transparansi dan akuntabilitas pengelolaan ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam...

90
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN APBDes DI DESA JOMBE KECAMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO SKRIPSI Oleh NURWAHIDAH SYAM 105731135816 PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 16-May-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN

APBDes DI DESA JOMBE KECAMATAN TURATEA

KABUPATEN JENEPONTO

SKRIPSI

Oleh

NURWAHIDAH SYAM

105731135816

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

ii

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN

APBDes DI DESA JOMBE KECAMATAN TURATEA

KABUPATEN JENEPONTO

SKRIPSI

Oleh

NURWAHIDAH SYAM

105731135816

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Akuntansi pada

Universitas Muhammadiyah Makassar

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

PERSEMBAHAN

Page 3: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

iii

Bismillahirahmanirahim

Karya Ilmiah Ini Saya Persembahkan Kepada :

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Syamsuddin S.Ag dan Ibunda

Hj. Sanniati serta kakak-kakak dan adik saya beserta keluarga besar,

yang telah memberikan semangat dan motivasi yang tiada henti

sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini, karena doa dan

dukungan dari kedua orang tua dan seluruh keluarga besar saya

sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah.

2. Bapak dan Ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini

telah meluangkan waktunya dalam menuntun dan memberikan arahan

sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

3. Para sahabat saya yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

MOTTO HIDUP

“Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu

Dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

dearajat”

(Depag RI, 1989:421)

“Fikiran merupakan sumber dari ilmu,

Sedangkan ilmu itu sendiri merupakan sumber amal”

(Wahb)

Page 4: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,
Page 5: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,
Page 6: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,
Page 7: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada

ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan dan

Belanja Dana Desa terhadap Transparansi Laporan Keuangan APBDes di

Desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto”

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis bapak H. Syamsuddin S.Ag dan ibu Hj. Sanniati yang

senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus

tak pamrih. Dan saudara-saudarku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat

kepada :

Page 8: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CSP selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CSP selaku Pembimbing I

yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan

penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

5. Ibu Wahyuni, SE.,M.Ak selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya

dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terimakasih juga buat Muh. Idris Ridwan yang telah setia dan meyemangati

untuk menulis skripsi ini

10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Page 9: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

ix

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat

jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para

pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, 19 Oktober 2020

Nurwahidah Syam

Page 10: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

x

ABSTRAK

Nurwahidah Syam, 2020. Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan APBDes di Desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto, Skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Ismail Badollahi dan Pembimbing II Wahyuni.

Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui Pendapatan dan Belanja dana desa terhadap Transparansi laporan keuangan APBdes di Desa Jombe Kec. Turatea Kab. Jeneponto. Tahun Anggaran 2020. Jenis penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer yang diperoleh melalui wawancara dan sumber data sekunder diperoleh dari dokumen yang berkaitan dengan informan dan penelitian ini adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, dan Tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Desa Jombe. Hasil dari penelitian ini adalah pengelolaan APBDes di desa Jombe sudah berdasarkan pada prinsip transparansi maupun prinsip akuntabilitas, meskipun belum seutuhnya sesuai dengan kebijakan yang berlaku dengan tetap menyesuaikan situasi atau kondisi peraturan perundang-undangan yang ada.

Kata Kunci : APBDes, Transparansi, Akuntabilitas

Page 11: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

xi

ABSTRACT

Nurwahidah Syam, 2020.Transparansi and accountability of APBDes management in Jombe Village, Turatea District, Jeneponto Regency, Thesis, Faculty of Economics and Business, Accounting Department, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Ismail Badollahi and Advisor II Wahyuni.

This study aims to determine the income and spending of funds villages against Transparent financial reports of APBDes in Desa Jombe Kec. Turatea Kab. Jeneponto Regency, Angga year 2020 Thus type of research is by using the quality approachsource data leaves this research is the primary data source and sckundet data. Primary data sourcesobtained through interviews and secondary data sources obtained from the document that the informant and researcher inw says is the village heand village secretaries, village treasurers, and community leaders in Desa Jombe hani from the perektian inn is the manajer of the APBDes in jombe village dah based on the principle of transparency as well as the principle of accountability moreskin tel setut according to constant policies adjust your existing laws and regulations

Keywords : APBDes, Transparency, Accountability

Page 12: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ...................................................... ix

ABSTRACT .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 7

A. Konsep Anggaran APBDes ........................................................ 7

B. Konsep Transparansi ................................................................. 9

1. Pengertian Transparansi ....................................................... 9

Page 13: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

xiii

2. Prinsip Transparansi ........................................................... 10

3. Indikator Transparansi ........................................................ 11

C. Tinjauan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) ........ 12

D. Tinjauan Sistem Akuntansi Keuangan Desa ............................ 16

1. Akuntansi Desa ................................................................... 16

2. Keuangan Desa .................................................................. 17

3. Laporan Keuangan Desa .................................................... 19

4. Pertanggungjawaban keuangan Desa ................................ 20

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 26

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 26

B. Fokus Penelitian ....................................................................... 26

C. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 27

D. Sumber Data ............................................................................ 27

E. Pengumpulan Data................................................................... 28

F. Intsrumen Penelitian ................................................................ 28

G. Metode Analisis Data .............................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 32

A. Gambaran Umum Penelitian ...................................................... 32

1. Sejarah Singkat Desa Jombe............................................... 32

2. Keadaan Ekonomi................................................................ 34

3. Struktur Organisasi Pemerintah Desa .................................. 35

B. Hasil Penelitian…………………………………………….……..…43

1. Akuntabilitas Pengelolaan APBDes Desa Jombe……….….43

Page 14: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

xiv

2. Transparansi pengelolaan APBDes Desa Jombe……….….45

3. Sistem dan Prosedur Pengelolaan Dana Desa Jombe…….48

C. Pembahasan….…………………………………………………..…55

BAB V PENUTUP ............................................................................... 57

A. Kesimpulan .............................................................................. 57

B. Keterbatasan ............................................................................ 57

C. Saran ........................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 59

DAFTAR LAMPIRAN

Page 15: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

xv

DAFTAR TABEL

NOMOR JUDUL HALAMAN

Tabel 1 Hasil Penelitian Terdahulu 22

Tabel 2 Batas Desa 33

Tabel 3 Jumlah Penduduk 33

Tabel 4 Golongan Umur 33

Page 16: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

xvi

DAFTAR GAMBAR

NOMOR JUDUL HALAMAN

Gambar 1 Kerangka Pemikiran 25

Gambar 2 Struktur Organisasi 36

Page 17: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara/Hasil Wawancara Kepala Desa

Lampiran 2 Daftar pertanyaan wawancara/hasil wawancara Masyarakat

Lampiran 3 Profil Desa Jombe

Lampiran 4 Peta Wilayah

Lampiran 5 Struktur Organisasi

Lampiran 6 Laporan APBDes

Lampiran 7 Daftar Hadir musyawarah

Lampiran 8 Baliho informasi APBDes

Lampiran 9 Kegiatan Fisik

Lampiran 10 Dokumentasi Fisik

Page 18: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-undang No.32 tahun 2004 dijelaskan bahwa Prinsip

otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi yang luas, di mana daerah

diberikan wewenang mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di

luar yang menjadi urusan Pemerintah yang ditetapkan dalam undang-

undang. Isi dan jenis otonomi bagi setiap daerah tidak selalu sama dengan

daerah lainnya. Pemerintah Daerah harus mampu menganalisis kebutuhan

primer, sekunder bahkan tersier dengan mengedepankan kebermanfaatan

untuk rakyatnya.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjelaskan

bahwa otonomi langsung diberikan kepada Desa-desa dalam melakukan

urusan rumah tangganya sendiri melalui kucuran dana desa yang di transfer

dari anggaran pendapatan belanja Negara (APBN) ke daerah/kabupaten

untuk dilanjutkan ke rekening kabupaten untuk dilanjutkan ke rekening desa

dengan jumlah yang berlipat ganda dan jauh lebih banyak dari anggaran

dana untuk desa tahun-tahun sebelumnya.

Desa mendapatkan sumber anggaran baru yakni Dana Desa yang

bersumber dari anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Setiap

desa akan mengelola tambahan anggaran berupa Dana Desa yang akan

diterima bertahap. Pembagian Dana Desa ini dihitung berdasarkan empat

faktor, yakni jumlah penduduk, luas wilayah, angka kemiskinan dan kesulitan

geografis. Dana Desa di prioritaskan untuk membiayai pelaksanaan program

dan kegiatan berskala lokal desa bidang pembangunan desa seperti sarana

Page 19: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

2

dan prasarana permukiman, ketahanan pangan, kesehatan, pendidikan dan

untuk membiayai bidang pemberdayaan masyarakat yaitu program yang

bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam

pengembangan wirausaha, peningkatan pendapatan, serta perluasan skala

ekonomi individu warga atau kelompok masyarakat (Miftahuddin, 2018)

Dengan adanya Dana Desa menjadikan sumber pemasukan setiap desa

akan meningkat. Meningkatnya pendapatan desa yang diberikan oleh

pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa. Tetapi dengan

adanya Dana Desa juga memunculkan permasalahan yang baru dalam

pengelolaan, pemerintah desa diharapkan dapat mengelola sesuai dengan

peraturan perundang-undangan secara efisien serta transparan dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan

serta mengutamakan kepentingan masyarakat (Ferina, Burhanuddin, dan

Lubis, 2016)

Transparansi adalah keterbukaan pemerintah Desa dalam memberikan

informasi yang terkait dengan aktifitas pengelolaan sumber daya publik

kepada pihak yang membutuhkan yaitu masyarakat. Pemerintah daerah

harus mempersiapkan kebijakan yang jelas tentang cara bagaimana

mendapatkan berbagai informasi. Kebijakan ini akan memperjelas bentuk

informasi yang dapat diketahui oleh masyarakat ataupun bentuk informasi

yang bersifat rahasia, bagaimana cara mendapatkan informasi, lama waktu

mendapatkan informasi serta prosedur pengaduan apabila informasi tidak

sampai kepada masyarakat. Instrumen dasar dari transparansi adalah

peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi, sedangkan

instrumen pendukung adalah fasilitas database dan sarana informasi dan

Page 20: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

3

komunikasi dan petunjuk penyebarluasan produk dan informasi yang ada di

penyelenggaraan pemerintah, maupun prosedur pengaduan (Mardiasmo,

2016).

Undang-Undang Nomor 8 tahun 2018 tentang keuangan Desa

menjelaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Dana Desa adalah

rencana keuangan tahunan desa. Laporan keuangan desa merupakan suatu

bentuk kebutuhan transparansi yang merupakan syarat pendukung adanya

akuntabilitas yang berupa keterbukaan pemerintah desa atas aktivitas

pengelolaan sumber daya publik (Hanifa dan sugeng, 2015)

Salah satu permasalahan yang sering terlibat dalam pengelolaan

anggaran pendapatan dan belanja desa adalah masalah transparansi yang

dilakukan oleh kepala desa. Pada pelaksanaan pengelolaan APBdes kepala

desa dianggap tidak transparan dalam jumlah dana yang telah diterima

maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam

pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

sehingga masyarakat melakukan demonstrasi dan menuntut kepala desa

untuk transparan terhadap anggaran APBdes tersebut.

Selain hal tersebut, adanya laporan Masyarakat Peduli Desa Jombe

Kec.Turatea Kab.Jeneponto pada tanggal 21 Februari 2019 Kepada Pemkab

(Pemerintah Kabupaten) mengenai tindakan penyelewengan Dana Desa

Jombe yang dilakukan oleh kepala Desa Jombe (Dedi, 2019). Masyarakat

Desa Jombe tidak diberitahukan jumlah dan bantuan pemerintah untuk

pembangunan proyek rabat beton, perbaikan jalan tani, serta sumur bor

yang diterima oleh kepala desa, serta jumlah dana yang dialokasikan untuk

pembangunan tersebut karena tidak adanya transparansi. Tuntutan

Page 21: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

4

perwakilan masyarakat Desa Jombe tersebut adalah meminta kepada pihak

yang berwenang segera mengusut tuntas dugaan dan masalah tindak pidana

korupsi dan masalah-masalah lain yang dilakukan oleh Kepala Desa Jombe

dan masyarakat menuntut diberhentikan kepala desa.

Penelitian yang dilakukan di wilayah Desa Jombe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto karena Desa tersebut mempunyai potensi yang sangat

bagus. Dengan adanya potensi tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang pengelolaan APBDesnya, Pelaksanaan APBDes di Desa Jombe,

masih terdapat banyak permasalahan seperti pengelolaan dan

pertanggungjawaban APBDes kurangnya perhatian dan kurang antusiasnya

masyarakat terkait tentang dana APBDes.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat atau wawancara dari Kepala Desa

Jombe yang mengatakan bahwa, pengelolaan APBDes di Desa Jombe

adalah Aparat Pemerintah Desa berdasarkan RAPBDes selanjutnya

dilakukan musyawarah bersama. Dalam penyusunan kegiatan pelaksanaan

APBDes telah dilaksanakan di kantor desa dengan musrenbang yang dihadiri

oleh pengurus Aparat pemerintah desa dan juga perwakilan dari tokoh

masyarakat. Namun kurangnya dari masyarakat yang tau terkait tentang

musrenbang penerimaan Dana Alokasi Dana Desa yang diterima oleh

Pemerintah Desa . Dengan hal itu masyarakat tidak tahu berapa besaran

APBDes yang telah diterima oleh pemerintah desa. (Jusmaedy, Kepala Desa

Jombe,2020).

Penelitian yang dilakukan (Faridah dan Suryono, 2015) menunjukkan

bahwa aparat desa sudah dapat melaporkan anggaran secara baik tetapi

masih ada kendala dalam hal pertanggungjawaban administrasi keuangan

Page 22: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

5

sumber daya manusia pengelola sehingga memerlukan pendampingan dari

pemerintah daerah guna penyesuaian perubahan aturan setiap tahun

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengetahui

penggunaan dana desa pada laporan keuangan APBDes. Maka peneliti

mengangkat judul penelitian “Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan

APBdes Di Desa Jombe Kec. Turatea Kab. Jeneponto”

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana Transparansi dan Akuntabilitas dalam

pengelolaan APBDes di Desa Jombe Kec. Turatea Kab. Jeneponto” ?

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui Apakah pengelolaan APBDes di Desa Jombe

Kec. Turatea Kab. Jeneponto Sudah Transparansi dan Akuntabilitas?

C. Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini diharapkan memiliki

manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu

pemerintahan khususnya berkaitan dengan Pengelolaan APBDes.

2. Secara Praktis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

kepala Desa melakukan Transparansi dalam pengelolaan APBDes

3. Secara metodologi

Page 23: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

6

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta

pengalaman secara teori maupun praktek mengenai Transparansi

Laporan keuangan APBDes

Page 24: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Anggaran APBDes

Dalam UU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah

Dikemukakan salah satu inti pelaksanaan otonomi daerah adalah terdapat

keleluasaan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan demokrasi,

kesejahteraan dan keadilan. Anggaran adalah perencanaan keuangan untuk

masa depan yang pada umumnya mencakup jangka waktu satu tahun dan

dinyatakan dalam satuan moneter (Mahsun, 2016).

Mahsun, 2015 menyatakan bahwa siklus anggaran meliputi :

1. Tahap Persiapan Anggaran

2. Tahap Ratifikasi Anggaran

3. Tahap Pelaksana Anggaran

4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran

Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Nomor 23 Tahun 2015 tentang pendapatan menyatakan bahwa pendapatan

adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang

normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan,

penghasilan jasa, bunga, dividen, royalty, dan sewa.

Ikatan akuntansi Indonesia, 2015 mendifinisikan pendapatan adalah

penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan

dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa,

bunga, dividen, dan sewa.

Page 25: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

8

Permendagri 20 tahun 2018 tentang pengelola keuangan Desa yaitu

Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa dalam 1 (satu)

tahun anggaran yang tidak dapat diperoleh pembayarannya kembali oleh

desa. belanja desa dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan

kewenangan desa.

B. Konsep Transparansi

1. Pengertian Transparansi

Konsep transparansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

terbentuknya akses bagi masyarakat dalam memperoleh informasi

mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa (Laola, 2015). Menurut

Mardiasmo, 2016 menyebutkan bahwa transparansi adalah keterbukaan

pemerintah desa dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan

aktivitas pengelola sumber daya publik kepada pihak yang membutuhkan

yaitu masyarakat.

Menurut peraturan pemerintah (PP) Nomor 24 tahun 2005

menjelaskan bahwa transparansi adalah memberikan informasi keuangan

yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan

bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan

menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan

sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada

perundang-undangan.

Mardiasamo, 2016 tujuan transparansi dalam penyelenggaraan

pemerintah desa yaitu :

Page 26: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

9

1. Salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah desa kepada

masyarakat

2. Upaya peningkatan manajemen pengelolaan pemerintah desa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 2017 Transparansi

dapat diartikan sebagai suatu yang jelas dan nyata, dengan demikian

transparansi pengelolaan keuangan dana desa berarti prinsip

keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan

mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan.

2. Prinsip Transparansi

Prinsip transparansi itu sesungguhnya dibangun atas informasi yang

bebas. Bebas diakses oleh siapa saja yang mau membutuhkannya, dan

pemerintah berkewajiban untuk memberikan informasi tersebut kepada

masyarakat desa, terutama yang berkaitan dengan segala sesuatu yang

diputuskan atau telah dilakukan dan tidak dilakukan untuk urusan publik.

Transparansi merupakan prinsip yang menjamin akses atau

kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang

penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,

proses pembuatan keputusan dan pelaksanaannya serta hasil yang

dicapai, dengan kata lain transparansi menjadi bentuk komunikasi unggul

kepada masyarakat dan lingkungan eksternal (Hastoro, 2016).

Prinsip transparansi pemerintah paling tidak dapat diukur melalui

sejumlah indikator sebagai berikut : (Lauranti, 2018)

a. Adanya sistem keterbukaan dan standardisasi yang jelas dan mudah

dipahami dari semua proses penyelenggaraan pemerintahan.

Page 27: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

10

b. Adanya mekanisme yang memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan publik

tentang proses dalam penyelenggara pemerintahan.

c. Adanya mekanisme pelaporan maupun penyebaran informasi

penyimpangan tindakan aparat publik di dalam kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan.

3. Indikator transparansi

Indikator transparansi pengelolaan keuangan dan desa (khanisa,

2015) adalah sebagai berikut :

a. Kebijakan pemerintah desa

b. Proses pembuatan kebijakan

c. pelaksanaan kebijakan

d. Hasil yang dicapai

Transparansi merujuk pada ketersediaan informasi pada masyarakat

umum dan kejelasan tentang peraturan perundang-undangan dan

keputusan pemerintah, dengan indikator sebagai berikut :

a. Akses pada informasi yang akurat dan tepat waktu

b. Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur dan biaya

c. Kemudahan akses informasi

d. Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika terjadi pelanggaran

Berdasarkan indikator yang telah dijelaskan diatas, indikator prinsip

transparansi penelitian ini adalah :

a. Penyediaan dan akses informasi yang jelas tentang perencanaan,

prosedur pelaksanaan dan pertanggungjawaban

b. Adanya musyawarah yang melibatkan masyarakat

c. Keterbukaan proses pengelolaan

Page 28: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

11

d. Keterbukaan informasi tentang dokumen pengelolaan ADD

Dalam hal ini, apabila masyarakat dengan mudah dapat mengakses

indikator tersebut, maka sudah dapat dikatakan bahwa sistem

pemerintahan sudah transparan terhadap pengelolaan keuangan dan

desa (Khanisa, 2015).

C. Tinjauan Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBdes)

Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 pasal 1 ayat (12),

menyatakan bahwa APBN Adalah suatu rencana keuangan tahunan Negara

yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan

Belanja Negara. Pada ayat selanjutnya (ayat 13) dinyatakan bahwa APBD

adalah suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan

berdasarkan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah”.

Anggaran pendapatan dan Belanja Desa (APBdes) merupakan bagian

integral dari perangkat kebijakan pembangunan dan rumah tangga desa.

Dalam mendukung pelaksanaan pembangunan didesa diperlukan kepastian

biaya yang berasal dari berbagai sumber baik pemerintah, swasta maupun

masyarakat setempat. Dalam UU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah

Daerah dikemukakan salah satu inti pelaksanaan otonomi desa adalah

terdapat keleluasaan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan

demokrasi, kesejahteraan dan keadilan.

Yuliansyah, 2016 menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja

Desa (APBDes) merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah desa.

APBDes merupakan dokumen formal hasil kesepakatan antara pemerintah

desa dan badan permusyawaratan desa yang berisi tentang belanja yang

Page 29: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

12

ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan pemerintah desa selama satu tahun

dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk menutup keperluan belanja

tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan kan terjadi deficit

atau surplus. APBDes disusun dengan memperhatikan RPJMDes, RKPDes,

dan APBDes tahunan sebelumnya.

Andi, 2016 menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Desa

(APBDes) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah desa yang dibahas

dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan badan permusyawaratan

desa, dan ditetapkan dengan peraturan desa.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, APBDes

merupakan suatu rencana keuangan tahunan desa yang ditetapkan

berdasarkan peraturan desa yang mengandung prakiraan sumber

pendapatan dan belanja untuk mendukung kebutuhan program

pembangunan desa kedepannya.

Menurut UU No. 6 Tahun 2016 tentang Desa, Pasal 72 ayat (1)

menjelaskan bahwa pendapatan desa dapat bersumber dari :

1. Pendapatan asli desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan

partisipasi, gotong royong, dan lain-lain

2. Alokasi anggaran pendapatan dan belanja Negara

3. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota

4. Alokasi dana desa yang merupakan bagian dari dana berimbangan yang

terima kabupaten/kota

5. Dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota

6. Bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah

provinsi dan anggaran pendapatan belanja kabupaten/kota

Page 30: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

13

7. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga.

Penyusunan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDes) dikutip dari Tim P3M-OTDA :

1. Penyusunan Rancangan APBDes

a. Disusun dan diajukan oleh kepala desa dan atau BPD

b. Sebaiknya dikonsultasikan kepada elemen masyarakat, misalnya

melalui dialog, rapat dengan pendapatan, dll

c. Hasil konsultasi digunakan untuk menyempurnakan materi RAPBDes

d. RAPBDes yang telah disempurnakan dan diajukan dalam rapat

pembahasan dan penetapan APBDes.

2. Pembahasan RAPBDes

a. Sebelum disampaikan dalam rapat BPD, naskah RAPBDes harus

sudah diterima oleh anggota BPD dan pemerintah desa (selambat-

lambatnya 7×24 jam sebelumnya).

b. RAPBDes usulan kepala desa disampaikan kepada pimpinan BPD

dengan surat pengantar dari kepala desa. RAPBDes usulan anggota

BPD disampaikan secara tertulis (surat pengantar) dari pengusul

kepada pimpinan BPD.

c. RAPBDes yang telah disampaikan kepada pimpinan BPD, selanjutnya

diposisikan kepada sekretaris BPD untuk diberi nomor.

d. RAPBDes yang telah mendapatkan nomor, diumumkan dalam rapat

paripurna bahwa RAPBDes telah diperbanyak dan dibagikan kepada

semua anggota BPD/Komisi

e. Penjelasan RAPBDes dari pihak pengusul (Pemdes atau para

pengusul dari anggota BPD)

Page 31: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

14

f. Pemandangan umum dari anggota BPD dan pemerintah desa

g. Pembahasan dalam komisi bersama pemerintah desa dan atau

pengusul

h. Pendapatan komisi sebagai tahapan menuju pengembalian

keputusan.

3. Persetujuan dan pengrundangan APBDes

a. Apabila RAPBDes tidak setuju, maka dalam jangka waktu tertentu,

misalnya 3×24 jam sebelum rapat pembahasan kedua, RAPBDes

harus sudah disempurnakan

b. Apabila RAPBDes yang disempurnakan tersebut belum disetujui, maka

diupayakan melalui pendekatan beberapa pihak yang belum

menyetujui.

c. RAPBDes yang telah disetujui BPD, harus sudah disampaikan kepada

pemerintah desa, misalnya selambat-lambatnya 7 hari setelah rapat

BPD untuk ditandatangani atau disahkan menjadi APBDes oleh kepala

desa.

d. Apabila RAPBDes yang diajukan oleh Kepala Desa dan atau sebagian

anggota BPD tidak mendapat persetujuan BPD, maka pemerintah

desa dapat menggunakan APBDes tahun lalu.

4. Peraturan Pelaksanaan APBDes

Adapun proses pelaksanaan APBDes adalah menjabarkan rencana

pembangunan yang tercantum dalam APBDes untuk dilaksanakan

sebaik-baiknya. Pada pelaksanaan pembangunan desa ini harus melalui

tahap sosialisasi kepada masyarakat, agar mengetahui bahwa akan

diadakan pembangunan desa berpartisipasi aktif dalam pembangunan .

Page 32: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

15

a. Kepala Desa dapat menetapkan kebijakan pelaksanaan APBDes

yang dituangkan dalam keputusan Kepala Desa

b. Keputusan Kepala Desa tersebut harus disampaikan kepada BPD

dengan tembusan Bupati dan Camat selambat-lambatnya 15 hari

setelah ditetapkan untuk keperluan pengawasan

D. Sistem Akuntansi Keuangan Desa

1. Akuntansi Desa

Sistem Akuntansi Desa adalah pencatatan dari proses transaksi yang

terjadi di desa; dibuktikan dengan nota kemudian dilakukan pencatatan

dan pelaporan keuangan sehingga akan dihasilkan informasi dalam

bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak yang berhubungan

dengan desa yaitu masyarakat desa, perangkat desa, pemerintah desa,

pemerintah daerah, dan pemerintah pusat (Sujaweni, 2015). Dalam

melaksanakan penatausahaan keuangan desa, kepala desa harus

menetapkan bendahara desa. Penetapan bendahara desa harus

dilakukan sebelum dimulainya tahun anggaran bersangkutan dan

berdasarkan keputusan kepala desa. Bendahara adalah perangkat desa

yang ditunjukkan oleh kepala desa untuk menerima, menyimpan,

menyetorkan, menatausahakan, membayar, dan

mempertanggungjawabkan keuangan desa dalam rangka pelaksanaan

APBDes (Sujarweni, 2015). Bendahara desa wajib

mempertanggungjawabkan uang melalui laporan pertanggungjawaban

disampaikan setiap bulan kepada kepala desa dan paling lambat tanggal

10 bulan berikutnya. Menurut Permendagri No 113 Tahun 2014, Laporan

pertanggungjawaban yang wajib dibuat bendahara desa adalah :

Page 33: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

16

a. Buku kas umum

b. Buku kas pembantu pajak

c. Buku bank

2. Keuangan Desa

Sesuai dengan Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa yaitu

pasal 71 ayat (1) menyebutkan keuangan desa adalah semua hak dan

kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu

berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak

dan kewajiban desa. Definisi keuangan desa tersebut apabila

dibandingkan dengan definisi keuangan Negara dalam UU No. 17/2003

tentang keuangan Negara, maka secara gramatikal, hanya kata Negara

dalam defenisi keuangan Negara yang diganti menjadi kata desa.

Berdasarkan pasal 1 angka 1, yakni Keuangan Negara adalah semua hak

dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala

sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan

milik Negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban

tersebut.

Pada pasal 71 ayat (2) UU No. 6 tahun 2014 disebutkan bahwa hak

dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menimbulkan

pendapatan desa sebagaimana dimaksud pada pasal 71 ayat (2) diatas

terdiri dari :

a. Pendapatan desa

b. Bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota

c. Bagian dari dana pertimbangan keuangan pusat dan daerah yang

diterima oleh kabupaten/kota

Page 34: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

17

d. Alokasi anggaran dari APBN

e. Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD kabupaten/kota

f. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat pihak ketiga.

Anggaran Dana Desa merupakan bagian dari Anggaran Belanja Non

kementerian/lembaga sebagai pos Cadangan Dana Desa. Penyusunan

penganggaran Cadangan Dana desa dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penyusunan rencana

dan pengeluaran Bendahara Umum Negara.

Dana desa disalurkan secara bertahap pada tahun anggaran berjalan

dengan ketentuan (Kementerian keuangan, 2016) :

a. Tahap I Pada bulan April sebesar 40% (empat puluh per seratus)

b. Tahap II Pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh per seratus)

c. Tahap III pada bulan oktober sebesar 20% ( dua puluh per seratus)

Kepala desa selaku pemangku pelaksanaan pengelolaan keuangan

didesa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi

pelaksanaan APBDes kepada Bupati/Wali kota berupa (Kementerian

keuangan, 2016) :

a. Laporan semester pertama, dan

b. Laporan semester akhir.

Laporan semester pertama merupakan laporan realisasi APBDes

yang disampaikan paling lambat pada bulan juni tahun berjalan.

Sedangkan laporan semester akhir disampaikan paling lambat pada

bulan januari tahun berikutnya.

Menurut Permendagri 20 tahun 2018 tentang Keuangan Desa adalah

semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta

Page 35: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

18

segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan

pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Dana Desa yang sudah di transfer

masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

APBDes dikelola oleh kepala desa selaku pemegang kekuasaan

pengelolaan keuangan desa karena jabatannya yang memiliki wewenang

menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan yang dibantu

oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) yang

berasal dari unsur perangkat desa untuk melaksanakan pengelolaan

keuangan desa dan peran sekretaris desa yang bertindak sebagai

koordinator pelaksana pengelolaan keuangan desa. Keuangan desa

dikelola secara asas asas transparan, akuntabel, partisipasi serta

dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.

3. Laporan Kuangan Desa

Laporan keuangan desa yang wajib dilaporkan oleh pemerintah

desa Menurut permendagri No. 113 Tahun 2014 adalah :

a. Anggaran,

b. Buku kas,

c. Buku pajak,

d. Buku bank,

e. Laporan realisasi anggaran.

Menurut permendagri No.113 Tahun 2014, Pengelolaan keuangan

desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.

Tahapan pembuatan laporan keuangan desa adalah sebagai berikut

(Sujarweni, 2015) :

Page 36: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

19

a. Membuat rencana berdasarkan visi misi yang dituangkan dalam

penyusunan anggaran.

b. Anggaran yang dibuat terdiri atas akun pendapatan, belanja, dan

pembiayaan. Setelah disahkan, anggaran perlu dilaksanakan.

c. Dalam pelaksanaan anggaran, timbul transaksi yang harus dicatat

secara lengkap berupa pembuatan buku kas umum, buku kas

pembantu, buku bank, buku pajak, buku inventaris dengan disertai

pengumpulan bukti-bukti transaksi.

d. Untuk memperoleh informasi posisi keuangan, dapat dihasilkan

sebuah neraca berdasarkan transaksi yang terjadi. Neraca ini

berfungsi untuk mengetahui kekayaan/posisi keuangan desa.

4. Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Pertanggungjawaban keuangan desa menurut Permendagri No. 113

2014, terdiri atas hal berikut :

a. Kepala desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi

pelaksanaan APBDes kepada bupati/wali kota melalui camat setiap

akhir tahun anggaran. Laporan pertanggungjawaban realisasi

pelaksanaan APBDes terdiri atas pendapatan, belanja, dan

pembiayaan. Laporan ini ditetapkan peraturan desa dengan

melampirkan format

a) Laporan pertanggungjawaban Realisasi pelaksanaan APBDes

tahun anggaran berkenaan;

b) Laporan kekayaan Milik Desa per 31 Desember tahun anggaran

berkenaan;

Page 37: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

20

c) Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang

masuk ke desa

b. Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDes

disampaikan paling lambat satu bulan setelah akhir tahun anggaran

berkenaan.

Page 38: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

21

E. Penelitian Terdahulu

Tabel. 1

Hasil penelitian terdahulu

No Peneliti

Tahun

Judul Metode

Penelitian

Hasil

1. Faridah dan

suryono

(2015)

Transparansi

dan

Akuntabilitas

Pemerintah

desa dalam

pengelolaan

Anggaran

Pendapatan dan

belanja desa

Kualitatif

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kepala desa di desa

sidogedungbatu kecamatan

sangkapura kabupaten gresik telah

melaksanakan prinsip-prinsip

transparansi dan akuntabilitas pada

pengelolaan APBDes tahun

anggaran 2013

2. Iqsan

(2016)

Transparansi

Pemerintahan

Desa Dalam

Penyusunan

Anggaran

Pendapatan

Belanja desa di

desa Long Nah

kecamatan

muara ancalong

kabupaten kutai

timur

Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penerapan prinsip

transparansi oleh pemerintah desa

dalam penyusunan anggaran

pendapatan dan belanja desa di

desa long nah sudah terlaksana

dengan baik.

3. Budi putri

utami

(2017)

Analisis

pengelolaan

pendapatan dan

belanja desa

(APBDes) di

kelurahan

Gondang sari

juwirang klaten

Kualitatif Hasil dari penelitian ini bahwa

dalam pengelolaan APBDes sudah

98% sudah memenuhi ketentuan

dan peraturan yang berlaku

4. Wella

permata sari

(2019)

Analisis

Pengelolaan

Anggaran

Pendapatan dan

Belanja Desa

(APBDes) Tahun

Kuantitatif Hasil dari penelitian ini bahwa

pengelolaan anggaran belanja desa

secara umum belum berjalan

dengan baik masih belum sesuai

dengan peraturan menteri No 133

tahun 2014 serta pada tahap

Page 39: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

22

2017

Berdasarkan

Menteri No 113

Tahun 2014

pada Desa

Tanjung Ali

sukadarma dan

ulak tembaga

perencanaan penyusunan

anggaran.

5. Nafidah dan

Nur Anisa

(2015)

Akuntablitas

Pengelolaan

keuangan desa

di kabupaten

jombang

Kualitatif Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa pengelolaan

keuangan Desa telah mencapai

akuntabilitas.

6. Liano,

Lambey dan

wokas

(2017)

Analisis

pengelolaan dan

pertanggungjaw

aban anggaran

pendapatan dan

belanja desa

didesa kolongan

kecamatan

kombi

kabupaten

Minahasa

Kualitatif Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa telah sesuai

dengan UU No. 6 tahun 2014

7. Kumalasari

dan Riharjo

(2016)

Transparansi

dan

Akuntabilitas

pemerintah desa

dalam

pengelolaan

alokasi dana

desa

Kualitatif Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa pemerintah

desa telah menerapkan prinsip dan

akuntabilitas dalam pengelolaan

alokasi dana desa (ADD)

8. Hanifah,

Praptoyo

(2016)

Akuntabilitas

dan

Transparansi

pertanggungjaw

aban Anggaran

pendapatan

Belanja desa

(APBDes)

Kualitatif Hasil dar penelitian ini menunjukkan

bahwa manajemen keuangan desa

kepatuhan sudah berdasarkan pada

peraturan menteri dalam negri no.

37 tahun 2007 yang menunjukkan

bahwa pelaksanaan yang

transparansi dan akuntabel.

9. Arsa

Tribuana

(2017)

Analisis

pengelolaan

anggaran

Kualitatif Peneliti mendapatkan hasil bahwa

desa yang diteliti telah melakukan

pengelolaan anggran pendapatan

Page 40: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

23

pendapatan dan

belanja desa

(APBDes)

sawahan

kecamatan turen

kabupaten

malang

belanja (APBDes) secara

akuntabel, namun masih ada

indikator yang belum dipenuhi oleh

seperti ketransparansiannya.

10. Adiwirya

dan Sudana

(2015)

Akuntabilitas

transparansi dan

anggaran

berbasis kinerja

pada satuan

kerja perangkat

daerah kota

Denpasar

Kuantitatif Study ini menyimpulkan bahwa

akuntabilitas dan transparansi

berpengaruh positif secara simultan

terhadap anggaran berbasis kinerja

Page 41: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

24

F. Kerangka Pemikiran

Pengelolaan keuangan desa diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor

43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113

Tahun 2014 tentang pengelolaan Keuangan Desa, dimana disebutkan bahwa

pengelolaan keuangan desa adalah serangkaian kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban.

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

Pengelolaan Keuangan Desa UU. No.6 Tahun 2014

Sistem dan Prosedur Pengelolaan APBDes di Desa Jombe

Perencanaan APBDes

1. Partisipatif

2. Transparansi

Pelaksanaan APBDes 1. Transparansi 2. Akuntabilitas

Penatausahaan

Pelaporan APBDes

Pertanggungjawaban APBDes

Page 42: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah penelitian

kualitatif yang bertujuan untuk melukiskan, memaparkan dan

menggambarkan suatu fenomena dengan cara mendiskripsikan mengenai

pengelolaan Dana Desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban di Desa Jombe Kec.

Turatea Kab. Jeneponto.

Menurut Sugiyono, 2015 metode kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat Postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber daya

yang dilakukan secara purposive dab snowball.Teknik pengumpulan dengan

triagulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

B. Fokus Penelitian

Masalah dalam penelitian kualitatif dinamakan fokus. Penetapan fokus

dalam penelitian kualitatif sangat penting karena untuk membatasi studi dan

mengarahkan pelaksanaan suatu pengamatan. Fokus dalam penelitian

kualitatif sifatnya abstrak, artinya dapat berubah sesuai dengan latar

belakang penelitian.

Untuk membatasi analisis dalam penelitian ini, yang menjadi inti

perumusan masalah dan tujuan penelitian ini, peneliti akan memfokuskan

Page 43: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

26

penelitian pada proses Transparansi pengelolaan anggaran pendapatan dan

belanja desa (studi Desa Jombe Kec.Turatea Kab.Jeneponto).

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah di Desa Jombe Kec,

Turatea Kab. Jeneponto pemilihan lokasi ini dengan mempertimbangkan

karena tingkat transparansi pengelolaan APBdes yang dilaksanakan oleh

pengelola dana desa di wilayah Desa Jombe perlu ditingkatkan guna

mendukung terwujudnya laporan anggaran yang akuntabel dan transparan.

Jadi penelitian memutuskan untuk melakukan penelitian di Kantor Desa

Jombe dan Masyarakat Desa Jombe, Kec. Turatea Kab. Jeneponto . Waktu

penelitian selama tiga bulan dari bulan april sampai bulan juni tahun 2020.

D. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah :

1. Data Primer

Menurut Sugiyono, 2015 Data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini

data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada pihak yang

berwajib dalam pengelolaan APBDes di Desa Jombe Kec. Turatea Kab.

Jeneponto.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2015). Data sekunder dalam

penelitian ini di peroleh dari dokumen-dokumen pemerintah Desa Jombe

Kec. Turatea Kab. Jeneponto.

Page 44: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

27

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan

penelitian, karena pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil

tidaknya suatu penelitian. Sehingga dalam pemilihan teknik pengumpulan

data harus cermat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Menurut Sugiyono, 2015 adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini melakukan wawancara

secara langsung dan bersifat mendalam serta terbuka dengan kepala

desa dan perangkat desa.

2. Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumentasi berpatokan pada bagian Pemerintah

Desa Jombe Kec.Turatea Kab.Jeneponto sebagai tempat penelitian.

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah Laporan dan

catatan-catatan penting yang dimiliki oleh Pemerintah Desa Jombe terkait

dengan pelaksanaan APBDes, upaya pengendalian dan upaya yang

dilakukan guna meningkatkan manfaat APBDes, Analisa dokumen

tersebut digunakan sebagai sumber data yang dapat mendukung data

dari wawancara dan observasi.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono, 2015 Instrumen penelitian adalah merupakan alat

ukur seperti tes, kuesioner, pedoman wawancara dana pedoman observasi

yang digunakan penelitian untuk mengumpulkan data dalam suatu peneliti

Page 45: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

28

Instrumen dalam penelitian ini adalah si peneliti sendiri, dimana dalam

pelaksanaannya menggunakan peralatan, seperti kertas dan pulpen untuk

mencatat berbagai informasi penting dan hasil wawancara dengan pihak

terkait yang akan digunakan nantinya untuk menjawab rumusan masalah

yang ada.

G. Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono, 2015 analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data

ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis,

menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.

Dalam penelitian ini analisis data yang dilakukan secara deskriptif untuk

menganalisis data dengan cara memaparkan, mengelola, menggambarkan

dan menafsirkan hasil penelitian dengan kalimat sebagai jawaban atas

permasalahan yang diteliti. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara memaparkan hasil dari wawancara, mengelola data ke dalam

bentuk lampiran, menggambarkan proses peneliti dan hasil dari wawancara

ke dalam pembahasan dalam skripsi ini dan menafsirkan hasil penelitian ini

dengan menghubungkan teori-teori dan data yang ada dengan hasil

wawancara dengan informan pada pemerintah Desa Jombe Kec. Turatea

Kab. Jeneponto .

Berdasarkan penjelasan diatas, maka analisis data dalam penelitian ini

dilakukan dengan beberapa komponen yaitu :

Page 46: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

29

1. Reduksi Data (Data reduction)

Menurut Sugiyono, 2015 Reduksi data merupakan proses berfikir

sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan dalam wawasan

yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data

dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli.

Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang

akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian ini akan dipandu oleh tujuan

yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada

temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian,

menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum

memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam

melakukan reduksi data

2. Penyajian Data (Data display)

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Menurut Sugiyono, 2015 dalam penelitian kualitatif

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Sugiyono, 2015

menyatakan “The most frequent form of display data for qualitative

research data in the past has been narrative text” Yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian adalah dengan teks

yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Conclusion Drawing/Verivication

Page 47: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

30

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Menurut Sugiyono, 2015 :

“Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi

atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau

gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan

kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.

Daftar Pertanyaan :

1. Keterbukaan Informasi

Bagaimana pemerintah desa mewujudkan keterbukaan informasi dan

penyampaian informasi secara jelas dalam proses pengelolaan

keuangan APBDes?

2. Keputusan melibatkan masyarakat

Bagaimana peran pemerintah desa melibatkan masyarakat untuk

pengambilan keputusan dalam proses pengelolaan keuangan

APBDes?

3. Menampung Aspirasi Masyarakat Desa

Bagaimana peran pemerintah desa untuk menampung semua

aspirasi masyarakat dalam proses pengelolaan keuangan APBDes?

Page 48: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Sejarah Singkat Desa Jombe Kec. Turatea Kab. Jeneponto

Desa Jombe berdiri pada tahun 1916. Berdasarkan cerita dari para

sesepuh Desa Jombe, bahwa konon nama Jombe berasal dari abad ke-15

sejak kerajaan Minak Koncar dari Ramajang melarikan diri beserta

pengikutnya dari Kerajaan Adipati Minak Jinggo dari Blambangna, mereka

melewati hutan Belantara. Desa Jombe berasal dari kata Bahasa Makassar

Jeneponto, Jombe artinya Hutan. Dahulu asal mula berdirinya Desa Jombe

terbentuk pada masa Kerajaan Minak Koncar tetapi masa itu masih belum

ada kepala desa, Barulah pada jaman penjajahan Jepang terbentuk

Pemimpin Desa atau Kepala Desa. Desa Jombe dibagi menjadi 5 (Lima)

Dusun Yaitu : Jombe utara, Jombe Tengah, Jombe Selatan, Tompo balang

dan Muncu-muncu.

Desa Jombe merupakan salah satu dari 11 Desa di Wilayah Kecamatan

Tuatea , yang terletak 7 km ke arah Selatan dari Kecamatan Turatea, Desa

Jombe mempunyai luas Wilayah seluas 511,51 Hektar, adapun batas-batas

Desa Jombe :

Page 49: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

32

Tabel 2. Batas Desa

BATAS DESA

Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa Tanjonga

Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Sapanang

Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Kayuloe barat

Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Bangkala

Desa Jombe terdiri dari jumlah penduduk 3.266 jiwa atau 962 KK, dengan

perincian table berikut :

Tabel 3. Jumlah Penduduk

NO Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 1.687

2. Perempuan 1.579

3. Kepala Keluarga 962

Data penduduk menurut golongan umur di Desa Jombe dapat dilihat pada

Tabel berikut dibawah ini :

Tabel 4. Golongan Umur

NO Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa)

1. 0 Bln – 12 Bln 93

2. 12 Bln – 5 Thn 324

3. 5 Thn – 10 Thn 564

4. 10 Thn – 25 Thn 926

5. 25 Thn – 60 Thn 1.220

6. 60 Tahun keatas 139

Page 50: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

33

JUMLAH 3.266

2. Keadaan Ekonomi

Mayoritas mata pencarian penduduk Desa Jombe bergerak di bidang

pertanian, permasalahan yang sering muncul berkaitan dengan mata

pencaharian penduduk adalah tersedianya lapangan pekerjaan yang

berkurang memadai dengan perkembangan penduduk sebagaimana tertuang

dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Jeneponto. Hal-hal

lain yang perlu diperhatikan dalam pembangunan desa adalah melakukan

usaha perluasan kesempatan kerja dengan melakukan penguatan usaha

kecil pemberian kredit sebagai modal untuk pengembangan usaha

khususnya di bidang perdagangan.

Tingkat kemiskinan Desa Jombe yang masih tinggi menjadikan Desa

Jombe harus bisa mencari peluang lain yang bisa menunjang peningkatan

taraf ekonomi bagi masyarakat. Kekayaan Sumber Daya Alam yang ada di

Desa Jombe amat sangat mendukung baik dari segi pengembangan ekonomi

maupun sosial budaya. Pendapatan Desa merupakan jumlah keseluruhan

penerimaan desa yang dibukukan dalam APBDes setiap tahun anggaran.

Menurut Peraturan Desa Jombe Nomor 02 Tahun 2020 bahwa Sumber

Pendapatan Desa :

1. Sumber pendapatan Desa

a. Pendapatan asli desa terdiri dari hasil kekayaan desa, hasil swadaya

dan partisipasi, hasil gotong royong dan lain-lain pendapatan asli

desa yang sah;

Page 51: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

34

b. Bagi hasil pajak daerah kabupaten untuk desa dan dari retribusi

kabupaten sebagian diperuntukkan bagi desa yang merupakan

pembagian untuk setiap desa secara proporsional;

c. Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang

diterima oleh kabupaten untuk desa yang pembagiannya untuk setiap

desa secara proporsional yang merupakan alokasi dana desa;

d. Bantuan keuangan dari pemerintah, Pemerintah propinsi dan

Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintah;

e. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

2. Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah

Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d disalurkan melalui

kas desa;

3. Sumber Pendapatan Desa yang telah dimiliki dan dikelola oleh Desa tidak

dibenarkan diambil alih oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan

Pemerintah Daerah.

Adapun kekayaan desa terdiri dari :

a. Tanah kas desa

b. Bangunan desa yang dikelola desa

c. Lain-lain kekayaan milik desa

Desa jombe sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah

petani yang mayoritas memeluk agama islam dan juga memiliki

kepatuhan terhadap adat dan istiadat.

3. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Sebagaimana dipaparkan dalam UU No. 06 tahun 2014 bahwa didalam

Desa terdapat tiga kategori kelembagaan Desa yang memiliki peranan dalam

Page 52: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

35

tata kelola Desa, yaitu : Pemerintah Desa , Badan permusyawaratan Desa

dan Lembaga Kemasyarakatan. Dalam Undang-undang tersebut disebutkan

bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan di Tingkat Desa (Pemerintah

Desa) dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan

Desa. Adapun susunan organisasi di Desa Jombe sebagai berikut :

Gambar 2. Struktur Organisasi

KAUR TU

Dan UMUM

KASMAWATI

KEPALA DESA

Jusmaedy, S.Pd

KASI

PEMERINTAHAN

Zainal Muttaqin, S.A.P

SEKRETARIS DESA

Syamsul Riswan, S.Pdi

KAUR

PERENCANAAN

SYARIF AL QADRI

KASI

KESEJAHTERAAN

SUKARDI

KAUR

KEUANGAN

ARIANTO, S.P

STAF PEMDES

HASBULLAH

BPD

KASI

PELAYANAN

SARDI

KADUS

JOMBE UTARA

JUMARANG

KADUS

JOMBE TENGAH

BASO KATTI

KADUS

JOMBE SELATAN

SAPARUDDIN

KADUS

TOMPO BALANG

NURLELA

KADUS

MUNCU-MUNCU

ICAL RAHMAN

Page 53: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

36

a. Tugas dan Fungsi

a) Tugas Kepala Desa

Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintah Desa, melaksanakan

Pembangunan Desa, Pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan

masyarakat desa. Kepala Desa mempunyai tugas wewenang :

1) Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa

2) Mengangkat dan memberhentikan perangkat desa

3) Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan asset Desa

4) Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang milik desa

5) Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang milik desa

6) Menetapkan peraturan desa

7) Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja dana desa (APBDes)

8) Menetapkan PPKD

9) Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa

10) Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa

b) Pasal 32 Permendagri 110/2016 tugas BPD adalah sebagai berikut :

1) Menggali aspirasi masyarakat

2) Menampung aspirasi masyarakat

3) Mengelola aspirasi masyarakat

4) Menyalurkan aspirasi masyarakat

5) Menyelenggarakan musyawarah BPD

6) Menyelenggarakan musyawarah Desa

7) Membentuk panitia pemilihan kepala desa

8) Menyelenggarakan musyawarah desa khusus untuk pemilihan kepala

desa antar waktu

Page 54: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

37

9) Membahas dan menyepakati Rancangan peraturan desa bersama kepala

desa

10) Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja kepala desa

c) Adapun tugas dan fungsi Sekretaris Desa adalah :

1) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi

surat menyurat, arsip, dan ekspedisi

2) Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat

desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan

administrasi dan perlengkapan rapat, inventarisasi dan

pengadministrasian asset, urusan perjalanan dinas, dan pelayanan

umum.

3) Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi

keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,

verifikasi administrasi keuangan, administrasi penghasilan perbekel,

administrasi penghasilan perangkat desa, administrasi tunjangan badan

permusyawaratan desa, administrasi keuangan lembaga pemerintah desa

lainnya, dan pengadministrasian pertanggungjawaban keuangan desa

4) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran

pendapatan dan belanja desa, menginventaris data dalam rangka

pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program,

pengadministrasian dan fasilitasi penyusunan rencana pembangunan

jangka menengah desa dan rencana kerja pemerintah desa serta

penyusunan laporan perbekel.

d) Tugas Keuangan ( Bendahara Desa)

Page 55: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

38

1) Menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar Menatausahakan, dan

mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan

pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDes

2) Bendahara desa wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan dan

pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib

3) Bendahara desa wajib mempertanggungjawabkan uang melalui laporan

pertanggungjawaban. Laporan pertanggungjawaban disampaikan setiap

bulan kepada kepala desa paling lambat tanggal 10 bulam berikutnya.

e) Kaur TU dan Umum bertugas :

1) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah dinas

2) Melaksanakan administrasi surat menyurat

3) Melaksanakan arsip dan ekspedisi pemerintah desa

4) Melaksanakan penataan administrasi perangkat desa

5) Penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor

6) Penyiapan rapat-rapat

7) Pengadministrasian asset desa

8) Pengadministrasian perjalanan dinas

9) Melaksanakan pelayanan umum

f) Kaur Perencanaan memiliki tugas megkoordinasikan urusan perencanaan

seperti meyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa,

meginvetariskan data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring

dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

g) Kaur Pemerintahan memiliki tugas membantu kepala desa dalam

melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi pertahanan,

pembinaan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa, mempersiapkan

Page 56: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

39

bahan perumusan kebijakan penataan, kebijakan dalam penyusunan produk

hukum desa

h) Permendagri 84/2015 pasal 9 ayat 3 huruf (b) Kasi kesejahteraan rakyat

(Kesra) bertugas :

1) Melaksanakan pembangunan sarana prasarana perdesaan

2) Melaksanakan pembangunan bidang pendidikan

3) Melaksanakan pembangunan bidang kesehatan

4) Tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat bidang budaya

5) Tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat bidang ekonomi

6) Tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat bidang politik

7) Tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat bidang pemberdayaan

keluarga

8) Tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat bidang lingkungan hidup

9) Tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat bidang pemuda

10) Tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat bidang olahraga, dan

11) Tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat bidang karang taruna

i) Kaur Pelayanan memiliki tugas :

1) Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan

kewajiban masyarakat desa

2) Meningkatkan upaya partisipasi masyarakat

3) Melaksanakan pelestarian nilai sosial budaya masyarakat desa

4) Melaksanakan pelestarian nilai keagamaan masyarakat desa, dan

5) Melaksanakan pelestarian nilai ketenagakerjaan masyarakat desa.

j) Permendagri No. 84 Tahun 2016 pasal 10 Tugas Kepala Dusun :

Page 57: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

40

1) Pembinaan ketenteraman dan ketertiban pelaksanaan upaya

perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan dan penata dan

pengelolaan wilayah

2) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya

3) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan

kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya

4) Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang

kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

B. Hasil Penelitian

1. Akuntabilitas Pengelolaan APBDes di Desa Jombe

Akuntabilitas pengelolaan APBDes yang dimaksud adalah sebagai

usaha untuk mewujudkan pengelolaan keuangan pemerintahan yang baik

(Good governance). Bahwa prinsip good governance adalah partisipasi,

transparansi, pertanggungjawaban, partisipasi dan ketanggapan dalam

melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan desa.

Akuntabilitas keuangan Desa Jombe dikelola berdasarkan pengelolaan

pemerintahan yang baik. Pengelolaan keuangan desa Jombe sebagaimana

terdapat dalam UU Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 telah sesuai

dengan, transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dalam tata tertib

dan disiplin anggaran.

Tingkat akuntabilitas kepada masyarakat dalam Pengelolaan APBDes di

Desa Jombe dapat dilihat dari tingkat transpransinya, akuntabel, partisipatif,

tertib dan disiplin anggaran. Untuk anggaran 2020 tingkat akuntabilitas

pengelolaan APBDes di Desa Jombe sudah dapat dikatakan cukup sangat

Page 58: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

41

baik, walaupun demikian masih jauh dari harapannya masyarakat desa

Jombe. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara Bapak H. Syamsuddin :

“Saya rasa untuk tingkat akuntabilitas atau dapat dikatakan pertanggungjawaban pemerintah terhadap dana APBDes dalam pembangunan desa jombe, cukup baik yah, walaupun hal tersebut masih kadang jauh dari harapannya masyarakat. Karena dapat dilihat dari bukti nyatanya. Asalkan pembangunan berjalan dengan baik karena saya tidak terlalu memperdulikan hal tersebut ”

Sesuai Hasil wawancara diatas penerapan prinsip akuntabelnya dapat

dikatakan sudah cukup baik tetapi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan

oleh masyarakat Desa Jombe karena masih adanya masyarakat menaruh

curiga terhadap masyarakat Desa Jombe.

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara kepala desa Jusmaedy :

“Jika masyarakat terlalu dilibatkan, baik dalam pelaksana atau terkait dengan APBDes akan menyebabkan masyarakat ada yang tidak mempercayai pemerintah desa dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan. Hal tersebutlah yang melandasi pemerintah desa tidak begitu pastisipatif, transparan, ataupun pelaksanaan tanggungjawab yang masih jauh dari harapannya masyarakat”

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan yang terkait 4 hal

akuntabilitas pengelolaan APBDes, peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

a. Transparan : Masih adanya keterbatasan Masyarakat Desa Jombe dalam

memperoleh info tentang pengelolaan APBDes, karena pemerintah desa

membatasinya. Dikarenakan Pemerintah Desa takut jika masyarakat

terlalu terlibat dan menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap

pemerintah. Dan pemerintah menegaskan bahwa tidak semua harus

transparan terhadap masyarakat desa Jombe.

b. Akuntabel : Pemerintah Desa Jombe sudah dikatakan bertanggungjawab

dalam pelaksanaan pembangunan desa Jombe tersebut dan telah

Page 59: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

42

membuktikan hasil dari pembangunan jalan, untuk pencapaian tersendiri

pemerintah desa telah berusaha sebisa mungkin. Walaupun masyarakat

menganggap masih banyak yang belum tercapai didesa Jombe

Tersebut.

c. Partisipatif : Pentingnya desa memiliki kelembagaan, guna untuk

membantu masyarakat dalam pendapatan keuangan masyarakat Desa .

dan Desa Jombe sudah memiliki Kelembagaan

d. Tertib dan disiplin anggaran : Tertib disiplin Anggaran yang dilaksanakan

pemerintah Desa Jombe sesuai dengan peraturan dari pemerintah pusat.

2. Transparansi Pengelolaan APBDes di Desa Jombe

Transparansi artinya menjalankan tugas pemerintahan dan mengungkap

hal-hal secara terbuka kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan

terhadap laporan keuangan, dalam hal ini masyarakat perlunya mengetahui

dan mendapatkan akses informasi seputar tentang keuangan Desa :

Prinsip-prinsip transparansi dapat diukur sebagai berikut ini :

a. Mekanisme yang menjamin Mudahnya keterbukaan yang diakses oleh

pihak yang berwajib ataupun masyarakat

b. Mekanisme yang menjawab pertanyaan masyarakat desa tentang

keuangan sektor publik

c. Mekanisme Pelaporan penyebaran informasi maupun penyimpangan

tindakan aparat publik di dalam tindakan kegiatan

Tingkat Ketransparansian pengelolaan APBDes di Desa Jombe dapat dilihat

dari ketiga hal diatas. mulai dari mekanisme sistem keterbukaan, mekanisme

menjawab pertanyaan masyarakat desa kepada Pemerintah desa, dan

Page 60: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

43

mekanisme pelaporan penyebaran informasi maupun adanya penyimpangan

terhadap aparat pemerintah desa.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh Kepala Desa bahwa,

Pemerintah Desa mengatakan tidak semua hal harus transparan terhadap

masyarakat, sedangkan dalam pelaporan pemerintah desa tidak memberitahu

total dana yang telah terpakai dalam pembangunan desa Jombe, dalam laporan

ke pusat semua telah dilakukan sesuai arahan dan sudah berdasarkan Undang-

Undang yang ada.

Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa pada

tanggal 26 September 2020 :

“Prinsip transparansi ini tidak mungkin semua hal harus transparansi kepada masyarakat Desa Jombe. Informasi yang kita sampaikan seperti dalam hal perencanaan pembangunan dan musyawarah desa. Informasi kita sampaikan ketika sedang diadakan rapat di kantor desa. Seperti perencanaan pembangunan dan sebagainya, dari 3 hal tersebut kita lakukan sebaik mungkin, agar tidak ada menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap aparat desa karna semua ada batasnya, Kita menerapkan prinsip transparansi laporan keuangan sewajarnya saja kepada masyarakat, karna transparansi disini hanya pihak inspektorat dan kepala desa saja”. Pemerintah Desa Jombe menerapkan prinsip transparansi kepada

masyarakat desa Jombe dan dapat dikatakan sudah baik, hal tersebut sesuai

dengan hasil wawancara dengan informan yaitu bapak H. Syamsuddin S.Ag

pada tanggal 26 September 2020.

“Bisa dikatakan cukup lumayan dalam tingkat transparansi terhadap masyarakat untuk tahun 2020, kepala desa selalu melibatkan masyarakatnya ketika ada rapat musyawarah di kantor. Menurut saya tidak usah terlalu berlebihan dalam penyampaian dana dan yang lebih terpenting warga mengetahui berapa dana yang masuk dan yang keluar. Dan dibuatkan papan infomasi di balai desa untuk pendapatan desa.” Hal tersebut dibenarkan oleh bapak Kepala Desa Jombe pada tanggal 26

Septemeber 2020 :

Page 61: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

44

“Betul memang kita selalu melibatkan masyarakat dalam rapat musyawarah yang dilakukan di kantor desa, dan untuk informasi pendapatan dan pengeluaran dibuatkan papan informasi dibalai desa untuk masyarakat agar tidak curiga.”

Hal diatas dapat dikatakan bahwa perangkat desa mempunyai alasan

tersendiri dalam rapat evaluasi dan tidak terlalu melibatkan masyarakat dan

menganggap bahwa informasi pendapatan dan pengeluaran desa dianggap tidak

harus terlalu melibatkan tokoh masyarakat dan Pemerintah Desa tetap

melibatkan tokoh masyarakat dalam setiap proses pembangunan desa dan

memberitahu informasi pendapatan dan pengeluaran pendapatan desa, karena

hal tersebut dapat meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat desa.

3. Sistem dan prosedur Pengelolaan Dana Desa di Desa Jombe

Pengelolaan Keuangan desa di Desa Jombe Sesuai dengan

PERMENDAGRI Nomor 113 tahun 2014 pasal 20,24,38 dan 44,:

a. Perencanaan APBDes

APBDes merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah desa

yang pembiayaan terhadap program pembangunan dan wajib menyusun

laporan keuangan tiap tahunnya yang diselenggarakan oleh

pemerintahan desa. Pelaksanaan partisipasi terhadap proses dari

APBDes tersebut pemerintah mengundang sejumlah masyarakat untuk

hadir dalam mengusulkan program untuk merencanakan kegiatan. sesuai

dengan pendapat dari kepala desa Jombe yang mengatakan bahwa :

Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat dari Kepala Desa Jombe yang mengatakan bahwa “Terbukti saat adanya musrenbang tingkat partisipasi masyarakat sangat antusias hadir dalam memberikan masukan program yang akan dilaksanakan. Dan pada saat pelaksanaan masyarakat ada yang bersenang hati untuk membantu proses melakukan gotong royong setiap hari. (Hasil Wawancara dari Bapak Jusmaedy S.Pd)

Ditambah hasil wawancara Bapak H. Syamsuddin S.Ag Semua Pemerintah Desa diwajibkan untuk mengikuti musrenbangdes yang

Page 62: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

45

berkaitan dengan pembangunan. Selain itu kepala desa juga mengundang tokoh masyarakat seperti RW, RT, tokoh agama, dan juga masyarakat.

Perencanaan adalah kegiatan awal yang akan dilakukan. Bila

perencanaan itu dilakukan secara baik dan tepat akan memberikan

dampak yang besar terhadap pelaksanaan dan hasil kegiatan yang

dilakukan, terjamin kegiatan bila dalam prosesnya benar-benar dijalankan

dengan baik dan pada ketentuan yang didasarkan pada asas-asas

pengelolaan keuangan desa.

Hasil perencanaan tersebut akan menjadi pedoman

penyelenggaraan pemerintah desa dalam pembangunan desa dengan

kurun waktu satu tahun. Dengan demikian perencanaan yang disepakati

juga harus transparan, dapat diketahui oleh seluruh masarakat desa yang

nantinya dapat dipertanggungjawabkan.

b. Pelaksanaan APBDes

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang pembiayaan bersumber dari

APBDes dilaksanakan oleh tim pelaksanaan desa yang ada di Desa

Jombe. Kepala Desa mensosialisasikan program pemberdayaan

masyarakat yang direncanakan oleh desa melalui tilik dusun dan

memberitahukan besaran APBDes untuk anggaran tahunan berjalan,

setelah tilik dusun selesai dilaksanakan maka Kepala Desa

melaksanakan musyawarah rencana pembangunan desa desa

(Musrenbangdes) dengan melibatkan diantaranya Perangkat Desa, BPD,

RT, RW dan Lembaga kemasyarakatan lainnya.

Hasil wawancara seorang Informan Bapak H. Syamsuddin pada

tanggal 26 September 2020 :

Page 63: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

46

“Dalam pembangunan yang dilaksanakan oleh Tim pelaksana Desa dan Pemerintah desa selalu terbuka terhadap masyarakat desa Jombe tetapi tidak diberitahukan sepenuhnya berapa penggunaan dana yang telah dihabiskan dalam pembangunan desa”

Berdasarkan hasil wawancara peneliti yang telah dilakukan bahwa

pelaksanaan pembangunan desa oleh Pemerintah desa berusaha

semaksimal mungkin untuk membangun desa sesuai dengan apa yang

diharapkan masyarakat desa. Sebagian masyarakat sudah sangat puas

terhadap pemerintah desa dalam pelaksanaan pembangunan desa,

dibuktikan dengan adanya pelaksanaan yang sesuai direncanakan.

c. Penatausahaan

Penatausahaan APBDes di Desa Jombe Kec. Turatea Kab.

Jeneponto dilaksanakan oleh Bendahara Desa Jombe, yaitu dengan cara

mencatat penerimaan dan pengeluaran yang telah diterima maupun yang

akan dikeluarkan, hal tersebut sesuai dengan hasil pernyataan

wawancara Oleh Kepala Desa pada tanggal 26 September 2020 :

“Seluruh pencatatan penerimaan dana pengeluaran dicatat dalam kuitansi dan seluruh penggunaan dana yang telah dilaksanakan dalam pembangunan desa telah dicatat seberapa banyak pengeluaran, hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab bendahara Desa”

Hasil wawancara diatas bahwa dalam penatausahaan keuangan

APBDes pihak bendahara desa harus melakukan pencatatan semua

penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk kuitansi, kepala desa jombe

masih membantu bendahara desa jombe karena masih perlunya

bimbingan dari kepala desa jombe.

d. Pelaporan APBDes

Pertanggungjawaban pelaksanaan program pelaporan APBDes

kepada pemerintah Daerah dan pusat yang dilakukan secara periodik.

Page 64: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

47

Semua pengeluaran dan penerimaan dari APBDes dibuktikan dengan

pencatatan bukti kuitansi oleh bendahara di Desa Jombe telah sesuai

dengan peraturan dari pemerintah. Sesuai dengan pasal 35 Permendagri

113 Tahun 2014, Bendahara wajib mempertanggungjawabkan uang

melalui pelaporan pertanggungjawaban atau LPJ setiap bulan paling

lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Dalam pelaksanaan pelaporan pertanggungjawaban keuangan desa

jombe sistem dan prosedur pelaporan pertanggungjawaban yang telah

dilakukan oleh bendahara desa jombe telah sesuai dengan peraturan

pemerintah pada pasal 35 Permendagri 113 2014. Sesuai dengan hasil

pernyataan wawancara dari Bapak kepala desa Jombe Jusmaedy 26

September 2020:

“Semua tugas mengenai pencatatan pendapatan dan pengeluaran kita serahkan kepada bendahara Desa karena memang sudah menjadi tugas dan tanggungjawabnya, namun dalam pelaporan pertanggungjawaban kepada bupati jeneponto kita memang masih dibantu dengan pihak kecamatan, karena memang ditakutkan adanya terjadi kesalahan dalam penyusunan pelaporan pertanggungjawaban. Karena pelaporan ini menjadi tahap untuk pengajuan tahap dana berikutnya.”

Sesua hasil wawancara kepala desa jombe dengan penjelasannya

sistem dan prosedur laporan pertanggungjawaban yang telah

dilaksanakan oleh Aparat pemerintah desa Jombe kepada Bupati

Jeneponto sudah sesuai dengan peraturan dan petunjuk dari pemerintah

daerah.

e. Pertanggungjawaban APBDes

Pertanggungjawaban APBDes berdasarkan pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang keuangan Desa. Untuk

tahun 2020 pertanggungjawaban pihak pemerintah desa kepada

Page 65: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

48

masyarakat disampaikan tiap 3 bulan sekali dengan mengundang tokoh

masyarakat untuk terlibat dalam rapat evaluasi pelaksanaan pengelolaan

APBDes langsung dengan pihak pemerintah desa yang dipimpin oleh

Kepala Desa itu sendiri hal, dibuktikan dengan kehadiran masyarakat

secara langsung yang terlibat dalam rapat evaluasi pengelolaan APBDes

tersebut, dapat dilihat di lampiran skripsi. Hal ini berdasarkan hasil

wawancara dengan bendahara Desa Arianto pada tanggal 26

September 2020 :

“Untuk tahun 2020, setiap tiga bulan sekali selalu kita adakan evaluasi pelaksanaan APBDes yang mengundang tokoh masyarakat, LPM, BPD. Evaluasi dilakukan untuk mewujudkan tercapainya suatu transparansi dalam APBDes dan diharapkan adanya masukan demi kelancaran Pelaksanaan APBDes. Kemudian untuk penyampaian laporan dilaksanakan melalui jalur struktural yaitu tim pelaksana Tingkat desa dan diketahui Kepala Desa ke Tim Pendamping Tingkat kecamatan secara bertahap. prosesnya itu dari desa ke kecamatan, kecamatan ke pemerintah dan inspektorat.”

Sedangkan untuk pertanggungjawaban laporan ke bupati tahun 2020

sudah dapat dikatakan sesuai dengan prinsip akuntabilitas hal ini sesuai

dengan wawancara dengan bapak Kepala Desa Jombe 26 September

2020:

“Tentu saja Dan Alhamdulillah untuk tahun 2020 laporan pertanggungjawaban desa jombe tidak ada masalah dalam pelaporan pertanggungjawabannya, untuk penyampaian Laporan dilaksanakan melalui jalur struktural yaitu dari Tim Pelaksana Tingkat Desa dan diketahui Kepala Desa ke Tim pendamping Tingkat kecamatan secara bertahap. Dan saya sampaikan hasilnya kepada pihak inspektorat “

Informasi yang telah dijelaskan diatas menunjukkan pemerintah

selalu melibatkan masyarakat secara langsung dalam rapat evaluasi

ataupun rapat musyawarah perencanaan, dan pelaksanaan yang

dilakukan dalam 3 bulan sekali bahwa sistem dan prosedur

Page 66: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

49

pertanggungjawaban APBDes di Desa Jombe untuk tahun 2020 sudah

cukup baik.

Pelaksanaan APBDes dapat diketahui dengan petunjuk dari

pemerintah daerah untuk mengerti tentang tata kelola administrasi

keuangan APBDes. Semua uang yang telah dikeluarkan sudah dicatat

dan dipertanggungjawabkan oleh pemerintah desa secara fisik dan

secara administrasi keuangan. Pertanggungjawaban secara fisik sudah

cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dengan pembangunan jalan,

pembangunan batas jalan dan dapat dilihat di lampiran akhir skripsi

peneliti.

C. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan diatas maka peneliti dapat

melihat bahwa transparansi, akuntabilitas, sistem dan prosedur pengelolaan

APBDes di Desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto tahun

2020 sudah dikatakan sudah baik. Berikut penjelasannya :

1. Dalam tahap pengelolaan APBDes 2020 pemerintah desa telah

melaksanakan tugas dengan cara menerapkan prinsip akuntabilitas

dengan baik dengan hasil dari wawancara dan pertanyaan terhadap

informan yang memperlihatkan pengelolaan APBDes yang transparan,

akuntabel, partisipatif, jujur dan disiplin anggaran. Pihak pemerintah desa

selalu melibatkan masyarakat dan aparat desa lainnya dalam proses

pelaksanaan APBDes. Sesuai dengan hasil wawancara yang telah

dilakukan. Agar tingkat kepercayaan masyarakat kepada aparat

pemerintah desa tidak menimbulkan kecurigaan.

Page 67: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

50

2. Dalam tahap pengelolaan APBDes 2020 di Desa Jombe telah

menerapkan prinsip transparansi yang terbuka terhadap masyarakat

tentang pengelolaan APBDes d Desa Jombe, dalam hal ini transparansi

tersebut pihak aparat pemerintah desa jombe memberikan informasi

tentang keuangan desa yang tertera dalam papan informasi di balai desa,

bertujuan untuk masyarakat dapat mengetahui pendapatan, pengeluaran

dan pendapatan desa.

3. Pemerintah desa telah menerapkan sistem dan prosedur sesuai dengan

UUD No. 6 tahun 2014 dan PERMENDAGRI No. 113 tahun 2014 tentang

pelaksanaan sistem prosedur APBDes tahun 2020 di Desa Jombe, yaitu

dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan, dan pertanggungjawaban. Masih banyak kekurangan dalam

sistem dan prosedur pelaksanaan APBDes dalam pembangunan Desa,

pihak desa berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan sistem dan

prosedur sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 68: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

51

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Penerapan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan APBDes di Desa

Jombe dapat diambil beberapa kesimpulan : Perencanaan APBDes yang

harus disepakati sudah transparan terhadap masyarakat, Pelaksanaan

APBDes sudah dibuktikan dengan adanya pelaksanaan yang sudah

direncanakan sebelumnya, Penatausahaan, Pelaporan, dan Pengelolaan

APBDes Jombe telah menerapkan prinsip-prinsip partisipatif, responsif,

transaparan dan akuntabel

Pelaporan APBDes di Desa Jombe telah dibuktikan dengan

mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBDes terhadap pemerintah

kabupaten Jeneponto. Aparat Pemerintah Desa Jombe telah melakukan

laporan secara baik sesuai dengan peraturan pemerintah yang dibuat oleh

pemerintah Kabupaten Jeneponto yang berlaku.

Pertanggungjawaban APBDes di Desa Jombe baik secara teknis

maupun secara administrasi, namun kendala utamanya adalah

pertanggungjawaban administrasi keuangan kompetensi sumber daya

manusia dalam pengelolaan APBDes, sehingga pemerintah desa masih

memerlukan pendamping dari pemerintah daerah untuk menyesuaikan

perubahan peraturan setiap tahun berjalan.

B. Keterbatasan

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan peneliti yang telah diuraikan

diatas, keterbatasan dalam penelitian ini adalah kurangnya informan

Page 69: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

52

wawancara dalam pengumpulan data untuk penelitian yaitu Sekretaris,

bendahara dan tokoh masyarakat.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan diatas

tentang Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam pengelolaan

APBDes di Desa Jombe, maka penulis memberikan beberapa saran yang

terkait dengan penelitian ini adalah:

1. Pemerintah desa

a. Pemerintah Desa harus memperbaiki atau mengikuti program

APBDes sesuai dengan peraturan Pemerintah yang berlaku, agar

pemerintah mengelola anggaran dengan baik.

b. Dalam melaksanakan prinsip responsif terhadap masyarakat perlunya

dibangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah

desa tau aparat desa dan merealisasikan dalam bentuk kegiatan

pembangunan desa.

c. Pembinaan pengelolaan APBDes di Desa Jombe merupakan sarana

yang efektif untuk keberhasilan program APBDes yang telah

diterapkan, pemahaman prinsip partisipatif, transparansi dan

akuntabel harus di laksankan secara baik kepada pemerintah Desa

Jombe, BPD dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan motivasi dan

semangat masyarakat dalam pembangunan desa Jombe.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a) Sebaiknya lebih banyak lagi mencari informan untuk wawancara dan

mengenai waktu yang akan digunakan buat wawancara

Page 70: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

53

DAFTAR PUSTAKA

Arsa Tribuana. 2017. Analisis pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

desa (APBDes) sawahan kecamatan Turen kabupaten malang.

Budi putri utami. 2017. Ánalisis Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Desa

(Studi kasus di kelurahan Gondang sari Juwiran Klaten).

Faridah dan suryono Bambang, 2015. Transparansi dan Akuntabilitas

Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Desa. Jurnal ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 4, No. 5.

Ferina, Burhanuddin, dan Lubis. (2016). “Tinjauan Kesiapan Pemerintah Desa

Dalam Implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun

2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Studi Kasus Pada Pemerintah

Desa Di Kabupaten Organ Ilir).“Jurnal manajemen dan bisnis 14 (3): 321-

36.

Hanifa, Sugeng. (2015). “Akuntabilitas dan Transparansi Pertanggungjawaban

Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes)”. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi, Volume 4 No. 8 Tahun 2015.

Iqsan. 2016. Transparansi Pemerintahan Desa Dalam Penyusunan Anggaran

Pendapatan Belanja Desa (APBDes) di Desa Long Nah Kecamatan Muara

Ancalong Kabupaten Kutai Timur. Journal Ilmu Pemerintahan, 4 (1), 230-

240.

Kementerian Keuangan. 2016. Direktorat Jenderal Pertimbangan Keuangan.

Liano, Lambey dan wokas. 2017. Analisis pengelolaan dan pertanggungjawaban

anggaran pendapatan dan belanja desa di desa kolongan kecamatan

kombi kabupaten minahasa

Khanisa. 2015. Indikator transparansi pengelolaan keuangan

Kumalasari, Riharjo. 2016. Transparansi dan akuntabilitas pemerintah desa

dalam pengelolaan alokasi dana desa.

Miftahuddin. 2018. “Akuntabilitas dan Transparansi Pemerintahan Desa

Terhadap Pengelola dana desa”. Yogyakarta.

Mahsun, Mohammad. 2016. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:

BPFE-Yogyakarta

Page 71: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

54

Mardiasmo, (2016). “Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui

Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance”. Akuntansi

Pemerintah Volume 2 (1)

Nafidah, Annisa. 2015. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa Kabupaten

Jombang

Permendagri No. 20 Tahun 2018. Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Permendagri No. 113 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Akuntansi Desa. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Tim P3M-OTDA dan GOOD GOVERNANCE CARE Jawa Timur, Panduan

Pemberdayaan Badan Perwakilan Desa (BPD). Surabaya: Kreasindo

Media Graha

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah.

Undang-Undang 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Lembaran Negara

Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah.

Undang-Undang No. 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah

Undang-Undang No.6 Tahun 2016 Pasal 72 ayat (1) tentang Pendapatan Desa

Wella Permata sari. 2019. “Analisis Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa (Studi kasus Desa Tanjung Ali Sukadarma dan Ulak

Tembaga.

Yuliansyah. 2016. Akuntansi Desa. Jakarta: Salemba Empat

, (2010). Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.23 Penyajian Laporan

Keuangan Pendapatan dan Beban. Jakarta: IAI

SUMBER LAIN

https://amp.sulselsatu.com/2019/02/21/sulsel/selatan/warga-minta-pemkab-

jeneponto-sikapi-dugaan-penyelewengan-dana-desa-jombe.html/amp

Page 72: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

Lampiran 1

Daftar Pertanyaan Wawancara dan Hasil Wawancara Kepala Desa Jombe

1. Akuntabilitas Pengelolaan APBDes

NO Pertanyaan Hasil wawancara

1. Bagaimana pemerintah menerapkan

prinsip keterbukaan yang

memungkinkan masyarakat untuk

mengetahui dan mendapat akses

informasi seluas-luasnya tentang

keuangan desa?

Kita akan memberikan informasi dalam bentuk rapat

dikantor desa, aparat desa memberikan informasi

agar sewajarnya saja agar tidak menimbulkan

kecurigaan.

2. Bagaimana perwujudan kewajiban

pemerintah Desa untuk

mempertanggungjawabkan pengelolaan

keuangan desa dalam pencapaian

tujuan yang telah dilakukan?

Kita Lakukan semua sesuai dengan masukan dari

masyarakat Desa Jombe untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan.

3. Bagaimana penyelenggaranaa

pemerintah desa yang mengikutsertakan

kelembagaan desa dalam pengelolaan

dana desa?

Kita selenggarakan pengelolaan dana desa dengan

mengikutsertakan kelembagaan desa

4. Bagaimana penyelenggaraan

pemerintah desa yang mengikutsertakan

masyarakat desa dalam pengelolaan

keuangan APBDes?

Kita ajak masyarakat dalam rapat evaluasi dan

musyawarah perencanaan pembangunan desa

5. Bagaimana pelaksanaan tertib dan

disiplin anggaran pemerintah desa pada

aturan atau pedoman yang melandasi?

Kita laksanakan sesuai dengan arahan atau petunjuk

Pemerintah kabupaten dan peraturan pemerintah.

6. Bagaimana pemerintah desa

menerapkan prinsip akuntabilitas

pengelolaan APBDes dalam

pembangunan desa?

Yaitu kita laksanakan pembangunan di desa Jombe,

seperti pembangunan jalan Tani, Pembuatan selokan

dan renovasi balaidesa.

Page 73: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

7. Bagaimana tingkat akuntabilitas

pemerintah desa dalam penyampaian

pengelolaan APBDes kepada

masyarakat desa?

Kita sampaikan terhadap masyarakat mengenai

pengelolaan APBDes namun yang pentin-penting

saja.

8. Bagaimana pemerintah desa

memberikan informasi kepada

masyarakat desa terkait tanggungjawab

pemerintah desa dalam pengelolaan

desa?

Saya rasa masyarakat tidak perlu terlalu terlibat

dalam hal seperti ini, nanti jika masyarakat terlalu

terlibat dan terlalu mengetahui tibulla pertanyaan dan

kecurigaan kepada saya selaku kepala desa jombe.

9. Bagaimana pemerintah desa

memberikan informasi kepada

masyarakat desa terkait tanggungjawab

pemerintah desa dalam pembangunan

desa?

Kita selalu libatkan masyarakat desa jombe dalam

tahap perencanaan pembangunan desa, sehingga

masyarakat ikut antusias dan terlibat dalam berapa

besar yang harus dibutuhkan dalam perencanaan

pembangunan desa.

10. Apakah pemerintah desa menyampaikan

dan memberikan informasi terkait

pengelolaan dana desa kepada

masyarakat desa?

Ya jelas,

2. Transparansi Pengelolaan APBDes

NO Pertanyaan Hasil wawancara

1. Bagaimana pemerintah desa

menerapkan prinsip transparansi

pengelolaan APBDes dalam

pembangunan desa?

Dengan cara melibatkan masayrakat desa jombe

dalam pengelolaan keuangan desa

2. Bagaimana tingkat transparansi

pemerintah desa dalam penyampaian

pengelolaan APBDes kepada

masyarakat?

Kita sampaikan yang penting saja karna tidak semua

hal harus transparan terhadap masyarakat.

Page 74: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

3. Bagaiaman pemerintah desa

memberikan informasi secara transparan

kepada masyarakat desa terkait

pertanggungjawaban pemerintah desa

dalam pengelolaan desa?

Untuk pertanyaan yang ini, saya rasa jawabannya

sama dengan pertanyaan sebelumnya, aparat desa

menerapkan prinsip yang sewarnya saja terhadap

masyarakat.

4. Bagaimana penyelenggaraan

pemerintah desa memberikan informasi

secara transparan kepada masyarakat

desa terkait pertanggungjawab

pemerintah desa dalam pembangunan

desa?

Kita berikan informasinya dan diberikan bukti

pembangunan jalannya

5. Apakah pemerintah desa menyampaikan

dan memberikan informasi secara

transparan terkait pengelolaan dana

desa kepada masyarakat desa?

Kita sampaikan sewajarnya saja, kita sampaikan

alokasi dana desa kita alihkan dalam bentuk

pembangunan jalan, dsb

3. Sistem dan Prosedur Pengelolaan APBDes

NO Pertanyaan Hasil wawancara

1. Apakah pemerintah desa telah

menerapkan sistem dan prosedur

pengelolaan APBDes sesuai dengan UU

yang berlaku?

Ya tentu saja, karna jika tidak sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan maka laporan kita

bisa ditolak oleh inspektorat

2. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan

APBDes sesuai dengan sistem dan

prosedur yang ada?

Kita berpedoman pada UUD No. 6 tahun 2014,

PEMENDAGRI No. 113 tahun 2014 dan peraturan

dari Pemkab jeneponto

3. Bagaimana tahapan pengelolaan APBDes

desa dalam pembangunan desa?

Semua dimulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban

4. Bagaimana sistem dan prosedur

perencanaan pengelolaan APBDes?

Dalam hal perencanaan ini kita libatkan amsyarakat

desa dan perangkat desa dalam menyusun

Page 75: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

rancangan RPJM Desa, RKP desa dan daftar

usulan RKP Desa

5. Siapa saja yang dilibatkan dalam proses

perencanaan pengelolaan dana desa?

Kita libatkan semua beberapa tokoh masyarakat

dan perangkat desa

6. Bagaimana sistem dan prosedur

pelaksana pengelolaan APBDes?

Saya rasa cukup aparat desa saja yang

mengetahui intinya kita libatkan aparat desa Saja

7. Apakah masyarakat selalu dilibatkan

dalam musyawarah dan evaluasi

pelaksana dana desa?

Kita selalu dilibatkan dalam musyawarah dan

evaluasi pelaksanaan desa

8. Apakah pelaksanaan dana desa telah

sesuai dengan apa yang direncanakan?

Ya tentu saja, Bisa dilihat dari pembangunan yang

telah terlaksana di desa jombe

9. Bagaimana sistem dan prosedur

penatausahaan dalam pengelolaan

APBDes?

dalam hal ini penatausahaan dalam pencatatan

dilakukan oleh bendahara desa, baik penerimaan

maupun pengeluaran

10. Bagaimana sistem dan prosedur

pelaporan dalam pengelolaan APBDes?

Kita laporkan kepada bupati sesuai dengan

ketentuan pemerintah

11. Apa saja jenis pelaporan yang dilakukan

pemerintah desa atas pengelolaan

APBDes?

kita sampaikan laporan rencana anggaran biaya

keseluruhan dalam anggaran pendapatan dan

belanja desa. Laporan realiasasi anggaran APBDes

dan surat pertannggungjawaban atas dana desa

12. Adakah kesulitan dalam proses pelaporan

pertanggungjawaban dana desa?

kita dibantu oleh pihak kecamatan dalam

penyusunan laporan sehingga tidak begitu sulit,

mengingat kemampuan aparat desa.

13. Apakah dalam proses pelaporan telah

melalui jalur structural yang telah

ditentukan?

Ya tentu saja, kita membuat laporan sesuai dengan

pemerintah

14. Bagaimana sistem dan prosedur

pemerintah desa dalam

pertanggungjawaban keuangan desa?

Kita sampaikan semua laporan

pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dari

pemerintah, hal ini cukup diketahui saya dan

inspektorat saja

Page 76: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

15. Bagaimana tingkat kepercayaan

masyarakat terhadap pemerintah desa

dalam penyampaian pertanggungjawaban

pengelolaan APBDes?

Ya untuk penilaian saya tidak bisa menilai,

langsung tanyakan kepada masyarakat desa

Page 77: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

Lampiran 2

Daftar Pertanyaan Wawancara dan Hasil Wawancara Masyarakat Desa

Jombe

NO Pertanyaan Hasil wawancara

1. Bagaimana pemerintah menerapkan

prinsip keterbukaan yang memungkinkan

masyarakat untuk mengetahui dan

mendapat akses informasi seluas-luasnya

tentang keuangan desa?

Pemerintah sudah cukup transparansi dalam

masalah keuangan dan perencanaan

pembangunan.

2. Bagaimana perwujudan kewajiban

pemerintah desa untuk

mempertanggungjawabkan pengelolaan

keuangan desa dalam perenapaian tujuan

yang telah ditentukan

Hampir keseluruhan terwujudnya pembangunan

Desa

3. Bagaimana penyelenggara pemerintah

desa yang mengikutsertakan

kelembagaan desa dalam pengelolaan

dana desa?

Pemerintah selalu melibatkan kelembagaan desa

dalam upaya mengikutsertakan dalam pengelolaan

dana desa

4. Bagaimana penyelenggara pemerintah

desa yang mengikutsertakan masyarakat

desa dalam pengelolaan keuangan desa?

Pemerintah juga selalu melibatkan masyarakat

dalam upaya mengikutsertakan dalam pengelolaan

dana desa

5. Bagaimana pelaksanaan tertib disiplin

anggaran pemerintah desa pada aturan

atau pedoman yang melandasinya?

Pemerintah desa sudah punya aturan sendiri

dalam pelaksanaan. Pihak desa melaksanakan

sesuai peraturan Undang-Undang

6. Bagaimana mekanisme pemerintah desa

dalam pengelolaan keuangan desa yang

menjamin sistem keterbukaan dari semua

proses-proses pelayanan publik?

Saya rasa pemerintah desa mempunyai batasan

dalam transparansi pengelolaan APBDes

7. Bagaimana mekanisme pemerintah desa

dalam pengelolaan keuangan desa yang

Masyarakat sendiri melihat berdasarkan dengan

hasil kerja dari aparat desa dan keseluruhan

Page 78: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

menjamin sistem standarisasi dari semua

proses-proses pelayanan publik?

masyarakat desa

8. Bagaiamana mekanisme pemerintah desa

dalam pengelolaan keuangan desa yang

memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan

publik tentang berbagai kebijakan

pelayanan publik maupun proses-proses

didalam sektor publik?

musyawarah perencanaan pembangunan biasanya

masyarakat dilibatkan

9. Bagaiamana mekanisme pemerintah desa

dalam pengelolaan keuangan desa yang

yang memfasilitasi pelaporan maupun

penyimpangan tindakan aparat public di

salam kegiatan melayani?

Mungkin masalah seperti ini aparat Desa saja yang

harus tau

10. Apakah pemerintah desa mengungkapkan

hal hal yang sifatnya material secara

berskala kepada masyarakat dalam

pengelolaan APBDes?

Saya sendiri tidak terlalu memfikirkan hal tersebut,

asal pembangunan berjalan dengan semestinya

11. Apakah pemerintah desa menyampaikan

dan memberikan informasi terkait

pengelolaan dana desa kepada

masyarakat desa?

Ya. setiap rapat, musyawarah dan evaluasi

pelaksanaan atau papan informasi

12. Bagaimana tingkat transparansi

pemerintah desa dalam penyampaian

pengelolaan APBDes kepada masyarakat

desa?

Hampir 95% cukup transparansi untuk tahun ini

13. Apakah masyarakat selalu dilibatkan

dalam musyawarah dan rapat evaluasi

pelaksanaan dana desa?

Ya. Selalu dilibatkan

14. Apakah pelaksanaan dana desa telah

sesuai dengan apa yang direncakan?

Sangat sesuai dengan perencanaan yang telah

direncanakan

Page 79: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

15. Bagaimana tingkat kepercayaan

masyarakat terhadap pemerintah desa

dalam pengelolaan APBDes?

Bisa dikatakan cukup baik

Page 80: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

Lampiran 3

Profil Desa Jombe

Page 81: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

Lampiran 4

Peta Wilayah

Page 82: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

Lampiran 5

Struktur Organisasi

Page 83: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

Lampiran 6

Laporan APBDes

Page 84: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,
Page 85: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,
Page 86: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

Lampiran 7

Daftar Hadir Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa

Page 87: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

Lampiran 8

Baliho Informasi APBDes

Page 88: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

Lampiran 9

Kegiatan Fisik

Page 89: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

Lampiran 10

Dokumentasi Wawancara

Page 90: TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ......maupun yang dikeluarkan, selain itu dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan APBdes kepala desa tidak pernah melibatkan masyarakat,

BIOGRAFI PENULIS

Nurwahidah Syam Lahir di Jeneponto pada

tanggal 02 Agustus 1998 dari pasangan suami

istri Bapak H. Syamsuddin S.Ag dan Ibu Hj.

Sanniati. Peneliti adalah anak pertama dari tiga

bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal

di F/10 Kompleks P dan K. Pendidikan formal

penulis dimulai TK Al-amien Surya Indah Jombe

Pada tahun 2004, SD Negeri 46 Jombe lulus

tahun 2010, MTs. Negeri 1 Jeneponto lulus tahun 2013, SMK Negeri 1

Jeneponto Lulus 2016 dan mulai tahun 2016 peneliti mulai mengikuti program S1

di perguruan tinggi Swasta ternama di Sulawesi Selatan yaitu Universitas

Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan mengambil konsentrasi Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.