tower pemancar

30
DAMPAK NEGATIF DARI PONSEL DAN TOWER BTS (BASE TRANSCEIVER STATION) 1

Upload: dede-juanda

Post on 19-Jan-2016

211 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tower Pemancar

DAMPAK NEGATIF DARI PONSEL DAN TOWER BTS (BASE

TRANSCEIVER STATION)

1

Page 2: Tower Pemancar

Rabu, 10 April 2013

dampak efek negatif bts atau tower pemancar sinyal seluler bagi manusia

Perkembangan teknologi yang semakin pesat khususnya dalam bidang telekomunikasi

mendorong berbagi operator provider untuk mengembangkan kualitas jaringan mereka. Salah

satu cara yang mereka lakukan guna tercapainya kualitas jaringan yang bagus dalam bidang

komunikasi adalah dengan cara memperbanyak jumlah bts atu masyarakat kerap

menyebutnya dengan tower seluler dan ada juga yang menyebutnya dengan nama tower

pemancar sinyal. Terserah dengan apa mereka menyebutnya banyak diantara mereka yang

belum tau dari dampak pembangunan tower bts tersebut. Hal ini seiring dengan minimnya

tingkat pendidikan di Indonesia sehingga mereka dengan mudah dapat di iming-imingi

sesuatu yang ternyata dibalik iming-iming itu ada dampak bahaya yang sangat besar bagi

mereka. Misalnya saja didaerah saya ada suatu operator seluler yang ingin membangun BTS

di kampung, dengan iming-iming pemilik tanah yang mau lahannya disewa untuk

pembangunan BTS akan diberi uang sebesar 100 juta maka tanpa berfikir panjang langsung

saja dia setuju. Tak hanya berhenti disitu pembangunan BTS memerlukan izin dari warga

sekitar, sehingga dengan mengumpulkan warga mereka memberi iming-iming akan diberi

uang sebesar 1 juta untuk satu tanda tangan dari mereka (yang berarti mereka menyetujui

pembangunan BTS tersebut. Siapa sih yang tak tergiur dengan uang satu juta hanya dengan

bertanda tangan saja? Tentu saja banyak warga yang menyetujuinya.

2

Page 3: Tower Pemancar

Padahal tanpa mereka tau terdapat dampak efek negatif dari BTS yang sebenarnya

membahayakan kehidupan mereka, berikut ini adalah diantaranya:

Radiasi BTS dapat memicu kanker

Meskipun ada dua pendapat yang berbeda yang satu mengatakan bahwa radiasi BTS sangat

kecil dan tidak berbahaya, sedangkan yang satu lagi mengatakan bahwa radiasi BTS itu

sangat berbahaya dan menyebabkan kanker. Saya cenderung lebih percaya dari pernyataan ke

dua, mengapa? Ada dua hal yang membuat saya percaya dengan nomor dua, yang pertama

saya sekolah jurusan listrik dan sedikit-sedikit mengerti tentang radiasi. Kita tau bahwa BTS

menggunakan daya energi yang sangat besar sehingga kemungkinan radiasi juga besar. Yang

kedua saya lebih diyakinkan dengan penelitian seorang peneliti dari India yang bernama  Prof

Girish Kumar. Beliau mengatakan bahwa dampak radiasi BTS sangat fatal dan dapat memicu

kanker. Jadi jelas saja saya lebih percaya dengan pernyataan kedua dari pada pernyataan

pertama yang tanpa ada bukti dan penelitian.

Menurunkan sistem kekebalan tubuh

Berdasarkan penelitian di India ternyata BTS mengeluarkan medan elektromagnetik. Medan

elektromagnetik dari BTS inilah yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia.

Mudah terserang penyakit

Hal ini masih berkaitan dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Jika seseorang lemah

dalam sistem kekebalan tubuh maka akan mudah sekali untuk terserang penyakit. Contohnya

saja penyakit HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh, penderita penyakit tersebut akan

mudah sekali terserang penyakit.

Mudah terkena petir

Seperti kita tau petir akan lebih suka menyambar sesuatu yang tinggi dan terutama lancip.

Bentuk BTS yang tinggi dan lancip menjulang menjadi sasaran empuk petir, namun tenang

saja karena di setiap BTS sudah dipasang anti petir (grounding) yang sangat baik sekali (R<1

Ohm). Meskipun demikian jika rumah anda dekat dengan BTS maka anda akan tetap

merasakan dampak dari tersambarnya BTS oleh petir.

3

Page 4: Tower Pemancar

Bahaya BTS roboh

Nah ini yang sering kali menjadi pertimbangan masyarakat jika BTS suatu saat akan roboh.

Mengingat BTS yang semua bagiannya terbuat dari besi, sangat tinggi dan tentunya berat

bayangkan jika rumah anda tertimpa oleh BTS, apa yang akan terjadi? Ditambah lagi dengan

angin kencang yang sering terjadi di Indonesia semakin membuat was-was warga yang dekat

dengan BTS.

Diposkan oleh indah handayani di 20.46

Berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat radiasi yang

berlebihan dari ponsel dan menara BTS:

1. Risiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400 persen akibat

penggunaan ponsel. Makin muda usia pengguna, makin besar dampak yang

ditimbulkan oleh radiasi ponsel.

2. Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga

berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan

risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).

3. Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian,

penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma hingga 30 persen.

4. Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia

dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen

atau senyawa yang dapat memicu kanker.

5. Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang

kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung. Akibatnya bisa

meningkatkan risiko kematian mendadak.

6. Sebuah penelitian membuktikan produksi homon stres kortisol meningkat pada

penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan

salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan

kesehatan.

4

Page 5: Tower Pemancar

7. Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan

tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.

8. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang

pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga

berdenging) dan kerusakan sel rambut yang

dampak positifnya

gelombang radio komunikasi seluler yg dipancarkan itu bisa untuk berkomunikasi

melalui telepon genggam

5

Page 6: Tower Pemancar

Radiasi Tower BTS Hantam 15 Rumah

Saturday, 17 November 2012 16:29

Muaradua, Palembang Pos,-

Radiasi provider akibat disambar petir menghantam sedikitnya 15 rumah di Desa Campang

Kecamatan Kisam Ilir, Kamis (15/11) sekitar pukul 21.00 WIB.

Alat elektronik warga sekitar tower BTS mengalami kerusakan bahkan usai petir menyambar

komunikasi warga sekitarpun ikut terputus.

“Tak hanya itu, kerugian yang dialami warga juga terlihat pada salah satu peralatan orgen

tunggal beserta power milik warga yang tengah latihan. Kerusakan akibat dampak sengatan

listrik yang menyebar dari tower BTS milik telkomsel tersebut,” ujar Sawalan, Kepala Desa

Simpang Campang.

Beruntung, lanjutnya peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, hanya merusak

barang-barang elektronik milik 15 rumah. Atas kejadian itu, warga meminta tanggung jawab

dari pemilik BTS provider Telkomsel untuk mengganti kerusakan barang elektronik warga

yang terkena dampak radiasi ketika BTS disambar petir. Jika tidak mau mengganti kerugian

alat elktornik rusak, warga akan menyegel dan mengancam akan mempreteli tower tersebut.

6

Page 7: Tower Pemancar

BAHAYA PETIR DI SEKITAR MENARA TOWER BTS

Beberapa waktu yang lalu, Nopember 2008, hujan lebat disertai petir yang menggelegar

bersahut-sahutan terjadi di Semarang sekitarnya, dan ini mungkin masih akan terjadi

diwaktu mendatang. Akibat dari kejadian ini, jaringan listrik padam dan beberapa piranti

elektronik mengalami kerusakan seperti jaringan internet dan perlengkapan komputer.

Aktifitas yang seharusnya bisa dikerjakan, sementara waktu semua tertunda, karena listrik

padam. Hampir setiap kali ada hujan disertai sambaran petir, jaringan listrik akan padam,

meskipun tidak selalu.

Setelah suplai listrik kembali normal, sangat disayangkan

ternyata jaringan internet masih mati, tampaknya hub dan modem terbakar. Kerusakan lain

misalnya batere leptop tidak bisa menyimpan energi dengan maksimal, peralatan elektronik

yang bekerja sebagai kendali tidak bisa bekerja. Berita lain dalam media yang sama

disebutkan seorang ibu dan anaknya tewas tersambar petir pada saat memperbaiki atap

rumah pada saat hujan disertai petir.

Struktur Tinggi

Begitu besar bahaya yang ditimbulkan akibat adanya sambaran petir ini, sehingga

masyarakat perlu waspada dan hati-hati pada saat terjadi hujan disertai petir, apalagi bagi

masyarakat yang tinggal berada di bawah atau di sekitar menara BTS (base tranceiver

station).

Hal ini, karena secara umum petir akan lebih suka menyambar bagian-bagian di permukaan

bumi yang memiliki struktur tinggi (gedung-gedung tinggi, tower BTS, menara transmisi

tegangan tinggi) dan lebih suka memilih struktur yang terbuat dari material konduktif

7

Page 8: Tower Pemancar

(metal).

Membaca tulisan Anies, “Problem Menara BTS di Perkotaan” (Suara Merdeka, 6 November

2008) pada bagian awal disebutkan bahwa tower BTS telah menjadi problem perkotaan

dengan isu yang dikemukakan adanya efek negatif gelombang elektromagnetik. Namun

pada bagian akhir diberikan pernyataan agar masyarakat yang berada di bawah atau di

sekitar menara BTS tidak perlu cemas, sebab tidak akan mengganggu kesehatan.

Dengan adanya pernyataan tersebut, secara langsung telah menjawab bahwa problem

utama menara BTS bukanlah radiasi yang dipancarkan.

Bukan Penangkal Petir

Justru problem utama kehadiran tower BTS di sekitar pemukiman penduduk adalah

sambaran petir yang mengenainya. Jika terdapat sejumlah awan bermuatan dengan medan

statis yang cukup untuk terjadi petir, maka obyek yang pertama kali dikenai sambaran petir

yaitu tower BTS, karena memiliki struktur yang menjulang tinggi dan terbuat dari bahan

logam. Praktis jumlah sambaran petir di sekitar tower BTS akan meningkat, bukannya

berkurang, sehingga apabila dipasang logam lancip di ujung tower, bukan penangkal petir

namanya, namun lebih tepat sebagai pemancing / pemanggil petir.

Memang secara teoritis, mestinya tinggal di bawah atau di sekitar tower BTS akan aman,

karena tidak dikenai sambaran petir langsung. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

Whitehead yang menyatakan obyek yang berada dalam radius kurang dari 2h1.09 dari

menara akan aman dari sambaran petir langsung (J.G. Anderson,1987). Daerah yang terletak

dalam radius itu disebut dengan lebar bayang-bayang listrik. Jadi apabila ada tower BTS

setinggi 70 m, maka obyek yang berada dalam radius 205,2 m mestinya aman.

Sekadar untuk diketahui, bahwa Indonesia memiliki 200 hari guruh, jika dibandingkan

dengan USA 100 hari, Brasil 140 hari dan Afrika 60 hari. Bahkan pernah tercatat dalam

Guinness Book of Records pada tahun 1988 dengan jumlah 322 petir per tahun di Daerah

Cibinong Jawa Barat. Data dari Badan Meteorologi dan Geofisika tahun 2005, untuk

Semarang sekitarnya memiliki kerapatan 121 petir per tahun. Besar medan listrik minimal

yang dihasilkan oleh petir bisa mencapai 1 Mega Volt per meter. Sehingga bisa dibayangkan,

apa yang terjadi jika sambaran petir mengenai tower BTS ataupun struktur tinggi lainnya

pada arus maksimum secara berulang-ulang.

Grounding System

Pihak pemilik tower BTS, tentu sudah mengetahui dan memperhitungkan bahaya yang

8

Page 9: Tower Pemancar

diakibatkan oleh sambaran petir ini, sehingga untuk mengantisipasi adanya kenaikan

tegangan yang sangat tinggi secara tiba-tiba karena petir, tower BTS telah dilengkapi dengan

sistem penyalur arus petir (grounding system) dan peralatan proteksi yang disebut arrester.

Jika kondisi sistem pengetanahan tidak baik, misalnya di daerah bebatuan, hal ini dapat

menyebabkan nilai resistansi tinggi. Maka tegangan akibat sambaran petir yang melewati

sistem pengetanahan akan semakin tinggi. Efek medan listrik yang timbul akibat adanya

sambaran petir pada tower BTS akan semakin besar sehingga dapat merusak piranti

elektronik, jaringan kabel telekomunikasi, jaringan data, dan keselamatan manusia yang ada

di sekitarnya.

Tindakan Preventif

Terhadap adanya ancaman bahaya yang diakibatkan sambaran petir pada tower BTS,

masyarakat perlu mengetahuinya, agar tindakan preventif dapat segera dilakukan. Beberapa

tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah dengan memasang sistem penyalur arus

petir (grounding system) di atas rumah, memasang peralatan pelindung akibat tegangan

impuls petir (arrester) pada piranti-piranti elektronik yang menggunakan suplai tegangan

rendah.

Untuk keperluan keamanan dan kenyamanan, maka nilai resistansi sistem penyalur arus

petir harus diukur dan nilai resistansinya diusahakan kurang dari 1 Ohm dan untuk piranti

elektronik harus dipasang arrester. Kalau secara teknis, sistem penyalur arus petir ke tanah

ini sudah memenuhi syarat, masyarakat di bawah ataupun yang berada di sekitar menara

boleh tidur tenang. Petir biar saja menyambar tower BTS, tapi arus sudah diberikan jalur

untuk langsung menuju ke tanah.

9

Page 10: Tower Pemancar

BAHAYA RADIASI DI SEKITAR MENARA Base Transceiver Station (BTS)

MENURUT Prof. Girish Kumar .

Tidak bisa dipungkiri bahwa telepon seluler (ponsel) telah banyak menghadirkan berbagai

kemudahan dalam hidup manusia. Meski banyak diperdebatkan, banyak kalangan khawatir

akan dampak negatif dari radiasi yang ditimbulkan.

Penelitian terbesar yang pernah dilakukan tentang bahaya ponsel telah membantah adanya

risiko kanker otak pada penggguna ponsel. Penelitian yang dilakukan sendiri oleh organisasi

kesehatan dunia (WHO) tersebut menunjukkan risikonya tidak terlalu besar untuk

dikhawatirkan.

Namun penelitian terbaru di India kembali menegaskan adanya ancaman kanker terutama

pada anak dan remaja. Sang peneliti, Prof Girish Kumar bahkan mengatakan bahaya radiasi

juga terdapat di sekitar menara Base Transceiver Station (BTS).

"Satu BTS bisa memancarkan daya 50-100W. Negara yang punya banyak operator seluler

seperti India bisa terpapar daya hingga 200-400W. Radiasinya tak bisa dianggap remeh, bisa

sangat mematikan," ungkap Prof Kumar.

Dikutip dari DNAindia, berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat

10

Page 11: Tower Pemancar

radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS:

1. Resiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400 persen akibat penggunaan

ponsel. Makin muda usia pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi

ponsel.

2. Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga berbahaya.

Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker otak dan

acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).

3. Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian, penggunaan

ponsel yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma hingga 30 persen.

4. Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan

membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa

yang dapat memicu kanker.

5. Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang kehidupan

(live saving gadget) seperti alat pacu jantung. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian

mendadak.

6. Sebuah penelitian membuktikan produksi homon stres kortisol meningkat pada

penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan salah satu

bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.

7. Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.

8. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang

pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga

berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ

pendengaran.

9. Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan (900 MHz,

11

Page 12: Tower Pemancar

1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu

kerusakan kornea.

10. Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena mengurangi produksi

melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan

persendian serta memicu rematik.

11. Risiko kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara

berlebihan.

12. Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem syaraf

yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat

mempercepat kepikunan.

13. Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan hidup. Burung

dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stres

karena tidak bisa menemukan arah pulang menuju ke sarang. (wah dampaknya bukan phanya

pada manusia saja)

12

Page 13: Tower Pemancar

Penyuluhan tentang BTS dan tower doohan Presentation Transcript

1. PENGARUH HANDPHONE(HP) DAN BTS(TOWER)TERHADAP

LINGKUNGAN MANUSIA Oleh; Doohan.H (10-1095-1005) JURUSAN TEKNIK

ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013

Pengaruh BTS terhadap kesehatan

2. Tidak bisa dipungkiri bahwa telepon seluler (ponsel) telah banyak menghadirkan

berbagai kemudahan dalam hidup manusia. Meski banyak diperdebatkan, banyak

kalangan khawatir akan dampak negatif dari radiasi yang ditimbulkan Penelitian

terbesar yang pernah dilakukan tentang bahaya ponsel telah membantah adanya risiko

kanker otak pada penggguna ponsel. Penelitian yang dilakukan sendiri oleh organisasi

kesehatan dunia (WHO) tersebut menunjukkan risikonya tidak terlalu besar untuk

dikhawatirkan.

3. Namun penelitian terbaru di India kembali menegaskan adanya ancaman kanker

terutama pada anak dan remaja. Sang peneliti, Prof Girish Kumar bahkan mengatakan

bahaya radiasi juga terdapat di sekitar menara Base Transceiver Station (BTS). "Satu

BTS bisa memancarkan daya 50-100W. Negara yang punya banyak operator seluler

seperti India bisa terpapar daya hingga 200-400W. Radiasinya tak bisa dianggap

remeh, bisa sangat mematikan," ungkap Prof Kumar.

4. Dikutip dari DNAindia, berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan

akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS: 1. Risiko kanker otak

pada anak- anak dan remaja meningkat 400 persen akibat penggunaan ponsel. Makin

muda usia pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel.

2.Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga

berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan

risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan

tuli). 3.Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian,

penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma hingga 30

persen.

5. 4. Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia

dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen

atau senyawa yang dapat memicu kanker. 5. Frekuensi radio pada ponsel juga

mempengaruhi kinerja alat- alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat

pacu jantung. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak. 6. Sebuah

13

Page 14: Tower Pemancar

penelitian membuktikan produksi homon stres kortisol meningkat pada penggunaan

ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan salah satu

bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.

6. 7. Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem

kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam

dan gatal-gatal. 8. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa

memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu

tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio

pada organ pendengaran. 9. Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi

radio yang digunakan (900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan

temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.

7. 10. Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena

mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat

mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik. 11. Risiko

kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.

12. Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem

syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu

dapat mempercepat kepikunan. .

8. 13. Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan

hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah

sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah pulang menuju ke sarang.

9. Hand pond Sekarang sudah mulai diadakan pengujian secara ilmiah tentang

pengaruh kesehatan sipemakai HP yang aktif, pernah penulis baca di sebuah artikel

yang di keluarka oleh Badan kesehatan PBB bahwasanya Hp dapat berpengaruh

buruk pada pemakai lansung tergantung dari tingkat usia dan lamanya memakai aktif

ada 13 macam yang telah di publikasi oleh PBB antara lain.

10. Kangker otak - Mandul - Kurangnya - Tuli - Bergesernya DNA - Berubah

metabolisme - Dll Makin muda seseorang menggunakan HP makin besar akan akibat

yang timbul berbanding lansung dengan makin lama seseorang memakai tiap harinya.

Efek Radiasi Terhadap Manusia

14

Page 15: Tower Pemancar

Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi: berinteraksi

dengan tubuh manusia, atau hanya melewati saja. Jika berinteraksi, radiasi dapat

mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi atom. Setiap terjadi proses ionisasi atau eksitasi,

radiasi akan kehilangan sebagian energinya. Energi radiasi yang hilang akan menyebabkan

peningkatan temperatur (panas) pada bahan (atom) yang berinteraksi dengan radiasi tersebut.

Dengan kata lain, semua energi radiasi yang terserap di jaringan biologis akan muncul

sebagai panas melalui peningkatan vibrasi (getaran) atom dan struktur molekul. Ini

merupakan awal dari perubahan kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis

yang merugikan.

Satuan dasar dari jaringan biologis adalah sel. Sel mempunyai inti sel yang merupakan pusat

pengontrol sel. Sel terdiri dari 80% air dan 20% senyawa biologis kompleks. Jika radiasi

pengion menembus jaringan, maka dapat mengakibatkan terjadinya ionisasi dan

menghasilkan radikal bebas, misalnya radikal bebas hidroksil (OH), yang terdiri dari atom

oksigen dan atom hidrogen. Secara kimia, radikal bebas sangat reaktif dan dapat mengubah

molekul-molekul penting dalam sel.

15

Page 16: Tower Pemancar

DNA (deoxyribonucleic acid)

merupakan salah satu molekul yang

terdapat di inti sel, berperan untuk

mengontrol struktur dan fungsi sel

serta menggandakan dirinya sendiri.

Setidaknya ada dua cara bagaimana

radiasi dapat mengakibatkan

kerusakan pada sel. Pertama, radiasi

dapat mengionisasi langsung molekul

DNA sehingga terjadi perubahan

kimiawi pada DNA. Kedua,

perubahan kimiawi pada DNA terjadi secara tidak langsung, yaitu jika DNA berinteraksi

dengan radikal bebas hidroksil. Terjadinya perubahan kimiawi pada DNA tersebut, baik

secara langsung maupun tidak langsung, dapat menyebabkan efek biologis yang merugikan,

misalnya timbulnya kanker maupun kelainan genetik.

Pada dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang yang kita terima sehari-hari, sel

dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat cepat. Pada dosis lebih tinggi (hingga 1 Sv),

ada kemungkinan sel tidak dapat memulihkan dirinya sendiri, sehingga sel akan mengalami

kerusakan permanen atau mati. Sel yang mati relatif tidak berbahaya karena akan diganti

dengan sel baru. Sel yang mengalami kerusakan permanen dapat menghasilkan sel yang

16

Page 17: Tower Pemancar

abnormal ketika sel yang rusak tersebut membelah diri. Sel yang abnormal inilah yang akan

meningkatkan risiko tejadinya kanker pada manusia akibat radiasi.

Efek radiasi terhadap tubuh manusia bergantung pada seberapa banyak dosis yang diberikan,

dan bergantung pula pada lajunya; apakah diberikan secara akut (dalam jangka waktu

seketika) atau secara gradual (sedikit demi sedikit).

Sebagai contoh, radiasi gamma dengan dosis 2 Sv (200 rem) yang diberikan pada seluruh

tubuh dalam waktu 30 menit akan menyebabkan pusing dan muntah-muntah pada beberapa

persen manusia yang terkena dosis tersebut, dan kemungkinan satu persen akan meninggal

dalam waktu satu atau dua bulan kemudian. Untuk dosis yang sama tetapi diberikan dalam

rentang waktu satu bulan atau lebih, efek sindroma radiasi akut tersebut tidak terjadi.

Contoh lain, dosis radiasi akut sebesar 3,5 – 4 Sv (350 – 400 rem) yang diberikan seluruh

tubuh akan menyebabkan kematian sekitar 50% dari mereka yang mendapat radiasi dalam

waktu 30 hari kemudian. Sebaliknya, dosis yang sama yang diberikan secara merata dalam

waktu satu tahun tidak menimbulkan akibat yang sama.

Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ tubuh mempunyai kepekaan yang

berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang ditimbulkan radiasi juga akan berbeda.

Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy atau lebih yang diberikan secara sekaligus pada seluruh

tubuh dan tidak langsung mendapat perawatan medis, akan dapat mengakibatkan kematian

karena terjadinya kerusakan sumsum tulang belakang serta saluran pernapasan dan

pencernaan. Jika segera dilakukan perawatan medis, jiwa seseorang yang mendapat dosis

terserap 5 Gy tersebut mungkin dapat diselamatkan. Namun, jika dosis terserapnya mencapai

50 Gy, jiwanya tidak mungkin diselamatkan lagi, walaupun ia segera mendapatkan perawatan

medis.

Jika dosis terserap 5 Gy tersebut diberikan secara sekaligus ke organ tertentu saja (tidak ke

seluruh tubuh), kemungkinan besar tidak akan berakibat fatal. Sebagai contoh, dosis terserap

5 Gy yang diberikan sekaligus ke kulit akan menyebabkan eritema. Contoh lain, dosis yang

sama jika diberikan ke organ reproduksi akan menyebabkan mandul.

Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut Efek Deterministik. Efek ini hanya muncul

jika dosis radiasinya melebihi suatu batas tertentu, disebut Dosis Ambang.

Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama setelah terkena

radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh, katarak dan kerusakan kulit

dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah terkena dosis radiasi 5 Sv atau lebih.

Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu yang lama (tidak sekaligus),

kemungkinan besar sel-sel tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri sehingga tubuh tidak

17

Page 18: Tower Pemancar

menampakkan tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja sel-sel tubuh

sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut baru muncul dalam jangka

waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh tahun kemudian), dikenal juga sebagai

periode laten. Efek radiasi yang tidak langsung terlihat ini disebut Efek Stokastik.

Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun probabilitas terjadinya akan

semakin besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan dosisnya diberikan dalam jangka

waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada penundaan antara saat pemaparan radiasi

dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan tersebut. Kecuali untuk leukimia

yang dapat berkembang dalam waktu 2 tahun, efek pemaparan radiasi tidak memperlihatkan

efek apapun dalam waktu 20 tahun atau lebih.

Salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker. Penyebab sebenarnya

dari penyakit kanker tetap tidak diketahui. Selain dapat disebabkan oleh radiasi pengion,

kanker dapat pula disebabkan oleh zat-zat lain, disebut zat karsinogen, misalnya asap rokok,

asbes dan ultraviolet. Dalam kurun waktu sebelum periode laten berakhir, korban dapat

meninggal karena penyebab lain. Karena lamanya periode laten ini, seseorang yang masih

hidup bertahun-tahun setelah menerima paparan radiasi ada kemungkinan menerima

tambahan zat-zat karsinogen dalam kurun waktu tersebut. Oleh karena itu, jika suatu saat

timbul kanker, maka kanker tersebut dapat disebabkan oleh zat-zat karsinogen, bukan hanya

disebabkan oleh radiasi.

18

Page 19: Tower Pemancar

Radiasi Tower BTS Bisa Menyebabkan Kanker

NISAM-Pihak puskesmas Nisam merasa keberatan dengan pembangunan sebuah Tower base

transceiver station (BTS). Pasalnya, BTS milik salah satu perusahaan telekomunikasi

dibangun berjarak tiga meter dari Puskesmas. Dikhawatirkan tower itu dapat mengganggu

kesehatan pasien yang sedang berobat.

Oleh karena itu, Kamis kemarin (3/8), sejumlah staf yang ada di Puskesmas Nisam

mendatangi DPRD Aceh Utara untuk melaporkan keberatan mereka. Mengingat radiasi yang

dipancarkan oleh tower BTS dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti kanker

maupun leukimia.

Kedatangan kepala puskesmas bersama para staf diterima oleh komisi B DPRD Aceh Utara.

Disamping itu, pihak komisi B akan menindak lanjuti keluhan para staf puskesmas ini.

Bahkan pihaknya dalam waktu dekat ini akan memanggil pihak-pihak terkait.

Kita telah mendapat pengaduan dari pihak puskesmas Nisam yang keberatan dengan adanya

pembangunan tower BTS yang letaknya hanya berjarak 3 meter dari sarana kesehatan itu.

Alasannya tower itu akan memancarkan radiasi yang dapat mengganggu kesehatan. Mereka

meminta agar pembangunan tower dapat dipindahkan dari lokasi tersebut,â€ungkap �Tgk.H.Zulkarnaen wakil ketua komisi B kepada wartawan koran ini yang didampingi

Muhammad H.R.

Pengaduan dan kekhawatiran para pegawai puskesmas memang dapat dijadikan alasan yang

kuat. Dibeberapa media sering diberitahukan dampak dari tower BTS pada sejumlah habitat

lainnya yang ada disekitar termasuk manusia.

“Kita akan memanggil pihak-pihak terkait untuk membicarakan hal ini. Diharapkan

pembangunan tower dapat kita pindahkan ke lokasi lain yang agak jauh dari penduduk.

Minimal jika BTS dipindahkan, dapat mengurangi dampak psicologis para pasien dan

pegawai puskemas. Terlepas berbahaya atau tidak, dan harus ada penjelasan dari

ahlinya,â€sambung Saifullah Muhammad sekretaris komisi B.�Mendapat laporan ini, pihak DPRD juga menghimbau kepada pemerintah daerah agar dapat

meninjau ulang setiap adanya rencana pembangunan BTS. “Yang jelas, semua alat

19

Page 20: Tower Pemancar

elektronik pasti menimbulkan radiasi, tergantung sejauh mana pancarannya dan pengaruhnya.

Jadi pemerintah daerah harus jeli dalam memberikan izin pembangunan tower. Apalagi pada

kawasan padat penduduk,â€terang Saifullah lebih lanjut. (agt)�

Dasar Hukum yang ada menyangkut permasalahan Perizinan Pembangunan

Tower/Menara yaitu :

Undang-undang (UU) Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi, Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 52 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit

Satelit dan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bengkalis Nomor 08 Tahun 2008 Tentang

Retribusi Penyelenggaraan Pos dan Telekomunikasi.

sumber : Rakyat Aceh Online

20