tri hita karana sebagai dasar pengembangan model … · 2017. 4. 1. · model csr serta dampaknya...

40
TRI HITA KAR MODEL CS (STUDI CSR PAD I GU P i RANA SEBAGAI DASAR PENGEMBA SR SERTA DAMPAKNYA TERHAD LOYALITAS PELANGGAN DA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINS USTI AGUNG EKA TEJA KUSUMA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 ANGAN DAP SI BALI)

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

i

TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGANMODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

(STUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

I GUSTI AGUNG EKA TEJA KUSUMA

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2 0 1 6

i

TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGANMODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

(STUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

I GUSTI AGUNG EKA TEJA KUSUMA

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2 0 1 6

i

TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGANMODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

(STUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

I GUSTI AGUNG EKA TEJA KUSUMA

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2 0 1 6

Page 2: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

ii

TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGANMODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

(STUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

I GUSTI AGUNG EKA TEJA KUSUMANIM : 1290871005

PROGRAM DOKTORPROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2 0 1 6

ii

TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGANMODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

(STUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

I GUSTI AGUNG EKA TEJA KUSUMANIM : 1290871005

PROGRAM DOKTORPROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2 0 1 6

ii

TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGANMODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

(STUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

I GUSTI AGUNG EKA TEJA KUSUMANIM : 1290871005

PROGRAM DOKTORPROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2 0 1 6

Page 3: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

iii

TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGANMODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

(STUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktorpada Program Doktor, Program Studi Ilmu Manajemen,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I GUSTI AGUNG EKA TEJA KUSUMANIM : 1290871005

PROGRAM DOKTORPROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2 0 1 6

Page 4: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

iv

DISERTASI INI TELAH DISETUJUIPADA TANGGAL .......................................2016

Promotor

Prof. Dr. I Made Wardana, SE. MPNIP. 19550801 198103 1 031

Kopromotor I Kopromotor II

Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE. MS Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, SE. MPNIP. 19620717 198601 2 001 NIP. 19600707 198703 1 020

Mengetahui

Ketua Program Doktor Ilmu Manajemen DirekturProgram Pascasarjana Program PascasarjanaUniversitas Udayana Universitas Udayana

Prof. Dr. I Ketut Rahyuda, SE., MSIE Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.,S(k)NIP: 190500130 198303 1 001 NIP: 19590215 198510 2 001

Page 5: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, penulis disertasi:

Nama : I Gusti Agung Eka Teja Kusuma

NIM : 1290871005

Program Studi : Ilmu Manajemen, Program Doktor, Program PascasarjanaUniversitas Udayana

Dengan ini, untuk dan atas nama saya, menyatakan bahwa karya ilmiah disertasi sayabebas plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti adanya plagiasi dalam karya ilmiahdisertasi ini, maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan Mendiknas RINo. 17 tahun 2010 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku diRepublik Indonesia.

Denpasar, 24 September 2016

I Gusti Agung Eka Teja Kusuma

Page 6: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang

Maha Esa), karena atas asung wara nugraha yang diberikan oleh Nya, disertasi ini

dapat disusun.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Prof. Dr. I Made Wardana, SE. MP, promotor yang penuh perhatian dan

kesabaran telah memberikan bimbingan, semangat, dorongan, dan masukan-masukan

penting selama penyusunan disertasi ini. Terima kasih kepada Prof. Dr. Ni Nyoman

Kerti Yasa, S.E., M.S., dan Dr. I Putu Gede Sukaatmadja, S.E., M.P., selaku

kopromotor yang penuh perhatian dan kesabaran memberikan bimbingan dan saran

kepada penulis.

Ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Ketut

Suastika, Sp. PD-KEMD, atas seluruh sarana yang diberikan untuk mengikuti

program doktor di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga ditujukan pada

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana dijabat oleh Prof. Dr. dr. A.A

Raka Sudewi, Sp. S (K), Asisten Direktur I Program Pascasarjana Universitas

Udayana Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A., Asisten Direktur II Program Pascasarjana

Universitas Udayana Prof. Ir. Made Sudiana Mahendra, M.App.Sc., Ph.D., atas

kesempatan yang diberikan untuk menjadi mahasiswa Program Studi Doktor pada

Program Pascasarjana Universitas Udayana. Selanjutnya, ucapan terima kasih

disampaikan kepada Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., selaku Dekan

Page 7: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

vii

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana atas ijin yang diberikan untuk

mengikuti Program Doktor. Terima kasih penulis ucapkan pada Dr. I G.A.K Giantari,

SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana. Terima kasih kepada Bapak Agoes Ganesha Rahyuda, SE, MT,

Ph.D., Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Udayana. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada para penguji disertasi

yaitu Prof. Dr. I Ketut Rahyuda, SE, MSIE, Prof. Dr. I Made Wardana, SE., MP.,

Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE, MS., Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, SE, MP.,

Dr. Alit Suryani, SE, M, Kes., Dr. I G A. K. Giantari, SE, MSc., Prof. Dr. Djumilah

Zain, SE., yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, sehingga disertasi

dapat tersusun.

Pada ksempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus

kepada Bapak dan Ibu sebagai narasumber yang telah memberikan data selama

penelitian dilakukan. Terima kepada Seluruh keluarga yang telah mendukung penulis

selama menempuh pendidikan Program Studi Doktor Ilmu Manajemen di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Semoga Ida Hyang Widhi Wasa

melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu

penyelesaian disertasi ini.

Denpasar, 2016

Penulis

Page 8: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

viii

ABSTRAK

Page 9: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

ix

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji nilai religius sebagai basis dimensiCSR untuk melengkapi dimensi CSR yang telah ada, sehingga dapat memberikansolusi tentang senjang hubungan CSR dengan loyalitas pelanggan. Model penelitiandemensi CSR yang populer sekarang, hanya diwakili oleh dua karakteristik dimensiyaitu lingkungan ekosistem dan sosial kemanusiaan, sehingga sangat sulitdiimplementasikan begitu saja di lingkungan negara-negara timur yang basisbudayanya sangat kuat dibentuk oleh nilai-nilai religius. Studi ini selanjutnyamenambahkan inisiatif sosial perusahaan yang berbasis nilai religius, sehinggamenjadi tiga dimensi penting. Ketiga dimensi CSR ini ternyata indentik dengankarakteristik budaya berorientasi harmoni Tri Hita Karana. Selanjutnya, ketigadimensi ini dikembangkan menjadi dimensi CSR berbasis Tri Hita Karana yaitu;CSR religius menjadi CSR parahyangan, CSR sosial menjadi pawongan dan CSRekosistem dikembangkan menjadi CSR palemahan. Akhirnya, tujuan penelitian inisecara tidak langsung untuk menemukan model CSR berbasis budaya Tri HitaKarana.

Penelitian ini dilakukan di Bali, menggunakan mix methode sequentialexploratory, menggali CSR berbasis Tri Hita Karana, melibatkan 3 pakar sebagaiinforman kunci dan 52 informan masyarakat untuk kredibiltas data, melibatkannasabah dan praktisi perbankan untuk pemurnian data. Hasilnya terbangun skala,kemudian diuji secara kuantitatif dengan sampel sebesar 420 nasabah tabungan bankskala nasional di Bali, dengan alat analisis SEM.

Temuan menunjukkan, ketiga konstruk yang membentuk model CSR berbasis TriHita Karana secara empiris terbukti mempengaruhi sikap dan loyalitas pelanggan.CSR parahyangan yang direfleksikan oleh dimensi dana punia, pencerahan, danibadah. Temuan lainnya, CSR berbasis palemahan tidak hanya direfleksikan olehdimensi nilai fisik lingkungan (diistilah dengan physical environmental value) tetapijuga dimensi nilai intrinsik (diistilahkan dengan intrinsic environmental value) yangterkait dengan orientasi masyarakat tentang kesucian terhadap lingkungan. Temuanini sangat berbeda dengan kajian CSR berbasis lingkungan yang telah ada, karenadilengkapi nilai intrinsik tentang lingkungan.

Hasil penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan model CSR denganmenambahkan dimensi religius. Sumbangan lainnya adalah ditemukan dua orientasimanusia tentang alam yaitu physical environmental value dan intrinsik environmentalvalue. Kontribusi praktis yang dapat disumbangkan adalah CSR religius yangdirefleksikan dana punia harus mempertimbangkan prinsip-prinsip dana punia.Kontribusi praktis berikutnya adalah dua orientasi manusia terhadap lingkunganharus terakomodasi untuk kebijakan CSR dan etika bisnis berbasis lingkungan.

Kata kunci: CSR, customer loyalty, tri hita karana, religius, dāna punia, brandattitude, intrinsic environmental, dan kesucian lingkungan

Page 10: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

x

ABSTRACT

This study aimed to examine religious value as CSR dimension base tocomplement the existing CSR dimension, so as to provide solution on CSR gaprelationship with customer loyalty. The research model of CSR dimension that ispopular now, only represented by two characteristic dimensions, those are ecosystemand social humanism, making it difficult to be implemented in the eastern countrieswhere the cultural base is strongly formed by religious values. This study furtheradded firm’s social initiative based on religious values, thus becoming threeimportant dimensions. These three CSR dimensions turn out to be identical toharmony-oriented cultural characteristic Tri Hita Karana. Furthermore, these threedimensions were developed into Tri Hita Karana-based CSR dimension, namely;religious CSR becomes parahyangan CSR, social CSR into pawongan and ecosystemCSR developed into palemahan CSR. Finally, this study indirectly aimed to discoverCSR model based on Tri Hita Karana.

This study was conducted in Bali, using mix method sequential exploratory,exploring Tri Hita Karana-based CSR, involving 3 experts as key informants and 52citizens for data credibility, involving banking customers and practitioners to refinedata. Resulting on scale, which then quantitatively tested with a sample of 420banking customers of national scale banks in Bali, using SEM as analysis tool.

The finding shows the three constructs that form Tri Hita Karana-based CSR,empirically proven to influence customer attitude and loyalty. Parahyangan CSR isreflected by dana punia, enlightenment, and worship. Another finding, palemahan-based CSR is not only reflected by physical environmental value dimension, but alsointrinsic environmental value associated with public orientation on environmentsanctity. This finding is very different from existing study on environment-basedCSR, since it is complemented by intrinsic environmental value.

This study results contribute to the development of CSR model by addingreligious dimension. Other contribution is discovering two human orientations onnature, which are physical environmental value and intrinsic environmental value.This study practical contribution is religious CSR reflected by dana punia, shouldconsider the principles of dana punia. The next practical contribution is the twohuman orientations on environment must be accommodated on CSR policy andenvironment-based business ethics.

Keywords: CSR, customer loyalty, tri hita karana, religious, dāna punia, brandattitude, intrinsic environmental, and environment sanctity

Page 11: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xi

RINGKASAN DISERTASI

TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGANMODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

(STUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

I. PENDAHULUANPersaingan yang ketat pada industri perbankan di Indonesia membuat variabel

kunci seperti service quality, service value, dan customer satisfaction untuk merebutloyalitas pelanggan menjadi mudah generik. Pelanggan yang puas belum tentu loyal(Reichheld, 1993; 1994). Hanya dengan cara meningkatkan kepuasan pelanggan tidakakan selalu menghasilkan loyalitas pelanggan yang lebih besar (Dagger, dan David,2012). Muncul anggapan customer satisfaction, belum cukup untuk membangunloyalitas pelanggan (Story dan Hess, 2006; Pleshco dan Baqir, 2008).

Era tahun 2000 terjadi perkembangan untuk mempertimbangkan keterlibatantanggung jawab perusahaan secara sosial yang dikenal dengan istilah corporate socialresponsbility atau disingkat dengan CSR, walaupun konsepnya telah digulirkan olehBowen tahun 1950-an. CSR mulai dilirik sebagai instrumen keunggulan bersaingmelalui kegiatan investasi secara sosial untuk konteks kompetisi (Porter dan Kramer,2002, Fombrun dan Shanley, 1990; Sen dan Bhattacharya, 2001; Turban danGreening, 1997). Era tahun 2000-an CSR merupakan faktor baru yang teridentifikasisecara positif mempengaruhi loyalitas pelanggan (Berens et al., 2007; Mohr et al.,2001; Pirch et al., 2007; Salmones et al., 2005; Sen dan Bhattacharya, 2001).Sementara, pada periode sebelumnya menunjukkan pemahaman tentang dampak CSRterhadap kinerja perusahaan masih tergolong terbatas (Luo dan Bhattacharya, 2006),secara murni hanya dipandang sebatas kedermawanan saja.

Studi yang menghubungkan CSR dengan loyalitas pelanggan semakinberkembang. Hasil beberapa kajian empiris terdahulu telah membuktikan hubungansignifikan antara CSR dengan perilaku pelanggan terutama loyalitas pelanggan yangdilakukan di berbagai negara pada berbagai perusahaan (Asher, 1991; Smith danAlcorn, 1991; Brown dan Dacin, 1997; Sen dan Bhattacharya 2001; Mohr dan Webb,2005; Pickett-Baker dan Ozaki, 2008; Marquina 2010; Chomvilailuk dan Butcher,2010; Choi dan La, 2013; Roig et al., 2013; Assiouras et al., 2013; Chung et al.,2015; Tingchi Liu et al., 2014; Huang et al.,2014; Mirabi et al.,2014). Kajian lainnyamenemukan tidak signifikan (Bravo et al., 2009; Mandhachitara dan Poolthong,2011). Sebagian besar temuan yang siginifikan dilakukan di negara Barat, dantemuan yang tidak signifikan serta signifikan tetapi lemah (kecil) kontribusinya untukmenjelaskan pengaruh terhadap loyalitas pelanggan terjadi di negara Asia yangmemiliki orientasi budaya kolektivisme.

Page 12: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xii

Berdasarkan perbedaan hasil temuan hubungan CSR dengan loyalitas pelanggantersebut, menjadi awal yang menarik untuk menggali informasi lebih lanjut dengancara mengidentifikasi faktor -faktor yang menjadi penyebab hubungan CSR denganloyalitas ditemukan tidak signifikan atau signifikan tetapi kurang optimal (atauberkontribusi kecil) untuk menjelaskan pengaruhnya terhadap membangun loyalitaspelanggan. Pemeriksaan dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik komponenCSR yang dilibatkan untuk penelitian CSR di negara yang memiliki budaya kontekstinggi di Asia. Hasil pengidentifikasian menunjukkan tidak jauh menyimpang daripendapat ahli, masih terdapat keterbatasan hasil penelitian CSR yang dilakukan padabudaya konteks tinggi, dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan di negara-negara Barat yang relatif bersifat konteks rendah (Salmones et al., 2005).Keterbatasan tersebut juga termasuk untuk melibatkan nilai budaya religius sebagaikomponen CSR sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseragaman bentukhubungan CSR dengan loyalitas pelanggan.

Sebagian besar model CSR bersifat deskriptif dan didasarkan pada pengalamannegara-negara barat (Quazi, dan O'Brien, 2000) kemudian dipindahkan begitu sajapada konteks lain (Siwar & Hossain, 2009; Xu & Yang, 2009; Sharma et al., 2009)dalam hal ini pada konteks budaya Timur. Secara ringkas dapat dikatakan, CSR Barattidak cocok begitu saja dipindahkan pada budaya Asia yang berbasis harmoni (Wang& Juslin, 2009). Hal ini berarti, penelitian CSR yang dilihat dari faktor spesifiktertentu yang membentuk budaya dipandang penting untuk dilakukan, mengingatsemakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa budaya yang berbeda di berbagainegara menyebabkan pemahaman terhadap CSR juga menjadi berbeda (Gao, 2011;Jamali dan Mirshak, 2007:244). CSR memiliki arti yang berbeda di negara yangberbeda (Garriga dan Mele, 2004), sehingga keberhasilan implementasi CSR sangatbersifat situasional, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, maupun kelembagaan(Berniak-Wozny, 2010). Perbedaan antara pasar negara berkembang dan ekonominegara maju, dalam hal nilai-nilai budaya, sosial, dan norma-norma telahmempengaruhi prioritas yang membentuk landasan filsafat CSR (Jamali dan Mirshak,2007). Berdasarkan alasan tersebut, sangat mustahil untuk menstandarisasi dimensiCSR kemudian diberlakukan di seluruh dunia. Harus ada upaya kreatif untukmenentukan bagaimana implementasi CSR dapat beradaptasi dengan efektif dimasing-masing negara yang memiliki karakteristik budaya yang berbeda.

Budaya yang berorientasi pada kolektivisme lebih menekankan pada hubunganharmoni dan kesesuaian (Triandis et al., 1990). Bali memiliki budaya berorientasikolektivisme (Houston et al., 2012). Budaya kolektivisme masyarakat Bali sangatkuat dipengaruhi oleh filosofi harmoni Tri Hita Karana yang terdiri atas tiga dimensiharmoni yaitu; religius diakomodasi pada makna parahyangan, ekosistem masukpada makna palemahan, dan sosial distilahkan dengan pawongan. Dua dimensiterakhir yaitu ekosistem atau lingkungan hidup (palemahan) dan sosial (pawongan),sudah banyak teridentifikasi dilakukan pada berbagai kajian empiris yang membentukCSR diberbagai negara, tetapi aspek religius (parahyangan) sangat jarang mendapat

Page 13: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xiii

perhatian dalam etika bisnis negara Barat untuk diadopsi pada pengembangandimensi CSR sebagai implementasi etika bisnis.

Berdasarkan latar belakang tersebut melahirkan kebutuhan untukmengembangkan model CSR yang berbasis pada budaya Tri Hita Karana. Olehsebab itu, model CSR yang dibangun pada kajian ini dikenal dengan model CSRberbasis Tri Hita Karana (disingkat dengan CSR-THK), kemudian diujikemampuannya untuk membangun dukungan sikap pelanggan membentuk loyalitaspelanggan. Hal ini menjadi motivasi tujuan penelitian ini sebagai berikut: (1) Untukmenemukan model CSR berbasis Tri Hita Karana, (2) untuk menemukan nilaireligius dapat dipakai sebagai CSR berbasis Tri Hita Karana, (3) untuk membuktikandan menjelaskan pengaruh CSR berbasis parahyangan terhadap loyalitas nasabah, (4)untuk membuktikan dan menjelaskan pengaruh CSR yang berbasis pawonganterhadap loyalitas nasabah, (5) untuk membuktikan dan menjelaskan pengaruh CSRberbasis palemahan terhadap loyalitas nasabah, (6) untuk membuktikan danmenjelaskan pengaruh CSR berbasis parahyangan terhadap sikap nasabah tentangmerek bank, (7) untuk membuktikan dan menjelaskan pengaruh CSR berbasispawongan terhadap sikap nasabah tentang merek bank, (8) untuk membuktikan danmenjelaskan pengaruh CSR berbasis palemahan terhadap sikap nasabah tentangmerek bank, (9) untuk membuktikan dan menjelaskan pengaruh sikap nasabahtentang merek bank terhadap loyalitas nasabah.

Filosofi harmoni pada Budaya Bali berkaitan dengan kebutuhan akan hubunganharmonis antara manusia dengan Tuhan, harmoni manusia dengan sesama, danharmoni manusia dengan alam (Iverson, 2010; Agung, 2015; Martopo & Mitchell,1995). Tiga elemen harmoni tersebut di kenal dengan filosofi budaya Tri HitaKarana yang berarti tiga faktor penting yang membuat seseorang memperolehkesejahteraan, kebahagiaan, dan kesehatan yaitu: (a) mikrokosmos, yang terdiri dariorang-orang individu; (b) makrokosmos, yang terdiri dari alam semesta; dan (c)Tuhan (Suryani, 2004). Dalam budaya harmoni Tri Hita Karana di Bali, harmonipada mikrokosmos, meliputi harmoni hubungan manusia dengan sesamanyaditerjemahkan dengan istilah pawongan, makrokosmos yaitu harmoni manusiadengan alam diistilahkan dengan palemahan, dan harmoni kehidupan religius padaTuhan diistilahkan dengan parahyangan. Ketiga elemen tersebut harus tetapseimbang. Ketidakseimbangan salah satu dari tiga eleman akan menyebabkangangguan. Manusia adalah elemen antara Ilahi dan alam, memiliki peran sebagaimediator, menyeimbangkan dua elemen lainnya (Sedana, 2005).

Terdapat tiga variabel eksogen, satu variabel mediasi, dan satu variabel endogen.Variabel eksogen diantaranya variabel CSR parahyangan, CSR palemahan, dan CSRpawongan. Variabel mediasi yaitu sikap terhadap merek (brand attitude) yaitu; sikapnasabah terhadap bank yang bersangkutan. Variabel endogen dalam penelitian iniadalah loyalitas pelanggan.

Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method). Rancanganmetode campuran termasuk dalam metode eksploratoris sekuensial (sequentialexploratory), merupakan metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode

Page 14: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xiv

penelitian kualitatif dan kuantitatif secara berurutan (Sugiyono, 2013: 473; Harrison& Reilly, 2011). Bentuk rancangan metode eksploratoris sekuensial yaitu; pada tahapawal menggunakan metode kualitatif dan tahap kedua menggunakan metodekuantitatif. Pengumpulan data kualitatif, kemudian analisis data kualitatif, kemudiandilanjutkan dengan pengumpulan data kuantitatif, kemudian analisis data kuantitatif,selanjutnya interprestasi seluruh analisis (Creswell et al., 2010: 202). Metodekuantitatif digunakan untuk mengekplorasi CSR Tri Hita Karana, setelah itudilanjutkan dengan metode kuantitatif untuk menguji secara empiris CSR Tri HitaKarana yang terdiri dari tiga variabel CSR parahyangan, palemahan, dan pawonganhubungannya dengan sikap pelanggan terhadap bank untuk membangun loyalitas.

Sebanyak 3 orang pakar dalam bidang budaya dan filsafat agama Hindu telahterlibat sebagai informan kunci untuk mengekplorasi CSR Tri Hita Karana, ditambah52 informan masyarakat konsumen untuk menguji kredibilitas data dikirim melaluiemail, media sosial dan bertemu langsung. Bali dipilih sebagai tempat penelitian inikarena masyarakatnya memiliki budaya berorientasi kolektivisme (Houston et al.,2012). Budaya kolektivisme masyarakat Bali sangat kuat dipengaruhi oleh filosofiharmoni Tri Hita Karana yang terdiri atas tiga dimensi harmoni yaitu; religius(parahyangan), lingkungan (palemahan), dan sosial (pawongan).

Penelitian eksplorasi ini menghasilkan temuan sebagai berikut; (1) CSR berbasisparahyangan direfleksikan oleh tiga dimensi yaitu; dāna punia, program ibadahagama, dan program pencerahan agama; (2) CSR berbasis palemahan direfleksikanoleh dua dimensi yaitu; pelestarian nilai fisik lingkungan (physical environmentalvalue), dan nilai intrinsik lingkungan (intrinsic environmental value); (3) CSRberbasis pawongan direfleksikan oleh tujuh dimensi yaitu; hukum, ekonomi,kemasyarakatan, budaya, pendidikan, produk dan ketenagakerjaan.Keunikan pentingyang diperoleh dari hasil eksplorasi ini adalah; dimensi yang merefleksi CSRpawongan sudah banyak digunakan pada berbagai penelian sebelumnya, demikianpula dengan CSR lingkungan (palemahan) lebih banyak menekankan pada nilai fisiklingkungan. Penelitian ini memberikan perbedaan terutama pada CSR palemahanbukan hanya menyangkut lingkungan fisik tetapi juga nilai intrinsik lingkungan(intrinsic environmental value) yaitu kesucian, kesakralan, nilai kedekatan denganalam akibat pengalaman dengan alam. Temuan lainnya adalah keterlibatan CSRparahyangan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh lima proposisi:

P1:Dāna punia baik yang berwujud (tangible) maupun tidak berwujud(intangible) memiliki hubungan positif terhadap nilai CSR berbasisparahyangan jika dāna punia tersebut memiliki manfaat (utilitarian),dilakukan melalui keiklasan yang sadar (sincerity), beretika (ethic), dankarakteristiknya disesuaikan berdasarkan dengan kemampuan pemberi(capability).

P2:Program pencerahan ajaran agama yang dilakukan perusahaan, baik padakaryawan maupun masyarakat dapat memberikan hubungan positif terhadapnilai CSR berbasis parahyangan

Page 15: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xv

P3:Memberikan kesempatan beribadah kepada karyawan berkorelasi positifterhadap nilai CSR berbasis parahyangan.

P4:Dukungan terhadap usaha menjaga nilai intrinsik lingkungan alam (IEV)memiliki hubungan positif terhadap nilai CSR berbasis palemahan

Seluruh item-item indikator yang membentuk masing-masing dimensi CSRkemudian diproses pada 5 tahap permurnian data. Tahap 1 revisi data oleh informankunci, permurnian tahap 2 adalah penyusunan kuesioner, tahap 3 FGD dihadiri olehnasabah pada berbagai bank devisa di Bali dan praktisi perbankan, tahap 4 melakukanvaliditas isi (content validity) oleh 14 orang eksekutif bank. Permunian tahap 5 yaitumelakukan revisi item-item oleh 14 panelis konten validitas. Hasilnya, diperoleh 72item indikator untuk tiga variabel CSR. Selanjutnya dilakukan uji validitas danreliabilitas dengan melibatkan 40 responden nasabah bank. Total jumlah itemindikator yang diuji adalah 72 item dari CSR ditambah dengan 5 item indikator sikapterhadap bank, dan 5 item indikator loyalitas nasabah. Total 82 item indikator.

Penetapan ukuran sampel baru dapat dilakukan setelah diketahui jumlah itemindikator mengingat karakteristik populasi bersifat bergerak (mobile population).Satu nasabah rata-rata memiliki lebih dari satu rekening tabungan pada merek bankyang sama dan bank yang berbeda. Berdasarkan penomena ini maka ukuran sampelditentukan dengan formula Ferdinand (2014:173) yaitu; 5 kali jumlah variabelparameter yang dianalisis, sehingga diperoleh 420 responden nasabah. Penarikansampel dilakukan dengan dengan cara langsung ke bank-bank yang ada diwilayahGianyar, Badung dan Denpasar bekerja sama dengan petugas bank dan tim.Pemilihan tiga wilayah ini sebagai basis penarikan sampel karena berdasarkanindikator financial inclusion Bank dan kepadatan jumlah penduduk Bali menjelaskan;jumlah rekening tabungan per 100.000 penduduk, jumlah kantor bank per 1000 Km ,jumlah kantor bank per 100.000 penduduk, jumlah ATM per 1.000 Km , jumlahATM per 100.000 penduduk, kepadatan jumlah penduduk, jumlah dana pihak ketiga(DPK), sebagian besar terpokus pada tiga wilayah yaitu Kabupaten Badung, Gianyardan Kota Denpasar. Tiga wilayah ini menggambarkan peta terkonsentrasinya jumlahnasabah, kegiatan pelayanan bank dan tingkat persaingan industri perbankan di Bali.

Data kuantitatif yang telah diperoleh berdasarkan penyebaran kuisioner kemudiandiproses untuk pengukuran variabel-variabel yaitu; CSR berbasis parahyangan, CSRberbasis palemahan, CSR berbasis pawongan, sikap nasabah terhadap bank, danloyalitas nasabah. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan alatstatistik structural equation modeling (SEM) berbasis PLS (Partial Least Square).Hasilnya, seluruh uji hipotesis dan proposisi diterima dengan tingkat signifikan 0.05.

Hasil penelitian ini menunjukkan CSR memiliki hubungan positif secarasignifikan mempengaruhi sikap pelanggan pada merek bank (brand attitude),sehingga menunjukkan hasil yang kontradiksi dibandingkan dengan penelitiansebelumnya dilakukan pada industri perbankan di Thailand yang menujukkan tidaksignifikan (Mandhachitara dan Poolthong, 2011). Perbedaan hasil pada kajian inisekaligus menjawab dugaan terjadinya hubungan tidak signifikan CSR dengan sikaployal dan perilaku loyal nasabah yang sebagian besar terjadi di negara-negara

Page 16: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xvi

berkembang karena kajian empiris yang telah dilakukan tersebut kurangmengakomodasi nilai-nilai religius. Masyarakat di Thailand memiliki budayaberdasarkan nilai-nilai ajaran Budha, tetapi indikator pengukuran CSR tidakmenyertakan inisiatif sosial yang berkaitan dengan nilai-nilai agama di negaratersebut.

Penelitian ini menghasilkan hubungan positif dan signifikan antara CSRpalemahan terhadap sikap nasabah tentang merek. Hal ini berarti, kepedulian bankmelalui inisiatif sosial perusahaan (bank) terhadap palemahan sangat penting untukmembangun sikap positif nasabah terhadap merek bank, untuk membangun loyalitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara CSRpawongan dengan sikap nasabah terhadap bank. Semakin gencar pihak bankmelakukan kegiatan CSR berbasis pawongan maka semakin positif sikap nasabahterhadap bank. Artinya tindakan CSR pawongan yang dilakukan oleh bank dapatmembangun perasaan suka, percaya, dan cocok dengan bank yang bersangkutan.Dampak dari sikap positif ini selanjutnya melahirkan perilaku loyal terhadap bankyang bersangkutan.

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara CSRberbasis parahyangan dengan loyalitas pelanggan. CSR parahyangan memilikipengaruh total terbesar dibandingkan dengan dua dimensi CSR Tri Hita Karana yanglainnya yaitu CSR pawongan dan CSR palemaham terhadap loyalitas pelanggan.CSR parahyangan banyak direfleksikan oleh nilai-nilai religius. Berdasarkan haltersebut tidak dapat diragukan bahwa inisiatif sosial perusahaan dalam bidang religiusdapat dijadikan basis CSR untuk mempengaruhi perilaku pelanggan. Hasil penelitianini juga menjadi solusi kesenjangan (gap) hubungan CSR dengan loyalitas pelanggandi berbagai negara berkembang terutama yang memiliki latar belakang budayareligius.

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara CSRberbasis palemahan dengan loyalitas pelanggan. Hasil penelitian ini sama dengan diCina menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara CSR lingkungan denganniat memilih merek (preferensi merek) (Tingchi, 2014). Hal ini berarti, inisiatifperbankan untuk bertanggung jawab secara sosial terhadap palemahan dapatmemberikan dampak terhadap peningkatan loyalitas nasabah.

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan langsung positif dan signifikan antaraCSR pawongan dengan loyalitas nasabah. Artinya, inisiatif sosial perbankan di Balimelalui CSR pawongan yang direfleksikan oleh dimensi ketaatan terhadap hukum,keterlibatan dalam ekonomi masyarakat, budaya, pendidikan, kemasyarakatan,produk, dan ketenagakerjaan telah memberikan kontribusi terhadap terjadinyaloyalitas pelanggan. CSR berbasis pawongan bentuk dari upaya untuk membanguninteraksi harmonis bank dengan para pemangku kepentingan seperti pelanggan,pemegang saham, karyawan, pemerintah, dan masyarakat.

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara sikappelanggan pada bank (brand attitude) dengan loyalitas pelanggan. Hasil penelitian inimemperkuat teori dan temuan sebelumnya bahwa sikap dan loyalitas merupakan

Page 17: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xvii

prediktor yang signifikan terhadap perilaku pelanggan pada merek (Mitchell danOlson, 1981; Erdem et al, 2006). Kajian sebelumnya yang dilakukan pada sektorperbankan menjelaskan, sikap afektif merupakan prediktor kuat terhadap kesediaanuntuk merekomendasikan merek suatu bank (Baumann, 2007). Penelitian inimenunjukkan hasil yang sama dengan sebagian besar temuan-temuan penelitiansebelumnya yaitu hubungan positif dan signifikan antara sikap dengan loyalitaspelanggan pada merek (Liu et al., 2012; Starr & Rubinson, 1978; Keller, 1993;Faircloth et al., 2001; Mazloomi, 2015; Taylor & Hunter, 2014).

Penelitian ini memiliki kebaharuan yang belum pernah diteliti pada penelitiansebelumnya sehingga bentuk kebaharuan tersebut dianggap menjadi temuan. Adapunbentuk kebaharuan dan temuan-temuan tersebut dipaparkan sebagai adalah;

1) Penelitian ini dilakukan secara sequential exploratory untuk menemukandimensi-dimensi yang membentuk model CSR berbasis Tri Hita Karana, dimana pada penelitian terdahulu belum pernah dilakukan untuk perilakupelanggan atau dalam berbagai kasus pemasaran.

2) Penelitian ini mengadopsi tiga dimensi penting sebagai CSR berbasisparahyangan. Ketiga dimensi tersebut merupakan implementasi dari tigakerangka dasar nilai-nilai Hindu yaitu; tattwa, susila dan upacara. (a) Inisiatifsosial perbankan untuk membantu program pencerahan agama yang dilakukanmasyarakat merupakan implementasi dari tattwa, (b) inisiatif sosial perbankanpada program dāna punia merupakan implementasi dari susila, sedangkan, (c)inisiatif sosial perbankan pada program ibadah merupakan implementasi dariupacara. Keterlibatan ketiga dimensi ini belum pernah dilakukan padapenelitian terdahulu baik dalam bidang perilaku konsumen dan CSR padakhususnya.

3) Temuan penting secara lebih spesifik yang dapat ditunjukkan pada model iniadalah keterlibatan dari prinsip-prinsip dāna punia sebagai salah satu basisdimensi untuk CSR parahyangan. Penelitian sebelumnya tentang dānadilakukan di India (Ech, 2013) tidak merinci prinsip-prinsip dāna tersebutseperti yang ditemukan pada penelitian ini. Temuan prinsip-prinsip dāna puniamerupakan bagian penting untuk menjelaskan teori pertukaran sosial danmelengkapi teori pemberian, dan mengkritisi cara pandang teori pemberian(gift theory) yang selama ini hanya dilihat dari konteks pemikiran dan budayaBarat.

4) Penelitian ini menemukan dua orientasi nilai tentang lingkungan sebagaidimensi penting tentang palemahan untuk basis CSR. (a) physicalenvironmental value yaitu nilai fisik lingkungan, dan (b) intrinsicenvironmental value yaitu nilai intrinsik lingkungan. Sebagian besar penelitianterdahulu hanya melibatkan nilai fisik lingkungan untuk inisiatif CSRlingkungan. Sedangkan intrinsic value tidak pernah ditemukan pada berbagaipenelitian sebelumnya terkait dengan CSR lingkungan. Stone et al. (1995)yang telah berjasa untuk menemukan dimensi dan pengukuran terhadaptanggung jawab kosumen terhadap lingkungan (consumer environmental

Page 18: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xviii

responsibility) yang dikenal dengan ecoscale terdiri atas empat demensi yaitu;(a) pengetahuan dan kesadaran konsumen, (b) keinginan dan kemauan untukbertindak konsumen, (c) kemampuan konsumen untuk bertindak, (d) pendapatdan sikap konsumen tentang lingkungan, dan (e) perilaku konsumen terhadaplingkungan. Faktor yang merefleksikan dimensi kesadaran dan pengetahuankosumen pada ecoscale (poin a) hanya meliputi ruang lingkup lingkunganfisik, padahal kesadaran menjaga lingkungan juga akibat dari dorongan untukmempertahankan nilai intrinsik tentang lingkungan. Ecoscale sangat keringtentang nilai intrinsik lingkungan. Temuan ini mengkritisi model ecoscale(Stone et al., 1995) yang hanya bisa dimanfaatkan untuk negara-negara basisbudayanya kering terhadap nilai intrinsik tentang lingkungan. Temuan ini jugamengkritisi kajian yang telah ada tentang etika bisnis dan CSR yang berkaitandengan lingkungan hidup, karena analisis pada kajian ini menemukankepincangan jika hanya mengadopsi nilai fisik saja. Pandangan terhadaplingkungan lebih-lebih di negara-negara yang memiliki budaya religiusitastinggi, tidak melihat nilai lingkungan dari satu perspetif yaitu nilai fisik saja,melainkan juga melihat dari perspektif nilai intrinsik seperti; kesucian,kesakralan, dan kedekatan relasi akibat pengalaman menarik denganlingkungan.

5) Temuan ini diharapkan dapat dipakai sebagai cara untuk mendeteksi tingkatkepedulian konsumen terhadap lingkungan apakah lebih dominan berorientasipada intrinsic environmental value (IEV) atau physical environmental value(PEV). Kepedulian terhadap lingkungan merupakan konsep yang cukup luas(Van Liere & Dunlap, 1981), sampai saat ini masih diperlukan penegasandengan jelas tentang batas-batas konsep kepedulian terhadap lingkungan(Sharma & Bansal, 2013). Kepedulian terhadap lingkungan dianggap sebagaifungsi dari penyebab yang bersifat lebih dalam atau intrinsik, sepertikeyakinan agama atau nilai-nilai yang mendasari pasca-materialistik (Stern,1992). Tingkat kepedulian terhadap lingkungan didefinisikan oleh Crosby etal. (1981) kepedulian lingkungan sebagai sikap positif yang kuat terhadappelestarian lingkungan.

6) Pada konteks CSR pawongan, penelitian ini menunjukkan kebaharuan berupabudaya paras-paros sebagai item penting yang membentuk dimensi budayasebagai refleksi dari CSR palemahan. Keterlibatan budaya paras-paros untukCSR belum pernah dilakukan pada berbagai penelitian sebelumnya. Secaraspesifik dapat dijelaskan tentang budaya paras paros yang menonjol dapatdiungkap adalah; nasabah lebih suka diposisikan sebagai kerabat dari padasebagai pelanggan. Karena, kerabat memiliki arti atau nilai yang lebih khususdibandingkan dengan sebagai pelanggan. Menurut nasabah makna pelangganhanya sebatas transaksi, sedangkan makna nilai "kekerabatan" memilikikedalaman dan lebih bersifat berkesinambungan, saling memiliki danmenghargai baik atau kondisi buruk. Budaya paras-paros tidak hanya berlakupada hubungan kekerabatan keluarga, dan kelembagaan tradisisonal, tetapi

Page 19: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xix

juga karena hubungan profesi, seperti hubungan kerja atasan dan bawahan,serta hubungan dengan pelanggan.

7) Membangun indikator baru yang dapat digunakan untuk operasionalpengukuran tentang CSR berbasis Tri Hita Karana, dan membangun dimensi-dimensi reflektif untuk CSR parahyangan, pawongan dan palemahan, dimanapada penelitian terdahulu belum pernah dilakukan.

Sejumlah simpulan penting yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalahsebegai berikut:

1) Model CSR berbasis Tri Hita Karana memiliki karakteristik yang lebih luasdibandingkan dengan model CSR yang telah ada digunakan selama ini padaberbagai kajian empiris. Keunikan penting yang dapat dijelaskandibandingkan dengan kajian lainnya adalah; model CSR yang biasa digunakanpada berbagai penelitian terdahulu hanya mewakili dimensi sosialkemanusiaan (pawongan) dan lingkungan fisik (physical environmentalvalue). Sedangkan pada model CSR Tri Hita Karana, bukan hanya mewakilisosial kemanusiaan dan lingkungan fisik tetapi juga melibatkan dimensireligius (parahyangan), dan nilai intrinsik tentang lingkungan (intrinsicenvironmental value).

2) Nilai religius pada konteks CSR Tri Hita Karana masuk pada katagoriparahyangan. Tiga dimensi penting yang dilahirkan pada konteks studi iniadalah pencerahan, dāna punia, dan ibadah. Studi lebih mendalammemberikan petunjuk CSR dana punia memiliki orientasi pada CSR murnisebagai sifat kedermawanan karena didasarkan pada prinsip keiklasan(sincerity) dalam bahasa Bali dikenal dengan istilah lascarya.

3) Nilai-nilai religius yang diadopsi untuk membentuk CSR berbasisparahyangan telah terbukti secara signifikan memiliki pengaruh positif untukmembangun loyalitas nasabah. Semakin besar inisiatif sosial perusahaan padakegiatan parahyangan maka semakin besar loyalitas nasabah.

4) CSR berbasis pawongan terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikanterhadap loyalitas nasabah. Nilai path CSR pawongan terhadap loyalitasnasabah, paling besar dibandingkan dengan CSR palemahan danparahyangan. Hal ini dapat disebabkan sebagian besar nasabah lebihmementingkan CSR yang memberikan mereka manfaat langsung melaluipelayanan yang dilakukan oleh bank, seperti informasi yang benar dan jujur,pelayanan yang memuaskan, harga, dan lain sebagainya yang berkaitandengan CSR berorientasi pada pelayanan pelanggan (customer centric)termasuk sikap paras-paros petugas bank dalam bentuk budaya kekerabatanterhadap nasabah.

5) CSR berbasis palemahan terbukti secara signifikan berpengaruh positifterhadap loyalitas nasabah. CSR palemahan direfleksikan oleh dua bentukdimensi yaitu; nilai fisik lingkungan (physical environmental value) dan nilaiintrinsik lingkungan (intrinsic environmental value). Semakin besar bentukkepedulian sosial bank pada palemahan, maka semakin kuat loyalitas

Page 20: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xx

nasabah. Kedua dimensi CSR palemahan ini merupakan syarat penting yangharus diakomodasi oleh perbankan dalam kebijakan yang berkaitan denganinisiatif sosial dalam lingkungan.

6) CSR berbasis parahyangan terbukti secara signifikan berpengaruh positifterhadap sikap nasabah tentang merek bank. Semakin besar kepedulian bankterhadap parahyangan maka semakin baik sikap pelanggan terhadap bank(brand attitude). CSR parahyangan menunjukan nilai path terbesardibandingkan dengan CSR pawongan dan palemahan. Sangat penting untukmeningkatkan kepedulian terhadap masalah parahyangan jika sebuah bankingin membangun dukungan sikap dari nasabah terhadap bank yangbersangkutan.

7) CSR berbasis pawongan terbukti secara signifikan memiliki hubungan positifterhadap sikap nasabah tentang merek bank. Semakin baik kepedulian bankterhadap masalah yang berkaitan dengan pawongan maka semakin baik sikapnasabah pada bank yang bersangkutan. CSR pawongan direfleksikan olehbeberapa dimensi yaitu; hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya,pendidikan, produk, dan ketenagakerjaan.

8) CSR berbasis palemahan terbukti secara signifikan memiliki hubungan positifterhadap sikap nasabah tentang merek bank (brand attitude). Semakin baikkepedulian bank terhadap masalah palemahan maka semakin baik sikapnasabah terhadap bank yang bersangkutan. CSR berbasis palemahan,mengisyaratkan kebijakan tidak boleh pincang. Harus mengadopsi dua nilaiorientasi terhadap lingkungan yaitu; nilai fisik lingkungan (physicalenvironmental value) dan nilai intrinsik lingkungan (intrinsic environmentalvalue).

9) Sikap nasabah tentang merek bank (brand attitude) terbukti secara signifikanmemiliki hubungan positif terhadap loyalitas nasabah. Semakin baik sikapyang dibentuk akibat tingkat kepedulian bank terhadap pawongan, palemahandan parahyangan, maka semakin besar loyalitas nasabah terhadap bank yangbersangkutan.

Sejumlah saran dan rekomendasi dapat diajukan berdasarkan atas pembahasan danhasil penelitian baik untuk praktisi perbankan dan para ahli yang ingin mempelajarilebih lanjut tentang CSR berbasis Tri Hita Karana.

1) Data laporan kegiatan CSR yang dilakukan oleh perbankan nasional(Lampiran 8), lebih banyak ditekankan pada CSR pawongan khususnya untuksektor pendidikan masyarakat. Hampir seluruh bank memiliki program CSRpendidikan, sedangkan untuk program religius dalam hal ini CSRparahyangan menunjukkan perhatian yang terbatas. Berdasarkan hasilpenelitian ini menunjukkan CSR parahyangan mempunyai nilai path yanglebih kuat dibandingkan dengan sektor CSR pawongan, terhadap loyalitaspelanggan. Oleh sebab itu, proposi kebijakan inisiatif CSR sebaiknya lebihagresif mempertimbangkan CSR parahyangan dibandingkan denganpawongan.

Page 21: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxi

2) Hasil penelitian ini menunjukkan nilai ukuran efek ( f square) berdasarkankatagori Cohen (1988) tergolong kecil dan nilai path kecil hubungan antaraCSR pawongan, palemahan dan parahyangan terhadap loyalitas nasabah.Untuk kajian pada masa yang akan datang disarankan menyertakan variabeltingkat pengetahuan nasabah tentang isu-isu sosial dan lingkungan sebagaimoderasi hubungan CSR pawongan, palemahan, parahyangan terhadap sikapdan loyalitas nasabah. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan pengetahuantentang isu-isu sosial dan lingkungan adalah prediktor signifikan terhadapsikap dan perilaku pembelian bertanggung jawab terhadap lingkungan (Kozar& Conell, 2013).

3) Saran untuk pihak yang akan melakukan penelitian serupa pada masa yangakan datang, diharapkan untuk menambah elemen spiritualitas pada konstruksparahyangan, terutama jika akan menggunakan model ini untuk penelitian dinegara-negara budaya Barat karena sikap masyarakat di negara-negara majudengan budaya Barat yang berorientasi individual lebih cenderung tertarikpada spiritualitas dibandingkan dengan religiusitas. Agama sering dianggapsebagai suatu yang tabu untuk penyelidikan pada konteks pemasaran(Hirschman, 1983).

4) Nilai path CSR (palemahan, pawongan, dan parahyangan) terhadap sikapnasabah pada bank (brand attitude) lebih besar dari pada nilai path CSRterhadap loyalitas pelanggan. Hal ini dapat disebabkan oleh sebagian besarresponden yang terjaring sebagai sampel adalah pegawai dan pelajar, hanya18% dari mereka adalah wiraswasta. Para karyawan dan mahasiswa danpelajar berkaitan dengan perilaku membuka rekening tabungan dapatdisebabkan karena alasan persyaratan untuk kepentingan kelembagaan.Seperti pegawai dibukakan oleh manajemen tempat mereka bekerja untukpembayaran gajihnya. Begitu juga untuk para mahasiswa untuk melakukantransaksi pembayaran SPP di suatu bank yang telah ditentukan oleh lembagatempat mereka studi. Penomena ini menunjukkan loyalitas terhadap banksangat bersifat kompleks. Sedangkan nilai sikap terhadap bank akanmenunjukkan ukuran lebih riel dibandingkan dengan nilai loyalitas.Berdasarkan tentang hal tersebut, maka saran yang dapat diberikan berkaitandengan strategi CSR adalah meningkatkan perhatian untuk inisiatif CSRkepada nasabah atas nama lembaga (corporate). Melalui CSR dapat menjagadan membina hubungan dengan lembaga atau perusahaan agar tetapmenggunakan bank yang bersangkutan sebagai bank utama perusahaan.Melalui CSR dapat menjaga hubungan dengan pengambil keputusan pentingdi perusahaan-perusahaan, atau lembaga-lembaga sosial dan pendidikanseperti kampus, dan sekolah. Saran ini juga mengusulkan untuk penelitianlebih lanjut dilakukan pada nasabah atas nama lembaga atau perusahaan.

5) Dāna punia merupakan dimensi yang memiliki ukuran nilai path terbesarsebagai refleksi dari CSR parahyangan dibandingkan dengan dimensi lainnyayaitu program pencerahan, dan ibadah. Berdasarkan hal tersebut, dāna punia

Page 22: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxii

menjadi skala prioritas untuk direferensi sebagai saran untuk kebijakan CSRparahyangan. Karakteristik dāna punia yang paling menonjol adalahmemiliki sifat sensitif sehingga menjadi hal yang penting untuk ditekankanagar dapat berfungsi secara optimal sebagai CSR. Setiap harapan untukmendapatkan balasan dari pemberian dāna punia maka nilai dāna punia akanmenjadi ternoda. Perusahaan harus berhati-hati jika menggunakan dāna puniasebagai CSR, artinya harus tunduk dengan prinsif-prinsif dāna punia yangtelah ditemukan pada penelitian ini. Salah satu strategi yang terbaik adalahmembiarkan pihak penerima atau pihak ketiga untuk mengkomunikasikanbentuk dāna punia yang diberikan oleh perusahaan kepada orang lain, untukmenghindari lahirnya persepsi penyerahan dāna punia tersebut dari kesanpamrih.

6) Dua dimensi penting sebagai refleksi dari CSR palemahan adalah inisiatifbank terhadap pelestarian nilai fisik lingkungan (physical environmentalvalue), dan nilai intrinsik lingkungan (intrinsic environmental value). Keduadimensi ini tidak dapat diabaikan. Keduanya harus dilakukan secarabersamaan jika ingin melakukan inisiatif CSR berbasis palemahan.Berdasarkan hasil bahasan terkait dengan kedua bentuk dimensi ini, bankharus mempu meyakinkan pada nasabah atau masyarakat, bahwa keduadimensi ini menjadi bagian penting kebijakan bank bahkan menjadi prosedurdalam penyaluran produk terutama pembiayaan investasi. Walaupunoperasional bank dianggap tidak memiliki keterkaitan langsung terhadapmasalah lingkungan hidup dibandingkan dengan sektor manufaktur, tetapiinisiatif CSR pada dua dimensi palemahan ini menumbuhkan sikap positifnasabah terhadap bank. Oleh sebab itu sangat penting untukmengkomunikasikan pada masyarakat bahwa orientasi pada dua dimensipalemahan merupakan bagian penting untuk mengurangi risiko operasional,khususnya berkaitan dengan pembiayaan investasi nasabah. Seluruhpelanggaran terkait dengan dua dimensi palemahan akan menjadi risiko bagibank.

7) Seluruh bentuk CSR pawongan sangat penting untuk mendapat perhatiankarena seluruh dimensi-dimensi yang membentuk CSR pawongan adalahstandar minimal yang harus dipenuhi. Berbagai penelitian sebelumnya sudahbanyak mengadopsi elemen-elemen penting CSR pawongan. Perbedaan yangdiperoleh pada penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya,adalah munculnya budaya paras-paros melalui suasana kekerabatan. Pararesponden lebih mengharapkan diperlakukan sebagai kerabat dari pada hanyasekedar sebagai pelanggan. Berdasarkan harapan nasabah tersebut, makaperbankan perlu memahami arti dari budaya paras-paros yang diwujudkandengan perilaku kekerabatan terhadap nasabah. Pendekatan-pendekatankekerabatan dapat difahami mengingat banyak kegiatan operasional bank diBali ada di wilayah desa yang memiliki tradisi kuat berkaitan dengan budayaparas-paros. Kehadiran petugas atau pimpinan bank ditengah-tengah

Page 23: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxiii

masyarakat yang memiliki upacara adat baik suka maupun bersifat duka,menunjukkan perhatian dan kedekatan dengan nasabah. Banyak masyarakatyang hidupnya sederhana di desa ternyata mereka adalah nasabah besar dibank, karena sektor pariwisata lebih banyak di desa-desa di Bali.

8) Saran untuk praktisi perbankan agar mempertimbangkan lebih serius kapasitasdari aspek nilai-nilai religius pada kebijakan manajemen risiko. Berdasarkanatas hasil penelitian ini menunjukkan CSR parahyangan memiliki hubunganpositif terhadap loyalitas dan sikap nasabah terhadap bank. Berkaitanpertimbangan untuk lebih memperhatikan kapasitas religius dalammanajemen risiko hasil.

Page 24: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxiv

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR iSAMPUL DALAM iiPERSYARATAN GELAR iiiLEMBAR PERSETUJUAN ivSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT vUCAPAN TERIMA KASIH viABSTRAK viiiRINGKASAN DISERTASI xiiDAFTAR ISI xxvDAFTAR TABEL xxxiDAFTAR GAMBAR xxxivDAFTAR LAMPIRAN xxxvGLOSSARY xxxvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................ 11.2 Rumusan Masalah ....................................................... 211.3 Tujuan Penelitian ........................................................... 221.4 Manfaat Penelitian ........................................................ 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 24

2.1 Pemetaaan Definisi CSR ............................................... 242.2 CSR sebagai Strategi untuk Evaluasi Pelanggan .......... 292.3 Teori Perilaku Sosial sebagai Pondasi CSR ................... 302.4 Keterkaitan antara CSR dengan Loyalitas Pelanggan .... 33

2.4.1 Definisi loyalitas pelanggan .............................. 332.4.2 Konsep loyalitas pelanggan pada perbankan ... 342.4.3 Hubungan CSR dengan loyalitas pelanggan ...... 35

2.4.3.1. Reward theory of attraction...................... 36. 2.4.3.2. Social - exchange theory (SET) .............. 37

2.4.3.3. Teori Pemberian (gift theory) .................. 382.5 Keterkaitan Religiusitas dan Perilaku Konsumen ....... 41

2.5.1. Definisi religiusitas ........................................... 412.5.2. Dimensi religius ................................................ 422.5.3 Nilai religius sebagai dimensi CSR dan

dampaknya pada loyalitas pelanggan................... 44

Page 25: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxv

2.6 Nilai-Nilai Tri Hita Karana pada CSR......................... 472.6.1 Tiga dimensi penting Tri Hita Karana ................ 502.6.2 Tri Hita Karana sebagai basis CSR .................... 51

2.6.2.1. CSR berbasis religius (parahyangan) .... 532.6.2.1.1. CSR dalam Agama Kristen .. 542.6.2.1.2. CSR dalam Agama Islam ...... 552.6.2.1.3. CSR dalam Agama Budha..... 552.6.2.1.4. CSR dalam Agama Hindu .... 56

2.62.2. CSR berbasis sosial (pawongan) ............ 572.6.2.3. CSR Berbasis ekosistem (palemahan)... 60

2.6.3 Klasifikasi CSR pada dimensi Tri Hita Karana .. 662.7 Dampak CSR Terhadap Sikap Pelanggan tentang Merek 722.8 Hubungan Sikap Pelanggan pada Merek (brand attitude)

terhadap Loyalitas Pelanggan ............................................. 74

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESISPENELITIAN ................................................................................... 76

3.1 Kerangka Berpikir ............................................................ 763.2 Kerangka Konsep .............................................................. 87

3.2.1. Konsep CSR berbasis Tri Hita Karana 903.2.2. Sikap pelanggan terhadap merek bank ................. 943.2.3. Loyalitas pelanggan ........................................... 95

3.3 Formulasi Hipotesis ........................................................ 983.3.1 Hubungan CSR dengan loyalitas ....................... 98

3.3.1.1 Hubungan CSR berbasis parahyangandengan loyalitas ..................................... 98

3.3.1.2 Hubungan CSR pawongan denganloyalitas ................................................. 100

3.3.1.3. Hubungan CSR palemahan denganloyalitas ................................................. 102

3.3.2 Pengaruh CSR sikap pelanggan tentang merek(brand attitude)...................................................... 1023.3.2.1. Pengaruh CSR berbasis parahyangan

terhadap sikap pelanggan tentang merek(brand attitude)....................................... 104

3.3.2.2 Pengaruh CSR berbasis pawonganterhadap sikap pelanggan tentang merek(brand attitude) ....................................... 106

3.3.2.3. Pengaruh CSR berbasis palemahanterhadap sikap pelanggan tentang merek(brand attitude) ....................................... 108

3.3.3. Hubungan sikap pelanggan tentang merek

Page 26: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxvi

perusahaan terhadap loyalitas pelanggan .............. 109

BAB IV METODE PENELITIAN ......................................................... 110

4.1 Rancangan Penelitian .................................................... 1104.2 Metode Kualitatif ............................................................ 112

4.2.1. Lokasi dan waktu penelitian ................................... 1134.2.2. Informan penelitian.................................................. 1134.2.3. Instrumen penelitian ................................................ 115

4.2.3.1 Pedoman wawancara (guideline interview) 1164.2.3.2 Pertanyaan wawancara (interview question) 117

4.2.4. Teknik Pengumpulan data ...................................... 1194.2.5. Peralatan penelitian ................................................. 1214.2.5. Analisa data ........................................................... 1214.2.6. Pengujian kredibilitas data ....................................... 122

4.3 Metode Kuantitatif ......................................................... 1244.3.1. Lokasi dan waktu penelitian ................................... 1244.3.2. Ruang lingkup penelitian ........................................ 1244.3.3. Penentuan sumber data ........................................... 125

4.3.3.1. Populasi dan sampel .................................. 1254.3.3.2. Pengumpulan data ..................................... 128

4.3.4. Analisis validitas isi (content validity) .................... 1294.3.5. Variabel penelitian dan definisi operasional ............ 130

4.3.5.1. Identifikasi variabel penelitian ................ 1304.3.5.2. Definisi operasional variabel ................... 131

4.3.6. Instrumen penelitian .............................................. 1344.3.6.1. Bentuk instrumen penelitian ................... 1344.3.6.2. Pengujian instrumen penelitian................ 135

4.3.7 Analisis data ......................................................... 136

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 137

5.1 Deskripsi Hasil Penelitian ................................................ 1375.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian ................... 1375.1.2 Pemetaan kegiatan CSR perbankan ke dalam

dimensi Tri Hita Karana ....................................... 1385.1.3 Informan dan tingkat keterlibatan peneliti ........... 139

5.1.3.1 Informan penelitian ................................ 1395.1.3.2 Tingkat keterlibatan peneliti .................. 140

5.1.4 Mengidentifikasi CSR berbasis parahyangan........ 1415.1.4.1 Mengungkap dimensi CSR berbasis

parahyangan........................................... 1415.1.4.2 Mengungkap prinsip-prinsip dāna punia 148

Page 27: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxvii

5.1.4.3 Nilai (value) dari dāna punia.................. 1525.1.4.4 Konfirmasi data dana punia................... 1565.1.4.5 Peranan dāna punia sebagai CSR

berbasis parahyangan............................ 1635.1.4.6 Harapan terhadap CSR berbasis

parahyangan ......................................... 1715.1.4.7 Rekapitulasi indikator dimensi CSR

berbasis parahyangan ........................... 1805.1.5 Mengidentifikasi CSR berbasis palemahan .......... 184

5.1.5.1 Mengungkap dimensi CSR berbasispalemahan ............................................. 184

5.1.5.2 Konfirmasi data CSR palemahan........... 1885.1.5.3 Harapan informan tentang bentuk

program CSR berbasis palemahan......... 1895.1.5.4 Syarat-syarat kawasan kesucian

lingkungan ............................................ 1965.1.5.5 Harapan terhadap masa depan

lingkungan ............................................. 2065.1.5.6 Kekawatiran terhadap perubahan

lingkungan akibat investasi .................... 2085.1.5.7 Pernyataan informan tentang investasi

bisnis pada kawasan suci ....................... 2125.1.5.8 Rekapitulasi indikator dimensi CSR

berbasis palemahan................................. 2135.1.6 Mengidentifikasi CSR berbasis Pawongan ........... 218

5.1.6.1 Mengungkap dimensi pawongan ........... 2185.1.6.2 Konfirmasi data dan rekapitulasi item-

item CSR berbasis pawongan ............... 2215.1.7 Membangun skala CSR Berbasis Tri Hita Karana 238

5.1.7.1 Pemurnian data tahap I ......................... 2385.1.7.2 Permurnian data tahap ke II dan

Penyusunan Kuisioner ............................ 2475.1.7.3 Permurnian data tahap III ....................... 2475.1.7.4 Pemurnian data tahap IV menentukan

Content Validity...................................... 2495.1.7.5 Permurnian data tahap V: revisi

indikator ................................................ 2565.1.8 Uji Instrumen ........................................................ 270

5.1.8.1 Uji reliabilitas ......................................... 2705.1.8.2 Uji validitas ........................................... 270

5.1.9 Penetapan ukuran sampel.................................... 2785.1.10 Karakteristik responden ...................................... 2795.1.11 Deskripsi variabel penelitian ............................... 283

Page 28: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxviii

5.1.11.1 Deskripsi variabel CSR parahyangan 2835.1.11.2 Deskripsi variabel CSR palemahan.... 2875.1.11.3 Deskripsi variabel CSR pawongan 291

5.1.12 Hasil analisis kuantitatif ..................................... 2985.1.12.1 Analisis outer model.......................... 2985.1.12.2 Analisis inner model.......................... 3025.1.12.3 Pengujian proposisi............................. 3045.1.12.4 Pengujian hipotesis.............................. 3065.1.12.5 Analisis peran mediasi........................ 308

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 3105.2.1 CSR Berbasis Parahyangan ................................. 312

5.2.1.1 Dāna Punia sebagai dimensi CSRParahyangan........................................ 312

5.2.1.2 Program pencerahan agama sebagaibasis CSR parahyangan....................... 324

5.2.1.3 Program Ibadah agama sebagai basisCSR parahyangan ................................ 325

5.2.1.4 Tiga kerangka dasar Hindu sebagaibasis CSR parahyangan......................... 326

5.2.2 CSR berbasis palemahan ..................................... 3315.2.2.1 PEV sebagai basis CSR palemahan ..... 3395.2.2.2 IEV sebagai basis CSR palemahan ....... 340

5.2.3 CSR berbasis pawongan....................................... 3435.2.3.1 Dimensi hukum ..................................... 3445.2.3.2 Dimensi ekonomi .................................. 3445.2.3.3 Dimensi kemasyarakatan ....................... 3455.2.3.4 Dimensi budaya ..................................... 3455.2.3.5 Dimensi pendidikan .............................. 3485.2.3.6 Dimensi produk ..................................... 3485.2.3.7 Dimensi ketenagakerjaan ....................... 349

5.2.4 Pengaruh CSR parahyangan terhadap sikapnasabah tentang merek bank............................... 351

5.2.5 Pengaruh CSR palemahan terhadap sikapnasabah tentang merek bank................................ 351

5.2.6 Pengaruh CSR pawongan terhadap sikap nasabahtentang merek bank............................................... 354

5.2.7 Pengaruh CSR parahyangan terhadap loyalitasnasabah .. ............................................................. 355

5.2.8 Pengaruh CSR palemahan terhadap loyalitasnasabah ................................................................. 357

5.2.9 Pengaruh CSR pawongan terhadap loyalitasnasabah ................................................................. 362

5.2.10 Pengaruh sikap nasabah tentang merek bank 366

Page 29: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxix

terhadap loyalitas nasabah ....................................5.2.11 Kebaharuan .......................................................... 3675.2.12 Implikasi penelitian................................... ........... 372

5.2.12.1 Implikasi teoritis ................................. 3725.2.12.2 Implikasi praktis ................................. 374

5.2.13 Keterbatasan penelitian dan penelitian lebih lanjut 376

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 381

6.1 Simpulan.............................................................................. 3816.2 Saran .................................................................................... 384

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 391LAMPIRAN ...................................................................................................... 447

Page 30: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxx

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Pemetaan Berbagai Pendekatan Dimensi CSR pada Dimensi TriHita Karana ....................................................................................... 72

4.1 Indikator Financial Inclusion Bank dan Kepadatan JumlahPenduduk Bali 2013............................................................................ 126

5.1 Tema-Tema Data yang Diperoleh dari Pernyataan Informan IWayan Geriya tentang CSR Berbasis Parahyangan.......................... 145

5.2 Pernyataan Informan I Gede Swantana (Swantana-1/T.5.2) TentangDāna Punia ........................................................................................ 148

5.3 Tema-Tema Data yang Terkait dengan Pernyataan Informan GedeSwantana (Swantana-1/T.5.2) Tentang Dāna Punia ......................... 150

5.4 Pernyataan Informan I G N Sudiana (Sudiana-1/T.5.4) tentangDimensi Dāna Punia ......................................................................... 153

5.5 Tema-Tema Data yang Terkait dengan Pernyataan Informan I GustiNgurah Sudiana (Sudiana-1/T.5.4) Tentang Dāna Punia .................. 154

5.6 Tema-Tema Data yang Terkait dengan Pernyataan InformanMasyarakat Umum (Media Sosial FB) tentang Karakteristik DānaPunia ................................................................................................. 159

5.7 Pemetaan Tema-Tema Data Berkaitan dengan Dāna Puniaberdasarkan Pernyataan Tiga Informan Kunci ................................. 163

5.8 Tema-Tema Data yang terkait dengan Harapan Informan tentangCSR berbasis parahyangan ............................................................... 172

5.9 Rekap Indikator dan Dimensi CSR Berbasis Parahyangan ............. 1815.10 Pernyataan Informan I Gede Swantana tentang palemahan

(Swantana-2 /T 5.10) ......................................................................... 1845.11 Tema-Tema Data yang Terkait dengan Palemahan Berdasarkan

pernyataan Informan Kunci Swantana-2 /T 5.10 .............................. 1865.12 Tema-Tema Data Berkaitan dengan Pernyataan Informan tentang

Harapan Terhadap CSR Berbasis Palemahan ................................... 1905.13 Tema-Tema Data yang Terkait dengan Kesucian Lingkungan ......... 1965.14 Tema-tema Berkaitan dengan Pernyataan Informan tentang Syarat-

Syarat Kesucian Lingkungan ............................................................ 2035.15 Tema-Tema Data Berdasarkan Pernyataan Informan tentang 211

Page 31: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxxi

Kekawatirannya terhadap Perubahan Alam Akibat Investasi padaMasa yang akan Datang di Bali .........................................................

5.16 Indikator dan Dimensi CSR Berbasis Palemahan ............................ 2145.17 Tema-Tema Data Berdasarkan Pernyataan Informan Kunci tentang

CSR Berbasis Pawongan ................................................................... 2205.18 Tema-Tema Data Berdasarkan Pernyataan Informan tentang

Program yang Paling Diharapkan Mengenai CSR BerbasisPawongan ................................................................................. 223

5.19 Rekapitulasi Indikator CSR Berbasis Pawongan BerdasarkanKajian Empiris, Konsep dan Hasil Wawancara ............................... 228

5.20 Koreksi Pemurnian Data Indikator Dimensi CSR BerbasisParahyangan oleh Informan ............................................................. 241

5.21 Koreksi Pemurnian Data Indikator Dimensi CSR BerbasisPalemahan ........................................................................................ 243

5.22 Koreksi Pemurnian Data Indikator Dimensi CSR BerbasisPawongan .......................................................................................... 244

5.23 Peserta Focus Groups Discussion (FGD) Membangun Skala CSRBerbasis Tri Hita Karana ................................................................ 248

5.24 Narasumber untuk Konten Validitas Isi ............................................ 2505.25 Kalkulasi I-CVIs untuk Indikator CSR Dimensi Parahyangan....... 2525.26 Kalkulasi I-CVIs untuk Indikator CSR Dimensi Palemahan ........... 2535.27 Kalkulasi I-CVIs untuk Indikator CSR Dimensi Pawongan ........... 2535.28 Revisi Indikator CSR Berbasis Tri Hita Karana ............................. 2575.29 Hasil Kalkulasi I-CVIs Validitas Isi untuk Indikator yang sudah

direvisi ............................................................................................. 2595.30 Indikator Dimensi CSR berbasis Parahyangan yang telah direvisi 2605.31 Indikator untuk Dimensi CSR Berbasis Palemahan yang telah

direvisi .............................................................................................. 2615.32 Indikator untuk Dimensi CSR Berbasis Pawongan yang telah

direvisi .............................................................................................. 2615.33 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala CSR Berbasis Parahyangan...... 2715.34 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala CSR Berbasis Palemahan....... 2735.35 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala CSR Berbasis Pawongan ....... 2745.36 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Sikap dan Loyalitas Nasabah 2775.37 Karakteristik Responden ................................................................. 2805.38 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator dan

Rata-Rata Skor Dimensi Program Dāna Punia................................ 2845.39 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator dan

Rata-Rata Skor Dimensi Program Pencerahan Agama .................... 2855.40 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator dan

Rata-Rata Skor Dimensi Program Ibadah ........................................ 2875.41 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator dan

Rata-Rata Skor Dimensi PEV........................................................... 288

Page 32: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxxii

5.42 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator danRata-Rata Skor Dimensi IEV........................................................... 290

5.43 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator danRata-Rata Skor Dimensi Hukum..................................................... 292

5.44 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator danRata-Rata Skor Dimensi Ekonomi ................................................. 293

5.45 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator danRata-Rata Skor Dimensi Kemasyarakatan ...................................... 294

5.46 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator danRata-Rata Skor Dimensi Budaya ..................................................... 295

5.47 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator danRata-Rata Skor Dimensi Pendidikan .............................................. 296

5.48 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator danRata-Rata Skor Dimensi Produk ..................................................... 297

5.49 Distribusi Jawaban Responden dan Rata-Rata Skor Indikator danRata-Rata Skor Dimensi Ketenagakerjaan ...................................... 298

5.50 Kriteria Kualitas Model Pengukuran ............................................... 3015.51 Hasil R dan R Square Ajusted ....................................................... 3035.52 Nilai dari katagori f ........................................................................ 3045.53 Hasil Koefisien Path PLS tentang Proposisi CSR Tri Hita Karana 3055.54 Hasil Koefisien Path PLS Uji Hipotesis CSR Tri Hita Karana ...... 3065.55 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Pengaruh Total ............. 3105.56 Landasan Teori Etika untuk Dāna Punia ......................................... 324

Page 33: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxxiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Model Kerangka Konsep ........................................................... 974.1 Model Persamaan Struktur ........................................................ 1335.1 Dāna Punia sebagai Bentuk CSR Berbasis Parahyangan 1705.2 Dimensi CSR berbasis Parahyangan......................................... 1835.3 Dimensi CSR Berbasis Palemahan........................................... 2185.4 CSR Berbasis Parahyangan Setelah Direvisi ........................... 2415.5 Model Persamaan Struktur CSR Berbasis Tri Hita Karana dan

Dampaknya pada Loyalitas Pelanggan ...................................... 2655.6 Hasil Analisis SEM PLS ............................................................ 3085.7 Model CSR Berbasis Parahyangan ........................................... 3315.8 Aksi Protes Terhadap Rencana Reklamasi ................................ 3375.9 Model CSR Berbasis Palemahan ............................................... 3385.10 Model CSR Berbasis Pawongan ................................................ 350

Page 34: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank Serta Aset Bankdi Indonesia................................................................................ 448

2 Perkembangan Jumlah Karyawan Yang Terlibat PadaPerbankan ..................................................................................... 448

3 Inisiatif CSR pada Tiga Bank Pemerintah di Indonesia ............. 4484 Pemetaan Definisi CSR ke dalam Dimensi Tri Hita Karana ...... 4495 Pemetaan Dimensi CSR ke Dalam Dimensi Tri Hita Karana

Berdasarkan Konsep dan Kajian Empiris .................................... 4586 Pemetaan Kajian Empiris Hubungan CSR Terhadap Loyalitas

di berbagai Negara Terhadap Katagori Dimensi CSR BerbasisTri Hita Karana............................................................................ 475

7 Daftar Bank Merger dan Akuisisi Tahun 2000-2010 ................ 4788 Pemetaan Program CSR 10 Bank Skala Nasional di Indonesia

ke Dalam Dimensi Tri Hita Karana ........................................... 4799 Pemetaan Kode Etik Delapan Bank Besar di Indonesia ke

Dalam Katagori Dimensi Tri Hita Karana dari tahun 2011-2014Berdasarkan Laporan Bank .......................................................... 486

10 Pemetaan Studi Empiris Tentang Perilaku Niat untukMelakukan Pembelian.................................................................. 492

11 Daftar Kuisioner Penelitian......................................................... 49412 Statistik Luas Wilayah, Proyeksi Penduduk, Rasio Jenis

Kelamin, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota diBali Tahun 2014 ........................................................................... 501

13 Banyaknya Penduduk Menurut Agama dan Kabupaten/Kota diBali Berdasarkan Sensus Penduduk 2010 ................................... 502

14 Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan diProvinsi Bali, periode 2005-2012 ............................................... 503

15 Survey Perilaku Nasabah dalam Kepemilikan RekeningTabungan di Bali Tahun 2014..................................................... 504

16 Elemen CSR Berbasis Sosial (Pawongan) Berdasarkan kajianKonsep dan Empiris .................................................................... 509

17 Elemen CSR Berbasis Ekosistem (Palemahan) Bedasarkankajian Konsep dan Empiris ........................................................ 514

18 Profil informan dari Media Sosial FaceBook ..................................... 51619 Tema-Tema yang Terkait dengan Harapan Informan tentang

Bentuk CSR Berbasis Parahyangan ........................................... 51820 Tema -Tema Data yang berkaitan dengan Pernyataan Informan

tentang Harapan CSR Berbasis Palemahan ................................. 522

Page 35: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxxv

21 Tema-tema Data Berkaitan dengan Pernyataan InformanTentang Syarat-Syarat Kesucian Alam ........................................ 526

22 Tema-Tema Data yang berkaitan dengan Pernyataan Informantentang pandangan terhadap lingkungan palemahan ................... 530

23 Tema-Tema Data yang berkaitan dengan pernyataan InformanKunci CSR berbasis Pawongan ................................................... 536

24 Tema-Tema Data yang berkaitan dengan pernyataan Informanmasyarakat umum tentang Harapannya terhadap CSR berbasisPawongan.................................................................................... 538

25 Elemen CSR Berbasis Pawongan Berdasarkan Kajian Empiris,Konsep dan Hasil Wawancara .................................................... 543

26 Perumusan Kusioner ................................................................... 54927 Daftar Keahadiran Peserta ........................................................... 55928 Kusioner untuk mengukur content validity CSR Berbasis Tri

Hita Karana ................................................................................. 56029 Gambar Kegiatan Wawancara dan FGD..................................... 56730 Uji Instrumen Reliabilitas dan Validitas .................................... 56931 Hasil Output Analisis SEM PLS ................................................ 581

Page 36: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxxvi

GLOSSARY

ArthaBagian dari empat tujuan hidup manusia yang pada ajaran Hindu, dikenaldengan catur purusha artha yaitu; Dharma adalah kebenaran dan kebajikan,artha; kekayaan, kama yaitu keinginan yang suci untuk tujuan utama sebagaimanusia, dan moksha yaitu kebahagiaan berupa pelepasan dari kemelekatanyang menyebabkan penderitaan.

Attitudinal loyaltySikap pelanggan untuk loyal terhadap perusahaan atau merek tertentu

Ayahan(Bahasa Bali) aktivitas atau tenaga yang disumbangkan secara sukarela baikuntuk membantu kegiatan upacara atau ritual, juga untuk seni kegiatan ritualserta membangun tempat ibadah serta merawatnya.

Awig-awig desa adatAturan adat yang lahir dari kesepakatan warga adat kemudian berlaku padalingkungan Desa Adat di Bali.

Bhakti margaJalan berbakti kepada Tuhan

Brand attitudeSikap pelanggan terhadap merek tertentu

Brand loyaltyKesetiaan pelanggan terhadap merek

Bhuta YadnyaIstilah Hindu yaitu; menetralisir semua kekuatan-kekuatan yang bersifat burukyang ada ke dalam bhuwana agung (alam semesta) dan Bhuwana alit(mikrokosmos alam diri), sehingga tercapai keseimbangan, keselarasan dankeserasian antara alam semesta dengan alam diri manusia untuk dapatdipertahankan secara berkesinambungan.

BuwanaAlam atau dunia, dijabarkan menjadi tiga buwana atau alam (buwana alit;alam di dalam diri manusia, buwana agung; lapisan alam tempat Tuhanberada, dan buwana ageng ; dikenal dengan alam semesta).

Page 37: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxxvii

Buwana alitIstilah bahasa Bali yang berarti, alam di dalam diri manusia

Buwana agungIstilah bahasa Bali yang berarti, lapisan alam tempat Tuhan berada.

Buwana agengIstilah bahasa Bali yang berarti, dikenal dengan alam semesta atau jagat rayatermasuk ekosistem

Consumer perceived corporate social responsibiltyPersepsi pelanggan atau komsumen tentang tanggung jawab perusahaan yangtelah dirasakannya

Consumer environmental responsibilityTanggung jawab sosial konsumen atau pelanggan terhadap lingkungan alam

Consumer recycling behaviorPerilaku konsumen yang cenderung melakukan daur ulang atau memilihproduk yang dapat di daur ulang untuk ikut bertanggung jawab pada alam.

Customer-centricKegiatan atau program perusahaan yang berorientasi pada kepentinganpelanggan.

DānaBerasal dari bahasa Sansekerta berarti uang yang disediakan atau sengajadikumpulkan untuk suatu maksud, kedua, dāna juga berarti sedekah atauderma pemberian kepada orang miskin, dan ketiga dāna juga berartidermawan, pemurah hati dalam bahasa Sansekerta ditulis dānî.

Dāna puniaKegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga untuk memberikansesuatu (berdāna) yang bermanfaat secara positif (utilitarian) sebagaikebajikan dan kemanusiaan berupa punia yang dimilikinya baik berwujud(tangible) maupun tidak berwujud (intangible) materi, melalui keiklasan yangsadar (sincerity), dilakukan dengan cara beretika, sesuai dengan aturan, nilai-nilai agama (ethic), dan sesuai dengan kemampuannya untuk memberikanatau mempersembahkannya (capability).

DharmaIstilah bahasa Sansekerta yang memiliki makna yang sangat luas. Secaraumum sering diartikan sebagai kewajiban, aturan dan kebenaran.

Page 38: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxxviii

Ethical and legal dimensionDimensi etik dan hukum pada tanggung jawab sosial perusahaan

Green productProduk yang ramah lingkungan baik dari prosesnya maupun produk jadinya.

Intrinsic environmental valueNilai terhadap alam yang muncul secara intrinsik dari dalam diri manusia,seperti; perasaan dekat yang muncul secara intrinsik karena pengalamanmenarik dengan alam juga termasuk nilai intrinsik, termasuk kesucianlingkungan atau alam, dan pandangan tentang kesakralan.

KamaSalah satu dari empat tujuan hidup manusia (catur purusa artha). Kamaadalah motivasi untuk memperoleh kenikmatan. Kama dinyatakan sebagaisalah satu tujuan hidup (dalam catur purusa artha) yaitu dari keinginan untukmengumbar hawa nafsu menuju pada keinginan mencapai keindahan rohani.

LemahBahasa Bali yang berarti siang, juga berarti natah atau halaman sehingga bisaberarti lingkungan alam.

MokshaKeyakinan Hindu yaitu tercapainya kebahagiaan tertinggi dalam kehidupanmanusia karena bebas dari penderitaan karena pelepasan dari kemelekatanduniawi. Moksha adalah salah satu tujuan hidup manusia yang tertinggi.

Physical Environmental ValueNilai yang diberikan kepada alam berdasarkan dari fungsi fisik alam semestaitu sendiri. Seperti sebagai tempat untuk hidup dan untuk memenuhikehidupan yang sehat.

Reward Theory of AttractionTeori imbalan terhadap daya tarik, sebuah teori yang menyatakankecendrungan orang menyukai seseorang yang memberikan keuntungan atauorang berkaitan dengan kegiatan yang menguntungkan.

Sang Hyang Jagat KaranaSebutlan lain dari Tuhan dalam Teologi Hindu di Bali yang berarti Tuhansebagai sumber penyebab.

Page 39: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xxxix

SusilaSikap dan perilaku yang beretika, ketaatan terhadap norma-norma, nilai-nilaimasyarakat dan nilai-nilai agama.

Thong Lang Pid PraTeologi Budha dalam peribahasa lokal masyarakat Thailand yang berartimenempatkan cuti emas di belakang gambar Tuhan Buddha. Artinya,lakukanlah hal-hal yang baik walaupun tidak ada yang melihat.

Tri Hita KaranaPengertian dari perspektif agama Hindu di Bali, Tri Hita Karana berasal darikata Tri (tiga), Hita (sejahtera/bahagia) dan Karana berasal dari kata SangHyang Jagat Karana, nama lain dari Hyang Widhi Wasa selaku penyebab(karana) kehidupan di permuakaan bumi berjalan

Tumpek LandepHari suci Hindu di Bali. Landep yang diartikan tajam. Tumpek Landepmengandung makna tonggak penajaman, budhi dan manah atau pikiran.Dengan menyadari ketajaman pikiran, manusia diharapkan berperilaku sesuaidengan kejernihan pikiran dengan landasan nilai – nilai agama. Melaluipikiran yang suci, orang mampu memilah mana yang baik dan mana yangburuk.

Tumpek PengatagHari suci Hindu di Bali untuk bersyukur dan memohon pada Tuhanmanifestasi sebagai Sang Hyang Sangkara, penguasa segala tumbuhtumbuhan. Tumpek pengatag juga dikenal dengan nama Tumpek Warigauntuk selalu memohon agar alam semesta ini lestari.

ParahyanganIstilah bahasa Bali yang berarti, salah satu dimensi Tri Hita Karana yangmemiliki filosofi inti tentang keseimbangan manusia dengan Tuhan.

Pasuka-dukanSukha berasal dari bahasa Sansekerta berarti bahagia dan dukha berartipenderitaan. Pasuka-dukan berarti kerbersamaan baik dalam keadaan bahagiadan menderita, saling memahami dan membantu.

PawonganIstilah bahasa Bali yang berarti, salah satu dimensi Tri Hita Karana yangmemiliki filosofi inti tentang keseimbangan manusia dengan sesamanya.

Page 40: TRI HITA KARANA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL … · 2017. 4. 1. · MODEL CSR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (S TUDI CSR PADA INDUSTRI PERBANKAN DI PROVINSI BALI)

xl

PalemahanBerasal dari kata "lemah" yang berarti tanah, halaman (tanah pekaranganatau wilayah pemukiman). Pada makna yang lebih luas berarti alam danbuana. Palemahan juga berarti salah satu dimensi Tri Hita Karana yangmemiliki filosofi inti tentang keseimbangan manusia dengan alam.

Pikayun(Bahasa Bali) pemberian tidak berwujud secara fisik dapat berupa gagasanatau ide, pikiran yang baik, dukungan yang baik, kondisi pikiran rahayu(pikayun rahayu) bahkan termasuk kebijakan serta pengendalian diri ataupikiran positif.

Pura MelantingSebuah pura di Bali yang berfungsi sebagai pemujaan terhadap Tuhan dalammanifestasinya untuk memakmurkan ekonomi

Pura Rambut SedanaSebuah pura di Bali yang berfungsi sebagai pemujaan terhadap Tuhan dalammanifestasinya untuk memakmurkan

Sang Hyang Jagat Karana,Nama lain dari Hyang Widhi Wasa (Tuhan) sebagai penyebab atau karena(karana) kehidupan di permuakaan bumi.

VoluntarinessMelakukan yang baik atau bertanggung jawab sosial yang dilatar belakangidengan kesukarelaan.

UripIstilah Bahasa Bali yang berarti kehidupan mengarah pada yang membuatkehidupan yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa. Urip juga berarti jiwa yang hidupdalam diri.