trans sumatera railways

8
Trans Sumatera Railways I. Latar Belakang Pulau Sumatera terletak di bagian barat Indonesia yang merupakan pulau terbesar ke 3 di Indonesia dengan luas 433.066 KM bujur sangkar. Pulau Sumatera banyak menghasilkan produk-produk hasil bumi yang menguntungkan diantaraanya kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi ini di produksi oleh 3 provinsi yang ada di pulau sumatera. Di bawah ini adalah uraian hasil bumi yang dihasilkan oleh beberapa provinsi di pulau Sumatera : 1. Arun (NAD), menghasilkan gas alam. 2. Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi. 3. Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi. 4. Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara. 5. Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi. 6. Tanjung Pinang (Riau), menghasilkan minyak bauksit. 7. Indarung (Sumatera barat), menghasilkan semen. 8. Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batu bara. Dengan tersebarnya provinsi-provinsi penghasil kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara, dan gas alam maka diperlukan suatu sarana dan prasarana

Upload: jojomarbun

Post on 23-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

CE

TRANSCRIPT

Page 1: Trans Sumatera Railways

Trans Sumatera Railways

I. Latar Belakang

Pulau Sumatera terletak di bagian barat Indonesia yang merupakan pulau

terbesar ke 3 di Indonesia dengan luas 433.066 KM bujur sangkar. Pulau Sumatera

banyak menghasilkan produk-produk hasil bumi yang menguntungkan diantaraanya

kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-

hasil bumi ini di produksi oleh 3 provinsi yang ada di pulau sumatera. Di bawah ini

adalah uraian hasil bumi yang dihasilkan oleh beberapa provinsi di pulau Sumatera :

1. Arun (NAD), menghasilkan gas alam.

2. Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi.

3. Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi.

4. Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.

5. Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi.

6. Tanjung Pinang (Riau), menghasilkan minyak bauksit.

7. Indarung (Sumatera barat), menghasilkan semen.

8. Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batu bara.

Dengan tersebarnya provinsi-provinsi penghasil kelapa sawit, tembakau, minyak

bumi, timah, bauksit, batu bara, dan gas alam maka diperlukan suatu sarana dan

prasarana untuk menunjang distribusi hasil alam di pulau sumatera. Salah satu

solusinya adalah Trans Sumatera Railways. Kereta api telah terkenal sebagai alat

transportasi yang cepat, hemat, dan aman bagi masyatakat di Indonesia. Tetapi selama

ini kereta api di Indonesia tidak di maksimalkan fungsinya. Untuk itu pemerintah

mulai melihat kembali dan melirik pengembangan jalan rel kereta api terutama di

sumatera. Mega proyek yang sedang dilaksanakan ini akan menghubungkan jalan rel

kereta api dari utara pulau sumatera sampai selatan (Aceh – Lampung). Dana yang

dibutuhkan untuk merealisasikannya berkisar antara Rp.60 – Rp.70 trilliun dengan

design panjang rel 2.168 kilometer. Dana pembangunan direncanakan 70% dari

APBN dan 30% dari investor. Proyek TSR juga termasuk peengembangan rel dalam

kota, antar kota, juga akses ke bandara dan beberapa pelabuhan. Diharapkan dengan

adanya pembangunan TSR maka pertumbuhan ekonomi di sumatera akan meningkat

dan kota-kota yang dilalui oleh jalur kereta api ini akan makin berkembang.

Page 2: Trans Sumatera Railways

II. Permasalahan

Tentunya pembangunan mega proyek ini mempunyai berbagai masalah.

Masalah yang umum dihadapi adalah pendanaan mega proyek ini, juga kadangkala

pembangunan rel ini akan memakan lahan yang di punyai oleh rakyat sehingga perlu

ada pembebasan lahan dan di Indonesia seringkali masyarakat tidak mendukung

pembangunan yang sedang berjalan tersebut. Marilah kita meninjau permasalahan-

permasalahan ini satu persatu

1. Pendanaan

Dengan nilai proyek mencapai 60 – 70 trilliun rupiah pasti dibutuhkan sumber

dana yang besar pula. Oleh karena itu Indonesia terutama pemerintahan yang

ada di sumatera sebaiknya membuka diri terhadap investor-investor asing

maupun local untuk menjadi sumber dana dari proyek ini. Keterbukaan diri ini

berarti juga perbaikan terhadap birokrasi agar para investor lebih mudah dan

percaya terhadap pemerintah, khusunya yang ada di Sumatera. Sebenarnya

nilai kekayaan alam di sumatera utara ini sangat tinggi tetapi investor sering

sekali cenderung tidak percaya dengan pemerintahan yang ada. Baru-baru ini

APEC dilaksanakan di Medan sebaiknya kesempatan- kesempatan seperti itu

di pergunakan sebaik-baiknya untuk menjaring investor-investor. Saya

berpendapat perusahaan-perusahaan seperti Caltex yang ada di riau dan

perusahaan tambang lain yang beroperasi di Sumatera yang akan mendapat

keuntungan dari pembangunan ini sebaiknya ikut ambil bagian dalam proyek

ini sebagai investor. Mari kita lihat dan belajar dari negara tetangga kita

Singapura dengan birokrasi yang jelas dan pemerintahan yang jujur banyak

investor yang berani menginvestasikan uangnya di negara tersebut alhasil

perkembangan ekonomi dan pembangunan di negara tersebut sangat cepat.

2. Masyarakat

Masyarakat memang menjadi salah satu komponen terpenting dalam

pembangunan mega proyek seperti ini. Masyarakat juga yang menerima

keuntungan dari pembangunan TSR ini tetapi dengan melihat kebelakang dan

masa kini masyarakat kita tidak tertib dalam menjalan kan system transportasi

Page 3: Trans Sumatera Railways

yang ada sekarang. Kita lihat saja di beberapa wilayah di Sumatera utara,

masih banyak rumah-rumah rakyat yang sangat dekat dengan rel kereta api,

padahal hal itu sangat membahayakan masyarakat tersebut. Maka perlu

dilakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap masyarakat, agar masyarakat di

Sumatera siap menghadapi kemajuan ekonomi pada daerah masing-

masing. Sosialisasi sebaiknya dilakukan pemerintah dengan baik dan

jelas sehingga masyarakat pun akan mendukung program pembangunan

yang telah dibuat dan pembebasan lahan yang diperlukan juga akan

berjalan dengan baik.

3. Kendala teknis

Kendala yang dihadapi dalam segi teknis ada pada bentuk geografis dari pulau

Sumatera yang bergunung dan berbukit. Pembangunan rel yang ideal adalah

medan yang rata, oleh karena faktor ini maka dilakukan studi lebih lagi

terhadap medan yang akan dibangun jalur rel kereta api. Juga bantalan rel

yang masih berupa kayu sebaiknya diganti seluruhnya dengan beton. Kita juga

harus bisa menyediakan keamanan untuk jalur rel ini. Mari kita belajar

dari kesalahan desain dari jalur transportasi untuk kendaraan bermotor dari

medan-sibolga. Banyak terjadi kecelakaan yang semata-mata

diakibatkan oleh longsor akibat hujan dan sebagainya, dari sini terlihat

bahwa tidak dilakukan pemeriksaan tanah dan talud yang memadai dan factor

keamanan yang di sepelekan. Oleh karena itu sebaiknya dan seharusnya

pemeriksaan lereng jangan lagi di abaikan apa lagi jalur kereta api yang

direncanakan ini akan menjadi alat penggerak manusia dari seluruh pulau

Sumatera. Selain itu dari segi kenyamanan, sebaiknya kereta yang akan

beroperasi ini memakai teknologi seperti di negara maju. Teknologi fiber

dapat mengurangi guncangan dalam kereta sehingga penumpang di dalamnya

merasa nyaman. Selain itu bukan hanya pembangunan relnya stasiun nya pun

harus diperbaharui agar dapat menunjang system kereta api yang baru.

Juga perawatan terhadap rel menjadi hal penting untuk mewujudkan suatu

sarana transportasi yang berkesinambungan.

Page 4: Trans Sumatera Railways

III. Dampak dan Prospek TSR

Tentunya TSR ini akan berdampak besar terhadap ekonomi maupun keadaan

social dari masayarakat di Sumatera. Ada beberapa faktor yang akan terkena dampak

dari pembangunan TSR yaitu :

1. Ekonomi

Tentunya dengan adanya TSR maka distribusi dari barang dan jasa di daerah

sumatera akan mudah dan murah. Hal ini akan membuat banyak kesempatan

baru bagi pengusaha-pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Juga

dengan adanya TSR akan meningkatkan industry dari kelapa sawit dan karet

yang ada di sumatera. Dengan adanya TSR ini juga memberikan daya tarik

tersendiri bagi investor luar negeri untuk mengembangkan usahanya di

Sumatera. TSR juga akan mengembangkan jalur langsung ke airport dan

pelabuhan. Hal ini dapat meningkatkan ekspor dari Sumatera dan juga barang

dari luar mudah masuk ke Sumatera , dengan sendirinya proses ekonomi yang

saling menguntungkan ini akan menumbuhkan pembangunan yang ada di

Sumatera.

2. Pariwisata

Kunci dari kesuksesan bisnis pariwisata adalah transportasi atau kemudahan

akses suatu daerah wisata. Menurut saya sangat bagus peluang bisnis

pariwisata yang didapatkan dari TSR. Daerah-daerah wisata seperti danau toba

akan lebih mudah di akses, selama ini kita ke daerah wisata tersebut harus

melewati jalan yang jauh dan melelahkan, tetapi jika ada akses kereta api ke

sekitar daerah danau toba pasti pariwisata di daerah tersebut akan kembali

hidup seperti dahulu. Pariwisata juga pasti meningkatkan kesejahteraan

penduduk sekitar, kita bisa menjual pernak pernik, kerajinan daerah dan

kebudayaan kita terhadap para wisatawan, apalagi akses kereta api juga

tersedia langsung dari airport maka peluang dan tingkat keuntungan yang

didapat dari pariwisata akan sangat baik.

Page 5: Trans Sumatera Railways

3. Pergerakan penduduk

Akibat semakin banyaknya akses dan pintu untuk berpergian ke daerah

sumatera yang lain maka pergerakan penduduk pun akan semakin meningkat.

Mereka yang dari daerah yang kurang maju cenderung akan berpindah ke

daerah yang lebih maju, hal ini akan menyebabkan kepadatan pada kota-kota

besar. Untuk itu saya menyarankan sebelum terlaksana pembangunan TSR ini

harus di perhitungkan pergerakan penduduk ini, pemerintah harus dapat

megatur alur perpindahan ini dan jangan berpusat pada suatu kota saja tapi

dapat tersebar ke kota lain. Sosialisasi sangat berperan untuk hal ini agar

masyarakat yang ada di daerah yang kurang maju jangan meninggalkan

daerahnya melainkan melihat peluang usaha dari daerahnya apakah itu

pertanian , dll dan dengan adanya TSR akan membantu mengembangkan

usahanya dan secara otomatis membuka lapangan pekerjaan baru di tempat

asalnya sehingga daerah yang kurang maju makin maju bukan malah

ditinggalkan.

Prospek yang diharap kan dari TSR secara keseluruhan adalah pertumbuhan ekonomi

yang ada di Indonesia. Apalagi di daerah-daerah yang mempunyai sumber bumi yang

kaya dan berlimpah pembangunan rel kereta yang mengangkut barang dan manusia

sangat menguntungkan. Pembangunan TSR ini juga diharpkan dapat meningkatkan

pendapatan perkapita di Indonesia dengan angka 4 – 4.5 trilliun USD pendapatan

perkapita pada tahun 2025.

DAFTAR PUSTAKA

Hui, T dan Ichsan, F. (2011). “Indonesia Infrastructure Bottlenecks,” Standard

Chartered special report, Standard Chartered Bank.

Abanggeutanyo. (2012). “Kereta Api Aceh-Lampung, Antara Impian dan Kenangan,”

www.kompasiana.com.