tk 1-2

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan kota-kota di dunia, pada umumnya banyak dibentuk berdasarkan warisan sejarah masa sebelumnya. Dalam kajian tentang masalah perkotaan, beberapa aspek yang memainkan peran penting dalam perkembangan sebuah kota adalah keadaan demografi, geografis, budaya, agama, teknologi, organisasi, dan lingkungan. Kota Liverpool merupakan kota yang terletak di bagian barat laut Inggris. Letak dari kota Liverpool yang sangat strategis ini menjadikan kota Liverpool berkembang menjadi sebuah kota pelabuhan (pusat perdagangan) terbesar kedua di Inggris setelah kota London sampai dengan pertengahan abad ke-20. Akibat dari kondisi keamaan dunia yang memanas (akibat perang dunia pertama dan kedua) dan munculnya masalah-masalah sosial yang kompleks di kota Liverpool, akhirnya kota Liverpool tumbuh sebagai kota budaya yang dimulai sekitar tahun 1980-an. Pertumbuhan kota Liverpool sebagai kota budaya ini diawali dengan dibukanya Museum Maritim Merseyside pada tahun 1980. Selain itu perkembangan kota Liverpool sebagai kota 1

Upload: della-ananto-kusumo

Post on 26-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

gvgjb uuhn ubnini

TRANSCRIPT

Page 1: TK 1-2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan kota-kota di dunia, pada umumnya banyak dibentuk

berdasarkan warisan sejarah masa sebelumnya. Dalam kajian tentang masalah

perkotaan, beberapa aspek yang memainkan peran penting dalam perkembangan

sebuah kota adalah keadaan demografi, geografis, budaya, agama, teknologi,

organisasi, dan lingkungan.

Kota Liverpool merupakan kota yang terletak di bagian barat laut Inggris.

Letak dari kota Liverpool yang sangat strategis ini menjadikan kota Liverpool

berkembang menjadi sebuah kota pelabuhan (pusat perdagangan) terbesar kedua

di Inggris setelah kota London sampai dengan pertengahan abad ke-20.

Akibat dari kondisi keamaan dunia yang memanas (akibat perang dunia

pertama dan kedua) dan munculnya masalah-masalah sosial yang kompleks di

kota Liverpool, akhirnya kota Liverpool tumbuh sebagai kota budaya yang

dimulai sekitar tahun 1980-an. Pertumbuhan kota Liverpool sebagai kota budaya

ini diawali dengan dibukanya Museum Maritim Merseyside pada tahun 1980.

Selain itu perkembangan kota Liverpool sebagai kota budaya juga didukung

dengan karakteristik-karakteristik kota Liverpool yang sangat menarik dan sejarah

dari kota Liverpool itu sendiri.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk membahas dan atau

mengetahui perkembangan kota Liverpool sejak abad ke-13, yang berkembang

sebagai kota pelabuhan (pusat perdagangan) terbesar kedua setelah kota London

dan perubahannya secara signifikan menjadi kota budaya pada pertengahan abad

ke-20.

1

Page 2: TK 1-2

1.2. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah

metode studi literatur. Data-data (sejarah perkembangan kota) dalam penulisan

makalah ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari literatur dan berbagai

sumber lainnya, seperti internet.

Data-data (sejarah perkembangan kota) yang terkumpul kemudian

dikorelasikan dengan teori-teori perkembangan kota yang diperoleh dari literatur

yang ada.

1.3. Pilihan Kota dan Perkembangannya

Kota yang akan dibahas dalam makalah ini adalah kota Liverpool.

Liverpool adalah sebuah kota di bagian Barat Laut Inggris, terletak di sebelah

tebing Timur Muara Sungai Mersey, Liverpool sendiri merupakan bagian dari

kawasan Merseyside.

Perkembangan kota Liverpool setelah tahun 1980 hingga sekarang, kota

Liverpool berkembang menjadi kota Pusat Kebudayaan di Inggris bahkan di

seluruh dunia. Semua ini berawal dari adanya pemulihan (pembangunan) kembali

kota Liverpool setelah mengalami permasalahan sosial pada tahun 1980-an yang

sangat berdampak pada perekonomian, dengan membuka Museum Maritim

Merseyside pada tahun 1980 yang menjadi daya tarik turis dari mancanegara

untuk datang sehingga diharapkan dapat memulihkan perekonomian kota

Liverpool.

Selain membuka Museum Maritim Merseyside, guna memulihkan

perekonomian dibuka pula pusat-pusat kebudayaan lainnya. Dan puncak dari

perkembangan kota Liverpool sebagai pusat kebudayaan adalah pada tahun 2003

terpilih sebagai Ibukota Budaya Eropa tahun 2008.

2

Page 3: TK 1-2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tinjauan Teori

Berkembangnya suatu kota dapat disebabkan oleh 3 hal, antara lain :

1. Kota berkembang sebagai akibat pusat kegiatan agama

penduduknya.

2. Kota berkembang sebagai akibat pusat permukiman,

3. Kota berkembang sebagai akibat pusat perdagangan.

2.1.11 Kota Sebagai Pusat Agama

Perkembangan kota yang disebabkan oleh kegiatan keagamaan

penduduknya berjalan seiring dengan pengaruh perkembangan pemeluk agama di

kota tersebut.

Kota seperti ini pada umumnya memiliki tingkat kerentanan yang cukup

besar atau memilik potensi menjadi kota nekropolis (kota yang menuju kematian

atau kehancuran). Hal itu dapat terjadi apabila kota tersebut sudah dipengaruhi

oleh keberadaan agama lain.

2.1.2. Kota Sebagai Pusat Permukiman

Jenis kota ini berkembang akibat suatu wilayah menjadi pusat

permukiman. Biasanya penduduk pada kota seperti ini adalah para pendatang dari

wilayah disekitarnya yang melakukan migrasi ke wilayah ini.

Migrasi itu sendiri dapat tejadi akibat berbagai hal seperti alasan

keamanan, politik, kepentingan ekonomi, dan lain-lain.

Permukiman-permukiman ini nantinya akan berkembagn seiring dengan

kegiatan kekotaan yang terjadi untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari

3

Page 4: TK 1-2

yang dilakukan oleh penduduk-penduduk yang tinggal di permukiman-

permukiman ini.

2.1.3. Kota Sebagai Pusat Perdagangan

Kota jenis ini adalah kota yang terbentuk akibat wilayah tersebut menjadi

pusat perdagangan. Kota seperti ini paling banyak ditemukan di dunia.

Perkembangan kota ini biasanya terjadi pada kota yang terletak di pinggir

pantai (laut) atau di lembah sungai besar.

Lokasi strategis yang dimiliki kota di pinggir pantai merupakan

karakteristik perkembangan kota pelabuhan yang banyak terjadi di Eropa Barat

sejak abad ke-13. Kota ini menjadi pelabuhan yang ramai dikunjungi oleh

pedagang-pedagang dari wilayah disekitarnya. Atas dasar itulah, nantinya

kegiatan ekonomi di kota tersebut berkembang dengan dibukanya penginapan-

penginapan, toko-toko pemenuhan kebutuhan, dan fasilitas-fasilitas pendukung

lainnya.

Pola kekotaan mulai terbentuk dengan adanya pusat perdagangan di dekat

pelabuhan, lalu disambung dengan pemukiman-pemukiman penduduk yang

berkembang dengan cara difusi ke wilayah di belakangnya.

2.2. Kasus Kota

2.2.1. Livepool di Pertengahan Abad

Pada tahun 1207 seorang berkebangsaan Inggris yang bernama King John

menemukan sebuah pelabuhan kecil di Liverpool, setelah ia menaklukkan

Irlandia.

Pada mulanya pelabuhan di Liverpool digunakan untuk pengiriman

pasukan serta pengiriman kebutuhan pasukan ke seberang Irlandia. Kemudian

fungsi dari pelabuhan berkembang setelah didirikan pasar, dimana pasar tersebut

berfungsi sebagai tempat kegiatan jual-beli. Seiring dengan berjalanannya waktu,

4

Page 5: TK 1-2

berbagai pedagang dan orang-orang yang memiliki keahlian tertentu datang dan

menetap di Liverpool.

King John mengeluarkan banyak kebijakan yang bertujuan untuk

mengembangkan kota Liverpool itu sendiri. Pertama, King John memperbolehkan

rakyat untuk mengadakan festival tahunan, dengan harapan dapat menarik para

penjual dan pembeli di seluruh Inggris bagian barat laut untuk datang dan

akhirnya menetap di Liverpool. Kedua, King John membagi kota Liverpool

menjadi wilayah-wilayah yang diperuntukkan sebagai pemukiman dan

mengundang orang-orang untuk datang dan menetap di Liverpool.

Mata pencaharian penduduk kota Liverpool adalah petani, nelayan, dan

pedagang (orang yang memiliki keahlian tertentu) seperti pembuat bir, penjual

daging, tukang besi, dan tukang kayu.

Seiring dengan berjalannya waktu, perdagangan di kota Liverpool

meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan aktivitas ekspor-impor yang terjadi

seperti impor anggur dari Perancis, impor kulit dari Irlandia, ekspor besi dan

wool.

2.2.2. Liverpool Abad ke-16 dan Abad ke-17

Pada abad ke-16, Irlandia masih merupakan partner dagang utama yang

banyak memberikan pemasukan ke kota Liverpool.

Selain dari kegiatan perdagangan, kota Liverpool juga memperoleh

pemasukan dari kegiatan pengiriman pemberontak di Inggris yang diasingkan ke

Irlandia melalui pelabuhan yang ada di Liverpool.

Kota Liverpool terus berkembang, namun hanya memiliki penduduk

sekitar 2.000 jiwa. Baru pada saat terjadinya perang sipil pada tahun 1642 jumlah

penduduk Liverpool bertambah menjadi sekitar 2.500 jiwa.

Perang sipil terjadi pada tahun 1642 antara pihak Royalis (kerajaan) dan

pihak Parlemen. Perang ini terjadi selama dua tahun, yang pada akhirnya

dimenangkan oleh pihak Parlemen.

5

Page 6: TK 1-2

Pada akhir abad ke-17, kota Liverpool tumbuh dengan sangat cepat

layaknya koloni Inggris di Amerika. Bahkan kota Liverpool menjadi kota

perdagangan yang baik untuk melayani perdagangan antar koloni Inggris yang

dipisahkan oleh samudera Atlantik (perdagangan Inggris-Amerika).

Sebuah catatan sejarah yang ditulis oleh Celia Fiennes yang berkunjung ke

kota Liverpool disebutkan bahwa kota Liverpool tampak seperti kota yang baru

dibangun. Semua bangunannya menggunakan batu bata yang terlihat kokoh dan

indah. Bahkan jalan-jalan di kota Liverpool juga tertata dengan rapih. Ia juga

melihat sekelompok orang dengan pakaian yang bagus dan fashionable.dan

bangunan yang sangat mengesankan menurutnya ialah Town Hall, yang didirikan

dari 8 pilar yang kokoh.

Dipenghujung abad ke-17 mulai banyak dibangun bangunan seperti

perumahan di Dale Street dan di Shaws Brow, dan gereja St.Peters.

2.2.3. Liverpool Abad ke-18

Pada abad ke-18, kegiatan perdagangan Kota Liverpool terus meningkat,

hingga skala yang sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya

frekuensi perdagangan ke Virginia dan Koloni Inggris lainnya di Amerika..

Mereka juga mengirim kapal-kapal ke Norwegia, Hamburg, Belanda dan Belgia.

Penduduk kota Liverpool terus berkembang pesat, mencapai 5.000 jiwa

pada awal abad ke-18.Pada tahun 1750 penduduk kota Liverpool sudah mencapai

20.000 jiwa, dan pada tahun 1801 mencapai 77.000 jiwa.

Mayoritas penduduk kota Liverpool adalah imigran dari Irlandia dan

Wales.

Galangan kapal pertama kali dibangun pada tahun 1715, namun dengan

bertambahnya permintaan terhadap kebutuhan kapal untuk perdagangan maka

kota Liverpool menambah sebanyak 4 galangan kapal. Sehingga menjadikan kota

Liverpool sebagai kota pelabuhan ketiga terbesar di Inggris setelah London dan

Bristol.

6

Page 7: TK 1-2

2.2.4. Liverpool Abad ke-19

Pada tahun 1821, populasi kota Liverpool mencapai 118.000 jiwa dan

ditahun 1835 batas wilayah Liverpool mencapai wilayah Kirkdale dan sebagian

dari kota Toxteth and Derby barat. Pada tahun 1851 populasi kota Liverpool

kembali bertambah hingga mencapai 376.000 jiwa, yang sebagian besar

merupakan imigran dari Irlandia.

Pada abad ke-19 banyak dilakukan pembangunan fasilitas-fasilitas kota

seperti The Philharmonic hall (1849), The Central Library (1852), St.Georges

Hall (1854), William Brown Library (1860), Picton Reading Room (1879), The

Royal Southern Hospital (1814), The Northern Hospital (1834), Stanley Hospital

(1867) The Walker Art Gallery (1877), Stanley Park (1870), Sefton Park (1872),

The Palm House (1896), dan kereta listrik (1898-1901) .

Secara resmi Liverpool menjadi Kota (city) pada tahun 1880. Pada tahun

1881 populasi Liverpool mencapai 611.000 jiwa.

2.2.5. Liverpool Abad ke-20 sampai Sekarang

Sampai dengan awal abad ke-20, pertumbuhan populasi di kota Liverpool

terus meningkat hingga mencapai 685.000 jiwa. Dan pembangunan fasiltas-

fasilitas kota terus dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya The Tower

Building (1908), The Liver Building (1911), The Cunard Building (1916), dan

The Lady Lever gallery (1922).

Sekitar tahun 1920-an, terjadi perang dunia pertama. Dampak yang

ditimbulkan akibat perang dunia pertama sangat besar. Selain menyebabkan

13.000 warga Liverpool (atau biasa disebut Liverpudlian) meninggal dunia,

terjadi banyak masalah sosial seperti hilangnya banyak tempat tinggal bagi warga

Liverpool, meningkatnya angka pengangguran, dan meningkatnya kemiskinan.

Keadaan tersebut diperparah lagi, ketika terjadi perang dunia kedua. Yang

mengakibatkan 3.875 warga Liverpool menginggal dunia, banyak warga yang

7

Page 8: TK 1-2

mengalami cedera serius, sekitar 10.000 rumah hancur, banyak industri yang

hancur, dan kondisi ekonomi memburuk

Setelah perang dunia kedua terjadi, kota Liverpool mengalami depresi

(kejatuhan) setelah berjaya menjadi kota pelabuhan kedua terbesar di Inggris

(setelah London) sampai dengan akhir abad ke-19. Untuk memulihkan keadaan

ini, dewan kota Liverpool mencoba membangun kembali kota Liverpool.

Salah satu langkah yang diambil dewan kota Liverpool dalam membangun

kembali kota Liverpool adalah dengan membuka sebuah Museum Maritim

Merseyside pada tahun 1980 dan The Tate Gallery of Modern Art pada tahun

1988. Pembukaan kedua bangunan ini diharapkan oleh dewan kota Liverpool bisa

menjadi daya tarik bagi wisatawan dari mancanegara untuk datang.

Hal inilah yang merupakan awal pertumbuhan kota Liverpool menjadi

kota budaya. Dengan terdapatnya bangunan-bangunan tua yang indah, arsitektur

bangunan (gedung-gedung) yang sangat indah dan ditambah dengan sejarah dari

kota Liverpool sendiri, merupakan dasar dari dewan kota Liverpool mengubah

kota Liverpool dari kota pelabuhan (pusat perdagangan) menjadi kota budaya.

Seiring dengan berjalannya waktu, guna mendukung berkembangnya kota

budaya, dibagun Museum Kehidupan Liverpool (1993), Museum Adat dan Pajak

(1994), Pusat Konservasi (1996), Institusi seni (1996), The National Wild Flowers

Center (2001), dan lain-lain.

Dan puncak dari perkembangan Kota Liverpool sebagai kota budaya

adalah pada tahun 2003 kota Liverpool terpilih sebagai Ibukota Budaya Eropa

tahun 2008.

2.3. Hasil dan Pembahasan

Perkembangan kota Liverpool diakibatkan oleh kegiatan perdagangan

yang terjadi di kota Liverpool itu sendiri.

Kota Liverpool merupakan sebuah kota di Barat laut Inggris, di sebelah

tebing Timur muara Sungai Mersey, atau terletak di pantai barat laut Inggris.

Karena lokasi yang strategis, perkembangan kota Liverpool dimulai dari kegiatan

8

Page 9: TK 1-2

perdagangan setelah dibukanya pelabuhan di kota Liverpool yang pada awalnya

oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama King John digunakan untuk

memudahkan pengiriman pasukan dan kebutuhan pasukan ke seberang Irlandia

(melintasi Selat St. George) pada abad ke-13.

Kemudian fungsi dari pelabuhan itu sendiri akhirnya diperluas setelah

didirikannya pasar di dekat pelabuhan guna pengadaan kegiatan jual-beli di kota

Liverpool. Seiring dengan berjalannya waktu, mulai berdatangan para pedagang

dan orang-orang yang memiliki keahlian tertentu dari wilayah sekitar kota

Liverpool untuk melakukan kegiatan jual-beli dan akhirnya mereka menetap di

kota Liverpool.

Guna mengembangkan kota Liverpool, King John mengeluarkan beberapa

kebijakan seperti diperbolehkannya rakyat mengadakan festival-festival tahunan

dan membagi wilayah-wilayah di kota Liverpool yang diperuntukkan sebagai

pemukiman. Hal ini dilakukan untuk mengundang orang-orang di sekitar kota

Liverpool untuk datang dan menetap di kota Liverpool.

Seiring dengan berjalannya waktu, pola atau sifat kekotaan di kota

Liverpool mulai terbentuk, yang ditandai dengan adanya pusat perdagangan di

dekat pelabuhan, mulai berkembangnya permukiman-permukiman akibat

pendatang-pendatang dari wilayah sekitar kota Liverpool (terutama dari Irlandia

dan Wales) dengan cara difusi ke wilayah belakangnya, perluasan-perluasan batas

kota Liverpool ke wilayah-wilayah di sekitar kota Liverpool, dan meluasnya

daerah pengaruh (perdagangan) sampai Belanda, Norwegia, Hamburg, Belgia, dan

Virginia.

Perkembangan yang terjadi begitu pesat, membawa kota Liverpool

menjadi kota pelabuhan terbesar kedua setelah kota London sampai dengan

pertengahan abad ke-20.

Terjadinya perang dunia pertama dan kedua menyebabkan kota Liverpool

hancur. Hal ini disebabkan kota Liverpool menjadi sasaran utama penyerangan,

karena letaknya yang sangat strategis dan merupakan pusat perdagangan.

Dampak yang diakibatkan dari perang dunia pertama dan kedua sangatlah

parah, seperti banyaknya warga Liverpool yang meninggal dunia dan luka-luka,

9

Page 10: TK 1-2

rumah-rumah hancur sehingga banyak warga Liverpool yang kehilangan rumah,

banyak industri yang hancur sehingga banyak warga Liverpool yang kehilangan

pekerjaan, dan berbagai masalah sosial lainnya. Pada masa ini kota Liverpool

menjadi sebuah kota nekropolis (kota yang menuju kehancuran).

Untuk membangkitkan kembali kota Liverpool yang mengalami kejatuhan

ini, Dewan kota Liverpool mengambil langkah dengan membuka Museum

Maritim Merseyside (tahun 1980) dan The Tate Gallery of Modern Art (tahun

1988) yang diharapkan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk datang

ke kota Liverpool.

Ini adalah awal perkembangan kota Liverpool sebagai kota budaya.

Perkembangan kota Liverpool sebagai kota budaya dilakukan karena kota

Liverpool memiliki karakteristik bangunan-bangunan yang indah, tata kota yang

tersusun rapih, terdapatnya seniman-seniman terkenal yang berasal dari Liverpool

(seperti The Beatles) dan sejarah kota Liverpool sebagai pusat perdagangan di

Eropa bagian barat atau cikal bakal perdagangan di Eropa. Disini terjadi suatu

suksesi kota (peremajaan kota).

Suksesi dilakukan akibat kota tersebut menjadi kota nekropolis yang

berarti kota yang menuju kehancuran karena perang, atau kekacauan. Tujuannya

untuk memperbaharui fungsi kota dengan merancang kembali kota seperti

awalnya atau juga dengan merancang kembali fungsi kota dengan tema kota yang

baru.

Bila melihat sejarah perkembangan kota Liverpool dari lima tema

geografi, antara lain : place, location, movement, interaction, dan region, maka

bila dilihat dari tema lokasi, lokasi yang strategis dari kota Liverpool di Pantai

Barat laut Inggris dan terletak ditengah-tengah Britania Raya menjadikan kota

Liverpool menjadi pusat kegiatan perdagangan di Inggris bahkan di Eropa.

Dilihat dari tema tempat, kota Liverpool memiliki karakteristik bangunan-

bangunan tua yang indah, tata ruang kota yang rapih, terdapatnya seniman-

seniman terkenal yang berasal dari kota Liverpool, dan sejarah dari kota Liverpool

itu sendiri yang menjadikan kota Liverpool berkembang sebagai kota budaya

sejak pertengahan abad ke-20 sampai dengan sekarang.

10

Page 11: TK 1-2

Dilihat dari tema pergerakan, penduduk kota Liverpool sebagian besar

merupakan pendatang (terutama dari Irlandia dan Wales) yang datang untuk

melakukan kegiatan ekonomi dan akhirnya menetap di kota Liverpool.

Dilihat dari tema interaksi, interaksi yang terjadi antara pedagang dan

orang-orang yang memiliki keahlian tertentu dalam melakukan kegiatan jual-beli,

meningkatkan kegiatan perdagangan (ekonomi) dan terspeasilasinya kegiatan

ekonomi di kota Liverpool.

Dilihat dari tema wilayah, daerah pengaruh (hinerland) kegiatan ekspor-

impor kota Liverpool sebagai kota pelabuhan (pusat perdagangan) antara lain

Irlandia, Wales, Belanda, Belgia, Virginia, Hamburg, dan Norwegia.

11

Page 12: TK 1-2

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa kota

Liverpool berkembang sebagai kota pelabuhan (pusat perdagangan). Hal ini

terjadi karena pengaruh dari lokasi kota Liverpool sendiri yang sangat strategis,

yaitu di Pantai Barat Laut Inggris dan terletak di tengah-tengah Britania Raya.

Perkembangan kota Liverpool sebagai kota pelabuhan (pusat

perdagangan) berakhir setelah terjadinya perang dunia kedua pada pertengahan

abad ke-20 yang menghancurkan kota Liverpool. Pada saat ini kota Liverpool

menjadi sebuah kota nekropolis (kota yang mengalami kehancuran)

Hal menarik yang terjadi pada sejarah perkembangan kota Liverpool

adalah terjadinya transisi perkembangan (terjadi suksesi kota) dari kota pelabuhan

(pusat perdagangan) menjadi kota budaya. Yang berkembang sejak pertengahan

abad ke-20 atau setelah perang dunia kedua.

Keputusan transisi tersebut dilakukan oleh dewan kota Liverpool

mengingat kota Liverpool memiliki karakteristik bangunan-bangunan tua yang

indah yang telah berdiri sejak abad ke-17, tata ruang kota yang rapih, terdapatnya

seniman-seniman terkenal (seperti The Beatles), dan sejarah kota Liverpool

sebagai cikal bakal perdagangan di Inggris, Eropa, bahkan sampai Amerika.

12

Page 13: TK 1-2

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, I. Ketut, Denpasar : Perkembangan dari Kota Kolonial Hingga Kota Wisata. Makalah : The First International Conference on Urban History Indonesia.

Herold, M., Hemphill, J., Dietzel, C. Clarke, K, C. Remote Sensing Derived Mapping to Support Urban Growth Theory. International Journal of Geographic Information Sciences.

http://britannia.comhttp://www.localhistory.orghttp://www.liverpool.gov.ukhttp://www.statistic.gov.ukhttp://www.wikipedia.comMichael, Pacione. 2000. Urban Geography. Routledge.

13