tinjauan hukum islam terhadap biaya ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6581/1/cover_bab i_bab iv...v...

32
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BIAYA PERAWATAN BARANG GADAI (Studi Kasus Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: SOFYAN PRIYONO NIM. 1323202069 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO 2019

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BIAYA PERAWATAN BARANG GADAI

    (Studi Kasus Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga)

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Hukum (S.H)

    Oleh:SOFYAN PRIYONO

    NIM. 1323202069

    PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAHJURUSAN MUAMALAHFAKULTAS SYARIAH

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)PURWOKERTO

    2019

  • ii

    PERNYATAAN KEASLIAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Sofyan Priyono

    NIM : 1323202069

    Jenjang : S1

    Fakultas : Syari‟ah

    Jurusan : Muamalah

    Program Studi : Hukum Ekonomi Syari‟ah

    Menyatakan bahwa Naskah Skripsi berjudul “Tinjauan Hukum Islam

    Terhadap Biaya Perawatan Barang Gadai (Studi Kasus Desa Tunjungmuli

    Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga) ini secara keseluruhan

    adalah hasil penelitian/karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam

    skripsi ini, diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

    Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

    bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang

    saya peroleh.

  • iii

  • iv

    NOTA DINAS PEMBIMBING

    Kepada Yth.

    Dekan Fakultas Syariah IAIN

    Purwokerto

    Di Purwokerto

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan, dan koreksi terhadap

    penulisan skripsi dari Sofyan Priyono, NIM: 1323202069 yang berjudul:

    TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BIAYA PERAWATAN BARANG GADAI

    (Studi Kasus Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga)

    Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

    Dekan Fakultas Syariah IAIN Purwokerto untuk diujikan dalam rangka

    memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH).

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  • v

    TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BIAYA PERAWATAN BARANG GADAI

    (Studi Kasus: Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga)

    Sofyan Priyono

    NIM : 1323202069

    ABSTRAK

    Gadai adalah perjanjian pinjam meminjam dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan utang. Di desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga, praktik gadai yang umum dilakukan adalah dengan memberikan jaminan sepeda motor. Gadai sepeda motor merupakan kebiasaan yang dilakukan masyarakat di Desa Tunjungmuli kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga. Masyarakat Desa Tunjungmuli biasa menggadaikan sepeda motornya untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah praktik gadai dan biaya perawatan barang gadai yang dilakukan masyarakat Desa Tunjungmuli telah memenuhi syarat secara syari’at.

    . Penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( ) dengan studi kasus yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala obyektif yang terjadi di lokasi tersebut. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada dan di Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga.

    Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah bahwa praktik gadai sepeda motor di Desa Tunjungmuli terjadi jika seseorang ingin meminjam sejumlah uang kemudian mereka menyerahkan sepeda motor miliknya kepada pemberi hutang untuk jadikan agunan/jaminan. Gadai yang dilakukan di Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol sah secara rukun dan syarat. Namun dalam penetapan biaya perawatan barang gadai ( ) tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah dimana pembiayaan tersebut dibebankan kepada penggadai ( ) setelah penerima gadai ( ) memanfaatkan barang gadai ( ),

    .

    Kata kunci : Tinjauan Hukum Islam, Biaya Perawatan,

  • vi

    MOTTO

    ¢ (#qçR ur$ yè s? ur ’n? tã ÎhŽ É9ø9$# 3“ uqø) G9 $# ur

    “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

    dan takwa”

    (Q.S. al-Maidah: 2)

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Sujud syukurku kepada Allah atas segala nikmat-Nya.

    Terimakasihku untukmu..kedua orang tuaku

    yang senantiasa ada saat suka maupun duka, yang memancarkan cinta kasih

    yang tak pernah usai (Bapak Supriyadi dan Ibu Chamdiyah)

    yang selalu memanjatkan do‟a untuk putramu ini dalam setiap shalatmu.

    Terimakasih atas pengorbananmu yang tak bisa kuhitung.

  • viii

    PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

    Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam menyusun skripsi ini berpedoman

    pada Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

    dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.

    A. Konsonan Tunggal

    Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

    ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

    ب ba῾ b be

    ت ta῾ t te

    ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas)

    ج Jim j je

    ح ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah)

    خ khaʹ Kh ka dan ha

    د Dal d de

    ذ ẑal Ż zet (dengan titik di atas)

    ز ra῾ r er

    ش Zai z zet

    ض Sin s es

    � Syin sy es dan ye

    � Sad ṣ es (dengan titik di bawah)

    � ḍad ḍ de (dengan titik di bawah)

    ط ṭa῾ ṭ te (dengan titik di bawah)

    ظ ẓa῾ ẓ zet (dengan titik di bawah)

    ع „ain …. „…. koma terbalik keatas

    غ Gain g ge

  • ix

    ف fa῾ f ef

    ق Qaf q qi

    ك Kaf k ka

    ل Lam l el

    م Mim m em

    ى Nun n en

    � Waw w we

    � ha῾ h ha

    ء Hamzah ' apostrof

    ي ya῾ y ye

    B. Vokal

    Vokal bahasa Arab seperti bahasa Indonesia, terdiri dari vocal pendek,

    vocal rangkap dan vokal panjang.

    1. Vokal Pendek

    Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat

    yang transliterasinya dapat diuraikan sebagai berikut:

    Tanda Nama Huruf Latin Nama

    �� Fatḥah fatḥah a

    �� Kasrah kasrah i

    � Ḍammah ḍammah u

    2. Vokal Rangkap.

    Vokal rangkap Bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan

    antara harakat dan huruf, transliterasinya sebagai berikut:

  • x

    Nama Huruf Latin

    Nama Contoh Ditulis

    Fatḥah dan ya’ ai a dan i ����ن Bainakum

    Fatḥah dan Wawu au a dan u ��ل Qaul

    3. Vokal Panjang.

    Maddah atau vocal panjang yang lambing nya berupa harakat dan

    huruf, transliterasinya sebagai berikut:

    Fathah + alif ditulis ā Contoh ������ ditulis jāhiliyyah

    Fathah+ ya‟ ditulis ā Contoh ���� ditulis tansā

    Kasrah + ya‟ mati ditulis ī Contoh س�ن� ditulis karῑm

    Dammah + wawu mati ditulis ū Contoh س��� ditulis furūḍ

    C. Ta’ Marbūṯah

    1. Bila dimatikan, ditulis h:

    ��و� Ditulis ḥikmah

    �ص�� Ditulis jizyah

    2. Bila dihidupkan karena berangkat dengan kata lain, ditulis t:

    ��و� � Ditulis ni‘matullāh3. Bila ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al,

    serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ditranslitrasikan dengan h (h).

    Contoh:

    ز��� ا�ط��ل Rauḍah al-aṭfāl

  • xi

    ا�و���� ا�و�ّ�زة Al-Madīnah al-Munawwarah

    D. Syaddah (Tasydīd)

    Untuk konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap:

    ه��ّ�دة Ditulis muta� addidah

    �ّ�ة Ditulis‘iddah

    E. Kata SandangAlif + Lām

    1. Bila diikuti huruf Qamariyah

    ا���ن Ditulis al-ḥukm

    ا���ن Ditulis al-qalam

    2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah

    ا��و�ء Ditulis as-Samā΄

    ا���زق Ditulis aṭ-ṭāriq

    F. Hamzah

    Hamzah yang terletak di akhir atau di tengah kalimat ditulis apostrof.

    Sedangkan hamzah yang terletak di awal kalimat ditulis alif. Contoh:

    ��ئ Ditulis syai΄un

    ���ر Ditulis ta’khużu

    أهست Ditulis umirtu

  • xii

    G. Singkatan

    SWT :

    SAW : Sallala>hu ‘alaihiwasallama

    Q.S : Qur‟an Surat

    Hlm : Halaman

    S.Sy : Sarjana Syari‟ah

    No : Nomor

    KHI : Kompilasi Hukum Islam

    Terj : Terjemahan

    Dkk : Dan kawan-kawan

    IAIN : Institut Agama Islam Negeri

  • xiii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

    rahmat dan hidayah–Nya kepada kita semua sehingga kita dapat melakukan tugas

    kita sebagai makhluk yang diciptakan Allah untuk selalu berfikir dan bersyukur

    atas segala hidup dan kehidupan yang diciptaka-Nya. Shalawat serta salam

    semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada para

    sahabatnya, tabi‟in dan seluruh umat Islam yang senantiasa mengikuti semua

    ajarannya. Semoga kelak kita mendapatkan syafa‟atnya di hari akhir nanti.

    Dengan penuh rasa syukur, berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menulis

    dan menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Tinjauan Hukum Islam Terhadap

    Biaya Perawatan Barang Gadai (Studi Kasus Desa Tunjungmuli Kecamatan

    Karangmoncol Kabupaten Purbalingga)

    Dengan selesainya skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak

    dan saya hanya dapat mengucapkan terima kasih atas berbagai pengorbanan,

    motivasi dan pengarahannya kepada:

    1. Dr. Supani, M.A., Dekan Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Purwokerto.

    2. Dr. H. Achmad Siddiq, M.H.I., M.H., Wakil Dekan I Fakultas Syariah Institut

    Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

  • xiv

    3. Dr. Hj. Nita Triana, S.H, M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Syariah Institut

    Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

    4. Bani Syarif Maulana, M.Ag., L.L.M., Wakil Dekan III Fakultas Syariah

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

    5. Agus Sunaryo, M.S.I., Ketua Jurusan Muamalah Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Purwokerto.

    6. Hariyanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing dalam menyelesaikan skripsi

    ini, terimakasih atas pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran, memberikan

    arahan, motivasi dan koreksi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

    7. Segenap Dosen IAIN Purwokerto terkhusus dosen pengajar Fakultas Syari‟ah

    IAIN Purwokerto yang telah ikhlas membekali berbagai ilmu, khususnya

    dalam bidang ilmu hukum yang tidak ternilai harganya. Kerelaan mereka

    semua adalah kunci keberkahan ilmu yang kami peroleh.

    8. Segenap Staff Administrasi dan Perpustakaan IAIN Purwokerto.

    9. Kedua orang tuaku bapak Supriyadi dan ibu Chamdiyah terimakasih atas

    limpahan kasih sayang serta doa, dan perjuangan yang tak terhingga sehingga

    penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    10. Untuk kedua adiku Andriyan Fathul Anhar dan Rona Nisrina Elsafira tetap

    semangat dalam menempuh pendidikan kalian.

    11. Semua teman-temanku khususnya Hukum Ekonomi Syari‟ah angkatan 2013,

    Coordinat Project, Teggeg Badbudiyah, semoga silaturahmi dan persaudaraan

    kita tetap terjaga.

  • xv

    12. Dan semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu

    persatu.

    Saya menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

    untuk itulah kritik dan saran yang bersifat membangun selalu saya harapkan dari

    pembaca guna kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat

    bagi penulis dan pembaca. Amiin.

  • xvi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii

    PENGESAHAN .............................................................................................. iii

    NOTA DINAS PEMBIMBING..................................................................... iv

    MOTTO …………………………………………………………. ................ v

    PERSEMBAHAN........................................................................................... vi

    ABSTRAK ..................................................................................................... vii

    PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... viii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... xiii

    DAFTAR ISI................................................................................................... xvii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................. 6

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 7

    D. TelaahPustaka ........................................................................ 8

    E. Sistematika Pembahasan ........................................................ 9

    BAB II KETENTUAN UMUM MENGENAI HUKUM GADAI (RAHN)

    DALAM HUKUM ISLAM

    A. Pengertian Gadai (Rahn) ....................................................... 11

    B. Dasar Hukum Gadai (Rahn) .................................................. 16

    C. Rukun dan Syarat Gadai (Rahn) ............................................ 20

  • xvii

    D. Macam-Macam Gadai (Rahn) ........................................................ 25

    E. Pendapat Ulama Tentang Biaya Perawatan Barang Gadai ............. 28

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian....................................................................... 37

    B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 38

    C. Subjek dan Objek ................................................................... 38

    D. Sumber Data........................................................................... 39

    E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 40

    F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 41

    BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BIAYA

    PERAWATAN BARANG GADAI

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 45

    B. Praktik Gadai Sepeda Motor di Desa Tunjungmuli

    Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga .............. 49

    C. Pandangan Hukum Islam Terhadap Biaya Perawatan

    Barang Gadai.......................................................................... 54

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................ 60

    B. Saran-saran............................................................................. 61

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Manusia sebagai makhluk social, yaitu mahluk yang selalu hidup

    dalam masyarakat, senantiasa memerlukan adanya bantuan-bantuan dari

    manusia lain yang bersama-sama dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya

    dalam bermasyarakat. Dalam hal ini, manusia selalu berhubungan satu sama

    lain baik disadari atau tidak, untuk selalu mencukupi kebutuhan dalam

    hidupnya.1 Bagi umat manusia, prinsip keadilan merupakan salah satu prinsip

    yang sangat penting dalam pergaulannya dengan komunitas masyarakat atau

    Negara.2 Cita-cita mewujudkan keadilan merupakan cita-cita seluruh bangsa

    yang rumusannya nampak pada sila ke lima Pancasila.3

    Banyak cara dan bentuk manusia untuk tolong menolong antar

    sesamanya, diantaranya dengan jual beli dan utang-piutang. Dalam masalah

    utang-piutang, hukum Islam juga telah mengatur sedemikian rupa, seperti

    menjaga kepentingan kreditur dan debitur, agar jangan sampai diantara

    keduanya mendapat kerugian, ataupun saling merugikan satu dengan lainnya.

    Oleh sebab itu, dalam utang-piutang, hukum Islam memperbolehkan kreditur

    meminta barang dari debitur sebagai jaminan atas hutangnya, hal ini

    1 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat, ed. Revisi (Yogyakarta: UII press, 2000), hlm 11.

    2 Nurhadi, “Ideologi Konstitusi Piagam Madinah dan Relevansinya dengan Ideologi Pancasila”, Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi, Vol. 2, No.1, Juni, 2019. http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/volksgeist/article/view/1778

    3 Hariyanto, “Pembangunan Hukum Nasional Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila”,

    Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi, Vol. 1, No.1, Juni, 2019. http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/volksgeist/article/view/1731

  • 2

    dilakukan agar menjaga ketenangan hati kreditur. Sehingga apabila debitur ini

    tidak mampu melunasi hutangnya maka barang jaminan boleh dijual oleh

    kreditur. Konsep tersebut dalam hukum Islam disebut dengan istilah rahn atau

    gadai.

    Diantara kerjamsama dan hubungan manusia yang berjalan sesuai

    dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits, kemudian dikembangkan oleh ulama adalah

    masalah pegadaian (gadai) atau dalam bahasa Arab rahn. Gadai adalah

    perjanjian pinjam meminjam dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan

    utang.4 Secara terminologi, rahn didefinisikan oleh ulama fikih sebagai

    menjadikan materi (barang) sebagai jaminan utang yang dijadikan sebagai

    pembayar utang apabila orang yang berutang tidak bisa mengembalikan

    hutangnya. Menurut Sabiq (1983), rahn didefinisikan sebagai tindakan yang

    menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’

    sebagai jaminan utang hingga orang yang boleh mengambil utang.5

    Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh ulama fiqh, diantaranya

    ulama Madzhab Maliki mendefinisikan rahn sebagai harta yang oleh

    pemiliknya sijadikan jaminan hutang yang bersifat mengikat. Ulama madzhab

    Hanafi mendefinisikan rahn dengan “menjadikan sesuatu (barang) sebagai

    jaminan terhadap hak (piutang) yang mungkin dijadikan sebagai pembayar

    hak (piutang tersebut), baik seluruhnya maupun sebagiannya”. sedangkan

    ulama madzhab Syafi’i dan Hambali mendefinisikan rahn dalam arti akad,

    yaitu “menjadikan materi (barang) sebagai jaminan hutang yang dapat

    4 Masjfuk Zuhdi. Masail Fiqhiyah, (Jakarta: CV Haji Masagun, 1997), hlm. 122.5Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer (Bogor: Ghalia Indonesia,

    2012), hlm.198.

  • 3

    dijadikan pembayar hutang apabila orang yang berhutanng tidak membayar

    hutangnya itu”.6

    Dalam teorinya, rahn menjadikan suatu benda bernilai menurut

    pandangan syara’ sebagai tanggungan hutang, dengan adanya benda yang

    menjadi tanggungan itu maka seluruh atau sebagian tanggungan hutang dapat

    diterima.7

    Hukum asal gadai adalah mubah/boleh. Alloh berfirman dalam surat

    al-Baqarah ayat 283 yang berbunyi :

    bÎ) ur óOçFZä. 4’n?tã 9 xÿy™ öN s9 ur (#r߉ Éf s? $ Y6 Ï?%x. Ö`» yd Ì sù ×p |Êq ç7 ø)̈B ( ÷bÎ* sù z̀ ÏB r& N ä3 àÒ ÷èt/

    $ VÒ ÷èt/ ÏjŠ xs ã‹ ù=sù “ Ï% ©! $# z̀ ÏJè? øt $# ¼çm tF uZ» tB r& È,G u‹ ø9ur ©! $# ¼çm / u‘ 3 Ÿwur (#q ßJ çG õ3 s? noy‰» yg¤±9$# 4

    `tB ur $yg ôJçG ò6 tƒ ÿ¼ çm ¯R Î* sù ÖN ÏO#uä ¼çm ç6 ù=s% 3 ª! $# ur $yJ Î/ tbqè= yJ÷è s? ÒOŠ Î=tæ ÇËÑÌÈ

    Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian, dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

    Dari penggalan ayat al-Qur’an di atas dapat dipahami bahwa gadai

    hukumnya diperbolehkan, baik bagi yang sedang dalam perjalanan maupun

    orang yang tinggal di rumah, dibenarkan juga melaksanakan transaksi dengan

    non-muslim selama tidak berkenaan dengan hal-hal yang diharamkan Islam

    6Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam tata Hukum

    Perbankan Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007), hlm. 76. 7 Ahmad Azhar Basir, Hukum Islam Tentang Riba, Utang Piutang Gadai, (Bandung: Al

    Ma’arif, 1983), hlm. 50.

  • 4

    dan harus ada jaminan sebagai pegangan, sehingga tidak ada kekhawatiran

    bagi yang memberi pinjaman.

    Dalam hal transaksi mempersyaratkan rukun serta syarat sah, hal ini

    pun berlaku dalam akad gadai. Adapun rukun dan syarat gadai adalah:

    1. Akad ijab dan kabul

    2. Akid, yaitu yang menggadaikan ( ) dan yang menerima gadai

    ( )

    3. Barang yang dijadikan jaminan (borg), syarat pada barang yang dijadikan

    jaminan ialah barang itu tidak rusak sebelum janji hutang harus dibayar

    4. Ada hutang disyaratkan keadaan hutang telah tetap.8

    Berkenaan dengan barang gadai ( ), bahwa dalam hal ini semua

    barang yang boleh diperjual-belikan, boleh digadai tanggungan hutang. Dan

    barang-barang yang tidak boleh diperjual-belikan tidak boleh digadaikan,

    sebab gadai (hakikatnya) menjual nilai dari barang itu. Sementara berkenaan

    dengan setatus tersebut tetap menjadi hak dari pemberi gadai ( ),

    sehingga baik dalam hal yang berkaitan dengan keuntungan maupun kerugian

    atas barang gadai tersebut akan menjadi hak dan kewajiban pemberi gadai

    ( ). Seperti dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Syafi’i

    dan Daruquthni dari Abu Hurairah r.a.:

    �ا�اهُ,لاهُ � ِحبِِه �لِّذْي را �اْ��ُُق �لّزْ�ُن �لّزْ�نا ِمْن صا �اْ�ِه ُغْزُمهُ �ا عا ُغْ�ُ�هُ وا

    “Gadaian itu tidak menuntup akan yang punyanya dari manfaat barang itu, faidahnya kepunyaan dia dan dia wajib mempertanggung jawabkan segala resikonya”. (H.R. as-Syafi’i ad-Daruquthni).9

    8 Hendri Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 108.

  • 5

    Rosulullah pernah mencontohkan praktik gadai dengan menggadaikan

    baju besinya ketika membeli makanan kepada orang Yahudi. Seiring dengan

    perkembangan zaman dan aneka kebutuhan manusia, maka saat ini bukan

    hanya pakaian tetapi segala macam harta benda yang dapat digadaikan sebagai

    mana yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tunjungmuli Kecamatan

    Karangmoncol Kabupaten Purbalingga. Diantara mereka ada yang

    menggadaikan tanah, kendaraan bermotor, ruko, bahkan alat elektronik seperti

    handphone, dan televisi.

    Di desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten

    Purbalingga, praktik gadai yang umum dilakukan adalah dengan memberikan

    jaminan sepeda motor. Masyarakat desa Tunjungmuli menggadaikan sepeda

    motor yang mereka miliki ke orang lain yang mereka kenal seperti saudara,

    dan tetangga. Proses gadai tersebut digambarkan dimana mengendalikan

    barang gadainya dengan teknis menyerahkan kepada kemudian

    akan memperoleh sejumlah uang yang telah disepakati dalam akad

    tersebut, besarnya uang yang diterima berdasarkan dengan tahun pembuatan

    sepeda motor yang digadaikan. Selain itu ditentukan pula beberapa lama

    waktu akad gadai akan berlangsung.

    Dalam pelaksanaannya, akad gadai seringkali yang mensyaratkan

    dalam pemberiam hak pakai terhadap barang yang dimiliki . Ada pula

    dalam akad gadai meskipun tidak menyertakan perizinan memanfaatkan

    9Chuzaimah T, Yanggo dan A. Hafiz Anshory, A.Z, Problematika Hukum Islam

    Kontemporer III (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2014), hlm. 94.

  • 6

    barang tetapi pihak tetap memanfaatkan barang gadaian tersebut

    untuk kepentingan pribadi.10

    Pengambilan manfaat dari tentu menyebebkan beberapa suku

    cadang dari motor yang perlu mendapat perawatan atau bahkan diganti yang

    mana merupakan kewajiban untuk menanggung biayanya. Pada

    praktek gadai yang terjadi di desa Tunjungmuli, akan membebankan

    biaya perawatan tersebut pada dengan menambahkan pada hutang saat

    jatuh tempo pelunasan.11 Mereka berpikiran bahwa biaya perawatan bukanlah

    tanggung jawab dari melainkan tanggung jawab dari pemilik sepeda

    motor. Tentu hal ini akan merugikan karena harus mengeluarkan biaya

    tambahan guna perawatan sepeda motor yang dipakai oleh .

    Dalam peristiwa tersebut tentu menarik untuk dikaji ulang, mengingat

    hal tersebut berbeda dengan apa yang dijelaskan dalam literatur-literatur yang

    membahas tentang akad gadai. Dari permasalah diatas penulis tertarik untuk

    membahasnya dalam sebuah penelitian skripsi dengan judul ”Tinjauan

    Hukum Islam Terhadap Biaya Perawatan Barang Gadai (Studi Kasus

    Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga)”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka

    pokok masalah dalam penelitian ini adalah :

    10Wawancara dengan Heri Setiawan , pada hari sabtu tanggal 08 Desember

    2018, pukul: 16:00 WIB. 11Wawancara dengan Yazid (penerima gadai), pada hari rabu tanggal 19 Desember 2018,

    pukul: 09.00 WIB.

  • 7

    1. Bagaimana praktik gadai sepeda motor di desa Tunjungmuli Kecamatan

    Karangmoncol Kabupaten Purbalingga ?

    2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap biaya perawatan barang gadai

    di desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga ?

    C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    a. Untuk mendeskripsikan praktek gadai yang terjadi di Desa

    Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga

    b. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap gadai sepeda motor

    yang terjadi di Desa Tunjungmuli Kecamatan Susukan Kabupaten

    Purbalingga

    2. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang penulis harapkan dari peneitian ini adalah

    sebagai berikut:

    a. Manfaat teoritis

    1) Diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam

    arti membangun dan menyempurnakan teori yang ada.

    2) Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan Studi

    Hukum Islam mahasiswa Fakultas Syariah pada Umumnya dan

    mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah pada khususnya.

    b. Manfaat praktis

    1) Dapat digunakan sebagai perbandingan bagi peneliti berikutnya

    untuk membuat skripsi yang lebih sempurna.

  • 8

    2) Dapat dijadikan rujukan pemantapan kehidupan beragama yang

    berkaitan dengan masalah rahn.

    D. Telaah Pustaka

    Untuk menghindari penelitian dari objek yang sama atau pengulangan

    terhadap penelitian yang sama, serta menghindari anggapan adanya plagiasi

    terhadap karya tertentu, maka perlu diadakan kajian terhadap karya-karya

    yang telah ada ataupun yang masih dalam tahap penelitian. Penelitian yang

    berkaitan dengan akad gadai memang bukan untuk yang pertama kali,

    sebelumnya sudah banyak penelitian yang berkaitan dengan hal tersebut.

    Diantaranya seagai berikut :

    Dalam karya ilmiah, skripsi Bagus Hermawan dengan judul “Tinjauan

    Hukum Islam Terhadap Penggunaan Barang Gadai Di Ikhsan Krapyak Kulon

    Panggungharjo, Sewon, Bantul”. Dalam skripsi ini yang menjadi

    permasalahan adalah menggadaikan kembali barang jaminan

    ( kepada pihak ketiga. Dalam praktek gadai yang terjadi di Ikhsan

    Rent tentu akan memberikan keutungan lebih bagi namun

    sebaliknya, akan merugikan bagi pemilik

    Skripsi M. Abadi Agung yang berjudul “Praktik Gadai Motor Kredit

    Dalam Tinjauan Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus di Dusun Krajan

    Krandanlor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang)”. Penelitian ini

    menjelaskan tentang alasan-alasan masyarakat mengenai menggadaikan

    12 Bagus Hermawan, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penggunaan Barang Gadai Di

    Ikhsan Krapyak Kulon Panggungharjo, Sewon, Bantul”, Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Tahun 2015,

  • 9

    barang yang masih dalam status kredit kepada orang yang mau menerima

    gadai.13

    Skripsi Iis Nur Widiyaningsih yang berjudul “Tinjuauan Hukum Islam

    Tentang Biaya Pemeliharaan Barang Gadai (Studi Kasus Pelaksanaan Akad

    Rahn di KSPPS BMT Lumbung Artho Jepara)”. Skripsi ini membahas tentang

    penetapan biaya administrasi yang dibebankan oleh KSPPS BMT Lumbung

    Artho kepada nasabahnya, dimana untuk peminjaman per Rp. 1.000.000,-

    (satu juta rupuah) dikenakan biaya sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu

    rupiah).

    Adapun dalam penelitian yang sedang dilakukan oleh Sofa Maulidia yang

    berjudul ”Tinjauan Hukum Islam Terhadap Metode Penetapan Biaya

    Pemeliharaan dan Penyimpanan Marhun (Studi Kasus Perum Pegadaian

    Syariah Cabang Purwokerto)”, penelitian ini membahas tentang bagaimana

    metode penetapan harga perawatan yang diberikan oleh pegadaian

    syariah terhadap nasabahnya.

    E. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi dalam lima bab, bab

    satu dengan yang lainnya merupakan satu kesatuan saling melengkapi. Untuk

    mempermudah pemahaman, maka susunan setiap bab tersebut dapat

    dijelaskan diantaranya:

    13 M. Abadi Agung, “Praktik Gadai Motor Kredit dalam Tinjauan Sosiologi Hukum

    Islam (Studi Kasus di Dusun Krajan Krandanlor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang),”Skripsi Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, Tahun 2010.

  • 10

    bab pertama ini berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar

    belakang masalah, rumusan masalah, manfaat dan tujuan penulisan, telaah

    pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan skripsi.

    Bab kedua ini berisi tentang ketentuan umum mengenai hukum gadai

    (rahn) dalam hukum Islam. Antara lain meliputi pengertian gadai, dasar

    hukum gadai, rukun dan syarat gadai, macam-macam gadai, pendapat ulama

    tentang biaya perawatan barang gadai.

    Bab ketiga berisi tentang metode penelitian. Antara lain, jenis

    penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek, sumber data, teknik

    pengumpulan data, dan teknik analisis data.

    Bab keempat berisi tentang praktek gadai sepeda motor di Desa

    Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga dan

    pandangan hukum Islam mengenai biaya perawatan barang gadai.

    Bab kelima penutup berisi kesimpulan dan saran-saran.

  • 60

    Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai praktik gadai

    sepeda motor yang ada di Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol

    Kabupaten Purbalingga, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

    berikut :

    1. Alasan masyarakat Desa Tunjungmuli melaukan praktik gadai sepeda

    motor adalah karena kebutuhan yang mendesak. Praktik gadai di Desa

    Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga dengan

    teknis menyerahkan sepeda motor yang akan di jadikan jaminan

    kepada kemudian akan memperoleh sejumlah uang yang

    telah disepakati dalam akad tersebut, besarnya uang yang diterima

    berdasarkan jenis sepeda motor yang digadaikan. Pelaksan gadai memiliki

    beberapa unsur yaitu (penggadai) (penerima gadai)

    (barang yang digadaikan), (hutang atau tanggungan)

    serta akad. Berdasarkan unsur gadai, pelaksanaan gadai tidak terlepas dari

    rukun dan syaratnya. Rukun gadai adalah adanya orang yang berakad

    yaitu dan (hutang) serta

    (barang yang digadaikan). Sedangkan untuk syarat gadai ulama fiqh

    menyusunnya sesuai dengan rukun gadai itu sendiri. Penulis

    menyimpulkan bahwa pelaksanaan gadai di Desa tunjungmuli sudah

  • 61

    memnuhi rukun dan syarat-syarat gadai. Akad yang diigunakan dalam

    transaksi gadai di Desa Tunjungmuli adalah secara lisan.

    2. Biaya pemeliharaan barang gadai yang terjadi di Desa

    Tunjungmuli tidak sesuai dengan hukum Islam, karena biaya

    pemeliharaan barang gadai dibebankan kepada penggadai setelah

    penerima gadai mengambil manfaat dari barang gadai

    yang dalam hal ini adalah sepeda motor. Adapun biaya yang

    dibebankan kepada penggadai adalah untuk penggantian onderdil sepeda

    motor yang harus diganti akibat digunakan oleh penerima gadai.

    Dari hasil penelitian ini, ada beberapa saran atau masukan untuk objek

    penelitian dalam hal ini masyarakat desa Tunjungmuli :

    1. Sebaiknya masyarakat Desa Tunjungmuli menggunakan akad tertulis

    dalam melakukan transakasi gadai.

    2. Masyarakat juga seharusnya memperhatikan aspek hukum Islam dalam

    melaksanakan akad gadai supaya terhindar dari perbuatan yang

    merugikan oranglain, berbuat dzalim, serta riba yang telah dilarang dalam

    Hukum Islam.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Abi ‘Abdillah Muhammad bin Isma>’il, >, juz II. Bairu>t: Da>r al-Fikr, 1994.

    Afandi, M Yazid. Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009.

    Agung, M. Abadi. Praktik Gadai Motor Kredit dalam Tinjauan Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus di Dusun Krajan Krandanlor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang). Skripsi Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, Tahun 2010.

    Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

    Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2014.

    Ash-Shidieqy, Hasbi. Pengantar Fikih Muamalah. Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

    Ath-Thayyar, Abdullah bin Muhammad, dkk, Ensiklopedi Fiqh Muamalah Dalam Pandangan Empat Madzab. Yogyakarta: Maktabah Al-Hanif, 2015.

    Azwar, Saefudin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

    Basir, Ahmad Azhar. Hukum Islam Tentang Riba, Utang Piutang Gadai,Bandung: Al Ma’arif, 1983.

    Basyir, Ahmad Azhar, Asas-asas Hukum Muamalat, (ed.)Yogyakarta: UII press, 2000.

    Chuzaimah T, dkk. Problematika Hukum Islam Kontempoter. Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1995.

    Chuzaimah T, dkk. Problematika Hukum Islam Kontemporer III. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2014.

    Departemen Agama RI, al-Qur’an Terjemah Per-kata. Bandung: Sya>milInternasional, 2007.

    Djamil, Fathurrahman. Penerapan Hukum Perjanjian Dalam Transaksi di Lembaga Keuangan Syari’ah. Jakarta: Sinar Grafika, 2012.

    DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional. Ciputat: CV. Gaung Persada, 2006.

  • Ghazaly, Abdul Rahman, dkk, Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

    Hariyanto, “Pembangunan Hukum Nasional Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila”, Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi, Vol. 1, No.1, Juni, 2019. http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/volksgeist/article/view/1731

    Haruen, Nasrun. Fikih Muamalah. Jakarta: Media Pratema, 2007.

    Hermawan, Bagus. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penggunaan Barang Gadai Di Ikhsan Krapyak Kulon Panggungharjo, Sewon, Bantul, Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Tahun 2015.

    al-Asqala>ni>, Ibnu H{ajar. , jilid 14 terj. Aminuddin. Jakarta: Pustaka Azzam, 2010.

    al-Kirma>ni>, Ima>m Syamsuddin. juz IV. Liba>non:

    at-Tirmiz|i, Imam. Sunan at- , juz III. Kaira: Da>r al-Hadis|, 2005.

    Idri, Hadis Ekonomi “Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi”. Jakarta: Prenadamedia Group, 2015.

    J. Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001.

    Katsi >r, Ibnu , juz III. Bairu>t: Da>r al-Fikr, 1975.

    Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana, 2012.

    Muhammad Yusuf, Ahmad. Ensiklopedi Tematis Ayat al-Qur’an & Hadis, Jilid 7 terj. Achmad Sunarto. Jakarta: Widya Cahaya, 2009.

    Mujahidin, Ahmad . Prosedur Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syari’ah di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

    Mulyazid, Ade Sofyan. Kedudukan Sistem Penggadaian Syariah Dalam Sistem Hukum Nasional di Indonesia. Jakarta: Kementrian Agama RI, 2012.

    Nawawi, Ismail. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor: Ghalia Indonesia, 2012.

    Nurhadi, “Ideologi Konstitusi Piagam Madinah dan Relevansinya dengan Ideologi Pancasila”, Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi, Vol. 2, No.1, Juni, 2019.

    Remy Sjahdeini, Sutan. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam tata Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007.

  • Rivai, Veithzal, dkk. Principle of Islamic Finance (Dasar-dasar Keuangan Islam). Yogyakarta: BPFE, 2012.

    Rozalinda, Fikih Ekonomi syariah Prinsip dan Implementasinya Pada Sektor Keuangan syariah. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

    S, Burhanuddin. Hukum Kontrak Syari’ah. Yogyakarta: BPFE, 2009.

    Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah, jilid 4, terj. Mujahidin Muhayyan. Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2008.

    Shihab, M Quraish.Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati. vol. 14, 2006.

    Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial. Bandung, Refika Aditama, 2012.

    Soehadha, Moh. Metode Penelitian Sosial Kualitatif untuk Studi Agama. Yogyakarta: Suka Press, 2012.

    Subketi. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jakarta:PT. Pradnya Paramita, 2004.

    Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA, 2009.

    Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014.

    ______________Fiqh Muamalah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.

    Suryabrata, Sumardi. Metode penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.

    ______________Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Press, 1992.

    ______________Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. ke-II, 1998.

    Syafe’i, Rachmat Fiqih Muamalah. Bandung: CV Pustaka Setia, 2001.

    ______________Fiqh Muamalah. Bandung: Pustaka Setia, Cet 10. 2003.

    Zuhdi, Masjfuk. Masail Fiqhiyah. Jakarta: CV Haji Masagun, 1997.