lebih tenang karena pada busway - ug repositoryrepository.gunadarma.ac.id/155/1/pengaruh overlapping...

4
Proceeding PESAT(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18 - 19Oktober 2011 Vol.4 Oktober 2011 ISSN:1858-2559 PENGARUH OVERLAPPING RUTE BUSWAYKORIDOR 7 TERHADAP FAKTOR PEMILIHAN MOD A ANGKUTAN UMUM UNTUK PERJALANAN (Studi Kasus: Angkutan Urnurn Busway Dengan Angkutan Urnurn Mikrolet) Ellysa1 Tri Handayan;2 I,2Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma Kampus G, Gd. 3 Lt. 1, Jl. Akses Kelapa Dua, Depok 16951, Jawa Barat Abstrak Perkembangan kota Jakarta menyebabkan meningkatnya volume lalu lintas, memerlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai yang dapat menunjang aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam rangka optimalisasi pengoperasian angkutan umum dengan implementasi program sistem BRT pada koridor 7 (Kp. Rambutan - Kp. Melayu) yang merupakan bagian dari manajemen permintaan atau pergerakan lalu lintas. Perlu diikuti dengan langkah dan penanganan terhadap dampak yang ditimbulkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh adanyaJalur KhususBus koridor 7 terhadapfaktor pemilihanmoda angkutan umum oleh penumpang antara busway dengan mikrolet. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif antara kenyamanan, keamanan, tarif, waktu tunggu, waktu tempuh, jarak tempuh dan aksesibilitas. Untuk analisis data menggunakan metoda Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan program expert choice. Hasil dari penelitian adalah, faktor kenyamanan memiliki bobot yang paling besar yaitu 17,7%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menurut respondenfaktor kenyamanan merupakan faktor yang paling penting dalam melakukan petjalan. Kata Kunci: Jalur Khusus Bus, faktor pemilihan moda, Analytical Hierarchy Process, expert choice PENDAHULUAN Permasalahan transportasi di Propinsi DKI Jakarta saat ini semakin kompleks baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini membutuhkan perencanaan dan penanganan dengan seksama, terutama dalam hal meng- antisipasi kecenderungan meningkatnya per- mintaan akan jasa transportasi di masa yang akan datang. Berkaitan dengan masalah terse- but di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh adanya Jalur Khusus Bus koridor 7 terhadap pemilihan moda angkutan umum oleh penumpang, antara busway dengan mikrolet berdasarkan 7 faktor yaitu faktor kenyamanan, keamanan, tarif, waktu tunggu, waktu tempuh, jarak tempuh, dan aksesibilitasnya, di sepanjang koridor tersebut. Daya saing antara mikrolet dan busway lebih terlihat dari segi kenyamanan. Pada busway tersedia pendingin ruangan, yang ti- dak dimiliki oleh mikrolet. Suasana di dalam EIlysa & Handayani, PengaruhOverlapping Rule.., busway lebih tenang karena pada busway tidak diperbolehkannya pengamen dan peda- gang asongan. Keamanan di dalam busway lebih terjamin karena di dalam busway terda- pat petugas keamanan. Busway hanya berhen- ti pada halte yang sudah ditentukan, tidak seperti mikrolet yang berhenti di mana saja saat naik turun penumpang. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan ada- lah metode deskriptif dimana dalam pene- litian ini berusaha untuk menuturkan peme- cahan masalah yang ada sekarang berdasar- kan data-data untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Travers, 1978). Adapun bagan alur peneli- tiannya adalah sebagaimana terlihat pada Gambar 1. AT- 75

Upload: phamliem

Post on 07-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: lebih tenang karena pada busway - UG Repositoryrepository.gunadarma.ac.id/155/1/Pengaruh Overlapping Rute Busway... · PENGARUH OVERLAPPING RUTE BUSWAYKORIDOR 7 TERHADAP FAKTOR PEMILIHAN

ProceedingPESAT(Psikologi,Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil)UniversitasGunadarma- Depok18- 19Oktober2011

Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559

PENGARUH OVERLAPPING RUTE BUSWAYKORIDOR 7TERHADAP FAKTOR PEMILIHAN MOD A

ANGKUTAN UMUM UNTUK PERJALANAN(Studi Kasus: Angkutan Urnurn Busway Dengan Angkutan Urnurn Mikrolet)

Ellysa1Tri Handayan;2

I,2Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas GunadarmaKampus G, Gd. 3 Lt. 1, Jl. Akses Kelapa Dua, Depok 16951, Jawa Barat

Abstrak

Perkembangan kota Jakarta menyebabkan meningkatnya volume lalu lintas, memerlukan saranadan prasarana transportasi yang memadai yang dapat menunjang aktivitas-aktivitas yang akandilakukan. Dalam rangka optimalisasi pengoperasian angkutan umum dengan implementasiprogram sistem BRT pada koridor 7 (Kp. Rambutan - Kp. Melayu) yang merupakan bagian darimanajemen permintaan atau pergerakan lalu lintas. Perlu diikuti dengan langkah danpenanganan terhadap dampak yang ditimbulkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisapengaruh adanyaJalur KhususBus koridor 7 terhadapfaktor pemilihanmoda angkutanumumoleh penumpang antara busway dengan mikrolet. Metode yang digunakan adalah metodedeskriptif antara kenyamanan, keamanan, tarif, waktu tunggu, waktu tempuh, jarak tempuh danaksesibilitas. Untuk analisis data menggunakan metoda Analytical Hierarchy Process (AHP)dengan bantuan program expert choice. Hasil dari penelitian adalah,faktor kenyamanan memilikibobot yang paling besar yaitu 17,7%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menurutrespondenfaktor kenyamanan merupakanfaktor yang paling penting dalam melakukan petjalan.

Kata Kunci: Jalur Khusus Bus, faktor pemilihan moda, Analytical Hierarchy Process, expertchoice

PENDAHULUAN

Permasalahan transportasi di PropinsiDKI Jakarta saat ini semakin kompleks baikdari segi kualitas maupun kuantitas. Hal inimembutuhkan perencanaan dan penanganandengan seksama, terutama dalam hal meng-antisipasi kecenderungan meningkatnya per-mintaan akan jasa transportasi di masa yangakan datang. Berkaitan dengan masalah terse-but di atas, maka penelitian ini bertujuanuntuk menganalisa pengaruh adanya JalurKhusus Bus koridor 7 terhadap pemilihanmoda angkutan umum oleh penumpang,antara busway dengan mikrolet berdasarkan 7faktor yaitu faktor kenyamanan, keamanan,tarif, waktu tunggu, waktu tempuh, jaraktempuh, dan aksesibilitasnya, di sepanjangkoridor tersebut.

Daya saing antara mikrolet dan buswaylebih terlihat dari segi kenyamanan. Padabusway tersedia pendingin ruangan, yang ti-dak dimiliki oleh mikrolet. Suasana di dalam

EIlysa&Handayani,PengaruhOverlappingRule..,

busway lebih tenang karena pada buswaytidak diperbolehkannya pengamen dan peda-gang asongan. Keamanan di dalam buswaylebih terjamin karena di dalam busway terda-pat petugas keamanan. Busway hanya berhen-ti pada halte yang sudah ditentukan, tidakseperti mikrolet yang berhenti di mana sajasaat naik turun penumpang.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan ada-lah metode deskriptif dimana dalam pene-litian ini berusaha untuk menuturkan peme-cahan masalah yang ada sekarang berdasar-kan data-data untuk menggambarkan sifatsuatu keadaan yang sementara berjalan padasaat penelitian dilakukan, dan memeriksasebab-sebab dari suatu gejala tertentu(Travers, 1978). Adapun bagan alur peneli-tiannya adalah sebagaimana terlihat padaGambar 1.

AT- 75

Page 2: lebih tenang karena pada busway - UG Repositoryrepository.gunadarma.ac.id/155/1/Pengaruh Overlapping Rute Busway... · PENGARUH OVERLAPPING RUTE BUSWAYKORIDOR 7 TERHADAP FAKTOR PEMILIHAN

ProceedingPESAT(Psikologi,Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil)UniversitasGunadarma- Depok18- 19Oktober2011

Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559

Gp

'f ~Data Primer:

Penyusunan KuisionerSurvey Penumpang Mikrolet &TransJakartaWawancara berkuisioner untuk

sopir mikrolet

Data Sekunder :

DISHUB, Kabag BUA (Badan UrusanAngkutan)Laporan Akhir Kajian Manajemen RekayasaLalu Lintas Busway, PT.lndokaya PrakarsaKreasiStudi Pustaka

Pengolahan DataDengan Metode AHP

1. Perhitungan BobotRekapitulasi KuisionerMencari rata-rata hitung dengan bobotPengisian matriks perbandinganPerhitungan Bobot Prioritas

2. Expert Choice

~Gambar I. Bagan Alir Penelitian

AT- 76 Ellysa &Handayani,PengaruhOverlappingRule...

Page 3: lebih tenang karena pada busway - UG Repositoryrepository.gunadarma.ac.id/155/1/Pengaruh Overlapping Rute Busway... · PENGARUH OVERLAPPING RUTE BUSWAYKORIDOR 7 TERHADAP FAKTOR PEMILIHAN

...

~,ProceedingPESAT (Psikologi,Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil)UniversitasGunadarma- Depok18- 19Oktober2011

Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559

No

Tabell. Trayek Mikrolet yang Bersinggungan dengan Rute Busway Koridor 7Ko. Rambutan - Kp. Melayu

TrayekNomorTrayek

1 M -06 Kp.Melayu- Gandaria2 M - 28 Kp. Melayu- Pd. Gede3 M -06A Kp. Melayu- Gandaria4 M - 16 Kp. Melayu- Ps. Minggu5 M - 18 Kp. Melayu- Pd. Gede6 M - 02 Kp.Melayu- PuloGadung7 M- 03 Kp.Melayu- Komp.PWI

Sumber : Dishub. Kabag BUA (Badan Urusan Angkutan )

%

Sin~an909060251555

JumlahArmada

450282403605118712

Tabel 2. Trayek Mikrolet yang Bersinggungan dengan Rute Busway Koridor 7(Kp. Rambutan - Kp. Melayu) ~ 25 %

No Nomor Trayek % Panjang JumlahTrayek Sin22UD2an Sin22UD2an Armada

1 M -06 Kp.Melayu- Gandaria 90 6.80 4502 M- 28 Kp.Melayu- Pd.Gede 90 5.10 283 M-06A Kp.Melayu- Gandaria 60 7.14 2404 M- 16 Kp.Melayu- Ps.Minggu 25 2.04 360

Jumlah 1078

it

l!. 1

Sumber : Dishub. Kabag BUA (Badan Urusan Angkutan )

BASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Faktor-faktor Yang BerpengaruhFaktor kenyamanan merujuk kepada

fasilitas yang tersedia selama dalam perja-lanan. Faktor Keamanan menunjukkan kea-manan dari gangguan selama perjalanan. Fak-tor Tarif (biaya) meliputi semua biaya lang-sung yang dikeluarkan untuk melakukan per-jalanan. Faktor Waktu menyatakan lamawaktu untuk melakukan perjalanan. FaktorAksesibilitas menyatakan kemampuan dalammendapatkan barang, jasa, dan kegiatan yangdiinginkan. Waktu Tempuh menyatakan wak-tu yang dibutuhkan untuk menempuh suatujarak tertentu. Jarak Tempuh menyatakanpanjang perjalanan yang ditempuh oleh suatubenda.

Analisa Basil SurveyTrayek mikrolet yang bersinggungan

dengan rute busway Koridor 7 terlihat padaTabel I. Survey dilakukan hanya untuk tra-yek mikrolet yang bersinggungan lebih dari25%. Data trayek mikrolet tersebut dapat di-lihat pada Tabel2

Survey dengan menggunakan kuisionerterhadap penumpang dilakukan pada pagi dansore hari Uam sibuk), serta pada siang hari.Jumlah responden 150 orang untuk mikroletdan busway terhadap faktor-faktor di atas.Wawancara juga dilakukan terhadap sopir

EIlysa& Handayani,PengaruhOverlappingRute...

angkutan umum mikrolet yang rutenyabersinggungan ~ 25%, dengan mengambilsampel 3% dari jumlah masing-masingarmada. Perhitungan jumlah sampel adalahuntuk angkot M-06 = 3% x 450 = 13.5:::: 13armada; untuk angkot M-28 =3% x 28 = 0.84:::: 3 armada; untuk angkot M-06A = 3% x 240= 7.2:::: 7 armada; untuk angkot M-16 = 3% x360 = 10.8::::11 armada.

Dari rekap hasil survey penumpangbusway dan mikrolet, masing-masing dihi-tung rata-rata jawaban responden untuk setiapfaktor yang berpengaruh. Kemudian dilaku-kan pengurutan peringkat jawaban yangpaling banyak dipilih oleh responden denganmenggunakan rumus rata-rata berbobot yaitu:

x= "IBxNpNr

Dimana :

B adalah bobot tiap skalaNp adalah jumlah pemilihNr adalah jumlah responden

SIMPULAN DAN SARAN

SimpulanBerdasarkan hasil survey faktor kenya-

manan busway adalah yang paling berpe-ngaruh dalam pemilihan moda oleh penum-pang dibandingkan faktor kenyamanan ang-

AT- 77

Page 4: lebih tenang karena pada busway - UG Repositoryrepository.gunadarma.ac.id/155/1/Pengaruh Overlapping Rute Busway... · PENGARUH OVERLAPPING RUTE BUSWAYKORIDOR 7 TERHADAP FAKTOR PEMILIHAN

ProceedingPESAT (Psikologi,Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil)UniversitasGunadarma- Depok18- 19Oktober2011

kutan mikrolet. Sedangkan untuk mikroletfaktor aksesibilitas yang mudah yang palingberpengaruh dalam pemilihan moda oleh pe-numpang dibandingkan aksesibilitas buswayyang lebih sulit untuk mencapai moda ter-sebut.

Berdasarkan hasil analisa AHP, pemi-lihan moda antara busway dan mikrolet untukmasing-masing faktor, faktor kenyamananmemiliki bobot yang paling besar yaitu17,7%. Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa menurut responden faktor kenya-manan merupakan faktor yang paling pentingdalam melakukan perjalanan.

Saran

Mengingat angkutan umum masihmenjadi prioritas moda yang digunakan olehmasyarakat di Jakarta, disarankan untuk me-ningkatkan tingkat kenyamanan untuk modatransportasi umum, agar masyarakat lebihnyaman dalam menggunakan angkutanumum baik angkutan umum mikrolet maupunbusway. Perlu diadakan penelitian lebih lan-jut dengan memasukkan faktor-faktor lainyang belum disebutkan dalam penelitian ini,seperti faktor sosial dan ekonomi.

AT- 78

Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1997. Sistem Transportasi. PenerbitGunadarma, Jakarta.

Anonim. 2005. Modul Aplikasi Multi-objective Multicriteria Metode AnaliticHierarchy Process (AHP). FakultasTeknik Sipil dan Perencanaan, Univer-sitas Gunadarma.

Boediono DR, Koster Wayan, MM., 2001.Teori dan Aplikasi Statistik danProbabilitas. PT. Remaja Rosdakaryo,Bandung.

Dermawan Rizky SE, MM., 2005. ModelKuantitatif Pengambilan Keputusan danPerencanaan Strategis. ALVABETA,Bandung.

Priambodo Touffan, Suranto Helix, SetiawanRudy. 2007. Jumal Pemodelan PemilihanModa Untuk Perjalanan Menuju KampusMenggunakan Kendaraan Pribadi danKendaraan Umum (Studi KasusUniversitas Surabaya), Fakultas TeknikSipil dan Perencanaan, UniversitasKristen Petra, Surabaya.

Saaty L. Thomas. 1991. PengambilanKeputusan Bagi Para Pemimpin. PT.Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Santoso Singgih. 2003. Statistik Diskriptif.Penerbit ANDI, Yogyakarta.

EIlysa&Handayani,PengaruhOverlappingRule...