tingkat stres akademik pada mahasiswa dalam …

57
TINGKAT STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING SELAMA PANDEMI COVID-19 SKRIPSI Ahmad Riza Affani 201410230311345 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2021

Upload: others

Post on 06-Apr-2022

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TINGKAT STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA DALAM

PEMBELAJARAN DARING SELAMA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Ahmad Riza Affani

201410230311345

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

i

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang

berjudul “Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Dalam Pembelajaran Daring

Selama Pandemi Covid-19” sebagai syarat memperoleh gelar sarjana psikologi di

Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan,

dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Muhammad Salis Yuniardi, M.Psi., Ph.D., selaku Dekan Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Zainul Anwar, M.Psi., selaku pembimbing I dan Ibu Retno Firdiyanti,

M.Psi., selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis selama proses

penyusunan tugas akhir ini

3. Ibu Susanti Prasetyaningrum, M.Psi., selaku dosen wali

4. Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

5. Para responden yang telah berpartisipasi selama proses pengumpulan data

6. Keluarga penulis, ibu dan kakak yang selalu memberikan dukungan dan do’a

terbaik kepada penulis

7. Cyndy Melaty dan Rizki Irfanindyawanti sebagai teman seangkatan dan

seperjuangan yang saling membantu dan saling memberi dukungan selama

proses penyusunan tugas akhir ini

8. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penulis selama proses

penyusunan tugas akhir yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih banyak kekurangan,

sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, meski demikian

penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya

pihak-pihak yang terkait.

Malang, 13 April 2021

Ahmad Riza Affani

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. .vi

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................vii

ABSTRAK. ............................................................................................................. 1

PENDAHULUAN. ................................................................................................. 2

LANDASAN TEORI .............................................................................................. 4

Stres Akademik ................................................................................................... 5

METODE PENELITIAN ........................................................................................ 7

Rancangan Penelitian .......................................................................................... 7

Subjek Penelitian ................................................................................................. 7

Variabel dan Instrumen Penelitian ...................................................................... 8

Prosedur dan Analisa Data .................................................................................. 9

HASIL PENELITIAN ............................................................................................. 9

DISKUSI ............................................................................................................... 10

SIMPULAN DAN IMPLIKASI ........................................................................... 14

REFERENSI ......................................................................................................... 15

LAMPIRAN .......................................................................................................... 19

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Karakterisitik Subjek Penelitian .......................................................... 8

Tabel 3.2. Indeks Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ....................... 9

Tabel 4.1. Tingkat Stres Akademik Mahasiswa ................................................... 10

Tabel 4.2. Tingkat Stres Akademik Berdasarkan Aspek Stres Akademik ............ 10

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Uji Coba (Try Out).................................................................. 20

Lampiran 2. Skoring Skala Uji Coba (Try Out) .................................................... 24

Lampiran 3. Output Uji Validitas dan Reliabilitas................................................ 28

Lampiran 4. Tabel Daftar Sebaran Item Skala Setelah Uji Coba (Try Out) ......... 31

Lampiran 5. Instrumen Penelitian/Kuesioner Penelitian ...................................... 32

Lampiran 6. Skoring Kuesioner ............................................................................ 34

Lampiran 7. Output Karakteristik Subjek Penelitian ............................................ 45

Lampiran 8. Kategorisasi Tingkat Stres Akademik .............................................. 46

Lampiran 9. Surat Keterangan Verifikasi Analisa Data........................................ 48

Lampiran 10. Surat Keterangan Uji Plagiasi......................................................... 49

1

TINGKAT STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA DALAM

PEMBELAJARAN DARING SELAMA PANDEMI COVID-19

Ahmad Riza Affani

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Pandemi Covid-19 mendorong setiap negara termasuk Indonesia menerapkan

lockdown untuk segala bentuk aktifitas masyarakat di tempat umum termasuk pada

institusi pendidikan yang diliburkan. Pembelajaran saat ini menggunakan metode

pembelajaran daring yang juga dirasakan oleh mahasiswa dalam proses

perkuliahan. Tentunya perubahan ini tidak bisa diterima secara langsung dan perlu

adaptasi, serta adanya tuntutan maupun kendala selama prosesnya yang bisa

mengakibatkan stres akademik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

stres akademik mahasiswa menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Pengumpulan data menggunakan skala likert dengan teknik accidental sampling

pada subjek penelitian yang berjumlah 269 mahasiswa. Berdasarkan penelitian

yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sebagian besar mahasiswa yang

berjumlah 208 (77,32%) mengalami stres akademik pada kategori sedang yang

menunjukkan bahwa mahasiswa menilai adanya tuntutan akademik yang cukup

tinggi terhadap dirinya dalam pembelajaran daring selama pandemi covid-19.

Begitupun dengan ketiga aspek pembentuk stres akademik dalam penelitian ini juga

berada pada kategori sedang.

Kata kunci: stres akademik, pembelajaran daring, covid-19

The Covid-19 pandemic encouraged every country including Indonesia to

implement lockdown for all forms of public activities in public places including

closed educational institutions. Current learning uses online learning methods, it

is also applied by students in the lecture process. Of course, this change cannot be

accepted directly and needs adaptation, as well as demands and constraints during

the process can cause academic stress. This research conducted to determine the

level of student academic stress using quantitative descriptive methods. Collected

data by likert scale with accidental sampling technique on research subjects

totaling 269 students. Based on research that had been done, obtained results that

most of the students a total of 208 (77.32%) have stress in academics on medium

level which indicated that the students perceived their academic demands highly

happen to themself on online learning during covid-19 pandemic. It is also obtained

the three aspects that make stress in academic on this research is also in a medium

level of stress.

Keywords: academic stress, online learning, covid-19

2

Pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) telah melanda berbagai negara

termasuk Indonesia. Covid-19 ini awalnya muncul di Wuhan, China pada sekitaran

Desember 2019, kemudian menyebar ke berbagai negara hanya dalam waktu

beberapa bulan. Setahun yang lalu tepatnya pada Maret 2020, Indonesia

mengumumkan adanya kasus pertama Covid-19 dan sejak saat itu penyebaran

Covid-19 terjadi. Hal inilah yang kemudian mendorong beberapa negara

memberlakukan kebijakan lockdown dimana seluruh aktifitas yang ada dihentikan

sementara waktu dengan stay at home (tetap berada di rumah) bagi seluruh

masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Di Indonesia sendiri telah

diberlakukan kebijakan dalam bentuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

sebagai upaya mengurangi penyebaran virus ini (Harahap et al., 2020).

Pemberlakuan lockdown dipercaya oleh 76,5% responden merupakan solusi

sementara sebagai upaya untuk mencegah penyebaran infeksi Covid-19, namun

ternyata disisi lain bisa menimbulkan masalah baru seperti masalah psikologis

(67,5%), masalah sosial (53,5%), masalah ekonomi (48,5%), dan juga masalah

akademik (57,5%) apabila lockdown Covid-19 masih berlanjut. Lockdown

dipercaya dapat berpengaruh pada kinerja akademik siswa. (Bhat et al., 2020).

Acharya (2020) melakukan penelitian pada tigaratus pelajar dari sekolah dan

perguruan tinggi yang berbeda di Nepal setelah lockdown akibat Covid-19.

Diperoleh hasil bahwa 44,3% responden merasa terancam karena virus corona dan

42,4% responden mengalami peningkatan stres selama lockdown. Lebih dari

setengah responden (68%) khawatir terkait studi mereka. Lebih penting lagi,

perpanjangan waktu lockdown telah meningkatkan stres pada 41,3% responden.

Dari 61,7% responden lebih memilih kelas luring dibanding kelas daring dan 73,7%

siswa merasa tidak puas dengan kelas daring. Disisi lain, 30% responden

mengalami keterbatasan akses terkait perangkat seluler atau Wi-Fi di rumah untuk

pembelajaran daring sehingga juga menjadi faktor pemicu stres.

Dalam penelitian Raj dan Fatima (2020), lebih dari 50% siswa mengalami stres dan

kesehatan mental mereka sedang dalam kondisi tidak baik. Mereka terdampak oleh

lockdown dan pembelajaran disana terganggu. Mahasiswa juga mengalami stres

karena pembelajaran dan merasa tidak nyaman dengan kelas daring. Memulai kelas

daring dengan sedikit persiapan juga bisa menimbulkan masalah bagi siswa di

dalam proses studinya.

Pembelajaran daring adalah proses pembelajaran dengan menggunakan jaringan

internet maupun rangkaian elektronik lainnya sebagai metode dalam penyampaian

isi pembelajaran, interaksi, serta fasilitas yang didukung dengan berbagai bentuk

layanan belajar yang lainnya (Mustofa dalam Lubis et al., 2021).

Pembelajaran secara daring diimplementasikan dengan beragam cara oleh pendidik

di tengah penutupan sekolah untuk mengantisipasi virus corona. Namun

implementasi tersebut dinilai tidak maksimal dan menunjukkan masih ada

ketidaksiapan di kalangan pendidik untuk beradaptasi di iklim digital. Banyak

sekolah yang menerapkan metode pemberian tugas secara daring. Penugasan itu

3

dilakukan melalui berbagai media sosial yang tersedia, terutama Whatsapp grup.

Dalam kondisi darurat karena adanya virus corona seperti sekarang, bentuk

penugasan yang dipandang efektif dalam pembelajaran jarak jauh.

Konsekuensinya, pengenalan konsep mengenai suatu pelajaran sebagaimana yang

diterapkan dalam pembelajaran tatap muka tidak bisa berjalan dengan baik. Dalam

pembelajaran tatap muka akan ada penyampaian konsep pembelajaran dan

tujuannya terlebih dahulu. Kemudian pembelajaran berlanjut sampai pemahaman

dan pengembangannya. Tahapan-tahapan tersebut dinilai tidak berjalan dengan

baik dalam situasi darurat seperti sekarang (Charismiadji, dalam Jannah dan

Santoso, 2021)

Banyak dosen yang mengubah metode pembelajarannya dari pembelajaran

konvensional dalam ruang kelas menjadi pembelajaran daring yang dapat diikuti

mahasiswa dari mana saja. Pembelajaran daring ini dilaksanakan baik secara

sinkron maupun asinkron menggunakan layanan web maupun aplikasi

pembelajaran. Pembelajaran secara sinkron dilakukan melalui konferensi video.

Melalui pembelajaran ini dosen dan mahasiswa bertemu dan berkomunikasi secara

real time menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet. Sementara itu,

pembelajaran secara asinkron dilakukan menggunakan aplikasi seperti Google

Classroom, Edmodo, WhatsApp dan Email. Dosen mengunggah konten

pembelajaran seperti bahan bacaan, video pembelajaran, ataupun tautan materi

yang tersedia di web ke aplikasi pembelajaran yang digunakan. Mahasiswa dapat

memberikan tanggapan atau pertanyaan melalui fitur chat yang disediakan ataupun

menggunakan Whatsapp (Firman, 2020).

Mahasiswa merasakan dampak dari Covid-19 yang mengharuskan proses

perkuliahan dilakukan secara jarak jauh menggunakan berbagai aplikasi dan

platform yang digunakan untuk mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas serta

melaporkan aktifitas perkuliahan. Disisi lain bahwa perkuliahan secara daring

memiliki hambatan selama prosesnya (Harahap et al., 2020).

Hambatan pembelajaran daring tersebut diantaranya seperti perbedaan tingkat

kecepatan atau kelancaran akses internet di setiap wilayah, kendala biaya pembelian

kuota internet, serta sarana dan prasarana lain yang terkait (Handarini & Wulandari,

2020). Bahkan masih ada mahasiswa yang dibingungkan dengan penggunaan

aplikasi Whatsapp, e-learning, dan juga Zoom. Dengan adanya hambatan-hambatan

tersebut bisa memungkinkan mahasiswa mengalami stres. (Argaheni, 2020).

Pembelajaran daring pada awalnya ditanggapi positif oleh beberapa mahasiswa

tetapi dengan berjalannya proses pembelajaran, mahasiswa mengalami beberapa

kesulitan. Kesulitan tersebut antara lain sinyal yang kurang mendukung, sebagian

mahasiswa kekurangan kuota, banyak gangguan ketika belajar di rumah,

mahasiswa merasa kurang fokus belajar tanpa adanya interaksi langsung dengan

dosen maupun mahasiswa lain, serta materi yang disampaikan sulit dipahami

(Andiarna, 2020).

4

Perkuliahan daring yang dilakukan para dosen disertai dengan pemberian tugas

yang banyak dalam kondisi merebaknya wabah covid-19, dan kebijakan pemerintah

dalam bentuk stay at home serta working from home, hal ini membuat para

mahasiswa sulit bergerak, tidak seperti biasanya dalam menyelesaikan tugasnya

melalui interaksi antar mahasiswa dengan frekuensi yang tinggi, sekitar 59.5 %

keberatan atas tugas yang diberikan dosen dimasa pandemi ini, sehingga sumber

rujukannya hanya sebatas akses internet, bagi mahasiswa yang sudah menguasai

teknologi dan kemampuan akademik baik, hal ini bukan menjadi persoalan.

(Kusnayat et al., 2020).

Tidak semua mata kuliah bisa diajarkan secara daring. Hanya mata kuliah yang

sifatnya teoretis yang bisa dilaksanakan secara daring, untuk mata kuliah vokasi

atau keterampilan yang mengharuskan praktek langsung maka tidak

dapat dilaksanakan secara daring, sebagai contoh mata kuliah Praktek Pengenalan

Lapangan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang mengharuskan

mahasiswanya terjun langsung ke sekolah (Dewantara dan Nurgiansah, 2020).

Selain itu, mahasiswa kedokteran yang memang dituntut untuk belajar secara

praktek. Jenis kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa kedokteran beragam, mulai

dari kuliah pengantar, kuliah penunjang, rangkaian kegiatan praktikum (yang

dimulai dari pretest, kegiatan praktikum, posttest, penulisan laporan, dan responsi),

skills lab, field lab, small group discussion, kuliah panel, ujian blok, objective

structured clinical examination, dan ujian akhir semester mata kuliah. Selain itu,

mahasiswa kedokteran cenderung memiliki beban tugas yang lebih banyak jika

dibandingkan dengan program studi yang lain, seperti laporan praktikum dan tugas-

tugas lain yang harus dikerjakan dalam jangka waktu tertentu (Prabamurti, 2019).

Selain kegiatan kuliah, mahasiswa kedokteran juga ada yang terlibat dalam banyak

kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau organisasi-organisasi lain dan juga

terlibat dalam kepanitiaan di berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut

cenderung menjadi pemicu tingkat stres pada mahasiswa kedokteran, terutama yang

belum terbiasa dalam mengatur jadwal kegiatan. Untuk mahasiswa semester-

semester awal, selain faktor-faktor tersebut tingkat stres juga dapat disebabkan oleh

faktor jarak yang jauh dari rumah (bagi yang merantau) dan kondisi finansial saat

di perantauan (Azis dan Bellinawati, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Azis dan Bellinawati (2015),

didapatkan bahwa sekitar 50,8% mahasiswa Fakultas Kedokteran mengalami stres

dan 49,2% tidak mengalami stres. Mahasiswa kedokteran cenderung mengalami

stres yang sangat tinggi apabila dibandingkan dengan program studi lain di sektor

non-medis. Tingkat stres pada mahasiswa kedokteran cenderung berkisar dari 25%

sampai 75%.

Dalam penelitian Ira et al. (2007), mahasiswa mengeluh stres akibat jadwal

perkuliahan yang dianggap terlalu padat, praktek lapangan yang disertai penugasan

yang banyak serta deadline tugas yang dirasakan sangat singkat. Akibat stres itu

5

mahasiswa mengaku menjadi sering hilang nafsu makan sehingga berdampak pada

berat badan yang menurun selama studi, sering sakit kepala, dan yang paling banyak

dirasakan adalah sulit tidur. Respon yang dikemukakan terhadap mahasiswa

tersebut merupakan bagian dari respon terhadap stres akademik.

Dengan keberadaan stres akademik yang kemungkinan bisa dialami oleh

mahasiswa selama pembelajaran daring, oleh karena itu penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui seberapa besar tingkat stres akademik yang dialami oleh

mahasiswa dalam situasi pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Manfaat

dari penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai evaluasi bagi mahasiswa untuk

meminimalisir tingkat stres akademik dengan manajemen stres maupun coping

stress.

Stres Akademik

Richard Lazarus dan Susan Folkman adalah tokoh yang terkenal dalam

mengembangkan teori stres model transaksional. Lazarus dan Folkman (1984)

menyatakan bahwa stres adalah hubungan antara individu dengan lingkungannya

yang dievaluasi oleh seseorang sebagai tuntutan atau ketidakmampuan dalam

mengahadapi situasi yang membahayakan atau mengancam kesehatan. Lebih

lanjut, Lazarus dan Folkman menegaskan bahwa appraisal adalah faktor utama

dalam menentukan seberapa banyak jumlah stres yang dialami oleh seseorang saat

berhadapan dengan situasi berbahaya (mengancam). Dengan kata lain, stres adalah

hasil dari terjadinya transaksi antara individu dengan penyebab stres yang

melibatkan proses pengevaluasian. Selain itu, sumber stres merupakan kejadian

atau situasi yang melebihi kemampuan pikiran atau tubuh saat berhadapan dengan

sumber stres tersebut. Ketika situasi tersebut memberikan rangsangan, maka

individu akan melakukan appraisal (penilaian) dan coping (penanggulangan).

(Gaol, 2016).

Berdasarkan penjelasan teori stres model transaksional dari Lazzarus dan Folkman

diatas, dapat dikatakan bahwa stres sebagai hasil dari ketidakseimbangan antara

tuntutan dan kemampuan. Apabila tuntutan lebih besar dibandingkan kemampuan

yang dimiliki oleh individu, maka individu tersebut akan mengalami stres.

Sedangkan, apabila kemampuan individu lebih besar dibandingkan tuntutan, maka

individu tersebut menilai tuntutan itu sebagai tantangan, sehingga tuntutan itu tidak

menyebabkan individu tersebut menjadi stres (Mashudi, 2012).

Stres akademik diartikan sebagai suatu keadaan dimana individu mengalami

tekanan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan di perguruan

tinggi (Govaerts dan Grégoire, 2004). Menurut Calaguas (2011), stres akademik

merupakan sumber stres yang terjadi pada setting sekolah. Menurut Kadapatti dan

Vijayalaxmi (2012), stres akademik dikatakan sebagai hasil dari tuntutan terkait

dengan akademik yang melebihi kemampuan yang ada pada diri individu.

Sedangkan menurut Barseli dan Ifdil (2017), stres akademik adalah tekanan karena

persepsi subjektif pada suatu kondisi akademik. Tekanan tersebut akibat adanya

6

tuntutan sekolah atau akademik sehingga siswa mengalami reaksi fisik, perilaku,

pikiran, dan emosi yang negatif.

Bedewy dan Gabriel (2015), menjelaskan bahwa ada tiga aspek stres akademik

diantaranya yaitu:

1. Ekspektasi akademik (Academic expectation)

Aspek ini berkaitan dengan harapan akademik yang tinggi terhadap

mahasiswa, harapan ini bisa berasal dari diri sendiri maupun dari lingkungan

sekitar seperti keluarga atau dosen.

2. Tuntutan perkuliahan dan ujian (Faculty work and examinations)

Aspek ini berkaitan dengan pandangan mahasiswa terhadap segala bentuk

tuntutan perkuliahan dan ujian. Tuntutan perkuliahan yang berlebihan atau

menumpuk dan kesulitan dalam menghadapi ujian.

3. Persepsi diri akademik mahasiswa (Student academic self perception)

Aspek ini berkaitan dengan persepsi kemampuan diri yang negatif dalam

bidang akademik. Persepsi tersebut muncul saat mahasiswa tidak mampu

dalam memenuhi tuntutan akademik.

Menurut Tarwiyah et al. (2020), ada lima stressor akademik diantaranya yaitu:

1. Tema tugas yang meliputi kuantitas jumlah tugas, tingkat kesulitan tugas,

waktu pengerjaan tugas, mempersentasikan hasil tugas dan koordinasi tugas

kelompok.

2. Tema sarana dan prasarana yang meliputi penggunaan teknologi informasi,

media pembelajaran, ruang perkuliahan dan fasiltas penunjang lainnya.

3. Tema finansial yang meliputi biaya kuliah, biaya hidup, sulit mengatur

keuangan dan biaya lainnya.

4. Tema proses perkuliahan yang meliputi jadwal perkuliahan, kontrak

perkuliahan dan materi perkuliahan,

5. Tema dosen yang meliputi kepribadian dosen, gaya mengajar dosen, disiplin

dosen, transparansi nilai dan sulitnya dosen untuk dihubungi.

Untuk mengetahui diri kita atau orang lain mengalami stres atau tidak, dapat dilihat

dari gejala-gejala fisik maupun psikis. Gejala fisik diantaranya ditandai dengan

sakit kepala, sakit lambung, darah tinggi, jantung berdebar-debar, sulit tidur, mudah

lelah, keluar keringat dingin, kurang selera makan, dan sering buang air kecil.

Sedangkan gejala psikis dari stres meliputi gelisah atau cemas, kurangnya

konsentrasi, sikap apatis, sikap pesimis, hilang rasa humor, diam, malas, sering

melamun, dan sering marah-marah atau bersikap agresif (Mashudi, 2012).

7

Quick dan Quick (dalam Waluyo, 2013) mengategorikan jenis stres menjadi dua,

yaitu eustress dan distress. Eustress merupakan hasil dari suatu respons terhadap

stres yang bersifat sehat, positif, dan bersifat membangun (konstruktif). Sedangkan

distress merupakan hasil dari suatu respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat,

negatif, dan bersifat merusak (destruktif).

Ada banyak bukti bahwa stres kronis sering kali terjadi pada mahasiswa.

Mahasiswa sangat rentan terhadap stres kronis sebagai akibat dari pengalaman

mereka dan terjadinya transisi perkembangan. Lebih buruk lagi, stres yang

berkaitan dengan kesuksesan atau pencapaian akademik. Memiliki kesulitan dalam

akademik bisa berpengaruh pada terciptanya lebih banyak stres. Mahasiswa

mengalami stresor seperti perubahan gaya hidup yang dramatis dari sekolah

menengah ke perguruan tinggi, diantaranya seperti pencapaian nilai akademik,

tuntutan yang berlebihan, mengelola keuangan, pertemanan, serta kaitannya dalam

percintaan. Seolah- olah semua hak tersebut belum cukup, mahasiswa dihadapkan

pada beberapa tugas penting selama masa hidupnya seperti mencapai kemandirian

emosional, memilih dan mempersiapkan karier. Mengelola perubahan transisi ini

menuntut mahasiswa untuk mengembangkan peran baru dan memodifikasi peran

lama, dan hal ini dapat menimbulkan banyak tekanan (Greenberg, 2011).

Mahasiswa sebagai peserta didik perguruan tinggi masuk dalam kategori remaja

akhir. Menurut Hurlock (dalam Panuju dan Umami, 2005), masa remaja akhir dari

usia tujuhbelas tahun sampai duapuluh satu tahun. Pandangan Stanley Hall (dalam

Santrock, 2012) mengenai storm and stress untuk menyatakan bahwa masa remaja

merupakan masa bergolak yang diwarnai oleh konflik dan perubahan suasana hati

(mood). Ada kepercayaan yang sudah popular di masyarakat bahwa masa remaja

merupakan masa stres dalam perjalanan hidup seseorang. Sumber utama terjadinya

stres pada masa ini adalah konflik atau pertentangan antara dominasi peraturan dan

tuntutan orang tua dengan kebutuhan remaja untuk bebas atau independence dari

peraturan tersebut (Mashudi, 2012).

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu

variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel yang lain. Sedangkan penelitian kuantitatif

merupakan penelitian dengan data berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkakan (Sugiyono, 2002).

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Malang (UMM) yang berjumlah 269 mahasiswa. Dalam menentukan subjek

penelitian, peneliti menggunakan teknik penentuan sampel yang termasuk dalam

Non Probability Sampling yaitu Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah

8

teknik penentuan sampel secara kebetulan, siapapun orang yang kebetulan ditemui

oleh peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila sesuai sebagai sumber data

(Sugiyono, 2002). Subjek penelitian memiliki kriteria diantaranya, mahasiswa aktif

Universitas Muhammadiyah Malang, sedang menempuh pendidikan S1, dan

mengikuti perkuliahan atau pembelajaran secara daring tanpa memperhatikan

kriteria asal fakultas.

Tabel 3.1. Karakterisitik Subjek Penelitian

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 92 34,2

Perempuan 177 65,8

Semester

Semester 2 74 27,5

Semester 4 66 24,5

Semester 6 67 24,9

Semester 8 50 18,6

Semester 10 7 2,6

Semester 12 3 1,1

Semester 14 2 0,7

Variabel dan Instrumen Penelitian

Variabel yang akan diteliti merupakan variabel tunggal yaitu stres akademik. Stres

akademik adalah stres yang berkaitan dengan akademik diukur berdasarkan aspek

ekspektasi akademik, tuntutan perkuliahan dan ujian, serta persepsi diri akademik

mahasiswa menggunakan skala likert dengan lima pilihan respon atau jawaban.

Stres akademik mahasiswa akan diukur menggunakan skala yang diadaptasi dari

Perception of Academic Stres Scale (PAS) oleh Bedewy dan Gabriel (2015) yang

digunakan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap stres akademik, dengan

kata lain skala ini digunakan untuk mengukur seberapa stres mahasiswa menilai

kondisi yang sedang dihadapinya. Menurut Selye (dalam Waluyo, 2013), stressor

yang sama dapat dipersepsi secara berbeda, yaitu dapat menjadi peristiwa yang

positif dan tidak berbahaya, atau menjadi peristiwa yang berbahaya atau

mengancam. Penilaian kognitif individu dalam hal ini menentukan apakah stressor

itu dapat berakibat positif atau negatif yang kemudian akan berpengaruh terhadap

respon yang akan muncul.

Skala terdiri dari 18 item yang berdasarkan pada tiga aspek yaitu, ekspektasi

akademik (empat item), tuntutan perkuliahan dan ujian (delapan item), serta

persepsi diri akademik mahasiswa (enam item). Pernyataan dalam skala

disesuaikan pada kondisi pembelajaran yang dilakukan secara daring. Skala ini

berupa skala likert yang memiliki pernyataan favorable dan unfavorable dengan

lima pilihan respon atau jawaban (skala lima). Pemberian skor (skoring) pada

pilihan respon atau jawaban tergantung pada kategori pernyataan favorable atau

pernyataan unfavorable. Untuk pernyataan favorable skor jawabannya yaitu,

Sangat Sesuai (SS) = 5, Sesuai (S) = 4, Kurang Sesuai (KS) = 3, Tidak Sesuai (TS)

= 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) = 1. Sedangkan untuk pernyataan unfavorable

9

skor jawabannya yaitu, Sangat Sesuai (SS) = 1, Sesuai (S) = 2, Kurang Sesuai (KS)

= 3, Tidak Sesuai (TS) = 4, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) = 5.

Tabel 3.2. Indeks Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian

Alat Ukur Jumlah Item

Valid Indeks Validitas

Indeks

Reliabilitas

(Cronbach Alpha)

Persepsi

Stres Akademik 16 0,282-0,718 0,765

Berdasarkan uji coba (try out) skala terhadap 80 subjek, dalam uji validitas

dihasilkan indeks validitas sebesar 0,282-0,718 dengan r tabel = 0,220 maka dari

jumlah item skala awal yang berjumlah 18 item setelah dilakukan uji validitas

dihasilkan 16 item valid serta 2 item gugur diantaranya pada item 13 dan item 14.

Sedangkan dalam uji reliabilitas dihasilkan indeks reliabilitas sebesar 0,765 yang

nilainya lebih besar dari 0,6 dengan demikian semua item reliabel.

Prosedur dan Analisa Data

Penelitian ini dilakukan berdasarkan tiga tahapan yaitu, persiapan, pelaksanaan,

dan analisa data. Pada tahap persiapan, peneliti merumuskan fenomena yang akan

diteliti, pencarian dan pendalaman teori, serta menyusun metode penelitian

termasuk melakukan adaptasi skala.

Tahap pelaksanaan, peneliti melakukan try out skala untuk menguji validitas dan

reliabilitasnya. Setelah skala valid dan reliabel, skala disebarkan ke subjek

penelitian yang sesuai kriteria dalam bentuk google form melalui pesan berantai

yang berisi link atau tautan kuesioner.

Selanjutnya tahap analisa data, peneliti menganalisa data kuesioner yang telah

terkumpul menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2016 dan SPSS 23 dengan

metode analisis statistik deskriptif (descriptive statistic) untuk mengetahui

persentase tingkat stres akademik mahasiswa.

HASIL PENELITIAN

Dari proses pengumpulan data yang telah dilakukan, tahap selanjutnya dilakukan

pengolahan data dan analisa data. Berdasarkan pengolahan data dan analisa data

telah diperoleh hasil tingkat stres akademik mahasiswa dan tingkat stres akademik

berdasarkan aspek stres akademik. Tingkat stres akademik mahasiswa dapat dilihat

pada tabel 4.1., sedangkan tingkat stres akademik berdasarkan aspek stres akademik

dapat dilihat pada tabel 4.2.

10

Tabel 4.1. Tingkat Stres Akademik Mahasiswa

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Rendah 31 11,52

Sedang 208 77,32

Tinggi 30 11,15

Berdasarkan tabel 4.1. diperoleh hasil bahwa dari keseluruhan subjek yang

berjumlah 269 mahasiswa, 31 (11,52%) mahasiswa mengalami stres akademik pada

kategori rendah, 208 (77,32%) mahasiswa mengalami stres akademik pada kategori

sedang, dan 30 (11,15%) mahasiswa mengalami stres akademik pada kategori

tinggi. Dengan demikian, sebagian besar mahasiswa mengalami stres akademik

pada kategori sedang.

Tabel 4.2. Tingkat Stres Akademik Berdasarkan Aspek Stres Akademik

Aspek-aspek

Kategori

Rendah Sedang Tinggi

Frekuensi (%) Frekuensi (%) Frekuensi (%)

Ekspektasi

Akademik 29 10,78 229 85,13 11 4,09

Tuntutan

Perkuliahan dan

Ujian

35 13,01 208 77,32 26 9,67

Persepsi Diri

Akademik

Mahasiswa

37 13,75 213 79,18 19 7,06

Berdasarkan tabel 4.2. diperoleh hasil bahwa 229 (85,13%) mahasiswa mengalami

stres akademik pada kategori sedang terkait ekspektasi akademik, 208 (77,32%)

mahasiswa mengalami stres akademik pada kategori sedang terkait tuntutan

perkuliahan dan ujian, serta 213 (79,18%) mahasiswa mengalami stres akademik

pada kategori sedang terkait persepsi diri akademik mahasiswa.

DISKUSI

Stres yang ada saat ini merupakan sesuatu yang melekat dalam kehidupan modern

dikarenakan stres telah menjadi bagian dari hidup yang tidak terlepaskan dalam

lingkungan sekolah, kerja, keluarga, bahkan dimanapun berada. Stres juga bisa

menimpa siapapun termasuk anak-anak, remaja, dewasa, atau

yang sudah lanjut usia (Kupriyanov et al., 2014).

Dalam lingkungan akademik, stres merupakan pengalaman yang banyak dialami

oleh para pelajar atau peserta didik, baik yang sedang belajar di tingkat sekolah

maupun di perguruan tinggi. Hal tersebut bisa dikarenakan banyaknya tuntutan

akademik yang harus dihadapi, misalnya tugas-tugas, ujian, dan lain sebagainya.

11

Dalam penelitian ini, diperoleh hasil bahwa dari keseluruhan subjek yang berjumlah

269 mahasiswa, 31 (11,52%) mahasiswa mengalami stres akademik pada kategori

rendah, 208 (77,32%) mahasiswa mengalami stres akademik pada kategori sedang,

dan 30 (11,15%) mahasiswa mengalami stres akademik pada kategori tinggi.

Dengan demikian, sebagian besar mahasiswa mengalami stres akademik pada

kategori sedang.

Sebagian besar mahasiswa yang mengalami stres akademik pada kategori sedang

menunjukkan bahwa mereka menilai adanya tuntutan akademik yang cukup tinggi

terhadap dirinya. Tuntutan akademik tersebut berkaitan dengan adanya harapan

akademik yang cukup tinggi terhadap dirinya, adanya tuntutan perkuliahan yang

dinilai berlebihan dan kesulitan dalam menghadapi ujian, serta adanya persepsi

dirinya yang tidak mampu dalam memenuhi tuntutan akademik yang ada.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap et al. (2020) bahwa

secara rata-rata mahasiswa mengalami stres pada kategori sedang, dari 300

mahasiswa terdapat 39 mahasiswa (13%) yang tingkat stres akademiknya

berkategori tinggi, sebanyak 225 mahasiswa (75%) dengan tingkat stres akademik

kategori sedang, dan 36 mahasiswa (12%) dengan tingkat stres akademik pada

kategori rendah. Bervariasinya stresor dalam perkuliahan daring selama pandemi

covid-19 seperti koneksi internet yang kurang baik, menyelesaikan tugas yang

banyak dalam waktu yang cepat, merespon instruksi dengan cepat, serta perlu

beradaptasi cepat dengan situasi belajar dari rumah merupakan kondisi yang

dapat menimbulkan stres pada mahasiswa. Idealnya, proses pembelajaran

dilakukan secara jarak jauh dapat mempermudah proses pembelajaran. Perubahan

ini tentu menjadi hal yang tidak mudah bagi para pelajar termasuk mahasiswa.

Dalam penelitian ini, dilihat berdasarkan ketiga aspek pembentuk stres akademik diperoleh hasil bahwa 229 (85,13%) mahasiswa mengalami stres akademik pada

kategori sedang dalam aspek ekspektasi akademik, 208 (77,32%) mahasiswa

mengalami stres akademik pada kategori sedang dalam aspek tuntutan perkuliahan

dan ujian, serta 213 (79,18%) mahasiswa mengalami stres akademik pada kategori

sedang dalam aspek persepsi diri akademik mahasiswa.

Lazarus dan Folkman menegaskan bahwa appraisal adalah faktor utama dalam

menentukan seberapa banyak jumlah stres yang dialami oleh seseorang saat

berhadapan dengan situasi berbahaya (mengancam). Dengan kata lain, stres adalah

hasil dari terjadinya transaksi antara individu dengan penyebab stres yang

melibatkan proses pengevaluasian. Selain itu, sumber stres merupakan kejadian

atau situasi yang melebihi kemampuan pikiran atau tubuh saat berhadapan dengan

sumber stres tersebut. Ketika situasi tersebut memberikan rangsangan, maka

individu akan melakukan appraisal (penilaian) dan coping (penanggulangan).

(Lumban Gaol, 2016). Apabila tuntutan lebih besar dibandingkan kemampuan yang

dimiliki oleh individu, maka individu tersebut akan mengalami stres. Sedangkan,

apabila kemampuan individu lebih besar dibandingkan tuntutan, maka individu

tersebut menilai tuntutan itu sebagai tantangan, sehingga tuntutan itu tidak

menyebabkan individu tersebut menjadi stres (Mashudi, 2012).

12

Penelitian yang dilakukan Livana et al. (2020) menunjukkan bahwa sebagian besar

penyebab stres yang dialami oleh mahasiswa Indonesia selama pandemi Covid-19

adalah tugas pembelajaran (70,29%). Hal ini sesuai dengan stressor akademik yang

dijelaskan oleh Tarwiyah et al. (2020), salah satunya stressor pada tema tugas yang

meliputi kuantitas jumlah tugas, tingkat kesulitan tugas, waktu pengerjaan tugas,

mempersentasikan hasil tugas dan koordinasi tugas kelompok.

Kuliah daring memiliki berbagai dampak pada kemampuan mahasiswa yang

membuat kemampuan siswa lebih meningkat atau bahkan menurun, mahasiswa

yang lebih menyenangi metode belajar secara mandiri akan merasa lebih nyaman

dan lebih mudah memahami dengan sistem belajar daring, namun kebalikannya

mahasiswa yang lebih menyenangi sistem belajar dengan berkumpul bersama orang

banyak dalam satu ruangan akan merasa kesulitan dalam proses belajar

menggunakan sistem daring, dan mahasiswa yang terbiasa memahami penjelasan

materi secara langsung/offline akan merasa kesusahan dalam memahami suatu

penjelasan (Harapani, 2020).

Memiliki kesulitan dalam akademik bisa berpengaruh pada terciptanya lebih

banyak stres. Mahasiswa mengalami stresor seperti perubahan gaya hidup yang

dramatis dari sekolah menengah ke perguruan tinggi, diantaranya seperti

pencapaian nilai akademik, tuntutan yang berlebihan, mengelola keuangan,

pertemanan, serta kaitannya dalam percintaan. Seolah-olah semua hak tersebut

belum cukup, mahasiswa dihadapkan pada beberapa tugas penting selama masa

hidupnya seperti mencapai kemandirian emosional, memilih dan mempersiapkan

karier. Mengelola perubahan transisi ini menuntut mahasiswa untuk

mengembangkan peran baru dan memodifikasi peran lama, dan hal ini dapat

menimbulkan banyak tekanan (Greenberg, 2011).

Pandangan Stanley Hall (dalam Santrock, 2012) mengenai storm and stress untuk

menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa bergolak yang diwarnai oleh

konflik dan perubahan suasana hati (mood). Ada kepercayaan yang sudah popular

di masyarakat bahwa masa remaja merupakan masa stres dalam perjalanan hidup

seseorang. Sumber utama terjadinya stres pada masa ini adalah konflik atau

pertentangan antara dominasi peraturan dan tuntutan orang tua dengan kebutuhan

remaja untuk bebas atau independence dari peraturan tersebut (Mashudi, 2012).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ramachandiran dan Dhanapal (2018),

sebanyak 78,2% mahasiswa berada pada kategori stres tingkat sedang, faktor-faktor

terkait diidentifikasi sebagai sumber stres meliputi studi mereka, tekanan teman

sebaya, masalah dalam keluarga, serta masalah keuangan dan yang lainnya. Studi

mereka (88%) dikatakan sebagai faktor utama penyebab stres. Berkaitan dengan

dampak stres, 56% responden mengklaim mengalami suatu bentuk gangguan dalam

tidur. Amaral et al., (2018), kesulitan tidur berkaitan secara positif terhadap stres

yang sedang dialami.

Penelitian Hanum et al. (2013), menjelaskan bahwa harapan orangtua dan

keyakinan diri secara bersamaan memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan

stres akademik pada siswa kelas unggulan, dengan tingkat harapan orangtua dan

13

keyakinan diri sebesar 50,6%, yang artinya stres akademik pada siswa kelas

unggulan dipengaruhi oleh harapan orangtua dan keyakinan diri.

Menurut Khan et al. (2013), dalam penelitiannya dijelaskan bahwa keluarga

merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan stres pada mahasiswa.

Keluarga yang dimaksud tersebut adalah orang tua, orang tua memiliki prinsip

bahwa anaknya sebagai mahasiswa harus megikuti prinsip orang tua, mereka harus

mengikuti dan menuruti peraturan dan perintah orang tua yang terkadang bisa

membuat mereka menjadi stres. Dengan adanya harapan dari orang tua tersebut

yang berkaitan dengan keberhasilan atau pencapaian dalam studi mereka yang

terlalu tinggi atau tidak realistis inilah yang bisa menjadikan pertentangan dalam

diri mahasiswa.

Beban akademik (academic workloud) memiliki peran terhadap stres akademik.

Dengan semakin meningkatnya beban akademik, maka mahasiswa dituntut untuk

segera menyelesaikan tugas yang dimilikinya. Dampaknya mahasiswa sering kali

kekurangan waktu untuk istirahat atau bersenang-senang serta dapat mempengaruhi

kinerjanya (Oktawiranto, 2020).

Dalam penelitian Gintulangi (2014), dihasilkan hubungan yang signifikan antara

persepsi diri mahasiswa terhadap harapan orang tua dalam penyelesaian studi S1

dengan tingkat stres mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Kedua variabel pada

penelitian tersebut dihasilkan hubungan positif, dalam arti bahwa semakin tinggi

persepsi diri mahasiswa terhadap harapan orangtua dalam penyelesaian studi S1

maka akan semakin tinggi juga tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa dalam

mengerjakan skripsi.

Dayakisni dan Hudaniah (2009) menjelaskan bahwa persepsi diri ini berhubungan

erat dengan kesehatan psikologis. Hal ini berpengaruh pada cara kita mengevaluasi

diri kita secara positif atau negatif sehingga berpengaruh pada harga diri, proses

persepsi diri dan apakah kita merasa baik sebagaimana apa adanya kita. Proses ini

memiliki peran penting dalam mengakibatkan depresi, kecemasan, serta perasaan

tak berdaya. Dalam waktu yang sama, proses persepsi diri ini dapat digunakan untk

mengurangi masalah.

Stres yang berkaitan dengan pendidikan memberikan dampak negatif seperti pada

kapasitas belajar siswa, prestasi akademik, pencapaian dalam pendidikan dan

pekerjaan, kualitas dan kuantitas tidur, kesehatan mental, kesehatan fisik, serta

upaya penggunaan zat tertentu (Pascoe et al., 2020). Dampak negatif ini menurut

Quick dan Quick (dalam Waluyo, 2013) disebut sebagai distress yang merupakan

hasil dari suatu respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan bersifat

merusak (destruktif)

Keterkaitan yang erat antara tingkat stres yang tinggi dengan penurunan kualitas

hidup, kaitannya dengan faktor seperti insomnia atau kualitas tidur yang buruk.

Kualitas tidur dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya stres, hal ini memiliki

efek signifikan terhadap kinerja kognitif. Masalah-masalah tersebut juga

berhubungan dengan peningkatan masalah kesehatan, mudah marah, depresi,

14

kelelahan, gangguan konsentrasi, serta kinerja akademik yang buruk (Ribeiro et al.,

2018).

Untuk mengetahui diri kita atau orang lain mengalami stres atau tidak, dapat dilihat

dari gejala-gejala fisik maupun psikis. Gejala fisik diantaranya ditandai dengan

sakit kepala, sakit lambung, darah tinggi, jantung berdebar-debar, sulit tidur, mudah

lelah, keluar keringat dingin, kurang selera makan, dan sering buang air kecil.

Sedangkan gejala psikis dari stres meliputi gelisah atau cemas, kurangnya

konsentrasi, sikap apatis, sikap pesimis, hilang rasa humor, diam, malas, sering

melamun, dan sering marah-marah atau bersikap agresif (Mashudi, 2012).

Sebagai upaya untuk mengatasi stres yang dialami, sebagian besar mahasiswa

diketahui melakukan strategi coping yang bersifat positif melalui berbagai kegiatan

seperti berolahraga, membaca, menonton film, mengobrol dengan teman, dan

kegiatan lainnya (Yikealo et al., 2018).

Sistem pembelajaran daring tidak seefektif sistem tatap muka, apalagi di saat

kondisi darurat seperti ini, untuk menghasilkan pembelajaran yang optimal banyak

hal yang perlu disiapkan, mulai dari infrastruktur jaringan internet yang memadai

berupa jaringan dan platform aplikasi. Namun tuntutan yang justru harus

diperhatikan lebih serius adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan peserta

didik. Agar proses pembelajaran daring berjalan dengan baik, maka kedisiplinan

tinggi mutlak dibutuhkan, baik dari dosen maupun mahasiswa, karena mahasiswa

yang tidak memiliki keterampilan dasar dan disiplin diri yang tinggi dapat

melakukan pembelajaran yang lebih baik dengan metode konvensional, dan

sebaliknya mahasiswa yang cerdas dan memiliki disiplin serta kepercayaan diri

yang tinggi akan mampu secara efektif melakukan pembelajaran secara daring

(Safarati, 2021).

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar mahasiswa yang berjumlah 208 (77,32%) mengalami stres akademik pada

kategori sedang yang menunjukkan bahwa mahasiswa menilai adanya tuntutan

akademik yang cukup tinggi terhadap dirinya dalam pembelajaran daring selama

pandemi covid-19. Tuntutan akademik tersebut berkaitan dengan adanya harapan

akademik yang cukup tinggi terhadap dirinya, adanya tuntutan perkuliahan yang

dinilai berlebihan dan kesulitan dalam menghadapi ujian, serta adanya persepsi

dirinya yang tidak mampu dalam memenuhi tuntutan akademik yang ada.

Begitupun dengan ketiga aspek pembentuk stres akademik juga berada pada

kategori sedang. Dengan demikian, ketiga aspek pembentuk stres akademik dalam

penelitian ini dapat dikatakan berkontribusi terhadap stres yang dialami oleh

mahasiswa berkaitan dengan akademik. Sebagai mahasiswa tentunya tidak terlepas

dari tuntutan akademik apalagi selama pembelajaran daring saat ini yang tentunya

dituntut untuk beradaptasi, maka dari itu perlunya memiliki manajemen stres

maupun coping stress untuk meminimalisir tingkat stres yang berkaitan dengan

akademik. Peneliti berharap kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan

atau mengkaji lebih dalam penelitian ini atau bahkan dikembangkan dengan

15

variabel lainnya. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

masyarakat luas khususnya pihak-pihak yang terkait.

REFERENSI

Acharya, S. (2020). Stress in the Students after Lockdown due to Outbreak of

Corona Virus (COVID 19). SSRN Electronic Journal, Covid 19, 1–15.

Amaral, A. P., Soares, M. J., Pinto, A. M., Pereira, A. T., Madeira, N., Bos, S. C.,

Marques, M., Roque, C., & Macedo, A. (2018). Sleep difficulties in college

students: The role of stress, affect and cognitive processes. Psychiatry

Research, 260, 331–337. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2017.11.072

Andiarna, F. (2020). Effects of Online Learning on Student Academic Stress

During the Covid-19 Pandemic. Jurnal Psikologi, 16(2), 139–150.

Argaheni, N. B. (2020). Sistematik Review : Dampak Perkuliahan Daring Saat

Pendemi Covid-19 Terhadap Mahasiswa Indonesia. PLACENTUM Jurnal

Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 8(2), 99–108.

Azis, M. Z., & Bellinawati, N. (2015). Faktor Risiko Stres dan Perbedaannya pada

Mahasiswa Berbagai Angkatan di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Palembang. 2(2), 197–202.

https://doi.org/10.1063/1.3106611

Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling

Dan Pendidikan, 5(3), 143. https://doi.org/10.29210/119800

Bedewy, D., & Gabriel, A. (2015). Examining perceptions of academic stress and

its sources among university students: The Perception of Academic Stress

Scale. Health Psychology Open, 2(2).

https://doi.org/10.1177/2055102915596714

Bhat, B. A., Khan, S., Manzoor, S., Niyaz, A., Tak, H. J., Anees, S.-U.-M., Gull,

S., & Ahmad, I. (2020). A Study on Impact of COVID-19 Lockdown on

Psychological Health, Economy and Social Life of People in Kashmir.

International Journal of Science and Healthcare Research (Www.Ijshr.Com),

5(2), 37. www.ijshr.com

Calaguas, G. M. (2011). College Academic Stress: Differences along Gender Lines.

Journal of Social and Development Sciences, 1(5), 194–201.

https://doi.org/10.22610/jsds.v1i5.644

Dayakisni, T., & Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. UMM Press.

Dewantara, J. A., & Nurgiansah, T. H. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring di

16

Masa Pandemi COVID 19 Bagi Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta.

Jurnal Basicedu, 5(1), 367–375. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.669

Firman. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Pembelajaran di Perguruan Tinggi.

Bioma, 2(1), 14–20.

Gaol, L. (2016). Teori Stres: Stimulus, Respons, dan Transaksional. Buletin

Psikologi, 24(1), 1. https://doi.org/10.22146/bpsi.11224

Gintulangi, I. (2014). Hubungan persepsi mahasiswa terhadap harapan orangtua

dalam penyelesaian studi s1 dengan tingkat stres pada mahasiswa dalam

mengerjakan skripsi. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental, 3(3),

134–139.

Govaerts, S., & Grégoire, J. (2004). Stressful academic situations: Study on

appraisal variables in adolescence. Revue Europeenne de Psychologie

Appliquee, 54(4), 261–271. https://doi.org/10.1016/j.erap.2004.05.001

Greenberg, J. S. (2011). Comprehensive Stress Management (L. Kim (ed.); Twelfth

Ed). McGraw-Hill.

Handarini, O. I., & Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya

Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan

Administrasi Perkantoran (JPAP), 8(3), 496–503.

Hanum, L., Kawuryan, F., & Dhania, D. R. (2013). Hubungan Antara Harapan

Orang Tua dan Keyakinan Diri dengan Stres Akademik Siswa Kelas

Unggulan. Seminar Nasional Psikologi “Aktualisasi Potensi Anak Bangsa

Menuju Indonesia Emas,” 81–96.

Harahap, A. C. P., Harahap, D. P., & Harahap, S. R. (2020). Analisis Tingkat Stres

Akademik Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh Dimasa Covid-

19. Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling Dan Pendidikan, 3(1), 10–14.

https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v3i1.4804

Harapani, A. (2020). Pengaruh Kuliah Daring Saat Pandemi Covid-19 Terhadap

Kemampuan Mahasiswa. https://psyarxiv.com/t4x29/download

Ira, S., Agus, N., & Edi, R. (2007). Analisi Faktor yang Berhubungan dengan

Tingkat Stres Akademik Mahasiswa reguler Program Studi D III Keperawatan

Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Jurnal Keperawatan Soedirman

(The Soedirman Journal of Nursing), 2(1), 17–23.

http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/185/86gmbran

Jannah, R., & Santoso, H. (2021). Tingkat Stres Mahasiswa Mengikuti

Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Riset Dan

Pengabdian Masyarakat, 1(1), 130–146.

17

Kadapatti, M. G., & Vijayalaxmi, A. H. M. (2012). Stressor of Academic Stress- A

Study on Pre-University Students. Indian Journal . Sci. Res, 3(1), 171–175.

Khan, M. J., Altaf, S., & Kausar, H. (2013). Effect of perceived academic stress on

students’ performance. FWU Journal of Social Sciences, 7(2), 146–151.

Kupriyanov, R. V, Sholokhov, M. A., Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. (2014). The

Eustress Concept: Problems and Outlooks. World Journal of Medical

Sciences, 11(2), 179–185. https://doi.org/10.5829/idosi.wjms.2014.11.2.8433

Kusnayat, A., Sumarni, N., Mansyur, A. S., Zaqiah, Q. Y., & Bandung, U. T.

(2020). Pengaruh Teknologi Pembelajaran Kuliah Online Di Era Covid-19

Dan Dampaknya Terhadap Mental Mahasiswa. EduTeach : Jurnal Edukasi

Dan Teknologi Pembelajaran, 1(2), 153–165.

Livana, Mubin, & Basthomi, Y. (2020). Penyebab Stres Mahasiswa Selama

Pandemi Covid-19. Jurnsl Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(2), 203–208.

Lubis, H., Ramadhani, A., & Rasyid, M. (2021). Stres Akademik Mahasiswa dalam

Melaksanakan Kuliah Daring Selama Masa Pandemi Covid 19. 10(1), 31–39.

https://doi.org/10.30872/psikostudia

Mashudi, F. (2012). Psikologi Konseling. IRCiSoD.

Oktawiranto, R. (2020). Are You Stress on Academic ? Study of Academic Workload

for. 1076(1), 1–7.

http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PSYCHOIDEA/article/view/5634/

2977

Panuju, P., & Umami, I. (2005). Psikologi Remaja. Tiara Wacana Yogya.

Pascoe, M. C., Hetrick, S. E., & Parker, A. G. (2020). The impact of stress on

students in secondary school and higher education. International Journal of

Adolescence and Youth, 25(1), 104–112.

https://doi.org/10.1080/02673843.2019.1596823

Prabamurti, G. A. (2019). Analisis Faktor-Faktor Pemicu Level Stres Akademik

Mahasiswa Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

https://doi.org/10.31227/osf.io/9rw8y

Raj, U., & Fatima, A. (2020). Stress in Students after Lockdown Due to COVID-

19 Thereat and the Effects of Attending Online Classes. SSRN Electronic

Journal, August. https://doi.org/10.2139/ssrn.3584220

Ramachandiran, M., & Dhanapal, S. (2018). Academic stress among university

students: A quantitative study of generation Y and Z’s perception. Pertanika

Journal of Social Sciences and Humanities, 26(3), 2115–2128.

18

Ribeiro, Í. J. S., Pereira, R., Freire, I. V., de Oliveira, B. G., Casotti, C. A., & Boery,

E. N. (2018). Stress and Quality of Life Among University Students: A

Systematic Literature Review. Health Professions Education, 4(2), 70–77.

https://doi.org/10.1016/j.hpe.2017.03.002

Safarati, R. N. (2021). Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi. Genta

Mulia, XII(1), 113–118.

Santrock, J. W. (2012). Perkembangan Masa Hidup (N. I. Sallama (ed.); Edisi

Keti). Erlangga.

Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Bisnis (A. Nuryanto (ed.)). CV. ALFABETA.

Tarwiyah, A., Mayasari, S., & Pratama, M. J. (2020). Identifikasi Stresor Akademik

pada Mahasiswa Tahun Ketiga. ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling), 8(1).

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ALIB/article/view/20359

Waluyo, M. (2013). Psikologi Industri. Akademia Permata.

Yikealo, D., Yemane, B., & Karvinen, I. (2018). The Level of Academic and

Environmental Stress among College Students: A Case in the College of

Education. Open Journal of Social Sciences, 06(11), 40–57.

https://doi.org/10.4236/jss.2018.611004

19

LAMPIRAN

20

Lampiran 1. Skala Uji Coba (Try Out)

Blue Print Skala Uji Coba (Try Out)

Aspek Indikator Nomor Item

Jumlah Favorable Unfavorable

Ekspektasi

Akademik

Ekspektasi kompetisi antar

mahasiswa 1 - 1

Ekspektasi dosen terhadap

pencapaian mahasiswa 2, 3 - 2

Ekspektasi orang tua

terhadap pencapaian

anaknya sebagai

mahasiswa

4 - 1

Tuntutan

Perkuliahan

dan Ujian

Alokasi waktu untuk

pembelajaran (perkuliahan)

dan tugas

8 5, 9 3

Porsi tugas yang diberikan

ke mahasiswa 6, 7 - 2

Kondisi saat menghadapi

ujian 10, 11, 12 - 3

Persepsi

Diri

Akademik

Mahasiswa

Persepsi terhadap

kemampuan diri yang

positif dalam bidang

akademik

- 13, 14, 15 3

Persepsi terhadap

kemampuan diri yang

negatif dalam bidang

akademik

16, 17, 18 - 3

Jumlah Item 18

21

Tabel Daftar Sebaran Item Skala Uji Coba (Try Out)

Aspek Item No. Item

F UF

Ekspektasi

Akademik

Kompetisi dengan teman saya dalam mendapatkan

nilai bagus cukup ketat selama pembelajaran daring 1

Dosen saya memberikan kritik terhadap kemampuan

akademik saya selama pembelajaran daring 2

Dosen saya memiliki harapan terhadap pencapaian

akademik saya selama pembelajaran daring 3

Harapan yang tidak wajar terkait akademik dari orang

tua membuat saya tertekan selama pembelajaran

daring

4

Tuntutan

Perkuliahan

dan Ujian

Waktu yang diberikan untuk kelas daring dan

menyelesaikan tugas sudah cukup 5

Saya rasa materi kuliah yang diberikan terlalu banyak

selama pembelajaran daring 6

Saya rasa tugas kuliah yang diberikan dosen terlalu

banyak selama pembelajaran daring 7

Saya tidak bisa mengimbangi pembelajaran daring,

jika saya tertinggal dalam penyampaian materi

sebelumya

8

Saya memiliki cukup waktu untuk beristirahat setelah

mengerjakan tugas kuliah selama pembelajaran daring 9

Soal ujian yang diberikan biasanya sulit selama

pembelajaran daring 10

Waktu untuk ujian tidak cukup untuk menyelesaikan

jawabannya selama pembelajaran daring 11

Saya merasa sangat tertekan pada waktu ujian selama

pembelajaran daring 12

Persepsi

Diri

Akademik

Mahasiswa

Saya yakin bahwa saya akan mendapatkan hasil yang

terbaik selama pembelajaran daring 13

Saya yakin bahwa saya akan sukses dalam perjalanan

karir saya nanti 14

Saya mampu membuat keputusan akademik dengan

mudah selama pembelajaran daring 15

Saya merasa khawatir jika gagal dalam ujian selama

pembelajaran daring 16

Saya pikir kekhawatiran saya terkait ujian selama

pembelajaran daring merupakan kelemahan diri saya 17

Walaupun saya lulus ujian, saya khawatir terkait

pencapaian akademik saya yang lainnya selama

pembelajarann daring

18

Jumlah 18

22

Skala Uji Coba (Try Out)

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1.

Kompetisi dengan teman saya dalam

mendapatkan nilai bagus cukup ketat

selama pembelajaran daring

2.

Dosen saya memberikan kritik terhadap

kemampuan akademik saya selama

pembelajaran daring

3.

Dosen saya memiliki harapan terhadap

pencapaian akademik saya selama

pembelajaran daring

4.

Harapan yang tidak wajar terkait

akademik dari orang tua membuat saya

tertekan selama pembelajaran daring

5.

Waktu yang diberikan untuk kelas

daring dan menyelesaikan tugas sudah

cukup

6.

Saya rasa materi kuliah yang diberikan

terlalu banyak selama pembelajaran

daring

7.

Saya rasa tugas kuliah yang diberikan

dosen terlalu banyak selama

pembelajaran daring

8.

Saya tidak bisa mengimbangi

pembelajaran daring, jika saya tertinggal

dalam penyampaian materi sebelumya

9.

Saya memiliki cukup waktu untuk

beristirahat setelah mengerjakan tugas

kuliah selama pembelajaran daring

10. Soal ujian yang diberikan biasanya sulit

selama pembelajaran daring

11.

Waktu untuk ujian tidak cukup untuk

menyelesaikan jawabannya selama

pembelajaran daring

12. Saya merasa sangat tertekan pada

waktu ujian selama pembelajaran daring

13.

Saya yakin bahwa saya akan

mendapatkan hasil yang terbaik selama

pembelajaran daring

14. Saya yakin bahwa saya akan sukses

dalam perjalanan karir saya nanti

15.

Saya mampu membuat keputusan

akademik dengan mudah selama

pembelajaran daring

16. Saya merasa khawatir jika gagal dalam

ujian selama pembelajaran daring

23

17.

Saya pikir kekhawatiran saya terkait

ujian selama pembelajaran daring

merupakan kelemahan diri saya

18.

Walaupun saya lulus ujian, saya

khawatir terkait pencapaian akademik

saya yang lainnya selama pembelajarann

daring

24

Lampiran 2. Skoring Skala Uji Coba (Try Out)

Item

1

Item

2

Item

3

Item

4

Item

5

Item

6

Item

7

Item

8

Item

9

Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18 Total

1 1 4 1 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 4 5 5 50

3 4 5 5 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 2 4 4 4 57

3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 59

4 4 4 2 5 5 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 65

1 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 61

3 3 4 3 2 5 4 3 3 4 3 4 2 1 2 4 4 4 58

3 4 5 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 1 3 3 4 4 57

4 2 4 2 2 4 3 3 2 3 3 2 1 1 1 4 4 3 48

2 1 3 1 2 1 5 4 1 1 1 1 4 3 4 4 3 4 45

4 3 4 2 2 5 5 5 4 3 4 3 2 2 3 5 5 5 66

3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 1 1 2 4 2 3 50

2 1 3 1 5 5 5 5 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 41

3 4 5 3 4 4 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 60

3 2 3 4 1 3 3 4 1 3 3 2 2 4 3 4 3 4 52

1 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 56

3 3 5 1 5 5 5 3 5 5 5 1 2 1 3 4 3 4 63

5 3 4 3 4 5 5 5 3 5 4 5 3 3 3 5 4 4 73

5 5 5 2 1 3 3 3 1 3 2 2 1 1 1 5 5 5 53

4 4 4 4 1 4 4 5 1 4 4 4 2 1 1 4 4 4 59

3 2 5 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 4 52

4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 2 1 2 3 3 4 59

4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 62

3 3 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 1 3 4 4 5 65

25

4 2 2 1 1 4 4 2 1 2 5 1 1 1 2 1 1 2 37

3 4 3 2 4 2 3 2 3 4 5 4 2 1 2 3 3 4 54

4 2 4 2 2 5 5 4 3 4 5 5 2 1 3 4 5 5 65

5 5 5 5 1 3 5 5 1 4 3 4 1 1 1 5 4 5 63

5 4 3 5 4 4 5 5 2 5 4 5 1 1 2 3 3 5 66

4 3 5 2 2 3 4 2 2 4 4 2 1 1 1 3 4 3 50

3 2 3 5 2 4 5 3 3 5 4 4 3 2 2 4 4 5 63

3 2 3 1 3 5 5 4 3 4 2 2 3 3 3 2 4 4 56

4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 5 4 4 56

3 2 2 1 5 3 2 5 5 3 3 1 2 4 3 5 4 5 58

4 3 5 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 5 59

5 3 3 2 3 4 5 5 2 3 4 4 3 1 3 2 3 5 60

2 2 5 5 1 2 2 1 1 1 1 1 3 4 5 1 1 1 39

3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 57

5 3 5 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 40

2 4 5 2 4 5 5 5 4 3 2 4 4 1 2 5 5 5 67

4 2 4 1 1 4 4 4 2 3 4 2 2 1 3 4 2 5 52

4 3 4 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 5 4 5 54

1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 49

3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 61

4 4 3 4 3 5 3 3 3 3 2 2 1 1 1 3 4 3 52

4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 57

4 3 4 2 4 3 5 4 5 3 3 2 2 1 3 2 1 2 53

4 2 3 2 3 4 5 4 3 3 3 3 2 1 2 4 3 4 55

5 4 4 3 2 1 3 3 1 2 3 3 3 1 3 5 4 4 54

3 3 3 3 3 4 5 5 2 5 4 4 3 2 3 5 5 5 67

4 3 3 4 3 4 5 5 1 4 4 5 2 1 1 4 5 4 62

26

4 1 1 1 2 1 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 4 49

1 1 1 1 4 3 4 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 2 35

4 4 5 3 4 3 5 4 4 2 2 3 1 1 3 4 4 3 59

3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 4 4 4 55

4 4 5 5 3 3 3 5 4 4 3 5 1 2 4 5 4 5 69

1 3 3 3 3 2 5 1 2 2 2 2 5 3 3 4 3 2 49

3 3 4 4 3 2 2 4 2 4 3 4 2 2 2 3 2 3 52

3 4 5 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 1 3 5 4 3 63

4 2 3 1 1 2 3 2 1 2 3 2 3 1 1 5 4 3 43

5 5 5 2 1 2 4 5 1 3 3 2 1 1 1 2 2 2 47

4 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 2 2 2 3 5 2 3 49

3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 2 2 1 1 2 3 2 3 47

4 2 3 4 4 2 5 4 2 2 2 2 2 2 3 4 4 5 56

4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 49

5 2 3 2 1 5 5 5 2 2 3 3 5 1 3 5 5 5 62

3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 5 5 5 56

4 3 4 5 2 4 4 4 1 3 2 5 2 1 2 5 5 5 61

3 3 4 3 2 3 5 4 2 4 4 4 1 1 2 4 3 5 57

5 1 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 5 1 5 71

3 3 4 1 3 5 5 5 4 4 3 3 2 1 3 5 3 5 62

4 5 4 2 1 5 4 5 3 4 4 3 1 1 2 4 4 5 61

3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 4 57

2 1 2 1 2 3 5 4 4 3 2 3 4 2 3 4 4 4 53

2 2 2 1 1 4 4 2 4 3 2 2 5 2 1 2 2 2 43

4 2 3 4 4 2 5 4 2 2 2 2 2 2 3 4 4 5 56

4 3 4 5 2 4 4 4 1 3 2 5 2 1 2 5 5 5 61

3 1 1 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 25

27

4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 3 4 3 4 62

3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 58

3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 61

28

Lampiran 3. Output Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

29

30

Rekapitulasi Uji Validitas

Item r hitung r tabel Keputusan

1 0,282 0,220 Valid

2 0,413 0,220 Valid

3 0,402 0,220 Valid

4 0,356 0,220 Valid

5 0,358 0,220 Valid

6 0,488 0,220 Valid

7 0,490 0,220 Valid

8 0,638 0,220 Valid

9 0,317 0,220 Valid

10 0,682 0,220 Valid

11 0,488 0,220 Valid

12 0,718 0,220 Valid

13 0,171 0,220 Tidak Valid

14 0,023 0,220 Tidak Valid

15 0,323 0,220 Valid

16 0,588 0,220 Valid

17 0,572 0,220 Valid

18 0,682 0,220 Valid

Uji Reliabilitas

31

Lampiran 4. Tabel Daftar Sebaran Item Skala Setelah Uji Coba (Try Out)

Aspek Item No. Item

F UF

Ekspektasi

Akademik

Kompetisi dengan teman saya dalam mendapatkan

nilai bagus cukup ketat selama pembelajaran daring 1

Dosen saya memberikan kritik terhadap kemampuan

akademik saya selama pembelajaran daring 2

Dosen saya memiliki harapan terhadap pencapaian

akademik saya selama pembelajaran daring 3

Harapan yang tidak wajar terkait akademik dari orang

tua membuat saya tertekan selama pembelajaran

daring

4

Tuntutan

Perkuliahan

dan Ujian

Waktu yang diberikan untuk kelas daring dan

menyelesaikan tugas sudah cukup 5

Saya rasa materi kuliah yang diberikan terlalu banyak

selama pembelajaran daring 6

Saya rasa tugas kuliah yang diberikan dosen terlalu

banyak selama pembelajaran daring 7

Saya tidak bisa mengimbangi pembelajaran daring,

jika saya tertinggal dalam penyampaian materi

sebelumya

8

Saya memiliki cukup waktu untuk beristirahat setelah

mengerjakan tugas kuliah selama pembelajaran daring 9

Soal ujian yang diberikan biasanya sulit selama

pembelajaran daring 10

Waktu untuk ujian tidak cukup untuk menyelesaikan

jawabannya selama pembelajaran daring 11

Saya merasa sangat tertekan pada waktu ujian selama

pembelajaran daring 12

Persepsi

Diri

Akademik

Mahasiswa

Saya mampu membuat keputusan akademik dengan

mudah selama pembelajaran daring 13

Saya merasa khawatir jika gagal dalam ujian selama

pembelajaran daring 14

Saya pikir kekhawatiran saya terkait ujian selama

pembelajaran daring merupakan kelemahan diri saya 15

Walaupun saya lulus ujian, saya khawatir terkait

pencapaian akademik saya yang lainnya selama

pembelajarann daring

16

Jumlah 16

32

Lampiran 5. Instrumen Penelitian/Kuesioner Penelitian

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. 464318 Psw. 168, 253, 233 Malang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya Ahmad Riza Affani, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai tugas

akhir (skripsi) yang menjadi salah satu syarat untuk menempuh kelulusan. Saya

mohon bantuan dan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini demi kelancaran

penelitian.

Adapun kriteria subjek:

1. Mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Malang

2. Sedang menempuh pendidikan S1

3. Mengikuti perkuliahan atau pembelajaran secara daring (online)

Anda diminta untuk memberikan jawaban dengan jujur dan sesuai dengan kondisi

diri anda. Seluruh data yang anda berikan hanya akan digunakan sebagai

kepentingan penelitian. Saya mohon bantuan anda untuk menyebarkan kuesioner

ini. Terima kasih atas bantuan dan partisipasi anda.

Wassalmu’alaikum Wr. Wb.

IDENTITAS

Nama/Inisial : …………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Semester : …………………………

Keterangan:

Jawablah pernyataan dengan memberikan tanda ceklis () pada pilihan yang sesuai

dengan kondisi diri anda berdasarkan ketentuan berikut:

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

KS : Kurang Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1.

Kompetisi dengan teman saya dalam

mendapatkan nilai bagus cukup ketat

selama pembelajaran daring

2.

Dosen saya memberikan kritik terhadap

kemampuan akademik saya selama

pembelajaran daring

3.

Dosen saya memiliki harapan terhadap

pencapaian akademik saya selama

pembelajaran daring

33

4.

Harapan yang tidak wajar terkait

akademik dari orang tua membuat saya

tertekan selama pembelajaran daring

5.

Waktu yang diberikan untuk kelas

daring dan menyelesaikan tugas sudah

cukup

6.

Saya rasa materi kuliah yang diberikan

terlalu banyak selama pembelajaran

daring

7.

Saya rasa tugas kuliah yang diberikan

dosen terlalu banyak selama

pembelajaran daring

8.

Saya tidak bisa mengimbangi

pembelajaran daring, jika saya tertinggal

dalam penyampaian materi sebelumya

9.

Saya memiliki cukup waktu untuk

beristirahat setelah mengerjakan tugas

kuliah selama pembelajaran daring

10. Soal ujian yang diberikan biasanya sulit

selama pembelajaran daring

11.

Waktu untuk ujian tidak cukup untuk

menyelesaikan jawabannya selama

pembelajaran daring

12. Saya merasa sangat tertekan pada

waktu ujian selama pembelajaran daring

13.

Saya mampu membuat keputusan

akademik dengan mudah selama

pembelajaran daring

14. Saya merasa khawatir jika gagal dalam

ujian selama pembelajaran daring

15.

Saya pikir kekhawatiran saya terkait

ujian selama pembelajaran daring

merupakan kelemahan diri saya

16.

Walaupun saya lulus ujian, saya

khawatir terkait pencapaian akademik

saya yang lainnya selama pembelajaran

daring

34

Lampiran 6. Skoring Kuesioner

item

1

item

2

item

3

Item

4

Item

5

Item

6

Item

7

Item

8

Item

9

Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16 TOTAL

1 1 4 1 3 3 3 4 3 2 2 2 3 4 5 5 46

3 4 5 5 2 3 3 3 2 2 3 4 2 4 4 4 53

3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 54

4 4 4 2 5 5 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 59

1 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57

3 3 4 3 2 5 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 55

3 4 5 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 54

4 2 4 2 2 4 3 3 2 3 3 2 1 4 4 3 46

2 1 3 1 2 1 5 4 1 1 1 1 4 4 3 4 38

4 3 4 2 2 5 5 5 4 3 4 3 3 5 5 5 62

3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 4 2 3 48

2 1 3 1 5 5 5 5 2 2 3 1 1 1 1 1 39

3 4 5 3 4 4 5 3 3 3 3 2 3 2 4 3 54

3 2 3 4 1 3 3 4 1 3 3 2 3 4 3 4 46

1 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 51

3 3 5 1 5 5 5 3 5 5 5 1 3 4 3 4 60

5 3 4 3 4 5 5 5 3 5 4 5 3 5 4 4 67

5 5 5 2 1 3 3 3 1 3 2 2 1 5 5 5 51

4 4 4 4 1 4 4 5 1 4 4 4 1 4 4 4 56

3 2 5 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 47

4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 56

4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 56

3 3 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 61

35

4 2 2 1 1 4 4 2 1 2 5 1 2 1 1 2 35

3 4 3 2 4 2 3 2 3 4 5 4 2 3 3 4 51

4 2 4 2 2 5 5 4 3 4 5 5 3 4 5 5 62

5 5 5 5 1 3 5 5 1 4 3 4 1 5 4 5 61

5 4 3 5 4 4 5 5 2 5 4 5 2 3 3 5 64

4 3 5 2 2 3 4 2 2 4 4 2 1 3 4 3 48

3 2 3 5 2 4 5 3 3 5 4 4 2 4 4 5 58

3 2 3 1 3 5 5 4 3 4 2 2 3 2 4 4 50

4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 5 4 4 52

3 2 2 1 5 3 2 5 5 3 3 1 3 5 4 5 52

4 3 5 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 5 54

5 3 3 2 3 4 5 5 2 3 4 4 3 2 3 5 56

2 2 5 5 1 2 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 32

3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 53

5 3 5 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 37

2 4 5 2 4 5 5 5 4 3 2 4 2 5 5 5 62

4 2 4 1 1 4 4 4 2 3 4 2 3 4 2 5 49

4 3 4 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 5 4 5 49

1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 2 44

3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 57

4 4 3 4 3 5 3 3 3 3 2 2 1 3 4 3 50

4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 53

4 3 4 2 4 3 5 4 5 3 3 2 3 2 1 2 50

4 2 3 2 3 4 5 4 3 3 3 3 2 4 3 4 52

5 4 4 3 2 1 3 3 1 2 3 3 3 5 4 4 50

3 3 3 3 3 4 5 5 2 5 4 4 3 5 5 5 62

36

4 3 3 4 3 4 5 5 1 4 4 5 1 4 5 4 59

4 1 1 1 2 1 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 43

1 1 1 1 4 3 4 2 3 3 2 2 1 1 1 2 32

4 4 5 3 4 3 5 4 4 2 2 3 3 4 4 3 57

3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 51

4 4 5 5 3 3 3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 66

1 3 3 3 3 2 5 1 2 2 2 2 3 4 3 2 41

3 3 4 4 3 2 2 4 2 4 3 4 2 3 2 3 48

3 4 5 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 58

4 2 3 1 1 2 3 2 1 2 3 2 1 5 4 3 39

5 5 5 2 1 2 4 5 1 3 3 2 1 2 2 2 45

4 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 2 3 5 2 3 45

3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 45

4 2 3 4 4 2 5 4 2 2 2 2 3 4 4 5 52

4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 45

5 2 3 2 1 5 5 5 2 2 3 3 3 5 5 5 56

3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 5 5 5 51

4 3 4 5 2 4 4 4 1 3 2 5 2 5 5 5 58

3 3 4 3 2 3 5 4 2 4 4 4 2 4 3 5 55

5 1 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 1 5 65

3 3 4 1 3 5 5 5 4 4 3 3 3 5 3 5 59

4 5 4 2 1 5 4 5 3 4 4 3 2 4 4 5 59

3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 50

2 1 2 1 2 3 5 4 4 3 2 3 3 4 4 4 47

2 2 2 1 1 4 4 2 4 3 2 2 1 2 2 2 36

4 2 3 4 4 2 5 4 2 2 2 2 3 4 4 5 52

37

4 3 4 5 2 4 4 4 1 3 2 5 2 5 5 5 58

3 1 1 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 2 23

4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 58

3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 53

3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 57

3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 52

4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 55

2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 53

3 3 4 4 2 1 3 3 1 2 3 3 3 5 4 4 48

3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 55

4 1 1 1 2 1 3 4 2 3 2 3 3 4 4 4 42

3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 48

3 4 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 3 44

5 4 4 4 3 4 1 3 3 3 5 2 3 5 4 4 57

4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 53

4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 54

4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 56

2 4 4 2 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 50

2 2 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 50

2 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 54

2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 55

4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 53

3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 55

2 3 5 5 1 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 39

4 1 1 1 2 1 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 43

2 4 5 2 4 5 5 2 3 2 4 2 1 5 5 5 56

3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 4 2 3 48

38

3 2 3 1 3 5 5 4 3 4 4 2 3 3 2 4 51

5 4 3 5 4 5 5 4 2 5 4 5 1 3 3 5 63

2 1 3 1 2 1 5 4 2 4 4 4 3 4 3 4 47

4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 58

3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 53

3 3 4 3 3 3 5 5 1 4 4 5 1 4 5 4 57

4 4 2 3 3 4 4 3 1 3 4 3 2 5 4 4 53

3 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 50

3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 2 3 3 4 53

4 4 5 2 4 5 4 5 4 3 2 4 2 5 5 5 63

4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 2 4 1 2 55

4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 5 55

3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 55

4 4 5 3 3 3 3 4 2 5 4 4 3 4 3 4 58

3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 1 1 3 3 48

3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 57

4 2 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 54

4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 58

4 4 3 4 3 5 3 3 3 3 2 2 1 3 4 3 50

4 3 4 2 4 3 5 4 5 3 3 2 3 2 1 2 50

4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 52

1 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 2 46

5 3 3 2 3 4 5 5 2 3 4 4 3 3 2 3 54

1 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 58

1 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 51

5 5 5 5 1 3 5 5 1 4 3 4 1 5 4 5 61

3 2 3 5 2 4 5 3 3 5 4 4 2 4 4 5 58

39

3 2 3 1 3 5 5 4 3 4 2 2 3 2 4 4 50

3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 2 4 4 53

3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 2 4 4 51

4 4 3 4 3 5 3 3 3 3 2 2 1 3 4 5 52

4 2 3 2 3 4 5 4 3 3 3 4 2 3 4 4 53

1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 2 44

5 4 4 3 2 1 3 3 1 2 3 3 3 5 4 4 50

4 2 3 4 4 2 5 4 2 2 2 2 3 4 4 5 52

4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 54

4 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 2 3 5 2 3 45

3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 45

4 3 5 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 52

2 2 5 5 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 50

4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 55

2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 58

2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 44

3 2 5 1 4 3 3 2 2 3 2 4 1 1 3 3 42

3 4 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 51

4 4 5 3 4 3 4 4 3 5 4 3 2 4 1 2 55

4 4 5 3 4 3 4 4 3 5 4 3 2 4 1 2 55

2 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 49

3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 4 2 2 3 2 2 47

4 4 5 3 4 3 4 4 3 5 4 3 2 4 1 2 55

3 4 5 3 3 3 3 4 2 5 4 4 3 4 3 4 57

1 2 4 3 3 4 3 4 2 5 5 2 3 3 3 3 50

4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4 3 3 3 4 64

40

4 3 5 1 2 4 4 2 1 2 2 2 2 5 5 5 49

4 4 5 3 2 3 4 3 3 3 4 3 1 4 4 3 53

2 1 5 2 4 2 4 3 2 3 5 3 2 4 4 3 49

4 4 4 3 4 2 4 2 2 3 3 2 1 3 4 4 49

4 5 5 2 2 2 4 4 2 3 3 2 1 3 4 4 50

4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 49

3 2 4 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 50

2 1 5 2 4 2 4 3 2 3 5 3 2 4 4 2 48

4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 58

4 2 3 3 4 3 3 2 5 5 5 3 3 2 3 3 53

4 2 4 3 2 4 4 3 1 3 4 3 2 5 4 4 52

3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 51

4 2 3 3 4 3 3 2 5 5 5 3 3 2 3 3 53

4 3 3 2 2 4 5 3 2 2 2 2 2 4 3 4 47

4 4 4 2 2 4 5 3 2 3 3 4 2 4 3 4 53

2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 47

4 5 5 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 53

3 4 3 4 4 2 4 2 2 3 3 2 4 2 3 4 49

3 4 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 3 44

3 2 5 1 4 3 3 2 2 3 2 4 1 1 3 3 42

2 1 5 2 4 2 4 3 2 3 5 3 2 4 4 3 49

3 2 4 3 4 2 4 3 2 3 5 3 2 4 4 3 51

2 2 2 1 4 2 3 2 3 3 2 4 2 4 4 4 44

3 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 52

4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 54

4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 53

2 4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 50

41

4 4 4 3 2 4 5 2 2 2 2 2 2 4 2 4 48

3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 2 3 3 2 2 50

3 2 4 3 4 2 4 3 2 3 5 3 2 4 4 4 52

4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 2 2 3 2 2 50

4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 2 4 2 4 4 4 52

3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 4 2 2 3 2 2 47

3 4 3 4 2 4 4 2 1 2 2 2 2 4 4 4 47

3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 51

1 2 4 3 3 4 3 4 2 5 5 2 3 3 3 3 50

2 3 3 4 3 4 3 4 2 5 5 3 3 3 3 3 53

3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 4 4 2 3 3 4 49

3 4 5 3 3 3 3 4 2 5 4 4 3 4 3 4 57

3 4 4 3 4 2 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 54

4 4 4 2 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 49

4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 50

4 3 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 52

4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4 3 3 3 4 64

4 3 5 1 2 4 4 2 1 2 2 2 2 5 5 5 49

3 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 47

4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4 3 3 3 4 64

4 3 5 1 2 4 4 2 1 2 2 2 2 5 5 5 49

1 1 4 1 3 3 3 4 3 2 2 4 2 4 5 5 47

4 5 5 2 2 2 4 2 2 3 3 2 1 3 4 4 48

4 4 4 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 4 2 4 45

4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 54

3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 50

3 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 56

42

3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 54

4 4 5 3 4 3 4 4 3 5 4 3 2 4 1 2 55

1 1 4 3 2 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 3 52

1 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 53

3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 56

3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 5 4 4 55

3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 57

4 2 5 3 2 4 4 3 1 3 4 3 2 5 4 4 53

4 2 4 3 2 4 4 3 5 3 4 3 2 5 4 4 56

3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 5 4 4 57

4 2 5 3 2 4 4 3 1 3 4 3 2 5 4 4 53

2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 54

4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 58

4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 57

3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 55

2 2 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 50

3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 53

3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 58

4 3 3 3 4 3 3 2 5 5 5 3 3 2 3 3 54

4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 56

1 1 4 1 3 3 4 3 4 2 4 4 1 5 4 4 48

3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 57

4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 57

4 3 5 1 2 4 4 2 1 2 2 2 2 5 5 5 49

3 2 5 1 4 3 3 2 2 3 2 4 1 1 3 3 42

4 4 5 3 2 3 4 3 3 3 4 3 1 4 4 3 53

4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 54

43

4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 54

4 2 5 3 2 4 4 3 1 3 4 3 2 5 4 4 53

4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 57

3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 58

4 3 4 3 4 3 3 2 5 3 3 3 3 3 3 3 52

4 4 5 3 4 3 4 4 3 5 4 3 2 4 1 2 55

4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 58

4 2 3 3 4 3 3 2 5 5 5 3 3 2 3 3 53

4 4 5 3 2 3 4 3 3 3 4 3 1 4 4 3 53

4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 52

4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 5 3 4 3 5 58

4 3 4 4 2 4 5 4 1 4 4 4 1 4 4 4 56

4 3 3 4 3 4 5 5 1 4 4 5 1 4 5 4 59

3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 2 3 3 4 53

4 4 4 2 5 5 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 59

3 4 5 2 4 2 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 51

4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 55

5 5 5 5 1 3 5 5 1 4 3 4 1 5 4 5 61

3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 52

2 2 3 3 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 50

4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 57

4 3 3 4 3 4 5 5 1 4 4 5 2 5 5 5 62

3 4 3 2 4 2 3 2 3 4 5 4 2 3 3 4 51

4 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 51

2 4 5 2 4 5 5 5 4 3 2 4 2 5 5 5 62

3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 54

3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 59

44

4 3 3 1 2 1 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 48

2 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 51

4 3 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 59

4 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 2 4 4 4 59

3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 59

45

Lampiran 7. Output Karateristik Subjek Penelitian

46

Lampiran 8. Kategorisasi Tingkat Stres Akademik

Norma Kategorisasi Tingkat Stres Akademik

Kategori Perhitungan Skor

Rendah X < M - 1SD

Sedang M - 1SD ≤ X < M + 1SD

Tinggi M + 1SD ≤ X

Keterangan :

M = Mean

SD = Standart Deviasi

X = Skor Subjek

Output Kategorisasi Stres Akademik

Kategorisasi tingkat stres akademik pada keseluruhan subjek

Kategori Kriteria Frekuensi Persen

Rendah < 46 31 11,52

Sedang 46 - 58 208 77,32

Tinggi 58 < 30 11,15

Total 269 100,00

Output kategorisasi tingkat stres akademik berdasarkan aspek ekspektasi

akademik

Kategorisasi tingkat stres akademik berdasarkan aspek ekspektasi akademik

Kategori Kriteria Frekuensi Persen

Rendah < 10 29 10,78

Sedang 10 - 16 229 85,13

Tinggi 16 < 11 4,09

Total 269 100,00

47

Output kategorisasi tingkat stres akademik berdasarkan aspek tuntutan

perkuliahan dan ujian

Kategorisasi tingkat stres akademik berdasarkan aspek tuntutan perkuliahan

dan ujian

Kategori Kriteria Frekuensi Persen

Rendah < 22 35 13,01

Sedang 22 - 30 208 77,32

Tinggi 30 < 26 9,67

Total 269 100,00

Output kategorisasi tingkat stres akademik berdasarkan aspek persepsi diri

akademik mahasiswa

Kategorisasi tingkat stres akademik berdasarkan aspek persepsi diri

akademik mahasiswa

Kategori Kriteria Frekuensi Persen

Rendah < 10 37 13,75

Sedang 10 - 16 213 79,18

Tinggi 16 < 19 7,06

Total 269 100,00

48

Lampiran 9. Surat Keterangan Verifikasi Analisa Data

49

Lampiran 10. Surat Keterangan Uji Plagiasi