tipe tipe keluarga

6
TIPE - TIPE KELUARGA A. Keluarga Tradisional keluarga inti Menurut Wong tahun 2009, keluarga inti tradisional terdiri atas sepasang suami istri dan anak kandungnya. Seseorang anak yang berada dalam keluarga inti tradisional tinggal dengan orang tua biologis dan, jika mempunyai saudara kandung, hanya saudara sedarah(mis., saudara kandung dari kedua orang tua biolgik yang sama). Tidak ada oarang lain dalam rumah mereka misalnya, saudara tiri, anak asuh, atau saudara se-ayah atau se-ibu, kerabat lain, atau bukan kerabat. Pada saat ini keluaraga inti yang ideal sangatlah jarang di temui. Keluarga inti yang jarang di temui disebabkan oleh meningkatnya angka perceraian, menikah lagi, wanita lajang yang melahirkan dan pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah. Menurut U.S. Census tahun 2000, jumlah keluarga inti, yang terdiri dari seorang ayah yang mencari nafkah, seorang ibu yang mengurus rumah tangga dan anak yang merupakan bentuk keluarag ynga umum pada tahun 1950-an dan 1960-an hanya sekitar 8% dari keseluruhan rumah tangga (Fields, 2001a). Keluarga “Dyad” Keluaraga Dyad merupakan salah satu tipe varian keluarga inti tradisional adalah keluarga tanpa ana. Di Amerika Serikat, sekitar 5% wanita atau lebih pernah menikah sengajah memilih tidak memeiliki anak. Di masa yang akan datang, presentase tersebut di prediksikan meningkat hingga 10%, bukan hanya disebabkan oleh penundaan pernikahan dan pola persalinan, tetapi karena saat ini tersedia banyak pilihan pendidikan dan karir bagi wanita

Upload: neny-reni-dwulandari

Post on 14-May-2017

216 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: TIPE Tipe Keluarga

TIPE - TIPE KELUARGA

A. Keluarga Tradisionalkeluarga inti

Menurut Wong tahun 2009, keluarga inti tradisional terdiri atas sepasang suami istri dan anak kandungnya. Seseorang anak yang berada dalam keluarga inti tradisional tinggal dengan orang tua biologis dan, jika mempunyai saudara kandung, hanya saudara sedarah(mis., saudara kandung dari kedua orang tua biolgik yang sama). Tidak ada oarang lain dalam rumah mereka misalnya, saudara tiri, anak asuh, atau saudara se-ayah atau se-ibu, kerabat lain, atau bukan kerabat.

Pada saat ini keluaraga inti yang ideal sangatlah jarang di temui. Keluarga inti yang jarang di temui disebabkan oleh meningkatnya angka perceraian, menikah lagi, wanita lajang yang melahirkan dan pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah. Menurut U.S. Census tahun 2000, jumlah keluarga inti, yang terdiri dari seorang ayah yang mencari nafkah, seorang ibu yang mengurus rumah tangga dan anak yang merupakan bentuk keluarag ynga umum pada tahun 1950-an dan 1960-an hanya sekitar 8% dari keseluruhan rumah tangga (Fields, 2001a).

Keluarga “Dyad”

Keluaraga Dyad merupakan salah satu tipe varian keluarga inti tradisional adalah keluarga tanpa ana. Di Amerika Serikat, sekitar 5% wanita atau lebih pernah menikah sengajah memilih tidak memeiliki anak. Di masa yang akan datang, presentase tersebut di prediksikan meningkat hingga 10%, bukan hanya disebabkan oleh penundaan pernikahan dan pola persalinan, tetapi karena saat ini tersedia banyak pilihan pendidikan dan karir bagi wanita ( Houseknech,1978: kantrowitz, 2001 ; Maclin, 1988 ; Friedman.dkk, 2010)

Keluarga Dyad adalah keluarag yang terdiri atas suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau salah satunya bekerja di luar rumah ( Friedman, 1998 ).

Single Parent

Keluarga orang tua tunggal adalah keluarga yang terdiri dari seorang ayah atau ibu dan anaknya. Keluarga orang tua tunggal atau single parent bukan merupakan fenomena yang baru lagi, karena berdasarkan sejarah,kematian akibat penyakit, kaliharan anak dan perang telah mengakibatkan semakin bertambahna keluarga dengan ornag tua tunggal. Sedangkan keluarga oarang tua tunggal pada zapam sekang kemungkinan sebagian besar terjadi sebagai konsekuensi dari gerakan hak perempuan sehingga lebihbanyak perempuan (atau pria) membentuk rumah tanggga yang terpisah karena perceraian, kematian, meninggalkan keluarga, atau pelanggaran. Meskipun keluarga ornag tua tunggal lebih sering di alami oleh ibu,

Page 2: TIPE Tipe Keluarga

namun hali ini menjadi hal biasa jika dialami oleh ayang yang mengalami perceraian dan semua anak-anaknya mengikutinya (Wong, 2009)

Keluarga orang tua tunggal yradisional adalah keluarag dengan kepala rumah tangga duda/janda yang bercerai, ditelantarkan atau berpisah (Friedman.dkk, 2010). Faktor-faktor yang terkait dengan peningkatan cepat jumlah keluaraga orang tua tunggal dalah (1) angka perceraian yang tinggi. (2) jumlah bnatuan keuangan yang besar bagi keluarga oarang tua tunggal yang memiliki anak dengan usia di bawah umur, (3) hilangnya stigma yang melkat pad ibu tidak menikah dan (4) pertumbuhan yang besar dalam jumlah dan proporsi kelahiran yang terjadi pada ibu yang tidak menikah.

single adult

Menurut sensus tahun 2000, jumlah orang Amerika yang tinggal sendiri tumbuh hampir dua kali laju populasi, yang dilaporkan hampir 26% daru keselurah populasi, banyak wanita lansia yang tainggal sendiri, tetapi peningkatan jumala orang yang tinggal terjadi pada orang dewasa per 20-an dan 30-an(glick, 1998 ; U.S Bureau of Census, 2000, friedman.dkk, 2010). Walaupan individu yang tinggal sendiri ini tampaknya tidak sesuai dengan definisi literatur mengenai keluarga, tetapi biasnya mereka memiliki sebuah Extende Family, saudara kandung, ataupun anak-anak yang dikenali sebagai keluarganya. Kebanyakan individu yangtinggal sendiri adalah bagian dari bentuk jaringa keluarag yang longgar. Jika jaringan ini tidak terdiri atas akerabat, jaringan ini dapat terdiri atas teman-teman seperti meraka yang sam-sam tinggal di rumah pensiun, rumah jompo, atau hidup bertetangga.

Terdapat individu yang benar-benar sorang ‘penyendiri’. Meraka memiliki kebutuhan yang lebih besar dalam layana kesehatan dan psikologi karena meraka tidak memiliki sitem pendukung dan kandang-kadang tidak tertarik untuk membentuk sistem pendukung.

keluarga besar (extended family)

Suatu keluarga/ rumah tangga besar paling tidak terdiri atas satu orang tua, satu anak atau lebih, dan satu atau lebih anggota keluarga( berasal dari kerabat dekat atau bukan kerabat), bukan hanya terdiri atas orang tua atau anak saja. Hubungn ornag tua-anak dan saudara kandung mungkin bersifat biologik, tiri, adopsi, atau asuh (Wong, 2009).

Extexded family tradisional adalah keluraga dengan pasangan yang berbagai pengaturan rumah tangga dan pengeluaran keuangan denga ornag tua, kaka/adik dan keluarga denkat lainya. Anak-anak akan dibesarkan oelh berapa generasi dan memiliki pilihan model pola perilaku yang membentuk perilaku mereaka. Extended family menurut U.S Bureau of Census adalag keluarga yang didalamnya tinggal sesorang anak yang minimal salah satu orang tua dan seseorang di luar

Page 3: TIPE Tipe Keluarga

anggota keluarga inti, baik memiliki hubungan kekerabatan maupun tidak. Selain itu, terdapat bentuk lain darai extended family-kelurga dang jaringan kekerabatan yang luas. Dalma hal ini, dua rumah tangga ini atau lebih dari kekrabatan dekat atau kerabat yang belim menikah tinggal berdekatan dan bekerja sama dalam sebuah sistem dukungan sosial yang timbal balik, termasuk pertukaran barangdan jasa.( Friedman, 2010 ).

Keluarga Usila

Kelurga yang terdiri atas suami dan istri yang sudah tua dan dengan anak yang sudah hidup memisahkan diri.

B. Keluarga Non Tradisionala. The unmarried teenage mother

Keluarga yang terdiri dari satu orang tua(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa pernikahan atau perkawinan yang tidak dikehendaki.

b. Keluarga pasangan yang tidak menikah dengan anak – biasanya tipe pernikahan yang berdasrkan kesepakatan.

c. Cohabiting ( kumpul kebo)Pasangan yang tinggal bersama tanpa ada ikatan pernikahan. Pada era sebelumnya, chohabiting family terbetas pada kalagan yang sangat kaya, meraka yang berkecimpung dalam dunia sandiwara, dan juga yang sangat miskin. Namun dewasa ini, chohabiting family telah menjadi bentuk keluarga nontradisional yang dapat lebih diterima di kalangan kamu muda sebelum dan di antara pernikahan (Koenim, 1997 ; Weiss, 1998 ; friedman.dkk, 2010).

Fakta cohabiting family semakin di pandang sebagai sebuah proses normatf menuju pernikahan. Tidak hanya kaum muda yang tinggal bersama tanpa menikah; tetaoi individu yang lebuh tua, dan janda atau individu yang bercerai juga mulai tinggal bersama tanpa menikah, sering kali untuk alasan pertemanan dan berbagi sumebr finansial yang terbatas (Goldenberg & Goldenberg, 2002). Yang mendasari kecendrungan Cohabiting family dalam masyarakat adalah adanya pergeseran budaya yang luas, dari masyarakat yang religius menjadi masyaratak sekuler, yang lebih fokus dalam kebebasan dan otonomi diri sendiri.

d. Keluarga Homoseksualkelurga homoseksual(gay/lesbian) merupakan keluarga yang terbentuk dari dua orang yang memilik persamaan jenis kelamin yang mempunyai anak. Sebagian besar anak dalam keluarga ini merupakan ketrunan dari salah satu pihak dari perkawianan yang sah, pasangan unutk mendapatkan anak juga bisa melalui adopsi anak atau pun ibu lesbian dengan jalan melalui fertilasi buatan sedangkan untuk pasangan gay bisa menggunakan ibu pengganti(surrogate mother).Komposisi keluraga homoseksual sangat berbeda dengan komposisi kelurga lain. Komposisi pertama – tama adalah mereka sebenarnya berasal dari

Page 4: TIPE Tipe Keluarga

keluarga yang terbentuk dari kekasih, teman, anak kandung, dan adopsi, kerabat sedarah, anak tiri dan bahkan mantan kekasih. Sehingga bentuk dari keluarga homoseksual itu tidak normatif atau tidak seragam. Baiasanya dalam keluraga homoseksual tinggal bersama tanapa ada ikatan pernikahan, namun meraka mempunyai persamaan seperti pasangan heteroseksual lainya yang tinggal bersama dan dalam kelurga homoseksual adalah pasangan yang dengan jenis kelamin sama, tetapi keluarga itu dapat di kepalai oleh orang tua tunggal yang homoseksual atau berbagi figur sebgai orang tua.

e. Augmented family Keluarga yang terdiri dari keluarga inti atau orang tua tunggal yang hidup bersama satu individu yang tidak memiliki hubungan darah atau lebih.

f. Keluarga komuni(Commune Family)Rumah tanga yang terdiri lebih dari satu kelurga monogami dengan anak, yang tinggal bersama dikarenakan kekecewaan terhadap sisitem sosialdantujuan hidup dari komunitas yang lebih besar. Untuk keluarag kumuni ini tidaklah asing untuk sat ini, kelurga iniberbagai dalam hak pemelikan barang, serta terjadi pertukaran yang tanpa memperdulikan keuangan. Keduanya memberikan jaminan keamanan dan fungsi pemeliharan anak serta mengatasi masalah secara bersama-sama.

g. Keluarga asuhKeluraga asuh merupakan suatau pelayanan kesejateraan anak, yaitu anaka kan di tempatkan di rumah yang jauh akan orang tua kandung. Sabagaian kasusu penempatana anak pada keluarag asuh hanya bersifat sementara sehingga jika orang tua sudah mampu maka anak akan dikembalikan kepada oarang tua kandung, namun jika oarang tua kandung memiliki masalsh yang serius dan memerlukan waktu yang lama, maka untuk anak yang lebih besar atau yang memiliki kebutuhan yang khusus dapat tetap tinggal di rumah asih sampa mereka 18 tahun dan mampu hidup sendiri.