top down
DESCRIPTION
data miningTRANSCRIPT
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Sistem Informasi, Administrasi, dan Skripsi
Sistem informasi terdiri dari dua suku kata, yaitu sistem dan informasi.
Sistem adalah serangkaian komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan. Setiap sistem memiliki karakter yang unik yang membedakan sistem
tersebut dengan sistem lainnya. Setiap komponen dalam sistem memiki kontribusi
penting bagi sistem dan hilangnya salah satu komponen dalam sistem memiliki
dampak cukup besar terhadap perilaku sistem dalam mencapai tujuannya, (Belle,
2003).
Sedangkan definisi informasi menurut Davis dalam Gaol (2008) adalah data
yang telah diproses atau diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk
penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam
tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya. Sedangkan menurut
Murdick dalam Gaol (2008), informasi terdiri atas data yang telah didapatkan,
diolah / diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk tujuan
penjelasan/penerangan, uraian, atau sebagai dasar untuk pembuatan peramalan
atau pembuatan keputusan.
Sistem informasi adalah suatu sistem yang mengumpulkan dan mengolah
data untuk menghasilkan suatu informasi yang ditujukan kepada penggunanya,
(Belle, 2003). Definisi lain dari sistem informasi menurut O’Brien dalam
Christian (2010) adalah sistem terorganisisir dan terintegrasi yang
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
9
mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data serta menyimpan, mengelola,
mengontrol dan menyampaikan informasi, yang digunakan oleh organisasi untuk
mencapai tujuannya.
Haryadi (2009) berpendapat bahwa administrasi adalah kegiatan
penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan
untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya (informasi)
kembali secara keseluruhan dan dalam satu hubungan satu sama lain. Sedangkan
skripsi adalah karya tulis mahasiswa mengenai hasil penelitian eksploratif,
deskriptif, atau eksperimental untuk melatih mahasiswa dalam menuangkan hasil
kegiatan penelitiannya secara metodologis, logis, dan sistematis ke dalam suatu
karya ilmiah tertulis, (Pedoman Proposal dan Skripsi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Airlangga, 2010).
2.2. Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasi dapat diartikan menyusun suatu sistem
informasi yang baru untuk menggantikan sistem informasi yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Menurut Belle (2003),
tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem informasi antara lain :
a. Perencanaan Sistem
Pada tahap perencanaan sistem pengembang menentukan tujuan pembuatan
sistem baru, batasan sistem baru, mengidentifikasi permasalahan utama yang
menyebabkan organisasi membutuhkan adanya sistem baru dan memeriksa
solusi yang mungkin atas permasalahan tersebut.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
10
b. Analisis Sistem
Pada tahap analisis sistem pengembang mengidentifikasi spesifikasi kebutuhan
sistem dari pengguna dan mengembangkan konsep penyelesaian permasalahan.
c. Perancangan Sistem
Pada tahap perancangan sistem pengembang membuat suatu rancangan
berdasarkan spesifikasi kebutuhan sistem dari pengguna yang diperoleh pada
tahap analisis.
d. Pembangunan Sistem
Pada tahap pembangunan sistem pengembang membangun sistem dengan
melakukan penerjemahan rancangan sistem yang dibuat pada tahap
perancangan ke dalam bentuk kode program.
e. Implementasi Sistem
Pada tahap implementasi sistem pengembang melakukan instalasi sistem baru
pada lingkungan pengguna, serta memberikan pelatihan pengguna mengenai
penggunaan sistem baru.
f. Pemeliharaan Sistem
Pada tahap pemeliharaan sistem pengembang melakukan permeliharaan sistem
yaitu dengan memperbaiki sistem jika terdapat fitur sistem yang mengalami
error.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
11
2.3. Metode pengembangan sistem informasi
Menurut Sommerville dalam Booch (1994), metode pengembangan sistem
informasi terbagi atas 3 jenis metode yaitu :
a. Top-down structured design
Metode top-down structured design menerapkan algorithmic decomposistion
dalam penanganan masalah kompleksitas dalam pengembangan suatu sistem.
Algorithmic decomposistion fokus pada urutan atau prosedur sistem sehingga
kurang mendukung adanya perubahan dalam sistem, namun sebagian besar
sistem dan perangkat lunak telah dikembangkan dengan metode
perngembangan ini.
b. Data-driven design
Dalam metode data-driven design struktur sistem yang akan dikembangkan
berasal dari pemetaan sistem input dan output. Seperti metode terstruktur,
metode ini telah cukup banyak diterapkan oleh para pengembang, seperti pada
pengembangan sistem informasi manajemen yang melibatkan hubungan secara
langsung antara input dengan output pada sistem.
c. Object-oriented analysis and design
Metode object-oriented analysis and design menerapkan object-oriented
decomposistion dalam penanganan masalah kompleksitas dalam
pengembangan suatu sistem. Object-oriented decomposistion fokus pada
subjek dan operasi yang ditangani oleh subjek. Metode ini memodelkan sistem
sebagai kumpulan dari objek dimana objek itu sendiri merupakan bentuk
instance dari kelas dan kelas tersebut merupakan bagian dari hirarki kelas.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
12
2.4. Metode Berorientasi Objek
2.4.1. Istilah-istilah penting dalam metode berorientasi objek
Menurut Booch (1994), terdapat tiga istilah penting yang melekat dalam
pengembangan metode berorientasi objek, yaitu :
a. Object-oriented analysis (OOA)
Object-oriented analysis adalah salah satu metode analisis yang
mengidentifikasi kebutuhan sistem dari perspektif kelas dan objek yang
ditemukan dalam pendefinisian masalah. Sedangkan menurut Nugroho (2005),
Object-oriented analysis adalah tahapan perangkat lunak dengan menentukan
spesifikasi sistem.
b. Object-oriented design (OOD)
Object-oriented design adalah salah satu metode perancangan yang meliputi
proses object-oriented decomposition dan bentuk notasi yang menggambarkan
struktur dari kelas dan objek serta rancangan arsitektur dari tiap modul dan
proses dalam sistem. Contoh bentuk notasi adalah Unified Modelling Language
(UML).
c. Object-oriented programming (OOP)
Object-oriented programming adalah salah satu metode implementasi dimana
setiap program diorganisasikan sebagai kumpulan dari objek dimana setiap
objek merupakan bentuk instance dari kelas dan kelas kelas tersebut
merupakan bagian dari hirarki kelas yang disatukan melaui hubungan
inheritance atau pewarisan.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
13
2.4.2. Kelas dan objek
Kelas adalah sekumpulan objek yang berbagi struktur dan perilaku yang
sama. Objek adalah bentuk instance dari kelas. Setiap objek memiliki suatu
kondisi, perilaku dan identitas yang unik. Objek yang memiliki kemiripan dalam
perilaku didefinisikan dalam kelas yang sama (Booch,1994).
2.4.3. Elemen-elemen penting dalam metode berorientasi objek
Menurut Booch (1994), terdapat empat istilah penting yang melekat dalam
pengembangan metode berorientasi objek, yaitu :
a. Abstraction
Abstraction menggambarkan karakteristik penting dari suatu objek yang
membedakannya dengan objek lainnya serta dengan tegas memberikan batas-
batas konseptual yang relative dengan perspektif pembaca.
b. Encapsulation
Encapsulation adalah proses pengelompokkan elemen-elemen dalam proses
abstraksi yang membentuk struktur dan perilaku objek. Sedangkan menurut
Nugroho (2005), encapsulation merupakan penggabungan potongan-potongan
informasi dan perilaku-perilaku spesifik yang bekerja pada informasi tersebut
kemudian mengemasnya menjadi sesuatu yang disebut sebagai objek.
c. Modularity
Modularity adalah properti dari sistem yang telah didekomposisi menjadi
serangkaian kohesif dan kumpulan modul.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
14
d. Hierarchy
Hierarchy adalah suatu pemeringkatan atau pengurutan dari abstraksi.
2.5. Unified Modeling Language (UML)
UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti sebagai
bahasa pemodelan standar. Dalam pembuatan model menggunakan konsep UML
terdapat beberapa aturan yang harus diikuti seperti bagaimana membuat elemen-
elemen dalam model saling berhubungan harus mengikuti standar yang ada
(Widodo dkk, 2011). Widodo dkk (2011) mengatakan bahwa UML diaplikasikan
untuk beberapa tujuan tertentu, antara lain :
a. Merancang perangkat lunak.
b. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
c. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisis dan mencari apa yang
dibutuhkan sistem.
d. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
UML menyediakan beberapa diagram sebagai model seperti use case
diagram, class diagram, activity diagram, sequence diagram, deployment
diagram, dan lain sebagainya.
2.5.1. Use Case Diagram
Use case diagram adalah diagram yang memperlihatkan himpunan use-case
dan actor yang menampilkan spesifikasi fungsional untuk mengorganisasikan dan
memodelkan perilaku sistem dan aksi yang menangkap seluruh kebutuhan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
15
pengguna (Nugroho, 2005). Berikut adalah objek yang ada dalam use case
diagram :
a. Actor
Actor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang
sedang dikembangkan. Actor dapat berupa sebuah perangkat keras/komputer,
orang maupun obyek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukan
oleh actor adalah memberikan informasi pada sistem dan/atau memerintahkan
sistem untuk melakukan sesuatu. Actor disimbolkan dengan Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Actor
b. Use Case
Use case adalah peringkat tertinggi dari fungsionalitas yang dimiliki oleh
sistem. Use case menggambarkan bagaimana actor akan menggunakan atau
memanfaatkan sistem. Use case disimbolkan dengan Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Use Case
c. Asociation Relationship
Asociation Relationship adalah relasi yang terjadi antara actor dengan use case
yang berupa asosiasi, yang digambarkan dengan garis lurus dengan panah di
salah satu ujungnya. Asosiation Relationship disimbolkan dengan Gambar 2.3.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
16
Gambar 2.3. Asociation Relationship
d. Include Relationship
Include relationship adalah relasi cakupan yang memungkinkan suatu use-case
menggunakan fungsionalitas yang disediakan use-case lain. Include
relationship disimbolkan dengan Gambar 2.4
Gambar 2.4 Include Relationship
e. Extends Relationship
Extend Relationship adalah relasi yang memungkinkan use case dapat
memperluas fungsionalitas yang disediakan use case lain. Extend relationship
disimbolkan dengan Gambar 2.5.
Gambar 2.5. Extend Relationship
f. Generalisation
Generalisation adalah relasi yang digunakan untuk memperlihatkan bahwa
beberapa actor atau use case memiliki sesuatu yang bersifat umum. Dengan
cara ini akan mengelompokkan sifat umum dari beberapa actor atau use case
Use-Case Use-Case 1
<<include>>
UseCase1UseCase
<<extend>>
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
17
menjadi actor atau use case tunggal yang dapat mewariskan sifat umumnya
kepada yang lain. Generalisation disimbolkan dengan Gambar 2.6.
Gambar 2.6. Generalisation
2.5.2 Activity diagram
Menurut Nugroho (2005), activity diagram adalah suatu cara untuk
memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case. Diagram ini secara
esensial mirip dengan diagram alir (flowchart), memperlihatkan kendali aliran
kendali dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya. Berikut adalah elemen yang ada
pada activity diagram :
a. Activity State
Activity State adalah suatu aktivitas yang terjadi dalam sistem. Activity State
juga berperan dalam menggambarkan langkah-langkah dalam aliran kerja.
Activity state disimbolkan dengan Gambar 2.7.
Gambar 2.7. Activity State
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
18
b. Start State
Start State menggambarkan awal dimulainya suatu aliran kerja sistem sehingga
dalam pembuatan suatu activity diagram. Start state disimbolkan dengan
Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Start State
c. End State
End State adalah penanda berakhirnya aliran kerja sistem sehingga dalam
pembuatan suatu activity diagram. End state disimbolkan dengan Gambar 2.9.
Gambar 2.9. End State
d. State Transition
State Transition memperlihatkan lintasan dari satu aksi atau aktifitas ke aksi
atau aktifitas berikutnya. State transition disimbolkan dengan Gambar 2.10.
Gambar 2.10. State Transition
e. Decision
Decision memperlihatkan dimana keputusan perlu diambil selama terjadi
aliran-aliran kerja. Decision disimbolkan dengan Gambar 2.11.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
19
Gambar 2.11. Decision
f. Fork
Fork adalah fasilitas yang membagi aliran kerja tunggal menjadi dua atau lebih
aliran kerja. Fork digambarkan berupa sebuah bar dengan satu masukan transisi
dan dua atau lebih transisi keluaran. Fork disimbolkan dengan Gambar 2.12.
Gambar 2.12. Fork
g. Join
Join menggambarkan sinkronisasi dari dua atau lebih aliran kendali yang
konkuren. Join mungkin memiliki satu atau lebih transisi yang masuk dan
memiliki satu aliran keluar. Join disimbolkan dengan Gambar 2.13.
Gambar 2.13. Join
h. Swimlane
Swimlane memperlihatkan siapa yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
tugas-tugas tertentu pada activity diagram. Swimlane disimbolkan dengan
Gambar 2.14.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
20
Gambar 2.14. Swimlane
2.5.3 Class diagram
Menurut Nugroho (2005), Class diagram dapat memperlihatkan himpunan
kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi. Selain
itu, diagram ini juga dibuat untuk melihat melihat hubungan antar kelas. Berikut
adalah beberapa unsur dalam class diagram :
a. Stereotype kelas
Stereotype kelas adalah mekanisme yang digunakan unutk menggolongkan
kelas-kelas (Nugroho, 2005). Berikut adalah beberapa unsur stereotype kelas :
1. Boundary class
Boundary class adalah kelas-kelas yang berada pada batasan antara sistem
dengan lingkungan. Kelas-kelas ini mencakup form-form, laporan-laporan,
antarmuka-antarmuka ke perangkat-perangkat keras seperti printer atau
scanner, serta antarmuka ke sistem yang lain. Boundary class disimbolkan
dengan Gambar 2.15.
Gambar 2.15. Boundary Class
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
21
2. Control Class
Control class merupakan kelas yang bertanggung jawab untuk
mengkordinasi upaya-upaya yang dilakukan kelas-kelas lainnya. Kelas ini
bersifat optional, kelas ini digunakan untuk mengendalikan urutan-urutan
event yang mengalir pada use-case. Control class disimbolkan dengan
Gambar 2.16.
Gambar 2.16. Control Class
3. Entity Class
Entity Class adalah kelas yang memelihara informasi-informasi yang akan
disimpan oleh sistem ke dalam tempat penyimpanan. Entity class
disimbolkan dengan Gambar 2.17.
Gambar 2.17. Entity Class
b. Atribut dan operasi
Atribut adalah informasi-informasi yang berkaitan dengan suatu kelas.
Sedangkan operasi merupakan perilaku yang berhubungan dengan suatu kelas
(Nugroho, 2005). Atribut dan operasi dapat memiliki salah satu sifat berikut :
1. Private
Atribut atau operasi yang bersifat private tersembunyi dari kelas-kelas lain
sehingga kelas-kelas lain tidak dapat mengakses dan memanfaatkannya.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
22
Atribut atau operasi yang bersifat private, pada notasinya tedapat gambar
gembok.
2. Protected
Atribut atau operasi yang bersifat protected hanya dapat diakses oleh
anggota kelas yang bersangkutan serta kelas-kelas lain yang menjadi
turunannya dalam hierarki pewarisan (inheritance). Atribut atau operasi
yang bersifat protected, pada notasinya tedapat gambar kunci.
3. Public
Atribut atau operasi yang bersifat public tampak bagi semua kelas sehingga
dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua kelas yang ada.dapat dipanggil
oleh siapa saja.
c. Relasi antar Class
1. Assosiation Relationship
Assosiation relationship adalah koneksi semantik antara suatu kelas dengan
kelas yang lainnya (Nugroho, 2005). Bentuk notasinya digambarkan dengan
garis lurus yang menghubungkan antar kelas.
2. Dependency
Dependency merupakan relasi dimana suatu kelas menggunakan atau
memiliki pengetahuan terhadap kelas lainnya (Widodo, 2011). Bentuk
notasinya digambarkan dengan garis panah putus-putus dengan ujung panah
terbuka yang menghubungkan antar kelas.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
23
3. Agregasi
Agregasi merupakan bentuk yang lebih kuat dari asosiasi. Agregasi adalah
relasi antara suatu keseluruhan ke bagian-bagiannya (Nugroho, 2005).
Bentuk notasinya digambarkan dengan garis panah dengan ujung panah
terbuka yang menghubungkan kelas keseluruhan (ditandai dengan tanda
intan atau diamond ) dengan kelas-kelas bagiannya.
4. Realizes Relationship
Realizes relationship digunakan untuk memperlihatkan relasi antara suatu
kelas dengan interface-nya, antara paket dengan interface-nya, antara
komponen dengan interface-nya, atau antara use case dengan realisasi use
case yang bersangkutan (Nugroho, 2005). Bentuk notasinya digambarkan
dengan garis panah putus-putus dengan ujung panah tertutup yang
menghubungkan antar kelas.
5. Generalisasi
Generalisasi diperlukan untuk memperlihatkan relasi atau hubungan
pewarisan antar unsur dalam diagram kelas (Nugroho, 2005). Bentuk
notasinya digambarkan dengan garis panah dengan ujung panah tertutup
yang mengubungkan kelas induk dengan kelas-kelas turunannya.
d. Multiplisitas relasi
Multiplisitas memberi petunjuk tentang banyaknya instansiasi suatu kelas
berhubungan dengan satu instansiasi kelas yang lain pada suatu waktu tertentu
(Nugroho, 2005). Notasi multiplisitas relasi dapat dilihat pada Tabel 2.1.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
24
Tabel 2.1. Notasi Multiplisitas Relasi
Multiplitas Arti
* Banyak
0 Nol
1 Satu
0..* Nol atau banyak
1..* Satu atau banyak
0..1 Nol atau satu
1..1 Hanya satu
2.5.4 Sequence diagram
Sequence diagram memperlihatkan event-event yang berurutan sepanjang
berjalannya waktu. Setiap sequence diagram menggambarkan aliran-aliran pada
suatu use case. Diagram ini dapat dibaca dengan melihat pada objek-objek dan
pesan-pesan yang tergambar dalam diagram. Pesan-pesan diagambarkan diantara
garis hidup yang dimiliki dua objek untuk memperlihatkan bagaimana objek-
objek itu saling berkomunikasi (Nugroho, 2005). Berikut adalah beberapa elemen
yang ada pada sequence diagram :
a. Object
Object dalam diagram ini diambil dari class-class dalam class diagram. Notasi
object disimbolkan dengan Gambar 2.18.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
25
Gambar 2.18. Object
b. Object Message
Object Message menggambarkan pesan antara dua objek. Bentuk notasinya
digambarkan dalam bentuk panah dengan ujung terbuka yang menhubungkan
objek satu dengan objek lain.
c. Message to Self
Message to Self menggambarkan pesan yang menuju objek itu sendiri. Bentuk
notasinya digambarkan dalam bentuk panah dengan ujung terbuka yang
menhubungkan objek satu dengan objek itu sendiri.
2.5.5 Component diagram
Component diagram memperlihatkan organisasi serta kebergantungan
sistem pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini
berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke
dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka (interfaces), serta
kolaborasi-kolaborasi (Nugroho, 2005). Berikut adalah elemen yang ada pada
component diagram :
a. Component
Component adalah modul fisik kode. Component menggambarkan modul
perangkat lunak dengan antarmuka. Notasi component digambarkan pada
Gambar 2.19.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
26
Gambar 2.19 : Component
b. Dependency
Hanya ada satu jenis relasi antar komponen, yaitu dependency, yang
menggambarkan bahwa suatu komponen bergantung pada komponen (atau
komponen-komponen lainnya). Notasi dependency digambarkan sebagai tanda
panah dengan garis putus-putus. Notasi dependency digambarkan pada Gambar
2.20.
Gambar 2.20 : Dependency
2.6. Evaluasi Rancangan
Perangkat lunak yang baik adalah hasil desain yang baik berdasarkan
requirements yang baik. Requirements yang berkualitas merupakan hasil dari
komunikasi yang efektif dan kerjasama antara pengembang dan pengguna
(Wiegers, 2010). Salah satu penentu kualitas perangkat lunak adalah validasi dari
kepuasan pengguna untuk memenuhi kebutuhan. Untuk mengetahui tingkat
kepuasan pengguna dapat digunakan metode wawancara atau komunikasi.
Komunikasi digunakan untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan
pengguna. Dimana dalam proses komunikasi tersebut pengguna dapat
memberikan masukan dan saran guna pengembangan sistem yang lebih baik,
Component
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA
27
sehingga dari metode komunikasi diperoleh gambaran yang rinci (Nugroho,
2005).
2.7. Prototipe
Prototipe adalah usaha untuk mewujudkan segala aspek dari konten
perangkat lunak. Aspek lain dari prototipe meliputi : current state of the art,
requirements, dan content (Arent dkk, 2007). Menurut wiegers (2010), terdapat
tiga tujuan utama dari prototipe yaitu memperjelas dan melengkapi kebutuhan,
mencari desain alterrnatif untuk perangkat lunak, dan sebagai cikal bakal produk
yang berkembang sehingga menjadi ultimate product. Wiegers (2010)
mengklasifikasikan prototype menjadi beberapa jenis antara lain :
1. Horizontal prototypes
Horizontal prototypes merupakan prototipe yang menggambarkan perilaku
sistem. Prototipe jenis ini disebut horisontal karena tidak menjelaskan ke dalam
semua lapisan arsitektur atau ke rincian sistem melainkan menggambarkan
antarmuka pengguna. Horisontal prototipe dapat menunjukkan pilihan
fungsional pengguna yang tersedia, tampilan dari antarmuka pengguna (warna,
tata letak, grafis, kontrol), dan arsitektur informasi (struktur navigasi).
2. Vertical prototypes
Vertical prototypes disebut juga sebagai prototipe struktural, prototype jenis ini
bekerja seperti sistem nyata karena menyentuh pada semua tingkat
implementasi sistem. Vertical prototypes bertujuan untuk mengetahui tentang
optimalisasi algoritma, mengevaluasi skema database.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN ... RENDRA BOMANTARA