tth riya

46
LAPORAN KASUS TENSION TYPE HEADACHE Dipresentasikan pada tanggal: 15 Juli 2011 Oleh: Sahriani Febrina 05.48843.00244.09 Pembimbing: dr. H. Susilo Siswonoto, Sp. S, Msi.Med

Upload: riyafebrina

Post on 09-Aug-2015

1.744 views

Category:

Documents


201 download

TRANSCRIPT

Page 1: TTH riya

LAPORAN KASUS

TENSION TYPE HEADACHE

Dipresentasikan pada tanggal: 15 Juli 2011

Oleh:

Sahriani Febrina05.48843.00244.09

Pembimbing:

dr. H. Susilo Siswonoto, Sp. S, Msi.Med

Lab/SMF Penyakit SarafProgram Studi Kedokteran Umum

Universitas MulawarmanRSUD AW SJAHRANIE

Samarinda 2011

Page 2: TTH riya

BAB I

PENDAHULUAN

Nyeri merupakan gejala dan masalah yang cukup sering ditemukan dalam

bidang neurologis. Nyeri dapat merupakan gejala pertama dari berbagai macam

penyakit syaraf. Nyeri dapat merupakan gejala pertama dari berbagai macam

penyakit saraf dan sering kali merupakan keluhan utama. Di antara keluhan nyeri

yang sering kali dijumpai di klinik adalah nyeri kepala.1

Pada hakekatnya, nyeri kepala merupakan nyeri alih pada permukaan kepala

yang berasal dari struktur bagian dalam. Sebagian besar nyeri kepala disebabkan oleh

stimulus nyeri yang berasal dari intrakranial maupun ekstrakranial. Sebagian besar

kasus nyeri kepala bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya ataupun

dengan minum obat analgesik.1

Nyeri tegang kepala otot sering dijumpai, walaupun mempunyai pola keluhan

tertentu, nyeri kepala tegang otot tidak jarang muncul dengan nyeri yang sangat

mengganggu penderita, sehingga penderita memiliki dugaan yang berlebihan tentang

kemungkinan penyebabnya. Sikap yang demikian ini justru dapat memperberat

keluhan.1

Nyeri kepala tegang otot juga dikenal dengan nama-nama sebagai berikut:

tension type headache, muscle contraction headache, psychomyogenic headache,

stress headache, essential headache, idiopathic headache dan psycogenic headache,

merupakan bentuk nyeri kepala yang banyak ditemukan dan paling peka terhadap

analgesik. Walaupun demikian, penderita dengan gejala nyeri kepala ini tidak jarang

ke dokter spesialis saraf. Hal ini biasanya disebabkan oleh nyeri kepala tersebut telah

berubah, dari episodik menjadi kronis di mana nyeri kepalanya tidak lagi jelas

Page 3: TTH riya

hubungannya dengan stress. Pada tipe episodik hubungan tersebut biasanya sangat

jelas. Sebagai contoh, seseorang yang selalu nyeri kepala pada saat menghadapi ujian

kemudian sembuh setelah ujian selesai.1

Nyeri kepala tipe tegang atau Tension Type Headache (TTH) adalah nyeri

kepala berulang yang berhubungan dengan gangguan pada otot (muscular). Dapat

berhubungan dengan stress atau yang berhubungan dengan masalah muskuloskeletal

pada regio leher. Tension type headache perlu mendapatkan perhatian khusus karena

keluhan yang ada pada penyakit ini dapat mengganggu aktivitas keseharian dari

penderita.1,2

Page 4: TTH riya

BAB II

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. M

Usia : 26 thn

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status marital : Menikah

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Suku : Jawa

Alamat : Jl. Raudah 5 RT 29

MRS : 1 Juli 2011

ANAMNESA

Anamnesa dilakukan di ruang Angsoka pada tanggal 5 Juli 2011.

Sumber: Autoanamnesa

Keluhan utama : Nyeri kepala

Riwayat Penyakit Sekarang

Nyeri kepala dirasakan pasien sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri

dirasakan seperti ditekan-tekan mulai dari dahi hingga kepala bagian tengah dan

terasa berat terutama di daerah kepala bagian belakang dan tengkuk. Nyeri dirasakan

terus menerus dan tidak hanya pada satu sisi kepala. Tidak ada muntah. Pasien juga

Page 5: TTH riya

tidak ada mengeluhkan pandangan ganda ataupun fotophobia. Tidak ada gangguan

pada pendengaran, tidak ada telinga berdengung, tidak ada fonophobia. Pasien

sedang tidak menstruasi dan nyeri kepala tidak berhubungan dengan siklus

menstruasi.

Ketika nyeri kepala nya muncul pasien juga merasakan badannya lemas, mual

dan nyeri di daerah ulu hati nya. Pasien mengaku sudah sejak 3 hari ini pasien tidak

nafsu makan dan susah tidur.

Pasien mengaku sedang memiliki masalah pribadi dan sering mengalami

keluhan serupa jika pasien kelelahan ataupun banyak pikiran. Menurut pengakuan

pasien dalam 6 bulan ini pasien mengalami keluhan serupa ±5 kali dan hilang dengan

mengkonsumsi obat penghilang nyeri.

Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat keluhan serupa sejak ±5,5 tahun yang lalu

- Riwayat trauma (-)

- Riwayat Hipertensi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa

Pemeriksaan Fisik

A. Status Praesens

Keadaan umum : Sakit sedang

Kesadaran : Composmentis (GCS: E4V5M6)

Page 6: TTH riya

Tekanan Darah : 100/70 mmHg

Frekuensi Nadi : 76x/mnt

Frekuensi Nafas : 20x/mnt

Suhu : 36,5 °C

Kepala : bentuk normal, simetris

Mata : pupil isokor , reflex cahaya +/+, refleks kornea +/+

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax :

Jantung

S1 dan S2 tunggal

reguler

Murmur (–)

gallop (–)

Paru

Simetris

Vesikuler +/+

Ronki -/-

Whezing-/-

Abdomen :

Soefel

Nyeri tekan Epigastrium (+)

Hepar/ lien tidak teraba

Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)

B. Status Psychicus

Cara Berfikir : Baik

Tingkah Laku : Baik

Page 7: TTH riya

Kecerdasan : Baik

Perasaan Hati : Agak cemas

Ingatan : Baik

C. Status Neurologis

Kepala

o Bentuk : bulat

o Simetri : +

o Nyeri tekan : +

o Mata : Pupil isokor D et S Ø 3 m.

Leher

o Pergerakan : +

o Kaku kuduk : -

Nervus Cranialis

Pemeriksaan Kanan KiriN. OlfaktoriusSubjektifObjektif dengan teh Dengan kopi

++ N+ N

++ N+ N

N OptikusTajam PenglihatanLapangan PandangMelihat Warna

+ N+ N+ N

+ N+ N+ N

N. OcculomotoriusRefleks cahaya + N + NN. TrochlearisPergerakan mata (kebawah-keluar)

+ N + N

N. TrigeminusMembuka mulutMengunyahMenggigitRefleks kernigSensibilitas muka

+ N+ N+ N+ N+ N

+ N+ N+ N+ N+ N

Page 8: TTH riya

N. AbducensPergerakan mata kelateral + N + NN. FasialisMengerut dahiMenutup mataMemperlihatkan gigiBersiulPerasaan lidahPerasaan muka

Dahi Pipi Dagu

+ N+ N+ N+ N+ N

+ N+ N+ N

+ N+ N+ N+ N+ N

+ N+ N+ N

N. OctavusDetik arlojiSuara berbisik

+ N+ N

+ N+ N

N. GlosopharingeusPerasaan lidah bagian belakang + N + NN. VagusBicaraMenelanNadi

+ N+ N+ N

+ N+ N+ N

N. AccesoriusMengangkat bahuMemalingkan kepala

+ N+ N

+ N+ N

N. HipoglossusPergerakan lidahTremor lidahArtikulasi

+ N+ N+ N

+ N+ N+ N

D. Badan dan Anggota Gerak

a. Motorik

o Respirasi : vesikuler, pergerakan simetris

o Duduk : tidak ditemukan kelainan

b. Refleks

Anggota Gerak Atas (Lengan)

Kanan KiriMotorikPergerakanKekuatanTonus

+ N5-5-5-5

+ N

+ N5-5-5-5

+ N

Page 9: TTH riya
Page 10: TTH riya

RefleksBicepsTriceps

+ N+ N

+ N+ N

SensibilitasSensibilitas taktilSensibilitas nyeri

+ N+ N

+ N+ N

Anggota Gerak Bawah (Kaki)

Kanan KiriMotorikPergerakanKekuatanTonus

+5-5-5-5

+

+5-5-5-5

+

RefleksPatellaAchillesBabinskiChaddockClonus pahaClonus kakiPatrickLaseqKernik

++-------

++-------

SensibilitasSensibilitas taktilSensibilitas nyeri

+N+N

+N+N

a. Koordinasi Gait/Keseimbangan

Cara berjalan : Normal

b. Gerakan Abnormal

Tremor : -

c. Alat Vegetatif

Miksi : +

Defekasi : +

Page 11: TTH riya

Pemeriksaan Penunjang :

Lab Darah (01 juli 2011)

Leukosit : 5.900/mm3

Hemoglobin : 14,4 gr/dl

Hematokrit : 40,4 %

Trombosit : 212.000/mm3

GDS : 112 gr/dl

Ureum : 33,9 gr/dl

Creatinin : 0,7 gr/dl

Natrium : 142 mmol/L

Kalium : 4,3 mmol/L

Klorida :108mmol/L

CT-scan kepala (04 Juli 2011) dalam batas normal, tidak ditemukan adanya

kelainan.

Diagnosa Klinis : Tension Type Headache + Gastritis Akut

Diagnosa Topis : Myofascial

Diagnosa Etiologi : Psikis

Penatalaksanaan Prognosis

IVFD RL 20 tts/mnt Dubia ad bonam

Neurobion drip 1 amp/hari

Ranitidin inj 2x1 amp

Antrain inj 1 amp/hari

PCT tab 3x650 mg

Diazepam 2 mg 2x1

Sukralfat 3x1C

Page 12: TTH riya

FOLLOW UP

TanggalHari Perawatan

02/07/2011I

04/07/2011III

05/07/2011IV

06/07/2011V

Subjektif Nyeri kepala (+), nyeri ulu hati (+)

Nyeri kepala (+), nyeri ulu hati (+)

Nyeri kepala (+), nyeri ulu hati (+), mual (-), muntah (-)

Nyeri kepala (+) ↓, nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-)

Objektif CM, TD: 100/60 mmHg; N: 76x/mnt; RR: 20x/mnt; T: 36,6oC

CM, TD: 100/70 mmHg; N: 78x/mnt; RR: 20x/mnt; T: 36,4oC

CM, TD: 100/70 mmHg; N: 72x/mnt; RR: 20x/mnt; T: 36,4oC

CM, TD: 100/80 mmHg; N: 78x/mnt; RR: 20x/mnt; T: 36,4oC

Assesment Cephalgia e.c Tension Type Headache + Gastritis

Cephalgia e.c Tension Type Headache + Gastritis

Cephalgia e.c Tension Type Headache + Gastritis

Cephalgia e.c Tension Type Headache + Gastritis

Planning IVFD RL 20tpmNeurobion drip 1 amp/hariRanitidin inj 2x1 Antrain inj 1 amp/hari (kp)Analsik tab 3x1 stopPCT 650 mg 3x1Diazepam 2 mg 2x1Sukralfat 3x1 CCT scan kepala

IVFD RL 20tpmNeurobion drip 1 amp/hariRanitidin inj 2x1 Antrain inj 1 amp/hari (kp)PCT 650 mg 3x1Diazepam 2 mg 2x1Sukralfat 3x1 C

IVFD RL 20tpmNeurobion drip 1 amp/hariRanitidin inj 2x1 Antrain inj 1 amp/hari (kp)PCT 650 mg 3x1Diazepam 2 mg 2x1Sukralfat 3x1 C

IVFD RL 20tpmNeurobion drip 1 amp/hariAntrain inj 1 amp/hari (kp)PCT 650 mg 3x1Diazepam 2 mg 2x1Sukralfat 3x1 C

Page 13: TTH riya

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

a. Definisi

Tension Type Headache (TTH) adalah nyeri kepala yang disebabkan oleh

tegangnya otot pada wajah, leher atau kulit kepala. Disebut juga muscle-contraction

headache. TTH merupakan sakit kepala yang paling sering terjadi.3,4

TTH ini timbul karena adanya kontraksi yang terus menerus dari otot-otot kepala,

wajah, kuduk dan bahu. Kontraksi yang terus menerus ini akan menimbulkan nyeri otot

yang di “referred” ke kepala (“muscle contraction headache”). “Muscle contraction” ini

timbul oleh karena adanya ketegangan jiwa anxietas, tension, atau depresi).5

Nyeri kepala itu akan dirasakan oleh si penderita sebagai suatu ikat kepala yang

terlalu menekan. Kepalanya dirasakan berat oleh si penderita, terutama di waktu pagi

hari. Bila penderita dipijat oleh istri atau suaminya, maka nyeri kepala itu dirasakannya

berkurang.5

b. Penyebab

Otot wajah, leher dan kulit kepala menjadi tegang karena:3

Anxietas atau stress

Bertahan pada satu posisi dalam waktu lama

Injury, seperti kecelakaan mobil

Depresi

Page 14: TTH riya

Nyeri kepala juga dapat dipicu oleh:3

Tidur yang terlalu sedikt atau terlalu banyak

Makan yang terlalu sedikt atau terlalu banyak

Minum alkohol berlebihan

Bekerja keras indoor atau outdoor

Kondisi medis tertentu

c. Epidemiologi6,7

Frekuensi : Di Amerika Serikat, TTH merupakan sindrom nyeri kepala

primer yang paling sering

Internasional : Rasmussen et al melaporkan prevalensi seumur hidup TTH 69%

laki-laki dan 88% perempuan pada populasi Danish. Pasien memiliki pengalaman

lebih dari satu sindrom nyeri kepala primer. Pada satu studi oleh Ulrich et al,

prevalensi 1 tahun TTH adalah sama diantara individu dengan dan tanpa migraine.

Jenis Kelamin : Perempuan lebih sering daripada laki-laki. Ratio TTH perempuan

dan laki-laki sekitar 1,4:1. Pada Chronic type tension headache 1,9:1.

Usia : TTH dapat terjadi pada semua usia, tetapi onset remaja hingga

dewasa muda lebih sering.

d. Patofisiologi Tension Type Headache8

Pada penderita TTH didapati gejala yang menonjol yaitu nyeri tekan yang

bertambah pada palpasi jaringan miofascial perikranial. Impuls nosiseptif dari otot

Page 15: TTH riya

perikranial yang menjalar ke kepala mengakibatkan timbulnya nyeri kepala dan nyeri

yang bertambah pada daerah otot maupun tendon tempat insersinya.

TTH adalah kondisi stress mental, non-physiological motor stress, dan miofasial

lokal yang melepaskan zat iritatif ataupun kombinasi dari ke tiganya yang menstimuli

perifer kemudian berlanjut mengaktivasi struktur persepsi supraspinal pain, kemudian

berlanjut lagi ke sentral modulasi yang masing-masing individu mempunyai sifat self

limiting yang berbeda-beda dalam hal intensitas nyeri kepalanya.

Pengukuran tekanan palpasi terhadap otot perikranial dilakukan dengan alat

palporneter (yang diketemukan oleh Atkins, 1992) sehingga dapat mendapatkan skor

nyeri tekan terhadap otot tersebut.

Langemark & Olesen tahun 1987 (yang dikutip oleh Bendtsen) telah

menemukan metode palpasi manual untuk penelitian nyeri kepala dengan cara palpasi

secara cepat bilateral dengan cara memutar jari ke 2 dan ke 3 ke otot yang diperiksa,

nyeri tekan yang terinduksi dinilai dengan skor Total Tenderness Scoring system. Yaitu

suatu sistem skor dengan 4 point penilaian kombinasi antara reaksibehaviour dengan

reaksi verbal dari penderita.

Pada penelitian Bendtsen tahun 1996 terhadap penderita chronic tension type

headache (yang dikutip oleh Bendtsen) ternyata otot yang mempunyai nilai Local

tenderness score tertinggi adalah otot Trapezeus, insersi otot leher dan otot

sternocleidomastoid. Nyeri tekan otot perikranial secara signifikan berkorelasi dengan

intensitas maupun frekwensi serangan tension type headache kronik. Belum diketahui

secara jelas apakah nyeri tekan otot tersebut mendahului atau sebab akibat daripada nyeri

kepala, atau nyeri kepala yang timbul dahulu baru timbul nyeri tekan otot. Pada migren

Page 16: TTH riya

dapat juga terjadi nyeri tekan otot, akan tetapi tidak selalu berkorelasi dengan intensitas

maupun frekwensi serangan migren.

Nyeri miofascial adalah suatu nyeri pada otot bergaris termasuk juga struktur

fascia dan tendonnya. Dalam keadaan normal nyeri miofascial di mediasi oleh serabut

kecil bermyelin (Aoc) dan serabut tak bermyelin (C), sedangkan serabut tebal yang

bermyelin (Aα dan Aβ) dalam keadaan normal mengantarkan sensasi yang ringan / tidak

merusak (inocuous). Pada rangsang noxious dan inocuous event, seperti misalnya proses

iskemik, stimuli mekanik, maka mediator kimiawi terangsang dan timbul proses

sensitisasi serabut Aα dan serabut C yang berperan menambah rasa nyeri tekan pada

tension type headache.

Pada zaman dekade sebelum ini dianggap bahwa kontraksi dari otot kepala dan

leher yang dapat menimbulkan iskemik otot sangatlah berperan penting dalam tension

type headache sehingga pada masa itu sering juga disebut muscle contraction headache.

Akan tetapi pada akhir-akhir ini pada beberapa penelitian yang menggunakan EMG

(elektromiografi) pada penderita tension type headache ternyata hanya menunjukkan

sedikit sekali terjadi aktifitas otot, yang tidak mengakibatkan iskemik otot, jika meskipun

terjadi kenaikan aktifitas otot maka akan terjadi pula adaptasi protektif terhadap nyeri.

Peninggian aktifitas otot itupun bisa juga terjadi tanpa adanya nyeri kepala.

Nyeri myofascial dapat di dideteksi dengan EMG jarum pada miofascial trigger

point yang berukuran kecil beberapa milimeter saja (tidak terdapat pada semua otot)

Mediator kimiawi substansi endogen seperti serotonin (dilepas dari platelet), bradikinin

(dilepas dari belahan precursor plasma molekul kallin) dan Kalium (yang dilepas dari sel

otot), SP dan CGRP dari aferens otot berperan sebagai stimulant sensitisasi terhadap

Page 17: TTH riya

nosiseptor otot skelet. Jadi dianggap yang lebih sahih pada saat ini adalah peran

miofascial terhadap timbulnya tension type headache.

Untuk jenis TTH episodik biasanya terjadi sensitisasi perifer terhadap

nosiseptor, sedang yang jenis kronik berlaku sensitisasi sentral. Proses kontraksi otot

sefalik secara involunter, berkurangnya supraspinal descending pain inhibitory activity,

dan hipersensitivitas supraspinal terhadap stimuli nosiseptif amat berperan terhadap

timbulnya nyeri pada Tension type Headache. Semua nilai ambang pressure pain

detection, thermal & electrical detection stimuli akan menurun di sefalik maupun

ekstrasefalik.

Stress dan depresi pada umumnya berperan sebagai faktor pencetus (87%),

exacerbasi maupun mempertahankan lamanya nyeri kepala. Prevalensi life time depresi

pada penduduk adalah sekitar 17%. Pada penderita depresi dijumpai adanya defisit kadar

serotonin dan noradrenalin di otaknya.

Pada suatu penelitian dengan PET Scan, ternyata membuktikan bahwa kecepatan

biosintesa serotonin pada pria jauh lebih cepat 52% dibandingkan dengan wanita. Dengan

bukti tersebut di asumsikan bahwa memang terbukti bahwa angka kejadian depresi pada

wanita lebih tinggi 2- 3 kali dari pria.

e. Gambaran Klinis6,7

Anamnesa

Onset nyeri dari TTH dapat memberikan gambaran seperti berdenyut dan terkadang

seperti gambaran klinis dari migren. Kombinasi dari migren dan TTH dapat memberikan

durasi nyeri yang lebih lama, menetap dan lebih berat.

Page 18: TTH riya

HIS (The International Headache Society) kriteria diagnostik dari TTH adalah 2 dari

4 point di bawah ini :

o Ditekan atau seperti di ikat

o Lokasi Frontal-occipital

o Bilateral – intensitas yang ringan atau sedang

o Tidak bertambah berat dengan aktivitas fisik

Anamnesa pada TTH sering ditemukan:

o Durasi 30 menit sampai 7 hari

o Tidak ada mual muntah (kadang terjadi anorexia)

o Photophobia dan phonophobia

o Minimal 10 kali muncul sakit kepala dalam sekali serangan; dan serangan sakit

kepala terjadi lebih dari 180 kali per tahun

o Bilateral dan occipitonuchal atau nyeri bifrontal

o Dengan gambaran nyeri seperti "fullness," "tightness/squeezing," "pressure," or

"bandlike/viselike"

o Kadang disertai stress emosional dan rasa cemas berlebihan

o Insomnia

o Setelah serangan kadang perasaan seperti keatas ataupun ke bawah

o Otot tegang dan seperti terikat pada region leher, occipital serta frontal

o Terdapat pada 75% pasien yang mengalami nyeri kepala kronis selama 5 tahun

o Sulit berkonsentrasi

o Tidak ada gejala prodormal

Page 19: TTH riya

Onset nyeri kepala yang baru pada pasien usia muda dapat dipikirkan penyebabnya

adalah TTH

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik sulit ditemukan penyebab dari nyeri kepala dari TTH.

Vital sign normal

Pemeriksaan neurologis normal

Otot tegang dan nyeri pada daerah perikranial atau leher (tidak selalu)

Nyeri pada penekanan arteri temporalis dan daerah trigger zone (tidak selalu)

Nyeri bertambah dengan fleksi leher dan pergangan dari otot leher

f. Diagnosis6,9

Diagnosis Primer

Dua dari point di bawah ini :

o Nyeri bilateral

Page 20: TTH riya

o nyeri seperti di tekan

o nyeri ringan atau sedang

o nyeri tidak berhubungan dengan aktivitas fisik

Satu atau lebih dari gejala di bawah ini :

o Sensitif terhadap cahaya

o Sensitif terhadap suara

Terkadang tidak disertai gejala :

o Nausea

o Vomitus

Durasi nyeri 30 menit – 7 hari

Diagnosis Subdivisi

Episodic (<15 hari/bulan) atau kronis (>15 hari/bulan selama > 6 bulan)

Dalam menegakan diagnosis tidak semua gejala dan pemeriksaan fisik di dapatkan

kelainan, yang penting adalah keriteria dari IHS. Kadang nyeri kepala TTH ini tidak

berdiri sendiri, tapi juga sering disertai dengan nyeri kepala tipe yang lain (migren).

g. Diagnosis Banding6,9

Differential diagnostic considerations in tension-type headache

Primary diagnosisNonvascular: Tension-typeVascular: Migraine or cluster

Secondary (organic) diagnosis

Page 21: TTH riya

Vascular disorders   Subarachnoid hemorrhage   Subdural hematoma   Unruptured arteriovenous malformation or aneurysm   Ischemic cerebrovascular disease   Temporal arteritis   Arterial hypertension   Cerebral venous thrombosis

Nonvascular intracranial disorders   Benign intracranial hypertension   Intracranial hypotension after lumbar puncture   Intracranial neoplasm   Intracranial infection or meningitis

Substances that act as triggers   Medications (eg, nitrates, over-the-counter drugs)   Foods (eg, monosodium glutamate, alcohol)   Exposures (eg, carbon monoxide)   Rebound (eg, caffeine, analgesic, ergot)

Metabolic disorders   Hypoxia (eg, chronic obstructive pulmonary disease, sleep apnea)   Hypercapnia   Hypoglycemia

Abnormalities of extracranial structures   Eyes (eg, glaucoma, refractive errors)   Ears and sinuses (eg, infectious sinusitis, barosinusitis)   Teeth and jaws (eg, temporomandibular joint disorder)   Skull (eg, Paget's disease, multiple myeloma)   Neck (eg, spondylosis, cervical disk disease)

h. Pemeriksaan Penunjang6

Laboratorium

Diagnosis tension headache adalah dari klinis. Seperti nyeri kepala primer

lainnya, tidak ada test diagnostik spesifik untuk tension headache.

Page 22: TTH riya

Studi Imaging

Studi neuroimaging penting untuk mengesampingkan penyebab sekunder

nyeri kepala, termasuk neoplasma dan cerebral hemorrhage.

MRI imaging menunjukkan struktur cerebral yang detail dan khususnya dalam

mengevaluasi fossa posterior

CT scan dengan kontras merupakan alternatif lain tetapi lebih rendah daripada

MRI dalam memperlihatkan struktur fosa posterior.

Indikasi neuroimaging jika nyeri kepala atipikal atau berhubungan dengan

abnormalitas pada pemeriksaan neurologis.

i. Penatalaksanaan

Prinsip pengobatan adalah pedekatan psiklogik (psikoterapi), fisiologik (relaksasi)

dan farmakologik (analgesik, sedativa dan minor transquilizers). Dalam praktek,

diperlukan penjelasan yang cukup mengenai latar belakang munculnya nyeri agar

penderita mengerti tentang permasalahan yang selama ini kurang atau tidak disadarinya.

Penjelasan tentang berbagai macam pemeriksaan tambahan yang perlu dan yang tidak

perlu akan sangat bermanfaat bagi penderita.1

Analgesik seperti aspirin atau acetaminophen atau NSAID lain yang sangat

membantu, tetapi hanya untuk waktu yang singkat. Tension headache memberi respon

terbaik terhadap penggunaan hati-hati salah satu dari beberapa obat yang mengurangi

kecemasan atau depresi, ketika gejala terakhir timbul.10

Page 23: TTH riya

Beberapa pasien memberi respon terhadap ancillary measure seperti massase,

meditasi dan teknik biofeedback. Pengobatan analgesik yang lebih kuat sebaiknya

dihindari. Raski melaporkan berhasilnya terapi dengan calcium channel blocker,

phenelzine atau cyproheptadine. Ergotamin dan propanolol tidak efektif kecuali jika

terdapat gejala migren dan tension headache. Teknik relaksasi sangat menolong pasien

bagaimana cara menghadapi anxietas dan stress.10

Penanganan3 :

Istirahat dengan tenang, ruangan gelap hingga gejala berkurang dan hilang.

Konsumsi obat nyeri seperti aspirin, acetaminophen, ibuprofen.

Pijat leher, bahu dan punggung. Letakkan heat, an ice pack, or a cold washcloth

pada area yang nyeri.

Segera ke dokter bila:

o Sakit kepala yang lebih sakit dari biasanya

o Muntah berulang.

o Numbness or tingling wajah, lengan atau kaki.

o Lengan dan kaki lemah.

o Perubahan visual yang tidak segera hilang

Terapi Farmakologik:

Drugs effective in the treatment of tension type headache11

Drug Trade name Dosage

Nonsteroidal Anti Inflammatory Agents

Acetaminophen Tylenol, generic 650 mg PO q4-6h

Page 24: TTH riya

Aspirin

Diclofenac

Ibuprofen

Naproxen sodium

Generic

Cataflam, generic

Advil, Motrin, Nuprin,

generic

Aleve, Anaprox, generic

650 mg PO q4-6h

50-100 mg q4-6h (max

200mg/dl)

400 mg PO q3-4h

220-550 mg bid

Combination Analgesics

Acetaminophen, 325 mg, plus butalbital,

50 mg

Acetaminophen, 650 mg, plus butalbital,

50 mg

Acetaminophen, 325 mg, plus butalbital,

50 mg, plus caffeine, 40 mg

Acetaminophen, 500 mg, plus butalbital,

50 mg, plus caffeine, 40 mg

Acetaminophen, 325 mg, plus butalbital,

50 mg, plus caffeine, 40 mg

Acetaminophen, 650 mg, plus butalbital,

50 mg

Phrenilin, generic

Phrenilin Forte

Fiocert; Esgic, generic

Esgic-plus

Fiorinal

1-2 tablets; max 6 per day

1 tablet; max 6 per day

1-2 tablets; max 6 per day

1-2 tablets; max 6 per day

1-2 tablets; max 6 per day

Page 25: TTH riya

Axotal 1 tablet q4h; max 6 per day

Prophylactic Medications

Amitriptyline

Doxepin

Nortriptyline

Elavil, generic

Sinequan, generic

Pamelor, generic

10-50 mg at bedtime

10-75 mg at bedtime

25-75 mg at bedtime

Terapi non-farmakologik9

Regulasi lifestyle

o mengatur dan tidur yang cukup

o makan terapi dan diet yang baik

o mengetahui dan menghindari makanan yang dapat memicu nyeri kepala

berolahraga teratur (seperti aerobik)

Hindari Stres

o Menghindari lingkungan sosial yang dapat menyebabkan stress

o Meditasi

o melakukan hobi, rekreasi

o relaksasi otot (dengan latihan-latihan)

o psikoterapi

Fisioterapi

o panas, dingin, ultrasound, transcutaneous electrical nerve stimulation (tens)

o Pijat dan traksi leher

o peregangan otot-otot leher

Page 26: TTH riya

Manipulasi osteopathic atau chiropractic

Terapi alternatif

o Akupuntur

o Acupressure

o Therapeutic touch

o Aromatherapy (contoh : peppermint, green apple)

salep topikal (contoh : salicylic acid, piroxicam [Feldene], ketoprofen [Orudis,

Oruvail])

j. Prognosis

TTH merupakan nyeri kepala yang selalu kambuh, akan tetapi nyeri kepala

ini tidak berbahaya. Terapinya hanya bersifat simptomatis tetapi kadang juga dapat

hilang total. TTH dapat sembuh sempurna bila penyebabnya di hilangkan. Pengunaan

obat TTH yang lama dapat menyebabkan nyeri kepala bertambah berat atau rebound

headache.12

Page 27: TTH riya
Page 28: TTH riya

BAB IV

PEMBAHASAN

Pasien dengan nama Ny. M usia 26 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala.

Pasien didiagnosa dengan Tension Type Headache dan Gastritis akut. Berikut adalah

pembahasan mengenai perbandingan antara teori dan fakta yang terjadi pada perjalanan

penyakit pasien tersebut.

Anamnesa

Fakta Teori

Page 29: TTH riya

Nyeri kepala dirasakan sejak 3

hari sebelum masuk rumah sakit.

Nyeri dirasakan seperti ditekan-

tekan.

Nyeri dimulai dari dahi hingga

kepala bagian tengah dan terasa

berat terutama di daerah kepala

bagian belakang dan tengkuk.

Nyeri dirasakan terus menerus

dan tidak hanya pada satu sisi

kepala.

Tidak ada muntah, namun ada

mual dan penurunan nafsu makan

Tidak ada fotophobia ataupun

fonophobia

Susah tidur

Pasien mengaku sedang memiliki

masalah pribadi dan sering

mengalami keluhan serupa jika

pasien kelelahan ataupun banyak

pikiran.

Anamnesa pada TTH sering ditemukan:

o Durasi 30 menit sampai 7 hari

o Dengan gambaran nyeri seperti "fullness,"

"tightness/squeezing," "pressure," or

"bandlike/viselike”

o Bilateral dan occipitonuchal atau nyeri

bifrontal

o Otot tegang dan seperti terikat pada region

leher, occipital serta frontal

o Tidak ada mual muntah (kadang terjadi

anorexia)

o Photophobia dan phonophobia

o Insomnia

o Kadang disertai stress emosional dan rasa

cemas berlebihan

Page 30: TTH riya

Pemeriksaan fisik

Fakta Teori

• Tidak ditemukan adanya kelainan

• Vital sign dalam batas normal,

kecuali TD= 100/70

• Tidak ada kelainan dalam reflek

fisiologis maupun reflek patologis

Pada pemeriksaan fisik sulit ditemukan penyebab

dari nyeri kepala dari TTH.

Vital sign normal

Pemeriksaan neurologis normal

Otot tegang dan nyeri pada daerah perikranial

atau leher (tidak selalu)

Nyeri pada penekanan arteri temporalis dan

daerah trigger zone (tidak selalu)

Pemeriksaan Penunjang

Fakta Teori

Lab darah tidak ditemukan adanya

kelainan, semua nilai pemeriksaan

dalam batas normal

Pada CT-scan kepala didapatkan

hasil normal, tidak ada kelainan.

Diagnosis tension headache adalah dari klinis.

Seperti nyeri kepala primer lainnya, tidak ada

test diagnostik spesifik untuk tension headache.

Indikasi neuroimaging jika nyeri kepala

atipikal atau berhubungan dengan abnormalitas

pada pemeriksaan neurologis.

Penatalaksanaan

Fakta Teori

IVFD RL 20 tts/mnt Prinsip pengobatan adalah pedekatan psiklogik

Page 31: TTH riya

Neurobion drip 1 amp/hari

Ranitidin inj 2x1 amp

Antrain inj 1 amp/hari

PCT tab 3x650 mg

Diazepam 2 mg 2x1

Sukralfat 3x1C

(psikoterapi), fisiologik (relaksasi) dan

farmakologik (analgesik, sedativa dan minor

transquilizers).

Analgesik seperti aspirin atau acetaminophen

atau NSAID lain yang sangat membantu, tetapi

hanya untuk waktu yang singkat

Prognosa

Fakta Teori

Dubia ad bonam TTH merupakan nyeri kepala yang selalu kambuh,

akan tetapi nyeri kepala ini tidak berbahaya. TTH

dapat sembuh sempurna bila penyebabnya di

hilangkan

Page 32: TTH riya

DAFTAR PUSTAKA

1. Harsono. Buku ajar Neurologi Klinis. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf

Indonesia. Jakarta: Gajah Mada University Press; 2005: pp. 285-8

2. World Health Organization. Headache Disorder. (Online) 2004. Available from:

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs277/en/ (Accessed: 07 Juli 2011)

3. Adult Health Advisor. Tension Headache. University of Michigan Health

System. McKesson Corporation. (Online) 2005. Available from: http://www.med

umich edu (Accessed: 07 Juli 2011)

4. Friedman H. Problem Oriented Medical Diagosis. Sixth edition. USA: Little,

Brown and Company; 1996: pp. 398-9.

5. Ngoerah G. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Syaraf. Denpasar: Airlangga

University Press; 1990: pp. 203.

6. Singh MK. Muscle Contraction Tension Headache. Department of Neurology,

Pain Management, Medical College of Pennsylvania, Hahnemann University.

(Online) 2007. Available from: http://www. emedicine.com (Accessed: 07 Juli

2011)

7. Gilroy J. Basic Neurology. Third edition. USA: McGraw Hill companies; 2000:

pp. 124-138

8. Sjahrir H. Mekanisme Terjadinya Nyeri Kepala Primer dan Prospek

Pengobatannya. USU Digital Library. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara; 2004.

9. Mueller L. Tension-type, The Forgotten Headache How to Recognize This

Common but Undertreated Condition. Postgraduate Medicine, Vol. III No. 4.

(Online) 2002. Available from:

http://www.postgradmed.com/issues/2002/04_02/mueller.htm (Accessed: 07 Juli

2011)

10. Victor M, Ropper AH. Principles of Neurology seventh edition. USA: McGraw-

Hill; 2001: pp. 175-181

11. Hauser SL. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. USA: McGraw Hill;

2006: pp. 57

Page 33: TTH riya

12. National Headache Foundation. Tension Type Headache, The Complete Guide

to Headache. (Online) 2005. Available from:

http://www.headaches.org/consumer/educationalmodules/completeguide/

tensiontype.html). (Accessed: 07 Juli 2011)