tuberculosis
TRANSCRIPT
KEY FACTS
• Tuberculosis (TB) : a top infectious disease killer worldwide.
• 2014, ∙ 9.6 juta orang terinfeksi TB dan 1,5 juta orang
meninggal karena TB∙ Diperkirakan 1 juta anak terinfeksi TB dan 140 000
meninggal karena TB
• TB adalah penyebab kematian tertinggi pada pasien dengan HIV positive,∙Pada th 2015, 1 dari 3 pasien HIV meninggal karena
TB
• Lebih dari 95% kematian akibat TB terjadi di Negara dengan low-middle income,
(WHO, 2015)
•Diperkirakan 43 juta nyawa terselamatkan melalui diagnosis dan terapi TB (2000-2014)
• Pada tahun 2015, Angka kematian akibat TB turun 47% (dari tahun 1990).
• Secara Global pada tahun 2014, diperkirakan 480.000 orang menjadi multidrug-resistant TB (MDR-TB).
(WHO, 2015)
KEY FACTS
• Target Millennium Development Goal dalam menurunkan angka epidemic TB sampai tahun 2015 secara global telah tercapai. Insidensi TB turun 1,5% per tahun sejak tahun 2000, penurunan mencapai 18% dibanding tahun 2000.
•Mengakhiri epidemic TB adalah salah satu target Sustainable Development Goals tahun 2030.
(WHO, 2015)
KEY FACTS
DEFINISI
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex PDPI, 2006
FAKTOR RESIKO1. Orang-orang yang dalam kesehariannya kontak dekat
dengan penderita TB Aktif
2. Rumah tidak termasuk dalam katagori “rumah sehat” khususnya dalam hal ventilasi dan pencahayaan.
3. Orang-orang yang tinggal dalam suatu institusi (termasuk pegawainya) misalnya tempat penampungan tunawisma, tempat pengungsian, rumah perawatan, rumah sakit dan lembaga pemasyarakatan infection control
4. Orang-orang yang bermigrasi ke daerah dengan prevalensi TB tinggi
FAKTOR RESIKO5. Pernah terinfeksi TB dalam jangka waktu 2 tahun
sebelumnya atau lebih.
6. Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun:• orang dengan infeksi HIV/AIDS• Penerima transplantasi organ yang mendapatkan
pengobatan dengan kortikosteroid• penderita Diabetes Mellitus dan penyakit kronis
lainnya • kurang gizi (Berat badan 10% atau lebih dibawah
berat badan ideal)
FAKTOR RESIKO7. Merokok/tembakau (WHO.2012)
Lebih dari 20 persen kasus TB diseluruh dunia ada kaitannya dengan penggunaan tembakau.
8. Kemiskinan dan tingkat pendidikan yang rendah.
9. Bayi dan Anak Balita
10.Orang tua
DIAGNOSIS
ditegakkan berdasarkan :
1. gejala klinis
2. pemeriksaan fisis/jasmani
3. pemeriksaan bakteriologi
4. radiologi
5. pemeriksaan penunjang lainnya
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
• Pemeriksaan bakteriologi untuk menemukan kuman tuberkulosis mempunyai arti yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis.
• Bahan pemeriksaan :
∙ dahak, cairan pleura, bilasan bronkus, liquor cerebrospinal, kurasan bronkoalveolar (bronchoalveolar lavage/BAL),
∙ bilasan lambung,
∙ urin
∙ faeces
∙ jaringan biopsi (termasuk biopsi jarum halus/BJH)
• Pemeriksaan bakteriologi dari spesimen dahak dan bahan lain dapat dilakukan dengan cara:
- Mikroskopik : pewarnaan Ziehl-Nielsen, pewarnaan auramin-rhodamin/mikroskopik fluoresens(khususnya untuk screening)
- Biakan/kultur
RADIOLOGI
PEMERIKSAAN KHUSUS
• Pemeriksaan BACTEC atau Mycobacteria Growth Indicator Tube (MGIT).
• Polymerase chain reaction (PCR)
• Pemeriksaan serologi, dengan berbagai metoda:
∙Enzym linked immunosorbent assay (ELISA)
∙Uji Immunochromatographic tuberculosis (ICT tuberculosis)
∙Mycodot
∙Uji peroksidase anti peroksidase (PAP)
∙Uji serologi yang baru / IgG TB
• Analisis Cairan Pleura
• Pemeriksaan histopatologi jaringan biopsy jaringan
∙Biopsi aspirasi dengan jarum halus (BJH) kelenjar getah bening (KGB)
∙Biopsi pleura (melalui torakoskopi atau dengan jarum abram, Cope dan Veen Silverman)
∙Biopsi jaringan paru (trans bronchial lung biopsy/TBLB) dengan bronkoskopi, trans thoracal needle aspiration/TTNA, biopsi paru terbuka).
• Pemeriksaan darah LED
• Uji tuberculin/ Mantoux
• IGRAs (Interferon-Gamma Release Assays)
PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN
MANTOUX TEST
KLASIFIKASI TUBERKULOSIS PARU (PDPI, 2006)
• Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura.
• Klasifikasi bedasarkan :
• Pemeriksaan BTA
• Tipe pasien
BERDASARKAN BTA
• Tuberkulosis paru BTA (+):
• Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif
• Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan kelainan radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif
• Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan biakan positif
• Tuberkulosis paru BTA (-):
• Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif, gambaran klinis dan kelainan radiologi menunjukkan tuberkulosis aktif
• Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan biakan M. tuberculosis
BERDASARKAN TIPE PASIEN
berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya:
1.Kasus baru
2.Kasus kambuh (relaps)
3.Kasus defaulted atau drop out
4..Kasus gagal
5.Kasus kronik
6.Kasus Bekas TB
TERAPI• Pengobatan tuberkulosis kasus baru terbagi menjadi
2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan
• Lama pengobatan TB tergantung pada jenis kasus TB yang dialami pasien.
RINGKASAN PADUAN OBAT (PDPI 2006)
Kategori
Kasus Paduan obat yang diajurkan Keterangan
I • TB paru BTA +,
• BTA - , lesi luas
2 RHZE / 4 RH atau2 RHZE / 6 HE*2RHZE / 4R3H3
II • Kambuh• Gagal
pengobatan
• RHZES / 1RHZE / sesuai hasil uji resistensi atau 2RHZES / 1RHZE / 5 RHE
• 3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin / 15-18 ofloksasin, etionamid, sikloserin atau 2RHZES / 1RHZE / 5RHE
Bila streptomisin alergi, dapat diganti kanamisin
II TB paru putus berobat
Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti minum obat dan keadaan klinis, bakteriologi dan radiologi saat ini (lihat uraiannya) atau *2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3
III TB paru BTA (-). lesi minimal
2 RHZE / 4 RH atau 6 RHE atau*2RHZE /4 R3H3
IV Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi (minimal OAT yang sensitif) + obat lini 2 (pengobatan minimal 18 bulan)
IV MDR TB Sesuai uji resistensi + OAT lini 2 atau H seumur hidup
PREVENTION
• Vaksin BCG
• Pencegahan di RS infection control
• Penerapan ruang isolasi
• TB on OAT 2 minggu sudah aman???
EDUKASI