tinjauan yuridis mengenai pendaftaran tanah …

20
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP DI KABUPATEN MELAWI Richard Siahaan (Mahasiswa Program S1 Fakultas Hukum Universitas Trisakti) (Email: [email protected]) Novina Sri Indiraharti (Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti) (Email: [email protected]) ABSTRAK Program PTSL merupakan salah satu pelaksanaan jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 19 UUPA. Salah satu wilayah yang melaksanakan program PTSL adalah Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Permasalahan yang dikemukakan adalah apakah pendaftaran yang dilakukan melalui PTSL di Kabupaten Melawi sudah sesuai atau belum menurut ketentuan yang berlaku serta kendala hukum apa saja yang dihadapi dalam rangka pendaftaran tanah melalui program PTSL dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, dengan data sekunder sebagai data utama, yang dianalisis secara kualitatif dan penarikan kesimpulan secara deduktif. Simpulan dari analisis yang didapat bahwa Pendaftaran Tanah Sitematik Lengkap (PTSL) di Kabupaten Melawi telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu berdasarkan pasal 19 UUPA, Pasal 2 dan 3 PP 24 Tahun 1997, Diktum Kedua Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL). Adapun kendala yang dihadapi pada program PTSL di Kabupaten Melawi antara lain data yang diserahkan pemohon sering kurang lengkap dan PPAT sulit untuk membuat akta jual belinya karena BPHTB pemegang hak masih belum dibayar. Solusinya adalah pemohon diminta membuat surat pernyataan bahwa data tanah belum lengkap sebagaimana perintah Pasal 24 PP No.24/1997 dan untuk pembuatan akta jual beli, maka PPAT meminta pemegang hak segera melunasi BPHT yang maih terhutang tersebut, sesuai dengan Pasal 121 PMNA No. 3/1997. Kata Kunci: Pendaftaran Tanah, Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL)

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK

LENGKAP DI KABUPATEN MELAWI

Richard Siahaan (Mahasiswa Program S1 Fakultas Hukum Universitas Trisakti)

(Email: [email protected])

Novina Sri Indiraharti (Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti)

(Email: [email protected])

ABSTRAK

Program PTSL merupakan salah satu pelaksanaan jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 19 UUPA. Salah satu wilayah yang melaksanakan program PTSL adalah Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Permasalahan yang dikemukakan adalah apakah pendaftaran yang dilakukan melalui PTSL di Kabupaten Melawi sudah sesuai atau belum menurut ketentuan yang berlaku serta kendala hukum apa saja yang dihadapi dalam rangka pendaftaran tanah melalui program PTSL dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, dengan data sekunder sebagai data utama, yang dianalisis secara kualitatif dan penarikan kesimpulan secara deduktif. Simpulan dari analisis yang didapat bahwa Pendaftaran Tanah Sitematik Lengkap (PTSL) di Kabupaten Melawi telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu berdasarkan pasal 19 UUPA, Pasal 2 dan 3 PP 24 Tahun 1997, Diktum Kedua Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL). Adapun kendala yang dihadapi pada program PTSL di Kabupaten Melawi antara lain data yang diserahkan pemohon sering kurang lengkap dan PPAT sulit untuk membuat akta jual belinya karena BPHTB pemegang hak masih belum dibayar. Solusinya adalah pemohon diminta membuat surat pernyataan bahwa data tanah belum lengkap sebagaimana perintah Pasal 24 PP No.24/1997 dan untuk pembuatan akta jual beli, maka PPAT meminta pemegang hak segera melunasi BPHT yang maih terhutang tersebut, sesuai dengan Pasal 121 PMNA No. 3/1997. Kata Kunci: Pendaftaran Tanah, Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL)

Page 2: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Kepastian hukum dirasakan penting untuk mewujudkan kehidupan

masyarakat yang adil, dimana didalam Pasal 19 Undang-Undang No 5 tahun 1960

tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria menyatakan, bahwa untuk

menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah

diseluruh wilayah Republik Indonesia. Pendaftatran Tanah tersebut meliputi :

1. Pengukuran, perpetaan, dan pembukuan tanah

2. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peraihan hak-hak tersebut

3. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian

yang kuat.1

Terselenggaranya pendaftaran tanah dimaksudkan juga untuk menyediakan

informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar dengan mudah dapat

memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum

mengenai bidang-bidang tanah dan satan-satuan rumah susun yang telah terdaftar.

Pedaftaran tanah dalam praktek dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan

cara sistematik dan sproradik, dalam cara yang sistematik pemerintah telah

mengeluarkan kebijakan berupa program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap

(PTSL) yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata

Ruang/Kepala Kantor Pertanahan Naional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap.

Program percepatan pendaftaran tanah melalui PTSL tersebut dituangkan

dalam Instruksi Presiden No.2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah

Sistematis Lengkap Di Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan pensertifikatan

tanah melalui program PTSL ini diselenggarakan sampai tahun 2025.

Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) adalah kegiatan pendaftaran

tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak bagi semua objek

pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia dalam satu wilayah

1 Undang-Undang No 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Pasal 19 ayat (1).

Page 3: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu yang meliputi

pengumpulan data fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa objek

pendaftaran tanah untuk keperluan pendafatrannya.2

Kabupaten Melawi merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi

Kalimantan Barat. Kabupaten Melawi terpilih menjadi objek PTSL karena di

Kabupaten Melawi terdapat tanah-tanah yang belum bersertifikat. Di tahun 2018

program pensertifikatan tanah melalui PTSL meliputi 9 juta bidang tanah. Untuk

terselenggaranya PTSL Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi

mengeluarkan Surat Keputusan mengenai penetapan lokasi yang baru, yaitu Surat

Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi Nomor:

20/KEP/61.09/V/2018 yang ditetapkan 5 kecamatan 15 desa. Dari hasil

pelaksanaan PTSL oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi yang dilakukan

dalam jangka waktu 10 bulan ini menghasilkan 6.500 bidang tanah yang terdaftar

dan bersertifikat.. Penunjukan desa-desa tersebut sebagai lokasi pelaksanaan

PTSL didasarkan karena masyarakat di desa-desa tersebut belum mempunyai

sertifikat.3

Dengan adanya program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL)

yang telah diadakan di Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi ini penulis tertarik

untuk mengangkat permasalahan mengenai pendaftaran tanah yang dilakukan

dalam Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap sebagai bahan penyusunan skripsi

yang bejudul “ Tinjauan Yuridis Mengenai Pendaftaran Tanah Sistematik

Lengkap (PTSL) di Kabupaten Melawi.”

2. Rumusan Masalah

a. Apakah pendaftaran tanah yang dilakukan melalui Pendaftaran Tanah

Sistematik Lengkap di Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi sesuai atau

belum menurut ketentuan yang berlaku?

2 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Naional RI No 6 Tahun 2018

Tentang Pendaftan Tanah Sistemati Lengkap 3 Wawancara dengan Susilo Agung Prabowo, SST, Kasi Hubungan Hukum Kantor Pertanahan

Kabupaten Melawi, pada tanggal 10 Juni 2019.

Page 4: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

b. Kendala hukum apa saja yang dihadapi dalam rangka pendaftaran tanah

melalui program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap dan apa saja upaya

yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di Kabupaten Melawi?

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian tentang “Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) di

Kabupaten Melawi” menggunakan jenis penelitian normatif yaitu penelitian ini

meneliti apakah pendaftaran tanah yang dilakukan melalui Pendaftaran Tanah

Sistematik Lengkap di Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi sudah sesuai atau

belum menurut ketentuan yang berlaku, serta mencari tahu kendala apa saja yang

dihadapi oleh pihak Kantor Pertanahan, PPAT dan masyarakat.

2. Sifat Penelitian

Sifat dari penelitian ini menggunakan bentuk deskriptif yaitu

menggambarkan kesesuaian pendaftaran tanah yang dilakukan melalui

Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap di Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi

sesuai atau belum menurut ketentuan yang berlaku.

3. Data dan Sumber Data

Berdasarkan jenis dan dan bentuk data yang diperlukan dalam penelitian ini

adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari suatu sumber

yang sudah dikumpulkan oleh para pihak lainnya, berupa perundang-undangan

dan buku-buku yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Data sekunder

dalam penelitian dibagi, yaitu:

a. Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat yang terdiri

dari norma atau kaidah dasar, peraturan dasar, PERPU, dan/atau bahan hukum

yang berlaku. Dalam hal ini bahan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1) Undang-Undang Dasar RI 1945

2) Undang-Undang No 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok

Agraria

3) Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

4) Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997

Page 5: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

5) Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran

Tanah Sistematik Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia

6) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional No 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematik

Lengkap

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer. Dalam penelitian ini digunakan buku-buku,

makalah-makalah dan serta hasil penelusuran melelui internet yang berkaitan

objek penelitian, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

Untuk melengkapii data sekunder maka dibutuhkan data primer dalam hal ini

digunakan pedoman wawancara.

4. Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data sekunder di Universitas Trisakti dilakukan yaitu,

dengan membaca buku-buku dan wawancara terhadap Kasi Hubungan Hukum di

Kantor Petanahan Kabupaten Melawi, PPAT, Pihak Perbankan dan masyarakat

Kabupaten Melawi4 yang berkaitan dengan judul penelitian ini mengenai “

Tinjauan Yuridis Mengenai Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL)

di Kabupaten Melawi.“

5. Analisis Data

Penelitian ini dianalisis secara kualitatif yang merupakan sebuah metode riset

yang sifatnya deskriptif yang artinya metode penelitian yang digunakan ini

digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek

penelitian, menggunakan analisis, mangacu pada data, memanfaatkan teori yang

ada sebagai bahan pendukung, serta menghasilkan suatu teori.

6. Cara Penarikan Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan logika deduktif, artinya metode menarik kesimpulan yang bersifat

khusus dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum. Adapun tinjauan yang

4 Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Pedoman Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Universitas Trisakti,

2018-2019).

Page 6: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

akan dianalisis yaitu Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) di Kantor

Pertanahan Kabupaten Melawi.

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1. Pembahasan Mengenai Kesesuaian Pendaftaran Tanah Yang Dilakukan

Melalui Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap Di Kantor Pertanahan

Kabupaten Melawi Menurut Ketentuan Yang Berlaku

Sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 19 ayat (1) UUPA Jo Pasal 3 PP No.

24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, bahwa untuk menjamin kepastian

hukum bagi pemegang hak atas tanah, oleh Pemerintah diadakan pendaftaran

tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia. Selanjutnya dalam Pasal 13 ayat (1)

PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dikatakan bahwa Pendaftaran

Tanah untuk pertama kali dapat dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara

sistematik dan pendaftaran secara sporadik. Sebagai perwujudan dari pendaftaran

tanah secara sistematik, maka dalam era Presiden Joko Widodo, pemerintah

mencanangkan program percepatan pendaftaran tanah melalui Pendaftaran Tanah

Sistematik Lengkap (PTSL) sampai tahun 2025.

Kabupaten Melawi terpilih menjadi objek PTSL pada tahun 2018. Di

Kabupaten Melawi ada berjumlah 11 kecamatan dan 169 desa, tetapi desa yang

terpilih mengikuti program PTSL berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor

Pertanahan Kabupaten No 20/KEP/61.09/V/2018 hanya ada 5 kecamatan dan 15

desa, diantaranya: 1. Kecamatan Pinoh Utara (Desa Nanga Man dan Sungai

Raya), 2. Kecamatan Belimbing Hulu (Desa Nanga Keberak), 3. Kecamatan

Nanga Pinoh (Desa Tanjung Lay, Nanga Kayan, Semadin Lengkong, Tembawang

Panjang, Labai Mandiri, Poring, Nanga Kebebu, Tanjung Sari), 4.Tanah Pinoh (

Desa Bima Karya, Suka Maju, Batu Begigi), 5. Tanah Pinoh Barat (Desa Pelita

Jaya).

Di Kabupaten Melawi sendiri dalam pelaksanaan PTSL ini mengacu pada

Peraturan Meteri Agarari dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia No. 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematik

Lengkap, yakni:

a. Tahapan persiapan

Page 7: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi dalam melaksanakan kegiatan

PTSL dimulai dari tahap persiapan sampai dengan penyerahan sertifikat,

pelaporan dan pendokumentasian, dalam rangka melaksanakan tugas tersebut

Kepala Kantor Petanahan Kabupaten Melawi dibantu oleh tim 1 dan 2, dimana

ke 2 tim ini dibagi tugas yang sama dalam pelaksanaan program PTSL ini.

Setiap tim ini diketuai oleh Panitia Ajudikasi yang dibantu oleh wakilnya dan

beberapa anggota yaitu petugas yuridis dan petugas fisik.

Panitia Ajudikasi pendaftaran tanah sistematik lengkap dalam

menjalankan dan menyelesaikan proses pensertifikatan melalui PTSL ini

dilakukakan secara tertib, lancar, tepat waktu dan bertanggungjawab atau

akuntaabel, tugas dari Panitia Ajudikasi sendiri mempunyai tugas, antara lain:

1) Menyiapkan rencana kerja PTSL

2) Mengumpulkan data fisik dan dokumen asli data yuridis semua bidang

tanah yang ada di wilayah yang bersangkutan serta memberikan tanda

penerimaan dokumen kepada pemegang hak atau kuasanya

3) Memberikan asistensi terhadap kelengkapan persyratan bukti kepemilikan

tanah sesuai dengan ketentua eraturan perundang-undangan

4) Memeriksa kebenaran format data fisik dan data yuridis alat bukti

kepemilikan atau penguasaan tanah

5) Mengumumkan data fisik dan data yuridis bidang tanah yang sudah

dikumpulkan

6) Memfasilitasi penyelesaian sengketa atara pihak-pihak yang bersangkutan

mengenai data yang diumumkan

7) Mengesahkan hasil pengumuman sebagaimana data fisik dan data yuridis

yang sudah dikumpulkan akan digunakan sebagai dasar pembukuan hak

atau pengusulan pemberian serta pendaftaran hak

8) Menyampaikan laporan secara periodik dan menyerahkan hasil kegiatan

kepada kepala kantor pertanahan

9) Melakukan supervisi pelaksanaan dan hasil pekerjaan Satuan Tugas Fisik

dan Satuan Tugas Yuridis

b. Penyuluhan

Page 8: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

Sebelum pelaksanaan kegiatan pengumpulan data yuridis dan data fisik,

diadakan terlebih dahulu kegiatan penyuluhan untuk memberikan penjelasan

atau materi tentang progam PTSL, tujuan PTSL, Manfaat serta persyaratan

permohonan hak atau syarat administrasi PTSL, objek PTSL, subjek PTSL,

Pelaksanaan PTSL, hak dan kewajiban peserta PTSL sesuai dengan peraturan

yang berlaku. Sebelum melakukan penyuluhan tim dari Kantor Pertanahan

Kabupaten Melawi menghubungi panitia dari tiap-tiap desa atau kepala desa

setempat dan/atau tokoh-tokoh desa yang memiliki pengaruh untuk

memberitahukan informasi bahwa akan dilakukan penyuluhan ke desa yang

bersangkutan.5

c. Pengumpulan Data Fisik

1) Penetapan Batas Bidang

Sebelum dilakukan pengukuran atas suatu bidang tanah, pertama kali

pemohon atau pemegang Hak Atas Tanah harus memasang tanda batas

pada titik-titik sudut batas serta harus ada penetapan batas atas tanahnya

terlebih dahulu. Jika pemegang hak atas tanah yang berbatasan tidak hadir

dalam penetapan batas, maka petugas fisik/petugas ukur Kantor Petanahan

Kabupaten Melawi akan menghimbau agar bidang tanah harus diberi

tanda batas terlebih dahulu dan apabila pemohon selalu tetap tidak hadir

dalam penetapan batas, maka petugas fisik didampingi oleh petugas

Kantor Desa atau panitia desa ntuk menetapkan batas sementara dan

dicatat dalam gambar ukurnya.6

2) Pelaksanaan Pengukuran

Petugas pelaksanaan pengukuran adalah staf sub seksi pengukuran dan

pemetaan dengan didampingi juru ukur dan petugas desa. Setelah

penetapan batas bidang tanah pelaksanaan selanjutnya adalah pelaksanaan

pengukuran bidang tanah, pengukuran ini dilakukan untuk menentukan

letak geografis, luas, situasi bidang tanah untuk lampiran sertifikat,

pembuatan peta pendaftaran dan untuk mendapatkan data ukuran bidang

5 Ibid 6 Ibid

Page 9: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

tanah sebagai unsur pengembalian batas-batas apabila karena sesuatu hal

batas-batas bidang tanah tersebut hilang.

3) Gambar Ukur dan Pemetaan Bidang Tanah

Setelah dilakukan penetapan batas bidang tanah dan pelaksanaan

pengukuran, petugas fisik atau petugas ukur Kantor Pertanahan Kabupaten

Melawi selanjutnya membuat Gambar Ukur. Gambar Ukur pada dasarnya

berisikan hasil pengukuran bidang tanah yang berupa jarak, sudut, nilai

koordinat maupun gambar bidang tanah dan situasi sekitarnya. Dalam

melaksanakan pengukuran petugas fisik membawa Gambar Ukur,

pengukuran dilaksanakan dengan syarar dan teknis:

a) Dapat digambar

b) Dapat diketahui letaknya

c) Dapat dihitung luasnya

d) Dapat direkonstruksi

Jika telah memenuhi persyaratan tersebut maka selanjutnya dicantumkan

ke dalam Gambar Ukur. Jika syarat tersebut telah dipenuhi maka secara

otomatis memenuhi pemetaan bidang.

d. Pengumpulan data yuridis

Pengumpulan data yuridis dilakukan oleh petugas yuridis yang ditunjuk

oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi dan dibantu oleh ketua tim

dari panitia desa.

Pelaksanaan awal pengumpulan data yuridis yang dimulai dari

pengumpulan data oleh panitia desa untuk pendataan awal peserta/pemohon

PTSL, setelah mendapatkan dari peserta/pemohon yag akan mengikuti

program PTSL kemudian panitia/tim dari Kantor Pertanahan Kabupaten

Melawi yang dibantu oleh panitia desa melakukan pengumpulan syarat

administrasi, meliputi:

1) Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon

2) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

3) Fotocopy Kartu Keluarga (KK)

4) Fotocopy Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

terhutang

Page 10: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

5) Alas Haknya (Jual-Beli, Hibah, Warisan,atau surat-surat lainnya yang

berkaitan dengan tanah)

6) Fotocopy surat pernyataan penguasaan fisik atau tidak sengketa

Setelah pemohon PTSL mengumpulkan syarat administrasi diatas, maka

petugas yuridis berhak mengisi blanko yang telah disiapkan Kantor

Pertanahan Kabupaten Melawi, setelah mengisi blanko tersebut petugas

yuridis berhak mengentri data yuridis. Dari data entri ini lah yang nantinya

akan menjadi sertifikat karena akan dicocokan antara data fisik dan data

yuridisnya.7

e. Pemeriksaan tanah

Pemeriksaan tanah ini dilakukan untuk memeriksa kesesuaian antara data

yuridis dan data fisik , juga hubungan hukum antara si pemohon dengan tanah

yang dimohonkan. Pemeriksaan tanah ini dilakukan oleh petugas yuridis,

dimana kesimpulan pengisian data yuridis oleh panitia dituangkan dalam

Risalah Pengolah Data (RPD).8

Apabila dalam pengecekan tanah panitia menemukan ketidak cocokan

antara data yuridis dan data fisik, maka panitia akan mengembalikan berkas

yang bersangkutan kepada peserta/pemohon dan diminta untuk melengkapi

berkas-berkasnya terlebih dahulu, sama halnya apabila tanah si pemohon

tersebut dalam sengketa.9

f. Pengumuman dan penetapan hak

Setelah dilakukannya pemeriksaan tanah dan data yuridis dan data fisik

telah cocok dan tanah tersebut tidak dalam sengketa maka selanjutnya Kantor

Pertanahan Kabupaten Melawi melakukan pengumuman atas tanah yang

dimohonkan haknya. Pengumuman dilakukan di Kantor Pertanahan

Kabupaten Melawi dan masing-masing Kantor Desa yang bersangkutan

denan cara menempelkan pada papan pengumuman.10

7 Ibid. 8 Ibid. 9 Ibid. 10 Ibid.

Page 11: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

Pengumuman tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesemptan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengajukan keberatan atau

sanggahan terhadap data fisik dan data yuridis. Pengumuman dilakukan dalam

waktu 14 hari.

g. Pembukuan Hak

Pembukuan hak dilaksanakan berdasarkan hasil penetapan haknya. Dalam

proses keputusan pemberian hak atas tanah, pihak yang bertanggung jawab

adalah Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi dan ketua tim yang

bertugas di masing-masing desa melaui penelitian dan pengolahan data dari

tim yuridis yang menetapkan apakah layak atau tidaknya diterbitkan sertifikat.

Dengan ditandatanganinya Risalah oleh Ketua Panitia Ajudikasi, maka proses

selanjutnya adalah pembuatan sertifikat atas nama si pemohon/peserta.11

h. Penerbitan dan Penyerahan Sertifikat

Penerbitan sertifikat pada intinya sama seperti pembuatan buku tanah atau

pembukuan hak. Panitia Ajudikasi mencetak sertifikat hak atas tanah dan

Ketua Panitia Ajudikasi mengatas namakan Kepala Kantor Pertanahan

melakukan penandatanganan disertifikat.12

Dalam penyerahan sertifikat ke masyarakat Kantor Pertanahan Kabupaten

Melawi menyerahkan sertifikat yang telah jadi kepada Kepala Desa. Kepala Desa

masing-masing desa tersebutlah yang membagikan sertifikat tersebut kepada

warganya yang terdaftar menjadi peserta PTSL dan dalam pengambilan sertifikat

orang yang bersangkutan sendiri yang harus mengambil sertifikat tersebut ke

Kantor Kepala Desa, jika orang lain yang mengambil harus ada surat kuasa dari

si pemohon untuk dapat orang tersebut mengambil sertifikat si pemohon.13

Dengan adanya Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) di Kabupaten

Melawi maka PTSL yang dimaksud sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

karena:

a. Memberikan jaminan kepastian hukum sebagaimana yang tercantum dalam

Pasal 19 ayat (1) UUPA, yang berisi: untuk menjamin keapastian hukum oleh

Pemerintah diadakan pendaftaran tanah diseluruh Wilayah Republik

11 Ibid. 12 Ibid. 13 Ibid.

Page 12: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

Indonesia menurut ketentuan-ketentua yang diatur dengan Peraturan

Pemerintah.

b. Sudah sesuai juga dengan tujuan pendaftaran tanah khususnya untuk

masyarakat dan pemerintah yang terdapat pada Pasal 3 PP 24 Tahun 1997

tentang Pendaftaran Tanah yang berisi:

1. untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada

pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain

yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai

pemegang hak yang bersangkutan,

2. untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan

termasuk Pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang

diperlukan dalam mengada-kan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang

tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar;

3. untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.

c. Sudah sesuai juga dengan azas sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan

terbuka yang tercantum dalam Pasal 2 PP 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran

Tanah, yang berisi: Pendaftaran tanah dilaksanakan berdasarkan azas

sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka.14

d. Penyelenggaraan PTSL ini dimungkinkan, karena PTSL merupakan

Pendaftaran Tanah secara sistematik sebagaimana yang diatur dalam Pasal 13

PP 24 Tahun 1997, yang dilakukan desa demi desa.

2. Pembahasan Mengenai Kendala Hukum Dalam Program Pendaftaran

Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) dan Upaya Penyelesaiannya

a. Pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi

Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Kantor Pertanahan Kabupaten

Melawi dalam pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap di

Kabupaten Melawi, antara lain:

1) Penyuluhan

14

Page 13: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

Pada penyuluhan ini Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi

mendapatkan kendala pada perangkat desa yang kurang mau membantu

dalam pelaksanaan PTSL yang dilakukan di desa mereka. 15

2) Kelengkapan Data Yang Tidak Lengkap Yang Di Serahkan Pemohon

Kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi

Pada kendala ini yang menjadi masalah pada Kantor Pertanahan

Kabupaten Melawi yaitu bahwa persyaratan itu sering tidak terpenuhi

seperti fotocopy KTP, fotocopy KK, Surat Keterangan Tanah (SKT), Surat

pernyataan penyerahan kalau tanah tersebut dibeli dari orang lain, surat

keterang kematian/surat wasiat jika tanah tersebut tanah warisan, surat

pernyataan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

terhutang, surat pernyataan penguasaan fisik atau tidak sengketa. maka

permohonan terebut langsung diproses oleh Kantor Pertanahan Kabupaten

Melawi.16

b. Pihak masyarakat

Adanya pandangan dari kepala adat tidak perlu untuk mengikuti program

PTSL karena secara fisik tanah itu sudah dikuasi secara turun temurun

sehingga mereka menganggap sudah cukup kuat untuk menguasai tanah

tersebut tanpa adanya bukti kepemilikan yang kuat secara hukum. Hal ini

dibuktikan dengan dilakukan penelitian oleh penulis pada dua desa yaitu Desa

Sungai Raya dan Desa Tanjung Lay.

c. Pihak PPAT

Sejak adanya program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) di

Kabupaten Melawi ini sudah ada warga yang melakukan Jual-Beli atau

Pembebanan Hak Tanggungan dan kendala yang dihadapi oleh Pejabat

Pembuat Akta Tanah (PPAT) yaitu bahwa pemegang sertifikat yang

diterbitkan melalui program PTSL ini tidak memperhatikan pada lembar

sertifikat tersebut dimana ada tulisan BPHTB terhutang yang belum dicoret

oleh pihak Kantor Pertanahan, maka hal itu menyatakan bahwa BPHTB

tersebut belum dibayar sehingga transaksi Jual-Beli tersebut ditolak oleh

15 Ibid. 16 Ibid

Page 14: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

pihak PPAT begitpun terhadap pembebanan hak tanggungan terhadap pihak

bank juga banyak yang tidak memperhatikan hal tersebut dan pada pengajuan

kredit pihak bank menerima begitu saja dan pada saat ingin melakukan

pembebanan Hak Tanggungan pihak PPAT juga menolak.17

Adapun upaya penyelesaian yang diberikan untuk masing-masing pihak,

adalah sebagai berikut:

a. Pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi

1) Dengan tetap beruhubungan dan berkomunikasi dengan baik kepada

perangkat desa, karena tidak mungkin pihak Kantor Pertanahan

Kabupaten Melawi menjangkau masyarakat satu persatu karena

keterbatasan sumber daya di Kabupaten Melawi dan Keterbatasan waktu.

2) Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi memberi solusi untuk hal tersebut

dengan memberi surat pernyataan dan ditandatangani oleh pemohon

bahwa persyaratan dan identitas yang telah diserahkan kepada Kantor

Pertanahan Kabupaten Melawi adalah benar dan mereka siap bertanggung

jawab secara perdata dan pidana maka jika ada tanda tangan di surat

pernyataan tersebut dari si pemohon maka permohonan terebut langsung

diproses oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi.18

17 Wawancara dengan Roni Sianipar, S.H, M.Kn, Notaris dan PPAT di Kabupaten Melawi, pada

tanggal 10 Juni 2019. 18 Wawancara dengan Susilo Agung Prabowo, SST, Kasi Hubungan Hukum Kantor Pertanahan

Kabupaten Melawi, pada tanggal 10 Juni 2019.

Page 15: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

b. Solusinya dilakukan penyuluhan oleh pihak Kantor Pertanahan Kabupaten

Melawi untuk menjelaskan bahwa pentingnya bukti kepemilikan tersebut bagi

pemegang hak atas tanah tersebut karena hal ini tercantum dalam Pasal 16 ayat

(2) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Republik Indonesia No. 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistemati

Lengkap (PTSL) yang berisi:

Penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan

memberikan penjelasan paling sedikit mengenai:

1) Manfaat bagi masyarakat, pemerintah dan negara hasil pelaksanaan

kegiatan PTSL

2) Tahapan dan mekanisme kegiatan PTSL

3) Penetapan dan pemasangan tanda batas dan masing-masing bidang tanah

4) Akibat hukum yang terjadi apabila kewajiban dan tanggung jawab

dimaksud pada huruf c dan d diatas tidak dipenuhi

5) Hak untuk mengajukan keberatan atas hasil ajudikasi yang diumumkan

selam jangka waktu pengumuman

6) Biaya-biaya dan/atau pajak yang ditanggungoleh peserta kegiatan PTSL

c. Solusi yang diberikan yaitu pihak PPAT menyarankan pemegang sertifikat

tersebut harus terlebih dahulu membayar BPHTB terhutangnya sesuai dengan

yang diatur dalam Pasal 121 ayat (1), (2), (3) dan (4) Peraturan Menteri Negara

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997 tentang

Ketentuan Pelaksanaan Peratuuran Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah.

D. PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Pendaftaran tanah yang dilakukan melalui Pendaftaran Tanah Sistematik

Lengkap (PTSL) di Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi pada tahun 2018

sudah sesuai dengan :

1) Pasal 19 ayat (1) dan (2) UUPA, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997

tentang Pendaftaran Tanah

Page 16: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

2) Pasal 3 huruf (a), (b), dan (c) PP 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

3) Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftran Tanah

Sistematik Lengkap Di Seluruh Wilayah Republik Indonesia yang

terdapat pada diktum kedua, dan

4) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional Republik Indonesia No 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah

Sistematik Lengkap (PTSL) yang dilakukan dengan 13 tahap sesuai

dengan yang diatur dalam Pasal 4 ayat (4) Peraturan Mentri Agraria dan

Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No 6

Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) yang

terdiri dari: Perencanaan, Penetapan lokasi, Persiapan, Pembentukan dan

penetapan panitia ajudikasi PTSL dan satuan tugas, Penyuluhan,

Pengumpulan data fisik dan pengumpulan data yuridis, Penelitian data

yuridis untuk pembuktian hak, Pengumuman data fisik dan data yuridis

serta pengesahannya, Penegasan konservasi, pengakuan hak dan

pemberian hak, Pembukuan hak, Penerbitan sertipikat hak atas tanah,

Pendokumentasian dan penyerahan hasil kegiatan, Pelaporan.

b. Terdapat kendala yang dihadapi masing-masing pihak, yaitu:

1) Pihak Kantor Pertanahan

a) Penyuluhan, perangkat desa kurang mau memabantu dalam

pelaksanaan PTSL dilapangan

b) Kelengkapan data yang tidak lengkap yang diserahkan pemohon

kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi

2) Pihak masyarakat, bahwa ada pandangan dari kepala adat tidak perlu

mengikuti program PTSL, karena secara fisik tanah tersebut sudah dikuasi

secara turun-temurun sehingga sudah cukup kuat untuk menguasai tanah

tersebut tanpa adanya bukti kepemilikan yang kuat secara hukum.

Page 17: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

3) Pihak PPAT, bahwa ada warga yang ingin melakukan perbuatan hukum

Jual-Beli tetapi tidak memperhatikan ada tulisan BPHTB terhutang pada

bagian lembar sertifikat.

Adapun upaya penyelesain yang diberikan untuk masing-masing pihak,

adalah sebagai berikut:

a. Pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi

1) Dengan tetap beruhubungan dan berkomunikasi dengan baik kepada

perangkat desa, karena tidak mungkin pihak Kantor Pertanahan

Kabupaten Melawi menjangkau masyarakat satu persatu karena

keterbatasan sumber daya di Kabupaten Melawi dan Keterbatasan waktu.

2) Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi memberi solusi untuk hal tersebut

dengan memberi surat pernyataan dan ditandatangani oleh pemohon

bahwa persyaratan dan identitas yang telah diserahkan kepada Kantor

Pertanahan Kabupaten Melawi adalah benar dan mereka siap bertanggung

jawab secara perdata dan pidana maka jika ada tanda tangan di surat

pernyataan tersebut dari si pemohon maka permohonan terebut langsung

diproses oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi.19

b. Solusinya yang diberikan kepada masyarakat, yaitu dilakukan penyuluhan

oleh pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Melawi untuk menjelaskan bahwa

pentingnya bukti kepemilikan tersebut bagi pemegang hak atas tanah tersebut

karena hal ini tercantum dalam Pasal 16 ayat (2) Peraturan Menteri Agraria

dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Republik Indonesia No. 6 Tahun

2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistemati Lengakap (PTSL) yang berisi:

Penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan

memberikan penjelasan paling sedikit mengenai:

1) Manfaat bagi masyarakat, pemerintah da negara hasil pelaksanaan

kegiatan PTSL

2) Tahapan dan mekanismekegiatan PTSL

19 Wawancara dengan Susilo Agung Prabowo, SST, Kasi Hubungan Hukum Kantor Pertanahan

Kabupaten Melawi, pada tanggal 10 Juni 2019.

Page 18: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

3) Penetapan dan pemasangan tanda batas dan masing-masing bidang tanah

4) Dokumen yuridis yang perlu disiapkan

5) Jadwal pengukuran bidang tanah dan pengumpulan

6) Hasil akhir kegiatan PTSL

7) Pembiayaan yang disediakan oleh pemerintah dan/atau sumber lain yang

sah melalui kegiatan PTSL

8) Akibat hukum yang terjadi apabila kewajiban dan tanggung jawab

dimaksud pada huruf c dan d diatas tidak dipenuhi

9) Hak untuk mengajukan keberatan atas hasil ajudikasi yang diumumkan

selam jangka waktu pengumuman

10) Biaya-biaya dan/atau pajak yang ditanggungoleh peserta kegiatan PTSL

c. Solusi yang diberikan yaitu pihak PPAT menyarankan pemegang sertifikat

tersebut harus terlebih dahulu membayar BPHTB terhutangnya sesuai dengan

yang diatur dalam Pasal 121 ayat (1), (2), (3) dan (4) Peraturan Menteri Negara

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997 tentang

Ketentuan Pelaksanaan Peratuuran Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah.

2. Saran

Setelah penulis mengambil dari beberapa data dan informasi yang telah

dianalisa, maka penulis memberikan saran terutama kepada masyarakat yang

berada di Kabupaten Melawi dan kepala desa di Kabupaten Melawi. Adapun saran

tersebut yaitu:

a. Untuk masyarakat Kabupaten Melawi khususnya masyarakat asli disana agar

mengikuti program PTSL ini supaya memiliki sertifikat atau bukti

kepemilikan yang kuat berdasarkan hukum.

b. Untuk kepala desa Kabupaten Melawi supaya tidak memilih-memilih

masyarakat yang ikut PTSL ini karena program PTSL ini diselenggarakan

untuk seluruh masyarakat.

Page 19: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

DAFTAR REFERENSI

BUKU

Boedi Harsono. Hukum Agraria Indonesia: Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah, Jakarta: Djambatan, 2008.

_______, Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok

Agraria, isi dan Pelaksanaannya, Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti, 2013. Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Pedoman Penyusunan Skripsi, Jakarta: Universitas

Trisakti, 2018-2019. H M Arba, Hukum Agraria Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2015. Soedikno Mertokusumo, Hukum dan Politik Agraria, Jakarta: Karunika-Universitas

Terbuka, 1998. Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 2015. Sunaryo Basuki, Materi Kuliah S1 Hukum Agraria Bagian Pratama, Jakarta, 2011. Supriadi, Hukum Agraria, Jakarta: Penerbit SInar Grafika, 2010. Urip Santoso, Pendaftaran dan Peralihan Hak atas Tanah, Jakarta: Prenadamedia Group,

2010. _______, Hukum Agraria Kajian Komprehensi, Jakarta: Penerbit Kencana Prenada

Media Group, 2014. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang Dasar Ri Tahun 1945 Undang-Undang No 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Peraturan Pemerintah No 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Naional RI No 6

Tahun 2018 Tentang Pendaftan Tanah Sistematik Lengkap Peraturan Menteri Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik

Indonesia Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap

Keputusan Bersama Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Dan Trasmigrasi No 25/SKB/V/2017.

Page 20: TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN TANAH …

ON-LINE DARI INTERNET “Manfaat Penelitian” (On-Line), Tersedia Di: Https://Eprints.Ums.Ac.Id/ 26665/2/04.

Bab I.Pdf Di akses 17 September 2018. “Manfaat Penelitian” (On-Line), Tersedia Di: Https://Indri8.llearning.me/1-3-Ruang-

Lingkup-Penelitian/Di Akses 17 September 2018. Fungsi Pendaftaran Tanah (On-Line), tersedia di: e-journal.uajy.ac.id/

4239/3/2/MH01717.pdf (22 Maret 2019). https://www.kominfo.go.id. Jumlah penduduk Kabupaten Melawi (On-Line), tersedia di: https://

melawikab.bps.go.id/ (12 Juni 2019) Pukul 20.29 WIB. Nama desa di Kabupaten Melawi (On-Line), tersedia di: www. organisasi.org (4 juni

2019) pukul 19.30 wib Pendaftaran tanah” (On-Line), tersedia di: http://deskaeffendi. blogspot.co.id/2011/

12/pendaftaran-tanah.hmtl (25 Maret 2019) Pensertifikatan Tanah Secara Sporadik’ (On-Line), tersedia di:

http://irmadevita.com/2009/pensertifikatan -tanah-secara-sporadik/ (25 Maret 2019)

Uraian Umum Kabupaten Melawi (On-Line), tersedia di: https:// melawiraya.

wordpress.com (4 Juni 2019) pukul 19.30 WIB.