tingkat stres
DESCRIPTION
dghhgTRANSCRIPT
Pengertian Penyesuaian Diri
Apakah Penyesuaian diri itu?
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu
agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar
pengertian tersebut dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat
hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi
terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu
mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri,
baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya.
Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh
kegagalan mereka untuk melakukan penyesaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan.
Konsep Penyesuaian Diri
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah
dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya
dan pada tuntutan masyarakat. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu
menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional
dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang
proses penyesuaian yang baik atau yang salah. Penyesuaian yang sempurna dapat terjadi jika
manusia / individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya, tidak
ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua fungsi-fungsi organisme / individu berjalan
normal. Namun, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus
menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi sehat.
Penyesuaian diri adalah suatu proses. Kepribadian yang sehat ialah memiliki kemampuan untuk
mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungannya.
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk
ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat
produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah
sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan
ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan
keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan
tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan
penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau
psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat
mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif,
apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai
suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan
bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari
ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan,
menyiagakan atau mambuat aktif organisme.
PENYEBAB STRESS
Keadaan atau situasi dan peristiwa yang dirasakan mengancam atau membahayakan yang
menghasilkan perasaan tegang disebut sebagai stressor, berikut beberapa faktor penyebab
stressor.
1. Faktor Biologis.
Faktor ini juga terbagi kedalam beberapa tipe :
Gen. Keadaan individu pada masa konsepsi dipengaruhi oleh sikap dan perilaku Ibu.
Bagaimana ibu berperilaku ketika sedang hamil, dan asupan gizinya apakah sudah terpenuhi atau
malah defisiensi. Ketika seorang ibu stress, otomatis bayi yang dikandungnyapun akan ikut stress
pula. Dan kebanyakan hal ini tidak disadari oleh si Ibu sehingga pada saat melahirkan Ibu malah
menyalahkan proses persalinan ketika anaknya cacat fisik atau cacat mental.
Penyakit. Karena mempunyai penyakit langka, sulit disembuhkan bahkan tak ada
obatnya, seseorang bisa saja mengakhiri hidupnya pada tali gantungan atau meminum racun.
Penyakit yang membuat seseorang merasa tak berguna dan tak mungkin sembuh bisa menjadi
sebuah stressor.
Tidur. Obat capek yang paling manjur adalah tidur. Ketika porsi tidur seseorang tidak
terpenuhi, maka akan terjadi tekanan dalam diri orang tersebut ditandai dengan sensitivitas yang
lebih tinggi dari biasa, pusing, sulit beradaftasi dengan lingkungan dan belum menyadari dimana
berada. Hal tersebut akan menimbulkan stress baik pada tingkat ringan atau tinggi.
Postur tubuh. Kebanyakan, stressor ini menyebabkan perempuan ingin melakukan apa
saja untuk mendapatkan postur tubuh yang diinginkan. Jika tidak terpenuhi, maka akan terjadi
konflik dan tegangan atau stress.
Kelelahan. Faktor ini tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor penyebab stress
yang paling utama. Ketika seseorang merasa kelelahan, maka hal yang ingin segera dipenuhi
adalah beristirahat. Ketika keinginannya tidak terpenuhi maka akan terjadi tegangan dan
menimbulkan efek yang berbahaya.
2. Faktor Psikologis
Frustasi. Sudah sangat jelas bahwasannya frustasi adalah penyebab seseorang
mengalami stress. Ketika seseorang kecewa dengan apa yang dia dapatkan, atau gagal dalam
meraih apa yang diinginkan maka banyak kemungkinan, orang itu akan mengalami frustasi.
Frustasi ditandai dengan menurunnya semangat hidup.
Perasaan dan Emosi. Marah, mudah tersinggung, merasa tidak nyaman, merasa tidak
aman, sedih, merasa bersalah dan lain-lain adalah contoh perasaan dan emosi yang dapat
menimbulkan stress.
Pengalaman Hidup. Perpisahan dengan orang yang dicintai adalah stressor dari
psikologis yang paling banyak mempengaruhi tingkat kesadaran sesorang. Segala hal yang
terjadi dalam kehidupan seseorang yang tidak sesuai dengan yang diinginkan biasanya akan
menimbulkan stress.
Keputusan Perilaku. Salah mengambil keputusan membuat orang merasa takut dan tak
mau lagi menjalani hidupnya. Salah pengambilan keputusan ini menjadi salah satu faktor dari
segi psikologis yang dapat menyebabkan seseorang terkena stress.
Respon Perlawanan. Ketika seseorang melawan hal yang terjadi namun dia tetap tidak
merubah keadaan. Disaat itu, seseorang akan merasa down dan tidak berguna. Stress akan datang
pada orang-orang seperti itu.
3. Faktor Sosial
Keluarga. Faktor yang menyebabkan stress dari keluarga misalnya adalah terjadi
kesalahan pada pola asuh yang diberikan, broken home, keadaan sosial ekonomi yang tidak
sesuai harapan serta adanya tradisi juga filsafat keluarga yang dianggap tidak sejalan dengan
filsafat individu.
Lingkungan. Peristiwa alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan longsor secara
langsung akan membuat seseorang mempunyai tegangan tinggi dalam dirinya, apalagi orang
tersebut menjadi korban bencana tersebut. Gaya hidup yang modern juga membuat orang mudah
terkena stress.
Dunia Kerja. Tugas yang menumpuk yang harus dikumpulkan besok, tugas yang
jumlahnya sedikit namun tingkat kesulitannya tinggi, kecelakaan dunia kerja serta kemonotonan
pekerjaan adalah stressor yang berasal dari dunia kerja yang mampu membuat orang mengambil
keputusan untuk mengakhiri hidupnya.
Jenis Stress
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif
(bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang
diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance
yang tinggi.
2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif
(bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti
penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang
diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Coping dan stress
Umumnya coping strategi dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mengatasi berbagai permasalahan yang melingkupi kehidupannya dan coping dipandang sebagai
suatu usaha untuk menguasai situasi tertekan, tanpa memperhatikan akibat dari tekanan tersebut.
Namun ingat coping bukanlah suatu usaha untuk menguasai seluruh situasi yang menekan,
karena tidak semua situasi tertekan dapat benar-benar dikuasai.
Kesimpulannya, strategi coping merupakan suatu upaya indivdu untuk menanggulangi
situasi stres yang menekan akibat masalah yang dihadapinya dengan cara melakukan
perubahan kogntif maupun prilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya sendiri,
Coping yang efektif umtuk dilaksanakan adalah coping yang membantu seseorang untuk
mentoleransi dan menerima situasi menekan dan tidak merisaukan tekanan yang tidak dapat
dikuasainya (lazarus dan folkman).
Menurut lazarus dan folkman, ada 2 jenis strategi coping, yaitu:
1. problem-solving focused coping, dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari
masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stress, dan dipaparkan
para ahli bahwa aspek-aspek yang digunakan individu di bagi menjadi lima, sebagai berikut:
a. Distancing , ini adalah suatu bentuk coping yang sering kita temui, yaitu usaha untuk
menghindar dari permasalahan dan menutupinya dengan pandangan yang positf, dan seperti
menganggap remeh/lelucon suatu masalah .
b. Planful Problem Solving, atau perencanaan, individu membentuk suatu strategi dan
perencanaan menghilangkan dan mengatasi stress, dengan melibatkan tindakan yang teliti,
berhati-hati, bertahap dan analitis.
c. Positive Reapraisal, yaitu usah untuk mencar makna positif dari permasalahan dengan
pengembangan diri, dan stategi ini terkadang melibatkan hal-hal religi.
d. Self Control, merupakan suatu bentuk dalam penyelesaian masalah dengan cara menahan diri,
mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.
e. Escape, usaha untuk menghilangkan stress dengan melarikan diri dari masalah, dan beralih
pada hal-hal lain, seperti merokok, narkoba, makan banyak dll
2. Emotion-Focused Coping, dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur
emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan diitmbulkan oleh suatu
kondisi atau situasi yang penuh tekanan. Berikut adalah aspek-aspeknya:
a. Self Control, merupakan suatu bentuk dalam penyelesaian masalah dengan cara
mengendalikan dri, menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa
dalam mengambil tindakan.
b. Seeking Social Support (For Emotional Reason),adalah suatu cara yang dilakukan individu
dalam menghadap masalahnya dengan cara mencari dukungan sosial pada keluarga atau
lingkungan sekitar, bisa berupa simpati dan perhatian.
c. Positive Reinterpretation, respon dari suatu individu dengan cara merubah dan
mengembangkan dalam kepribadiannya, atau mencoba mengambil pandangan positif dari sebuah
masalah (hikmah),
d. Acceptance, berserah diri, individu menerima apa yang terjadi padanya atau pasrah, karena dia
sudah beranggapan tiada hal yang bisa dilakukannya lagi untuk memecahkan masalahnya.
e. Denial (avoidance), pengingkaran, suatu cara individu dengan berusaha menyanggah dan
mengingkari dan melupakan masalah-masalah yang ada pada dirinya.
Hasil penelitian membuktikan bahwa individu menggunakan kedua cara tersebut untuk
mengatasi berbagai masalah yang menekan dalam berbagai ruang lingkup kehidupan sehari-hari
(Lazarus & Folkman, 1984). Faktor yang menentukan strategi mana yang paling banyak atau
sering digunakan sangat tergantung pada kepribadian seseorang dan sejauhmana tingkat stres
dari suatu kondisi atau masalah yang dialaminya.http://nikenmutiara.blogspot.com/2013_05_01_archive.html
http://id.prmob.net/pengembangan-pribadi/blog/google-1074295.htmlDiposkan oleh Niken Mutiara di 00.30
sejarah intansi kecamatan sukarameJ u m a t , 2 6 S e p t e m b e r 2 0 1 4
sejarah intansi kecamatan sukarame
1.2 A Sejarah Intansi1.2.1 Gambaran Umum Kecamatan Sukarame Kecamatan Sukarame semula menginduk ke Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, dengan Status Perwakilan Kecamatan Sukarame di Singaparna. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah serta berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 41 Tanggal 25 Desember 2000 maka Kecamatan yang tadinya berstatus Kecamatan Perwakilan menjadi Kecamatan Sukarame yang definitive. Pusat Pemerintahan Kecamatan Sukarame berlokasi di Jl. Lapang Bola No.97 Desa Sukarame Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya.
dapun pembagian wilayah administratifnya terdiri dari 6 ( enam ) Desa yaitu :1. Desa Sukarame2. Desa Sukamenak3. Desa Wargakerta4. Desa Sukarapih5. Desa Sukakarsa6. Desa Padasuka
Kecamatan sebagai wilayah kerja Camat, merupakan bagian yang integral dari sistem Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya. Kedudukan Kecamatan walaupun bukan sebagai wilayah hukum yang dipimpin oleh Kepala Wilayah, tetapi posisi fungsinya sebagai Perangkat Daerah sangat penting yang strategis dalam membantu pemerintahan Kabupaten terutama dalam memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat.
Mengingat betapa pentingnya tugas dan fungsi Kecamatan, maka Camat sebagai Perangkat Daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsi antara lain Pengawasan, Koordinasi, Pembinaan dalam pelaksanaan ketentraman dan ketertiban Umum
Berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagaimana tersebut di atas dan agar tugas fungsi dan kewenangan Kecamatan sebagaimana yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan lancar, tertib, sukses dan berkesinambungan, maka dipandang perlu
untuk Menyusun Rencana Kerja Kecamatan yang jelas dan terarah, baik rencana kerja Camat, Sekretaris Kecamatan.
para Kepala Seksi maupun Rencana Kerja Kasubag di Lingkungan Unit Kerja Kantor Kecamatan Sukarame.
1.2.2 Kondisi Geografis
Kecamatan Sukarame merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Wilayah Barat Kabupaten Tasikmalaya. Jarak tepuh dari Ibu Kota Tasikmalaya ke Kecamatan ± 3 Km. Secara Geografis dan dilihat dari topograpi serta kontur tanah Kecamatan Sukarame terdiri dari daratan sawah yang berada pada ketinggian 475 Meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata berkisar antara 25 s/d 30 Celcius. Penggunaan lahan tersebut atau tata guna lahan berupa :
Pemukiman : 336,7 HaKebun : 93,752 HaKolam : 67,12 HaSawah : 988,0 HaLain-lain : 67,00 Ha
Kecamatan Sukarame terdiri dari 6 ( enam ) Desa. Pada umumnya desa-desa di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Adapun luas masing-masing desa :
NO NAMA DESALUAS WILAYAH
DALAM HEKTAR( Ha )
DALAM KILOMETER( Km2 )
1. SUKARAME 351.158 3.511,58
2. SUKAMENAK 336.000 3.360
3. SUKAKARSA 210.105 2.101,05
4. PADASUKA 196.485 1.964,85
5. SUKARAPIH 212.081 2.120,81
6. WARGAKERTA 265.148 2.651,48
J U M L A H 1.570.977 15.709,77
Tabel 1.1 luas masing-masing desa di kecamatan sukarameBatas-batas Kecamatan Sukarame adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Singaparna Sebelah Timur : Kecamatan Mangkubumi Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjungjaya dan Sukaraja Sebelah Barat : Kecamatan Singaparna
1.2.3 Keadaan Wilayah Kecamatan Kecamatan Sukarame termasuk Wilayah dalam Kabupaten Tasikmalaya dengan batas-batas
Kecamatan sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Singaparna Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjungjaya dan Mangunreja
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Mangkubumi dan Kawalu Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Singaparna
Pengunaan TanahLuas Wilayah Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya adalah ± ………. Ha dengan Tata Guna lahan sebagai berikut :- Pemukiman : Ha- Kebun : Ha - Kolam : Ha - Sawah : Ha - Lain-Lain : Ha
Adapun Sarana Penunjang kondisi ocial ekonomi pertanian adalah sebagai berikut : Luas Tanah Bukan Sawah menurut jenis penggunaannya :
- Bangunan Pekarangan : 339 Ha - Ladang / Huma / Tegal / Kebun : 191 Ha- Kolam : 129 Ha- Lain – Lain : 67 Ha
Jenis Pengairan- Irigasi Teknis : 780 - Irigasi Setengah Teknis : 174- Irigasi Sederhana : 44
Saluran Irigasi- Primer : 10 Km- Sekunder : 30 Km- Tertier : 48 Km- Bendungan Dam : 10 Unit
Wilayah Administrasi Kecamatan SukarameWilayah Administrasi Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya meliputi 6 ( Enam ) Desa :
1. Desa Sukarame2. Desa Sukamenak3. Desa Sukakarsa4. Desa Padasuka5. Desa Sukarapih6. Desa Wargakerta
Keadaan DemografiJumlah Penduduk Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya sebanyak39.069 Jiwa
( Keadaan sampai dengan Bulan Desember 2013 ), dengan rincian jumlah Penduduk tiap Desa sebagai berikut :
NO D E S AJUMLAH PENDUDUK JUMLAH
( JIWA )LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 51 SUKARAME 3.986 4.080 8.066
2 SUKAMENAK 4.356 4.405 8.761
3 SUKAKARSA 3.100 3.192 6.292
4 PADASUKA 2.252 2.193 4.445
5 SUKARAPIH 2.686 2.974 5.660
6 WARGAKERTA 2.892 2.953 5.845
J U M L A H 19.272 19.797 39.069
Tabel 1.2 jumlah penduduk tiasp desa di kecamatan sukarame Berdasarkan Jenis Kelamin :
- Jumlah Laki - Laki berjumlah : 19.272 Jiwa - Jumlah Perempuan berjumlah : 19.797 Jiwa
Dengan Kepadatan Penduduk : …………. Jiwa / Km2
Jenis Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya : Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) : 521 Orang TNI / Polri : 19 Orang Petani : 5.144 Orang Buruh Tani : 7.040 Orang Buruh Swasta : 3.534 Orang Perdagangan : 2.058 Orang Pengrajin : 63 Orang Peternak : 146 Orang Nelayan : - Orang Pengangkutan : 163 Orang
Sarana dan Prasarana yang ada di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari :a. Pemerintahan
Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari :- 6 ( Enam ) Buah Desa. Desa-desa tersebut adalah :
1. Desa Sukarame2. Desa Sukamenak3. Desa Sukakarsa4. Desa Padasuka5. Desa Sukarapih6. Desa Wargakerta
- Kepunduhan berjumlah : 19 Buah- Rukun Warga ( RW ) berjumlah : 38 Buah- Rukun Tetangga ( RT ) berjumlah : 180 Buah
b. Dinas / Instansi Tingkat Kecamatan terdiri dari :
1. Kepolisian Sektor ( Kapolsek )2. Puskesmas3. KUA4. UPTD TK, SD dan PLS5. UPTD PU6. UPTD Perkebunan7. Balai Penyuluh Pertanian ( BPP )8. Koordinator Statistik Kecamatan / KSK ( BPS )c. Sarana pendidikan
1. TKA / TPA berjumlah : 32 Buah2. SD berjumlah : 21 Buah3. MI berjumlah : 6 Buah4. SMP berjumlah : 5 Buah5. SMU berjumlah : 2 Buah6. SMK berjumlah : 1 Buah7. MTs berjumlah : 5 Buah8. MA berjumlah : 4 Buah9. Pondok Pesantren berjumlah : 27 Buah
d. Sarana Kesehatan1. Puskesmas berjumlah : 1 Buah2. Pustu berjumlah : 3 Buah3. Posyandu berjumlah : 44 Buah4. Poskestren berjumlah : 2 Buah5. Dokter berjumlah : 2 Orang6. Paramedis berjumlah : 4 Orang7. Bidan Desa / PTT berjumlah : 13 Orang8. Dukun Bayi berjumlah : 19 Orang
e. Sarana Keagamaan1. Mesjid Jami berjumlah : 49 Buah2. Mushola berjumlah : 49 Buah3. Langgar berjumlah : 106 Buah
f. Sarana Prasarana Transfortasi dan Pengairan1. Transfortasi
- Jalan Kabupaten : 16,5 Km- Jalan Desa : 29 Km
2. Pengairan :- Irigasi Primer : - Km- Irigasi Sekunder : 9,97 Km- Irigasi Tertier : 22,6 K
Potensi Ekonomia. Industri Kecil Bordir Industri Kecil Bordir di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya berjumlah 300 Unit Usaha dengan jumlah Tenaga Kerja 2.050 Orang
b. Pertanian Tanaman Pangan Luas Lahan Pertanian
- Luas Lahan Pertanian Sawah : 99 - Luas Lahan Pertanian Bukan Sawah : 32- Luas Lahan Bukan Pertanian : 40
Produksi Per Hektar- Padi : 62,06 Kwintal / Hektar- Sayur-Sayuran : 6,16 Kwintal / Hektar
Jumah Keluarga Tani : 760 KK Jumlah Kelompok Tani : 34 Kelompok
c. Perikanan Luas Lahan
- Kolam : 97,12 Ha- Sawah Ikan : 12,00 Ha
Produksi Pertahun terdiri dari :- Ikan Mas : 30,30 Ton / Tahun- Ikan Tawes : 4,00 Ton / Tahun- Gurame : 11,50 Ton / Tahun- Nilem : 20,50 Ton / Tahun- Mujair Nila : 55,00 Ton / Tahun
Jumlah Keluarga Tani : 760 KK Jumlah Kelompok Tani : 34 Kelompok
d. Peternakan Jenis Ternak yang di pelihara di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari : - Sapi Potong : 146 Ekor - Sapi Perah : 13 Ekor - Kerbau : 132 Ekor - Kambing : 273 Ekor - Ayam Ras : 9.450 Ekor - Ayam Buras : 3.675 Ekor - Itik : 11.641 Ekore. Perdagangan dan Jasa - Bank : 1 Buah
- Koperasi : 11 Buah - Toko : 23 Buah - Warung : 260 Buah - Huller : 27 Buah - Pangkalan Minyak Tanah / Gas : 3 Buah - Bengkel : 14 Buah - Tambal Ban : 13 Buah - Wartel : 10 Buah
1.2.4 Visi dan Misi Kecamatan Sukarame
Visi : ”KECAMATAN SUKARAME PROFESIONAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA SERTA RELIGIUS/ISLAM MAJU DALAM BIDANG EKONOMI DAN KOPERASI AGRIBISNIS PEDESAAN DI TAHUN 2015”
Misi :1. Mengoptimalkansistemdan Management penyelenggaraanPemerintahKecamatan2. Mewujudkan SDM yang Profesional berimandanbertaqwa3. Mewujudkan kwalitas sarana dan prasarana yang memadai4. Mewujudkan metode kerja cepat, tepat dan mudah
Meningkatkan perekonomian dalam bidang agribisnis yang tangguh dengan didukung sektor lembaga ekonomi/koperasi.
http://doyanbelajar.blogspot.com/