ttck 7
DESCRIPTION
TTCK 7. Pengukuran Waktu Tidak Langsung. DATA WAKTU GERAKAN (Predetermined Motion-Time System). Data Waktu Gerakan. Merupakan metode penentuan waktu baku pekerjaan berdasarkan elemen-elemen gerakan yang terlibat. Merupakan perkembangan dari perpaduan penemuan Taylor dan Gilbret - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
TTCK 7
Pengukuran Waktu Tidak Langsung
DATA WAKTUGERAKAN(Predetermined Motion-Time System)
Data Waktu Gerakan
Merupakan metode penentuan waktu baku pekerjaan berdasarkan elemen-elemen gerakan yang terlibat.
Merupakan perkembangan dari perpaduan penemuan Taylor dan Gilbret
Pekerjaan apapun, ditempat kerja manapun dapat ditentukan waktu bakunya dengan menguraikan pekerjaan atas elemen-elemen gerakannya dan mensintesa waktu elemen gerakan tersebut
Latar Belakang
Stop watch harus terus menerus mengamati pekerjaan
Work samplingbutuh ratusan/ribuan pengamatan
Data waktu bakuhanya berlaku untuk kelompok pekerjaan sejeniscontoh : data baku pekerjaan pabrik tidak dapat
digunakan untuk pekerjaan kantor
Manfaat
1. Karena setiap elemen gerakan diketahui waktunya (dalam tabel-tabel) maka waktu penyelesaian suatu operasi dapat ditentukan sebelum pekerjaan dilaksanakan
2. Waktu baku suatu pekerjaan dapat ditentukan dengan singkat, karena hanya mensintesa waktu dari elemen-elemen gerakannya.
3. Hemat energi, waktu dan biaya
4. Dapat digunakan untuk mengembangkan metode
5. Dapat digunakan untuk membantu perancangan produk
Sejarah PMTS
Work Factor(Faktor Kerja)
Merupakan salah satu PMTS yang paling awal dan secara luas diaplikasikan.
Sistem ini memungkinkan untuk menetapkan waktu pekerjaan-pekerjaan manual dengan data waktu gerakan yang ditetapkan
Ada 4 variabel yang diperhitungkan dalam menghitung waktu dengan metode work factor, yaitu :1. Anggota badan yang digunakan2. Jarak yang ditempuh3. Kontrol manusia4. Berat atau tahanan yang menghambat
Work Factor(Faktor Kerja)
I. Anggota tubuh yang digunakanAda 6 faktor anggota tubuh yang diperhatikan, yaitu :
1. Jari atau telapak tangan (F/finger atau H/hand)gerakan jari maupun telapak tangan yang bersumbu padapergelangan tangan.
2. Putaran Lengan (FS/ forearm swivel)- lengan dibawah berputar pada sumbunya sementara siku ditekuk. - seluruh tangan berputar pada sumbunya dengan berpangkal pada
bahu dan siku tidak ditekuk, - kombinasi antara keduanya.
3. Lengan (A/ arm)- lengan bawah bergerak dengan sumbu siku, - seluruh lengan bergerak dengan sumbu bahu kombinasi keduanya
Work Factor(Faktor Kerja)
4. Badan bagian atas (T/ trunk)Gerakan badan bagian atas dapat berupa gerakan kedepan, kebelakang, kesamping ataupun berputar
5. Telapak kaki (F/foot)
Bila telapak kaki bergerak mengerjakan sesuatu, seperti ketika menginjak pedal gas kendaraan
6. Kaki (L/Leg)Bila seluruh kaki (tidak sekedar telapak kaki saja) bergerak untuk melaksanakan kerja tertentu
• II. Kontrol Manual
Kontrol terhadap suatu gerakan mempengaruhi lamanya gerakan.
Semakin besar kontrol diperlukan, semakin lama waktu yang dibutuhkan. Besar kecil kontrol dipengaruhi beberapa faktor yaitu
• 1. Perhentian yang pasti (D)• 2. Pengarahan (S)• 3. Kehati-hatian (P)• 4. Perubahan arah gerak (U)
Work Factor(Faktor Kerja)
III. Berat atau Tahanan (W)Adalah tahanan yang harus diatasi dan berat benda yang dipindahkan. Tahanan terjadi, misalnya pada pekerjaan mendorong sebuah kotak pada sebuah meja atau menekan sebuah peda gas.
IV. JarakJarak lurus antara titik dimulainya gerakan sampai titik berhentinya
Dalam metode Work Factor, yang diperhatikan bukan macam faktor kerja yang terlibat, tetapi banyaknya. Jadi bukan faktor kerja mana yang berpengaruh tetapi berapa faktor kerja yang terlibat.
Semakin banyak faktor kerja terlibat, semakin lama waktu penyelesaian suatu pekerjaan
Work Factor(Faktor Kerja)
Description of Motion Motion AnalysisTime
(Minutes)
1. Toss Small part aside 10 inches (basic motion) A 10 0,0042
2. Reach 20 inches to bolt in bin (definite stop motion) A 20 D 0,0080
3. Move 4 pound brick 30 inches from pile to place on worktable (weight, definite stop motion) A 30 WD 0,0119
Contoh
Work Factor(Faktor Kerja)
Description of Motion Motion AnalysisTime
(Minutes)
1. Reach a pen 12 inches
2. Position pen on paper
3. Move pen to holder (12 inches)
4. Insert pen in holder
Exercise
Work Factor(Faktor Kerja)
Description of Motion Motion AnalysisTime
(Minutes)
1. Reach a pen (12 inches) A 12 D 0,0065
2. Position pen on paper F 1 SD 0,0029
3. Move pen to holder (12 inches) A 12 SD 0,0085
4. Insert pen in holder F 1 P 0,0023
Answer
Work Factor(Faktor Kerja)
Work Factor(Faktor Kerja)
Maynard Operation Sequence Technique (MOST)
Konsep Dasar : Kerja adalah perpindahan obyek
Karena memindahkan obyek bisa secara manual atau dengan peralatan maka ada 2 model MOST :
Model-Model Urutan Dasar (The Basic Sequence Models)
Model-Model Urutan Penanganan Peralatan(The Equipment Handling Sequence Models).
The Basic Sequence Models
Model-model urutan dasar terdiri atas tiga model, yaitu :Urutan Gerakan Umum (The General Move Sequence)Urutan Gerakan Terkendali (The Controlled Move Sequence)
Urutan Pemakaian Perlatan (The Tool Use Sequence)
1. Urutan gerakan umumModel ini dipakai jika terjadi perpindahan obyek dengan bebas. Artinya, dibawah kendali manual, obyek berpindah tanpa hambatan. Contoh : sebuah kotak diangkat (dipindahkan) dari bawah meja ke atas meja
The Basic Sequence ModelsUrutan gerakan umum adalah :
A Jarak yang ditempuh untuk melakukan tindakan Parameter ini meliputi semua gerakan jari, tangan, dan/atau kaki baik dalam keadaan membawa beban atau tidak.
B Gerakan badan Parameter ini berhubungan dengan gerakan vertikal badan atau gerakan yang diperlukan untuk mengatasi gangguan terhadap gerakan badan
G Pengendalian Parameter ini mencakup semua gerakan manual (terutama jari, tangan dan kaki) yang dipakai untuk mengendalikan obyek
The Basic Sequence Models
P Menempatkan Parameter ini merupakan tahap akhir dari kegiatan memindahkan, yaitu dengan “mengatur” sebelum melepaskan kendali terhadap obyek tersebut
m A B G A B P A GENERAL MOVE
A B G P INDEX
Action Distance
Body Motion Gain Control Place INDEX
0 ? 2 in ? 5 cm
HOLD
TOSS 0
1 within reach
LIGHT OBJECT
LIGHT OBJECTS SIMO LAY ASIDE LOOSE FIT
1
3 1 – 2 STEPS
BEND AND ARISE
50 % OCC
NON SIMO HEAVY OR BULKY
BLIND OR OBSTRUCTED DISENGEAGE INTERLOCKED
COLLECT
ADJUSTMENTS LIGHT PRESSURE
DOUBLE 3
6 3 – 4 STEPS
BEND AND ARISE
CARE OR PRECISION HEAVY PRESSURE
BLIND OR OBSTRUCTED INTERMEDIATE MOVES
6
10 5 – 7 STEPS
SIT OR STAND
10
16 8 – 10 STEPS
THROUGH DOOR CLIMB
ON OR OFF
16
The Basic Sequence Models
Contoh : seorang operator mesin mengambil benda kerja dari meja kerja dan meletakkannya pada sebuah palet. Dengan asumsi operator berdiri dekat benda kerja, dimana benda kerja tersebut ringan, palet berada pada jarak 10 langkah dari operator dan terletak di lantai. Maka urutan model adalah :
A1 B0 G1 A16 B6 P1 A16
Waktu = (1 + 0 + 1 + 16 + 6 + 1 + 16) x 10 = 410 TMU (1 TMU = 0,036 detik). = 410 x 0,036 = 14,76 detik.
The Basic Sequence Models
2. Urutan Gerakan Terkendali Model ini menggambarkan perpindahan obyek secara manual “dikendalikan” oleh suatu jalur. Gerakan obyek dibatasi sedikitnya satu arah karena kontak atau menempel dengan obyek lainnya. Contoh : kotak yang cukup berat didorong diatas meja kerja
Urutan gerakan terkendali adalah :
M Gerakan Terkendali Parameter ini mencakup semua gerak manual yang diarahkan atau gerakan dari obyek dalam jalur yang terkendali
The Basic Sequence ModelsX Waktu Proses Parameter ini termasuk bagian dari kerja yang terkendali karena diproses atau dimesin dan bukan aktivitas manual
I Penyesuaian Parameter ini berhubungan dengan aktivitas manual yang termasuk juga gerakan terkendali atau akhir dari waktu proses untuk mengatur obyek yang sesuai dengan keinginan
m A B G M X I A CONTROLLED MOVE SEQUENCE
M X I MOVE CONTROLLED PROCESS TIME ALIGN INDEX
PUSH/PULL/PIVOT CRANK (REVS.)
SECONDS MINUTES HOURS OBJECT
INDEX
1 ? 12 INCHES (30 CM) BUTTON/SWITCH/KNOB
- .5 .01 .0001 TO ONE POINT 1
3
> 12 INCHES (30 CM) RESISTANCE, SEAT OR
UNSEAT HIGH CONTROL
2 STAGES ? 12 INCHES (30 CM)
1 1.5 .02 .0004 TO TWO POINTS
? 4 INCHES (10 CM)
3
6 2 STAGES > 12 INCHES (30 CM) 3 2.5 .04 .0007
TO TWO POINTS > 4 INCHES
(10 CM
6
10 3 – 4 STAGES 6 4.5 .07 .0012 10 16 11 7.0 .10 .0019 PRECISION 16
The Basic Sequence Models
Contoh : Seorang operator meraih sebuah karton yang berat dengan tangannya kemudian mendorong sejauh 45 cm diatas konveyor. Urutan modelnya adalah :
A1 B0 G3 M3 X0 I0 A0
Waktu = (1 + 3 + 3) x 10 = 70 TMU (1 TMU = 0,036 detik).
= 70 x 0,036 = 2,52 detik.
The Tool Use Sequence Models3. Urutan Pemakaian Peralatan Model ini dikembangkan dari model urutan gerakan umum, dengan tambahan parameter-parameter tertentu yang menunjukkan kegiatan yang memakai peralatan tangan atau untuk kasus-kasus tertentu, dengan proses mental.
Urutan pemakaian peralatan adalah :
Ruang kosong pada model diatas merupakan tempat untuk mengisi parameter-parameter berikut ini :F Mengencangkan Parameter ini berhubungan dengan perakitan suatu obyek dengan obyek lainnya secara mekanik, dengan memakai jari, tangan dan peralatan tangan
The Tool Use Sequence ModelsL Melonggarkan Parameter ini berhubungan dengan melepas rakit suatu obyek dengan obyek lainnya secara mekanik dengan memakai jari, tangan dan peralatan tangan
C Memotong Parameter ini menggambarkan aktivitas manual untuk memisahkan, membagi atau membuang bagian dari obyek dengan menggunakan bagian yang tajam dari perkakas tangan
M Mengukur Parameter ini berhubungan dengan kegiatan untuk menentukan karakteristik fisik tertentu dari suatu obyek dengan membandingkannya dengan alat ukur standar
R Mencatat Parameter ini mencakup kegiatan manual dengan pinsil, pena, kapur atau alat tulis lainnya dengan maksud mencatat informasi
The Tool Use Sequence ModelsT Berpikir Parameter ini berhubungan dengan kegiatan mata dan aktivitas mental untuk mendapatkan informasi (membaca) atau memeriksa suatu obyek
m A B G A B P A B P A TOOL USE SEQUENCE
Fasten or Loosen
FINGER ACTION
WRIST ACTION ARM ACTION TOOL ACTION
SPINS TURNS STROKES (REPOSITION)
CRANKS TAPS TURNS STROKES (REPOSITION)
CRANKS STRIKES SCREW DIAMETER INDEX
FINGERS SCREW- DRIVER
HAND SCREW-DRIVER
RATC HET T-WRENC H
WRENCH ALLEN KEY
WRENCH ALLEN KEY
RATC HET
HAND HAMMER
RATC HET T-WRENC H
WRENCH ALLEN KEY
WRENCH ALLEN KEY
RATC HET
HAND HAMMER
POWER WRENCH
INDEX
1 1 - - - 1 - - - - - 1 3 - 1 1 1 3 - 1 - 1 ¼’’
6 mm 3 6 3 3 2 3 6 2 - 1 3 1 ‘’
25 mm 6 10 8 5 3 5 10 4 2 2 5 - 10 16 16 9 5 8 16 6 3 3 8 - 16 24 25 12 8 11 23 9 4 4 12 - 24 32 35 17 10 15 30 12 6 6 15 - 32 42 47 23 12 20 39 15 8 8 21 - 42 54 61 29 17 25 50 20 11 11 27 - 54
The Tool Use Sequence Models
Contoh : Misalkan suatu operasi perakitan dengan memakai baut untuk mengencangkan satu obyek dengan obyek lainnya. Pertama-tama, operator mengambil baut dari tempatnya dalam jangkauan tangan dan menempatkannya pada lokasi tertentu. Kemudian diputar sebanyak 3 kali dengan jari. Maka urutan model adalah :
A1 B0 G1 A1 B0 P3 F6 A0 B0 P0 A0
Waktu = (1 + 1 + 1 + 3 + 6) x 10 = 120 TMU (1 TMU = 0,036 detik).
= 120 x 0,036 = 4,32 detik
Exercise
Maynard Operation Sequence Technique (MOST)
Hitung waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dengan MOST
Answer
Maynard Operation Sequence Technique (MOST)
Method Time Measurement(MTM)(Pengukuran Waktu Metode)
Waktu gerakan dalam MTM dinyatakan dalam TMU (Time Measurement Unit/satuan pengukuran waktu) sbb :
MTM membagi gerakan-gerakan kerja atas elemen-elemen gerakan sbb :
1. Menjangkau (Reach)gerakan untuk memindahkan tangan atau jari ke suatu tempat tujuan. Menjangkau dibagi dalam 5 kelas A, B, C, D, E
Reach
Grasp2. Memegang (Grasp)
Menguasai sebuah atau beberapa obyek baik dengan jari maupun dengan tangan untuk memungkinkan melakukan gerakan dasar berikutnya.
Grasp
Move3. Mengangkut (Move)
Gerakan tangan atau jari untuk membawa suatu obyek ke suatu sasaran.
Position & Release4. Mengarahkan (position)
Gerakan untuk mengarahkan obyek
5. ReleaseMelepas penguasaan atas suatu obyek
Position
Release
Turn & Disengage6. Memutar (turn)
Memutar tangan dalam keadaan kosong maupun dengan beban
7. Lepas Rakit (disengage)Memisah obyek dengan obyek lain
Disengage
Eye, body, leg and foot