tinjauan pustaka tb
DESCRIPTION
tbTRANSCRIPT
TINJAUAN PUSTAKA
I. Pendahuluan
Sejak akhir tahun 1990-an, dilakukan deteksi terhadap beberapa penyakit yang
kembali muncul dan menjadi masalah (re-emerging disease), terutama di negara
maju. Salah satu diantaranya adalah TB. WHO memperkirakan bahwa sepertiga
penduduk dunia (2 miliar orang) telah terinfeksi oleh M. Tuberculosis, dengan angka
tertinggi di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. 1
Tuberkulosis, terutama TB paru, merupakan masalah yang timbul tidak hanya di
negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Tuberkulosis tetap merupakan salah
satu penyebab tingginya angka morbiditas dan mortalitas, baik di negara berkembang
maupun di negara maju. Ada tiga hal yang mempengaruhi epidemiologi TB setelah
tahun 1990, yaitu perubahan strategi pengendalian, infeksi HIV dan pertumbuhan
populasi yang cepat. 1
Dengan meningkatnya kejadian TBC pada orang dewasa, maka jumlah anak yang
terinfeksi TBC akan meningkat dan jumlah anak dengan penyakit TBC juga
meningkat. Berbeda dengan TB dewasa, gejala TB pada anak seringkali tidak khas.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan menemukan kuman TB. Pada anak sulit
didapatkan specimen diagnostic yang dapat dipecaya. Seorang anak dapat terkena
infeksi TBC tanpa menjadi sakit TBC dimana terdapat uji tuberkulin positif tanpa ada
kelainan klinis, radiologis dan laboratoris.3
Karena sulitnya mendiagnosis TB pada anak, sering terjadi overdiagnosis yang diikuti
overtreatment. Hal tersebut terjadi karena sumber penyebaran TB umumnya adalah
orag dewasa dengan hasil sputum basil tahan asam positif, sehingga penanggulangan
TB ditekankan pada pengobatan TB dewasa. Akibatnya, penanganan TB anak kurang
diperhatikan. .3
Tuberkulosis primer pada anak kurang membahayakan masyarakat karena
kebanyakan tidak menular, tetapi bagi anak itu sendiri cukup berbahaya oleh karena
dapat timbul TBC ekstra thorakal yang sering kali menjadi sebab kematian atau
menimbulkan cacat, Misal pada TBC Meningitis.
II. Definisi
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi saluran pernafasan bawah menular
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa.2 Tuberkulosis merupakan penyakit
yang sudah sangat lama dikenal oleh manusia. Pada peninggalan Mesir Kuno,
ditemukan relief yang menggambarkan orang dengan gibbus. Kuman Mycobacterium
tuberculosis penyebab TB telah ditemukan oleh Robert Koch pada tahun 1882, lebih
dari 100 tahun yang lalu. Walaupun telah dikenal sekian lama dan telah lama
ditemukan obat-obat antituberkulosis yang poten hingga saat ini TB masih merupakan
masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri TB masih merupakan
masalah yang menonjol. Bahkan secara global, Indonesia menduduki peringkat ketiga
sebagai penyumbang kasus terbanyak di dunia. .3
III. Morbiditas dan Mortalitas
Laporan mengenai TB anak jarang didapatkan. Diperkirakan jumlah kasus TB anak
per tahun adalah 5 – 6 % dari total kasus TB. Berdasarakan laporan tahun 1985, dari
1261 kasus TB anak usia < 15 tahun, 63 % di antaranya berusia < 5 tahun. Di negara
berkembang, tuberkulosis pada anak berusia < 15 tahun adalah 15 % dari seluruh
kasus TB, sedangkan di negara maju, angkanya lebih rendah, yaitu 5-7 %. Pada tahun
1989, WHO memperkirakan bahwa setiap tahun terdapat 1,3 juta kasus baru TB anak
dan 450.000 usia dibawah 15 tahun , meninggal dunia karena TB. Menurut WHO
(1994), Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam jumlah kasus baru TB (0,4 juta
kasus baru), setelah India (2,1 juta kasus) dan Cina (1,1 juta kasus). Sebanyak 10 %
dari seluruh kasus terjadi pada anak berusia di bawah 15 tahun.
Peningkatan jumlah kasus TB di berbagai tempat pada saat ini, diduga disebabkan
oleh berbagai hal, yaitu (1) diagnosis yang tidak tepat; (2) pengobatan yang tidak
adekuat ; (3) program penanggulangan tidak dilaksanakan dengan tepat; (4) infeksi
endemik human immuno-deficiency virus (HIV); (5) migrasi penduduk; (6) mengobati
sendiri (self treatment); (7) meningkatnya kemiskinan; (8) pelayanan kesehatan yang
kurang memadai. .3
IV. Etiologi
Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis. Ada 2 macam
mycobacteria yang menyebabkan penyakit tuberculosis yaitu tipe human ( berada
dalam bercak ludah dan droplet ) dan tipe bovin yang berada dalam susu sapi. Agen
tuberculosis, Mycobacterium tuberculosa, Mycobacterium bovis, dan Mycobacterium
africanum, merupakan anggota ordo Actinomycetes dan famili Mycobacteriacea. Ciri
– ciri kuman berbentuk batang lengkung, gram positif lemah, pleiomorfik, tidak
bergerak, dengan ukuran panjang 1 – 4 μm dan tebal 0.3 – 0.6 μm, tidak berspora
sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan ultra violet. Mereka
dapat tampak sendiri – sendiri atau dalam kelompok pada spesimen klinis yang
diwarnai atau media biakan, tumbuh pada media sintetis yang mengandung gliserol
sumber karbon dan garam ammonium sebagai sumber nitrogen. Mikobakteria ini
tumbuh paling baik pada suhu 37 – 41°C, menghasilkan niasin dan tidak ada
pigmentasi. Dinding sel kaya lipid menimbulkan resistensi terhadap daya bakterisid
antibodi dan komplemen.4,5 Tanda semua mikobakteria adalah ketahanan asamnya,
kapasitas membentuk kompleks mikolat stabil dengan pewarnaan aril metan seperti
kristal violet, karbol fuschin, auramin dan rodamin. Bila diwarnai mereka melawan,
perubahan warna dengan ethanol dan hidroklorida atau asam lain. Sifatnya aerob
obligat, hal ini menunjukan kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan
oksigen nya, dan sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak, sehingga membuat
kuman lebih tahan terhadap asam dan merupakan faktor penyebab terjadinya fibrosis
dan terbentuknya sel epiteloid dan tuberkel. Selain itu kuman terdiri dari protein yang
menyebabkan nekrosis jaringan.
Kuman dapat tahan hidup dan tetap virulen beberapa minggu dalam keadaan udara
kering maupun dalam keadaan dingin, hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat
dormant. Tetapi dalam cairan mati pada suhu 60°C dalam waktu 15 – 20 menit. 4,5 Di
dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraseluler yakni dalam sitoplasma
makrofag. Makrofag yang semula memfagositasi malah kemudian disenangi karena
banyak mengandung lipid.