tugas 2_menghitung arus dan volume kendaraan 2a.doc

17
LAPORAN PRAKTIKUM LALU LINTAS TUGAS 2A MENGHITUNG ARUS DAN VOLUME KENDARAAN Dosen : Hetty Fadriani, ST., MT. Disusun Oleh : Nama : Rezza Aria Putra NPM : 1131004 Nama : Ogi Mersitanto NPM : 1131406

Upload: rezza-aria-putra

Post on 17-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EVALUASI KINERJA JARINGAN IRIGASI

LAPORAN PRAKTIKUM LALU LINTASTUGAS 2AMENGHITUNG

ARUS DAN VOLUME KENDARAANDosen : Hetty Fadriani, ST., MT.

Disusun Oleh :

Nama: Rezza Aria PutraNPM: 1131004Nama: Ogi MersitantoNPM: 1131406JURUSAN TEKNIK SIPIL

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MANDALA

JL.Soekarno-Hatta No.597 / Kiaracondong Tlp.301738 Fax. 304854 Bandung

BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

Untuk mendapatkan informasi besaran arus & volume lalu lintas perlu dilakukan survei untuk mendapatkan data yang representatif mengenai besaran arus & volume lalu lintas. Besaran arus lalu lintas dipengaruhi oleh waktu, musim (musim hujan atau musim kemarau), hari pelaksanaan survey (hari pasar), pusat kegiatan, perumahan ataupun pada daerah wisata dan berbagai faktor lainnya; jenis kendaraan yang berlalu lintas (klasifikasi kendaraan).2.2 Tujuan

Tujuan penyusunan laporan survey volume lalu lintas antara lain:

1. Mendapatkan data arus lalulintas dengan mengabaikan jenis kendaraan2. Melakukan analisis arus dan volume lalu lintas berdasarkan data riil yang ada di lapangan2.3 Informasi yang dikumpulkan

Informasi yang dikumpulkan meliputi:

Arus lalu lintas

2.4 Lokasi dan Waktu

Pelaksanaan Praktikum lalu lintas Lokasi : Jl.Ibrahim Aji, depan Klinik Kiara Sehat Kiaracondong, Kota Bandung. Lajur Binong menuju Samsat

Waktu

: Minggu, 8 Maret 2015 (Pukul 11.30 -12.30 WIB)

Kelompok: 1. Rezza Aria Putra2. Ogi MersitantoBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Parameter Arus Lalu LintasParameter lalu lintas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menjadi tolak ukur dari kegiatan lalu lintas dalam sistem transportasi.Parameter arus lalu lintas dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu:1. Parameter makroskopis, yang mencirikan arus lalu lintas sebagai suatu kesatuan ( system ), sehingga diperoleh gambaran operasional system secara keseluruhan.Contoh : tingkat arus ( flow rates ), kecepatan rata-rata ( averange speeds ), tingkat kepadatan ( desity rates ).

2. Parameter mikroskopis, yang mencirikan perilaku setiap kendaraan dalam arus lalu lintas yang saling mempengaruhi.

Contoh : waktu antara ( team headway ), kecepatan masing-masing ( individual speed ), jarak antara ( space headway ).

Secara makroskopis, arus lalu lintas dibagi menjadi empat macam :

1. Arus

2. Volume

3. Kecepatan

4. Kerapatan

2.1.1 Arus Lalu LintasArus lalu lintas (q) merupakan parameter untuk menunjukan besarnya arus dengan waktu pengamatan paling lama 60 menit (kend/jam atau kend/menit)Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara dan kenderaan yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya pada suatu ruas jalan dan lingkungannya. Karena kemampuan idividu pengemudi mempunyai sifat yang berbeda maka perilaku kenderaan arus lalu lintas tidak dapat diseragamkan lebih lanjut, arus lalu lintas akan mengalami perbedaan karakteristik akibat dari perilaku pengemudi atau kebiasaan pengemudi. Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan karakteristiknya akan bervariasi baik berdasar lokasi maupun waktunya, oleh karena itu perilaku pengemudi akan berpengaruh terhadap perilaku arus lalu lintas. dalam menggambarkan arus lalu lintas secara kuantitatif dalam rangka untuk mengerti tentang keragaman karakteristiknya dan rentang kondisi perilakunya, maka perlu suatu parameter. Parameter tersebut harus dapat didefenisikan dan diukur oleh insinyur lalu lintas dalam menganalisis, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan fasilitas lalu lintas berdasarkan parameter dan pengetahuan pelakunya. 2.1.2 Volume Lalu LintasVolume lalu lintas (V) merupakan parameter untuk menunjukan besarnya arus lalu lintas dengan waktu pengamatan yang lebih panjang seperti jam atau hari. Segmen jalan selama selang waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam tahunan, harian (LHR), jam-an atau sub jam. Volume lalu-lintas yang diekspresikan dibawah satu jam (sub jam) seperti, 15 menitan dikenal dengan istilah rate of flow atau nilai arus. 2.1.3 KecepatanKecepatan laju dari suatu pergerakan kendaraan dihitung dalam jarak persatuan waktu. dirumuskan,

V = d/tdimana, V: kecepatan (km/jam)d: jarak (km)t: waktu (jam)Dalam suatu aliran lalu lintas yang bergerak setiap kendaraan mempunyai kecepatan yang berbeda sehingga aliran lalu lintas tidak mempunyai sifat kecepatan yag tunggal akan tetapi dalam bentuk distribusi kecepatan kendaraan individual. Dari distribusi kecepatan kendaraan secara diskrit, suatu nilai rata rata atau tipikal digunakan untuk mengidentifikasikan aliran lalu lintas secara menyeluruh.Ada dua jenis analisis kecepatan yang dipakai pada studi kecepatan arus lalu-lintas yaitu :a. Time mean speed (TMS), yaitu rata-rata kecepatan dari seluruh kendaraan yang melewati suatu titik pada jalan selama periode waktu tertentu.b. Space mean speed (SMS), yaitu rata-rata kecepatan kendaraan yang menempati suatu segmen atau bagian jalan pada interval waktu tertentu.Terdapat 3 jenis klasifikasi utama kecepatan yang digunakan yaitu :a. Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan pada suatu saat diukur dari suatu tempat yang ditentukan.b. Kecepatan bergerak (Running Speed), yaitu kecepatan kendaraan rata-rata pada suatu jalur pada saat kendaraan bergerak (tidak termasuk waktu berhenti ) yang didapatkan dengan membagi panjang jalur yang ditempuh dengan waktu kendaraan bergerak menempuh jalur tersebut.c. Kecepatan perjalanan (Jeourney Speed), yaitu kecepatan efektif kendaraan yang sedang dalam perjalanan antara dua tempat, yang merupakan jarak antara dua tempat dibagi dengan lama waktu bagi kendaraan untuk menyelesaikan perjalanan antara dua tempat tersebut, dengan lama waktu ini mencakup setiap waktu berhenti yang ditimbulkan oleh hambatan lalu lintas.Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di atas adalah bahwa TMS adalah pengukuran titik, sementara SMS pengukuran berkenaan dengan panjang jalan atau lajur.

2.1.4 Kerapatan Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalan atau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan per km per lajur. Nilai kerapatan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan arus, karena sulit diukur dilapangan.dirumuskan,

D = dimana, q: arus (smp/jam)Vsms: space mean speed (km/jam)Ketiga unsur karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur pembentuk aliran lalu lintas yang akan mendapatkan pola hubungan :1. Kecepatan dengan Kerapatan2. Arus dengan Kecepatan3. Arus dengan KerapatanKepadatan lalu lintas adalah mungkin yang terpenting diantara ketiga parameter aliran lalu lintas tersebut, karena terkait dengan permintaan lalu lintas yang dibangkitkan dari berbagai tata guna lahan, bangkitan sejumlah kendaraan yang terdapat pada suatu segmen tertentu dari jalan raya. Kepadatan juga merupakan ukuran yang penting untuk mengetahui kualitas arus lalu lintas, dimana hal tersebut mengukurprkiraan kendaraan, factor factor yang mempengaruhi kebebasan maneuver dan kenyamanan psikologis dari pengendara.BAB III

METODE PELAKSANAAN SURVEY

Ada dua metode yang biasa digunakan untuk melakukan survey, yaitu :

1. Survey manual dengan menggunakan tenaga surveyor untuk menghitung arus lalu lintas yang melalui suatu potong jalan, survey ini membutuhkan biaya tenaga kerja yang besar, tapi dapat dilakukan dengan mudah. Permasalahan yang ditemukan dengan survey yang dilakukan secara manual ini adalah keakuratan dari hasil survey yang sangat tergantung kepada motivasi surveyor yang melakukan survey.

2. Survey mekanis/elektronis, merupakan survey yang mempergunakan peralatan mekanis ataupun elektronis untuk mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu potong jalan ataupun kawasan di persimpangan.

Untuk mendapatkan gambaran besar arus lalu lintas dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kapasitas jalan, maka kendaraan di klasifikasikan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:

Waktu pelaksanaan survei arus tergantung kepada tujuan pelaksanaan survei, untuk mendapatkan arus lalu lintas harian maka survei dilakukan sepanjang hari, namun dapat dilakukan penyederhanaan dengan melakukan survei 16 jam, sebelum puncak pagi terjadi sampai dengan sesudah puncak sore, hasil kemudian dikonversikan untuk mendapatkan lalu lintas harian, untuk wilayah perkotaan biasanya survei dilakukan antara hari Selasa sampai dengan Kamis, sedangkan hari Jumat memiliki ciri tersendiri karena adanya kegiatan sholat Jumat, hari Sabtu sebagian perkantoran libur dan hari Minggu mempunyai ciri tersendiri yang sangat terpengaruh dengan kegiatan di kawasan yang dilakukan survei.

Penyajian data arus lalu lintasData disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan data tersebut, seperti:

Perhitungan kendaraan lakukan setiap 15 menit dalam 1 jam,

Volume per jam,

Adapun hal yang di lakukan ketika survey dengan menggunakan perkiraan terhadap bentuk yang tidak terlihat dari survei yang dilakukan.

Volume yang sifatnya detail, menitan, 10-15 menitan merupakan informasi yang diperlukan dalam penetapan waktu pada Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), sedangkan volume harian rata-rata dalam setahun dibutuhkan dalam merencanakan jalan, sedangkan jam puncak digunakan untuk menentukan rasio volume per kapasitas.BAB IVANALISA DATA

Hasil Survey 2APelaksanaan Praktikum Survey Arus lalu lintas

Lokasi

: Jl.Ibrahim Aji, depan Klinik Kiara Sehat Kiaracondong, Kota Bandung. Waktu

: Minggu, 8 Maret 2015 (Pukul 11.30 -12.30 WIB)

Surveyor: 1. Rezza Aria Putra

2. Ogi Mersitanto

Tabel Hasil Pengamatan Lalu LintasNOWAKTU (JAM)JUMLAH KENDARAAN

JumlahKend.Arus(Kend/Jam)Volume(Kend/Jam)

111.30 11.4547018802757

211.45 12.0054821922757

312.00 12.1582633042757

412.15 12.3091336522757

TOTAL2757

Analisa Data

Dari tabel hasil survey tersebut diatas dapat dilihat bahwa selama waktu pengamatan (1 jam) dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan arus kendaraan. Pada pengamatan 15 menit pertama jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 470 kendaraan, pada 15 menit kedua jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 548 kendaraan, pada pengamatan 15 menit ketiga jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 826 kendaraan dan pada pengamatan 15 menit yang keempat jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 913 kendaraan.

Untuk mengetahui arus kendaraan maka jumlah kendaraan hasil pengamatan setiap interval waktu 15 menit dikalikan dengan 4 (empat) untuk mengetahui arus kendaraan per-jam. Sedangkan untuk mengetahui volume kendaraan per-jam maka data yang menunjukan informasi tersebut adalah jumlah kendaraan selama waktu pengamatan, karena pengamatan dilakukan selama satu jam.

Jika meninjau waktu pengamatan yaitu pada hari minggu pukul 11:30 12:30 wib, peningkatan arus lalu lintas tersebut salah satu penyebabnya adalah karena waktu pengamatan itu hampir bersamaan dengan waktu untuk makan siang, dimana banyak keluarga pada waktu akhir minggu yang akan mengadakan acara keluarga sambil melakukan makan siang di pusat-pusat kuliner dan pada waktu pengamatan tadi adalah waktu yang biasanya digunakan untuk melakukan perjalanan menuju tempat-tempat yang dimaksud tadi. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya peningkatan arus lalu lintas.BAB VKESIMPULAN

Dari data hasil pengamatan / survey dapat disimpulkan bahwa selama waktu pengamatan terjadi peningkatan arus lalu lintas di setiap interval waktu pengamatan, untuk mengetahui arus lalu lintas maka data pengamatan yang dilakukan selama 15 menit dikalikan empat, karena arus lalu lintas dihitung setiap jam, sedangkan volume lalu lintas adalah total jumlah kendaraan yang melintas selama satu jam / selama pengamatan.

Peningkatan arus lalu lintas pada waktu pengamatan seperti tersebut diatas, salah satunya penyebabnya adalah karena pada waktu pengamatan tersebut adalah waktu dimana banyak yang melakukan perjalanan untuk menuju tempat atau pusat kegiatan keluarga di waktu akhir minggu DOKUMENTASI

SITUASI LOKASI SURVEY 1

212 - 1