tinjauan pustaka komunitas.docx
TRANSCRIPT
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Komunitas
2.1.1 Pengertian
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan
istilah lain saling berinteraksi kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu system adata istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.(Koentjaraningrat,1990).
Komunitas adalah menunjuk pada bagian-bagian masyarakat yang bertempat
tinggal disuatu wilayah(dalam arti geografi) dengan batas-batas tertentu,dimana
yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-
anggotanya,dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya.
( Soerdjono Soekamto,1882)
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami territorial dan adanya
sifat-sifat yang tergantung adanya pembagian kerja dan kebudayaan bersama.
( Melaver,1957)
2.1.2 Ciri-ciri masyarakat
Masyarakat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat
2. Menempati wilayah dengan batas tertentu
3. Saling tergantung satu dengan lainnya
4. Memiliki adat istiadat tertentu / kebudayaan
5. Memiliki identitas bersama
2.1.3 Tipe-tipe Masyarakat
Menurut Gilin dan Gilin lembaga masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Dilihat dari sudut perkembangan
a.Creative institution
Lembaga masyarakat yang paling primer,merupkan lembaga-lembaga yang secara
tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.Misal : hak
milik,perkawinan,agama.
b.Enacted institution
Lembaga masyarakat yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan
tertentu.Misalnya : Lembaga perdagangan pertanian.
2.Dilihat dari sudut system nilai
a. Basic institution
Adalah lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat,diantara keluarga,sekolah-sekolah
yang dianggap sebagai institusi dasar yang pokok
b. Subsidiary institution
Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang muncul tetapi dianggap kurang
penting,karena untuk memenuhi kegiatan-kegiatan tertentu saja.Misalnya
pembentukan panitia rekreasi, pelantikan / wisuda bersama dan sebagainya.
3. Dari sudut penerimaan masyarakat
a. Approved atau social sanctioned institution
Adalah lembaga yang diterima oleh masyarakat seperti sekolah,perusahaan,koperasi
dan sebagainya.
b. Unsectioned institution
Adalah lembaga-lembaga masyarakat yang ditolak oleh masyarakat,walaupun
kadang-kadang masyarakat tidak dapat memberantasnya,misalnya kelompok
penjahat,pemeras,gelandangan,pengemis dan lain-lain.
4. Dari sudut penyebarannya
a. General institution
Adalah lembaga masyarakat didasarkan atas factor penyebarannya.Misalnya agama
karena dikenal hamper semua masyarakat dunia.
b. Restricted institution
Adalah lembaga-lembaga agama yang dianut oleh masyarakat tertentu saja,
misalnya Budha banyak dianut oleh masyarakat Italia, Perancis. Islam oleh
masyarakat Arab dan sebagainya.
5. Dari sudut fungsinya
a. Operative institution
Adalah lembaga masyarakat yang menghimpun pola-pola atau tata cara yag
diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti lembaga
industri.
b. Regulative institution
Adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat-istiadat atau tata cara
kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga itu sendiri, misalnya
lembaga hokum diantaranya kejaksaan, pengadilan dan sebagainya.
2.1.4 Ciri-ciri Masyarakat Indonesia
Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat Indnesia dibagi dalam 3
kategori dengan ciri-ciri sebagai berikut :
2.1.4.1 Masyarakat Desa
a. Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat
b. Hubungan didasarkan kepada adat-istiadat yang kuat sebagai organisasi
sosial.
c. Percaya pada kekuatan-kekuatan gaib
d. Tingkat buta huruf relative tinggi
e. Berlaku hokum tidak tertulis yang intinya diketahui dan dipahami oleh
setiap orang
f. Tidak ada lembaga pendidikan khusus di bidang teknologi dan
keterampilan diwariskan oleh orang tua langsung kepada keturunannya.
g. Sistem ekonomi sebagian besar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
keduanya dan sebagian kecil dijual di pasaran untuk memilih kebutuhan
lainnya dan uang berperan sangat terbatas
h. Semangat gotong royong dalam bidang sosial dan ekonomi sangat kuat.
2.1.4.2 Masyarakat Madya
a. Hubungan keluarga masih sangat kuat dan hubungan kemasyarakatan sangat
kendor.
b. Adat-istiadat masih dihormati dan sikap masyarakat mulai terbuka dari
pengaruh luar.
c. Timbul rasionalitas pada cara berpikir, sehingga kepercyaan terhadap kekuatan-
kekuatan gaib mulai berkurang dan akan timbul kembali apabila telah
kehabisan akal.
d. Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama pendidikan
dasar dan menengah.
e. Tingkat buta huruf sudah mulai turun.
f. Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.
g. Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah pada produksi pelajaran, sehingga
menimbulkan deferensiasi dalam struktur masyarakat karenanya uang semakin
meningkat penggunaannya.
h. Gotong royong tradisional meningkatkan untuk keperluan sosial di kalangan
keluarga dan tetangga dan kegaitan-kegiatan umum lainnya didasarkan upah.
2.1.4.3 Masyarakat Modern
a. Hubungan antar manusia didasarkan kepentingan-kepentingan pribadi.
b. Hubungan antarmasyarakat dilakukan secara terbuka dalam suasana saling
mempengaruhi.
c. Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai sasaran untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
d. Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian yang dipelajari
dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga keterampilan dan kejujuran.
e. Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata
f. Hukum yang berlaku adalah hokum tertulis yang kompleks.
g. Ekonomi hamper seluruhnya ekonomi pasar yang dipasarkan atas penggunaan
uang dan alat pembayaran lainnya.
2.1.5 Ciri-ciri Masyarakat Sehat
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
2.Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan tertutama untuk ibu dan anak.
3. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama untuk ibu dan anak.
4.Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial
ekonomi.
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab penyakit.