transformasi pembelajaran di era pandemi & peluang
TRANSCRIPT
Transformasi Pembelajarandi Era Pandemi &
Peluang Membangun Daya Saing Global
Hana Panggabean-Universitas Katolik Indonesia Atma JayaKonferensi Nasional I Konsorsium Psikologi LLDIKTI WILAYAH IIIJakarta, 10 April [email protected]
Pandemi COVID-19 & TransformasiPembelajaran
Pendidikan Tinggi
01
Pandemi: Disrupsi Pendidikan
• Perguruan Tinggi di 175 negara ditutup per 8 April 2020. • Lebih dari 1.2 miliard pelajar terdampak (72,4% dari jumlah
seluruh pelajar dunia).• 220 juta mahasiswa putus kuliah/secara signifikan terhambat.
(Unesco, Juni 2020; ADB, Januari 2021)
Pengajaran
IAU Global Survey, Maret-April 2020, N=424 universitas dari 109 negara +
Hong Kong & Makao.
Partisipan adalah pimpinan universitas, fakultas, unit administratif, dosen, mahasiswa S1 dan pascasarjana.
Evaluasi Belajar
Asia & Pasifik
Hampir semua institusi pendidikantinggi dalam proses membicarakan
ujian akhir (98%). Prosentase tertinggidibandingkan Amerika (92%), Eropa
(94%) dan Afrika (73%) 6
13
46
17
10
Asia Pasifik: 62% akan menjalankan ujian
sistem baru
menunda
batal
jalansebagian
tanpaperubahan
IAU Global Survey, 2020
Tantangan UtamaInfrastruktur IT dan AksesNegara-negara dengan infrastruktur dan keteraksesan yang baik akan lebih siapdan lebih cepat bounce back.
Kompetensi Pembelajaran Jarak JauhKompetensi PJJ belum terbentuksempurna, baik pada dosen maupunmahasiswa.
Bidang StudiDampak pada bidang studi bervariasi. Bidangyang membutuhkan praktikum dan laboratorium lebih terdampak (kedokteran, seni, music, disain). Aspek praktek darikeilmuan terdampak (mis: Kerja PraktikMapro).
40%
30%
20%
Tetar & Wang, UNESCO, 2020
Penelitian
80% menyatakan terdampak
IAU Global Survey, 2020
Pengabdian Masyarakat
IAU Global Survey, 2020
Kemitraan
Asia & Pasifik adalah area
dengan prosentase tertinggi
terjadinya peluang baru untuk
kemitraan (44%),
dibandingkan dengan area lain, khususnya Afrika (14%).
IAU Global Survey, 2020
Persepsi Pengajar (1): Efektivitas Pengajaran
Sumber: Mc Kinsey, 2020, Okt-Nov 2020, total 2549 pengajar; Australia (146), Kanada (350), China (350), Perancis (278), Jerman(274), Jepang (350), Inggris (351), AS (450)
Persepsi Pengajar (2): Learning Loss
Sumber: Mc Kinsey, 2020, Okt-Nov 2020, total 2549 pengajar;Australia (146), Kanada (350), China (350), Perancis (278), Jerman
(274), Jepang (350), Inggris (351), AS (450)
Respon Perguruan Tinggi
Equity and Inclusion.
Providing advice and support to graduating students in completing their courses and making transition to workplace.
Planning/Implementing the shift from traditional face to- face format
to online instruction.
Providing faculty training, developing curricular approaches and pedagogical
support.
Reviewing requirements for exit examinations as well as entrance examination for the next academic year.
Social assistance to continue higher studies.
Sumber, ADB, 2021
(SMRC, N=2201, 34 propinsi, Agustus 2020)
Indonesia90% mahasiswa lebih menyukai kuliah tatap muka (Kemendikbud, N= 230 ribu , 32 propinsi, akhir Maret 2020)
DosenMerasa kurang siap untuk mengajar perkuliahan daring.
Kurang wawasan dan pengenalan online learning tools.Kurang keterampilan menggunakan learning toolsPengalaman minim.
Sulit mempertahankan minat dan fokus mahasiswa.
Learning engagement lebih sulit.
Kehilangan non-verbal cues yang sering menjadi feedback untukmendeteksi engagement mahasiswa.
Efektivitas pengerjaan tugas lebih rendah.
Hasil evaluasi belajar menurun.
Mahasiswa
• Kendala teknis dan keteraksesan.• Kesulitan mengatur waktu & pengelolaan diri.• Kesulitan memahami materi/clarity.• Kesulitan mempertahankan focus.• Euphoria-boredom-distracted, multitasking• Learning satisfaction menurun.
• Kehilangan kerja kelompok• Kecemasan kesinambungan dukungan
finansial dari orang tua.• Belum pernah ngampus.• Emotional disorders.
• Infographic Style
Peserta didik belajarmengembangkan interdependence, disiplin, rasa tanggungjawab.
Blended Learning di masa New Normal Sense of obligation pada dosen untukmenguasai teknologi pembelajarandaring dan menerapkannya secaraintegratif dengan tugas pedagogis.
.
Peran dosen berorientasi pada upayamemotivasi dan memfasilitasi.
Cakrawala Baru
Peluang kesetaraan kesempatanakses pendidikan.
.
Kurikulum yang mengakomodasikankeragaman learning needs dari
peserta didik. .
(Lie, 2020).
Indonesia di Kancah Global
02
Under-represented?
Tabloid Kontan, Mei 2016
Apa kata Global Indonesians ?
Faktor penentu
•Mentor global
• Kesediaan belajar halbaru
• Merangkulkeberagaman.
Manfaat
•Work ethics meningkat.
• Membangun ‘trust’.
• Jejaring internasional
• Lebih kompetitif
• Diversity champion
• Reputasi profesional
• Akuntabilitas & Integritas.
Sumber:Tjitra, Murniati,
Panggabean, 2018
Kesiapan Global Kaum Muda
Global Intellectual
CapitalGlobal Psychological
Capital
Global Social Capital
Pelajar sekolah internasional dan mahasiswa internasional
Pelajar sekolah lokal dan mahasiswa lokal
Kaum muda (pelajar SMU dan mahasiswa, N=418)
• Pelajar SMU internasional dan mahasiswa internasional
secara signifikan lebih tinggi di semua dimensi.
• Keterpaparan global berperan untuk membentuk kesiapan
global.
Panggabean, Rocky, Murniati2017-2019
Perceived Barriers Perceived Strengths
Work Ethics Interpersonal Relationship
Communication & Language Exposure to Diversity
Technical Competence Facilitating Leadership
Perceived Strength and Weakness
of Indonesian Global Leaders
Sumber: Panggabean, Tjitra, Murniati, 2014
Budaya Standar Indonesia
RELIGIOUSITY
7INDONESIAN
CULTURESTANDARDS GUYUB
MULTICULTURALITY
FACILITATIVELEADERSHIP
IMPLICITCOMMUNICATIONS
NRIMO
TECHNICALEXCELLENCE
| The significance of religion in worklife| Religion & tradition
| Tolerance| Diversity Exposure
| Social harmony as survival| Pleasant group atmosphere
| High Context Communication| No say ‘No’
| Motivating, involving| Collective decision making
| To endure| Resilient /’bounce back’ from hardships
| Generalist-oriented| Functional focus
Panggabean, et.a.l, 2014; Tjitra et.al, 2018
RELIGIOUSITY
“Budaya standard adalah cara
mempersepsi, bernalar, menilai dan
berperilaku, yang dianggap oleh
kebanyakan anggota sebuah kelompok
budaya sebagai normal, tipikal, dan
mengikat bagi diri dan orang lain.”
(Alexander Thomas)
Profil Kekuatan dan Kelemahan
Group Harmony
Participative Decision Making
Multiculturality
Active Sensitivity
Conflict Avoidance
Implicit Communication
TransformasiPembelajaran dan Membangun Daya
Saing Global
03
D
DD
D
D
Kunci Daya Saing Global Indonesia
Global Mindsets
Expand own Horizons
Work Ethics
Technical Excellence
Self-articulation
Assertive Communication
Synergy the Diversity
Independent thinking
Open mindedness
• Gaul produktif.• Do your homework!
Guyub Virtual & Kolaboratif
• International classes.• Intercultural projects.
Diversity Champion dengan Paparan Internasional
• Artikulasi Diri.• Komunikasi asertif.
Learning Engagement
05
02
03
04
01
Daya Saing Global di era Pandemi?
Bisa!
• Global learning resources.• Build global credentials.
Maksimalkan Distant Learning, Raih Technical Exclellence
• Pengelolaan diri, pola hidup mandiri.• Pola pikir mandiri.
Sikap Belajar & Berpikir Mandiri
01Manajemen Perguruan Tinggi
• Infrastruktur & Keteraksesan• Capacity building staf pengajar dan tendik
• Kebijakan dan aturan pendukung
02
Dosen• Adaptasi digital
• Peran disainer, mentor, fasilitator• Asesmen belajar akomodatif
03
Mahasiswa• Learning agility
• Open mind• Taking responsibility
• Global Mindset, Local Identity
Bertransformasi dengan Sinergis
Daftar PustakaAmir, .R., Tani, I., Maharani, D.A., Wimardhani,Y.S., Julia,V., Sulijaya, B.. Puspitawati, R. (2020). BMC Medical Education, 20, 2-8.
Asian Development Bank.(January, 2021). COVID-19 and education in Asia and The Pacific: Guidance Note. https://www.adb.org/sites/default/files/institutional-document/672491/covid-19-education-asia-pacific-guidance-note.pdf diretrieve pada 2 April 2021.
Chen, L.K., Dorn. E., Sarakatsannis, J.,Wiesinger, A. (March, 2021). Teacher survey: Learning loss is global-and significant.https://www.mckinsey.com/industries/public-and-social-sector/our-insights/teacher-survey-learning-loss-is-global-and-significant. Diretrieve pada 28 Maret 2021.
Hutabarat, D. (Juli, 2020). Kemendikbud: 90 Persen Mahasiswa Ingin Kuliah Tatap Muka. Liputan 6.Irawan, A.W., Dwisona, Lestari, M. (2020). Psychological Impacts of Students on Online Learning During the Pandemic COVID-19. KONSELI: Jurnal Bimbingan
dan Konseling, 07 (1),53-60.Lie, A. (June, 2020). The new normal in education. The Jakarta Post. https://www.thejakartapost.com/academia/2020/06/20/the-new-normal-in-
education.html diretireve pada 24 Maret 2021.Marinoni, G., Van’t Land, H., Jensen, T. (May, 2020). The impact of Covid-19 on higher education around the world. IAU Global Survey Report. Paris:
International Association Universities https://www.iauaiu.net/IMG/pdf/iau_covid19_and_he_survey_report_final_may_2020.pdf diretrieve pada 28 Maret 2021.Panggabean, P., Tjitra, H. & Murniati, J. (2014). Kearifan lokal, keunggulan global. Jakarta: Elex Media Komputindo.Purba, R.M., Hayati, A.N.S.,Panggabean, R.A. (2021). Emosi saat Menjadi Mahasiswa yang Tak Pernah Ngampus. Buletin KPIN, Vol.7 (4).Saiful Muljani Research & Consulting. (Agustus, 2020). Asesmen publik tentang pendidikan online di masa covid-19. Laporan Penelitian. Saiful Mujani
Research and Consulting (SMRC) diretrieved pada 7 April 2021.Slamet, Amrullah, A.M.K., Sutiah, Ridho. A. (2021). Differences in the Experience of Lecturers and Studentson Distance Learning In Higher Education in
Indonesia: Case Study in the Pandemic of Covid-19, Sys Rev Pharm 2021,12(1),742-747 .Sulasmi, E., & Agussani., (2021). Managing Virtual Learning at Higher Education Institutions during Pandemic Covid-19 in the Indonesian Context.Educational
Science: Theory & Practice, 21(1), 98-111.Syahira, P. & Soerjoatmodjo, G.W.L. (2021). Agar kuliah online menyenangkan. Buletin KPIN, Vol.7 (4).Teter, W. & Wang, L. (2020). COVID-19 and UNESCO: Monitoring the Impact on People and Places for Relevant Higher Education. Higher Education in
Southeast Asia and Beyond, Special Issue: How is COVID-19 impacting higher education, Issue 8, 9-12.Tjitra, H., Murniati, J., Panggabean, H. (2018). Be Global:Kiat sukses berkompetisi global. Jakarta: Elex Media Komputindo.UNESCO IESALC. (April, 2020). COVID-19 and higher education:Today and tomorrow. Impact analysis, policy responses and recommendations.
http://www.iesalc.unesco.org/en/wp-content/uploads/2020/04/COVID-19-EN-090420-2.pdf diretrieve pada 31 Maret 2021.
Terima Kasih
Hana [email protected]