tmj

9
Evaluasi dan managemen dari gangguan oklusal pada pasien dengan gangguan temporomandibular : laporan dari dua kasus Gangguan oklusal menjadi salah satu faktor dalam gangguan temporomandibular. Gangguan pada oklusal memiliki hubungan yang kuat pada ketidakstabilan pada sendi temporomandibular. Evaluasi secara digital harus dilakukan untuk menghilangkan kontak prematur, membangun oklusi yang baik dan oklusi yang fungsional. T-scan adalah teknologi yang berbasis sensor jaringan dan sistem oklusal yang akurat dan lebih mudah untuk menghitung waktu dan gaya oklusi. Dua laporan kasus berikut menjelaskan langkah- langkah yang dalam koreksi disfungsi nyeri myofacial kronis dan prematur oklusi dengan gangguan sisi balancing, yang sangat merusak struktur sendi dan gigi karena jumlah dan arah gaya yang dihasilkan pada temporomandibular pasien. Pendahuluan Bagian besar orang di seluruh dunia mengalami gangguan temporomandibular (TMD). TMD adalah gangguan pada temporomandibular yang ditandai gelaja seperti nyeri dan clicking yang berhubungan dengan rasa sakit di otot – otot pengunyahan dan pembukaan mulut yang terbatas. Terapi sangat penting bagi pasien, bukan hanya untuk tujuan estetik, tetapi juga untuk tujuan fungsional dan rasa nyaman pada pasien.TMD merukana gangguan multifaktoral yang memiliki hubungan positif dengan gangguan oklusal yang menyebabkan ketidakstabilan ortopedi pada

Upload: diana

Post on 09-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

cgn

TRANSCRIPT

Evaluasi dan managemen dari gangguan oklusal pada pasien dengan gangguan temporomandibular : laporan dari dua kasusGangguan oklusal menjadi salah satu faktor dalam gangguan temporomandibular. Gangguan pada oklusal memiliki hubungan yang kuat pada ketidakstabilan pada sendi temporomandibular. Evaluasi secara digital harus dilakukan untuk menghilangkan kontak prematur, membangun oklusi yang baik dan oklusi yang fungsional. T-scan adalah teknologi yang berbasis sensor jaringan dan sistem oklusal yang akurat dan lebih mudah untuk menghitung waktu dan gaya oklusi. Dua laporan kasus berikut menjelaskan langkah-langkah yang dalam koreksi disfungsi nyeri myofacial kronis dan prematur oklusi dengan gangguan sisi balancing, yang sangat merusak struktur sendi dan gigi karena jumlah dan arah gaya yang dihasilkan pada temporomandibular pasien.PendahuluanBagian besar orang di seluruh dunia mengalami gangguan temporomandibular (TMD). TMD adalah gangguan pada temporomandibular yang ditandai gelaja seperti nyeri dan clicking yang berhubungan dengan rasa sakit di otot otot pengunyahan dan pembukaan mulut yang terbatas. Terapi sangat penting bagi pasien, bukan hanya untuk tujuan estetik, tetapi juga untuk tujuan fungsional dan rasa nyaman pada pasien.TMD merukana gangguan multifaktoral yang memiliki hubungan positif dengan gangguan oklusal yang menyebabkan ketidakstabilan ortopedi pada temporomandibular dan hiperaktif dari otot-otot pengunyahan menyebabkan TMD. T-scan digunakan untuk merekam kontak gigi dalam tiga dimensi pada saat pasien menggigit dan menggerakkan gigi ke samping atau depan. Data rekaman ditinjau setiap 0,01 detik selama 3-10 detik. TEK-scan III menampilkan informasi pada pola oklusal, termasuk kuantitas dari kekuatan dan urutan kontak gigi. Makalah ini berfokus pada evaluasi digital dari ketidakstabilan oklusal antara TMD dan juga berfungsi untuk menegakkan pada diagnosis dan pengobatan untuk pasien dengan tanda dan gejala TMD.

LAPORAN KASUSLaporan Kasus 1Pasien berusia 31 tahun mengunjungi bagian penyakit mulut dan radiologi, dengan keluhan nyeri dan clicking pada TMJ region kanan sejak 1 tahun lalu. Dalam anamnesa diketahui bahwa pasien pernah mencabut gigi belakang kanan bawah 3 tahun yang lalu. Pemeriksaan klinis diketahui bahwa terdapat nyeri pada sisi kanan dari otot masseter dan temporalis pada saat dipalpasi. Skala analog visual nyeri(VAS) tercatat skor 8; pembukaan mulut normal. Suara klik terdapat di sisi kana TMJ. Pemeriksaan dengan orthopantomogram (OPG) yang dilakukan menunjukkan tidak ada patologi terkait dengan TMJ. Berdasarkan pemeriksaan klinis dan OPG, diagnosis penyakit yang ditemukan adalah nyeri myofacial otot masseter dan otot temporalis pada sisi kanan. Pasien melakukan evaluasi oklusal digital menggunakan T-scan III.Evaluasi digital menunjukkan kekuatan dari distribusi, pada sebelah kanan gaya distribusi sebesar 42% dan sebelah kiri 52%, kontak premature terlihat pada gigi 26, 12. Koreksi oklusal (grinding selektif) dilakukan karena terdapat kontak premature pada gigi 26, 12 dan setelah dilakukan selektif grinding gaya distribusi pada sisi kanan menjadi 49,6% dan pada sisi kiri sebesar. Pasien diberikan instruksi pasca perawatan, yaitu untuk mengkonsumsi diet lunak selama 1 minggu, menahan rahang ketika menguap dan makan, serta tidak membuka mulut terlalu lebar. Pasien control setelah 5 hari, 1 bulan dan 3 bulan. Keberhasilan perawatan terlihat setelah 3 bulan, rsaa sakit pada TMJ berkurang sebanyak 90% dengan skor VAS 1.

Laporan Kasus 2Seorang pasien laki-laki berusia 29 tahun mengunjungi bagian penyakit mulut dan radiologi dengan keluhan nyeri dan clicking di wilayah TMJ sejak 6 bulan terakhir. Dari hari anamnesa diketahui bahwa pasien sering mengatupkan gigi nya secara keras (clenching) pada saat tegang dang stress). Pemeriksaan TMJ menunjukkan rasa sakit dan bunyi klik pada saat membuka mulut di TMJ kiri dan kesulitan dalam menutup mulut, dengan skor VAS 8. Berdasarkan pemeriksaan klinis dan OPG ditemukan diagnosis perpindahan disc anterior tanpa reduksi. Pasien melakukan Evaluasi oklusal digital menggunakan T-scan III.Evaluasi digital mengunjukkan kekuatan distribusi, dengan distribusi kekuatan sebelah kiri 58% dan kanan 32% dan kontak prematur terlihat di gigi 16, 17, 26. Koreksi oklusal (selektif grinding) dilakukan sehubungan adanya kontak premature pada gigi16, 17, 26. Setelah koreksi oklusal, Kekuatan sisi kanan menjadi 48,2% dan 51,8% di sisi kiri. Pasien diberikan instruksi pasca perawatan, yaitu untuk mengkonsumsi diet lunak selama 1 minggu, menahan rahang ketika menguap dan makan, serta tidak membuka mulut terlalu lebar. Pasien control setelah 5 hari, 1 bulan dan 3 bulan. Keberhasilan perawatan terlihat setelah 3 bulan, rsaa sakit pada TMJ berkurang sebanyak 75% dengan skor VAS 2.

PembahasanSecara umum dalam praktek kedokteran gigi, perawatan TMD adalah dengan perawatan sendiri, membimbing pasien untuk menghilangkan kebiasaan oral seperti mengatupkan gigi dengan kuat, mengunyah permen karet dan memberikan informasi mengenai perawatan rahang yang berhubungan dengan aktivitas sehari hari.Terapi fisik dapat dilakukan dengan menggunakan modalitas pasif seperti terapi panas dan dingin, terapi laser, dan stimulasi saraf listrik. Latihan gerakan rahang dan terapi postur dengan peregangan pasif dan latihan umum disarankan. Oleh karena tidak ada panduan spesifik dalam pilihan dan waktu yang tepat untuk memulai perawatan, maka terjadi kesuliatan dalam melakukan prosedur yang tepat. Terapi alat intra-oral seperti splints dapat digunakan tetapi jangka panjang penggunakan splint dapat beresiko pada perubahan oklusi yang permanen. Penggunaan alat ini memerlukan control secara berkala dan harus disesuaikan dengan perubahan postur mandibula atau fungsi otot. Pengguanaan alat ini secara teknis sulit dilakukan.perawatan dengan menggunakan farmakoterapi, yaitu analgesic ringan, analgesik non-steroid anti-inflamasi, anti ansietas, antidepresan, dan relaksan otot adalah obat-obat yang digunakan dalam terapi untuk mengurangi dan mengendalikan rasa sakit. Adanya efek yang merugikan dari semua obat di atas pada maka sebaiknya digunakan dalam jangka waktu pendek atau penggunaan intermiten. COX-2 inhibitor seperti rofecoxib dapat digunakan sebagai alternatif untuk obat analgesic non-steroid anti inflamasi, tetapi terdapat pengaruh pada kardiovaskular. Benzodiazepin dengan efek jangka panjang, amitriptyline, clonazepam dan trisiklik antidepresan,digunakan dalam mengelola nyeri orofacial kronis. Kedua obat tersebut memiliki efek samping seperti mulut kering, sedasi, dan disphoria. Oleh sebab itu dokter gigi harus memfasilitasi evalasi perawatan dan produk yang dapat digunakan untuk terapi TMD.Terdapat hubungan yang kuat antara gangguan oklusal dan TMD, sehingga tugas klinisi untuk mendeteksi jenis parameter oklusal sangat berhubungan dengan TMD. Metode evaluasi oklusal konvensional dapat menggunakan kertas artikulasi atau jejak pada lilin. Kerugian dari metode konvensional yaitu hasil yang didapatkan secara dua dimensi dan tidak dapat mengukur kekuatan oklusal. Oleh karena itu, analisis digital memberikan tambahan informasi tentang pola oklusal, , termasuk kuantitas kekuatan, urutan kontak oklusi, dan waktu oklusal-dioklusal.Oklusi dianggap memainkan peranan penting pada TMD. Beban berlebihan pada sistem pengunyahan karena ketidakstabilan oklusal akhirnya menimbulkan kerusakan temporomandibular. Pemahaman yang benar mengenai oklusi dinamis sangat penting untuk pebandingan dan parameter oklusal yang patologis. Digital oklusi oleh T-scan menyediakan informasi untuk mengevaluasi kekuatan oklusi dan kuantitatif kontak oklusal. Diantara gangguan oklusal yang evaluasi, gangguan pada sisi balancing sangat signifikan hubungannya dengan TMD. Gangguan pada sisi balancing akan sangat merusak sendi dan struktur gigi karena jumlah kekuatan dan arah gaya yang bervariasi.Dokter sebaiknya fokus pada identifikasi dan mengoreksi gaya fungsional dan parafungsional yang merusak. Komponen oklusal yang berhubungan dengan TMD harus dievaluasi dan dikoreksi dengan hati-hati mengevaluasi sehingga membantu dalam pencegahan, diagnosis dan pengobatan TMD.Pasien dengan sindrom disfungsi nyeri myofacial dimana terdapat perubahan oklusal dengan enameloplasty menunjukkan perubahan gaya yang sedikit pada tekanan ligamen periodontal. Pengurangan durasi tekanan tidak akan membuat aktivitas otot masseter dan temporalis, sehingga efisiensi relaksasi otot lebih fungsional relaksasi otot.Pada pasien dengan perpindahan anterior disk tanpa reduksi memiliki insiden kontak premature yang lebih tinggi sehingga mengakibatkan perpindahan kondilus, yang mana akan menyebabkan gesekan dan tekanan intra-artikular pada TMJ dan mengakibatkan perubahan struktur TMJ. Oleh karena itu, perhatian khusus harus ditunjukkan untuk mendeteksi dan mengoreksi kerusakan yang disebabkan untuk komponen sistem pengunyahan dengan kekuatan fungsional atau parafungsional berlebihan.gangguan balancing dengan halangan pada kontak gigi berhubungankuat dengan TMD.

Gejala subjektif : sakit, bunyi clicking, dan keterbatasan dalam membuka dan menutup mulutProtokol manajemen pasien TMD

Menghilangkan kebiasaan buruk

Diagnosis dari TMD berdasarkan kriteria RDC/TMD

OPG, memeriksa kerusakan tulang

Evaluasi T-scan untuk memeriksa gangguan oklusi

Pengasahan secara selektif pada premature kontak

Instruksi pasca perawatan

Control setelah 5 hari, 1 bulan, 3 bulan

KesimpulanSubyek dari nyeri dan disfungsi TMJ sangat kompleks. Tanda dan gejala dapat secara spessifik atau non-spesifik. Penyebab myogenic selaras dengan gangguan artikular pada pasien TMD. Evaluasi oklusi dinamis dengan T-scan menunjukkan bahwa waktu oklusi dan waktu disoklusi pada pasien TMD lebih ama dibandingkan dengan TMJ normal. Metode digital menunjukkan hasil lebih tepat dibandingkan dengan metode konvensional untuk evaluasi oklusi. Oleh karena itu, dianjurkan untuk semua dokter gigimelakukan pemeriksaan dengan T-scan, serta diikuti oleh farmakoterapi dan oklusal splints. Tindak lanjut yang dijadwalkan secara berkesinambungan pada pasien TMD diperlukan untuk memantau dan memperkenalkan koreksi yang diperlukan untuk periode selanjutnya.