transaksi persediaan antar perusahaan - copy (2)
DESCRIPTION
AkuntansiTRANSCRIPT
TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN
KELOMPOK 5
Diah Kurniasih Lasmaria Makdalena Pasaribu Ratna Lia Adriaty Siti Rohmi Nuraini
TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN
Dalam transaksi persediaan antar perusahaan, pendapatan diakui (dicatat sebagai pendapatan) ketika pendapatan tersebut direalisasi, yaitu ketika pendapatan tersebut diperoleh.
Pendapatan/penjualan antar perusahaan-perusahaan afiliasi tidak dapat diakui sampai barang dagangan tersebut dijual keluar dari entitas yang dikonsolidasikan.
Penjualan persediaan oleh suatu perusahaan kepada suatu perusahaan afiliasi menghasilkan akun resiprokal penjualan dan pembelian jika entitas pembeli mempunyai sistem persediaan periodik dan akun resiprokal penjualan dan harga pokok penjualan jika entitas pembeli menggunakan sistem persediaan perpetual.
ELIMINASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN ANTAR PERUSAHAAN
Jika sistem persediaan periodik yang digunakan, maka ayat jurnal kertas kerja untuk mengeliminasi penjualan dan pembelian antar perusahaan adalah :
D PenjualanK Pembelian
Jika sistem perpetual yang digunakan, maka ayat jurnal kertas kerja untuk mengeliminasi penjualan dan pembelian antar perusahaan adalah :
D PenjualanK Harga Pokok Penjualan
Eliminasi Pembelian dan Penjualan Antar Perusahaan
PT. Prima mendirikan sebuah perusahaan anak PT. Sarana, pada tahun 2011 untuk menjual lini produk PT. Prima. Semua pembelian produk PT. Sarana berasal dari PT. Prima dengan harga 20% di atas harga perolehan PT. Prima. Selama tahun 2011 PT. Prima menjual barang dagangan senilai Rp. 20.000 kepada PT. Sarana dengan harga Rp. 24.000 dan PT. Sarana menjual semua dagangannya pada para pelanggannya dengan harga Rp. 30.000.
Diminta : Buat jurnal yang diperlukan
PT. Prima PT. Sarana
Inventory 20.000 Inventory 24.000
Acc. Payable 20.000 Acc. Payable PT. Prima 24.000mencatat pembelian cr mencatat pembelian cr
Acc. Receivable PT. Sarana 24.000 Acc . Receivable 30.000
Sales 24.000 Sales 30.000
penjualan pada PT. Sarana penjualan pada luar entitas
Cost of Sale 20.000 Cost of Sales 24.000
Inventory 20.000 Inventory 24.000
mencatat HPP PT. Sarana mencatat HPP pada pelanggan
PT. Prima 100%
PT. Sarana
Adj dan
Eliminasi
Konsolidasi
Penjualan
HPP
24.000
20.000
30.000
24.000
24.000
24.000
30.000
20.000
Laba Bruto 4.000 6.000 0 10.000
Catatan:Eliminasi kertas kerja tidak mempengaruhi laba bersih konsolidasi karena jumlah
penjualan dan HPP yang sama dieliminasi dan gabungan laba bruto adalah sama dengan laba bruto konsolidasi.
Pada akhir tahun 2011, penjualan PT. Prima kepada PT. Sarana dianggap sebagai satu entitas tunggal untuk tujuan pelaporan, penjualan gabungan harga pokok penjualan gabungan disajikan terlalu besar Rp. 24.000. kelebihan tersebut dieliminasi dalam kertas kerja konsolidasi, dimana nilai penjualan dan harga pokok penjualan konsolidasi ditentukan.
Kertas kerja eliminasi yaitu penjualan PT. Prima dan pembelian (HPP) PT. Sarana.
ELIMINASI LABA YANG BELUM DIREALISASI DALAM PERSEDIAAN
AKHIR
Contoh :Selama tahun 2012 PT. Prima menjual barang
dagangan senilai Rp.30.000 kepada PT. Sarana dengan harga Rp.36.000 dan PT. Sarana menjual semuanya kecuali Rp.6.000 dari barangan ini kepada para pelanggannya dengan harga Rp.37.500.
PT. Prima PT. Sarana
Inventory 30.000 Inventory 36.000
Acc. Payable 30.000 Acc. Payable PT. Prima 36.000mencatat pembelian cr mencatat pembelian cr
Acc. Receivable PT. Sarana 36.000 Acc. Receivable 37.500
Sales 36.000 Sales 37.500
penjualan pada PT. Sarana penjualan pada luar entitas
Cost of Sale 30.000 Cost of Sales 30.000*
Inventory 30.000 Inventory 30.000
mencatat HPP PT. Sarana mencatat HPP pada pelanggan
*36.000-6.000 (yang belum terjual)
Jurnal kertas kerja :• Dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan bukan PT.
Prima, barang dagangan yang ditransfer antar perusahaan, sebesar cost-nya yaitu 30.000.• Perbandingan harga pokok dengan harga jual PT. Prima yaitu
30.000 : 36.000 = 5/6. Sedangkan harga pokok penjualan PT. Sarana sebesar RP. 30.000 berarti jumlah barang yang terjualnya 5/6 x 30.000 = 25.000, sedangkan persediaan akhir tahun 1/6 x 30.000 = 5.000 atau 30.000 - 25.000 = 5.000. Barang 25.000 dijual kepada pihak luar dengan harga Rp. 37.500.• Harga transfer persediaan akhir Rp. 6.000 sedangkan harga
pokoknya Rp. 5.000. Jadi jumlah laba yang belum terealisasi Rp. 6.000 – Rp. 5.000= Rp. 1.000.•Laba bruto yang terealisasi konsolidasi Rp. 12.500.
PT. Prima 100%PT. Sarana
Adj daneliminasi
Konsolidasi
PenjualanHPP
36.00030.000
37.50030.000
a. 36.000b. 1.000 a. 36.000
37.50025.000
Laba Bruto 6.000 7.500 12.500*Persediaan 6.000 b. 1.000 5.000
*Menangguhkan laba antar perusahaan Rp. 1.000 yang belum direalisasi (gabungan (6.000 + 7.500) – 12.500) dan mengurangi persediaan akhir dari Rp. 6.000 menjadi harga perolehannya Rp. 5.000 bagi entitas yang dikonsolidasikan.
Jurnal :Sales 36.000
Cost of sales 36.000(jurnal penjualan PT. Prima)
Cost of sales 1.000Inventory 1.000
(jurnal eliminasi laba yang belum terealisasi)
Seluruh laba antar perusahaan atas penjualan antara perusahaan-perusahaan afiliasi direalisasi dan diakui oleh entitas yang dikonsolidasikan pada periode dimana barang dagangan tersebut dijual kembali kepada entitas-entitas luar.
Sampai barang dagangan tersebut terjual kembali, setiap laba/rugi atas penjualan antar perusahaan yang belum direalisasi harus dieliminasi dalam proses konsolidasi.
Setiap laba/rugi yang belum direalisasi atas penjualan antar perusahaan direfleksikan dalam persediaan akhir dari afiliasi pembeli karena persediaan tersebut merefleksikan harga transfer antar perusahaan bukan biaya bagi entitas yang dikonsolidasikan.
PT. Prima PT. SaranaInventory 40.000 Inventory 48.000
Acc. Payable 40.000 Acc Payable PT. Prima 48.000mencatat pembelian cr mencatat pembelian cr Acc. Receivable PT. Sarana 48.000 Accc. Receivable 52.500
Sales 48.000 Sales 52.500penjualan pada PT. Sarana penjualan pada luar entitas Cost of Sale 40.000 Cost of Sales 42.000*
Inventory 40.000 Inventory 42.000mencatat HPP PT. Sarana mencatat HPP pada pelanggan
Metode ekuitasPengakuan laba yang belum direalisasi dalam persediaan awal
Contoh:Selama tahun 2013 PT. Prima menjual barang dagangan senilai Rp. 40.000 kepada PT. Sarana dengan harga Rp. 48.000 dan PT. Saran menjual 75% dari barang dagangan tersebut dengan harga Rp. 45.000. PT. Sarana juga menjual barang dagangan dari persediaan awalnya (harga perolehannya Rp. 6.000) kepada para pelanggannya dengan harga Rp. 7.500.
*Harga transfer (48.000x75%) + 6.000 = 42.000Catatan:Persediaan akhir PT. Sarana tahun 2013 Rp. 12.000 yaitu 25% x 48.000 dan dalam persediaan tersebut termasuk laba yang belum direalisasi Rp. 2.000 yaitu 25% x (48.000-40.000) yaitu harga penjualan induk – harga pokok induk.
Ayat jurnal kerja :
Barang dagangan dengan harga pokok (cost) 40.000 ditransfer antar perusahaan : 36.000 dari barang tersebut di tambah persediaan awal 5.000 dijual dengan harga
52.500. 10.000 dari barang di atas menjadi persediaan akhir Laba kotor yang direalisasi 17.500
Ayat jurnal kertas kerja : Sales 48.000
Cost of sales 48.000
Untuk mengeliminasi pembelian dan penjualan antar perusahaan Investment in PT. Sarana 1.000
Cost of sales 1.000
Untuk mengakui laba dari persediaan awal yang sebelumnya ditangguhkan Cost of sales 2.000
Inventory 2.000 → jurnal sebelumnya
Untuk menangguhkan laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir
Eliminasi Kertas Kerja Konsolidasi
PT. Prima PT. Sarana Penyesuaian dan Eliminasi
Konsolidasi
Laporan L/RPenjualan 48.000 52.500 a.48.000 52.500
HPP 40.000 42.000 c. 2.000 a.48.000b. 1.000
35.000
Laba Bruto 8.000 10.500 17.500
NeracaPersediaan 12.000 c. 2.000 10.000
Investasi pd PT S b. 1.000
PENJUALAN ARUS KE BAWAH & ARUS KE ATAS
Penjualan oleh perusahaan induk kepada anak perusahaan disebut dengan penjualan arus ke bawah (downstream sales).
Penjualan oleh perusahaan anak kepada perusahaan induk disebut dengan penjualan arus ke atas (upstream sales).
Dalam kasus penjualan arus ke bawah, pendapatan terpisah induk perusahaan meliputi seluruh jumlah laba yang belum direalisasi (termasuk dalam akun penjualan dan harga pokok penjualannya), dan pendapatan anak perusahaan tidak terpengaruh.
PENGARUH ARUS KE BAWAH DAN ARUS KE ATAS PADA PERHITUNGAN PENDAPATAN
Pendapatan terpisah perusahaan induk dan 80% kepemilikannya pada perusahaan anak tahun 2013 sbb :
Induk (Rp) Anak (Rp)
Penjualan 600.000 300.000
HPP 300.000 180.000
Laba Bruto 300.000 120.000
Beban-beban -100.000 - 70.000
Pendapatan terpisah induk 200.000
Pendapatan bersih anak 50.000
Penjualan antar perusahaan selama 2013 Rp 100.000.Pada 31 Desember 2013, dalam persediaan termasuk Rp 20.000
laba yang belum direalisasi.
Perhitungan Pendapatan Hak Minoritas
Penjualan arus ke bawah :Laba yang belum direalisasi Rp. 20.000 direfleksikan dalam akun ‘penjualan’ dan ‘HPP’ induk, dan laba bersih anak = pendapatan realisasinya. Sehingga, perhitungan pendapatan hak minoritas tidak dipengaruhi oleh transaksi antar-perusahaan dan dihitung :Laba bersih anak Rp 50.000 x 20% = Rp 10.000
Penjualan arus ke atas :Laba yang belum direalisasi Rp. 20.000 direfleksikan dalam akun ‘penjualan’ dan ‘HPP’ anak, dan pendapatan yang direalisasi anak Rp. 30.000. Perhitungan pendapatan hak minoritas :Laba bersih anak 50.000Yang belum direalisasi 20.000Pendapatan yang direalisasi 30.000
Pendapatan hak minoritas Rp. 30.000 x 20% = 6.000
Perhitungan Laba Bersih KonsolidasiCatatan : Perbedaan dalam perhitungan laba bersih konsolidasi berdasarkan asumsi arus ke atas dan arus ke bawah hanya terletak pada perhitungan pendapatan hak minoritas.
Arus ke Bawah
Arus ke Atas
Pendapatan terpisah induk perusahaan 200.000 200.000
Tambah : Pendapatan dari anak perusahaan*Arus ke bawah :Ekuitas dalam laba yg dilaporkan anak perusahaan dikurangi laba yg belum direalisasi (50.000 x 80%) - 20.000*Arus ke atas :Ekuitas dalam pendapatan anak perusahaan yang telah direalisasi (50.000 – 20.000) x 80%
20.000
24.000
Laba bersih induk (dan konsolidasi) 220.000 224.000
INDUK PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
PenjualanArus ke Bawah
PenjualanArus ke Atas
Penjualan (900.000 - 100.000) 800.000 800.000
HPP (480.000 + 20.000 - 100.000) - 400.000 - 400.000
Laba Bruto 400.000 400.000
Beban-beban (100.000 + 70.000) - 170.000 - 170.000
Total pendapatan yang telah direalisasi 230.000 230.000
Dikurangi : Pendapatan hak minoritas - 10.000 - 6.000
Laba bersih konsolidasi 220.000 224.000
Pendapatan hak minoritas mungkin terpengaruh jika laba bersih anak perusahaan memasukkan laba yang belum direalisasi (situasi arus ke atas).
Sebaliknya pendapatan hak minoritas tidak terpengaruh jika pendapatan terpisah induk perusahaan memasukkan laba yang belum direalisasi (situasi arus ke bawah).
Jika laba bersih anak perusahaan disajikan terlalu besar (dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan), karena anak perusahaan memasukkan laba yang belum direalisasi, pendapatan yang dialokasikan kepada hak minoritas seharusnya didasarkan pada pendapatan anak perusahaan yang telah direalisasi.
Laba dan rugi yang belum direalisasi dari penjualan arus ke atas dialokasikan secara proporsional antara laba bersih konsolidasi (hak mayoritas) dan pendapatan hak minoritas (hak minoritas).
LABA YANG BELUM DIREALISASI DARI PENJUALAN ARUS KE BAWAH
Karena seluruh jumlah laba bruto atas barang dagang yang dijual secara arus ke bawah dan sisanya yang terdapat dalam persediaan anak perusahaan meningkatkan pendapatan perusahaan induk, maka seluruh jumlah tersebut harus dieliminasi dari laporan laba bersih induk perusahaan berdasarkan metode ekuitas.
Konsisten dengan metode konsolidasi satu baris, hal ini dilakukan dengan mengurangi pendapatan investasi dan akun investasi.
Dalam laporan keuangan konsolidasi, laba bruto yang belum direalisasi dieliminasi dengan meningkatkan HPP konsolidasi dan mengurangi persediaan atas dasar harga perolehan bagi entitas yang dikonsolidasikan.
Penagguhan Laba Antar Perusahaan Dalam Periode Penjualan Antar Perusahaan
PT. Perkasa mempunyai 90% saham berhak suara PT. Sakti.Laporan L/R terpisah PT. Perkasa dan PT. Sakti tahun 2012,
sebelum mempertimbangkan laba yang belum direalisasi:
PT. Perkasa PT. Sakti
Penjualan 100.000 50.000
HPP - 60.000 - 35.000
Laba Bruto 40.000 15.000
Beban-beban - 15.000 - 5.000
Laba Operasi 25.000 10.000
Pendapatan dari PT Sakti + 9.000
Laba Bersih 34.000 10.000
Penjualan PT. Perkasa termasuk Rp.15.000 yang dijual ke PT. Sakti dengan laba Rp 6.250.
Dalam persediaan PT. Sakti 31 Des 2012, termasuk 40% barang dagangan dari transaksi antar perusahaan. Laba yang belum direalisasi dalam persediaan PT. Sakti Rp. 2.500 (harga transfer 6.000 – harga pokok 3.500) direfleksikan dalam laba operasi PT. Perkasa.
Pengakuan bagian atas pendapatan PT. Sakti dan penangguhan pengakuan laba yang belum direalisasi :
Investasi pada PT. S akti 9.000
Pendapatan dari PT. Sakti 9.000
Pendapatan dari PT. Sakti 2.500
Investasi pada PT. Sakti 2.500
PT. PERKASA DAN PERUSAHAAN ANAK, PT. SAKTISEBAGIAN KERTAS KERJA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2012
PT. Perkasa
90% PT. Sakti
Penyesuaian dan Eliminasi
Konsolidasi
Laporan Laba RugiPenjualan 100.000 50.000 a.15.000 135.000
Pendapatan dari PT. Sakti 6.500 c. 6.500
HPP -60.000 -35.000 b. 2.500 a.15.000 -82.500
Beban-beban -15.000 -5.000 -20.000
Pendapatan hak minoritas -1.000
Laba Bersih 31.500 10.000 31.500
NeracaPersediaan 7.500 b. 2.500 5.000
Investasi pada PT. Sakti xxx c. 6.500
LABA ANTAR-PERUSAHAAN SAAT PENJUALAN KEPADA ENTITAS LUAR
Barang dagangan yang diperoleh dari PT. Perkasa selama 2012, dijual oleh PT. Sakti selama 2013, dan tidak ada transaksi antar perusahaan sepanjang 2013.
Laporan L/R terpisah PT. Perkasa dan PT. Sakti tahun 2013, sebelum mempertimbangkan laba yang belum direalisasi:
PT. Perkasa PT. Sakti
Penjualan 120.000 60.000
HPP - 80.000 - 40.000
Laba Bruto 40.000 20.000
Beban-beban - 20.000 - 5.000
Laba Operasi 20.000 15.000
Pendapatan dari PT. Sakti + 13.500
Laba Bersih 33.500 15.000
Dari sudut pandang PT. Perkasa, laba yang belum direalisasi dari tahun 2012 direalisasi tahun 2013 dan pendapatan investasinya dicatat dan disesuaikan :
Investasi pada PT. Sakti 13.500
Pendapatan dari PT. Sakti 13.500
Investasi pada PT. Sakti 2.500
Pendapatan dari PT. Sakti 2.500
PT. PERKASA DAN PERUSAHAAN ANAK, PT. SAKTISEBAGIAN KERTAS KERJA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2013
PT. Perkasa
90% PT. Sakti
Penyesuaian dan Eliminasi
Konsolidasi
Laporan Laba RugiPenjualan 120.000 60.000 180.000
Pendapatan dari PT. Sakti 16.000 b.16.000
HPP - 80.000 - 40.000 a. 2.500 - 117.500
Beban-beban - 20.000 - 5.000 - 25.000
Pendapatan hak minoritas - 1.500
Laba Bersih 36.000 15.000 36.000
NeracaPersediaan
Investasi pada PT. Sakti xxx a. 2.500 b.16.000
LABA YANG BELUM DIREALISASI DARI PENJUALAN ARUS KE ATAS
Penjualan arus ke atas oleh anak perusahaan kepada induk perusahaan akan meningkatkan penjualan, HPP,dan laba bruto, tetapi tidak mempengaruhi laba operasi induk perusahaan sampai barang dagangan dijual oleh induk perusahaaan ke entitas lain.
Laba bersih induk perusahaan dipengaruhi, karena induk perusahaan mengakui bagiannya atas pendapatan anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas.
Induk perusahaan menangguhkan laba yang belum direalisasi sebesar persentase kepemilikannya pada anak perusahaan