transaksi elektronik dan e-commerce

18
TRANSAKSI ELEKTRON IK DA N E-COMMERCE KRISTIANI (41811120028) DESSY RATIH WULANDARI (41811120036) FAHRIZAL ZA’FAR SHIDDIQ (41811120045)

Upload: kamana

Post on 25-Feb-2016

128 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Transaksi Elektronik dan e-commerce. Kristiani (41811120028 ) Dessy Ratih Wulandari (41811120036 ) Fahrizal Za’Far Shiddiq (41811120045 ). TERMINOLOGI HUKUM ISTILAH “TRANSAKSI ELEKTRONIK”. Pengertian : RUU ITE ( Pasal 1 angka 10) : - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Transaksi Elektronik dan e-commerce

TRANSAKSI E

LEKTR

ONIK DAN

E-C

OMMERCE

K R I S T I A N I ( 4 1 8 1 1 1 2 0 0 2 8 )

D E S S Y R A T I H W U L A N D A R I ( 4 1 8 1 1 1 2 0 0 3 6 )

F A H R I Z A L Z A ’ F A R S H I D D I Q ( 4 1 8 1 1 1 2 0 0 4 5 )

Page 2: Transaksi Elektronik dan e-commerce

TERMINOLOGI HUKUM ISTILAH “TRANSAKSI ELEKTRONIK”

Pengertian :

RUU ITE (Pasal 1 angka 10) :Transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, atau media elektronik lainnya.

Penjelasan :Transaksi secara elektronik, pada dasarnya adalah perikatan ataupun hubungan hukum yang dilakukan secara elektronik dengan memadukan jaringan dari sistem elektronik berbasiskan komputer dengan sistem komunikasi, yang selanjutnya difasilitasi oleh keberadaan jaringan komputer global atau Internet.

Page 3: Transaksi Elektronik dan e-commerce

SEGI HUKUM KEPERDATAAN (PERIKATAN):Dalam penjelasan RUU ITE disebutkan transaksi elektronik dipandang sebagai bagian dari perikatan para pihak (Pasal 1233 KUHPerdata).Transaksi tersebut akan merujuk kepada semua jenis dan mekanisme dalam melakukan hubungan hukum secara elektronik itu sendiri yang akan mencakup :

• Jual beli• Lisensi• Asuransi• Lelang• Perikatan-perikatan lain yang lahir sesuai dengan

perkembangan mekanisme perdagangan di masyarakat

Page 4: Transaksi Elektronik dan e-commerce

SEGI HUKUM PERDATA DAGANG ( HK. DAGANG)

Transaksi elektronik dirumuskan definisinya dari terminologi E-Commerce (Electronic Commerce) atau mengarah pada perniagaan/perdagangan. RUU ITE tidak mendefinisikan e-commerce secara jelas, hanya dalam penjelasan disebutkan : “ …transaksi seringkali direduksi sebagai perjanjian jual beli antar para pihak yang bersepakat untuk itu”.

Transaksi elektronik oleh kalangan bisnis diidentikkan sebagai perdagangan elektronik (e-commerce) yang maknanya lebih sempit dari makna transaksi elektronik.

Argumentasi : Perdagangan/perniagaan adalah hanya sebagian dari aspek perikatan dalam hukum perdata.

Page 5: Transaksi Elektronik dan e-commerce

E-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi

perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan

menggunakan media elektronik.

( Sutedjo SB, 1999: 4).

Electronic Commerce adalah kemampuan untuk membentuk transaksi bisnis

yang meliputi pertukaran barang dan jasa di antara dua pelaku bisnis dengan

menggunakan peralatan dan teknologi elektronika.

(Indonesian Information Society Initiative, UGM).

Page 6: Transaksi Elektronik dan e-commerce

SEGI HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK /ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Penjelasan RUU ITE menyatakan bahwa dalam lingkup publik, maka hubungan hukum tersebut akan mencakup hubungan antara warga negara dengan pemerintah maupun hubungan antar sesama anggota masyarakat yang tidak dimaksud untuk tujuan-tujuan perniagaan.

Transaksi elektronik pada lingkup hukum publik ini dapat berupa transaksi pelayanan publik dan transaksi informasi antar organisasi Pemerintahan sebagaimana telah diatur dalam Inpres No.3 Tahun 2003.

Page 7: Transaksi Elektronik dan e-commerce

WILAYAH HUKUM TRANSAKSI ELEKTRONIKPenjelasan RUU ITE :Dalam perspektif yuridis, makna yuridis transaksi pada dasarnya lebih ditekankan pada aspek materiil dari hubungan hukum yang disepakati oleh para pihak, bukan perbuatan hukumnya secara formil. Oleh karena itu, keberadaan ketentuan-ketentuan hukum mengenai perikatan tetap mengikat walaupun terjadi perubahan media maupun perubahan tata cara bertransaksi.

• HUKUM PERDATA TENTANG PERIKATANPADA UMUMNYA

• HUKUM PERDATA DAGANG / HK. BISNISKHUSUS MENGATUR PERNIAGAAN

• HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK

Hubungan HK Transaksi

elektronik

Page 8: Transaksi Elektronik dan e-commerce

PENGERTIAN HUBUNGAN HUKUM

Hubungan hukum merupakan hubungan antara dua pihak atau lebih (subyek hukum) yang mempunyai akibat hukum (menimbulkan hak dan kewajiban) dan diatur oleh hukum.

Subyek Hukum(Orang / badan Hk)

Subyek Hukum(Orang / badan Hk)

Obyek Hk

Obyek Hk

Hubungan Hk

Hak & Kewajiban

Hak = Kewenangan atau peranan yang ada pada seorang (pemegangnya) untuk berbuat atas sesuatu yang menjadi obyek dari haknya itu terhadap orang lain.

Page 9: Transaksi Elektronik dan e-commerce

Kewajiban = sesuatu yang harus dipenuhi atau dilaksanakan oleh seseorang untuk memperoleh haknya atau karena telah mendapatkan haknya dalam suatu hubungan hukum.

Obyek Hukum = sesuatu yang berguna, bernilai, berharga bagi subyek hukum dan dapat digunakan sebagai pokok hubungan hukum.

Subyek Hukum = segala sesuatu yang dapat menjadi pendukung hak dan kewajibannya atau memiliki kewenangan hukum (rechtsbevoegdheid).

Page 10: Transaksi Elektronik dan e-commerce

PENGERTIAN PERISTIWA HUKUMPeristiwa hukum adalah peristiwa-peristiwa yang mempunyai akibat hukum atau peristiwa yang mengakibatkan timbul atau lenyapnya hak dan kewajiban.

Peraturan hukum menetapkan peristiwa-peristiwa tertentu dalam suatu masyarakat sebagai peristiwa hukum.Peristiwa hukum ditimbulkan oleh perbuatan-perbuatan manusia dan peristiwa-peristiwa hukum lainnya yang diatur oleh peraturan hukum.Contoh : Jual beli adalah peristiwa hk dari perbuatan manusia, sedangkan bencana alam sebagai force major merupakan peristiwa hukum yang terjadinya dipicu bukan dari perbuatan manusia meskipun dapat menimbulkan atau melenyapkan hak dan kewajiban seseorang. (Burhan Ashofa, 1996).

Page 11: Transaksi Elektronik dan e-commerce

PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

Melibatkan tiga pelaku / pihak yang berbeda :

* Perusahaan ("busines"),

* Konsumen ("consumer")

* Pemerintah ("public administration").

• Business to Business (B2B).• Business to Consumer (B2C).• Business to Public Administration(B2G) • Consumer or Business to Public

Administration(C2G) • Consumer to Consumer(C2C)• Public Adminstration to Public Administration

(G2G)

POLA TRANSAKSI ELEKTRONIK / HUBUNGAN HUKUM

Page 12: Transaksi Elektronik dan e-commerce

KERANGKA HUKUM E-COMMERCE

Page 13: Transaksi Elektronik dan e-commerce

PERATURAN TRANSAKSI ELEKTRONIKDARI NEGARA ASINGAS : Uniform Electronic Transaction Act 1998Singapura : Electronic Transaction Act 1996Malaysia : Digital Signature act 1997Kanada : Electronic Transaction Act 1999Irlandia : Electronic Commerce Bill 1999

UETA Electronic Sign 2001 (UNCITRAL)Convention on Cyber Crime (OECD)UNCITRAL Model Law on E-CommerceResolusi PBB Nomor 55/63

Page 14: Transaksi Elektronik dan e-commerce

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM DAN PENEGAKAN HUKUMTERHADAP PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

RUU Tindak Pidana TIRUU ITERUU Kebebasan Memperoleh Informasi PublikUU Perlindungan KonsumenUU TelekomunikasiUU No.12 / 2002 tentang Hak CiptaUU No.14 / 2001 tentang PatenUU No.15 / 2001 tentang Merek UU Money LaundringUU KedokteranUU Penyiaran

Page 15: Transaksi Elektronik dan e-commerce

ACUAN PERUNDANGAN DARI LUAR NEGERI :

UETA Electronic Sign 2001 (UNCITRAL)CyberCrime Act 2001 USC Code Tittle 18 (1029, 1030)Children Online Privacy Protection ActETA of SingaporeConvention on Cyber Crime (OECD)UNCITRAL Model Law on E-CommerceResolusi PBB Nomor 55/63Dll.

Page 16: Transaksi Elektronik dan e-commerce

PENGATURAN E-COMMERCE MENURUT UNCITRAL“ Internationlly, the United Nations Commision on InternationalTrade Law ( UNCITRAL ) , has completed work on a model lawthat supports the commercial used of internatonal contracts inelectronic commerce . This model law establishes rules and normsthat validate and recognize contract fromed through electronicmeans , sets default rules for contract formation and governance ofelectronic contract performance, defines the characteristicof a validelectronic writing and an original document ,provides far theacceptability of electronic signatures for legal and commercialpurposes and support the admission of computer evidence in courtand arbitration proceedings “ ( UNCITRAL Model Law EC, 1996 : 3).

Page 17: Transaksi Elektronik dan e-commerce

ETA (ELECTRONIC TRANSACTION ACT) SINGAPORE (UNDANG-UNDANG TRANSAKSI ELEKTRONIK):Salah satu bunyi Pasal menyebutkan secara tegas “ untuk menghindari keragu-raguan maka , suatu keterangan tidak dapat dibantah keabsahannya, akibat hukumnya atau pelaksanaannya dengan dasar bahwa keterangan tersebut adalah dalam bentuk catatan elektronik”.(Catrine Tay Swee Kian).

Page 18: Transaksi Elektronik dan e-commerce

TERIMA KASIH