tinjauan hukum

8
Tinjauan hukum untuk plagiarisme Dewasa ini arti plagiat atau penjiplakan di Negara-negara yang telah mengatur perlindungan berbagai ciptaan, diantaranya mengatur mengatur hukum atas ciptaan karya tulis, pembahasannya tidak dapat dilepaskan dari hukum cipta yang berlaku disuatu Negara. (UUHC) Di Indonesia yang diartikan sebagai hak cipta menurut undang-undang RI no 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta (selanjutnya Undang-Undang Hak Cipta), adalah Hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan- pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. (UUHC) Suatu perbuatan melanggar hukum hak cipta di namakan plagiat sebenarnya tiada lain adalah pelanggaran hak ekslusif atas hak cipta penulis atau pemegang hak cipta suatu karya tulis. Yang dimaksud dengan hak eksklusif pencipta karya tulis adalah hak semata-mata diperuntukan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pemegangnya.(UUHC) Dalam peraturan hukum tentang undang undang hak cipta, apabila seorang mengumumkan atau memperbanyak suatu karya

Upload: ivan-liwu

Post on 15-Apr-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hukum kedokteran gigi

TRANSCRIPT

Page 1: Tinjauan Hukum

Tinjauan hukum untuk plagiarisme

Dewasa ini arti plagiat atau penjiplakan di Negara-negara yang telah mengatur

perlindungan berbagai ciptaan, diantaranya mengatur mengatur hukum atas ciptaan

karya tulis, pembahasannya tidak dapat dilepaskan dari hukum cipta yang berlaku

disuatu Negara. (UUHC)

Di Indonesia yang diartikan sebagai hak cipta menurut undang-undang RI no 19

tahun 2002 tentang Hak Cipta (selanjutnya Undang-Undang Hak Cipta), adalah Hak

ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak

ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-

pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. (UUHC)

Suatu perbuatan melanggar hukum hak cipta di namakan plagiat sebenarnya tiada lain

adalah pelanggaran hak ekslusif atas hak cipta penulis atau pemegang hak cipta suatu

karya tulis. Yang dimaksud dengan hak eksklusif pencipta karya tulis adalah hak

semata-mata diperuntukan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang

boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pemegangnya.(UUHC)

Dalam peraturan hukum tentang undang undang hak cipta, apabila seorang

mengumumkan atau memperbanyak suatu karya tulis tanpa izin si penulis meskipun

bagian yang di umumkan atau di perbanyak kurang dari 10% kandungan suatu

ciptaan, maka orang bersangkutan melanggar hukum hak cipta yang diatur di Negara

Indonesia. Maka pihak yang hak eksklusifnya dilanggar dengan cara di jiplak atau di

bajak dapat mengajukan gugatan perdata ke muka pengadilan niaga dan selain itu,

Negara Negara dapat menuntut secara pidana kepada pelanggar. (UUHC)

Dalam undang undang hak cipta terdapat sanksi dalam perbuatan dengan sengaja dan

tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan yang berupa plagiat.

Pada undang undang hak cipta diancam dengan ancaman hukuman pidana penjara

paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,- (lima

miliar rupiah). (UUHC)

Page 2: Tinjauan Hukum

Kedua jenis hukuman ini, yaitu gugatan perdata dan ancaman pidana, dapat

dikenakan kepada seorang plagiarus suatu karya tulis telah memanfaatkan hak

ekslusif pencipta karya tulis asli tanpa izin pencipta dengan cara mengumumkan atau

memperbanyak ciptaan karya tulis orang. (UUHC)

Termasuk dalam pengertian mengumumkan atau memperbanyak adalah kegiatan

menerjemahkan, mengadaptasi, mengaransemen, mengalihwujudkan, menjual,

menyewakan, meminjamkan, mengimpor, memamerkan, mempertunjukan kepada

public, menyiarkan, merekam dan mengkomunikasikan ciptaan, misalnya ciptaan

karya tulis melalui sarana apapun. (UUHC)

Terdapat juga tinjuan hukum lainnya untuk plagiarism pada keputusan dari

pendidikan nasional tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan

tinggi pada dalam PERMENDIKNAS NO 17 TAHUN 2010. Keputusan ini di

latarbelakangi oleh berbagai undang-undang dan peraturan yang dapat dirinci sebagai

berikut;

1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional

(lembaran Negara republic Indonesia tahun 2003 Nomor 78, Tambahan

lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4301)

2. Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4586)

3. Peraturan pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang dosen (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 5007)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105)

Page 3: Tinjauan Hukum

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 Tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai

Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;

Keputusan hukum PERMENDIKNAS NO 17 TAHUN 2010 terdiri dari beberapa

pengelompokan bab 2 tentang pelaku dan lingkup, bab 3 tentang waktu dan tempat,

bab 4 tentang pencegahan, dan bab 6 tentang sanksi. Dalam keputusan hukum

tersebut terdapat Sanksi tambahan bagi Plagiator diatur dalam bab 6 Pasal 12, Bagi

guru besar/profesor/ahli Peneliti utama, maka Dosen/Peneliti/Tenaga Kependidikan

berupa; Pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti utama oleh

Menteri atau pejabat yang berwenang atas usul PT yang diselenggarakan oleh

Pemerintah atau atas usul PT yang diselenggarakan oleh masyarakat melalui

KOPERTIS. Pelaku dan lingkup yang dihubungkan terhadap sanksi dapat di jabarkan

sebagai berikut;

No Pelaku Ketentua

n yang

dilanggar

Urutan sanksi Sanksi

Tambahan

Sanksi lain

menurut

peraturan per-

uu-an

1 Mahasis

wa

Pasal 10

ayat (4)

1.Teguran

2.Peringatan

tertulis

3.Penundaan

pemberian

sebahagian hak

mahasiswa

4.Pembatalan nilai

UU

Sisdiknas :Me

mpergunakan

karya ilmiah

jiplakan untuk

memperoleh

gelar

akademik,

profesi, vokasi

Page 4: Tinjauan Hukum

satu atau beberapa

mata kuliah yang

diperoleh

mahasiswa

5.Pemberhentian

dgn hormat dari

status sbg

mahasiswa

6.Pemberhentian

tdk dengan hormat

7.Pembatalan

ijazah apabila

mahasiwa telah

lulus

dipidana

penjara paling

lama 2 tahun

dan/atau denda

paling banyak

Rp 200 juta

2 Dosen/

Peneliti

/Tendik

Pasal 11

ayat (6)

1.Teguran

2.Peringatan

tertulis

3.Penundaan

pemberian hak

4.Penurunan

pangkat dan

jabatan

akademik/fungsio-

nal

5.Pencabutan hak

unt diusulkan sbg

profesor/jenjang

utama bagi yg

Ybs

Apabila

dosen/pe-neliti/t

endik

menyandang

sebutam

profesor/jenjang

utama :Diberhe

ntikan dari

jabatan

profesor/

jenjang

utamaUU

utamaUU

Sisdiknas :Me

mpergunakan

karya ilmiah

jiplakan untuk

memperoleh

gelar

akademik,

profesi, vokasi

dipidana

penjara paling

lama 2 tahun

dan/atau denda

paling banyak

Page 5: Tinjauan Hukum

memenuhi syarat

6.Pemberhentian

dengan hormat

dari status

dosen/peneliti

/tendik

7.Pemberhentian

tdk dgn hormat

dari status sebagai

dosen/peneliti/

tendik

8.Pembatalan

ijazah yg

diperoleh

Rp 200 juta

Teh kalo memang ga bisa muat 1 halaman nanti di halaman kedua di masukin aja

kategori table seperti no, pelaku, ketentuan yang di langgar, sanksi

Daftar pustaka nya :

Damian, Eddy, Prof, Dr, SH, Hukum Hak Cipta, PT Alumni: Bandung:

1999.

MenteriPendidikanNasional. PeraturanMenteriPendidikanNasionalnomor17 tahun2010.[Online]. Tersedia: http://unnes.ac.id/wp-content/uploads/Permen-Nomor-17-Thn-2010-tentang-pencegahan-dan-penanggulangan-plagiat.pdf [27 Oktober2013]