trauma regio manus

9
TRAUMA REGIO MANUS (815) - Distal dari metacarpal (ossa carpalia masuk regio wrsit) - Fungsi terpenting adalah gerakan ibu jari terhadap jari telunjuk/jari tengah (50%) 1. Fraktur Penanganan Fraktur : Secara umum : a. Stabil → gips atau bidai (MP angulasi lebih dari 60 0 , tidak melebihi distal palmer crease tidak stabil → orif (pinning, plating) Komplikasi : rotasi (patokan aah jari kedua sampai empat adalah os. Scaphoid) b. Intraartikuler → reduksi seanatomis mungkin (sering open pinning dengan k.wire) ekstraartikuler c. Terbuka → debriment + k. wire Bila luka kotor dilakukan delayed primary closure (3-5 hari) Tertutup → bebat dengan compression dressing, fiksasi jari sebelah, fore slab/back slab posisi posisi jari MP 60-90 0 dengan IP joint ekstensi. Secara khusus : a. Fraktur basis metacarpal I (Bennet’s fracture) (815.1) Merupakan fraktur dislokasi intraartikuler, tidak stabil perlu reduksi anatomis, lebih disukai pinning

Upload: jeremia-jerez

Post on 21-Jan-2016

109 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Trauma Regio Manus

TRAUMA REGIO MANUS (815)

- Distal dari metacarpal (ossa carpalia masuk regio wrsit)

- Fungsi terpenting adalah gerakan ibu jari terhadap jari telunjuk/jari tengah (50%)

1. Fraktur

Penanganan Fraktur :

Secara umum :

a. Stabil → gips atau bidai (MP angulasi lebih dari 600, tidak melebihi distal

palmer crease tidak stabil → orif (pinning, plating)

Komplikasi : rotasi (patokan aah jari kedua sampai empat adalah os. Scaphoid)

b. Intraartikuler → reduksi seanatomis mungkin (sering open pinning dengan

k.wire) ekstraartikuler

c. Terbuka → debriment + k. wire

Bila luka kotor dilakukan delayed primary closure (3-5

hari)

Tertutup → bebat dengan compression dressing, fiksasi jari sebelah, fore

slab/back slab posisi posisi jari MP 60-900 dengan IP joint

ekstensi.

Secara khusus :

a. Fraktur basis metacarpal I (Bennet’s fracture) (815.1)

Merupakan fraktur dislokasi intraartikuler, tidak stabil perlu reduksi anatomis,

lebih disukai pinning (terbuka atau tertutup) penanganan yang sama pada fraktur

basis metacarpal V.

b. Fraktur shaft metacarpal (815.3)

Disebabkan gaya torsi, umumnya stabil karena periosteum dan soft tissue

sekitarnya, bila stabil → reduksi tertutup (komplikasi : rotasi), tidak stabil →

percutan k. write atau platting small fragmen

c. Fracture nack metacarpal (815.4)

Gerakan AP metacarpal jari 1 dan 2 minimal → perlu reduksi near anatomis jari

3 (200), jari 5 (30-50). Reduksi tertutup dengan general anesthesi + relaksan otot

(dipertahankan 2 minggu) bila tidak stabil → ORIF (k. wire)

Page 2: Trauma Regio Manus

d. Fraktur shaft phalang proksimal dan media (816.1)

Merupakan fraktur intraartikular, sering rotasi → perlu reduksi anatomis

e. Fraktur shaft phalang proksimal dan media (816.1)

Fraktur basis phalang proksimal → fleksi sendi MP 900 selama 2 minggu bila

gagal reduksi tertutup → ORIF

f. Fraktur volar – sendi interphalang (IP) = Wilson’s fracture.

Bila fragmen lebih 150 permukaan sendi → open pinning, pullet out wire

looped. Kurang dari 150 → reduksi tertutup, fleksi phalang 45-500

g. Fraktur avulsi phalang distal pada insersi tendon ekstensor (baseball fracture)

(816.2)

1. Fragmen kecil → hiperekstensi sendi 6 – 8 mgg

Terapi yang sama untuk “Mallet finger” (ruptur tendon ekstensor proximal

dari insersi) bidai sendi distal phalang posisi hiperkestensi (sendi PIP

bebas). Bila phalang fragmen leboh dari 300 permukaan sendi → ORIF

dengan k, write atau pullet out wire.

2. Boutonniere = button hole

Ruptur sentral slip traumatik dari ekspansi ekstensor dekat sendi PIP

(Persisten Flexion Deformity) terapi → perbaikan tendon, immobilisasi

dengan k. wire sendi PIP posisi ekstensi penuh selama 3 minggu dilanjutkan

fisioterapi fleksi aktif.

2. Ruptur dan dislokasi ligamen

a. Ligamen kolateral dapat ruptur dengan atau tanpa dislokasi

b. Cara Reduksi :

1. Dislokasi sendi MP → perlu terbuka (vollar app.) karena head MC

interposisi dengan soft tissue sisi palmar sendi

2. Dislokasi dorsal sendi PIP → reduksi tertutup, dengan atau anestesi lokal

c. Terapi post reduksi → pressure dressing (bila edema), bidai sendi MP 900

fleksi sendi IP ekstensi sampai bengkak dan nyeri hilang dilanjutkan fisioterapi

10 hari kemudian

d. Game keeper’s thumb

Ruptur ligamen kolateral ulna disertasi subluksasi kerah radier (fungsi pinch

lemah)

Terapi : ruptur inkomlit → scaphoid cast 6 – 8 minggu

Page 3: Trauma Regio Manus

ruptur komplit → tidak stabil, open repair + gips 8 minggu

3. Laserasi tendon ekstensor

Terapi : repair sekunder

4. Ruptur tendon flexor

a. Dibagi menjadi 3 zona :

Zona 1 (zona hijau) : pertengahan phalang media distal sampai finger tip

Zona 2 (zona merah) : distal palmar crease sampai pertengahan media

proksimal

Zona 3 (zona kuning) : proksimal dari palmer crease distal

b. Terapi :

Zona 1 → ruptur diperbaiki primer

> 1 cm, stumb distal dieksisi-proksimal dijahit ke periosteal flap

dengan bannel pullout wire

< 1 cm, terapi sebagai zona 2

Zona 2 → perlu keterampilan tinggi (hand surgeon)

Untuk pemula hanya jahit kulit diikuti delayed repair

Ruptur tendon ibu jari sebaiknya dikerjakan primer

Zona 3 → diperbaiki primer, namun perlu keterampilan tinggi untuk hasil yang

baik

5. Terapi definitif untuk finger tip

Golden period dapat diperpanjang menjadi 10 – 12 jam bila luka bersih dan diberi

AB.

a. Skin loss << → hanya hebat

Skin loss >> → split thickness antebrachii atau hipothenar

b. Bila kuku intak → full thickness skin graft akan memberi bantalan diatas

tulang

c. Tulang terkena → potong sedikit tulang sampai bersih dengan knabel + tutup

primer

Page 4: Trauma Regio Manus

6. Tenosynovitis non infeksi

a. Tipe akut :

Terjadi dalam beberapa jam dengan nyeri hebat saat menggerakkan tendon

yang bersangkutan disertasi hangat dan warna kemerahan

b. Tipe kronik :

Tampak sebagai fenomena tringger dari tendon fleksor, didapatkan disproporsi

tendon sheth dan isinya. Keluhan nyeri dan kaku pada jari, sekali difleksikan

tidak dapat atau sulit mengekstensikan sendi DIP, sering teraba nodul di

proksimal tendon sheath.

Predileksi :

Abduktor pollicis longus (APL) dan ekstensor pollicis brevis (EPB) tipe ini

disebut de Quervain tenosynotivis

Terapi :

- diistirahatkan dengan imobilisasi + NSAID

- injeksi steroid pada tendon sheath

- insisi tendon sheath untuk mengurangi fenomena tringger

7. Gigitan manusia :

- Merupakan trauma yang serius

- Terapi : debrimen, rawat luka terbuka dan AB spektrum luas

Komplikasi trauma tangan :

- Biasanya iatrogenik dan dapat dihindari

- Imobilisasi yang pendek dan segera diikuti latihan aktif dimungkinkan bila

vaskularisasi tangan baik, ukuran tulang kecil, vaskularisasi tulang cancellous

cukup banyak

8. Compartemen syndroma manus

- Dasar : iskemia otot dan saraf

- Gejala utama adalah :

a. Nyeri yang menetap, progresif dan tidak hilang dengan imobilisasi. Nyeri

saat stretching otot pasif merupakan tanda klinis yang dapat dipercaya

Page 5: Trauma Regio Manus

b. Parestasi atau berkurangnya sensasi merupakan tanda penting kedua

c. Kelemahan otot yang progresif (paralise) merupakan tanda yang sangat

penting

d. Terakhir, palpasi daerah kompartemen akan terasa tegang dan nyeri

- Cara menilai :

a. compartemen tangan intrinsik :

passive abduksi dan adduksi jari akan meningkatkan nyeri (posisi sendi

MP ekstensi dan fleksi sendi PIP)

b. compartemen ibu jari adduktor :

- menarik ibu jari ke arah abduksi palmar, stetching otot-otot adduktor

c. otot-otot thenar :

- radial abduksi ibu jari

d. otot-otot hipothenar :

- ekstensi dan abduksi jari kelingking

- Terapi : Satu-satunya cara adalah dekompresi

Immediate fasciotomy merupakan cara terbaik untuk penyembuhan yang lebih

baik (kalau bisa hindari nervus cutaneus dan vena besar, ski flap untuk menutup

nervus medianus, release n. medianus pada carpal tuneal dan canal Guyon,

insisi lurus pada wrist haruus dihindari)

9. Replantasi

- Terminologi :

Replantasi : penyambungan kembali bagian yang teramputasi secara

komlit

Revaskularisasi : rekonstruksi bagian amputasi yang tidak putus seluruhnya

- Indikasi absolut : ibu jari, multiple digit, complete hand

- Indikasi lain : setiap bagian dari anak kecil, wrist atau antebranchii, elbow

dan humerus, digit distal dari insersi tendon fleksor

superfisialis sampai 4 masing-masing kulit dorsal nail plate

harus utuh.

- Kontra indikasi : crush injury, multiple level amputasi, disertai penyakit dan

kelainan mental, prolonged warm ischemic time

- Warm ischemic time : < 6 jam untuk amputasi proksimal corpus

< 12 jam untuk phalang

Page 6: Trauma Regio Manus

Cold ischemic time : > 12 jam untuk amputasi proksimal, prognosis jelek

- Penanganan & preservasi :

a. stump dilakukan bebat tekan

b. puntung (amputat) dimasukkan dalam plastik yang kedap air

c. amputat dalam plastik dimasukkan dalam termos berisi air +es

- Operasi teknik replantasi phalang dan manus :

a. Identifikasi vasa dan nervus

b. Debridement

c. Shortening dan fiksir tulang

d. Repair tendon ekstensor

e. Repair tendon fleksor

f. Anastomose arteri

g. Repair nervus

h. Anstomose vena

i. Penutupan luka