transppj,portasi bukanlah tujuan akhir, namun...
TRANSCRIPT
Transportasi bukanlah tujuan akhir, namun merupakan p j , palat/teknik/cara untuk mencapai tujuan akhirKebutuhan transportasi merupakan derived demand (permintaan turunan) dari kebutuhan manusia akan tujuan akhirnyatujuan akhirnyaPermintaan akan transportasi dipengaruhi oleh:› Interaksi diantara aktivitas sosial dan ekonomi dalam suatu
ruang manifestasi banyaknya lalu lintas pada ruang tersebuttersebut
› Motivasi pelaku pergerakan untuk melakukan perjalanan maksud pergerakan (sekolah, kantor, pasar, dll), waktu pergerakan (pagi, siang, malam), asal tujuan pergerakan, dlldll
Transportasi merupakan sistem yang bersifat multidisiplin bidang PWK, ekonomi, sosial, engineering, hukum, dll
SK adalah s mber dari SJ adalah prasaranaSK adalah sumber dari bangkitan (produksi dan tarikan) Sistem
KegiatanSistem
Jaringan
SJ adalah prasarana-sarana, fasilitas dan layanan untuk mendukung pergerakan
SK dapat terdiri atas:
• Pusat-pusat kegiatan antar kota (PKN, PKW,
g(SK)
g(SJ)
g p gSK
SJ dapat terdiri atas:( , ,
PKL)
• Pusat-pusat kegiatan kota (pusat primer,
Sistem Pergerakan
• Jaringan: jalan, rel
• Node (simpul-simpul): terminal, halte, stasiun (p p ,
pusat sekunder, pusat lingkungan)
(SP)
SP adalah ar s pergerakan orang/barang seperti
KA, pelabuhan, airport
SP adalah arus pergerakan orang/barang, seperti besaran (volume), maksud pergerakan, asal-tujuan
pergerakan, moda yang digunakan, dll
Berdasarkan Sistem (Pelayanan Penghubung)Berdasarkan Peranan (fungsi)Berdasarkan Peranan (fungsi)Berdasarkan Sistem dan Peranan (fungsi)Berdasarkan PeruntukanBerdasarkan PeruntukanBerdasarkan KelasBerdasarkan Status dan Wewenang PembinaanBerdasarkan Status dan Wewenang Pembinaan
Sistem jaringan jalan primer› sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi› sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi
barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah ditingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpuljasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan
h b k t k i t i l › menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai kepusat kegiatan lingkungan dan menghubungkanantarpusat kegiatan nasional
Sistem jaringan jalan sekunder› sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi
barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasanperkotaan perkotaan.
› menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsisekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnyag g ysampai ke persil
Kota/wilayah A
Kota/wilayah B
Zona A Zona
Kota/wilayah C
Zona D Zona
B
E
Jaringan primer
Kota/wilayah
Zona F
Zona C
Jaringan primer
Kota/wilayah D
Sistem jaringan jalan primer Sistem jaringan jalan sekunder
Jalan arteri: jalan yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk (access road) dibatasi secara tinggi, dan jumlah jalan masuk (access road) dibatasi secara berdaya gunaJalan kolektor: jalan yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak p g p p g g p j jsedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk (access road) dibatasiJalan lokal: jalan yang berfungsi melayani angkutan
t t d i i j l j k d k t k t setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk (access road)tidak dibatasiJalan lingkungan: jalan yang berfungsi melayani angkutan Jalan lingkungan: jalan yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah
JALAN ARTERIAkses dibatasi ke jalan arteri
JALAN LOKAL
Jalan masuk(akses)
ke jalan arteri
KT O
R
JALAN LOKAL JALAN LOKAL
NG
AN
ALA
N K
OLE
Jalan masukJALA
N L
ING
KUN
Akses dibatasi ke jalan kolektor
JAJalan masuk(akses)
J
Sistem jaringan jalan primerSistem jaringan jalan primer› Jalan arteri primer yaitu jalan yang menghubungkan
secara berdaya guna antar PKN, atau antara PKN dengan PKW
› Jalan kolektor primer yaitu jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antara PKN dengan PKL, antar PKW, atau antara PKW dengan PKLJ l l k l i it j l h b k › Jalan lokal primer yaitu jalan yang menghubungkan secara berdaya guna PKN dengan Pusat Kegiatan Lingkungan, PKW dengan Pusat Kegiatan Lingkungan, antar PKL, atau PKL dengan Pusat Kegiatan Lingkungan, g g g gserta antar Pusat Kegiatan Lingkungan
› Jalan lingkungan primer yaitu jalan yang menghubungkan antar pusat kegiatan di dalam kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan perdesaan
Sistem jaringan jalan sekunderSistem jaringan jalan sekunder› Jalan arteri sekunder yaitu jalan yang menghubungkan
kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, antarkawasan sekunder kesatu, atau kawasan sekunder kesatudengan kawasan sekunder kedua
› Jalan kolektor sekunder yaitu jalan yang menghubungkan antar kawasan sekunder atau kawasansekunder kedua dengan kawasan sekunder ketigasekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga
› Jalan lokal sekunder yaitu jalan yang menghubungkankawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasansekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunderg pketiga dan seterusnya sampai ke perumahan
› Jalan lingkungan sekunder yaitu jalan yang menghubungkan antarpersil dalam kawasan perkotaan
Contoh Evaluasi Jalan berdasarkan Sistemdan Fungsinya di Metropolitan Bandung
PKL SubangPKW PKL SubangPKW Cianjur
PKW
PKL Cileunyi
PKW Sumedang
PKL CiparayPKL Majalaya
PKL CiwideyPKL Pengalengan
- Perlu dihubungkan jalan kolektor primer antara PKN Bandung denganPKL sekitarnya
Sistem danFungsi Jalan
Kecepatan Kendaraan
Lebar Badan Jalan
Syarat lalu lintas
Arteri primer Minimal 60 km/jam Minimal 11 m Tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal, dan kegiatan lokal
K l kt i Mi i l 40 k /j Mi i l 9 J l k dib t i l l li t l Kolektor primer Minimal 40 km/jam Minimal 9 m Jalan masuk dibatasi agar lalu lintas lancar
Lokal primer Minimal 20 km/jam Minimal 7.5 m -
Lingkungan primer Minimal 15 km/jam Minimal 6.5 m -
Arteri sekunder Minimal 30 km/jam Minimal 11 m Pada arus lalu lintas cepat tidak boleh tergangguoleh arus lalu lintas lambat
Kolektor sekunder Minimal 20 km/jam Minimal 9 m Pada arus lalu lintas cepat tidak boleh tergangguoleh arus lalu lintas lambat
Lokal sekunder Minimal 10 km/jam Minimal 7.5 m -
Lingkungan sekunder
Minimal 10 km/jam Minimal 6.5 m -
Jalan umumj l di t kk t k l l li t jalan yang diperuntukkan untuk lalu lintas umum
Jalan khusus: jalan yang tidak diperuntukkan bagi lalu lintas umum, seperti jalan di komplek hankam, jalan inspeksi (irigasi dan gas), dll
Kelas jalan Fungsi j l
Karakteristik Kendaraan Bermotor termasuk Muatanjalan
Lebar Panjang Berat
Jalan kelas I Arteri Tidak melebihi2 500 mm
Tidak melebihi 18.000 mm
Lebih besar dari 10 ton2.500 mm mm ton
Jalan kelas II Arteri Tidak melebihi2.500 mm
Tidak melebihi 18.000 mm
10 ton
Jalan kelas IIIA Arteri atau
kolektor
Tidak melebihi2.500 mm
Tidak melebihi 18.000 mm
8 ton
Jalan kelas IIIB Kolektor Tidak melebihi 2.500 mm
Tidak melebihi 12.000 mm
8 ton
Jalan kelas IIIC Lokal Tidak melebihi2.100 mm
Tidak melebihi 9.000 mm
8 ton
Jalan nasional oleh pemerintah pusat:› arteri primer› kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota
propinsi› jalan tol› jalan strategis nasional
Jalan provinsi oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi:p p› kolektor primer yang menghubungkan ibukota propinsi
dengan ibukota kabupaten dan kota› kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota p y g g g
kabupaten dan kota› Jalan strategis propinsi
Jalan kabupaten oleh pemerintah kabupatenJalan kabupaten oleh pemerintah kabupaten› Kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan
propinsi› Lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten
d ib k t k t ib k t k b t d dengan ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan, ibukota kecamatan dengan desa, dan antar desa
› Jalan strategis kabupatenJalan strategis kabupatenJalan kota oleh pemerintah kota: jalan umum pada sistem jaringan jalan sekunderJalan desa oleh pemerintah desa setempat: Jalan desa oleh pemerintah desa setempat: › Jalan lingkungan primer dan lokal primer yang tidak
termasuk jalan kabupaten dalam kawasan perdesaan› Jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau
t ki di d l dantar permukiman di dalam desa
Ruang manfaat jalanRuang manfaat jalansuatu ruang yang dimanfaatkan untuk konstruksi jalan dan terdiri atas badan jalan, saluran tepi jalan, serta ambang pengamannyaRuang milik jalan (ROW-right of way)sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan yang masih menjadi bagian dari ruang milik jalan yang dibatasi oleh tanda b t ilik j l di k dk t k hi batas ruang milik jalan yang dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan keluasan keamanan penggunaan jalanRuang pengawasan jalanr ang tertent ang terletak di l ar r ang milik jalan ang ruang tertentu yang terletak di luar ruang milik jalan yang penggunaannya diawasi oleh penyelenggara jalan agar tidak mengganggu pandangan pengemudi, konstruksi bangunan jalan apabila ruang milik jalan tidak cukup luas, dan tidak
f i j lmengganggu fungsi jalan
Ruang Manfaat Jalan Ruang Pengawasan
Ruang Pengawasan Ruang Milik Jalan
gJalan
PengawasanJalan
Ruang manfaat jalan:median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, salurant i j l t t l b ti btepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunandan galian, gorong-gorong, perlengkapan jalan, danbangunan pelengkap lainnyaRuang milik jalan:ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan penambahanjalur lalu lintas di masa akan datang serta kebutuhanj gruangan untuk pengamanan jalanRuang pengawasan jalan:pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksipandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksijalan serta pengamanan fungsi jalan
Lebar ruang pengawasan jalan dihitung dari tepi badan jalan sesuai dengan sistem dan peranan (fungsi) jalan:a jalan arteri primer 15 (lima belas) meter;a. jalan arteri primer 15 (lima belas) meter;b. jalan kolektor primer 10 (sepuluh) meter;c. jalan lokal primer 7 (tujuh) meter;d j l li k i 5 (li ) td. jalan lingkungan primer 5 (lima) meter;f. jalan arteri sekunder 15 (lima belas) meter;g. jalan kolektor sekunder 5 (lima) meter;h. jalan lokal sekunder 3 (tiga) meter;i. jalan lingkungan sekunder 2 (dua) meter;Setiap orang dilarang menggunakan ruang pengawasan p g g gg g p gjalan yang mengakibatkan fungsi jalan terganggu
Setiap 1.000 jiwa penduduk dilayani 0,6 km panjang jalan kotakm panjang jalan kotaRasio luas jalan kota adalah 5% dari total luas wilayah
Tingkat pelayanan: ukuran kecepatan laju kendaraan yang dikaitkan dengan kondisi dan kapasitas jalanLOS: perbandingan antara volume lalu lintas denganLOS: perbandingan antara volume lalu lintas dengankapasitas jalan tersebut (VCR-Volume Capacity Ratio). › Volume adalah besaran pergerakan yang dilewatkan oleh jalan
per satuan waktu (dalam satuan mobil penumpang/smp yang p ( p p g/ p y gdikonversi berdasarkan jenis moda).
› Kapasitas jalan adalah jumlah smp yang dapat dilewatkan oleh jalan per satuan waktu.
Tingkat LOS biasanya digunakan untuk mengindikasikanTingkat LOS biasanya digunakan untuk mengindikasikantingkat kemacetan ruas jalan tertentuInterpretasi nilai LOS: semakin nilainya melebihi 1 artinyasemakin buruk tingkat pelayanan jalan atau tingkatsemakin buruk tingkat pelayanan jalan atau tingkatkemacetannya tinggi
Kecepatan LajuKecepatan Laju
> 95 km/jam
Kecepatan Laju Kecepatan Laju KendaraanKendaraan
80-95 km/jam
60-80 km/jam
40-60 km/jam
30-40 km/jam
< 30 km/jam
• Pola jaringan jalan dipengaruhi oleh bentuk morfologi kota
• Pola jaringan jalan dapatPola jaringan jalan dapat mempengaruhi pola pekembangan kota
Radial Ring-Radial
Gridion Linier
Keterbatasan lahan kotaPenyediaan jaringan jalan baru seringkali Penyediaan jaringan jalan baru seringkali dianggap sebagai solusi utama untuk pemecahan persoalan kemacetan
b h j l h k d b Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang berdampak buruk terhadap kinerja jaringan jalanLemahnya instrumen hukum terhadap Lemahnya instrumen hukum terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang jalan (ruang manfaat jalan), salah satu akibatnya adalah i i itingginya hambatan samping dan berdampak
pada kemacetan lalu lintas
Mass Transportationkapasitas, panjang lintasan, jangkauan
K ti Ek iKepentingan Ekonomipendorong pertumbuhan ekonomi
Kepentingan Wilayahsbg prasarana dasar perkembangan wilayah, pembuka keterisolasian
Kepentingan Arahan Kebijaksanaanp g jtidak merangsang pertumbuhan land use sekitarnya
Kepentingan Industritransport cost efficiencytransport cost efficiency
Integrasi Wilayah
KomponenPerbandingan
Jalan Raya Jalan Rel
Pelayanan Door to door service, tdk membutuhkan angkutan awal dan angkutan lanjut, mobilitas tinggi
Membutuhkan angkutan awal dan angkutan lanjut, mobilitas tinggi
Macam Lalu Lintas Dari Pejalan Kaki sampai dengan Truk Hanya untuk KAMacam Lalu Lintas Dari Pejalan Kaki sampai dengan Truk Hanya untuk KA
Biaya Angkut Menguntungkan utk jarak dekat Menguntungkan utk jarak jauh
Kecepatan Sangat tergantung volume lalin Lebih tinggi Kecepatan Sangat tergantung volume lalin Lebih tinggi
Biaya Pemeliharaan Relatif lebih murah Relatif lebih tinggi
Kapasitas angkutan Tidak cocok utk angkutan massal Cocok utk angkutan massalp g g g
Pengusahaan angkutan Pengusaha hanya menyediakan sarana Pengusaha menyediakan sarana, prasarana & pengaturan lalin
Perpindahan jalur Sangat mudah dan leluasa Harus melalui konstruksi khususPerpindahan jalur Sangat mudah dan leluasa Harus melalui konstruksi khusus
Konsumsi energi Relatif tinggi Relatif rendah (efisien)
Mampu mengangkut muatan dalam jumlah yang besar (massal)Hemat energiBerjarak jangkau pelayanan fleksibel (dekat/komuter sedang Berjarak jangkau pelayanan fleksibel (dekat/komuter, sedang, jauh)Hemat lahanTidak polutif (sesuai tuntutan lingkungan)p ( g g )Kehandalan keselamatan dalam operasinyaAkomodatif terhadap pengembangan kapasitas angkutJaringannya mampu menembus pusat kotaCukup akomodatif terhadap pengembangan teknologinyaCukup handal terhadap perubahan iklim dan keadaan alam setempatK titif t h d d k t l i (d i i fi i i )Kompetitif terhadap moda angkutan lain (dari segi efisiensinya)Memiliki ride right of way tersendiri arus lalu lintas tidakterganggu
Keterbatasan Energi Minyak BumiKeterbatasan Energi Minyak Bumi
TOTAL PEMAKAIAN BBMNO. %1 11 850 juta liter 40 58 %TRANSPORTASI
KEGIATAN
2.
1.
7.409
11.850 juta liter
25,37 %
40,58 %
RUMAH TANGGA
TRANSPORTASI
4
3.
3.232 juta liter
5.960 juta liter
11,06
20,41 %
LISTRIK
INDUSTRI
5.
4.
116 juta liter
3.232 juta liter
2,16
11,06
PEMAKAIAN SENDIRI
LISTRIK
28.567 juta liter 100 %TOTAL
Perbandingan Pemakaian BBM Berbagai Jenis Transportasi (Darat, LautBerbagai Jenis Transportasi (Darat, Laut, , Udara) Udara)
NO. MODATRANSPORTASI
VOLUMEANGKUT
KONSUMSIENERGI BBM / orang
KONSUMSIENERGI
BBM / KM
A Kereta Api Dapat Berperan Luas
JARAK JAUHKA (HRT), kapal,pesawat terbang
KA (HRT/LRT), mobil, truk, kapal, pesawat terbang, (spoke)JARAK MEDIUM
KA (HRT/LRT), sepeda motor, mobil, trukJARAK PENDEK
Sepeda, sepeda motor, mobil, trukJARAK SANGAT PENDEK
M d KA d t b d l li k l k t k t j k hModa KA dapat berperan dalam lingkup pelayanan komuter, angkutan jarak menengahhingga angkutan antar kota/antar negara
Fleksibilitas rendah pada jalur yang tetaptetapBiaya perawatan cukup tinggiTidak door to door serviceDalam waktu singkat tidak adaptifDalam waktu singkat tidak adaptifdengan perubahan teknologi baru
Jaringan pelayanan angkutan kereta api api Jaringan jalur kereta api yang dilayani angkutan kereta apig pJalur kereta apiRuang yang meliputi ruang manfaat g y g p gjalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api termasuk bagian atas dan api termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas kereta apilintas kereta api
Jaringan jalur kereta apiSeluruh jalur kereta api yang terkait satu Seluruh jalur kereta api yang terkait satu sama lain yang menghubungkan berbagai tempat sehingga merupakan berbagai tempat sehingga merupakan satu sistemPrasarana kereta apiPrasarana kereta apiJalur kereta api dan stasiun kereta api, termasuk fasilitas operasi kereta api termasuk fasilitas operasi kereta api, agar sarana kereta api dapat dioperasikandioperasikan
Pelayanan lintas utama› melayani jarak jauh atau sedang› menghubungkan antar stasiun yang berfungsi sebagai
pengumpul, yang ditetapkan untuk melayani pelayanan lintas utama
P l li t bPelayanan lintas cabang› melayani jarak sedang atau dekat› menghubungkan antara stasiun yang berfungsi sebagai g g y g g g
pengumpan dengan stasiun yang berfungsi sebagai pengumpul, atau antar stasiun yang berfungsi sebagai pengumpan yang ditetapkan untuk melayani pelayanan lintas cabanglintas cabang
Jaringan pelayanan angkutan antar kota: menghubungkan antar kota antar negara, antar g g gkota antar dan dalam provinsi, antar kota antar kabupaten dan antar kota. Ciri-ciri:› menghubungkan beberapa stasiun antarkota;› menghubungkan beberapa stasiun antarkota;› tidak menyediakan layanan penumpang berdiri;› melayani penumpang tidak tetap;› memiliki jarak dan/atau waktu tempuh panjang;› memiliki frekuensi kereta api sedang atau rendah; dan› melayani kebutuhan angkutan penumpang dan/atau › melayani kebutuhan angkutan penumpang dan/atau
barang antarkota
Jaringan pelayanan angkutan perkotaan: angkutan kereta api yang menghubungkan g p y g g gkawasan perkotaan. Ciri-ciri:› menghubungkan beberapa stasiun di wilayah perkotaan;› melayani banyak penumpang berdiri;› melayani banyak penumpang berdiri;› memiliki sifat perjalanan ulang alik/komuter;› melayani penumpang tetap;› memiliki jarak dan/atau waktu tempuh pendek;› melayani kebutuhan angkutan penumpang di dalam
kota dan dari daerah sub-urban menuju pusat kota atau kota dan dari daerah sub urban menuju pusat kota atau sebaliknya.
Ruang manfaat jalur kereta apidari jalan rel dan bidang tanah di kiri dan kanan jalan rel beserta
di ki i k t d b h di k t k ruang di kiri, kanan, atas, dan bawah yang digunakan untuk konstruksi jalan rel dan penempatan fasilitas operasi kereta api serta bangunan pelengkap lainnyaR ilik j l k t iRuang milik jalur kereta apibidang tanah di kiri dan di kanan ruang manfaat jalur kereta api yang digunakan untuk pengamanan konstruksi jalan relRuang pengawasan jalur kereta apibidang tanah atau bidang lain dikiri dan di kanan ruang milik jalur kereta api untuk pengamanan dan kelancaran operasi kereta apip p g p p
Ruang pengawasan jalur kereta api
Ruang pengawasan jalur kereta api
Ruang manfaat jalur kereta api
Ruang milik jalur kereta apiRuang milik jalur kereta api
Batas rumija rel KA yang terletak di permukaan tanahBatas rumija rel KA yang terletak di permukaan tanahadalah batas paling luar sisi kiri dan kanan daerah manfaat jalan kereta api masing–masing sebesar 6(enam)meter.
Batas rumija rel KA yang terletak di bawah permukaan Batas rumija rel KA yang terletak di bawah permukaan tanah adalah batas paling luar sisi kiri dan kanan serta bagian bawah daerah manfaat jalan kereta api, masing-masing 2 (dua) meter, serta bagian atas hingga permukaan tanahpermukaan tanah.
Batas rumija rel KA yang terletak di atas permukaan tanahadalah batas paling luar sisi kiri dan kanan daerah manfaat j l k t i i i b 2 (d ) tjalan kereta api, masing-masing sebesar 2 (dua) meter
Batas ruwasja rel KA adalah bidang tanah di kiri kanan selebar 9 (sembilan) meter dari rumija rel KA yang berfungsi ( ) j y g gsebagai pengamanan dan kelencaran operasi kereta api.
Kelas Frekuensi dilewati
Daya Angkut Kecepatan Maksimum
Beban Gandar
Jalur kereta api kelas I
105 kereta api per satu jalur/hari
> 20.000.000 ton/tahun
120 km/jam Minimum 18 ton
J l k i 55 /d 104 k 10 000 000 110 k /j M k i 18 Jalur kereta api kelas II
55 s/d 104 kereta api per satu
jalur/hari
10.000.000 –20.000.000 ton/tahun
110 km/jam Maksimum 18 ton
Jalur kereta api 26 s/d 54 kereta api 5.000.000 – 110 km/jam Maksimum 18 tonJalur kereta api kelas II
26 s/d 54 kereta api per satu jalur/hari
5.000.000 10.000.000 ton/tahun
110 km/jam Maksimum 18 ton
Jalur kereta api 13 s/d 25 kereta api 2.500.000 – 90 km/jam Maksimum 18 tonkelas IV per satu jalur/hari 5.000.000
ton/tahun
Jalur kereta api kelas V
12 kereta api per satu jalur/hari
2.500.000 ton/tahun
80 km/jam Maksimum 18 tonkelas V satu jalur/hari ton/tahun
BallastBallast
Lebar sepur (gauge)
Bantalan
Tempat berkumpulnya penumpang dan barang yang menggunakan moda angkutan kereta api. Di stasiun orang beristirahat dan menunggu baik penumpang maupun beristirahat dan menunggu, baik penumpang maupun bukan penumpang (penjemput, pengantar, pedagang, dll)Terminal antara sehingga disekitarnya harus ada terminal
k t j l b i d t khi k perangkutan jalan raya sebagai moda terakhir yang akan digunakan oleh penumpang.Titik simpul dalam jaringan transportasi yang berfungsi
b i l sebagai pelayanan umum.Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kota
Lokasi harus memiliki keterpusatan terhadap lokasi penumpang yang potensial.
k i b ik b d d d h iliki ti k t Lokasi sebaiknya berada pada daerah yang memiliki tingkat kemudahan pencapaian yang tertinggi (most accessible).Lokasi harus terkait dengan sistem angkutan dalam kota (lokal).Lokasi sebaiknya harus terkait dengan sistem angkutan kota lainnya.yLokasi harus memiliki ketersediaan lahan yang memadai bagi parkir kendaraan.Lokasi harus terletak pada daerah yang memiliki Lokasi harus terletak pada daerah yang memiliki ketersediaan prasarana jaringan jalan yang memadai.
Kelas stasiun:› Stasiun besar› Stasiun sedang› Stasiun kecil
K it i l k k lKriteria pengelompokan kelas:› Kelengkapan fasilitas operasi› Jumlah jalur› Kelengkapan fasilitas penunjang;› Kelengkapan fasilitas penunjang;› Frekuensi lalu lintas› Besar kecilnya jumlah penumpang yang dilayani› Besar kecilnya pergerakan jumlah barang yang dilayani
Penetapan kelas stasiun dilakukan oleh:› MenteriMenteri, untuk stasiun pada jaringan jalur kereta api
nasional› Gubernur, untuk stasiun pada jaringan jalur kereta api provinsi› Gubernur, untuk stasiun pada jaringan jalur kereta api provinsi› Bupati/walikota, untuk stasiun pada jaringan jalur kereta api
kabupaten/kota
peralatan persinyalan: sinyal, tanda, markamarkaperalatan telekomunikasi: alat komunikasi, perekam suarainstalasi listrikinstalasi listrik
TODAY
FUTURE?