trend japanese rockdan visual kei dalam ... band rock jepang. di jepang sendiri tumbuh kepercayaan...

89
TREND JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN MUSIK POPULAR DI INDONESIA : STUDI KASUS GROUP-GROUP BAND DI MEDAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H M A S R I N A P U R N A M A S A R I NIM: 040707007 DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

Upload: hoangmien

Post on 07-May-2018

242 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

TREND JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI DALAM

KONTEKS PERTUNJUKAN MUSIK POPULAR DI

INDONESIA : STUDI KASUS GROUP-GROUP BAND

DI MEDAN SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O L E H M A S R I N A P U R N A M A S A R I NIM: 040707007

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 2: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

TREND JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI DALAM

KONTEKS PERTUNJUKAN MUSIK POPULAR DI

INDONESIA : STUDI KASUS GROUP-GROUP BAND

DI MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN O L E H

M A S R I N A P U R N A M A S A R I NIM: 040707007

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra USU Medan untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam Bidang Etnomusikologi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN 2010

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 3: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

TREND JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI DALAM

KONTEKS PERTUNJUKAN MUSIK POPULAR DI

INDONESIA : STUDI KASUS GROUP-GROUP BAND

DI MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN O L E H M A S R I N A P U R N A M A S A R I NIM: 040707007 Pembimbing I Pembimbing II

Drs.Irwansyah Harahap, M.A Drs.Bebas Sembiring, M.Si NIP: 196212211997031001 NIP:19570313199231001 Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra USU Medan untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam Bidang Etnomusikologi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2010

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 4: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

DISETUJUI OLEH:

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI

KETUA,

Dra. Frida Deliana, M.Si NIP: 196011181988032001

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 5: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

KATA PENGANTAR

Pertama-tama segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

atas segala rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua tercinta ayahanda

(Alm) H. Hasywin Permana Putra dan ibunda Hj. Rosnani yang telah mendidik dan

membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, juga untuk kakak tersayang Reny

Windayani. Terima kasih atas dukungan dan doa kalian selama ini.

Skripsi ini berjudul “Trend Japanese Rock dan Visual Kei dalam Konteks

Pertunjukan Musik Popular di Indonesia : Studi Kasus Group-Group Band di

Medan”, diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Departemen

Etnomusikologi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

Selama menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang membantu penulis. Oleh

karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Irwansyah Harahap, M.A dan Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si selalu

Dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, arahan, pemikiran, ketika

membimbing penulis dalam penyelesaian dan penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si selaku Ketua Departemen Etnomusikologi, serta Ibu

Dra. Heristina Dewi, M.Pd selaku Sekertaris Departemen Etnomusikologi yang telah

memberikan dukungan moril, saran, serta nasehat-nasehatnya. Kemudian penulis

juga berterima kasih kepada seluruh staf pengajar Departemen Etnomusikologi yang

telah memberikan pangajaran selama penulis mengikuti bangku perkuliahan.

3. Ibu Dra. Rithaony Hutajulu, M.A selaku Dosen wali. Terima kasih atas arahan dan

pemikiran-pemikirannya selama ini.

4. Semua orang yang telah memberikan informasi yang sangat berarti selama penulis

mengerjakan skripsi ini. Akam (terima kasih telah mengenalkan penulis dengan

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 6: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

istilah “visual kei”), para personil Azumi, Arya (Julia Rock band), Yudhie (Soudjiro

band), Kotchie dan Cya (Shiroyuuki), terima kasih telah membantu selama ini.

5. Sahabat penulis Rian, Vina, dan Vita. Terima kasih atas dukungan dan sindiran yang

tak henti-hentinya selama ini sehingga penulis semangat menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman seperjuangan : Pipin, Idol, Frans, Markus, Feri, Ata, Fewa, Dia,

Amran, Welly, Tri, Jeje, Nancy, dodo. Terima kasih atas kebersamaan kita selama

ini di dalam suka maupun duka yang mampu kita lewati bersama. Riri sangat

menyayangi kalian.

7. Abang dan kakak senior, serta adik-adik junior, yang sering mendesak penulis untuk

segera lulus. Terima kasih atas dukungan moril yang telah kalian berikan.

Terima kasih buat kalian semua dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi yang membacanya, dan

semoga Allah SWT melimpahkan segala kebaikan, rahmat, dan Hidayah-NYA bagi kita

semua. Amin.

Medan, Juni 2010

Penulis

Masrina Purnamasari

NIM: 040707007

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 7: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

DAFTAR TABEL……………………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………

1.1 Latar Belakang………………………………………………………

1.2 Pokok Permasalahan…………………………………………….......

1.3 Tujuan dan Manfaat……………………………............ ……………

1.3.1 Tujuan …………………………………………………..

1.3.2 Manfaat………………………………………………….

1.4 Konsep dan Teori …………………………………………………..

1.4.1 Konsep …………………………………………………..

1.4.2 Teori …………………………………………………….

1.5 Metode Penelitian …………………………………………………...

1.5.1 Studi Kepustakaan ……………………………………..

1.5.2 Pengamatan ……………………………………………..

1.5.3 Wawancara ……………………………………………. .

1.6 Kerja Laboratorium ………………………………………………...

1.7 Lokasi Penelitian …………………………………………………..

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 8: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

BAB II : JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI :

SEJARAH, KARAKTERISTIK, KEBERADAAN ………………

2.1 Sejarah Musik Rock Jepang ……………………………………….

2.2 Karakteristik Umum Japanese Rock ………………………………

2.2.1 Warna Musik …………………………………………..

2.2.2 Karakter Sound………………………………………...

2.2.3 Tangga Nada …………………………………………...

2.2.4 Vokal ……………………………………………….......

2.2.5 Lirik Lagu ……………………………………………....

2.2.6 Performance ……………………………………………

2.3 Visual Kei Sebagai Identitas Musisi Japanese Rock ………………

2.4 Keberadaan Japanese Rock dan Visual Kei dalam Industri Musik

di Jepang ……………………..……………………………………..

BAB III : FENOMENA JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI

DI INDONESIA ……………………………………………………

3.1 Penyebaran Japanese Rock dan Visual Kei ………………………..

3.2 Keberadaan Visual Kei dan Band Japanese Rock di Beberapa

Kota Besar …………………………………………………………

3.3 J-Event (Japan Event) ……………………………………………...

3.4 Trend Visual Kei dalam Konteks Pertunjukan ……………………

3.5 Band Japanese Rock dalam Industri Rekaman ……………………

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 9: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

BAB IV : TREND JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI DALAM

KONTEKS PERTUNJUKAN MUSIK DI MEDAN ……………

4.1 Masuknya Musik Japanese Rock di Kota Medan …………………

4.2 Band Beraliran Japanese Rock di Kota Medan ……………………

4.3 Japanese Rock Mengacu Pada Musik ……………………………..

4.4 Visual Kei Mengacu Pada Penampilan (Performance) ……………

4.4.1 Kostum dan Aksesoris ………………………………….

4.4.2 Rambut …………………………………………………

4.4.3 Tata Rias ……………………………………………….

4.4.4 Aksi Panggung …………………………………………

4.5 Konteks dan Penyajian Musik Dalam Pertunjukan ……………….

4.5.1 Waktu dan Tempat Pertunjukan …………………………

4.5.2 Penyajian Musik ………….……………………………..

4.5.3 Penonton (audiens) ……………………………………...

4.6 Musik Mempengaruhi Perilaku Pemusik dan Penonton …………..

BAB V : PENUTUP …………………………………………………………..

5.1 Kesimpulan ………………………………………………………..

5.2 Saran ………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..

DAFTAR INFORMAN………………………………………………………...

GLOSSARIUM…………………………………………………………………

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 10: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Sejarah Musik Rock Jepang …………………………………………..

Table 2 : Event “jejepangan” yang pernah diselenggarakan di kota-kota besar

di Indonesia …………………………………………………………...

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 11: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Contoh Angura Kei …………………………………………….

Gambar 2 : Contoh Eroguro ……………………………………………….

Gambar 3 : Contoh Oshare Kei …………………………………………….

Gambar 4 : Kyo (vokalis Dir en Grey) yang suka menyakiti diri sendiri

dalam aksi panggungnya……………………………………….

Gambar 5 : Vokalis band Azumi (Medan) yang terinspirasi oleh Kyo

untuk melakukan aksi menyakiti diri sendiri dengan

menyayat tangannya dalam suatu pertunjukan…………………

Gambar 6 : Penulis bersama group band Azumi …………………………..

Gambar 7 : Band Tamama Impact dari Bandung…………………………..

Gambar 8 : The Gazette (band Jepang) dengan kostum berwarna hitam,

juga banyak di usung oleh band Japanese Rock Indonesia…….

Gambar 9 : Persamaan cara pewarnaan rambut ‘belang sebelah’ antara

band Medan (sebelah kiri) dan band Jepang (sebelah kanan) ….

Gambar 10 : Bando dengan hiasan topi kecil sebagai aksesoris …………….

Gambar 11 : Contoh model sepatu untuk menunjang penampilan Visual Kei.

Gambar 12 :Penonton adalah kalangan remaja………………………………

Gambar 13 : Panggung Pertunjukan…………………………………………

Gambar 14 : Acara Bunkasai di Fakultas Sastra USU………………………

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 12: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jepang merupakan salah satu Negara yang kaya akan budaya. Budaya

Jepang yang nyata dan bisa disaksikan saat ini adalah musik popularnya dan

harajuku style1

1 Gaya dandanan yang “aneh” dan tidak lazim, sering disebut gaya pemberontak (rebellion). Masyarakat Jepang (para pekerja) maupun para anak muda merasa bosan dengan keseharian mereka yang selalu rapi memakai jas saat bekerja, rambut tersisir rapi, memakai seragam kesekolah. Oleh karena itu mereka merasa harus “memberontak” terhadap ketidakbebasan mereka dalam hal berdandan dengan melawan mainstream. Mereka berdandan sesuai dengan apa yang mereka mau, memakai baju yang “nabrak-nabrak”, memoles wajah dengan make up tebal ala boneka, memakai stoking warna norak atau belang-belang, rambut warna-warni, dan sepatu ber highheel. Biasanya di kawasan Harajuku ini mereka bercosplay meniru tokoh anime, manga, band favorit, tokusatsu, ataupun tokoh dalam permainan video game. Dalam perkembangannya Harajuku menjadi tempat pelarian para seniman untuk mengadakan perform jalanan. Kini harajuku dikenal sebagai sebuah sentra dunia entertainment yang terkenal di Jepang maupun dunia karena memiliki ciri khas dimana banyak street performers mengekspresikan idealisme mereka dengan gaya berpakaian yang unik yang kemudian dikenal dengan nama Harajuku Style.

. Musik Jepang mampu mencari jati dirinya dengan membuat

aliran atau style sendiri meskipun mereka terinspirasi dari barat. Mereka berusaha

untuk membuat sesuatu yang baru dengan melakukan inovasi terhadap apa yang

ditirunya. Tidak heran jika saat ini kita selalu mendengar aliran musik yang

terdapat inisial “J” didepannya, seperti J-Pop, J-Dangdut, J-Rap, dan juga J-Rock.

Jika selama ini masyarakat kita sangat terbuka dalam menerima musik dari

mancanegara, terutama musik-musik yang berasal dari Amerika seperti Hip-Hop

dan R&B, kini berkat teknologi kita juga bisa merasakan kehadiran musik popular

Jepang di Indonesia. Saat ini yang sedang menjadi trend bermusik anak-anak

muda Indonesia adalah musik Japanese rock (J-Rock). J-Rock atau Japanese

Rock (nihon no rokku, rock Jepang) digunakan untuk menyebut genre musik rock

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 13: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

yang ada di Jepang.2

Perkembangan V-Kei menjadi popular di Jepang dan sering dikaitkan

dengan band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan

komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

dengan penampilan Visual Kei karena semakin banyak band Visual Kei yang

terkenal.

Ada beberapa ciri dari J-Rock yang membuatnya berbeda

dari rock Amerika yaitu dalam hal komposisi musik, sound, dan performance.

Selain tiga hal tersebut, dari segi Vokal biasanya penyanyi J-Rock memiliki

karakter yang kuat dan khas yaitu identik dengan vibrasi dan teknik falsetto. Ciri

lainnya yaitu permainan bass yang intens dan tidak hanya memainkan akord saja,

drum yang tidak harus double pedal dan banyak sinkop serta variasi, serta nada

yang cenderung minor, dan lain sebagainya. Japanese Rock juga memiliki ciri

dalam hal pembawaan bermusiknya. Pemusik biasanya memakai tema Visual Kei

(V-Kei) yang merupakan trend dalam J-rock yang mengutamakan penampilan

visual untuk menarik perhatian penonton. Prinsip dari V-Kei adalah pemusik

mengenakan pakaian dan dandanan yang memberi kesan feminin meskipun

personilnya adalah laki-laki. Biasanya dalam V-Kei satu orang personilnya

berdandan sebagai wanita, meskipun selamanya tidak harus begitu.

3

Dua hal inilah (J-Rock dan V-Kei) yang kemudian banyak ditiru oleh anak-anak

muda Indonesia. Japanese Rock dan Visual Kei seolah menjadi trend baru

Beberapa band Visual Kei adalah Dir en Grey, The GazettE, Alice Nine,

Malize Mizer, X Japan, Luna Sea, Vidoll, Versailles, ScReW, SuG dan

sebagainya. Dir en Grey merupakan salah satu band yang “ekstrim” dalam

performancenya.

2 http://id.wikipedia.org/wiki/J-Rock 3 http://efeksamping.wordpress.com/2008/03/06/band-jepang-yang-beraliran-visual-kei/

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 14: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

dikalangan komunitas pecinta musik Jepang di Indonesia. Karena kecintaan

mereka terhadap musik dan fashion Jepang akhirnya memunculkan band-band

yang beraliran J-rock dengan tema V-Kei, contohnya adalah band RevDeKei yang

berasal dari Yogyakarta. Meskipun demikian tidak semua band yang muncul

mengangkat tema Visual Kei walaupun berada pada aliran Japanese Rock. Wasabi

dan Japanese Heroes adalah pelopor band Japanese rock di Indonesia. Setelah

mereka, kemudian muncul band-band baru lagi seperti J-Rocks (nama band,

bukan penyebutan genre musik), Jetto, dan Leto di Jakarta, atau Sound Wave dan

Lucifer di Bandung. Band-band ini selain memainkan lagu soundtrack anime4

Trend serupa juga diikuti oleh beberapa band di kota Medan. Biasanya

mereka tampil di acara-acara komunitas ataupun bunkasai

juga memainkan lagu-lagu dari band J-Rock Jepang. Selain itu masih banyak

band-band dari kota-kota besar lainnya di Indonesia yang mengikuti trend

tersebut. Band-band J-Rock tersebut sering tampil dalam acara yang bersifat

Jepang, seperti acara Japan Festival di Universitas Indonusa Esa Unggul (Jakarta

Barat), Japan Festival di Margo City (Depok), Japanese Rock Day volume

12,13,14 (Jakarta Selatan), serta Bunkasai yang diadakan diberbagai Universitas

di Indonesia. Melody Maker, Wasabi, Monalisa, Mama Rocker, X-Shibuya,

Chick-en-katsu, Monoimi, Zanrokku, merupakan beberapa band yang sering

melakukan pertunjukan di acara yang bersifat Jepang.

5

4 Film animasi Jepang seperti Samurai X, City Hunter, Gundam, Saint Seiya, Candy-Candy, Detective Conan, Naruto, Dragon ball, dan lain-lain. 5 Festival budaya Jepang

. Beberapa group band

yang kerap membawakan lagu-lagu milik band rock Jepang adalah Marrionate,

Azumi, Shiroyuuki, dan beberapa band lainnya. Selain membawakan lagu dari

band Jepang mereka juga membawakan lagu ciptaan mereka sendiri.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 15: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Berdasarkan pemikiran diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang trend Japanese Rock dan Visual Kei. Ada beberapa alasan mengapa

penulis tertarik pada topik ini. Pertama, penampilan V-Kei dan gaya bermusik

band Japanese Rock mampu menjadi sebuah trend di kalangan anak-anak muda

Indonesia, walaupun jenis musik ini tergolong musik minoritas dalam industri

rekaman Indonesia. Hal tersebut menyebabkan pendengar/penikmat musik ini

masuk dalam kategori pendengar minoritas. Kedua, J-Rock dan V-Kei ini sering

menjadi topik diskusi para pendengar/penikmatnya diberbagai forum di internet.

Ketiga, banyak musik popular di Medan yang telah dibahas dan dijadikan sebuah

skripsi, seperti perkembangan musik Progressive Metal, perkembangan musik

EMO, perkembangan musik keroncong, seni pertunjukan dangdut, dan lain

sebagainya, sedangkan Japanese Rock dan Visual Kei belum pernah dibahas. Oleh

karena itu, muncul ketertarikan saya untuk membuat tulisan tentang trend J-Rock

dan V-Kei di Indonesia umumnya, dan Medan khususnya.

Berdasarkan hal di atas, adapun judul skripsi ini adalah “Trend Japanese

Rock dan Visual Kei Dalam Konteks Pertunjukan Musik Popular di Indonesia :

Studi Kasus Group-Group Band di Medan”.

1.2 Pokok Permasalahan

Adapun yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana fenomena Japanese Rock dan Visual Kei di Indonesia?

2. Bagaimana trend Japanese Rock (hal tentang musik) serta Visual Kei

(hal tentang performance) dalam konteks pertunjukan group band

beraliran J-Rock di Medan?

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 16: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Adapun yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

a) Untuk melihat bagaimana fenomena Japanese Rock dan Visual Kei

di Indonesia.

b) Untuk melihat bagaimana trend Japanese Rock dan Visual Kei

yang mengacu pada musik dan performance dalam konteks

pertunjukan group band beraliran J-Rock di Medan

1.3.2 Manfaat

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah :

a) Memberikan informasi kepada pembaca bagaimana fenomena

Japanese Rock dan Visual Kei di Indonesia.

b) Memberikan informasi kepada pembaca terkait Trend Japanese

Rock dan Visual Kei dalam konteks pertunjukan group band

beraliran J-Rock di Medan yang mengacu pada musik dan

performance-nya.

c) Dapat dijadikan data untuk bahan penulisan selanjutnya tentang

musik Japanese Rock dan Visual Kei

d) Memenuhi salah satu syarat menjadi sarjana seni di Departemen

Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 17: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Konsep merupakan ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda

ataupun gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo,1985:46).

Suatu makna atau pengertian dari sebuah konsep harus didefinisikanan.

Trend merupakan sesuatu yang diikuti oleh orang banyak, bukan satu atau

dua orang saja6

Japanese dalam Kamus Inggris Indonesia (2004:334) artinya orang Jepang

atau Jepang. Rock adalah genre musik yang memiliki karakter keras dan

menghentak-hentak. Yang dimaksud dengan Japanese Rock disini adalah sebuah

genre musik yang berkarakter keras dan menghentak-hentak yang dimainkan oleh

orang-orang (musisi) Jepang. Beberapa karakteristik J-Rock secara umum seperti:

akord yang banyak menggunakan transpose

, sifatnya sementara dan bisa berulang lagi. Pada tulisan ini trend

yang akan dibahas meliputi segi musikal dari musik Japanese Rock, serta hal-hal

yang bersifat visual seperti kostum, dandanan, perilaku bermusik, yang

kesemuanya itu berkaitan dengan Visual Kei. Seluruh musik yang disebarluaskan

melalui media massa baik media cetak, penyiaran ataupun rekaman dapat

dikategorikan sebagai musik popular.

7, banyak memainkan nada-nada

kromatik8

Visual kei merupakan penggabungan dari kata Visual (bahasa Inggris)

yaitu berkenaan dengan sesuatu yang dapat dilihat, dan Kei (bahasa Jepang) yang

, pemilihan nada-nada tinggi yang dominan dalam solo gitar, permainan

tempo bass yang intens, dan lain sebagainya.

6 Netsains.com 7 Penulisan ulang rangkaian melodi atau akord-akord sebuah lagu dengan meninggikan atau merendahkan semua nada dalam rentang jarak tertentu dan menyeluruh. 8 Tangga nada yang jarak antara semua notnya setengah tone saja.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 18: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

mempunyai arti “gaya”. Jadi bisa diartikan bahwa Visual Kei adalah gaya dari

penampilan luar yang dapat dilihat dengan mata. Gaya dari penampilan luar ini

mencakup kostum, rambut, aksesoris, make up, dan perilaku bermusik. Secara

umum, anggota band V-Kei berpenampilan “nyentrik” untuk menarik perhatian,

seperti rambut yang diwarnai, potongan rambut yang “keren” yang tidak pernah

terbayang sebelumnya, make-up tebal yang memiliki kesan feminin, serta kostum

yang “aneh”. Visual Kei terbagi lagi menjadi tiga bagian yaitu angura kei,

eroguro, oshare kei, yang memiliki cirinya masing-masing [baca halaman 27].

Mereka bebas menciptakan gaya berpakaian dan berdandan mereka sendiri yang

mampu menarik perhatian penonton. Oleh karena itu mereka memiliki ciri kostum

sendiri, ada yang mengenakan kimono, ada yang bergaya ke-Eropaan, dan lain-

lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 522), konteks memiliki

dua arti. Arti yang pertama yaitu bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat

mendukung atau menambah kejelasan makna, sedangkan yang kedua adalah

situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian.

Pertunjukan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:1086) artinya

sesuatu yang dipertunjukkan, tontonan. Maksud dari konteks pertunjukan dalam

penelitian ini adalah situasi/hal-hal yang terdapat dalam sebuah

pertunjukan/tontonan, baik itu dari segi audio (segala bentuk musikal yang dapat

didengar ) maupun visual (semua hal yang dapat dilihat dengan mata).

Manuel (1988:2) mengatakan bahwa “kata musik popular telah digunakan secara

umum dalam tulisan-tulisan berbahasa inggris untuk mengartikan musik rakyat

dari seni musik yang diasosiasikan dengan kaum elit. Kata musik popular ini juga

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 19: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

bisa dideskripsikan sebagai bentuk dari musik yang berkembang di abad ini yang

mempunyai hubungan erat dengan media massa”. Sebagai musik yang banyak

disebarluaskan melalui media massa, Japanese rock tergolong sebagai salah satu

jenis musik popular.

Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok

pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, bila peneliti

hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan

diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer

(masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 2003:1).

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa maksud dari judul

penelitian ini yaitu sebuah tulisan yang ingin menggambarkan bagaimana trend

musik Rock Jepang sebagai musik yang rekaman dan penyiarannya telah sampai

ke Indonesia beserta gaya visualnya, diikuti atau ditiru oleh anak-anak muda

Indonesia baik dari segi musikal maupun segi visual yang kemudian diterapakan

dalam situasi pertunjukan mereka, khususnya pertunjukan dari band beraliran rock

Jepang yang ada di Medan.

1.4.2 Teori

Teori adalah serangkaian konsep dalam bentuk preposisi-preposisi yang

saling berkaitan, bertujuan memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu

gejala (Malo dkk, 1985:49-50).

Kemajuan teknologi membantu penyebaran Japanese Rock dan Visual Kei

di Indonesia. Penyebaran berkaitan dengan proses difusi. Difusi (diffusion) adalah

proses penyebaran kebudayaan-kebudayaan secara geografi, terbawa oleh

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 20: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi. Bersamaan dengan penyebaran dan

migrasi kelompok-kelompok manusia di muka bumi, turut pula tersebar unsur-

unsur kebudayaan dan sejarah dari proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan ke

seluruh penjuru dunia (Koentjaraningrat, 2002:227-228,244).

Dalam zaman modern sekarang ini, difusi unsur-unsur kebudayaan yang

timbul di salah satu tempat di muka bumi berlangsung dengan cepat sekali,

bahkan seringkali tanpa kontak yang nyata antara individu-individu. Ini

disebabkan karena adanya alat-alat penyiaran yang sangat efektif, seperti surat

kabar, majalah, buku, radio, film dan televisi (Koentjaraningrat, 2002: 246-247).

Jadi tidak heran jika seandainya gaya bermusik dan gaya Visual musisi Jepang

dalam waktu kurang dari sebulan atau bahkan seminggu telah ditiru oleh remaja di

Indonesia karena adanya televisi, intenet, dan TV kabel.

Dalam menjelaskan konteks pertunjukan Japanese Rock dan Visual Kei,

penulis memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah seni pertunjukan

seperti waktu, tempat, pemain, penonton; kapan dan dimana pertunjukan

dilaksanakan, disajikan untuk apa, dipertontonkan untuk siapa/kalangan mana,

serta bagaimana sifat pertunjukannya. Penjelasan mengenai unsur-unsur musikal

yang membentuk suatu komposisi musik, tentang instumentasi, lirik, dan vocal

berkaitan dengan disiplin ilmu etnomusikologi.

Sloboda dan O’Neill (2001) dalam Djohan (2009:49) mengatakan bahwa

dalam pemahaman sehari-hari, musik seringkali dikaitkan dengan perasaan. Di

satu sisi, musik dianggap sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan, dan di

sisi lain musik dianggap dapat menggugah perasaan pendengarnya. Karena

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 21: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

kedekatannya dengan kehidupan manusia, maka kajian tentang musik hampir

selalu terkait dengan kajian tentang perilaku manusia.

Penulis akan menggunakan ”Teori Emosi” untuk melihat perilaku pemusik

dan penonton selama pertunjukan berlangsung. Emosi dimaknai sebagai cepat

lambat (elemen tempo) atau keras dan lembutnya (elemen dinamika) sebuah

komposisi musik. Emosi menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan perasaan

ataupun hal-hal yang dapat dirasakan dari penyajian sebuah musik. Musik diakui

mempunyai kekuatan untuk mengantar dan menggunggah emosi (Djohan,

2009:86-87).

1.5 Metode Penelitian

Metode disini diartikan sebagai suatu cara yang digunakan oleh penulis

dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang penulis pergunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh objek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain. Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah mengutamakan proses daripada

hasil. Perhatian penelitian kualitatif lebih ditekankan pada bagaimana gejala

tersebut muncul (Arikunto, 2002:14).

Dalam metode penelitian kualitatif, tahapan-tahapan penelitian secara

umum terdiri dari tahap Pra-lapangan dan tahap Pekerjaan lapangan.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 22: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

1.5.1 Studi Kepustakaan

Sebelum melakukan penelitian lapangan, pada tahap pra-lapangan penulis

terlebih dahulu akan melakukan studi pustaka dengan membaca bahan bacaan

yang memiliki relevansi dengan topik penelitian. Bahan bacaan bisa berupa buku,

majalah, jurnal, artikel, maupun skripsi. Musik Populer yang ditulis oleh Mauly

Purba dan Ben M. Pasaribu, 2006; Musik dan Kosmos karya Shin Nakagawa,

2000; Psikologi Musik karya Djohan, 2009; merupakan buku-buku yang saya

gunakan dalam menulis skripsi ini, dan masih ada beberapa buku lainnya yang

relevan dengan topik penelitian. Penulis tidak menemukan buku khusus yang

menulis tentang Japanese rock dan Visual Kei, oleh karena itu penulis mencari

artikel dan informasi lain yang memiliki relevansi melalui internet.

1.5.2 Pengamatan

Pengamatan dalam metode penelitian kualitatif meliputi keseluruhan

kejadian, kelakuan, dan benda-benda pada latar penelitian.

Mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses. Untuk mengamati

kejadian yang kompleks dan terjadi serentak, pengamat diseyogiakan

menggunakan alat bantu misalnya kamera, video tape dan audio-tape recorder.

Kejadian tersebut kemudian dapat diamati dan dianalisis setelah rekamannya

diputar kembali (Arikunto, 2002:205).

Harsja W. Bachtiar dalam Koenjtaraningrat (1973:149-151)

mengemukakan dua macam pengamatan yaitu :

Metode pengamatan terkendali. Dalam pengamatan terkendali, para

pelaku yang akan diamati diseleksi dan diamati dalam ruang/tempat

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 23: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

1. kegiatan. Tidak memungkinkan bagi orang yang menjadi sasaran

penelitian untuk melihat peneliti yang mengamati mereka, karena

peneliti biasanya mengamati dari kaca jendela.

2 Metode pengamatan terlibat. Yang menjadi sasaran pada pengamatan

ini adalah orang/pelaku. Oleh sebab itu, dalam mengumpulkan bahan

yang diperlukan peneliti mempunyai hubungan dengan para pelaku

yang diamatinya. Sasaran penelitian harus diamati di tempat mereka

dijumpai. Artinya, orang yang menjadi sasaran penelitian menyadari

kehadiran si peneliti. Berbeda dengan pengamatan terkendali, pada

pengamatan terlibat peneliti tidak perlu bersembunyi saat mengamati

dan tidak juga mengakibatkan perubahan pada kegiatan yang diamati

karena kehadirannya.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode

pengamatan terlibat karena orang yang menjadi sasaran penelitian menyadari

kehadiran penulis. Melalui pengamatan ini peneliti dalam mengumpulkan bahan

keterangan yang diperlukan tidak perlu bersembunyi tapi juga tidak

mengakibatkan perubahan oleh kehadirannya pada kegiatan yang diamati.

1.5.3 Wawancara

Untuk mendapatkan keterangan secara lisan dari responden, penulis akan

melakukan wawancara.

Metode wawancara dibagi kedalam dua golongan besar yaitu :

1. Wawancara berencana, yang selalu terdiri dari daftar pertanyaan yang

telah direncanakan dan disusun sebelumnya.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 24: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

2. Wawancara tidak berencana, yang tidak mempunyai persiapan sebelumnya

dari suatu daftar pertanyaan. Wawancara tidak berencana ini dibagi lagi

kedalam (a) metode wawancara berstruktur yaitu pedoman wawancara

yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list, dan (b)

metode wawancara tak berstruktur yaitu wawancara yang hanya memuat

garis besar yang akan ditanyakan. Kreativitas pewawancara sangat

diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis ini banyak tergantung

dari pewawancara.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya wawancara terbagi atas dua, yaitu :

1. Wawancara tertutup, terdiri dari pertanyaan yang bentuknya sedemikian

rupa sehingga kemungkinan jawaban dari responden atau informannya

terbatas.

2. Wawancara terbuka, terdiri dari pertanyaan sedemikian rupa bentuknya

sehingga responden atau informan tidak terbatas jawabannya dan dapat

memberi keterangan atau cerita yang panjang.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua jenis wawancara, yaitu

wawancara berencana dengan menyusun daftar pertanyaan, serta wawancara

terbuka agar mendapatkan keterangan yang panjang. Selama wawancara peneliti

akan mendengarkan dengan penuh perhatian segala hal yang diceritakan

informan, juga keterangan yang mungkin tidak diperlukan. Wawancara juga bisa

dilakukan melalui telepon, email, dan melalui situs-situs pertemanan.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 25: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

1.6 Kerja Laboratorium

Kerja laboratorium adalah kerja dimana penulis akan mulai melakukan

pengolahan data dengan menyeleksi semua data yang terkumpul setelah

melakukan penelitian lapangan. Pada tahap ini, data yang diperlukan akan

dikumpulkan dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah laporan

dalam bentuk skripsi.

1.7 Lokasi Penelitian

Untuk kegiatan penelitian, penulis memfokuskannya di kota Medan.

Acara bunkasai selalu berlokasi di lapangan parkir Fakultas Sastra USU, yang

diselenggarakan oleh mahasiswa/mahasiswi jurusan Sastra Jepang Fakultas

Sastra, Universitas Sumatera Utara. Selebihnya pertunjukan tidak memiliki lokasi

yang tetap. Oleh karena itu, penulis akan melakukan pengamatan ke beberapa

pertunjukan musik dimana band beraliran Japanese Rock kota Medan akan tampil.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 26: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

BAB II

JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI :

SEJARAH, KARAKTERISTIK, KEBERADAAN

Japanese rock atau biasa disingkat J-Rock merupakan salah satu genre

musik popular Jepang. Sebenarnya orang-orang Amerika lah yang membuat

istilah ini karena di Jepang sendiri mereka tidak memakai istilah J-Rock. Orang-

orang menyebut istilah J-Rock untuk menyebut band Jepang yang membawakan

musik Rock, sama seperti istilah American Rock (Rock yang dimainkan orang

Amerika) dan Brit Pop (musik Pop di Inggris). Di Jepang, genre musik modern

seperti rock, pop, dance, dan lainnya berada di bawah naungan J-Pop9

Menurut sejarahnya, musik rock masuk ke Jepang ketika musik rock n

roll menjadi trend baru di Jepang pada tahun 1956. Saat itu group musik country

Kosaka Kazuya dan Wagon Master merilis lagu “Heartbreak Hotel” milik Elvis

Presley. Gaya musik ini disebut Rockabilly

.

10

rock

. Walaupun hanya berlangsung

singkat selama tahun 1950-an, gaya bermusik rockabilly berpengaruh besar

terhadap musik dan budaya populer.11

Rockabilly ditampilkan diberbagai Klab Jazz melahirkan musisi-musisi

seperti Mickey Curtis, Masaaki Hirao, dan Keijiro Yamashita. Tidak ada literatur

Berikut ini akan dipaparkan

bagaimana sejarah musik rock di Jepang.

2.1 Sejarah Musik Rock Jepang

9 Di Jepang, istilah J-Pop digunakan untuk membedakan gaya musik modern dengan musik klasik Jepang yang disebut dengan Enka (bentuk ballad dari Jepang tradisional). 10 Rockabilly adalah salah salah satu gaya paling awal dan paling berpengaruh dalam musik rock n' roll yang muncul di tahun 1950-an. Elvis Presley adalah bintang rockabilly yang paling terkenal 11 Id.wikipedia.org

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 27: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

yang menjelaskan secara pasti kenapa rockabilly di tampilkan di klab Jazz.

Penulis berfikir kemungkinan hal itu terjadi dikarenakan musik modern yang

pertama kali masuk ke Jepang adalah musik Jazz, sehingga banyak tempat

pertunjukan saat itu diperuntukkan hanya untuk menggelar musik jazz.

Puncak kepopuleran rock n’ roll terjadi pada tahun 1959. Ketika itu

muncul sebuah film tentang pertunjukan group musik rock n’ roll di Jepang.

Namun rock n’ roll mulai kehilangan pamornya bersamaan dengan turunnya

pamor rock n’ roll di Amerika Serikat. Banyak group rock n’ roll Jepang yang

hanya meniru rock n’ roll Amerika. Kepopuleran tersebut surut di penghujung

tahun 1950-an dan digantikan oleh era cover pops (Kaba Popsu), dimana musisi

belajar bermain musik dan menterjemahkan lirik lagu-lagu populer Amerika. The

Venture mengunjungi Jepang tahun 1962, dan mereka yang menyebabkan

munculnya gerakan “gitar listrik” (Eleki Boom). Gerakan ini yang membuat

banyak penggemar musik rock berganti identitas dari pendengar setia menjadi

musisi rock. Hal tersebut semakin mudah terwujud ketika gitar elektrik produksi

dalam negeri dijual dengan harga murah. Yuzo Kayama dan Takeshi Terauchi

adalah pemain gitar listrik yang terkenal.12

Sekitar tahun 1964-an, Surf music atau musik Ereki (Eleki) mencapai

puncak kepopuleran setelah

Muhammad Sulhan dalam Identitas

dan Budaya Konsumtif (Prajarto, 2004:236) mengatakan bahwa perjalanan hidup

manusia yang selalu ditandai dengan krisisnya identitas menjadi faktor yang

membuat mereka selalu menemukan identitas-identitas baru.

Fujimoto Koichi merekam lagu The Astronauts dan

The Ventures dengan lirik bahasa Jepang yang kemudian menjadi hits. Tahun

12 Id.wikipedia.org/wiki/J-Pop

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 28: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

1965, band lokal Tokyo Beatles merilis piringan hitam berisi lagu-lagu The

Beatles dengan lirik bahasa Jepang tentunya. The Beatles adalah band rock

pertama yang menggelar konser di Nippon Budokan tahun 1966. Masyarakat

percaya bahwa The Beatles akan menyebabkan kenakalan remaja di konser

tersebut. Pemerintah Jepang kemudian mengerahkan polisi anti huru hara untuk

mengamankan penggemar-penggemar remaja. The Beatles kemudian

menyebabkan lahirnya gerakan Group Sounds (Gurupu Saunzu) di Jepang.

Sebagian besar musisi Jepang merasa bahwa mereka tidak bisa menggunakan

bahasa Jepang untuk lagu-lagu rock yang baru, sehingga jaman ini secara bertahap

menurun. Sebagai hasilnya, muncul perdebatan “apakah kita harus menyanyikan

lagu rock di Jepang?”, “apakah kita harus menyanyikannya dalam bahasa

inggris?”, antara Happy End dan Yuya Uchida tentang musik rock Jepang.

Perdebatan ini kemudian dikenal dengan “kontroversi rock bahasa Jepang”

(Nihonga Rokku Ronso). Namun Happy End membukitikan bahwa musik rock

bisa dinyanyikan dalam bahasa Jepang.13

Penghujung tahun 1960-an hingga pertengahan 1970-an terdapat musisi

rock seperti

Joe With Flower Travellin' Band, Mickey Curtis & Samurai, Blues

Creation, serta group rock seperti Carol, dan sebagainya. Selain itu muncul aliran

musik rock dari Kansai (Blues Rock), Fukuoka (Mentai Rock), dan Okinawa

(Okinawan Rock). Folk Rock muncul dibawa oleh Takuro Yoshida dan Yosui

Inoue yang dipengaruhi oleh Bob Dylan. Walaupun banyak group musik rock

yang terkenal pada pertengahan 1970-an, musik rock masih belum bisa diterima

oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun keadaan ini dirubah oleh band Carol

13 Id.wikipedia.org/wiki/J-pop

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 29: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

yang didirikan Eikichi Yazawa dan tiga tokoh rock ternama yaitu Sera Masanori

& Twist, Shinji Harada, Char, yang dikenal sebagai "tiga besar dalam rock"

(rokku gosanke). Musik rock semakin mudah diterima lagi oleh masyarakat berkat

Southern All Star, The Alfee, Kenji Sawada, dan Godiego.14

Sejak akhir tahun 1970-an, group musik rekaman dari label indies kian

popular sehingga menyebabkan terjadinya “Band Boom” di Jepang pada

pertengahan 1980-an. Muncul aliran-aliran seperti punk rock, new wave, techno

pop, hard rock, dan heavy metal. Group musik yang mewakili seperti Bow Wow,

Loudness, Yellow Magic Orchestra, Anthem, 44Magnum, dan sebagainya.

Boowy yang memulai debutnya tahun 1982 adalah band yang mempunyai

pengaruh kuat dalam dunia musik rock Jepang.15

Tahun 1989, X-Japan memulai debutnya dan berhasil membuat musik

heavy metal diterima oleh semua kalangan masyarakat Jepang. X-Japan yang

berpenampilan nyentrik inilah yang secara perlahan-lahan meruntuhkan dominasi

musik pop pada saat itu. Ditambah lagi saat itu group band Guns N’ Roses sedang

“booming” di Jepang dan memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam merubah

pandangan masyarakat terhadap jenis musik Rock. Hide (gitaris X-Japan) mulai

dijagokan sebagai icon musik Rock Jepang saat itu dan mempelopori sebutan

khusus untuk musik mereka dengan nama Japanese Rock. Berbeda dengan band

Loudness yang merupakan band hard rock dari Jepang dimana warna musiknya

lebih ke barat-baratan, permainan gitar dan warna musik Hide memiliki warna

tersendiri yang banyak mengilhami band-band J-Rocks berikutnya.

16

14 Id.wikipedia.org/wiki/J-Rock 15 http”//moer.multiply.com/journal/Elaborasi musik Indonesia-Jepang_dari Gesang sampai Utada Hikaru 16 http:// e-punk.blog.friendster.com/2007/12/hide pelopor trend visual kei ala j-rock

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 30: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Dalam waktu yang hampir berdekatan, lagu yang bertemakan kritik sosial

yang dilihat dari sudut pandang generasi muda juga mencapai ketenaran. Melodic

Hardcore muncul sebagai aliran baru yang dibawa oleh Hi-Standard, Snail ramp,

Nicotine, dan Kemuri. Hi-Standard adalah group yang memulai menggunakan

lirik bahasa Inggris yang sekarang ini sudah tidak asing kita dengar. Shonen Knife

merupakan band Jepang yang berhasil menjadi pembuka konser Nirvana pada

tahun 1993. Puncak kepopuleran Blankey Jet City dan Thee michelle gun elephant

menutup akhir dekade 1990-an. Konser-konser di alam terbuka sering diadakan

pada saat itu, contohnya seperti Fuji Rock Festival.

Awal tahun 2000-an diramaikan group musik seperti Stance punks,

Gagaga SP, dan Going Steady, dan Acidman. Pertengahan tahun 2000-an banyak

sekali group-group bergenre Melodic Hardcore dan Emocore bermunculan,

seperti Ellegarden dan Asian Kung-Fu Generation. Bump of Chicken dan Sambo

Master yang berada pada aliran utama (mainstream) adalah kelompok Japanese

Rock yang popular pada masanya.17

17 Id.wikipedia.org/wiki/J-Rock

.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 31: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Tabel 1: Sejarah Musik Rock Jepang

Masa / Era

Gerakan/ Gaya

Genre / Irama

Musisi Yang Mewakili

Era 1950-an - - Rock n’ Roll Mickey Curtis, Masaaki Hirao, Keijiro Yamashita

Kaba Popsu / Cover Pop (akhir dekade 1950-an)

- - Liverpool Sound

Yuya Uchida, Isao Bito

Ereki (1964-an –1965)

British Invasion

- Surf music (musik eleki),

- Liverpool Sound

Terauchi Takeshi to Buru Jinzu (Takeshi Terauchi dan Blue Jeans), Fujimoto Koichi, Yuzo Kayama, Tokyo Beatles

Gurupu Saunzu ( GroupSounds, 1960-an)

British Invasion

- Kayokyoku atau Wasei

Pop

Jockey Yoshikawa and His Blue Comets, The Spiders, RC Succession, Blue Creation, Carol, Happy End, The Mops,dll.

Era 1960-an hingga 1970-an

- -Blues Rock -Okinawan

Rock -Mentai Rock

Ueda Masaki and South to South, West Road Blues Band, Murasaki, Break Down, San House

Era Rock Jepang hingga 1980-an

- -Folk Rock Takuro Yoshida, Yosui Inoe, Garo, NSP, dll.

New Wave ( 1980-an )

- - Punk Rock - New Wave -Techno pop - Hard Rock - Heavy Metal

BOW WOW, Loudness, Anthem, 44Magnum, Plastics, Anarchy, Hound Dog, Yellow Magic Orchestra, dll.

Era Band Boom hingga akhir Band Boom (1980-an-1990-an)

Shibuya Kei Visual Kei

- Heavy Metal - Melodic hardcore - Rockin

- Mentai Rock

The Flipper’s Guitar, Pizzicato Five, Salon Music, X-Japan, Luna Sea, Glay, L’Arc En Ciel, Judy and Mary, Hi-Standard, Snail Ramp, Nicotine, Boredoms, dll.

Tahun 2000-an Visual Kei, Sheisun Punk

- Melodic hardcore

- Emocore - Mixture Rock, dll

Stance Punks, Gagaga SP, Going Steady, Bump Of Chicken, Asian Kung-Fu Generation, Acidman, Dir En Grey, dll.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 32: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

2.2.1 Warna Musik

Japanese Rock menggunakan ensambel musik modern seperti instrumen

gitar, bass, drum, keyboard/synthesizers, dan vokal. Instrumen tambahan seperti

piano dan biola juga digunakan oleh beberapa group band pada lagu-lagu yang

mendapat pengaruh musik klasik, seperti lagu Malice Mizer yang berjudul

Gardenia. Musisi Jepang menyukai hal-hal yang sulit. Misalnya saja dalam

penggunaan akord seperti Asus4, G6, Fdim, Cmaj7, Faug, yang terkesan sulit

dimainkan oleh pemusik pemula yang belum begitu mengenal semua akord.

Mereka suka menggunakan akord-akord seperti itu daripada harus menggunakan

akord seperti Am, G, F, atau C. Salah satu ciri khas musik Japanese rock bisa

dilihat dari pola ritem drumnya.

Contoh pola ritem drum pada lagu “Dahlia” milik band X-Japan ( Sumber : Guitar Pro 5 )

Contoh pola ritem drum pada lagu “C’est La Vie” oleh band L’arc En Ciel ( Sumber : Guitar Pro 5 )

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 33: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Progresi akord gitaris Jepang kebanyakan terpengaruh progresi akord

musik jazz dan musik klasik. Akord-akord minor 7th dibawakan dengan enerjik

pada saat improvisasi gitar. Selain itu yang membuat lagu-lagu Japanese Rock

terdengar unik adalah pada saat progresi akord yang sering menggunakan progresi

akord ascending18 atau descending19 setengah nada, seperti A-Ab-G-Gb atau A-

A#-B-C.

Pogrresi akord descending pada lagu “Bravery” oleh L’arc En Ciel ( Sumber : Guitar Pro 5 )

18 Progresi akord naik 19 Progresi akord turun

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 34: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Dalam teknik permainan bass terdapat istilah “walking bass” atau “bass

jalan”. Rangkaian not bass terus bergerak cepat naik dan turun. Bass tidak hanya

memainkan akord saja, tetapi juga memainkan melodi dengan improvisasi-

improvisasi. Meskipun begitu, tidak semua lagu menggunakan teknik permainan

bass seperti itu, tergantung kebutuhan lagunya juga. Selain itu permainan bass dan

ritem gitar memainkan pola melodi dasar yang sama, hanya saja di bagian-bagian

tertentu masing-masing berimprovisasi. Kabarnya improvisasi-improvisasi inilah

yang menandakan kekhasan musik Japanese Rock.

Contoh bass dan gitar yang memainkan pola melodi dasar yang sama ( Sumber : Guitar Pro 5 )

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 35: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Permainan bass memiliki banyak variasi akord dibandingkan akord utama

lagu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika akan pindah ke nada A, bass bebas

bermain / berputar-putar ke E atau D atau C# (dan seterusnya asalkan tidak keluar

dari tangga nadanya) terlebih dahulu sebelum sampai ke nada A yang di tuju. Bass

juga tidak harus mengikuti ketukan drum. Ketika progressi akord teknik

permainan bass biasanya di slide (diseret) dan dimainkan dengan menggunakan

pick20

20 Piranti untuk memetik senar gitar

. Birama-birama simetris seperti 4/4 atau 3/4 umum digunakan dalam musik

ini. Tempo musik Japanese rock berkisar antara 100-220 bpm (beat per minute).

Terkadang musisi Jepang suka membuat intro yang dimulai dengan nada minor,

kemudian reff-nya pindah ke nada major. Model seperti ini akrab kita dengar pada

soundtrack anime. Kebanyakan Tekstur musiknya polifoni dan lagunya repetitif.

Musik Japanese Rock penuh dengan variasi. Variasi bisa dalam hal penggunaan

melodi, akord, dan juga variasi musik dalam satu artis. Variasi musik dalam satu

artis maksudnya adalah satu artis/musisi bisa memiliki berbagai jenis variasi genre

dalam lagu-lagunya. Lar’c En Ciel misalnya, meskipun aliran musiknya

alternative, tetapi mereka selalu memadukannya dengan genre lain seperti jazz,

dance, pop, soul, bahkan klasik. Selain itu ada juga The Gazette yang menyajikan

berbagai genre musik dalam tiap albumnya. Mereka suka bereksperimen dengan

musik mereka, ada yang bernuansa soft ballad, punk rock, dan juga terdapat unsur

hip hop. Dir en Grey sebagai band trash metal juga menciptakan lagu yang

berunsur pop. Intinya band-band Jepang tersebut tidak mau membuat musik yang

terdengar monoton.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 36: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

2.2.2 Karakter Sound

Karakter Sound Japanese rock terdengar tipis dan cempreng. Kalau untuk

musik yang metal equalisasinya lebih ke mid dan trebelnya lebih besar, sedangkan

untuk yang punk-nya sendiri trebelnya dominan. Untuk karakter sound bass-nya

sendiri cenderung low bright. Tetapi masing-masing musisi mempunyai

pengaturan sound sesuai selera mereka, misalnya saja Dir en Grey dimana sound

gitarnya lebih berat dan banyak low tune

2.2.3 Tangga Nada

Tangga nada yang digunakan adalah pentatonic mayor, pentatonic minor,

dan tangga nada kromatik. Tidak seperti musik barat, second major (sol dan la)

tidak digunakan dalam musik Jepang, kecuali seni musik sebelum musik rock

menjadi popular di Jepang. Walaupun semua musik yang berada di bawah

naungan J-pop terdengar menjadi lebih barat seiring proses waktu, namun masih

terpengaruh tangga nada pentatonic Jepang dan distortional tetrachord. Tangga

nada pentatonik Jepang dibagi menjadi :

Tangga nada Hirajoshi = W-H-2-H-2

tangga nada Iwato = H-2-H-2-W

Tangga nada Kumoi = 2-H-2-W-H

Tangga nada Hon Kumoi Shiouzhi = H-2-W-H-2

Tangga nada Chinese ,Raga Amritavarsini = 2-W-H-2-H

Keterangan :

W = Whole tone (interval satu)

H = Half tone (interval setengah)

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 37: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

2.2.4 Vokal

Vokal dalam Japanese Rock sering menggunakan teknik falseto. Biasanya

vokalis memiliki karakter yang kuat dan khas serta skill (kemampuan) yang

tinggi. Bukan vokalis wanita saja yang memakai teknik falsetto yang menjadi ciri

khas seorang vokalis, tetapi vokalis pria juga menggunakan teknik yang serupa.

Vokalis pria mampu menjangkau nada-nada tinggi sehingga suara mereka

menyerupai suara wanita. Nada-nada tinggi ini kemudian digabung dengan teknik

falseto dan vibrasi yang menjadi ciri penyanyi Jepang.

2.2.5 Lirik Lagu

Banyak lagu-lagu Japanese Rock seperti rock barat yaitu bercerita tentang

isu politik. Meskipun bercerita tentang isu politk, tapi lagu tersebut didesain yang

sesuai untuk anak-anak muda dengan lirik yang “bersih”. Musisi-musisi dari

berbagai genre mulai menyanyikan lagu-lagu tentang kehidupan seperti cinta,

sekolah, dan isu lainnya. Walaupun begitu, J-Rock masih mempertahankan image

“pemberontakan” yang dilihat sebagai bentuk protes sosial.

2.2.6 Performance

Diluar segi musikal, Japanese Rock juga memiliki karakter/ciri dari segi

performance. Performance menjadi bagian penting dalam Japanese Rock yang

meliputi kostum dan aksi panggung. Fesyen dan perilaku bermusik musisi yang

unik membuatnya berbeda dari musik rock barat. Musisinya sendiri muncul

dengan versi berbeda dari image rocker yang sebagaimana mestinya. Untuk

kostum, para musisi biasanya mengangkat tema Visual Kei atau gaya visual dalam

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 38: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

berpakaian. Selain itu aksi panggung yang menarik juga mereka tampilkan.

Misalkan saja band Dir En Grey. Vokalisnya kerap melakukan tindakan-tindakan

menyakiti diri sendiri, seperti mencakar-cakar dadanya hingga berdarah,

mensayat-sayat bagian dari tubuhnya, dan mencabut gigi tanpa bius dalam suatu

pertunjukan.

2.3 Visual Kei Sebagai Identitas Musisi Japanese Rock

Setelah berakhirnya Perang Dunia ke II terjadi perubahan besar-besaran di

Jepang. Saat itu ada komunitas yang “terbuang” dari masyarakat yang berbicara

tidak hanya melalui mulut dan tulisan, tetapi juga lewat penampilan. Komunitas

yang mayoritas adalah kaum laki-laki ini tampil dengan mengenakan berbagai

macam aksesoris dan berdandan maupun berperilaku seperti seorang perempuan.

Melalui apa yang mereka pakai, mereka berbicara tentang segala hal, mulai dari

hal politik, segala sesuatu yang under pressure (dibawah tekanan), hingga

masalah yang menyangkut psikologis. Cara berdandan dan berperilaku mereka

seperti itu yang kabarnya melahirkan visual kei. Saat itu visual kei mengacu pada

cara berdandan dan berperilaku komunitas tersebut dalam kesehariannya. Seiring

dengan perubahan jaman, perlahan-lahan komunitas ini mengalami “mati suri”

dikarenakan banyak orang Jepang yang lebih memilih bunuh diri untuk

menyelesaikan masalah, daripada harus tenggelam dalam penderitaannya

sendiri.21

21

Namun Pada masa sekarang, Visual Kei ( vijuaru kei ) mengacu pada

sebuah gerakan yang dilakukan musisi Jepang yang ditandai dengan penggunaan

http://id.wikipedia.org/wiki/visual_kei

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 39: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

tata rias, gaya rambut yang aneh, kostum dan asesoris yang “ribet” yang mulai

popular sekitar tahun 1990-an.22

X-Japan merupakan band yang benar-benar mengangkat trend “Visual

Shock” (penampilan yang nyentrik) saat bermusik sampai akhirnya gaya ini

menjadi populer. Hal itu bersamaan dengan kemunculan band dari belahan dunia

barat, KISS, yang sedang populer di Jepang tahun ‘80-an. Hide

23

Visual Kei merupakan hasil kreatifitas dari band-band Jepang yang

mengutamakan penampilan visual untuk menarik perhatian penikmat musik

Jepang. Anggota band V-Kei senang memakai make-up yang mencolok, unik, dan

kostum yang rumit dalam setiap performance mereka. Umumnya anggota band

Visual Kei adalah pria. Keunikannya adalah mereka suka memakai make-up dan

(gitaris X-Japan)

adalah orang yang menggagas Visual Kei ala Japanese Rock dan konsep “Visual

Shock” yang kini diikuti oleh banyak musisi-musisi Japanese Rock.

Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Sumarwan (2002:170) ,

salah satu sikap dan perilaku yang dipengaruhi oleh budaya adalah pakaian dan

penampilan. Melalui pakaian dan penampilan inilah para anggota band

menjadikan Visual Kei sebagai identitas mereka untuk memperoleh perhatian.

Identitas secara psikologis selalu dilekatkan dengan eksistensi diri, yang melihat

seseorang menggambarkan dirinya dalam lingkup dunia sosial, sebagai orang

yang berada di tengah orang banyak (Sulhan dalam Prajarto, 2004:237). Jadi

Visual Kei mereka gunakan dengan tujuan untuk menunjukkan eksistensi mereka

kepada masyarakat. Fashion dan make-up bagi band Japanese Rock sendiri sama

pentingnya dengan jenis lagu yang mereka bawakan.

23 Sejak mengenal musik dari group Rock seperti Kiss dan Bow Wow, sejak saat itu pula Hide begitu tertarik dengan karakter band yang memiliki penampilan visual yang nyentrik dan bergaya.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 40: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

kostum yang terkesan feminin atau androgynous meskipun mereka adalah laki-

laki. Di Jepang sendiri hal itu disebut Bishounen atau pria cantik karena dikatakan

sebagai wanita bukan, dikatakan pria juga bukan. Musik dari band V-Kei dikenal

luas dikalangan pendengar musik underground atau indie yang terdiri dari banyak

genre seperti heavy metal, elektronika, dan lain-lain. Memasuki tahun 2000-an,

banyak band-band Visual Kei yang mulai bereksplorasi dengan musik dan

penampilan mereka. Sebelumnya Visual Kei identik dengan penampilan

gothic/dark. Sesuai dengan sifat budaya yang selalu berubah seiring

perkembangan zamannya, Visual Kei kemudian terbagi menjadi beberapa jenis,

diantaranya Angura Kei, Eroguro, dan Oshare Kei.

Angura Kei (Underground Style) digunakan oleh perkumpulan teater

independen di Jepang dengan niat untuk membuat sesuatu yang original (asli) dan

bersifat “Japanese”. Angura diambil dari kata “Andaruguraundo” yaitu pelafalan

orang Jepang untuk menyebut Underground.

Gambar 1: Contoh Angura Kei

Eroguro memfokuskan pada nuansa horor dan imej cross-gender.

Umumnya anggota band menggunakan visual shock tidak hanya dari segi visual

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 41: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

dan pertunjukan live-nya saja, tetapi juga pada lirik lagu yang memiliki kesan

humor.

Gambar 2: Contoh Eroguro

Sedangkan Oshare Kei pertama kali muncul di Jepang sekitar tahun 2001.

Secara harafiah, Oshare artinya pesolek atau peraga. Seiring perkembangan

zaman istilah ini berubah dan lebih sering digunakan untuk menunjukkan sesuatu

atau seseorang yang fashionable dan stylish. Anggota band Oshare Kei cenderung

berpenampilan ceria, memakai kostum dengan warna-warna yang terang/cerah,

terkesan remaja dan trendy seperti fashion anak-anak muda Harajuku pada

umumnya.

Gambar 3: Contoh Oshare Kei

Seiring dengan perkembangnnya, semakin banyak band yang muncul

dengan inovasi baru dalam berpenampilan. Dandanan menjadi hal yang sangat

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 42: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

penting bagi mereka karena itulah ciri khas mereka sebagai band Visual Kei.

Namun, semakin terkenalnya band-band Visual Kei di masyarakat, lambat laun

beberapa band tersebut juga meninggalkan dandanan Visual mereka dan lebih

fokus bermusik, contohnya Laruku dan Dir En Grey. Alasannya tidak begitu jelas,

melalui media massa opini publik dibiarkan tergiring begitu saja. Jadi ada yang

menganggap bahwa band-band tersebut tidak perlu bersusah payah lagi untuk

berdandan yang aneh-aneh dan menghabiskan banyak uang untuk kostum dan

make up. Tanpa harus melakukan hal itupun, pada kenyataannya masyarakat

sudah mengenal mereka. Yang mereka lakukan kini hanyalah memikirkan

bagaimana membuat musik yang bagus dan disukai orang banyak. Hal seperti ini

memang lazim terjadi disana, walaupun masih banyak juga yang setia dengan

dandanan mereka.

2.4 Keberadaan Japanese Rock dan Visual Kei dalam Industri Musik di

Jepang

Sejak dahulu orang Jepang sudah terkenal sebagai orang yang sangat

mencintai bangsanya, yaitu dengan cara mencintai segala hal yang berhubungan

dengan negaranya. Terbukti dari banyaknya musisi Jepang yang setia terhadap

label lokal sehingga label-label lokal berhasil menjadi “raja” dalam industri

rekaman di negeri sendiri. Tidak heran jika pasar Jepang menjadi pasar kedua

terbesar di dunia setelah Amerika Serikat.24

24 Baca artikel “Major Label Penguasa Industri Musik Dunia” oleh Indriarti Yulistiani, 5 Juli 2009 dalam http://jagatalun.com/2009/07/05/major-label-penguasa-industri-musik-dunia.

Beberapa hal seperti anime, visual

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 43: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

kei, video game, dorama25, music show26, boyband, idol image27

Besarnya pasar Jepang tentu saja menarik minat para label utama dunia.

Kuatnya label lokal

, dan forum

“jejepangan” turut mendongkrak industri musik di Jepang.

28 membuat label asing sulit untuk masuk, apalagi menguasai

pasar musik Jepang. Hal ini membuat artis-artis Jepang tidak merasa perlu untuk

memperluas pasarnya dengan menggarap pasar internasional. Faktor bahasa dan

kondisi album rekaman para artis Jepang yang lebih mementingkan tampilan artis

dan musisi dibandingkan kualitas bermusik mereka, membuat album artis Jepang

juga sulit menembus pasar internasional.29

Masa kebangkitan band-band Visual Kei terjadi sekitar tahun 1988 sampai

1991 dengan band-band seperti X-Japan, Derlanger, dan masih banyak lagi.

Ketenaran mereka juga sampai ke Negara lain seperti Korea, Cina, Hongkong,

Kenyataan bahwa para musisi Jepang baik penyanyi solo ataupun group

band yang lebih mementingkan tampilan artis daripada kualitas musik mereka

tidak bisa dipungkiri, walaupun tidak semua musisi seperti itu. Banyak juga dari

mereka yang walaupun mementingkan aspek tampilan luar tetapi memiliki

kualitas musik yang bagus pula. Hal itu terbukti dari beberapa group band yang

memiliki kemampuan yang baik dalam bermusik dengan lagu-lagu yang banyak

diminati masyarakat.

25 Berbeda dengan di Indonesia dimana kebanyakan lagu soundtrack sinetron adalah lagu-lagu yang sudah terkenal terlebih dahulu baru kemudian dijadikan soundtrack, kalau di Jepang kebalikannya. Justru dorama tersebut yang ikut mengangkat kepopuleran lagu temanya 26 Pertunjukan musik dimana banyak penyanyi yang tampil sebagai bintang tamu ataupun program yang menampilkan tangga lagu. Kalau di Indonesia contohnya seperti acara Hip-Hip Hura, Dahsyat, derings, Inbox, On The Spot, Mantap, MTV Ampuh. 27 Idol Image dikabarkan mengandalkan wajah yang tampan dan cantik, atau biasa kita dengar di Indonesia dengan istilah “jual tampang” untuk mempopulerkan musik mereka 28 penguasaan major label dunia di Jepang hanya mencapai sekitar 48% dari seluruh pasar Jepang. Sedangkan label-label lokal di Jepang menguasai hampir 52% dari seluruh pasar ( data IFPI ) 29 Baca artikel “Major Label Penguasa Industri Musik Dunia” oleh Indriarti Yulistiani, 5 Juli 2009 dalam http://jagatalun.com/2009/07/05/major-label-penguasa-industri-musik-dunia.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 44: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

dan Taiwan. Hal itu Kemudian memunculkan band-band seperti Lar’c En Ciel,

Luna Sea, Malize Mizer, Dir en Grey, di tahun 1991 sampai 1996. Masa ini

menjadi masa keemasan bagi group-group band karena banyak dari mereka yang

mencapai kesuksesan, bahkan beberapa diantaranya berhasil masuk ke major

label.30

30 http//hanayume.wordpress.com/2008/12/01/sejarah singkat visual kei

Laruku (sebutan untuk Lar’c en Ciel) yang mengangkat tema abad

pertengahan pada kostumnya, banyak memasukkan unsur-unsur musik yang lain

seperti musik Hawai. Sedangkan Diru (sebutan untuk Dir en Grey) banyak

menggunakan unsur metal dimana sang vokalis sering menggunakan teknik

Growl, dan nuansa penuh mistik yang dipadu dengan falset terdapat pada lagu

Saku.

Seiring dengan perkembangnnya, semakin banyak band yang muncul

dengan inovasi baru dalam berpenampilan. 12012 dan The Gazette kerap

memakai kostum yang sangat rumit dan sulit ditiru di setiap penampilannya.

Dengan pemakaian make up yang sedemikan rupa membuat para personilnya

berwajah “cantik”. Keberadaan merekapun semakin diakui dan diminati

masyarakat baik dalam maupun luar negeri. Meskipun sulit menembus pasar

internasional, bukan berarti tidak ada sama sekali band Japanese Rock Jepang

dengan penampilan Visual Kei yang berhasil eksis di luar Jepang. Lar’c en ciel,

Dir En Grey, D’espairs Ray, adalah beberapa band yang banyak melakukan

konser dan tour di luar Jepang.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 45: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

BAB III

FENOMENA JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI DI INDONESIA

3.1 Penyebaran Japanese Rock dan Visual Kei

Era perkembangan teknologi yang semakin maju membantu penyebaran

kebudayaan dengan sangat cepat. Proses penyebaran musik popular keseluruh

dunia sangat bergantung oleh media massa31

Internet merupakan salah satu media massa dimana kita bisa mendapatkan

informasi dengan mudah. Kita dapat mengetahui berbagai kejadian di penjuru

dunia dengan cepat karena perbedaan jarak tidak menjadi halangan lagi untuk

memperoleh informasi. Informasi seputar Japanese rock dan Visual Kei dapat kita

temui dibeberapa website khusus seputar budaya Jepang, seperti harajukja.com

dan japanesia.com. Selain itu juga banyak terdapat blog yang ditulis oleh orang-

orang yang memiliki ketertarikan dan mengetahui banyak informasi mengenai J-

, baik cetak maupun elektronik.

Menurut Akhmad Zaini Abar, media massa kini menjadi sumber dominan untuk

memperoleh citra realitas sosial serta interpretasinya dan penilaiannya. Budaya

massa atau budaya pop cenderung menjadi budaya dominan karena terus menerus

diproduksi media massa (2004:90). Media massa digunakan untuk

menyebarluaskan musik, menyiarkan pertunjukan musik, promosi rekaman dan

pertunjukan serta berita-berita seputar kehidupan para artis. Pada umumnya,

peranan media massa dalam pertunjukan musik populer lebih ampuh daripada

pertunjukan live (Purba dan Pasaribu, 2006:8). Sebagai budaya popular,

keberadaan Japanese rock dan visual kei sangat bergantung pada media massa.

31 Media massa atau Pers adalah istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus di desain untuk masyarakat yang sangat luas.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 46: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Rock dan V-Kei, seperti japanesemusicworld.blogspot.com, dan lain sebagainya.

Kemudian ada juga forum-forum diskusi para pecinta musik Japanese Rock dan

Visual kei, seperti musisi.com dan bengkelmusik.com. Lalu terdapat juga

Community Organization32 penggemar J-Rock dan V-kei dalam situs pertemanan,

seperti organisasi J-Music Street Army, Indonesia, dimana para penikmat musik

Jepang bergabung (termasuk penulis). Disini mereka bisa berbagi apapun tentang

musik Jepang, mulai dari info terbaru seputar artis favorit hingga Bunkasai,

Cosplay, ataupun event-event lain seputar J-Musik. Organisasi ini juga menjadi

sarana untuk memperkenalkan proyek musik para anak muda untuk diperkenalkan

pada anak-anak muda lainnya yang berada di dalam komunitas ini. J-Music Have

One Spirit in Peace adalah organisasi lain yang dibuat untuk pecinta aliran J-

Music, baik itu fans group band Jepang seperti Alice Nine, Vamps, dan

sebagainya, ataupun fans group band lokal seperti J-Rocks, Wasabi, R’Am-en-

Band, dan lain-lain. Untuk melihat performance para pemusik secara lengkap

tidak hanya dari sisi audio saja tetapi juga visualnya, para pengguna internet bisa

menyaksikannya melalui youtube. Disini para pengguna bisa memuat, menonton

dan berbagi klip secara gratis. Umumnya video-video yang ada di youtube adalah

klip musik (video clip), film, TV, serta video yang dibuat para pengguna youtube

sendiri.33

32 Penulis juga bergabung dalam community organization yang terdapat dalam situs pertemanan guna mendapatkan informasi seputar fenomena Japanese Rock di Indonesia ataupun di Jepang. Beberapa minggu sekali penulis akan dikirimkan up-date/berita terbaru mengenai band J-Lokal dan event-event yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. 33 http//id.wikipedia.org

Melalui youtube semua penampilan luar dari para pemusik, seperti

kostum, dandanan, aksi panggung, dan hal-hal lainnya yang bersifat visual bisa

disaksikan. Oleh karena itu, banyak gaya bermusik dan dandanan group band

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 47: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Jepang yang ditiru oleh remaja Indonesia setelah menyaksikan penampilan band-

band Jepang tersebut di youtube.

Media berikutnya adalah televisi. Televisi telah menjadi medium yang

sangat banyak menciptakan budaya popular (Sumarwan, 2002: 184). Di

penghujung tahun 1980-an, anime dan manga cukup popular di televisi. Melalui

penayangan anime di televisi inilah diperdengarkan lagu-lagu Jepang sebagai

soundtracknya, baik yang bergenre Japanese Rock ataupun Japanese Pop. Pada

tahun-tahun berikutnya J-Rock dan juga J-Pop cukup sering ditayangkan di MTV

(Music Television). MTV adalah stasiun televisi Amerika Serikat yang

berspesialisasi untuk memutar acara-acara yang berhubungan dengan musik.

Menurut Sulhan, dengan siaran 24 jam-nya stasiun seperti MTV telah menjadi

saluran penyemaian gaya hidup subkultur kawula muda yang tumbuh bersamaan

dengan perkembangan industri musik dan hiburan yang berhasil memanfaatkan

kemajuan dunia pertelevisian (2004:256). MTV telah mendirikan cabang-cabang

di berbagai Negara dan daerah di dunia, seperti MTV Indonesia34

IRO-IRO J-Lokal Sound adalah sebuah program acara di radio 90,20

TRAX FM Semarang yang khusus memutar lagu-lagu band Japanese Indonesia.

, MTV Jepang,

MTV India, dan lain-lain. MTV Indonesia adalah sebuah cabang Indonesia dari

stasiun televisi musik MTV. Sebagai musik televisi tentu saja banyak program

musik yang ditayangkan seperti MTV Gress, MTV Top Hits, MTV Asia Hitlist,

serta MTV Most Wanted. Meskipun yang paling sering ditayangkan adalah musik

barat dan Indonesia, tetapi lagu-lagu dari penyanyi atau group band Jepang yang

sedang popular pada saat itu sering ditayangkan.

34 Pertama kali ditayangkan sebagai bagian dari acara-acara di ANTV sejak tanggal 1 Maret 1993.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 48: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Program ini ditujukan untuk seluruh anak band dan musisi Japanese Indonesia (J-

Band) yang sudah memiliki lagu sendiri. Mereka harus mengirimkan demo

lagunya dalam bentuk CD bila lagu-lagu mereka ingin diputar di radio tersebut.

Program ini boleh diikuti oleh band J-Lokal dari daerah mana saja di Indonesia.

Beberapa band yang sudah masuk acara IRO-IRO seperti Julia Rock Band

(Jogjakarta), Lemonade (Semarang). GOS (Semarang), Wasabi (Jakarta), dan

lain-lain.

Media cetak seperti majalah dan tabloid turut membantu penyebaran

budaya popular Jepang. Di Indonesia ada majalah khusus bernama “Animonster”

yang berisikan segala sesuatu yang bersifat “jejepangan”, seperti anime, manga,

dorama, musik ( J-Music ), kebudayaan, gaya hidup, dan lainnya. Majalah ini

diterbitkan oleh Megindo Bandung sebagai bahan acuan untuk mendengarkan

musik dan juga menjadi acuan untuk membeli serial komik baru, serta berita

seputar dorama dan film. Selain majalah animonster ada juga tabloid “Asian Plus”

yang berisikan tentang berita-berita seputar artis di kawasan Asia, seperti Jepang,

Korea, dan Taiwan. Tidak hanya berita seputar artis-artis serial drama dan bintang

film saja yang di ulas pada tabloid tersebut, tetapi juga berita dari para musisi baik

penyanyi solo maupun group band yang berasal dari Jepang. Biasanya terdapat

ulasan mengenai jalannya sebuah konser, jadwal pertunjukan, ataupun ulasan

mengenai album baru dari seorang penyanyi / group band. Di Indonesia sendiri

terdapat “Toko Buku Kinokuniya”35

35 Kinokuniya telah membuka 4 gerai di Indonesia yang semuanya dikelola oleh PT. Kinokuniya Bukindo dengan sistem franchise. Pertama kali didirikan bulan Maret 1990 berlokasi di Plaza Indonesia.

yang menjual buku dan majalah berbahasa

Jepang, Inggris, Mandarin, Indonesia, dan alat tulis eksklusif dari Jepang. Sedikit

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 49: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

banyak toko ini membantu persebaran hal-hal yang bersifat “jejepangan” di

Indonesia.

3.2 Keberadaan Visual Kei dan Band Japanese Rock di Beberapa Kota

Besar

Di Indonesia, pengaruh Visual Kei sudah ada sejak tahun 2000. Walaupun

saat itu masih belum banyak, namun komunitasnya sudah ada. Sebagian besar

komunitas tersebut adalah penggemar musik Rock Jepang (Japanese Rock) yang

sering berkumpul bersama ketika ada festival-festival band, atau mengadakan

gathering khusus di tempat-tempat umum. Ada yang mendirikan band yang

memainkan musik rock Jepang dan meniru Visual Kei dari band-band favorit

mereka. Populernya Visual Kei di Indonesia di pelopori oleh beberapa komunitas

yang senang mengadakan gathering sambil melakukan cosplay.

Kepopuleran Japanese Rock di Indonesia seiring sejalan dengan

kepopuleran manga ( komik Jepang ) dan penanyangan anime di televisi di

penghujung tahun 1980-an. Berkat lagu-lagu soundtrack ( lagu tema ) anime yang

dinyanyikan oleh para musisi terkenal Jepang inilah kemudian muncul trend

bermusik Japanese Rock di kalangan remaja-remaja Indonesia. Awalnya musik-

musik dari serial inilah yang kemudian disebut sebagai Japanese Rock ( J-Rock ),

namun kini semua musik yang bergenre rock bisa dikategorikan sebagai Japanese

Rock.

Pada bab sebelumnya sudah disebutkan bahwa Wasabi adalah salah satu

pelopor Japanese Rock di Indonesia. Yang melatar belakangi terbentuknya

Wasabi tahun 2001 ini adalah kekaguman mereka terhadap musik-musik Jepang.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 50: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Setahun setelah mereka mengawali langkah di komunitas Britpop, berbagai

komunitas Jepang mulai merebak, yang tentunya diiringi dengan banyaknya

acara-acara berlabel komunitas Jepang. Hal ini berdampak bagus buat wasabi

dikarenakan minimnya band-band yang membawakan musik Jepang pada saat itu,

sampai akhirnya menyebabkan wasabi semakin sering ditanggap untuk jadi

pengisi acara tersebut. Kerja keras pun akhirnya membuahkan hasil, nama wasabi

pun sering mulai terpampang di event-event komunitas Jepang sebagai bintang

tamu. Band-band pengusung musik Jepang pun semakin banyak bermunculan dan

memeriahkan warna-warni musik komunitas.36

JRS (J-Rocks) mengawali karir mereka dengan membawakan lagu-lagu

dari band Rock Jepang seperti Laruku, Glay, Malize Mizer, dan Kaze. Lagu-lagu

dari Laruku lah yang mempengaruhi musik mereka. Tahun 2004 mereka

mengikuti audisi Nescafe Gets Started 2004 di Bandung, yang juga diikuti band-

band dari beberapa kota besar di Indonesia seperti Makassar dan Jogjakarta.

Akhirnya mereka menjadi pemenang pertama pada kompetisi tersebut. Ketika itu

memang warna musik yang mereka bawakan masih jarang di Industri musik

Indonesia. Dari segi vokal, Iman memiliki karakter vokal yang kuat dan range

vokal yang lebar, yang membuatnya mampu manjangkau nada-nada rendah

hingga nada-nada tinggi, digabung dengan tekhnik falsetto namun tetap terjaga

artikulasinya.

Band-band tersebut seperti JRS (J-

Rocks), Jetto, Leto, Sound Wave, Lucifer, dan masih banyak lagi.

37

36 Friendster Wasabi

Ada juga band Akatsuki (sebelumnya bernama Yellow Box dan

Astronia) dari Jakarta yang mengaku terpengaruh oleh JRS untuk masuk

komunitas Jepang, meskipun pada saat itu mereka sama sekali “buta” dengan hal-

37 Oleh Ihdhiny dalam http://ihdhiny.blog.friendster.com/ ,tanggal 13 Maret 2007.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 51: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

hal yang “berbau” Jepang. Mereka mulai membawakan lagu-lagu Jepang dan

seiring waktu pengetahuan mereka dalam bermusik juga bertambah.38

Kyuushensi (Jakarta) terbentuk tahun 2004, dimulai dari empat orang yang

memiliki ketertarikan yang sama terhadap musik Jepang. Dalam sebuah

kompetisi band, mereka memainkan lagu-lagu L’arc En Ciel, Luna Sea, dan

ZONE yang mengantarkan mereka menjadi juara ketiga dalam kompetisi tersebut.

Sekarang mereka adalah band Visual Kei yang meng-cover band J-rock ( Japanese

Rock ) seperti Pierrot, Plastic Tree, dan sebagainya. Suicide Maya ( Bandung )

secara resmi didirikan pada tanggal 25 Desember 2006. Group ini terbentuk dari

pecahan sebuah band HISTERIQUE MEDIA ZONE atau lebih dikenal sebagai

HIMEZO. Suicide Maya terinspirasi oleh Dir en Grey , Sadie , D'espairsRay,

UnsraW , Lynch , Gilgames , dan band visual lainnya , The Black Dahlia Murder,

dan Dimmu Borgir. Tetapi Suicide Maya menilai genre musik mereka sebagai

Post Metal Progressive. Semenjak pengaruh musik mereka berkembang, mereka

mencampur antara visual kei, progressive rock, dan heavy metal. Shuriken

(Jakarta) terbentuk awal tahun 2006. Walaupun terbilang baru, namun para

personilnya sudah banyak pengalaman di scene J-Lokal Indonesia. Terdiri dari

lima personil dimana tiga personilnya adalah personil dari beberapa band

terdahulu seperti Wasabi, Sakura Drop, dan Chik-en-Katsu. Mereka memainkan

lagu-lagu J-Metal terutama lagu-lagunya Dir En Grey. Namun mereka juga

memiliki beberapa lagu karya mereka sendiri yang diharapkan bisa dinikmati oleh

penikmat musik Tanah air terutama penggemar musik metal dan sejenisnya.

PUREI (Jakarta) merupakan band covering L’arc En Ciel yang terbentuk

38 Friendster Akatsuki

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 52: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

pertengahan tahun 2007 bergenre Alternative Japanese Rock. Nama PuRei sendiri

terinspirasi dari judul film horor Jepang. Lalu ada Sora Aoi (S.O) yang bergenre J-

Rock, V-Kei, Funk Rock, “Happymetal” yang meng-cover band Maximum The

Hormone, Girugamesh, Dir en Grey, soundtrack movie & anime, dan masih

banyak lagi. Band ini berdiri tanggal 19 Januari 2009 di Bandung. Selanjutnya ada

D’arc Alice yang memulai perjalanan sebagai band jepang-jepangan sekitar bulan

Februari 2008. Mereka dikenal public sebagai band cover Alice 9. Sebelumnya

band ini bernama AFTER ALL, namun mereka mengganti nama bandnya menjadi

D’arc Alice karena di luar negeri juga terdapat band dengan nama serupa. Giga Of

Spirit (Semarang) adalah sekumpulan orang yang memiliki hobi yang sama dalam

bermusik, sehingga membentuk band yang mengambil genre Nu Metal yang

menggabungkan teknik vokal growl, scream, dan soft voice. Mereka terpengaruh

banyak band luar seperti Maximum The Hormone, Girugamesh, dan Slipknot.

Mereka juga memiliki lagu karya sendiri. Band lain yang juga membawakan lagu

milik Maximun The Hormone adalah HOUKI BOUSHI (Bandung). Selain itu

mereka juga memainkan lagu milik band Gazzete, Luna Sea, Younha, Punk’en

Ciel, dan Jealkb. Kabuki Clash adalah band yang tidak hanya memainkan satu

genre J-Music saja, terkadang J-Pop/J-Rock tergantung event. Mereka juga tidak

mengcover satu atau dua band saja, tetapi mereka bebas membawakan lagu-lagu

yang mereka suka dengan pendekatan J-Music secara umum. Salah satu band

yang mereka cover adalah Abbingdon Boys School, serta pernah membawakan

lagu milik Miyavi dan Kannivalism. Obake merupakan band spesialis covering

lagu-lagu L’arc En Ciel yang memulai debut bermusik “jejepangan” pada awal

tahun 2007. Rev De Kei (Jogjakarta) yang disinyalir satu-satunya band Indonesia

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 53: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

yang pernah meng-cover band Kaggra adalah pemenang Animosound 2008.

Selain itu masih banyak band-band cover lainnya seperti : Mojigoi yang meng-

cover band Gazzete, Girugamesh, dan Dir en Grey. Rakku (Ranshin Kurabu)

meng-cover band Barouqe. Rozuka (Rouzen Houka) merupakan band cover

Girugamesh. Tamama Impact dan Yajirobe yang sama-sama covering Asian

Kung-Fu Generation, sedangkan Ponchi Monchi dan X-Shibuya juga sama-sama

covering band Dir en Grey.39

39

Selebihnya masih banyak band lainnya seperti

Chick-en-Katsu (terinfluence oleh L’arc en Ciel, Gackt, Luna Sea, Dir en Grey,

AKG, Hyde, dan JRS), Sans Logique, Play Group a.k.a The Bonyo, Rosemary

Marian, Visblood, Zeal, Kasa Rock, Dai’Shi, REI (dulunya bernama Restu ibu),

Julia Rock band, Ruins Arc, The Satpams, Suzero, Sakura for my valentine, Love

Ozawa, Bobymaru, Miabee, dan masih banyak lagi. Di Indonesia juga terdapat

beberapa komunitas penggemar musik Jepang, seperti Hikaru, Shimatta, Sinyuu,

J-Toku, dan lain-lain. Tetapi selain yang telah disebutkan diatas masih banyak lagi

band-band lain yang mewakili masanya dan kotanya.

Informasi tentang kapan pastinya aliran Japanese Rock masuk ke kota-kota

besar tidak diketahui. Saya ambil contoh saja di Jogja. Dari informan saya, Arya,

yang merupakan vokalis Julia Rock band mengatakan bahwa tidak diketahui

kapan pastinya musik Jepang tersebut masuk kesana. Dia hanya memperkirakan

sekitar tahun 2004 semuanya bermula dari MTV. Setelah melihat MTV kemudian

ia mencari di forum internet. Ternyata ada sebuah radio yang mengulas dan

memutar lagu-lagu Jepang (baik Rock maupun Pop). Lalu bersama temannya ia

membentuk komunitas penggemar musik Jepang yang bernama Shimatta.

www.Japanesia.com

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 54: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

3.3 J-Event ( Japan Event )

Semakin banyak event-event yang bersifat Jepang beberapa tahun terakhir

ini di Indonesia. Event-event tersebut memperlihatkan budaya Jepang modern

seperti cosplay, fashion Harajuku, dan seni video. Disamping itu juga terdapat

budaya tradisional Jepang seperti Taiko (atraksi bedug Jepang), aikido, karate,

origami (seni melipat kertas), chanoyu (seni meminum teh), dan shodo (kalografi

Jepang). Acara-acara seperti itu selalu dimeriahkan oleh penampilan band-band

Indonesia beraliran J-Rock atau J-pop, dan memberikan kesempatan bagi mereka

menunjukkan eksistensinya. Dalam waktu dekat ini akan diadakan event seperti

Animation Industry & Japan Scholarship di Bina Nusantara, YOCCHIKOI di

ITB, serta Gelar Jepang UI 2010. Dibawah ini adalah daftar event-event yang

pernah diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia :

Table 2: Event “jejepangan” yang pernah diselenggarakan di kota-kota besar di Indonesia

Nama Acara / Pertunjukan -Animaku No Hibi -Anti Love Japanese Fest -Band Battle Tamagochi -Battle Of Harajuku -Bunkasai ( di banyak Universitas ) -Bonenkai 2 Japan Fest -Bandung Hamamatsu, PERSADA -Danjiki No Matsuri -Festival Budaya Indonesia-Jepang -Gelar Jepang UI -Honnoukai Star -Harajuku Nite Ohayou -Himawari UNPAD -Harajuku NITE -Indonesia Japan Expo -Ibiza JBand Competition -Japanese Rock Day -Japan Karnival -Japan Festival Univ. Indo Nusa Esa Unggul

-Japan Pop Culture Fest, PERSADA -Japanzuki UPI -Japan Festival Revolution -Japan Fest, Dufan -Japan Expo -Japan Magic Day -Live Audition J-Rencarnation -Noir, J-Gothic Paradise -Nihon no Matsuri STT Telkom -Ngabuburit Jepang YKBI -Old and New Japanese Culture Fest -Sashimi, Universitas Widyatama -Sanjyuuichi No Arts Of Nihon “Kultur” (SAKU) -Teru-Teru Bozu SMU 20 -Terubozu -Urban Fest -Yamato Damshii STBA

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 55: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

3.4 Trend Visual Kei Dalam Konteks Pertunjukan

Selain mengikuti Trend dalam bermusik, remaja kita juga mengikuti gaya

berpakaian dari para musisi Jepang meskipun mereka tidak berdandan “serumit”

seperti yang ada disana. Buat beberapa band cover Visual Kei pada awalnya

mereka memang berdandan. Julia Rock Band juga sekitar tahun 2005-2007-an

juga masih berdandan ketika tampil. Namun sekarang mereka mencoba lebih

segmented dan mulai merubah dandanannya menjadi lebih kasual.

Penampilan band Rev De Kei juga agak simple dan tidak terlalu sama

dengan band Visual Kei yang ada di Jepang. Selain tampil dengan Visual Kei-nya,

Rev De Kei juga kerap tampil dengan cosplay tokoh anime. Berkat dandanan

mereka yang dianggap Japanese, merekapun mendapat kesempatan mengisi acara

di JIExpo Kemayoran-Jakarta dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan

Indonesia-Jepang.40

Selain itu ada juga Melody Maker yang konsisten tampil dengan kostum

ala Visual Kei, Harajuku, Industrial dan juga make up pucat ala Cradle Of Filth

dan Malize Mizer, serta mengedepankan aksi panggung yang freak dengan tema

Atractive Provocative ala Dir En Grey.

Lain lagi dengan band Soudjiro. Menurut Yudhie (informan

penulis) yang merupakan gitaris band Soudjiro (beraliran Techno Japanese

Rock), mereka juga tidak terlalu mengusung tema Visual Kei atau Harajuku saat

tampil, karena untuk masalah kostum sendiri mereka sudah di kontrak oleh sebuah

distro di Jogjakarta yang mengharuskan mereka memakai produk distro tersebut.

Kalaupun ingin berekspresi hanya melalui rambut lah mereka tunjukkan.

41

40 www.Japanesia.com

JRS (J-Rocks) sekilas dilihat berusaha

menjiplak band Laruku yang dulunya adalah band V-Kei. Justru orang-orang di

41 [email protected]

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 56: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Indonesia menganggap dandanan mereka sebagai gaya Harajuku. Istilah V-Kei

memang masih sangat asing ditelinga orang Indonesia. Hanya orang-orang yang

mengikuti perkembangan band Jepang sajalah yang mengenal istilah V-Kei. Pada

album pertama, mereka menampilkan tampilan yang “ceria” dimana beberapa

personilnya mewarnai rambutnya dengan warna pink dan pirang seperti orang

barat. Namun sepengamatan saya, semakin terkenal mereka di masyarakat,

perlahan-lahan gaya seperti itupun mereka tinggalkan. Kini mereka kerap tampil

kompak dengan mengenakan kostum yang seragam, justru pada salah satu kostum

mereka terdapat motif batik yang mencirikan budaya Indonesia. Beberapa personil

Rosemary Marian juga kerap memakai Rock dan kaos kaki warna warni yang

lazim digunakan oleh perempuan. Dari segi visual, kostum band Suicide Maya

memang tidak terlalu Japanese, namun mereka lebih menonjolkan aksi panggung,

dimana sang vokalis menirukan aksi panggung Kyo (vokalis Dir en Grey) yang

mensayat-sayat bagian tubuhnya.

Menurut Arya (informan penulis), beberapa band lain juga mulai lebih

kasual, namun bukan berarti tidak memperhatikan fashion sama sekali. Hal ini

terutama berlaku untuk band-band yang sudah cukup lama bermusik karena

mereka kini lebih fokus pada musikalitasnya. Sedangkan band-band baru masih

mengandalkan fashion sebagai “senjata utama”, baru kemudian musikalitas.

3.5 Band Japanese Rock Dalam Industri Rekaman

Menurut Pengamat Musik Denny Sakrie, di Indonesia ini musik yang

mengkhalayak itu adalah yang easy listening, mudah dicerna dengan kemasan-

kemasan yang berbeda. Pengamat Musik lainnya, Denny MR, melihat pasca

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 57: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

booming-nya trend musik rock alternative dan ska di Indonesia beberapa tahun

lalu hingga kini belum ada lagi trend musik yang dominan. Sedangkan menurut

Abdee Negara (gitaris Slank), trend musik sekarang lebih variatif dan rancu

karena sumbernya sudah sangat banyak. Contohnya, anak-anak muda Indonesia

kini bisa tergila-gila dengan musik dan gaya hidup dari Jepang. Dulu kita hanya

melihat trend musik yang datangnya dari Inggris atau Amerika.42

Dari hasil forum di internet, komposisi musik dari lagu-lagu Japanese

Rock ini terdengar aneh bagi sebagian orang yang baru pertama kali

mendengarnya. Namun mereka bisa langsung menjadi penggemar setia aliran

musik tersebut setelah terbiasa mendengarnya. Sayangnya genre musik ini jarang

kira temui di Industri musik Indonesia. Menurut Dedy Hernawan, bagi dunia

musik hiburan komposisi musik yang rumit/jelimet sekalipun berkualitas, akan

dianggap terlalu sulit untuk diterima oleh masyarakat karena hal itu bertentangan

dengan hakikat musik hiburan yang selalu menawarkan kemudahan; mudah

dicerna, mudah dihapus, dan mudah untuk dinikmati. Sehingga Jenis komposisi

musik yang rumit sekalipun berkualitas tidak akan memenuhi syarat untuk

dijadikan komoditi rekaman.

43

Band Indonesia yang menjadi pelopor dan sukses membawa jenis musik

ini masuk major label adalah JRS (J-Rocks). Perusahaan Aquarius Musikindo

melihat potensi mereka ketika JRS menjadi pemenang pertama pada audisi

Nescafe Gets Started 2004. JRS menjadi satu-satunya band Indonesia yang

berhasil rekaman di Abbey Road, tempat yang sama dengan The Beatles rekaman.

42 Baca Tulisan Wendi Putranto, “Industri Musik Indonesia Kiamat?”, dalam Majalah Rolling Stone edisi Maret 2007 43 Baca artikel “Penciptaan Seni dalam Konteks Perubahan Jaman” oleh Dedy Hernawan dalam P4ST UPI FORD FOUNDATION (p4st.upi.edu/main.php).

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 58: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Lagu-lagu pada album pertama JRS bagi sebagian penggemar musik Japanese

Rock sering diasosiasikan dengan lagu-lagunya Laruku. Misalnya saja lagu

“ceria” yang dianggap menjiplak lagu “C’est la vie”. Bahkan video klip single

pertama mereka yang berjudul Lepaskan Diriku juga dianggap meniru salah satu

video klip Laruku. Memang pada album tersebut nuansa Jepang sangat terasa

pada musik mereka.

R Muhammad Mulyadi (peneliti sejarah industri musik) dalam tulisannya

“Faktor-Faktor Penentu Produk Industri Budaya”, menyatakan bahwa:

…….di dalam industri musik, musisi lebih sering tunduk kepada keinginan produser. Dalam hal ini musisi lebih sering menyetujui kehendak produser bahwa produk yang akan dibuat ditujukan ke pasar. Dengan demikian suatu jenis produk album musik sering ditentukan berdasarkan keinginan dan pengamatan selera pasar si produser, berdasarkan selera pasar. Produser campur tangan mengenai jenis musik, judul lagu, bahkan nama kelompok band. 44

Mungkin hal ini juga lah yang membuat JRS harus menyesuaikan dengan selera

pasar, dimana seiring waktu terjadi perubahan pada album-album mereka

selanjutnya. Sampai kini JRS masih eksis di blantika musik Indonesia dan

memiliki penggemar setia yang diberi nama J-Rock Star yang tersebar dibeberapa

kota di Indonesia. Ketika saya menanyakan hal ini kepada Denny Sakrie melalui

chat dalam situs pertemanan, tepatnya pertanyaan saya saat itu, “Mengapa band-

band lain selain JRS yang mengusung aliran serupa sulit masuk ke industri

rekaman?”. Ia menjawab dan berpendapat bahwa JRS kini telah mengubah

musiknya tidak terlalu bernuansa Japanese Rock lagi. Mengapa mereka bisa eksis

dan bertahan sampai saat ini karena mereka melakukan kompromi dengan label

44 http://blogs.unpad.ac.id

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 59: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

dan pendengar pop Indonesia dalam hal lirik yang menggunakan bahasa

Indonesia, serta make up yang tidak terlalu Harajuku style lagi.

Pada dasarnya masuk ke major label adalah impian para band baru untuk

bisa eksis di Industri musik nasional dan memiliki kesempatan albumnya di

produseri, karena produser adalah pemodal (yang menyediakan modal) bagi para

musisi dalam industri musik. Namun kenyataan bahwa terdapat produser yang

sering tidak sejalan dengan musisinya tidak bisa dihindari, sebab produser dalam

memilih seniman memiliki beberapa pertimbangan seperti, apakah artisnya akan

popular dan kasetnya laris, serta genre musik yang akan direkam juga apakah

sudah popular di masyarakat atau belum. Keadaan seperti itu disadari benar oleh

band-band baru. Mereka tahu konsekuensi bila mereka masuk ke major label dan

menemukan jenis produser seperti itu maka kreatifitas mereka dalam bermusik

akan terhambat dan terpaksa mengikuti keinginan produser yang mementingkan

selera pasar.

Oleh karena itu, sampai saat ini ada beberapa band yang lebih memilih

berada di jalur independent/indie45

45 R Muhammad Mulyadi S.S.,M.Hum, “Faktor-Faktor Penentu Produk Industri Budaya” dalam

. Melody Maker yang memainkan musik

percampuran antara Japanese Rock dan Metal ini adalah salah satunya. Mereka

tetap konsisten di jalur indie karena mereka mengedepankan idealisme dan

kreatifitas di atas bisnis atau industri yang komersil. Bagi mereka, seni yang sejati

tidak boleh dikotori dengan campur tangan apapun dan murni dari jiwa sang

musisi kepada jiwa sang pendengar yang memiliki “kehausan” akan sesuatu yang

berbeda. Melody Maker lebih memilih menjadi minoritas, tetapi memiliki skill

http://blogs.unpad.ac.id. Musisi yang membuat album sendiri dengan modal sendiri dan memasarkannya sendiri dikelompokan sebagai indie label. Pengunaan istilah indie label tidak hanya sampai pada tahap membuat album musik dengan modal sendiri, sedangkan untuk pemasarannya menggunakan distributor musik atau menitipkan di distro-distro.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 60: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

dan kualitas yang “gila”.46

Berbeda dengan Melody Maker, band Soudjiro selain memiliki satu album

indie, mereka juga memiliki satu album major tetapi belum rilis dan masih masa

tour. Bagi Yudhie Soudjiro, kalau diharuskan memilih antara label indie dengan

label major, secara pribadi ia akan memilih label indie karena menurutnya musik

yang dimainkan benar-benar dari hati. Kalau di major label, banyak yang harus

disensor dan musik tersebut dibuat se-ringan mungkin.

Walaupun berada di jalur indie, bukan berarti mereka

tidak terkenal. Hal itu terbukti dari banyaknya pengalaman mereka tampil

diberbagai acara. Mereka juga sering diulas oleh beberapa music / lifestyle

magazine ibukota, serta sejumlah wawancara di beberapa radio remaja. Jadwal

manggung mereka tetap banyak dan terdapat sekitar 4000 fans fanatik dari

berbagai ibukota yang disebut sebagai The Makers Family. Melody Maker telah

memproduksi satu album berjudul “The Revenge From Bleeding Lolita” yang

terdapat 11 lagu dibawah label Whisper.inc.

47 Suicide Maya telah

mempunyai beberapa single seperti Aggravated Melodrama (Japan Version),

Schizophrenia, The Coma Citizen, dan Sacred Vengeance. Yang lebih

mengagumkan lagi, single Aggravated Melodrama (Japan Version) sendiri telah

di putar di “VK Inspired Hour” JSHOXX Radio, California, USA.48

46

Kemudian

ada band Chick-en-Katsu yang berada di bawah Red Label, masih label indie

juga. Giga Of Spirit yang sudah merampungkan mini albumnya akhir tahun 2009

yang diberi judul “1st STEP. Sedangkan Julia Rock band masih dalam usaha

memasukkan demo lagu ke label-label.

[email protected] 47 Bertanya melalui pesan pendek (SMS), tanggal 4 Desember 2009, 19.32 wib. 48 www.Japanesia.com

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 61: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Selain band-band diatas, masih ada lagi band-band yang berada pada jalur

indie label seperti Shuriken dan Shibuya. Tetapi ada juga band yang sedang dalam

penggarapan album major pertama, seperti yang sedang dilakukan band REI.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 62: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

BAB IV

TREND JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI DALAM KONTEKS

PERTUNJUKAN MUSIK DI MEDAN

Menurut Abdee Slank, Trend musik itu untuk diciptakan, bukan untuk

diterka. Kita harus membuat sesuatu agar menjadi trend. Setelah trend itu jalan

nanti akan ada fase trend-setter, trend-follower dan trend-killer, dan akan ada

trend baru lagi. Ketika kondisi musik di mainstream mengalami kemandekan

kreativitas biasanya publik akan menoleh ke scene indie untuk mencari sesuatu

yang lebih segar. Sementara menurut David Tarigan (A&R Aksara records),

fenomena merebaknya trend bermusik independen di Indonesia terjadi karena ada

scenenya. Ada band yang membuat musik seperti itu dan ada medianya juga.

Elemennya terbangun. Ini terkait erat dengan budaya anak muda yang selalu

mencari sesuatu yang berbeda.49

Kehadiran beberapa group band yang beraliran Japanese Rock di kota

Medan akhirnya menciptakan trend bermusik yang baru. Karena ada mereka yang

memainkan musik seperti itu, maka trend bermusik seperti itu ada di Medan.

Mereka adalah trend-follower (orang-orang yang mengikuti trend) yang

“mengkonsumsi” gaya bermusik dan penampilan dari beberapa trend-setter, baik

yang berasal dari Jepang maupun dari Indonesia sendiri. Berikut ini akan

dijelaskan bagaimana trend tersebut di kota Medan.

49 Baca artikel Wendi Purtanto “Industri Musik Indonesia Kiamat?”, dalam majalah Rolling Stone edisi Maret 2007.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 63: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

4.1 Masuknya Musik Japanese Rock di kota Medan

Kapan masuknya musik Japanese Rock di kota Medan tidak ada yang

dapat memastikannya. Menurut Arikunto (2002:13), manusia bertindak

dipengaruhi oleh fenomena lain yang muncul lebih dulu atau bersamaan. Sesuai

dengan apa yang dikatakannya, fenomena boomming-nya MTV yang memutarkan

lagu-lagu dari band Jepang dan penanyangan anime di televisi lah yang akhirnya

memunculkan band-band beraliran Japanese Rock di kota Medan dan kota-kota

lain dalam kurun waktu yang hampir bersamaan.

Seiring dengan banyaknya penyanyi Jepang yang albumnya dirilis oleh

perusahaan rekaman di Indonesia, maka makin banyak pula band lokal yang

memainkan lagu-lagu Jepang. Gabriel Tarde (Dayakisni dan Hudaniyah,

2009:120) menyatakan bahwa seluruh kehidupan sosial manusia didasari oleh

faktor-faktor imitasi. Adapun syarat-syarat terjadinya imitasi adalah :

1) Terdapatnya minat, perhatian yang cukup besar terhadap sesuatu yang

ingin diimitasi.

2) Adanya sikap yang menjunjung tinggi atau menganggumi hal-hal yang

ingin diimitasi.

3) Individu yang melakukan imitasi suatu pandangan atau tingkah laku,

biasanya karena hal tersebut mempunyai penghargaan sosial yang tinggi.

Dimulai dari minat yang cukup besar terhadap anime dan komik Jepang,

kemudian menyukai lagu soundtrack dari anime itu sendiri, serta kekaguman

terhadap keunikan dari musik dan penampilan musisi Japanese Rock, akhirnya

muncullah beberapa band yang gemar membawakan lagu-lagu rock Jepang di

kota Medan.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 64: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Sekitar awal 2000-an, terdapat band bernama Kagumikami yang terbentuk

dari sebuah persahabatan Budi (gitar,vokal), Andri (gitar), dan Lukfi (bass) yang

ketiganya duduk di bangku sekolah yang sama dan ingin membentuk sebuah band

berdasarkan kegemaran jenis musik yang sama yaitu Japanese Rock dan Brith

Rock. Mereka mencoba menawarkan warna musik rock Jepang yang mungkin

masih belum terbiasa di telinga orang Indonesia. Adanya interaksi sosial antara

satu individu dengan individu lain, ataupun antara satu kelompok dengan

kelompok lain, memunculkan band-band lainnya. Seperti munculnya band

Marrionate, dimana sang vokalis mengaku pertama kali mulai membawakan lagu-

lagu band Jepang setelah diajak oleh personil band Kagumikami. Selanjutnya

muncul beberapa band yang membawakan aliran serupa hingga saat ini.

4.2 Band Beraliran Japanese Rock di Kota Medan

Adanya kesamaan minat terhadap budaya modern Jepang seperti anime,

manga, dan musik, beberapa individu membentuk sebuah komunitas. Komunitas

ini bisa berupa komunitas pecinta group band J-Rocks (nama band dari Jakarta,

bukan genre musik) maupun lainnya. “Komunitas Anime Lover Medan” yang

bertempat di SVEN-NET Internet Cafe di jalan Setia Budi Medan, merupakan

komunitas yang terbentuk bermula dari kegemaran menonton anime dan membaca

manga. Biasanya bermula dari komunitas-komunitas seperti itu suatu band yang

hobi membawakan lagu-lagu Jepang terbentuk.

Setelah era Kagumikami, selanjutnya muncul band lainnya seperti

Shiroyuuki, Azumi, Cecillian, Chocoreto, Hanako, Arafuru, dan mungkin masih

ada lagi band-band baru yang akan bermunculan. Sebagaimana yang penulis lihat

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 65: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

melalui internet dimana beberapa band masih dalam tahap pencarian personil baru

untuk mengisi posisi tertentu, apakah sebagai basis, gitaris, vokalis, ataupun posisi

lainnya.

4.3 Japanese Rock Mengacu Pada Musik

Musik adalah aktivitas manusia. Artinya bunyi musikal dan karya musik

yang tercipta tidak akan ada tanpa adanya aktivitas dari manusia itu sendiri. Ada

beberapa komponen untuk melihat musik sebagai aktivitas manusia yaitu

komponis, proses membuat karya, hasil karya, dan konteksnya. Komponis dalam

hal ini adalah group-group band yang ada di kota Medan. Rata-rata dari mereka

telah memiliki lagu ciptaan sendiri. Mereka tidak menempuh pendidikan khusus

ketika belajar bermain musik. Mereka belajar secara otodidak sehingga mereka

tidak tahu bagaimana cara menciptakan sebuah lagu dengan menggunakan notasi.

Penulis ambil salah satu proses penciptaan lagu dari band Azumi. Tahap pertama

proses penciptaan lagu biasanya dilakukan di sela-sela jam session dengan

mencari nada-nada. Mereka hanya mengandalkan ingatan mereka untuk

mengingat nada-nada yang telah dibuat saat jam session tadi. Semua personil

berhak menyumbang idenya dalam menciptakan nada baru untuk

mengembangkan dan menyempurnakan nada-nada yang sudah didapatkan saat

jam session di rumah masing-masing. Setelah masing-masing dari mereka selesai

dengan hasil kreasinya, kemudian ide dari tiap personil diperdengarkan kepada

semua personil. Setelah itu mereka memilih nada-nada yang dianggap cocok dan

bisa diterima oleh semua personil. Dalam hal penciptaan lirik lagu juga seperti itu.

Semua personil diberi kebebasan membuat lirik asalkan tidak jauh dari tema yang

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 66: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

sudah ditetapkan. Kemudian ide-ide tersebut dikumpulkan, lalu dipilih lirik-lirik

mana yang cocok setelah melalui tahap seleksi “nggak jelas”, istilah mereka.

Setiap band memiliki idolanya masing-masing. Banyak band Jepang yang

mempengaruhi komposisi musik yang mereka ciptakan. Komposisi merupakan

potongan musik. Kata “komposisi” bisa berarti “menaruh bersama”, sehingga

komposisi ialah sesuatu dimana catatan musik diletakkan bersama. Sebelum

berbicara mengenai komposisi, terlebih dahulu akan di paparkan alat-alat musik

apa saja yang digunakan, sebab alat musik merupakan instrumen yang dibuat

dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah musik. Band Medan menggunakan alat

musik yang umum digunakan dalam musik Japanese rock, seperti gitar dengan

efek distorsi yang keras beserta amplifier-nya, gitar elektrik, bass, serta drum set.

Namun ada juga band yang menambahkan instrumen keyboard. Para band

biasanya menonjolkan permainan salah satu alat musik, seperti permainan drum

yang cepat ataupun menunjukkan skill pada permainan melodi, bass, dan

sebagainya. Ada band yang membuat ketukan drum-nya lebih punk dan gitar yang

penuh dengan distorsi. Vibrasi, teknik falsetto, dan nada tinggi yang menjadi ciri

penyanyi Jepang juga berusaha diangkat oleh mereka, walaupun kembali lagi para

penonton lah yang berhak menilai apakah usaha mereka itu cukup berhasil atau

tidak. Kembali ke masalah komposisi, lagu yang diciptakan didominasi oleh nada

minor dan mayor, serta menggunakan akord yang umum dipakai dalam Japanese

rock. Ekspresi musik yang muncul juga bermacam-macam, seperti nuansa kelam

dan nuansa yang penuh semangat. Tempo cepat dengan nada mayor membawa

kesan semangat pada lagu, sedangkan nada minor dengan tempo yang sedikit

lambat membawa nuansa kesedihan/muram pada lagu. Sifat lagunya repetitif dan

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 67: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

teksturnya polifoni. Band Japanese rock yang ada di Medan tidak membawakan

sub genre yang sama, ada yang membawakan pop-rock, metal, dan sebagainya.

Oleh karena itu teknik menyanyi yang digunakan tentunya juga tidak sama, sebab

untuk band yang membawakan sub genre metal kerap bernyanyi dengan

menggunakan teknik growling dan screaming.

Lirik adalah kata-kata atau teks yang dinyanyikan dalam sebuah karya

musik. Lirik dalam sebuah lagu merupakan bahasa untuk mengkomunikasikan apa

yang ingin disampaikan seorang penyanyi kepada penonton. Lirik lagu tersebut

bisa merupakan suatu pengalaman pribadi yang dialami oleh penciptanya,

pengalaman orang-orang terdekat, ataupun hanya sekedar fantasi belaka. Sebelum

terciptanya sebuah lirik secara utuh, si pencipta terlebih dahulu memikirkan tema

lagu yang akan dibuatnya. Awalnya tema-tema lagu dalam musik Japanese rock

bercerita tentang isu politik. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tema-

tema lagu dalam musik ini jangkauannya semakin luas seperti bercerita tentang

cinta, persahabatan, dan sosial. Salah satu band Japanese rock kota Medan

bernama Shiroyuuki sudah memiliki stok lagu yang cukup banyak. Kebanyakan

lagunya bercerita tentang cinta seperti lagu “cinta hitam, CLBK” dan sebagainya.

Ada juga yang bertemakan tentang persahabatan seperti lagu “sahabat terbaik”.

Kepedulian terhadap sesama tercermin pada lagu “Tsunami 26 Dec ‘04”, dan ada

juga lagu yang bercerita tentang kematian. Dari sekian banyak lagu yang mereka

ciptakan ada satu lagu berjudul “narcizz bangedh”, menceritakan rasa malu

seorang gadis yang mempunyai pacar seorang cosplayer “super narsis” karena

cara berdandannya yang ekstrim. Lirik yang easy listening pada lagu ini membuat

banyak penonton menyukainya. Sebagai anak muda yang emosinya masih

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 68: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

meledak-ledak melihat ini dan itu, salah satu band ada yang lebih suka

mengangkat tema sosial pada lirik lagunya karena tidak jauh dari apa yang mereka

lihat sehari-hari. Bahasa yang digunakan pada lirik lagu ada yang menggunakan

bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa Inggris. Berikut contoh

lirik lagu yang bercerita tentang rasisme:

Hancurkan

Ooo..Ooo..

Ooo..Ooo..

God did not create me

to see you dropped and ruined

He reveals the life of me

So that we can see and breathe together in this world

No love for the land

(who consider themselves rotten great)

Exceeds the holy light

That never bow to him

This is the line that creates the courage to

Fear in the imagination

Stronger than true love the most tough

Draw from the lies that you created yourself

Reff :

Ooooo..Oooo..oooo

Destroy on RASISME..

Ooooo…oooo..

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 69: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Let’s end this foolish thought

Break in the thick walls

That limit our hearts and their

Until when we come back

No more injuries in this world

Replaced with a smile that protect every person

Then there would be no more regrets when we look back

Selain mempengaruhi musik yang mereka ciptakan, mereka juga biasanya

membawakan lagu-lagu dari band idolanya itu dalam suatu pertunjukan. Lagu dari

soundtrack anime yang sangat popular juga suka dibawakan oleh beberapa band,

seperti soundtrack anime Saint Saiya yang sangat popular pada masanya. Ketika

membawakan lagu dari band Jepang tersebut biasanya aransemen-nya tidak

dirubah sama sekali, dalam artian mereka membawakannya sama seperti aslinya.

Namun ada juga yang memasukkan ide kreatifnya ketika lagu yang dibawakan

pada saat itu menggunakan alat musik yang tidak mereka miliki. Yang dilakukan

kemudian adalah menonjolkan improvisasi permainan salah satu alat musik

seperti drum untuk mengganti bagian itu. Kadang-kadang juga temponya

dibawakan lebih cepat daripada lagu yang sebenarnya.

4.4 Visual Kei Mengacu Pada Penampilan (Performance)

Dalam konteksnya, visual kei lebih mengarah ke fashion band Japanese

Rock. Fashion merupakan sebuah identitas yang ingin menunjukkan tentang

“siapa aku’ atau “inilah aku” dengan slogannya “You are What You Wear”. Bagi

para band itu sendiri, fashion dan make-up memiliki kedudukan yang sama

dengan musik yang mereka mainkan untuk menunjukkan eksistensi image

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 70: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

mereka. Tampilan berbeda dari satu kelompok dengan kelompok lainnya bisa

merupakan penanda identitas (Purba dan Pasaribu, 2006:137), karena

pementingan aspek visual di tiap penampilan adalah cirinya. Oleh karena itu, di

atas panggung Visual kei seolah menjadi identitas mereka untuk menunjukkan

bahwa mereka itu beda dari yang lain. Menurut David Chaney (1996), dalam

budaya konsumen identitas menjadi suatu sandaran ‘aksesori fashion’ dengan

media massa yang menjadi jembatannya. Wajah generasi baru yang dikenal

sebagai anak-anak E-Generation, menjadi seperti sekarang ini dianggap terbentuk

melalui identitas yang diilhami selebriti (celebrity inspired identity) (2004:256).

Bagi anggota band Japanese Rock, identitas kemudian terkait dengan apa yang

melekat di tubuh. Artinya identitas tersebut ditandai oleh apa saja yang mereka

konsumsi / pakai sesuai dengan kesenangan hati. Meskipun cara mereka

berdandan dianggap aneh, namun itulah cara mereka mengekspresikan diri tanpa

harus perduli pandangan orang lain terhadap mereka. Masing-masing band Visual

Kei mempunyai ciri khasnya tersendiri yang membedakan mereka dari band yang

lain.

Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan dalam mengatur

hidupnya. Kebebasan itu akhirnya melahirkan sebuah karakter baru yang

membuat seseorang menjadi unik dan berbeda dari orang lain, cara mereka

berperilaku dan merespon suatu kejadian juga tidak sama. Sebagian dari mereka

hanyalah peniru atau imitator dari apa yang telah ada sebelumnya. Dalam sebuah

pertunjukan musik Japanese Rock di kota Medan, cara berbusana, bernyanyi,

berdandan, dan berperilaku para personil band, merupakan suatu upaya imitasi

terhadap sang selebriti. Dengan melakukan hal-hal seperti itu mereka cukup

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 71: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

mudah dikenal oleh orang. Ketika munculnya kepercayaan di Jepang bahwa

dengan mengangkat tema visual kei pada awal karir akan membuat mereka cepat

dikenal, beberapa anggota band di Medan mengikuti hal serupa. Di bawah ini

adalah beberapa hal yang menjadi identitas band yang membawakan lagu-lagu

Rock Jepang:

4.4.1 Kostum dan Aksesoris

Pakaian dan penampilan adalah salah satu dari 10 sikap yang dipengaruhi

oleh budaya. Umumnya pakaian sehari-hari yang dikenakan oleh semua orang di

hampir semua Negara memiliki kesamaan, yaitu seperti celana panjang dan

pendek, celana jeans, kaos, kemeja, jaket, dan sebagainya.

Bagi para musisi, pakaian atau yang biasa disebut kostum menjadi salah

satu hal yang turut diperhatikan selain bermusik. Pakaian dan penampilan ini yang

membuat mereka menjadi unik dan cepat dikenal oleh masyarakat. Sebut saja

band Changcuters yang selalu kompak dalam berbusana di setiap pertunjukannya,

Hancur band yang bergaya semaunya saja seperti mengenakan singlet (kaos

dalam), berkostum ala Superman, memakai celana pendek untuk tidur, dan lain-

lain. Yang paling menonjol adalah band Kuburan yang kostumnya terkadang

bergaya Keeropaan ataupun berbusana ala dokter bedah lengkap dengan

maskernya.

Hal-hal yang dilakukan oleh band Kuburan tersebut sudah sangat lazim

dilakukan oleh musisi-musisi di Jepang. Musisi Jepang sangat kreatif dalam

menciptakan kostumnya, misalnya saja band The Gazzete yang kostumnya terlihat

rumit dan sulit ditiru. Gaya berpakaian band Jepang memang memilki keunikan

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 72: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

dan menjadi daya tarik mereka saat tampil. Selain musiknya, para penonton dibuat

kagum oleh kostum mereka dan tidak sedikit penggemar yang bercosplay

menggunakan kostum dari band-band tertentu. Beberapa band kota Medan juga

terinspirasi untuk memakai kostum yang unik saat tampil. Kostumnya ada yang

merupakan hasil kreasi mereka sendiri, dan ada pula yang mengikuti apa yang

sedang menjadi trend di Jepang, seperti model jas yang lagi in disana misalnya.

Kemudian mereka tinggal tempah saja model yang mereka mau, baik kostum

yang sedang trend ataupun gaya yang mereka ciptakan sendiri. Band Japanese

Rock di kota Medan memang tidak memakai kostum serumit dan se-nyentrik band

dari Jepang sendiri, karena bila ingin melakukan seperti apa yang dilakukan oleh

band Jepang memerlukan biaya yang cukup besar. Selain masalah biaya, tidak

semua personil memiliki rasa percaya diri atau pede yang cukup besar, sehingga

dalam satu band hanya sebagian yang menggunakan kostum yang unik dan

sebagian lagi tidak. Beberapa mengambil gaya “visual shock / visual scandal”

awal era band X-Japan dan Miyavi.

Kostum dari beberapa band tersebut ada yang bernuansa gothic (serba

hitam) seperti yang dikenakan band Dir En Grey, ada yang memilih warna cerah

dengan model baju yang biasa dikenakan oleh perempuan dan memiliki renda,

seperti yang dikenakan band-band Oshare Kei pada umumnya, celana pendek

diatas lutut sehingga pahanya terlihat (salah satu personil The Gazette juga pernah

memakainya), memakai jas (beberapa band di Jepang mengenakannya), dan

menggunakan sepatu yang ukurannya cukup besar dan lebar dengan hak rata

menyeluruh kira-kira setinggi 3 cm. Selebihnya beberapa anggota band

menggunakan pakaian biasa seperti kaos dan celana jeans. Memang tidak semua

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 73: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

band Medan yang beraliran Japanese Rock mengangkat tema Visual Kei dalam

berpenampilan.

Untuk aksesoris kadang-kadang ada yang memakai masker, atau menutup

mulut dan hidungnya dengan kain segi empat yang umumnya dipakai di bagian

kepala (biasa digunakan dengan cara dilipat menjadi bentuk segitiga lalu diikatkan

di kepala), bando yang terdapat hiasan topi kecil, dan lainnya. Intinya, dalam

berpenampilan mereka melakukan gaya “suka-suka’, artinya bebas memakai apa

yang mereka suka, tidak harus mengikuti gaya seperti ini atau seperti itu,

senyaman dan se pede’nya saja. Yang terpenting dari itu semua tidak terlalu

menyimpang dari V-Kei itu sendiri, dengan begitu identitas tetap terjaga.

4.4.2 Rambut

Rambut merupakan bagian tubuh yang paling sering diperhatikan. Orang-

orang cenderung rajin merawat rambutnya agar terlihat sehat dan bagus. Namun

sebagian orang suka bereksperimen terhadap rambutnya dengan melakukan

beberapa hal. Saat ini banyak kita temui potongan rambut yang bermacam bentuk

dan variasinya, misalnya fashion rambut Emo dan Harajuku. Fashion rambut

Harajuku memang sangat ngetrend pada zamannya. Hal tersebut bisa dilihat dari

banyaknya anak-anak muda yang mengikuti gaya tersebut. Potongan rambut acak-

acakan dan unik adalah gaya fashion rambut Harajuku, sedangkan trend rambut

berponi yang disisir rapi kesamping dan menutupi mata namun pendek pada

bagian belakangnya adalah ciri dari gaya rambut Emo. Contoh musisi Indonesia

yang bergaya seperti itu adalah Ian Kasela dan Andika ‘Kangen Band’.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 74: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Personil band do kota Medan ada yang berambut pendek dan juga ada

yang berambut panjang atau biasa disebut gondrong. Gaya rambut acak-acakan

dan berwarna warni biasanya dianut oleh personil band Visual Kei. Selain gaya

rambut acak-acakan, gaya rambut mohawk dan emo juga menjadi pilihan tatanan

rambut beberapa anggota band. Sebagian dari mereka senang mewarnai

rambutnya dengan warna merah, kuning, biru, bahkan ada yang mewarnai

rambutnya dengan dua warna sehingga warna sisi rambut sebelah kanan dan

sebelah kiri berbeda. Namun sebagian masih setia dengan warna rambut aslinya

yang berwarna hitam. Wig atau rambut palsu berwarna ke ungu-unguan serta

beberapa gulungan rambut ekstension (rambut sambung) yang cukup panjang

pernah digunakan untuk menunjang penampilan.

4.4.3 Tata Rias

Di Jepang, anggota band Visual Kei biasanya memakai make-up / tata rias

yang cukup “dramatis” yang membuatnya terlihat sangat mirip seorang wanita.

Make-up tebal merupakan hasil perpaduan bedak, eye liner yang memberi kesan

‘tajam’ pada mata, lipstik, dan mungkin bahan lainnya yang digunakan untuk

membuat riasan di wajah menjadi unik. Memang riasan yang dilakukan oleh

anggota band di kota Medan tidak ‘se-ekstrim’ seperti riasan musisi Jepang.

Beberapa memilih hanya menggunakan bedak dan eye liner agar terlihat sedikit

gothic. Ada juga yang mewarnai bibirnya dengan warna kehitaman sampai

melewati sudut bibir seperti memberi kesan bahwa mulutnya terkoyak. Beberapa

memakai Softlens atau lensa kontak untuk memperindah bagian mata, seperti

lensa kontak warna biru misalnya. Warna kulit orang Indonesia yang jauh berbeda

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 75: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

dengan orang Jepang membuat anggota band wajahnya tidak “secantik” musisi

Jepang. Kalau di Jepang memang kadang-kadang orang sering tertipu dan mengira

bahwa para anggota band tersebut benar-benar seorang wanita saat melihat make-

up di wajahnya.

4.4.4 Aksi Panggung

Pertunjukan adalah ekspresi tubuh, atau bisa dikatakan ekspresi dengan

tubuh dalam menyanyi, bermain instrumen, menari, dan lain-lain (Nakagawa,

2000:68). Dengan begitu suatu pertunjukan tidaklah menarik tanpa aksi panggung

dari si penyanyi / pemusik. Setidaknya penyanyi melakukan gerakan tubuh

tertentu walaupun sedikit untuk membuat suasana pertunjukan menjadi meriah.

Yang paling biasa dilakukan adalah gerakan melompat-lompat. Ada juga yang

bertukar gitar saat melodi, serta melakukan tapping-arpegio50

50 Tapping yaitu membunyikan gitar dengan jari-jari tangan kiri dan kanan dengan teknik hammering pada not-not tertentu di fretboard. Baik untuk memainkan rangkaian melodi dengan cepat ataupun arpeggio (akord yang dimainkan not per not secara berurutan dalam pola tertentu)

. Di Jepang terdapat

beberapa aksi panggung yang terbilang ekstrim yang dilakukan oleh Kyo, vokalis

Dir En Grey. Ia pernah mensayat-sayat tubuhnya menggunakan silet, mencakar-

cakar dadanya hingga berdarah, dan lainnya. Sebenarnya Kyo terinspirasi oleh

aksi panggung Kuroyume yang juga ekstrim, hanya saja ia membuat aksi

panggung yang lebih “gila” melebihi aksi panggung yang pernah dilakukan oleh

Kuroyume. Dengan aksi panggung yang terbilang aneh tersebut, ia menjadi unik

dan sangat terkenal. Aksi panggungnya menimbulkan kekaguman dari para

penonton, namun tidak sedikit juga yang takut melihat aksi panggungnya. Salah

satu syarat terjadinya imitasi adalah adanya sikap yang menjunjung tinggi atau

mengagumi hal-hal yang hendak diimitasi. Oleh karena itu, aksi panggung vokalis

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 76: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Dir En Grey yang unik tersebut berusaha diimitasi oleh band Suicide Maya yang

berasal dari kota Bandung. Sang vokalis mencoba mengikuti apa yang dilakukan

oleh Kyo dengan mensayat tubuhnya, namun porsinya lebih sedikit dan tidak se-

ekstrim vokalis Dir En Grey tersebut. Aksi panggung seperti itu tidak hanya

diikuti oleh vokalis Suicide Maya saja, tetapi vokalis band dari kota Medan juga

mengikuti hal serupa. Vokalis Azumi beberapa kali melakukan aksi panggung

dengan melukai diri sendiri, seperti mencongkel-congkel gusi hingga berdarah

dan mensayat bagian tubuhnya. Sama halnya seperti vokalis Suicide Maya,

tindakan mensayat bagian tubuh yang dilakukan vokalis Azumi juga tidak se-

ekstrim idola mereka tersebut. Aksi panggung dari band Medan lainnya masih

dalam tahap yang wajar, seperti menunduk dan memutar-mutar kepala mengikuti

beat musik, menjatuhkan badan, dan menghentak-hentakkan kaki. Tetapi ada juga

anggota band yang hanya fokus memainkan instrumennya dan tidak melakukan

aksi panggung tertentu.

4.5 Konteks dan Penyajian Musik Dalam Pertunjukan

Berikut akan dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah

waktu dan tempat pertunjukan, penyajian musiknya, serta hal-lainnya yang

berhubungan dengan pertunjukan.

4.5.1 Waktu dan Tempat Pertunjukan

Kapan dan dimana penyajian atau pertunjukan musik popular dilakukan

sangatlah bervariasi. Aspek waktu juga cukup fleksibel dalam musik popular.

Tergantung kebutuhan dan pengaturan pihak pelaksananya (Purba dan Pasaribu,

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 77: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

2006:130). Karena Japanese Rock merupakan musik popular, maka hal tersebut

berlaku terhadap pertunjukan-pertunjukan yang menampilkan band beraliran

Japanese Rock di Medan. Tempat pertunjukan terbagi menjadi dua yaitu di dalam

gedung (in door) dan alam terbuka (open air). Beberapa tempat yang pernah

dijadikan lokasi pertunjukan tersebut antara lain Joko Solo Citra Garden, Terminal

Futsal di jalan dr. Mansyur, lapangan parkir Fakultas Sastra USU, serta pendopo

USU.

Tomato Studio adalah pihak penyelenggara pertunjukan yang bertempat di

Joko Solo Citra Garden ketika itu. Pihak pelaksana telah menetapkan waktunya

yaitu pukul 19.00 – 22.00 WIB. Di tempat tersebut panggungnya dibuat dengan

sangat sederhana. Posisi pemusik berada satu lantai dengan para penonton. Karena

umumnya posisi pemain drum selalu berada dibelakang pemain lainnya dan

kurang menjadi perhatian, maka posisi pemain drum ditempatkan diatas panggung

yang dibuat sedikit lebih tinggi dari pemain lainnya. Hal tersebut memungkinkan

para penonton yang jaraknya jauh dari panggung bisa menyaksikan permainan

drumnya.

Pertunjukan lain yang dibuat oleh penyelenggara yang sama adalah

pertunjukan yang dilaksanakan di Terminal Futsal. Waktunya sudah mereka

tetapkan yaitu pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai. Gedung tersebut memiliki

dua lantai. Lantai pertama adalah area yang dijadikan tempat penjualan karcis,

sedangkan pertunjukan berlangsung didalam ruangan di lantai dua. Panggungnya

juga dibuat dengan sederhana. Berbeda dengan panggung pertunjukan yang di

Joko Solo, kali ini agar semua pemain terlihat oleh seluruh penonton maka

panggung dibuat kurang lebih setinggi 2 meter.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 78: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Selain itu juga ada pertunjukan yang dilaksanakan di alam terbuka, seperti

acara bunkasai ( Festival Budaya Jepang ) yang dilaksanakan di lapangan parkir

Fakultas Sastra USU. Acaranya dilaksanakan dari pagi hari hingga sore hari,

tetapi waktu untuk pertunjukan para band yang membawakan lagu-lagu Jepang

baru ditampilkan siang hari sampai sore hari. Panggungnya dibuat sangat

sederhana dan agak sempit, namun didekorasi dengan nuansa Jepang yang sesuai

dengan konsep acara bunkasai. Beberapa tempat lagi dimana band Japanese rock

kota Medan pernah tampil seperti pendopo USU, lapangan merdeka, dan

lapangan benteng.

4.5.2 Penyajian Musik

Pertunjukan langsung dan orisinil dipandang sebagai hal yang kurang

praktis, padahal pada pertunjukan langsung semua penyajian dapat dirasakan

secara alami, ekspresi setiap pemain yang turut membentuk terciptanya aura dari

karya musik yang disajikan dapat terlihat secara langsung pula.51

51 Baca artikel Dedy Hernawan “Penciptaan Seni dalam Konteks Perubahan Jaman” dalam P4ST UPI FORD FOUNDATION (p4st.upi.edu/main.php).

Sejauh ini

seluruh pertunjukan yang telah dilaksanakan sifatnya adalah sebagai hiburan.

Oleh karena itu tempat pelaksanaannya juga tidak berkaitan dengan upacara, yaitu

seperti tempat-tempat yang telah disebutkan diatas. Untuk acara seperti bunkasai

yang selalu dilaksanakan di lapangan parkir Fakultas Sastra USU, serta

pertunjukan yang dilaksanakan di pendopo, penyajian musik tersebut sifatnya

sebagai hiburan umum non komersil. Siapa saja bisa menyaksikan tanpa harus

membeli karcis. Artinya pertunjukkan tersebut diperuntukkan untuk umum dan

orang banyak. Sedangkan acara yang dilaksanakan oleh Tomato Studio bersifat

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 79: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

hiburan umum-komersil, artinya kita diharuskan membeli karcis lalu bagian dari

tubuh kita seperti tangan atau leher diberi cap / stempel sebagai bukti bahwa kita

telah membeli karcis sehingga diperbolehkan masuk.

Beberapa dari pertunjukan tersebut adalah acara komunitas, jadi kemasan

pertunjukan tidak berupa kompetisi. Disini menjadi ajang kumpul-kumpul dan

bersenang-senang. Band-band tersebut tampil sesuai dengan nomor giliran mereka

tampil. Jadi pertunjukan ini dikemas seperti sebuah show kecil bagi band-band

komunitas tersebut untuk memenuhi keinginan bermusik mereka. Disini mereka

menunjukkan kebolehan mereka dalam bermusik. Setidaknya di acara-acara

tersebut mereka bisa dikenal oleh band-band lain ataupun masyarakat umum yang

menonton. Semakin banyak event seperti itu, semakin sering mereka tampil,

semakin banyak yang melihat mereka, maka semakin terkenal pula band mereka

dikalangan komunitas. Musik yang disajikan saat pertunjukan yaitu secara

langsung atau live dengan bantuan pengeras suara.

4.5.3 Penonton (Audiens)

Dalam sebuah pertunjukan musik populer, penonton memiliki peran

penting sebagai orang yang diharapkan menonton pertunjukannya. Bisa dikatakan

pendengar/penikmat musik ini tidak mengikuti trend yang sedang terjadi, yang

“berkiblat” pada Negara-negara barat seperti Amerika dan Eropa.52

Tidak seperti musik populer kebanyakan dimana unsur-unsur musikalnya

tidak terlalu aneh dan dapat diterima oleh penonton, dalam musik Japanese Rock

hal-hal seperti itu seolah diabaikan demi mancari kebaruan. Japanese Rock

52 Baca Tesis Ardy Wardhana Syahputra “Potret Loyalitas Konsumen Musik Japanese Rock (J-Rock), dalam http://www.adln.lib.unair.ac.id.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 80: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

menawarkan sesuatu yang baru, yang justru tidak “akrab” dengan pendengar

musik populer Indonesia. Di tambah lagi anggota band mengangkat tema visual

kei dari segi penampilan yang memakai pakaian dan dandanan yang aneh. Oleh

karena itu jenis musik ini lebih ditujukan pada kalangan remaja. Hal ini terlihat

dari banyaknya wajah-wajah ABG (anak baru gede) yang lebih dominan selama

pertunjukan berlangsung.

Meskipun sudah sangat banyak musik populer mancanegara yang masuk

ke Indonesia, namun tidak semuanya disukai oleh masyarakat kita. Japanese Rock

memang ditujukan untuk kalangan remaja, tetapi tidak semua remaja menyukai

musik ini. Hanya komunitas-komunitas khusus saja yang benar-benar setia

menjadi pendengarnya. Hal tersebut berkaitan dengan selera musikal masing-

masing individu. Seperti apa yang dikatakan Purba dan Pasaribu (2006:136)

bahwa selera musikal antara satu individu dengan individu lain, atau satu

komunitas dengan komunitas lain, belum tentu sama.

Bila dibandingkan dengan penikmat musik populer lainnya di Indonesia,

jumlah penikmat musik Japanese Rock tergolong minoritas.

4.6 Musik Mempengaruhi Perilaku Pemusik dan Penonton

Mereka yang berkecimpung dalam dunia musik mengakui bahwa

komposisi musik tidak mungkin dipisahkan dari gejolak perasaan penciptanya,

sementara bagi mereka yang menyukai musik, setiap rangkaian melodi, irama,

timbre, dan dinamika sangat mungkin menimbulkan perasaan tertentu yang

berbeda-beda (Djohan, 2009:37,49).

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 81: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Karena musik sering dikaitkan dengan perasaan, maka sebuah musik

memiliki kekuatan untuk mengantar dan menggugah emosi, baik emosi si

pemusik itu sendiri maupun pendengarnya. Ketika penonton mendengarkan

sebuah karya musik yang disajikan oleh pemusik pada saat pertunjukan, lalu

musik tersebut mampu menggugah emosi mereka, maka yang muncul selanjutnya

adalah suatu perubahan tubuh yang dinyatakan melalui tindakan. Hal tersebutlah

yang penulis maksud sebagai perilaku manusia yang dipengaruhi oleh musik.

Dalam pertunjukan musik Japanese Rock yang ada di Medan, sub-varian musik

yang dimainkan dari masing-masing band tidaklah sama. Oleh karena itu respon

yang ditangkap oleh penonton menghasilkan perilaku yang berbeda pula ketika

mendengar jenis musik yang satu dengan yang lain dalam sebuah pertunjukan.

Ketika mereka mendengarkan jenis musik yang lebih keras dari musik rock

biasanya, seperti yang dibawakan band Azumi yang lebih mengarah ke musik

metal, reaksi penonton saat itu adalah langsung berdiri mendekati panggung dan

mulai melakukan headbanger53

53 Gerakan-gerakan tari untuk musik metal.

. Terkadang penonton yang berada di depan

panggung tidak memperhatikan performance si pemusik di atas panggung, mereka

hanya asyik dengan tarian mereka sendiri ketika meresapi musik yang sedang

dimainkan. Sesekali terjadi interaksi antara penonton dengan pemusik di tengah-

tengah pertunjukan dengan melakukan “tos-tos-an”. Ketika dentuman drum

semakin cepat, gerakan kepala yang dilakukan penonton juga ikut cepat mengikuti

beat drum. Dan ketika tempo musik tiba-tiba berubah menjadi lambat dan

memainkan tangga nada minor, irama tubuh penonton juga kembali berubah

sesuai irama musik. Hevner (1937) yang mengambil contoh pada sebuah karya

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 82: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

musik piano mengemukakan bahwa bila karya piano dimainkan secara cepat pada

modus mayor, pendengar akan menangkap kesan riang gembira. Sebaliknya bila

dalam tempo lambat dan modus minor, musik tersebut terkesan imajinatif dan

sensitif. Bagi pendengar, modus dan tempo memiliki pengaruh terkuat dalam

sebuah musik (2009:98). Selama melakukan penelitian di lokasi pertunjukan

musik, penulis melihat apa yang dikemukakan Hevner diatas juga berlaku

terhadap reaksi penonton pada musik Japanese Rock, jadi tidak hanya berlaku

pada sebuah karya piano saja. Gabrielson & Lindstorm (2001) mengemukakan

bahwa karakteristik musik seperti modus (tangga nada), irama, dan tempo yang

dirasakan oleh pendengar dapat menjadi sebab untuk mengekspresikan emosi

(2009:99).

Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memiliki arti.

Perilaku bermusik dari personil band selama pertunjukan berlangsung adalah

usaha mereka untuk memberi penafsiran kepada penonton agar menjadi

bermakna. Dengan kata lain, mereka mencoba berkomunikasi dengan para

penonton melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh sebagai komunikasi non

verbal. Bagi salah seorang anggota band di Medan, ketika bermain musik ia

merasa seperti kesurupan sehingga tubuhnya melakukan gerakan-gerakan tertentu.

Musik membuatnya merasa asik seperti terbebas dari sesuatu yang sedang

membelenggu. Bermain musik dalam suatu pertunjukan seperti ajang pelampiasan

emosi dari masalah-masalah yang sedang dihadapi, istilahnya seperti “lepas

semua iblis-iblis yang ada di dalam kepala”. Apalagi kalau ada penonton yang

mengejeknya sebelum tampil, maka ia akan semakin semangat saat bermain

musik seperti orang kesurupan. Bagi salah seorang vokalis, ketika musik

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 83: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

dimainkan ia merasakan perasaannya kosong, sehingga ia tidak merasa takut

sedikitpun saat melakukan aksi-aksi melukai diri sendiri. Musik tersebut benar-

benar dihayati dan ia merasa seperti sedang kesurupan. Namun aksi-aksi tersebut

hanya berperan sebagai aksi panggung saja yang sifatnya menghibur. Tidak ada

kaitannya sama sekali dengan pemujaan terhadap setan atau apapun.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 84: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai trend Japanese rock dan visual kei ini

penulis menyimpulkan bahwa musik Japanese rock merupakan sebuah genre

musik yang memiliki keunikan dari susunan notasi sehingga bagi sebagian orang

musik ini terdengar aneh. Yang menjadi ciri dari Japanese rock adalah komposisi

musik yang padat, susunan akord yang sulit dan aneh, karakter soundnya yang

cempreng, permainan drum yang banyak sinkop, serta variasi akord dalam

permainan bass. Namun dari itu semua yang paling menonjol adalah karakter

vokalnya yang identik dengan vibrasi, teknik falsetto, dan nada tinggi. Selain itu

musik ini terkadang memasukan warna musik lainnya seperti jazz dan klasik.

Selain bermusik, musisi Japanese rock kerap mengangkat tema visual kei sebagai

identitas band-nya. Dari sisi penampilan, anggota band bebas menciptakan gaya

visual yang mereka suka asalkan tidak lari dari tema v-kei yang berpenampilan

“nyentrik” untuk menarik perhatian penonton, seperti mewarnai rambut, memakai

kostum yang terlihat aneh, dan menggunakan make-up tebal sehingga terlihat

feminin.

Di Indonesia, penikmat musik Japanese rock termasuk kedalam golongan

minoritas sehingga musik ini sulit masuk ke industri rekaman. Karena musik ini

terdengar aneh dan belum begitu akrab di telinga orang Indonesia makanya hal

tersebut sulit terwujud. Hal itu membuat para band memproduksi albumnya

dibawah label indie. Walaupun begitu sampai saat ini semakin banyak band

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 85: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

beraliran Japanese rock bermunculan di beberapa kota besar. Dari segi musik

mereka berusaha mengikuti apa yang umumnya digunakan dalam musik Japanese

rock, mengenai hasilnya masyarakatlah yang berhak menilai. Dari segi

penampilan mereka berusaha membawa tema v-kei meskipun tidak berdandan

serumit musisi Jepang.

Di kota Medan band-band yang beraliran jenis musik ini memang tidak

sebanyak kota-kota besar lainnya. Pertunjukan khusus yang menampilkan semua

band Japanese rock untuk bisa tampil secara bersama-sama sangat minim

sehingga masing-masing band biasanya tampil pada pertunjukan yang

menampilkan berbagai jenis musik. Pertunjukan musik sifatnya sebagai hiburan

dan penikmat / pemusik genre musik ini adalah kalangan remaja.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian, penulis ingin memberi saran kepada pembaca dan

masyarakat umum. Penulis mengharapkan kepada masyarakat umum untuk lebih

peka terhadap fenomena munculnya aliran musik yang baru di Indonesia, serta

menghargai setiap jenis musik apapun itu yang merupakan hasil kreativitas anak-

anak muda. Selama ini orang-orang melihat bahwa dari segi musikal dan

penampilan musisi Japanese rock dianggap aneh, tapi justru hal tersebut bisa

memberi warna yang baru bagi industri musik Indonesia sehingga musik yang

“mondar-mandir” di televisi bukan yang itu-itu saja / monoton. Melalui penelitian

tentang Japanese rock dan visual kei ini, penulis ingin memperkaya wawasan

pembaca dan masyarakat umum tentang trend musik tersebut yang melanda kota-

kota besar di Indonesia. Penulis sangat menyayangkan sulitnya musik ini masuk

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 86: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

ke industri rekaman, padahal sudah sangat banyak band-band Japanese rock di

Indonesia. Penulis mengharapkan kepada para produser musik agar memberi

kesempatan bagi musik ini untuk meramaikan industri rekaman supaya lebih

beraneka ragam.

Penulis juga berharap akan ada penelitian lanjutan terhadap musik

Japanese rock, sebab penulis merasa apa yang penulis teliti masih banyak

kekurangan dan masih sangat sedikit. Masih banyak lagi hal yang bisa diteliti dari

musik Japanese rock dengan segala keunikannya bagi penulis lain yang ingin

melakukan penelitian lanjutan.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 87: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

DAFTAR PUSTAKA

Adorno, Theodor W 1976 Introduction to the Sociology of Music.New

York: The Seabury Press. Arif, Bahrudin

2009 Harajuku Style : Kreativitas dan Nilai-Nilai Hidup Para Pelaku Seni Cosplay Pada Komunitas Harjukja di Kota Solo. Surakarta: Skripsi Sarjana Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arikunto, Suharsimi 2002 Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek

(Edisi Revisi V). Jakarta: PT Rineka Cipta. Chase, Gilbert

1992 America’s Music : From The Pilgrims to The Present. Urbana and Chicago: University Of Illinois Press

Dayakisni dan Hudaniyah 2009 Psikologi Sosial (cetakan keempat). Malang. UMM Press Djohan

2007 Psikologi Musik. Yogyakarta: Penerbit Best Publisher

Durant, Alan 1984 Conditions of Music. London: The Macmillan Press Echols, M John

2004 Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Kuntjara, Esther 2006 Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Koentjaraningrat 1973 Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia ------------ 2002 Pengantar Ilmu Antropologi, Cetakan kedelapan.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 88: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Malo dkk, Manasse 1985 Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Penerbit

Karunia Jakarta: Universitas Terbuka. Manuel, Peter 1988 Popular Musics of The Non-Western World: An

Introductory Survey. New York: Oxford UP. Nakagawa, Shin

2000 Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nettl, Bruno

1975 “The Role of Music in Culture : Iran, a Recently Developed Nation”. Dalam: Charles Hamm , Bruno Nettl, dan Ronald Byrnside, ed., Contemporary Music and Music Cultures. Englewood Cliffs, New York: Prentice-Hall.

O’Brien, James Patrick 1995 The Listening Experience: Elements, Form, and

Style in Music. New York: Schirmer Books,An Imprint of Simon & Schuster Macmillan

Prajarto, Nunung 2004 Komunikasi, Negara dan Masyarakat.

Yogyakarta: Lafadl Offset Poloma, Margaret M 2000 Sosiologi Kontemporer, ( Terjemahan Yasogama )

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Purba, Mauly, dan Ben M Pasaribu 2006 Musik Popular. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni

Nusantara. Schele, Judith dan Kutanegara, Pande 2006 Budaya Barat dalam Kacamata Timur.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumarwan, Ujang 2002 Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya

dalam Pemasaran. Bogor Selatan: Penerbit Ghalia Indonesia.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 89: TREND JAPANESE ROCKDAN VISUAL KEI DALAM ... band rock Jepang. Di Jepang sendiri tumbuh kepercayaan di kalangan komunitas band, jika ingin sukses dalam bermusik sebaiknya memulai debut

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, DEBDIKBUD

1995 Kamus Besar Bahasa Indonesia,Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Winter, Robert 1992 Music For Our Time. California: Wadsworth

Publishing Company. Yin, Robert K 2003 Studi Kasus (Desain dan Metode), edisi revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara