Download - Tipologi Kepribadian
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita harusnya telah menyadari bahwa setiap
berinteraksi dengan orang lain kita melihat setiap karakter manusia itu berbeda-beda, da
nada banyak sekali pemikiran-pemikiran menurut para ahli tentang sebuah kepribadian
yang di bawa tiap individu. Makalah ini akan berpokok dalam membahas “Macam-macam
Tipologi Kepribadian” yang nantinya juga akan banyak kita temui berbagai karakteristik
atau kepribadian seseorang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian Tipologi?
2. Bagaimanakah Tipologi Konstitusi ?
3. Bagaimanakah Tipologi Temperamen ?
4. Bagaimanakah Tipologi Berdasarkan Nilai-nilai Kebudayaan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian Tipologi
2. Menjelaskan tentang Tipologi Konstitusi
3. Menjelaskan tentang Tipologi Temperamen
4. Menjelaskan tentang Tipologi berdasarkan Nilai-nilai Kebudayaan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tipologi
Dalam bab ini akan dipaparkan bahwa usaha-usaha untuk memahami dan
menyingkap perilaku dan kepribadian manusia antara lain menghasilkan pengetahuan yang
disebut tipologi. Tipologi adalah pengetahuan yang berusaha menggolongkan manusia
menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik,
psikis, pengaruh dominan, nilai-nilai budaya, dan seterusnya.
Menurut Gordon Allport (1897-1967) tipe adalah konstitusi ideal pengamat .
Tipologi adalah ilmu mengenai tipe. Tipe adalah pola sifat suatu individu, kelompok, dan
lain sebagainya. Tipe digunakan karena mereka menyediakan sarana klasifikasi dari
pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok yang berguna untuk tujuan analisis. Suatu tipe
ideal adalh gagasan mental yangterbentuk dari susunan unsure-unsur karakteristik
sejumlah fenomena yang digunakan dalam analisis. Unsur-unsur yang diabstraksikan
didasarkan pada pengamatan terhadap situasi-situasi yang kongret dari fenomena yang
dipelajari, namun gagasan yang dihasilkan tidak perlu harus berkaitan persis dengan setiap
pengamatan empiris. Tipe ideal merupakan teknik metodologis yang penting, suatu cara
heuristic, digunakan untuk melukis, memperbandingkan dan menguji hipotesis-hipotesis
yang berhubungan kenyataan empiris. Tipe-tipe yang tersusun demikian ini terbentuk dari
kriteria (unsure-unsur, cirri-ciri, aspek dan lain-lain) yang mempunyai referen-referen yang
bias ditemukan dalam dunia empiris atau dapat disimpulkan secara sah dari evidasi empiris
atau keduanya. Tipe yang tersusun ini bukan saja menyediakan cara untuk pengaturan
data, tetapi juga berguna untuk membantu generalisasi.
B. Macam-macam Tipologi Psikologi Kepribadian
Di bawah ini akan diketengahkan beberapa jenis tipologi psikologi kepribadian,
yang dibedakan berdasar komponen kepribadian, antara lain sebagai berikut
1. Tipologi Konstitusi
Tipologi konstitusi merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar aspek
jasmaniah. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi adalah bahwa
keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk penampilan fisik maupun yang tidak
tampak, misalnya susunan saraf, otak, darah, dan lain sebagainya dalam penentuan
ciri-ciri pribadi seseorang.
2
Ada beberapa ahli yang telah mengembangkan tipologi konstitusi, di antaranya
adalah sebagai berikut :
a) Tipologi Hypocrates – Galenus
Tipologi ini dikembangkan oleh Gallenus berdasarkan pemikiran Hippocates.
Hippocrates (460-370 SM) adalah dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran, karena itu
tidak mengherankan kalau ia membahas kepribadian manusia berdasar kontitusional,
yang terpengaruh oleh kosmologi Empedukles, yang menganggap bahwa alam semesta
beserta isinya tersusun dari empat inti dasar, yaitu tanah (kering), air (basah), udara
(dingin) dan api (panas).
Berdasarkan pandangan Empedukles tersebut, selanjutnya Hippocrates
menyatakan bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat yang didukung
oleh keadaan konstitusional yang berupa cairan-cairan yang ada dalam tubuh orang,
yaitu :
1) Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)
2) Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)
3) Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)
4) Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)
Menurut Hippocrates, keempat jenis cairan ini ada dalam tubuh dengan
proporsi yang tidak selalu sama antara individu satu dengan lainnya. Dominasi salah
satu cairan tersebut yang menyebabkan timbulnya ciri-ciri khas pada setiap orang.
Galenus ( 129- 199 sM ) sependapat dengan Hippocrates, bahwa di dalam
tubuh setiap orang terdapat 4 macam cairan tersebut. Selanjutnya Galenus menyatakan
bahwa cairan-carairan tersebut berada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu.
Dominasi salah satu cairan terhadap cairan yang lain mengakibatkan sifat-sifat
kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai akibat
dominannya salah satu cairan tubuh tersebut oleh
Galenus disebutnya temperamen (Sumadi Suryabrata (2005 : 12). Pandangan
Hippocrates yang kemudian dilengkapi oleh Galenus selanjutnya disebut tipologi
Hippocrates Galenus dapat disajikan secara ringkas pada tabel berikut (Sumadi
Suryabrata, 2005: 13).
3
TABEL 1
TIPOLOGI HIPPOCRATES GALENUS
CAIRAN
TUBUH
YANG
DOMINAN
PRINSIP TIPE SIFAT-SIFAT KHAS
Chole Tegangan Choleris Penuh semangat
Optimis
Emosional
Keras Hati
Melanchole Penegaran
(rigidity)
Melancholis Pemuram
Daya juang lemah
Mudah Kecewa
Pesimistis
Phlegma Plastisitas Phlegmatis Berpenampilan tenang
Berpendirian kuat
Setia
Tidak emosional
Sanguis Ekspansivitas Sanguinis Bersemangat
Ramah
Mudah berubah
pendirian
b) Tipologi Viola
Viola, seorang ahli dari Italia, mengemukakan tipologi yang didasarkan pada
bentuk tubuh sebagaimana telah dilakuakn penelitian oleh De Giovani. Atas dasar
aspek tersebut Viola mengemukakan tiga golongan atau tipe bentuk tubuh manusia
(Sumadi Suryabrata, 200518), yaitu
1) Tipe Microsplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegaknya lebih dari
pada perbandingan biasa, sehingga yang bersangkutan kelihatan jangkung.
2) Tipe Macrosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran mendatarnya lebih dari
pada perbandingan biasa, sehingga yang bersangkutan kelihatan pendek.
4
3) Tipe Normosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegak dan
mendatarnya selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras pula
c) Tipologi Sigaud
Sigaud, seorang ahli psikologi dari Perancis yang menyusun tipologinya atas
dasar empat macam fungsi tubuh, yaitu : motorik, pernafasan, pencernaan, dan susunan
syaraf sentral. Dominasi salah satu fungsi tubuhtersebut menentukan tipe kepribadian.
Atas dasar pandangan di ataskemudian Sigaud menggolongkan manusia menjadi 4
tipe, yaitu:
TABEL 2
TIPOLOGI MADZHAB PERANCIS : SIGAUD
FUNGSI YANG
DOMINANTIPE KEADAAN JASMANI YANG KHAS
Motorik Muskuler
Muka penuh (well-formed), anggota badan
kokoh, otot-otot tumbuh dengan baik, organ-
organ berkembang secara selaras
Pernafasan RespiratorisThorax dan leher lebih bersar dari pada yang
lain, muka lebar
Pencernaan DigestifThorax pendek besar, pinggang besar,
rahang besar, mata kecil, leher pendek
Susunan saraf sentral Serebral
Dahi menonjol ke depan dengan rambut di
tengah, mata bersinar, daun telinga lebar,
tangan dan kaki kecil
d) Tipologi Sheldon
Sheldon berpendapat bahwa ada tiga komponen jasmaniah yang mempengaruhi
bentuk tubuh manusia, yaitu : endomorphy, mesimorphy, dan ectomorphy. Istilah-
istilah tersebut oleh Sheldon dikembangkan dari istilah yang berhubungan dengan
terbentuknya foetus manusia, lapisan endoderm, mesoderm, dan ectoderm. Menurut
Sheldon dominasi dari dari salah satu lapisan tersebut akan menyebabkan kekhasan
terhadap bentuk tubuh. Dengan demikian maka ada 3 tipe manusia berdasarkan bentuk
tubuhnya, yaitu :
5
1) Tipe endomorph, Tipe endomorph merupakan tipe yang disebabkan
oleh dominannya komponen endomorphy terhadap dua komponen lainnya,
ditandai oleh : alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif memegang peran
penting. Bentuk tubuh tipe ini kelihatan lembut, gemuk, berat badan relatif
rendah.
2) Tipe mesomorph, Tipe mesomorph terbentuk oleh karena komponen
mesomorphy yang lebih dominan dari koponen lainnya, maka bagian-
bagian tubuh yang berasal dari mesoderm relatif berkembang lebih baik, yang
ditandai dengan otot-otot, pembuluh darah, dan jantung dominan. Bentuk
tubuh tipe mesomorph kelihatan kokok dan keras.
3) Tipe ectomorph, Pada tipe ini organ-organ yang berasal dari ectoderm (kulit
dan sistem syaraf) yang terutama berkembang. Bntuk tubuh tipe ectomorph
terlihat jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, dan otot-otot tidak
berkembang.
e) Tipologi Kretschemr
Tokoh ini menyusun tipologinya berdasar konstitusi fisis dan konstitusi psikhis.
Tipologinya yang berdasar konstitusi jasmani :
1) Tipe Piknis, dengan bentuk badan : serba bulat, serba pendek, perut
gendut,wajah bundar, badan berlemak, dada berisi, dsb.
2) Tipe Asthenis, dengan bentuk badan : langsing, anggota badan serba
panjang,dada rata, kepala kecil, wajah sempit, dsb.
3) Tipe Atletis, dengan bentuk badan campuran antara Piknis dan Asthenis.
4) Tipe Despatis, dengan bentuk badan : tinggi besar sekali atau kecil dan pendek.
Tipologinya yang berdasar konstitusi psikhis ialah :
1) Schizothym, dengan sifat-sifat : suka bergaul, tidak banyak kawan dan egoistis.
2) Cyclothym, dengan sifat-sifatnya : mudah bergaul, banyak teman.
2. Tipologi Temperamen
6
Tipologi temperamen merupakan tipologi yang disusun berdasarkan
karakteristik segi kejiwaan. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh yang
mengembangkan tipologi temperamen adalah bahwa berbagai aspek kejiwaan
seseorang seperti : emosi, daya pikir, kemauan, dst. Menentukan karakteristik yang
bersangkutan. Yang tergolong tipologi jenis ini antara lain : tipologi Plato, tipologi
Immanual Kant, tipologi Bhsen, Tipologi Heymans, dst.
a) Tipologi Plato
Menurut Plato kemampuan jiwa manusia terdiri dari 3 macam, yaitu pikiran,
kemauan,dan hasrat. Dominasi salah satu kemampuan inilah yang menyebabkan
kekhasan pada diri manusia. Atas dasar hal ini Plato menggolongan manusia ke dalam
3 tipe yaitu sebagai berikut.
1) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh pikirannya, yang sesuai untuk
menjadi pemimpin dalam pemerintahan.
2) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh kemauannya, sesuai untuk menjadi
tentara.
3) Tipe manusia yang dikuasai oleh hasratnya, cocok menjadi pekerja tangan.
b) Tipologi Heymans
Heymans menyatakan bahwa manusia memiliki tipe kepribadian yang
bermacam-macam, namun dapat digolongkam menjadi delapan tipe atas dasar kualitas
kejiwaannya, yaitu :
1) Emosionalitas, mudah tidaknya perasaan terpengaruh oleh kesankesan;
2) proses pengiring, yaitu kuat lemahnya kesan-kesan ada dalam kesadaran setelah
faktor yang menimbulkan kesan-kesan tersebut tidak ada; dan
3) aktivitas, adalah banyak sedikitnya peristiwa-peristiwa kejiwaan menjelma
menjadi tindakan nyata.
Masing-masing kualitas kejiwaan tersebut secara teoritis dibedakan menjadi
dua macam, kuat dan lemah. Atas dasar hal ini menggolongan tipe manusia menjadi
delapan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini (Sumadi Suryabrata, 2005: 86).
TABEL 3
7
IKHTISAR TIPOLOGI HEYMANS
NO EMOSIONALITAS PROSES
PENGIRING
AKTIVITAS TIPE
1. Emosional ( + ) Kuat ( + ) Aktif ( + ) Gepasioner
2. Emosional ( + ) Kuat ( + ) Pasif ( - ) Sentimentil
3. Emosional ( + ) Lemah ( - ) Aktif ( + ) Kholeris
4. Emosional ( + ) Lemah ( - ) Pasif ( - ) Nerveus
5. Tidak emosional ( - ) Kuat ( + ) Aktif ( + ) Flegmatis
6. Tidak emosional ( - ) Kuat ( + ) Pasif ( - ) Apatis
7. Tidak emosional ( - ) Lemah ( - ) Aktif ( + ) Sanguinis
8. Tidak emosional ( - ) Lemah ( - ) Pasif ( - ) Amorph
Untuk memperjelas serta memudahkan memahami tipologi yang
dikembangkannya, Heymans memberikan gambar grafik yang berupa kubus (Sagimun
Mulus Dumadi, 1982 : 13 – 14). Ketiga ukuran (tinggi, lebar, dan panjang) itu
menunjukkan sifat-sifat dasar dari penggolongan itu.
Keterangan
8
- Garis-garis tegak menggambarkan emosionalitas (makin bertambah ke atas).
- Garis-garis mendatar menunjukkan aktivitas (semakin ke kanan).
- Garis-garis dari muka kebelakang menunjukkan proses pengiring (semakin ke
belakang).
3. Tipologi Berdasar Kebudayaan
Tipologi berdasarkan nilai-nilai kebudayaan dikembangkan oleh Eduard
Spranger. Spranger menyatakan bahwa kebudayaan (culture) merupakan sistem nilai,
karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tersusun
atau diatur menurut struktur tertentu.
Dalam tipologi ini dijelaskan bahwa kehidupan manusia dipengaruhi oleh
kebudayaan, karena kebudayaanitu sendiri berada disekitar kita, di lingkungan kita
sehari-hari. Kebudayaan menurut K H Dewantara, adalah hasil budi daya manusia
yang dapat dipergunakan untuk memudahkan hidup manusia
Berikut beberapa tokoh yang didalam teorinya menggunakan dasar
kebudayaan:
a) Tipologi Reisman
Dalam teorinya, Reisman mengolongkan manusia atas tiga golongan, yaitu:
1) Orang-orang yang pribadinya ditentukan oleh tradisi
2) Orang-orang yang membiarkan dirinya dipimpin oleh rohaninya
3) Orang-orang yang mendasarkan dirinya pada norma-norma yang
dikemukakan oleh orang lain kepadanya.
Reisman menganggap dapat memperlihatkan bahwa periode kebudayaan yang lama
saling menyusul satu sama lain dimana pada pokoknya terdapat orang-orang yang
selalu termasuk satu diantara ketiganya
b) Tipologi E. Spranger
Menurut Spranger, kehidupan manusia ini dipengaruhi oleh dua macam
kehidupan jiwanya, yaitu jiwa subyektif (jiwa setiap orang) dan jiwa obyektif (nilai-
nilai kebudayaan yang besar sekali pengaruhnya terhadap jiwa subyektif).
Spranger menggolongkan kebudayaan sebagai system nilai menjadi enam
bidang, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Bidang-bidang yang berhubungan dengan manusia sebagai individu, yang
didalamnya terdapat empat nilai budaya, yaitu : pengetahuan, ekonomi,
kesenian dan keagamaan.
9
2) Bidang-bidang yang berhubungan dengan manusia sebagai anggota
masyarakat, yang didalamnya terdapat dua nilai budaya, yaitu : kemasyarakatan
dan politik.
Berdasarkan pendapat bahwa ada 6 nilai kebudayaan yang mempengaruhi
hidup setiap individu di mana hanya ada 1 nilai kebudayaan yang pengaruhnya bersifat
dominan maka menurut Spranger terdapat 6 tipe manusia jika dilihat dari sistem nilai
kebudayaan. Tipe-tipe manusia menurut Spranger secara ringkas dapat disajikan dalam
tabel berikut.
TABEL 4
TIPOLOGI ATAS DASAR NILAI-NILAI KEBUDAYAAN
N
O
NILAI KEBUDAYAAN
YANG DOMINAN
TIPE TINGKAH LAKU
DASAR
1 Pengetahuan Manusia teori Berpikir
2 Ekonomi Manusia ekonomi Bekerja
3 Kesenian Manusia estetis Menikmati keindahan
4 Keagamaan Manusia religius Memuja
5 Kemasyarakatan Manusia sosial Berkorban
6 Politik Manusia kuasa Berkuasa/ memerintah
BAB III
PENUTUP
10
Simpulan
Dari pemaparan dapat disimpulkan bahwa setiap individu mempunyai karakter,
ciri, dan kepribadian yang berbeda, baik itu di peroleh dari garis keturunan atau perubahan
dari lingkungan, semua itu sangat perpengaruh bagi setiap individu untuk bisa beradaptasi
di setiap lingkungannya.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Tipologi Kepribadian yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
11
Dumadi, Sagimun Mulus. 1982. Pembentukan dan Pendidikan Watak. Jakarta : Pradnya
Paramita.
Fatikhudin, Mohammad. 2013. Tipologi Kepribadian. http : // kpuisi.blogspot.com / 2013 /
10 / tipologi – kepribadian _ 128.html. Diakses pada tanggal 9 September 2015.
(Online).
Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta : CV Rajawali.
12