try out osce 25 mei 2015

25
TRY OUT OSCE 25 mei 2015 ONKOLOGI 1 FIBROADENOMA MAMMAE Kasus Wanita 25 tahun datang dengan keluhan di polikliknik, dengan keluhan benjolan pada payudara kanan, benjolan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, tidak nyeri, tidak mengeluarkan cairan/darah. Riwayat haid pertama umur 13 tahun, siklus haid tidak teratur, riwayat pernah dioperasi. Pertanyaan 1. Pemeriksaan status lokalis 2. Diagnosis dan diagnosis banding 3. Usulkan pemeriksaan lanjutan Anamnesis Pasien fibroadenoma biasanya jarang mengeluhkan gejala. Biasanya mereka datang akibat menemukan sendiri teraba adanya massa tumor pada payudara. Namun kadang dapat ditemukan beberapa gejala pada anamnesis. Gejala klinik dari fibroadenoma dapat bervariasi tergantung dari lokasi tumor berada Dari anamnesis biasanya pasien datang dengan keluhan: - Adanya nyeri pada payudara saat akan terjadi haid - Rasa tegang yang amat pada payudara - Pasien merasa meraba benjolan di daerah payudara saat melakukan pemeriksaan payudara sendiri di rumah Pemeriksaan status lokalis - Inspeksi: Bentuk payudara, Simetris (+/-), Kelainan di areola, Retraksi papilla (+/-), Peau d’orange, Dimpling, Warna kulit - Palpasi: Lokalisasi Tumor, Ukuran Tumor, Konsistensi Tumor, Permukaan Tumor, Perlekatan dengan jaringan sekitar, Suhu raba, Pembesaran kel. limfe regional Hasil Pemerikasaan status lokalis - Adanya benjolan pada payudara, dimana benjolannya berbentuk bulat atau oval, konsistensi padat kenyal, berbatas tegas, permukaan rata atau licin,tidak berbenjol- benjol, mobile. - Tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar limfe regional, perubahan kulit, perubahan warna kulit, tanda-tanda inflamasi, dimpling, atau peau d’orange. Diagnosis Fibroadenoma mamma Diagnosis Banding Carsinoma mamma, fibrokistik mammae Pemeriksaan Penunjang USG mamma, mammografi, FNAB

Upload: meyrachan

Post on 15-Dec-2015

145 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

try out osce 2015 mei agar mahasiswa lulus osce semua

TRANSCRIPT

Page 1: Try Out Osce 25 Mei 2015

TRY OUT OSCE 25 mei 2015

ONKOLOGI

1 FIBROADENOMA MAMMAE Kasus Wanita 25 tahun datang dengan keluhan di polikliknik, dengan keluhan benjolan pada payudara kanan, benjolan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, tidak nyeri, tidak mengeluarkan cairan/darah. Riwayat haid pertama umur 13 tahun, siklus haid tidak teratur, riwayat pernah dioperasi. Pertanyaan 1. Pemeriksaan status lokalis 2. Diagnosis dan diagnosis banding 3. Usulkan pemeriksaan lanjutan Anamnesis

Pasien fibroadenoma biasanya jarang mengeluhkan gejala. Biasanya mereka datang akibat menemukan sendiri teraba adanya massa tumor pada payudara. Namun kadang dapat ditemukan beberapa gejala pada anamnesis. Gejala klinik dari fibroadenoma dapat bervariasi tergantung dari lokasi tumor berada

Dari anamnesis biasanya pasien datang dengan keluhan: - Adanya nyeri pada payudara saat akan terjadi haid - Rasa tegang yang amat pada payudara - Pasien merasa meraba benjolan di daerah payudara saat melakukan pemeriksaan

payudara sendiri di rumah Pemeriksaan status lokalis

- Inspeksi: Bentuk payudara, Simetris (+/-), Kelainan di areola, Retraksi papilla (+/-), Peau d’orange, Dimpling, Warna kulit

- Palpasi: Lokalisasi Tumor, Ukuran Tumor, Konsistensi Tumor, Permukaan Tumor, Perlekatan dengan jaringan sekitar, Suhu raba, Pembesaran kel. limfe regional

Hasil Pemerikasaan status lokalis - Adanya benjolan pada payudara, dimana benjolannya berbentuk bulat atau oval,

konsistensi padat kenyal, berbatas tegas, permukaan rata atau licin,tidak berbenjol-benjol, mobile.

- Tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar limfe regional, perubahan kulit, perubahan warna kulit, tanda-tanda inflamasi, dimpling, atau peau d’orange.

Diagnosis Fibroadenoma mamma Diagnosis Banding Carsinoma mamma, fibrokistik mammae Pemeriksaan Penunjang USG mamma, mammografi, FNAB

Page 2: Try Out Osce 25 Mei 2015

INFEKSI TROPIS

1 DEMAM BERDARAH DENGUE Kasus: Wanita 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam (+), diare (+) berlendir dan berdarah. Dialami sejak 2 hari yang lalu. Pertanyaan: 1. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis 2. Tentukan penunjang dan interpretasi 3. Tentukan diagnosa dan diagnosa banding 4. Terapi non farmakologi dan farmakologi 5. Edukasi Anamnesis Demam dengue (dengan atau tanpa perdarahan): demam bifasik akut 2-7 hari, nyeri kepala, nyeri retroorbital, mialgia/atralgia, ruam, gusi berdarah, mimisan, nyeri perut, mual/muntah, BAB: berdarah dan berlendir, BAK: biasa Pemeriksaan Fisis Suhu > 37,5OC Kepala: anemis (+/+), ikterus (-/-), sianosis (-) Leher dan thoraks: dalam batas normal Abdomen: Hepatomegali dan splenomegali Ekstremitas: Petekie (+), Rumple Leed (+) Pemeriksaan penunjang - Darah rutin: Trombosit 60.000 HCT 56% - Foto thorax (kadang ditemukan efusi pleura)

Diagnosa DBD Grade II Diagnosa Banding Demam Tifoid Leptospirosis Terapi - Simptomatik dengan analgetik antipiretik (Parasetamol 3 x 500-1000 mg). - Pemeliharaan volume cairan sirkulasi Edukasi - Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan

tata laksananya, sehingga pasien dapat mengerti bahwa tidak ada obat/medikamentosa untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan penyakit. Penyakit akan sembuh sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit.

- Modifikasi gaya hidup - Melakukan kegiatan 3M menguras, mengubur, menutup. - Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan melakukan

olahraga secara rutin.

Page 3: Try Out Osce 25 Mei 2015

2 CACINGAN TAENIASIS (Taenia Saginata) Kasus: Anak 8 tahun, keluhan lemas sejak 2 minggu yang lalu. Pertanyaan: 1. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik 2. Usulkan pemeriksaan Penunjang dan Hasilnya serta interpretasikan 3. Diagnosis dan Differential Diagnosis 4. Terapi farmakologi dan penulisan resep 5. Edukasi Anamnesis Keluhan utama: lesuh, lemah Anamnesis terpimpin: dialami sejak 2 minggu yang lalu, mudah lelah, kurang nafsu makan. Nyeri perut (+), mual (+), muntah (-). Nafsu makan menurun (+), berat badan menurun (+), pantat gatal pada malam hari BAB: keluar putih-putih kecil-kecil dari BAB BAK: normal Riwayat keluarga: sepupu, dengan perut buncit Riwayat penyakit sebelumnya: - Riwayat prestasi sekolah: menurun Pemeriksaan Fisis BB: 28,5 kg Kepala: sukar dicabut Mata: anemis (+/+) Thorax: dbn Abdomen: Inspeksi: cembung ikut gerak napas Auskultasi: peristaltik meningkat Perkusi: pekak Palpasi: teraba massa Pemeriksaan Penunjang - Darah rutin: leukositosis, LED meningkat. Darah tepi eosinofil - Pemeriksaan feses: makroskopik ditemukan proglotid dalam tinja baik secara aktif

maupun pasif serta telur dengan menggunakan cellophan tape. Namun, untuk identifikasi spesies skoleks yang keluar setelah pengobatan dengan pewarnaan camin atau laktofenol.

- Foto polos abdomen: Diagnosis Taeniasis

Page 4: Try Out Osce 25 Mei 2015

Differential Diagnosis Ascariasis, Trichuriasis Terapi farmakologi dan penulisan resep Praziquantel, Dosis tunggal, 10mg/kgBB Edukasi - Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah buang air - Jaga higienitas diri dan lingkungan - Mengubah kebiasaan pembuangan tinja sembarangan dan memasak daging dengan

sempurna sebelum dikonsumsi TAENIASIS (Taenia Solium) Kasus: Anak 8 tahun, keluhan tampak lemas tidak seperti dengan teman sebayanya Pertanyaan: 1. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik 2. Usulkan pemeriksaan Penunjang dan Hasilnya serta interpretasikan 3. Diagnosis dan Differential Diagnosis 4. Terapi farmakologi dan penulisan resep 5. Edukasi Anamnesis Keluhan utama: lesuh, lemah Anamnesis terpimpin: dialami sejak 2 minggu yang lalu, mudah lelah, kurang nafsu makan. Nyeri perut (+), mual (+), muntah (-).Nafsu makan menurun (+), berat badan menurun (+), pantat gatal pada malam hari BAB: keluar putih-putih kecil-kecil dari BAB BAK: normal Riwayat keluarga: sepupu, dengan perut buncit Riwayat penyakit sebelumnya: - Riwayat prestasi sekolah Pemeriksaan Fisis BB: 28,5 kg Kepala: sukar dicabut Mata: anemis (+/+) Thorax: dbn Abdomen: Inspeksi: cembung ikut gerak napas Auskultasi: peristaltik meningkat Perkusi: pekak Palpasi: teraba massa seluruh dinding abdomen

Pro: An. BB: 25kg R/ Praziquantel tab 250 mg No I J 1 dd 1 PO

Page 5: Try Out Osce 25 Mei 2015

Pemeriksaan Penunjang Darah rutin: Hb 10,6 gr/dl Pemeriksaan feses: mikroskopik ditemukan telur cacing Taenia solium

Foto polos abdomen: Diagnosis Taeniasis Differential Diagnosis Ascariasis, Trichuriasis Terapi farmakologi dan penulisan resep Prazikuantel 250 mg selama 1 hari dosis tunggal Edukasi - Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah buang air - Jaga higienitas diri dan lingkungan - Mengubah kebiasaan pembuangan tinja sembarangan dan memasak daging dengan

sempurna sebelum dikonsumsi

3 MALARIA Kasus: Laki-laki 28 tahun datang ke UGD dengan keluhan demam 7 hari, disertai mual dan muntah serta menggigil Pertanyaan 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukakan pemeriksaan fisis pada pasien 3. Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding 4. Lakukan pemeriksaan penunjang dan jelaskan interpretasinya 5. Berikan terapi 6. Berikan edukasi pada pasien Anamnesis Demam sejak 7 hari yang lalu, menggigil, berkeringat, mual muntah, riwayat minum obat sebelumnya (+) paracetamol. Merokok (-), keluarga (-), bepergian ke daerah endemik (+). Pemeriksaan Fisis Tanda Vital: TD 110/70mmHg, N: 90x/menit, P: 20x/menit S: 39,1OC Kepala: Anemis (+/+), ikterik (+/+). Abdomen: Splenomegali dan Hepatomegali

Page 6: Try Out Osce 25 Mei 2015

Diagnosis Malaria tropika Pemeriksaan penunjang DR (leukosit, Hb, trombosit, HCT), SGOT SGPT Apusan Darah Tepi (tebal dan tipis): Malaria falcifarum

Diagnosis Banding Demam Tifoid, DBD, Leptospirosis Terapi Rawat inap, Infus Lini I: Artesunat + Amodiakuin + Primakuin Lini I: Dehidroartemisin + Piperakuin + Primakuin Lini II: Kina + Doksisiklin/tetrasiklin +Primakuin Edukasi - Menghindari gigitan nyamuk dengan kelambu - Menghindari aktivitas di luar rumah pada malam hari - Mengobati pasien hingga sembuh misalnya dengan pengawasan minum obat.

R/

Page 7: Try Out Osce 25 Mei 2015

CATATAN: Plasmodium vivax

Terapi: Lini I: Artesunat + Amodiakuine atau DHP Lini II: Kina + Primakuin

KULIT

1 TINEA PEDIS Kasus: Laki-laki, 50 tahun datang dengan keluhan terkelupas di sela-sela jari dan terasa gatal. Pertanyaan: 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan fisis 3. Sebutkan efloresensi yang nampak 4. Usulkan pemeriksaan penunjang 5. Diagnosis dan Diagnosis Banding 6. Terapi 7. Edukasi Anamnesis Identitas Pasien: Tn. Makmur/54tahun/Guru Keluhan: gatal pada sela jari kaki Dialami sejak 5 bulan yang lalu. Awalnya jari-jari kaki sebelah kanan kemudian di kaki sebelah kiri. tidak riwayat kontak bahan iritan, tidak ada alergi. Utk anamnesis dengan keluhan gatal: Riwayat penyakit sekarang: lokasi, penyebaran, onset, pemicu, gejala yang menyertai, progresivitas. Riwayat penyakit dahulu, keluarga dan sosial ekonomi

Page 8: Try Out Osce 25 Mei 2015

Pemeriksaan Fisis Nilai efloresensinya, jangan lupa setiap memeriksa efloresensi, nyalakan lampu sorot dan gunakan lup. Efloresensi

Pemeriksaan Penunjang KOH 20%: Hifa panjang dan spora dalam hifa Diagnosis Tinea Pedis Diagnosis Banding Eritrasma Candidiasis Interteriginosa Dermatitis Kontak Iritan Terapi Ketokonazole zalp Griseofulvin 500 mg tab 2 dd 1 selama 6 minggu Edukasi Edukasi mengenai penyebab dan cara penularan penyakit. Edukasi pasien dan keluarga juga untuk menjaga hygienetubuh, namun penyakit ini bukan merupakan penyakit yang berbahaya. Pemakaian obat dioles setelah mandi, dioles 1 cm dari pinggir lesi ke arah tengah.

2 SKABIES Kasus: Laki-laki 18 tahun datang ke PKM dengan keluhan gatal di sela-sela jari dan kaki, punggung, dan genetalia Pertanyaan: 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan status lokalis, sampaikan pada penguji 3. Lakukan pemeriksaan penunjang

Lokasi, efloresensi primer, warna, jumlah,

penyebaran, bentuk, batas, ukuran, gejala spesifik,

efloresensi sekunder.

R/ Ketokonazole 2% Cr tube No. I J 2 dd ue Atau R/ mikonazole 1% Cr tube No. I J 2 dd ue Tambahkan R/ Griseofulvin tab 500 mg No. J 2 dd 1

Page 9: Try Out Osce 25 Mei 2015

4. Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding 5. Terapi farmakologi 6. Edukasi Anamnesis Pruritus Pemeriksaan fisis Tampak papul eritem berpasangan membentuk terowongan disertai vesikel, pustul disertai ekskoriasi dan erosi pada sela-sela jari Pemeriksaan penunjang - KOH: ambil objek glass dan scalpel kemudian ambil papul secara keseluruhan sampai

kedasarnya, simpan d objek gelas, teteskan KOH 10% 1 tetes untuk dilisiskan kemudian tutup dengan kaca penutup. Lihat dibawah mikroskop. Hasil terlihat tungau Sarcoptes scabiei

- Burrow ink: teteskan pada lesi, kemudian ambil jarum pentul, masukkan di terowongan. Kemudian di gores di kaca objek. Hasil tampak skibala dan telur

Diagnosis Scabies Diagnosis banding Cutaneus Larva migran, Tinea corporis, DKI, Pediculosis corporis, ektima, insect bite Terapi Permetrin 5%, digunakan di seluruh tubuh mulai dari belakang telinga kecuali wajah dan kepala, secara tipis, didiamkan semalaman, digunakan malam. Mandi biasa, boleh diulang minggu depannya Edukasi Cara pemakaian obat oleskan mulai belakang telinga sampai ujung jari kecuali wajah biarkan 8-12 jam diulang seminggu , tidak boleh terkena air, keesokan paginya mandi. Jemur kasur di bawah sinar matahari, pakaian direndam air panas, terapi dilakukan secara menyeluruh pada seluruh kelompok yang ada di sekitar penderita skabies.

3 HERPES ZOOSTER Kasus Laki-laki 33 tahun, dengan keluhan muncul bintil-bintil merah pada dada kanan hingga pinggang. Pasien merasa panas dan nyeri ketika terkena angin dan baju Pertanyaan 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan fisik status lokalis 3. Sebutkan pemeriksaan penunjang

R/ Permetrin 5% Cr tube No. I J uc R/ cetirizine tab 100 mg No.X J 2 dd 1

Page 10: Try Out Osce 25 Mei 2015

4. Sebutkan diagnosis 5. Buatkan resep 6. Lakukan edukasi Anamnesis Timbul bintil-bintil di daerah dada kanan, dialami sejak 3 hari yang lalu, makin lama makin banyak, dan disatu sisi saja. Nyeri (+), merah (+), berair (+) Riwayat cacar air umur 12 tahun Riwayat dalam Keluarga (-) Belum pernah minum obat Pemeriksaan Fisis Lihat efloresensi menggunakan lup

Tampak vesikel berkelompok, dermatomal dan nyeri. Pemeriksaan penunjang

Tzanck dengan membuat sediaan hapus yang diwarnai dengan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak

Diagnosis Herpes Zooster regio thorakalis dextra Diagnosis Banding Varicella, Impetigo vesikobullosa, Herpes Simpleks Terapi Asiklovir 5x800 mg PO selama 7 hari, anak-anak 4x20 mg/kgBB Analgetik untuk mengatasi keluhan nyeri

Pro: Tn. N Acyclovir tab 400 mg No. LXX J 5 dd 2 PO

Page 11: Try Out Osce 25 Mei 2015

Edukasi - Obat diminum 5x sehari, 2 tablet sekali minum. - Tentang perjalanan penyakitnya - Lesi biasanya membaik dalam 2-3 minggu pada individu imunokompeten - Seringnya terjadi komplikasi neuralgia pasca herpetik

MATA

1 PTERIGIUM Kasus: Seorang laki-laki, 36 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah Pertanyaan: 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan visus 3. Lakukan pemeriksaan obliq iluminasi 4. Diagnosis dan diagnosis banding 5. Edukasi Anamnesis Identitas pasien: laki-laki, 36 tahun, tukang becak Mata merah dialami 4 bulan yang lalu. Riwayat mata merah (+) kadang-kadang. Rasa mengganjal pada kedua mata (+) dialami sejak ± 3 tahun yang lalu bertambah berat secara perlahan-lahan, rasa berpasir pada kedua mata (-), nyeri pada kedua mata (+) kadang-kadang, air mata berlebih (+), rasa gatal (-), rasa silau (+), penglihatan kabur (-),riwayat sering terpapar sinar matahari (+). Riwayat penggunaan kacamata (-), Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya (-), Riwayat trauma (-), Riwayat Hipertensi (-), Riwayat Diabetes Melitus (-), Riwayat penyakit yang sama pada keluarga (-). Pemeriksaan visus Terjadi penurunan visus Pemeriksaan obliq iluminasi

Palpasi : dalam batas normal

Inspeksi OD: Palpebra edema (-), lakrimasi (+), sekret (-), konjungtiva hiperemis (+) di nasal, tampak selaput baentuk segitiga di daerah nasal, dengan apeks melewati limbus tapi belum mencapai pupil, korneajernih, BMD normal, Iris coklat, kripte(+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih OS: Palpebra edema (-), lakrimasi (+), sekret (-), konjungtiva Hiperemis (+) di nasal, tampak selaput bentuk segitiga di daerah nasal, dengan apeks melewati limbus tapi belum mencapai pupil, korneajernih, BMD normal, Iris coklat, kripte(+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih

Page 12: Try Out Osce 25 Mei 2015

Diagnosis Pterigium Stadium II Dignosis banding Pinguekula, pseudopterigium Edukasi Hindari paparan sinar matahari langsung, jika sudah terjadi penurunan penglihatan operasi CATATAN:

2 HORDEOLUM Kasus: Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan benjolan pada mata kanan yang dialami sejak 2 bulan yang lalu. Pertanyaan: 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan fisis ophtalmologi 3. Sebutkan diagnosis dan 2 diagnosis banding kepada penguji 4. Berikan terapi non farmakologi dan farmakologi 5. Lakukan edukasi Anamnesis Pasien mengeluh benjolan pada mata kanan sejak 2 hari yang lalu, penglihatan kabur (-), berair (-), nyeri (+), gatal (-), silau (-). Riwayat pengobatan: (-) Riwayat kebiasaan (-) Riwayat keluarga: (-) Pemeriksaan Fisis Cuci tangan Siapkan alat: snelen chart dan penlight Lakukan pemeriksaan visus: dimulai mata kanan terlebih dahulu.

Stadium I pterigium belum mencapai limbus Stadium II sudah mencapai atau melewati limbus tapi belum mencapai daerah pupil Stadium III sudah mencapai daerah pupil Stadium IV sudah melewati pupil

Page 13: Try Out Osce 25 Mei 2015

Lakukan pemeriksaan segmen anterior bola mata: (selalu periksa kedua mata)

Inspeksi OD: dalam batas normal OS: palpebra hiperemis, apparatus lakrimalis lakrimasi (-), silia sekret (-), konjungtiva normal, kornea jernih, BMD normal, Iris coklat, kripte (+), Pupil bulat, sentral, RL (+), lensa jernih Palpasi OD: dalam batas normal OS: nyeri tekan (+), massa tumor (+), batas tegas, ukuran + 1x0,3cm, konsistensi padat kenyal, permukaan rata Diagnosis Hordeoulum Diagnosis Banding Kalazion Dakriodenitis Insect bite Terapi farmakologi dan non farmakologi Non farmakologi: Kompres hangat 10-15 menit, 3-4 kali sehari, tindakan dilakukan dengan mata tertutup Farmakologi: Antibiotik gentamicin salep Edukasi Hordeolum dapat berulang sehingga perlu diberi tahu pasien dan keluarga untuk menjaga higienitas dan kebersihan lingkungan. Hindari pemakaian makeup pada mata, karena akan menyebabkan infeksi lebih lanjut. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebabkan infeksi ke kornea

R/ gentamicin zalf 0,3% tube No.I

J 2 dd ue

Page 14: Try Out Osce 25 Mei 2015

CATATAN

PSIKIATRI

1 DELIRIUM Kasus: Seorang laki-laki, 20 tahun, diantar oleh orangtuanya datang dengan gaduh gelisah dan tidak bisa tidur. Pertanyaan: 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisis 3. Tegakkan diagnosis dan diagnosis banding 4. Farmakoterapi 5. Komunikasi dan edukasi Anamnesis Identitas pasien nama, umur, pekerjaan, status pernikahan, pendidikan terakhir Halusinasi (?), Waham (?) Riwayat sosial penggunaan obat2an terlarang sjk 4 tahun, seks bebas (+) merokok (+) sejak 15 tahun Apa yang memperberat dan memperburuk keadaan Pemeriksaan fisis TD: 150/85 mmgHg, N: 100x/menit, P: 20x/menit S: 38,7OC Nilai: kesadaran, orientasi, sikap, tingkah laku, afek, mood, proses pikir, gangguan isi pikir gangguan arus pikir, presepsi, insight. Psikomotor gelisah Waham (-) Diagnosis Delirium akibat putus obat (Heroin) Diagnosis banding Farmakoterapi Methadon 10 mg/8jam/oral Clonidin 0,1-0,2 mg setiap 3 jam

Kalazion Benjolan pada palpebra, Nyeri tekan (-) Terapi Insisi Vertikal

R/ methadon 10 mg no. X

J 3 dd 1 PO

Page 15: Try Out Osce 25 Mei 2015

Komunikasi dan edukasi Beri dukungan dan lingkungannya baik. Konsul ke psikiatri

TRAUMA

1 PASIEN TIDAK SADAR Kasus: Laki-laki 35 tahun, kecelakaan lalu lintas, masuk di UGD, tidak sadarkan diri, terdengar suara mendengkur. Pertanyaan: 1. Lakukan pemeriksaan kesadaran 2. Lakukan penilaian jalan napas 3. Lakukan pembebasan jalan napas tanpa alat 4. Lakukan pembebasan jalan napas dengan alat Nilai kesadaran AVPU Nilai jalan napas look, listen, feel Bebaskan jalan napas tanpa alat head tilt, chin lift, jaw thrust Bebaskan jalan napas dengan alat gunakan oropharigeal airway, bisa juga nasopharingeal airway, kalau tidak berhasil lakukan intubasi (ETT)

2 FRAKTUR Kasus: Laki-laki, 21 tahun datang ke UGD, 1 jam yang lalu kecelakaan jatuh dari sepeda ontel, bahu kiri terbentur aspal. Pertanyaan: 1. Lakukan anamnesis pada pasien ini 2. Penatalaksanaan pertama pada pasien ini 3. Diagnosis dan diagnosis banding 4. Penatalaksanaan dan pemeriksaan penunjang 5. Terapi farmakologis Anamnesis Terbentur aspal dari arah depan. Riwayat tidak sadar pada saat trauma Pemeriksaan fisis Inspeksi : Tampak memar, Deformitas (+) Palpasi : krepitasi (+), Nyeri tekan (+) ROM (range of movement) NVD ( neurovaskular disfunction) Penatalaksanaan Informed consent cek NVD Pasang mitela nilai kembali NVD Pemeriksaan penunjang Foto shoulder AP: Fraktur clavicula (cat: foto polos dari fraktur, harus 2 arah AP dan lateral, harus 2 sendi sendi proksimal dan distal dari fraktur harus terlihat) Diagnosis

Page 16: Try Out Osce 25 Mei 2015

Fraktur clavicula sinitra Diagnosis banding Dislokasi humerus, dislokasi caput humeri Terapi farmakologi Analgetik dan antibiotik Edukasi Setelah dilakukan pembidaian dan stabilisasi serta modifikasi, rujuk ke spesialis orthopedi dan kontrol pengobatan.

3 FRAKTUR RADIUS ULNA Kasus: Laki-laki datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada lengan kanan Pertanyaan 1. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis 2. Lakukan pemeriksaan penunjang 3. Lakukan penatalaksanaan awal 4. Diagnosa dan diagnosa banding 5. Terapi farmakologi Anamnesis Nyeri lengan kiri dialami sejak beberapa jam yang lalu akibat jatuh dari tangga. Nyeri kepala (-), pusing (-), mual (-), muntah (-), R.pingsan (-) Mekanisme trauma (?) Pemeriksaan fisis Primary Survery: ABCD dalam batas normal Secondary Survey: Status lokalis Regio antebrachii Sinistra Inspeksi tampak bengkak (+), hematoma (+) di 1/3 proksimal bagian antebrachii, bone expose (-) Palpasi nyeri tekan (+), krepitas (+) ROM gerak aktif dan pasif sendi siku sulit dinilai, terbatas karena nyeri NVD arteri radialis teraba, CRT < 2 detik, tsensibilitas dalam batas normal Pemeriksaan penunjang Foto polos antebrachii posisi AP/ lateral

R/ Asam mefenamat 500 mg tab No. XV J 3 dd 1 pc R/ Cefadroxil 500 mg tab No. XV J 2 dd 1

Page 17: Try Out Osce 25 Mei 2015

Penatalaksanaan awal Pemasangan spalk, melewati dua sendi Diagnosa Fraktur 1/3 proksimal radius ulna dextra komplit displacement tertutup Diagnosa banding Terapi farmakologi

NEUROLOGI

1 BELL’S PALSY Kasus: Laki-laki, 32 tahun, sulit membuka mulut dan mengangkat alis Pertanyaan: 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan fisis n.kranialis yang menunjang diagnosis 3. Pemeriksaan penunjang 4. Diagnosis dan diagnsosi banding 5. Penatalaksanaan Anamnesis Sulit membuka mulut dan mengangkat alis, tiba-tiba, sadar, saat bangun tidur, sering terpapar angin ketika naik motor, hal yang memperburuk (?). Riwayat HT (-), DM (-), PJK (-). Riwayat trauma (-)

Aligment aligment os radius dan ulna tidak intak Bone densitatas tulang baik Cartilago tidak ada penyempitan celah sendi Soft tissue sweling Kesan: fraktur segmental 1/3 proksimal os radius dextra dengan fragmen distal displace ke posteromedial Fraktur segmental 1/3 proksimal os ulna dextra dengan fragmen distal displace ke posteromedia

R/ Asam mefenamat 500 mg tab No. XV J 3 dd 1 pc R/ Cefadroxil 500 mg tab No. XV J 2 dd 1

Page 18: Try Out Osce 25 Mei 2015

Pemeriksaan fisis Pemeriksaan gerakan otot wajah : kerutan dahi, penutupan mata, dan menyeringai Pemeriksaan sensibilitas : pengecapan 2/3 anterior lidah Gangguan Lakrimasi Pemeriksaan penujang Darah rutin: leukosit meningkat, lain-lain dalam batas normal Foto polos wajah: ada penjempitan pada area sphenopalatinum EMNG: hantaran saraf menurun CT-scan: tidak ada gangguan intracerebri Diagnosis Bell’s Palsy Diagnosis banding NHS, mistenia gravis Penatalaksanaan Kortikosteroid Tappering off Neuroboransia Fisioterapi Kompres hangat

2 Cluster Migrain Kasus: Laki-laki 35 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sebelah Pertanyaan: 1. Anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan neurolgi yang relevan 3. Diagnosis dan diagnosis banding 4. Terapi farmakologi dan non farmakologi 5. Edukasi Anamnesis Nyeri kepala sebelah kanan dialami sejak 1 minggu yang lalu, sebelah kanan, perlangungannya (?), sifat nyeri kepalanya (?) disertai nyeri pada mata, mual (-), muntah (-), riwayat minum panadol. Pemeriksaan fisis Status vitalis: dalam batas normal Nervus kranialis Diagnosis Cluster Migrain Diagnosis banding Tension type headche Cluster headche

R/ metilprednisolon 4mg No. X

J 3 dd 1 PO

Page 19: Try Out Osce 25 Mei 2015

Terapi Ergotamin 0,4 mg 1 dd1 Edukasi Istirahat dan hindari pemicu serta olahraga secara teratur

UROLOGI

1 ISK Kasus: Seorang wanita, 20 tahun datang dengan keluhan nyeri saat berkemih Pertanyaan: 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan fisis 3. Tentukan diagnois dan diagnosis banding 4. Usulkan pemeriksaan penunjang pada pasien Anamnesis Nyeri saat BAK, sedikit-sedikit sejak 5 hari, nyeri pada perut tengah bagian bawah, demam (?), mual (-)., muntah (-), nyeri pinggang (-). Pemeriksaan fisis Dalam batas normal, nyeri ketok CVA -/- Diagnosis ISK Diagnosis banding Pyelonefritis, BSK, uretritis Pemeriksaan penunjang Darah rutin, Urinalisis, Mikroskopik urine Terapi Non farmakologi minum air putih yang banyak, jaga higienitas Farmakologi antibiotik Edukasi Beritahukan tentang penyebab dan faktor risiko penyakit ISK. Jaga higienitas, patuh minum obat yang telah diberikan, waspada terhadap tanda-tanda infeksi lebih lanjut.

RESPIROLOGI

1 TB PARU Kasus: Seorang laki-laki umur 48 tahun datang ke IRD rumah sakit dengan keluhan utama batuk darah sebanyak ½ gelas.

R/ Ciprofloxacin 250 mg tab No. VI J 2 dd 1

Page 20: Try Out Osce 25 Mei 2015

Pertanyaan: 1. Lakukanlah anamneisa pada pasien ini. 2. Lakukanlah pemeriksaan fisis yang relevan. 3. Tentukan diagnosis dan diagnosis banding pada pasien ini. 4. Apakah pemeriksaan penunjang yang saudara usulkan untuk pasien ini? 5. Apakah Penanganan awal pada pasien ini ? Anamnesis Nama : Tn. X, Usia : 50 th, Jenis kelamin : Laki-laki, Pekerjaan : PNS, Status pernikahan : menikah Riwayat penyakit sekarang : Keluhan utama Batuk darah sejak 2 hari sebelum MRS. Batuk darah berwarna merah segar + ½ cangkir/kali batuk, berbuih. Keluhan lain yang berhubungan dengan keluhan utama : Nyeri dada tidak ada, Sesak napas (-), Nafsu makan menurun, Berat badan menurun 8 kg dalam 2 bulan terakhir, Berkeringat malam hari Riwayat penyakit dahulu :

- Batuk lama sejak 3 bulan SMRS

- Penyakit Penyakit : Hipertensi tidak ada, DM tidak ada

- Riwayat pengobatan penyakit dahulu : Tidak ada

- Riwayat penyakit keluarga : orang serumah juga menderita batuk lama (istri) Riwayat pengobatan : Minum sirup OBH Pemeriksaan Fisik Dalam batas normal Diagnosis Hemoptoe e.c TB Paru Diagnosis banding Bronkiektasis, Ca paru Pemeriksaan Penunjang

Hematologi rutin : WBC 7000/mm3, Hb 12 gr/dl, PLT 170.000/mm3, GDA : 120

Kimia Klinik (fungsi hati & Fungsi ginjal) : GOT 10 u/L,GPT 14 u/L, Ureum 14 mg/dL, Ceratinin 0,9mg/dL, Bilirubin direk: 0.41, Bilirubin total: 0.58

LED 60/78 mm

Sputum BTA 3x : positif +/+/+

Kultur dan sensivitas sputum kuman Micobacterium Tuberculosis

Foto toraks PA : TB Paru aktif Tatalaksana

- Posisi Trendelenberg, O2 nasal 3 lpm, Infus cairan fisilogis

- Antitusif : codein 3x10 mg p.o per hari

- Rujuk untuk pro Bronchoscopy

- Terapi obat anti tuberkulosis : INH, Rifampisin, Etambutol,Pirazinamid

Page 21: Try Out Osce 25 Mei 2015

Edukasi Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya TB paru dan disebabkan infeksi kuman TB, menular, pengobatan harus 6 bulan tanpa putus. Tidak boleh berhenti minum obat walaupun keadaan sudah membaik. Jelaskan efek samping dari obat yang diminum.

OBGYN

1 ANC Kasus Seorang wanita, 27 tahun datang ke RSB dengan keluhan pusing Pertanyaan 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan fisis obstetri 3. Usulkan pemeriksaan penunjang Anamnesis Tanyakan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

Rumus NAEGELE untuk menentukan taksiran persalinan (TP). Syarat : siklus haid teratur + 28 hari TP = H + 7, B – 3, T + 1 Contoh : HPHT 20 Februari 2011 TP : 27 November 2011

Konfirmasi usia kehamilan berdasarkan HPHT dengan usia kehamilan berdasarkan tinggi fundus. TFU 3 jari dibawah PX: 36-37 minggu Keluhan saat ini Riwayat kehamilan, persalinan & nifas sebelumnya termasuk BB bayi yang pernah dilahirkan Riwayat penyakit yang pernah diderita

Pemeriksaan fisis obstetri Pemeriksaan Umum Keadaan umum, Status gizi , Tanda vital ( T,N,S,P), Tanda-tanda inpartu: pelepasan lender bercampur darah, nyeri perut tembus kebelakang, His 2x10’ (25-30’’), Status presens :konjungtiva normal, sklera normal, edema tungkai, jantung, paru, kondisi mammae dan laktasi,dll Pemeriksaan Luar: Diagnosis Yang lazim dipakai : LEOPOLD Pemeriksaan Leopold ada 4 tahap dimana tahap I dan II pemeriksa menghadap ke arah

muka ibu, sedangkan Leopold III dan IV menghadap kaki ibu.

R/ Codein 10 mg tab No. XII J 3 dd 1 R/ Isoniazid 300 mg tab No. XXX J 1 dd 1 ac R/ Rifampicin 450 mg tab No. XXX J 1 dd 1 ac R/ Pyrazinamid 500 mg tab No. XXX J 1 dd 1 ac R/ Ethambutol 400 mg tab No. XXX J 1 dd 1 ac R/ Piridoksin 100 mg tab No. XXX J 1 dd 1

atau R/ FDC tab No.XLV J 1 dd 3 R/ Piridoksin 100 mg tab No. XV J 1 dd 1

Page 22: Try Out Osce 25 Mei 2015

CARA PEMERIKSAAN - Kosongkan kandung kemih - Pasien berbaring telentang dengan bahu dan kepala lebih tinggi (memakai bantal) - Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien - Dinding perut harus lemas, bila kontraksi harus ditunggu dulu - Suhu tangan pemeriksa disesuaikan dengan pasien, supaya tidak kontraksi (gosokkan

kedua tangan sebelum palpasi)

LEOPOLD I

Menentukan tinggi fundus uteri sehingga usia

kehamilan dapat diketahui

Menentukan bagian janin mana yang berada di

fundus uteri :

Kepala bulat & keras

Bokong tidak bulat, lunak

Usia kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri

LEOPOLD II

Menentukan batas samping uterus dan letak punggung janin pada letak memanjang Pada letak lintang ditentukan letak kepala

Page 23: Try Out Osce 25 Mei 2015

LEOPOLD III Menentukan bagian janin yang

terletak di sebelah bawah

LEOPOLD IV

Kepala sudah masuk pintu atas panggul

AUSKULTASI

Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) pada daerah punggung janin dengan Laenec Dengan Laenec DJJ dapat didengar pada kehamilan lebih 18-20 minggu

TAKSIRAN BERAT JANIN (TBJ)

Rumus TFU x LP (lingkar Perut) TBJ (gram) = TFU (cm) x LP (cm) Pemeriksaan penunjang Planotest Laboratorium ( Darah rutin, Urine rutin,GDS) Hb 9,7 gr%, eritrosit normositik normokrom, protein uri (-) Ultrasonografi Diagnosis G2P1A0 Gravid ____ minggu ____ hari, belum inpartu Terapi Tablet Multivitamin dengan Preparat Fe, asam folat Edukasi 1.Edukasi gizi, laktasi dan kontrasepsi 2.Mengetahui tanda-tand inpartu (sakit perut tembus kebelakng dan pelepasan darah bercampur lendir) 3.Waspada tanda bahaya dalam kehamilan ( perdarahan, hipertensi , pelepasan air, demam, dsb )

Page 24: Try Out Osce 25 Mei 2015

2 PAP SMEAR Wanita P4A0 40 tahun, datang ke Poliklinik untuk memeriksaankan diri karena merasa cemas ada keluarga yang mengalami kanker serviks. Pasien juga mengeluh keputihan. Pertanyanaan 1. Pemerikasaan ginekologi 2. Lakukan papsmear Pemeriksaan ginekologi Lakukan Papsmear

ENDOKRIN METABOLIK

1 Hipoglikemia Laki-laki, 40 tahun ke UGD, dengan keluhan lemas 30 menit yang lalu saat berjalan-jalan di mall. Pertanyaan 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan fisis 3. Lakukan pemeriksaan penunjang 4. Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding 5. Berikan terapi farmakologi 6. Berikan edukasi pada pasien Anamnesis Dialami sejak 30 menit yang lalu, disertai keringat dingin, mual (+), muntah (+), penglihatan ganda (+), berdebar-debar (+), riwayat DM (+) sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat minum obat glibenklamid (+) saat pagi hari. Riwayat keluarga (-) Pemeriksaan Fisis Pucat, keringat dingin, TD turun, denyut jantung meningkat Pemeriksaan penunjang Darah rutin, GDS 50 mg/dl Diagnosis Hipoglikemi DM Diagnosis Banding Hiperglikemi, Stroke/TIA, DM tipe 2 Terapi Sadar berikan larutan gula murni 20-30 gram (2 sendok makan), permen, sirup; hentikan ADO yang dicurigai penyebab, pantau kadar glukosa 1-3x/24 jam Tidak sadar Bolus dextrose 40% 2 flacon, cek GDS lagi, infus dextrose 10% 6 jam per kolf utk rumatan

Page 25: Try Out Osce 25 Mei 2015

Edukasi Makan sedikit kalori, beras ganti umbi-umbian Olahraga teratur, bersepada, joging, usahakan minum obat setelah makan Pakai sendal alas yang keras Sediakan tabley glukosa karena efeknya cepat timbul

GASTROENTEROHEPATOLOGI

1 GERD Kasus Wanita 40 tahun, datang dengan keluhan panas di dada Pertnyaan 1. Lakukan anamensis dan pemfis umum 2. Diagnosis dan diagnosis banding 3. Terapi 4. Edukasi Anamnesis Dialami sejak 1 miggu yang lalu, disertai mual muntah, dipengaruhi oleh makanan, memberat malam hari, suka minum kopi. 1 bulan yang lalu. Riwayat minum obat maag Riwayat keluarga (-) Riwayat penyakit sistemik: PJK (-) Pemeriksaan fisis Nyeri tekan pada regio epigastrium Diagnosis GERD Diagnosis banding Ulkus peptikum, Angina pektoris Terapi Omeperazole tab 20 mg J 2dd 1 Ranitidin tab 20 mg J 2 dd 1 Edukasi Jika makan jangan yang banyak gas seperti kol Habis makan jangan minum kopi, tidak merokok. Kurangi makanan yang berlemak dan dapat mengiritasi lambung (asam, pedas)