topik syok kel 2_kls a

23
LAPORAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL (Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah asuhan kebidanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal dengan metode Collaborative Learning) DISUSUN OLEH: Kelompok 2 Jalur Umum A / Semester IV Anggita Prawyandani P17324112004 Asmanadia Hidayat P17324112007 Devi Fitrisani P17324112010 Elliza Natalia Gunawan P17324112043 Hilmi Tazkiyatunnur P17324112018 Ika kusumasari P17324112019 Indah Ayu Amanda Putri P17324112020 Nissa Dewi Kaswarina P17324112026 Resvi Siti Zulfa P17324112042 Rizki Nopria P17324112036 Siti Fatimah P17324112038 JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG

Upload: erlin-herlian

Post on 16-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

syok

TRANSCRIPT

LAPORAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL (Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah asuhan kebidanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal dengan metode Collaborative Learning)

DISUSUN OLEH:Kelompok 2Jalur Umum A / Semester IV

Anggita PrawyandaniP17324112004Asmanadia HidayatP17324112007Devi FitrisaniP17324112010Elliza Natalia GunawanP17324112043Hilmi TazkiyatunnurP17324112018Ika kusumasariP17324112019Indah Ayu Amanda PutriP17324112020Nissa Dewi KaswarinaP17324112026Resvi Siti ZulfaP17324112042Rizki NopriaP17324112036Siti FatimahP17324112038

JURUSAN KEBIDANAN BANDUNGPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG2013/2014

BAB IPelaksanaan Laporan Kegiatan Collaborative Learning (CL)1.1 Materi/topik yang dibahas dalam CLSyok dalam kasus maternal1.2 Waktu pelaksanaan kegiatan CLSenin, 16 Juni 2014 di Ruang Kelas Jalur Umum 2A1.3 Dosen pembimbing sebagai fasilitator/narasumberBd. Lola Noviani Fadilah, SST, S.Keb1.4 Peserta yang mengikuti CL1. Ketua: Indah Ayu Amanda Putri2. Notulen: Elliza Natalia Gunawan3. Anggota:a. Anggita Prawyandanib. Asmanadia Hidayatc. Devi Fitrisanid. Hilmi Tazkiyatunnure. Ika kusumasarif. Nissa Dewi Kaswarinag. Resvi Siti Zulfah. Rizki Nopriai. Siti Fatimah

BAB IIProses Kegiatan

2.1 Kasus/masalah yang dibahas KasusSeorang perempuan berusia 17 tahun, hamil anak pertama usia 7 bulan, datang ke BPM diantar keluarganya. Hasil anamnesa ibu mengalami perdarahan banyak dari jalan lahir sejak 2 jam . Hasil pemeriksaan: kondisi lemah, pucat, berkeringat, akral teraba dingin, TD: 90/ palpasi, nadi 115x/menit, napas: 30 x/menit, TFU 29 cm, presentasi kepala, belum masuk PAP, DJJ 155 x/menit. His (-). Pemeriksaan inspekulo: tampak perdarahan banyak dari OUE2.2 Hasil diskusi kelompok berdasarkan hasil inkuiri (studi pustaka) Pertanyaan dan Jawaban Kasus1. Apakah yang dialami ibu pada kasus tersebut? Pada kasus ini ibu mengalami syok. Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi darah ke dalam jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolism. (1)Syok adalah kegagalan sirkulasi berat yang bersifat umum. Aliran darah ke organ yang tidak adekuat tidak mampu memberikan perfusi oksigen jaringan yang diperlukan untuk metabolisme seluler yang normal. Hipoksia seluler akan menyebabkan metabolisme anaaerob, pembentukan asam metabolik dan asidosis metabolik. (2)Gejala klinik syok pada umumnya sama pada semua jenis syok antara lain tekanan darah menurun, nadi cepat, dan lemah akibat perdarahan. Jika terjadi vasokonstriksi pembuluh darah kulit menjadi pucat, keringat dingin, sianosis jari-jari kemudian diikuti sesak napas, penglihatan kabur, gelisah, dan oliguria/anuria, dan akhirnya dapat menyebabkan kematian ibu. (1)

(1) Prawirohardjo, Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo(2) Taber, ben-zion.1994.Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi.Jakarta:EGC2. Termasuk jenis apa yang dialami ibu? Jelaskan klasifikasi yang lainnyaYang dialami ibu adalah syok hemoragik.a. Syok HemoragikAdalah suatu syok yang disebabkan oleh perdarahan yang banyak. Akibat perdarahan pada kehamilan muda, misalnya abortus, kehamilan ektopik dan penyakit trofoblas (mola hidatidosa); perdarahan antepartum seperti plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri, dan perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri dan laserasi jalan lahir.b. Syok NeurogenikYaitu syok yang akan terjadi karena rasa sakit yang berat disebabkan oleh kehamilan ektopik yang terganggu, solusio plasenta, persalinan dengan forceps atau persalinan letak sungsang di mana pembukaan serviks belum lengkap, versi dalam yang kasar, firasat/tindakan crede, ruptura uteri, inversio uteri yang akut, pengosongan uterus yang terlalu cepat (pecah ketuban pada polihidramnion), dan penurunan tekanan tiba-tiba daerah splanknik seperti pengangkatan tiba-tiba tumor ovarium yang sangat besar.c. Syok KardiogenikYaitu syok yang terjadi karena kontraksi otot jantungyang tidak efektif yang disebabkan oleh infark otot jantung dan kegagalan jantung. Sering dijumpai pada penyakit-penyakit katup jantung.d. Syok Endotoksik/septicMerupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah disebabkan oleh lepasnya toksin. Penyebab utama adalah infeksi bakteri gram nagatif. Sering dijumpai pada abortus septic, korioamnionitis, dan infeksi pascapersalinan.e. Syok AnafilatikYaitu syok yang sering terjadi akibat alergi /hipersensitif terhadap obat-obatan.Penyebab syok yang lain seperti emboli air ketuban, udara atau thrombus, komplikasi anastesi dan kombinasi seperti pada abortus inkompletus (hemoragik dan ensotoksin) dan kehamilan ektopik terganggu dan rupture uteri (hemoragik dan neurogenik). (1)(1) Prawirohardjo, Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

3. Jelaskan kemungkinan penyebab pada kasus tersebut dan kemungkinan penyebab lainnya?Penyebab syok pada kasus:a. Perdarahan (syokhipovolemik)Suatu syok yang diakibatkan oleh suatu perdarahan yang banyak. Akibat perdarahan pada kehamilan muda, misalnya abortus, kehamilan ektopik dan penyakit trofoblas (molahidatidosa; perdarahan antepartum seperti plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri dan perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri dan laserasi jalan lahir.b. Dehidrasi (syokhipovolemik)Kemungkinanpenyebablainnyaa. Syok NeurogenicYaitu syok yang terjadi karena rasa sakit yang berat disebabkan oleh kehamilan ektopik yang terganggu, solusio plasenta, persalinan dengan forceps atau persalinan letak sungsang dimana pembukaan serviks belum lengkap, versi dalam yang kasar, tindakan crade, rupture uteri, inversion uteri yang akut, pengosongan uterus yang terlalu cepat (pecah ketuban pada polihidramnion), dan penurunan tekanan tiba-tiba daerah splanknik seperti pengangkatan tiba-tiba ovarium yang sangat besar.b. Serangan jantung (syok kardiogenik)Gagal jantung (syok kardiogenik) dapat terjadi pada kasus penyakit jantung pada kehamilan/persalinan. Syok kardiogenik dapat terjadi karena kontraksi otot jantung yang tidak efektif yang disebabkan oleh infark otot jantung dan kegagalan jantung. Sering dijumpai pada penyakit-penyakit katup jantung.c. Infeksi (syok septik)Syok septik merupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah disebabkan oleh lepasnya toksin. Penyebab utama adalah infeksi bakteri negative. Sering dijumpai pada abortus septik dan infeksi pascapersalinan.d. Reaksi alergi (syok anafilaktik) dapat terjadi pada kasus embolik air ketuban. Syok anafilaktik terjadi akibat alergi/hipersensitif teradap obat-obatan.e. Sindroma syok lainnya seperti emboli air ketuban, udara atau thrombus, komplikasi anastesi dan kombinasi seperti pada abortus inkompletus (hemoragik dan endotoksik dan kehamilan ektopik terganggu dan rupture uteri (hemoragikdan neurogenic) (1)

(1) Prawirohardjo, Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

4. Bagaimanakah patofisiologi kasus tersebut?Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi akaibat berkurangnya volume plasma di intravaskuler. Syok ini dapat terjadi akibat perdarahan hebat (hemoragik), trauma yang menyebabkan perpindahan cairan ke ruang tubuh non fungsional, dan dehidrasi berat oleh berbagai sebab.Secara patofisiologi syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai kondisi tidak adekuatnya transport oksigen ke jaringan atau perfusi yang diakibatkan oleh gangguan hemodinamik. Gangguan hemodinamik tersebut dapat berupa penurunan tahanan vaskuler sitemik terutama di arteri, berkurangnya darah balik, penurunan pengisian ventrikel dan sangat kecilnya curah jantung. Dengan demikian syok dapat terjadi oleh berbagai macam sebab dan dengan melalui berbagai proses. Secara umum dapat dikelompokkan kepada empat komponen yaitu masalah penurunan volume plasma intravaskuler, masalah pompa jantung, masalah pada pembuluh baik arteri, vena, arteriol, venule atupun kapiler, serta sumbatan potensi aliran baik pada jantung, sirkulasi pulmonal dan sitemik. Penurunan hebat volume plasma intravaskuler merupakan faktor utama yang menyebabkanterjadinya syok. Dengan terjadinya penurunan hebat volume intravaskuler akibat perdarahan atau dehidrasi akibat sebab lain maka darah yang balik ke jantung (venous return) juga berkurang dengan hebat, sehingga curah jantungpun menurun. Pada akhirnya ambilan oksigen di paru juga menurun dan asupan oksigen ke jaringan atau sel (perfusi) juga tidak dapat dipenuhi. Begitu juga halnya bila terjadi gangguan primer di jantung, bila otot-otot jantung melemah yang menyebabkan kontraktilitasnya tidak sempurna, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik dan curah jantungpun menurun. Pada kondisi ini meskipun volume sirkulasi cukup tetapi tidak ada tekanan yang optimal untuk memompakan darah yang dapat memenuhi kebutuhan oksigen jaringan, akibatnya perfusi juga tidak terpenuhi .Gangguan pada pembuluh dapat terjadi pada berbagai tempat, baik arteri (afterload), vena (preload), kapiler dan venula. Penurunan hebat tahanan tahanan vaskuler arteri atau arteriol akan menyebabkan tidak seimbangnya volume cairan intravaskuler dengan pembuluh tersebut sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi sangat rendah yang akhirnya juga menyebabkan tidak terpenuhianya perfusi jaringan. Peningkatan tahanan arteri juga dapat mengganggu sistim sirkulasi yang mengakibatkan menurunya ejeksi ventrikel jantung sehingga sirkulasi dan oksigenasi jaringan menjadi tidak optimal.Begitu juga bila terjadi peningkatan hebat pada tonus arteriol, yang secara langsung dapat menghambat aliran sirkulasi ke jaringan. Gangguan pada vena dengan terjadinya penurunan tahanan atau dilatasi yang berlebihan menyebabkan sistim darah balik menjadi sehingga pengisian jantung menjadi berkurang pula. Akhirnya menyebabkan volume sekuncup dan curah jantung juga menurun yang tidak mencukupi untuk oksigenasi dan perfusi ke jaringan. Ganguan pada kapiler secara langsung seperti terjadinya sumbatan atau kontriksi sistemik secara langsung menyebabkan terjadinya gangguan perfusi karena area kapiler adalah tempat terjadinya pertukaran gas antara vaskuler dengan jaringan sel-sel tubuh. (1)

(1) Jurnal Kesehatan Andalas 2013; 2 (3)

5. Bagaimana memperkirakan jumlah perdarahan (jumlah kehilangan darah)?Selama bertahun-tahun, metode yang berbeda telah digunakan untuk memperkirakan jumlah kehilangan darah. Beberapa metode kuantitatif yang dijelaskan di bawah ini, termasuk penilaian visual, metode pengukuran langsung, dan metode laboratorium berbasis pengukuran.a. Visual AssessmentMerupakan metode standar yang digunakan untuk mengestimasi jumlah kehilangan darah. Bila perdarahan menyebabkan terjadinya perubahan pada tanda vital (hipotensi) maka jumlah darah yang keluar telah mencapai 1.000 1.200 ml. Bila terjadi syok hipovolemik maka jumlah darah telah mencapai 2.000 2.500 ml.

Diadopsi dari http://cdn.lifeinthefastlane.com/wp-content/uploads/2011/06/Class-of-haemorrhagic-shock-JPEG2.jpg

b. Akumulatif darahMenggunakan bedpan dan wadah yang terstandar:metode ini digunakan oleh WHO. Dalam percobaan ini, kehilangan jumlah darah diukur dari waktu pengiriman sampai ibu dipindahkan ke perawatan postnatal. Periode ini umumnya sampai satu jam postpartum.Pada saat itu, darah yang dikumpulkan dituangkan ke dalam botol ukur standar yang disediakan oleh WHO dan volumenya diukur. Segera setelah tali pusat dijepit dan dipotong, akumulatif darah dimulai dengan melewati sebuah pispot datar di bawah bokong ibu di tempat tidur. Kesalahan dalam memperkirakan kehilangan jumlah darah timbul dari kegagalan untuk mengumpulkan atau mencatat semua darah di kain, mengabaikan darah ibu dalam plasenta, kebingungan terkait dengan pencampuran darah yang terkontaminasi dengan cairan ketuban dan urine, dan ketidakakuratan teknis.c. Metode berbasis pengukuran Laboratorium Metode hematin Alkaline / Asam metode hematin:Metode lain yang dapat dilakukan adalah pengukuran dengan metode hematin alkaline. (1)

(1) Merck. 2013. Blood Loss Measurement. Australia: PATH. Tersedia di . diakses pada [15 Juni 2014].

6. Apakah faktor risiko yang menyebabkan kasus tersebut terjadi? (jelaskan)a. Kehilangan darah1) Dapat akibat eksternal seperti melalui luka terbuka2) Perdarahan internal dapat menyebabkan syok hipovolemik jika perdarahan ini didalam thoraks, abdomen, retroperitoneal atau tungkai atas.b. Kehilangan cairan dapat disebabkan oleh hilangnya cairan secara berlebihan melalui jalur gastrointestinal, urinarius, atau kehilangan lainnya tanpa adanya penggantian yang adekuat.Kondisi klinis tertentu dan manajemen bedah yang berhubungan dengan peningkatan risiko perdarahan, seperti sebagai kehamilan ektopik, miomektomi, solusio plasenta, plasenta previa. (1)(1) Eliastham, Michael.1998.Buku Saku Penuntun Kedaruratan Medis (5ed.).Jakarta:EGC

7. Sebutkan prinsip dasar pengelolaan syok?Tujuan utama pengobatan syok ialah melakukan penanganan awal dan khusus untuk hal-hal berikut ini:a. Menstabilkan kondisi pasienb. Memperbaiki volume cairan sirkulasi darahc. Mengefisienkan sistem sirkulasi darahSetelah pasien stabil kemudian tentukan penyebab syok. Penanganan awal yang dilakukan pad syok adalah sebagai berikut :a. Prinsip pertama dalam penanganan kedaruratan medik dalam kebidana adalah ABC yang terdiri atas menjaga fungsi saluran nafas (airway),pernafasan (breathing),dan sirkulasi darah (circulation)Mintalah bantuan. Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat.b. Lakukan pemeriksaan keadaan umum ibu secara cepat dan harus dipastikan bahwa jalan napas bebas.c. Pantau tanda vital (nadi,tekanan darah,pernapasan,dan suhu tubuh)d. Jika ibu muntah, baringkan posisi ibu dalam posisi miring untuk meminimalkan resiko terjadinya aspirasi dan untuk memastikan jalan napasnya terbuka.e. Jagalah ibu tersebut tetap hangat tapi jangan terlalu panas karena akan menambah sirkulasi perifernya dan mengurangi aliran darah ke oragan vitalnya.f. Naikkan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke jantung (1)

(1) Saifudin, Abdul Bahari, dkk.. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo

8. Bagaimana pengelolaan kasus tersebut di BPM dan bagaimana pengelolaan kasus di RS? (buat tabel)PENGELOLAAN KASUS SYOK PERDARAHANTanda-tandaSyok AwalSyok Lanjut

1. Pasien sadar, tampak ketakutan 2. Nadi cepat, 110 kali/menit atau lebih3. Pernapasan cepat 30 kali/menit atau lebih 4. Pucat, kulit basah5. Tekanan darah turun, sistolik