tjarita demung kalagan.docx

229
T J A R I T A DĔMUNG KALAGAN Dipantunkeun ku KI KAMAL (Lĕbakwangi, Kuningan) Diusahakeun ku AJIP ROSIDI

Upload: aditia

Post on 11-Jan-2016

163 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

T J A R I T A

DĔMUNG KALAGAN

Dipantunkeun ku

KI KAMAL

(Lĕbakwangi, Kuningan)

Diusahakeun ku

AJIP ROSIDI

Page 2: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

T J A R I T A

DĔMUNG KALAGAN

Dipantunkeun ku

KI KAMAL

(Lĕbakwangi, Kuningan)

Diusahakeun ku

AJIP ROSIDI

BANDUNG, 1970

Page 3: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

PENGANTAR

[I]

Tjarita atau lakon pantun adalah salah satu folklore jang entah sudah hidup berapa abad dalam masarakat Sunda. Beberapa lakon di antaranja sudah dikenal, bukan sadja dalam lingkungan masarakat Sunda, melainkan djuga di lingkingan jang lebih luas. Tjarita pantun LUTUNG KASARUNG bukan sadja telah ditulis oleh beberapa penulis Indonesia, bahkan djuga telah dibuat film, melainkan djuga telah mendjadi bahan disertasi doktor Eringa di Universitas Leiden. Djuga lakon-lakon lain seperti MUNDING LAJA DI KUSUMAH, TJIUNG WANARA, NJI SUMUR BANDUNG, dll telah tjukup dikenal karena telah mendjadi objek perhatian ataupun mendjadi sumber ilham buat penulisan berbagai versi.

Kebanjakan studi atau pengambilan tjarita pantun sebagai sumber ilham itu berdasarkan bahan-bahan tjarita pantung jang pernah diusahakan oleh K.P. Holle atau C.M. Pleyte jang pernah dipublisir sebelum perang. Pada masa sesudah perang ada djuga diusahakan publikasi tjarita pantun oleh orang Sunda sendiri, tetapi tidak banjak.

Sementara itu para djuru pantun kian lama kian berkurang djuga. Sedang jang ada pun telah banjak jang disia-siakan, karena bandjirnja bermatjam-matjam bentuk hiburan dan kesenian baru, apalagi setelah ada radio dan transistor. Peranan djuru pantun dalam kehidupan masarakat Sunda, djuga jang nun djauh terpentjil di dunung-dunung jang senantiasa berkekudung halimun, kian berkurang. Untuk meramaikan peralatan mereka sekarang lebih suka mendatangkan rombongan-rombongan kesenian jang lebih “ramai”.

Tidaklah berlebih-lebihan kalau di sini dikatakan bahwa djuru pantun ang sekarang masih hidup agaknja merupakan generasi terachir dari kebudajaan pantun.

Sedangkan menurut penelitian saja, penelaahan terhadap pantun belumlah lagi memadai. Pentjatatan, penelaahan dan penukikan jang dilakukan oleh beberapa orang sardjana, baik asing maupun bukan, barulah sedikit sekali. Padahal pantun sebagai hasil kreasi lingkungan kebudajaan Sunda, mengandung nilai-nilai jang sampai sekarang belim diselidiki, belim dihargai setjara wadjar, bahkan djuga oleh para putra Sunda sendiri.

Menurut hemat saja masih banjak segi-segi pantun jang belum ditelaah nila-nilai historis jang dikandungnja, jang mungkin akan memberikan horison baru terhadap penjelidikan sedjarah Sunda, nilai-nilai falsafah jang mungkin akan dapat mengungkapkan latar belakang kehidupan batin orang SUnda, nilai-nilai ethnografis jang dapat memberikan bahan-bahan untuk penjelidikan tentang kehidupan masa-

[II]

Page 4: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

-rakat Sunda lama; di samping itu dari segi linguistik, sastra, dan lain-lain banjak jang menarik untuk diselidiki.

Tentu sadja untuk melakukan penjelidikan dan penelitian itu masih harus kita nantikan lahir sardjana-sardjananja.

Tapi kalau kita tunggu sampai mereka lahir, mungkin bahan-bahan itu sendiri keburu lenjap bersama dengan kian berkurangnja para djuru pantun. Jang sekarang ada pun rata-rata usianja sudah sekitar 60 tahun lebih. Dan mereka tidak atau kalaupun ada djarang sekali mempunjai murid. Orang tidak tertarik untuk beladjar mendjadi djuru pantun, karena djandji hari depannja tidaklah menggembirakan.

Karena itu sudah sedjak lebih 14 tahun jang lalu saja mengandjurkan, mengusulkan, menjarankan kepada tokoh-tokoh kebudajaan Sunda, kepada lembaga-lembaga kebudajaan baik jang resmi maupun jang swasta, dalam berbagai kongres kebudajaan Sunda, agar segera dilakukan perekaman, pendeknja penjimpanan lakon-lakon pantun. Sekarangpun sudah banjak jang hilang, tapi kalai dari jang masih ada dapat diselamatkan sebagian, sukur kalau sebagian besar apalagi kalai semuanja, sudahlan baik. maksudnja supaja bahan-bahan iru dapatlah nanti mendjadi pendorong, mendjadi objek perhatian para sardjana jang hendak menjelidiki kebudajaan Sunda.

Andjuran-andjuran, saran-saran dan usul-usul itu umumnja mendapat sokongan, simpati. Artinja tak pernah ditolah orang, bahkan disetujui setjara aklamasi. Namun ternjata belum djuga ada jang menjingsingkan lengan badu untuk melaksanakannja.

Karena itulah, sementara menunggu uluran tangan dari lembaga-lembaga kebudajaan pemerintah (di daerah-daerah setiap kabupaten ada kantornja) atau dari organisasi-organisasi jang katanja hendak memadjukan kebudajaan dan masarakat Sunda di lingkungan kebudajaan dan kehidupan nasional, saja mulai sadja menggarap pekerdjaan jang seharusnja mendjadi projek pemerintah ini.

Saja kuatir kalau ditunda-tunda djuga, akan keburu lenjaplah para djuru pantun jang sekarang sudah tinggal sedikir itu.

Mudah-mudahan ada djugalah manfaatnja apa jang dapat diselamatkan oleh usaha dan tenaga jang sangat terbatas, di tengah-tengah kesibukan dan pekerdjaan-pekerdjaan lain.

Akan diusahakan supaja dapatlah direkam lakon-lakon pantun jang belum mendapat perhatian dari para pendahulu, sehingga akan dapat diketahui tentang djumlah tjarita pantun. Akan diusahakan pula supaja djuru [antun jang akan direkam berasal dari setiap daerah atau kabupaten, sehingga akan dapatlah diketahui tentang “kaol” dengan

Page 5: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

mengadakan perbandingan sebuah lakon jang dipantunkan oleh berbagai-bagai djuru pantun jang berasal dari bermatjam daerah.

[III]

Akan diusahakan sedapat mungkin supaja pita-pita rekaman semuanja dapat disimpan dengan baik –walaupun keterbatasan akan menjebabkan beberapa lakon terpaksa dihapus (setelah ditranskripsi) agar pitanja dapat digunakan buat merekam lakon jang lain. Maklumlah setiap lakon membutuhkan k.l. 3.000 feet pita (dengan speed 17/8 jang paling lambat), jaitu untuk waktu putaran lebih dari 7 djam (dari sehabis isja sampai subuh).

Akan diusahakan pula supaja dapat djuga setiap lakon dipublikasikan (setjara stensilan sadja). Mereka jang menaruh minat dapat berhubungan dengan PROJEK PENELITIAN PANTUN dj. Asmi 20 Bandung, supaja bisa mengikuti hasil-hasil usaha ini setjara kontinju. Minat seperti itu nistjaja akan mendjadi api pembakar dan tenaga pendorong untuk melangsungkan usaha ini.

Lebih dari patut kalau di sini saja menjampaikan terima kasih jang sangat besar terhadap KONINKLIJK INSTITUUT VOOR TAAL --, LAND--, EN VOLKENKUNDE di Leiden, terutama terhadap Prof. Dr. A. Teeuw dan Dr. J.J. Ras jang menaruh perhatian terhadap usaha ini dan atas perhatian mana dapatlah diwudjudkan kerdjasama jang bermanfaat dalam lapangan penelaahan kebudahaan lama jang dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli Indonesia.

Djuga saja harus mengutjapkan terimakasih kepada saudara Jugo Sarijun jang djuga menaruh perhatian besar terhadap usaha ini, atas bantuannka jang sangat berharga; saudara Sajudi jang senantiasa menjediakan tenaga dan bantuannja terhadap usaha-usaha seperti ini; saudara Jus Rusamsi, saudara Rachmat M. Sas. Karana dan terlebih-lebih kepada istri saja Fatimah jang senantiasa menaruh perhatian terhadap pantun sehingga dapatlah pertundjukan pantun dilangsungkan semalam suntuk buat direkam, lengkap dengan sadjen dan suguhannja jang dilakukan tanpa mengenal lelah.

Achirnja kepada Allah S.W.T. djuga saja pandjatkan doa mudah-mudahan kebaikan mereka itu mendapat balasan jang berlimpah-limpah. Amin

Bandung, 31 Maret 1970

AJIP ROSIDI

projek penelitian pantun

Page 6: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

DĔMUNG KALAGAN

Bul kukus ngaraning kukustanpa leungit ngaraning parupujanratna gumilang ngaraning mĕnjankukus kuring mĕnjan putihkang ngĕlun ka manggungka sang rumuhunka guru putra hjang bajuguriang tan katingalannu lungguh di lingga wulungnu herang di lingga omasnu tjalik dina lĕmah putihputih uing djeung tarimauing ngindjeum ka sadang kasaktiankeur naon eta diindjeumda herang ti djĕro raganu putih tunggaling uingnja uing nu tunggal putih

Bul kukus uingka handap ka sang nugrahanka basuka ka basukika batara ka batarika batara naga radjaka batari naga dantipangmeuntaskeun uing ka sang minoraramaka tĕluk ka nu ngasuhmangka datang ka nu wĕnangngenta widi ti nu saktimun salah uing bĕnĕrkeunmun bĕnĕr bĕnĕrkeun uingasuhan si windu rarangtatapangkat disalinna iring-iring

bukit djati gunung rompangtanah lentangsusukan tandjakan bandjaran kĕmbangnundjang ka bukit burangrangnjanghulu ka gunung guruh

Page 7: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

menta pangkat disalindang ku sang rawangirawangi huriping peutingtilu pangkat ngadjarangkungngapung luhur tampa buanaatji bumi atji buanatjitumang balampaksanjia semah ngendar majarek ka manggung ret nempo panggih kedjo anakingmanik ti luhur teu kenging kaluluhuranteu kenging kalelengkahanawaking nu seda saktiawaking nu seda leuwihdungkuk uing dungkuk sang jugasang juga sang ratjik sedanja siangna nja nurmajarek ka manggunghurung batan kandjut rujungmangĕrĕng batan sang ragisakotji batan kĕmbang patjingti pakuan rek ngaganti siliwanginja pakuan siliwangiti pakuan lembang djajakotjap

[2]tjihaliwung nundjang ngidultjisadane nundjang ngalernundjang ka bukit burangrangnjanghulu ka gunung guruhtjipeutjang ka tĕbeh wetanti tĕngah tjirantjamajapamurujan gadjah putihkiruh ti hilir ti girangti tĕngah tjanembrang heranggunung manik mandala tiga kapantĕneusina dewata duabĕlassarina sagalakeur meudjeuhna ngukus mudjanja kudu make parawantĕnmake ditjokotan deuiditibakeun ka reka teh ka dunja

Page 8: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

dalĕm tapa ngareka teh duniasora ratu nu lalĕmbutlĕmbut batan merang buukbadag batan meran katjanu lĕmbut geus sora ratunu badag geus awak kaulasup asup kana parungpung buukdidamaran tĕngah poeparandene teu kadeuleusang pobaera buanati handap sĕp pasĕkĕp djeung nu aja di manggungneukteuk beuheung rawanangaheulakeunmĕgatkeunngapus sumĕnĕngmĕgat djalan kumarintangbisina mada madawida uing mah mada madawi tehtes manetes lesmaja lenggang kantjanauing nu nangtung ti nguwung-nguwungsidengdang ti ngawang-ngawangdingaran sumangga wĕnangnja uing si anggawĕnangratu pangdjalang sedanja uing sasadji buana pantjatĕngahbasa njuktjruk tjihaliwungbasa mengkong tjisadanengababakan di djambu dipangadudukuh di djambu luwutsang batara susuk tunggalnja uing katĕlahna sang batara susuk tunggalnĕda agung nja paralunnĕda pandjang pangampuraka sang ratu tedja gĕlangantatapangkat disalin deui

ahung buta kasundulanahung buta kasunianhol bumi hol langithol manusa hol setan

Page 9: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

manusa lawas setan lawaspada sirna lamatmangkana mir biribisulah sindang barang geusanta tapangkat disalin deui

[3]ahung gurit liman putih lalakinaahung sang seda malelaahung sang seda tunggalsang tunggalsang radjah pamunahsang punah sang darma djatitanah lĕmah tĕpu bumitĕpu kana dat nu mustakdinna ilang tanpa karanamulja ka rakaranailang bajanetata pangkat disalin deui

ahunng guru kukuk hjang bajusang pamunahing radjah hjang musedapangmunahkeun uing ieuhjang wisesa ti wisesauing dat wisesa di buanakapunah ku para wisesaratu wisesauing wisesa di buana pantjatĕngah langit munah bumi munahkapunah ka para wisesakawisesa ku awakingsumur munah ratungabalungbung ratu tanpa puhunta tapangkat disalin deui

hurip nu ngaradjahmangka hurip nu diradjahhurip nu ngalalakonkeunhurip nu dilalakonkeunhurip djadi buanahurip djadi kurunganasup sukma balik ka kurunganana

Page 10: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

hurip djadi buanahurip djadi kurunganpantun ngadangulusrajna warasmĕrtĕda ka nu kawasasadaja pun sapunka luhur ka sang rumuhunka guru putra hjang bajuka batara ka batarika batara naga radjaka batari naga sugihpunika radjah pamunahparanti munah sagalamunah tanah katut imahmunah kari katut babimunah tjai katut leuwi munah raga katut bandakula pun nja paralunnĕda pandjang pangampuratata pangkat disalin deui

kun paja kunbaku awak pada nu usik njaring ka nu asihneut hudang taneuh rarangdahalal pangngaitkeun uing kana katjapimangkana tanghi ti peutingmangkana hudang ti beurangmangkana tjukup pamilihmangka hudang katarima

[4]mangka datang ka nu ngupingear batan kaleungitan polengkaleungitan tamba baliksora tali djeung katjapi nja awaking

agung kula nja paralunnĕda pandjang pangampurahampura sapapandjangna

katjaturkeun urang tjaritakeun

Page 11: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

uang diadjar mupulekeun nu beharimopojakeun kandana anu baheulauang diguratkeun tjenah ku urang teh diguritkeunkanapus gĕbangnapus gĕbang ge pondok lontangtjetjekan guguluntungansabeulit tamba pamalisakĕtjap tamba kuagantamba lĕbur tjenah mah da pituturantamba ilang da kahadeanbising aja djurig tjenah ge nu njiliwuribising aja kelong anu newo-newosetan anu ngewan-ngewantamba sĕpi anu di bumitamba rehe eta mah anu di bale tamba owah bawa datangpalias kula ngadatangkeun mahpalias nĕrus narutus naradjang alasda puguh lungguh galuring pantunngahudang mah ngaraga wajangngĕmbat papatan tjaritana nu baheulanĕda agung nja paralunnĕda pandjang pangampurabakal kadjĕnggut tuang djodjompongkahudangkeun tihangpangmukakeun ta ka nu aja

ti mĕndi mah pitjaritaeunti tjitĕrĕs tjenah mah ti kahiangan

tjupu ditjupuandiwadahan ku tjupumanik astaginadituruban ku mandĕpunditilaman ku sarat tangansok diteundeun tjenah di handeuleum sieumtunda di handjuang siangparanti neundeun tjaritageuning njokot djeung ninggalkeunpalias ditunda di dinjaditeundeun di djalan gĕde

Page 12: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

handapeun tjaringin kurungdibuka ku nu ngaliwat: gĕbjar!ku nu sakti tan kabudiku nu seda tan kabukaku nu bisa da ngabudjangganu rantjage di angĕnnanu wĕruh widjaksananu sila radja bataraagung kula nja paralunnĕda pandjang pangampurahampura sapapandjangna

[5]eusina mustika djalmatambakan tjenah mah tjitĕrĕsantjitĕrĕs tjenah ti kahiangannu ngaran pandji haleuangpating gĕrĕndĕng pating haleuanganu menta dilalakonkeunanaeusina putra patutnaputra patimu djeung ratu

palias kula mun njaturkeun menak ti sabeulah wetanbising pĕrang tanpa sangkanmĕrangan gagal landĕsanniat kula mĕgatkeun katamplaranganana

palias kula mun njaturkeun menak ti sabeulah kidulwatĕkna mah bilih pĕrang tanpa pulurmĕrangan gagal landĕsanniat kula mĕgatkeun katamplaranganana

palias kula mun njaturkeun menak ti sabeulah kalerwatĕkna mah bilih pĕrang tanpa selermĕrangan gagal landĕsanniat kula mĕgatkeun katamplaranganana

palias kula mun njaturkeun menak ti sabeulah luhurwatĕkna mah bilih pĕrang tanpa pulurmĕrangan gagal landĕsanniat kula mĕgatkeu nkatamplaranganana

Page 13: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

palias kula mun njaturkeun menak ti sabeulah handapwatĕkna mah bilih pĕrang tanpa sadapmĕrangan gagal landĕsanniat kula mĕgatkeun katamplaranganana

sĕdja kula njuktjruk seuweu ratu anu bahajumapajkeun seuweu radja anu baheulaanu tuus tjuang tjaturkeunanu gĕlar tjuang tjaritakeunmun luput kula bajuanmun salah kula pagahansing bĕnĕr asuhan pininganagung kula nja paralunnĕda pandjang pangampuraka sadaja nu bakal ditjarioskeunana

salian ti ratu kulonlamun kulonna kadikatontandjak barata padjadjarannu ngudjur dina pangambungnu salah dina pangutjapnu ngantjik dina panitihnu sae mah ajana dina lalambenu tjunduk dina pangrungukontjara dina paningalnu tĕrĕh ti munding dangunu seler ti rangga lawenu tirih ti siliwangipĕntjaring ti munding wangidiseuweuan ratu nu agungnu agung ti gunung buburnu mutĕr di karantĕnannu sila mah di gadjah dĕpanu nitih randjang katil adu manisrandjang tumpang ja katil ĕmasrandjang salimar kantjana

[6]ginding kĕdah anu meunang natahpangtjalikanana ngangge ku kuningan

Page 14: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kuninganana direka mundingtambaga direka kudaĕmas direkakeun gadjahparunggu direka maungintĕn direkakeun budakĕmas tamblĕg pandjangna sadeupa midĕrdirekakeunana gadjah dĕpa

eukeurna kumpul mingpulungsatekan sarsananengariung mah harita para nu djangkungngadjadjar para nu lĕndjangngabaris para nu geulisngaronjok para nu denokngarendeng para nu konengdiriung-riungna ku gĕlungdirendeng-rendeng ku angkengdisigĕr guling ku pingpingdipeuseulanana ku para pinareupku para teuweul ti dalĕmhidji ngaran njai mas niti suaridua nji radja pawojangtilu nji radja pawĕnangnu wĕnang mah kotjapna ti kahianganopat nji mas puntĕn rambut kasih ratna wangiwontĕn wilis wajang sariaisna prabu tadji malelamodjang anu ti sumĕdang larangmodjang ti sumĕdang larang

keur meudjeuhna sugih muktigurat beukah kotjapna da wajah tapasuka bungah marapajannu kasep reudjeung nu geuliseukeurna gula djeung peueuteukeurna angĕn djeung keupeul eukeur ngabuang peudjeuheunana

mun lulugu tjenah tigang atus

Page 15: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

sasakana da tigang laweparĕkanana sawidak sidjisi dalĕm reana saratus tunggaldjadjamahanana patang puluhdjĕnĕnganana parabu agungnja putra satus salaweulun djĕnuk tos tanpa nitahmantrina teu kapasinidunja rea tos teu kaedaglauk situ paripaos gĕpeng hulumangka puru la wontĕn mangka parelekitu mah geuning tjariosanana

eta kula wantun soteh nĕruskeun tjaturngagĕlarkeun tjariosannjarioskeun keur waktosna ngadĕgdi nagara padjadjarankangdjĕng ratu ki prabu siliwangisakitu banda kajanaatawa para garwanaatawi patĕmpatanana tuang putrawantun soteh kula nĕruskeun tjaturngagĕlarkeun upantĕn tjariosanana

[7]tjarioskeun menak urang padjadjaranmantri urang bumi pakuandjĕnĕnganana urang sĕbutagung kula nja paralunnĕda pandjang pangampuraratu nu bakal ka tungkup timurradja menak nu bakal ka tatar wetanraden munding laja mantrimantri kasirigan wangiprabu wangi pakuanputra dalĕm karang tĕngahnu pelah di padjadjarannu bagus panjipuh ratudjudjut menak ti pakuantah kitu djĕnĕnganana

Page 16: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

katjarios raden harita nudju kulĕmankadatangan pariwananngimpi pasini nja eta ngimpi mĕndak modjang geulisurang nagara parakan wajangsaderek raden dĕmung kalagannu kaimpi ku radensaderek raden dĕmung kalagan

satutasna ngimpenraden ladjĕng gugah tina pangkulĕmananaladjĕng ngemut dina sadjĕroning manahngimpi pasti riwan njatapati-pati djauh tjunduk anggang datangkana djĕro pariwanantangtu pisan nuduhkeun njampeurkeun tĕmpat pimilikeundaradjat awak nagaraajeuna mah langkung sae arek nĕda idinka ibu kalawan ka rama

katjarios gantjangna raden angkat tĕrasnĕpangan tuang ibunasasumpingna ladjĕng linggihdi pajuneunana, gektĕras njaur raden ka ibuna:“ih ibu awak rek diadjar nungkup timur natar wetanrek ngumpjang ngumbara eweanka nagara tatar wetankabita ku nu datanganbasa kalamari baretonja geulis bawana putriendah bakal pawarangnakasep ponggawanabĕdas bakal dahuanwĕduk badan paranti aduanawak rek diadjar madjik mĕrtaningabudjang sawĕrĕdjakasugan radjeun kapuntjuk ku nu rahajukapĕgat ku nu laksanasugan radjeun aja bagja

Page 17: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

awaking ta lalaunan ibuda ngimpi gila ku pastipariwan gila ku njatangimpi pĕndak sarĕng adina dĕmung kalaganisun arek ntur paitunganmapaj pariwanannungtik impianawaking idinan bae, ibu.”

ngawalonan tuang ibu:

[8]”ih kulupteu baheula da teu biharirek udjub ka tungkup timurrek ngantjab ka tatar wetanleuheung sia lamun bagjalamun tjilaka kumahamoro djulang ngaleupaskeun peusingdi dieu sia teh kurang nanahaon?kapan umbul tanpa matuhbandjar karang tanpa ngaraksamantrina teu kapasinidunja rea teu kaodagulah djauh lamun rek njiar kang garwadi dieu ge teu kakurangan, lup, geura milihnu djangkung kapan ngariungnu lĕndjang kapan ngadjadjarnu denok kapan ngaronjoknu koneng kapan ngarendengmontong djauh njiar garwahĕmpek di dieu tah geura milih, lup.di dieu ta geura milih.”

ngawalonan tuang putra ka ibuna:“nun ibu di dieu ge kantĕnan resamung teu aja nu kapilih ku awakaja djangkung kapiindungaja lĕndjang kapitoaaja geulis kapininiaja denok kapiĕmbok

Page 18: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

aja doeh kapitetehmoal sami kageulisanananu kaimpi ku awakingpilih tanding langka pantar papak padaajeuna mah kula teh geus leutik kantun gĕdenadisuruh ge lain patutditalar ge moal beunangnjuhunkeun pitjukup ibu ngimankeun pisuka ramaawaking idinan bae.”

“ih kulupari teu beunang disunggah-sunggah ku tuang ibunahade geura matur ka nu patuttindak gantjang ka nu wĕnangnu wĕnang teh taja lian kadjaba ti tuang ramahaturan heula ka rama kulupibu mah teu tiasa ngidinansakumaha kĕrsa ramana.”

ngawalonan tuang putra:“ibu, hatur ka rama teu kuwungawak mah da teu kadugalangkung sae wakil baeku ibu da panghaturkeun ka kangdjĕng rama.”“apan rama rama maneh!haturan make teu kuwung, lup?kitu kitu antian geula sakĕdapibu arek djadjap ngundjukkeun ka tuang rama, lup.”

ladjĕng tuang ibu angkat ti pajuneun tuang putrangadjugdjug ka nu linggih di gĕdong kuwung karang tĕngahsasumpingna ladjĕng linggih, gek.dokot bae mando, parapat njĕmbahudjung kulondara mĕdang kahiangan.

“ih gustinuhun bĕndu kuring mah da sakalangkung duka

[9]waratan disangga

Page 19: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kuring ge talatah papandjangna rek bĕnĕr mahongkoh teuing tuang putra rek nungkup timurtuang putra rek ngumbarateu kenging disunggah-sunggahteu langkung sakumaha pangĕrsa ramasim kuring ngadjadjap saur gusti.”

ngawalonan kangdjĕng ratu:“sukur bajisi utun lamun hajangeun ka tungkup timurgeura putra lamun hajangeun ka tatar wetanngan bere pangeling-ngelingberean pangandĕl-ngandĕlkarana nu djadi ratu sok loba riridudjadi radja bakal loba gogodaulah rek loklok londokeunulah gĕtas harupateunmasing bisa leuleus djeudjeuran landung aisananaambeh teu garigis ka kuringnateu giras ka pabalanatatalek nampi kaulanu goreng kaulakeunnu hade kaula gustinu goreng pon pilalagikabeh kudu kaulakeunkitu etem tuang adipupulihkeun ka si utun.”“ih gustiteu lambat sim kuring nja ngadeuheusanamit kĕmbang kalalajangpun kuring kantun bauna.”“pilaunan baji, pileuleujansing kĕbat ka tuang putra, baji.”

katjarios tutug timus parele pantegtetela idin ramanaladjĕng lungsur njaisumĕdja njandak dangdanan

Page 20: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kanggo mahanan putrana,sakapaes kana kandagadisoket ku tanggaj pandjangkalĕntengna dibukakeunkandaga ĕngab ku eusingagapaj kana babasahbabasah lajung kasuntĕnmeunang muput ku tampaalusmeunang nalapuk ku ĕmasmeunang naretes ku dedesmeunang maes eta ku wawanginu seungit da malabaribau garut da kahuruanbau mĕnjan da kawalagarbau kalĕmba kastoribau ganda joji pantĕnbau widjaja kusumahtĕras njai njandak sabuktina tjampaka kaderisĕkar balingbing sahidjidisalukat ku bajumasditumpalan ku bajabonmeunang nganalendra ku ĕmastĕras nja ta njandak badjubadjuna sutra kalangon

[10]kapĕndokan ta djeung tumaniskatja katut ta djeung gamparansusur katut ta djeung pajungnabarabaj kopja ĕmasnangagapaj kana susumpingtĕras turun kangdjĕng ibuturun ta ti lĕmah luhurtas haturan ti ramanamadĕp ngetan anu nĕnggang neukteukkana lĕmahan ngunap-ngunapdisaeur ku batu keuneungdibalaj ku batu bentangkeusik miring ta tjadas mirahdungkap ka pajuneun putra

Page 21: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ibu pajuneun putra

sasumpingna gek tuang ibu linggihdi pajuneun putrasarta njaur kieu pokna tuang ibu:“ih kulup, piwarangan tuang ramarek miang mah ulah sipat dina siangnadjan wĕngi oge sumangga baengan maneh ulah rek loklok londokeunbakuna ulah gĕtas harupateunmangka bisa leuleus djedjeur landung sisanambeh teu gigis ka kuringteu giras ka pabalanaka kaulana pikakaulanu goreng pon pilalagida tunggal sadaja kaula gustitah kitu utun timbalan tuang rama.”“nun sukur sarewu gĕrah salaksa, ibuarek mungkur meungpeung isukarek miang meungpeung beurang.”

sok ditjandak tuang dangdanananaraden anu bakal ngangge dangdanrek angkat da dangdan heula

kotjap lampah raden dangdantjaria kadangdanananaraden teh ngangge babasahbabasah lajung kasuntĕnmeunang mupuk ku tampaosmeunang nalakup ku ĕmasmeunang naretes ku dedesmeunang maes ku wawangireuma seungit malabaribau garut kahuruanbau mĕnjang kawalagarbau kalĕmpak kastoribau widjaja kusumahbau ganda joji pantĕntĕras raden nganggo sabuk

Page 22: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tjinde tjampaka kaderisĕkar balingbing sahidjidisalukat ku bajumaditumpalan ku bajabonmeunang nalendra ku ĕmastĕras raden nganggo badjubadjuna sutra kalangonsosok pĕndok digandong maniskatja katut djeung gamparanrusuk katut djeung pajungnabarabaj kopja ĕmasnalolongok eta mah asa bobong

[11]ngareret badan geus alustutas raden nganggo dangdanabong-abong ratu pakuan

tutug timus parele pantegsakitu nu katjarios dangdanteu kĕdah pandjang ditjatursatutasing dangdan raden linggih deuidi pajuneun kangdjĕng ibu, gek

“nun ibuawak rek diadjar mungkur ka kasur gumulungmoro ka lasah gumĕlarrek ninggalkeun asal awaking rek moro asinnjĕrahkeun ka kaju bongkok panampukankaju hideung pangteuweulanparungpung pangnjiruantjatang gĕde pangpeutjanganbantar pandjang pangrandapanleuwi djĕro pamundajanrek diadjar ninggalkeun kamukten gustiawaking idinan bae.”“ih kulupmangka aing kana djisimmangka iatna da kana badanari langit teh ka mĕndi ngaitnaai djagat ka mana njangsangna, lup.

Page 23: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

langit ngait kana pikirdjagat njangsang kana badan,eta saur pikiraneundjagat njangsang kana badan.”“nun ibutos rĕmpug ama geus suka ibuawaking bakal ngumbaranuhun pidu’ana tuang ibusupantĕn salamĕt putra.”“lah kulup, ari pĕrkawis ibu mahulah anggangnadjan tjakĕt tara pĕgat ngadu’akeunmuga putra sing salamĕt, lup.”

tutug timus parele pantegkatjarios widi ibu lilah ramanakatjarios eta garwa kangdjĕng ratu pangsĕpuhnakasĕbat njai mas sariladjĕng dangdantutas dangdan tĕras tjalikbakal ngiring ngumbara ka kangdjĕng ratu

aja katjarios deui kasĕbat girang dahuanraden kura rerentjeng sena pati gendjeng wulungpamĕgĕt teh tĕras dangdantutas dangdan ladjĕng linggihbakal ngiring ka kangdjĕng ratu

katjarioskeun deui garwa sĕlir kangdjĕng ratunji pajung larang pajung tjaweriistri dua darangdantutas dangdan ladjĕng linggihbakal ngiring ngumbara ka kangdjĕng ratu

katjarios deui dahuanana kangdjĕng ratukuda tadji mantri ki rangga waringindua pamĕgĕt darangdantutas dangdan gek tjalikbakal ngiring ngumbara ka kangdjĕng ratu

Page 24: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

[12]katjarios deui tilu pangasuhna njai ratuhidji parawakalidua kidang panandjungpatih gĕlap njawangeta tilu pangasuhna njai ratukatjarios tĕras darangdan aki-akiladjĕng tutas

anu bakal ngumbaraangkat tina kare bumi pakuankatjarios sapuluh sapilantjeukanatawa djumlah sapuluhsalapan pangiring kasapuluh kangdjĕng ratututug timus parele pantegtos idin ti tuang ibutos lilah ti kangdjĕng ramakatjarios raden bakal angkatsabalana da bakal angkat

kotjap raden lampah nu angkatangkatna ti padalĕmanrĕket gamparan kantjanakĕplak pajung dibĕkaskeunngatjalajna ku bungkaknangatja soteh dasar kasepngatja sadjĕroning ragangilo-ngilo wawajanganngalulugu tigang atusngundak-ngundak tigang lawepapatok salawe djadjarsawawang katja njorang lawang pangantjingan wĕwĕ ngkon para bupatinjorang wĕwĕngkonna deuiwĕwĕngkon pangeran munding kawatinjorang wĕwĕngkonna deuipangeran gadjah kawatinjorang wĕwĕngkonna deuiwĕwĕngkon ganda kusumahnjorang wĕwĕngkonna deuipangeran rangga dewata

Page 25: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

njorang wĕwĕngkonna deuipangeran para bupatinjorang wĕwĕngkonna deuiguru pati minda djajanjorang wĕwĕngkonna deuirangga djaja da puspa wangisaretna urang pakuannjorang deuiraden kuning ladju wangiguru minda sindang panonpangeran pelang pakuannjorang wĕwĕngkonna deuibagus wulu raden gumbuaria biruang radja parabupĕngkĕreun pakuannjorang wĕwĕngkonna deuiraden kuda wangun sarikapajun kalangkung mĕlang raden lurah kadjinĕmanparabu pĕngkĕr pakuannjorang wĕwĕngkonna deuinu kalentang rambut kĕmbangpangeran pelang pakuannjorang wĕwĕngkonna deuiwĕwĕngkonna karang lempangmĕnĕr ka dalĕm rupitmĕnĕr ka paseban kantjana dewata

[13]gulang-gulang dalapan puluhrea pingitan saratus tunggalpingitan bumi pakuannjorang ka babakan tambagangahurung kutana rujungngaherang kutana gangsangagĕntjoj kuta salakangĕmbat ngĕlir kuta beusingalindĕng kuta kadjinĕmnjorang wĕwĕngkonna deuipapatih amuk murugulguru putra sang mantri agungpangeran sang mantri djaja

Page 26: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

papatih bumi pakuannjorang wĕwĕngkonna deuideugdeug pati djaja pĕrangnjorang wĕwĕngkonna deuipangeran galudra patinjorang wĕwĕngkonna deuipangeran para bupatinjorang wĕwĕngkonna deuiwĕwĕngkon parabu bagawan sarinjorang wĕwĕngkonna deuiparabu rangga wajangan njorang wĕwĕngkonna deuiraden djaka wangun sarinjorang wĕwĕngkonna deuiraden sutra da kalang gombahgombah katampelang sarinjorang wĕwĕngkonna deuimas munding lajaran mantrinjorang wĕwĕngkonna deuiraden kĕling puspa gadingnjorang wĕwĕngkonna deuimas munding pamĕgat sarinjorang wĕwĕngkonna deuimas munding ta liman sarinjorang wĕwĕngkonna deuimas munding giri laja mantrinjorang wĕwĕngkonna deuimunding mantri da giri lajanjorang lawang pangantjinganwĕwĕngkon da rangga senadug lantung ka alun-alunalun-alun sarewu tjĕngkalalun-alun bumi pakuanbaranang tihang pasebansaratus salapan puluhprijajina tigang kĕtiparentah sawidak opatraden liwat ti lawang saketengnjorangna ka umbul tjantikraden tjangkir ratna wangi

Page 27: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ngaliwat ka umbul sogolpĕrĕbu mantri alinganlungguh tapa ratu kĕmbangngaliwat ka umbul majaparabu gagak nagaranjorangna ka umbul tjongkokparabu heulang dewatamipir ka tjipinang gadingraden djaka mangbrang pangĕmbasanngaliwat ka djati djadjarpangeran djaka rojomanliwat ka nusa kalapaki raden djaja madanu

[14] sakaladjĕng tuluj djauh sakolentang tĕras anggang tug lantung kana muhara muharana palabuhan tjihaliwung

saudjaring tjinariosararangkat harita ti padalĕmanngalangkung pirang-pirang saderekngalangkung pirang-pirang wewĕngkonsatutasna dugi ka palabuhan muharana tjihaliwung

katjarios raden rut-ret ningalandi sisi tjai kalĕrĕsan harita aja parahu di sisi tjai parahu leuleus agung kang namisaĕntos katingali parahunaladjĕng raden sadajana pada nitihan parahu gek, gek, gek, gek, gek, gek, gek, gek.... sapuluh sapilantjeukan pada naritih parahu

katjarios anu tiluraden kuda rerentjeng senapati gendjeng wulungkuda tadji mantrirangga waringinrut-ret ningali sasatoanki djulang anomanu gĕde tudjuh tjĕkĕlpandjang salawe deupatiluanana arindit tĕras pada narewaksasatoan ki djulang anom

Page 28: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

lakuna tjag tjig tjĕgbedjakeun ka palabuhantjĕg geura godog, sradalalalala..........................kĕtjĕbur ka muhara palabuhan tjihaliwung

tarik anu paparahuantarik batan da mimis bĕdilgantjang kaja kuda nĕragparahu langaur didajungnjorang ka munding wanginaliwat ti gadjah wanginaatjulna mah ti muhara tjihaliwungtuh tembong gintung gorowonggawe patih rangga djambrong njorang ka tandjung sangora dajeuh patih balagolaliwat ka tandjung karawang sinulang

tĕpung pitu pangbegalansakelek sangiang gĕntengsatĕlĕng sangiang irĕngliwat ka gunung tjangihgulnjorangna ka asta manunggaltĕrasna ka pulokartaliwat ka subang laranganliwat ka tjonggeang larangtuh tembok tĕnggĕrananakatingal tihangananakotjap sahidji nagaranagara sumĕdang larangdajeuh bagus suntĕn agungngaliwat ka kandanghaurdajeuh patih lĕmbu agungnjorang ka hudjung darmajudajeuh patih humbar djajaliwat ka tandjung karangkengdajeuh patih gadjah sarengseng

[15]putjunghul gunung sĕmbungnangĕlĕs-ngĕlĕs ta gunung djatipawatĕsaning tjirĕbonnjorang ka tandjung astanadajeuh patih bentang ajunannjorang angara pakungkawatidajeuh raden banowatinjorang ka tjirĕbon girang

Page 29: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

dajeuhna gagak kantjanaliwat ka tandjung tjamaramuharana kali djaganjorang ka tandjung halimpunjorangna ka randu leuweungliwatna ka kuta kantjinjorang ka tandjung djapuradajeuh pandji boma rarangngaliwat ka tandjung irĕngdajeuh patih rontag djagatnjorang ka tandjung mangenderdajeuh patih logĕndernjorang ka nusa loperesliwat ka nusa gĕgĕlangdajeuhna raden kĕmasankumpul ka nusa gandjurnautjul ti dua gandjurnautjulan tilu gandjurnangungkulan opat gandjurnangungkulan lima gandjurnautjul ti gĕnĕp gandjurnanjanghulu tudjuh gandjurnanjorang ka nu pangdjĕronaka nu patang ewu deupaka nu patang atus deupaka nu sekĕt deupaka nu patang puluh deuparame ing umbuling banjudugi ka balungbang tanahnjorangna ka asĕm djadjardugi ka balungbang sangadungkap ka balungbang pituandjog raden ka muhara tjisanggarung

ngadingding parahu dalĕmkatjarios di muhara tjisanggarungsadajana sato tjailauk-lauk sadajanagujur gĕntur tjektjok tjewohngahormatngadjingdjing parahu ratudi muhara tjisanggarung

katjarios saudjaring tjariosan dugi ka muhara tjisanggarungbakal mudik kalamula

Page 30: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ti muhara tjisanggarungangkatna parahu ka girangkeun

ngadingding parahu dalĕmdipudikkeunana ka girangti muhara tjisanggarungnjorang ka tandjung parapatnjorang ka tandjung warakasnjorang ka tandjung tjikĕruhnjorangna ka nusa pantikdajeuh kai gadjah pantik

[16]ngaliwat ka tandjung saridajeuh njai alum sariliwat ka astana langgardajeuh njai ratna kĕmbangliwat ka widara tjinanjorog ka tandjung mataramdajeuh dĕmang tjandra bentangliwatna ka kali buntudajeuh ki rangga korolongnjorang ka tandjung kalangondajeuhna pati rangga kalangonnjorang ka randjung karejatĕrasna ka tandjung malangnjorangna ka sapu angindajeuhna bĕlĕdug djajanjorang ka kubang lamarandajeuhna panggung panglamarnjorangna ka panol tjinadajeuh patih gadjah ngumbangngaliwat ka walĕd girangdajeuhna tanduran wajangnjorang ka tjigobang girangdajeuh pangeran wangkĕlangnjorangna ka kĕdung reongdajeuh patih kaleungitannjorang ka tandjung maneungteungmeunang patih rangga lawenjupitan ta ditundjangkeunbisi njambung ka tjitarumsagunung diputĕr lumbungsatjohok gĕgĕr madajameunang ngagulung-gulungkasapih ku kĕbon abrangsasakalana gadjah dikurap

Page 31: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kari bobokongna baeliwat ka tandjung wajangdajeuh djaka kalangwajangbeuki girang da beuki girangnjorangna ka leuwi haurliwat ka kuta tarahapdajeuh patih djangga nalanjorang ka bantar padengdengtĕrus ka buah manungguldajeuh raden pandu paksaliwat ka sangiang gĕntengbeuki girang ta beuki girangnjorang ka lodatar luardajeuh dĕmang sorog djajaliwat ka tandjung karikildajeuh pandji boma rarangtĕras ka bĕnda wajangannandjakna ti leuwi nutugliwatna ti tandjak nangsiliwat ka tjibuni hadjinjorang ka tandjung manglajangpangeran suntĕn manglajangnjorang ka gunung kĕmbaranlangkung ka pandjara wĕsinjorangna ka kopo tjondongtĕrasna ka nusa rawajannjorang ka tangkolo baokdajeuh djaka kalang tapakĕmbang lopang sabungbulangadjugan ti taneuh beureumnjorang ka tjimanuk warangdajeuh kuda liman sutra

[17]njorang ka lantjang nagaradajeuh kuda panggung nagaranjorang ka hudjung gantungandajeuhna bima sakalanjorangna ka gunung lenglangdajeuh patih gadjah njaluntangnjorang deui da njorang deuinjorang ka kuta bantjingandajeuh banjak pangantinganngaliwat ka putĕr tandjungpanĕragan rangga kĕmasanpapatih rangga panjĕlang

Page 32: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

djalan ka kuta wangsulandajeuh patih kuda janangaliwat ka solok pandandajeuh patih prĕnggong djajaari buka kelek sok montjor gudelliang irung sok montjor meongbeuki girang da beuki giranglakuna da beuki girangnjorang ka parakan wajangnu didjugdjug teu kungsi tjunduknu diantjag teu kungsi dungkapkeulat ku goda rantjanaparahu kĕbat ka girangnjorang ka kuta kambangandajeuh djaka kĕmbang dewangaliwat ka radjĕg wesidajeuh prabu bandjar ranginngaliwat ka putra pinggandajeuhna gadjah paradadajeuhna gagak paradanjorang ka kuta kĕmbarandajeuhna bima manggalagasruk parahu teu daek madju

saudjaring tjinariosieu lalampahan parahudugi ka palĕbah nagari kuta kĕmbaramandĕg di tĕngahing tjai

katjarios rupina mah raden ngartoskana tata ing parahusakala parahu mandĕgladjĕng arindit tina parahuneut, neut, neut, neut, neutladjĕng ngaradĕg sadajana di sisi tjai

saudjaring tjariosparahuna pulih deui ka djatinapulang deui ka asalnaparahu mulang ning asal

katjarios teu kungsi lami parahulalaku ing kangdjĕng ratulalampahan kangdjĕng radjamoal lila anu didjugdjugarek dumĕdja indit

Page 33: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ngadjugdjug nagara kuta kĕmbaranbok manawi kapĕndak sarĕng impian

“he sakabehna pangiring kulamugi kĕrĕsa haju djugdjug nagara kuta kĕmbaranambeh tjunduk ning alun-alun wae.”“hatur sumangga, gusti.”“mangga.”“kula sumangga.”

[18]sadajana wadia balatangtos ngiringgurudjag dungkap ka alun-alun nagara kuta kĕmbaran

kotjap nu ararangkat angkatna ti sisi tjairĕket gamparan kantjanadjĕplak pajung dibĕkaskeunmĕndung-mĕndung papajungnaarangkatna mapaj-mapajlakuna da mapaj-mapajmapaj pinggir da pasisianmapaj djalan kaluaranmangkat ka lĕbah kaluarandug lantung kana lurung sunduklurung tilu nu dilangkungopat ge disorang tĕrassakĕntjĕngan angkat sabandĕngansadjongdjongan saherojansakeudeung gurudag sumping, ieuh

gantjang tjariosnapada sumping ka alun-alungandapeun tjaringin kurungkalakuanana tatamu pada linggihgek, gek, gek, gek, gek ........handapeun tjaringin kurungbari ngurut-ngurut sukungareureuhkeun tanaganaeta nuuskeun kesangna

saparantosing lalinggihsapuluh sapilantjeukankatjarios eta girang dahuankasĕbat raden kuda rerentjengsaderek njai mas Sari

Page 34: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

dĕg ngadĕg di tĕngahing alun-alunningali ka kulon ka wetanngaler ka kidulbarĕng sa tos teteladina sadjĕroning manah:‘beu ana kieu lain nagara parakan wajangluput nu didjugdjugsalah nu diantjagieu mah lian nagara’

ngaraos teu raos manahna handjakalraraosan raden kura rerentjeng gendjeng wulungsatutasing handjakal manahnaladjĕng njaur:“Tun ana kieu mahkaula sumĕdja turun rahaju bae.”“nun rakaundur nja undurpadu ulah tĕbih teuing, raka.”“nggih moal.”

katjarios raden kuda rerentjengti handapeun tjaringin kurungangkat ngantunkeun sadajanangadjugdjug ka pupungkurangek linggih di pupungkuranharita piambĕk baemisah ti papada baturnaeta margi handjakaleun

[19]nu mawi papisah linggihatuh djinis sapuluh ditjandak hidjisalapan kantundi handapeun tjaringin kurung

lalakuna kangdjĕng ratulami-lami raraosan asa tipĕkurmargi djauh didjugdjuganggang didungkapanmaksud pamaksadan sĕdja ngilari nagaranja kaligane baesasumpingna ka alun-aluntaja nu nanja taja nu narenbudjĕng-budjĕng aja nu ngarampeskeuntaja anu naros-naros atjan

Page 35: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

saudjaring tjinarioskangdjĕng ratu lalinggih di alun-alunemutanana raraosan pada-pada natamubeuki heubeul beuki tineungbeuki lawas ngaraosing beuki bĕtahsĕdĕng tatjan pati lawasnĕmbe sabulanlangkung tilu puluh poehandapeun tjaringin kurung

‘awak djauh nja didjugdjuganggang nja diteangkaligane datang ka nagara deungeunboro-boro aja nu ngarampeskeunanu nanja anu naren tatjan ajada badan rasana bati nalangsa.’

emut kana kagungananaasihan pamutĕr bumikasĕbat panĕrag djagatbok manawi aja wĕlas nu boga nagaraladjĕng ngadĕg kangdjĕng ratutĕrus dipĕtjakladjĕng dilalarkeun kalimahasihan pamutĕr bumi panĕrag djagattutas ngalalar kalimahladjĕng ditiupkeun sĕdot, sĕdot, sĕdoooooot......lir duwĕgan gogorolongankatjarios asihananasĕdoooot ngaguruh ka djĕro karaton seah ka pasebannaradjang ka bima manggalamipir-mipir kana kulitmalapaj kana tulangnjeleket kana hatemeulit kana peudjitnjĕlap kana sumĕradjugeta wadia bala rasana hareudangladjĕng ngandika bima manggala:“eeeh, ĕndut ing bapa ingtara-tara ti sasari ti biasakataradjang halabhab hareudangpanas hareudangieu rek naon gara-garana?”

Page 36: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

katjarios teu karana miwarang deuiandjeunna sĕdja mariosluntjat lakuna kolear gĕdjligkana lawang gĕntjleng pangantjingan

[20]”heheh lurah tunggu lawang perendewek hareudang bisi kagĕledewek rek papariksa!”

harudang neut, neut, neut, neut, neut, bugngatuhu bugngentja bugngunung-ngunung tulak kalangdibukakeun panto ku djagalawang bjar!

bima manggala lumpat ka alun-alungĕdjlig sorsadungkapna ka alun-alun ret ningalibima manggala ngandika‘ih ĕndut ing bapa ingpaingan badan kataradjang hareudanghorengan tjunduk tamu datang semahsemah teh ngahoe lampitka njata-njatasemah teh ngĕmbang boledtetelasemah teh ngagula gĕbangmana welan-welan teuingieu semah sisi lain urang kalihteureuh-teureuh djalma dajeuhtiru-tiru wong abĕtjikpapautan seuweu ratu kakarek sumpinggila ku adjrih rek deukeut sieun ku tanggeungsampe panon ningal semah ngĕmbang tangkilparipaos panon teh rutjang-ritjĕngah ieu rupina sisi urang kalihteureuh djalma dajeuhpatut papautan seuweu ratuerek madju mangka teu kakuwungarek naros kilangbara kadugatapi bae nu kawasa si nagarataja lian tjuman awakupama tatamu hĕnteu ditarosan

Page 37: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

saha nu bakal wantuneun naros?’sanaos teu kuwung ngarasa kapaksalakuna bima manggala sumĕdja narosan tamuku tina adjrih-adjrihnadepej dopoj, depej dopoj, depej dopoj,gek marĕk ka tamu ti kaanggangan

katjarios ti anggang tĕrasing tjakĕtwatosan bima manggalalokotoj mando parapat njĕmbahbari kieu njaurna bima manggala:“nun mugi teu djantĕn bĕndukula teh palaj narosanti mĕndi umbul geusan matuhanggang pamidang, bumi ngantjiklĕmah pantjanagara sampeanmugi kĕrsa waktja blaka.”“kaulanun lantjeuk sukur ditarostĕbih kula tjeuk paripaosti tespong kena njanggolongti sampi kena murilitkadjar-kadjar pate lontarhuma galing sisi tjaitjolentang sisi hawangan

[21]di dinja da lĕmbur kula.”“ih gustindut ing bapa ingmeureun, ngangge susualan, dentĕbih ti nagara pakuanraden teh bĕt ti padjadjaranden, disuhun puhu umbultetela waspada patĕmpatan utawi nagaradumeh raden djauh didjugdjug anggang diteangngilari naon?naon nu disĕdja ku sampean, tun?”“lantjeuk, nu mawi kula djauh tjunduk anggang dungkapkula teh mirĕng wartos atawa bedjadi dieu teh geulis putrinaendah pawarangnakasep punggawanabĕdas bakal dahuananawĕduk paranti diadunaawak rek diadjar madjik mĕrtani

Page 38: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ngabudjanga wĕrĕdjakangarungrum ka nu matuhan.”“ih utunatuh nu boga modjang lĕndjang putri geulis mahtaja sanes tjuma awaking sorangantapi pangapuntĕn baegeulis soteh tjeuk kakangna, utunatuh puguh umbul tetela nagara, sukurngan bae kapilih tuang kakasih tuang kasambat saha?saha nja nami?mugi kĕrĕsa miwahkeun tuang djĕnĕnganti pakuan teh urang paminggih ta urang sisi?urang djaba ta urang kaluaran?den, mugi ka waktja.”“kaulanun rakati pakuan sanes urang pinggih sanes urang sisiteu djaba teu kaluaranawak nu mangku nagaraari djĕnĕngan tjeuk tuang iburaden munding laja mantrikasirigan wangi parabu wangi pakuanputra dalĕm karang tĕngahnu pelah di padjadjarannu bagus panjipuh ratudjudjut menak ti pakuansakitu djĕnĕngan kula.”“ih utungeuning djĕnĕngan teh ngadadalĕngmoal kapĕndak-kapĕndak atjan ku awaking.Ieu djĕnĕngan upami dibagitangtos moal tjĕkap ka dua dajeuheunhoreng-horeng menak gĕdedjalma hade bisa make mĕnter hatekasep ka djĕnĕngan-djĕnĕngananamasing teh ku kuring didjodjore dimomore!kari pangapuntĕn baeBanggeut ka djĕro karatonditjalikkeun di kamantriandipindahkeun ka kamenakanku awaking.”“sumangga raka.”tos kitu kamupakatantatamu diangkĕn ku piribumiberes kasauranana

katjarios anu salapan

Page 39: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kasalapan kangdjĕng ratu tangtosna teh

[22]bakal angkat sadajana sarĕng bima manggala

arangkat ti alun-alunrĕket gamparan kantjanasapuluh sarĕng pribumimĕtu lawang sok mandjing lawanglawang pitu da ping kasangalawang tambaga suasasakĕntjĕngan da sabandĕngansadjongdjongan da saherojansakeudeung gurudag sumping, djog

sasumpingna katjarios kangdjĕng ratubima manggala sumĕdja ngahormat tamukalatjat unggah ti pajunsadungkap kana patĕmpatantjĕg lampit kuning ditambir ĕmasdiamparkeun gĕlĕndung gĕbjar!“mangga utun linggih ulah tumamuhormat awak kaulamuga katĕda katarima.”gek tjaralik sadajanadiriung ku tumĕnggungdidjadjar ku wadia balapada hormat ngahormatan kangdjĕng radjamung bima manggalakatjarios ku tina bingah‘untung dewek teu karana ngajuhbagja teu karana tapakatjundukan ratu kadatangan radjamenak hade bisa make mĕnter hate.”unggut-unggut tuurnaongget-ongget tjangkengnaedeg tjarang sila tumpangbalagandjur seurinatjek paripaosna ngaheulang hideungdugi ka sampe ngagakgakbaning ku tina bingahsatutasing bingahbima manggala ret ningali ka gandeksarta njauran“Ser! gandek kami!”“Kula djuragan.”

Page 40: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

“Sia mantog!”“Aduh, atuh upami mantogabdi, gusti kĕdah puguh padamĕlananamun mantog mantog ka mana?”“nja ka padalĕman, ki lengserbedjakeun ka dulur kaminjaeta ka nji angrum ganda wajang saridi padalĕman ulah tjitjinggeura dangdan dadahareunamun isuk mangka djĕnukti beurang mangka utaraamun sore mangka hareti peuting mangka raspatimangka seuseur mangka ageungtatana dangdan lĕmareunurang katjundukan ratu kadatangan radjamenak gĕde djalma hade bisa make mĕnter hateparalaj di tĕngah bale.”“atuh pĕrmios, gan.”“mantog sing kĕntjĕng!”ki lengser lumpatgĕdjlig, sĕrrlllllll.

[23]sadungkapna si lengserka pajuneun saderek dalĕmkang tjinambĕt angrum ganda wajangsari“amit mas!”“paman bagea tĕmĕn.”“nggih nĕda.”“tjalik paman, ulah tumamu.”“mangga.”“sinarieun sinantĕneun paman aja ngĕmban piwarangan?”“nggih nu mawi gusti ratu.”“naon piwarang kang saderek, paman?”“nu mawi ari sim kuring paripaosnasuku sambung lengkah biwir sambung lemekmangngĕbatkeun tuang saderek, nunnjai di padalĕman ulah tjitjingeunamun isuk dangdan lĕmareun mangka djĕnukbeurang mangka utamasore ka hadeti peuting mangka raspatimangka seueur mangka ageungsipatna dangdan lĕmareunmargi katjundukan ratu kadatangan radja

Page 41: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

menak gĕde djalma hade bisa make mĕnter hateparele di tĕngah bale.sakitu timbalanana.”“paman.”“nun.”“eta semah kasep ta hĕnteu rupana?”“aduh teu tanggĕl djawab nunmargi tatjan waspada.”“dĕdĕg pangadĕgna, pamanmeudjeuhna ta hĕnteu mun djang salaki kuring?”“tjek dina paripaos mah da tatjan tetelamung katingal sakeureut daunsapangreretanaduh teu kintĕn kasepna, nun.”“paman saha nu rek diturut saurnu rek didenge tjareklamun hĕnteu derek kula, pamankadjabi sumangga bae paman, antosan, paman.”“nggih mangga mas.”

katjarios njai arum ganda majang saringĕmban piwarang saderekkanggo njuguhan tatamu

sĕblak nu dangdan lĕmareuntaratapan djeung tarotopankorolong njandakna bokorkaralang njandakna lantjangalah da dina lantjangpintjuk alus da dirautantektek hade didengdengaseureuh kuning ta djambe wangimeunang tjatjawis ti peutingmeunang tjatjadang ti beurangbisi kula da kadang datangtektek bong tektek panembongnja nektek di djĕro kobongdiwadahan ku karembongdjang njawisan kabogoh mun karek tembongtektek bang nja tektek palembangnja nektek di djĕro randjangdiwadahanana da ku lalantjangnjawisan kahajang karek datang

Page 42: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

[24]dipinanganana ku pinang tewipinang tewi tudjuh adikadalapan anu babar majangngangge apuna ge apu susuhsusuh bawa ti malajukĕrang bawa tjĕnah ti mataramrĕmis bawa ti pataniDibawa ka nusa djawadibeuleum di pawon dalĕmdipantjaranana ku dingding kepangtihulna nganggo galeuh tjandanapaninjuh ku tjibahajudisiramanana ku tjibeuheuladipipis ku djĕruk nipisdjĕruk nipis djeung nu amisdjĕruk malang da djeung kabonganditambah ku tjikalapadipĕrih amis tjainasaeutik mah nu matak mahirea nu matak sĕdĕng djugalada pikeun ngalĕmar semahmeunang manggang da eta ngiloarkeunmeunang ngageleng-geleng na tjangkengmeunang ngagiling-giling na pingpingditalianana ku lasah sampingparandene eta teu geuleuheunda gusti bakal kabudi

tutas nu dangdan lĕmareunanasatutas dangdan lĕmarennu geulis angrum ganda wajang sari“paman lengser!”“nun!”“ari geus dangdan lĕmareun pamanatuh badan kula tangtos kĕdah ngangge paman.”“atuh tangtosna, gusti ratukĕdah ngangge margi bakal nĕmonan beubeureuh.”“antian heula, paman.”“nggih mangga.”

katjarios angrum ganda wajang sari tangtos bakal dangdan geulamargi bakal nĕmonan beubeureuhtangtos kĕdah dangdos-dangdos

lalampahan njai nganggo dangdanan:

Page 43: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ka luhur sampe panggul djeung gĕlungka handap lĕndjang djeung sindjanglangsit njau nu ditapi (langsit)lĕngkeh njai nganggo bĕntendjĕpret bĕnten sampe ditarikanngagĕmpĕng bĕnten ĕmasnamangrupa papating kantjanangalĕmbĕng kĕnditna intĕnngagapaj njai kana kĕkĕmbĕnnjuplak tjinde tjampa kakadenkĕkĕmbĕn sutra kaderidimangka tarik sisinadimangka ngĕndu djurunadimangka ngĕndong di tĕngahdipalar tembong bagalnadjudjuluk si rudjak gadungmatak mati ala mĕndĕm semahti hareup mah ting karitjeupti tukang pating burilakti gigir pating karĕtip

[25]baranang ali ĕmasnakatuhu sarĕng ti kentjangagendang suwĕng bapangna, njaituang bapang ta di kalantjangdipongpokan mas kalangondidjĕdjĕl ku intĕn buntĕtdipuntjakanna gen manik meulahkatuhu dimangka nangtungdi kentja dimangka malangdimangka ngadĕdĕl sindjangheureuj meunang ngingitjeupanmĕnit ka hilir ku anginkatodjo ku panon poeansĕdĕng kĕtjĕmbĕng njai ngalimbangtĕras njai dangdan gĕlunggĕlung miring ta nu raspatigĕlung miring ta nu kairingsapinggir kĕmbang malatisadjadjar kĕmbang tjampakadikeukeupeul rambu leungeunngeupeul bari ngumut tandjungtutas nu nganggo dangdanangrum ganda wajang sarigantjang tjarios tutas dangdan

Page 44: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

“paman!”“nun!”“sakieu kula nja tutas dangdanlĕmareun karo badan kula, paman.”“nggih mangga lungsur mas.”

angkat nji angrum ganda ti padalĕmanna njandak lĕmareuntos kotjap lami di djalantos dongkap ka pajuneun pasebannabari njaur kieu pokna sadungkapna njai:“ih lantjeuk nĕda eureunkula datang dipiaiskula amit nĕda eureun, raka.”ningali bima manggala ka saderek, gilĕr“dipadjarkeun teh deungeun-deungeunhoreng-horeng saderek dewektjalik mas, ulah tumamu.”“mangga raka, kula mangga ngahaturkeundarma tuang lĕmareuntatamu teh suguhan, raka,peupeudjeuh mangka saresehtatamu mangka sareseh.”“heug ulah kawatir baji.”

katjarios lĕmareun ditampa ku bima manggala, tjĕgdibaktikeun ka pajuneun tatamu, parĕk“utun, ieu njanggakeun darma tuang lĕmareunteu teumbeuj teu sieup sieupna di tuang linggihutama tuang arĕpanlumajan tamba tjunduk nganggursindang palajnjĕrahkeunna seureuh beureumtiung beureumpinang kelangbawa leuntjangapu tawes sesa bahesarese taja keur merelalab dampjak kalapa ngorasalari dawĕg ngalĕmar.”

[26]”kula nampi kana tuang lĕmareunamit mugi widi

Page 45: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kula bakal ngaraosan tuang lĕmareun, raka.”“nggih mangga, utun.”

ngagapaj raden gĕlang kalapa nunggalapu sakulaking tanggalseureuh salambarpinang sapasibising kurang tina gantalngapuan bari ngalĕmarmeuweungna dieumeuj-eumeujnjapekna dimementengdipĕrih amis tjainawadja sakawandalangit irĕng nangtang hudjanwadja kasipuh ku lĕmarruhruj huntu da bĕntik tungtunghuntu sipuh landĕp dawuhnatahan gula gumantung

tutas nu dahar lĕmarenanakatjarios tatamu sarĕng pribumimargi tatamu kontjara kaseppribumi tĕgĕsing geulistaja sanes undjukanna pribumi:“ih kang radenmugi hĕnteu djantĕn bĕndu galihsim kuring palaj narosanmugi kĕrsa waktja, den.”“mangga, bajipribumi diantosan panarosna.”“kakang raden ti mĕndi umbul geusan matuhanggang pamidanganbumi antjiklĕmah pantjanagara sampean ti mana?mugi kĕrsa waktjana raden, timana?”“baji, ari awak mah djauhti tespong kena njanggolongti sampi kena murilitkadjar-kadjar dina lontarhuma galing sisi tjaitjolentang sisi hawangansakitu lĕmbur awaking.”“bĕt baruk-barukmana pintĕr ngeundeuk-ngeundeuk susualan

Page 46: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

horeng teh tĕbihti pakuan padjadjaran, kang radennagara lah ti padjadjaranden ti padjadajaranpuguh nu didjugdjugtetela nu diantjagsampean baris antjag ka nagara mana?”“baji, puguh djauh didjugdjugkula mah ngadenge bedjadi dieu geulis putrina endah pawarangkasep ponggawa bĕdas bakal dahuanwĕduk paranti aduanawak rek madjik mĕrtaningabudjang ngaweureu djakangarungrum ka nu matuhan.”

bima manggala ningali“utun, nja etanu disĕbutkeun modjang lĕndjang

[27]putri geulistapi geulis soteh tjeuk kakana bae.”“sampean ti pakuanurang pinggir ta urang sisiurang djaba ta urang kaluarankapilih tuang kakasihnja saha tjĕluk nja namageura miwahkeun djĕnĕngan raden baku bilih kaluluhurankalengkahan ku awakingkang raden mangga waktja.”“ih baji, ari kula ti pakuanlain urang pinggir lain urang sisiteu djaba teu kaliarannjata nu mangku nagaraari djĕnĕngan tjeuk tuang iburaden mundinglaja mantrimantri kasirigan wangiprabu wangi pakuanputra dalĕm kalang tĕngahnu pelah ti padjadjarannu bagus panjipuh ratudjudjut menak ti pakuansakitu djĕnĕngan kula.”“bĕt horenganan

Page 47: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

menak gĕde djalma hadebisa make mĕnter hatekasep ka djĕnĕngan-djĕnĕnganana.hanasing mah ku kula teh didjodjore ta dimomorekantun pangapuntĕn wae kula kang radenmugi-mugi ngahapuntĕnkana luput-lĕpat kulahoreng teh urang nagarahoreng nu mangku nagara, den.”

katjariosna nu kasep sarĕng nu geulisteu luput paimut-imutteu inggis paseuri-seuriemok sarĕng silanaesod paesodesod paesodmadju pamadjĕng-madjĕngsur-sĕr, sur-sĕr, sur-sĕrlami-lami gĕlĕtuk paadu tuur

bima manggala ngaraos wirangkaja-kaja djalma anu hĕnteu diwulangan“baji ulah kitu isineun ku deungeun-deungeun, bajitjan puguh di karuhan.”tinimbang mundur mahmargi sarua purunnasuka pamadjĕng-madjĕngpageje-geje, pageje-geje

bima manggala emutan:‘beu ana kieu nandakeun geus samina.’gĕdjlig mudunladjĕng dirawu dipangkutungtung karembong galĕmbĕng geulang tangannadibaktikeun kana lahunan ratu, parĕkdjantĕr salahunananabima manggala bari ngandika“utun, ana kieu mah njĕrahkeunmunding katut kuringnjĕrahkeun nagara katut bala

[28]asup ulun tandang kumawulaasup abdi teu karana hutangnjasup ulun tandang kumawulaasup abdi teu karana hutangnjerenkeun ieu si angrum ganda

Page 48: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

mun geulis anggo kakasihmun lĕndjang mangga anggo pawaranglumajan bae tamba tjunduk nganggursindang palaj.”“kaulanun nampi kula ratukula nampi kana panjĕrahananasawangsulna eta tuang adi angrum gandamugi kĕrsa malik basa satjara akangetang-etang tanda kawin baji da tanda kawin.”“raka eta sumanggakula bakal malik basa tanda sukamugi kĕrĕsa narimakangdjĕng gusti kula manggapirĕkeun nu sĕsĕrahansim kuring rek malik basa:

kijai gusti sĕmbaheunkijai sĕmbaheun kuringkuring kapundut nja lakukuring katĕda nja namasĕrah badan kuring katut njawasanjawa reudjeung kusumahpigeusaneun urang pakumahati lahir dugi ka batinri dunja ta kana njawaduriat ta kana kerakgusti putih kapan kuring abanggusti lĕmbut pan kuring njawagusti pitjaieunanakuring pibukureunanaasup gunung tamtu kuring milusena tapa mah da enam-enamkuning mah kenana putihseel bueuk kenana konengpasĕlang redjeung mas ngorarea pĕndok eta rea kuningsalaka salaki kuringratu djĕbug da raden djambesanes ratu ta djadi djĕbugsanes raden djadi djamberatu bagus raden hadedjukut lĕmbut dina parungdjukur djampang ta di nu mungkaldi tjai djaradi deuipalaputra nu di nagarapalias madjar salaki

Page 49: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

da gusti pangeran kuringraga lĕmbut mangga da ngahaturkeunraga badag tah njĕrahkeunti luhur watĕsna rambutti handap watĕsna dampaltĕngah gusti nu kagungananadibeureum arek dihideungdikajas boh didjinggasuka sakawĕnang-wĕnang

tutas kula mun malik basa.”

“raji kula nampa narimatanda suka djeung tarimabaji ta djeung tarima.”

[29]mung katjarios etakeur waktos di alam pandjang poe padangharita mah teu aja widjiningteu nganggo parawasantĕnteu karana diburuhukur suka sarĕng tarima baesakitu ge sah djantĕn pangkawinananaratu sarĕng angrum ganda

“ratu etem tuang adiangrum ganda wajang sari!”“kula gusti, kula.”“awak sumĕdja balaka, baji, moal rek kulang-kilungkakasih kula geus boga pawarang raka geus mawaawak nu bakal diangkĕn pawarang anommasing suka kalih tarima, raji.”ngawalonan angrum ganda:“gusti sim kuring diangkĕn pawarang anommoal sae teu narimanaamung pada-pada narima gehate teh ngagĕlas hideungtangtos ngagĕrĕndul meureun salalawasna, gustitangtos ngagĕrĕndul sapapandjangnadiangkĕn pawarang anom asana kirang tarima.”“raji sanadjan kurang tarima awakmusabab rumasa si kakang pawarang bodaatawa kakasih aja, baji.”

Page 50: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

katjarios angrum gandapada-pada nampi narimadiangkĕn pawarang anomteu raos dina sadjĕroning manahanu matak djantĕn huru-harasakitu kawitanana amargi dewataangrum sari diangkĕn kirang narima.

“nun rakaajeuna mah ku kula didamĕl dahuan kuladiluhurkeun betan gunungdisisian radjĕg kuningandjawadah susulamantjap panggung sagĕde randjangpĕpĕntul sagĕde bujungdikongankeun ngagaris nagarateu tĕrang kula awon, tĕrang di saena bae.”“euh utun, pĕrkawis kula mahari ku ratu ulah pon tjĕnah ge diangkĕn dahuan didamĕl patihsĕdĕng sanaos didamĕl kalakajsumangga, utun.”

unggut tuurongget tjangkengsila tumpang baning ku ngagakgak gumudjĕngbima manggala diangkĕn dahuan ratuuntung teu karana ngajuhbagja teu karana tapakatjundukan eta seuweu ratukadatangan alah seuweu radjamenak gĕde djalma hadebisa make da mĕnter hateparele di tĕngah balemotongan ngagaris bae

[30]alun-alunna ngabandungngĕmbat-ngĕmbat ta parapatanwĕwĕngkon ageung di djĕronagara hegar di luarngĕmbat-ngĕmbat parapatananangalemprah alun-alunnatanduran sarua tuwuhkotjapkeun di padalĕmankasur agung tudjuh tumpang

Page 51: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kasang djinĕm ta tudjuh rangkĕpkadalapan da kasang wajangpagolekan padalĕmandiriung ku nu djarangkungdidjadjar ku nu lalĕndjangdibaris ku nu gareulisdironjok ku nu darenokdirendeng ku nu karonengwong agung ratu pakuantulus mun ngadjadi ratuwaluja kang djadi radjadi nagari kuta kĕmbaran

katjarios suka bingahna bima manggalama’lum katjundukan ratusarta didamĕl patih

katjarios angrum ganda wajangsari“ih raka, sampean tah geuninglakuna tjitjing-tjitjing bae, raka.”“kutan, baji?”“kapan kula tas dikawinkeunkadua pĕrkaraurang katjundukan ratukadatangan radjasumangga geura pĕpĕkkeun wadia bala kabehsarta geura gawean rakada moal ngabuang balandjada moal neangan, rakasumangga gawean bae.”“baji, djadi nagih digaweankeun?”“ora kapindo, raka.”“ah, ulah isukan pageto nadjan ajeuna ge rampes, adi.”

kotjap kagungan ka dĕmit“lengser!”“kula djuraganmangga anu ngantos piwarangan.”“kieu ki lengserajeuna takol dogdog djeung bĕndekumpulkeun balad sakabehana geus kumpul bedjakeun urang gaweandadakan tapi ka rameari nu dimaksud pĕrĕlunahidji kami teh ngawinkeun dulurkaduana katjundukan ratu datang semah

Page 52: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

etang-etang urang hormat, lengser.”“mangga djuragan, kula pĕrmios.”“mantog sing kĕntjĕng.”ki lengser lakuna luntjat, gĕdjligkapagimbalanki lengser baning ku seueur bĕndenaditingal rimbil djiga kalong meutingkotjapna mah dogdog dalapan puluhbĕnde dalapan puluh

[31]ki lengser ngilari pikeun panakolbaning kukedĕr teu mĕndak aja ge nu kapĕndak bungkul tjariu sagĕde bujungmung kapaksa taja waktosnadjung dipanggulngadĕp kana tatabeuhandipukulkapang gĕde kapang tĕngah kapang leutikgeusan onggengdug djĕnggungdug djĕnggungdug gong dug raongdug gong dug raongdug gong dug raongmangka-mangka kaajaan dogdog djeung goonggoong djeung bĕndebĕnde djeung angklungangklung djeung lisunglisung djeung tamburtambur djeung bĕdugdisadanadug djĕngglung dug pĕngklungdug djĕngglung dug pĕngklungdug djĕngglungkeureuleuleuleuleuleuleuleuleu ...............

sĕlĕwingkapiliskeun ka siklukna ka heubeul isukka nanggorang lila beurangka tjangkoek lila poekka pinggir ka pakaumankalĕbak ka pasawahangujur ti kidul tjektjok ti kulongehger wetan seah kabehkalabang dada ukurang tjingtjilana

Page 53: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

“duh silah!”“aja naon, den?”“hilap, kula teu tĕrang, nun.”“aja naon, ka?”“hilap, di.”tjek sakaol: “aja naon?”tjek sakaol: “naon aja?”“ka, aja naon? ka, aja naon?”gujur djĕntul mah ku djalmi djĕnuk

tjek kokolot nagara:“hih nu kitu mahteu puguh tuturaneunanarepeh!ari tjeuk kula mahpati-pati menak mukul bĕndenangtu ngondang wadia balatinimbang gujur teu puguhurang tjuang pada muruĕngke deukeut urang nanja.”“ĕnja, den!”“atuh puguh!”“ah kula mah rampes.”“kula rampes.”rampes hidji rampes sadajanatjek paripaosna ngaguruh sada gugurngagĕdĕr sada patĕribur pitjung salĕlĕwĕknutu lĕmbur sada baturkawung lĕmbut tarasikĕpan“rampes, rampes, rampes, rampessss.”

[32]baning ku tina seueurna djalmirupina ilang “ram”na kantun kadanguna“pes, pes, pes, pes, pes, pes, pes ......”parĕk, parĕk, parĕksadungkapna wadia bala“man, bĕnde naon?”“gangsa djeung parunggu.”“tjih paman dogdog naon?”“kulit djeung parungpung.”tjek kokolot nagara:“hih amun kitu mah gese.repeh! Rupana bingung nu ditanjamontong kabeh nanja

Page 54: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

dewek anu rek netelakeun.”djĕp.

kokolot nagara madjĕng ka pajun, gĕdjligsarta bĕngis kieu pokna:“lengser!”“ja!”“ditanja kawas lain ku ponggawa?”“naha. Den?”“dewek lain nanjakeun dogdog ku naontĕrang kulit djeung parungpungbĕnde tĕrang gangsa djeung parunggu.”“kutan?”“dewek mah nanjakeun sotehlengser nakol bĕndengadatangkeun wadia bala, naon nu disĕdja?”“aduh, mun ti tadi kitu ka dewekgeus poldan adi.dedengean kula mahdogdog ku naon bĕnde ku naonteu salah walon:dogdog kulit djeung parungpungbĕnde gangsa djeung parunggu.”“lain kitu, ki lengser!”“tjih aduh ulah ngambĕkkokolot nagara!”

“kieu:sukur lamun nataroshĕnteuna ge kula baris waktjasuku kula sambung lengkahbiwir kula sambung lemekmapatkeun ngĕbatkeun piwarangan menak.aja para najaga daratang, den?”“puguh, da kabeh!”“eta tukang nututukang ngampatukang ngedjotukang nuar tjautukang njuluharaja daratangna, den?”“karumpul!”“tukang meujeumtukang ngotjektukang njadap, araraja?ki tjandoli, aja?”

Page 55: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

“pĕpĕk, ki tjandoli ajangan katjuali tjandoli teh ki sartudjihuntuna ngan kari hidji.”“paduli! Tong diitung huntu.”“lain ki lengserabong kita mah ahli tukang tatanjakula nanja tatjan pok

[33]kita mĕpĕkkeun najagatukang meujeum ditanjadek naon kitu piwarang menak?”“sukur amun tetela kaluaranpiwarang menak ajeuna kudu gaweandadakan taja waktunatapi pada-pada dadakan ge kudu ramepati-pati menak gaweanmaksadnahidji tas ngawinkeun sadereknanu katĕlah njai angrum ganda wajang saridua katjundukan ratukadatangan radja ti lian nagaranu bakal ngaratu di nagari urangetang-etang ngahormatsakitu utusanana.”“lah adat ahdiat ari menakgawean tan karana waktu.”“adatna, adatna.”

katjarios tos diparingan tĕrangDasar rikat anu mĕtadasar rikat nu dipĕtadadak sakala ribut gujur ripuh tjektjok“he panajagantjokot goongna ku manehkundjalan djadjarkeun ku manehtabeuhan ku manehpulangkeun ku maneh!”“tjihhh, kula mah manajagantara karana ngundjaltara karana neundeun.”“his barangkat!kĕrdja bakti teu meunang hĕnte!”para najaga gujurpara wadia bala dipĕtaparabot gantjangna dikaluar-luarkeun

Page 56: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

gujur guntur tjektjok para najagansaparo ngundjal saparo ngadjadjarkeunpara wadia bala paparabotansaparo ngundjal saparo ngadjadjarkeun

kai modin ratna kĕlinglakuna badami“di, urang tukang motongarek njokot naonana?”“kita njokot huluna!”“Ĕmbung, ngadjungdjung!”“kutan. pingpingna?”“ĕmbung ngadjingdjing!”“kutan kumaha?”“tjarana dewek mah dihidji-hidjikeun baeambeh balik ditungtun meureun ditunggangan.”“ĕnja. bĕnĕr.”

singgĕt tjariosananadasar rikat anu mĕtakatut rikat nu dipĕtabubuhan keur djaman utusing ratukatari menak teu kĕna dilalaworaulah sumarganing baheulanadjan dugi sampe ajeuna geupami miwarangannja tara karana waktu

[34]tjatur goong parantos baris djadjarananaparaboting pada mĕtatukang-tukang tos dipĕtapada njĕting pada njandakgawean kantun brĕng bae

najaga mah kotjapna pada rumagangsadaja pada narabeuhkĕmpjang sada kajong otakkĕmpul sada mun ungkut-ungkuttjengtjengmes nu matak rametalimbung si tjĕkĕl gadunggĕlĕmĕng gimbalananangaleungit mah tjĕnah gong kuninggoong kuning gangsal ariditambal ku patjar tjinatatabeuhanana ngangge lokajanta, da lokajanti,

Page 57: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

lain lokajanti deuilain lokajanta teatatabeuhan dĕnggung bantĕnti kidul nu nanggap dĕnggungti wetan mah harita nu nanggap wajangti kaler nu nanggap topengkulon nanggap bangbaronganbangbarongan djeung bengberokanbengberokan tjĕnah mah djeung kĕdok bakalkĕdok bakal djeung badajabadaja dkeung tarawangsangingking kĕling djeung karindingngungkung tjalung djeung tjĕlĕmpungtjĕlĕmpung katut angklungnagawean leuwih ku ramesanes rame kaulinan

kurang lauk tjĕnah mah meuntjit deuikurang beas nutu deuikurang minjak ngampa deuitjau kurang ta nuar deuisuluh kurang mun njuluh deuikedjo kurang harita mah ngedjo deuipeujeum kurang tjĕnah mah mareujeum deuidodol kurang harita ngarotjek deuigulana kurang njaradap deui

morobot bĕdil pestolnagĕlĕgĕr mariĕm dalĕmnagara asa kaeundeursi djompong mah kotjapna leungit sapoekaturuban ku tjangkang peujeumsi lengser mah leungit sapeutingkaturuban tjĕnah ge ku lumping mundingari isuk munding teh meuntjit sapuluhti beurang mah munding teh meuntjit salapanmun sore mah munding teh meuntjit salaweti peuting mah mundingna meuntjit sarakitdipĕta ku paman lengsermunding kuru eta bagean nu nutumunding rĕgeng eta bagean nu ngadjengnu gĕde mah munding teh djang nu njalendenu daging djang anu tjitjing

nu bakti harita tos tambah milinu seba mah harita tos loba bae

Page 58: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

idangan djang ka ponggawanu ngujup mah kotjapna tos sada tjurug

[35]nu njeplak sada kokomprangatuh ieuh sada kokomprangandjing ge pating kowowonghajam ge pating kotjeakkasĕbrotan ku nu njeuhilsilih timbul tjĕnah mah da ku pĕpĕntulnasilih balang hajang ku papanggangnasilih babet da ku sasatenapeujeum mah diangge adu simbeuhan sangu diangge awur-awurannu seubeuh seubeuh lakunanu hanteu hanteubiasa menak gawean atawi gawean gĕdetatana gawean menak

ngagambjung gaweanana katjarios langkung rame

satutasing gaweananabima manggala emutanana:‘sakieu tamtuna tjukuphurmat ngahurmati kangdjĕng ratukadua ngawinkeun saderek.’“lengser!”“kula panghulu tandang!”“ah sakieu ge tjukupajeuna gawean geura bubarkeunmemeh bubar para najagamangka nĕmpatkeun goongnapara wadia bala memeh bubargeura nĕmpatkeun parabotanana.”“sumangga.”“heh panajagan gawean tutas goong entepkeun beres sakumaha biasapara wadia bala memeh mulangparabot buru-buru entepkeun.”

gujur gĕntur tjektjokpara najaga sarĕng para ponggawapada ngundjal goongpada mereskeun parabottjĕg, parĕk, parĕk, parĕk, parĕk, parĕk.

Page 59: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

gantjangna tjarios tos beresatuh para najagapada njandak bĕrĕkatsakaduga-sakadugana.tjĕg. tjĕg. tjag tjig tjĕg. tjag tjig tjĕg.anu njuhun nanggungngagotong ngagandongngelek ngais ngadjingdjing.

Kai modin ratna kĕlingmulangna nungtun kĕrĕdannunggang kĕrĕdan.

ngulon ngetan ngaler ngidulsadajana para wadia balakakotjap pada warangsul

gantjang tjariosananatutas bubar para najaga sadajaatanapi para wadia balakantun bingah bima manggalaoleng pangantenna kangdjĕng ratusarĕng nji angrum ganda wajang sari

[36]amung lami-lami kangdjĕng ratuparipaos daun tuhur na tangkalnaras nĕmbe kaemutanka saderek nu kantun di pupungkuranladjĕng njaurnaroskeun ka garwa sĕlir“taji pajung larang pajung tjaweriari pĕrkawis saderek urangnu aja di pupungkuranraden kuda rerentjengari sapandjang urang gaweandiurus dahar leueutna, lĕmarna, hĕnteu, baji?”“ih gusti djisim kuring mah teu tĕrangwantos hĕnteu nulatenan.”“baji emĕn-emĕn teuing girang dahuanboa taja nu ngurus djeung mulasaratjoba-tjoba taroskeun ka lantjeuk manehnu aja di pasebangeus disuguh sukurmun tatjan bakal dipariatdi padalĕman bae.”

Page 60: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

“mangga gustikua tutas dawuh pamitsĕdja ngamangkeun piwarangna kangdjĕng gusti.”“ja, baji.”

ladjĕng mundur pajung larang pajung tjaweriti padalĕman lantung ka karang paseban“kakang bakal, pangampuraais njai nĕda eureunraka ta nĕda eureun.”kuda tadji malela rangga waringin ningali“beu dikintĕn teh sanes saderektjalik mas ulah tumamu karo si kakang.”gek, gek“baji sinarieun sinantĕneunluntang-luntang ka pupungkuranlunta ka pasebanrek naon bedjana, raji?”“lantjeuk, sukur ditarosankula ngĕmban dawuh kangdjĕng raturek naroskeun pĕrkawis sadereknu ngantun di pupungkuranraden kuda rerentjengurang sapandjang gaweandiurus dahar leueutna, lĕmarnamun diurus sukurmun tatjan sina karuhantangtos dipariat di padalĕman.”“euh baji, eman-eman girang dahuandahuan ratu anu pangpundjul-pundjulnadahuan ratu kakasih atawa kanenehkatjoneh radjakaligane wĕkasan diparak saatbĕndu agung tĕmĕn girang dahuan baji ari si kakang mahnjatu sakulakan ti nu matuhbisa dahar oge sahuap nu lawasanteu wĕnang kuat wisesarumaos kakang anjaran, baji.”“leuh deudeuh heman teuingkakang bakal harukanan tutug tanggal teu daharanteu ngaleueut teu ngalĕmar-lĕmar atjanasa harianeun teuing.”

[38]sumping ka pajuneun ratu

Page 61: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

gek lalinggih sarta njalaurlotoj mando parapat njĕmbahka pajuneun kangdjĕng ratu“gusti,sim kuring dipiwarang tos tjatjapnaroskeun saderek nu di pupungkuransapandjang gawean tehteu aja nu njuguhan daharteu ngaleueut teu ngalĕmar-lĕmar atjansok deudeuh hareman teuing gustiteu ngalĕmar-lĕmar atjan.”“ih baji,dahuan teh djauh kulon dibabawadatang ka geusan ngumbarawĕkasan diparak saattangtu bĕndu agung tĕmĕn girang dahuangeungeun-geungeun ku belasĕdĕng saderek dewek sampening laliajeuna mah nji mas sarinĕda disuguhteu kĕdah miwarang deuisupaja ulah tulus pundungulah kena katariwan bae.”“gusti sim kuring rumaos lĕpatkuring tah teu emut-emutka saderek sapandjang rame gaweannu mawi teu emut-emut.”“baji tjoba wajahnadeungeun-deungeun mah ku belasĕdĕng saderek datĕng ka lali,tjoba baji, agia disorodahar leueut, lĕmareunbokan tjios tulus pundungnaulah kĕnang ta katariwan.”

ladjĕng njai nampi dawuhtĕras dangdan dahareun, leueuteun, lĕmareunanasatutasing dangdan tjĕkapladjĕng miwarangan gandekanu katĕlah nji djompong

“ieu djompong!vpangwawakeun ieu idangankula sĕdja njuguh tamunjuguh dulur ka pupungkuran.”gandek nampisinambut ku si djompong

Page 62: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

satutasna parĕke dangdan idangananaladjĕng pamit ka kangdjĕng ratu“gusti sim kuring pĕrmiosnuhun widi ka kangdjĕng gustibade kenging dawuh kĕdah njuguh duluratawa njorog saderekmugi widi pĕrmios gusti.”“aiii nji mas saridiidinan ku awakingpadu watĕs pĕtjat sawĕd baeulah kaliwatsabab kula bilih mamataeun.”“mangga, gusti.”

katjarios gantjangna tĕras njai sarĕng gandek angkatti padalĕmanteu kotjap lami di djalandungkap bae eta kasĕbat ka pupungkuran

[39]sasumpingna njai njaur:“tuang raka kula amitnĕda eureun di pajuneun tuang raka.”ningali saderek sarta ngandika:“ngngngng jaji dikira teh deungeun-deungeun!sihoreng saderek tjakĕt si kakangmangga tjalik, adi, ulah tumamu.”“mangga, raka.”idanganana ditaglangkeunsi djompong gandek ti pungkurladjĕng njaur raden kuda rerentjeng:“ngngngng baji, sinarieun sinantĕneunluntang-lantung ka pupungkurannaon bedjana, baji?”“iiih raka, sukur enggal-enggal narospan raji rumaos lĕpat rakasapandjang gawean ramesampean teh teu kadaharkeunteu ngaleueut teu ngalĕmar-lĕmar atjankula lĕpat rakaajeuna sumangga raji ngahaturkeundadahareun, leueuteun, lĕmareunmangga dahar sasarĕngan, rakapangapuntĕnkula kalĕpatan kula kaluputan.”“mmmm baji, tjeuk dina paripaos mah

Page 63: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

lawang luar gĕntra mundingkadongdora njuguh dahar ka si kakangmo rek dahar baji!kakang seubeuh kenegwaktos tadi keur gawean si kakang daharna seubeuh.”“raka, seubeuh teh seubeuh ti manaku ratu teu kasangkelukku radja teu kasangkramarampes dahar sarĕng si adi, raka.”“seubeuh keneh, bajimoal dahar!”“dahar mah sumangga rakapadu sapuluh keupeul baekula hajang njaksenisasarĕngan dahar sarĕng sampean.”“beu sapuluh keupeul mahsapamarantian ari dewek dahar seubeuh ĕnja, raji.”“teu sapuluh, tudjuh bae raka.”“moal baji.”“teu tudjuh keupeulmangga lima keupeul bae.”“moal.”“teu lima, sumangga tilu bae, raka.”“moal.”“hĕnteu tilu, sakeupeul baeteu sakeupeul sumangga saremeh baetuang raji panasaranpalaj dahar da sasarĕngan.”“weu baji, ari saremeh tehmoal ka ditu ka dieu, bajika djĕrona moal asupka luarna deuika njĕlap-njĕlap bae dina tjareham kakana, bajialuk-aluk ajeuna mahgeura age mulang, baji, ka gusti manehbokan bilih mamataeun, baji.”“raka moal mulang jen sampean tatjan daharteu dahar mah ngaleueut ngalĕmar!”“seubeuh kenehngalĕmar mah keusal keneh, raji.”

[40]ku margi teu daek daharrupina tulus pundungluntjat tĕras katariwannanangisna njai mas sari:

Page 64: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

“kakang bagus, atuh ulah kitu geuning pundungkakang bakal, sampean dungkap ka keujangkakang bagus, ulah pundung eta ka sadulurulah keujang da ka barajapundung nu tiasa da ngakandung sĕmulebar nu tiasa mĕta kakeujangseubeuh soteh sampena ta djidjiadanrampes dahar ajeuna sarĕng si adi.”“moal dahar baji,age mulang bilih gusti maneh mamataeun.”“teteh roro teteh djompongkita ge ta geura mulangundjukkeun ka kangdjĕng ratujen dulur tulus pundunglunta katariwannakeun diantosan ngawitandaek dahar laun-laun.”si djompong ladjĕng ngawangsul:“sumangga gusti jatu kuja pamit.”

katjarios djompong mulangsadungkapna djompong ka pajuneun ratu, undjukan:“indeung tjimaninga panghuju tambangnji mas sani teh teu minu bajiksadujuj tujuj pundunglunta kataji ngunukeun antosan sugan menak daekeun jaun-jaun.”“djompong, keun baelamun teu dulur nu beladeungeun moal aja nu belasugan moal tulus pundunglunta katariwanna.”saparantos undjukan pun djompongkatjarios ladjĕng mundur lakunalur tjalik kana patĕmpatanditunda lampah pun djompongkatjarios garwa anomkasĕbag angrum ganda wajang sariwaktos tadi diangkĕn ku kangdjĕng ratumargi diangkĕn pawarang anompada-pada narima ge paripaosatina ngagĕlas hideunglakuna ngagĕrĕndul bae.tjeuk dina paripaosrek meuntas mĕndakan tjukangrek mobok pĕndak gorowong

Page 65: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

langkung kabungahan kapĕndak margaangrum ganda ladjĕng linggihdi pajuneun kangdjĕng gustirokotoj mando parapat njĕmbah“gusti, kula ngatur sĕmbah pangabaktoskahormatan garwa anomsok geuraheun kangdjĕng gusti raos-raos baegĕnah-gĕnah baepĕrkawis nji mas sari tehnjuguh dulur agul baenjatana mah nji mas sari bobogohan eta sarĕng sadereknagusti ku naon gusti raos-raos baegusti gĕnah-gĕnah bae?”

[41]”baji, teu pĕrtjajajen nji mas sari bobogohan sarĕng sadereknaupamana kitu laku awon lalampahananatangtu sumĕblakna atawa ilapatna datang ka awak, baji.”“gusti, upami teu pĕrtjantĕn mah, amitkula sumaor mariosnetelakeun lakuna njai mas sari.”“masing dipariksa ge, baji, piraku njai mas sarisampe djinah reudjeung dulur?djauh kulon dibabawataja kitu reudjeung kieu, baji.”mung nji angrum gandama’lum wantos bade apen-apen baesanaos teu kawidiankatjarios andjeunna tĕras baeundur ti pajuneun kangdjĕng ratulakuna didangdada meunang di samping djangkunglakuna digĕlung djutjungangkĕs-angkĕs bĕbĕrĕngkĕslila-lila moal salamĕtkatjatjang modjang nu angkatdagdag digdig djĕbrag-djĕbrigtjrot tjiduhna srot djĕbinabarigaro singsat baeadating nu mitĕnahngatjabrak sapandjang angkat

sadungkapna eta nji angrum ganda

Page 66: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

katjarios eta ka nu kikis tjopongandjeunna dina kikis tjopong noongulang-aleng sĕmĕt tjangkengari salĕrĕsna nji mas sari nangismargi ngangisan tuang saderekkeukeuh teu daek dahardasar emutan nji angrum gandama’lum sirik musrik gindi pikirbĕlang bajah hasud datangnaajeuna bĕrĕkah geus netelakeunpiraku kangdjĕung ratu teu pĕrtjantĕnenggal tĕras mulang deui angrum gandaundjuk ka pajuneun ratu, gek linggih“gusti, kuring marios teu budjĕng tjatjapmaido idjid ningaliabong noong tina kikis tjopongulang-aleng sipat tjangkenglĕrĕs nji mas sari kasampakkeur adu tuur djeung sadulurnapabeulit bitis djeung adinapatjorok gado kaja reudjeung bodjonapabentar tarang kaja-kaja djeung rakana.”“iiiih raji teu pĕrtjaja!jen nji mas sari djauh kulon dibabawataja kitu reudjeung kieusaupama laku kitu goreng lampahpasti ilapat sumĕblak impenanana datangka badan awaking.”“wĕt kangdjĕng gustiabong-abong ta kula di garwa anombating teuing teu dipĕrtjantĕnnji mas sari wantuning sae wudjuknawantuning sae lolohna rupina sadaja diangkĕn baesadaja dianggĕp bae, gusti.

[42]wantu djalmi alus wudjuksae wudjuk lolohna nji mas sarida kuring ge langkung tĕrang, gustiajeuna bade dibuka di pajuneun kangdjĕng gustianu mawi gusti teu ara napsukangdjĕng gusti tara ngambĕkkieu sasakala nji mas sarihoreng-horeng ku kuring tos kapulitikhidji mangsa nji mas sari teh ka tjai

Page 67: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ladjĕng mawa kĕndi tulisbarĕng di tjaitina tapak pangrĕgĕdan nji mas sariditandean ku kĕndi tulisdibantun ka padalĕmanparagi ngaleueut gustianu mawi teu ara amarah tara napsuku margi kaloloh ku tjai pangrĕgĕdan nji mas sarikitu tetelana kangdjĕng gusti ta panĕrangan kula.”

katjarios kangdjĕng ratusakali teu pĕrtjantĕn sampe dua kalidua sampe tilu kali teu pĕrtjantĕnmung kĕrsaning nu maha kawasadidjajana dewa angrum sariapĕsing njai mas saridugi ka tilu kaliankatimu seukeut djĕrumna nji mas angrum gandakatjarios manah radja dadak sakala robahreup angkeub keuleum-keuleuman ngeng dedengeansĕkluk sisidueundjore deuleunabundĕr sotjanasereket kĕmbang wadjanaladjĕng njaur:“euh ana kitumeupeuskeun keujang kudu ka nu matuhan.”katjarios disingkilkeun sindjangluntjat lakuna kangdjĕng ratu, kolear gĕdjligsadungkapna ka pajuneun nji mas sariteu naros dibilĕng nji mas sari lakunawantu-wantu kadjurung ku napsukadungkapan ku amarahkangdjĕng ratu rupina lali lap manahnaber dampal tangan dibeberkeunsarta ditampiling gĕlungmanggung: djĕprot!berrr burak-barik burakrakan gĕlung manggungtjĕg ditjandak rambutnadibulat-beulit kana geulang leungeundiuntang-antingtjariosna dibawa turun ka alun-alundisesered ngulon ngetan ngaler ngidulsĕrllllllll sĕrllll .......

nangisna njai mas sari

Page 68: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tjarios langkung ku eling“alah alah da subhanawlohsubhana wa ta alaudu bilah seton rodjimpun gusti mah kuring teh tobat ka awlohtutug estu kuring njuguh daharsot esotkeuntjag etjagkeunbising singsireumeun gusti!kakang bakal nĕda tulung!adi dikakaja ratu, kang raji ta nĕda tulung.”

[43]katjariosraden kuda rerentjeng senapati gendjeng wulung“mmmmh baji, si kakang mo bisa nulung, bajisabab maneh waktu aprok ku kakang geus disĕrahkeunpait-manis sae-awon salah-lĕrĕsawakmu suka gustimu nrimaajeuna kakang geus taja tanggĕlan, bajiupama aja timbang-tinimbangan tjaroge manehta sukurluput taja timbanganparipaos dibeuweung dirieus digeleng dipontengtĕrsĕrah kakang mo bisa nulungan.”manah kangdjĕng ratu:‘leuh satu tanda kali gagah luhur’.katjarios didjingdjing dibantingdidjungdjung dialungdisered ngulon ngetan ngaler ngidulharita di alun-alun.ngaler ngitĕr anu geulisnjai nangis teu langkung ku eling“alah alah subhanawlohsub hanahu wata alaudu bilah da seton rodjimpun gusti kuring tobat ka awlohtutug estu apan njuguh daharsot esotkeuntjag etjagkeunbising singsireumeun gustiasa tiparilit poudjit kuringasa rakatjat nja badan kulaasa tiparieus ieu nja beuheung kuring gaduh kakandunganpun gusti bising udulan

Page 69: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

sot esotkeun da etjagkeun.”kangdjĕng ratu ngawalonan:“udul burusut nu kitu lain pagawean dewekpasti pagawean si tumangmiraweuj tineungmirawe katineunggangkaja ka awakingngawiwirang sakolong djagat.”

katjarios garwa anomnjai angrum ganda wajang sari“iiih gusti, deudeuh gusti, deudeuhgusti peupeudjeuhpeupeudjeuh pĕgatkeun njawana baeanu kitu pupulurna anu kitu pangupahnanu ngadjinah djeung saduluremutan kula mah tĕpus ngagumplukparipaos hanggasa beureum buahnalami-lami tangtos maruluk kula di nagarakantos kula maruluk ta di nagara.”

tambah tĕtĕp disangka

katjarios aki parawakalikidang panandjungpatih gĕlap njawangpangasuhna“eeeh panghuju tambang, panghuju tambangnji mas sari ujah diladjia tjangkateu tĕlang tundang dotjana

[44]sanaos ku kawadjibankuja tatjan dimajga dotjatjot etjotkeun, tjot, tjot, tjot etjotkeuntjooot etjotkeun, tjot, tjot, tjot etjotkeun.”

tĕtĕp nu njangsara.

baning ku tina wĕlasna parawakalihkatjarios punduk ratu ditewak, tjĕgdikipaskeun: gĕmblung!“eueuh pangampuja panghuju tambangdiladjatang ta ku paman kojot.”

Page 70: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

“paman nji mas sari miraweuj tineungmirawe katineung gangkaja ka awakinggeura didjĕrum mangka djauh dibuang mangka anggangnu matuh teu mereun katintjak nagarana.”“gujawes panghuju tambang, gujawes, gujawes.”katjarios nji mas sariku si aki dibereskeun diroeskeunsuku tangan kalih rambut sirahbari ditjeungtjeurikan“haleueueu, haleueueu ...heman tĕmĕn nji mas saridiladjatang tjenah ku tjunangku kawadjiban teu tĕlang dotja malganada boga papanggeujanngadenge-denge omongan deungeunhaleueueu heman tĕmĕn anu tjatiaanu tjatia anu kotok bongkokkatilangtĕng ge tjok dianteun-anteunkeunhaleueueu, haleueueukena tjangtjala njai mas tjalitjatia, tjatia!emutan katilangtĕng ge tjok dianteun-anteunkeunka awaking, haleueueueu....”katjarios angrum ganda wajang sari“aki meugeus ĕntong tjeurik teunggeulis kula pigantieunanasakieu gandang kula pigĕntoseunanaajeuna mah nji mas sari djĕrum ka djauhbuang ka angganggeura bĕdel hatena, pamanrek diasaan ku kaulalamun pĕlĕm kula bĕnĕrlamun pait kula salahburu paman!satia kula pigantieunana.”“haleueu, gulawes latu mas, gulawes.”katjarios nji mas sarieling tĕras ngawalĕran:“iiih aki tong teuing pake kawatirsatia soteh kula waktu keur di nagaradi dieu mah sangkana djadi sakieutrima pangawak djodaraki pangawak djodar.”“haleueueu, haleueueueuheman tĕmĕn nji mas sani

Page 71: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

anu ingĕtananu tjatiakotok nu katilangtĕng dianteun-anteunkeun!!haleueueueu.....”“kaloeh kidang panandjung, gĕlap njawangdajangdan! dajangdan!tjuang ngabuang nji mas sani, dajangdan!”

[45]katjarios aki tiluan darangdansatutasing dangdan nji mas sari pada njandaktjĕg parawakalih tina palĕbah biritkidang panandjung ti hulupatih gĕlap njawang ti tundjangdigotong ku aki-aki tiluansumĕdja dibuang piwarang ratu

katjarios andjing tumangkagungan bima manggalasagĕde munding saadingitjlik ka aki-aki tilunu baris ngabuang njai mas sari“kokodoel, haju pada miang, adi.”“nggih haju.”

lantungna kidang panandjung lenggang patih gĕlap njawanglor deui parawakaliharangkat ti padalĕmantĕras undur tĕras miangngalangkung kana buruanda tĕras ka alun-alunsarta ladju ngundur djauhkolentang tara paanggangtjareurik teu eureun-eureunnjeungtjeurikan nji mas saritunggal kalah kagabrugantjatang karumpakantjohtjor sampe kadagoranteu kadeuleu ku tjipanonda tjeurik teu eureun-eureunsakĕntjĕngan da sabandangansadjongdjongan da saherojansakeudeung gurudag dungkap

gantjang tjariosanana teu lami di djalan

Page 72: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

parawakalihkidang panandjungpatih gĕlap njawangsadungkapna dilesotkeun nji mas sariditunda di sisi tjaiaki-aki gagantjangan njabut golokladjĕng nuar tangkal kole katjariosnatangkal kole dipotongandugi ngadjantĕn dalapan potong reanatangkal kole tĕras didamĕl getekaki tĕras nilas dahan kopotilu dahan anu seueur daunanetang-etang kangge pajungsĕbab nji mas sari bakal digetekdi luhuring getek tangkal koledipajungan ku daun koposĕbab bade dilajarkeun

sampe parele aki ngadamĕl geteknji mas sari diangkat kana getek tangkal kole, sok.“kokodoel teu kuwungwĕĕĕh aki mah teu kuwung, teu kuwungmangka suka mangka lijahdipati ku paman kojotnĕda suka nĕda jijah.”“paman kolot pati pati ti gustipadu diajunan gusti sakumaha pek piwarangtakdir diri kadar badan

[46]takdir diri ti nu pasti kadar ti maha kawasa, pamantong dipake kawatiranulah makekeun teu toga teu iklaspaman tĕrus bae sakumaha piwarangan, paman.”“kokodoeh teu sanggĕm teu kuwung.”

ladjĕng pada ngagarotong getek tangkal kolepalĕbah tĕngah walungan nu tarik tjainadilesotkeun, kĕtjĕbur ....“iĕhhh ka djongdjon bontotdawuh pangku kelek sangkehdipati mah ku paman kojot, aleuh,mangka djongdjon bontotdawuh pangku kelek sangkehdipati mah ku paman kojot, aleueueueuh.”

Page 73: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

katjarios nji mas sari tĕras dipalidkeun ka hilirbah parungna ngulang ngulangdi leuwi kukurilingansarta njaur kieu pokna:“aki ulah rek pake kawatirkula pati-pati dipati padu dilajunan gustipaman agi geura mulangbokan bilih mamataeun nu miwarangkula tong dipake kawatir, aki.”katjarios wantos-wantos nji mas saridjalmi teu aja salahnakatingali ku nu ti sorga lokaladjĕng dipaparin kuntul tudjuhpada majungan katjariosnagagak dalapan pada ngaelanganngaleler reungit laleur sarĕng ramĕtuknatuluj njai ka hilirkeunpiwĕlas anu kawasadipajungan kuntul tudjuhdidjaga gagak dalapan

katjarios aki-aki ka hilir ka girangdiboro da djĕroemut kana timbalan kĕdah dibĕdelsarĕng ditjandak hatenakalĕrĕsan kagungan bima manggala andjing tumangngitjlik ka aki teu kĕndatnaaki-aki njabut golokladjĕng andjingna dihabĕk gĕblas! Goledagtĕras dibatjok sĕwokdipalar atina tut kiwinggĕdena sagĕde bitispandjangna sabeulah deupaladjĕng ditalian ku areuj, sĕt basĕsĕsĕt“ieung teu kuwungmanah jatu mah teu kuwungpangbodokeun bae ku ati si tumang, adibodokeun ku ati si tumang.”“ieung lantjeuk, latu ati tjaijoneunpadukeun ujah gehgej.”andjing tumang patilasna dipitjeun ka lĕbak singkurbok bilih katiti ku nu kagungan“ieuh pada mujang, pada mujangbaktikeun pamundut jatuteu kuwung

Page 74: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

teu kadugangaja hate nji jatu, teu kuwung.”

[47]katjarios gantjangna baeaki sumĕdja bakalna mulangbakal njaoskeun atinakatjarita harita undurkotjap lampah aki mulangmulang ti sisi walungantibĕlat ka nu dibuangdibuang njai mas sariraos teu kaur maradjukalah njoreang ka tukangtibĕlat ka nu dibuangdibuang ta njai mas sarisakĕntjĕngan ta sabandĕngansadjongdjongan saherojansakeudeung gurudag dungkap aki, ieung.sadungkapna aki-aki“ieueung jatu masgujawes hate njai mas sajigujawes mas gujawes.”“paman kolot, geura bikeun ka si djomponglauk sina diasakan.”“ieu gujawes.”ladjĕng aki tĕras mikeun lauk ka djompong.ditampa ku pun djompongaki satutas lauk disĕrahkeun pating djarungkĕlemut ka nji mas sari di djuru pasebanari lakuna ambu djompong tĕras bae njangulaukna dipanggang diheang-heangdipalar tutung atahandipĕrih amis pĕlĕmnadimangka atah di djĕro tutung di luardipĕrih amis pĕlĕmnaasak sangu sarĕng laukambu djompong dangdan idangantĕras idangan diangkatdibaktikeun ka njai angrum gandatĕras ditampa lakuna“djompong, gandek!”“kula gusti ratu!”“ka dieukeun lamun geus parele asak.”ladjĕng ditampa tĕras dibuka idangananalaukna teh dikeureutan

Page 75: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

katjarios ngadjadi dalapan keureut“gusti, sumangga tjuang dahar babarĕnganngaraosan hate nu djinah sarĕng saderek.”“baji geura daharkami mah kaadjangan sukur, teu kadjeunkaadjanganana ge moal didaharmatak watir pipikiran bae.”emutan nji angrum gandasuka dadahar sorangantangtu matak seubeuh laukkotjap njai harita anu dadaharlauk sakeureut teh ta enak teuingdua keureut ta ngeunah teuingtilu keureut mah na amis pĕlĕmopat keureut ge teu malikgĕnĕp keureut ge teu sĕbĕltudjuh keureut karaos da amis pĕlĕmdugi ka dalapan seepasa hate munding baeraos asa hate munding bae

“nun gusti teu kaadjangankuring ge hajangeun keneh.”

[48]”baji sukur rampus gĕrah beukikami mah kaadjangan sukur, teu kadjeunnadjan kaadjangan moal didaharmatak watir pipikiranmatak waas ka nu teu aja.”

katjarios angrum ganda wajang sarilangkung-langkung kabingahanmargi emutan tangtos ilangna nji mas sarididamĕl nu pangsĕpuhnaatawa didamĕl pangbarĕp garwaseuseurian susumiakanmargi ilang kararaanmoal panas moal peurih moal keras moal gateul-gateul atjankantos bungah angrum ganda

katjarios kangdjĕng ratu lami-lami napsuna kaburamarahna ilang atawa bubarkantos kaduhungna baeemut ka tuang garwa siang djeung kalawan wĕngi

Page 76: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

“bĕĕĕh nji mas sarikumilinting kana pipikumalatar kana tarangngadangdeung kana beungeutrumĕdjag kana hulu panon, bajitjatjakan teu djauh-djauh, bajisi kakang rumaos kurang gĕten katulatenteu emut anu dibarung tjandungatawa nu dirangkĕp teh njai teu tĕrang salah lĕrĕsnasi kakang raos ku napsu kagugupan, bajida ta ku kagugupan.”

tjeuk paripaos kaduhung tara ti pajunbaris dugina ti pungkurmargi andjeunna rumaos kadjurung napsurumaos katĕbak ku amarah miturutkeun mitumutkeunkitu kadjadiananakantun kaduhung wungkulraosna panasaran kangdjĕng ratusĕbat panasaran tehpalah tĕrang nu sae sarĕng nu awonanu salah sarĕng nu lĕrĕskatjarios kangdjĕng radja njandak katjakatja sĕbatna katja banggalagarwa saajana dikatjaanamung poek letek teu katingal dikatjaandilesotkeun katjangatjana digĕntos ku dampal tangansarta disauran“katja ing katja nu buat ing kawasatjik tembongkeunieu modjang tuang garwa saajanaanu salah sarĕng nu bĕnĕrsina katembong.”katjarios waspada tetela eta modjang saajana.leungit hidji: anu tas dahardadak sakala gĕntos rupinawaruga andjingan kurungan si tumangdadak sakala landung tjungur pandjang tjeuliboga buntut ngawigwig bulu andjinganngalunggirik sagĕde munding saadi“iiih horeng-horeng hate si tumang anu dibikeunnji mas sari sih dikamĕndikeun?

Page 77: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

[49]garwa kula baji eman-eman tĕmĕnsi kakang rumasa salahhoreng-horeng barukanan kasalahan di nu matuhbĕbĕnĕran di nu hilang, baji, hemanpangampura awak rumasa kurang katulatenankagugupan sabab kadjurung napsu bae.”

kangdjĕng ratu katjarios sampe lalipanon peureum nineung garwadugi ka teu gugah-gugahdugi ka kuru gĕring ngaringringkuru gĕrang ngarangrangantĕtĕp bae nineung garwakatingali eta ku garwa anomangrum ganda wajang sari“baji, pajung larang pajung tjawerigarwa kangdjĕng ratugeuning eta kangdjĕng gusti kitu teuingkuru gĕring ngaringringangĕrang ngarangranganatuh naon kapalajna, bajitjik atuh dibebendjokeun dibangbalerkeun, bajiulah sampe kitu bae.”“mangga teteh, kula mah teu wĕnangmargi sampean pangbarĕpkula gampil mangke ngiring pandeuri.”

katjarios sadajana garwa sumĕdja ngabangbalerkeunti kidul nu djangkungti kulon nu denokti wetan nu lĕndjangti kaler nu konengti tĕngah teh ratu tjika;ngalinggirik sagĕde munding saadingawigwig bulu andjingeunlandung tjungur pandjang tjeulimung pada gĕntos rupinarupina mah angrum ganda aja raos tĕtĕp masih djalma bae:“iih gusti sumangga deuleu bireungeuh teang soreangsoreang saeutik baeieu pang dahar ti heulapara garwa sadaja ieu arajakula pang dahar ti heulanu mana nu bade dikĕrĕsakeun, gustimangga kang garwa suka ngantosan, gusti.”

Page 78: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tĕtĕp bae sabab nineung tuang garwarupina teu ningal-ningalbawaning panasaran nji angrum gandapalaj ditingal ku ratu atawa diangkĕnkatjarioskeun pĕsatkeun karembong, bjar!dua rarik ngadjadjar susu andjingna“iiih gusti, sumangga deuleu bireungeuh teang soreangsoreang saeutik baeieu pang dahar ti heula, mangga.”

tĕtĕp nineungteu ningali kangdjĕng ratu

bakat panasaranangrum ganda wajang sari palaj ditingalnjingsat katjarios sapĕt tjeulidugi ka njingsat nji angrum ganda“gusti, sumangga deuleu bireungeuh teang soreangsoreang saeutik bae.”

[50]tĕtĕp teu ningal kangdjĕng ratu

“ih baji atuh geuning mana keukeuh-keukeuh teuinganu mawi djadi kuru gĕring ngaringringgĕrang ngarangrang eta naon kapalajna, baji?”“inggih duka, tetehda kuring teu tĕrang usul-asalnaeta mah teu borong tetehsabab teteh pangbarĕpnadipantang hegar djĕng ratukuring mah ngiringan bae.”“baji sok geura dibebendjokeunku maneh geura kawihan.”“mangga teh kula gampil ngiringsampean bae pangbarĕpSampean nu pangsĕpuhnakula njaksi teteh mangga.”angrum ganda wajang sarisumĕdja ngabebendjokeun kangdjĕng ratudipalih hegarna supantĕn ningaliatawa supantĕn ngangkĕn.“deudeuh gusti deudeuh gustiulah rek pundung garingsingda wĕnang pan anak mĕrakkudu herang djeung tarima

Page 79: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

djeung laksana gusti ta djeung laksanaulah nineung ka nu euweuhulah waas ka nu tajasing emut ka sĕrik bawa ngadjadising emut ka pakajakeuneunka sĕrik bawa ngadjadipasir ipis kaanginangunung kĕmbar puntanganeunbĕntjut-bĕntjut na harigunu bĕntat na kengkerangbisul burung tudjuh taunbisul bantat tudjuh bulanaranna pare hawaraieuh pigeundjaheunana, gustisumangga deuleu bireungeuh teang soreangsoreang saeutik baeieu pang dahar ti heulatos tembong mah tjĕmplong tjirĕbonkuring tos tembong anjam kodjanadugi ka tembong eter djeudjeutanana, gustieter djeudjeutananasumangga mah deuleu bireungeuhsumangga teang soreangsoreang saeutik bae.”

tĕtĕp teu ningal kangdjĕng ratutĕtĕp nineung tuang garwapanon peureumTibĕlatna ka tuang garwa

“iiih teteh, sampean teh kawas era teu beungeutanbĕn teuing ngandar wiwirangseseepan-seseepanteu isin ku deungeun-deungeun, tetehsampean sing eling ngatangankeun wiwirang, tetehdiseep-seepkeun kaisin da kawirangan.”“gandeng baji!ieu teteh sanadjan njeepkeun wiwirangngilangkeun kaisinangusti hĕnteu paler-paler, baji.

[51]nadjan era ditingaligusti hĕnteu paler-paler.”

ditundakeun pala garwa kangdjĕng ratu

Page 80: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

katjarios maharadjaratu pundung radja dukaratu boga pasang rugiradja boga pĕrtjekalangkung lampas kanjĕriandikantun ku nji mas sariaja gantosna teu pasti

tungkurup kapaehan kangdjĕng ratutumĕtĕp nineung di padalĕman

ditundakeun lampah kangdjĕng ratusarĕng para garwaemut tĕtĕp nineung garwa anu sĕpuh maha ratukatjarios lampahna bima manggalaningali ratu pundung radja dukaratu boga pasang rugikaja radja boga pĕrtjekadiilari wiwitananaatawa marginaari emut bima manggala‘iiih susuk muluk sisik mĕlikbatur asup dewek ngadjĕdog!teu mantog ka gogobrogna!’njaur bima manggala:“adi para ponggawa dalapan!lĕmbu wulung, lĕmbu gĕdĕrgadjah gĕdĕr, kalong djungdjang, kalong tundjang,kuda tadji, rangga waringin!”“kula!”“kula!”“kula!”“kula!”“sia mantog, adi.”“nggih mantog kula ka mana?”“naon damĕl kula, raka.”“mmmh eta djalma nu di pupungkurannu ngaran kuda rerentjengage teang sina kagiring ku manehlamun keukeuh teu daekeunka mantog ka gogobrognasabab matak ngadjadikeun huru-haraajeuna ratu pundung radja dukaratu boga pasang rugiradja boga pĕrtjekalamun hĕnteu daek mantog

Page 81: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

barut ku tambang indjuksered bawa ka dieu ka djĕrosĕrahkeun ka dewek. Adi.”“mangga kula, raka.”“mangga kula, mangga.”katjarios dalapan ponggawapada njangking dadung nu pandjangna saratus deupapada newak, tjĕg, tjag tjig tjĕg, tjag tjig tjĕg“amit kula, raka.”“mantog, adi.”gĕdjlig, gĕdjlig para wadia bala dalapan ponggawa katjarios ti palalĕman utusan bima manggalapada lumpat ngagogotong dadungsadungkapan ka pajuneun kuda rerentjeng:“amit raka.”ningali sarta njaur:

[52]”ieung bagja tĕmĕn dalapan ponggawamangga tjalik ulah tumamu di pajuneun kula.”gek, gek, gek, sor.“sinarieun sinantĕneun adi ponggawa dalapanluntang-lantung mawa dadung lukang-lekang siga mawa tambangkanggo naon pigaweeunana, adi.”

tjek lĕmbu gĕdĕr djalma gaur garutal:“jah kakean biwir!barut ku indjuk!sered bawa ka djĕrosĕrahkeun bawa ka menak!”tjek kuda rerentjeng:“atuh sugan ponggawa piwarang bima manggalaKudu ngabarut deweksugan dipadjarkeun boga njawa saĕmposmeunang buburuh ngantehtur njawa mah papak pada saĕmpos sewangatuh ponggawa ana kitu mahparipaos totolok pondoksok arek dibarut mah.”sila makbraktĕtĕp ngulu ngidung ngolear mamatjalakuna kuda rerentjengtjek kuda tadji mantri:“lah ti tadi ge, adiari kudu mangka rada ngalagantja meueusan, adi

Page 82: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ulah sangangang songongong kitu.”“ah kakean biwir!batjot lantjang tjungur pelang mah sok tindakan!”“hade adi lamun kita tadi wakil mah ka kulatangtos kula tindak ti pajun.”gantjang kuda tadji mantri rangga waringin tindak:“kieu raka, ari kula suku sambung lengkat biwir sambung lemekdarma pakeun ngĕmban piwarang bima manggalaajeuna teh ratu pundung radja dukaratu boda pasang rugi radja boga pĕrtjekasampean nu katotol djasa ngadjungdjung ratuanu katjatĕt tata sok tiasa bela radjapiwarang bima manggala ajeunakudu didjungdjung ratu belakeun radjasampean ku kula kĕdah kairingrumbuk-rumbuk ririungan di nagaraseubeuh reudjeung hanteu reudjeungrumbuk-rumbuk ririunganbĕngkung ngariung bongkok ngaronjok paripaosnakĕdah kairing ku awak kula, raka.”“mmmh adi! Rek naon kula ka djĕroboga dulur hidji geus dibuang ladang tina bĕnĕrdjeung lamun kula ka djĕro tehtangtos susah anu gaduh nagara teh adisĕbab ari tatana kuladahareun kudu manjeuleueuteun kudu sumandingmadat kudu njaratlĕmareun kudu marĕngmatak susah nu boga nagaramoal ka djĕro kula, adi.”

tjek kai lĕmbu gĕdĕr:“djah! kakean biwir batjot!

[53]barut ku indjuksered bawa ka djĕrosĕrahkeun ka menak!”“alon, adi.”“alon deui alon deui!”“alon!”“alon deui alon deui!”“alon!ka, sampean tĕmĕn pisan moal ka djĕro?”

Page 83: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

“Tĕmĕn!”“Tĕmĕn pisan raka moal ngiring ka djĕro?”“Tĕmĕn, adi!”tos tĕmĕn tinĕmĕnankatjarios wadia bala dalapan ponggawa djung nangtung pada njangking dadung njandak tambangkatjarios nu keur mamatja kuda rerentjengditubruk ku wadia bala, parĕkpada ngabarut: sat sit sĕt bĕsĕsĕ, gĕrĕtluhur sapĕt kelekhandap sapĕt tjungtjurungan, gĕrĕtsalapan puluh deupa meulit tambangnasapuluh deupa kanggo panarik“njah, kurang adjar bongan bangor!”gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕtteu ieuh ieuh atjansila makbrak bae mamatja“kurang rosa, tua.”“tarik ka dieu rĕmpĕg barĕng narikna!”gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕtteu ieuh aih atjanmakbrak bae silamatja mĕlung bari ngidungkai lĕmbu gĕdĕr djalma gaur djalma garutalkeukeuh narikku margi teu beunang-beunang satakĕr kuat nariknamuntir buah biritna djig nu njigtjrigdampal sukuna djig nu nawunarikan gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕtsĕbret dugi ka sampe busiattĕtĕp bae lakuna nu sila mah makbrak baeponggawa anu dalapan tĕtĕp tinĕtĕpkatjarios bima manggala di padalĕmanana badantĕn“di, rangga malela!”“kula, ka!”“geuning ponggawa dalapan narik djalma saurangteu beunang-beunang?”“nggih duka.”“lamun teu kuat ponggawa urang kudu babantu, adi.”“tangtosna, raka.”“haju pada babantu bae.”katjarios bima manggala sarĕng patihnati padalĕman luntjat, gĕdjligkasampak ponggawa keur ting aronggeng“ih kakean biwir batjot! tangkurak!pilakadar narik djalma saurang teu beunang-beunang

Page 84: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

koloj kabadogan bubur huut pĕpĕdjuhan ponggawakeun ku dewek rek dikatja-ngorakeuntop gĕrĕgĕs top gĕrĕgĕs rarĕmĕk karo tulangna.”tjak kuda tadji mantri“eta deui wĕwĕlĕkna lantjeuk tuanu tjape-tjape njarekan ongkohari rosa teuing mahnja sok ka dieu geura bantuan atjak-atjak!”bima manggala sarĕng patih njĕkĕl, tjĕg, tjĕgsapuluh djumlah ponggawa

[54]”sok adi tungtung tambang sabeulahnabarutkeun kana tihang pupungkurananu sabeulah urang pada narikku sapuluh ponggawa!”“naaah, ngggih lĕrĕs.”beulitkeun, gĕrĕt“sok tarikan, adi, ka tarikka barĕng rĕmpĕg!”gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕtteu obah-obahteu gĕdag kaanginantĕtĕp tinĕtĕp sila makbrak“kurang adjar!”“teu rosa lantjeuk tuang.”“teu tarik sia adi!”“kurang rĕmpĕg narikna.”“kurang barĕng, sok!”gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕtteu obah-obah“kurang adjar!tanda kurang rosa wadia bala, tarik!”“sok!”brugbrĕg brugbrĕg brugbrĕg brugbrĕgpĕgat dadungna, dĕl!rarĕmpag tihangnabrĕgbrĕg brig brĕgurug burubul tumbang rawanganlumbung sapakon burak barikdi pupungkuran nu sila makbrak baetjek kuda tadji mantri“beu atuh adida ieu teh lain djalma kitu-kitu baeparipaosna batur baheula awaking ti pakuantungkuling wĕduk tangkaling wĕdas

Page 85: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

nja ieu ti pakuan padjadjarankula mah narik ge tamba teu teuing bae, adi.”“hah paingan teu daek beunanghoreng-horeng satu ati sabatirnasok ka tarik!ka rĕmpĕg barĕng tarikan kuat, sok!”gĕrĕt, gĕrĕt, gĕrĕtbrĕg brug brĕg brug brĕgpĕgat dadung djĕprut!mahabu ponggawa pating djumpalik ka alun-alunmargi kaget pĕgat dadungnu sila makbrak baemĕlung ngidungngolear mamatja tĕtĕp tinĕtĕppara wadia bala dugi pating djumpalingkaget ku pĕgat dadungtjek raden:“mmmmh kantun gaur garutalnabubur huut pĕpĕdjuhanna ponggawapoloj ka babadogna.”emut kana elmu adjiananaelmu lintang katjarios prak ku andjeunna diwatĕktutas diwatĕk tiupkeun ka wadia bala dipalar sanglisupaja teu tĕrang di pada batursĕdot, sĕdot, niba, parĕkdadak sakala wadia bala sanglirupina teu tĕrang di pada batirdadak sakala silih tubruk, parĕksilih sepak, djĕdak, djĕprot!silih koet ting kewewet ting kowowotsilih teunggeul, djĕpot!silih gitik, djĕprot!

[55]batur papadane djĕdak djĕprut!katjarios bima manggaladipadjarkeun nu ditarik tos ka alun-alunlakuna ku pada baturtungkul digĕdugtanggah didjĕplakdengdek dikoetnjĕmplong ditadjongnangkarak ditintjakhulu didjĕdjĕkdisurungkeun: sĕrlllllditeunggarkeun kana pilar: djĕprot!

Page 86: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

brag brig brĕg rĕbah ka pilar-pilarnakikis kĕlir pagĕr halang djaga burak-barikmatak tarung papadanamargi sangli teu tĕrang di pada baturna

sok ditunda nu keur pĕrang papadana katjarios raden kuda rerentjeng sena pati gendjeng wulungemut ka tuang sadereksjung ngadĕg bari diringkup ku wawatjannanjeungseurikeun nu keur pĕrangandjeunna ladjĕng tĕrasjen bakal ngadon tatapa ka patapan pandjara wĕsimangnapakeun saderek supantĕn tiasa lamĕtdjaga tiasa patĕpang deuinadjan lara mugi dipaparin walujangeumbing langit ngentab megangĕdjat ngabagal buanatjeda kapinuh ku tunggalbiur ngapung ngabangbungrumĕntang ka awang-awanglakuna ka awang-awang

tĕras laku kĕbat lampahteu kotjap lami di djalanbarang dugi ka palĕbah patapan pandjara wĕsiandjeunna mudun kolear gĕdjligdibuka lawang patapan: bjargĕblus asup andjeunnadjĕprot pintu mande lawangladjĕng tĕras linggih di pĕrtapan, gekpĕpĕt mĕtĕng pantja driapantja lima dria angĕnnutup lawang sadajanasidakĕp sinuku tunggalmĕnĕkung ka nu agungmĕrtĕda ka nu kawasamugi-mugi saderek dibuang ladang tina bĕnĕrmugi-mugi tiasa ka diwalujakeundjaga tiasa kapĕndak deui

sok simpĕn ditunda lampahnanu tatap nang patapan pandjara wĕsi

katjarios sapuluh ponggawa di alun-alunrupina mah tos ilang elmu lintang adjian raden emut sadajana wadia bala

Page 87: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

pating kulisik pating kusial pating koredjat“aduh, adu!”“di dia, musuh?”“teu aja.”“ka dia?”“teu aja.”“kula teu aja.”“kula teu mĕndak.”

[56]”kula ge teu mĕndak.”“naaaaa ieu moal salahditundung ku pada baturdibuburak ku nu njatakuda rerentjeng tangtuna undur ditundungleumpang dibuburakkuda tadji mantri rangga waringinabong kena pada baturna.”“tjih adi atuh moal hĕnteu karaosadi geura tingalikeun baekapan kula bĕntjut kita nongnongkula letjet sampean doleklak, adieta saking ku tina rupina mahurang teu tĕrang di pada batursangli rupina.”“ah kakean biwir batjot!tangkurak lantjang mantog!ulah tjitjing di nagara kamiteu suka ditintjak ditete nagaraagean njingkir kuda tadji rangga waringin!”“beu adi ulah ka pati-pati teuing, adiari kudu mah atuh kula kĕdah ingkahmoal kurang bumi tjitjinganeundjagat kawulaaneun, adikudu-kudu mah kaula teu meunang ngawuka di nagara ieu.”ngelemes bima manggala sawadia balapada mundur pada mulang ka patĕmpatananalinggih di patĕmpatananaambĕkan djeg puputanpating rarĕgoh baning tjape tas nariksapuluh tos ilang dalapan kantor dua di alun-alunkuda tadji mantrirangga waringin babadantĕnan“nah adiurang teh pada-pada ngawula di nagara deungeun

Page 88: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ari ka pati-pati teuing mah lain, adi.urang haju tjuang leumpangleumpang sakaleumpang-leumpangneangan bumi tjitjinganeundjagat kawulaaneun.”“ah salah, ka.”“naon salahna, di?”“apan urang teh paripaos buruk-buruk papan djatisewon ge urang teh gaduh saderekpajung larang pajung tjawerikĕdah pamitan heula, raka.”“djung atuh adi nu pamit.”“aka bae.”“adi bae.”“aka bae.”“tah ana kitu adi langkung saeurang ajang-ajang gung bae, adiisin isin babarĕnganupamining ajang-ajangan, adi.”“naaaa nggih mangga, ka.”

katjarios ajang-ajangan lakunakuda tadji mantri, ki rangga waringinundjuk ka pajuneun ratupamit ka tuang sadereksadungkapna:“baji pajung larang pajung tjaweri!”“kula raka, kula.”“kieu baji, si kakang pĕrmisiarek undur da ditundung ku bima manggala

[57]lamun kakang tjitjing baetangtos gĕde kawirangananaadi, kakang pamit.”“lantjeuk kula ge sĕdja ngiringandi dieu ge pĕrtjumahmargi kangdjĕng ratu rupina taja kapalertĕtĕp bae nineung garwahĕnteu ningal-ningalsiang wĕngi pĕdĕm bae.sim kuring ngiringanupami sampean ta bakal angkat, raka.”“sok undjukkeun ka gusti maneh, baji.”“gusti djisim kuring pĕrmios

Page 89: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

nĕda paidin kangdjĕng gustisĕdja ngiring sarĕng lantjeukkuda tadji mantrirangga waringinanu mawi bade undursabab ditundung ku nu matuhdibuburak ku bima manggalasim kuring sĕdja ngiringan, gusti, nuhun widi.”ngawalĕran kangdjĕng ratu:“raka!”“nun gusti!”“ingkah nja ingkahpadu ulah tĕbih teuing ti nagara ieudi dieu bae dina urut girang dahuanurut kuda rerentjeng, di pupungkuran.”“sumangga gusti.”

katjarios kuda tdji mantri, rangga waringinpajung larang pajung tjaweriparawakalih, kidang panandjung, patih gĕlap njawangti karaton kalaluardi karaton kantun ratu bae piambĕkanu dikantun kantun ratu bae.sadajana pada kaluar ti padalĕman.sakaluar ti padalĕmanngaralih tjalikna ka pupungkurankana patilasan raden kuda rerentjengnu tudjuh pada tjaralik, gek.hidjina kuda tadji mantridua rangga waringintilu pajung larangopat pajung tjawerilima parawakalihgĕnĕp kidang panandjungtudjuh patih gĕlap njawangtjaralik di pupungkuran

anu angkat ti pakuan sadaja djumlah sapuluhdi pupungkuran tudjuhnu kantun kangdjĕng ratu di padalĕmansarĕng nji mas sari nu kantos dipalidkeunkuda rerentjeng gendjeng wulungtatapa ning patapan pandjara wĕsikatjarios urang pakuan harita tos papisahan.

katjarios nji mas sari aju wangi

Page 90: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

mas wangi intĕn dewatadewata radjuna tapamas tapa radja kusumahkatjarios tĕrasing palid ka hilirrup parung ambul-ambulanbah leuwi kukurilingannga hahentar kaliwat

[58]katjarios njorang ka nagara putra pinggandajeuhna gadjah paradangalangkung ka nagara radjĕg wĕsidajeuh prabu bandjar ranginngalangkung ka kuta kambangandajeuh djaka heulang dewamĕlĕsat ka anggangkĕbat lampah palid njai

katjarios kuta nagarapalĕbah nagara parakan wajangditilikkaja keur njaliksikdideuleu kawas keur manjeuurat tuluj djaka mojananggoan ki dĕmung kalagankarawang siruan leugeutrawang tapak ka djĕrokeunpĕlĕntung pitapak lampungdjeudjeurna kalapa baliparanti njĕdĕkkeun musuhpangaruh nagara tangkapagaruh teungkeur nu bogasinga pati ratna djajawong agung di tumpuk timurbĕbĕdas parakan wajang

katjarios palid eta nji mas saridugi ka palĕbah badodon, gasruk.eta njangsang getek teh dina badodonkatjarios kapĕntog ku tjai tarikgetekna tibalik, kĕtjĕburmung kuntul teu maburgagak teu bubartĕtĕp-tĕtĕp ngĕmitanana nji mas sari

kotjapna hulu badodonsok ditunda lalampahan njai tos njangsang dina badodon

Page 91: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

sedjen dapur njarioskeun deuilalampahan anu kagungan nagara parakan wajangkatjariosna raden dĕmung kalaganeta nu kagungan nagarakatjarios sentir ngijĕp ti leuleutikgantjang kolot ti keur budaklakuna teu ara tjitjingdamĕlna ngopepang baegawe njieun tataheunantataheunan rupi-rupipasrah tineung dĕmung kalagantamba keueung gawena ngadjeudjeut reungkeuptamba kĕsĕl gawena da njieun lantĕnnjangigir ngadjeudjeut sairmun dengdek nganjam tjetjempehngarogo njieun bobokodadapangan diadjar sahabari dongko eta nganjam kalongarogo njieun bobokongalonggonjong njieun bobokongadjĕngdjĕn njieun tabĕngnangkarak njieun ajakannjangigir njieun tjĕtjĕtingngadapang njieun aseupanari nagog sok njieun porogtamba ngongjong njieun lanjontamba tjitjing njieun ratjiktamba eureun ngadjeudjeut saweujari nangtung njieun njiru

[59]leumpang lunta njieun tambangluntang-lantung njieun dadunggigisik sok njieun kĕmpislilir sok njieun tampirngahanĕng njieun kĕrĕnĕngsidĕku njieun wuwunjĕmplong njieun badodon

tataheunana warna-warnapitapak reudjeung pitangkeuppitangkeup pisĕntreg kasirarekdungkap pariwanankatjarios gĕdĕbug bĕt sasareanraden rek kadungkapan da pariwanangantjang tjarios raden hidjina tjape

Page 92: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

margi tos masangkeun tataheunandua bakal kadugian pariwanankotjapna sare di padalĕmanraden di padalĕman

sok ingkeun tunda nu sarekatjarios eta raden dĕmung kalagankagungan saderek sidjiistri nu namina nji panggung wajangpangmatĕng radja lenggang kantjanamodjang girang parakan wajangsentir ngeujeuk ti leuleutikgantjang polah tjariosna ta ti bubudakhidji waktos njandak kapastina gĕbog dikana ajakankeunrek didamĕl lulumajanantamba tunduh ngadjudjutantamba kĕsĕl ngahindĕsananggekeng ngagawe mĕtengnjangilir gawe mindjiandengdek gawe ngagelenganngagelengan

[60]tutas njai titinunanladjĕng bae tinun dilulunkeuntjeutjeupanna dibahekeunpiseureunna diampihanbok bilih diletak meongwatĕkna da tjĕnah sok hambur kana pakanatanapi watĕk djahatnu mawi rek dirawatsaparantosing dirawatemut ka sadereknajen eta djalmi teh leukeunmalah tos naheun badodongeus heubeul teu dipariosboa kaeunteupan midjahTĕras njai ka padalĕmanDidangdos ngangge nu sarwa kĕlingsarta nu sarwa duasatutasna didangdos nji panggung wajangladjĕng mudun ti padalĕmanlantung ka karang paseban“kakang bakal, kula nĕda pangampuranjai ais nĕda eureun.”

Page 93: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

nu keur kulĕm kaget margi aja saderek njĕlukangilĕr ningali sarta njaur:“ah dikira teh deungeun-deungeunhoreng teh saderek dewekbis bae katugal ku kakangnatjalik ulah tumamu!”gek tjalik nji panggung wajang pajuneun rakana“raka kula ngatur sĕmbah baktoskahormatan tuang raji muga katampi, raka.”“ditrima, adi.ari pagawean maneh dangdanan teu esot sarwa dualuas-leos suta-suti sungat-seungitluntang-lantung tĕngah peuting djanarilamun rek didjadjawat ku lalakisaha nu rek nulung mantara kaka keur hees?”“lantjeuk,atuh gaduh ge ari teu diangge mah kangge naonhorah teh kangge anggeeunsanes kangge teundeuneunanu mawi gaduh teh kĕdah diangge, rakanu mawi kula ngangge sarwa dua.”“heueuh baji, kaka mah da teu kitu-kitu atjanari nu lĕrĕsna mah atuh ku bajitjek anu baheula gekudu daek luas-luis suta-suti sungat-seungitpakean ulah esot sarwa duawatĕkna teh ambes parĕk rĕdjĕki djauh balaikitu tea mah deungeun komokakana ge sĕr bae saeutik deui, mas!”“kakang bakal, teu mukakat geuning sur-sĕr ka saderekkula mah luntang-lantung ti peuting djanari sotehsanes rek ngilari pamĕgĕt, rakarumaos ta kula sampean naheunkeun badodongeus heubeul teu dipariosboa ajeuna kaeunteupan midjahsumangga urang parios.”“da lakadalah! Bĕnĕr mas!kakana peuting tas ngimpi!”“kakang bakal ngimpen naon?”“aduh! ngimpi midjah, adipangrasa teh njundul hampalungnjigit tagihnjigĕg nilĕm

[61]njektjrek lele

Page 94: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ngajak kakap urang bakal djĕnuk lauk, baji.”“sukur raka, sumangga urang parios.”“ke rek dangdan.”den dĕmung kalagan katjarios dangdantjat-tjit-tjot batjotsatjangreud pageuhsagolek pangkekdĕr njolendang kodjangadjingdjing palu“kakang bakal, kanggo naon geuning eta mamawa kodja?”“djang ngawadahan lauk, baji.”“ditodong ta moal kenging?”“kadjeun teuing dibawa deuimoal tjeurik menta eusi.”“kanggo naon sampean mamawa palu?”“aja laladjoeun nu pandedjang ngĕtrokan hulu lauk, bajisi kakaambis teu djahat kuku teu karana njotjobĕlĕtok ditakol gĕbrus asup kana kodja.”“mangga lantjeuk, sumangga urang parios.”“ram ti heula, baji.”

katjarios njai sarĕng radenti padalĕman angkat sĕdja marios badodonkatjatur njai ta angkatangkatna iring-iringandiiring tuang saderekangkatna ti padalĕmanngalangkung kana buruantĕrusna ka alun-alunmipir djalan da pasisianmapaj djalan da kaluaransatalandjung tĕrusna djauhsakolentang da tĕras anggangdjauh hamo da burung tjundukanggang moal da burung dungkapngalangkung njorang lĕbak tĕgalansakĕntjĕngan sabandĕngansadjongdjongan saherojansakeudeung gurudag sumpinggantjang lampah nu angkatkatjarios geus dungkapkana aweuhan den dĕmung kalagan“baji dagoan di dieu di sisi tjaiieu kakang arek ngandjatkeun badodon

Page 95: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tjĕnah ari marak djeung bikang tehwatĕkna matak bengsalan, bajinu matak kudu nganti.”“mangga raka, amung kula pada-pada ngantoskintĕn-kintĕn sampean mananggĕl djawab?”“djawab naon, baji?”“upama kula aja nu ngadjadjawatsampean sanggĕm, raka?”“oh ulah kawatir, adi, gĕgĕroan baeĕngke ku kakana ditjabok anu ngaheureujanana.”“mangga raka kula ngantos.”den dĕmung kalagan katjarios sot ka tjaisot gamparan kantjanatjutjul pajungnjolendang kodjangadjingdjing palutĕngah peuting pakaraanlakuna luntjat ka wahangan kolear kĕtjĕbur.

[62]tarima raden bising kaeunteupan midjahupami kaget kagĕdagtangtuna midjah burak tina badodonlalaunan diangkatkeun, rangkunangkosrak koletrak saatteu tjai-tjai atjanrangkunang kosrak koletrak saattaja tjai-tjai atjanbaning djalma dugalandisepak dupak, djĕdak! djĕpot!brag brig brĕg kĕtjĕburbadodon teh katjarios kantun sapotongburak-barik da disepakan“iiih raka sampean geuning ngamuktĕngah peuting djanari di sisi tjai?”“bongan impian bohong!”badodon bengsalan!”“kakang bakal luput tangtos luputeta beh girang aja nu mĕndĕtsumangga geura bĕdahkeunda ieu teh peuting kenehbok manawi tiasa turun lauknatjik tjoba bĕdahkeun geura.”den dĕmung kalagan madjĕngluntjat, kĕtjĕbur“urang beh girang goreng tĕmĕn kokodna

Page 96: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

nu kieu-kieu disaeur-saeurkeun kana badodondewek geus taja lauknatapi ieu mo salah budak angon tamtuna, rajianu goreng koko.”luntjat deui ka girang, kĕtjĕbur!kuntul mabur katjariosgagak bubarladjĕng tangkal kopo dikibaskeun, kĕtjĕburtangkal kole karampa tjĕgtjĕg solewak karabak bangkeditetelakeun aja tangan aja sirah aja rambutngagĕbĕg den dĕmung kalagan langkung kagetkatjariosna ku setan mĕrkajangannadjan ku siluman tara sieunari kasieunna teh ngan ku djalma modar bangke arannakasieun raden ku djalma modar bangke arannabarang solewak ka lĕbah bangkedadak sakala:“hareureureu! hareureu! hareureureureu!”luntjat ka darat:“hareuh! hareureureureu! balik mas, balik!agean balik! age balik! hareureureu!”“kakang raden, kula ngaraosing kagetsampean dadak sakala kaja muriangteu manasan teu nirisanaja naon?”“aja bangke, aja bangke!hareureu! hareureureureuh!”“kakang bakal bangke naon?”“bangke djalma, bangke djalma!peupeud jeuh panghandjatkeun kula hajang tĕrang!”“hijj heu anu sieun, sieun!titah ngahandjatkeun pisan!balik bae! Balik heueueu age balik!hage balik! montong dihandjatkeun geuleuh!geus biuk! Hareu balik bae mas, balik! balik!tong karana dihandjatkeun da geuleuh, geus biuk!hareuh! si kakang mah ku setan mĕrkajangannadjan silum silĕman teu sieun

[63]ari sieun teh ku djalma modar bangke arannahareueueueu..... hareueu!”“raka upami teu dipanghandjatkeun bangkekula suka lĕbur ti sadulursawios papisah sarĕng saderek

Page 97: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

pĕrmios ajeuna ge kula pĕrmios!”“hiihhh anu sieun, sieun!dipenta ngahandjatkeun pisan!ana kitu mah mopogan atuh saderek teh ka dewek!”“pĕrmios kula, raka.”“alon heula baji, alonlakuna teh entep seureuhpoporose nĕmĕn geuning, adi.”dietang ku raden dina manahna:‘duh bĕnĕr ieu sieun ku bangketapi numutkeun lamunna sieun tangtu dulur undurtaja ingkar dewek teh mo aja baturah tinimbang pĕtjah reudjeung sadereksuka sieun-sieun ge natangankeun maneh baetjeuk paripaos mah paeh moal dua kaliajeuna mati djagana moal.’“baji ulah rek undurari kudu-kudu teuing dihandjatkeun mahpadu daek ngadagoan bae, baji.”“mangga raka kula sanggĕm ngantosasal dihandjatkeun bangke.”“wuh!”den dĕmung kalagan katjarios kapaksamargi dipĕntes ku sadereklakuna ti darat luntjat kolear kĕtjĕburmundur madju, mundur madjubuah birit mah ting pelekpek ting polokpokbaning ku sieunkukurajeun ngagĕrĕnduk urujna lĕbah punduk

kapaksa katjarios tangkal kole disingkajkeunladjĕng solewak karabak bangke, tjĕgbangke teh dikelek teu dideuleu-deuleu atjaneta ku bawaning sieunhingking dibawa ka daratdihandjatkeun katjarios rambutna ge eta kalah diseseredkalĕrĕsan keur mangsa opatbĕlasnatjaang bu;an dugi ka sampe endjing-endjingkuwung-kuwung sampe lilimbunganbentang kabehngalangkang kaja ti balakahibaran tjahja bangkedi darat ku raden karek ditingalbarang tos dugi ka darat“aduh mas! ieu bangke teh haneut! anjar keneh!ieu teh sugan anjar! anjar! anjar!katarana haneut keneh, baji, bangke teh anjar! anjar!”

Page 98: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

dirugup diragapkatjarita ku raden solewak karagap anuna.“aduh mas, wadon! Bangke teh wadon, wadon!ieu bangke teh wadon, baji!”dirugup diragapbĕnĕr tungtung padaharanana ti handap torodjol ka luhur“aduh andalaman, mas! ieu andalaman bangke tehkana andalaman, adeueuh!”“iiih lantjeuk deudeuh, heman teuingulah dipuntang-ponteng kitu, lantjeuketa teh tjiri lain murangkalihteureuh-teureuh kaja urang dajeuhtjiri-tjiri wong abĕtjikpatutna mah patutna seuweu ratu

[64]eta tingal kuwung-kuwung sampe lilindungkalangkang malik ti luhurpanon pojan sampe kamandjonkalangkang malik ti luhurkahibaran ku tjahja bangke, kang raden!peupeudjeuh bangke teh panghirupankeun,panghirupankeun!”“huh heuleuh!”katjarios bangke ku radendibereskeundiroeskeunsirah dilampang-dilĕmpĕngrambut, tangan sadjumlahna dibereskeunbarang satosing beresden dĕmung kalagan emut dina sadjĕroning manah:‘weu, ieu djalma sakieu denok montok tur keur wĕtĕngandatang ka dipalidkeuntega iklas tĕmĕnlamun dulur kami dikikieu ku deungeunsakumaha tĕmĕn pinjĕrieun atipinalanganeun awak! hareuh!”katjarios raden rupina rarupras emut ka saderekkaluar tjaipanonnangĕtes kana hulu hate bangketĕr untĕk-untĕk ambĕkananakaragragan ku tjipanon.“agung kula nja paralunda pandjang la pangampura

Page 99: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

njajeud pati tatjan patibis hilang tatjan mangsanapaeh tatan parelesadu ka batara gurusambahjang ka dewatakumpulkeun bajunati kidul kang rumuhundatangkeun atmanati wetan ti tanpa sangkanti luhur ti para manggungnu lĕmbut mugia tjunduknu badag mugia dungkapnu lĕmbntuj-untujannu badag antaj-antajannji ratu teu keulat ku patiradja teu keulat ku tjatjadsangiang atma wisesaatma silawa-lawanu leutik ge aksara djimaksara karana njawa.”koredjat tiasa gugahtolondjong bengkok bangke tehtĕlĕndjĕng bingkĕngtĕras bae sasauran:“ja awloh tobat pangeranpangeran anu murba alamanu ngawasa djagat kabehparoek nja deudeuleuanmarĕbit nja raraosan.”“baji, mĕnit meureun mĕnitpoek tangtos poeksabab tos ngĕmasan patibĕt heman-heman tĕmĕn bajinaon dosa naon margadatang ka dikakaja deungeun.”

[65]katjarios nji panggung wajang“duh teteh mĕnit tangtos poek tangtossampean teh rahaju ngĕmasan patihadena teh si adi mawa dangdanan dua pangadĕgsumangga geura disalinetang-etang tamba tiris.”“atuh mangga, bajisi teteh mo hade nampik rĕdjĕkisi teteh mah mo hade nampik rĕdjĕki.”

Page 100: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tjĕg paparingan njai ditampikalajan diangge ku nji mas sarisatjĕkĕl satjangreud pageuhsagolek pangkeksakeudeung parantos dangdannakatjarios nji mas sariden dĕmung kalagan ret ningali ka nu anjarningali ka nu lawasparantos ditingali dina manah lĕkĕtĕj.‘dun awak djalma sakieu denok montoklĕndjang tur keur wĕtĕngan dipalidkeuniklas tĕmĕn tega tĕmĕnieu teh naon marga dosanalamun dulur kami dikitukeundulur sahidji-hidjina, kawajang tĕmĕn!hareuh! hareuh!’“jeuh anaking puguhkeun dapurnatanja asalnasi kakang teu kuwung teuingteu kaduga teuing, hareuh!”tutas nangis raden gugulingan di sisi tjaiKĕlĕkĕr tĕrasna sare.ditundakeun anu sarekatjarios panggung wajangsarĕng njai mas sari.“iiih teteh, sim kuring arek narosanteteh, arek narosansampean ti mana umbul matuhanbandjar karang pamidanganbumi antjik lĕmah nagaramugi kĕrĕsa waktja sim kuring palajna tĕrang.”“baji si teteh teh tĕbihti kulon ti pakuan padjadjaran.”“deudeuh teuing tetehteteh teh ka dieu sarĕng saha?”“baji si teteh teh kabawa ku salakisalaki teh baheula ngimpikawitanna ngimpi mĕndak modjang geulisnjaeta nji panggung wajangpangawasa mah radja lenggang kantjanadi nagri parakan wajangsaderek raden dĕmung kalagannu kaimpi baheula ku salakisalaki tĕras pamitan, bajidiidinan ku ibu sarĕng ramanatĕras ararangkat ti padalĕman

Page 101: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

djalan mulang ka tjai nunggang parahuti palabuhan tjihaliwung muhara djalan teh mapaj lautnunggang parahu lakuna mapaj sagarasatĕrasna dugi ka muhara tjisanggarungparahu teh dipudikkeun ka girangbarang nagara parakan wajang teh kaliwat, bajitĕras kasasar ka nagari kuta kĕmbaranari si teteh teh gaduh saderek pamĕgĕt sidjingaranna kuda rerentjengpedah nagara kaliwat rupina mah kaduhungeuntjalikna ge misah bae

[66]hĕnteu reudjeung sarĕng babaturananaari kula eta sarĕng kangdjĕng ratu sadajanadirampeskeun ku pribumi ka lĕbĕt padalĕmanbarang lami-lami salaki teh meunang warisdjodona ka nu matuhan angrum ganda wajang sariti dinja tĕras ngadjodokaul sarĕng gawean ramebarang tos gawean kangdjĕng ratu nĕmbe emutka saderek nu kantun di pupungkuransapandjang gawean teu dahar taja nu ngaleueutkeuntaja nu mapasih lĕmareuntĕras bae kula dipiwarang njuguhan daharbarang dulur teh tulus pundung lunta keujang rupinaku kula diantos-antospanasaran palaj dahar sasarĕnganamung gandek harita tos wangsulundjukan ka kangdjĕng ratujen kula teu atjan mulangkaligane bae ana djol teh kangdjĕng ratuteu nanja bating teu narennjesered mula njangsara ka tetehteu meunang ampuneta waktosna si teteh keur disangsarakasĕbat pawarang anomnu matuhan angrum ganda wajang sariseuseurian susumiakaneta pĕta nu gĕrah suka daulatmiwarang mĕgatkeun njawa si tetehsakitu kawitanana, baji.”“deudeuh teuing eman teuing teteheta teh sabaraha baturteu aja nu nulungankeur dina waktosna

Page 102: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

salaki taja timbangan geuning, teteh.”“anu mawi ge geuning bajibatur taja nu nulungsalaki taja timbangannu matak kieu kadjantĕnanana.”“deudeuh heman teuing sampean ana kitu mah didjĕrum maru teteh baruk dipitĕnah maruheman teuing teteh dipitĕnah marudjigana mah teteh ta da eukeur bobotatawa keur wĕtĕnganparantos sabaraha sasih lamina, teteh, bobotanana.”“baji nu mawi si teteh eukeurkalamula ti pakuan nineung aseum atawa njiramdietang-etang dugi ka sampe ajeunaparantos salapan sasih si teteh teh bajiparantos salapan sasih.”“iiiih teteh horeng-horeng ana kitu mahta geuning teteh teh bulan alaeun, teteheman-eman bulan alaeun.teteh sumangga kĕrĕsa waktjasampean teh sintĕn djĕnĕnganana, tetehsupantĕn kula tĕrangtetelakeun tuang djĕnĕngan, teteh.”“baji si teteh teh antawis laminu kasĕbat nji mas sari aju wangimas wangi intĕn dewatadewata radjuna tapamas tapa radja kusumahsakitu djĕnĕngan si teteh, baji.”“deudeuh heman teuing tetehbarukanan didjĕrum marudipitĕnah ku maru.”

[67]”baji si teteh teh kabudjĕng ku bingahnjatana tatjan tetelaari sampean teh sahadjeung eta nu nangis gugulingan teh saha, bajidjeung ieu teh nagara naonsi teteh pasihan tĕrangda tadi tatjan kabudjĕng narosankabudjĕng bingah.”“iiih teteh, apan nja ieu katĕlahna nagara parakan wajangapan kula kasĕbat nji panggung wajangpagmasana radja lenggang kantjana modjang girangeta nu kagungan nagara

Page 103: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kang raden dĕmung kalagan saderek kula, tetehsaderek kula.”gapruk bae njai nubruksilih rangkul silih pangkusilih usap ta silih ragap“paripaos bedjer beas potong pindobagea urang patĕpungkedjo atah saba dulangbagea urang papanggih, bajiparipaos lamun munding urang teh da sarakitmun kĕmbang da papasanganmun badju sapiukuranmun poleng sapihaneanmun bobok sapisurianmun bata mah sarimbaganmun batu saujunantaja antjolna tĕmĕnankaja tunggal satjitakankakang uing kakang dĕmungsumangga ta geura gugahsi adi palaj ditarosan.”ras karaos tos kadangukatjarios ku raden dĕmung kalagankulisik kuliat koredjat gugah“da lakadalah! kula bakal sugih bakal beungharsĕbab kula bakal boga suannam marulang ka tĕmpat urang, baji.”“iiih raka sumanggamulang nja mulangsampean mangga ti pajun.”“ih teu mukakat baji, nam ti heulamangke lantjeuk nu ngiringkeun.”katjarios maksadna bade marulangnji mas saripanggung wajangsarĕng raka den dĕmung kalagankatjatur njai teh angkatditimang mah ku raden sapandjang djalan“gilig teang sampe dĕmpolenangnji panggung wajang diwada kĕmpeskĕmpes meureun da tjawenenji mas sari diwada buntjirbuntjir tangtos da tos lakianpanggung wajang kĕmpes ge da kĕmpes rampesnji mas sari njĕmplu ge da njĕmplu pajusparandene ta kabeh heman!”

Page 104: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

sampe mĕlung raden kikidunganngĕlak tanggah ta tĕmbang sarĕng mamatjamonjong bari heheotanbaning ku tina bungah-bungahnalami-;ami ngidung bĕt kabur lagunakantung harahah-huruhuh baemamatja tĕmbang ilang tandaknakantun darurang duraring bae

[68]mun ngaheot kantun monjongnapalias taja da kasadanaseep-seep da kabingahannjorang mah ka pilĕmburan njaigujur gĕntur tjektjok tjewohsadaja pada narongtonngalangkung ka kai pandajKi pandaj keur njieun gobangpeupeuheun hĕnteu kadeuleutjuruk lĕbur kapekprekanmata ka nu geulis liwatdamĕl gobang ki pandaj ngadjantĕn kored

ngalangkung njai ka ki kĕmasankĕmasan keur njieun geulangtjuruk lĕbur tjĕnah kapekprekanmata ka nu geulis liwatnjieun geulang kĕmasan ngadjadi ali

ngalangkung mah njai teh ka ki paledangpaledang keur njieun seengtjuruk lĕbur sampe kapekprekanmata ka nu geulis liwatnjieun seeng sampening ngadjantĕn dalungki paledang ngadamĕl seeng ngadjantĕn dalung

ngalangkung ka nu keur malasar ribut pada paralaj palaj mahugimahugi nu geulis liwatmodal sasuku bĕt tumpurmodal sakĕton sampening poosmodal sareal sampening bebas modal sakĕtip pawitan leungitangge mahugi nu liwatnu nanggung pulang nogentjangnogentjang mulangna lengoh

Page 105: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

nu lengoh njĕlang ngahutangpadu mahugi nu liwatgampang bajar djaga urang ku ngabudjangda palaj urang mahugimahugi nu geulis liwattug lantung mah tĕrusna kana lulurungtĕrus mun ka alun-alunlunta di palawangansakĕntjĕngan sabandĕngansadjongdjongan saherojansakeudeung gurudag sumpinggantjang tjariosanana nu angkatsarumping ka padalĕman lalinggihgek, gek, gek“nah baji, mangka runtut rautmangka beres roeskalih saderek maneh ulah tjektjok tjewohpasea patjogregandangdanan teteh manehleuseuh ganti, buruk sieukgampang kaka meuli deui.”“mangga rakakula budjĕng-budjĕng tjektjok tjewoh pasea patjogreganpadu saderek nambihan ta kula bungah.”“sukur baji, sukur.”“haju teteh urang tjuang didangdos.”“mangga baji si teteh suka ngiringanlamun dangdos haju ngiringsi teteh kuma kĕrsa njai.”

[69]katjarios para modjang nganggo dangdan digarĕntosden dĕmung kalagan linggih di paseban, gekkotjap njai lampah dangdansinggĕt tjariosanana gantjang lampahtjag tjig tjĕg bĕsĕsĕttjangreud pageuh sagolek pangkeksakeudeung parantos anggeuspanggung wajangnji mas sarikotjap disaralin tutas“teteh sumangga geura ngeureunanari kuring sĕdja nganggeuskeun titinunananu tadi kantun kenehteteh mah ngeureunan bae.”“mangga bae, baji

Page 106: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

sumangga ta geura damĕl.”seug njai teh nundjang tinunnji mas sari nundjang kintjirkotjap ning paheujeuk-heujeuk leungeundidamĕlsami-sami didamĕlnundjang tinun sarĕng kintjir

katjarios nji mas saritĕtĕp anu wĕwĕtĕngandugi ka waktosing eta salapan sasihamung kirang keneh sadintĕnkatjariosna waktosing salapan sasihngan tjikan kirang sadintĕnbakal tjunduk ka dawuhdungkap kana mangsa kana kĕrĕsaning nu maha kawasatos karaos geuning bĕt karaos padaharannu geulis nji mas sari.“iiih baji, si teteh bĕt karaos padaharantep tjangkeng tap bobokongnjĕri beuteung reureundahannjĕdĕk kana parindikngagĕrĕntĕng asa djengkoleunboa-boa nu kieu tadjam ngadjuru teh, bajiboa-boa nu kieu kasĕbat tadjam ngadjuru.”

tĕras bae tinun njai dilulunan tjeutjeupan dibahekeunpiseureunna diampihkeunladjĕng damĕl batok pawantĕnansiap sadia ubar nu baneut“teteh bok manawi sampean tiiseun rupina.”ladjĕng bae diubaranku njai panggung wajangtos diubaran“teteh raraoskeun meunang kula ngubaranwaras ta hĕnteu raosnarepeh ta hĕnteu ning padaharan.”“baji tinimbang waras mah asa beuki angot baetep tjangkeng tep bobokongnjĕri beuteung reureundahannjĕdĕk kana parindikan.”

den dĕmung kalagan ngaraos kagettadi repeh rapih

Page 107: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ajeuna tjektjok tjewohnjaur kieu pokna:“hah ditjaram tjektjoktjektjok pisanditjaram pasea

[70]pasea pisantajoh nu matuh goreng tjutjungurna!”“raka, sanes tjektjok tjewoh pasea patjogregan!”“kutan?”“aja soteh kula eukeur madamikeun si tetehrupina karaos padaharan.”“sugan tiiseunlain ubaran, baji?”“tatjan aja piubareunana, lantjeuksumangga tungguan si tetehkula sĕdja ngala pikeun piubareunana.”“ĕntong, lila!dewek bae!”gĕdjlig den dĕmung kalagan ka tatadjuranningali tjabe mekmeksahang beureumtjabe mekmek sahang tjetang beureum ararasakemut rek kagungan suan“jah, bĕrĕkah bĕrĕkah!pageto mah gampang mĕlak deuiajeuna rek buka heula.”rurudan bae kabeh sahang bĕrĕbĕt, bĕrĕbĕtwadahan kana bakul, parĕk, parĕk“sok baji ubaran teteh maneh sina waras.”panggung wajang ladjĕng njandak bakal ubartjabe sarĕng sahang tĕras dirieus sampe lĕmbuttos dirieus diubarkeunka pungkurnaka pajunnaka luhurka handapdiubar njai.“mangga teteh raraoskeun meunang kula ngubaranwaras ta hĕnteuna.”“iih baji ieu lain waras ieu asa beuki angot baetep tjangkeng tep bobokongnjĕri beuteung reureundahannjĕdĕk kana parindikan, baji.”“kakang bakal, raos-raos bae sampean

Page 108: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

saderek teu ditulungananu sakieu nja raraosan, lantjeukraos-raos saderek teu ditulungan.”“ih ulah rek ragab atuh bajisugan arek puraga istrinarek ngadjuruwajang, boa teteh maneh tehkataradjang tudju raweujan, bajibisi tudju raweujanpangngalakeun pikeun pitambaeunana.”“naon raka nu diala?”“daun kĕtos, daun djengkol, daun haramaj, roaj bodar.”“mangga, raka, kula rek ngala.”“ĕntong, lila sia mah, dewek bae!”gĕdjlig ladjĕng ngala daun djengkoldaun haramaj roaj bodastos diala tĕras ku andjeunna dirieus sampe lĕmbuttos dirieus diubarkeun seak, seak“sok rarasakeun meunang kakana ngalameunang kakana ngarieusmeunang si kaka ngubaranrasakeun waras hĕnteuna.”“lantjeuk, ieu geuning sanes warasasa beuki angot baetep tjangkeng mah tep bobokongnjĕri beuteung reureundahannjĕdĕk mongpok ieu kana parindikan.”

[71]”aduh, duh, ana kieu mahkenging disĕbatkeun tos pantĕng rupina.”“baji ieu teteh manehtos kaitkeun ka paradji ngadjuru?”“raka teu mukakat aja nu rek ngalahirkeun dikuat-kaitidikaitkeun naonanana?”“hih ngaitkeun soteh tos sewaka, baji?”“teu atjan, rakamargi kula teu tĕrang anu rek lahir.”“euh baruk teh tatjan sewaka, bajisok geura njieun parawasantĕn, bajiĕngke sewaka ka ĕmbok paradji.”katjarios gantjangna ngadamĕl parawasantĕn dina bokortos ngadamĕl parawantĕnna“mangga raka sampean kĕdah sewaka enggal-enggal.”“heuh teu mukakat baji umumna ge awewelalaki mah tara aja nu sewaka

Page 109: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

angkag-ingkig mamawa bokor beas ka indung paradji.maneh bae, baji.”“raka bae.”“maneh bae.”“raka bae.”“maneh bae.”“lantjeuk bae kula mah teu atjah tĕrangdi mana imahna paradji ngadjurukula mah teu tĕrang-tĕrang atjan, raka.”“di hulu dajeuh di kuloneun aki kuriling, baji.”“sampean bae raka, kula mah da teu tĕrang.”“waaah kadjeun baji, montong sewakaka owĕl-owĕl parawantĕn dibikeun ka indung paradjiajeuna mah dewek bae rek diadjar maradjian, baji.”“raka teu mukakat tĕmĕnisin ku deungeun-deungeun!”“ĕntong gĕruh siana, tjitjing!”“moal tiasa samoean mah raka da teu tĕrangda teu ara maradjian.”“arek diadjar!”den dĕmung kalagan katjariosna tjangtjut dimangka logordagal-dogoltotopong dibĕlĕnongkeunkudjang sakti paraga sedaladjĕng mukakeun dulangpabeasan. gĕntong dibuka-bukakeunnjoren hihid sarĕng tjentong, bĕsĕsĕt“lantjeuk geuning sampean siga nu rek maradjiankaja-kaja djalma anu kakirangan, raka.”“ih adatna maradjian mah ambeh lalogor, bajisok bibina mangka rikat supaja age hidjil suan.”“mangga raka kula baris ngantos-ngantos.”“sumangga si teteh tumbalan atuh, rakaku nu djantĕn paradjina.”“ke heula, baji.”den dĕmung kalagan katjarios arek maradjian lakunagĕdjlig ka hulueungĕdjlig ka tundjangeungĕdjlig ka hulueun“lantjeuk, aja maradjian geuning ti hulueun.”“atuh adatna, baji, da paradjina ge ieu mah anjar.”“biasana ti tundjangeun.”“soteh ari papadana, bajibilih katingali anuna, baji.”“raka sumangga tumbalansupantĕn enggal ka luar ta suan kula.”

Page 110: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ditumbalan ku raden:

[72]”patjar-patjar tjek toanakidang luntjat djadjaulanluar-leor kĕtjĕpot bolonnautun-indji lanang-wadon pada ka dieu!”“raka geuning dirumpad-rampid kitueta teh piwarang kĕmbar?”“teu mukakat teuing bajiutun-indji soteh tatjan katingal buktosnatungtungna mah utun bae, indji baetanwande diheman-heman nadjan istri pamĕgĕt getangtos suan si kakang, raji.”katjarios njai panggung wajang njandak kalo kantjanaditilĕpan kanteh tukĕlan kanggo wadah djabang bajiĕngke lamun tos ngalahir atawa tos dilahirkeuntjadanganana hulu kanteh tukĕlan“kakang bakal, eta naon nu ngingkila lantjeuk?”“ulah gĕruh raji, eta teh rupina mahkĕmbar banju tuduh djalan, nja raji!”“mangga tumbal ku sampean, raka.”“mangga.”katjarios den dĕmung kalagan anu rek maradjian njaiti hulueunana parupujan sarĕng dimĕnjanankantos bakal ditumbalannjai sugan bok enggal-enggal ngalahirkeun“agung kula paralunnĕda pandjang pangampurangalangkanang sotehgeuning lubinjing gadru njuludrukbangbarang sela sang putih huripsang anak-anakan ka djauhsinegawe karo manusapibesaneun sia tjitjing di ĕnggon siangĕdĕng ulah dikawinkeun ulah ka indungnĕnĕda ulah dikawinkeun ulah ka indungnĕnĕda mah taja lian ka nu kawasasĕt pangsĕtpangsĕt, pangsĕt.”djĕbrol ngaguluntung mawa pamalunkawas duwĕgan guguluntunganden dĕmung kalagan langkung bingahtjĕg panglaj salawe rempandibeuweung gĕrĕgĕs, gĕrĕgĕs, gĕrĕgĕsladjĕng bubung sĕbrot, sĕbrot, sĕbrot!

Page 111: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ka luhurka handapka gigir“singlar! singlar!djurig njingkir setan bubar!”sĕbrot, sĕbrot!“nĕda mulus tajoh waras waluja!”andjing ting kowowonghajam ting kotjeakkasĕbrotan ku pamuraansĕbrot!“singlar! singlar!”“nah baji salamĕtajeuna maneh agean ngurus ibunasi kakang bagean ngurus putrana.”“mangga raka, kuma ngurus mulasarana?”“is gampang, agean djukut tjai.”ladjĕng njandak tjai dina bokor“sok siraman, baji.”disiraman diruruan sampe bĕrĕsihdisalinandisindjangandialihkeun tina patĕmpatan tilas janin

[73]disandakeun kana kasur agung lima tumpangparantos kitu pareleden dĕmung kalagan ngabandingkeun tjai dina bokorkalajan anu mawa pamalundisuat papalunna: gĕbjar!hol montokkelentjeng konengbalung tunggal teu di budjalkukuntjung kawat sakurĕn“da lakadalah! lanang mas suan teh, lanang!alamat gagah ngala ka toana, mas, lanang!”ladjĕng bae ku raden disiramandiruruan kikilina sampe bĕrĕsihana tutas disiramanbĕsĕsĕt disindjangandisabukandiatjukandikopjahanditimang:“plang plung plang plung plang!katimang tinggung!”

Page 112: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ditjiuman: sĕgor, sĕgor!emut andjeunna budak ieu atawa murangkalihbilih teu bĕdas bilih teu wĕdukbilih teu rosabilih teu rantjageemut kana kagungananadilalarkeunsarta dibĕnghajkeun bahamnaditiup: sĕdot!sampe njĕmplu ku kawĕdukan kabĕdasan“sok gagah pasti ngala ka toana.”“lantjeuk sok geuraheundjabang baji hanjir keneh ditjiuman!”“teu hanjireun!”“budak teh nangis baetansah biasana orok mun nangis palajeun njusuka dieukeun baris disusuan ku ibuna, raka.”“ah budak dewok mah moal tjeurik hajang njusu, bajimoal liwat hajangeun mamatja tjeurikna ge.”“teu mukakat rakaaja djabang baji nangis palajeun mamatja.”“kutan? sugan hajangeun dibawa ka kaluaranamit baji.”“arek ka mana sampean, raka?”“hih arek ngadjak pakasep-kasep budakka urang kaluaran, adi.”“raka teu mukakat teuing budak sidjididagangkeun ku sampean!”“hih lain didagangkeun atuh, bajida moal diitjalmoal hade taja nu tĕrangĕngke di mana urang lamun hadjat ngarupusmoal aja nu kondanganitung-itung arek mere panĕrangan si kakang ka kaluaran.”bĕsĕsĕt ngais djabang bajibabar pajung ngais suanti padalĕman luntjat kolear gĕdjlig, pas sĕrrllll

sasumpingna ka alun-alun:“kaluaran! kaluaran!”“kula!”“tjuang pakasep-kasep budak djeung budak dewek!”

[74]”inggih nun kula nampa narima

Page 113: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

amung bae margi taja kawĕnanganari pĕrkawis budak kampung nadjan kasepmoal disĕbut kasep ku menekari budak menak nadjan awonmoal tiasa diawonkeun!”“naha ĕnja!”“atuh inggih, mangga.”kelemes isineunmulang deui luntjat gĕdjligdugi ka padalĕmanbjar dipangmukakeun wawatjanpanangan ditandjak-tundjuk aksara“sok sia mamatja, sok mamatja!”tĕtĕp ngengkerewek bae“tjih mamatja!”tĕtĕp teu tjitjing“sugan panasaran ku ua pedah tatjan diajun-ajun!”bĕsĕsĕt harita baji dikana ajunankeundigudubag digudabigsĕdjana diajun-ajun“ajun umbang da ajun ambingdiumbang di ajun ambingajun tunggar ta ajun tinggurgeura bisa ta ninggur kawungninggurna di sisi lĕmburditinggur ku dadap ngorasatoel kadua gulinglamun banggaingkeun bae djang si toalamung bangga djang si toaajun umbang ta lila hudangari hudang geura menta gobangmidangan tjawene lĕndjangda sakti anu ngukundangajun ambing lila njaring ari lilir geura nĕda sampingmidangan tjawene galingda sakti anu njatjangking

geura gĕde ta geura saegeura ngala ka uanageura babarak bebegalgeura djinah ta geura malinggeura bĕler ta geura njendenggeura bĕler ta geura njengeng

Page 114: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

nu geulis mah nu geulis geura peutingannu denok geura pondokannu lĕndjang geura simpangangeura ngala ka toanabĕler soteh kudu bisa bĕler hatedjinah soteh kudu bisa djinah pikirkudu bisa di budi deungeundjaga mah mangku nagaraawak teh mangku nagara.”

katjarios kĕlĕkĕr kasarean djabang bajikerokne gegelontjengan“nja horeng-horeng panasaranku rupana tatjan diajun.”

budak sare na ajunanuana djongdon mamatjalami-lami rupina mah hees teh warĕgeun

[75]lilir dina ajunananakulasak kulisikdiantĕp bae ngamuk dina ajunananagudubag gudabigdiantĕp baegudubag gudabig djĕprot pĕgat ajunangĕdĕbug ragrag“njai diadjar bae gĕde tua ngala ka toanasok ulah tjitjing, ulah tjitjing! ulah tjitjing!”beuki angot ngengkerewekkapirĕng ku ibu sarĕng bibina“lantjeuk budak tjeurik meureun tjeurikditarang-torong bae ku toana.”“baji tjoba-tjoba geura tjandakamitkeun ka toanatangtos eta palaj njusuda ti tadi tatjan njusu, baji, tjoba diamitkeun bae.”“mangga teteh kula mah ari wantunngamitkeun ka kakang-bakal.”panggung wajang gagantjangan ngadĕp ka pajuneun rakanja.“iiih raka, djabang baji tjeurik meureun tjeurikditarang-torong bae ta ku toanaamit ku margi ajeuna disusuanbilih eta palaj njusu ka ibunamugi lungsur sampean raka, kĕdah disusuan heula.”

Page 115: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

“jeuh geura bawa sugan teu tjitjing, jeuh!pedah bae dewek mah teu gablĕg tjai susu.”tjĕg ditjandak ku bibina diaisladjĕng dihaturkeun ka ibuna“mangga teteh bok bilih palajeun njusu.”“baeu kulup!”tjĕg ditjandak ku tuang ibunaladjĕng dilahun disoroan susubudak teh ngalieus teu kĕrĕsa njusutĕtĕp teu daekngareunggeujbudak teu kĕrĕsa njusu“iiih baji, ka luang orok mah mun tjeurikhajangeun njusutapi geuning ieu mah nadjan disoroanbating teu kĕrsa njusungalieum bĕt mitjeun beungeut.”teteh tjobi-tjobi ka dieuku kula diais bakalan dibebendjokeunmanawi tiasa tjitjing, teteh.”“sumangga baji si teteh seren.”tjĕg diais ku tuang bibimadjar bakal dibebendjokeun“deudeuh utun da deudeuh utungeura gĕde geura saegeura ngal ka bibinanagara hegar di luarwĕwĕngkonna dajeuh agrong di djĕrodjang maneh anu kagungandjeung munding nu bulu hirisdjeung kuda nu bulu landakdjeung ĕmbe nu bulu songketkali tangkal da djangdjang majangpapatong djangdjang salakadjeung deui mawa bokor salongokdjangeun tjitjipruk di andjungdjangeun silanglang di randjangdjeung sahidji hajam nu kukutdjĕnĕngan si kakat randjang

[76]bawaeun ĕngke keur gĕdenjawung ka nagara deungeunbawaeun ĕngke maneh keur gĕdenjawung ka nagara deungeun.”eta budak katjarios saparantos dibebendjokeun

Page 116: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ku bibina dikawih sĕrah nagara rĕp repehkantun eueuriheunana baeatuh kari eueuriheunana“aduh teteh, ieu budak teh geuning tjitjingdisĕrahan nagara saajana seusinatapimkantun eueuriheunana bae, tetehkantun eueuriheunana bae.”“baji, boa-boa panasaranbudak tatjan ditibaning djĕnĕngansok ka dieu ieu ibu nu rek ngarankeunanabibina mah nu njaksian bae, bajibibina geura njaksian“mangga teteh, kula njaksi.”tjĕg dilahun ku tuang ibunaari bibina mah njakseni baebari njandak bulu hajam sakurĕndisumpingkeunnjaksenan nu bakal didjĕnĕngkeun“mangga teh, kula njaksi.”

saudjaring tjinarios djabang baju maka dipaparin djĕnĕngan ku tuang ibu“deudeuh utun ta deudeuh utuntarimakeun djĕnĕngan manehraden gĕdĕr laja mantri djaja katon rek poroloskaton ge rek poroloswaringin djaja karatonnu bagus pupus didjĕrumilang ti parakan wajangsakitu djĕnĕngananageura tarimakeun, utun.”

katjarios tjitjing aringmasih tĕtĕp langgĕngantĕng sarĕng bibi sarĕng ibutos didjĕnĕnganana mah.raden dĕmung kalagan ngaraos kagetwaktos tadi budak ngengkerewek baerĕp djĕmpe djĕmpling“baji geuning budak teh tadi tjeurik ajeuna tjitjingnaon eupanna, dodol atawa wadjit?”“sanes dodol sanes wadjit, raka.”“kutan?”“tos ditarimakeun nagara ku bibinatas didjĕnĕngankeun ku tuang ibuna

Page 117: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

anu mawi repeh budak teh teu tjeurik teuing.”“nu kitu-kitu disaeur-saeurkeun ku bikangnu disaeurkeun teu kabagean!”“aduh raka, ulah tarang-torong kitu sampean ka saderek njatana mah saderek mah sanes pastipastina mah sadajana ge mangga geura ku toana.ibu bibi amung njaksi bae.”“ĕnja! tjing hajang njaho ku ua didjĕnĕngananaĕngke rek didjĕnĕngankeuntapi nurut djung bae djĕnĕnganana mah ti ibunakantos palas uning di djĕnĕngananaraden bagus suka mantridjaja pati waringindjarak dina karaton.”

[77]ibuna seuseurianuana prak eprakanbibina imut-imutanmirĕngkeun djĕnĕnganana“nik nok nji denoktotol kana hate kolotmoal timu-timu atjanku toana mahdjĕnĕngan ta ngadadaleh.”“sok utun, rek didjĕnĕngankeun ku uaulah tarima ti bibiulah tarima ti ibutarimakeun djĕnĕngan ta meunang ua.deudeuh utun ta deudeuh utuntarimakeun djĕnĕngananaraden bagus suka mantriraden radjah ta hajam alasnu bagus pupus didjĕrumilang ti parakan wajangku nu tapa da raden sinomwaringin djaja karatonsakitu djĕnĕnganana.”bibina da seuseurianibuna imut-imutanuana emprak-emprakanraos-raos ningal putra.“nik nok nji denok notol kana hate kolottarimakeun djĕnĕnganlain ti bibi lain ti ibu

Page 118: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tarimakeun ti uana.”“lĕrĕs lantjeuk sumanggaparantos tĕtĕp kula njaksitjitjing aring tĕtĕp antĕngdjabang baju raden bagus suka mantri.”“pada-pada antĕng, bajikakang raos masih keneh gaduh hutang, baji.”“hutang naon, raka?”“hih tatjan kusdinan, baji.”“naon ari kusdinan, raka?”“rambal sapisan.”“teu ngartos rambal sapisan, naon hartosna?”“ngadukus bari ngaradinantapi ieu budak bakal dibawa ngala kokonenganku kakana ka alasan atawa ka leuweung.”“raka teu mukakat aja budak beureum dibabawa ka leuweungbilih kabadi.”“jah kabadi budak katut toanasalamĕt toa tangtos katut budak.”katjarios den dĕmung kalagan didangdanngangge tjalana, bĕdog, nganggena badju kandulkopjahna diganti ku bulu paoknjandak endjang si dengdek poedua sakali disolendangkeun gudabig sagĕde ahadnjandak gobang pamantjahan anu ageungna saageung tampirpandjangna sadeupa midĕrgagangna tilu tjĕkĕl, tjĕgngais suan njolendang endjang ngadjingdjing gobang“launankeun, baji, si utun rek ka pagaweanaja ongkoh reudjeung toana.”“iiih pileuleujan pilaunan utunrek ka pagaweanutun bangor toa bagorpatjuan mun teu nanggungluput nanggung mah nogentjangteu ngeuntjapna mah mungkus

[78]djang bibina djang ibuna.”nik nok nji denoknotol kana hate kolotdjongdjang ngala kokonongandilaunan ku bibina ku ibuna.“raka sing emut ka tuang putrapanĕdja pakajakeuneunulah lali

Page 119: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ulah lami-lami teuing.”“is paripaos gĕmpol karang, bajimoal wudu emut ka mararaneh mah.”katjarios raden geusan ngais suanngadjingdjing gobanglakuna njolendang endjangkatjarios bade angkat ning alasbade ngala kokonengantĕtĕpna kanggo ngarupuskatjatur lakuna raden angkatna ti padalĕmanngais suan ngadjingdjing gobanglakuna njolendang endjangendjangna si dengdek poeka luar ti padalĕmanngalangkung ka luruanmĕtu lawang mandjing lawanglawang pitu ping kasangalawang tambaga suasada tĕrus ka alun-alunmipir djalan ka pasisianmapaj djalan kaluaransatalandjung tuluj djauhsakolentang tĕras anggangnjorang ka lĕbak tĕgalanngurusuk liwat bubulakbubulak leuweung lantjaranleuweung si mandala njorangngurusuk ka turut rungkunngorosak palĕbah impahmipir milih pinggir pasirnĕgal ngaliwat tjilakinotog njorang bah kasonanjorang leuweung simagonggong tjilaki deuikauna rĕmĕng djeung manggongnjorang leuweung sumĕnĕng djati tjilaki deuikajuna rĕmĕng djeung djatikasorang si pamantarakajuna rĕmĕng djeung maradjauh hamo burung tjundukanggang moal burung datangmantean kaligane angkat baeda kĕntjĕng ta ulah lamidaponna nu angkat ta ulah lamisakontjĕngan sabandĕngansadjongdjongan saherojansakeudeung gurudag dungkap

Page 120: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

gantjang lakuna radenkatjarios dugi ka pileuweungankantos-kantos di leuweungpirang sato pada pĕpĕkmaung ting harĕgungbadak ting salĕnggrakloklok bungaok pating djorowokkunti pating djarĕrikdangiang pating hariangbanaspati tina djaruit

[79]emutan raden dina manah‘ieu bakal ditunda di manabapana ngala kokonengan?’katjarios raden ningal ki bodasdongko luhureun djungkrangtĕras bae ngala hulu bĕnda ngadamĕl ajunan, sĕttjag tjig tjĕg, bĕsĕsĕtsaĕntos parele didamĕl ajunan ladjĕng djabang bajudikana ajunankeun, sok digudubag gudabig“ajun umbang da ajun ambingdiajunkeun ti luhur djungkrangka hade bisi tidjĕngkangtidjĕngkang ka pageuh muntangari hudang geura menta gobangmidangan tjawene lĕndjangajun ambing mana lila njaringari lilir geura menta sampingmidangan tjawene galinggeura sare mana sapopoesi toa gadang ngalasanmanah nganti ning ajunanda lakadalah djongdjon bontotsare ieu budak ning ajunan!”katjarios raden sumĕdja ning ngala konengret ningali ti kulon ka wetan ti kaler ka kidulkatingali mumunggang palĕbah anu seueur konengkintĕn sapaningal

katjarios tĕrus gantjang luntjatnakolear gĕndjligdina rungkun koneng katjariosanu dialaan koneng bodas koneng tĕmĕnkoneng santĕn koneng hideung

Page 121: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

koneng gĕde koneng pari koneng timudirabutan, barĕbĕt, barĕbĕt, barĕbĕt....dieusikeun kana endjang parĕk, parĕk, ....tudjuh lamping kokonengan nu dialakalĕbĕt dikanaendjangkeun ambeh bunikatjarios emut kana djĕruk mipis kanggo meureuhdibabad tangkalna gĕbras, gĕbras, gĕbras ...eusikeun buahna parĕk, parĕk ....emut tatjan ngala tjariunaladjĕng tjariu dibabad areujna gĕbras, gĕbras, gĕbras ...eusikeun parĕk, parĕk, parĕk ....tos aja tjariuna tatjan ngala djadjambaleunladjĕng ngalatatjan ngahumut kanggo angeuneunkatjarios tangkal kawung langkapkalapa, kihoe, salak, dibabad gĕbras, gĕbras,gĕbrasbrag brig brĕg tangkal rarĕbahanladjĕng dipalas humutna ditjatjagtjĕk tjĕk tjĕk tjĕk tjĕk tjĕk sĕrrlllll .....tjĕk tjĕk tjĕk tjĕk tjĕk tjĕk sĕrrlllll .....eusikeun: parĕk, parĕk, parĕk .......

tatjan ngala djadjambaleunnu tas lahir sokan kĕdah dahar djadjambaleunladjĕng ngala daun kimpĕni, kilampĕnikitatali, tĕmpa, kikis, roda sari, kipiit, kihapit, pĕpĕgrabutan bĕrĕbĕt, bĕrĕbĕt, bĕrĕbĕt .......eusikeun parĕk, parĕk, parĕk ........

nĕmbe pinuh endjang duakatjariosna dibarutan ku areuj sat sit sĕt bĕsĕsĕtngadingding sagĕde-gĕde masigit dua ?

[80]rantjatan ku haur dikintĕn moal kiatraden ningali kibodas nunggalkatjarios sagĕde munding saadidirabut bĕrĕbĕt gĕmblung!rek dipeupeur tangtos kantun suluheman upami kantun suluhnadikaitkeun baenu sabeulah kana akarnu sabeulah kana dahandipanggul taktak mahpar ku rantjatanemut ka suan dina ajunan

Page 122: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

lumpat sĕrrllllll ......sadungkapna raden ka tĕmpat ajunanana“nah utun, turun!ieu toana gĕntenan nanggung suluh!”katjarios budak tehkeur seuseurian djeung kuntiladjĕng kunti ngĕdjat, gĕdjligdirawu tina ajunandiais, bĕsĕsĕt.“sok urang mulang, utun!”katjarios ngais suan ngadjingdjing gobangtaktak mahpar ku rantjatandjalan sipat manuk baemipir lamping mapaj lĕbaklaku nu angkat ti palĕbah ajuna gĕdjlig, sĕrrllll ....

katjarios maung-maung ting harĕgungkagabrugan ku tanggunganbadak-badak ting salĕnggrak karumpakanbungur, mara, rĕmĕng, djati, gĕrĕng haursakur nu kakait njatana kasurung kaseredteu aja nu kantunsadajana kaangkat ka nagarararĕbahanngaguruh lir ulur-ulurngadalagdag kaja topan brag brig brĕgkaja ulur-ulur mĕtusada kumbang age datangsadungkapna katjarios ka alun-alun, parĕk, parĕkkatjarios wadia bala ti kaluaranmargina teu kenging wartoskalangkung kaget sadajana“aduh di! gunung sadana rek rugrugaja pasir lamping pindah mo salah!ngaguru kaja ulur-ulurngadalagdag kaja topanah samemehna gunung urugurang pada ingkar, adi!”basisut pada ngais pada ngagandong intjupala putra wadia bala sadajanatjektjok tjewohtjeuk raden:“kaluaran!”“nun!”“gujur gĕntur tjektjok tjewoh, aja naon?”“nggih nu mawi

Page 123: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ngantos sada gunung bakal urugpasir rĕmpag rupina mahlamping pindah rungkun pindah.”“euh, sulaja, kaluaran!lain gunung arek uruglain pasir arek rĕmpagnjatana mah dewek ĕntas alas-alasmulang djalan sipat manukmipir lamping mapaj lĕbak

[81] tinimang gujur teu puguhage digawe puragapeupeuran suluh kami beubeunangan.""uh adi, urang sulajapantĕs menak mĕntas alas-alasage puraga basa!""djung patik golok pada bawaju pada meupeur!"pada meupeur wadia balasapalih meupeuran sapalih ngundjalan sapalih njukakeunparĕk, parĕk, parĕk .................."anggeus dipeupeur?""nggih bĕrĕkah.""meunang sabaraha suluh reana?""apan kenging tudjuh tumbakkadaiapan satĕngah.""lah, tjukup.""ajeuna geus dipeupeuran suluhage kaluaran geura luntapada mulang satĕmpatna.""atuh pĕrmios, nun."

"ah adi, abong-abong ttas puragarupina teu pait-pait atjan, di!""ih adatna, ka, da puragasuruh ratu piwarangan menak!"tjatur bubar palakawan sadajakantos suan dikana ajunankeun, sokraden tĕras ngeusi ngeurihkeun endjangnaburusut ngantĕg sakarang paseban pinuhtina endjang ngantĕg keneh baridjilan“Ser!”"kula djuragan!"

Page 124: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"mawa tampir sawĕIas lobana.""nggih kanggo naonnu mawi kĕdah ngabantun tampir?""djangeun moe konengpikeun parupus paus?"tĕras raden ngeureutan konengnatĕras ngadamĕl parawantĕn dua sumangĕt hidjidietangna:"ieu parawantĕn rupusieu parawantĕn gading."ladjĕng honengna dirieuskanggo ngarupus paus sampe lĕmbutdugi diwadahan, parĕksadjambangan pikeun rupus pausdjĕruk mipisna dipeureutleut eusina kenging sabokorladjĕng njandak pĕndok konengdjabang baji dipeureuhantjuruluk, tjuruluk, tjuruluk rupina gĕraheun“da lakadalah alamat gagah!tansah maneh ngala ka toananadjan dipeureuh teu boga peurih." sok upami tiasa ngarupus diubar abeta mah tjĕpĕng bae tjangkangnatudjukeun kana parupus paus, bĕlĕsĕtunggaj-inggeujtaja makruh"dalakadalah! alamat gagah!tansah ngala ka toana."

[82]prak njandak tai beusi sagĕde munding saaditĕras dibakartcs panas tawisan tjuka dina djambangantjeoskeun: djorodjosladjĕng djabang baju ditungkulkeun ka nu mĕlĕdug haseupnadugi ka buburialan lĕbĕt tina irung kaluaring tina sungutamung teu makruhrupina ta gĕnah bae"da lakadalah alamat gagahtansah ngala ka taana.""raka eta tai beusi tilas muputpeupeudjeuh ka sina burakupami teu burak heman ĕngke di mana si utun gĕdebok bilih hĕnteu rantjana atawa hĕnteu rarisan, raka."

Page 125: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"gampang, baji."tjĕg bae paludiganden tai beusi tilas muput djĕdak, bjar!djantĕn salapan"hah, gantjang bae si utun rantjana."tos dipuput, dirupustos dipeureuh digudubag digudabig ing ajunanras emut parantos parelekaemutan santĕn teu atjan dipitjeunladjĕng enggal sadia santĕnna dina pĕpĕndilatur tjawis damar tudjuhkupat keupeul tangtang angindiaos ku sindjang sae, bĕsĕsĕtbabar pajung ngais suanrek dipitjeun ka tjipĕdaklakuna luntjat, gĕdjlig sĕrrllllll ...........................................

sadungkapna ka walungan tjipĕdaksantĕn tina aisan ditjandakdamar tudjuh diseungeutanladjĕng santĕn dilesotkeun sarĕng pĕpĕndilnakĕtjĕbur, leongka hilir nja palidladjĕng diteunggeul ku kupat sarĕng tangtang anginneunggeulna mĕnĕran kana hang pĕpĕndilditingalikeun nu tĕras ka hilirsantĕn teu tigelok wawadahananadamar tudjuh teu pareumkupat keupeul tangtang angin lĕbĕt kana liang pĕpĕndil"dalakadalah gagah suanalamat panggĕr pikirnatjaang atinarantjana ateul laris tangtuna ngala ka toa, moal salah!”tos parele santĕnnakatingali rĕsmi rupinaemut ka tuang putra dikantunlumpat nulih, sĕrllllll ........................sampe dungkap harita ka padalĕman"raka, sampean mitjeun santĕndurungdang-dĕrĕngdĕng piambĕk baebokapa digaweankeunraka, bobong moal karana ngindjeumbala moal karana kirangsampean piambĕk bae mitjeun santĕn lulumpatan.”"hih moal ngarupus diruma-ramedjaga gĕd geto ge gĕdena

Page 126: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

moal teu gĕlĕndung djĕngglung ku maneh, bajimatak beakeun daradjatna ana ngarupus diruma-rame, baji."satutasna ladjĕng putra tjatur diujan-diajunku raden bari ngasoan ngareureuhkeun katjapean

[83]raden bagus suka mantri raden gadjah hajam alas nu bagus pupus didjĕrum hilang di parakan wajang leungitna ku raden sinom waringin djaja karatonlakuna sapeuting panglinglampahna sapoe sedjen wantuning lintuh ku ibun bakating gĕde ku poe lampahna gĕde ku poe, adeuh!kotjap tiasa njangigir lakuna pun djabang baju tĕras tiasa nangkubanlampahna pun djabang baju tiasa mah angkong-angkongantĕras tiasa ngorondong lakuna pun djabang bajutĕras tiasa ngadungkukge tĕras tatanggĕlengan tiasa lelengkah halutiasa mah kotjapna njalisir dingkliktĕras tiasa mah djabang baju lakuna lulumpatan

tjaturing lintuh ku ibun dasaring gĕde ku poeasuhan para dewatasapeuting dadakan panglingsadintĕn karana sedjen katjarios tiasa ta sasauran atawa diadjar pabereg, den

raden bagus suka mantri katjarios tos diadjar pabereg atanapi diadjar njaur"ieuh tjunang toa tjunang bibi tjunang ibutjunang dewek menta pakajang jek diadjaj kundak-kandek." "bĕt utun, da ibu teu boga gobang lian ti gobang toana

Page 127: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

da moal ku maneh katanagaan, luptaja gobang lian ti gobang toana." tjek toana:"menta naon budak teh?""nĕda gobang, raka, amung taja nu sanes gobanglian ti gobang toana.""bikeun menta naon-naon we ge, bikeun!" katjarios ibuna sarĕng bibinanjandak gobang nu toanaeke-eke digogotong ku duaan"sok kulup ari katanagaan mah, tjĕg geura tjangking!" katjarios djabang bajuage tos katiba rupina ku toanasanaos sĕbat abot gobangku ibu-bibi digogotongkotjapkeun ku djabang bajutjĕg ditjandak ku panangan sidjiladjĕng digusur ka tatadjuran, sĕrrllll ........mangkaning tatadjuran kaajaanana kawung tĕlung telukalapa sintungan, djambe babar majang.katjarios panarima bakal adjar kudak-kadekdibabadan gĕbras, gĕbras, gĕbras, gĕbrasbrag brig brĕg gĕbrug gĕbrug borobottjĕg tiban sampe ka lawang kalang gembong sapapadongbrug brĕg ................baluburan nĕpi ka disabĕtan ku gobang

[84]"iih raka, abong kena nĕmbean gaduh suanleukeun teuing ngawowojnatatadjuran dibabad ge suka bae, rakasuka bae tatadjuran dibabadan.""ulah atuh, utun!djaga geto bising palajeun ngalĕmarbibi maneh ibu manehmĕlak mah sok lila deui.""ieuh tjunang toa kadjeung teuingkeun diadjan kundak-kandekteu diadjan ti jeujeutikdjaga gĕde moaj bitja, ua.”"kitu kituna mah bĕnĕrlamun teu leutik diadjartangtos gĕde moal biaasok! sanadjan bebas ge kadjeuntoa gampang mĕlak deui."katjarios seureuh, buni, sari, dukuh, manggu

Page 128: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

rambutan, dalima sarĕng pisitansadajana dibabadan gĕbras, gĕbras, gĕbras ......brag brig brĕg, gĕbrug borobotsampe bangbang narawangan sampe bongbong norowonganhantĕm dibabadan gĕbras, gĕbras, gĕbras ...............

katjariosna kantun tangkal kalapa satangkalanu teu katilas anu teu kababadanu kantun"utun ingkeun atuh tangkal kalapa hidji mahbising djaga maneh hajang kalapaari ngadago mĕlak mah sok lila deui, tong!ari tjĕnah tamba kĕsĕl hajang ulinbaeu ka dieu reudjeung toana."tjĕg diais ku uana ditjandak ka pasebanbarĕng di paseban etang-etang tamba kĕsĕltoana kokorondangankorondong korondangkorondong korondang"sok tunggang kana tonggong toasok tunggang, sok, sok!"katjarios tunggang kana tonggong toana, tjĕg, gĕr!"bere tjamĕtina, aer!"dibere tjamĕtibaruk tonggong ua biritna didjĕger, djĕpret!ko ondong korondangkorondong korondangdjĕpretlkorondong korondang

ari ku gandek haharewosan:"utun, abah-abahan kadalianitu anon dina bli bilik beureum-beureum.""ieuh paman nengsej abah-abah djeung kadajitjunang toa teh abah-abahan kandajian.""da kaja kuda ua tehkudu dikadalian diabah-abahan?"si lengser teu kaduga"tjokot lengser, moal kapalangbongan geus dituduhkeun ku maneh!"lengser ladjĕng njandak abah-abah djeung kadalibĕsĕsĕt ngabah-ngabahan manehtjĕg ngadalian maneh"sok tunggang deui kana tonggong ua!"gek

Page 129: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

didjĕger, djĕpret!karandang korondong

[85]djĕpret!kurundang korondongdiharewosan ku ki lengser"utun pek kaitkeun tah apus buntutnakaitkeun! kaitkeun!"

"ieuh tjunang toa kaitkeun apub bubuntutna!" "da kaja kuda ua make boga buntut?""eta si naon handapeun bijit guntang-gantung?" "eta mah buntut burung!""atuh hetje tjunang dewek bitjing jagjag." "hur atuh kaitkeun ku maneh da ua mah hese sok, sok kaitkeun!"dikaitkeun kana tuang kagunganana, bĕsĕsĕt ulang-alengdidjĕger biritnadjĕprot lijĕddjĕprot lijĕd

ki lengser teh kagugu ningali kagungan kaangkatku apus buntut ulang-aleng sagĕde indung tongtolangdjĕpret lijĕd, lijĕddjĕpret lijĕd, lijĕd"euh tjunang toa tjotjonggeanganambeh katjat ku tjunang dewek.""djĕpret lijĕd,"jada kĕntjĕng!"djĕpret lijĕd, lijĕd, lijĕdkuduprak kĕdĕpruk kĕdĕprĕk"aduh turun utun, turuntoana tjapeeunturun! pareureusbirit asa ngadjarĕpatbiwir asa laledehmudun! mudun! mudun!"gĕdjlig mudun bari ngadjingdjing tjamĕtitĕras ulin sarĕng ki lengserraden gek tjalikdiudaran abah-abah sarĕng kadalinabiwir laledeh tilas kadalibirit ngadjarĕpat tilas tjamĕti"ki lengser anu kitu mah

Page 130: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

nu kitu-kitu bae dituduh-tuddhkeun ka budaksampe badan dewek ruksak!""raka, sampean abong nĕmbe kagungan suanleukeun teuing ngawowojnabadan ditunggangan sampe ruksak suka baeabong teuing kena kagungan suan raka.""ah montong milu djĕbugkeun bae tong pialangansuan suan kakanabirit birit kakanapeureus peureus kakanamontong djabung tumalapung, baji!"tĕras ulin sarĕng pun lengserraden tĕras ngareureuhkeunmamatja ta di pasebankatjarios waktosna keur mamatjaras emut kana djangdji pasang dinisubaja waktos baheulaandjeunna lamunna njaur dina sadjĕroning manahupama gaduh suan boh ti ditu boh ti dieupakaulan bakal ditjeumpal ku kĕmbang tjampaka warnadikongkorongan ku ĕmas raranggeujanmangka ari djangdji kudu pasti.subaja utjap kĕdah laksana

[86]dina paripaosbok bilih ditagih alip ditaroskeun ku dewatakadangan awak ku tos boga suan anu sakitu nja gĕdenamun kitu masih keneh hutangdjangdji tatjan lastaritatjan ditjeumpal ku kĕmbangtatjan dikongkorongan ku ĕmasmangka-mangka pikeun panjeumpal atawa pikeun kongkorongupami teu nĕda pitulung ka ibu ka sorga lokamoal aja nu kagungan atawa moal aja nu maparintangtosna mah kieu badan bisa laksana pakaulankĕdah mantjat nĕpangan ka kangdjĕng ambu

"baji nji mas sari, panggung wajangsaderek si kakang, baji!”"kula raka, mangga kula ngahaturkeun sĕmbah pangabaktoskang raji anu ngantos kasauran tuang raka siang wĕngimoal mungpang kana kasauran raka.""sukur bagja bajikieu: si kaka baheula gaduh kaul

Page 131: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ngutjap dina sadjĕroning atiupami dipaparingan suan ti nu kawasaboh ti ditu boh ti dieubaning bungahna si kakang dek ditjeumpalku kĕmbang tjampaka warna dikongkorongan ku ĕmas raranggeujan ajeuna si kakang ngmbe kaemutari djangdji kudu pastisubaja utjap kĕdah laksanaparipaos bilih ditagih alip ditaroskeun ku dewatalamun teu dilastarikeun panadaranmatak ngadjadi baja tapi pikeun panjeumpalupami teu nĕda ka sorga lokakantos moal aja nu maparinsarta moal aja nu kagungan, rajikapaksa si kakangtangtos kudu ngilari ka sorga loka, raji.""ih raka, teu langkung sakumaha pangĕrsa sampeantapi kula teu sangĕm upami putra dikantunbilih aja kitu reudjeung kieu kula teu nanggĕl.""ih wajahna baji, wajahnalajeuna mah si kaka gadang pamitanda upami teu dilastarikeunbok bilih ditagih alip ditaros dewatatangtos ngadjantĕn bahajaajeuna mah kakang pĕrmisitapi ieu titip budakkade bisi undur kalajuanleumpang kalajaban paripaoslamun mangke di mana toana datangbudakna teu ajaah bibina djeung ibuna digaganting ku uana.""raka salah sanggĕm kulabudak mah keun teuing da ulin djeung paman lengser ibu bibina mah da kantos keur dina tinuntundjang kintjir tundjang tinun.""ah sawios teu kenging damĕl, bajiangsal tĕtĕp tinĕtĕp ngadjaga budak."den dĕmung kalagan dangdan kĕren kadipatendangdan bok ampug geura utamakatjatur gamparan, susur katut pajungnabarabaj, kopjah ĕmastutas dangdan"pĕrmisi, baji, si kakang sĕdja mantjatka sorga loka baris nĕpangan ambuna."

Page 132: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

[87]"raka pamugi-mugi pun raka ulah lamibok bilih teu katangtosan tuang putra dikantunkeunkula mah da salah sanggĕm!""wajahna, baji."gantjang tjarios den dĕmung kalagansaparantos widi ti saderekbakal ngalastarikeun djangdjiatawa ngaleupaskeun panadaran

tjatur mudun ti padalĕmanlakuna ngeumbing langit ngentab mogatjĕp ngabakal buanasidakĕp ngareundeukbiur ngapung ngabangbungrumĕntang ka awang-awangngambal, djalan awang-awanglap gorelap ta pangapungnalĕpas pisan angkat pangapaknamipir kana ta dingding aringmapaj lĕbah kilat pandjangngalimbung-limbung di manggungrumĕntang di awang-awangngĕbul wantu tanding kapukhampang datang hampang datang kaja kumbangleuleusna ta di tanding haseupdalit wantu djeung nu leutikpaboro-boro djeung rangkongpaheula-heula djeung djulangpaungkur-ungkur djeung tjiungpaengket-engket djeung waletpasĕling angkatna djeung dadalingagimbung djeung manuk haurmanuk sisir ta manuk langgirmanuk sigĕr gĕlĕndring lajaawor djeung manuk simbaganmanuk siwarĕga lokamanuk sang kala buana

lunta nu angkat ka mega malanggantjang tjariosnadugi ka mega malang lĕpasnabarĕngna di mega malang katjatiosbeu aja oraj laki sagĕde tjatang kalapa"lok, lok, lok."

Page 133: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"wah oraj ngahalangi djalanieu upami undur raos kapamĕngtadi tos djangdjiupami madju tangtos dipatjok ku orajmung emutan radenmoal alang kumapalang bela ka suannakudu-kudu mati moal djantĕn panasarantinimbang teu lastari pĕrdjangdjianteu lĕpas panadaranmadjĕng lakuna radenbeberkeun dampal tanganoraj laki ditampiIing nu ngahalangi djalandjĕprot! lĕs oraj leungit kana tjangkeng bĕt karaos"euh! ana kitu goda ropeda rantjananarupaning tjangkeng ngadjadi alang-alangan."

di mega malang lakuna ngĕdjat, biur!dugi ka lĕbah mega manungguldi mega manunggul aja nu ngahalangi djalan kĕrĕwĕk batu patakeup ditampiling ku raden

[88]lakuna djĕprot!lĕs leungit halangan kana baham asa murag raraosan waosna"eueuh ieu sungutrupana ngadjadi alang-alangan!”

ti mega manunggul ngĕdjat lakuna, biur!tĕrus ka mega si karajunandjĕbul aja hiIeud kingking sagĕde gulungan kasur"tjokot, ia tjĕkot! ia tjĕkot!"katjarios ditondjok hileudna, djĕprot!lĕs leungit hiieud kana halisraraosan asa peupeur"ĕh hileud rupanahalis djadi hileud palang-palangan ti badan."

ti mega si karajunan ngĕdjat lakuna, biur!ka mega si antrawela dungkapnadi mega si antrawela katjariosaja tiwuan sagĕde hajam bibit"hongng! hongng! hongngng!"ladjĕng ku raden diteunggeul ku peureup, djĕprot!lĕs njiruan leungit

Page 134: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

gudabig kana ese kagunganana bĕt asa peupeus"tjeh kadingaren mun tadi mundurbahaja moal lastari djangdjimoal lĕpas panadaranah, manawi taja halang kumapalang!"

ngĕdjat ti mega si antrawelamega reueuk mega hideungmega kajas mega djingganu kasorang ta mega djinggagantjang tjarios sampe dugi ka lawang djeungdjingsawarga loka lawang dibuka: gĕbjar!blus asup radendjĕprot pintu mande lawangrokotoj mando parapat njĕmbahtemah patih hudjung kulontjara mĕdang,kahiangankieu pokna njaur ka tuang ibuna:"nun ibu, putra ngahaturkeun sĕmbah pangabaktosngahaturkeun sewu bĕbĕndu laksa dudukabĕndu disuhun paripaos duka disanggapangaputra nĕda katampi ku ibu.""bagea tĕmĕn, lup!djauh tjunduk anggang nja datang ka sorga lokatjalik djeung ibuulah tumamul""nggih mangga, bu.""aja naon kapĕrjogian kuluppati-pati tjunduk ka ibunaanggang dungkap da ka sorga loka!""bu, sukur gantjang ditaros ku kangdjĕng ibuwantun putra djauh tjunduk anggang tĕpangnumutkeun kapungkur ngutjap dina sadjĕroning atiupami gaduh suan boh ti ditu boh ti dieuaja panadaran bakal ditjoumpalku kĕmbang tjampaka warnskalih dikongkorongan ĕmas raranggeujanajeuna kula tos dipaparingan gaduh suanhajang dilastarikeunmargi djangdji kudu pasti utjap subaja kĕdah laksanabilih ditagih ku alip ditaros ku dewatanjuhunkeun panjeumpal kanggo kongkorong, ibukanggo kongkorong."

[89]"ih kulup,

Page 135: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kapan maneh boga suan ibu ge da ĕnggeus tĕrang. ""nggih sukur upami tĕrang.""sukur kulup!malah-malah kĕmbang tjampaka ku ibu geus diragragkeunrupana mah nu matak tatjan katampada njangsang di mega malangari ĕmas mah aja kulup 'na ĕlong kantjanaparibasa kikis basisir kondang walangadjĕbug malaju pindang djakatramo sakala mo sapirasakitu mah kadar enteng, kulup, enteng moal kĕrĕna.""nggih nuhun sarewu gĕrah salaksa tinampabaris wĕlas kangdjĕng ambu."ladjĕng ibu njandak ĕmas anu raranggeujantina ĕlong kantjana."tampa, lup, ieu pikeun kongkorong.""nggih kula nampi.""ari pĕrkara kĕmbang mah, lupsĕbab ku ibu geus diragragkeunlamun teu atjan kapĕndakdjaga bae mun mulang awakmusampeur di mega malangtangtos kĕmbang njampakan di mega malang.""nggih sukur, budipidawuh gantjang ku saurajeuna tos tamtos kula nampinjungkeun widi kangdjĕng ibuibar ibu bĕrĕkah kula ditĕdapamugi ngawidi pan putra bakalan wangsul.""lup pilaunan pileuleujansing bĕnĕr-bĕnĕr ngurusananaboga suan untung-untung maneh, lupibu ge geus leuwih tĕrang jen maneh ta boga suan.""nggih nuhun upami uninga, ibu."

katjarios den dĕmung kalagantosan pamit ti ibunatungkul matur tanggah njĕmbahsĕmbah tata sorga ka nu seda Ian kawasadi pajuneun tuang ibu raden mundjung dampal tangan butĕras mundur lakuna ti sawarga lokamuka plawanganana, bjar!tos muka ka luarrup pintu lawangna, djĕprot!laku tĕrus lampah kĕbatmudun katjarios ti sawarga loka

Page 136: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

raden tos nampi djimat kanggo kongkorongkolear, kolear, koleardugi ka mega si antraweladugi ka lĕbah mega si karajunandugi ka lĕbah mega manunggulmudunna dugi ka palĕbah mega malangkolear, gĕdjiig!

di mega malang katjarios rut ret nu ningali kĕmbangmargi djangdji kangdjĕng ibu kĕmbang tos ragragnjangsangdi mega malangdjaga mun mulang piwarang disampeur bae.mung diilari kĕmbang teu pĕndakdugi sakĕdapan mah raden emut kieu:‘weu urang sawarga bobadurang sawarga gorohpĕrdjangdjian kĕmbang njangsang di mega malangmun wangsul gadang disampeur

[90]mun ajeuna kabuktian dikotektakbating teu kapĕndak-pĕndak.'amung raden emut deuiasa piraku wong sawarĕga bobad atawa gorohblasaha tjĕpĕting tjĕpĕt"ieu mah anu mawi kĕmbang teu atjan kapĕndakrupana mah ieu suan waktos dilahirkeunmasih keneh kirang sadintĕn tina salapan sasihrupina mah masih kirang tapana.anu mawi kĕdah dibantun pusaka."

katjarios raden tĕras bae niat tatapa di mega malang ngadjĕdjĕgan tuang suan supantĕn tiasa kalĕbĕting salapan sasih ulah ta kirang sadintĕn.

"muga-muga dipaparin kagampilan sing tjĕpĕt mĕrĕnah kula ing tapasĕdja ngadjĕdjĕgan tapa suanmargi waktos dilahirkeun kirang sadinasumĕdja didjĕdjĕgan deui."

rĕt ditundakeun lampahna raden kotjapna tatapan di mega malang sok ingkeun ditunda lampah

Page 137: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

sedjen dapur njarioskeun deuidjabang baju raden bagus suka mantrikatjarios harita nudju amĕnganhudju ingkar sarĕng gandekpatĕbih sarĕng ibu bibinakatingali aja hajam dina kurungtĕras kurung teh disampeurdibuka kurungnatjĕg hajam ditewakteu pamitan ka bibinateu pamitan ka ibunakatjariosna lolosraden teka angkat ti padalĕmanngekelek hajam dugina ka alun-alunti alun-alun hatjariosnahajar ku raden dipantjal ditunggangan tjĕg rĕktutas ditunggangan hajam teh ngĕdjat hibĕr, djlĕngraden kotjap nunggang hajam rumingkang di awang-awangraden bagus da suka mantringadaleungdang kotjap nunggang hajamrumĕntang di awang-awangundur ti alun-alun eta tjenah nagaranasatalandjung lakuna ngapung djauhsakolentang alah ngapak anggangngadaleungdang eta nunggang hajamngumbul lĕlĕbah tĕgalananangungkulan rujuk rungkunutjul djauh ti lĕmburananaanggang ngapak hajam teh ti nagaranadugi ka lĕbah kĕdung sipatahunanka leuwi sipatahunan

katjarios rupina hajam teh hajangeun mandikokotak hajam rupina mah ngartos raden mudunladjĕng udar-udar anggeanana ditunda handapeun waru nunggaltutas diutjulat anggean ladjĕng hajam dipantjal tjĕg gĕr djĕ_ĕgur!katjarios hajam etjap kana palĕbahna hulu leuwi atawi hulu parung, kĕtjĕbur!

[91]"ieuh kakat jandjangulah etjag kana huju jeuwibitjing dibadog ku buhaja wujung."gĕlĕbĕr hajamna hibĕr deui

Page 138: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

hajam etjagna kana palĕbah birit leuwi, kĕtjĕbur"ieuh kakat jandjang ujah tĕngah teuingbitjing kalĕbuh."katjarios nĕmbe tutas etjagkalĕrĕsan hajam tjaturing kalĕbuh kĕlĕbĕk garapak

raden katjarios muntjul tina sadjĕroning leuwiburial luntjat ka darat, gĕdjligsarta tĕras anggean diangge deuisaparantos dianggeanan"ieung kakat jandjangdjoh pĕdjuh ku tjajeuhbadog ku ganggajanganbongan teu ngawula ka tjunang dewektĕngah-tĕngah geus kajĕbuh."

katjarios hajam teh palid kĕbat ka hiliramung njangsang na liliuhgĕlĕbur hajam teh tiasa handjat ka daratkokotakna ngilari ka pamadjikankakuping ku raden jen kokotak kakat randjang"ieuh kakat jandjang!aji matjih keneh ngawuja ka tjunang dewekbaeu geuja njampeuj mangka deukeut."hajam teh gĕlĕbur slĕp dĕsĕknĕda pangampura ladjĕng dĕpahajam dittnggangan gek, lakuna hibĕr ka awang-awang

tĕras mabur da pangapungnahajam tĕras pangapaknangadaleungdang raden teh ta nunggang hajambulu hajam murag sakurĕndikantun di waru nunggalpikeun lalari djaga tos ngilari

tĕrus laku da pangapungnakĕbat lampah hajam teh da pangapaknangadaleungdang raden mah da nunggang hajamngalangkungan da ka nagaranagara kuta kĕmbarandajeuh djaka heulang dewangalangkung mah ka nagaraka nagara radjĕg wĕsidajeuh prabu da bandjar ranginngalangkung mah da ka nagaraka nagara putra pinggan

Page 139: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

dajeuh prabu gagak paradadajeuhna gagak parada

tuh tembong kadang tĕngĕrananakatingal ti anggang keneh pĕlĕntung putjuk kawungna loba putjuk kalapanaberes katingal putjuk djambenangĕmbat-ngĕmbat eta djalan ka nagarakatingali ti awang-awanghaturan nagari kuta kĕmbaranpalĕbah kuta kĕmbaranhaturi di alun-alundjalma sewu da lima ratuskeur ngadĕgkeun pirang-pirang pamaenan

[92]budak leutik atoh erek nongton tunggang hajam ningali ti awang-awang katjarios raden bagus suka mantritos ningali jen hempak bajawadia bala di alun-alunnagari kuta kĕmbaraniakuna mudun hajam sarĕng djabang bajikolear, gĕdjligsadungkapna gujur gĕntur tjektjok tjewoh wadia bala"budak saha, adi?""hilap, raka.""ti mana datangna?""njao adi, teu tĕrang.""budak saha?""hilap.""mawa hajam alus hajamna!""ah, rĕbut hajamnadagorkeun budakna!""tjokot hajamnatampiling budakna, ka!""na, bĕnĕr, di!"tjok kokolot nagara:"ih ulah kitu adiieu nadjan budak tatjan tangtuboa kolotna ngawidianurang mah teu boga wĕnangsabab djadi ponggawa lain nu boga nagaraaluk-aluk age rapot ka djĕnĕng bima manggalajen urang keur ngadĕgkeun pamaenan

Page 140: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

katatamuan.""nggih kula teh kĕdah rapot, ka?""atuh rapot, adi!""nggih mangga kula pamit."

katjarios gagantjangan ponggawasĕdja muru ka padalĕmananajen ngundjukkeun bakal katatamuan"gusti amit, kula ponggawa wantun ngadĕp.""eh, aja naon nu matak datang ka dewek, ponggawa?""nggih sukur gantjang ditaroswadia bala keur ngadĕgkeun pamaenan di alun-alunamung katjundukan tamukana tĕngah-tĕngah kalang.""naon babawaanana, tamu?""nggih taja sanes rupina mah mawa hajam.""wah moal liwat bakal ngadu hajam djeung kami, adi!""nggih manawi."

katjarios bima manggala undjukan ka kangdjĕng ratu"tun, mugi kĕrsa ngawidi kula pamitsĕdja mariksa tatamu di alun-alun."teu lemek sakĕmektĕtĕp nineung tuang garwa"ah hĕnteu diidinan ku ratu hĕnteu halanganbĕrĕkah bĕrĕkah nagara dewek!""baji angrum ganda wajang sarikakang pĕrmisi baji, arek nĕmonan semah dialun-alun."“raka, mangga lamun tarung njawung mangka untungngadu hajam mangka meunangĕngke si adi mapagkeun mawa pakeun wadah ĕtohanana,boboko.""tong ditodong, baji, tjan karuhan."dipĕtakeun wadia balaki lengser gandek bakal ngais hajam sarĕng ngadjadi bobotoh

[93]ingit tanpa kĕmitpamuk wĕdĕk wadia baladjaksa kolot djaksa ngora saajana dipĕta kĕdah njaksenibakal djaga ngadu sawung atawa ngadu hajam di alun-alunkatjarios raden bagus aja di alun-alunkatingali ku djalmi nu di pupungkuran

Page 141: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"ih raka kuda tadji mantri, rangga waringin!""ana apa aran, raji?""itu aja budak leutik pipina djig nji mas saripundakna kaja sang dewa ratutjangkengna ta kaja raden kuda rerentjengbudak teh budak ti mana, raka?""nggih duka, raji.""lup, djabang bajubaeu ka dieu! rek dipangku rek diais ku bibina."amung budak keukeuh teu puruneunsĕbab teu atjan laksana panĕda kapalajnakatjarios bima manggala tjunduk ka waktuninggang kana mangsatos mĕpĕta para wadia bala kalajan hajamnasĕbat si torondol djantur atas didangdanan"ser!""kula panghulu tandang!""geus ditewak hajamna?""nggih bĕrĕkah.""tjing tĕpak-tĕpak!"Ditĕpak-tĕpak kĕpok, kĕpok!kukudukuk apung!"naah!""kĕpok kĕpok kukudukuk apung!"aranna di torondol djanturapan lamun matjokbakal modar djeung nu gablĕgnatutas nĕmpurparele wadia bala."haju pada miang iring-iringan.""sumangga, kula mangga.""kula ge mangga."bring para wadia bala.

bima manggala katjarios ti padalĕmananadiiring ku para wadiabala sadajanaingiteun pangĕmitdjaksa kolot djaksa ngorasadungkap ka alun-alun, parĕk, parĕk, parĕkbima manggala marios:"tadi anu disĕbuting semah, adi?""inggih ieu upami dipĕrtjantĕnnu kasĕbat tatamu sumping teh, kakang""hih! make rapot ka dewekdikira teh semah dawuk!horeng semah kirik, adi!"

Page 142: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"gih sanaos alit ge tatamu.""kirik!""ijeuh kaujanun tjunang dipati!"semah kirik wani-wani asup ka nagara kamiteu tutur tjatur boma teu waktjaarek naon pamaksudan?""ieung kuja mah ujing baekabawa hibĕng ku hajam.""wah kirik-kirik njorotjos lakunalantjang sungutmoal salah ngadjakan ngadu hajam djeung kami!"

[94]"ieung tjumangga tjunang dipatingadu tjawung kuja ngijing,""ah, mĕndi hajam maneh?"kusial tina handapeun silana"ieung tjunang dipati hajam kuja.""ah eta mah lain hajamtjeuk dewek mah tai heulang anu pantar kitu mahlain pitik adukeuneuntjoba hajam dewektĕpak-tĕpak ki gandek sina kasada!""kĕpok-kĕpok kukudukUk apung!""tah hajam dewekngaranna si torondol djanturlamun matjok tangtu modar djeung nu gablĕgna.""ieung tjunang dipatisipating untung njawung hajam kujaejeh hajam tjunang dipatijek mapajing naon ĕtohanana?""wah wĕt nanjakeun ĕtohanlantjang, kirik!dewek saupama hajam datang ka sampe elehnasaksina ku para wadia bala ponggawakop nagara djeung modjang dalapanadjang semah kiriksabalikna somah kirik lamun untung hajam kamikapan eleh hajam manehrek mere naon ĕtohanana ka kami?""ieung tjunang dipatida teu gaduh naong-naongkadjaba njanggakeun beuheung teukteukeuntikoro gorokeunsĕjah pati nĕda hujip.""ah beuheung sagĕde leungeun moal katarima ku dewek!

Page 143: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

sok madju, lesotkeun hajamna!""ser!""kula nun, panghulu tandang!""sok hajamna diutjul!"katjarios hajam kagungan bima manggalautjul dina tĕngah kalangandikĕpung ku para wadia bala kalangan pangaduan"sot esotkeun kirik hajamna!"ngutjul hajamkantos ningtingan hajam bima manggalasĕrrrr, serrrrr..........................ningting hajam nu musuhnangtang hajam anu kagungan nagarasĕrrrr............ sĕrrrrr .............djaprĕt na gapruk djaprĕt gapruk! nah beung! basuh banju sukuna, bjur!batĕk djangdjangna, bĕrĕbĕt! tiup tjeulina, haos, haossok ningtingan, sĕrrrr.................hajam bima manggala digaprukgaprĕk gaprukhajam semah lumpat lakuna ka tukang, sĕrrllll......................

"iah atar kurang adjar!haju lĕpaskeun sing deukeut!"digĕbah deukeut padeukeutningting sĕrrlllll.gapruk hajam bima manggalagaprĕk gapruk gaprĕkkakat randjang lumpat ngalangkung kana ĕmbĕldiudag lakunaari nu alit hajam langkung tina ĕmbĕlkagungan bima manggala margi ageung hajamnatipĕtĕk kana ĕmbĕl, bĕlĕsĕk, ukaj-ukĕj.

[95]ladjĕng disampeurkeun ku budak"ieuh tojondoj djantujujah waka ngaji huitjan midjij tong bubujundujtjang wajah njembuj."burial handjat sukunamawa tjatjing kalung hirupdibadogan tjatjing kalungladjĕng kakat randjang diburusarta diutjap kieu pokna:

Page 144: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"ieu kakat jandjangmangka teuneung mangka judeungmangka kuat mangka jotjaujah ngawijang ka tjunang dewek."katjarios hajam lumpat ti pungkur ka pajun kana adĕpansarta ningting serepet, serepetdigitik gapruk gaprĕkgapruk gaprĕk beung beung"banju!"gĕbjur bisi lĕsubatĕk djangdjangna, bĕrĕbĕttiup tjeulina haos, haos“tah tah anggangnu bogagintak saeutik buntutna ti tukang!"sor lol"dilitjik ambeh tereh meunang hajam urang!meungpeung taja nu boga tah, tah takol saeutik hulunagĕprak! nah tangtu tereh meunang hajam urang."sok leupaskeun ningting, sĕrrrrgapruk ngagitik, gaprĕk gapruk gaprĕkgaprĕk djĕpret"keok, keok!"goletak hajam bima manggala mati di tĕngah kalanganwadia bala kena surak"heueueueuh, heuah!""adi geuning menak urang disurakan?""ah nadjan menak da pĕrdjangdjinakalahan ngadu sawungna surak heueuah!"

katjarios bima manggala ningali kagungan matiandĕgan ngawidang biwir kana tjeurik tangeh keneh andĕgan luwaj liwĕj baeatos tjipanon ragragankatilu mah nĕmbe bae"geuning hajam dewek mah modar?""nggih duka, gusti!apan kula tadi dadi bobotohlĕsu dibanju, dibatĕk djangdjangna, bĕrĕbĕtditiup tjeulina, haosai mati ta dukabiasana ngadu hajammati hidji meunang hidji."mungsang mangsing ka ponggawa bima manggalanu nangtung djĕkuk digĕbugnu nagog djĕkok ditadjong

Page 145: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

nu tjitling djĕpret digitik nangtung djĕkuk digĕdug pangaweakan asupkeun, tjiduhan"kurang adjar, ponggawa!" "hajam ka, modar?""nggih dukadidjaga didjagateu aja nu tiasa njĕrĕk njawa hajam."

[96]katjarios bima manggala panasaran hajang mati sasarĕnganditubruk si kakat randjang, parĕk djĕlĕgurtangan nubruk butjakhajam hibĕr ning awang-awang, biĕr"wah menak urang nubruk naon, adi?""nubruk bangkong!"surak heueueu, heueueu ...........

katjarios hajam tĕras mangprung mulang ning awang-awangkatjarios mulang gantjangna ka nagara parakan wajangkokotak pajuneun bibi ibunaibu bibi langkung kaget ningalikeun hajam kokotaksarta katingal buluna busak-basikhulu bolokotan gĕtih"iiih baji, ka mana ta djabang bajuatawa raden bagus?'"inggih duka, teh!""itu ning hajamna mah dungkapbulu sampe busak-basikhulu bolokotan gĕtih!"tjĕg hajam ditewak seg dikurungankokotak njanghareup ngulon."aduh baji, ka mana ta tuang putra?"tĕras diilari ngulon ning ngetanngaler ngidulamung bating teu kapĕndakpara wadia bala langkung gegerpada ngilari buktosnaamung pada-pada budjĕng kapĕndak buktosnalarina ge teu kapĕndakkantos singgĕt ditutupkeun di nagara parakan wajangtiis djĕmpling rehe djĕmpema'lum keur kelangan putrawadia bala taja nu tiasa mĕndakari bibina sarĕng ibuna"duh baji masing emut ka pĕrdjangdji toana

Page 146: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

upami dungkap budak tajaalamat bibi ibu digagantingpĕrdjangdjian, baji.”"ih teteh, sumangga urang lĕbĕt ka padalĕman."ka padalĕman lalĕbĕtgĕblus wae ngagulung maneh ku kasang sarĕng ku kasurpatine arojag kaja lini tutumplukan dina kasang sarĕng kasursi gandok ngilari bating teu mĕndakbudjĕng-budjĕng pĕndak buktosna larina teu kapĕndak

tunda bae lalampahan di nagara parakan wajangsok ingkeun kantos ditundasedjen dapur njarioskeun deui lalampahan djabang bajuatanapi raden bagus"ieung tjunang dipati, tjunang kula nĕda ĕntohanmodjang dajapan kajo nagaja.""ah njingkir!moal dewek hajam mati nagara ilangmodjang dibikeundewek ulah sipating nagaramodjang dalapan siki mo dibikeun!njingkir! mĕrdad, asu!age mulang kurang adjar!""ieung tjunang dipati jitjik djangdjinatjid-ja bajanadina pĕrdjangdjian tadi.""tadi tadiajeuna ajeuna, kirik!lubarkeun djangdji, age njingkir!

[97]age mĕrad age mulang, kurang adjar!mo dibikeun nagaramoal hajam modar nagara ilangmodjang dibikeun, moal!""ieung tjunang dipatimun kitu mah nangtang pĕjang ka tjunang dewek.""pĕrang nja pĕrangbĕrĕkah dewek mah kolotmaneh mah budaksapira tanagana budak!""ieung nadjan jeutik jain meunang ngajautannadjan gĕde moaj kajaha kundang tajadjemoaj kajana mapangguj gantaj.""eudeuh lantjang! aja bakat kirik

Page 147: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

age njingkir age mĕrad, age mantog!"katjarios djabang baju brol sewot solotteuneung ludeung wantos kawajuh ning toanakatjariosna bitis bima matggala ditangkeup, bĕsĕsĕt, gĕrĕt"heh kirik, sot lesotkeun!"disepakkeun ditedjehkeunkeukeuh teu daek lesotsampe nangkel kaja lentah"eudeun kirik! sot! sot! age lesot!"burial solot teuneung ludeungbima manggala disurungharigu sĕndĕk njĕdĕkunggut ambĕkan ngahual bari ngĕdjat disurungkeun"hajeu aaaa.. alon kirik!lon, lon, sot kirik, sot!"katjarios bima manggala ngadurugdugdisurung sampe ning teu tiasa nahandasaring kuating djabang baju"sot kirik, lon, alon kirik, tempo!"diteunggarkeun kana pilar, djĕdak!"aduh lon, kirik alon!teu njana-njana tĕmĕn kirik, sot, sot!"ditedjehkeun tĕtĕp nangkeldisepakkeun tĕtĕp nangkel"alon kirik, alon!disĕdĕkkeun, sĕrlllll.......teunggarkeun kana tjatang, djĕdak!"aduh!"djĕprot!"alon, kirik, alon!"katjarios ngadurugdug disusurungdi alun-alun lakuna bima manggalagantjang tjarios dugi ka hulu dajeuhhandapesun kiara djingklangkatjarios bima manggala lakuna ngadjĕger kana kiara djingklang lakuna tiasa disurung digdjaja bima manggala apĕsing pun djabang bajukatjariosna kakewĕt,tjĕg sukuna didjungdjung ka luhursirahna ka handapkeunputĕrkeun, kĕrrrr tjektjok tjokorna burial muntahna

Page 148: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tut hitutna tjor lehonatjlak dahdirna"nah hajuh budi! kurang adjar wawanianan! sok budi, kirik! lamun njata lalakina!”

[98]sapintĕring sarosaning budaksateurosaning kolot"hajuh sok budi!"amung katjarios teu tiasa budimargi tos kitu kĕdahnabima manggala ningali kana tangkal kiara djingklangaja katjarios guriang jaksa idĕr buana"ki, hajang simeut sinduing?""iiiih puguh hajang mah!""nah mudun aki, mudun!"katjarios guriang jaksa idĕr buanalakuna mudun kolear, gĕjlig ngadingding sagĕde leuit"sok ngangah aki, ngangah!"ĕngab sungut jaksa ngangah"sanggap aki!"katjarios budak dialungkeun kana sungut jaksakolear gĕblus"nah simeut sinduing, aki!sok, sok teureuj, aki, teureuj!"“tjĕklak tjĕkleukka djĕro teu daek asupka luar teu daek bidjiltjĕklak tjĕkleuk"tjih tjapek aki, tjapek!"digael ti katuhu djlĕng ka kentjadigael ti kentja djlĕng ka katuhulami-lami sidengdang dina gugusina djurig"ieung tjunang dewek mah di dieu tatapa na gugusi djujignujutan tjunang toa dĕmung kalagan."tjek bima manggala:"e-e-e-eh kadar budak leutikdidjablog ku jaksa anu sakitu gĕdenadatang ka teu bisa pĕtaupami diantĕp karĕp tangtu napsu jaksa gĕdeadanan dewek kadang dipake embohah, tinggalkeunl"lumpat, bĕr!samulang bima manggala

Page 149: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

gĕrah lakuna sarta tutur ka saderek"iiih baji eta teh rupana sasatĕknjai mas sarianu baheula rupina kabisa tangga.""ih raka barukanantatangga njai mas sarieta tanggĕl moal tiasa ing pĕtakumaha batjara'ajeuna, raka?""wah, geus diasupkeun kana tjungur djurigjaksa idĕr buana, baji.""sukur rewu gĕrak salaksadjalma djinah sarĕng sadulur mah mo muljanadjan tanggal moal bisa mandjatsukur teuingkokolot idĕr buana, raka."suka bungahna bima manggaladitundaksun lalampah bima manggalakantos gĕrah margi raraosanana hamo bisa hurip djabang bajusanadjan salami-lamisedjen dapur ieu tjarioskeun deuilalampahan raden dĕmung kalagannu tapa di mega malangkatjariosna tjundukkana wuku dungkap ka mangsanakaemutan andjeun tos djĕdjĕgtapa tuang putra salapan sasihladjĕng digedogkeun salirana

[99]neut lintu badidu waras walujamulja tara kara-kara katjarios eta kĕmbang kĕrsaning maha widi ragrag sapalapah ti mega malang ka nagara kuta kĕmbaran

sami gujur di nagri kuta kĕmbaranpada ngilari kĕmbangpalaj kapĕndak buktosnamung aja angseuna baeamung lami-lami teu kapĕndak buktosnangan angseuna baetjek kokolot nagara:"weu ana kitu mah ki baturieu tangtuning silokasatadi mah nagara kuta kĕmbarantapi mangke kapajunkeunana

Page 150: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ieu gĕntos tangtos ngadjadi nagari pakĕmbangantjaturna ge da pakĕmbangan." buru wuku dungkap kana mangsa baenapna aja papajkeuneunanaaja nagari pakĕmbanganharita nagari kuta kĕmbarangeus djantĕn ta pakĕmbangankaragragan katjarios kĕmbang anu sapalapahtos katjangking kĕmbang ku raden ti mega malanglĕrĕs teu lĕpat saur ibunaemut raden ka suankantos parele ing tapa sarta kĕmbangna tos kengingkanggo kongkorong djimat tos kenginglakuna raden mudun ti mega malang kolear, kolear gĕdjligdugi ka pajuneun padalĕmanraraosan rehe djĕmpe tiis djĕmpling"utun ieu toa datang!toa datang, datang toa!baji panggung wajang, nji mas sari!"teu kakuping-kuping"hih sakieu ditinggalkeunkadaran teu sabaraha lilasampe sĕpi djĕmpling di nagarabaji panggung wajang, nji mas sari!kakangna datang, adi!”teu kakuping-kupinggĕblus ka padalĕman raden barang ka padalĕmankatingal kasang djeung kasur pating arojag"tjih aja lini tutumplukan jeuhari di luar taja liniari di djĕro padalĕman aja lini!"ladjĕng diangkat kasur kasangna, bjar!"ka mĕndi suan toana? ka mĕndi suan toana?"saderek teh sadajana pada bingungteu tiasa sakĕdap mah ngawalĕr ngawangsulankantun muriang teu manasan teu nirisanbaning sieun emut kana pĕrdjangdjian"ka, mĕndi suan toana?ka mĕndi suan toana?""ih raka raden, kula tos rumaosditjarek daek diwantjen tangtos tarimaamung budak teu aja pamitananangan aja hajamna baebulu sampe busak-basikhulu bolokotan gĕtihdungkap ka ajeuna ari budakna mah ilang, raka

Page 151: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

diilari bating teu kapĕndak-pĕndak, raka."

[100]"ti tadi ge tjek toanakadjeun hĕnteu meunang gaweangsal tjĕpĕtbudak bisi undur kapilajubisi leumpang kolearan!""raka, nggih rumaos kale talangke, rakaamung nĕda kaemutannĕda sih piwĕlas tuang raka kang raji tehmargi hojong keneh pandjang ngumbara ning alam dunjadjangdji tadi njuhunkeun dilubarkeun bae, rakasing wĕlas nĕda dilubarkeun, raka."huh emut raden pĕrdjangdji waktosna dek angkatupama dungkap budak taja tangtu diteukteuk beuheungibu sarĕng bibinangan amutan raden"beu upami salĕrĕsna kantĕnan budak teu ajakilangbara pĕndak deuimangka-mangka ibu-bibina digagantingatawa diteukteuk beuheungbalai di badan tamtu njorangan.""auh baji, moal, baji, moal!kitu-kitu soteh si kakang mahetang-etang gĕgĕbragan, baji, moal!keur mah budak leungit kilangbara bisa pĕndakmaka-maka nu aja bibi ibu digagantingtiwas si kakang baji, lara, baji.""la nggih sukur upami pandjang emutan, rakaditampi ku dampal tangandisuhun ning ĕmbun-ĕmbunanpiwĕlasna tuang rakaamung pĕrkawising djabang baju tuang putraupami palaj patĕpang raka, sumangga ilari, raka!""wah sanadjan teu diburak ku bibina lawan ibunauana tangtuning belaajeuna malahan pamit arek diilari bok manawi tiasa pĕndak.""raka, kula ngiring.""montong baji, antian bae di padalĕmanĕngke lamun geus kapĕndak, balikku si kakang tangtuna dibalenan deui, raji.""mangga raka, manggasipatna da doa pan raka.muga-muga bae tiasa kapĕndak tuang putrasupantĕn tiasa pĕndak

Page 152: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ulah lali rakaupami tos pĕndak kula enggal tjandak.""ja baji, dungakeun,""ih raka, pada-pada angkat pan rakaulah lali ka sim kuringulah tega ka saderek sampeansing emut rakapada-pada ning ngantunkeunsampean ta sing emut, raka.""paripaos gĕmpol karang, bajimoal lali moal wudu ari emut ka awak maneh."den dĕmung kalagan kantos sanaos nĕmbean dungkapmargi emut ka suanteu karana ngetangkatjapeananakatjarios ti padalĕmanana lungsurbakal ngilari kang putra di mana pĕndakna bae, gĕdjligmas raden dĕmung kalagan angkatna ti padalĕmanngatjabrak sapandjang angkat"utun ieu toa datang, utun ieu datang toa!utun ieu toa datang, uteri ieu datang toa!utun ieu kapan toa datang, utun ieu datang toa."

[101]lar mangkat ti nagarabĕt utjul ti pilĕmburansataladjung tĕrus angkat djauhsakolentang angkat anggangmipir mapaj hulu tĕgalngurusuk ka leuweung dungusngorosak liwat bubulakbubulak leuweung lantjaranleuweung ki mandala njorangkurusuk ka turut rungkunkorosak ka lĕbah impahmipir milih pinggir pasirsĕdja ngaliwat tjilatjanmopok njorang nu rea kasonaundak kana pangkasonasakĕntjĕngan saba ndĕngansadjongdjongan saherojansakeudeung gurudag dungkapkatjarios raden angkatdungkap ka palĕbah kĕdung sipatahunan"nah ieu tapak hajam teh di dieuieu tapak budak rupana di dieuma salah budak teh dibadog sangiang leuwi, ieuh!

Page 153: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

heh sangiang leuwi kĕdung sipatahunanmanggih suan toana?sangiang leuwi: manggih suan toana?"teu kakuping-kuping'nah nurutkeun ari narosan manusaupami teu ngawangsulan eta tĕtĕping rumaos.'"kurang adjar leuwi kĕdung sipatahunansok diadjar!"katjarios raden teu ngetangnĕpak kana leuwi kĕdung sipatahunan luntjat, kĕtjĕburtĕras teuleum lakuna, kĕlĕkĕrudjar tjarios patang puluh deupadjĕrona leuwi sipatahunan, kĕlĕkĕrkaajaan dina sadjĕroning leuwiula, uir, lumba-lumba, kadedehe, orok-orok, lulun-samakkatjarios diamuk ku raden sesepak dudupak, djĕdak!djĕprot, bjur! djĕprot, bjur!pada mabur sasatoan sadajanapada minggir ka hilir reudjeung ka girangmargi sieun ku diamuk-amukpada bubar sadajaning sasatoankatjarios di hulu parungdina hulu leuwi katjariosbarang katingal aja buhaja wulung"nah, buhaja wulung!""nggih kula.""tjing manggih suan toana?""suan saha kula mah teu manggih-manggih.""ah tjing menta tĕnggĕranlamun manggih sarta ngakan suan dewekgeura ngangah sungut buhaja!"'rĕt rapĕt buhaja wulung"nah di mana badog sok ngakubiasa sok mungkirkurang bebas panasaran!"katjarios tjĕg buhaja wulung dibebokkeun, sĕwok!blak djadi dua"utun toa datang, mudun! mudun!"teu kadenge-denge"hih dewek salah buhaja bĕnĕr!lamun sampe hĕnteu bisa waras waluja buhajatamtu kami katĕmpuhan doa doraka."

[102]katjarios ku raden buhaja anu tadi disoehkeundilingkupkeun deui, parĕk

Page 154: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

disusutan ku tjiduh bari sĕt, sĕt, sĕtdjanggelek buhaja teh waluja deui"nah buhaja wulung!""nggih kula!""kieu buhaja, maneh tĕtĕp bĕnĕrgeus rumasa hĕnteu ngakan suan kamingan wajahna ulah rek di dieu tjitjinglain pitĕmpateun manehdaek sukur teu daek mistimaneh kudutuh di karang sindulang pikeun tĕmpat maneh!""nggih kula nganti sapangandika, pamit!"biur! buhaja wulung katjariosnu mawi teu aja di tanah ieumargi kapungkur tos ditundungditĕtĕpkeun katjarios pitĕmpateunanaaja di karang sindulangnurut saudjaring tjatur

waktos di leuwi kedung sipatahunanningali ka birit leuwiaja buhaja putih ngadingding sagĕde leuitladjĕng raden njaur:"buhaja putih, manggih suan toana?""nggih kula teu manggih.""hih lamun maneh manggih sarta ngakangeura rapĕt sungut maneh!"pĕt rapĕt buhaja putih"wah badog mah salawasna tara ngaku!"kirang bebas panasarantjĕg ku raden dibebekkeun buhaja putih, sĕwok!blak djadi dua buhaja putih"utun mudun, toa datang, mudun!"teu kakuping-kuping"hih buhaja bĕnĕr dewek nu salah!upama hĕnteu bisa waras waluja buhajatangtu katempelan dosa doraka!"ladjĕng diringkubkeun deui buhaja putih, parĕksusutan ku tjiduh bari, sĕt, sĕtdjanggelek waluja deui"nah buhaja putih, waras?""nggih bĕrĕkah, waras.""kieu: ulah rek tjitjing di dieusĕbab lain pikeun pitĕmpateun manehdaek sukur teu daek mistimaneh nĕmpat kudu di muhara tjisanggarung."

Page 155: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

biur katjarios undurna buhaja putihnĕmpat di muhara tjisanggarungdugi ka djaman ajeunaanu mawi kotjap teu aja buhaja putih di pĕngkĕrmargi kapungkur tos ditundungditĕmpatkeun di muara tjisanggarungtjek saudjaring tjarios

katjarios den dĕmung kalagansasatoan dina sadjĕroning leuwi tanda teu tarima rupinangakan suan toanamuntjul ti leuwi sipatahunanburial gĕdjlig ka daratbosĕn raden ngilari tuang suannakatjarios ret ningali ka nagara radjĕg wĕsidajeuh prabu bandjar ranginkatingali karatonna beureumkenging ngĕtjet rupina ta enggal keneh

[103]”ah budak dewek moal salahditeangan ka mana mĕndibating teu bisa kapanggihtapi eta aja imah beureumtangtuna mak budak dewek dipeuntjitdipake ngĕtjet imah gĕtihna, mo salah!ah moal pira kadigdjajaananadadawuk nagara ieumudun! abur kawĕdukanumbar kabĕdasan reudjeung dewek!teu suka teu tarima!"susungkur aambulsesepak dudupakraos kaget nu kagungan nagarakatĕlah prabu bandjar ranginka luar ti padalĕman, gĕdjlig"jeuh ponggawa mĕndingadak-ngadak ngamuk di nagara kami?teu pupuguh taja marga taja dosa!""ah ngangkĕn taja marga dosaapan dewek nu leungiteun budak,ieu imah beureum tangtuna budak dipeuntjitpek dipake ngĕtjet imah!""oh ponggawa burung rupanaadja sambat kaniaja!"baning napsu prabu bandjar rangin

Page 156: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tjĕg njangking iteuk kabujutandibabad, djĕprot!"kurang adjar tĕmĕn!"djĕdak!raden dĕmung kalagan ngarabut tangkal tjaringin, bĕrĕbĕtkatjarios tutas dirabut djungdjungansilih sabĕt, djĕdak, djĕprot! djĕdak djĕprot .........................katjarios dugi ka sampe rĕmuk pameubeutnaras emut dina manahna"ieu pĕrang taja gunasuan kami tatjan kapanggihlalar mitjeunan tanaga."lesotkeun pameubeutna, ageaning lumpatkantun ponggawa di alun-alun njorangan"kurang adjar! ieu bakuna ponggawa teu elingupama eling matak sampe ngunĕk-ngunĕkmeuntjit budak pake ngĕtjet imah gĕtihnarupana ponggawa burungteu sapira tĕmĕn kadigdjajaan tanagana."tĕras lakuna kĕbat lampahna radenngasruk katjarios ka turut leuweungkatjarios di leuweung sunilakuna kapĕndak djeung oraj laki sagĕde tjatjang kalapa"ah, oraj laki!""hooong, hoooongngng.""manggih suan toana, oraj laki?""iih kula teu manggih.""tjik oraj lamun manggih sarta ngakanmuga rapĕt sungutnalamun hĕnteu age ngangah!"rapĕt rapĕt oraj laki mung kapaksa baesĕbab an paling tara ngakutewak tjĕgamung oraj laki ngabeulitansat sit sĕt bĕsĕsĕt, gĕret"mun kieu diantĕp karĕp ieu badantatjan karĕp dibeulit ning oraj laki!”matĕk adjianana radendiamuk oraj: djĕbrul, djĕbrul, djĕbruldugi ka sampe pamĕgat oraj laki

[104]"utun mudun! toana datang, mudun!"teu kakuping-kuping"hih oraj bĕnĕr dewek salahlamun teu bisa waras waluja oraj

Page 157: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tangtu katempelan dosa doraka!"ladjĕng ditjandaktapak pĕgat disambungkeundiusap ku tjiduh bari seak, seak, seakdjanggelek oraj waluja"oraj laki, waras?""nggih bĕrĕkah.""kieu orajajeuna lain pikeun pitĕmpateun maneh di dieutjitjingna daek teu daek pikeun tĕmpat maneh kami meretuh di gunung surandil!"katjarios nu mawi dugi ka ajeuna pisan taja oraj lakikatjarios tos ditundung bakuna ta dipĕrnahkeunajana di gunung surandilsaatos hilang oraj katjarios laku tĕrus lampah kĕbatraden ngaprak mapaj alas atanapi mapaj leuweung

"utun toana datang! datang toa, toa datang! datang toa, toa datang, datang toa!"katjarios raden satĕrusing lakupapĕndak sarĕng aki tukang nĕrang pibahaneun anu kasĕbatna aki wĕrĕdjaka mojansamina tukang nĕrang bae ngadamel bahan raden naros"aki, manggih suan toana?""suan saha?" "suan toana." "suan saha?" "suan toana!" "suan saha?" "suan toana!" katjarios aki napsubaliungna dibabukkeun djĕprot, djĕdak!tjĕg bae raden njangking bahanhudjungan silih beubeut, djĕprot!djĕdak, djĕprot! djĕdak, djĕprot!"kurang adjar!"djĕdak, djĕprot!udjungan kalih aki wĕrĕdjaka mojanamung lami raden emut"ieu pĕrang lalar gawebudak bating teu kapĕndakkalian pĕrang dadak-dadakan!"sot bahan lesotkeun lung buang, sĕrrlllll.

katjarios dugi ka handapeun waru nunggal

Page 158: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"dalakadalah! ieu tapak budakna di dieu aja tapak hajamna tur bulu hajamna sakurĕnkantun dina waru nunggalieu moal salah nu mawi kantun bulu hajam sakurĕnetang-etang pikeun pĕrtandanaajeuna bagja bisa patĕpangweuh tetela budak undurna ti dieu."emut kana kagungan djimatkatjariosna mustika andjingtjĕg ditjangking digusrukkeun kana bungkul irungpĕlĕdĕk:susudan aja di nagara kuta kĕmbaran"nah tjek susur mustika andjingaja di nagri kuta kĕmbaran budak kami!ajeuna mah dek dipapajngan ngandung pĕrdjangdjisaderek upami tos kapĕndak lari pastina diala."

[105]katjarios raden sĕdja ngala saderekna heula ti waru nunggal lakuna lumpat, sĕrrrllllll.gantjang tjariosna sasumping ka padalĕman "baji budak teh timu , baji!""raka pĕndak teh pĕndak ti mana?""karek larina bae, baji.""naon tjĕnah, raka?""bulu hajam sakurĕntjek susudan mah aja di nagara kuta kĕmbaran, baji.""raka mangga susud sumangga papaj, kula ngiring.""sok lamun awak nu arek marilu, darangdan baji."tĕras darangdan sat sit sĕt bĕsĕsĕtsatjangreud pageuh sagolek pangkeksakĕdap parantos dangdannakatjarios nji mas sari, panggung wajangtjĕg ditjandak dietjagkeun kana babasah, bĕsĕsĕtdikandung panggung wajang, nji mas sari"lengser!""kula panghulu tandang!""kahade di nagaraitung maneh patih wakilkami sĕdja rek mapajkeun suan!""nggih mangga djuraganmugi-mugi sing kapĕndakkula nĕda pidu'ana mugi tiasa didamĕl wakil nagara!""muga-muga sambung dunga."

Page 159: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

gantjang tjariosanana raden angkat ti padalĕman sĕdja mapajkeun suan ka nagri kuta kĕmbaran

tjaturan raden nu angkatangkatna ti padalĕmanngalangkung kana buruananamĕtu lawang da mandjing lawanglawang pitu da ping kasangalawang tambaga suasatĕrusna ka alun-alunmipir pinggir da pasisianmipir djalan eta kaluaranutjul mah ti pilĕmburankaluar ti nagaranamipir mapaj turut tĕgalanngurusuk ka leuweung dungusngorosak langkung bubulakbubulak leuweung lantjaranleuweung si mandala njorangtuh tembong tĕtĕnggĕrnatĕngĕran hidji nagaranagara kuta kambangan dajeuh djaka heulang dewanjorang deui ta ka nagaranagara pan radjĕg wĕsidajeuh prabu bandjar ranginnjorang deui ta ka nagara nagara ta putra pinggandajeuhna gadjah paradadajeuhna gagak paradakaluar mah ti nagaradugi ka sibi walungankatjarios mĕndak aki-aki nu keur nguseupraden naros kieu pokna:"ki manggih suan toana?"“suan saha?"”suan toana.""suan saha?"

[106]"suan toana.""suan saha?""suan toana."nanja teu kalawan adil tarang-torongdingin pinasti anjar pinanggihkadjantĕnan leuwi torong

Page 160: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

patilasan silih torongdugi ka djaman ieuajeuna udjud bukti bainaeta kasĕbat leuwi torong

tĕrus laku kĕbat lampah raden angkat baris tĕpang ka nagari ta kuta kĕmbaran tembong tengtong roas rantjangroasna ta ngagalantjangtembong mah ka kaju wajangelet-eletan widadarituh tembong tĕngĕranana nagara kuta kĕmbaran dugi mah ka pawatĕsan tug lantung ka alun-alun lulurung tilu kalangkung opat ge disorang tĕras sakĕntjĕngan ta sabandĕngansadjongdjongan ta saherojansakeudeung gurudag sumpingka alun-alun nagari kuta kĕmbaran sadungkapna den dĕmung kalagan "ih geuning ieu aja tapak budak ieu aja tapak hajamkaja-kaja silih surung rupana!"katjarios katingali ku nu ngantos di pupungkuran"ih raka raden sampean bagea sumping.""nggih nĕda." "sampean ti mana usul asal nagara?""tĕbih, ti parakan wajang.""saha djĕnĕngan sampean radensaha djĕnĕngan sampean?""raden dĕmung kalagan kasĕbat.""ari sumping sampean ngilari naon, raka raden ka dieu?""mĕndak suan toana, mas?""naon ari suan toana teh?""hih, murangkalih atawa budak leutik mawa hajampapĕndak sampean? mĕndakan?""raka, kapungkur ge kula mĕndakamung eta budak sanadjan arek diangkĕn ku kula tehteu puruneunsĕbab eta ngadu hajam raka sarĕng bima manggalamung tarung untung njawung mĕnangamung nĕda ĕtoh teu dipaparingantĕrus tarung djabang baju kalajan bima manggalakuat rosa njurungkeun bima manggala mundur ti alun-alun

Page 161: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ka luar ti nagaraamung bae nu disurungtos tiasa langkung deui kapĕndakanu njurung teu atjan kapĕndat dugi ka ajeuna pisan, raka.""aduh tangtos suan kula, mas!pĕrmios, mas aju!" ."bade ka mana, raka?""nggih sĕdja ngilari suan.""mangga raka,upami tĕpang omat-omat liren heula ka dieu kula hajang tĕrang tetela pun djabang baju." "nggih mangga mas aju."

[107]katjarios den dĕmung kalagan lakuna tĕrus lampah kĕbat nutur-nutur patilasan silih surung sinurungan ti alun-alun lakuna kĕbat lampah dugi ka handap kiara djingkrang buntu taja mĕndakan tapak nu silih surungraos hĕmĕng sakĕdapan den dĕmung kalaganningali kana tangkal kiararet katingal djurig jaksa idĕr buana"aduh aki manggih suan toana?""nggih kula mah teu mĕndakan radjeunan manggih go simeut siluir.”"aduh aki lain simeut siluir eta mah budak dewek tamtu,aki!ka dieukeun aki, mudun!"“ih, moal mudun!" "hajang disĕntik ku kĕris, aki?"“kĕris mah teu sieun kula bĕrĕkah tĕrang di asalna!" "tjih idĕr buana nganggo tĕrang asal kĕris?”mung dĕmung kalagan emutkana kabujutanana djurig jaksa idĕr buanaladjĕng mĕsat goloknilas tjutjuk hoe gĕbras, gĕbras, gĕbrastos ditilas ladjĕng diongokkeun bari njaur kieu pokna njaur: "heh aki, lamun aki hajang hirup, sok mudun!lamun keukeuh aki teu daek turun dikĕduk budjurna dikodok boolnadikoreh bajahna digĕrih peudjitna ieu pangĕduk budjur

Page 162: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ieu pangodok bool tendjo, aki!""ih kula ku nu kitu mah pangsieun-sieunanana.”"na, sok mudun, mudun!" katjarios kapaksa idĕr buana lakuna mudunkolear gĕmblung ngadingding sagĕde leuit "tjing kieu aki kula menta patĕnggĕranlamun manggih sarta ngakan suan kulatjoba aki geura ngangah lamun hĕnteu muga rapĕt." tjungur jaksa idĕr buana tjalangap"tah sakiwari meunang bukti!"teu antaparah idĕr buana ditete tjaheum nu handapangkat nu luhurdibebekkeun, sĕwok!brah djadi dua idĕr buana guguluntungan boolna sagĕde munding saadi "utun mudun, toana datang! mudun! mudun!" "ieuh tjunang toa di dieu keul tatapa dina gugusi djulignulutan tjunang toa!""aduh mudun, lup, mudun! toa datang, mudun!” katjarios raden bagus mudun tina sungut jaksahuntu djurig tinggĕlĕntjĕng kadjĕdjĕkan kadolekangĕdjlig, gĕdjlig, gĕdjligpĕsatkeun ibu kalawan bibi, bjar!"tah anak maneh, baji!eta ibu maneh, kulup!" dirawu dipangku diusap dirabakku bibi sarĕng ku ibu"deudeuh teuing heman teuingkulup ning heman teuing!

[108]undur teu kalawan njaturleumpang teu merean wartaibu bibi katalangsara neangan manehpira-pira bisa patĕpang deui djeung ibu bibi, lup!salamĕt pada salamĕtpira-pira pamaringan nu kawasa."ladjĕng diarusapan ku bibi sarĕng ibudahdir djurig tingguluntung sagĕde-gĕde bĕndediusapan tjaturing ku dangdaunanmargi rupina tĕbih ka tjaidiusapan ku bibi ibu tjaturing ku dangdaunan

Page 163: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tos bĕrĕsih ladjĕng diĕmbangĕgĕntĕn lakuning diĕmbanhuntu djurig katjarios ku raden ditjiptadidamĕl wĕsi malelawĕsi malela ditjipta djantĕn djimat slopak kantjanaari watĕking djimat slopak kantjanaupami panĕda anu dibuka kĕdah laksanasaparantosing djurig jaksa idĕr buanaemutna raden upama teu tiasa walujatangtu katempelan dosa sarĕng kirang panarimaladjĕng diringkubkeun deui djurig jaksa, parĕksusutan ku tjiduh barı, seak, seek, seak djanggelek djurig teh waluja hudang"ki, waras?""nggih bĕrĕkah kula waras!pada-pada waras kakelangan huntu kula arompong!""atuh djamak aki djamakhuntu dipenta suka lĕgana rido aki ku kula sĕbab didjieun djimat slopak kantjanakieu aki kula geus dipangrawatankeun budakngan kula tatjan bisa mulangkeunajeuna aki wajahna ulah di dieu nja nĕmpatdi dieu lain pitĕmpateun akidaek sukur teu daek mistiaki nĕmpatna di nagara djawabna djudja.""nggih kula nampi."ladjĕng mundur djurig jaksa idĕr buanakatjarios ka patĕmpatanana di nagara djawana djudjanu mawi dugi ka ajeuna di tanah ieuteu aja djurig jaksa idĕr buananumutkeun udjaring tjarioswaktosna tos ditĕmpatkeunditundung waktos harita ku raden dĕmung kalagan

saĕntos hilang idĕr buanakatjarios tjĕg bibina ibu sarĕng putrana dikandung bĕsĕsĕt ku raden kana kandungan lakuna gantjang tĕrus lampah kĕbat bakal nĕpangan anu waktos tadingadjak eureun di alun-alun, gĕdjlig.

gantjang sumping raden ka tĕbehing alun-alun"amit, mas!""budak teh kapĕndak?""kapĕndak.""den kapĕndak-pĕndak ti mana?"

Page 164: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"tina tjungur djurig jaksa idĕr buana, raji.""deudeuh teuing heman teuingbarukanan tina sungut djurig jaksa idĕr buana raka radenari budak, budak saha?""budak nji mas sari." "budak teh saha ramana?""teu aja ramaan." "deudeuh teuing heman teuingbarukanan nji mas sari

[109]apan teh saderek kulasukur mun geus tanggĕl di raka radenajeuna di mana atuhkula sok palaj patĕpangeta teh saderek kulanu kasĕbat njai mas sari, raden.""teu djauh teu deukeut, maspĕrkawis njai mas sari."ladjĕng dipĕsat tina kandungan, bjar, bjarsilih rawu silih pangkusilih usap ship ragapngadjĕrit maratan langitngotjeak maratan desama'lum ku nĕmbe patĕpang"paripaos beunjeur boas potong pindobagea tiasa patĕpung deuikedjo atah saba dulangurang bĕrĕkah papanggihheubeul bari teu padjeueunglawas urang teu papĕndak, bajipira-pira dipĕndakkeun urang ku nu maha kawasa.""aduh teteh sampean lĕpas ngumbaradibuang ning alang-alangpira-pira tĕmĕn pamaringan anu kawasanandjung umur lamat ngumbaratiasa patĕpang deui sarĕng kula, tetehtiasa patĕpang deui.""baji, pira-pira nja kitu kenehsi teteh sawangsulnapira-pira anggang lawas urang pisahditĕpangkeun deui ku maha kawasatiasa patĕpang lamun munding rarakitankĕmbang njere papasanganbadju mah sapiukuranpoleng mah sapisurian

Page 165: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

bobot mah sapihaneanmun bath saujunanbata sarimbagantaja antjolna kaja tunggal da satjitakan, baji.""nggih lĕrĕs, teteh!"pira-pira aki parawakalihkidang panandjungpatih gĕlap njawangemut ka laku kapungkur"ieu nyai mas saripina-pina tĕmĕn ditĕpangkeunditĕpungkeun nu maha kawasaanu tjatia anu tjatia ingĕtananakotok bongkok kalilangkĕngtjok dianteun-anteunkeun.heuleuh pina-pina tiasa patĕpang deui.""aki bĕrĕkah kula aja pangdungana akipamaringan nu kawasasĕbab kula taja marga taja dosanadjan kula dikakajabĕrĕkahna maha kawasateu sasaeud teu heraneunmaparinan kamuljaan, aki.""inggih tjukun, tjukun, tjukun, jahaju, tjukun."riung rubung katjarios harita di pasebanden dĕmung kalagan njaur"tun atuh geus aja bibina uana tjik mudun ulah nangkel teuing ka ua.""ieuw tjangeuk teuing tjunang toaieu mah patjeban jabig.”

[110]"ih adatna da ieu mah natamu!" baning bela ka suankatjarios raden dĕmung kalagan matĕk djimat slopakantjananjuhun ka ambumĕrtĕda ka nu kawasasangkan maparinan pasebansatuduh mĕtu sakĕtjap njatapimaringan ti ambuna ti sawarga lokadipaparing pasebankalawan alun-alun nagara kuta kĕmbaran parĕk, parĕkdadak sakala paseban mĕtuku margi sĕbat tjitjiptaning pasebansatutas ngadĕg paseban"sok utun mudun, mudun!

Page 166: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

da ieu mah moal sampe tiporosna!"nĕmbe mudun djabang baju suka mantri, gĕdjlig"nam ulin, nam!ua maneh, bibi maneh, aki maneh, geus araja!"katjarios eta nu ti paseban heubeulngaralih ka paseban anjarladjĕng pada tingrariwih narangisemut ka laku baheulanji mas sari waktos didjĕrum ku maruwaktos dibuang ning alang-alangdikintĕn bakal moal patĕpang deuitĕrus raden sasauran kieu:"sadajana nu aja sapĕrkawis,dua utun,kieu ua baheula ngutjap dina djĕroning atiupama dipaparin boga suanboh ti ditu boh ti dieukaul ditjeumpal ku tjampaka warnadikongkorong ku ĕmas raranggeujanajeuna tjunduk ka waktudatang ka mangsanadjangdji kudu pastisubaja tan kĕnang lĕpatbok bilih ditagih ku alipditaros ku dewatasok tingali uana, bibina, ibuna,muga njaksitarimakeun kulup ua ngaleupaskeun panadaran!"sĕt kĕmbangna disusumpingkeunĕmasna dikongkorongkeunrupina mah langkung bingah djabang bajudisusumpingan ku kĕmbangdikongkorongan ku ĕmasangkat raden harita da ngabadajatolondjong ngudag sagolongtĕlĕndjĕng ngudag sadjeudjeuhtjuruk diĕntak-ĕntikkeunraden tjatur ta djodjogedanbakating ku tina bingahdikongkorongan ku ĕmasdisusumpingan ku kĕmbangdjadi dorongdong tongtonansadaja pada narongtongujur gĕntur tjektjok tjewohnarongton di alun-alunnongton pĕrtingkah si djabang baju

Page 167: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

sadaja pada raraos ningali pun djabang bajusampe soteh haturan da djodjogedangujur gĕntur tjektjok tjewohkatjarios para wadia bala pada narongtonnongton djabang baju enggal kapĕndaknakalajan sae pĕrtingkahna

[111]kumpul mungpulungna nji mas sari,parawakalih, kidang panandjung, patih gĕlap njawangatanapi kuda tadji mantri, rangga waringinnji pajung larang, pajung tjaweriwantu pĕpĕk raden dĕmung kalagannji panggung wajangkantos balaketjrakan dahar loueut ngalĕmarsukan-sukan margi tiasa patĕpang deuipapisah salami-lamiharita patĕpang deuiditundakeun lnlampahan nu keur gunĕmtjaturbingah pnrapatĕpangankatjarios raden kuda rerentjeng sonapati gondjeng wulungnu tatapa satadi di patapan pandjara wĕsisĕbatna kaemutan ku raraosanjen saderek dibuang parantos walujahandjat tina pĕrtapandigedoga salirananeut pindubagi waras walujakaluar ti patapan pandjara wĕsitutas pelah dipintuna lawang djĕprot!lakuna mudun ti awang-awang kolear, kolear, gĕdjligkalĕrĕsan kana pajuneun paseban anu keur pĕrhubungannji mas sari langkung kaget ningali tuang rakakaja-kaja sumping raka"iih, raka rupina bagea sumpingtĕpang karo kula deui, raka.""ja baji nji mas sari bagea bisa tĕpangreudjeung si kakangari si kakang mahnu matak kalĕrĕsan bisa patĕpang, bajitutas ti pĕrtapan pandjara wĕsitas mĕrtĕdasĕbab awakmu dibuang tina karana bĕnĕrmuga-muga dipaparin kamuljaan ku nu kawasaajeuna maneh bĕrĕkah maneh bisa muljailang lara dungkap muljabĕrĕkah si kakang nu tos ti pĕrtapan, baji."

Page 168: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"iiih nggih sukur raka, sukuramung kula waktos dibuang njangsangdina badodon kagungan raden dĕmung kalagannja kula teh dirawatku nji panggung wajangkalawan raden dĕmung kalagandugi ka sampe ngalahir atawa babarapan ieu tuang putra, suan sampean, rakadibabarkeun di parakan wajang.""raji sukurbagja pira-pira murahing nu maha kawasatanda dilaksanakeun mĕrtĕda si kakang di pĕrtapanbaji djamak awak maneh bajisatadi disangsarakeunulah bogs ingĕt jen baris malĕs atawa hojongna majarka nu ngaja-ngaja tadi, bajikeun bae bĕrĕkah maneh geus waluja tas waraseta lain urang nu kudu majaranana, bajiĕngke tjoba tingalikeunluput tangtos ku lakuna atawa ku tapaknangabĕkas nga gĕnteng kadek apulawaringtangtos ku dosa, bajiulah kumapalang sabar darana atawa atinatakdir ti gusti kudu ditampikadar nu maha kawasa kudu ditarima, baji, ta ditarima.""iih raka, kula kasuhun kieu saur tuang raka katampi bok manawi kula teu tiasa sabar tamtos moal patĕpang deui."

[112]ditundakeun lalampahanananji mas sari sarĕng raden dĕmung kalagankalajan saderek keur parapatĕpangan urang pakuan djumlah sapuluhsalapan anu parantos atawa kantun sidji kangdjĕng ratu ngungun keneh katjarios di padalĕman nineung garwanasok ditundakeun lampah maharadja nu keur nineung atawa nu keur pĕrhubunganpatĕpang di paseban di alun-alun sedjen dapur urang njarioskeun deui kasĕbatna ibu rama nji mas saridi pakuan padjadjaranmargi kalamian ngumbara taja wartosna nineung ibu kalawan ramanaladjĕng babadantĕnan

Page 169: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kang raka sinarĕngan kang raji atawi garwa.

"raka pĕrkawis ta tuang putranji mas sari nu ngumbara ka tatar wetanteu aja wartos-wartosna, raka sapĕrkawis;dua langkung palaj kapĕndaknasarĕng tuang putra urang palaj kapĕndak.""ih raji djamak wajahna adat nu tos laki rabisok puguh geus taja tanggĕlan sĕbab waktos aprok tos disĕrahkeun kasaean kaawonan, bajida djamak hanteu patĕpang, baji.""gusti bab kula nggih lerĕs kitunaamung asa panasaran margi tos lami hĕnteu papĕndakajeuna mah langkung sae sĕdja miwarangan baetuang putra kangdjĕng gusti saderekna nji mas sarikasĕbat pangeran kidang panglamarpiwarang ngilari bae.""iih baji lamun kintĕn tiasa sanggĕm tuang putra kadjabi sumangga.""kulup putra ibu pangeran kidang lamaran!"“kula bu, tuang putra ngatur sĕmbah pangabaktoskidang_panglamar putra kangdjĕng ibu."“ajeuna mah kieu kulupapan teteh maneh ngumbara ka tatar wetanheubeul teu padjeueung lawas teu aja wartosna ibu palaj patĕpangtjoba-tjoba awak maneh kulup, wajahna papajkeun saderek manehari nagara saajana tilupuluh tilu nusa nagara ku maneh sing kadjadjapan, kulupmun tatjan kapĕndak saderek omat ulah waka mulang.""kula mangga bu upami kĕrsa kangdjeng ibu kangdjeng rama kula moal mungpang kana dawuh."njaur kangdjĕng ratu:"iih putra kangdjĕng rama pangeran kidang panglamar!" "kaula nun, rama.""wajahna kulup ilari tah teteh maneh sina kapĕndak sarta kudu kairingkeun mulang." "nggih mangga, nun."

tutas dawit pangeran kidang panglamarkatjarios piutus ibu rama ladjĕng angkat nuhun widi ka ibu ka ramahidji ka rata mundjung dampal tuang rama prak ngalih ka pangkon djĕng ibuna

Page 170: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"pangapunten bu sarĕng nĕda widijen putra bakal ngumbara ngilari saderek kula." "kulup pangeran kidang panglamar!masing bisa katjatjapan tilu puluh tilu nusa nagara

[113]bising maneh ragu-ragu geura didjadjahan bae, kulup supajana bisa pĕndak saderek maneh.""nggih nuhunkeun parĕngna ibu sarĕng rama." katjarios gantjangna baeteu katjatur parelenalaku mudun ti padalĕman, gĕdjlig

pangeran kidang lamaranlakuna ngeumbing langit ngentab mega ngĕdjat ngabagal buanasidakĕp ngareundeuk biur ngapung ngabangbungrumĕntang ka awang-awang lakuna njiriwik tanding waliknjarawak banding kadantja mipir-mipir di wiatimapalaj di gagana teu kotjap lami di djalan sumping ka mega malang djug dugi ka mega malang lakuna

di mega malang gek tjalikkatjarios pangeran kidang panglamarngemut-ngemut dina sadjĕroning manah'bĕnĕr awak sĕdja ngilari saderek piwarangan ibu ramaari nagara tilu puluh tilu nusa nagaraupami di djadjah sabaraha tĕmĕn waktuna upami taksir tĕguhan ragragka mann kudu mudun ka nu aja saderek kula' ngahulĕng lakuna di mega malangngemut-ngemut ka mana baris nja dungkap

sok ditunda lampahna pangeran kidang panglamar sedjen dapur ieu njarioskeun deuiaja sahidji ponggawa di nagri kuta lamaran kasĕbatna pangeran kidang pangrawitkasĕbat kidang pangrawitgunĕm tjatur sarĕng saderekna"raji, atji padoni pandji marsati." "kula, raka, kula.""kieu baji, si kakang baheula

Page 171: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

tos nitipkeun tos nĕtĕpkeun tjalon garwana si kakang didjangdjian samemeh tapamangke lubar tapa tangtos diadjak kawineta urang nagara kuta kĕmbarananu namina njai angrum ganda wajang sarieta kadang garwa si kakang tos dititipkeun, bajiajeuna tangtos kakang lubar tapa bakal ngadjak kawin haju baji tjuang teang lamaran." "mangga raka, manggapan raji ngiring sakĕrsana pan raka."

katjarios darangdan ti nagarana istri pamĕgĕt pangeran kidang pangrawit kasĕbatsarĕng atji padoni pandji marsatitos darangdan ladjĕng ditjandak saderek nu istri ku rakana dikandung, bĕsĕsĕtpangeran kidang pangrawit lakuna mudun ti padalĕman tĕras bae ngeumbing langit ngentab mega ngĕdjat ngabagal buenasidakĕp ngareundeuk biur ngapung ngabangbungrumĕntang di awang-awanglakuna njiriwik di wiati malapaj ning gaganangambat-ngambat lakuna kidang pangrawitteu kotjap lami di djalanatuh dongkapna ka mega malang pangeran kidang pangrawit

[114]kasampak tos aja pamĕgĕt nu ngantos di mega malangnjaeta pangeran kidang panglamar "ih di, tatamu!mangga tjalik ieu di pajuneun kula mugi kĕrĕsa sasarĕngan.""nggih kula mangga, raka." "tatamu!""kula raka.""sampean tĕdak ti nagara mana?""ari kula tĕbih raka, ti nagara kuta lamaran." "sampean saha nami, adi?""kula pangeran kidang pangrawit, raka sampean?"ari kula pangeran kidang panglamar."”ja dalakadala!saderek geusan ngeureunan di mega malang pakidang-kidang, raka!"“nggih lĕrĕs, adi.""nun sampean raka?"

Page 172: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"ari kula maksad aja di mega malangngĕmban piwarangan ibu ramagaduh saderek hidji ngumbara ka tatar wetan lawas teu aja wartos-wartospiwarang ibu rama kĕdah diilari supantĕn kapĕndak upami kapĕndak kĕdah kairingmung piwarang ibu ramajen nagara teh saajana aja tilupuluh tilu nusa nagarakĕdah kadjadjahan bilih teu kapĕndaknamung rasa kula ewuh upami didjadjah sampe tilu puluh tilu nagarasabaraha tĕmĕn lawasna waktu ai rek mudun sambarangbilih teu kapĕndak pan saderek kulana ngartos sampean, adi?""nggih kula tĕbih ti nagara kuta lamaranemut kapungkur kula neundeun djangdji neundeun tineung marekan urang nagara kuta kĕmbarannu kasĕbat angrum ganda wajang sari naminamung ajeuna lubar tapa kula ta bakal ngadjak kawin, raka ngan raraosan kula ewuhewuhna bilih teu kapĕndak raka atawa bilih tos teu aja di nagaranadjadi pan raka ewuh kanggo turun?" "ora kapindo.""ĕmh kieu rakaajeuna mah teu sĕsah didamĕl ewuh, raka langkung saena mudun ka kuta kĕmbaran baeupami aja saderek sampean urang amuk atawa ajana bebene kulaupami saderek sampean teu aja lamaran kula tos poos urang amuk lakuna, ka.""na upami kitu si kakang rudjuk, adi!""na nggih nuhun rudjuk rakamangga urang mudun ka nagri kuta kĕmbaran!" "ja adi lĕrĕs si kakang akur upami kitu."kantos kasarĕngan katjarios kidang pangrawit atawi pangeran kidang panglamar lakuna mudunkatjarios ti mega malang kolear kolear gĕdjlig gĕdjlig darungkapna kana pajuneun paseban katingal ku nji mas sari"iih kulup kaja-kaja ieu saderek si teteh pangeran kidang panglamar, kulupbagea tĕmĕn! mangga linggjh adi sarĕng si teteh!" "teteh kula mangga ngatur sĕmbah baktoshormat kula saderek pangeran kidang panglamar."

Page 173: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

[115]"ditampi adi ku si tetehbagja awak maneh tas ti mana dek ka mana, kulupnu matak bisa ka dieu nja dungkapjen tĕrang si teteh aja di nagara dieu, lup?""nggih teteh maneu kula dipiwarang ibu ramajen si teteh ngumbara ka tatar wetantos lami teu aja wartos-wartosrupina mah ibu rama papanoneunkula dipiwarang milarimalihna ge tilu puluh tilu nusa nagarakĕdah kadjadjah ku kulabilih teu tĕpang sarĕng si tetehajeuna kula tiasa patĕpang teh, nuhun, teteh.""iiih kulup si teteh keuna sangsarabanaja badan si tetehparakan wajang kasasarkĕbat ka kuta kĕmbaran lakunabarĕng kangdjĕng gusti mĕndak deui djodongadjantĕn ka nu matuhannjai angrum sari kasĕbatnalami-lami gĕr gaweangawean kaliwatna nameraka maneh kalangkung teu kasuguhantĕras si teteh teh njuguhpundung tulus lunta katariwannaladenan teh ngantos-ngantos kangdjĕng ratuana djĕbul teh njeserednjangsara hĕnteu meunang ampunmalih si teteh dibuangdialang-alang sampe dugi ka nagara parakan wajangnja ieu si teteh nu ngarawatan tehraden dĕmung kalagan kasĕbatnakaro nji panggung wajangsarta si teteh teh babarkapan eta putra teteh, alo maneh, kulup!""atuh paingan tĕmĕn sampean teu aja wartosnahorenganan dikakaja.""ari ieu nu sahidji ponggawa tĕdak ti mana?""nggih kula ti nagri kuta lamarannami kula pangeran kidang pangrawitpurwa kula dungkap ngemutkeun kapungkurtos neundeun tineung marekan nji angrum gandapĕrdjangdjian memeh tatapamangke lubar tatapa tangtos kawinan

Page 174: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ajeuna tos tatapa sĕdja ngadjak kawin angrum ganda.""bĕt kulup apan nji angrum ganda tos gĕntos rupinadjantĕn andjing margi sirik musrikkala mula ta gindi pikir nja bĕlang bajah, hasudku kutulah ku salah ku lampah lĕgok tapak gĕnteng kadekkalawan ku desana sok ngadahar ati andjingsampe ning ngadjadi andjing, lupsampurna atos dikawin ku ratu."

"ijeuh! bah bima manggalagisik djangdjina tjidra bajana!duh tobat raka kidang panglamar!""ana apa aran, adi?""ajeuna mah urang gugat, rakasampean teu tarima saderek disangsarakeunkula gugatna teu tarima kabogoh dibikeun ka batur!haju raka tangtang bima manggala!" "ja mangga, adi!"katjarios pangeran kidang pangrawit kidang panglamarti paseban mĕdal kalajan sosoak susumbarmudun lakuna kolear gĕdjlig-gĕjlig

[116]susungkur gagambul totoker sepak dupak djĕdak! djĕprot!"mudun! bima manggala teu tarima dewek saderek disangsarakeun!""teu tarima dewek kabogoh dibikeun ka batur!""mudun! adu wĕduk umbar bĕdas tanaga djeung dewek!" "ju mudun, kurang adjar!"

katjarios bima manggala rangga malelamarudun ti padalĕmanlaluntjat ka luar kolear gĕdjlig, gĕdjlig "ponggawa ĕndi ngadjak ngamuk di alun-alun kamisarta nangtang pĕrang taja marga taja dosa?""naa ngaku taja marga dosajeuh dewek saderekna nji mas sariteu tarima dikakaja!""dewek kidang pangrawitbaheula geus neundeun tineungnĕtĕpkeun djangdji djeung nji angrum gandakaligane poos geus dibikeun ka batur ajuh! dewek teu suka teu tarima!"

katjarios kidang panglamar kidang pangrawit napsu

Page 175: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

katjariosna bima manggala ditubruk, parĕksurung sinurungan brug brĕg brug brĕg brug brĕg ......beber dampal tangan tuluj ditampiling djĕprot! "sok adi!"djĕprot!"ajoh ka!""teu tarima saderek dewek dikakajakeun!" djĕdak djĕprot!malĕsna bima manggala njepak, djĕdak! "aduh!""bales, adi!"djĕprot!"kurang adjar!""teu tarima tĕmĕn kabogoh dewekdibikeun ka batur!""teu tarima saderek dikaja-kaja!" djĕprot!"tjĕg adi tewak!"tjĕg tjig tjĕg bĕbĕtotbrug brĕg brug brĕg brug brĕg brag brug brĕg "kurang adjar bima manggala!""teundeutkeun, adi!"brĕg ngadungkuk blak nangkaraktungkul digĕdug tanggah digĕplakdengdek didjĕgeg njĕmplong ditadjonglakuna bima manggala"kurang adjar! hajoh saderek dewek disangsara!" "kabogoh dewek dibikeun ka batur, teu tarima!katjarios kidang panglamarkidang pangrawit njĕdĕk napsuna bima manggala "jeuh kurang adjar tampanan ieu dampal tangan kami!"djĕdak djĕprot! -"aduh, aduh ..., di!” "kĕndĕl tabokna!" “asa mĕnit tĕmĕn!""kurang adjar, tampanan!" djĕdak"adi, pindo!" djĕprot!"kurang adjar!"njepak dupak djotos tampiling gitik girik djingdjing banting

[117]katjarios nji mas sari"iiih utun itu kapan mamang maneh eukeur pĕrang

Page 176: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

bos kawon bantuan kulup, bantuan!"katjarios raden bagus njampeurkeunmoro ka mamangna sarta ngusapan biritna"ieu tjunang mamang mangka teuneung mangka ludeungmangka kuat mangka jotja!""hiling, tong!hiling! mamang bae! hiling, hiling!"katjarios surung-sinurunganbima manggala,lakuna njurungkeunpangeran kidang panglamar kidang pangrawitsĕrrllllll djĕdak!"aduh!"djĕprot!"aduh!""adi sing tĕtĕg, tĕgĕr!"

katjariosna nji mas sari"bĕt heman-heman tĕmĕn handjakal kula istrilamun kula pamĕgĕtsaderek perang kawon tangtu kula rek nulungankaniaja daradjating istri awak!"tjek raden dĕmung kalagan"keun bae sawios njai,ulah kena ngundak-ngundak istritjitjing teu kĕdah tarungbĕrĕkah-bĕrĕkah si kakangsugan malak mandar nanggĕl.""mangga raka nĕda pitulungbokan kawon saderek kula kidang panglamar!""nggih pamitan, baji."katjarios den dĕmung kalagan luntjatkolear, gĕdjlig.

tjek raden"keun bae, mundur, mundur!"pangeran kidang panglamar kidang pangrawit mundur lakunakatjarios mundur dua kidang panglamar paagrawitden dĕmung kalagan madjĕng"jeuh bima manggala sisip djangdji tjidra bajakadar suka ngaja-ngaja!"

bima manggala kaget ladjĕng nubrukka den dĕmung kalagan, parĕknampiling djĕprot!njepak djĕdak!djotos, djĕbot!

Page 177: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"kurang adjar milu djabung tumalapungkaja-kaja ponggawa parakan wajangmake ngagĕntenan tarungmilu djabung tumalapung!"njepak, djĕdak!nadjong djĕbrod!ladjĕng den dĕmung kalagan napsukatjarios bima manggala ditewak tjĕg tjig tjĕgditewak bima manggala diteundeutkeun, gĕsteunggarkeun djĕprot! njĕdak! djĕprot! goletakkatjatur mati bima manggalamajitna di alun-alunkotjapna di alun-alun

tos sampurna bima manggalasirik musrik djalma gindi pikir hasudtos mati ngagoler di alun-alunraden dĕmung kalagan angkat deui ka paseban

[118]"baji bĕrĕkah, bima manggala tiasa kodjor!" "sukur, raka, sukur!luput kula ka salah ku tapakku gĕnteng kadek,"

katjarios den dĕmung kalagan tos maot bima manggala ngadĕg di pasebansarĕng kidang panglamar kidang pangrawit

katjarios angrum ganda wajang sarikaluar ti padalĕman sĕdja mapajkeun saderek njaeta bima manggala

sadungkap ka alun-alunkatingali jen ngagoler di alun-alunmaotna bima manggalangadjĕrit njai maratan langitngotjeak mara tan desa

"deudeuh teuing heman teuing saderek kula padane sampe maot, raka sampean maotkasambut tarung kasangsang pĕrang

Page 178: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

dulur kula taja dua taja tilu, raka sampean ta tega tĕmĕn iklas tĕmĕn ngantunkeun tuang saderek, raka."

katjarios den dĕmung kalagannjampeurkeun ti paseban ka alun-alun"duh bajimĕlas tĕmĕn njai angrum ganda wajang sari!" ladjĕng ngampar lampitraden dĕmung kalagan bjarbima manggala tos maot dikana lampitkeun, song"baji, mĕlas ka saderekmangga linggih sasarĕngan sarĕng sadereknada maot parantos tjunduk waktu datang mangsa."

gek njai angrum ganda wajang sari tjaliksarĕng saderek sapilampitan"eman-eman tĕmĕn mĕlas rakasampean tos kasandung rupinapĕrang kasangsangdugi ka sampe maot di pakalangan, rakasing wĕlas ka tuang saderek."

den dĕmung kalagan emutemutna ka djurig jaksa idĕr buanamargi kapungkur dipangrawatkeun suan teu atjan aja pamulang kolih ladjĕng disambat idĕr buana ku raden dĕmung kalagan

sakĕdap teu karana ngantos dungkap jaksa idĕr buana heuh kolear gĕdjlig

"nah aki bagea si aki datangpati-pati aki didatangkeun kieu, akibaheula kula tarima dipangrawatkeun suan kula tatjan bisa mulang kolih nja ajeuna kula rek mulang kolih.

[119]ieu mere bima tanggaladjang djurig idĕr buanaieu mere nji angrum ganda wajang sari sĕbab ngadahar ati andjing pikeun bagean djang djurig andjing

Page 179: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

aki geura tampa pamulang kolih ti kula.""nggih kula nampi pamaringanana."

katjarios bima manggala angrum ganda digulungkeun ning lampit, bĕsĕsĕtladjĕng dibawa ki djurig jaksa idĕr buana, biur! kanagara djawana djudja

bima manggala katjarios bagean idĕr buana angrum ganda katjarios bagean djurig andjing margi kapungkur tos ngadahar ati ning andjing

katjarios kangdjĕng ratu ajana di padalĕmanngungun tĕtĕp nineung garwa"gandek kami, lengser!""nun gusti ratungahaturkeun sĕmbah pangabaktoskahormatan abdi gustipun gandek kangdjĕng gustibilih bakal miwarangan kula nampi.""kieu lengser!laku kula lĕsu baju lĕmĕs badannineung garwa bating teu patĕpang-tĕpangngan kula ngadenge bedjadi alun-alun tjaturna mahaja dukun lĕpus paradji sakti, gandek!""nggih wartosna, gusti.""tjoba-tjoba kula pangmĕdakeun tambapangnaroskeun ka dukun lĕpus paradji saktikira-kira tiasa patĕpang deui kalih garwa kulaupama bakal patĕpang ta sukurupama bakal teu patĕpang tangtos samar.""nagih mangga gustikula pamit."

katjarios gandek kangdjĕng ratudipiwarangan nĕda tamba ka dukun nu di alun-alunka paradji nu aja di pasebanki lengser ngĕmban timbalananggona leumpang kĕntjĕng lengkah tjaranglakuna bag bag bag bag bag bag bagkurang utami margi dinĕslakuna lumpat sĕrrrllllll

ki lengser teh sosorenan bĕdogbĕdog logor

Page 180: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

leutik bĕdog ageung sarangkalogor kagandengdatang ka kasadaporak porak porak porak sorrrlllll

dungkap ki lengser ka alun-alun ret katendjo kalĕrĕsan di paseban pamĕgĕtna karesepistrina langkung gareuliski lengser lakuna depej dopoj depej dopoj gek marĕk ti kaanggangan

katingal ku nji mas sari "kaja-kaja gandek ratu."

[120]"la nggih lĕrĕssukur kauninga.""aja naon gandek sinarieun sinantĕneunluntang-lantung ka alun-alunlunta ka paseban?""aduh nu mawi sukur gantjang ditarosabdi gusti dipiwarang kangdjĕng ratu margi wartosna di dieu tehaja paradji sakti dukun lĕpuspiwarangan abdi kangdjĕng gusti nĕda tamba lara nineung bae tuang garwa kintĕn-kintĕn tiasa patĕpang deui sarĕng garwa anu ditineungnjuhunkeun bedjer beasnaatawa moal tiasa patĕpang deui njuhunkeun dipaparingan wartos."“hilap pamanteu tĕrang da kula mah lain dukun lain paradji." tjek raden dĕmung kalagan"berean! ulah tjupĕt, berean!berean, mas!”

katjarios nji mas sari"kitu-kitu atuh pamanari kudu ning kudu kula maparingan tambaantosan!""nggih, mangga."

katjarios ladjĕng bae nji mas sari njandak tjupu

Page 181: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ari tjupu dikiihan wer tĕras ditutup kantos dieusian kiihtos diwiwisan satutasna ditutup

"gandek!""nun gusti!""ieu haturkeun ka kangdjĕng ratutamba ti dukun lĕpus paradji saktiieu kĕdah diungkulkeun kana kagungananaupami bae usik kagunganana maha ratueta tangtos bakal tĕpangupamina teu usikulah ngaharĕpmoal tĕpang anu ditineung garwana.""kasuhunö nundukun lĕpus paradji saktikula nampi."tjĕg ditampi ku ki gandek tjuputĕras ditampipamitan mundur ki lengserlakuna bakal undjukan ka ratudungkapna pun gandekngundjuk di pajuneun ratu, geklinggih lengser sarta njĕmbah"gusti, abdi gusti gandang dungkapwantun madĕp ka pajuneun kangdjĕng gusti.""gandek!"“nun!”"kumaha pĕrkaradukun lĕpus paradji sakti?" "bĕrĕkah aja hibar gusti dipaparin tambana, gusti." "kumaha tjariosing dukun paradji?"

[121]"nggih kieudipaparing hidji tjupu, gustitjeuk saur dukunieu kĕdah diungkulkeun kana kagunganana kangdjĕng gustiupami usik kagungan atawi gugaheta tangtos bakal tiasa pĕndaksarĕng garwa anu ditineungamung upami teu usik kagungan diungkulan ieutangtos moal tiasa kapĕndaksarĕng garwa nu ditineung.""bĕt gandek

Page 182: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

apa njata paradji dukun, araja?""nggih aja, gustianu disĕbat dukun lĕpus paradji saktipamĕgĕt langkung kasepistrina langkung gareulis, gusti.""tjoba rek ditjatjak ki lengser!" '"nggih mangga, gusti.".lengser njĕmbah ngasongkeun tjuputjĕg ditampa ku kangdjĕng radjakalajan ditjobi-tjobidiungkulkeun tjupu kana kagungananarĕp dadak sakalakagunganana maha ratuweu weu weuusik gugah kagungananasarta bjar waras waluja tjara baheulawaluja tjara satadikangdjĕng radja ta waluja

"gandek!""nun!" "bĕrĕkah kagungan kami usiksartana badan kami waluja.""nggih sukur, gusti.""eta pĕrkarana dukun lĕpus paradji saktidi mĕndi pĕrĕnahna?""nu mawi di alun-alun, gusti."

katjarios kangdjĕng radja dina manah teu salĕmpang 'boa-boa ieu tuang garwa kami' sĕbab kieu perdjangdjianana sarta kagungan teh obah."gandek!""nun, gusti!""haju kami iring, gandek!" '"nggih mangga, gusti."

katjarios kangdjĕng ratu tos waluja ladjĕng lungsur ti padalĕmananasumĕdja ka alun-alunsĕdja nĕpangan dukun lĕpus paradji sakti

undurna di kangdjĕng ratuangkatna da kangdjĕng radjakaluer ti padalĕmandiiringkeun ta ku gandekna

Page 183: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

mĕtu lawang mandjing lawangalah eta di mandjing lawangsakĕntjĕngan da sabandĕngansadjongdjongan saherojansakeudeung gurudag sumping, ieuh.

[122]kangdjĕng ratu katjariosana ret ningali breh tanding garwana nji mas sari nu ditineung katjarioslangkung bingah kangdjĕng radjaieu ragana waluja dadak sakala ieu ku pangusaping raga"baji nji mas sari garwa kami bagja bisa patĕpang deui, baji dadakan bisa patĕpang deui." "iiih gustinuhun upami diangkĕn keneh kapungkur garwa kangdjĕng gusti ajeuna ge kantos mugi kĕrsa ngangkĕn katur ieu badan sakudjuran, gusti kula sĕdja kumawontĕn lahir batin minangeran moal pĕgat, gusti sumangga ta sĕrah badansaparakantĕn garwa.""ja bajisi kakang nja kitu kenehhampurabaheula rumasa ngaladjur napsu ngumbar amarahkurang gĕten tulaten, bajikaduhung si kakang tutasanana, bajipira-pira ditĕpangkeun ditĕpungkeunku nu maha kawasangĕmat maneh rupanataja marga taja dosa, bajinu matak lara bisa waluja, baji!"

sadajana pada mundjungkuda tadji mantri rangga waringin atawana kuda rerentjeng"ngaturkeun baktosan kula, gusti!" "hatur hormat""kula hatur hormat, gusti.""mugi pangapuntĕn."

katjarios parawakalih

Page 184: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kidang panandjung pati gĕlap njawang

"ieu panghulu tandang ngahatujkeun kahojmatan aki pangapuntĕnpangapuntĕn ieu pangapuntĕn."

"aki dihampuraluput lĕpating ku awak kalajan sabalikna muga aki ngahampurakana luput lĕpatan kula.""ieuh tjami-tjami gusti jatu."

pĕk langkĕp patĕpangden dĕmung kalagan atawa nji panggung wajang “nggih abdi gusti ngahaturkeun sĕmbah pangabaktosdumeh den dĕmung kalagan ti nagari parakan wajang kalajan saderek kula nji panggung wajang.""ditampi hormatan raka raden dĕmung kalagan."'"nggih kula rumaos ngarawat garwa kangdjĕng gusti sampe ka tos tiasa babareta njanggakeun garwa sarĕng putra." "kula nampi, rakarewu-rewu ning kasuhun

[123]laksa nampi bĕrĕkah ti maha kawasajen sampean nu djantĕn margitiasa ngarawat garwa karo putra kula, raka." "nggih."

katjarios raden bagus suka mantri"ieu tjugan ieu jama kujahatujkeun kuja tuang put-ja, jama nĕda diangkĕn jen put-ja.""duh bĕt hemanputra kangdjĕng rama, kulup!sukur putra mugi dipaparingan bĕrkahsalamĕt sapapandjangnahuliah dunia akerat ti lahir Ian batin putra rama diangkĕn ku tuang rama."

saparantosing bereskatjarios raden dĕmung kalagan njaur

Page 185: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

"gusti dupi kangdjĕng gusti saĕntosna bade tĕtĕp-tinĕtĕpdi kraton mana, gusti?" "raka upami bahan katampikula sĕdja ngiring 'di nagri parakan wajang.""naa sumangga gustilangkung sae sadajanaajeuna tjuang ngalih tĕtĕp tinĕtĕp di nagara parakan wajang, gusti.""mangga raka upami diangkĕn kula."

katjarios raden dĕmung kalagansarĕng kangdjĕng ratu garwa putra sadajanati nagri kuta kĕmbaranbakal ngalih tĕtĕp tinĕtĕpandi nagara parakan wajang

"undjuk dawuh, gustidungkap mangsamangga urang enggal angkat""mangga, raka."

gantjang tjariosan arangkat sadaja ta ngalihna ti nagara kuta kĕmbaran burudul

katjaturna kangdjĕng ratuangkat ti kuta kĕmbaranmalundur ti alun-alunnangaleut ngeungkeuj ngabandaleutngĕmbat-ngĕmbat njatang pinangpala garwa pala putra sadaja ararangkat

pajung tilu nungku-nungku pajung opat mantra-mantra kalima hambal-hambalan kagĕnĕp pajung agungpamajungngungkul ratu

adat-adat angkat radja ear susurakananakaluar mah ti nagara nagara kuta kĕmbaran satalandjung tĕrus djauh

Page 186: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

sakolentang tĕras anggang

[124]djol tembong hidji nagaranagarana putra pinggandajeuhna gadjah paradadajeuhna gagak paradatuh tembong tĕnggĕranananagarana radjĕg wĕsidajeuh prabli bandjar ranginkalangkungan nagara kuta kĕmbangandajeuh djaka heulang dewangalangkung mah ti nagara kuta kĕmbangantembong tengtong rawat santjangraosna ta ngalagantjang

tuh tembong ta kaju wajangtĕtĕnggĕr hidji nagaratembong patĕnggĕrananakatingal ti anggang kenehpĕlĕntung putjuk kawungnapapak putjuk kalapanaberes siga putjuk djambenalidig djalan ka tjainalatar djalan ngĕmbat-ngĕmbat ka nagara

mipir-mipir tĕpis wiringmapaj djalan kaluarandug lantung kana lulurungda tĕras ka alun-alun

sakĕntjĕngan sabandĕngansadjongdjongan saherojansakeudeung gurudag dungkap

gantjang nu arangkat lampahnakatjarios sumpingna baeka nagara parakan wajang

"gusti hatur mangga linggihawon-awon ning pasebanatawa ning patĕmpatanpagĕlaran srimanganti."

pada linggih langdjĕng ratugek, gek, gek, gek, gek, gek, gek

Page 187: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

sadajana pada linggihsarĕng wadia bala parakan wajanggujur gĕntur tjektjok tjewohsadaja pada ngaradĕppada tjaos ka pajuneun kangdjĕng ratusakantĕnan seseepan"gusti, abdi gusti ngahaturkeunbala katut nagaraasup ulun tandang kumawulanjĕrahkeun abdi teu karana hutangnjĕrahkeun ieu njai panggung wajang sederek kulaparipaos rambut sasirah darah sabadan ngahaturkeun kulalumajan tamba tjunduk nganggur sindang palajmanawi bahan katampiderek kula panggung wajangmangga angkĕn garwa, gusti."

"raka, kula nampipĕrkawis panjĕrahan sadereknapanggung wajang bakalan diangkĕn garwa

[125]agung nĕda nampamugi kĕrsa malik basaetang-etang tanda kawin, raka.""gusti kula manggakantos baris malik basatanda suka kalajan gusti narima.""ja bajinggih tangtos kula narimakeun.""gogolek nji panggung wajangsim kuring rek malik basa kiai gusti sĕmbaheunkiai sĕmbaheun kuringkuring kapundut nja lakukuring katĕda nja namasĕrah badan apan katut njawanja njawa reudjeung kusumahpigeusaneun kula pakumaha ti lahir duh dugi ka batin ti dunja tĕkan akerat

gusti putih da kuring abanggusti lĕmbut mah pan kuring njawagusti pitjaieunana

Page 188: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kuring pibukureunanaasup gunung tangtos kula milurek tatapa mangga enam-enam

kuningan maju kenana putih tambaga kenana bodas seel bĕt kenana kuning pasĕlang reudjeung mas ngorapalias madjar salakida gusti pangeran kula

ratu djĕbug eta raden djambesanes ratu atuh djadi djĕbugsanes raden bakal djantĕn djamberatu bagus ta raden hadedjukut lĕmbut atuh dina parungdjukut djampang dina mungkal di tjai djaradi deuipala putra di nagarapalias madjar salakida gusti pangeran kularaga lĕmbut mangga ta ngahaturkeunraga badag kula njĕrahkeunti luhur sasipat rambutti handap pĕrwatĕs dampalti tĕngah mah mangga gusti nu kagungansumangga mangga tarimarek dibeureum rek dihideungrek dikajas rek didjinggasuka sakawĕnang-wĕnang

tutas kula mah pan malik basa nu geulis nji panggung wajang."

katjarios eta waktos dikawinanalam padang poe pandjangsipat keur djaman doparamargi teu sapĕrtos djaman ajeunakapungkur taja wadjĕniatawa teu ngangge upahukur suka sarĕng tinarima bae

[126]sakitu ge djantĕn sah pangkawinananaratu sarĕng panggung wajangmargi suka tos narima

Page 189: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kangdjĕng radja ladjĕng njaur"raji nji panggung wajang!""kula, gusti.""kula waktja:kakasih kula geus bogapawarang kula geus kawakula geus mawahidji garwa kula nji mas sarikadua nji pajung larangkatilu pajung tjawerikaopat nji panggung wajangeta kabeh garwa kulamasing tiasa nampi narima, bajitĕtĕp tinĕtĕp garwa si kakangsina tjĕpĕt minanggĕlan lahir batinsumawontĕn ulah tukar kalawananruntut raut beres roes pamugi teh, bajisupaja waluja badan."

"iih gusti, hatur nuhun awak kula teh diangkĕn garwa teu sawios ulah sumarganing opatnadjan lima gĕnĕp tudjuh garwa gusti teu sawiosasal iasa runtut matut bares roestaja tukar kalawanannĕda ka tjai indit djadi saleuwi ka darat mugia djadi salĕbak, gusti supantĕn djadi salamĕt.""mugi-mugi raji, tjoba-tjoba angkĕn."

"baji si teteh sukur sarewugĕrah salaksasapĕrkawis baheula sangsarateteh dirawat diurus dipulasarakaduana ku djantĕn saderek tetehhaju baji omat ulah ragu-ragutjuang hare-hare kumawulasakumaha dawuhanana, bajiulah tukar kalawananmugi kĕrsa runtut raut bares roesngemutkeun kana nasib ti gustitakdir kadar kĕrĕsa pangeranjen kĕdah dibarung ditjandungwajahna baji sing sabar daranasaleh atina sadaja ge garwa kangdjĕng gusti

Page 190: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

urang tuhu bela sabda kumawulaulah rek bela kapamĕng lahir batinminangeran masing tĕtĕp, bajidjeung si teteh da hare-hare.""mangga, teteh, kula mugi diangkĕnmugi-mugi kĕrĕsa tetehwantosing anu anjaran rumaos tetehulah kirang ngahapuntĕnluput lĕpat kulanĕda diangkĕn tjindĕkna saderek tetehhare-hare kumawontĕn."

katjarios kandjĕng ratu.opat garwana di nagari parakan wajang tĕtĕp tĕras tinĕtĕpananadjantĕn ratu di nagara parakan wajang

[127]den dĕmung kalagan djantĕn pamuk di nagara etang-etang didamel papatihbilih aja maung ngamuk paripaos badak mĕtakanggo nĕmpuh gugur njangkalak gĕlappikeun pangalang-ngalang bajapakewuh bantjang alangankapĕrtjaja kangdjĕng ratupamuk gagah raden dĕmung kalagandi nagari parakan wajangkumawula ka kangdjĕng radja

tĕras digarwa parakan wajang runtut raut bares roes lastari djangdji lubar pasang subajana tos lara djantĕn walujasatjara njai mas sari ,sabar darana saieh atinanampi kana takdir nampa kana kadardikakaja taja marga taja dosanadianggap hilang di walunganteu burung dipaparin juswanapandjang apundjungkawitan duka ta sampe muliaasal garwa radja tĕtĕp djantĕn garwa radjasatjara nji angrum ganda wajang sariatanapi bima manggalasĕbab lakuna salah sulajahiri dĕngki sipat litjik kaniaja

Page 191: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

ngaja-ngaja ka nu teu marga teu dosanu satadi andjeunna walujaajeuna dugi ka larasampe dugi ka sampurnamargi sulaja djalannabima manggala nji angrum ganda disĕbatkeun luput djare ku lakunaku laku tapakna gĕnteng kadekkapalawareng ku dosanatiasa namat kalajan tiaaa gĕntos rupi ngadjadi andjing angrum gandasĕbab pangĕrsana

kitu laku tĕrus ratulampah radja katjarios waluja teu kotjaping ngalih deui tĕtĕp tinĕtĕp ngadjantĕn ratu di nagara gangsa wajang lulus ratu waluja radja gĕnĕpan djeung pala garwatĕras oleng pangantenansarĕng nji panggung wajangtĕtĕp tinĕtĕpan runtut rautnaberes roesna moal aja baja pakeun bantjang kalanganden dĕmung kalagan ngadjantĕn patih kaetang sĕpuh di nagara dipidamĕl pamuk

sakitu nu katjarioslalampahan sĕbat den dĕmung kalagantutug timus parele pantegtutup tjaturna seep buntut tjariosanana, djuragan barang seep tjariosanana

kantun nuhun para ma’lum ka sadaja kawiwitan njaturkeun ratunjarioskeun tataing radja baheula

[128]bilih bokan kaluputan kalĕpatan mugi kĕrsa ngahapuntĕn ngahapuntĕn

dugi sakitu tutug tjaturna sakieu seep tjariosanana paripaos bilokang matjan sadap

Page 192: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

nĕda eureun pireureuhan kalong tjilik saba gĕdang eureunna tara mapalaj

lauk situ gĕpong hulu nja ieu sakieu parelena maung tungku pipir hawu djaralang di tĕngah imah sakintĕn mangka tjaritjing

agung kula nja paralunda pandjang pangampurahampura sapapandjangnarumaos kula tos njuktjruk ratu bahajutas mapaj seuweu radja baheulaanu tuus ta ditjaturnu gĕlar tos ditjarioskeunluput bajuansalah pagahanbĕnĕr lĕrĕs piningan kula

agung nja paralunnĕda pandjang pangampurapara ratu para njai para menakpara wadia bala sadajamugi pulih ka djatida pulang ka asalnada balik ning tĕmpatnĕda mulus rahajusadaja waras salamĕtda tĕda ka nu kawasa

agung kula nja paralun . .pun sapun ka luhur ka sang rumuhun ka guru putra hjang bajuka batara km batarika batara naga radjaka batari naga sugih punika radjah pamunahparanti munah sagalamunah tanah katut imah munah kaju katut batu munah tjai katut leuwi munah raga katut banda

katjĕpĕng ka tjisalina

Page 193: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

mangka hurip nu ngaradjah mangka hurip nu diradjah hurip nu ngalalakonkeun sing hurip nu dilalakonkeun hurip teu aja di buana hurip ge di kurungan kantun asup sukma baju ka kurungananahurip ge di buanahurip diri di kurunganana laku djaja pisalameteun

tata pangkat disalin deui

[129]ahung buta kasundulanahung buta kasunianhol bumi hol langithol manusa hol setanmanusa lawas setan lawaspada sirna lamatmangkana mipir baribis

ulah sindang barang geusantata pangkat disalin deuiahung guruh liman putih lalakinahung sang seda malelahung sang seda tunggalsang tunggal sang radjah punahsang punah sang darma djati tanah lĕmah tutup bumitutup buana dat mulusnasirna ilang tanpa karanaora kara-kara ora bajana

tata pangkat disalin deui

ahung guruh hiang bajusang pamunahing radjah hiang musedanu puguh saha muljapangmunahkeun uing itupangmunahkeun uing ieuhiang wisesa ti wisesaratu wisesa uing wisesadi buana pantjatĕngah langit kapunah bumi kapunah

Page 194: TJARITA DEMUNG KALAGAN.docx

kapunah ka para wisesakawisesa ku awakingsumur pamunah ratungabulungbung tanpa puhunkula agung nja paralunnĕda pandjang da pangampura

t a m a t

selesai ditranskripsi maret 1970hak tjipta dilindungi undang-undangCOPYRIGHT by AJIP ROSIDIPROJEK PENELITIAN PANTUNdjalan Asmi 20 Bandung, Indonesia