transkrip wawancara
TRANSCRIPT
TRANSKRIP WAWANCARA
WAWANCARA 1
Informan : Ketut Agus Endrawan
Jabatan : Assistant Manager Krisna Singaraja
Tempat Wawancara : Krisna Water Sport
Hari, Tanggal Wawancara :
Waktu :
Pewawancara : Selamat siang bapak, perkenalkan saya mahasiswa dari Undiksha
yang sempat menghubungi bapak tempo hari untuk wawancara.
Informan : Iya dek, bapak kepala HRD Denpasar sudah memberi tahu saya
untuk menjadi narasumber wawancaranya.
Pewawancara : iya pak, bisa langsung saya mulai?
Imforman : Silahkan.
Pewawancara : Mungkin dimulai dengan perkenalan dulu pak. Bisa saya tau nama
dan jabatan bapak?
Informan : Nama saya Ketut Agus Endrawan, jabatan saya Assistant Manager
Krisna untuk wilayah Singaraja.
Pewawancara : Bagaimana sejarah berdirinya Krisna Holding Company?
Informan : Untuk sejarah dan profil Krisna nanti saya kasi bukunya, nanti bisa
kamu rangkum dan jadikan refrensi ya.
Pewawancara : Baik, terima kasih pak. Mungkin saya langsung masuk ke
pembahasan utama ya pak. Tentang pengelolaan sumber daya manusia
di Krisna.
Informan : Baik.
Pewawancara : Bagaimana proses perekrutan sumber daya manusia (karyawan) dan
apa saja yang menjadi pertimbangan dalam perekrutan tersebut?
Informan : Untuk perekrutan SDM sendiri pertama kita pertimbangkan apakah
kita membutuhkan tambahan karyawan, misalnya seperti sekarang kan
dengan dibukanya Krisna Watersport dan Krisna Advanture maka kita
membutuhkan tambahan karyawan. Kemudian yang kedua kita
sesuaikan dengan tamatannya (latar belakang pendidikan), kita
sesuaikan sederajat SMA/SMK paling kita posisikan di SPG/SPB
(bekerja dibagian Sales Promotion), kemungkinan kalo tamatannya
D3/S1 ditempatkan di kantor untuk bagian akuntansi misalnya atau
bagian keuangan atau bisa juga diposisikan untuk membantu kasir
sebagai back up semua masalah transaksi di kasir, di ketahui oleh
kepala Staf Accounting.
Pewawancara : Apakah ada perekrutan untuk sumber daya manusia yang memiliki
keahlian khusus?
Informan : Untuk perekrutan dengan keahlian khusus ada, misalnya sekarang
kita juga membuka Krisna resto jadi kita membutuhkan keahlian
waiter/waitres, atau yang ahli dibidang memasak, di Krisna watersport
kita juga membutuhkan orang-orang yang kompeten untuk
menjalankan alat-alat wahananya yang ada seperti banana boat
misalnya.
Pewawancara : Apakah ada pertimbangan jika dilihat dari segi keuangan dalam
perekrutan karyawan?
Informan : Pertimbangan dari segi keuangan ada, perekrutan juga dilihat dari
segi upahnya ya, klo misalnya kita membutuhkan karyawan tapi
ternyata biaya untuk upahnya sudah terlalu tinggi ya kita tidak berani
merekrut. Kalo tidak ada permasalahan keuangan yang dilihat dari
presentasinya saja.
Pewawancara : Apakah ada proses pelatihan dan pengembangan karyawan di
Krisna?
Informan : Kalau pelatihan ada, misalnya di Krisna oleh-oleh yang di sini kan
baru dibuka, jadi untuk kasir kita beri pelatihan khusus, kita serahkan
pada pihak bank, kalau kemarin kita memakai jasa bank BCA.
SPG/SPB ada juga pelatihannya tetapi tidak terlalu mendalam.
Pewawancara : Bagaimana proses pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia (karyawan)?
Informan : Secara singkat ya, proses pelatihan itu misalnya contohnya pelatihan
dari pihak bank tadi itu ya. Pihak manajemen berkoordinasi dengan
pihak bank untuk mengadakan pelatihan di kasir. Kemudian kita
koordinasi kepada kasir untuk berkumpul pada waktu yang telah
ditentukan. Lalu diberi pengarahan tentang posisi kasir seperti
transaksi atau cara menggunakan kredit card misalnya oleh pihak
bank. Mungkin sejenis itu.
Pewawancara : Apa yang diharapkan dari proses pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia (karyawan)?
Informan : Yang paling penting kan tenaga kerja paham untuk mengerjakan
pekerjaan dibidangnya masing-masing ya. Misalnya di kasir, mereka
harus tahu bagaimana proses dan system kerja di kasir, apalagi
sekarang kebanyakan di jaman modern seperti sekarang ini kan
kebanyakan para pelanggan membayar dengan kartu kredit atau debet
misalnya. Nah begitu juga untuk bagian spg/spb harus mengerti
bagaimana proses dan sistem kerjanya. Dan yang paling penting dapat
memberikan manfaat untuk Krisna.
Pewawancara : Apa yang menjadi ketentuan dalam pemberian gaji karyawan?
Informan : Untuk ketentuannya ya, kita pakek yang pertama dari kriteria lulusan
dulu, terus dari segi ketenagakerjaan apakah dia punya loyalitas,
kemudian harus sesuai dengan UMR, tunjangan dan uang lembur.
Pewawancara : Apa saja yang menjadi dasar penentuan kebijakan pengelolaan
sumber daya manusia? apakah berpedoman pada catatan akuntansi?
Informan : Krisna yang merupakan perusahaan yang terus berkembang,
tidak mungkin kita tidak melihat dari segi keuangan ya. Contohnya
ketika mengambil kebijakan untuk melakukan pelatihan karyawan
misalnya, kita lihat biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan
sebelumnya apakah sudah realistis dan sesuai jika dibandingkan
dengan hasilnya, atau harus ada terobosan-terobosan baru untuk
meningkatkan kinerja karyawan seperti itu.”
Pewawancara : Apa saja yang menjadi sumber informasi dari sumber daya manusia
yang dimiliki perusahaan?
Informan : Kita punya informasi tentang data-data karyawan, itu secara lengkap
ada. Itu memang sudah ada sistemnya tersendiri. Daftar gaji karyawan
juga ada. Informasi mengenai perekrutan karyawan juga ada.
Pewawancara : Bagaimana pandangan saudara mengenai sumber daya manusia yang
dimiliki oleh perusahaan?
Informan : Ya menurut saya karyawan itu adalah aset yang dimiliki Krisna. Baik
buruknya Krisna dimata pelanggan dilihat dari service karyawan.
Pewawancara : Apakah menurut Bapak seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk pengelolaan sumber daya manusia akan memperoleh manfaat
ekonomis dimasa yang akan datang? manfaat ekonomis seperti apa
yang diharapkan?
Informan : Tentu saja seluruh biaya untuk pengelolaan SDM bisa dianggap
sebagai investasi Krisna untuk dapat manfaat nantinya. Seluruh biaya
tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk Krisna
dan untuk kedepannya perusahaan bisa cepat berkembang serta tidak
ada pengangguran lagi dimana Krisna ini berdiri. Sistem dari owner
sangat memperhatikan hal ini.
Pewawancara : Bagaimana kebijakan perusahaan apabila ada pengunduran diri
karyawan, ataupun melakukan pemecatan terhadap karyawan?
Informan : Kalau kebijakan dari perusahaan biasanya di Krisna dari segi
pemecatan kita tetap perhitungkan, sepeti pesangon. Kalau terjadi
kelalaian bekerja, dari pihak perusahaan kita memecat mungkin kita
kondisikan untuk masalah uang pesangon. Tetapi jika dia
mengundurkan diri untuk uang pesangon itu tidak diberikan.
Pewawancara : Baik pak, itu saja pertanyaan yang ingin saya sampaikan. Terima
kasih banyak atas waktunya. Selamat siang.
Informan : Sama-sama. Siang.
WAWANCARA 2
Informan : Kadek Ayu Yulianita Dewi
Jabatan : Kepala Staf Keuangan Krisna Singaraja
Tempat Wawancara : Rumah Informan
Hari, Tanggal Wawancara :
Waktu :
Pewawancara : Selamat sore ibu, maaf mengganggu. Saya mahasiswa Undiksha
yang tadi siang telepon ibu untuk wawancara.
Informan : Oh iya nak, silahkan duduk dulu.
Pewawancara : Langsung saya mulai wawancaranya ya bu.
Informan : Iya, silahkan.
Pewawancara : Pertama yang ingin saya tanyakan adalah nama ibu dan jabatannya
apa?
Informan : Nama Saya Kadek Ayu Yulianita Dewi, saya bekerja sebagai kepala
staf keuangan Krisna Singaraja
Pewawancara : Informasi yang ingin saya peroleh dari ibu adalah tentang pencatatan
pengelolaan SDM baik dalam Perekrutan, pelatihan dan
pengembangan SDM bu. Pertanyaan pertama, Bagaimana proses
perekrutan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia dan
apa saja yang menjadi pertimbangan jika dilihat dari sudut pandang
akuntansi?
Informan : Perekrutan dan pelatihan karyawan biasanya dilaksanakan oleh
bagian personalia dengan tetap berkoordinasi dengan pihak keuangan.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk proses perekrutan dan pelatihan
karyawan harus dicatat. Untuk pertimbangan perekrutan dan pelatihan
dilihat dari biaya-biaya yang sudah dikeluarkan untuk pengelolaan
SDM. Apakah masih memungkinkan untuk merekrut dan melatih
karyawan atau tidak.
Pewawancara : Bagaimana pencatatan pada saat proses perekrutan, pelatihan &
pengembangan sumber daya manusia? Sebelumnya informasi yang
saya dapatkan dari bapak Endra pelatihan di krisna ada yang dari Bank
untuk pelatihan kasirnya, pencatatannya seperti apa?
Informan : Biaya untuk pengeluaran-pengeluaran terkait hal itu ada yang
namanya kas kecil dan kas besar. Untuk jenis beli barang-barang yang
nominalnya kecil akan menggunakan kas kecil, kalau nominal
barangnya besar kita gunakan kas besar. Tetap untuk pengeluaran
pembelajaan langsung dicatat pada catatan akuntansi, seperti
pembelian ATK untuk pelatihan misalnya langsung kita input sebagai
biaya. Sama juga halnya dengan ketika kita mengeluarkan uang untuk
membayar jasa bank dalam proses pelatihan kasir tersebut. Nanti biaya
itu dicatat pada catatan harian kemudian digabung pada laporan
bulanan.
Pewawancara : Apa yang menjadi ketentuan dalam pemberian gaji karyawan jika
dilihat dari sudut pandang akuntansi? Bagaimana pencatatan gaji
karyawan?
Informan : Tahapan untuk pembayaran gaji jika ada karyawan baru atau yang
masih daily work pemberian gajinya tidak penuh. Kemudian dilihat
dari penilaian kinerja kalau menyesuaikan dari kebutuhan Krisna kita
akan lanjutkan ke jenjang kontrak, kalau tidak menyesuaikan
dibidangnya kita tidak bisa kontrak alias tidak bisa gabung
diperusahaan ini. Gaji karyawan tetap dicatat pada biaya gaji dalam
biaya operasional perusahaan.
Pewawancara : Bagaimana proses penyesuaian laporan keuangan jika ada karyawan
yang mengunduran diri, pemecatan karyawan, ataupun kematian?
Informan : Kita tetap sesuaikan jika ada karyawan yang kita pecat atau yang
mengundurkan diri. Kalau pemecatan kita berikan pesangon, nah
pesangon tersebut kita catat nantinya kedalam catatan keuangan.
Pewawancara : Apakah Ibu mengetahui tentang akuntansi sumber daya manusia?
Informan : iya pernah dengar, coba dijelaskan lagi supaya tidak salah
pemahaman saya.
Pewawancara : Prisip Akuntansi sumber daya manusia mencatat seluruh biaya
pengeluaran untuk pengelolaan sumber daya manusia baik dalam
proses perekrutan, pelatihan dan pengembangan karyawan dicatat pada
aktiva sebagai investasi sumber daya manusia. Intinya seperti itu bu.
Informan : baik, tapi di Krisna kita catat sesuai dengan aturan keuangan yang
ada.
Pewawancara : Sistem pencatatan apa yang digunakan untuk mencatat semua biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk pengelolaan sumber daya
manusia?
Informan : Untuk sekarang Krisna tetap menggunakan sistem keuangan yang
sesuai dengan aturan ya. Karena tidak ada aturan yang mengharuskan
untuk mencatat biaya pengelolaan SDM menjadi investasi SDM jadi
kami tetap mencatat itu sebagai beban ya.
Pewawancara : Menurut pendapat Ibu, kebijakan akuntansi mana yang lebih baik
dalam artian menggambarkan keadaan perusahaan yang
sesungguhnya? (Dalam akuntansi sumber daya manusia seluruh biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pengelolaan sumber daya
manusia yang dimiliki dicatat sebagai investasi sumber daya manusia
sedangkan menurut akuntansi konvensional sumber daya manusia
hanya diperlakukan sebagai biaya saat terjadinya)
Informan : Kalau menurut saya lebih baik menggunakan akuntansi
konvensional, karena kan penjabaran biaya-biayanya lebih jelas. Kalau
misalkan dijadikan satu, apalagi sekarang Krisna kan sudah banyak,
jadi klo dijadikan satu biaya-biaya itu jadi investasi, rasanya tidak
mungkin kita menggunakan Akuntansi SDM. Karena kan banyak
sekali item-item biaya yang kita keluarkan, saat pelatihan karyawan
saja sudah banyak. Jadi kalau kita gabung itu jadi satu pada saat
pencatatan rasanya sulit.
Pewawancara : Terima kasih banyak atas waktunya bu, mungkin itu saya yang ingin
saya tanyakan.
Informan : Iya, sama-sama.