tugas-01-failure analysis

6
Nur M. Abdurrahman 12062470 26 TUGAS 01 Soal 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “kerusakan”! Sebutkan kondisi umum dari kerusakan material! 2. Sebutkan beberapa penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu material teknik! 3. Buatlah analisis kerusakan pada “Jam Tangan saudara yang biasa d ipakai sehari-hari! 4. Pelajaran apa yang diperoleh dari teknik kerusakan (failures engineering)? 5. Di bidang material (manufacture), ada istilah Failure Modes and Effect Analysis (FMEA). Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari FMEA dan kegunaannya, berilah contoh di lapangan berikut resikonya! 6. Di bidang korosi, ada istilah yang disebut dengan Risk Based Inspection (RBI). Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari RBI dan kegunaannya,  berilah contoh di lapangan berikut resikonya! Jawab 1. Kerusakan adalah ketidak-mampuan suatu komponen untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya yang dimana perpatahan atau  fracture tidak harus terjadi. Kondisi umum dari kerusakan adalah sebagai berikut: a. Jika tidak dapat dioperasikan (dijalankan)  b. Masih dapat beroperasi, namun tidak berfungsi sebagaimana mestinya c. Kerusakan serius atau tidak aman lagi untuk digunakan 2. Penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu material teknik adalah sebagai berikut: a. Kesalahan dalam pemilihan material  b. Cacat fabrikasi c. Kesalahan perlakuan panas d. Kesalahan desain mekanik e. Kondisi operasi yang tidak sesuai

Upload: nur-muhammad-abdurrahman

Post on 06-Jan-2016

341 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Tugas failure analysis teknik metalurgi & material. Failure analysis merupakan teknik analisa kegagalan yang memungkinkan kita mendapatkan akar permasalahan dari sebuah kegagalan suatu komponen.

TRANSCRIPT

7/17/2019 TUGAS-01-Failure Analysis

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-01-failure-analysis 1/6

Nur M. Abdurrahman 1206247026

TUGAS 01

Soal

1.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan “kerusakan”! Sebutkan kondisi umum

dari kerusakan material!

2. 

Sebutkan beberapa penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu

material teknik!

3.  Buatlah analisis kerusakan pada “Jam Tangan saudara yang biasa d ipakai

sehari-hari!

4.  Pelajaran apa yang diperoleh dari teknik kerusakan (failures engineering)?

5. 

Di bidang material (manufacture), ada istilah Failure Modes and Effect

Analysis (FMEA). Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari FMEA dan

kegunaannya, berilah contoh di lapangan berikut resikonya!

6. 

Di bidang korosi, ada istilah yang disebut dengan Risk Based Inspection

(RBI). Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari RBI dan kegunaannya,

 berilah contoh di lapangan berikut resikonya!

Jawab

1.  Kerusakan adalah ketidak-mampuan suatu komponen untuk dapat berfungsi

sebagaimana mestinya yang dimana perpatahan atau  fracture  tidak harus

terjadi. Kondisi umum dari kerusakan adalah sebagai berikut:

a.  Jika tidak dapat dioperasikan (dijalankan)

 b. 

Masih dapat beroperasi, namun tidak berfungsi sebagaimana

mestinya

c. 

Kerusakan serius atau tidak aman lagi untuk digunakan

2. 

Penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu material teknik adalah

sebagai berikut:

a.  Kesalahan dalam pemilihan material

 b. 

Cacat fabrikasi

c.  Kesalahan perlakuan panas

d.  Kesalahan desain mekanik

e. 

Kondisi operasi yang tidak sesuai

7/17/2019 TUGAS-01-Failure Analysis

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-01-failure-analysis 2/6

Nur M. Abdurrahman 1206247026

f.  Kontrol lingkungan yang kurang baik

g.  Quality control & inspeksi yang kurang baik

h. 

Kesalahan dalam perakitan

3. 

Jam tangan dapat dianalisa kerusakannya dengan metode FMEA.

Selanjutnya akan diidentifikasi kerusakan apa yang dapat terjadi beserta

akibat yang dapat ditimbulkan:

Mode Kegagalan Akibat

Gear jam aus Jarum jam tidak bergerak

Konsleting Jam tidak berfungsi

Baterai habis Jam tidak bekerja

4. 

Teknik kerusakan mencakup analisa kegagalan dari suatu komponen.

Teknik kerusakan berkaitan dan merupakan subjek yang sangat kompleks,

karena akan meliputi area dari:

a. 

Fisika, kimia, metalurgi, elektro-kimia

 b.  Proses manufaktur

c.  Stress analysis, design analysis

d. 

Fracture mechanics, dll

Kerusakan dapat terjadi karena banyak faktor. Namun, faktor yang paling

 besar adalah pemilihan material. Selain itu, cacat fabrikasi, salah dalam

 perlakuan panas, dan faktor lain, dapat menyebabkan terjadinya kegagalan

atau kerusakan.

Teknik kerusakan menjadi sangat penting karena akan berguna untuk

meminimalisir kemungkinan kerusakan dalam sebab yang sama. Dengan

demikian, kualitas dari komponen menjadi lebih terjaga dan semakin kecil

kemungkinan adanya kerusakan. Dengan meminimalisir adanya kerusakan,

maka akan mengurangi biaya yang perlu dikeluarkan dan pada akhirnya

 berujung pada penghematan.

5.  FMEA adalah suatu metodologi dalam menganalisa masalah kualitas yang

muncul sejak di tahap pengembangan, yang mana tindakan koreksi bisa

langsung diambil, dan desain langsung bisa diperbaiki. FMEA adalah

7/17/2019 TUGAS-01-Failure Analysis

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-01-failure-analysis 3/6

Nur M. Abdurrahman 1206247026

metode struktural kualitatif untuk mengidentifikasi efek dari  failure  pada

level komponen. FMEA awalnya mengelompokkan jenis failure mode yang

muncul, kemudian menentukan dampaknya terhadap produksi, kemudian

menjalankan tindakan koreksi. FMEA dalam aplikasinya, terdiri dari

 beberapa jenis, antara lain:

a. 

Process : Fokus pada analisa proses manufaktur dan perakitan.

 b. Design : Fokus pada analisa produk sebelum proses produksi.

c.  Concept : Fokus pada analisa sistem atau subsistem dalam tahap

awal desain konsep.

d. Equipment : Fokus pada analisa desain mesin dan perlengkapan

sebelum melakukan pembelian.

e.  Service : Fokus pada analisa jasa dari proses industri jasa sebelum

diluncurkan ke pelanggan.

f.  System : Fokus pada analisa fungsi sistem secara global.

g. 

Software : Fokus pada analisa fungsi software.

CONTOH:

Kerusakan Stop Valve pada desain pemanas air. Stop Valve memiliki peran

sebagai mengontrol aliran gas untuk pemanasan air yang pengaturannya

dapat full terbuka (api pemanas menyala) dan full tertutup (api pemanas

mati). Berikut adalah FMEA dari kegagalan Stop Valve:

Mode Kegagalan Efek / Akibat

Lokal Sistem

1. Gagal, keadaan

tertutup

Pembakar mati Tidak ada air panas

2. Gagal, keadaan

terbuka

Pembakar tidak

akan mati

Overheat , dapat

terbakar

3. Tidak terbuka

sempurna

Pembakar tidak

hidup sepenuhnya

Air memanas dalam

waktu yang lama

7/17/2019 TUGAS-01-Failure Analysis

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-01-failure-analysis 4/6

Nur M. Abdurrahman 1206247026

4. Tidak merespon

kontroler

Sama dengan 1 / 2 Sama dengan 1 / 2

5. Gas bocor didalam

valve

Pembakar tidak

akan mati, terbakar

dalam tingkat

rendah

Air mengalami

overheat

6. Gas bocor keluar valve Gas bocor ke

ruangan

Kemungkinan

ledakan gas,

kebakaran.

6.  Risk-Based Inspection (RBI) adalah analisa resiko dan proses manajemen

yang berfokus pada hilangnya penahanan dari alat yang bertekanan pada

suatu fasilitas proses, dikarenakan adanya kerusakan material. Resiko ini

diatur atau ditanggulangi dengan inspeksi alat secara berkala.

Risiko merupakan kombinasi dari probabilitas beberapa kondisi yang dapat

terjadi dengan konsekwensi (biasanya negatif) yang berhubungan dengan

kondisi tersebut. Risiko dapat dihitung berdasarkan persamaa sebagai

 berikut:

Risiko = Probabilitas X Konsekwensi

Ruang lingkup dari RBI mencakup manejemen pabrik dan inspeksi dari

 perlatan yang berhubungan dengan  preassure  dan sistem yang menjadi

subyek untuk memenuhi kebutuhan pengecekan dibawah regulasi Pressure

System Safety Regulation 2000 (PSSR).

Kegunaan dari RBI antara lain:

a. 

Meningkatkan kualitas manajemen kesehatan dan keselamatan (HSE)

dan risiko lain dari kegagalan komponen dalam pabrik.

 b.  Dapat mengidentifikasi secara berkala dan perbaikan atau penggantian

dari peralatan yang sudah mulai memburuk kualitasnya.

c.  Menghemat biaya yang dikeluarkan dengan meningkatkan efektifitas

inspeksi.

7/17/2019 TUGAS-01-Failure Analysis

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-01-failure-analysis 5/6

Nur M. Abdurrahman 1206247026

CONTOH:

Jacketed Process Vessel

Probablilitas

- Korosi internal: Keadaan laju korosi aktual menunjukkan umur sisa

adalah 10 tahun. (Very Unlikely)

- Fatik: Beban dari agitator sangat rendah atau dibawah 20% dari umur

desain. (Unlikely)

- Stress Corrosion Cracking: Tidak terdeteksi (Very Unlikely)

Rating Probabilitas: Unlikely  

Konsekwensi

- Impact of production: Kerusakan dapat terprediksi, potensi perbaikan

dapat direncanakan. (Skala 2)

- Lokasi (Personel): Lokasi hanya dapat diakses dengan izin dari ruang

kontrol (Skala 2)

- Lokasi (Peralatan): Lokasi relative padat dan segala kerusakan dapat

memberikan efek pada peralatan sekitarnya (Skala 3)

- Karakteristik fluida: Fluida pada proses merupakan hydrocarbon yang

tidak berbahaya (Skala 2)

- Fluid Hazard (content): Kuantitas dari zat berbahaya kecil (Skala 2)

- Fluid Hazard (Pressure): Tekanan tidak melebihi 3 bar (skala 1)

Rating Konsekwensi: 12 Moderate

7/17/2019 TUGAS-01-Failure Analysis

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-01-failure-analysis 6/6

Nur M. Abdurrahman 1206247026