refrat regio pectoral is (koreksi)

Upload: baina-safira

Post on 12-Jul-2015

654 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Anatomi manusia terdiri atas regio-regio yang terdapat dalam ekstremitas superior dan inferior. Pada ekstremitas superior, terdapat regio pectoralis, skapularis, dan axillaris. Ketiga regio tersebut sangat berhubungan dan memiliki tulang, otot, dan pembuluh darah yang berkaitan satu sama lain. Regio berasal dari kata regio yang berarti sebuah ruang yang dibatasi oleh garis atau suatu daerah yang merupakan tata nama anatomis umum untuk daerah tertentu pada permukaan tubuh di dalam batas-batas tertentu yang ditetapkan, dan pectoral yang artinya thoracis atau dada. Regio pektoralis meliputi aspek thorax atau dada yang dibentuk oleh otot pectoralis major, pektoralis minor, dan otot subclavius. Selain itu pectoralis juga meliputi daerah mammaria, yaitu bagian payudara atau kelenjar mammae yang dimiliki setiap pria dan wanita. I.2. Tujuan Tujuan dari pembuatan refarat ini secara umum sebagai berikut: 1. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa lain tentang regio pectoralis yang termasuk di dalamnya kelenjar mammae, osteologi regio pectoralis, muskulis, arteri, vena, dan syaraf. 2. Memberikan wawasan kepada pembaca tentang regio pectoralis. Manfaat dari pembuatan refarat ini secara khusus sebagai berikut: 1. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir blok. 2. Penyusun lebih memahami dan dapat mengaplikasikannya tentang regio pectoralis. 3. Memberi wawasan atas refarat yang saya buat kepada mahasiswa lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA (untuk kata-kata bahasa asing menggunakan huruf miring, perhatikan ejaan kata atau kalimat!) II.1 Surface Anatomy (Anatomi Permukaan) Regio pektoralis adalah aspek toraks atau dada yang dibentuk oleh otot pectoralis major, pektoralis minor, dan otot subclavius. Selain itu pectoralis juga meliputi daerah mammaria atau kelenjar mammae yang dikenal sebagai payudara (Gambar 2.1).

Gambar 2.1. Pectoral region (yang ditandai).

Anatomi permukaan pada regio pectoralis meliputi (1) clavicula, (2) insicura jugularis, (3) manubrium sterni, (4) angulus sterni, (5) corpus sterni, (6) processus xiphoideus, (7) nipple/papilla mamma, dan (8) tulang rusuk iga atau costae (Gambar 2.2).

Gambar 2.2. Anatomi permukaan regio pectoralis pada pria dan wanita.

1. Clavicle (Klavikula/Tulang Selangka) Clavicula adalah tulang panjang yang terletak horizontal di daerah pangkal leher. Tulang ini bersendi dengan sternum dan cartilago costalis I di sebelah medial, dan dengan acromion di sebelah lateral. Fungsi clavicula adalah menghubungkan lengan atas dengan batang badan. Clavicula bekerja sebagai sebuah penyanggah pada waktu lengan atas bergerak menjauhi tubuh. Clavicula juga berperan menyalurkan gaya dari lengan atas ke skeleton axiale, dan merupakan letak melekatnya otot. Clavicula terletak subkutan menurut arah panjangnya; dua pertiga medialnya cembung ke depan dan sepertiga lateralnya cekung ke depan.

2. Jugular Notch (Insicura Jugularis) Insicura Jugularis adalah pinggir superior manubrium sterni dan mudah diraba diantara penonjolan ujung medial clavicula di linea mediana. Insicura ini berhadapan dengan pinggir bawah corpus vertebra thoracica II. (Gambar 2.3)

3. Manubrium Sterni Manubrium sterni merupakan bagian atas sternum yang masingmasing sisinya bersendi dengan clavicula, cartilagines cotales I dan bagian atas cartilagines costales II. Manubrium sterni terletak berhadapan dengan vertebrata thoracica III dan IV. (Gambar 2.3) Manubrium sterni berbentuk lebih kurang seperti segitiga. 4. Sternal Angle (2nd Costal Cartilage) Angulus Sterni (Angulus Ludovici) adalah sudut di antara manubrium sterni dan corpus sterni; pada daerah ini cartilago costa II melekat pada pinggir lateral sternum. Angulus sterni terletak di depan discus intervertebralis antara vertebra thoracica IV dan V. Letak angulus sterni dapat dengan mudah diraba dan sering dilihat sebagai peninggian transversa. Gerakan jari ke kanan atau ke kiri akan langsung mencapai cartilago costalis ke dua dan kemudian costa II. Semua costae dapat dihitung dari tempat ini. Kadang-kadang pada laki-laki yang sangat berotot, costae dan spatium intercostale sering ditutupi oleh musculi pectorales yang besar. Pada kasus-kasus ini mungkin costa lebih mudah dihitung ke arah atas dari costa ke dua belas. (Gambar 2.3)

5. Body of Sternum (Corpus Sterni) Corpus Sterni berbentuk panjang, sempit, dan lebih tipis daripada manubrium sterni. Bagian ini terletak setinggi vertebra 5-9. Permukaan corpus sterni yang hampir rata, pada orang dewasa ditandai dengan tiga krista melintang yang setimpal dengan garis peleburan keempat segmen (sternebra) yang semula terpisah. (Gambar 2.3)

6. Xiphoid Process of Sternum (Processus Xiphoideus) Processus Xiphoideus adalah tulang cartilago tipis yang merupakan bagian sternum paling bawah dan paling kecil. Sternum berupa tulang rawan atau kartilago hyalin pipih pada orang muda, tetapi pada usia lebih

daripada 40 tahun sedikit banyak menulang karena ossifikasi pada ujung proksimalnya. Tidak ada costae ataupun cartilagines costales yang melekat padanya. Processus xiphoideus mudah diraba pada lekukan tempat arcus costalis bertemu dengan bagian atas dinding anterior abdomen. (Gambar 2.3) 7. Nipple/Papilla mamma (4th intercostal Space) Papilla mammae yang disebut juga mamilla atau puting susu adalah bagian yang menonjol dari mamma (payudara). Papilla menonjol dari setengah bagian bawah mamma, tetapi posisinya terhadap dinding thorax sangat bervariasi dan bergantung pada derajat perkembangan kelenjar. Pada laki-laki dan perempuan yang belum dewasa, papilla kecil dan baisanya terletak setinggi sela iga keempat sekitar 4 inci (10 cm) dari garis tengah. Dasar papilla di kelilingi oleh daerah kulit berpigmen yang dinamakan areola. Papilla mamma berwarna merah dadu pada remaja, dan menjadi lebih gelap pada bulan kedua kehamilan pertama dan tidak pernah berubah kembali seperti warna sebelumnya. Tonjolan-tonjolan kecil pada aerola disebabkan oleh kelenjar areola yang ada di bawahnya.

8. Ribs of Pectoral Region (Tulang Rusuk) Tulang rusuk pada region pectoralis adalah berupa costae (tulang iga). Costa adalah sebuah tulang pada tiap-tiap pasangan lengkung tulang yang elastik. Terdapat 12 pasang costae yang semuanya melekat pada vertebrae thoracicae. Tujuh pasang costae yang teratas melekat di anterior pada sternum melalui cartilagines costales. Pasangan costales VII, IX, dan X di anterior melekat satu dengan yang lain dan ke costa VII melalui cartilagines costales dan juncture synovialis yang kecil. Pasangan costae

XI dan XII tidak mrmpunyai perlekatan di depan dan dinamakan costae fluctuantes. Costa tipikal berbentuk panjang, melintir, pipih, dan mempunyai pinggir atas yang membulat dan halus serta pinggir bawah yang tajam dan tipis. Pinggir bawah tergantung bebas dan mempunyai sulcus costae yang berisi arteria, vena, dan nervus intercostalis. Costa mempunyai caput, collum, tuberculum, corpus, dan angulus costae. Caput costae mempunyai dua facies articularis untuk bersendi dengan corpus vertebra yang nomornya sama dan dengan vertebra yang terletak tepat di atasnya. Collum costae merupakan bagian sempit yang terletak antara caput dan tuberculum. Tuberculum costae merupakan tonjolan pada permukaan luar costa pada pertemuan collum dan corpus. Tuberculum mempunyai facies articularis untuk bersendi dengan processus transverses vertebrae yang nomornya sama. Corpus costae berbentuk tipis, kurus, dan melintir sepanjang sumbu panjangnya. Pada pinggir inferiornya terdapat sulcus costae. Angulus costae adalah tempat corpus costae melengkung tajam ke depan. Ujung anterior setiap costa melekat pada cartilago costalisnya masing-masing.

Gambar 2.3. A. Permukaan anterior sternum B. Sternum, costae, dan cartilagines costales membentuk rangka thorax.

II.2 Mammary Gland (Kelenjar mammae) Mamma merupakan kelenjar asesoris kulit yang berfungsi menghasilkan susu. Mamma terdapat pada laki-laki dan perempuan. Bentuk mamma sama pada laki-laki dan perempuan yang belum dewasa. Papilla mammaria kecil dan dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap, disebut areola mamma. Jaringan mamma tersusun atas sekelompok kecil system sauran yang terdapat di dalam jaringan penyambung dan bermuara di daerah areola. Pada masa pubertas, glandula mammaria perempuan lambat laun membesar dan akan berbentuk setengah lingkaran. Pembesaran ini diduga disebabkan oleh pengaruh hormon-hormon ovarium.Salurannya memanjang, meskipun demikian pembesaran kelenjar terutama disebabkan karena penimbunan lemak. Dasar mamma terbentang dari iga kedua sampai keenam dan dari pinggir

lateral sternum sampai linea axillaries media (Gambar 2.5). Sebagian besar glandula mammaria terletak di dalam fascia superficialis. Setiap payudara terdiri dari 15-20 lobus yang tersusun radier dan berpusat pada papilla mammaria. Saluran utama dari setiap lobus bermuara di papilla mammaria, dan mempunyai ampulla yang melebar tepat sebelum ujungnya. Dasar papilla mammaria dikelilingi oleh areola (Gambar 2.4). Tonjolan-tonjolan halus pada areola diakibatkan oleh kelenjar areola di bawahnya. Pada perempuan muda, payudara cenderung menonjol ke depan dari dasar yang sirkular; pada perempuan yang lebih tua payudara cenderung menggantung. Payudara mencapai ukuran maksimal selama masa laktasi.

Gambar 2.4. Glandula mammaria.

Gambar 2.5. Gambaran umum kelenjar mammae. 1. Superficial Fascia Fascia superficialis atau yang dikenal sebagai jaringan subkutan adalah jaringan yang terletak tepat dibawah kulit. Didalamnya terdapat pula saraf-saraf kulit yaitu vena-vena superficial dan nodi lymphoidei superficialis.

2. Glandural Tissue (Jaringan Kelenjar) Jaringan kelenjar pada mammae disebut glandulae mammaria. Glandulae mammaria adalah kelenjar asesoria yang khas pada kulit mamalia betina yang mensekresi air susu. Glandula mammaria terletak pada fascia superficialis yang meliputi dinding anterior thorax. Pada perempuan dewasa muda, glandula mammaria terletak di atas costa II sampai VI dan cartilagines costalesnya, dan terbentang dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaris media. Pinggir lateral atas glandula mammaria meluas sampai sekitar pinggir bawah musculus pectoralis major dan masuk ke axilla. Pada wanita, kelenjar ini merupakan kelenjar tubulualveolar kompleks yang terdiri dari 15 sampai 25 lobus yang berjalan radial

terhadap puting susu (papilla mamma) dan dipisahkan oleh jaringan ikat dan lemak, setiap lobus mempunyai duktus ekskretorius (lactiferous) sendiri yang bermuara pada puting susu. Tiap lobus dibagi lagi menjadi lobulus, dengan duktus alveolaris dan alveoli menjadi bagian sekresi dalam kelenjar. Disebut juga lactiferous gland.

3. Lactiferous Duct (Ductus Lactiferous) Ductus lactiferi adalah saluran yang mengalirkan air susu yang disekresikan lobus payudara menuju dan melalui puting susu. Setiap lobus pada payudara tersusun atas alveoli dan duktus alveolar yang dikelilingi oleh sel-sel mioepitelium yang dapat berkontraksi. Alveoli mengeluarkan susu ke dalam duktus lactiferous. Dibawah puting susu, duktus lactiferous berubah menjadi bentuk kerucut dan membentuk sinus susu (lactiferous sinus).

4. Lactiferous Sinus Sinus laktiferus adalah rongga atau saluran yang merupakan pelebaran ductus lactiferous tepat sebelum bermuara ke puting susu (papilla mammae)

5. Areola Areola adalah cincin gelap atau daerah berwarna lebih gelap yang mengelilingi nipple/papilla mamma

6. Nipple/Papilla Mamma Papilla mammae atau papilla mammaria adalah tonjolan berpigmen pada permukaan anterio kelenjar mammae yang dikelilingi oleh areola dan merupakan muara dari duktus laktiferus.

7. Costae

Costa atau tulang iga merupakan tulang-tulang rusuk yang berada pada regio pectoralis yang berhubungan dengan mammary gland atau kelenjar mammae. Costa adalah sebuah tulang pada tiap-tiap pasangan lengkung tulang yang elastik, dua belas buah pada kedua sisi (costa I costa XII) , mencuat dari vertebrae thoracicae ke arah garis tengah pada permukaan anterior batang tubuh, tulang-tulang ini membentuk bagian utama skeleton thoracis. Tujuh costa teratas (I-VII) disebut costae verae (iga sejati) dan bersambungan dengan sternum di sebelah anterior, lima costa terbawah (VIII-XII) disebut costae spuriae (iga palsu) dan tidak bersambungan langsung dengan sternum. Kelenjar mamme terletak sejajar pada costa II costa VI.

8. Musculi Intercostales Musculi intercostales externi membentuk lapisan yang paling luar. Aran serabut-serabutnya ke bawah dan depan dari pinggir bawah costa ke pinggir atas costa yang ada di bawahnya. Otot berjalan dari tuberculum costae di belakang sampai ke costochondral junction di depan, di tempat ini otot diganti oleh aponeurosis yang disebut membrana intercostalis externa. Musculi intercostales interni membentuk lapisan tengah. Arah serabut-serabutnya ke bawah dan belakan dari sulcus costae ke pinggir atas costa yang ada di bawahnya. Otot-otot berjalan dari sternum di depan sampai ke angulus costae di belakang, tempat otot dig anti oleh aponeurosis yang disebut membrana intercostalis interni. Musculi intercostales intimi membentuk lapisan paling dalam dan analog dengan musculus transverses abdominis pada dinding anterior abdomen. Otot ini merupakan lapisan otot yang tidak lengkap dan menyilang lebih dari satu spatium intercostale yang terdapat di antara costa-costa. Bagian dalam otot ini berhubungan langsung dengan fascia endothoracica dan pleura parietalis sedangkan di bagian luar berhubungan

dengan arteria, vena, dan nervus intercostalis. Musculi intercostales intimi dapat dibagi menjadi tiga bagian (Gambar 2.6) , yang kurang lebih terpisah satu dengan yang lain.

Gambar 2.6. Potongan melintang thorax, memperlihatkan musculus intercostales.

9. Pleura Pleura atau selaput paru-paru adalah membrane serosa yang membungkus paru dan melapisi rongga toraks, sepenuhnya membungkus rongga potensial yang dikenal sebagai rongga pleura (pleura cavity). Terdapat dua pleura, kanan dan kiri, yang satu dengan yang lain saling terpisah. Pleura dibasahi oleh sekresi serosa yang memudahkan gerakan paru di dalam toraks.

II.3 Musculoskeletal Regio Pectoralis

Sistem tulang dan otot yang bekerja pada region pectoralis adalah otot yang bekerja pada ekstremitas atas. Musculoskeletal meliputi tulang-tulang yang berada pada region pectoralis dan otot-otot yang bekerja di sekitarnya. Kerja tulang dan otot sangat berhubungan karena otot melekat pada tulang, sehingga keadaan tulang mempengaruhi kerja otot. Tulang-tulang yang berada pada region pectoralis meliputi region axillaris, karena satu dengan yang lainnya berhubungan. II.3.1 Bones of the Pectoral Region Tulang-tulang yang ada pada region pectoralis, yaitu: (1) klavikula (2) prosesus akromiun (3) prosesus coracoid (4) fossa subscapular (5) costae (6) tuberkulum supraglenoid (7) tuberkulum infraglenoid, dan (8) sulcus intertubercular (Gambar 2.7).

Gambar 2.7. Anatomi umum tulang pada regio pectoralis.

1. Clavicula Tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.(Gambar 2.8) Clavicula berbentuk kurva-ganda dan memanjang. Ini adalah satusatunya tulang yang memanjang horizontal dalam tubuh. Terletak di atas tulang rusuk pertama. Pada ujung medial, clavicula bersendi pada manubrium dari sternum (tulang dada) pada sendi sternoclavicularis. Pada bagian ujung lateral bersendi dengan acromion dari scapula (tulang belikat) dengan sendi acromioclavicularis. Pada wanita, clavicula lebih pendek, tipis, kurang melengkung, dan permukaannya lebih halus. Clavicula berguna untuk: (1) Sebagai pengganjal untuk menjauhkan anggota gerak atas dari bagian dada supaya lengan dapat bergerak leluasa. (2) Meneruskan goncangan dari anggota gerak atas ke kerangka tubuh (aksial).

Walaupun dikelompokkan dalam tulang panjang, clavicula adalah tulang satu-satunya yang tidak memiliki rongga sumsum tulang seperti pada tulang panjang lainnya. Clavicula tersusun dari tulang spons.

Gambar 2.8. Clavicula

2. Acromion Process Processus Acromion adalah penonjolan lateral spina scapulae, menjulur melewati sendi bahu dan merupakan titik tertinggi bahu. Acromion terletak subkutan dan mudah ditemukan.

3. Coracoid Process Processus Coracoideus adalah tulang yang menonjol yang kuat dan melengkung, mencuat dari bagian superior collum scapulae, dan menggantung pada sendi bahu. Processus coracoideus menonjol ke atas dan depan di atas cavitas glenoidalis dan merupakan tempat melekatnya otot dan ligamentum. Medial terhadap basis processus coracoideus terdapat insicura suprascapularis.

4. Subscapular Fossa Fossa subscapularis adalah permukaan ventral cekung corpus scapulae. Fossa subscapularis terletak di bawah scapula. Permukaan anterior scapula cekung dan membentuk fossa subscapularis. Permukaan posterior scapula dibagi dua oleh spina scapulae menjadi fossa supraspinata di atas dan fossa infraspinata di bawah.

5. Ribs (Costae) Dalam anatomi, tulang rusuk atau iga (costae adalah tulang panjang yang melengkung dan membentuk rongga rusuk.) Tulang rusuk melindungi dada (Latin: thorax), paru-paru, jantung,hati, dan organ dalam lainnya di rongga dada. Pada mamalia, tulang rusuk terdapat hanya di bagian dada. Namun pada reptil, tulang rusuk kadang-kadang terdapat dari bagian leher hingga sacrum.

Terdapat beberapa jenis ikan yang dapat memiliki hingga 4 rusuk pada setiap tulang punggung. Manusia (baik pria dan wanita) memiliki 24 tulang rusuk (12 pasang). Hal ini pertama kali dikemukakan oleh Vesalius pada 1543 untuk menyelesaikan kontroversi yang terjadi pada saat itu.

Gambar 2.9. Ribs (Costae)

6. Supraglenoid Tubercle Tuberculum supraglenoid adalah daerah kasar yang menonjol, berada di tepat di superior cavitas glenoidalis scapula, yang memberikan pelekatan pada caput longus musculus bisep lengan.

7. Infraglenoid Tubercle

Tuberculum infraglenoid adalah daerah kesar yang terletak tepat di bawah rongga glenoida scapula, yang memberikan origo pada caput longus musculus trisep.

8. Intertubercular Sulcus Sulcus intertubercular adalah alur longitudinal pada permukaan anterior humerus, yang terletak di antara tuberkula di atas dan antara krista tuberkuli di bawah, dan berisi tendod caput longus otot biseps.

II.3.2 Muscles of the Pectoral Region Otot-otot yang bekerja pada regio pectoralis meliputi M. Pectoralis major, M. Pectoralis minus, dan Subclavius (Gambar 2.10).

Gambar 2.10. Bagian otot pada regio pectoralis

1. M. Pectoralis Major Otot pectoralis major adalah otot tebal, berbentuk seperti kipas, dan terletak dianterior dari dinding dada. Otot ini membentuk dada pada pria dan terletak di bawah payudara pada wanita. (Gambar 2.11)

Gambar 2.11. Letak Otot Pectoralis Major.

Origo Secara umum, origo dari M.pectoralis major adalah setengah medial clavicula, sternum, dan enam rawan iga bagian atas. Otot ini memiliki dua origo yaitu:

Pars clavicularis: permukaan anterior paruh medial clavicula Pars sternocostalis: permukaan anterior sternum, tulang rusuk I-VI dan aponeurosis otot obliquus externus abdominis Insersi Dari origonya, serat otot berjalan hingga insersio. Serat otot pectoralis mayor berakhir di pinggir lateral dari sulcus intrtubercularis pada humerus. Persarafan Nervus pectoralis medialis dan lateralis dari fasciculus medialis dan lateralis plexus brachialis. Fungsi Otot ini membantu gerakan aduksi dan endorotasi tulang humerus dan menarik scapula ke arah ventral dan kaudal. Jika

berfungsi sendiri: pars clavicularis melakukan fleksi humerus dan pars sternocostalis melakukan ekstensi humerus.

Gambar 2.12. Regio pectoralis dan axilla.

2. M. Pectoralis Minor Otot pectoralis minor adalah otot tipis beberntuk segitiga (triangular) berada diposterior dari otot pectoralis major. (Gambar 2.13 dan 2.14)

Gambar 2.13. Letak otot pectoralis minor. Origo Dari costae 3, 4, dan 5.

Insersi Serabutnya berjalan konvergen untuk berinsertio pada processus coracoideus di scapula. Persarafan Dari nervus pectoralis medialis, sebuah cabang dari fasciculus medialis plexus brachialis. Fungsi Otot menarik bahu ke bawah dan depan. Bila bahu terfiksasi, maka otot ini akan menarik atau mengangkat tulang rusuk (iga) yang merupakan tempat origonya.

Gambar 2.14. Regio pectoralis dan axilla; M. pectoralis major diangkat untuk memperlihatkan struktur di bawahnya.

3. Subclavius Otot subclavius adalah otot kecil berbentuk segitiga yang terletak di antaraclavicula dan tulang rusuk pertama. Otot ini disokong dengan tendon tebal dan pendek serta tulang rawan dari tulang rusuk pertama di depan ligamentum costoclavicularis. (Gambar 2.15)

Gambar 2.15. Otot subclavius. Origo Serat otot subclavius berasal dari tulang rusuk atau iga pertama (cartilago costalis I).

Insersi Serabutnya berjalan ke atas dan lateral serta berinsertio pada permukaan inferior clavicula.

Persarafan Nervus/saraf untuk musculus subclavius berasal dari truncus superior plexus brachialis. Fungsi Otot subclavius menarik clavicula ke bawah dan memfiksasi clavicula selama pergerakan gelang bahu.

II.4 Vaskularisasi dan Syaraf Regio Pectoralis Pembuluh dan saraf daerah dada adalah cabang dari arteri subklavia dan aksila dan saraf interkostal. (Gambar 2.16)

Gambar 2.16. Arteri, vena, dan persarafan region pectoralis. 1. Thoracoaromial a. 2. Cephalic v. 3. Lateran Thoracic a. 4. Anterior Perforating (cabang-cabang internal thoracic) 5. Lateral Cutaneous (cabang dari intercostal n) 6. Anterior Cutaneous (cabang dari intercostals nn) 7. Medial dan Lateral Pectora nn

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN III.1 Kesimpulan Regio pectoralis adalah aspek dada atau thorax dan organ-organ serta kelenjar yang terdapat pada daerah dada. Regio pectoralis memiliki anatomi permukaan yang meliputi kelenjar mammae. Dalam kelenjar tersebut terdapat duktus laktiferus untuk mengalirkan air susu ketika wanita dalam masa menyusui. Tulang utama yang terdapat pada region pectoralis adalah tulang iga atau costa. Dalam anatomi, tulang rusuk atau iga (costae adalah tulang panjang yang melengkung dan membentuk rongga rusuk.) Tulang rusuk melindungi dada, paru-paru, jantung, hati, dan organ dalam lainnya di rongga dada. Otot-otot yang bekerja pada regio pectoralis meliputi M. Pectoralis major, M. Pectoralis minus, dan Subclavius. Otot-otot tersebut sangat

berperan penting dalam pergerakan lengan bahu dan gerak dada. Sedangkan pembuluh darah dan saraf regio pectoralis adalah cabang dari arteri subklavia dan aksila dan saraf interkostal. Sebagai ringkasan, regio pectoralis sangat berhubungan dengan regio scapularis dan regio axillaris dilihat dari struktur anatominya.

III.2 Saran Berdasarkan pembahasan diatas, regio pectoralis ternyata memiliki organ-organ serta bagian-bagian yang sangat penting untuk tubuh manusia terutama dalam pergerakan ekstremitas superior. Oleh karena itu, disarankan untuk melindungi dan menjaga bagian region pectoralis untuk

mempertahankan kinerja dan kualitas regio pectoralis. Untuk tambahan, diharapkan agar referat ini menjadi lebih baik dan dapat dikembangkan serta dapat dijadikan ilmu pengetahuan yang berguna untuk para mahasiswa kedokteran atau bahkan masyarakat biasa.

DAFTAR PUSTAKA

1. Moore, Keith. L, Anne M. R. Agur. 2002. Hippokrates. Jakarta.

Anatomi Klinik Dasar.

2. Faiz O, Moffat D. 2003. At Glance Anatomi. Erlangga. Jakarta. 3. Dorland, Newman, W.A. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31. EGC. Jakarta. 4. Putz, R. , Pabst, R. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Tabel Otot, Sendi, dan Saraf Edisi 22. EGC. Jakarta. 5. Sinclair, Constance. 2003. Buku Saku Kebidanan. EGC. Jakarta. 6. Supantini, D., Budi Liem, dan Hana R. 2006. Sistem Muskuloskeletal Kapita Selekta. Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha. Bandung. 7. Snell, Richard S. 2005. Clinical Anatomy for Medical Students. Lippincott Williams & Wlkins. Baltimore. 8. Drake, Richard. L, Vogl W, Mitchell A. 2005. Grays Anatomy for Students 1. Elsevier Churchill Livingstone. Edinburgh. 9. Wesley Norman. 1999. The Anatomy Lesson; Pectoral Region. http://www.wesnorman.com/. Diakses pada tanggal 3 November 2011