan sehingga mendatangkan kegembiraan luar biasa bagi empunya Harta terpendam. Ini menggambarkan sesuatu yang sangat bernilai, yakni Kerajaan Allah. Orang dengan gembira hati mengorbankan segala sesuatu demi Kerajaan Allah. Orang denga gembira hati mengorbankan segala sesuatu demi Kerajaan Allah yang paling berharga dan bernilai.

C. Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Dengan Tindakan

Yesus bukan saja berbicara tentang Kerajaan Allah, tetapi juga memberi kesaksiantentang Kerajaan Allah dengan tindakan-tindakan-Nya. Memang ada kesatuan antaraSabda dan karya-Nya. Ia tampil sebagai nabi, tetapi juga sebagai tabib. Unsur hakiki nabidan tabib, masing-masing mewakili unsur perkataan dan perbuatan, yang merupakankesatuan yang tak terpisahkan dalam hidup Yesus. Kesatuan antara Sabda dan karyaYesus itu bersifat sedemikian rupa sehingga kebenaran perkataan Yesus itu tampakdalam perbuatan-Nya; dan arti perbuatan Yesus diberitahukan dalam perbuatan-Nya.Dan Yesus? Ia telah melanggar semua peraturan dan adat. Ia bergaul denganpara pegawai pajak yang dianggap umum sebagai koruptor dan pemeras. Iabertemu dan menyapa orang-orang setengah kafir seperti bangsa Samaria,mendatangi negeri-negeri orang kafir dan berbicara akrab dengan mereka(Mat 15:21-28).Yesus tidak hanyamewartakan Kerajaan Allah, melainkan mewujudkannya melalui tindakan-Nya.Jika Kerajaan Allah adalah situasi di mana semua orang dikasihi Allah, di manasemua orang tidak tersekat-sekat oleh jurang antara kaya dan miskin; maka Yesusmenunjukkan hal itu dengan bergaul dengan siapa saja, terutama dengan mereka yangmiskin dan berdosa yang selama ini disingkirkan oleh masyarakat. Yesus mau makandengan bersama dengan Zakheus dan bergaul dengan lewi pemungut cukai yangdipandang oleh orang-orang Yahudi sebagai orang-orang berdosa. Kalau Allah yangmeraja adalah Allah yang memerintah dengan penuh pengampunan. Maka Yesus punmengampuni orang berdosa. Ia tidak takut menjadi najis. Yesus tahu bahwa hanyadengan dikasihi orang-orang berdosa akan bertobat, sebagai mana nampak dalamcerita wanita yang ketahuan berbuat zinah (lih. Yoh 8:2-11). Dan masih banyak lagitindakan lain yang dilakukan oleh Yesus yang menunjukkan bahwa dalam diri Yesus sesungguhnya Allah sudah menunjukkan Diri sebagai Raja.

1. Tindakan Yesus Menyatakan Kerajaan Allah.Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus tidak ditujukan pada kelompok ataugolongan tertentu, tetapi ditujukan untuk semua orang. Ia merangkul semuaorang yang baik maupun yang jahat agar dapat merasakan keselamatan. TegaknyaKerajaan Allah justru terjadi bilamana yang baik maupun yang jahat dapat hidupberdampingan dalam kebersamaan dan dengan penuh kesabaran serta kasihmendorong yang jahat menjadi baik. Bukan malah mengucilkan yang jahat danberdosa. Maka Yesus dekat dengan sesama-Nya, Ia juga sangat terbuka kepadasemua orang. Ia bergaul dengan semua orang. Ia tidak mengkotak-kotakkandan membuat kelas-kelas di antara manusia. Yesus tidak mau merangkul hanyasekelompok orang dan menyingkirkan kelompok yang lainnya. Ia akrab dengansemua orang. Bahkan Yesus mau bergaul dengan orang-orang yang dianggapberdosa (lih. Luk 7:36-50, 19:1-10). Sikap Yesus yang mau bergaul dengan orang-orang yang berdosa dan najis amat tidak sesuai dengan adat sopan-santun danperaturan agama yang berlaku pada saat itu. Yesus telah menjungkirbalikkanperaturan-peraturan yang telah mapan. Bagi orang Yahudi pada umumnya yangmasih memegang kuat tradisi mereka, sikap Yesus yang seperti itu tidak bisa dibiarkan dan tidak bisa ditolerir, karena dianggap akan mengganggu, merusak dan membahayakan tatanan hidup yang sudah mapan.a. Sikap Yesus terhadap Kaum PendosaBagi orang Yahudi dosa itu menular seperti kuman, tinggal serumah denganorang jahat, apalagi makan bersama dengan mereka berarti kena dosaitu sendiri, menjadi orang berdosa. Maka seorang yang saleh tidak bolehbergaul dengan yang tidak saleh. Seorang Yahudi akan rusak namanya kalauberhubungan dengan seorang kafir. Kaum pendosa harus dijauhi, disingkirkandan dikucilkan. Mereka dianggap tidak layak hidup di tengah-tengahmasyarakat pada umumnya.

2. Mukjizat Sebagai Tanda Kehadiran Allah.Dengan mengerjakan mukjizat, Yesus memperlihatkan kehadiran Kerajaan Allah.Tanda-tanda mukjizat yang dikerjakan Yesus itu memperlihatkan bahwa dalamdiri Yesus genaplah nubuat para nabi tentang Mesias yang kedatangan-Nya telahdijanjikan kepada para leluhur Israel.Dengan mengerjakan mukjizat, dengan menjadikan segala-galanya baik (Mrk7:37), Yesus menjelmakan pemerintahan Allah.Para pengarang Injil menceritakan mukjizat-mukjizat Yesus guna memaklumkanbahwa Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang menggembirakan itu, tetapiIa sendirilah Kabar Gembira, Injil. Yesus sendirilah keselamatan, rahmat, danpenyembuhan bagi manusia yang sedang susah. Kalau begitu, pemerintahan Allahyang eskatologis itu betul-betul sedang mendobrak masuk ke dunia ini. ...Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudahdatang kepadamu (Luk 11:20). Beberapa contoh mukjizat yang dilakukan Yesussebagai tanda Kehadiran Allah:

a. Yesus Membangkitkan Anak Seorang Janda di Nain (Luk 7:11-17)Melalui mukjizat membangkitkan anak muda di Nain, Yesus ingin menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas kehidupan dan kematian manusia. Dengan melakukan itu Ia ingin menunjukkan bahwa Ia adalah Mesias, Penyelamat yangmereka nantikan.b. Yesus Meredakan Angin Ribut (Mat 8:23-27)Mukjizat yang dilakukan Yesus meredakan angin ribut, Yesus hendakmenunjukkan bahwa Allah berkuasa atas alam semesta. Tidak ada kekuatan lain yang mampu mengalahkan kekuatan Allah sendiri. Kekuasaan Allahmengatasi kekuatan apapun yang ada di dunia ini. Maka semua ciptaan harustunduk pada kekuatan Allah.c. Yesus Mengusir Roh Jahat (Mark 1:21-28)Dengan mengusir roh jahat, Yesus ingin menunjukkan bahwa Allah lebihberkuasa dari roh-roh yang ada. Roh jahat selalu mengarahkan manusia padaperbuatan yang tidak dikehendaki Allah yang membawa kehancuran dankebinasaan. Sedangkan Roh Allah membawa manusia pada kebenaran dankebahagiaan hidup bersama Allah.Sebagai Murid Yesus, kita harus mampu meneladani apa yang telah dilakukanNya, menyandarkan hidup kita kepada kekuatan Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan hidup kita. Dan kalau Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui tindakanbelas kasih, kitapun juga mesti mampu berbuat belaskasih pada sesama terutamamereka yang menderita, yang tersingkirkan dan kurang mendapat perhatian.