trichuris trichiura

17
Trichuris trichiura (cacing cambuk)

Upload: ayu-anulus

Post on 01-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

PPT mengenai penyakit trikuriasis oleh cacing trichuris trichiura

TRANSCRIPT

Trichuris trichiura (cacing cambuk)

Trichuris trichiura(cacing cambuk)Disusun oleh kelompokPutu Desy MetrianiNi Nyoman ArhiwidianiSherly DewuNi Nyoman SumarsiniI gede Angga AdnyanaNi Luh Novita PratamiAyu AnulusNatalia Sandra M.THE HEROES

Sejarah T.trichiura pertama sekali ditemukan oleh Linnaeus (1771). Siklus hidup T.trichiura pertama sekali dipelajari oleh Grassi (1887), selanjutnya oleh Fulleleborn (1923) dan Hasegawa (1924) (dikutip dari Eisenberg, 1983)hospesHospes Definitif : manusiaPenyebaran: tanah, udara

PREVALENSIdaerah pedesaan di Indonesia frekuensi infeksinya hingga mencapai 30-90%.Didaerah tropis tercatat 80 % penduduk positif, sedangkan diseluruh dunia tercatat 500 juta yang terkena infeksi (menurut Brown & Belding, 1958). Infeksi banyak terdapat didaerah curah hujan tinggi, iklim sub tropis dan pada tempat yang banyak populasi tanah (Koes Irianto, 2013).

epidomologiepideomologiFaktor-faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi :Usia :Golongan rawan : anak balitaRata- rata : 5 15 tahun

Lingkungan :tanah liat, lembab dan teduh, suhu 30C , terutama daerah yang menggunakan tinja sebagai pupuk

morfologi

morfologi

Ukuran : Betina 35 50 mm , jantan 30 40 mmBagian anterior langsing seperti cambuk, panjangnya kira-kira 3/5 dari panjang seluruh tubuhBagian posterior bentuknya lebih gemuk,, bentuknya pada betina membulat tumpul, sedangan jantan melingkar dan terdapat suatuu spikulumCacing dewasa hidup di kolon asendens dan sekum dengan bagian anteriornya masuk ke dalam mukosa usus.Seekor cacing betina diperkirakan menghasilkan telur setiap hari antara 3000-10.000 butir.

morfologi

Ukuran : 50-54 mikron x 32 micronKulit tebal dan licin, terdiri dari 2 lapis dindingKutubnya terdapat tutup transparan yang menonjol

Siklus hidupTertelan telur infektif > telur menetas di UH > larva keluar > dewasa di sekum > melekat di mukosa UB > betina menjadi dewasa dalam 3 bulan > bertelur 60 70 hari > hidup selama 5 tahun > telur keluar bersama feaces > infektif selama 3 6 minggu

penyakitTrichuriasis disebabkan oleh infeksi cacing T.trichiuira yang melekat pada mukosa usus manusia, terutama di daerah kolon

Patologi dan Gejala klinisInfeksi ringan : tanpa gejala

Infeksi berat :Ditemukan cacing di seluruh colon dan rectumProlapsus rektiSindroma disentri anemia.Pasien yang mendapat infeksi kronisTrichuris trichiuramenunjukkan tanda-tanda klinis seperti :a.Anemiab.Tinja bercampur darahc.Sakit perutd.Kekurangan berat badane.Prolaps rekti yang berisi cacing pada mucosa f. BB turung. Mual - mual

Diagnosis penyakit Diagnosis berdasarkan identifikasi dan ditemukan telur cacing T.trichiura dalam tinja Pemeriksaan yang direkomendasikan adalah pemeriksaan sampel tinja dengan tehnik hapusan tebal cara Kato-Katz.

WHO menetapkan derajat intensitas infeksi sebagai berikut (Katzung, 2004) : a. Derajat ringan : 1 999 Epg b. Derajat sedang : 1.000 9.999 Epg c. Derajat berat : > 10.000 Epg

pencegahana.Individu1.Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,2.Mencuci sayuran yang di makan mentah,3.Memasak sayuran di dalam air mendidih.

b.Lingkungan1.Menggunakan jamban ketika buang air besar,2.Tidak menyiram jalanan dengan air got,3.Dalam mebeli makanan, kita harus memastikan bahwa penjual makanan memperhatikan aspek kebersihan dalam mengolah makanan.

pengobatanMebendazolBentuk sediaan :tablet, sirup 100 mg/ 5ml (botol 30 ml)Cara kerja obat :memiliki khasiat sebagai obat kecacingan yang mempunyai jangkauan luas terhadap cacing-cacing parasit.Aturan pemakaian100 mg, 2 kali sehari selama3 hariEfek yang tidak diinginkan : kadang-kadang terjadi nyeri perut, diare, sakit kepala, demam, gatal-gatal, ruam kulitTidak boleh digunakan pada anak-anak balita dan wanita hamil.

2. Albendazol; dosis tunggal 400 mg

3. Oksantel pirantel pamoat; dosis tunggal 10-15 mg/kgBB

Terimakasih17