transjakarta-busway

6
 TransJakarta Busway Written by Administrator Tuesday, 15 April 2008 14:34 - Last Updated Saturday, 13 June 2009 23:43 Transjakarta atau umum disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia.  Jalur Transjakarta (kanan) merupakan jalur khusus yang tidak boleh dilewati kendaraan lainnya. Bus Transjakarta (Tije) memulai operasinya pada 15 Januari 2004 dengan tujuan memberikan  jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun ter jangkau bagi warga J akarta. Untuk mencapai hal tersebut, bus Tije diberikan lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan lainnya (termasuk bus umum selain Transjakarta) . Agar terjangkau oleh masyarakat, maka harga tiket disubsidi oleh pemerintah daerah. Pada saat awal beroperasi, Tranjakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas. Selama dua minggu pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Tije memberikan pelayanan secara gratis. Kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru. Lalu, mulai 1 Februari 2005, bus Tije mulai beroperasi secara komersil. Sejak Hari Kartini pada 21 April 2005, Transjakarta memiliki supir perempuan sebagai wujud emansipasi wanita. Pengelola menargetkan bahwa nanti jumlah pengemudi wanita mencapai 30% dari keseluruhan jumlah pengemudi. Sampai dengan bulan Mei 2006, sudah ada lebih dari 50 orang pengemudi wanita. Tepat 2 tahun setelah pertama kali dioperasikan, pada 15 Januari 2006 Transjakarta meluncurkan jalur koridor 2 (Pulo Gadung - Harmoni) dan 3 (Kalideres - Pasar Baru). Mulai hari minggu, tanggal 10 Februari 2008, beberapa bus Transjakarta koridor 3 mulai melalui rutenya yang baru, yaitu dari arah Kalideres setelah halte Jelambar tetap lurus melewati Jalan Kyai Tapa menuju Halte Harmoni Central Busway tidak berbelok melalui Tomang. Penggunaan jalur ini masih belum resmi karena sebagian besar bus koridor 3 masih melalui jalur Tomang, dan 2 halte busway sepanjang Jalan Kyai Tapa belum beroperasi. Sejak tanggal 10 September 2008, 2 halte tersebut (Grogol dan Sumber Waras) mulai dioperasikan secara resmi. Pada tahun 2006, dimulai pembangunan 4 koridor baru Busway, yaitu: Pulo Gadung - Dukuh Atas (Koridor 4), Kampung Melayu - Ancol (Koridor 5), Ragunan - Latuharhari (Koridor 6), Kampung Rambutan - Kampung Melayu (Koridor 7). Sama seperti pada pembangunan koridor-kor idor sebelumnya, proyek pembangunan 4 koridor ini juga mengundang reaksi negatif beberapa pihak terutama karena kemacetan parah yang disebabkannya.  1 / 6

Upload: endi-alfarezell

Post on 12-Jul-2015

129 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 transjakarta-busway - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/transjakarta-busway 1/6

TransJakarta Busway

Written by Administrator

Tuesday, 15 April 2008 14:34 - Last Updated Saturday, 13 June 2009 23:43

Transjakarta atau umum disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus

Rapid Transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem TransMilenioyang sukses di Bogota, Kolombia.

 

Jalur Transjakarta (kanan) merupakan jalur khusus yang tidak boleh dilewati kendaraan lainnya.

Bus Transjakarta (Tije) memulai operasinya pada 15 Januari 2004 dengan tujuan memberikan

 jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta. Untuk

mencapai hal tersebut, bus Tije diberikan lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari

rutenya dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan lainnya (termasuk bus umum selain

Transjakarta). Agar terjangkau oleh masyarakat, maka harga tiket disubsidi oleh pemerintah

daerah.

Pada saat awal beroperasi, Tranjakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah

ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari

bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte,

hingga lampu yang lepas.

Selama dua minggu pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Tije

memberikan pelayanan secara gratis. Kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana

warga Jakarta untuk pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru. Lalu, mulai 1

Februari 2005, bus Tije mulai beroperasi secara komersil.

Sejak Hari Kartini pada 21 April 2005, Transjakarta memiliki supir perempuan sebagai wujud

emansipasi wanita. Pengelola menargetkan bahwa nanti jumlah pengemudi wanita mencapai

30% dari keseluruhan jumlah pengemudi. Sampai dengan bulan Mei 2006, sudah ada lebih dari

50 orang pengemudi wanita.

Tepat 2 tahun setelah pertama kali dioperasikan, pada 15 Januari 2006 Transjakarta

meluncurkan jalur koridor 2 (Pulo Gadung - Harmoni) dan 3 (Kalideres - Pasar Baru). Mulai hari

minggu, tanggal 10 Februari 2008, beberapa bus Transjakarta koridor 3 mulai melalui rutenya

yang baru, yaitu dari arah Kalideres setelah halte Jelambar tetap lurus melewati Jalan Kyai

Tapa menuju Halte Harmoni Central Busway tidak berbelok melalui Tomang. Penggunaan jalur

ini masih belum resmi karena sebagian besar bus koridor 3 masih melalui jalur Tomang, dan 2

halte busway sepanjang Jalan Kyai Tapa belum beroperasi. Sejak tanggal 10 September 2008,

2 halte tersebut (Grogol dan Sumber Waras) mulai dioperasikan secara resmi.

Pada tahun 2006, dimulai pembangunan 4 koridor baru Busway, yaitu: Pulo Gadung - Dukuh

Atas (Koridor 4), Kampung Melayu - Ancol (Koridor 5), Ragunan - Latuharhari (Koridor 6),

Kampung Rambutan - Kampung Melayu (Koridor 7). Sama seperti pada pembangunan

koridor-koridor sebelumnya, proyek pembangunan 4 koridor ini juga mengundang reaksi negatif

beberapa pihak terutama karena kemacetan parah yang disebabkannya.

1 / 6

5/12/2018 transjakarta-busway - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/transjakarta-busway 2/6

TransJakarta Busway

Written by Administrator

Tuesday, 15 April 2008 14:34 - Last Updated Saturday, 13 June 2009 23:43

Koridor 4-7 ini diresmikan penggunaannya pada Sabtu, 27 Januari 2007, oleh Gubernur DKI

Jakarta Sutiyoso di shelter Taman Impian Jaya Ancol. Setelah peresmiannya, keempat koridor

ini baru efektif beroperasi pada tanggal 28 Januari 2007. Tidak seperti pada waktu peresmian

koridor 1, tidak ada tiket gratis untuk masyarakat untuk sosialisasi di koridor-koridor ini.

Pembangunan koridor 8-10 dimulai pada bulan Agustus 2007. Ketiga koridor ini awalnya

direncanakan untuk dapat beroperasi bulan Maret 2008, namun mengalami beberapa

penundaan. Rencana operasional koridor 8 awalnya ditunda hingga 14 Februari 2009, namun

akhirnya mengalami penundaan lagi. Koridor ini pertama kali diujicoba secara terbatas pada

tanggal 9 Februari 2009, dan memasuki tahap operasional pada 21 Februari 2009. Dari 45 bus

yang dibutuhkan untuk melayani koridor 8, hingga tanggal 6 Februari 2009 baru tersedia 20

bus, yang memaksa BLUTJ untuk memangkas rute operasional dari Lebak Bulus - Harmoni

menjadi Lebak Bulus - Daan Mogot (Halte Jelambar, walau sebagian sumber

menginformasikan Halte Indosiar). Pada hari pertama operasionalnya, koridor 8 direncanakan

beroperasi pada periode 13.00-22.00 WIB[4]

Ketiga koridor ini melayani rute: Lebak Bulus - Harmoni (Koridor 8), dengan panjang 26 km.

Rute melalui Jalan Ciputat Raya, Metro Pondok Indah, Teuku Nyak Arif, Letjen Soepomo,

Panjang, Daan Mogot, Raya Tomang, Gajah Mada/Hayam Wuruk.

Pinang Ranti - Pluit (Koridor 9), dengan panjang 29,9 km. Rute melalui Jalan Pondok Gede

Raya, Raya Bogor, Mayjen Sutoyo, MT Haryono, Gatot Subroto, S Parman, Latumeten,

Jembatan Dua, Jembatan Tiga, Pluit.

Cililitan - Tanjung Priok (Koridor 10), dengan panjang 19 km. Rute melalui Jalan MayjenSutoyo, DI Panjaitan, Jend Ahmad Yani, Yos Sudarso, Enggano.

Ujicoba Rute Baru

Dalam usahanya meningkatkan layanan Transjakarta, Badan Layanan Umum (BLU)

Transjakarta sejak tanggal 1 November 2007 mulai melaksanakan uji coba beberapa rute baru.

Rute Blok M - Senen, pada bus disebut sebagai Koridor 1A. Jalur yang dilalui dari Blok M

melewati Jl Sisingamangaraja, Jl Sudirman, Jl MH Thamrin, Monas lalu memutari Halte Monas

menuju Halte Balaikota, Gambir II, Kwitang, dan membelok ke halte Atrium Senen. Sedangkan

dari arah Atrium Senen, bus akan melewati halte RSPAD Gatot Soebroto, Deplu, Gambir I,

Istiqlal, Juanda, Pecenongan, Monas, ke BI, Jl Thamrin, Jl. Sudirman, Jl Sisingamangaraja danmasuk terminal Blok M.

Rute Rawa Buaya - ASMI. Melalui halte ASMI, Pedongkelan, Cempaka Timur, RS Islam,

Cempaka Tengah, Pasar Cempaka Putih, Rawa Selatan, Galur, Senen, Atrium Senen, RSPAD,

Deplu, Gambir 1, Istiqlal, Juanda, Pecenongan, Jelambar, Indosiar, Taman Kota, Jembatan

Gantung, Dispenda/Dipenda, Jembatan Baru, Rawa Buaya. Rute Blok M - Senen mengambil

10 unit bus dari Koridor 1. Rute ini menggunakan 15 armada dari Koridor 3.

Rute Pulo Gadung - Kaliders, menggabungkan koridor 2 dan 3. Sedangkan rute PGC - Atrium

(Senen), merupakan rute khusus yang dibuka hanya pada hari Senin - Jumat, beberapasumber menyatakan bahwa hal ini disebabkan rendahnya mobilitas pengguna TransJakarta ke

2 / 6

5/12/2018 transjakarta-busway - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/transjakarta-busway 3/6

TransJakarta Busway

Written by Administrator

Tuesday, 15 April 2008 14:34 - Last Updated Saturday, 13 June 2009 23:43

Ancol selama hari kerja.

Rute PGC - Ancol, merupakan rute khusus yang dibuka hanya pada hari Sabtu dan Minggu,

sebagai pengganti rute PGC - Atrium. Beberapa sumber menyatakan bahwa hal ini disebabkan

tingginya kebutuhan penumpang TransJakarta ke obyek Wisata di Ancol.

Bus yang digunakan sebagai bus Transjakarta adalah bus Mercedes-Benz dan Hino. Warna

bus adalah merah dan kuning disertai dengan gambar elang bondol dan salak di bagian

eksterior. Bahan bakar yang digunakan adalah bio solar. Untuk Koridor 2 (warna bus biru dan

putih) dan 3 (warna bus kuning dan merah), bus-bus yang digunakan adalah bus Daewoo

berbahan bakar gas yang didatangkan dari Korea Selatan.

Bus-bus ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Untuk interior langit-langit

bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar.

Sedangkan kerangkanya, menggunakan Galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besiyang kokoh dan tahan karat.

Bus Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya

dapat dinaiki dari halte khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut

terletak di bagian tengah kanan dan kiri.

Pintu bus menggunakan sistem lipat otomatis yang dapat dikendalikan dari konsol yang ada di

panel pengemudi. Untuk bus koridor 2 dan 3, mekanisme pembukaan pintu telah diubah

menjadi sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam tertentu,

di dekat kursi-kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur pergeseran pintu,dipasang pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari terbenturnya bagian

tubuh penumpang oleh pintu yang bergeser.

Setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang

memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam 2 bahasa, yaitu

bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi

radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi

terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, dan lain-lain.

Untuk keselamatan penumpang disediakan 8 buah palu pemecah kaca yang terpasang dibeberapa bingkai jendela dan 3 buah pintu darurat yang bisa dibuka secara manual untuk

keperluan evakuasi cepat dalam keadaan darurat, serta dua tabung pemadam api di depan dan

di belakang.

Untuk menjaga agar udara tetap segar, terutama pada jam-jam sibuk, mulai bulan Januari 2005

secara bertahap di setiap bus telah di pasang alat pengharum ruangan otomatis, yang secara

berkala akan melakukan penyemportan parfum.

Halte-halte Transjakarta berbeda dari halte-halte bus biasa. Selain letaknya yang berada di

tengah jalan, bahkan di halte di depan gedung pertokoan Sarinah dan Kantor PerserikatanBangsa-Bangsa, diberi fasilitas lift.

3 / 6

5/12/2018 transjakarta-busway - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/transjakarta-busway 4/6

TransJakarta Busway

Written by Administrator

Tuesday, 15 April 2008 14:34 - Last Updated Saturday, 13 June 2009 23:43

Kontruksi halte didominasi oleh bahan alumunium, baja, dan kaca. Ventilasi udara diberikan

dengan menyediakan kisi-kisi alumunium pada sisi halte. Lantai halte dibuat dari pelat baja.

Pintu halte menggunakan sistem geser otomatis yang akan lansung terbuka pada saat bus

telah merapat di halte. Jembatan penyebrangan yang menjadi penghubung halte dibuat landai

(dengan perkecualian beberapa halte, seperti halte Bunderan HI) agar lebih ramah terhadaporang cacat. Lantai jembatan menggunakan bahan yang sama dengan lantai halte (dengan

pengecualian pada beberapa jembatan penyeberangan seperti halte Jelambar dan Bendungan

Hilir yang masih menggunakan konstruksi beton).

Waktu beroperasi halte-halte ini adalah 05:00–22:00. Apabila setelah pukul 22:00 masih ada

penumpang di dalam halte yang belum terangkut karena kendala teknis operasional, maka

 jadwal operasi akan diperpanjang secukupnya untuk mengakomodasi kepentingan para

penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket tersebut.

Untuk dapat memasuki halte, setelah membeli tiket (Single Trip), calon penumpang harusmemasukkan tiket ke mesin pemeriksa tiket (atau biasa disebut barrier), setelah itu secara

otomatis pintu palang tiga di barrier dapat berputar dan dilewati calon penumpang.

Mulai 1 November 2004, pada koridor 1 telah disediakan sistem tiket prabayar (Multi Trip).

Seorang pengguna dapat membeli sebuah tiket khusus dengan nilai saldo awal tertentu (@Rp.

3500, pembelian awal dan selanjutnya minimal 10 unit nominal perjalanan) di halte Blok M.

Alih-alih dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia pada barrier, tiket tersebut ditempelkan ke

sensor pada bagian atas dari mesin, mesin kemudian akan mengurangi jumlah saldo,

menampilkan saldo yang tersisa, kemudian memperbolehkan pengguna untuk masuk ke dalam

halte. Pengisian ulang saldo dapat dilakukan di seluruh halte yang terdapat di koridor 1.

Keuntungan dari penggunaan tiket ini ialah pengguna tidak perlu mengantri di loket setiap kali

ingin menggunakan TransJakarta, sementara kekurangannya ialah tiket jenis ini tak mengenal

sistem harga ekonomis pagi hari seperti tiket Single Trip.

Di beberapa halte tersedia buletin harian gratis 'Trans Kota' yang diperuntukkan bagi para

penumpang. Isinya ialah berita umum, berita olahraga, berita hiburan, berita kriminalitas, artikel

kesehatan, beragam tip dan trik, informasi barang konsumtif terkini, berita seputar operasional

TransJakarta, dan lain-lain.

Di Jalan Gadjah Mada, Jakarta Pusat, dibangun sebuah halte khusus dengan ukuran jauh lebih

besar dari halte-halte yang lain. Halte tersebut diberi nama Harmoni Central Busway. Halte

yang dibangun di atas Kali Ciliwung adalah titik transfer antarkoridor 1, 2, dan 3. Halte berdaya

tampung 500 orang ini memiliki 6 pintu. Meskipun banyak pohon yang terpaksa ditebang dalam

pembangunan jalur TransJakarta, sebuah pohon beringin tua di halte ini tidak ditebang saat

pembangunan karena dianggap memiliki nilai sejarah yang tinggi. Namun pada bulan Oktober

2006, pohon ini dirusak oleh sekelompok orang dari Pemuda Persatuan Islam dengan alasan

ingin membuktikan bahwa pohon tersebut tidak angker dan keramat seperti yang dipercayai

oleh sebagian orang.

Dimulai sejak tanggal 28 Mei 2009, pengguna internet dapat memantau kondisi pada beberapa

4 / 6

5/12/2018 transjakarta-busway - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/transjakarta-busway 5/6

TransJakarta Busway

Written by Administrator

Tuesday, 15 April 2008 14:34 - Last Updated Saturday, 13 June 2009 23:43

halte di koridor I melalui aplikasi webcam yang dapat dikunjungi di

http://transjakartabusway.com/haltecam. Kamera-kamera yang digunakan sebenarnya telah

terpasang sejak lama, namun baru dibuka untuk kalangan umum secara online.

Berdasarkan situs resmi Transjakarta, dari 1 Februari 2004 hingga akhir Maret 2005,TransJakarta dilaporkan telah mengangkut sebanyak 20.508.898 penumpang.

Ada program pendidikan khusus bagi anak-anak sekolah yang dinamakan "Transjakarta ke

sekolah" (Bahasa Inggris: "Transjakarta goes to school") dan penyediaan bus khusus bagi

rombongan untuk anak sekolah (TK, SD, SDLB). Mereka mendapatkan bus khusus yang tidak

bergabung dengan penumpang umum. Targetnya, para siswa ini diajari untuk tertib, belajar

antre, dan menyukai angkutan umum.

Tarif tiket Transjakarta adalah Rp. 3.500 (Desember 2006) per perjalanan. Penumpang yang

pindah jalur dan/atau transit antar koridor tidak perlu membayar tarif tambahan asalkan tidakkeluar dari halte. Bagi penumpang yang membeli tiket antara jam 5-7 pagi, mereka dapat

memperoleh tiket dengan harga yang lebih ekonomis yaitu Rp 2.000. Mulai 2006, kartu chip

JakCard, dilancarkan oleh PT Bank DKI, boleh digunakan untuk membayar tarif.

Beberapa titik di jalur koridor 2, 3 dan 6 masih sering dimasuki oleh kendaraan pribadi,

menyebabkan terhambatnya perjalanan bus pada jam-jam tertentu (pada kondisi tertentu, telah

diberikan suatu solusi, yaitu setelah dilakukan koordinasi, bus akan mengambil jalur dari arah

yang berlawanan, sementara bus-bus dari arah yang berlawanan akan melewati jalur umum).

Dan karena sering dimasuki (secara tiba-tiba) oleh pejalan kaki dan kendaraan pribadi, maka di

beberapa titik di Koridor 2 dan 3 secara berkala terjadi kecelakaan yang melibatkan busTransJakarta dan pejalan kaki atau kendaraan pribadi.

Seringkali pengumuman halte yang diberikan tidak sesuai dengan halte yang akan dilalui, hal

ini disebabkan oleh keteledoran pengemudi yang lupa menekan tombol pengumuman pada

waktunya. Pembuatan maupun pengoprasian TransJakarta membuat kemacetan yang luar

biasa dan kadang diluar batas kewajaran, terutama pembangunan jalur yang meninggikan

permukaan jalan.

Penolakan Terhadap TransJakarta

Warga Pondok Indah menolak pembangunan koridor VIII trayek Harmoni-Lebak Bulus, lantaranbakal mengenyahkan ratusan pohon palem yang telah berpuluh tahun menjadi keindahan

median Jalan Metro Pondok Indah. Warga meminta pembangunan busway dihentikan karena

belum ada analisis mengenai dampak lingkungannya. Warga khawatir pembangunan busway

koridor VIII bakal merusak lingkungan. Selain itu, bakal menambah kemacetan dan polusi

kawasan Pondok Indah. Pada 30 Oktober, warga mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan. Perkara itu didaftarkan dengan nomor perkara 1655/Pdt.G/2007/PN

Jaksel.

Warga Pluit, Jakarta Utara, juga meminta pembangunan jalur busway koridor IX (Pinang

Ranti-Pluit) ditunda. Perwakilan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat PeduliLingkungan Pluit (FMPLP) mendatangi ruang Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia

5 / 6

5/12/2018 transjakarta-busway - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/transjakarta-busway 6/6

TransJakarta Busway

Written by Administrator

Tuesday, 15 April 2008 14:34 - Last Updated Saturday, 13 June 2009 23:43

Perjuangan) DPRD DKI Jakarta, pada 4 Oktober 2007. Kedatangan mereka terkait penolakan

pembangunan jalur busway koridor IX (Pinang Ranti-Pluit). Warga menolak jika

pembangunannya tidak dilakukan secara benar. Sebab, selama ini sering terjadi kemacetan di

sekitar lokasi pengerjaan proyek. Proyek busway koridor IX ini juga belum memiliki analisis

dampak mengenai lingkungan (amdal). Warga meminta Pemprov DKI menunda pembangunan jalur busway Koridor IX itu, sebelum selesainya amdal dan manajemen proyek yang baik

terlebih dahulu.

Pemerintah dan wakil rakyat Kabupaten Tangerang, Banten, juga menolak rencana

pembangunan jalur khusus bus Transjakarta yang menghubungkan Terminal Kalideres dengan

Bumi Serpong Damai (BSD). Alasannya, pembangunan busway itu dinilai hanya akan

menambah kemacetan di Kabupaten Tangerang. Menurut Bupati Tangerang Ismet saat ini

wilayah Kabupaten Tangerang, terutama di Jalan Raya Serpong, mulai perbatasan Kota

Tangerang sudah memiliki tata letak dan ruas jalan yang baik. Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Tangerang mendukung aksi penolakan terhadap pembangunan busway.Menurut Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Kabupaten Tangerang Syarifullah,

penolakan Ismet cukup mendasar. (Sumber: wikipedia.org)

6 / 6