tipologi kepribadian

17
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita harusnya telah menyadari bahwa setiap berinteraksi dengan orang lain kita melihat setiap karakter manusia itu berbeda-beda, da nada banyak sekali pemikiran-pemikiran menurut para ahli tentang sebuah kepribadian yang di bawa tiap individu. Makalah ini akan berpokok dalam membahas “Macam-macam Tipologi Kepribadian” yang nantinya juga akan banyak kita temui berbagai karakteristik atau kepribadian seseorang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pengertian Tipologi? 2. Bagaimanakah Tipologi Konstitusi ? 3. Bagaimanakah Tipologi Temperamen ? 4. Bagaimanakah Tipologi Berdasarkan Nilai-nilai Kebudayaan ? C. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan pengertian Tipologi 2. Menjelaskan tentang Tipologi Konstitusi 3. Menjelaskan tentang Tipologi Temperamen 1

Upload: anis-rahmawati

Post on 25-Jan-2016

282 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

Makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Tipologi Kepribadian

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita harusnya telah menyadari bahwa setiap

berinteraksi dengan orang lain kita melihat setiap karakter manusia itu berbeda-beda, da

nada banyak sekali pemikiran-pemikiran menurut para ahli tentang sebuah kepribadian

yang di bawa tiap individu. Makalah ini akan berpokok dalam membahas “Macam-macam

Tipologi Kepribadian” yang nantinya juga akan banyak kita temui berbagai karakteristik

atau kepribadian seseorang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, dapat diambil rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian Tipologi?

2. Bagaimanakah Tipologi Konstitusi ?

3. Bagaimanakah Tipologi Temperamen ?

4. Bagaimanakah Tipologi Berdasarkan Nilai-nilai Kebudayaan ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah  ini adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian Tipologi

2. Menjelaskan tentang Tipologi Konstitusi

3. Menjelaskan tentang Tipologi Temperamen

4. Menjelaskan tentang Tipologi berdasarkan Nilai-nilai Kebudayaan

1

Page 2: Tipologi Kepribadian

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tipologi

Dalam bab ini akan dipaparkan bahwa usaha-usaha untuk memahami dan

menyingkap perilaku dan kepribadian manusia antara lain menghasilkan pengetahuan yang

disebut tipologi. Tipologi adalah pengetahuan yang berusaha menggolongkan manusia

menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik,

psikis, pengaruh dominan, nilai-nilai budaya, dan seterusnya.

Menurut Gordon Allport (1897-1967) tipe adalah konstitusi ideal pengamat .

Tipologi adalah ilmu mengenai tipe. Tipe adalah pola sifat suatu individu, kelompok, dan

lain sebagainya. Tipe digunakan karena mereka menyediakan sarana klasifikasi dari

pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok yang berguna untuk tujuan analisis. Suatu tipe

ideal adalh gagasan mental yangterbentuk dari susunan unsure-unsur karakteristik

sejumlah fenomena yang digunakan dalam analisis. Unsur-unsur yang diabstraksikan

didasarkan pada pengamatan terhadap situasi-situasi yang kongret dari fenomena  yang

dipelajari, namun gagasan yang dihasilkan tidak perlu harus berkaitan  persis dengan setiap

pengamatan empiris. Tipe ideal merupakan teknik metodologis yang penting, suatu cara

heuristic,  digunakan untuk melukis, memperbandingkan dan menguji hipotesis-hipotesis

yang berhubungan kenyataan empiris. Tipe-tipe yang tersusun demikian ini terbentuk dari

kriteria (unsure-unsur, cirri-ciri, aspek dan lain-lain) yang mempunyai referen-referen yang

bias ditemukan dalam dunia empiris atau dapat disimpulkan secara sah dari evidasi empiris

atau keduanya. Tipe yang tersusun ini bukan saja menyediakan cara untuk pengaturan

data, tetapi juga berguna untuk membantu generalisasi.

B. Macam-macam Tipologi Psikologi Kepribadian

Di bawah ini akan diketengahkan beberapa jenis tipologi psikologi kepribadian,

yang dibedakan berdasar komponen kepribadian, antara lain sebagai berikut

1. Tipologi Konstitusi

Tipologi konstitusi merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar aspek

jasmaniah. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi adalah bahwa

keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk penampilan fisik maupun yang tidak

tampak, misalnya susunan saraf, otak, darah, dan lain sebagainya dalam penentuan

ciri-ciri pribadi seseorang.

2

Page 3: Tipologi Kepribadian

Ada beberapa ahli yang telah mengembangkan tipologi konstitusi, di antaranya

adalah sebagai berikut :

a) Tipologi Hypocrates – Galenus

Tipologi ini dikembangkan oleh Gallenus berdasarkan pemikiran Hippocates.

Hippocrates (460-370 SM) adalah dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran, karena itu

tidak mengherankan kalau ia membahas kepribadian manusia berdasar kontitusional,

yang terpengaruh oleh kosmologi Empedukles, yang menganggap bahwa alam semesta

beserta isinya tersusun dari empat inti dasar, yaitu tanah (kering), air (basah), udara

(dingin) dan api (panas).

Berdasarkan pandangan Empedukles tersebut, selanjutnya Hippocrates

menyatakan bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat yang didukung

oleh keadaan konstitusional yang berupa cairan-cairan yang ada dalam tubuh orang,

yaitu :

1) Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)

2) Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)

3) Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)

4) Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)

Menurut Hippocrates, keempat jenis cairan ini ada dalam tubuh dengan

proporsi yang tidak selalu sama antara individu satu dengan lainnya. Dominasi salah

satu cairan tersebut yang menyebabkan timbulnya ciri-ciri khas pada setiap orang.

Galenus ( 129- 199 sM ) sependapat dengan Hippocrates, bahwa di dalam

tubuh setiap orang terdapat 4 macam cairan tersebut. Selanjutnya Galenus menyatakan

bahwa cairan-carairan tersebut berada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu.

Dominasi salah satu cairan terhadap cairan yang lain mengakibatkan sifat-sifat

kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai akibat

dominannya salah satu cairan tubuh tersebut oleh

Galenus disebutnya temperamen (Sumadi Suryabrata (2005 : 12). Pandangan

Hippocrates yang kemudian dilengkapi oleh Galenus selanjutnya disebut tipologi

Hippocrates Galenus dapat disajikan secara ringkas pada tabel berikut (Sumadi

Suryabrata, 2005: 13).

3

Page 4: Tipologi Kepribadian

TABEL 1

TIPOLOGI HIPPOCRATES GALENUS

CAIRAN

TUBUH

YANG

DOMINAN

PRINSIP TIPE SIFAT-SIFAT KHAS

Chole Tegangan Choleris Penuh semangat

Optimis

Emosional

Keras Hati

Melanchole Penegaran

(rigidity)

Melancholis Pemuram

Daya juang lemah

Mudah Kecewa

Pesimistis

Phlegma Plastisitas Phlegmatis Berpenampilan tenang

Berpendirian kuat

Setia

Tidak emosional

Sanguis Ekspansivitas Sanguinis Bersemangat

Ramah

Mudah berubah

pendirian

b) Tipologi Viola

Viola, seorang ahli dari Italia, mengemukakan tipologi yang didasarkan pada

bentuk tubuh sebagaimana telah dilakuakn penelitian oleh De Giovani. Atas dasar

aspek tersebut Viola mengemukakan tiga golongan atau tipe bentuk tubuh manusia

(Sumadi Suryabrata, 200518), yaitu

1) Tipe Microsplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegaknya lebih dari

pada perbandingan biasa, sehingga yang bersangkutan kelihatan jangkung.

2) Tipe Macrosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran mendatarnya lebih dari

pada perbandingan biasa, sehingga yang bersangkutan kelihatan pendek.

4

Page 5: Tipologi Kepribadian

3) Tipe Normosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegak dan

mendatarnya selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras pula

c) Tipologi Sigaud

Sigaud, seorang ahli psikologi dari Perancis yang menyusun tipologinya atas

dasar empat macam fungsi tubuh, yaitu : motorik, pernafasan, pencernaan, dan susunan

syaraf sentral. Dominasi salah satu fungsi tubuhtersebut menentukan tipe kepribadian.

Atas dasar pandangan di ataskemudian Sigaud menggolongkan manusia menjadi 4

tipe, yaitu:

TABEL 2

TIPOLOGI MADZHAB PERANCIS : SIGAUD

FUNGSI YANG

DOMINANTIPE KEADAAN JASMANI YANG KHAS

Motorik Muskuler

Muka penuh (well-formed), anggota badan

kokoh, otot-otot tumbuh dengan baik, organ-

organ berkembang secara selaras

Pernafasan RespiratorisThorax dan leher lebih bersar dari pada yang

lain, muka lebar

Pencernaan DigestifThorax pendek besar, pinggang besar,

rahang besar, mata kecil, leher pendek

Susunan saraf sentral Serebral

Dahi menonjol ke depan dengan rambut di

tengah, mata bersinar, daun telinga lebar,

tangan dan kaki kecil

d) Tipologi Sheldon

Sheldon berpendapat bahwa ada tiga komponen jasmaniah yang mempengaruhi

bentuk tubuh manusia, yaitu : endomorphy, mesimorphy, dan ectomorphy. Istilah-

istilah tersebut oleh Sheldon dikembangkan dari istilah yang berhubungan dengan

terbentuknya foetus manusia, lapisan endoderm, mesoderm, dan ectoderm. Menurut

Sheldon dominasi dari dari salah satu lapisan tersebut akan menyebabkan kekhasan

terhadap bentuk tubuh. Dengan demikian  maka ada 3 tipe manusia berdasarkan bentuk

tubuhnya, yaitu :

5

Page 6: Tipologi Kepribadian

1) Tipe endomorph, Tipe endomorph merupakan tipe yang disebabkan

oleh dominannya komponen endomorphy terhadap dua komponen lainnya,

ditandai oleh : alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif memegang peran

penting. Bentuk tubuh tipe ini kelihatan lembut, gemuk, berat badan relatif

rendah.

2) Tipe mesomorph,  Tipe mesomorph terbentuk oleh karena komponen

mesomorphy yang lebih dominan dari koponen lainnya, maka bagian-

bagian tubuh yang berasal dari mesoderm relatif berkembang lebih baik, yang

ditandai dengan otot-otot, pembuluh darah, dan jantung dominan. Bentuk

tubuh tipe mesomorph kelihatan kokok dan keras.

3) Tipe ectomorph,  Pada tipe ini organ-organ yang berasal dari ectoderm (kulit

dan sistem syaraf) yang terutama berkembang. Bntuk tubuh tipe ectomorph

terlihat jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, dan otot-otot tidak

berkembang.

e) Tipologi Kretschemr

Tokoh ini menyusun tipologinya berdasar konstitusi fisis dan konstitusi psikhis.

Tipologinya yang berdasar konstitusi jasmani :

1) Tipe Piknis, dengan bentuk badan : serba bulat, serba pendek, perut

gendut,wajah bundar, badan berlemak, dada berisi, dsb.

2) Tipe Asthenis, dengan bentuk badan : langsing, anggota badan serba

panjang,dada rata, kepala kecil, wajah sempit, dsb.

3) Tipe Atletis, dengan bentuk badan campuran antara Piknis dan Asthenis.

4) Tipe Despatis, dengan bentuk badan : tinggi besar sekali atau kecil dan pendek.

Tipologinya yang berdasar konstitusi psikhis ialah :

1) Schizothym, dengan sifat-sifat : suka bergaul, tidak banyak kawan dan egoistis.

2) Cyclothym, dengan sifat-sifatnya : mudah bergaul, banyak teman.

2. Tipologi Temperamen

6

Page 7: Tipologi Kepribadian

Tipologi temperamen merupakan tipologi yang disusun berdasarkan

karakteristik segi kejiwaan. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh yang

mengembangkan tipologi temperamen adalah bahwa berbagai aspek kejiwaan

seseorang seperti : emosi, daya pikir, kemauan, dst. Menentukan karakteristik yang

bersangkutan. Yang tergolong tipologi jenis ini antara lain : tipologi Plato, tipologi

Immanual Kant, tipologi Bhsen, Tipologi Heymans, dst.

a) Tipologi Plato

Menurut Plato kemampuan jiwa manusia terdiri dari 3 macam, yaitu pikiran,

kemauan,dan hasrat. Dominasi salah satu kemampuan inilah yang menyebabkan

kekhasan pada diri manusia. Atas dasar hal ini Plato menggolongan manusia ke dalam

3 tipe yaitu sebagai berikut.

1) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh pikirannya, yang sesuai untuk

menjadi pemimpin dalam pemerintahan.

2) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh kemauannya, sesuai untuk menjadi

tentara.

3) Tipe manusia yang dikuasai oleh hasratnya, cocok menjadi pekerja tangan.

b) Tipologi Heymans

Heymans menyatakan bahwa manusia memiliki tipe kepribadian yang

bermacam-macam, namun dapat digolongkam menjadi delapan tipe atas dasar kualitas

kejiwaannya, yaitu :

1) Emosionalitas, mudah tidaknya perasaan terpengaruh oleh kesankesan;

2) proses pengiring, yaitu kuat lemahnya kesan-kesan ada dalam kesadaran setelah

faktor yang menimbulkan kesan-kesan tersebut tidak ada; dan

3) aktivitas, adalah banyak sedikitnya peristiwa-peristiwa kejiwaan menjelma

menjadi tindakan nyata.

Masing-masing kualitas kejiwaan tersebut secara teoritis dibedakan menjadi

dua macam, kuat dan lemah. Atas dasar hal ini menggolongan tipe manusia menjadi

delapan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini (Sumadi Suryabrata, 2005: 86).

TABEL 3

7

Page 8: Tipologi Kepribadian

IKHTISAR TIPOLOGI HEYMANS

NO EMOSIONALITAS PROSES

PENGIRING

AKTIVITAS TIPE

1. Emosional ( + ) Kuat ( + ) Aktif ( + ) Gepasioner

2. Emosional ( + ) Kuat ( + ) Pasif ( - ) Sentimentil

3. Emosional ( + ) Lemah ( - ) Aktif ( + ) Kholeris

4. Emosional ( + ) Lemah ( - ) Pasif ( - ) Nerveus

5. Tidak emosional ( - ) Kuat ( + ) Aktif ( + ) Flegmatis

6. Tidak emosional ( - ) Kuat ( + ) Pasif ( - ) Apatis

7. Tidak emosional ( - ) Lemah ( - ) Aktif ( + ) Sanguinis

8. Tidak emosional ( - ) Lemah ( - ) Pasif ( - ) Amorph

Untuk memperjelas serta memudahkan memahami tipologi yang

dikembangkannya, Heymans memberikan gambar grafik yang berupa kubus (Sagimun

Mulus Dumadi, 1982 : 13 – 14). Ketiga ukuran (tinggi, lebar, dan panjang) itu

menunjukkan sifat-sifat dasar dari penggolongan itu.

Keterangan

8

Page 9: Tipologi Kepribadian

- Garis-garis tegak menggambarkan emosionalitas (makin bertambah ke atas).

- Garis-garis mendatar menunjukkan aktivitas (semakin ke kanan).

- Garis-garis dari muka kebelakang menunjukkan proses pengiring (semakin ke

belakang).

3. Tipologi Berdasar Kebudayaan

Tipologi berdasarkan nilai-nilai kebudayaan dikembangkan oleh Eduard

Spranger. Spranger menyatakan bahwa kebudayaan (culture) merupakan sistem nilai,

karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tersusun

atau diatur menurut struktur tertentu.

Dalam tipologi ini dijelaskan bahwa kehidupan manusia dipengaruhi oleh

kebudayaan, karena kebudayaanitu sendiri berada disekitar kita, di lingkungan kita

sehari-hari. Kebudayaan menurut K H Dewantara, adalah hasil budi daya manusia

yang dapat dipergunakan untuk memudahkan hidup manusia

Berikut beberapa tokoh yang didalam teorinya menggunakan dasar

kebudayaan:

a) Tipologi Reisman

Dalam teorinya, Reisman mengolongkan manusia atas tiga golongan, yaitu:

1) Orang-orang yang pribadinya ditentukan oleh tradisi

2) Orang-orang yang membiarkan dirinya dipimpin oleh rohaninya

3) Orang-orang yang mendasarkan dirinya pada norma-norma yang

dikemukakan oleh orang lain kepadanya.

Reisman menganggap dapat memperlihatkan bahwa periode kebudayaan yang lama

saling menyusul satu sama lain dimana pada pokoknya terdapat orang-orang yang

selalu termasuk satu diantara ketiganya

b) Tipologi E. Spranger

Menurut Spranger, kehidupan manusia ini dipengaruhi oleh dua macam

kehidupan jiwanya, yaitu jiwa subyektif (jiwa setiap orang) dan jiwa obyektif (nilai-

nilai kebudayaan yang besar sekali pengaruhnya terhadap jiwa subyektif).

Spranger menggolongkan kebudayaan sebagai system nilai menjadi enam

bidang, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

1) Bidang-bidang yang berhubungan dengan manusia sebagai individu, yang

didalamnya terdapat empat nilai budaya, yaitu : pengetahuan, ekonomi,

kesenian dan keagamaan.

9

Page 10: Tipologi Kepribadian

2) Bidang-bidang yang berhubungan dengan manusia sebagai anggota

masyarakat, yang didalamnya terdapat dua nilai budaya, yaitu : kemasyarakatan

dan politik.

Berdasarkan pendapat bahwa ada 6 nilai kebudayaan yang mempengaruhi

hidup setiap individu di mana hanya ada 1 nilai kebudayaan yang pengaruhnya bersifat

dominan maka menurut Spranger terdapat 6 tipe manusia jika dilihat dari sistem nilai

kebudayaan. Tipe-tipe manusia menurut Spranger secara ringkas dapat disajikan dalam

tabel berikut.

TABEL 4

TIPOLOGI ATAS DASAR NILAI-NILAI KEBUDAYAAN

N

O

NILAI KEBUDAYAAN

YANG DOMINAN

TIPE TINGKAH LAKU

DASAR

1 Pengetahuan Manusia teori Berpikir

2 Ekonomi Manusia ekonomi Bekerja

3 Kesenian Manusia estetis Menikmati keindahan

4 Keagamaan Manusia religius Memuja

5 Kemasyarakatan Manusia sosial Berkorban

6 Politik Manusia kuasa Berkuasa/ memerintah

BAB III

PENUTUP

10

Page 11: Tipologi Kepribadian

Simpulan

Dari pemaparan dapat disimpulkan bahwa setiap individu mempunyai karakter,

ciri, dan kepribadian yang berbeda, baik itu di peroleh dari garis keturunan atau perubahan

dari lingkungan, semua itu sangat perpengaruh bagi setiap individu untuk bisa beradaptasi

di setiap lingkungannya.

Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Tipologi Kepribadian yang

menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang

ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan

saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan

makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis

pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

11

Page 12: Tipologi Kepribadian

Dumadi, Sagimun Mulus. 1982. Pembentukan dan Pendidikan Watak. Jakarta : Pradnya

Paramita.

Fatikhudin, Mohammad. 2013. Tipologi Kepribadian. http : // kpuisi.blogspot.com / 2013 /

10 / tipologi – kepribadian _ 128.html. Diakses pada tanggal 9 September 2015.

(Online).

Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta : CV Rajawali.

12