transcript of sulawesi development diagnostic

12
Transcript of Sulawesi Development Diagnostic - Gorontalo Launch Mencapai Kemakmuran Bersama di Sulawesi Ahmad Zaki Fahmi - Bank Dunia Jakarta Diagnosa Pembangunan Sulawesi: Kerangka Presentasi: Kinerja pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Apa yang mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi? Siapa saja yang tertinggal? Tantangan untuk pertumbuhan yang berkesinambungan dan inklusif Peningkatan Pertumbuhan Sektor Pertanian Penciptaan Lapangan Kerja Non-Pertanian di Pedesaan Penciptaan Sektor Ekstraktif yang Lebih Inklusif Peningkatan Investasi Modal Manusia untuk Kaum Miskin Pemanfaatan Urbanisasi melalui Investasi Sektor Infrastruktur Kinerja Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Pulau dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi selama dekade terakhir Pertumbuhan Ekonomi Per Pulau 2001 - 2011 NT, Maluku dan Papua 3,7% Kalimantan 3,8% Sumatera 4,6% Jawa dan Bali 5,5% Sulawesi 6,5% Seluruh provinsi di Sulawesi termasuk dalam 10 besar provinsi dengan pertumbuhan tertinggi Indonesia: 5,4% Apa yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi? Pertanian 4,5%

Upload: muhammad-alidf

Post on 16-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hasil kajian world bank

TRANSCRIPT

Transcript of Sulawesi Development Diagnostic - Gorontalo LaunchMencapai Kemakmuran Bersama di SulawesiAhmad Zaki Fahmi - Bank Dunia JakartaDiagnosa Pembangunan Sulawesi:Kerangka Presentasi:Kinerja pertumbuhan ekonomi di SulawesiApa yang mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi?Siapa saja yang tertinggal?Tantangan untuk pertumbuhan yang berkesinambungan dan inklusifPeningkatan PertumbuhanSektor PertanianPenciptaan Lapangan Kerja Non-Pertanian di PedesaanPenciptaan Sektor Ekstraktif yang Lebih InklusifPeningkatan Investasi Modal Manusia untuk Kaum MiskinPemanfaatan Urbanisasi melalui Investasi Sektor InfrastrukturKinerja Pertumbuhan Ekonomi di SulawesiPulau dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi selama dekade terakhirPertumbuhan Ekonomi Per Pulau 2001 - 2011NT, Maluku dan Papua3,7%Kalimantan3,8%Sumatera4,6%Jawa dan Bali5,5%Sulawesi6,5%Seluruh provinsi di Sulawesi termasuk dalam 10 besar provinsi dengan pertumbuhan tertinggiIndonesia: 5,4%Apa yang mendorong pertumbuhanekonomi di Sulawesi?Pertanian4,5%Pertambangan dan Penggalian5,6%Manufaktur & Jasa5,8%Listrik, Air dan Gas7,3%Perdagangan,HOTEL& Restoran7,8%Konstruksi8,1%Transport dan Komunikasi8,9%Jasa Keuangan10,7%Kontributor Utama terhadap Pertumbuhan adalah Sektor-Sektor Tersier22,5%6,0%9,7%1,0%9,3%18,4%11,6%12,2%9,3%Kontribusi ke Pertumbuhan PDB}26%Tingginya Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi dibandingkan Daerah Lain terutama disebabkan oleh Lebih Tingginya Pertumbuhan Investasi di SulawesiNamun pertumbuhan ini masih didorong oleh pertumbuhan input, bukan produktivitasPertumbuhan ekonomi masih didorong oleh pertumbuhan stok modalProduktivitas secara umum berada dibawah rata-rata nasionalHampir setengah sumber pertumbuhan berasal dari stok modal, sedangkan TFP hanya menyumbang sekitar 25 persenSiapa Saja yang Tertinggal?Bagaimana Kondisi Kelompok 40 persen Termiskin?20 persen terkaya40 persen termiskinpeningkatan konsumsi selama 2003-20106%2,6%Bagaimana karakteristik kelompok 40 persen termiskin?Tingkat Pendidikan Pekerja yang Rendah (SMP)Sebagian Besar Bekerja di Sektor PertanianKelahiran dengan Tenaga Kerja ProfesionalTingkat PengangguranHidup di PedesaanTenaga Kerja InformalPertumbuhanEkonomiPer Sektor}Tantangan untuk pertumbuhan yang berkesinambungan dan inklusifPeningkatan Pertumbuhan Sektor PertanianIsu Pokok Rumah Tangga Sektor PertanianNilai Tambah Pekerja yang Rendah51,5%Kelompok 40 persen termiskinKonsumsi persentil kelompok terkaya 37x persentil kelompok termiskin40% = 40,6%Populasi =34,7%40% = 48,9%Populasi =36,3%40% = 60,5%Populasi =68,7%40% = 37,8%Populasi =35,2%40% = 76,8%Populasi =72,3%40% = 40,5%Populasi =35,7%Proporsi Tenaga Kerja Lebih Tinggi dari Proporsi dalam PDBRata-rata Pengeluaran Rumah Tangga RendahIsu Pokok Rumah Tangga Sektor PertanianProduktivitasTidak OptimalKendala Utama Segmen ProduksiPadi dan JagungKakaoKendalaBukti EmpirikAplikasi teknologi budidaya belum optimalRendahnya penggunaan bibit unggulAplikasi pupuk tidak seimbangInfrastruktur irigasi banyak mengalami kerusakanTemuan Survei PSKMP Unhas dan Patanas 2010Petani menggunakan bibit yang sudah lama umurnyaLebih dari setengah hanya menggunakan UreaTingkat kerusakan irigasi diatas angka nasional (Audit Teknis PU 2010)Rendahnya tingkat peremajaan tanamanPenyebaran hama (CPB & VSD)Studi di Sulteng: hanya 6% petani yang berencana melakukan peremajaanProduktivitas kakao turun sejak akhir tahun 1990Padi dan JagungKakaoKendalaPenyebabAplikasi teknologi budidaya belum optimalRendahnya penggunaan bibit unggulAplikasi pupuk tidak seimbangInfrastruktur irigasi banyak mengalami kerusakanLayanan penyuluhan belum berlangsung optimal60% petani di Sulsel tidak pernah menerima bimbingan teknis (BPS, 2011)Petani tidak mampu beli input berkualitasInvestasi publik bidang irigasi belum optimalRendahnya tingkat peremajaan tanamanPenyebaran hama (CPB & VSD)Petani enggan berinvestasi karena tidak ada pendapatan selama saat peremajaanPenyebaran hama membuat petani lebih menghindari resiko (risk averse)..Dan peremajaan menjadi lebih memerlukan teknologiTingkat penyuluhan belum memadaiPenyebab KendalaPenciptaan Lapangan Kerja Non-Pertanian di Pedesaan40% penduduk termiskin di Sulawesi(7,1 Juta Jiwa)5,7 Juta Jiwa(80,7%)PedesaanPerkotaan1,4 Juta Jiwa(19,3%)70%30%Namun, sektor pertanian memiliki produktivitas terendah dibanding sektor lain --> Upah rendah.Sehingga alternatif penanggulangan kemiskinan dan peningkatan produktivitas dapat melalui sektor non-pertanianPertanianNon-Pertanian53,3 persen dimiliki oleh pria walaupun bervariasi antar provinsiSiapa?Mengapa?2001-2011Pergeseran SektorMereka yang lebih sejahteraAngkatan kerja mudaTerutama pada provinsi tertentuPergeseran sektor lapangan kerja ke non-pertanian pada kuintil tertinggi sebesar 21%Pergeseran sektor lapangan kerja ke non-pertanian mayoritas pada tenaga kerja usia 15-44Sulawesi Selatan (36%)Sulawesi Tengah (18%)Sulawesi Tenggara (16%)Faktor PendorongKeterbatasan lahanResiko tinggi dalam bertaniSiklus pertanianSistem keuangan lemah terhadap sektor pertanianFaktor PenarikUpah dan pendapatan yang lebih tinggi di sektor non-pertanian.Tahun 2011, upah sektor pertanian Rp. 736 ribu sementara upah sektor non-pertanian Rp. 1,38 juta.Berperan dalam memberantas kemiskinanProporsi pekerja miskin di sektor non-pertanian lebih rendah dari sektor pertanian.Kab/kota dengan proporsi tenaga kerja non-pertanian lebih besar memiliki tingkat kemiskinan lebih rendah.Tantangan dalam Sektor Industri Ekstraktif di SulawesiIsu Tata KelolaKontribusi EkonomiDampak pada Pembangunan ManusiaKontribusi FiskalKerangka Kebijakan Nasional Kurang Menarik bagi Investor berkualitasBeberapa perusahaan di Sulawesi melakukan praktek-praktek yang tidak kondusif bagi pembangunan inklusifKapasitas Pengawasan Yang TerbatasPNBP yang berasal dari royalti masih dibawah potensiPenggunaan penerimaan SDA untuk belanja modal sudah tepatManfaat finansial terutama dinikmati pekerja formal di sektor IEKurang berpengaruh terhadap kinerja pengurangan kemiskinan pada periode 2002-2008Banyak pekerjaan bersifat informal, didominasi pria, dan kesempatan tenaga kerja lokal terbatas untuk posisi manajerialAngka partisipasi sekolah yang lebih rendah bagi Rumah Tangga yang bekerja di sektor informal IE, mungkin karena anak-anak muda yang langsung bekerja di sektor ini.Masih adanya praktek pertambangan rakyat yang menimbulkan resiko bagi keselamatan kerja, lingkungan hidup dan masyarakat.Penciptaan Investasi Modal Manusia untuk Kaum MiskinKinerja pelayanan publik bidang pendidikan di Sulawesi setara dengan pulau lain namun berada dibawah rata-rata untuk bidang kesehatanKhusus untuk kelompok 40 persen termiskin,kinerja pelayanan publik Sulawesi di seluruh sektor setara dengan pulau lainKetimpangan akses menurun....di semua sektor kecuali untuk kelahiran dengan tenaga terlatih, antara kelompok 40 persen termiskin dengan populasi keseluruhanKetimpangan APM SMP maupun SMA menurun di tahun 2012 dibanding tahun 2001, namun ketimpangan akses kelahiran meningkat dari 0,3 poin persentase di 2001 menjadi 9 poin persentase di 2012Di bidang kesehatan, akses terhadap fasilitas kesehatan mendasar rata-rata cukup tinggi namun akses fasilitas kesehatan sekunder bervariasi antar provinsiDari segi belanja pemerintah untuk pelayanan publik, banyak kabupaten/kota di Sulawesi yang relatif tidak efisien dalam mengelola belanjanya dibandingkan kabupaten/kota lain di IndonesiaPemanfaatan Urbanisasi melalui Investasi Sektor InfrastrukturSulawesi merupakan daerah yang kurang terurbanisasi dibandingkan daerah lain di Indonesia walaupun laju pertumbuhan urbanisasinya paling tinggiSecara teoritis, aglomerasi ekonomi merangsang pembangunan ekonomi secara langsung. Namun di Sulawesi terdapat hubungan negatif dengan laju pertumbuhan ekonomiProduktivitas Lahan di Sulawesi lebih rendah dari daerah paling produktif di Indonesia sebesar 21 persen untuk beras, 20 persen untuk jagung dan lebih rendah dari masa tahun 90an sebesar 30 persen untuk kakaoAplikasi Teknologi Budaya Tidak OptimalInfrastruktur Rusak dan Layanan Pendukung MinimRespon Sisi Penawaran TIdak EfektifDefisit domestik dalam produksi jagung dan kakaoDan memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi tenaga sektor non-pertanian+jarak ke ibukota kab/kota terdekatakses RT ke listrikbesarnya proporsi penduduk tamat SMA/PT-usia rata-rata penduduktingkat kemiskinanangka kesakitanvsdua pertiga pemilik berpendidikan SD, 15,6% SMP dan 14,6% SMAsektor utama merupakan makanan, perkayuan dan tekstildan memiliki karakteristik sebagai berikut:....dan kurang berpihak pada kelompok masyarakat yang rentan dengan kemiskinan.Populasi, Tingkat Urbanisasi dan Migrasi di Indonesia Berdasarkan PulauPertumbuhan PDRB perkapita kawasan urban dan pertumbuhan penduduk metropolitanSpillover pertumbuhan daerah perkotaan ke daerah pedesaan lebih rendah di Sulawesi dari daerah lain di IndonesiaProvinsi dan kabupaten/kota di Sulawesi membelanjakan lebih sedikit untuk infrastruktur dibandingkan daerah lain di IndonesiaApa yang dapat dilakukan?Empat Pilar Utama:Meningkatkan pertumbuhan pertanian melalui penutupan kesenjangan produktivitas. Fokus pada jagung dan kakao karena relatif kompetitif dan permintaan tinggi dan sumbar daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Instrumen:Perbaikan layanan penyuluhan dan litbangPerluasan akses pembiayaanMemperkuat iklim usaha.Menyediakan akses permodalan bagi pedesaan melalui koperasi, bank pedesaan atau lembaga kredit mikroMeningkatkan komunikasi dengan dunia usaha untuk memahami kendala yang adaMempermudah proses perizinan dan pembebasan lahanMemperbaiki kualitas SDM. Prioritanya adalah mengatasi kesenjangan dalam sisi suply seperti fasilitas sekolah khususnya laboratorium dan guru SMP yang berkualifikasi baik (Strata1)Meningkatkan investasi infrastruktur penghubng pedesaan dan perkotaanTerima KasihPenyedia lapangan kerja memiliki kepadatan usaha pedesaan tertinggi di Indonesia setelah Jawa/Bali.