tingkat pengetahuan remaja putri umur 13 - 19...

61
i TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 TAHUN TENTANG RESIKO PERNIKAHAN DINI DI DESA GANTIWARNO, MOJOKERTO, KEDAWUNG, SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : ELIV YUDO WATI NIM B.12 124 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: phamdung

Post on 28-Mar-2019

255 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

i

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19

TAHUN TENTANG RESIKO PERNIKAHAN DINI

DI DESA GANTIWARNO, MOJOKERTO,

KEDAWUNG, SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

ELIV YUDO WATI

NIM B.12 124

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 – 19

TAHUN TENTANG RESIKO PERNIKAHAN DINI

DI DESA GANTIWARNO, MOJOKERTO,

KEDAWUNG, SRAGEN

Diajukan oleh :

Eliv Yudo Wati

NIM B.12 124

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal : Juni 2015

Pembimbing

(IKA BUDI WIJAYANTI, SST.,M.Sc)

NIK. 200680024

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 – 19

TAHUN TENTANG RESIKO PERNIKAHAN DINI

DI DESA GANTIWARNO, MOJOKERTO,

KEDAWUNG, SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:

Eliv Yudo Wati

B.12 124

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal Juni 2015

PENGUJI I PENGUJI II

(Anis Nurhidayati, S.ST.,M. Kes) (Ika Budi Wijayanti, SST.,M.Sc)

NIK. 200685025 NIK. 200680024

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

(Retno Wulandari, S.ST)

NIK 200985034

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

: ”Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Umur 13 – 19 Tahun Tentang Resiko Pernikahan

Dini di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun

dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari

Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta.

3. Ibu Ika Budi Wijayanti, SST.,M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Sulistyo Budi Wiyanto, selaku Kepala Desa Gantiwarno, Mojokerto,

Kedawung, Sragen yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis untuk

mengadakan penelitian.

5. Remaja Putri di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen yang telah

bersedia untuk menjadi Responden.

6. Orang Tua saya yang selalu memberi dukungan.

7. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

v

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya

Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

KaryaTulis Ilmiah, Juni 2015

Eliv Yudo Wati

12. 124

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 – 19 TAHUN

TENTANG RESIKO PERNIKAHAN DINI DI DESA GANTIWARNO

MOJOKERTO KEDAWUNG SRAGEN

TAHUN 2015

xv + 46 halaman + 17 lampiran + 6 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Pernikahan dini menyebabkan komplikasi pada kehamilan dan

persalinan antara lain anemia, perdarahan, partus macet, abortus, kematian pada ibu dan

bayi. Pernikahan dini juga berakibat stress pada remaja karena belum memiliki kesiapan

secara mental, fisik dan ekonomi. Hasil studi pendahuluan di Desa Gantiwarno pada

tanggal 26 Oktober 2014 terhadap 15 remaja putri dengan hasil 9 (60%) remaja putri

tidak mengerti tentang resiko pernikahan dini dan 6 (40%) remaja putri sudah mengerti

tentang resiko pernikahan dini.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri umur 13 – 19 tahun tentang

resiko pernikahan dini.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian

diambil di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen pada tanggal 24 Mei 2015.

Jumlah responden sebanyak 35 orang., dengan tehnik pengambilan sampel yaitu sampling

jenuh. Alat pengumpulan data yaitu dengan kuesioner, sedangkan untuk analisa data

dilakukan menggunakan univariat.

Hasil Penelitian : Pengetahuan remaja putri umur 13 – 19 tahun tentang resiko

pernikahan dini sebanyak 23 responden (66%) berpengetahuan cukup, 7 responden (20%)

berpengetahuan kurang, serta 5 responden (14%) berpengetahuan baik.

Kesimpulan : Dari penelitian didapatkan pengetahuan remaja putri umur 13 – 15 tahun di

Desa Gantiwarno Mojokerto Kedawung Sragen berpengetahuan cukup yaitu 23

responden (66 %) dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan pengetahuan yang masih

minim.

Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja Putri, Dampak Penikahan Dini.

Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2009 s/d 2014).

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

vii

MOTTO

ü Kesalahan adalah jalan mencapai keberhasilan, bermula dari kesalahan maka

sesungguhnya seseorang akan belajar untuk menjadi yang lebih baik di kemudian

hari (penulis).

ü Manusia tidak merancang untuk suatu kegagalan, tetapi dari kegagalan manusia

dapat merancang sesuatu yang bermanfaat (penulis).

ü Satu kepastian beribu kebahagiaan (Handayani).

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah

ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayah dan Ibu tercinta terimakasih atas doa

dan cinta kasihnya selama ini.

2. Adikku tersayang Ety dan Ihsan yang selalu

mendukung dan memberikan suport.

3. Seseorang yang selalu memberikan

semangat Rahmad Wijayanto.

4. Teman – teman terbaikku yang membantu

dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

”nur, kiki, soimah, tika, Dwi, fitri”.

5. Teman – teman seperjuangan di STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

6. Almamater tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

viii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Eliv Yudo Wati

Tempat / tanggal lahir : Kotawaringin Timur, 10 September 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Gantiwarno RT 10, Mojokerto, Kedawung, Sragen

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD N Mojokerto 1 LULUS TAHUN 2006

2. SMP N 4 SRAGEN LULUS TAHUN 2009

3. MA N 1 SRAGEN LULUS TAHUN 2012

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................... vii

CURICULUM VITAE ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI............................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian........................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ................................................................................. 8

1. Pengetahuan ............................................................................. 8

a. Pengertian ........................................................................ 8

b. Cara memperoleh pengetahuan ........................................ 8

c. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan .......... 9

d. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif .............. 10

2. Remaja ..................................................................................... 12

a. Pengertian ........................................................................ 12

b. Perubahan fisik remaja ..................................................... 14

c. Perkembangan jiwa pada remaja dan tugasnya................ 16

d. Proses tumbuh kembang .................................................. 18

3. Pernikahan ............................................................................... 21

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

x

a. Pengertian ........................................................................ 21

b. Pernikahan dini ................................................................ 22

c. Dampak pernikahan dini .................................................. 23

d. Penanganan pernikahan dini ............................................ 24

4. Kerangka teori ......................................................................... 26

5. Kerangka Konsep Penelitian ................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................................... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 28

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 29

D. Instrumen Penelitian ........................................................................ 30

E. Tehnik Pengumpulan Data .............................................................. 32

F. Variable Penelitian .......................................................................... 33

G. Definisi Opeasional ......................................................................... 33

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data............................................. 34

I. Etika Penelitian ............................................................................... 36

J. Jadwal Penelitian ............................................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ............................................................................ 38

B. Hasil Penelitian ............................................................................... 38

C. Pembahasan ..................................................................................... 39

D. Keterbatasan .................................................................................... 41

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 43

B. Saran ................................................................................................ 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi – kisi kuesioner ............................................................................. 32

Tabel 3.2 Definisi Operasional .......................................................................... .... 33

Tabel 4.1 Hasil Peneltitian ................................................................................. .... 39

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori........................................................................................ 26

Gambar 2.2 Kerangka Konsep .................................................................................... 27

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2. Surat Permohonan Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat permohonan Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validiras dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Informed consent

Lampiran 10. Kuesiner dan Jawaban

Lampiran 11. Data Tabulasi Kuesioner

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14. Hasil Penelitian Pengetahuan Remaja Umur 13 – 19 Tahun Tentang

Resiko Pernikahan Dini

Lampiran 15. Penghitungan Hasil Penelitian

Lampiran 16. Dokumentasi Hasil Penelitian

Lampiran 17. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu periode dalam rentang kehidupan individu adalah masa remaja,

merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan

individu dan transisi kearah perkembangan masa dewasa yang sehat. Pada

masa ini terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri – ciri seks sekunder,

tercapai fertilitas, dan perubahan – perubahan psikologis serta kognitif,

karena mereka telah memiliki keinginan untuk bebas menentukan nasib

sendiri (Mansur, 2014).

Pemahaman remaja akan kesehatan reproduksi menjadi bekal remaja

dalam berperilaku sehat dan bertanggung jawab. Keterbatasan pengetahuan

dan pemahaman ini dapat membawa remaja kea rah perilaku beresiko. Dalam

hal inilah perlu adanya pengertian, bimbingan, dan dukungan dari lingkungan

disekitarnya agar dalam system perubahan tersebut terjadi pertumbuhan dan

perkembangan yang sehat sedemikian rupa sehingga kelak remaja

menjadi manusia dewasa yang sehat secara jasmani, rohani, dan social

(Kumalasari, 2012).

Masalah remaja dengan alat reproduksinya kurang mendapat perhatian

karena umur relatif muda, sehingga seolah – olah bebas dari kemungkinan

menghadapi masalah. Terbukti bahwa remaja yang sedang mencari identitas

diri sangat mudah menerima informasi berkaitan dengan masalah fungsi alat

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

2

reproduksinya, sehingga cenderung menjurus kearah pelaksanaan hubungan

seksual yang semakin bebas. Dengan demikian penyakit hubungan seks

sebagai titik awal terjadinya kehamilan remaja, yang sebagian besar tidak

dikehendaki. Kehamilan menimbulkan situasi yang serba salah dan

memberikan tekanan batin (stres) yang disebabkan oleh kehamilan remaja

sulit diterima keluarga, masyarakat dan cenderung menyalahkan remaja yang

dianggap tidak menjaga diri dalam pergaulan (Manuaba dkk, 2009).

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, untuk

Angka Kematian Ibu (AKI) 359 per 100.000 kelahiran hidup. Dengan

tingginya fertilitas pada usia remaja, ini akan menimbulkan kerentanan

terhadap resiko kematian ibu saat melahirkan. Melahiran dalam usia remaja

dengan pemahaman terhadap kesehatan reproduksi yang masih labil, akan

menimbulkan resiko besar terhadap kematian. Hal ini menjadi alasan kenapa

AKI meningkat cukup signifikan dan menegaskan semua upaya pemerintah

untuk menurunkan AKI (Budiantoro, 2013).

Penyebab kematian Ibu sejak dahulu tidak banyak berubah, yaitu

perdarahan (25 %), sepsis (12%), hipertensi ( 12%), partus macet (8%),

abortus (13%), dan sebab – sebab lain (8%) (Prawirohardjo, 2009). Sebanyak

10% kehamilan remaja umur 15 – 19 tahun akan meningkatkan resiko

kematian dua hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan usia lebih dari 20

tahun. Demikian pula dengan resiko kematian bayi , 30% lebih tinggi pada

ibu usia remaja, dibandingkan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu usia 20

tahun atau lebih. Hal inilah yang menyebabkan remaja perempuan rentan

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

3

terhadap kematian maternal, kematian anak dan bayi aborsi tidak aman, IMS,

dan kekerasan / pelecehan seksual (Widyastuti dkk, 2009).

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 26

Oktober 2014 di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen di

dapatkan data jumlah remaja putri umur 13 – 19 tahun sebanyak 43 orang,

diantaranya ada 8 orang yang sudah menikah dan ada 35 orang yang belum

menikah. Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap 15 remaja putri dengan

hasil 9 (60 %) remaja putri tidak mengerti tentang dampak pernikahan dini

dan 6 (40 %) remaja putri sudah mengerti tentang dampak pernikahan dini.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari remaja putri umur 13 – 19 tahun

di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen. Berdasarkan informasi

dari masyarakat setempat apabila setelah lulus SD boleh menikah, karena

pendidikan dianggap tidak penting.

Berdasarkan kondisi diatas maka penulis dalam penelitian ingin

mengetahui lebih lanjut mengenai pengetahuan remaja putri umur 13 – 19

tahun tentang resiko pernikahan dini di Desa Gantiwarno, Mojokerto,

Kedawung, Sragen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis ingin meneliti “Bagaimana

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Umur 13 – 19 Tahun Tentang Resiko

Pernikahan Dini di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen?”.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri umur 13 – 19 tahun

tentang resiko pernikahan dini di desa Gantiwarno, Mojokerto,

Kedawung, Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri umur 13 – 19 tahun

tentang resiko pernikahan dini di desa Gantiwarno, Mojokerto,

Kedawung, Sragen dengan kategori baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri umur 13 – 19 tahun

tentang resiko pernikahan dini di desa Gantiwarno, Mojokerto,

Kedawung, Sragen dengan kategori cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri umur 13 – 19 tahun

tentang resiko pernikahan dini di desa Gantiwarno, Mojokerto,

Kedawung, Sragen dengan kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk informasi dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang lebih

luas khususnya mengenai resiko pernikahan dini.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

5

2. Bagi Peneliti

Melatih kemampuan peneliti untuk menerapkan ilmu pengetahuan

yang telah di dapat di institusi pendidikan yaitu metodologi penelitian

statistik sebagai wahana penelitian tingat pengetahuan remaja putri umur

13 – 19 tahun tentang resiko pernikahan dini.

3. Bagi Institusi

a. Masyarakat

1) Penelitian ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi remaja

putri umur 13 – 19 tahun di desa Gantiwarno, Mojokerto,

Kedawung, Sragen sehingga mereka menyadari pentingnya

pengetahuan tentang resiko pernikahan dini.

2) Memberikan masukan dalam program peningkatan pengetahuan

tentang resiko pernikahan dini.

b. Institusi Akademik

Menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan

tentang resiko pernikahan dini.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang berhubungan dengan “Tingkat pengetahuan remaja putri

umur 13 – 19 tahun tentang resiko pernikahan dini” pernah dilaksanakan

oleh:

1. Putri Lestari (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri

Tentang Resiko Pernikahan Dini di Desa Jekawal, Tangen, Sragen”.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

6

Penelitian ini menggunakan survey deskriptif kuantitatif dengan sampling

jenuh. Hasil penelitian dari 50 responden menunjukkan bahwa

pengetahuan remaja tentang resiko pernikahan dini sebagian besar masuk

dalam kategori cukup sebanyak 35 responden (70%), kategori kurang

sebanyak 8 responden (16%), dan kategori baik sebanyak 7 responden

(14%).

2. Erma Yanti (2012), program studi D-III Kebidanan fakultas keperawatan

dan kebidanan Universitas Prima Indonesia Medan dengan judul

“Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Perkawinan Dini

dalam Kehamilan di Keurahan Tanjung Gusta Lingkungan II Kecamatan

Medan Helvetia”. Peneliti ini menggunakan survey deskriptif dengan

accidental sampling. Hasil penelitian dari 30 responden menunjukkan

bahwa gambaran pengetahuan remaja putri tentang resiko perkawinan

dini dalam kehamilan di lingkungan II kelurahan Tanjung Gusta Medan

tahun 2012 sebagian besar dalam kategori kurang sebanyak 16 responden

(53 %), kategori cukup sebanyak 9 responden (30%), dan kategori baik

sebanyak 5 responden (17%).

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subyek, waktu, lokasi serta

hasil penelitian. Sedangkan persamaan dengan penelitian ini yaitu

menggunakan survey deskriptif.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

7

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior)

(Notoadmojo, 2011).

b. Cara Memperoleh Pengetahuan

Beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan (Wawan, 2011)

yaitu :

1) Cara coba salah (Trial and Error)

Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba, kemungkinan

yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

9

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin –

pimpinan masyarakat baik formal atau informal, ahli agama,

pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang

menerima, mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang

mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau

membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris

maupun penalaran sendiri.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengalaman yang pernah diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu.

c. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Wawan (2011), faktor – faktor yang mempengaruhi

pengetahuan di bedakan menjadi dua yaitu:

1) Faktor internal

a) Pendidikan

Bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain yang menentukan manusia untuk

berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai

keselamatan dan kebahagiaan. Pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

10

b) Pekerjaan

Keburukan yang harus dilakukan untuk menunjang

kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara

mencari nafkah yang membosankan, berulang, banyak

tantangan dan kegiatan yang menyita waktu.

c) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur,

tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih

matang dalam berfikir dan bekerja.

2) Faktor eksternal

a) Faktor lingkungan

Seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok.

b) Sosial budaya

System sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

d. Tingkat pengetahuan di dalam Domain Kognitif

Menurut Notoadmojo (2011), pengetahuan yang di cakup

dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat, yakni :

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

11

1) Tahu (know)

Mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang sudah

diterima.

2) Memahami (comprehension)

Kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang

diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara

benar.

3) Aplikasi (application)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi disini dapat

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum – hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain.

4) Analisis (analysis)

Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke

dalam komponen – komponen, tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama

lain.

5) Sintesis (synthesis)

Kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian –

bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

12

6) Evaluasi (evaluation)

Kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi

atau obyek. Penilaian – penilaian itu berdasarkan suatu kriteria

yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria – kriteria

yang telah ada.

2. Remaja

a. Pengertian Remaja

Remaja atau “adolescense” yang berarti tumbuh ke arah

kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya

kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan

psikologis. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh

adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yakni

antara usia 10 – 19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan

organ reproduksi manusia, dan sering di sebut masa pubertas

(Widyastuti dkk, 2009).

Remaja adalah suatu masa dimana :

1) Individu berkembang dari saat dia pertama kali menunjukkan

tanda – tanda seksual sekundernya sampai saat mencapai

kematangan seksual.

2) Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola

identifikasi dari kanak – kanak menjadi dewasa.

3) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial – ekonomi yang

penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

13

(Sarwono, 2013).

Masa remaja dibedakan dalam :

1) Masa remaja awal : 10 – 12 tahun

2) Masa remaja tengah : 13 – 15 tahun

3) Masa remaja akhir : 16 – 19 tahun

(Widyastuti dkk, 2009).

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak – anak ke

dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga fisik.

Bahkan perubahan – perubahan fisik yang terjadi itulah yang

merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan

perubahan – perubahan psikologis muncul antara lain sebagai

akibat dari perubahan – perubahan fisik itu (Sarwono, 2013).

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak – kanak

menuju masa dewasa, dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan

yang pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga memengaruhi

terjadinya perubahan – perubahan perkembangan, baik fisik,

mental, maupun peran sosial (Kumalasari, 2012). Masa remaja

adalah masa yang penuh dengan kegoncangan, taraf mencari

identitas diri dan merupakan periode yang paling berat

(Marmi, 2013).

Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa

topan badai dan stress (storm and stress). Karena mereka telah

memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri, kalau

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

14

terarah dengan baik maka ia akan menjadi seorang individu yang

memiliki rasa tanggung jawab, tetapi kalau tidak terbimbing maka

bisa menjadi seorang yang tidak memiliki masa depan dengan baik

(Proverawati, 2009).

b. Perubahan Fisik Remaja

Perubahan fisik dalam masa remaja merupakan hal yang sangat

penting dalam kesehatan reproduksi, karena pada masa ini terjadi

pertumbuhan fisik yang sangat cepat untuk mencapai kematangan,

termasuk organ – organ reproduksi sehingga mampu melaksanakan

fungsi reproduksinya (Marmi, 2013).

1) Tanda – tanda seks primer

Pada remaja wanita sebagai tanda kematangan organ

reproduksi adalah ditandai dengan datangnya menstruasi

(menarche). Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam

atau endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah

dari uterus melalui vagina. Hal ini berlangsung terus sampai

menjelang masa menopause yaitu ketika seorang berumur

sekitar 40 – 50 tahun (Kumalasari, 2012).

2) Tanda – tanda seks sekunder

a) Rambut

Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya

remaja laki – laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi

setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

15

ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid.

Semua rambut kecuali rambut wajah mula – mula lurus dan

terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih

kasar, lebih gelap dan agak keriting.

b) Pinggul

Pinggul menjadi berkembang, membesar dan membulat.

Hal ini sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan

berkembangnya lemak di bawah kulit.

c) Payudara

Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar

dan puting susu menonjol. Hal sesuai pula dengan

berkembang dan makin besarnya kelenjar susu sehingga

payudara menjadi lebih besar dan bulat.

d) Kulit

Seperti halnya laki – laki juga menjadi lebih kasar, lebih

tebal, pori – pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan

laki – laki kulit pada wanita tetap lebih lembut.

e) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat

Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif.

Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat.

Kelenjar keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama

masa haid.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

16

f) Otot

Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dan

kuat. Akibatnya akan membentuk bahu, lengan dan tungkai

kaki.

g) Suara

Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi

pada wanita.

(Widyastuti, 2009).

c. Perkembangan jiwa pada remaja dan tugasnya

1) Perkembangan remaja

Seiring dengan tumbuh dan kembangnya seorang individu,

dari masa anak – anak sampai dewasa, individu memiliki tugas

masing – masing pada setiap tahap perkembangannya. Tugas

yang dimaksud pada setiap tahap perkembangan adalah setiap

tahapan usia, individu tersebut mempunyai tujuan untuk

mencapai suatu kepandaian, ketrampiln, pengetahuan, sikap

dan fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan pribadi

(Kumalasari, 2012).

Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat

perlu mengenal perkembangan remaja serta cirri – cirinya.

Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang

waktu) remaja ada tiga tahap, yaitu :

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

17

a) Masa remaja awal (10 – 12 tahun)

1) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman

sebaya.

2) Tampak dan merasa ingin bebas.

3) Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan

keadaan tubuhnya dan mulai berpikir yang khayal

(abstrak).

b) Masa remaja tengah (13 – 15 tahun)

1) Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri.

2) Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada

lawan jenis.

3) Timbul perasaan cinta yang mendalam.

4) Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin

berkembang.

5) Berkhayal mengenai hal – hal yang berkaitan dengan

seksual.

c) Masa remaja akhir (16 – 19 tahun)

1) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.

2) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.

3) Memiliki citra (gambaran, kaedaan, peranan) terhadap

dirinya.

4) Dapat mewujudkan perasaan cinta.

5) Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

18

(Widyastuti, 2009).

2) Tugas – tugas perkembangan masa remaja menurut Janiwarty

(2013), yaitu :

a) Menerima fisiknya sendiri.

b) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur

– figur yang mencapai otoritas.

c) Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan

belajar bergaul dengan teman sebaya dan orang lain, bak

secara individu maupun kelompok.

d) Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.

e) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan

terhadap kemampuannya sendiri.

f) Memperkuat self – control (kemampuan mengendalikan

diri) atas dasar skala nilai, prinsip atau falsafah hidup.

g) Mampu meninggalkan reaksi, penyesuaian diri, perilaku

dan sikap kekanak – kanakan.

d. Proses tumbuh kembang

Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang

terjadi sejak di dalam kandungan dan terus berlangsung samai

dewasa. Menurut Proverawati (2009), proses tumbuh kembang

remaja ada sembilan tahap yaitu:

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

19

1) Perkembangan fisik

Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri – ciri fisik

berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Pencapaian

kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran

menstruasi. Hormon – hormon utama yang mengatur

perubahan ini adalah estrogen.

2) Pertumbuhan tinggi badan, tulang dan gigi

Selama pubertas terjadi akselerasi pertumbuhan tinggi badan

yang mendadak yang disebut pacu tumbuh (height spurt). Pada

remaja perempuan kecepatan pertumbuhan maksimal dicapai 6

– 12 bulan sebelum menarche. Untuk pertumbuhan tulang

gambaran yang paling dini dan penting pada remaja perempuan

adalah pertumbuhan pada lebar panggul selama pubertas.

3) Pertumbuhan berat badan

Pada remaja perempuan saat memasuki masa pubertas berat

badan mencapai kira – kira 60 % berat dewasa. Mencapai

puncak kecepatan berat badan sekitar 8 kg/ tahun. Pertumbuhan

otot menjadi 3 – 6 bulan setelah pacu tumbuh berat badan.

Remaja membutuhkan nutrisi lebih dibandingkan dengan pada

waktu anak – anak.

4) Pertumbuhan otot

Semua otot mengalami pertumbuhan selama masa pubertas.

Penambahan kekuatan otot terjadi pada pubertas akhir.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

20

Meningkatnya kekuatan otot berhubungan erat dengan tingkat

kematangan seksual.

5) Pertumbuhan jaringan lemak

Pada remaja perempuan terjadi penambahan lemak yang

kontras selama masa pubertas. Akumulasi lemak terjadi pada

anggota gerak maupun tubuhnya, terutama tubuh bagian bawah

dan paha bagian belakang.

6) Pertumbuhan organ reproduksi

Pada remaja perempuan tanda pubertas pertama pada umumnya

adalah pertumbuhan payudara, yaitu terdiri dari penonjolan

putting disertai pembesaran daerah areola (usia sekitar 12

tahun). Menstruasi pertama (menarche) terjadi pada stadium

lanjut dari pubertas dan sangat bervariasi tiap individu (rata –

rata usia 10,5 – 15,5 tahun), pertumbuhan rambut pada pubis

(usia 11 – 15 tahun).

7) Perkembangan intelektual

Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama

masa remaja. Masa remaja adalah awal dari tahap pikiran

formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai

pemikiran yang melibatkan logika pengurangan atau deduksi.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

21

8) Perkembangan seksual

Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung

jawab atas munculnya dorongan seks. Terlepas dari

keterlibatan dalam aktifitas seksual beberapa remaja tidak

tertarik pada metode keluarga berencana atau gejala Penyakit

Menular Seksual (IMS).

9) Perkembangan emosional

Masa remaja sangat rawan dengan stress emosional yang

timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi

sewaktu pubertas. Tugas psikososial remaja adalah untuk

tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak

tergantung. Kehadiran masalah emosional tersebut bervariasi

pada setiap remaja.

3. Pernikahan

a. Pengertian

Pernikahan adalah ikatan batin antara pria dan wanita sebagai

suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga

yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

(Marmi, 2014). Lambang disepakatinya suatu perjanjian (akad)

antara seorang laki – laki dan perempuan (dalam masyarakat

tradisional hal itu juga berarti perjanjian antara keluarga), atas

dasar hak dan kewajiban yang setara dengan kedua pihak

(Kumalasari, 2012).

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

22

Pernikahan merupakan panggilan dan kebutuhan psikologis

karena didalamnya terkandung cinta sekaligus tanggung jawab

yang terikat dalam hukum agama, negara dan sosial yang

membentuk hubungan kekerabatan dalam pranata budayanya. Jadi,

dalam pernikahan ada unsur legalitas penyatuan antara laki – laki

dan perempuan. Dengan demikian, pernikahan merupakan

penyatuan antara dua mitra yang memiliki obligasi berdasarkan

pada kesamaan minat pribadi dan kegairahan (Janiwarty, 2013).

Pernikahan merupakan peristiwa yang sakral, yang masih tetap

menjungjung tinggi nilai adat dan agama yang beraneka ragam.

Melalui pernikahan diharapkan dapat membangun keluarga yang

aman, damai, sejahtera, dan bahagia. Sehingga pertumbuhan dan

perkembangan generasi penerus dengan kualitas sumberdaya

manusia yang handal, untuk mampu berkompetisi diantara bangsa

di dunia (Manuaba, 2009).

b. Pernikahan Dini

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan bila umur

pria kurang dari 21 tahun dan umur perempuan kurang dari 19

tahun (Kumalasari, 2012). Pernikahan yang dilakukan anak

perempuan di bawah usia 16 tahun dan anak laki – laki dibawah

usia 19 tahun (Janiwarty, 2013).

Pernikahan dini diartikan pernikahan yang pelakunya masih

muda dan belum bisa memenuhi persyaratan – persyaratan yang

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

23

telah ditentukan melakukan pernikahan. Sebagai sebuah nama yang

lahir dari komitmen moralitas dan keilmuan yang sangat kuat dan

sebagai bentuk solusi alternatif (Janiwarty, 2013).

c. Dampak Pernikahan Dini

Seseorang yang belum siap mnghadapi tanggung jawab,

biasanya mereka sulit menyelesaikan masalahnya secara cerdas dan

matang, ditambah pula jika memiliki kepribadian yang labil. Sikap

kurang matang akan mendorong orang tidak siap menghadapi

perkawinan sehingga gampang frustasi, stress dan depresi

(Janiwarty, 2013).

Menurut Kumalasari (2012), dampak yang terjadi karena

pernikahan usia muda adalah :

1) Kesehatan perempuan

a) Alat reproduksi belum siap menerima kehamilan sehingga

dapat menimbulkan berbagai komplikasi.

b) Kehamilan dini dan kurang terpenuhinya gizi bagi dirinya

sendiri.

c) Resiko anemia dan meningkatnya angka kejadian depresi.

d) Beresiko pada kematian usia dini.

e) Meningkatnya angka kematian ibu (AKI).

f) Resiko terkena penyakit menular seksual.

2) Kualitas anak

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

24

a) Bayi berat lahir rendah (BBLR) sangat tinggi, adaya

kebutuhan nutrisi yang harus lebih banyak untuk

kehamilannya dan kebutuhan pertumbuhan ibu sendiri.

b) Bayi yang dilahirkan dari ibu yang berusia dibawah 18

tahun rata – rata lebih kecil dan bayi dengan BBLR memili

kemungkinan 5 – 30 kali lebih tinggi untuk meninggal.

3) Keharmonisan keluarga dan perceraian

a) Banyaknya pernikahan usia muda berbanding lurus dengan

tingginya angka perceraian.

b) Ego remaja yang masih tinggi.

c) Perselingkuhan.

d) Ketidak cocokan hubungan dengan orang tua maupun

mertua.

e) Psikologis yang belum matang, sehingga cenderung labil

dan emosional.

f) Kurang mampu untuk bersosialisasi dan adaptasi.

d. Penanganan pernikahan dini

Menurut Kumalasari (2012), penanganan pernikahan usia muda

yaitu dengan :

1) Menetapkan usia pernikahan yang sehat di atas 20 tahun.

2) Memberikan penyluhan tentang resiko pernikahan usia muda.

3) Pendewasaan usia kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi

sehingga kehamilan pada waktu usia reproduksi sehat.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

25

4) Bagi pasangan yang belum menikah sebaiknya lebih

memperhatikan dampak yang akan timbul akibat pernikahan

pada usia muda dengan mengikuti pelatihan serta pembelajaran

tentang perkembangan psikologis anak dan kesehatan anak,

baik di puskesmas maupun di posyandu.

5) Bimbingan psikologis. Hal ini dimaksudkan untuk membantu

pasangan dalam menghadapi persoalan – persoalan agar

mempunyai cara pandang dengan pertimbangan kedewasaan,

tidak mengedepankan emosi.

6) Dukungan keluarga sangat banyak membantu keluarga muda,

baik dukungan berupa material maupun non material untuk

kelanggengan keluarga, sehingga lebih tahan terhadap

hambatan yang ada.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

26

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2011), Wawan (2011) Dan

Widiyastuti Dkk, (2009)

Pengetahuan Pernikahan dini

1. Pengertian

pernikahan dini

2. Dampak

pernikahan dini

3. Penanganan

pernikahan dini

Remaja putri

1. Pengertian pengetahuan.

2. Cara memperoleh

pengetahuan.

3. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan.

4. Tingkat pengetahuan di dalam

domain kognitif.

1. Pengertian

remaja

2. Perubahan fisik

remaja

3. Perkembangan

jiwa pada remaja

dan tugasnya

4. Proses tumbuh

kembang

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

27

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

= diteliti

= tidak diteliti

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Sumber : Riwidikdo (2013)

Pengetahuan remaja

putri tentang pernikahan

dini

Baik

cukup

kurang

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Umur

2. Pendidikan

3. informasi

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

28

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif, menurut Notoatmodjo (2012), penelitian deskriptif adalah suatu

penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu

fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Menurut Sugiyono (2014),

kuantitatif adalah data penelitian berupa angka – angka dan analisis

menggunakan statistik.

Penelitian yang digunakan ini merupakan penelitian yang paling

sederhana, karena peneliti tidak melakukan apapun terhadap obyek yang

diteliti. Peneliti tidak mengubah, menambah, atau memanipulasi obyek yang

diteliti. Dalam penelitian ini penulis mendiskripsikan pengetahuan remaja

putri umur 13 – 19 tahun tentang resiko pernikahan dini.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian tersebut

dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini di lakukan di Desa

Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

29

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berjalannya atau berlangsungnya

setiap kegiatan dilaksanakan (Notoadmodjo, 2012). Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan November 2014 - Mei 2015.

C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2010), populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua

remaja putri umur 13 – 19 tahun di Desa Gantiwarno, Mojokerto,

Kedawung, Sragen sebanyak 35 orang.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2010), sampel adalah sebagian atau wakil dari

populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan

adalah semua remaja putri umur 13 – 19 tahun di Desa Gantiwarno,

Mojokerto, Kedawung, Sragen. Apabila subjek penelitian <100, maka

diambil semua, jika populasi >100 dapat diambil 10 – 15 % nya. Dalam

penelitian ini, mengambil sampel sebanyak 35 orang.

3. Tehnik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan tehnik

sampling jenuh. Menurut Hidayat (2014), yaitu tehnik pengambilan

sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Cara

ini dilakukan apabila populasinya kecil.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

30

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat – alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai daftar pernyataan yang sudah

tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden hanya memberikan

tanda – tanda tertentu (Notoadmodjo, 2012).

Kuesioner yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup mengenai pengetahuan remaja putri umur 13 – 19 tahun tentang

resiko pernikahan dini. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah

disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih. Responden

hanya tinggal memberi tanda chek (√) saja pada jawaban yang dipilih. Untuk

pernyataan favourable (+) jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah

diberi nilai 0. Untuk pernyataan unfavourable (-) jawaban benar diberi nilai 0

dan jawaban salah diberi nilai 1 (Arikunto, 2010).

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Rumus

kolerasi yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh person yaitu

rumus kolerasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut :

Keterangan :

N : Jumlah responden

rxy :Koefisien kolerasi product moment

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

31

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Penghitungan uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan program komputer SPSS 17 for windows dengan

menggunakan taraf signifikan 5% dilakukan di Desa Prampelan, dikatakan

valid apabila rhitung > rtabel (0.361). Dari hasil uji validitas didapatkan hasil

dari 30 butir pertanyaan, 28 pertanyaan valid dan 2 pertanyaan dinyatakan

tidak valid. Adapun nomor yang tidak valid yaitu nomor 20 dan 28.

Sehingga pertanyaan yang tidak valid tidak digunakan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan

menggunakan alat ukur yang sama (Notoadmodjo, 2012).

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha

karena hanya dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang

skornya 1 dan 0 (Arikunto, 2010). Rumus Alpha adalah sebagai berikut :

Keterangan :

r11 = Reliabilitas Instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= Jumlah varian butir

= Varians total

Hasil uji reliabilitas di Desa Prampelan didapatkan nilai Alpha

Chronbach sebesar 0,862 > 0,707 sehingga kuesioner dinyatakan

reliabel.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

32

3. Kisi – kisi Kuesioner

Adapun kisi – kisi kuesioner :

Table 3.1 Kisi – kisi Kuesioner

Indikator No. Soal

Jumlah Favourable Unfavourable

Dampak pernikahan dini

Dampak psikologi

pernikahan dini

Dampak pada ibu

Dampak pada bayi

Total Soal

1,3,13

2,4,6,9,10,11,12,

16,18,21,27,29

5,15,17,19,20*,26

14,23,25,30

25

7,8,22,28*

24

5

3

16

6

5

30

Ket : *tidak valid

E. Tehnik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2010), data adalah hasil pecatatan peneliti, baik yang

berupa fakta maupun angka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data primer dan data sekunder. Menurut Riwidikdo (2013), data primer

adalah data yang secara langsung diambil dari subjek / objek oleh peneliti,

sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil

pendokumentasian.

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari responden, yaitu melalui

lembar kuesioner yang diisi langsung oleh responden, sedangkan data

sekunder diperoleh dari Kepala Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung,

Sragen yang berupa jumlah remaja putri umur 13 – 19 tahun di desa tersebut

yang berjumlah 35 orang.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

33

F. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010), variabel penelitian adalah objek penelitian atau

apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini,

variabel yang diteliti merupakan variabel tunggal, yaitu tingkat pengetahuan

remaja putri umur 13 – 19 tahun tentang resiko pernikahan dini.

G. Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional adalah definisi yang

membatasi ruang lingkup atau pengertian variable – variable yang diamati

atau diteliti. Definisi operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada

pengukuran atau pengamatan terhadap variable – variable yang bersangkutan

serta pengembangan instrumen (alatukur). Definisi operasional dalam

penelitian ini adalah pengetahuan remaja tentang resiko pernikahan dini.

Table 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Alat

Ukur

Skala Kategori

Pengetahuan

remaja

tentang

resiko

pernikahan

dini

Kemampuan

remaja putri

menjawab

dampak dari

pernikahan dini

Kuesioner Ordinal a. Baik = (x) > mean + 1 SD

b. Cukup = mean – 1 SD ≤ x ≤

mean + 1 SD

c. Kurang = (x) < mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2013)

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

34

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoadmodjo (2010), langkah – langkah yang digunakan

dalam pengolahan data secara manual, antara lain :

a. Editing (penyuntingan data)

Memeriksa hasil data yang diperoleh dan memperjelas pengecekan

terhadap data yang telah dikumpulkan. Jika ada data yang tidak

lengkap dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka

kuesioner tersebut dikeluarkan.

b. Coding sheet (membuat lembaran kode)

Lembaran kode adalah instrument berupa kolom – kolom untuk

merekam data secara manual.

c. Data entry (memasukkan data)

Mengisi kolom – kolom atau kotak – kotak lembar kode sesuai

dengan jawaban masing – masing pertanyaan.

d. Tabulating (tabulasi)

Kegiatan membuat tabel – tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam pengolahan hasil data ini

menggunakan analisis univariat. Menurut Notoadmodjo (2010), analisis

univariat yaitu menganalisis variable yang ada secara deskriptif dengan

menghitung distribusi dan presentasi dari tiap variable.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

35

Menurut Riwidikdo (2013), hasil untuk mengetahui tingkat

pengetahuan remaja putri umur 13 – 19 tahun tentang resiko pernikahan

dini maka, ditunjukkan dengan keterangan sebagai berikut :

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) >mean + 1 SD.

b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD.

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) <mean – 1 SD.

Menurut Hidayat (2014), untuk mengetahui nilai mean dengan rumus

sebagai berikut :

Keterangan :

= rata – rata hitung sampel

xi = nilai dalam satu sampel

n = total banyaknya pengamatan dalam satu sampel

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari simpangan baku dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

SD = simpangan baku

xi = nilai dari data

n = banyaknya data

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

36

Menurut Riwidikdo (2013), cara mengukur prosentase yang

digunakan untuk menganalisis tingkat pengetahuan yaitu dengan rumus :

I. Etika Penelitian

Menurut Notoadmodjo (2012), etika adalah ilmu atau pengetahuan

tentang apa yang dilakukan orang atau pengetahuan tentang adat kebiasaan

orang.

Masalah etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian dan perlu diperhatikan menurut Hidayat (2014), antara lain :

a. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden diberikan lembar penelitian. Informed consent

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan menjadi responden. Tujuan informed consent agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek tersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak

bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.

b. Tanpa nama (Anonim)

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama. Responden pada lembar alat ukur dan hanya

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

37

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

c. Kerahasiaan (Confidentiality)

Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah – masalah lainnya. Semua informasi yang

telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah uraian langkah – langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian

(Notoadmodjo, 2012).

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

38

BAB IV

PENELITIAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di Desa Gantiwarno, Kelurahan Mojokerto,

Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen. Desa Gantiwarno mempunyai luas

wilayah 760,893 ha/m2. Desa Gantiwarno terdiri atas 2 RT. Batas wilayah

Desa Gantiwarno antara lain : sebelah timur berbatasan dengan Desa

Sewurejo, sebelah utara berbatasan dengan Desa Nglaban, sebelah barat

berbatasan dengan Desa Brambang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa

Mojokerto.

Jumlah total penduduk Desa Gantiwarno adalah 1.809 jiwa, dengan

perincian penduduk laki-laki sebanyak 739 orang dan penduduk perempuan

sebanyak 1.070 orang.

Desa Gantiwarno memiliki 2 karang taruna. Jumlah total remaja putri

dalam karang taruna tersebut adalah 42 jiwa, yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini adalah 35 jiwa.

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisa terhadap tingkat pengetahuan remaja putri

tentang resiko pernikahan dini dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden,

mendapatkan hasil tingkat pengetahuan remaja putri tentang resiko

pernikahan dini dalam tabel dibawah ini :

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

39

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur.

No Umur Jmlh Pro (%)

Tingkat Pengetahuan

Baik Cukup Kurang

N % N % N %

1 13 th 7 20 % 2 22,2 % 1 6,25 % 4 40 %

2 14 th 4 11.4 % 1 11,1 % 2 12,5 % 1 10 %

3 15 th 6 17,2 % 1 11,1 % 3 18,75 % 2 20 %

4 16 th 4 11.4 % 0 0 % 3 18,75 % 1 10 %

5 17 th 5 14.3 % 2 22,2 % 3 18,75 % 0 0 %

6 18 th 5 14,3 % 2 22,2 % 2 12.5 % 1 10 %

7 19 th 4 11.4 % 1 11,1 % 2 12,5 % 1 10 %

Jmlh 35 100 % 9 100 % 16 100 % 10 100 %

Sumber : Data primer (2013)

Berdasarkan tabel diatas distribusi frekuensi responden berdasarkan

umur 13 tahun sebanyak 7 responden (20 %) dengan kategori baik 2

responden (22.2 %), cukup 1 responden (6,25 %), kurang 4 responden (40

%). Umur 14 tahun sebanyak 4 responden (11,4 %) dengan kategori baik 1

responden (11,1 %), cukup 2 responden (12,5 %), kurang 1 responden (10

%). Umur 15 tahun sebanyak 6 responden (17.2 %) dengan kategori baik 1

responden (11.1 %), cukup 3 responden (18,75 %), kurang 2 responden

(20 %). Umur 16 tahun sebanyak 4 responden (11.4 %) dengan kategori

baik 0 responden (0 %), cukup 3 responden (18,75 %), kurang 1 responden

(10 %). Umur 17 tahun sebanyak 5 responden (14,3 %) dengan kategori

baik 2 responden (22,2 %), cukup 3 responden (18,75 %), kurang 0

responden (0 %). Umur 18 tahun sebanyak 5 responden (14,3 %) dengan

kategori baik 2 responden (22,2 %), cukup 2 responden (12,5 %), kurang 1

responden (10 %). Umur 19 tahun sebanyak 4 responden (11,4 %) dengan

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

40

kategori baik 1 responden (11.1 %), cukup 2 responden (12,5 %), kurang 1

responden (10 %).

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan.

No Pendidikan Jumlah Prosentase %

1 SD 14 40 %

2 SMP 13 37,1 %

3 SMA 8 22,9 %

Jumlah 35 100 %

Sumber : Data Primer (2013)

Berdasarkan tabel diatas distribusi frekuensi responden berdasarkan

pendidikan SD sebanyak 14 responden (40 %), SMP sebanyak 13 responden

(37,1 %), dan SMA sebanyak 8 responden (22,9 %).

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan informasi.

No Informasi Baik Cukup Kurang

Jumlah Prosentase

% N % N % N %

1 Penyuluhan 2 18,2 % 4 22,2 % 0 0 % 6 17,1 %

2 Televisi 4 36,4 % 6 33,3 % 3 50 % 13 37,1 %

3 Radio 2 18,2 % 4 22,2 % 2 33,3

% 8 22,9 %

4 Koran 3 27,2 % 4 22,2 % 1 16,7

% 8 22,9 %

Jumlah 11 100 % 18 100 % 6 100 % 35 100 %

Sumber : Data Primer (2013)

Berdasarkan tabel diatas distribusi frekuensi responden berdasarkan

informasi penyuluhan sebanyak 6 responden (17,1 %) dengan kategori baik

2 responden (18.2 %), cukup 4 responden (22,2 %), kurang 0 responden (0

%). Televisi sebanyak 13 responden (37,1 %) dengan kategori baik 4

responden (36,4 %), cukup 6 responden (33,3 %), kurang 3 responden (50

%). radio sebanyak 8 responden (22,9 %) dengan kategori baik 2 responden

(18.2 %), cukup 4 responden (22,2 %), kurang 2 responden (33.3 %). koran

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

41

sebanyak 8 responden (22,9 %) dengan kategori baik 3 responden (27.2 %),

cukup 4 responden (22,2 %), kurang 1 responden (16,7 %).

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan.

NO Pengetahuan Frekuensi (orang) Prosentase (%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

Jumlah

5

23

7

35

14

66

20

100

Sumber : Data primer (2013)

Berdasarkan tabel diatas tingkat pengetahuan remaja putri umur 13 – 19

tahun tentang resiko pernikahan dini adalah baik sebanyak 5 responden

(14%), cukup sebanyak 23 responden (66%) dan kurang 7 responden (20%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada responden menunjukkan

hasil kategori cukup sebanyak 23 responden (66%), kategori kurang 7

responden (20%), dan kategori baik sebanyak 5 responden (14%).

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, responden dengan

pengetahuan baik rata – rata sudah mengetahui tentang pernikahan dini.

Demikian diantaranya tentang dampak pernikahan dini yaitu belum siap

menghadapi tanggung jawab, kekerasan, sulit menyelesaikan masalah dan

kapribadian yang labil. Dampak psikologi yaitu trauma, stres, ego masih

tinggi, depresi, frustasi. Dampak pada ibu yaitu terkena penyakit menular

seksual, anemia, sering keguguran, kematian dini. Dampak pada bayi yaitu

premature, kematian dalam rahim dan berat bayi lahir rendah.

Responden dengan pengetahuan cukup, sebagian besar sudah mengetahui

tentang dampak pernikahan dini yaitu belum siap menghadapi tanggung

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

42

jawab dan sulit menyelesaikan masalah. Dampak psikologi yaitu trauma,

stress, ketidak cocokan dengan orang tua dan mertua, depresi. Dampak pada

ibu yaitu terkena penyakit menular seksual, anemia, sering keguguran. Akan

tetapi masih kurang mengetahui tentang dampak pada bayi yaitu kematian

dalam rahim dan premature.

Responden dengan pengetahuan kurang, responden sudah mengetahui

tentang dampak pernikahan dini yaitu sulit menyelesaikan masalah,

kepribadian yang labil. Dampak psikologi yaitu stress, frustasi, trauma. Akan

tetapi masih kurang mengetahui tentang dampak pada ibu yaitu terkena

penyakit menular seksual, anemia dan kurang mengetahui tentang dampak

pada bayi yaitu premature dan berat bayi lahir rendah.

Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt

behavior).

Menurut Wawan (2012), umur mempengaruhi pengetahuan dimana umur

13 tahun merupakan tahap remaja madya dimana belajar menerima informasi

tetapi belum mampu menerapkan informasi tersebut secara maksimal dan

sering kali mencoba-coba tanpa memperhitungkan konsekuensinya,

sedangkan umur 16-19 tahun merupakan remaja akhir dimana mulai

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

43

memahami dirinya dan lebih mudah menerima informasi sehingga

mempengaruhi pengetahuan mereka terutama pernikahan dini.

Menurut Kumalasari (2012), resiko kesehatan yang harus dihadapi

perempuan saat kehamilan antara lain dapat terjadi anemia, kematian usia

dini, resiko terkena penyakit menular seksual, sedangkan dampakyang terjadi

pada bayi, yaitu bayi berat lahir rendah dan kematian pada bayi.

Pernikahan dini juga berdampak negatif pada keharmonisan keluarga

menurut Kumalasari (2011), hal ini disebabkan oleh psikologis yang belum

matang, sehingga cenderung labil dan emosional. Pada usia yang belum

matang ini biasanya remaja masih kurang mampu untuk bersosialisasi dan

adaptasi, dikarenakan ego remaja yang masih tinggi serta belum matangnya

sisi kedewasaan untuk berkeluarga sehingga banyak ditemukan kasus

perceraian yang merupakan dampak dari mudanya usia untuk menikah.

Dari hasil analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja

putri umur 13 – 19 tahun tentang resiko pernikahan dini di Desa Gantiwarno,

Mojokerto, Kedawung, Sragen pada kategori cukup sama dengan penelitian

yang dilakukan oleh Putri Lestari (2013). Oleh karena itu, tenaga kesehatan

perlu memberikan penyuluhan tentang sex education pada remaja putri.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

44

D. Keterbatasan

1. Kendala penelitian

Kendala dalam penelitian ini adalah waktu untuk mengumpulkan

remaja. Karena remaja di Desa Gantiwarno sebagian besar masih sekolah

dan enggan untuk berangkat pertemuan remaja, maka untuk

mengumpulkan seluruh remaja dalam waktu yang sama merupakan salah

satu kendala dalam penelitian.

2. Kelemahan / keterbatasan selama penelitian

a. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, sehingga

responden hanya bisa menjawab benar atau salah, dan jawaban

responden belum bisa mengetahui pengetahuan responden secara

mendalam.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

45

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Remaja Putri

Umur 13 – 19 Tahun tentang Resiko Pernikahan Dini di Desa Gantiwarno,

Mojokerto, Kedawung, Sragen dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan Remaja Putri Umur 13 – 19 Tahun tentang Resiko

Pernikahan Dini di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen

pada tingkat cukup sebanyak 23 responden (66%).

2. Pengetahuan Remaja Putri Umur 13 – 19 Tahun tentang Resiko

Pernikahan Dini di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen

pada tingkat kurang sebanyak 7 responden (20%).

3. Pengetahuan Remaja Putri Umur 13 – 19 Tahun tentang Resiko

Pernikahan Dini di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen

pada tingkat baik sebanyak 5 responden (14%).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, perlu adanya upaya untuk meningkatkan

pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu peneliti menyampaikan saran

sebagai berikut :

1. Bagi Lahan Penelitian

Diharapkan desa dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk

memberikan penyuluhan khususnya tentang sex education, sehingga dari

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

46

penyuluhan tersebut diharapkan remaja putri dapat mengerti mengenai

dampak pernikahan dini.

2. Bagi Remaja Putri

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, remaja putri mampu

memahami tentang dampak pernikahan dini serta mencari informasi

tentang dampak pernikahan dini dari mengikuti penyuluhan maupun dari

media cetak, elektronik ataupun internet dan diharapkan remaja mampu

merencanakan pernikahannya kelak dengan baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan lagi lebih

lanjut mengenai topik pernikahan dini. Seperti mempertajam aspek

dampak fisik maupun psikologinya, mengembangkan variabel penelitian

dan kuesioner.

4. Bagi pendidikan

Diharapkan lebih mengembangkan penelitian tentang resiko pernikahan

dini dan dapat dijadikan referensi dan bahan bacaan.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Budiantoro, S. 2013. Angka Kematian Ibu Melonjak, Indonesia Mundur 15 Tahun.

Jakarta: Prakarsa.

Hidayat, A, A, A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Janiwarty, B. Pieter, H, Z. 2013. Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Yogyakarta:

ANDI OFFSET

Kumalasari, I. Andhyantoro, A. 2012 . Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba

Medika.

Lestari, P. 2013. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Pernikahan

Dini di Desa Jekawal Tangen Sragen. Katalog Karya Tulis Ilmiah AKBID,

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Proverawati, A. Misaroh, S. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Mansur, H. Budiarti, T. 2014. Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Manuaba, A, C. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC

Marmi. 2014. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

_____________ 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Renika

Cipta.

_____________ 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI UMUR 13 - 19 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-elivyudowa... · Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Rohima Press.

__________ 2013. Statistik Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Sarwono, S, W. 2013. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: ALFABETA.

Wawan, A. M, Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Widyastuti, Y. Rahmawati A. Purwaningrum, Y, E. 2009. Kesehatan Reproduksi.

Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.

Yanti, E. 2012. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Perkawinan

Dini Dalam Kehamilan di Kelurahan Tanjung Gusta Lingkungan II

Kecamatan Medan Helvetia. Karya Tulis Ilmiah AKBID, Fakultas

Keperawatan Dan Kebidanan Universitas Prima Indonesia Medan.