tpdi_daging-209

21
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN PEDAGING Oleh : Imas Siti Setiasih

Upload: wildros4

Post on 05-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi mata kuliah daging dan ikan

TRANSCRIPT

Page 1: TPDI_daging-209

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

DAN PERKEMBANGAN HEWAN PEDAGING

Oleh :Imas Siti Setiasih

Page 2: TPDI_daging-209

Dua hal yang terjadi pd kehidupan hewan : (1)terjadinya peningkatan bobot badan sampai

mencapai bobot badan hewan dewasa yang disebut pertumbuhan

(2)terjadinya perubahan konformasi, bentuk tubuh, berbagai fungsi dan kesanggupannya untuk melakukan sesuatu yang disebut perkembangan.

Kurva hubungan antara bobot badan hewan (sapi, domba, babi) dengan umur berbentuk sigmoid.

Page 3: TPDI_daging-209

Bagaimana pertumbuhan & perkembangan hewan itu ?• Pertumbuhan diawali secara lambat dahulu beberapa saat

setelah kelahiran, kemudian pertumbuhan berlangsung cepat (pertambahan bobot badan yang tinggi) sampai mencapai dewasa kelamin (pubertas), sehingga fase ini disebut fase akselerasi.

• Setelah kesempurnaan alat-alat reproduksi tercapai, maka pertumbuhan hanya berupa pencapaian bentuk, ukuran dan volume yang sesuai dengan tuntutan kedewasaan tubuhnya. Dengan demikian, kecepatan pertumbuhan pada fase ini mulai menurun sampai akhirnya relatif sudah tidak ada lagi pertumbuhan, artinya bobot badan hewan konstan sampai akhirnya pertambahan bobot badan relatif tidak ada, sehingga fase ini dikenal sebagai fase perlambatan sampai mencapai fase konstan.

Page 4: TPDI_daging-209

• Pada saat berkembang, pertumbuhan badan hewan dimulai dari kepala dan menyebar ke badan (dari cronial ke caudal) dan dari ujung-ujung anggota badan ke atas (dari distal ke proximal). Kedua gelombang pertumbuhan tsb bertemu pada satu titik yaitu pada rusuk terakhir.

• Sekuensi perkembangan berbagai otot daging dalam tubuh hewan mencerminkan kepentingannya dalam menopang kebutuhan hewan.

Page 5: TPDI_daging-209

• Ex : perkembangan jumlah otot daging dibagian distal anggota tubuh berhubungan dengan sifat mobilitas yang dibutuhkan untuk mencari makanan hijauan, perkembangan otot daging rahang berhubungan dengan kepentingannya agar mampu mengunyah bahan makanan yang lebih efektif.

• Adanya dua gelombang pertumbuhan yang bersamaan akan menyebabkan daerah bagian belakang atas tubuh hewan, yaitu bagian paha, pinggul, bokong dan iga tumbuh sempurna pada saat paling akhir. Dengan demikian, daging di bagian-bagian tersebut merupakan daging yang berkualias tinggi dan lebih empuk, karena paling akhir sekali terjadinya perubahan jaringan elastin menjadi jaringan kolagen yang dapat menyebabkan terjadinya kealotan daging.

Page 6: TPDI_daging-209

• Diferensiasi pertumbuhan otot daging selanjutnya mengikuti jenis kelamin hewan.

• Pada hewan jantan, otot daging leher dan thorax tumbuh relatif cepat. Hal ini berhubungan dengan kepentingan bahwa hewan jantan harus mampu menghadapi perkelahian untuk menentukan yang dominan dalam kelompoknya.

• Pada hampir semua hewan, yang betina lebih cepat mencapai dewasa, namun yang jantan mempunyai ukuran yang lebih besar dan lebih berat daripada hewan betina pada saat dewasa. Di samping itu kecepatan tumbuh setiap bagian jaringan tubuh berbeda, sehingga perkembangan proporsi tubuhnyapun berbeda.

Page 7: TPDI_daging-209

Faktor yg mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan hewan pedaging1. Aspek GenetikPengaruh genetik terhadap pertumbuhan hewan dapat

diketahui dari awal kehidupan embrio. Misalnya pada kelinci ras kecil & ras besar, sudah ada

perbedaan tingkat pembelahan sel embrio saat 48 jam setelah pembuahan.

Bobot badan lahir sapi dan domba dipengaruhi oleh sifat masing-masing embrio. Parameter yang dipengaruhi adalah tingkat kegemukan pada bobot badan karkas dalam umur yang sama.

Page 8: TPDI_daging-209

Perbedaan tingkat kegemukan berbagai ras domba dan sapi pada umur yang sama.

Bangsa/PersilanganLemak

(% bobot karkas pada umur yang

sama)Domba : Suffolk Hampshire Border Poll Dorset/Dorset Horn Romney Chevior Southdown

32,933,133,333,834,334,438,5

Sapi : Jersey/Hereford Red Poll X South devon X Simmental X Charollais X Limousin X Chianina X

22,121,020,015,615,215,213,0

Page 9: TPDI_daging-209

• Perbedaan umur fisiologis pada waktu lahir, terutama tergantung pada waktu pertumbuhan yang dihabiskan dalam uterus.

• Bobot lahir dipengaruhi umur, ukuran dan status nutrisi induk, jenis kelamin, lama perode kebuntingan (5,9 bulan pada domba dn 4 bulan pada sapi dan babi), dan oleh jumlah anak yang lahir.

• Tanpa memperhitungkan bobot lahir, peningkatan bobot anak babi banyak ditentukan oleh urutan menyusui.

Page 10: TPDI_daging-209

• Anak babi yang menyusu pada putting anterior kelenjar mammae, tumbuh paling cepat karena jumlah pertambahan air susu berlangsung secara seri mulai dari kelenjar posterior ke arah kelenjar anterior.

• Pada bangsa ternak yang sama, komposisi karkas dapat berbeda.

Misalnya, sapi tipe susu cenderung mempunyai proporsi lemak ginjal dan pelvik yang lebih tinggi, dan proposi lemak subkutan yang lebih rendah daripada tipe pedaging. Perbedaan komposisi tubuh dan karkas di antara bangsa ternak, terutama disebabkan oleh perbedaan berat pada saat dewasa.

Page 11: TPDI_daging-209

• Bila komposisi karkas hewan tipe besar dibandingkan dengan tipe kecil pada berat yang sama, maka hewan tipe besar akan lebih lin (lean) dan lebih banyak mengandung protein, proporsi tulang lebih tinggi dan lemak lebih rendah daripada bangsa tipe kecil. Perbedaan ini timbul karena pada berat yang sama,hewan tipe besar secara fisiologis lebih muda.

• Pada umumnya bobot lahir anak dari induk yang muda akan lebih rendah dari induk yang dewasa, dan bobot lahir anak dari hewan yang besar lebih tinggi daripada induk yang berukuran kecil.

Page 12: TPDI_daging-209

2. Aspek Lingkungan• Faktor lingkungan yang berkaitan dengan

fisiologi hewan antara lain temperatur, iklim dan kelembaban. Temperatur dan kelembaban yang tidak tepat dapat menyebabkan hewan mengalami stres. Toleransi hewan terhadap temperatur lingkungan bervariasi, tergantung pada species dan lingkungan hidupnya.

• Diantara hewan domba, sapi dan babi; domba adalah yang paling tahan terhadap stres, sedangkan babi adalah yang paling mudah mengalami stres. Kondisi panas dan dingin yang lama dapat menyebabkan perubahan hormonal hewan ternak.

Page 13: TPDI_daging-209

• Ternak yang hidup di daerah tropis lebih toleran terhadap panas daripada ternak yang hidup di daerah subtropis. Perbedaan tingkat toleransi ini menyebabkan adanya perbedaan ketebalan lemak di antara species. Misalnya, sapi Hereford memiliki lemak subkutan yang lebih tebal (kira-kira 20 %) daripada sapi Friesian pada ukuran kondisi tubuh yang sebanding.

• Pengaruh stres terhadap perubahan komposisi karkas tergantung pada tingkat kondisi stres, lama stres dan tingkat toleransi ternak terhadap stres. Pada domba, stres dingin yang sedang, tidak mempengaruhi deposisi protein, tetapi menurunkan laju pertumbuhan dan sintesis lemak. Laju sintesis protein baru terpengaruh bila stres dinginnya ekstrim.

Page 14: TPDI_daging-209

3. Aspek nutrisi• Nutrisi sangat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan hewan, terutama terhadap kadar lemak. Konsentrasi energi dan rasio energi terhadap protein pakan, adanya bahan aditif serta proporsi kandungan gizi pakan dapat mengubah komposisi karkas. Respons ternak terhadap manipulasi nutrisi yang diberikan, juga akan menentukan komposisi akhir dari karkas.

• Pada umumnya, pemberian energi pakan yang tinggi selama waktu tertentu pada sapi, akan menghasilkan karkas sapi yang lebih berat dan lebih berlemak daripada yang berenergi rendah.

Page 15: TPDI_daging-209

• Pengaruh nutrisi terhadap komposisi karkas melibatkan interaksi antara jumlah konsumsi dan komposisi pakan. Kenaikan atau penurunan konsumsi pakan, dapat berhubungan dengan kualitas pakan, dan sebagai akibatnya dapat mempengaruhi karakteristik daging yang dihasilkan.

• Pengaruh perbedaan perlakuan nutrisi terhadap komposisi karkas ditunjukkan pada perbedaan jumlah lemak karkas. Jadi, kandungan lemak karkas pada berat potong tertentu dapat dimanipulasi dengan mengubah kebutuhan protein dan energi pada kondisi lingkungan tertentu. Meskipun demikian, fungsi pemanfaatan energi dan protein untuk pertumbuhan dan komposisi karkas, dalam kenyataannya belum dapat dipastikan.

Page 16: TPDI_daging-209

4. Manipulasi eksogen• Dalam jangka waktu yang panjang karakter

hewan-hewan pedaging dapat timbul akibat pengaruh faktor-faktor alam (langsung atau tidak langsung), sedangkan dalam jangka waktu yang pendek merupakan hasil seleksi buatan manusia untuk mendapatkan varian-varian yang dikehendaki.

• Beberapa manipulasi eksogen yang sering dilakukan untuk mengubah pertumbuhan, perkembangan dan produksinya melalui kontrol reproduksi dan kontrol pertumbuhan.

Page 17: TPDI_daging-209

1). Kontrol reproduksi. Kontrol reproduksi terutama dilakukan pada hewan betina. Kontrol reproduksi dapat dilakukan melalui : a). Meningkatkan kesuburan (fertilitas) hewan betina

atau meningkatkan jumlah anak yg diproduksi pada setiap partus melalui perubahan nutrisi atau melalui pemberian hormon-hormon gonadotropik. b). Mempengaruhi ovulasi hewan yang gagal berovulasi secara alamiah akibat pengaruh iklim atau pengaruh post-portum melalui pemberian hormon atau diberi perlakuan cahaya dengan menggunakan rasio cahaya terang dan gelap tertentu selama periode 24 jam (misal pada domba).

Page 18: TPDI_daging-209

c). Meningkatkan jumlah ova yang dihasilkan setiap kali ovulasi (superovulasi) melalui pemberian hormon. Proses ini dapat dikombinasikan dengan transplantasi ova, dimana ova yang sudah dibuahi dari hewan yang secara genetik dikehendaki diimplantasikan ke dalam uteri betina penerima (sebagai inkubator). Superovulasi banyak dilakukan pada sapi dan domba. d). Inseminasi buatan Mulai dikembangkan secara besar-besaran di Uni Sovyet (1932) pd 16 juta ekor domba betina. Metode ini dinilai efektif dalam memperbaiki dan mengembangkan hewan pedaging. Melalui perkawinan alami, seekor sapi pejantan yang baik dapat menghasilkan 25-30 ekor anak per tahun, sdgkan melalui inseminasi buatan 5000 anak per tahun.

Page 19: TPDI_daging-209

Teknologi inseminasi buatan saat ini (di Skandinavia) sudah dilengkapi dengan praseleksi kelamin anak hewan melalui pemisahan sperma pejantan dengan cara sentrifugasi. Sinkronisasi ovulasi banyak dilakukan dengan cara pemberian salah satu dari dua kelas hormon yaitu progestin (progesteron dihasilkan oleh corpus luteum dan analognya) dan prostaglandin (prostaglandin dihasilkan oleh dinding uterus dan analognya).

Page 20: TPDI_daging-209

(2). Kontrol pertumbuhan.Kontrol pertumbuhan dapat dilakukan melalui :a). Pemberian hormon dan penenang Pemberian hormon dan penenang dilakukan untuk merangsang pertumbuhan melalui pembentukan dan aktivitas sejumlah peptida serum dan somatomedium. Somatomedium dikenal sebagai faktor pertumbuhan yang strukturnya menyerupai insulin, dan terdiri dari 70 buah asam amino. Hormon yang digunakan adalah : androgen, estrogen, hormon tiroid dari glukokortiroid b). Pemberian antibiotik Pemberian antibiotik melalui pakan untuk meningkatkan pertambahan bobot badan yang lebih baik pada babi dan anak sapi telah dilakukan di Amerika sejak tahun 1951.

Page 21: TPDI_daging-209

Pengaruh positif dari pemberian antibiotik adlh dpt mengontrol infeksi subklinis, meningkatkan pencernaan pati & menurunkan aktivitas mikroba yg bertanggung jawab pd produksi gas. Bbrp antibiotik yg dpt digunakan adalah : penisilin, klortetrasiklin dan oksitetrasiklin (untuk hewan dewasa), monensin, dan lasalocid

(pemodifikasi rumen).c). Histerektomi steril Cara ini terutama dilakukan utk mengatasi kerugian yg timbul akibat terganggunya pertumbuhan & perkembangan hewan oleh penyakit yang disebabkan virus pneumonia dan atrofik rinitis. Caranya adalah : hewan yang belum lahir diambil dari uterus induknya secara aseptis persis sebelum induknya melahirkan. Hasilnya disebut sebagai hewan minimum penyakit. Repopulasi babi di Amerika cukup efektif melalui cara ini.