tset backup

Upload: firman-syah

Post on 10-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

test saja

TRANSCRIPT

DAFTAR NAMA TUGU di KOTA PADANG

DISUSUNOLEH

PIPIT BUSTRIAIX ASMP NEGERI 11 PADANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1) Tugu Tembakan Meriam ( Bandar Buat )

a. Gambar

b. PenjelasanPADANG - Pada 68 tahun lalu, sekitar dua bulan setelah diproklamasikannya Republik Indonesia di Jakarta tanggal 17 Agustus 1945, pasukan sekutu yang dipimpin Mayor Anderson tiba di Emma Haven, Teluk Bayur. Mereka kemudian menduduki gedung-gedung, gudang dan barak bekas Jepang di Padang.

Bersama sekutu itu, membonceng pula NICA (Nedelandsch Indie Civil Administratie), yakni pemerintahan Sipil Hindia Belanda. Tujuannya tak lain mencengkeramkan kukunya kembali setelah tiga setengah tahun lamanya hengkang dari Indonesia karena keok oleh Jepang. Waktu Jepang takluk dalam perang dunia kedua karena dibombardir sekutu, gantian Belanda tergiur lagi hendak masuk ke Indonesia. Janji Belanda kepada sekutu waktu masuk ke Sumatera dan tempat lainnya di Indonesia adalah untuk membebaskan tawanan perang , memulangkan Jepang ke negerinya dan ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban umum hingga pemerintahan peralihan berfungsi kembali. Belanda tidak diperkenankan oleh Komando Sekutu Asia Tenggara yang disebut SEAC untuk campur tangan dalam urusan pemerintahan Republik, baik sipil maupun militer.Tanggal 8 Januari 1947, pabrik semen di Indarung yang didirikan Belanda tahun 1910 dengan nama NV NIPCM (NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij ditembaki dari udara oleh beberapa pesawat Mustang Belanda.

"Masyarakat Indarung dan Padang sekitarnya waktu itu mencari perlindungan dengan membuat lubang atau lari ke perbukitan sekitar Solok dan Pesisir Selatan. Mereka terdiri dari orang tua, wanita dan anak-anak, ada yang lari ke pegunungan dan hutan-hutan,"tanggal 18 Januari 1947 atau 10 hari setelah pemboman Indarung, Belanda datang kembali dengan pesawat Mustang dan melancarkan serangan udaranya di Pasar Bandar Buat. Saat itu hari Minggu, merupakan hari pasar di daerah itu. Meskipun ada versi yang mengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, tapi ada pula catatan Angku Darwis yang dibuat tahun 1994 mengatakan itu terjadi pada pukul 10:00 WIBMengingat sejarah itu, para korban rakyat sipil Indonesia terutama pada masa Agresi I dan Agresi II, Belanda harus meminta maaf yang diucapkan oleh Pemerintah Belanda kepada segenap Rakyat Indonesia. Perjuangan agar Belanda mau mengakui tindakan pengrusakan, perampokan, dan penindasan yang dilakukan olehnya sehingga membuat penderitaan yang amat sangat pada rakyat Indonesia.

2) Tugu Simp. Haru ( Padang Area )a. Gambar

b.PenjelasanPasukan sekutu mendarat di Padang tanggal 10 Oktober 1945 di bawah pimpinan mayor jenderal H.M. Chambers, Tugas mereka adalah :1) Membenahi kembali daerah pendudukan Jepang dan melucuti senjata Jepang serta memulangkan tentara Jepang yang ada di Sumatera Tengah sekitar 12.000 orang2) Membebaskan para tawanan perangMula-mula sekutu menunjukkan itikat baik, namun kemudian mereka bertindak semena-mena yaitu menduduki gedung-gedung yang dijadikan kantor ( markas ) tempat penampungan tawanan perang. Tanggal 25 November 1945 terjadi insiden sewaktu Sekutu dan NICA menduduki secara paksa gedung sekolah tekhnik di Simpang Haru. Said Rasyid sebagai guru disana berusaha untuk mempertahankan sekolah itu agar tidak diduduki oleh Sekutu, sehingga baliau babak belur dihajar Sekutu dan NICA sampai pingsan. Insiden ini mengundang reaksi keras pemuda dengan menyerang konvoi Sekutu yang sedang berpatroli.

3) Tugu Simp Tinjub. Gambar

b.PenjelasanDalam sejarahnya, di lokasi dibangun tugu itu konon Bagindo Aziz Chan dibunuh Belanda pada 19 Juli 1947. Namun, menurut sebagian orang lokasinya tidak berada persis di tempat itu melainkan agak ke timurnya sedikit ke arah Sawah Liek.Saat itu, walikota bersama istri keduanya, Zaora Oesman hendak berangkat ke Padang Panjang dari kediaman mereka di Jalan Permindo, Padang. Tujuannya melapor kondisi rutin ke Residen Mr Sutan Muhammad Rasyid.Namun, dalam perjalanan sesampai di Ulak Karang, kendaraan yang membawanya dihadang mobil jeep serdadu Belanda. Salah seorang serdadu mengatakan bahwa pasukan yang dipimpin Bagindo telah melanggar perjanjian Linggar Jati dengan memasuki wilayah kekuasaan Belanda tanpa izin.Saat itu, Bagindo kaget dan tidak percaya bahwa pasukannya melanggar batas teritorial yang sudah diperintahkan agar dijauhi. Demi membuktikan kebenaran, Bagindo mau saja mengikuti pasukan Belanda menuju daerah dimaksud.Menurut salah seorang saksi sejarah, H.A.Rahman, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Harian Cabang 45 Padang, Bagindo pergi sendiri dengan meninggalkan istrinya di atas mobil. Dalam perjalanan tersebut, ia duduk di bangku paling depan dan di bawah pengawalan senjata dua serdadu yang masing-masing berada di bangku belakang.Sesampai di wilayah Kandis Nanggalo atau tepatnya di Simpang Sawah Liek, Bagindo disuruh turun. Di saat itulah dua serdadu tadi menghantamkan senjatanya ke kepala dan tubuh Bagindo. Belum puas, mereka pun secara bergantian menembaki Bagindo hingga tewas.Setelah tewas, serdadu Belanda itu malah membuat rekayasa soal kematian Bagindo. Jasadnya dibawa ke Rumah Sakit TNI AD dr.Reksodiryo Ganting. Belanda membuat keterangan resmi bahwa Bagindo Aziz Chan tewas karena ditembak oleh tentara Indonesia. Namun, rakyat tidak percaya dengan keterangan Belanda tersebut.Untuk menghormati dan mengenang Bagindo Aziz Chan, akhirnya dibuatlah monumen yang kini seperti telah kehilangan makna tersebut

4) Tugu Linggarjati (Aru, Lubeg )a. Gambar

b.PenjelasanSetelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Belanda masih terus menekan Indonesia. Mereka enggan melepas daerah jajahannya ini. Maka muncullah gerilya berkecamuk di seantaro negeri. Pejuang Indonesia berjuang mempertahankan negara yang baru setahun berdiri. Sementara Belanda tidak mau begitu saja melepaskan daerah jajahannya yang sudah ratusan tahun dikuasai.Diprakarsai Inggris, Indonesia dan Belanda sepakat melakukan genjatan senjata. Perundingan digelar di sebuah desa bernama Linggarjati di lereng gunung Ciremai, Jawa Barat. Kini, lokasi perundingan tepatnya berada di Blok Wage, Dusun Cipaku, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Lokasinya sekitar 24 km arah selatan Cirebon.Untuk perundingan tersebut, Indonesia mendelegasikan Sutan Syahrir, Mr. Soesanto Tirtoprodjo, Dr. AK. Gani, dan Mr. Muhammad Roem. Sementera delegasi Belanda diwakili Prof. Ir. Schermerhorn, Mr. Van Poll, Dr. F DeBoer, dan Dr. Van Mook. Berperan sebagai nutulensi dalam perundingan tersebut adalah Dr. J Leimena, Dr. Soedarsono, Mr. Amir Sjarifuddin, dan Mr. Ali Budiardjo.Perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa pertama Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia yaitu Jawa, Sumatera dan Madura. Kedua, Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia paling lambat tanggal 1 Januari 1949. Ketiga, pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Terakhir, dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam membentuk uni persemakmuran Indonesia Belanda dengan ratu Belanda sebagai kepada uni.Pelaksanaan hasil perundingan tidak berjalan dengan baik. Belanda mengingkari perjanjian. Pengingkaran itu dinyatakan Gubernur Jenderal HJ Van Mook pada 20 Juli 1947 yang mengatakan Belanda tidak terikat lagi pada perjanjian tersebut. Sehari kemudian Belanda menggelar Agresi Militer I terhadap pos-pos pemerintahan Republik Indonesia.Sumatera Barat sendiri menurut Jamaris adalah wilayah yang sedikit sekali yang bisa dikuasai Belanda dalam perjanjian Linggarjati tersebut. Belanda hanya mampu menguasai Kota Padang dan pesisir barat Pulau Sumatera. Ke sebelah utara kekuasaan mereka hanya sampai kawasan Tabing, tepat pada posisi tugu peringatan berdiri. Sebelah timur hanya sampai batas Indarung.Sempitnya wilayah yang bisa dikuasi Belanda menunjukkan betapa pejuang Sumatera Barat berhasil mempertahankan kemerdekaan yang lama diperjuangakan. Patriotisme pejuang Sumbar kata Jamaris, patut ditiru generasi muda untuk semakin mencintai Indonesia dan mengisi kemerdekaan dengan sebaik-sebaiknya. (h/cw-sal)

5) Tugu Kuranjia. Gambar

b. Penjelasan

Ditugu inilah pahlawan kemerdekaan kita mengintai musuh yg datang,dan tugu ini jg mempunyai benteng pertahanan yg dalam lobang nya lbh kurang 2m...dan letak nya tepi batang air kuranji dan bangunan ini smpai sekarang masih utuh tp sudah kurang terawat ini salah satu aset sejarah di kota padang,dan letak gak jauh dr jalan raya.

6) Tugu Bingkuang a. Gambar

b. Penjelasan

Tersebutlah Padang sebagai kota bengkuang. Ketika memasuki kota ini dari arah perbatasan, maka terlihatnya tugu buah bengkuang dipajang untuk menyambut setiap pendatang. Namun, mencari buah bengkuang sebenar-benarnya, susah-susah gampang. Susahnya, tidak disemua tempat buah ini diperjualbelikan. Gampangnya, buah ini sangat gampang ditemukan di emperan jalan yang menjadi terminal bayangan di Kota Padang.

Tentu ada alasan kenapa bengkuang menjadi maskotnya Kota Padang. Rasanya manis, mengandung banyak air, memang cocok mewakili topografi Kota Padang yang panas karena berada di pinggiran pantai. Alasan mendasar lainnya, ada nilai-nilai filosofis dan tentu saja karena buah ini banyak dibudidayakan yang kemudian menjadi produk khas Kota Padang. Yang terakhir ini mungkin akan jadi cerita saja. Pertanian bengkuang semakin susah ditemukan menyusul semakin tergerusnya lahan pertanian akibat perkembangan kota. Atau ada alasan lain bagi petani untuk tidak menanam bengkuang, karena harga jualnya yang tidak menjanjikan. Untuk kondisi yang terakhir ini, agaknya kontekstual dengan alasan menjadikan bengkuang sebagai maskotnya Kota Padang, karena bisa jadi suatu saat buah ini akan langka di Kota Padang, dan dengan mengenangnya sebagai maskot, itu sudah cukup menjadi sebuah kearifan sejarah.

Banyak yang pandai membuat maskot, slogan dan simbol-simbol, namun banyak yang tidak bisa menghargai dari makna-makna simbolis tersebut. Sebagai buah yang biasa dikonsumsi untuk kebutuhan yang tidak terlalu prestisius, memang tak banyak artinya buah bengkuang bila dibandingkan dengan buah-buah impor lainnya. Karena itulah, buah ini diabaikan. Namun, sesungguhnya hal yang sederhana ini menjadi luar biasa dan bernilai tinggi, apabila mampu untuk menjadikannya lebih bernilai.

7) Tugu Adipura c. Gambar

Kota Padang mendapat piala Adipura untuk pertama kalinya pada tahun 1986 dari Presiden Soeharto atas prestasinya menjadi salah satu kota terbersih di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1991 kota ini juga memperoleh Adipura Kencana.