tugas

Upload: incredible

Post on 03-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN BLOK CHEM IVPUSKESMAS I SUMBANGUpaya Mengurangi Angka Kejadian ISPA di Desa Sumbang

Tutor:

TUTOR : dr. Agung Saprasetya Dwi Laksana, MSc.PH

KELOMPOK I1. NafiisahG1A0120022. Ayu Fitri Ramadona G1A0120043. Wilvi RahmannesaG1A0120054. Agung Maulana RahmanG1A0120275. Leonnora Vern S. NG1A0120286. Bela AmaliaG1A0120297. Nur Indah RahayuG1A0120888. Lintang Sandya L SG1A0120899. Maisa Fadillah DaulayG1A01209010. Eda HartiniG1A012126

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERALSOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMUILMU KESEHATANJURUSAN KEDOKTERANPURWOKERTO

2014LEMBAR PERSETUJUANLAPORAN PRAKTEK LAPANGAN CHEM IVPUSKESMAS I SUMBANGUpaya Mengurangi Angka Kejadian ISPA di Desa Sumbang

KELOMPOK I1. NafiisahG1A0120022. Ayu Fitri Ramadona G1A0120043. Wilvi RahmannesaG1A0120054. Agung Maulana RahmanG1A0120275. Leonnora Vern S. NG1A0120286. Bela AmaliaG1A0120297. Nur Indah RahayuG1A0120888. Lintang Sandya L SG1A0120899. Maisa Fadillah DaulayG1A01209010. Eda HartiniG1A012126

Disusun untuk memenuhi tugas praktek lapangan padaBLOK CHEM IV Jurusan KedokteranFakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu KesehatanUniversitas Jendral SoedirmanPurwokerto

Disetujui dan Disahkan,Pada Juli 2014

Dosen Pembimbing Fakultas Dosen Pembimbing Lapangan

dr. Agung S Dwi Laksana, MSc.PH dr. Christina IskandarKATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun laporan praktek lapangan ini. Yang terhormat pihak Puskesmas Sumbang 1, yang kami hormati pihak Desa Sumbang dan tutor kelompok 1 Praktek Lapangan.Teriman kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek lapangan kami yang berisi tentang program program puskesmas berkenaan dengan permasalahan penyakit yang menjadi prioritas. Semoga laporan ini bisa memberikan suatu manfaat bagi para pembaca laporan praktek lapangan kami. Kami sadar dalam penyusunan laporan praktek lapangan ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Purwokerto, Juli 2014

Kelompok 1

DAFTAR ISI 1. BAGIAN AWALHALAMAN SAMPULHALAMAN JUDULLEMBAR PERSETUJUAN iKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiB. BAGIAN INTII. PENDAHULUAN 11. Latar Belakang 11. Tujuan 2II. GAMBARAN UMUM 41. Keadaan Geografi 41. Keadaan Demografi 51. Keadaan Sosial Ekonomi 6III. PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN 71. Derajat Kesehatan Mayarakat 71. Perilaku Masyarakat 141. Kesehatan Lingkungan 181. Pelayanan Kesehatan 18 IV. ANALISIS MASALAH1. Analisis Potensi dan Kebutuhan251. Perumusan Masalah 251. Prioritas Masalah 271. Analisis Penyebab Masalah291. Pemecahan Masalah 58V. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (PLAN OF ACTION)611. Nama Kegiatan611. Latar Belakang Kegiatan611. Tujuan621. Sasaran 621. Pelaksanaan 621. Pokok Kegiatan 621. Alat dan Sarana 631. Pelaksanaan631. Rencana Anggaran 64VI.KESIMPULAN DAN SARAN 65C.BAGIAN AKHIR1. Daftar Pustaka 662. Lampiran-lampiran 67

I. PENDAHULUAN

A.Latar BelakangInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu. ISPA yang merupakan salah satu dari sekian banyak kejadian penyakit berbasis lingkungan masih menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat. Beberapa ISPA dapat menyebabkan KLB dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi, sehingga menyebabkan kondisi darurat pada kesehatan masyarakat dan juga menjadi masalah internasional (Agustin, 2009).Cara penularan utama sebagian besar ISPA adalah melalui droplet, tapi penularan melalui kontak (termasuk kontaminasi tangan yang diikuti oleh inokulasi tak sengaja) dan aerosol pernapasan infeksius berbagai ukuran dan dalam jarak dekat bisa juga terjadi untuk sebagian patogen. Karena banyak gejala ISPA merupakan gejala nonspesifik dan pemeriksaan diagnosis cepat tidak selalu dapat dilakukan, penyebabnya sering tidak langsung diketahui. Selain itu, intervensi farmasi (vaksin, antivirus, antimikroba) untuk ISPA mungkin tidak tersedia (Agustin, 2009).Pad rahun 2008, UNICEF dan WHO melaporkan bahwa ISPA merupakan penyebab kematian paling besar pada manusia, jika dibandingkan dengan total kematian akibat AIDS, malaria, dan campak. Kematian akibat ISPA ini (99,9% terutama Pneumonia) terjadi pada negara-negara kurang berkembang dan berkembang, seperti Sub Sahara Afrika dan Asia (khususnya di Asia tenggara dan Asia Selatan). Untuk Sub Sahara sendiri terjadi 1.022.000 kasus per tahun, sedangkan di Asia Selatan mencapai 702.000 kasus per tahun (Agustin, 2009).Secara umum, penemuan kasus ISPA di Indonesia sendiri sudah sangat mencengangkan. Betapa tidak, selama 10 tahun (2000-2010) persentase atas kasus ini berkisar antara 24,6% sampai dengan 35,9%. Berdasarkan hasil survei demografi kesehatan Indonesia, kematian balita 1-4 tahun (AKABA) pada tahun 2007 sebesar 44 per 1.000 kelahiran hidup, 15,5% atau sebesar 30.470 kematian pada balita usia 1-5 tahun disebabkan oleh ISPA. Ini berarti secara rata-rata di Indonesia 83 orang balita meninggal setiap harinya karena ISPA. Sehingga tidaklah mengherankan kemudian jika Riskesdas (2010) menepatkan ISPA pada peringkat kedua sebagai penyebab kematian balita di Indonesia (Agustin, 2009).Dalam konteks wilayah kerja Puskesmas I Sumbang, ISPA sendiri merupakan kasus terbanyak yang terjadi di wilayah tersebut. Dari data yang tercatat, ISPA berada di posisi teratas dalam daftar 10 beser penyakit di wilayah kerja Puskesmas I Sumbang bukan Juni tahun 2014. Jumlah total penderita ISPA Juni 2014 578, berbeda jauh dengan penyakit hipertensi yang berada di peringkat kedua dengan total penderita sebanyak 264.Berdasarkan fakta ataupun data di atas, penulis telah sepakat untuk mengakat kasus ISPA ini untuk diteliti dalam praktik lapangan di wilayah kerja Puskesmas I Sumbang kali ini. Penulis akan mencari dan mengidentifikasi faktor-faktor risiko apa saja yang memiliki keterkaitan dengan kejadian kasus ISPA di wilayah tersebut.

B.Tujuan1.Mengidentifikasi sebaran kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas I Sumbang.2.Mengidentifikasi faktor-faktor yang diduga berisiko berhubungan dengan kejadian ISPA, baik itu dari faktor perilaku maupun lingkungan dengan menekankan pada aplikasi prinsip-prinsip epidemiologi dan biostatistik di Wilayah Kerja Puskesmas I Sumbang.

II. GAMBARAN UMUM

A. Keadaan GeografiPuskesmas I Sumbang terletak di bagian utara Kabupaten Banyumas, berada tepat di bawah kaki Gunung Slamet dan berlokasi di Kecamatan Sumbang yang memiliki 19 desa. Wilayah kerja Puskesmas I Sumbang meliputi 11 desa binaan, yaitu Desa Silado, Karangturi, Karangcengak, Sumbang, Kebanggan, Banteran, Datar, Kawungcarang, Karanggintung, Kedungmalang, dan Tambaksogra denga jarak tempuh rata-rata desa ke puskesmas adalah sekitar 10 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua dan sekitar 15 menit dengan menggunakan kendaraan roda empat (Puskesmas I Sumbang, 2013).

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas I Sumbang

Secara geografis, Puskesmas I Sumbang terletak di antara 105o dan 109o30 garis bujur timur dan sekitar 7o30 garis lintang selatan dengan luas wilayah sebesar 18.881.683 ha, yang meliputi 11 desa. Wilayah kerja Puskesmas I Sumbang sebagian besar merupakan dataran rendah (85%) dan hanya sebagian kecil dataran perbukitan (15%). Sedangkan luas penggunaan lahan terbanyak adalah dalam bentuk persawahan atau perkebunan sebesar 60% dan pemukiman, tanah pekarangan, kolam, serta kuburan kurang lebih sebesar 40% (Puskesmas I Sumbang, 2013).Adapun batas wilayah kerja Puskesmas I Sumbang adalah sebagai berikut (Puskesmas I Sumbang, 2013):1.Sebelah Utara:Wilayah Kerja Puskesmas II Sumbang2.Sebelah Selatan:Puskesmas I Kembaran3.Sebelah Barat:Kabupaten Purbalingga4.Sebelah Timur:Kecamatan Baturaden

B. Keadaan Demografi1. Pertumbuhan PendudukJumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas I Sumbang yang meliputi 11 desa adalah 41.311 jiwa dengan kepadatan penduduk per kilometer sekitar 2,28 jiwa yang terdiri dari 20.287 (49,33%) jiwa laki-laki dan 21,024 jiwa perempuan (50,66%) (Puskesmas I Sumbang, 2013).

Gambar 2.2 Diagram Jumlah Penduduk Tahun 2013

2. Kepadatan PendudukPenyebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas I Sumbang belum merata, pada umumnya penduduk masih menumpuk di daerah yang ramai. Rata-rata kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas I Sumbang adalah sebesar 23 jiwa setiap kilometer persegi (Puskesmas I Sumbang, 2013) (Puskesmas I Sumbang, 2013).Desa yang paling padat penyebaran penduduknya adalah Desa Banteran dengan tingkat kepadatan sebesar 21,63 jiwa setiap kilometer persegi, sedangkan desa dengan tingkat kepadatan terendah adalah Desa Silado dengan tingkat kepadatan sebesar 12,19 per kilometer perseginya (Puskesmas I Sumbang, 2013).3.Jumlah Penduduk Menurut Golongan UmurGolongan umur terbesar di wilayah kerja Puskesmas I Sumbang adalah golongan umur 15-44 tahun di mana jumlahnya sebesar 15.478 jiwa dan golongan usia terkecil adalah umur < 1 tahun sebanyak 727 jiwa (Puskesmas I Sumbang, 2013).

C. Keadaan Sosial Ekonomi1. Perkembangan Terhadap Keluarga dan KK MiskinDari jumlah penduduk sebanyak 41.311 jiwa, persentase penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas I Sumbang pada tahun 2012 adalah sebanyak 4.957 orang (12%) (Puskesmas I Sumbang, 2013).2. Tingkat PendidikanKemampuan membaca dan menulis dapat dilihat dari angka melek huruf sebagai salah satu indikator tingkat pendidikan yang dapat diukur dengan persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis. Angka melek huruf wilayah kerja Puskesmas I Sumbang adalah sebesar 28.504 jiwa (69,1%) (Puskesmas I Sumbang, 2013).3.Indeks Pembangunan Manusia (IPM)IPM merupakan ukuran kinerja pembangunan wilayah terhadap pembangunan manusia itu sendiri, dengan upaya peningkatan kualitas penduduk sebagai sumber daya baik aspek fisik (kesehatan), aspek intelektual (pendidikan), dan aspek kesejahteraan ekonomi (daya beli). (Puskesmas I Sumbang, 2013).Sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas I Sumbang adalah sebagai buruh tani. Sebagai sarana penunjang laju perekonomiaan antara lain adalah adanya pasar tradisional, warung atau toko, badan kredit, lumbung desa, dan Koperasi Unit Desa (KUD). Sedangkan sarana trasnportasi umum yang mendukun aktivitas penduduk adalah Angkutan Pedesaan (Angdes). Dengan letak wilayah yang berada di daerah lereng Gunung Slamet, wilayah kerja Puskesmas I Sumbang memiliki potensial agro untuk pertanian, peternakan, dan perkebunan sehingga dapat dikembangkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi (daya beli) masyarakat (Puskesmas I Sumbang, 2013).

III. PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN

A. Derajat Kesehatan Masyarakat

Tabel 3.1 Cakupan Desa/Kelurahan Uci Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banyumas Tahun 2013 (Puskesmas I Sumbang, 2013)NOPUSKESMASDESAJUMLAH DESA/KELDESA/KEL UCI% DESA/KEL UCI

123456

12345678910111 SUMBANGSiladoKarangturiKarangcegakSumbangTambaksograKebangganKawungcarangKaranggintungDatarBanteranKedungmalang1111111111111111111111100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0

JUMLAH (KAB/KOTA)1111100.0

Tabel 3.2 Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Desa, Dan Puskesmas 1 Sumbang Kecamatan Tahun 2013 (Puskesmas I Sumbang, 2013)NOPUSKESMASDESAJUMLAH

LAKI-LAKIPEREMPUANLAKI-LAKI + PEREMPUAN

BAYIANAK BALITABALITABAYIANAK BALITABALITABAYIANAK BALITABALITA

123456789101112

12345678910111 SUMBANGSiladoKarangturiKarangcegakSumbangTambaksograKebangganKawungcarangKaranggintungDatarBanteranKedungmalang11

21

21-----------00000000000

1

10000000000000000000000011031000220000000000000000000000

JUMLAH (KAB/KOTA)8002001000

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)14.00.00.0

Tabel 3.3 Derajat Kesehatan Masayarakat kawasan Puskesmas I Sumbang (Puskesmas I Sumbang, 2013).NoINDIKATORANGKA/NILAI

LPL+PSatuan

A.

12345678DERAJAT KESEHATANAngka KematianJumlah Lahir HidupAngka Lahir Mati (dilaporkan)Jumlah Bayi MatiAngka Kematian Bayi (dilaporkan)Jumlah Balita MatiAngka Kematian Balita (dilaporkan)Jumlah Kematian IbuAngka Kematian Ibu (dilaporkan)

00,080,000,0

00,020,000,01146,0

71413,81014,000,0

Bayi

Bayiper 1.000 KHBalitaper 1.000 KHIbuper 100.000 KH

9

1011Angka KesakitanAFP Rate (non polio) < 15 thAngka Insidens TB ParuAngka Prevalensi TB Paru

0#DIV/0!

0#DIV/0!#REF!-#DIV/0!per 100.000 pend Rp. 3.000.000

STATUS SOSIO EKOLOGI 9. kapan saja mencuci tangan?TidakyaSebelum makan 12Setelah makan 12Setelah bekerja 12Setelah BAB 12Sebelum memegang bayi 12Setelah kontak dengan hewan 12Total .10. Apakah anda merokok?1. ya2. Tidak11. Apakah ada anggota keluarga lain yang merokok?1. ya2. Tidak12. Di mana tempat merokok?1. Dalam rumah2. Luar rumah3. Lainnya .

KEADAAN LINGKUNGAN SEKITAR RUMAH32. Jika jawaban ya, pakai kandang?1. Tidak2. Ya33. Jika jawaban ya, berapa jarak kandang dengan rumah? 1 m2. 1-2 m 3. > 2-3 4. > 3

IMUNISASI TEMPAT PELAYANAN IMUNISASI34. Apakah anda tahu tempat imunisasi di mana?1. Tidak2. Ya35. Apakah mudah dijangkau?1. Tidak2. YaPERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP IMUNISASI36. Apakah anda setuju dilakukan imunisasi?1. Tidak2. Ya37. Apakah anda tahu pentingnya imunisasi?1. Tidak2. Ya.STATUS GIZI38. BB = KgTB =cm39. BB/TB = (IMT)1. 22,9 2. 18,5 22,940. Apakah dalam 6 bulan pertama sejak lahir hanya diberikan ASI? Atau kapan mulai diberi makanan selain ASI? 1. Tidak2. YaASUPAN DAN POLA DIET 41. Apakah anda tahu tentang gizi seimbang? Sebutkan1. 2 komponen2. 3 komponen3. 4 komponen4. 5 komponen 42. Makan berapa kali sehari?1. < 3 kali2. 2. 3 kali43. Berapa kali dalam seminggu anda memakan nasi/makanan pokok lainnya?0. tidak pernah1. 1 kali 2. 2 kali 3. 3 kali 44. Berapa kali dalam seminggu anda memakan lauk hewani?0. tidak pernah1. 1-3 kali2. 4-6 kali3. setiap hari45. Berapa kali dalam seminggu anda memakan lauk nabati?0. tidak pernah1. 1-3 kali2. 4-6 kali3. setiap hari46. Berapa kali dalam seminggu anda memakan sayur-sayuran?0. tidak pernah1. 1-3 kali2. 4-6 kali3. setiap hari47. Berapa kali dalam seminggu anda memakan buah-buahan?0. tidak pernah1. 1-3 kali2. 4-6 kali3. setiap hari48. Berapa kali dalam seminggu anda meminum susu?0. tidak pernah1. 1-3 kali2. 4-6 kali3. setiap hari49. Apakah anda mengkonsumsi suplemen vitamin?1. Tidak2. Ya50. Berapa kali dalam seminggu mengkonsumsi vitamin?1. 1-2 kali2. 3-4 kali3. 5-64. setiap hari51. Apakah untuk mendapatkan makanan sehat mudah dijangkau (tempat dan uang)?1. Tidak2. Ya

PENGOBATAN52. Tindakan apa yang akan anda lakukan bila anda sakit?1. tidak melakukan apapun 2. pergi ke dukun / paranormal3. membeli obat di warung4. ke pelayanan kesehatan (puskesmas, bidan, rumah sakit)5. Lainnya .53. (Jika ke pelayanan kesehatan) Seberapa jauh jarak ke tempat pelayanan (puskesmas, bidan, rumah sakit) .. km

PENYULUHAN54. Apakah Anda pernah mendapatkan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari salah satu petugas kesehatan?5. Tidak2. Ya 55. Apakah Anda merasa dengan penyuluhan tersebut memberi manfaat pada Anda?1. Tidak2. Ya56. Apakah penyuluhan tersebut berlangsung secara rutin?1. Tidak2. YaOBSERVASI

STATUS SOSIOEKOLOGI13. Berapa luas rumah?14. Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal di dalamnya?15. Rasio luas rumah dengan jumlah keluarga =(DIHITUNG) 30000006182536

2Tumihah35Lulus SDIRT 6500004482216

3Maryati42Lulus SDIRT 6500005082545

4Suryati40Lulus SDTidak Bekerja 6500005082445

5Murni23Lulus SDIRT 6500005182035

6Legrah45Lulus SDIRT 6500005282643

7Anisa17Lulus SDBuruh 6500004742243

8Satwo28Lulus SDPetani 6500004781944

9Diah25Lulus SMPIRT1.500.000 3.000.0005582913

10Suparni34Tidak Lulus SDPetani 6500004682543

11Kusmiati31Lulus SMPIRT1.500.000 3.000.0004482533

12Tubingah48Lulus SDWiraswasta1.500.000-3.000.0004482433

13Kasminah44Lulus SMUIRT>3.000.0005882643

14Wahyuni26Lulus SMPIRT700.000-1.500.0005172453

15Siti Aisyah25Lulus SMUBuruh 6500004882433

16Narto46Lulus SDPetani 6500005182433

17Onike18Lulus SMPPegawai Negeri>3.000.0005782543

18Irmawati17Lulus SMPWiraswasta1.500.000-3.0004582633

19Sarwin43Lulus SMPPetani700.000-1.500.0005282245

20Waridah45Lulus SMPBuruh 6500006482336

21Wiwin41Lulus SMPIRT1.500.000-3.000.000482935

22Nita33Lulus SMUIRT700.000-1.500.0006182736

23Marsini67Tidak Lulus SDPetani 6500004782045

24Pipit23Lulus SMPTidak Bekerja700.000 -1.500.0005483115

25Romi29Lulus SMUWiraswasta1.500.000-3.000.0005861846

26Khohni40Lulus SDTidak Bekerja 6500002382113

27Kirno31Tidak lulus SDWiraswasta700.000-1.500.0005871931

28Mukhlis19Lulus SDBuruh700.000-1.500.0004682413

29Tumiardjo45Lulus SDBuruh 6500005581845

30Kamisah50Tidak lulus SDpedagang 6500004082143

31samsiah47Lulus SDIRT700.000-1.500.0005282745

32Kasem79Tidak Lulus SDTidak Bekerja 6500003542243

33Sugianto45Lulus SDBuruh 6500005182445

34Rasiti40Lulus SDTidak Bekerja 6500005182142

35Supinah43Lulus SDIRT700.000-1.500.0005082345

36Sukirun56Lulus SDTidak Bekerja 6500005182145

37Timan46Lulus SDTidak Bekerja 6500005082545

38Pini52Lulus SDIRT700.000-1.500.0004882343

39Sulastri23Lulus SMUWiraswasta700.000-1.500.0004982145

40Rasiti40Lulus SDTidak Bekerja 6500005182142

41Watan40Lulus SDBuruh 6500005282245

42Rianti40Lulus SDIRT 6500005382345

43Jaya32Lulus SMUBuruh700.000-1.500.0004682533

44Neni40Lulus SDIRT 6500005482333

45Robinah45Lulus SDIRT 6500004682846

46Warsinah45Lulus SDWiraswasta700000-15000005282843

47Satriatin50Lulus SMUBuruh 6500005282246

48Turinah42Lulus SDIRT700000-15000004882145

49Kansem55Lulus SDBuruh 6500004682043

50Kasimah50Lulus SDWiraswasta 6500005282546

Cuci TanganMerokokRasio rumahVentilasiLantaiDinding rumah

Sebelum makanSetelah makanSetelah bekerjaSetelah BABSebelum memengang bayiKontak hewanmerokokanggota lainDalam rumahLuar rumah2 - 3>3Tahu tempatmudah dijangkausetuju imunisasitahu penting imunisasi22,918,5 - 22,92 komponen3 komponen4 komponen5 komponen