tugas 1_pemasaran jasa (autosaved)

11
Ekonomi Manajerial MENIGKATKAN PELAYANAN TRANSPORTASI UNTUK MENGATASI KEMACETAN DI PERKOTAAN TUGAS 1 EPI SASNITA 019457911 PEMASARAN JASA EPI SASNITA_ 019457911

Upload: rin-aldi

Post on 26-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 1_Pemasaran Jasa (Autosaved)

Ekonomi Manajerial

MENIGKATKAN PELAYANAN TRANSPORTASI

UNTUK MENGATASI KEMACETAN

DI PERKOTAAN

TUGAS 1

EPI SASNITA

019457911

PEMASARAN JASA

UNIVERSITAS TERBUKA

2014

EPI SASNITA_ 019457911

Page 2: Tugas 1_Pemasaran Jasa (Autosaved)

Ekonomi Manajerial

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

II PEMBAHASAN........................................................................... 2

2.1 Pendekatan Sistem Kegiatan............................................. 2

2.2 Pendekatan Sistem Jaringan.............................................. 3

2.3 Perbaikan Pelayanan Angkutan Umum............................ 4

2.4 Transportasi dan Dampak Lingkungan............................. 4

III KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 5

EPI SASNITA_ 019457911i

Page 3: Tugas 1_Pemasaran Jasa (Autosaved)

1

Ekonomi Manajerial

I. PENDAHULUAN

Kota dikenal dengan banyaknya permasalahan yang kompleks yang terdapat

didalamnya, dimana terdapat kecenderungan bahwa berkembangnya suatu kota bersamaan

pula dengan berkembangnya masalah transportasi yang terjadi, sehingga masalah ini akan

selalu membayangi perkembangan suatu wilayah perkotaan. Wilayah perkotaan dari tahun ke

tahun telah berubah sebagai akibat terjadinya pergeseran yang dramatis dari lahan pertanian

menjadi daerah bisnis “terjadi perubahan fungsi guna lahan”. Daerah – daerah tersebut saat

ini menjadi pusat-pusat kegiatan financial dan peluang-peluang bisnis yang ekstensif yang

kompleksitas dan diversitasnya mengalami siklus perubahan akibat beragam pengaruh social

dan ekonomi. Dengan terjadinya perubahan fungsi lahan yang sering kita temui di suatu kota

dimana tata guna lahan yang ada tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang telah dibuat.

(Sujarto, 2001:139)

Kemacetan merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu

lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Ada

beberapa hal yang menjadi faktor utama dari timbulnya masalah tersebut, adalah sebagai

berikut.

1. Bahwa karena dinamika masyarakat yang menyebabkan perubahan yang cepat di

dalam system nilai dan kebutuhan masyarakat sering proses penyusunan terdahului oleh

perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat. Hal ini menyebakan tidak sesuainya

rencana dan kenyataan nyata manakala suatu rencana selesai disusun.

2. Kelanggenang suatu rencana kota dalam arti konsekuen dan konsistennya

pembangunan kota dengan rencana kota sangat ditentukan juga oleh konsekwenan dan

kekonsistenan pengelola kota dan masyarakat dalam memegang  arahan pembangunan

yang ditetapkan.

3. Tidak layaknya fasilitas-fasilitas umum atau angkutan umum baik sarana maupun

prasarananya sehingga masyarakat tidak mendapatkan kenyamanan dan lebih memilih

membawa angkutan pribadi.

Permasalahan ini bukan saja menyangkut pada kenyamanan system transportasi yang

terganggu (kepadatan, kemacetan, keterlambatan, parkir dll), namun juga dapat

meningkatkan pencemaran lingkungan melalui gas buangan dari kendaraan bermotor serta

merupakan suatu bentuk pemborosan energy yang sia-sia. Penulisan ini mencoba melihat

EPI SASNITA_ 019457911

Page 4: Tugas 1_Pemasaran Jasa (Autosaved)

Ekonomi Manajerial

permasalahan dalam system transportasi secara komprehensif yang di dasarkan pada

pendekatan system. Permasalahan transportasi ini merupakan suatu permasalahan kompleks

yang melibatkan banyak aspek, pihak dari system yang terkait sehingga pemecahan

permasalahan tersebut memerlukan suatu pemecahan yang comprehensive dan terpadu yang

melibatkan semua unsur dan actor dalam pembangunan kota. Permasalahan di sektor ini

tidaklah sederhana. Berbagai aspek/ pendekatan sistem yang mempengaruhi system tersebut

yaitu system kegiatan, system jaringan, perbaikan system layanan, dan lingkungan.

II. PEMBAHASAN

2.1    Pendekatan Sistem Kegiatan

Pendekatan terhadap system kegiatan ini sebenarnya sangat banyak macam dan

faktornya, namun pada pembahasan ini ditekankan pada aspek pola tata guna lahan dalam

suatu kota. Keterkaitan antara system kegiatan (model tata guna lahan) dengan system

transportasi dapat dilihat bahwa perencanaan transportasi untuk masa yang akan datang selalu

dimulai dari perubahan dan perkembangan tata guna lahan. Oleh sebab itu, penting untuk

mengetahui perencanaan tata guna lahan dalam merencanakan system angkutan. Tata guna

tanah/lahan perkotaan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembagian

dalam ruang dari peran kota; kawasan tempat tinggal, kawasan tempat kerja, kawasan tempat

rekreasi dst.

Pola distribusi kegiatan guna lahan pada saat sekarang sangat tidak teratur diakibatkan

banyaknya rencana kota yang diabaikan karena alasan ekonomi. Faktor determinan yang

mempengaruhi Guna lahan :

1. Faktor kependudukan,

Tingginya aktifitas perkotaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan jumlah

penduduk;

Perkembangan jumlah penduduk tidak saja dipengaruhi oleh natural growth, akan

tetapi arus masuk (pergerakan penduduk) in migration

o Pertumbuhan penduduk yang tinggi sangat berpengaruh pada spasial

perkotaan.

EPI SASNITA_ 019457911

Page 5: Tugas 1_Pemasaran Jasa (Autosaved)

2

3

Ekonomi Manajerial

2. Faktor kegiatan penduduk, kegiatan-kegiatan penduduk seperti ekonomi, industry,

perkantoran yang esensinya menggunakan lahan sangatlah mempengaruhi tata guna

lahan.

Pola penggunaan lahan di kawasan perkotaan, umumnya terbentuk polarisasi yaitu

munculnya kutub-kutub pertumbuhan, atau meningkatnya daerah lain akibat dari aktifitas

yang berbeda dalam sebuah kota sehingga pergerakan penduduk di dasari kebutuhan akan

pekerjaan, tempat tinggal, fasilitas, dll

2.2    Pendekatan Sistem Jaringan

Jaringan transportasi adalah jaringan prasarana trasnportasi (lintasan jalan, lintasan

penyeberangan, lintasan transportasi laut, lintasan rel) dan simpul sarana transportasi

(terminal, pelabuhan, bandara). Dalam hal ini akan dibahas mengenai system transportasi

darat, sistem jaringan (prasarana) meliputi jalan dan terminal.

Jaringan jalan merupakan suatu kesatuan jalan yang mengikat dan menghubungkan

pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam

suatu hubungan hirarki. System jaringan jalan dengan peranan pelayanan, jasa distribusi

untuk pengembangan semua wilayah ditingkat nasional dengan simpul jasa distribusi disebut

jaringan jalan primer, dan system jaringan jalan dengan pelayanan jasa distribusi untuk

masyarakat di dalam kota membentuk system jaringan jalan sekunder.

Transport jalan raya seringkali dikatakan sebagai urat nadi bagi kehidupan dan

perkembangan ekonomi, social, dan mobilitas penduduk yang tumbuh mengikuti maupun

mendorong perkembangan yang terjadi pada berbagai sector dan bidang kehidupan tersebut.

Dalam hubungan ini transportasi khususnya transportasi jalan raya, menjalankan dua fungsi,

yaitu sebagai unsur penting yang melayani kegiatan-kegiatan yang sudah/sedang berjalan (the

servicing function) dan sebagai unsur penggerak penting dalam proses pembangunan (the

promoting function). (Kamaluddin, 2003: 53).

Dalam angkutan jalan raya, system jaringan jalan dan kendaraan bermotor tidak dapat

dipisahkan. Dimana dalam pembangunan jaringan jalan harus memperhatikan jumlah

kendaraan yang akan melewatinya. Permasalahan yang muncul, kondisi system transportasi

yang memburuk akibat meningkatnya motorisasi yang diperparah akibat lebih tingginya

kenaikan jumlah kendaraan bermotor dibanding kecepatan pembangunan jalan. Hal ini

menggambarkan bahwa system penyediaan dan system permintaan terdapat ketimpangan

EPI SASNITA_ 019457911

Page 6: Tugas 1_Pemasaran Jasa (Autosaved)

4

Ekonomi Manajerial

sehingga system transportasi tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Salah satu contoh dari

permasalahan yang ditimbulkannya yaitu dapat menimbulkan kemacetan diakibatkan

kapasitas jaringan jalan tidak sesuai dengan kendaraan yang ada.

2.3    Perbaikan Pelayanan Angkutan Umum

Transportasi yang baik yaitu transportasi yang dapat memberikan kenyamanan, biaya

murah dan efesiensi waktu. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki

flow/jaringan transportasi untuk mengurangi masalah yang muncul yaitu dengan melakukan

intervensi pada sarana transportasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberlakukan

system angkutan massal, dimana dengan hal tersebut kita dapat mengurangi system

pergerakan pada jalan raya, juga sebagai suatu langkah antisipasi dalam peningkatan

kepadatan lalu lintas. Oleh karena itu pemerintah harus memperbaiki pelayanan pada

angkutan umum atau masal sehingga masyarakat nyaman dengan angkutan umum yang

berdampak mengurangi kemacetan. 

2.4 Transportasi dan Dampak Lingkungan

Kemacetan, polusi, konservasi energy dan penurunan kesehatan masyarakat adalah

beberapa dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pergerakan kendaraan bermotor.

Kemacetan lalu lintas tidak hanya mengurangi efisiensi pengoperasian transportasi, tetapi

juga membuang waktu dan energy, menimbulkan polusi yang berlebihan, membahayakan

kesehatan masyarakat dan mempengaruhi ekonomi masyarakat.

Kemacetan lalu lintas juga dapat membahayakan kesehatan.Konsentrasi Karbon

monoksida yang tinggi pada jalan yang padat akan menghalangi aliran oksigen untuk para

pengemudi, sehingga akan mempengaruhi kinerja pengemudi. Hal ini akan berakibat pada

menipisnya lapisan ozon yang selanjutnya mengakibatkan sesak napas, batuk, sakit kepala,

penyakit paru-paru, penyakit jantung,dan kanker. Dari tinjauan masalah transportasi dan

dampaknya pada lingkungan, maka dapat dilihat kontribusi yang sangat besar dari masalah

transportasi terhadap kenyamanan dan kelestarian lingkungan. Hal tersebut sangat

bertentangan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan

(sustainable development) adalah suatu pola pembangunan yang bertujuan untuk

mencukupi /memenuhi kebutuhan generasi penduduk masa kini tanpa membahayakan

kemampuan generasi yang akan dating untuk mencukupi /memenuhi kebutuhannya. (World

Comission on Environment and Development/WCED (1987) dalam Yunus, 2005:141).

EPI SASNITA_ 019457911

Page 7: Tugas 1_Pemasaran Jasa (Autosaved)

Ekonomi Manajerial

Untuk mengatasi permasalahan ini sedikitnya terdapat tiga konsep yang dapat diberikan.

Konsep yang pertama adalah usaha untuk mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang ada,

hal ini dapat dilakukan dengan penyediaan sarana transportasi massal yang nyaman, sehingga

dapat menjadi alternative terbaik bagi masyarakat dan dapat mengurangi jumlah kendaraan

pribadi. Konsep kedua adalah perbaikan mutu gas buangan dari kendaraan bermotor, baik

dari segi desain, perawatan maupun pemakaian bahan bakar yang seminimal mungkin dapat

memberikan pencemaran terhadap lingkungan. Konsep yang ke tiga adalah usaha

mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan sehingga pemborosan energy dan pencemaran

lingkungan dapat dikurangi.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan sebelumnya maka dapat saya simpulkan bahwa :

System transportasi merupakan suatu system dalam pengembangan suatu perkotaan.

permasalahan system transportasi tersebut merupakan masalah yang kompleks yang

melibatkan banyak aspek, pihak dan system yang terkait maka diperlukan pendekatan

system yang tepat pula yang mencakup aspek yang terkait.

o Interaksi tata guna lahan dan system transportasi merupakan indicator yang

mesti diperhatikan dalam melakukan perencanaan system jaringan transportasi

guna terciptanya pembangunan yang berkelanjutan tanpa merusak ekologi

yang ada.

o Perbaikan sarana dan prasarana transportasi umum untuk miningkatkan

kenyamanan masyarakat sehingga masyarakat lebih memilih transportasi

umum untuk beraktivitas dan berdampak mengurangi kemacetan.

2. Saran

 Berdasarkan uraian pembahasan sebelumnya maka dapat saya sarankan bahwa :

Melakukan intervensi pada system transportasi baik pada aspek prasarana, sarana dan

manajemen secara tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul.

EPI SASNITA_ 019457911

Page 8: Tugas 1_Pemasaran Jasa (Autosaved)

5

Ekonomi Manajerial

Meningkatkan pelayanan system transportasi bagi masyarakat.

Kebijaksanaan penggunaan lahan seharusnya didukung dengan kebijaksanaan

pengembangan transportasi, sehingga meminimalisir permasalahan yang muncul.

EPI SASNITA_ 019457911