(trust) e-security seals terhadap minat pembelian konsumen

17
1 Pengaruh Kepercayaan (Trust) dan E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen Secara Online: Studi Pada Konsumen Kaspay.com Di Indonesia. Oleh : Ferriyal Rosita Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT Haryono 165 Malang [email protected] Dosen Pembimbing : Ainur Rofiq, S.Kom.,SE.,MM.,Ph.D Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Jl. MT Haryono 165 Malang Abstrak Transaksi melalui e-commerce memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena transaksi tidak dilakukan melalui tatap muka langsung antara penjual dan pembeli. Oleh sebab itu kepercayaan konsumen terhadap penjual dan penjamin keamanan, merupakan faktor penting yang mendorong terjadinya transaksi e-commerce. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kepercayaan dan E-Security Seals terhadap minat pembelian konsumen secara online. Populasi dalam penelitian ini yaitu pengguna situs Kaspay.com. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Kuesioner dikirim ke responden melalui mailing list dan media social dengan jumlah responden yang diperoleh sebanyak 150 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh yang kuat terhadap minat pembelian secara online. Selain itu, e-security seal juga merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap minat pembelian konsumen online. Kata kunci: E-commerce, Kepercayaan (trust), E-security seals, Minat pembelian, Kaspay.com PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan teknologi yang semakin cepat mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan sosial (Kemkominfo, 2014). Perkembangan teknologi tersebut memberikan suatu manfaat dan kemudahan dalam berbagai aktivitas sehari-hari khususnya pada aktivitas bisnis. Pemanfaatan Teknologi untuk aktivitas bisnis salah satunya adalah melalui media Internet. Internet merupakan sarana interaksi yang memudahkan komunikasi antar pelaku bisnis untuk memasarkan dan mengembangkan bisnisnya (Zarrella, 2010). Hanya organisasi bisnis yang kompetitif di bidang informasi dan komunikasi yang akan menjadi pemenang di pasar (McGee dan Prusak, 1993). Hal tersebut yang menjadi salah satu pemicu gencarnya e-commerce sebagai media penyampai informasi dan transaksi bisnis. Pemanfaatan internet dalam aktivitas bisnis sering dikenal dengan istilah Electronic Commerce (E-Commerce) (McLeod dan Schell, 2004). Pada sebagian perusahaan raksasa, e- commerce menjadi sarana dalam pemasaran, pengembangan, pengiriman, penjualan, pelayanan serta transaksi pembayaran pelanggan. Kemkominfo

Upload: others

Post on 29-Jan-2022

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

1

Pengaruh Kepercayaan (Trust) dan E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian

Konsumen Secara Online: Studi Pada Konsumen Kaspay.com Di Indonesia.

Oleh :

Ferriyal Rosita

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Jl. MT Haryono 165 Malang

[email protected]

Dosen Pembimbing :

Ainur Rofiq, S.Kom.,SE.,MM.,Ph.D

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Jl. MT Haryono 165 Malang

Abstrak

Transaksi melalui e-commerce memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena transaksi

tidak dilakukan melalui tatap muka langsung antara penjual dan pembeli. Oleh sebab itu

kepercayaan konsumen terhadap penjual dan penjamin keamanan, merupakan faktor

penting yang mendorong terjadinya transaksi e-commerce.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kepercayaan dan E-Security Seals

terhadap minat pembelian konsumen secara online. Populasi dalam penelitian ini yaitu

pengguna situs Kaspay.com. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling. Kuesioner dikirim ke responden melalui mailing list dan media social dengan

jumlah responden yang diperoleh sebanyak 150 orang. Teknik analisis data yang

digunakan adalah regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh yang kuat

terhadap minat pembelian secara online. Selain itu, e-security seal juga merupakan faktor

penting yang berpengaruh terhadap minat pembelian konsumen online.

Kata kunci: E-commerce, Kepercayaan (trust), E-security seals, Minat pembelian,

Kaspay.com

PENDAHULUAN

Dewasa ini perkembangan teknologi

yang semakin cepat mempengaruhi

banyak aspek dalam kehidupan sosial

(Kemkominfo, 2014). Perkembangan

teknologi tersebut memberikan suatu

manfaat dan kemudahan dalam berbagai

aktivitas sehari-hari khususnya pada

aktivitas bisnis. Pemanfaatan Teknologi

untuk aktivitas bisnis salah satunya

adalah melalui media Internet. Internet

merupakan sarana interaksi yang

memudahkan komunikasi antar pelaku

bisnis untuk memasarkan dan

mengembangkan bisnisnya (Zarrella,

2010). Hanya organisasi bisnis yang

kompetitif di bidang informasi dan

komunikasi yang akan menjadi

pemenang di pasar (McGee dan Prusak,

1993). Hal tersebut yang menjadi salah

satu pemicu gencarnya e-commerce

sebagai media penyampai informasi dan

transaksi bisnis.

Pemanfaatan internet dalam aktivitas

bisnis sering dikenal dengan istilah

Electronic Commerce (E-Commerce)

(McLeod dan Schell, 2004). Pada

sebagian perusahaan raksasa, e-

commerce menjadi sarana dalam

pemasaran, pengembangan, pengiriman,

penjualan, pelayanan serta transaksi

pembayaran pelanggan. Kemkominfo

Page 2: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

2

(2014) melaporkan bahwa pengguna

internet di Indonesia mencapai 82 juta

orang. Hal ini yang menjadikan

Indonesia berada pada peringkat ke-8 di

dunia untuk penggunaan akses internet.

Kemkominfo (2014) juga menyebutkan

bahwa Indonesia diprediksi akan

mengalami pertumbuhan e-commerce

lebih besar dibandingkan dengan

negara-negara lainnya. Penjualan online

di Indonesia diprediksikan akan

mengalami kenaikan 71,3% dengan nilai

sebesar US$1,8 miliar. Sementara itu

Cina dengan pasar e-commerce-nya

yang 100 kali lebih besar dari Indonesia,

diperkirakan akan mengalami

pertumbuhan tercepat kedua di dunia.

Penjualan secara online akan meningkat

61,1% dengan nilai sebesar US$ 181

miliar. Hal ini menunjukkan bisnis e-

commerce memilii peluang pertumbuhan

yang baik di masa depan (E-Marketer,

2011).

Menurut Suhaili (2013) persaingan e-

commerce di Indonesia semakin

meningkat dengan hadirnya situs-situs

seperti listing, B2C (bussines to

Costumers), dan C2C (Costumer to

Costumer) besar seperti Kaskus,

Kaspay, Berniaga, Tokobagus,

Tokopedia, Rakuten, Blibli, dan Rocket

Internet. Selain iyu juga ada vertical

commerce seperti Bilna, Saqina, dan

BerryBenka. Pasar E-commerce juga

diramaikan oleh perbankan yang

menyediakan situs jual beli online.

Contohnya adalah Citibank

(Belibarang.com), BNI (Blandja.com),

Kemudian Bank Mandiri

(Tokone.com). PT Pos Indonesia juga

membuat terobosan baru dengan

meluncurkan Plaza Pos Indonesia di

tahun. PT Pos memanfatkan jaringan

distribusinya dengan 3.217 kantor

cabang dan jaringan pos Internatisional

ke lebih dari 200 negara menawarkan

pembelian melalui offline (datang

langsung ke kantor) atau online

(Sharingvision.com).

Di balik populernya penjualan secara

online, banyak pengguna internet yang

masih takut dalam melakukan transaksi

online (aktifitas E-commerce) baik

untuk membeli atau menjual barang di

toko-toko Virtual. McLeod dan Schell

(2004) berpendapat bahwa Potensi

kejahatan berupa penipuan, pembajakan

kartu kredit (carding), pentransferan

dana illegal dari rekening tertentu dan

sejenisnya sangatlah besar apabila

sistem keamanan (security) infrastruktur

e-commerce masih lemah. Oleh karena

itu, keamanan infrastruktur e-commerce

menjadi kajian penting dan serius bagi

ahli komputer dan informatika.

Terkait permasalahan penggunaan e-

commerce didunia menurut Thembekile

& Issac (2013) dirangkum menjadi 6

kasus yang pertama kasus perusahaan

Sony terkait keamanan dan privasi,

dimana Website Sony dihack hingga

terjadi manipulasi terhadap database

konsumen. Berakibat pada

terpengaruhnya pelanggan terhadap

berita hoax dari Website dengan total

kerugian ditaksir sebesar $171 million .

Kedua yaitu kasus Citygroup (USA)

tentang keamanan pelanggan dan privasi

terkait Website perusahaan dihack dan

Informasi akun konsumen dicuri, dengan

total kerugian berkisar sebesar $2.7

million. Ketiga kasus yang dialami oleh

perusahaan AT&T (USA) tentang

keamanan pelanggan dimana Uang dari

akun bisnis dicuri, Kerugiatan ditaksir

sebesar $2 million. Keempat yaitu kasus

yang dialami oleh Stratfor Global

Intelligence tentang kemanan pelanggan

terkait Informasi rahasia konsumen

seperti Alamat rumah dan informasi

kartu kredit diterbitkan oleh hacker.

kelima yaitu kasus Postbank (South

Africa) tentang Hacker masuk kedalam

sistem perbankkan untuk melakukan

transfer dana ilegal, dengan kerugian

berkisar $462,000. Terakhir adalah

Alibaba (China) hacker Lolos dalam

pemeriksaan verifikasi regular, hacker

melakukan aktifitas penipuan terhadap

2.236 yang orang yang menjadi korban.

Dimana kosumen melakukan order

Page 3: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

3

pembelian dan barang tidak sampai

ditangan konsumen. Kerugian untuk

kasus Alibaba ditaksir sebesar $1.94

million.

Penyalagunaan e-commerce juga terjadi

di Indonesia, Raharjo (2002)

mengemukakan bahwa di Indonesia

pernah terjadi kasus cybercrime yang

berkaitan dengan kejahatan bisnis, tahun

2000 beberapa situs atau web Indonesia

diacak-acak oleh cracker yang

menamakan dirinya Fabianclone . Situs

yang menjadi sasaran antara lain milik

BCA, Bursa Efek Jakarta dan

Indosatnet. Selanjutnya pada bulan

September dan Oktober 2000,

seorang craker dengan

julukan fabianclone berhasil menjebol

web milik Bank Bali. Bank ini

memberikan layanan internet banking

pada nasabahnya. Kerugian yang

ditimbulkan sangat besar dan

mengakibatkan terputusnya layanan

nasabah, (Raharjo, 2002).

Pendapat lain mengenai kejahatan di e-

commerce menurut Sjahputra (2002)

yaitu Cyber Squalling, yang dapat

diartikan sebagai mendapatkan,

memperjualbelikan, atau menggunakan

suatu nama domain dengan itikad tidak

baik atau jelek. Di Indonesia kasus ini

pernah terjadi antara PT. Mustika Ratu

dan Tjandra, pihak yang mendaftarkan

nama domain tersebut. Kejahatan

lainnya yang dikategorikan sebagai

cybercrime dalam kejahatan bisnis

adalah Cyber Fraud, yaitu kejahatan

yang dilakukan dengan melakukan

penipuan lewat internet, salah satu

diantaranya adalah dengan melakukan

kejahatan terlebih dahulu yaitu mencuri

nomor kartu kredit orang lain dengan

meng-hack atau membobol situs pada

internet. Menurut riset yang dilakukan

perusahaan Security Clear Commerce

yang berbasis di Texas, menyatakan

Indonesia berada di urutan kedua setelah

Ukraina menurut ClearCommerce.com

(2001). Menunjukkan bahwa sekitar

20% dari total transaksi kartu kredit dari

Indonesia di Internet adalah fraud. Riset

tersebut mensurvei 1.137 toko online, 6

juta transaksi, dan 40 ribu pelanggan.

Hal tersebut yang menjadikan

kepercayaan serta resiko dalam

melakukan transaksi di Internet sangat

tinggi, karena selain beragamnya tujuan

pengguna Internet, perangkat hukum

yang menaungi keamanan dalam

bertransaksi di internet belum memadai.

Adanya permasalahan yang dihadapi

dalam aktifitas E-commerce, menjadikan

sebuah peluang bisnis dalam

menghadapi kelemahan penggunaan E-

commerce. Hal ini yang dilakukan oleh

Kaskus untuk mencoba menanggulangi

permasalahan tersebut, dengan

meluncurkan tiga rencana besar salah

satunya Payment system, E-commerce,

dan Mobile Kaskus (Kaspay.com, 2011).

Dalam hal ini Payment system yang

coba dibuat untuk menanggulangi

permasalahan transaksi melalui E-

commerce, dengan diluncurkannya

sistem pembayaran Kaspay.

KasPay merupakan salah satu system

payment dengan metode pembayaran

online yang dibuat oleh Kaskus untuk

memudahkan proses transaksi. Layanan

transaksi ini dapat digunakan di Kaskus

dan situs-situs lain yang berafiliasi

dengan KasPay. Seluruh proses

transaksi KasPay dilakukan melalui

transfer (Top Up), sehingga aman dari

modus penipuan dan pemalsuan kartu

kredit. Kaspay memberikan

perlindungan kepada konsumen serta

kemudahan dalam melakukan aktifitas

pembayaran online yang aman tanpa

mencantumkan nomor kartu kredit, akan

tetapi hanya menggunakan sistem

pembayaran Top Up. Dalam mendukung

keamanan transaksi, Kaspay selalu

memastikam dengan konfirmasi

melalui e-mail dan catatan transaksi

yang dikirimkan kepada konsumen.

Kaspay dibangun untuk memberikan

kepercayaan kepada konsumen serta

memberikan keamanan dalam proses

transaksi online (Kaspay.com, 2011).

Page 4: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

4

Adanya permasalahan yang menyangkut

kepercayaan konsumen online dan

keamanan bertransaksi, Djahantighi dan

Fakar (2010) menyatakan bahwa

kepercayaan online merupakan salah

satu hambatan utama untuk vendor

berhasil pada media internet. Kurangnya

kepercayaan kemungkinan untuk

mencegah konsumen online untuk andil

dalam e-commerce. Bagi konsumen,

belanja online akan meningkat jika

mereka merasa puas akan kualitas jasa

dari sistem penjualan online dari situs

tersebut. Hal itu berdasarkan penelitian

yang dilakukan (Jiang dan Rosenbloom,

2005). Untuk kepercayaan konsumen

pada internet, sebagian konsumen online

takut melaksanakan transaksi secara

online karena berbagai pertimbangan,

yaitu : (1) Kejahatan komputer yang

tinggi, yaitu maraknya pembobolan

kartu kredit; (2) Penipuan yang

dilakukan secara online sebagai

mestinya yang sudah dijelaskan diatas.

Mukherjee dan Nath (2003) juga

mengemukakan bahwa komitmen

konsumen dalam menggunakan e-

commerce berkaitan langsung dengan

shared value diantaranta terdapat etika,

keamanan, dan privacy serta

kepercayaan. Resiko dalam e-commerce,

menurut Tan dan Thoen (2000) dapat

tanggulangi dengan menjalin

komunikasi yang baik antara dua belah

pihak yang bertransaksi, yaitu melalui

penyajian informasi yang relevan.

Penyajian informasi yang baik akan

menghindari terjadinya information

asymmetry yang seringkali dimanfaatkan

pihak lain untuk melakukan kejahatan di

internet (cybercrime). Dengan adanya

komunikasi yang baik, konsumen

merasa mendapat jaminan keamanan

dalam bertransaksi melalui informasi

yang disajikan. Sehingga melakasanakan

transaksi dapat didefinisikan sebagai

kemauan untuk pertukaran dengan suatu

mitra yang dapat dipercaya, handal, dan

memiliki integritas (Morgan dan Hunt,

1994; Moorman et al., 1992). Sesuai

dengan pendapat sebelumnya sehingga

objek dalam penelitian ini yaitu Kaspay.

Kaspay sendiri mencoba menjadi mitra

konsumen yang dapat diandalkan

dengan memberikan cara pembayaran

yang aman dengan system payment yang

aman (Kaspay.com, 2011)

Permasalahan kepercayaan dan atribut

E-security Seals dalam E-commerce.

Terkait yang di uraikan sebelumnya,

menarik untuk diteliti lebih lanjut karena

fenomena yang terjadi. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan untuk menguji

pengaruh Kepercayan dan Pengunaan

Security seals pada E-commerce

terhadap minat pembelian secara online

.Dimana Keamanan penjualan melalui

E-commerce berdampak pada

kepercayaan konsumen dan kemudian

konsumen dapat melakukan transaksi

atau melakukan pembelian.

Berdasarkan pandangan ini maka

penelitian ini berjudul: ”Pengaruh

Kepercayaan (Trust) dan E-Security

Seals Terhadap Minat Pembelian

Konsumen Secara Online. (Studi Pada

Konsumen Kaspay.com Di

Indonesia)”.Berdasarkan pandangan ini

maka ada beberapa reaseacrh question

yaitu :

1. Apakah kepercayaan berpengaruh

terhadap minat pembelian konsumen

secara online di Kaspay.com?

2. Apakah E-security seals berpengaruh

terhadap minat pembelian konsumen

secara online di Kaspay.com?

LANDASAN TEORI

Pengaruh Kepercayaan Terhadap

Minat Pembelian Konsumen Secara

Online. Sirdesmukh et al., (2002) kepercayaan

merupakan suatu keyakinan satu pihak

mengenai maksud dan perilaku pihak

yang lainnya. Sehingga kepercayaan

konsumen didefinisikan sebagai harapan

konsumen bahwa penyedia jasa dapat

dipercaya atau diandalkan dalam

memenuhi janjinya melalui informasi

Page 5: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

5

yang tersedia. Sedangkan pendapat lain

mengenai kepercayaan menurut Gefen

(2002) merupakan suatu kesediaan

untuk membuat dirinya peka ke dalam

tindakan yang diambil oleh pihak yang

dipercaya yang didasarkan pada

keyakinan. Kepercayaan dianggap faktor

penting dan merupakan salah satu faktor

utama dalam stimulant minat pembelian

online.

Sedangkan Artha (2011) berpendapat

kepercayaan adalah keyakinan pihak

tertentu terhadap yang lain dalam

melakukan hubungan transaksi

berdasarkan suatu keyakinan bahwa

orang yang dipercayainya akan

memenuhi segala kewajibannya secara

baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

Faktor kepercayaan ini erat kaitannya

dengan persepsi risiko, karena seseorang

tidak akan mempercayai suatu hal

apabila merasa bahwa risiko yang masih

mungkin terjadi cukup besar.

Berdasarkan penelitian para ahli yang

disimpulkan oleh Kim et al., (2007)

mengatakan bahwa minat digunakannya

sistem E-Commerce didorong oleh

kepercayaan yang mempunyai peran

penting dalam meningkatkan kegunaan

dalam E-Commerce. Dalam transaksi

online, masalah yang terkait dengan

kepercayaan menjadi lebih kompleks

apabila dibandingkan dengan transaksi

offline. Hal ini dikarenakan dalam

transaksi online melibatkan pertukaran

informasi yang sifatnya sensitif dan

dapat diakses oleh pihak yang terlibat

dalam transaksi keuangan melalui

internet. Widyarini dan Putro (2008)

menambahkan bahwa konsep

kepercayaan disini adalah kepercayaan

pada penyelenggaran transaksi online

dan kepercayaan pada mekanisme

operasional dari transaksi yang

dilakukan. Upaya tinggi harus dilakukan

oleh penyelenggara agar kepercayaan

konsumen semakin tinggi. Pavlou dan

Geffen (2004) menyatakan bahwa

keberhasilan transaksi di internet besar

dipengaruhi oleh kepercayaan (Trust).

Tingkat keamanan serta kerahasiaan

menjadi kunci utama dalam melakukan

transaksi di internet. Tetapi tidak hanya

itu, reputasi dan ukuran besar kecilnya

suatu elemen mempengaruhi variabel

kepercayaan (Trust) konsumen menjadi

lebih loyal.

Beberapa penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa faktor kepercayaan

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat konsumen untuk

pembelian pada sistem ecommerce,

diataranya penelitian yang dilakukan

oleh Corbitt et al. (2003), D.J. Kim et al.

(2007), Sam et al. (2009), dan Delafrooz

et al. (2011). Hal tersebut juga didukung

oleh Jia-Shen (2008) di dalam

penelitiannya mendapati bahwa

kepercayaan (Trust) memiliki pengaruh

untuk melakukan pembelian suatu

produk di internet. Tidak hanya itu

Rifon et al. (2005) juga menemukan

bahwa konsumen lebih yakin bahwa

web belanja Situs Web akan

memberitahu mereka informasi apa yang

dikumpulkan, dengan siapa akan

dibagikan, dan bagaimana informasi

yang dikumpulkan digunakan ketika

segel privasi disajikan. Hal ini akan

membantu meningkatkan minat

pembelian online.

Grazioli dan Jarvenpaa (2000)

menyarankan bahwa kepercayaan

menentukan pengaruh langsung atau

tidak langsung terhadap minat beli

pengguna internet di bawah lingkungan

e-commerce. Untuk mempelajari

penyebab dan efek mempengaruhi

kepercayaan pelanggan dalam sebuah

situs web dan menemukan bahwa

interaksi antara pelanggan dan situs web

mempengaruhi kepercayaan pelanggan

melalui keyakinan situs web terkait

Page 6: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

6

Pengaruh E-Security Seals Terhadap

Minat Pembelian Konsumen Secara

Online

E-Security Seals / Segel keamanan

elektronik merupakan sinyal, simbol

atau logo yang ditetapkan oleh pihak

ketiga sebagai representasi jaminan yang

kredibel untuk mendukung konsumen

(Kimmery dan McCord, 2002).

Sedangkan E-Security Seal menurut

Mauldin dan Arunachalam (2002)

adalah simbol-simbol atau logo yang

memberikan kredibilitas terhadap

jaminan Website kepada konsumen dan

dampaknya terhadap niat beli online.

Dalam berbagai penelitian pada topik

E-Security Seals atau segel keamanan

online dipandang sebagai jaminan pihak

ketiga dengan adanya dukungan

organisasi pihak ketiga atau pihak ketiga

sebagai privasi atau segel keamanan

dalam suatu website.

Dengan adanya E-Security Seals

konsumen online bisa memiliki

kesempatan untuk memeriksa informasi

website untuk menguji keamanan dan

keselamatan informasi pribadi (seperti

nomor kartu kredit, nomor ID, dll) yang

dikirim melalui internet (Lee dan

Turban, 2001) juga berpendapat bahwa:

“Tanpa adanya standar Jaminan

keamanan melalui Segel keamanan

website yang terlihat bagi konsumen

untuk membedakan legitimasi dan

kredibilitas Website. Konsumen online

juga dapat mengklik logo segel

keamanan, yang menyediakan hyperlink

ke situs website mendukung pihak

ketiga tersebut. Dengan mengklik logo

secara online konsumen dapat

memeriksa keabsahan dan kredibilitas

dari website tersebut untuk mengurangi

resiko dalam bertransaksi apapun yang

dapat mengurangi ketidakpercayaan

padakonsumen. Selain itu, konsumen

dapat memperoleh informasi tentang

peraturan atau kebijakan yang berkaitan

dengan segel Keamanan Elektronik dan

tanggal kadaluwarsa e-vendor pada

penggunaan segel Keamanan

Elektronik.” Berbicara tentang

kekhawatiran konsumen terhadap

berbelanja online akan terus menerus

berulang (Kimmery dan McCor, 2002).

Untuk alasan tersebut menurut Odom et

al,. (2002) program E-Security Seals

atau segel keamanan telah dibuat dan

dengan demikian standar atau prinsip-

prinsip yang ditetapkan agar

memungkinkan konsumen untuk

membedakan kredibel Website dari

lainnnya. McKnight et al. (2002) telah

menyarankan bahwa konsumen yang

serius dalam melakukan transaksi. Harus

mempertimbangkan suatu hal pada saat

melakukan transaksi virtual dengan e-

vendor karena ketidakpastian dan risiko

yang dirasakan ada dalam lingkungan

virtual. Selain itu, menurut Jarvis

(2000), 92 persen dari internet marketer

percaya bahwa konsumen akan

melakukan transaksi lebih banyak jika

mereka memiliki lebih percaya privasi

peraturan yang mengatur tentang situs

web. Maka untuk dapat

mengklasifikasikannya Kimmery dan

McCord (2002) mengidentifikasi dan

didefinisikan E-Security Seals menjadi

tiga klasifikasi umum yaitu:

(1) Privacy E-Security Seals. Segel

Keamanan Elektronik memastikan

bahwa vendor mengungkapkan dan

sesuai dengan peraturan privasi

(misalnya TRUSTe dan BBB

online).

(2) Proces. E-Security Seals atau Segel

Keamanan Elektronik memastikan

bahwa vendor setuju dan sesuai

dengan standar assuror untuk

proses bisnis internal (misalnya

BBB secara online dan BizRate)

(3) Teknologi (keamanan). E-Security

Seals atau Segel Keamanan

Elektronik menandakan bahwa

penggunaan teknologi pihak ketiga

untuk menciptakan keamanan dan

menciptakan tatanan yang handal

pada penanganan pembayaran

(VeriSign/ Norton Secured)

Jiang et al., (2008) berpendapat

keamanan dapat dijamin dengan

memberikan pernyataan privasi dan

Page 7: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

7

informasi tentang keamanan mekanisme

belanja dan dengan menampilkan logo

dari pihak ketiga yang terpercaya.

Misalnya, menampilkan logo pihak

ketiga yang telah terbukti dapat

menjamin perlindungan keamanan dan

serta telah terbukti secara signifikan

dapat mempengaruhi bagaimana

nasabah menganggap kepercayaan dari

sebuah vendor.

Dengan mengklik segel jaminan (E-

security Seals), konsumen dapat

membaca yang menyediakan laporan

jaminan dan informasi tentang prinsip-

prinsip (E-security Seals), kriteria, dan

pengungkapan terkait dengan praktik

bisnis perusahaan. Pengungkapan (E-

security Seals)menawarkan peluang

tambahan kepada konsumen untuk

berpikir tentang bagaimana prinsip-

prinsip dan kriteria (E-security Seals)

meningkatkan keamanan transaksi

online dan kemudian mempengaruhi

transaksi online konsumen harapan

(Kovar et al., 2000a). Hui et al., (2007)

menemukan bahwa kehadiran

pernyataan privasi membuat konsumen

secara sukarela mengungkapkan lebih

informasi pribadi mereka.

Taman et al., (2010) mengemukakan

bahwa ketika website online

menyediakan segel jaminan privasi yang

dikeluarkan oleh pihak ketiga, secara

online konsumen memiliki kepuasan

yang lebih tinggi dan berniat melakukan

pembelian ulang. Studi Taman et al.,

(2010) menunjukkan bahwa E-Security

Seals memiliki kemampuan untuk

mengurangi keragu-raguan konsumen

atau kekhawatiran tentang transaksi

online. Dengan demikian dapat

meningkatkan niat pembelian secara

online. Berbeda jika situs web tidak

memenuhi persyaratan transaksi,

konsumen online akan melihat risiko

yang lebih besar terhadap web tersebut

sehingga mengurangi harapan pembelian

mereka dan niat. menurunkan membeli

harapan dan niat mungkin sehingga

mengakibatkan penurunan pembelian

pula.

Hal tersebut juga didukung oleh

penelitian yang dilakukan Kovar et al.

(2000) menemukan bahwa ekspektasi

transaksi konsumen online dan niat

meningkat ketika mereka melihat segel

jaminan di situs web perusahaan. Kaplan

dan Nieschwietz (2003) menemukan

bahwa jaminan E-security seals tidak

bisa hanya meningkatkan niat

pembelian konsumen di situs web yang

tidak dikenal, tetapi juga di web situs

dikenal . Mai et al. (2010) berpendapat

bahwa konsumen bersedia membayar

harga premium jika situs web memiliki

segel jaminan informasi.Sehingga

Hipotesis dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Hipotesis

H1: Kepercayaan (Trust) berpengaruh

terhadap minat pembelian konsumen

secara online.

H2: E-Security Seals berpengaruh

terhadap minat pembelian konsumen

secara online

.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian

penjelasan (explanatory research)

karena tujuannya adalah menjelaskan

hubungan kausalitas antara variabel

independen dengan dependen melalui

pengujian hipotesis. Menurut Cooper

Page 8: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

8

dan Schindler (2008) penelitian

explanatory adalah penelitian yang

menjelaskan hubungan diantara dua

variabel dimana satu variabel memberi

pengaruh kepada variabel lainnya. Dari

definisi tersebut, sehingga penelitian ini

menguji pengaruh Kepercayaan dan E-

security Seals terhadap minat pembelian

secara online, maka diperlukan

pengujian secara statistik. Jenis

penelitian ini dilakukan dengan

memperhatikan indikator bagaimana

Kepercayaan dan E-security Seals

mempengaruhi Minat pembelian online.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pengguna

situs Kaspay di Indonesia yang telah

melakukan transaksi pembelian

barang/jasa online. Penelitian dilakukan

dalam kurun waktu empat bulan, yaitu

dari Januari 2015 sampai dengan April

2015.

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah

pengguna / konsumen pada situs Kaspay

yang melakukan kegiatan E-commerce

dengan menggunakan system payment

tersebut. Sedangkan Sampel dari

penelitian ini yaitu pengguna kaspay

dalam 4 bulan terakhir terhitung dari

bulan Januari – April 2015.

Pemilihan sampel dilakukan dengan

metode Non Probability Sampling

karena Sejauh ini belum ada data akurat

yang dapat menyebutkan jumlah

pengguna e-commerce di Indonesia.

Oleh karena besarnya populasi dalam

penelitian ini tidak diketahui, sehingga

teknik pengambilan sampel yang

digunakan masuk dalam kategori non-

probability. Penentuan sampelnya

menggunakan Purposive Sampling,

yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2014).

.

Sesuai dengan karakteristik sampel

tertentu yang dibutuhkan, yaitu

pengguna e-commerce di Indonesia yang

telah melakukan transaksi online dalam

empat bulan terakhir, maka teknik

pengambilan sampel non-probabilitas

yang dipilih adalah teknik judgemental

(purposive). Teknik ini dipilih untuk

memastikan bahwa hanya sampel yang

memiliki unsur tertentu yang telah

ditetapkan oleh peneliti yang akan

diambil sebagai sampel (Black dan

Champion, 2001:264). Oleh kerena

jumlah populasi ini tersebar dan sulit

untuk diketahui secara pasti, maka

penentuan jumlah sample yang akan

digunakan dalam penelitian ini sebanyak

150 Responden yang memenuhi kriteria

yang diharapkan.

Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunkan dalam penelitian ini

yaitu data primer dan data sekunder.

Dalam penelitian ini, data primer

diperoleh dari jawaban responden

melalui penyebaran kueisioner dalam

hal ini yang menjadi objek penelitian

adalah konsumen/pengguna situs

Kaspay pada 4 bulan terakhir.

Data sekunder didapat dari informasi

yang diperlukan sebagai pelengkap dan

penjunjung penelitian (Sekaran, 2006).

Dalam hal ini data sekunder berasal dari

jurnal, literatur, artikel ilmiah yang

mendukung penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner

dan kepustakaan. Dimana dalam

penelitian ini Kuesioner dikirimkan ke

beberapa mailing-list (kelompok diskusi

di Internet) dengan link

http://goo.gl/forms/H2KGWPiZB7.

Setelah responden mengisi kuesioner

tersebut, responden mengirimkan

kembali ke e-mail peneliti. Sedangkan

kepustakaan dengan pencarian data

pelengkap yang ada pada literatur seperti

buku, jurnal, dan karya ilmiah.

Page 9: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

9

Definisi Operasional Variabel

1. Minat Pembelian Online

Minat beli adalah individu yang

mengetahui informasi tentang situs

online dapat membuatnya tertarik untuk

untuk melakukan sesuatu yang

berhubungan dengan online tersebut

yang menimbulkan rasa ketertarikannya,

itulah yang disebut sebagai niat

pembelian secara online. Konsumen

yang mempunyai niat pembelian secara

online dalam lingkungan situs

berbelanja akan menentukan kekuatan

niat seorang konsumen untuk melakukan

pembelian yang ditentukan perilaku

melalui internet hal tersebut

dikemukakan oleh Salisbury et al.,

dalam Kwek et al., (2010)

2. Kepercayaan (Trust)

Kepercayaan menurut McKnight et

al., (2002) merupakan suatu kesediaan

untuk membuat dirinya peka ke dalam

tindakan yang diambil oleh pihak yang

dipercaya yang didasarkan pada

keyakinan.Konsumen akan semakin

percaya jika transaksi virtual

menggunakan E-vendor yang kredible.

3. E-Security Seals Menurut Kimmery dan McCord

(2002) Segel keamanan elektronik

merupakan sinyal, simbol atau logo

yang ditetapkan oleh pihak ketiga

sebagai representasi jaminan yang

kredibel untuk mendukung dan

membangun kepercayaan dan

memperkuat kepercayaan konsumen

serta keamanan dari Website.

Metode Pengolahan Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model regresi linier

berganda. Teknik pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan

program komputer SPSS 17. Regresi

linier berganda dalam pengujian

hipotesis dilakukan dengan Uji t.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Uji

Hipotesis (Uji t) Penelitian ini sebagai

berikut :

Hasil uji statistik Kepercayaan pada uji t

sebesar 5.416 dengan signifikansi

sebesar 0,000. Nilai statistik uji thitung

tersebut lebih besar daripada ttabel (5.416

> 1,976) dan signifikansi lebih kecil

daripada α = 0,05. Pengujian ini

menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa Kepercayaan

memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap Minat pembelian secara online.

Dengan demikian kepercayaan memiliki

pengaruh terhadap Minat pembelian

konsumen secara online

Hasil uji t E-Security Seals uji t sebesar

2.970 dengan signifikansi sebesar 0,003.

Nilai statistik uji thitung tersebut lebih

besar daripada ttabel (2.970 >1,976) dan

signifikansi lebih kecil daripada α =

0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa

H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa E-security seals memberikan

berpengaruh yang signifikan terhadap

minat pembelian secara online. Dengan

demikian E-security seals memiliki

pengaruh terhadap minat pembelian

konsumen secara online.

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis yang telah dilakukan

dalam penelitian ini sudah memenuhi uji

persyaratan analisis regresi linear

Tabel 4.1

Coefficients

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 5.061 2.005 2.525 .013

Kepercayaan .254 .047 0.490 5.416 .000

E_Securityseal .189 .064 0.269 2.970 .003

a. Dependent Variable: Minat

Page 10: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

10

berganda. Data yang dikumpulkan

melalui kuesioner yang disebarkan

kepada responden telah diuji validitas

dan reliabilitasnya sehingga dapat

dilanjutkan pada pengujian asumsi

klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji

asumsi non heteroskesdasitas, dan uji

asumsi non multikolenieritas. Setelah uji

asumsi klasik dilakukan, maka

dilanjutkan dengan analisis regresi

berganda yakni untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen dan dilanjutkan

dengan menguji hipotesis dengan

melakukan uji t.

Pengaruh Kepercayaan Terhadap

Minat Pembelian Online

Setelah dilakukan uji hipotesis

menggunakan uji regresi berganda.

Kepercayaan memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap Minat

pembelian secara online. Situasi seperti

ini menandakan bahwa konsumen yang

berbelanja melalui E-commerce,

membutuhkan kepercayaam penuh

terhadap penyedia layanan system

payment yang dalam penelitian ini

adalah Kaspay. Hal ini terjadi karena

dalam hal bertransaksi online memiliki

keterkaitan cukup tinggi terhadap

kepercayaan apabila dibandingkan

dengan transaksi offline dimana penjual

dan pembeli dapat bertatap muka secara

langsung. Dirasa perlu untuk terus

membangun kepercayaan kepada

konsumen dengan meningkatkan

kualitas website tersebut. Keinginan

para pelanggan untuk berbelanja online

dipengaruhi oleh kepercayaan yang coba

dibangun oleh penjual (penyedia system

payment Kaspay) dengan cara

memberikan layanan yang terbaik

kepada konsumen salah satunya dengan

membangun kepercayaan melalui

upgrade Website agar kredibel dimata

konsumen.

Para responden memberikan pernyataan

yang cukup baik terhadap indikator yang

digunakan yaitu : Hal yang tampak pada

website ( Real-Word Feel). Konsumen

merasa apa yang tercantum pada website

memberikan kepercayaan tersendiri

kepada konsumen, Salah satunya

tindakan penyedia layanan untuk

responsive terhadap keluhan serta

memberikan layanan prima kepada

konsumen menyangkut kontak penyedia

layanan. Hal ini dibuktikan oleh

penyedia layanan Kaspay dengan

mencantumkan kontak layanan serta

layanan langsung melalui E-mail

Website KasPay Customer Care atau

telepon 021 - 2922 3622 (Hari kerja,

Senin – Jumat PK.09.00 – 18.00 WIB).

Perhatian yang diberikan penyedia ini

lah yang membuat konsumen merasa

diberikan kenyamanan dan salah satu

bentuk usaha membangun kepercayaan.

Melihat indikator selanjutnya yaitu

Mudah dalam pengoperasian (Easy to

Use). Melihat tujuan berbelanja online

adalah untuk mempersingkat waktu dan

biaya belanja. Jika dalam melakukan

aktivitas e-commerce terkesan rumit, hal

ini dapat membuat konsumen kurang

tertarik karena website tidak

terorganisisir dengan baik, sehingga

kemudahan dalam mengakses website

perlu untuk dipertimbangkan agar

website lebih profesional dan rapi dalam

eksekusi kebutuhan konsumen.

Suatu website juga harus

mempertimbangkan Keahlian

(Expertise) untuk dapat membangun

kepercayaan konsumen dengan

menunjukkan penghargaan apa saja

yang pernah diperoleh oleh website,

sehingga konsumen dapat mempercayai

kinerja dari system payment yang coba

ditawarkan. Hal ini berpengaruh dalam

aktivitas belanja online ketika keragu-

raguan konsumen muncul, dan dengan

ter-publish-nya award menjadi daya

tarik tersendiri untuk menguatkan

kepercayaan konsumen. Kepercayaan

tidak hanya dibangun dari pihak website

sendiri akan tetapi kepercayaan

(Trustwothiness) untuk sebuah website

pada sisi konsumen. Membuat

konsumen merekomendasikan kepada

kerabat terdekat untuk dapat merasakan

Page 11: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

11

apa yang konsumen rasakan, sehingga

Word Of Mouth Positif tercipta dan

konsumen lain dapat mempercayai

karena pengalaman dari konsumen

sebelumnya.

Menyangkut Setelan / Pengaturan

(Tailoring), Amateurism bahwa upaya

yang harus dilakukan untuk memasang

dan meningkatkan atribut yang berkaitan

dengan dimensi ini untuk membuat

persepsi konsumen terhadap situs

website semakin kredibel dimata

konsumen. Untuk menyesuaikan

langkah-langkah keamanan pribadi

seperti kebutuhan untuk login dan

mendapatkan email konfirmasi untuk

semua transaksi akan membuat

pengguna merasa lebih terlindungi

terhadap penipuan. Serta, konsumen

cenderung untuk mengunjungi situs web

jika website tersebut selalu meng-update

isi dan bekerja link di situs web e-

commerce yang penting. Serta

memberikan atribut sebagai navigasi

penggunaan sistus website.

Membangun kepercayaan untuk

melakukan transaksi online yang juga

harus diperhatikan. Perhatian penjual

kepada konsumen pada saat bertransaksi

dan memberikan informasi yang

diberikan penjual sesuai dengan fakta,

membuat kepercayaan konsumen akan

semakin meningkat terhadap

pemanfaatan pihak ketiga yang

merupakan kaspay itu sendiri.

Melakukan transaksi dengan

menggunakan pihak ketika merupakan

jalan terpercaya yang dipilih oleh

pelanggan maupun penjual dalam

melakukan e-commerce melalui Kaspay.

Ini menandakan kaspay sudah menjadi

situs terpercaya oleh para pelanggannya

dalam melakukan transaksi. Penggunaan

token seperti Kaspay juga merupakan

jalan terbaik dalam melakukan transaksi

berbelanja online, dan para responden

memberikan persepsi yang cukup baik

terhadap variabel kepercayaan dalam

minat pembelian online. Pengaruh

tersebut sangat signifikan terhadap

minat pembelian secara online.

Hasil temuan ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Tung et al. (2001)

di mana trust yang dibangun oleh

vendor memberikan semangat yang

lebih positif bagi anggota komunitas

maya dalam merekomendasikan anggota

komunitas lainnya untuk tidak khawatir

dalam melakukan transaksi melalui e-

commerce. Hal ini ditunjukkan oleh

hasil pengujian statistik bahwa

kepercayaan berpengaruh secara parsial

terhadap variabel dependen Minat

Pembelian Online. Sehingga sesuai pula

dengan penelitian para ahli Kim et al.,

(2007) mengatakan bahwa minat

digunakannya sistem E-Commerce

didorong oleh kepercayaan yang

mempunyai peran penting dalam

meningkatkan kegunaan dalam E-

Commerce. Karena dalam hal

bertransaksi online memiliki keterkaitan

cukup tinggi terhadap kepercayaan

apabila dibandingkan dengan transaksi

offline dimana penjual dan pembeli

dapat bertatap muka secara langsung.

Sehingga dirasa perlu untuk terus

membangun kepercayaan kepada

konsumen dengan meningkatkan

kualitas website tersebut.

Pengaruh E-Security Seals Terhadap

Minat Pembelian Online.

Para responden memberikan pernyataan

yang cukup baik terhadap indikator yang

digunakan yaitu tentang pengetahuan,

lokasi dan fungsi dari E-security seals.

Pengetahuan tentang E-Security Seals

membuat konsumen merasa aman

karena fungsi dari E-Security Seals

tersebut dapat memberikan rasa aman

saat melakukan transaksi online. Rasa

aman akan timbul apabila terdapat

jaminan-jaminan yang dapat dipegang

oleh seseorang. Dalam hal berbelanja

online, jaminan-jaminan ini dapat

berupa, Keamaman akan data pribadi

konsumen kompensasi dari si penjual,

pernyataan bahwa si penjual menjamin

akan keamanannya, bahkan dalam

konteks yang lebih luas keterlibatan

organisasi yang terlibat didalamnya

seperti Norton secured dapat

Page 12: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

12

meningkatkan reputasi dan nama baik

oleh si penjual tersebut dalam hal ini

Kaspay

Konsumen mengetahui akan posisi dan

fungsi dari E-Security Seals tersebut

sehingga konsumen dapat melakukan

tindakan preventif untuk menanggulangi

resiko dalam aktifitas e-commerce salah

satunya adalah tindakan pencurian data

pribadi. Pemanfaatan teknologi E-

Security Seals dapat mengurangi

kejahatan pada aktifitas e-commerce,

meskipun demikian konsumen tetap

dirasa waspada terhadap data pribadi

yang dimiliki.

Dengan mengklik segel jaminan

Security Seals (Norton secured,

konsumen dapat membaca E-Security

Seals (Norton secured) yang

melarporkan jaminan dan informasi

tentang prinsip Security Seals (Norton

secure), kriteria, dan informasi yang lain

terkait dengan praktik bisnis perusahaan.

Pemaparan Security Seals (Norton

secured) menawarkan peluang tambahan

untuk berpikir tentang bagaimana

prinsip-prinsip dan kriteria Security

Seals (Norton secured) meningkatkan

keamanan transaksi online dan

kemudian mempengaruhi minat

transaksi online tersebut.

Penelitian ini menunjukkan bahwa

Security Seals (Norton secured)

memiliki kemampuan untuk mengurangi

keragu-raguan konsumen atau tentang

kekhawatiran bertransaksi online dan

dengan demikian meningkatkan minat

pembelian konsumen secara online.

Sebaliknya jika situs web tidak

memenuhi persyaratan transaksi,

konsumen online akan melihat risiko

yang lebih besar dengan website,

sehingga minat pembelian konsumen

akan menurun.

Dari hasil penelitain diatas sesuai

dengan penelitian Mauldin dan

Arunachalam (2002) Mempelajari

simbol-simbol atau Logo yang

memberikan kredibilitas terhadap

jaminan website kepada konsumen dan

dampaknya terhadap niat beli online.

Konsumen merasa bahwa salah satu

bentuk jaminan dapat diberikan melalui

penggunaan segel jaminan web

ditempatkan pada website bisnis online

Hal tersebut juga diperkuat oleh Ta Ho

et al., (2008) yang menyatakan bahwa

bahwa E-security seals dapat

meningkatkan minat konsumen dalam e-

comeerce serta dibutuhkan informasi

dari pihak ketiga untuk memberikan

edukasi terhadap konsumen dalam hal

keamanan dalam bertransaksi di dalam

e.commerce. Hal ini sesuai dengan teori

yang diungkapkan oleh Peterson et al.,

(2007) yang berpendapat bahwa ketika

website online menyediakan segel

jaminan privasi keamanan yang

dikeluarkan oleh pihak ketiga secara

online. Konsumen memiliki

kepercayaan dan kepuasan yang lebih

tinggi untuk melakukan pembelian

hingga akan melakukan pembelian

berulang. (Kimmery dan McCord (2002)

; Yoon (2002) yang menyatakan bahwa

E-security seal sebagai representasi

jaminan yang kredibel untuk

mendukung dan membangun

kepercayaan dan memperkuat

kepercayaan konsumen.

Implikasi Managerial

Kepercayaan merupakan suatu

keyakinan satu pihak mengenai maksud

dan perilaku pihak yang lainnya.

sehingga kepercayaan konsumen

didefinisikan sebagai harapan konsumen

bahwa penyedia jasa dapat dipercaya

atau diandalkan dalam memenuhi

janjinya melalui informasi yang tersedia

(Sirdesmukh dkk, 2002). Hal ini dalam

membangun kepercayaan konsumen

online dapat ditempuh melalui berbagai

cara selain berbicara tentang reputasi

website dimata konsumen, akan tetapi

ada hal penting pula yang harus

diperhatikan terkait keamanan dalam

pembelian online terkait informasi data

konsumen. Hal tersebut dapat

ditanggulangi dengan memberikan

Jaminan kepada konsumen online

Page 13: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

13

melalui E-security seals dalam

penelitian ini menggunakan E-security

seals yang dimiliki Nortton Secured

yang dulu bernama Verisign. Sehingga

dengan hubungan yang sangat penting

antara kedua variable kepercayaan dan

E-security seals tersebut dapat

meningkatkan niat pembelian secara

online. Sehingga konsumen tidak merasa

khawatir tehadap resiko yang mungkin

terjadi di dunia maya salah satunya

adalah masalah penipuan dan

pembobolan akun serta data pribadi

yang dimiliki konsumen.

Jaminan keamanan yang disediakan oleh

pelaku bisnis di internet berdampak pada

berkurangnya keragura-raguan yang

timbul dari akibat negatif dari aktifitas

e-commerce. Sehingga Perlunya suatu

Website membangun kepercayaan dan

jaminan rasa aman kepada konsumennya

dengan menempelkan E-security seals

yang diterbitkan oleh lembaga yang

telah ditunjuk, serta selalu mengupdate

website agar website kredibel dimata

konsumen online.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan terhadap variable kepercayaan

dan E-security seals terhadap minat

pembelian online pada konsumen

Kaspay.Ada beberapa poin penting dari

kesimpulan penelitian ini, antara lain :

1) Kepercayaan memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap minat beli

konsumen Online. Dengan kata

lain, Kepercayaan memiliki

pengaruh yang cukup kuat terhadap

minat beli konsumen secara online.

Dimana dalam transaksi online

tersebut antara penjual dan pembeli

tidak melakukan tatap muka hanya

didasari atas rasa percaya. Ketika

konsumen mulai percaya dengan

Website. Konsumen tidak lagi takut

untuk melakukan transaksi online

karena dari website sudah

memberikan kepercayaan yang

diharapan oleh konsumen

2) E-security seals memberikan

berpengaruh yang signifikan

terhadap minat beli konsumen

secara online. Dengan kata lain, E-

security seals memiliki pengaruh

terhadap Minat Transaksi Online.

Teknologi e-security-seals tersebut

dapat membuat konsumen semakin

yakin untuk melakukan pembelian

secara online. Dengan adanya

jaminan yang diberikan untuk

melindungi dan memberikan rasa

aman terhadap informasi pribadi

konsumen. Serta konsumen juga

dapat melihat keabsahan dari

website tersebut.

Saran

Dengan adanya kepercayaan dan E-

security seals pada suatu website dapat

memberikan pengaruh yang cukup baik

terhadap minat pembelian kosnumen

online. Dengan adanya teknologi

tersebut dapat diteraplkan pada website

jual beli online sebagai cara untuk

membangun hubungan perusahaan

dengan konsumen.Bagi para peneliti

lainnya, penggunaan variabel penelitian

khususnya Kepercayaan dan E-security

seals perlu disesuaikan dengan sampel

atau objek terkait karakteristik

konsumen yang akan digunakan dalam

penelitian. Hal ini dikarenakan kedua

variabel tersebut dirasa masih terlalu

sederhana oleh karena itu diharapkan

untuk menguji variable lainnya dan lebih

lengkap. Oleh karena itu untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

Terdapat beberapa hal yang dapat

mempengaruhi konsumen dalam

melakukan pembelian produk secara

online yaitu kemungkinan postif dan

negatif yang diperoleh konsumen ketika

berbelanja melalui media internet. E-

commerce sebagai media untuk

melakukan pembelian secara online

harus mampu membangun kepercayaan

masyarakat serta perlunya membangun

hubungan dengan kosumen dengan cara

memberikan jaminan E-commerce di

suatu Website online. Hasil ini

Page 14: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

14

bertujuan untuk bisa melakukan

pembelian secara online. Kepercayaan

konsumen untuk melakukan pembelian

secara online terbentuk oleh isi dari e-

commerce tersebut, yaitu : informasi

produk jelas, produk yang ditampilkan

benar (sesuai dengan sebenarnya),

berbagai pelayanan melalui e-commerce

tersedia, keberhasilan pembayaran

terjamin, dan barang yang dibeli Sampai

ke alamat pembeli.

DAFTAR PUSTAKA

Artha, U. 2011. Pengaruh Persepsi

Kegunaan, Persepsi Kemudahan,

Persepsi Risiko,Kepercayaan, Inovasi

Pribadi, dan Kesesuaian Terhadap

Sikap Penggunaan E-Commerce.

Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya.

Corbit, B. J., Thanasankit, T., dan Yi,

H., 2003. Trust and E-commerce: a

Study Of Consumer Perceptions,

Electronic Commerce Research and

Application, 2:203-215.

Corbitt, B.J., Thanasankit, T. and

Han, Y. (2003), “Trust and e-

commerce: a study of consumer

perceptions”, Electronic Commerce

Research & Applications, Vol. 2 No.

3, pp. 203-16. Kim, D.J., Steinfield,

C. and Lai, Y. (2008), “Revisiting the

role of web assurance seals in

business-to-consumer electronic

commerce”, Decision Support

Systems, Vol. 44 No. 4, pp. 1000-

1015.

Chaffin Janice., (2011) “Norton

berupaya terus memberikan

perlindungan kepada pengguna

komputer”. group president,

Consumer Business Unit,

Symantec.http://techno.okezone.com/

read/2011/03/26/325/439160/norton-

360v5-siap-lindungi-pc-di-indonesia

Dwyer, F.R., Schurr, P. and Oh, S.

(1987), “Developing buyer-seller

relationships”, Journal of Marketing,

Vol. 51 No. 2, pp. 11-27.

F. S. Djahantighi and E. Fakar, “Factors Affecting Customer’s

Trends for Reservation Foreign

Hotels via Internet in Iran,”

International Bulletin of Business

Administration, No. 7, 2010, pp. 6-

14.http://www.eurojournals.com/IBB

A_7.htm

Fogg, B.J., Marshall, J., Laraki, O.,

Osipovich, A., Varma, C., Fang, N.,

Paul, J., Rangnekar, A.,Shon, J.,

Swani, P. and Treinen, M. (2001),

“What makes web sites credible? A

report on alarge quantitative study”,

Proceedings of the SIGCHI

Conference on Human Factors

inComputing Systems, New York,

NY, 61-68.

Gefen, David (2002), Customer Loyalty

in E-Commerce, Journal of the

Association For Information Systems

Volume 3d 2002, p. 2 P51.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan program SPSS.

Badan Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang.

Handojo, A, Yulia, M,, Gunadi, K

2009. Aplikasi E-Tailing Penjualan

Handphone Online Pada Toko Peace

Cell. Seminar Nasional Aplikasi

Teknologi Informasi. Yogyakarta

Hutagalung, Ahmad Syafril (2010),

Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Keputusan

Konsumen Menggunakan Jasa

Transportasi CV. Sibuluan Indah

Rute Medan-Sibolga,Laporan

Penelitian, Universitas Sumatra

Utara.

Jarvenpaa, S. L., Tractinsky, N.,

Saarinen, L., and Vitale, M. 1999.

Consumer Trust in an internet store:

a cross-cultural validation. Journal of

Computer Mediated Communication.

Vol: 5(2).

Page 15: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

15

Jarvenpaa, S.L., Tractinsky, N. and

Saarinen, L. (1999), “Consumer

trust in an internet store: across-

cultural validation”, available

at:http://jcmc.indiana.edu/vol5/issue2

/jarvenpaa.html

Jia, Shen, 2008 Jia, Shen. 2008 “User

Acceptance of Social Shopping Sites:

A Research Proposal.

Jiang dan Rosenbloom Jiang, P.,

Rosenbloom, B. 2005. “Customer

intention to return online: price

perception, attribute-level

performance, and satisfaction

unfolding over time”. European

Journal of Marketing, 39(1/2), 150-

174

Jiang, P., Jones, D. B., & Javie, S.

(2008). How Third-party

Certification Programs Relate to

Consumer Trust in Online

Transactions: An Exploratory Study.

Psychology & Marketing Vol 25,

No.9, 839-85

Jiang, P., Rosenbloom, B. 2005.

“Customer intention to return online:

price perception, attribute-level

performance, and satisfaction

unfolding over time”. European

Journal of Marketing, 39(1/2), 150-

174.

Kavor, S., Gladden-Burke, K. and

Kovar, B.R. (2000), “Consumer

responses to the CPA

WebTrustAssurance”, Journal of

Information Systems, Vol. 14 No. 1,

pp. 17-35.

Kim, D. J., Ferrin, D. L., dan Rao, H.

R., 2007. A trust-based consumer

decision Making model in electronic

commerce: The role of trust,

perceived risk, andtheir antecedents,

Proceedings of Ninth Americas

Conference on Information Systems,

pp157-167.

Kim, D.J., Steinfield, C., & Lai, Y.

(2004).Revisiting the role of Web

assurance seals in consumer trust. In

Proceedings of the 6th International

Conference on Electronic Commerce,

Delft, The Netherlands (pp. 280–

287).

Kimmery, K. and McCord, M. (2002),

“Third-party assurance: mapping the

road to trust ine-retailing”, Journal of

Information Technology Theory and

Application, Vol. 4 No. 2,pp. 63-82.

Kimmery, K. and McCord, M. (2002), “Third-party assurance: mapping the

road to trust in e-retailing”, Journal

of Information Technology Theory

and Application, Vol. 4 No. 2, pp.

63-82.

Kolokotronis C. Et al.,(2002), An

integrated approach for secring

electronic transactions over the Web.

Lee dan Turban, 2001 Lee, S., Illia,

A., & Lim, S. 2009. “Online

Consumers’ Perception on Price

Fairness”.

Maima, Rizka Kh, 2012, Analisis

Pengaruh Kepercayaan Pelanggan

Dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Sikap Pelanggan Dan Implikasinya

Terhadap Keputusan Pembelian

Ulang (Studi Kasus Pada Cv. Mukti

Manunggal Semarang), Mahasiswa

Universitas Diponegoro, Laporan

hasil penelitian,Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro.

Mauldin, E. and Arunachalam, V.

(2002), “An experimental

examination of alternative forms of

web assurance of business-to-

consumer e-commerce”, Journal of

Information Systems,Vol. 16 No. 1,

pp. 33-54.

Mauldin, E.G., Nicolaou, A.I. and

Kovar, S.E. (2005), “The influence

of scope and timing ofreliability

assurance in B2B e-commerce”,

International Journal of Accounting

InformationSystems, Vol. 7 No. 2,

pp. 115-129.

Page 16: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

16

Mawardi. 2008. Transaksi E-commerce

dan Bai’As-Salam (Suatu

Perbandingan). Hukum Islam

volume VIII No.1 Juni 2008.

McGee, James, and Laurence

Prusak, Managing Information

Strategically Increase Your Company

As Competitiveness by Using

Information as a Strategic Tool,

Hrnst & Young Information

Management Series, (New York :

John Wiley & Son, Inc 1993).

McKnight, D.H., Choudhury, V. and

Kacmar, C. (2002), “The impact of

initial consumer trust onintentions to

transact with a web site: a trust

building model”, Journal of

StrategicInformation System, Vol. 11

Nos 3/4, pp. 297-323.

McLeod, R dan Schell, G. P., 2004.

Management Information Systems.

NinthEdition. Pearson Education

Inc., New Jersey 07458.

Moorman, C., Zaltman, G. and

Deshpande, R. (1992), “Relationships between providers

and usersof market research: the

dynamics of trust within and between

organizations”, Journal ofMarketing

Research, Vol. 29 No. 3, pp. 314-28.

Morgan dan Hunt, 1994; Moorman et

al., Morgan, M.R. and Hunt, D.S.

(1994), “The commitment-trust

theory of relationship marketing”,

Journal of Marketing, Vol. 58 No. 3,

pp. 20-38.

Mukherjee, A. and Nath, P. (2007),

“Role of electronic trust in online

retailing: a re-examination ofthe

commitment-trust theory”, European

Journal of Marketing, Vol. 41 No. 9,

pp. 1173-202.

Mukherjee, A., dan Nath, P., 2003. A

Model of Trust in Online

RelationshipBanking, International

Journal of Bank Marketing , 21 (1):

5-15

Nazar dan Syahran, 2008. Pengaruh

Privasi, Keamanan, Kepercayaan,

dan Pengalaman terhadap Niat untuk

Bertransaksi secara Online. Program

Pasca Sarjana Universitas Gajahmada

Yogyakarta.

Odom, M.D., Kumar, A. and

Saunders, L. (2002), “Web

assurance seals: how and why

theyinfluence consumers’ decisions”,

Journal of Information Systems, Vol.

16 No. 2, pp. 231-50.

Pavlou, P. A. & Gefen, D. (2004). “Building Effective Online

Marketplaces with Institution-based

Trust”. Information Systems

Research. Vol.15, No.1, pp. 37-59.

Peszynski, Konrad J. And Theerasak

Thanasankit. 2002. Exploring Trust

in B2C E-Commerce: An

Exploratory Study of Maori Culture

in New Zealand. Working Paper.

School of Management Information

Systems, Deakin University

Australia.

Raharjo, Agus 2002, Cybercrime, PT

Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 59

relational exchanges", Journal of

Marketing, Vol. 66 No.1, pp.15-37.

Sirdeshmukh, D., Singh, J., Sabol, B.

(2002), "Consumer trust, value, and

loyalty in.

Sugiyono. 2006. Statistik Untuk

Penelitian. Bandung: alfabeta

Suyanto, M. 2003. Strategi Periklanan

pada E‐Commerce Perusahaan Top

Dunia. Yogyakarta

Tan, Y.,dan Thoen,W.,2000.Formal

Aspects of a Generic Model of Trust

for Electronic Commerce,

Proceedings of the 33rd Hawaii

InternationalConference on System

Sciences, pp. 1-8.

Page 17: (Trust) E-Security Seals Terhadap Minat Pembelian Konsumen

17

Turban, Efraim, et al. (2000). Electronic Commerce : A Managerial

Perspective. Prentice-Hall Inc, USA

Turban, et. all. 2004. Electronic

Commerce : A Managerial

Perspective. Pearson Prentice Hall.

New Jersey.

Van-Alstyne, Marshall. 1997. State of

Network Organization: A Survey in

Three Frameworks. Working Paper,

Sloan School of Business, MIT.

Yoestini,dan Eva .2007.Analisis

Pengaruh Kualitas Layanan dan

Citra Merek Terhadap Minat Beli

Dan Dampaknya Pada keputusan

Pembelian.Jurnal pemasaran. vol 6

No. 3.2007.ISSN: 1907 – 235X.

Zarrella,Dan. 2010. “Social media

Marketing Book”. O’REILLY. ISBN:

978-0-596-80660-6.

Zeithaml, V.A.,Berry, L.L. dan

Parasuraman, A.,The Behavioural

Consequences of Service Quality

Journal of Marketing, Vol. 60(2),

1996.

Mengakses Melalui Website

www. KasPay.com diakses pada

17/9/2014 pukul 17:30 WIB.

Tech in Asia Indonesia

http://id.Techinasia.com/ diakses pada

17/9/2014 pukul 17:00 WIB.

Kominfo,2014http://kominfo.go.id/index

.php/content/detail/3980/Kemkominfo%

3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+

Capai+82+Juta/0/berita_satker#.VBlPcp

vWVSo diakses pada 22 September

12.00.

http://www.marketing.co.id/hal-yang-

menurunkan-minat-konsumen-e-

commerce/ diakases pada 22 september

2014 13:34.

http://www.marketing.co.id/kunci-

mengembangkan-bisnis-online/ diakses

pada 22 Sep. 14 13:35.

http://www.marketing.co.id/pertumbuha

n-e-commerce-indonesia-tercepat-di-

dunia/ diakses pada 22 september 2014

pada 13:39.

http://www.marketing.co.id/kunci-

mengembangkan-bisnis-online/ diakses

pada 22 Sep. 14 13:40.

http://techno.okezone.com/read/2011/03

/26/325/439160/norton-360v5-siap-

lindungi-pc-di-indonesia diakses pada

22 februari 2015 pada 13:3.