lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6581/1/bab ii.pdfpolygon. yang...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. 3D Image
Gambar 2.1. 3d Image
(Copine,2011)
Menurut Copine (2011) pada bukunya yang berjudul 3D Art Essentials The
Fundamentals, 3D object adalah sebuah gambaran visual yang tersusun dari
susunan face atau yang biasa disebut polygon yang terbetuk dari garis disetiap
sisinya atau dikenal dengan istilah edge yang dibentuk dari titik titik kecil yang
disebut vertex. Jadi misalkan ada sebuah kubus dalam 3D dapat di ibaratkan
terbentuk dari 6 buah polygon yang setiap buah nya terbentuk dari 4 edge dan 4
vertex.
2.2. Workflow
Keathley (2014) pada bukunya yang berjudul Digital Asset Management
menyatakan bahwa, Workflow adalah usaha dari mesin dan manusia untuk
melakukan suatu rangkaian kerja yang terstruktur. Perangkat lunak perlu
menyesuaikan dan merespons variabel dari apa yang manusia atur. Pengguna
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
21
perlu memahami praktik terbaik yang berkaitan dengan alur kerja, dan keduanya
membutuhkan peranan masing-masing untuk menghasilkan dan mendistribusikan
suatu tugas.
2.3. Pipeline
Pipeline dari animasi adalah sekumpulan orang, hardware dan software yang
bekerja dalam urutan tertentu dalam pembuatan animasi atau asset 3 dimensi.
Pada sebuah pipeline, tahapan produksi dibagi menjadi beberapa tahapan besar
yang dapat dirinci dalam beberapa tahapan kecil. Tahapan kecil tersebut dibagi
kepada beberapa orang untuk dikerjakan bersama sehingga pekerjaan animasi atau
asset 3 dimensi lebih efisien (Beane, 2012, hlm. 21-22).
Renee Dunlop (2014) menyatakan pula bahwa pipeline juga merupakan tindakan
antisipasi jika terjadinya suatu hambatan pada proses produksi suatu proyek. Jika
terjadi suatu masalah ditengah produksi maka dalam pipeline telah diberikan
jawaban kemana jalur selanjutnya jika terjadi masalah disuatu tahapan produksi.
Pada flowchart produksi telah diberikan penjelasan tentang kemana saja jalur
yang diambil ketika suatu data telah dikerjakan. Beberapa pipeline juga membagi
pekerjaan menjadi 2 tahap, misal raw modelling yang akan diperiksa oleh director
kemudian asset tersebut akan dikerjakan detailnya oleh artist lain sehingga tidak
ada pekerjaan yang tertunda pada satu artist.
Menurut Pellacini (2009) beberapa tahapan atau divisi pada suatu pipeline, yaitu:
Story Development, Editorial Development, Art Development, Casting, Modeling,
Shading /texturing, Rigging, Set Dressing, Layout, Animation, Simulation, Effect,
Lighting, Rendering.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
22
2.4. Automation Theory
Automation/Otomasi adalah penggunaan system control yang digunakan pada
suatu platform yang sengaja diprogram untuk berjalan sendiri. Otomasi dibuat
untuk mengendalikan suatu mesin tanpa intervensi manusia (Rodic, 2009). Ciri-
ciri dari suatu proses yang dapat diotomasi adalah suatu rangakaian kerja yang
terdiri dari urutan kerja/ hirarki. Dari hirarki tersebut beberapa pekerjaan dapat
dikerjakan secara bersamaan dan dapat diselesaikan dengan sekali proses.
Kemudian pekerjaan yang melalui sistem yang dilakukan secara berulang-ulang.
Namun pada automation tidak dapat mengecek kualitas suatu barang produksi
yang bersifat ekslusif. Perlu adanya intervensi manusia untuk mencapai kualitas
tertentu.
2.5. Time Efficiency
Menurut König (2007) dalam jurnalnya yang berjudul The Journal Of
Psychology, menjelaskan bahwa tujuan utama dari suatu usaha adalah untuk
menghasilkan suatu hasil yang efektif dan produktif dengan time management.
Jadi untuk mendapat hasil yang sesuai diusahakan juga menggunakan waktu yang
singkat. Membutuhkan strategi dimana manusia dapat mengelola waktu, uang,
energi dan sumberdaya manusia untuk mencapai hasil yang sesuai dengan
keinginan dan mencapai target.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
23
2.6. Render
Gambar 2.2. The Common tab in the Render Setup dialog box
(Autodesk 3ds Max 2014 Essentials, 2013)
Rendering adalah langkah terakhir dalam membuat karya CG Anda, namun ini
adalah langkah pertama untuk dipertimbangkan saat Anda mulai membuat
adegan. Selama rendering, komputer menghitung sifat permukaan pemandangan,
pencahayaan, bayangan, dan pergerakan objek dan kemudian menyimpan urutan
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
24
gambar. Untuk sampai ke titik di mana komputer mengambil alih, user harus
menyiapkan kamera dan membuat pengaturan sehingga Anda akan mendapatkan
apa yang Anda butuhkan dari tempat kejadian (Derakhshani, 2013 hlmn. 331).
2.6.1. Pre-Render/Render Setup
Render setup adalah langkah dimana user mengatur parameter pada render setup
dialog yang berisi tentang pengaturan jumlah frame yang di-render, besar resolusi
gambar hasil render, dan banyak pengaturan lainnya yang membantu user untuk
menentukan hasil akhir visual dan wilayah penyimpanan file. Setiap file harus
melalui tahapan ini agar asset yang di proses dapat mencapai ekspektasi dan
rancangan visual.
2.6.2. Metode Dasar Rendering
Ada beberapa cara dalam menghasilkan atau melakukan render suatu gambar dari
suatu objek 3D. Render engine adalah sistem pada 3DS Max yang digunakan
untuk menghasilkan gambar digital yang telah memiliki data alogaritma yang
unik. Setiap render engine memiliki karakteristiknya masing-masing.
2.1.1.1. Scanline
Alogaritma render pada scanline sangat cepat, kelemahan dalam sistem render ini
adalah tidak bisa menghitung reflection, refraction, atau global illumination yang
kompleks seperti yang ada sekarang ini. Seperti yang dapat dilakukan oleh menta-
Ray, V-Ray, atau Renderman. Renderer ini sangat baik digunakan pada saat pre-
render visual. Metode ini cocok untuk mendapatkan visual look yang Cartoonlike,
flat, dan shell-shaded.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
25
2.1.1.2. Raytracing
Metode render melalui raytracing lebih baik dari pada scanline. Raytrace dapat
mengkalkulasikan reflection, refraction, dan banyak pengaturan lainnya dalam
pilihan render. Cara kerjanya dengan menimbulkan cahaya berupa bentuk benda
yang berinteraksi atau berdekatan pada objek. Pada titik sample jika permukaan
tersebut bersifat reflektif maka akan diberi informasi seberapa jauh cahaya itu
akan dipantulkan dan apakah akan memantul kembali ke objek lain yang non-
reflektif. Raytracing lebih mendekati realis dibanding dengan scanline.
2.6.3. Global Illumination
Global Illumination adalah istilah umum untuk mendeskripsikan sekelompok
algoritma dan metode untuk menciptakan suatu tata pencahayaan yang realistis
dan shader pada render engine pada saat rendering. Metode ini biasanya
bertumpuan pada raytracing namun akan ditambah beberapa fungsi agar hasilnya
dapat semakin realis.
2.1.1.3. Photon Mapping
Algoritma render dari global illumination yang mengikuti metode dari raytracing,
tapi digunakan secara terbalik. Cara tersebut adalah Photons dipancarkan dari
sumber cahaya dan memantul di sekitar scene tersebut. Photon meninggalkan
titik/berkas cahaya.
2.1.1.4. Image-Based Lighting
Cara ini merupakan cara dimana user membuat surrounding dome atau sphere
yang memberikan cahaya terhadap scene berdasarkan gambar yang terdapat pada
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
26
dome atau surround sphere tersebut. Dome atau surrounding sphere biasanya diisi
oleh gambar pemandangan.
2.6.4. Multi Passes Render
Birn (2014) pada buku yang berjudul Digital Lighting and Rendering menjelaskan
bahwa multi pass render adalah sebuah hasil gambar yang di-render yang terdiri
dari beberapa lapisan yang disebut pass atau element. Lapisan ini mengandung
beberapa informasi yang menyusun suatu perhitungan gambar yang dibutuhkan
dalam membentuk hasil akhir render. Lapisan ini memudahkan kita dalam
mengulang hasil pengaturan render seperti lighting, shadow, bahkan Z-depth.
Biasanya pengaturan pada render pass dapat dilakukan pada proses pasca produksi
berikut adalah macam-macam pass pada render pass.
2.1.1.5. Diffuse Pass
Gambar 2.3. Difuse Pass
(Jeremy Birn, 2014)
Merupakan pass yang mengandung warna penuh dari subyek yang akan
kita render. Pass ini tidak mengandung reflection atau highlight karena
diffuse pass mengandung diffuse illumination dari cahaya. Permukaan
telah memiliki shading terang pada tempat cahaya yang datang, begitu
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
27
juga sebaliknya pada tempat yang sedikit terkena cahaya. Pass ini juga
mengandung texture yang telah di-assign.
Gambar 2.4. VrayGlobalilumination
(https://docs.chaosgroup.com/display/VRAY3MAX/Global+Illumination+Render+Elements,
2017)
Pada situs docs.chaosgrup.com menjelaskan bahwa pada V-Ray render
engine dapat memakai pass serupa yaitu VRayGlobalIllumination yang
dihasilkan dari VRayRawGlobalIllumination x VRayDiffuseFilter.
2.1.1.6. Specular Pass
Gambar 2.5. Difuse Pass
(Jeremy Birn, 2014)
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
28
Specular pass (highlight pass) adalah pass yang mengandung isolasi dari
highlight yang ada pada objek render. Diffuse shading dan color mapping
akan dibuat menjadi warna hitam.
Gambar 2.6. VRaySpecular
(https://docs.chaosgroup.com/display/VRAY3MAX/Specular+%7C+VRaySpecular, 2017)
Pada situs docs.chaosgrup.com menjelaskan bahwa pada V-Ray render
engine dapat memakai pass serupa dengan nama VRaySpecular.
2.1.1.7. Reflection Pass
Gambar 2.7. Reflection Pass
(Jeremy Birn, 2014)
Reflection pass adalah pass yang mengandung informasi pantulan
bayangan dari bayangan objek, pantulan dari objek lain atau pantulan dari
environment pada objek 3D.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
29
Gambar 2.8. VRayReflection
(https://docs.chaosgroup.com/display/VRAY3MAX/Reflection+%7C+VRayReflection, 2017)
Pada situs docs.chaosgrup.com menjelaskan bahwa pada V-Ray render
engine dapat memakai pass serupa dengan nama VRayReflection.
2.1.1.8. Ambient Pass
Gambar 2.9. Ambient Pass
(Jeremy Birn, 2014)
Ambient Passes (Color Pass) dapat disebut juga warna dan texture map
pada objek. Pass ini membuat seolah permukaan objek mendapat
pencahayaan dari lighting sekitar dan terlihat bentuk dasar dari benda
tersebut.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
30
2.1.1.9. Occlusion Pass
Gambar 2.10. Occlusion Pass
(Jeremy Birn, 2014)
Pada VRay render engine, oclussion pass dapat dihasilkan melaui
VRayDirt. VRayDirt merupakan texture map yang menstimulasi adanya
bercak-bercak yang biasanya ada pada celah objek. VRayExtraTex adalah
pass yang dipakai untuk menghasilkan data render pass image. Hal ini
dikarenakan VRayDirt hanya membantu mengatur besar kecilnya
pengaruh dirt texture namun tidak menghasilkan render pass image. Maka
jika keseluruhan occlusion pass ingin didapat user harus menambahkan
VRayExtraTex pada render element.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
31
2.1.1.10. Depth Pass
Gambar 2.11. Depth Pass
(Jeremy Birn, 2014)
Depth pass (Z-depth atau Depth Map) merupakan pass yang menyimpan
informasi akan kedalaman pada setiap objek terhadap kamera. Pass ini
berisi serangkaian nilai yang mengukur jarak dari kamera kepada objek.
Kegunaan pass ini:
a. Memanipulasi fog, haze, dan atau atmosfer pada tahap compostiting
b. Memanipulasi menjadi tumpuan pada pemberian efek Depth of Field
dan bokeh
c. User dapat melakukan render pada banyak layer, dengan depth pass di
setiap layernya. Hal ini akan membantu objek dari layer lain untuk
menemukan space yang tepat pada scene tersebut
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
32
2.6.5. Basic Render Workflow
Biasanya seorang lighting artist juga merupakan orang yang mendapat tugas pada
render pula. Berikut adalah basic rendering workflow (Beanne, 2012, hlm 244-
245)
a. Menentukan setting dari lighting. Artist harus yakin lighting telah
menerangi scene.
b. Artist mengkaji apakah scene tersebut membutuhkan advance lighting
render seperti global illumination atau image-based lighting. Jika iya,
maka artist akan mengatur render untuk mengevaluasi pengaturan
lighting tersebut.
c. Menentukan pengaturan render. Artist menentukan render engine
untuk dilanjutkan menuju tahap rendering tingkat selanjutnya. Karena
setiap render engine memiliki standar yang berbeda dalam
menghaslikan gambar akhir.
d. Artist menentukan render passes. Artist menentukan render passes
yang dibutuhkan.
e. Render image. Artis melakukan render untuk mendapatkan image
sequence.
f. Proses Compositing render pass untuk membangun gambar final/final
look.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
33
2.7. VRAY
Kuhlo dan Eggert (2010) dalam bukunya Achitectural Rendering with 3dMax and
V-ray menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa menggunakan VRay
sebagai render engine. VRay merupakan contoh dari jenis raytracer yang
melakukan kalkulasi cahaya menggunakan pantulan benda yang reflektif untuk
mencapai pencahayaan yang realistik. VRay merupakan plug-in render yang
tersedia pada banyak software 3D. Pengaturannnya pada setiap program pun
cenderung sama. VRay renderer juga sering dipakai pada produksi film dan
periklakan. Renderer ini juga memiliki banyak komunitas yang membantu
perkembangan dari renderer ini. Komunitas ini sering kali membuat penemuan
atau sebuah metode pengaturan untuk menghasilkan suatu tampilan visual
tertentu. Berikut adalah contoh dari beberapa render element yang ada pada VRay
render engine.
a. VRayGlobalIllummination
VRayGlobalIllummination menyimpan informasi tentang pencahayaan
tidak langsung. Yang dimaksud dengan pencahayaan tidak langsung
adalah cahaya yang dibentuk dari pantulan cahaya pada area sekitar benda.
b. VRayReflection
VRayReflection menyimpan informasi mengenai kalkulasi nilai refleksi
material benda yang ada di sekeliling benda.
c. VRayRefraction
VRayRefraction berisi pembiasan cahaya sesuai dengan nilai yang diatur
pada material.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
34
d. VRaySpecular
VRaySpecular menampilkan pembiasan yang sesuai dengan value yang
diatur pada material. Dapat digunakan untuk mengatur brightness tanpa
harus melakukan render ulang.
e. VRayLighting
VRayLighting menyimpan pencahayaan langsung dari lampu yang ada di
scene serta illumination yang menyebar.
f. VRayZDepth
VRayZDepth merupakan gambar grayscale yang menyimpan informasi
mengenai jarak setiap benda terhadap kamera. Benda paling dekat dengan
kamera akan berwarna hitam sedangkan benda yang lebih jauh akan
berwarna abu-abu. Semakin terang warna abu-abu maka semakin jauh
benda tersebut.
g. VRaySSS2
VRaySSS2 merupakan SubSurface Scattering yang dapat membantu
pewarnaan material yang sedikit diterobos cahaya pada saat terkena
cahaya. Pass ini dipakai biasanya untuk mengatur warna pada bagian kulit.
h. VrayExtraTex
VRayExtraTex membuat pemetaan texture pada suatu scene di-render
menggunakan suatu texture map. Texture yang diaplikasikan dapat berupa
bitmap atau texture map seperti VRayDirt atau VRayCurvature.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
35
2.8. 3dsmax MAXScript
Gambar 2.12. 3dsmax MAXScript
(Dokumentasi Penulis, 2017)
3dsmax MAXScript adalah suatu fasilitas di dalam software 3dsmax yang dapat
membuat kita berkomunikasi secara interaktif kepada software 3dsmax.
MAXScript dibuat sama dengan sangat identik dengan semua user perintah pada
user interface. Jadi user dapat sangat bebas memberikan perintah melalui
MAXScript (Lama, Johnson, Maffei, Bousquet, 2007, hlm.10). MAXscript
mendukung pengerjaan otomatis secara berulang ulang seperti membuat obyek,
selecting, menggerakan, import, mengatur Pre-Render, dll.
2.8.1. Logika MAXScript
Dalam bahasa pemrograman tentunya ada aturan yang digunakan dalam menulis
script. Berikut ini adalah beberapa contoh logika atau aturan dalam menulis script.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
36
a. Comments
Gambar 2.13. Comments in 3dsmax MAXScript
(Lama, Johnson, Maffei, Bousquet, 2007)
Comments/keterangan dapat dilakukan dengan menggunakan (--). Cara ini
digunakan untuk menandai bagian script agar rapi dan memudahkan programmer
untuk memeriksa script.
b. Multiline statement
Gambar 2.14. Multiline command in 3dsmax MAXScript
(Lama, Johnson, Maffei, Bousquet, 2007)
Statement adalah jenis baris yang berisi perintah yang digunakan untuk
berkomunikasi kepada 3dsmax. Baris ini bisa saja sangat panjang kesamping,
namun programmer biasanya lebih sering menyusunnya kebawah agar terlihat
rapi dan mudah dikoreksi jika terjadi error.
c. Variabel dan data
Di dalam kebanyakan Bahasa pemrograman beberapa item/statement akan
diwakili oleh variabel agar lebih mudah dalam melakukan coding. Sedangkan tipe
data yang digunakan dalam Maxscript adalah number(angka), string(huruf), dan
Boolean (true/flase).
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
37
2.8.2. MAXScript listener
Merupakan fasilitas dalam 3dsmax yang gunanya adalah merekam semua
command yang dilakukan pada user interface. Untuk membuka fasilitas tersebut
adalah Scripting>MAXScript Listener atau bisa menggunakan F11. Semua
command yang dilakukan bisa terekam pada fasilitas ini namun beberapa
command tidak bisa terekam. Jadi jika penulis memiliki kebutuhan command
yang tidak terekam penulis harus mencari dari website milik Autodesk 3dsmax
MAXScript command.
2.9. Command-Line Rendering
Windows Command-Line adalah sebuah sistem operasi yang dibuat dalam
Microsoft Windows dan diakses melalui command shell-window. Setiap versi
Windows memiliki built-in command-line, yang dapat digunakan untuk
menjalankan perintah Built-in Commands, Utilities, dan Script. Meski Command-
line sangat berguna, beberapa user tidak memakainya.
Windows Command-Line dapat digunakan untuk menjalankan batch program atau
Windows script. Jika Anda ingin menggunakan fasilitas ini Anda harus menyusun
jalur file untuk Command line mencapai program tujuan. Serta memasukan setting
parameter, agar jika program tujuan telah aktif pengaturan pada program telah
siap digunakan (Stanek, 2015, hlm117).
Sebuah fasilitas yang membuat user dapat melakukan batch render atau render
secara massal. Selain itu juga dapat mengubah render parameter seperti jumlah
output frame, resolusi, mengubah dan lain sebagainya. Fasilitas ini dijalankan
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018
38
oleh 3dsmaxcmd.exe yang berada di installation folder pada data 3dsmax.
Fasilitas command-line rendering juga mendukung network rendering dan
membiarkan Backburner utility yang mengatur pekerjaan dengan sistem yang
saling terhubung.
2.9.1. Batch Render
Command prompt memiliki mode batch yang mendukung dalam menjalankan
serangkaian perintah. Dalam batch command perintah dibaca dan dieksekusi satu
persatu. Biasanya batch command dilakukan melalui script file. Namun batch
command dapat juga diketik langsung dalam command prompt sama seperti
melakukan command pada umumnya untuk memproses satu set file. Berikut
adalah contohnya:
"C:\Program Files\Autodesk\3ds Max 2016\3dsmaxcmd.exe"camera:"PhysCamera001"start:"0"end:"0" "D:\CCTV jadi" PAUSE
Setelah itu di-save dengan format (name).BAT, dan jika dijalankan akan muncul
command prompt. Namun kekurangan dari fasilitas ini adalah tidak adanya
pemberitahuan saat program dijalankan, jadi bisa saja dapat merusak dan
memanipulasi file user tanpa pemberitahuan. Namun hal yang perlu diketahui
adalah jika terdapat costum data pada command-line rendering maka pengaturan
file mengikuti data save pada render setup file tersebut.
Perancangan Pipeline Yang..., Michael Davit Lee, FSD UMN, 2018