tingkat pengetahuan ibu tentang resiko … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu...

56
ii TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI KELURAHAN NUSUKAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Disusun oleh : Nurjannah NIM B12145 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: doandang

Post on 02-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

ii

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO

PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI UMUR

0-6 BULAN DI KELURAHAN NUSUKAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun

Disusun oleh :

Nurjannah

NIM B12145

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO

PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA

0-6 BULAN DI KELURAHAN NUSUKAN

Diajukan oleh :

Nurjannah

NIM B12145

Telah diperiksa dan disetujui

Pada Tanggal ....................

Pembimbing

Ernawati, S.ST, M.Kes

NIK 200886033

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO

PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA

0-6 BULAN DI KELURAHAN NUSUKAN

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun oleh :

Nurjannah

NIM B12145

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program Diploma III Kebidanan

Pada Tanggal .........................

Penguji 1 Penguji 2

Retno Wulandari, S.ST Ernawati, S.ST, M.Kes

NIK 200985034 NIK 200886033

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui

Ka. Prodi D III Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK 200985034

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang bejudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Resiko

Pemberian Susu Formula Pada Bayu Usia 0-6 Bulan Di Kelurahan Nusukan”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Retno Wulandari S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta

3. Ibu Ernawati S.ST M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Sabta Endah Yulianti, MM, selaku Lurah Nusukan yang telah bersedia

memberikan ijin pada penulis untuk melakukan penelitian.

5. Seluruh dosen dan staf Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

v

Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Nurjannah

B12 145

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO PEMBERIAN

SUSU FORMULA PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI KELURAHAN

NUSUKAN TAHUN 2015

Xii + 44 halaman + 8 tabel + 2 gambar + 19 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang : Hasil penelitian yang dilakukan oleh UNICEF,

mengemukakan bahwa bayi yang diberikan susu formula dibawah 6 bulan

memiliki kemungkinan meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya dan

peluang itu 25 kali lebih tinggi dari pada bayi yang disusui ibunya secara

eksklusif (UNICEF, 2013). Hasil wawancara dengan 10 responden ada 7 ibu yang

tidak mengetahui resiko pemberian susu formula pada bayi sedangkan 3 ibu

lainnya mengetahui resiko pemberian susu formula pada bayi.

Tujuan Penelitian : Tujuan umum untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

tentang resiko pemberian susu formula pada bayi umur 0-6 bulan di Kelurahan

Nusukan sedangkan tujuan khusus untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

pada kategori baik, cukup, kurang dan faktor-faktor pendorong dan penghambat

tingkat pengetahuan ibu.

Metode Penelitian : Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini

dilaksanakan di Kelurahan Nusukan pada tanggal 28 Maret 2015 dengan populasi

sebanyak 35 responden, pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik

total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang di uji validitas

dan reliabilitasnya, teknik analisa univariate dengan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian terhadapa 35 responden di Kelurahan

Nusukan, yang berpengetahuan baik sebanyak 4 responden (11,4 %),

berpengetahuan cukup 23 responden (65,7 %), berpengetahuan kurang sebanyak 8

responden (22,9 %), faktor pendorong dan penghambat tingkat pengetahuan

adalah pendidikan, pekerjaan, umur, dan lingkungan.

Kesimpulan : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi umur 0-6 bulan

di Kelurahan Nusukan terbanyak pada kategori cukup yaitu 59 responden

(75,7 %), serta faktor pendukung dan penghambat tingkat pengetahuan adalah

pendidikan, pekerjaan, umur, dan lingkungan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Susu formula

Kepustakaan : 18 literatur (2006-2014)

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

vi

MOTTO

1. Harga Kebaikan manusia manusia adalah diukur menurut apa yang telah

diperbuatnya (Ali Bin Abi Tholib).

2. Kemengangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh

direbut oleh manusia adalah menundukan diri sendiri (Ibu Kartini).

3. Musuh yang paling berbahaya di atas dunia adalah penakut dan bimbang.

Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh

(Andrew Jackson).

4. Fight for your dreams is not always easy but it is so worth it.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Ayah dan Ibu, terima kasih untuk setiap dukungan baik moril maupun materil

untuk penulis.

2. Kakak Opik, kakak Rul, dan Kakak Mujib yang selalu memberikan semangat

kepada penulis.

3. Ibu Ernawati, S.ST,M.Kes, terima kasih untuk bimbingan, ilmu dan

kesabarannya selama membimbing saya dalam menyelesaikan Karya Tulis

ini.

4. Teman-teman seperjuangan D III Kebidanan angkatan 2012, khususnya kelas

3C, kita memulainya bersamaan kawan, mari kita akhiri juga bersama-sema.

5. Teman belajar kelompok kecil (Mbak Reni, Mbak Ana, Miranti), terima kasih

untuk waktu, pengertian, dan kerja kerasnya selama ini. Selamat Berjuang.

6. Rini Rahayu Ningsih, selamat berjuang.

7. Almamater tercinta.

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Nurjannah

Tempat/Tanggal Lahir : Sumbawa, 17 Desember 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Garuda 20 RT/RW 004/004 Lempeh, Sumbawa

besar, NTB (84312)

Riwayat Pendidikan

1. SDN Lempeh, Sumbawa Besar LULUS TAHUN 2006

2. MTs DI PI Nurul Hakim, Lombok Barat LULUS TAHUN 2009

3. SMAN 2 Sumbawa Besar LULUS TAHUN 2012

4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

CURICULUM VITAE ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ....................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian

1. Umum ....................................................................................... 3

2. Khusus ...................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan ..................................................... 6

b. Cara memperoleh pengetahuan .......................................... 6

c. Tingkat pengetahuan .......................................................... 7

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ... 8

e. Kategori pengetahuan......................................................... 10

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

ix

2. Susu Formula

a. Pengetian susu formula ...................................................... 11

b. Jenis susu formula .............................................................. 11

c. Kandungan susu formula ................................................... 15

d. Kelemahan susu formula .................................................... 15

e. Resiko pemberian susu formula ......................................... 16

f. Faktor yang mempengaruhi pemberian susu formula ........ 18

B. Kerangka Teori............................................................................... 20

C. Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................... 22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 22

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengangambilan Sampel ............... 23

D. Variabel Penelitian ......................................................................... 24

E. Definisi Operasional....................................................................... 25

F. Instrumen Penelitian....................................................................... 25

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 29

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 30

I. Etika Penelitian .............................................................................. 32

J. Jadwal Penelitian ............................................................................ 33

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ............................................ 34

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 35

C. Pembahasan ................................................................................... 38

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 41

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 42

B. Saran .............................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan komposisi susu formula dengan komposisi ASI ....... 12

Tabel 3.1 Kategori skala ukur Ordinal ............................................................. 24

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner ........................................................................... 26

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ............................ 35

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan umur...................................... 35

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan .............................. 36

Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standard Deviation ................................................ 37

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Resiko Peberian Susu Formula Pada Bayi 0-6 Bulan ..................... 37

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 20

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 21

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Menjadi Responden (Inform Concent)

Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas Dan Reliabilitas

Lampiran 11. Kuesioner Penelitian

Lampiran 12. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 13. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 14. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 15. Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 16. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 17. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan

Lampiran 18. Tabel Product Moment

Lampiran 19. Data Identitas Responden

Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian (Foto)

Lampiran 21. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Susu formula adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh

kelenjar susu mamalia, biasanya sapi yang nutrisinya disusun sedemikian

rupa hingga mendekati susunan nutrisi ASI (Khasanah, 2011).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh UNICEF, mengemukakan bahwa

bayi yang diberikan susu formula dibawah 6 bulan memiliki kemungkinan

meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya dan peluang itu 25 kali

lebih tinggi dari pada bayi yang disusui ibunya secara eksklusif. Pemberian

susu formula beresiko meningkatkan terjadinya penyakit infeksi, misalnya

infeksi saluran pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan. Selain itu

pemberian susu formula yang terlalu dini juga bisa meningkatkan terjadinya

penyakit noninfeksi, seperti penyakit alergi, obesitas, hingga kurang gizi

(UNICEF, 2013).

Angka cakupan pemberian ASI eksklusif secara nasional sebesar

54,3 %, sedangkan cakupan ASI eksklusif Provinsi Jawa Tengah tahun

2013 yaitu 52,99 % meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu 25,6 %

(Depkes, 2013).

Dinas Kesehatan Surakarta (DKK Surakarta) tahun 2012 memaparkan

bahwa cakupan ASI eksklusif di Kota Surakarta yaitu 46,1 %

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

2

meningkat sebesar 5,39 % menjadi 51,49 % pada tahun 2013 tetapi masih

jauh dibawah target nasional yaitu 80 % (Dinkes, 2013).

Data yang diambil pada bulan Oktober tahun 2014 di Puskesmas

Nusukan dari 251 bayi hanya 115 bayi (45,81 %) yang diberi ASI eksklusif

sedangkan 136 bayi (54, 18 %) tidak diberikan ASI Eksklusif.

Peran yang dapat dilakukan bidan dalam melindungi hak bayi untuk

tidak diberikan susu formula, yaitu menganjurkan ibu untuk segera

menyusui bayinya setelah melahirkan, dukung ibu untuk rawat gabung

setelah melahirkan, dan membantu ibu jika ada masalah dalam menyusui

(Khasanah, 2011).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di

Kelurahan Nusukan jumlah ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan dari

bulan Oktober - Desember tahun 2014 sebanyak 78 ibu. Hasil wawancara

dengan 10 responden ada 7 ibu yang tidak mengetahui resiko pemberian

susu formula pada bayi sedangkan 3 ibu lainnya mengetahui resiko

pemberian susu formula pada bayi.

Berdasarkan studi pendahuluan, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Resiko Susu Formula

Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Kelurahan Nusukan”.

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah tingkat pengetahuan

ibu tentang resiko pemberian susu formula pada Bayi 0-6 Bulan di

kelurahan Nusukan?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu

formula pada Bayi 0-6 Bulan di Kelurahan Nusukan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian

susu formula pada bayi 0- 6 bulan di kelurahan Nusukan pada

kategori baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian

susu formula pada bayi 0-6 bulan di kelurahan Nusukan pada

kategori cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian

susu formula pada bayi 0-6 bulan di kelurahan Nusukan pada

kategori kurang.

d. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat tingkat

pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi

umur 0-6 bulan.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan berguna sebagai sarana untuk menerapkan

teori dan ilmu yang telah diperoleh ditempat kuliah serta dapat

menjadi masukan dan acuan ilmu pengetahuan serta penelitian

selanjutnya.

2. Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman berharga bagi peneliti dalam menerapkan ilmu

metode penelitian dan menambah wawasan pengetahuan tentang

resiko pemberian susu formula.

3. Bagi Kelurahan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan sumbangan

pemikiran bagi Kelurahan Nusukan tentang resiko pemberian susu

formula pada bayi umur 0-6 bulan.

E. Keaslian Penelitian

Peneliti menemukan penelitian yang serupa dengan penelitian yang pernah

dilakukan, diantaranya :

1. Nur Azizah, dkk (2013) dengan judul : “Gambaran pengetahuan ibu

tentang efek pemberian susu formula pada bayi usia di bawah 6 bulan

di Puskesmas Banget Ayu Kota Semarang”. Metode yang digunakan

adalah penelitian survey deskriptif menggunakan kuesioner dengan

pendekatan cross sectional . Total populasi pada penelitian ini yaitu

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

5

150 orang dan sampel penelitian sebanyak 60 orang. Hasil penelitian

menunjukan ibu yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 18

responden (30%), pengetahuan cukup sebanyak 15 responden (25%)

dan yang mempunyai pengetahuan kurang 27 responden (45%).

Kesimpulan secara umum dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu

mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 27 responden (45%).

2. Sonia Lis Marwati, dkk (2013) dengan judul : “Gambaran

pengetahuan ibu tentang dampak pemberian susu formula pada bayi

usia 0-6 bulan di BPM Ny. Muniroh Desa Wujil, Kecamatan Bergas,

Kabupaten Semarang”. Metode yang digunakan adalah penelitian

survei deskriptif menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross

sectional . Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang

mempunyai bayu umur 0-6 bulan dengan teknik Total Sampling

didapatkan sampel sebanyak 52 responden. Hasil penelitian

menunjukan bahwa sebanyak 16 orang (30,7 %) dengan pengetahuan

baik sebanyak 15 orang (28,9 %), pengetahuan cukup dan 21 orang

(40,4%) pengetahuan kurang. Kesimpulan secara umum bahwa

mayoritas ibu mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 21

responden (40,4 %).

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

instrumen yang digunakan dan responden penelitian, sedangkan

perbedaannya terletak pada waktu pelaksaan, lokasi, jumlah responden,

metode penelitian, dan hasil penelitian.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manuasia

terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui

pancaindra manusia, yaitu indra pengelihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2011).

b. Cara memperoleh pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan menurut Notoatmojo (2011), ada 2

yaitu :

1) Cara memperoleh kebenaran non Ilmiah

Cara kuno atau tradisional untuk dipakai orang untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya

metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan

logis adalah dengan cara non ilmiah tanpa melalui penelitian.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

7

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau modern untuk memperoleh pengetahuan

pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini

disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer metodelogi

penelitian (reseach metodelogy).

c. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmojdo (2011), dalam domain kognitif berkaitan

dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berfikir,

berinteraksi, analisa, memecahkan masalah, dan lain-lain) yang

berjenjang sebagai berikut :

1) Tahu (knowledge)

Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa

adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan

mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang

pernah berhasil dihimpun atau dikenali sebelumnya

(recall of facts).

2) Memahami (comperhension)

Pemahaman diartikan dicapainya pengertian

(understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena

sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga

sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi

bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

8

misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan,

menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.

3) Menerapkan (Aplication)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal

yang sudah dipahami kedalam situasi dan kondisi yang sesuai.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi

menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-

komponen yang berhubungan antara yang satu dengan yang

lainnya dalam suatu susunan bentuk yang berarti.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali

bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan

yang mengandung arti tertentu.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk

membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa

atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan

menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya.

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Fakor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

Mubarak, dkk (2007), sebagai berikut :

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

9

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat

memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi

pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima

informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan

yang dimilikinya.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung

maupun tidak langsung.

3) Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi

perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).

4) Minat

Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi

terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba

dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh

pengetahuan yang lebih mendalam.

5) Pengalaman

Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang

lain. Hal tersebut dilakukan dengan cara pengulangan kembali

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

10

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi. Bila berhasil maka orang akan menggunakan

cara tersebut dan bila gagal tidak akan mengulangi cara itu.

6) Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam

mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka

sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap selalu

menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat

berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap

seseorang.

7) Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat

membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh

pengetahuan yang baru.

e. Kategori Pengetahuan

Menentukan tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2013),

berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuesioner dan nilainya

berdasarkan ranking secara objektif dengan urutan sebagai berikut :

1) Baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

2) Cukup : bila nilai mean – 1 SD x mean + 1 SD

3) Kurang : bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

11

2. Susu Formula

a. Pengertian

Susu adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar mammae baik

binatang maupun seorang ibu. Susu formula bayi adalah cairan atau

bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi dan anak-

anak yang dimanipulasi sehingga menyerupai ASI. Namun

demikian, masih terdapat perbedaan dalam komposisi asam amino

dan asalm lemak, dan susu formula tidak mengandung sifat anti-

infeksi yang terdapat dalam ASI (Lissauer, 2008).

Walaupun memiliki susunan nutrisi yang baik, tetapi susu sapi

sangat baik hanya untuk anak sapi, bukan untuk bayi. Oleh karena

itu, sebelum dipergunakan untuk makanan bayi, susunan nutrisi susu

formula harus diubah hingga cocok untuk bayi. Sebab, ASI

merupakan makanan bayi yang ideal sehingga perubahan yang

dilakukan pada komposisi nutrisi susu sapi harus sedemikian rupa

hingga mendekati susunan nutrisi ASI (Khasanah, 2011).

b. Jenis Susu Formula

Ada beberapa jenis susu formula menurut Notoatmodjo (2011),yaitu:

1) Susu Formula Adaptasi

Susu formula adaptasi (adapted) atau pemula adalah susu

formula yang biasa digunakan sebagai pengganti ASI oleh bayi

baru lahir sampai umur 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan

nutrisinya.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

12

Susu formula adaptasi ini disesuaikan dengan keadaan

fisiologis bayi. Komposisinya hampir mendekati komposisis

ASI sehingga cocok diberikan kepada bayi yang baru lahir

hingga berusia 4 bulan.

Tabel 2.1 Perbandingan komposisi susu formula dengan ASI

Zat Gizi Formula Adaptasi ASI

Lemak (gr) 3,4-3,64 3,0-5,5

Protein (gr)

Whey 0,9-0,96 0,7-0,9

Kasein 0,6-0,64 0,4-0,5

Karbohidrat (gr) 7,2-7,4 6,6-7,1

Energi (kkal) 67-67,6 65-70

Mineral (gr) 0,25-0,3 0,2

Sumber : Notoatmodjo (2011)

2) Susu Formula Awal Lengkap

Formula awal lengkap (complete starting formula) yaitu

susunan zat gizinya lengkap dan dapat diberikan setelah bayi

lahir. Keuntungan dari formula bayi ini terletak pada harganya.

Pembuatannya sangat mudah maka ongkos pembuatan juga

lebih murah hingga dapat dipasarkan dengan harga lebih rendah.

Susu formula ini dibuat dengan bahan dasar susu sapi dan

komposisi zat gizinya dibuat mendekati komposisi ASI.

Komposisi zat gizi yang dikandung sangat lengkap,

sehingga diberikan kepada bayi sebagai formula permulaan usia

4-6 bulan.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

13

3) Susu Formula Lanjutan

Susu formula lanjutan yaitu susu formula yang

menggantikan kedua susu formula yang digunakan sebelumnya

dan untuk bayi yang berusia 6 bulan ke atas, sehingga disebut

susu formula lanjutan.

Susu formula menurut Nirwana (2014), terdiri dari :

1) Susu Formula dari Sapi

Umumnya susu formula untuk bayi yang beredar dipasaran

berasal dari susu sapi. Alergi akibat susu sapi antara lain berupa

diare. Untuk bayi yang usianya diatas 6 bulan susu formula yang

disarankan adalah yang telah mendapatkan fortifikasi zat besi

karena antara usia 4-6 bulan persediaan zat besi pada tubuh bayi

mulai berkurang sehingga perlu tambahan asupan dari luar.

2) Susu Hipoalergenik

Bayi-bayi yang dalam keluarganya memiliki riwayat alergi

umumnya akan mengalami alergi terhadap susu sapi.

Karenanya, bayi dengan alergi susu sapi formula biasa

sebaiknya diberi susu formula dengan formula hipoalergenik

(hidrolisat), yakni susu sapi yang kandungan proteinnya

sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah oleh pencernaan

bayi.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

14

3) Susu Kedelai (Soya)

Susu yang berasal dari kedelai ini umumnya diperuntukkan

bagi bayi yang alergi terhadap protein susu sapi tetapi tidak

alergi terhadap protein soya. Fungsinya sama dengan susu sapi

yang proteinya telah terhidrolisis dengan sempurna. Jadi dapat

digunakan sebagai pencegahan alergi tersier. Bayi yang alergi

susu kedelai harus beralih ke susu formula dengan asam amino

yang sudah terhidrolisis (hipoalergenik).

4) Susu Rendah Laktosa

Susu rendah laktosa adalah susu sapi yang bebas dari

kandungan laktosa (low lactose atau free lactose). Sebagai

penggantinya, susu formula jenis ini akan menambahkan

kandungan gula jagung. Susu ini cocok untuk bayi yang tidak

mampu mencerna laktosa (intoleransi laktosa) karena gula

darahnya tidak memiliki enzim untuk mengolah laktosa.

Intoleransi laktosa biasanya ditandai dengan buang air terus-

menerus atau diare.

5) Susu Formula Khusus

Susu formula khusus disediakan bagi bayi yang memiliki

problem dengan saluran pencernaan. Ada bayi yang memiliki

gangguan penyerapan karbohidrat, lemak, protein atau zat gizi

lainnya. Pemberian susu formula khusus ini biasanya atas

pengawasan dan petunjuk dokter.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

15

c. Kandungan Susu Formula

Susu formula yang dibuat dari susu sapi telah diproses dan

diubah kandungan komposisinya sebaik mungkin agar

kandungannya sama dengan ASI tetapi tidak 100% sama. Proses

pembuatan susu formula, kandungan karbohidrat, protein dan

mineral dari susu sapi telah diubah kemudian ditambah vitamin serta

mineral sehingga mengikuti komposisi yang dibutuhkan sesuai untuk

bayi berdasarkan usianya (Nirwana, 2014).

Menurut Notoatmodjo (2011), ada beberapa kandungan gizi

dalam susu formula yaitu, lemak disarankan antara 2,4-4,1 g tiap 100

ml, protein berkisar antara 1,2-1,9 g tiap 100 ml, karbohidrat

berkisar antara 5,4-8,2 g tiap 100 ml dan mineral 0,25-0,34 g tiap

100 ml.

d. Kelemahan Susu Formula

Kelemahan susu formula menurut Nirwana (2014), yaitu :

1) Susu formula kurang mengandung beberapa senyawa nutrien.

2) Faktor antibodi, antibakteri dan antivirus (misalnya IgA, IgG,

IgM dan laktoferin) yang hanya didapatkan dari ASI.

3) Susu formula tidak mengandung hormon (misalnya hormon

prolaktin dan hormon tiroid).

4) Kurangnya enzim dan prostaglandin.

Susu formula banyak kelemahannya karena terbuat dari susu

sapi sehingga dijelaskan Khasanah (2011) antara lain kandungan

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

16

susu formula tidak selengkap ASI, pengenceran yang salah,

kontaminasi mikroorganisme, menyebabkan alergi, bayi bisa diare

dan sering muntah, menyebabkan bayi terkena infeksi, obesitas atau

kegemukan, pemborosan, kekurangan zat besi dan vitamin,

mengandung banyak garam.

e. Resiko Pemberian Susu Formula

1) Gangguan saluran pencernaan (muntah, diare)

Menurut Khasanah (2011), anak yang diberi susu formula

lebih sering muntah/gumoh, Saluran pencernaan bayi dapat

terganggu akibat dari pengenceran susu formula yang kurang

tepat, sedangkan susu yang terlalu kental dapat membuat usus

bayi susah mencerna, sehingga sebelum susu dicerna oleh usus

akan dikeluarkan kembali melalui anus yang mengakibatkan

bayi mengalami diare.

2) Infeksi saluran pernapasan

Susu sapi tidak mengandung sel darah putih hidup dan

antibiotik sebagai perlindungan tubuh dari infeksi. Proses

penyiapan susu formula yang kurang steril dapat menyebabkan

bakteri mudah masuk (Nirwana, 2014).

3) Meningkatkan resiko serangan asma

ASI dapat melindungi bayi dari penyakit langka botulism,

penyakit ini merusak fungsi saraf, menimbulkan berbagai

penyakit pernapasan dan kelumpuhan otot (Nasir, 2011).

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

17

4) Meningkatkan kejadian karies gigi susu

ASI mengurangi penyakit gigi berlubang pada anak (tidak

berlaku pada ASI dengan botol), karena menyusui lewat

payudara ada seperti keran, jika bayi berhenti menghisap,

otomatis ASI juga akan berhenti dan tidak seperti susu botol.

Sehingga ASI tidak akan mengumpul pada gigi dan

menyebabkan karies gigi (Nasir, 2011).

5) Menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif

Susu formula mengandung glutamate (MSG - Asam amino)

yang merusak fungsi hypothalamus pada otak. Glutamate adalah

salah satu zat yang dicurigai menjadi penyebab autis

(Nasir, 2011).

6) Meningkatkan resiko kegemukan (obesitas)

Kelebihan berat badan pada bayi yang mendapatkan susu

formula diperkirakan karena kelebihan air dan komposisi lemak

tubuh yang berbeda dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI

(Khasanah, 2011).

7) Kematian mendadak

Kemantian mendadak pada bayi lebih banyak dialami oleh

bayi yang diberikan susu formula. Susu formula sangat rendah

kandungan trypophan yang sangat dibutuhkan badan untuk

membentuk serotinin. Penelitian pada bayi yang meninggal

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

18

mendadak rata-rata mempunyai zat serotinin yang sangat rendah

dalam otak (Nirwana, 2014).

8) Resiko penyakit jantung dan pembuluh darah

ASI membantu tubuh bayi untuk mendapat kolesterol baik,

artinya melindungi bayi dari penyakit jantung pada saat sudah

dewasa. ASI mengandung kolesterol tinggi (fatty acid) yang

bermanfaat untuk bayi dalam membangun jaringan-jaringan

saraf dan otak. Susu yang berasal dari sapi tidak mengandung

kolesterol ini (Nasir, 2011).

f. Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Susu Formula

1) Pendidikan

Seseorang yang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan

luasakan lebih bisa menerima alasan untuk memberikan ASI

eksklusif karena pola pikirnya yang lebih realistis dibandingkan

dengan tingkat pendidikan rendah (Puspitasari, 2011).

2) Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif adalah hal yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang, salah satunya kurang

memadainya pengetahuan ibu mengenai pentingnya ASI yang

menjadikan penyebab atau masalah dalam peningkatan

pemberianASI (Roesli, 2008).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

19

3) Pekerjaan

Bertambahnya pendapatan keluarga atau status ekonomi

yang tinggi serta lapangan pekerjaan bagi perempuan

berhubungan dengan cepatnya pemberian susu botol. Artinya

mengurangi kemungkinan untuk menyusui bayi dalam waktu

yang lama (Amirudin, 2006).

4) Informasi tentang susu formula

Distribusi, iklan, dan promosi susu formula berlagsung

terus. Bahkan, meningkat tidak hanya di televisi, radio, dan surat

kabar, melainkan sudah dipromosikan di tempat-tempat

praktik swasta dan klinik-klinik kesehatan masyarakat

(Khasanah, 2011).

5) Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan

susu botol

Persepsi masyarakat gaya hidup mewah membawa dampak

menurutnya kesediaan menyusui. Bahkan adanya pandangan

bagi kalangan tertentu bahwa susu botol sangat cocok untuk

bayi dan dipengaruhi oleh gaya hidup yang selalu ingin meniru

orang lain (Khasanah, 2011).

6) Peran petugas kesehatan

Masyarakat kurang mendapat penerangan atau dorongan

tentang manfaat pemberian ASI (Khasanah, 2011).

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

20

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1

Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Mubarok (2007), Wawan dan Dewi (2011)

Pengetahuan Susu Formula

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. Pengalaman

6. Sosial budaya

7. Lingkungan

8. Informasi

1. Pengertian

2. Jenis susu formula

3. Kandungan susu formula

4. Kelemahan susu formula

5. Resiko pemberian susu

formula

6. Faktor yang mempengaruhi

pemberian susu formula

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

21

C. Kerangka Konsep

Diteliti

Tidak diteliti

Gambar 2.2

Kerangka Konsep

Sumber : Riwidikdo (2013)

Tingkat pengetahuan ibu tentang

resiko pemberian susu formula pada

bayi umur 0-6 bulan

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Sosial budaya

2. Informasi

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Lingkungan

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2012),

deskriptif kuantitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan

utama untuk membuat gambaran atau deskriptif suatu keadaan secara objektif

untuk memperoleh sebuah angka atau nilai. Metode ini digunakan untuk

memecah atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi

sekarang. Pada penelitian ini menggambarkan tentang tingkat pengetahuan

ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi umur 0-6 bulan di

kelurahan Nusukan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan penelitian oleh

peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007).

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Nusukan.

2. Waktu

Waktu penelitian adalah rentan waktu yang akan dilakukan oleh peneliti

dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian ini

telah dilaksanakan pada bulan Maret – April 2015.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

23

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini populasi diambil berdasarkan

jumlah ibu yang memiliki bayi umur 0-6 bulan pada bulan Maret

sebanyak 139 responden.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang diteliti atau sebagian dari

populasi yang dianggap dapat mewakili populasi (Notoatmodjo, 2012).

Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tapi jika

populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15 % atau 20% - 25% atau

lebih (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini peneliti mengambil 25% dari

total populasi yaitu sebanyak 35 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan cara atau teknik-teknik

tertentu sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi

yang ada dapat mewakili keseluruhan populasi (Notoatmodjo, 2012).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada didalam anggota populasi

(Hidayat, 2011). Cara demikian dilakukan bila anggota populasi

dianggap homogen. Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

24

dengan cara undiaan antar siapa yang menjadi responden dengan tidak

menjadi responden (Sugiyono, 2010).

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang di miliki oleh kelompok

lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan

variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu

formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan Nusukan.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena (Hidayat, 2007). Skala ukur yang digunakan dalam penelitian

ini adalah skala ukur ordinal. Skala ukur ordinal dapat dikategorikan sebagai

berikut :

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

25

Tabel 3.1 Kategori skala ukur ordinal

Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala

Pengetahu

an ibu

tentang

resiko

pemberian

susu

formula

pada bayi

usia 0-6

bulan

Kemampuan ibu

untuk memahami cara

pengisian jawaban

dari pertanyaan yang

diberikan dalam

bentuk kuesioner

tentang resiko

pemberian susu

formula pada bayi usia

0-6 bulan.

a. Baik : bila nilai

responden (x) >

+ 1 SD

b. Cukup : bila nilai

mean 1 SD ≤ x

≤ mean + 1 SD

c. Kurang: bila nilai

responden (x) <

1 SD

Kuesioner Ordinal

Sumber : Notoatmodjo (2012)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini intrumen

penelitian atau alat yang digunakan untuk pengambilan data adalah dengan

kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu

penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut

kepentingan umum atau banyak orang.

Kuesioner dalam penelitian ini tertutup dimana sudah terdapat pilihan

jawabannya dan skala yang digunakan adalah skala Guttman, yaitu skala

pengukuran dengan jawaban ya atau tidak, setuju atau tidak, benar atau salah

sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia (Hidayat, 2007).

Pada kuesioner ini akan menggunakan jawaban benar atau salah. Cara

memberikan skor untuk pernyataan positif yaitu jika benar skor 1 dan jika

salah skor 0 dan pada pernyataan negatif jika benar skor 0 dan jika salah skor

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

26

1. Pengisian kuesioner ini akan dilakukan dengan cara memberikan tanda

centang (P) pada lembar kuesioner yang sudah disediakan.

Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi.

Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.

Tabel 3.2 kisi-kisi kuesioner

Variabel Indikator Positif Negatif Total

Tingkat

pengetahuan

ibu tentang

resiko

pemberian

susu formula

pada bayu

usia 0-6 bulan

a. Pengertian susu formula

b. Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pemberian susu formula

c. Kelemahan susu formula

d. Resiko pemberian susu

formula

1,2*,4

7,9*,10,

12,14,15,

19,20,21

25,26,27,

30,31*,33,

37*,38

3,5*,6

8,11,13,

16,17,18,

22,23,24*

28,29,32,

34*,35,36*,

39*,40

4

11

5

11

Jumlah soal 31

Nomor yang terdapat tanda bintang (*) Tidak valid

Agar memperoleh data yang valid dan reliabel, maka kuesioner akan

diujikan terlebih dahulu dengan uji validitas dan uji reliablitas terhadap

karakteristik sejenis yang dilakukan diluar lokasi penelitian. Uji validitas dan

reliabilitas telah dilaksanakan di Kelurahan Kadipiro pada tanggal 21 Maret

2015 dengan jumlah responden sebanyak 30 ibu yang mempunyai bayi umur

0-6 bulan untuk memperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva

normal.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

27

1. Uji Validitas

Uji validitas untuk mengetahui alat ukur tersebut valid, valid artinya

ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur

sebuah variabel yang akan diukur (Riwidikdo, 2013).

Sebelum instrumen atau alat ukur digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari

kevalidan dan reliabilitas alat ukur tersebut, jika hasil r hitung > r tabel

(0.361) dengan taraf signifikan 0,05 maka instrumen dikatakan valid

(Riwidikdo, 2013).

Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment

dengan menggunakan perhitungan komputer dengan SPSS

(Riwidikdo, 2013).

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product memont

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilaksanakan di Kelurahan

Nusukan dengan 40 pernyataam didapatkan hasil 31 butir pernyataan

dikatakan valid dan 9 butir soal lainnya dikatakan tidak valid. Peryataan

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

28

yang tidak valid yaitu nomor 2,5,9,24,31,34,36,37, dan 39 karena nilai r

hitung < 0,361. Selanjutnya pernyataan yang tidak valid tidak digunakan

untuk penelitian selanjutnya.

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran

harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan

kemantapan. Reliabel dapat diartikan ajeg, artinya alat ukur mempunyai

prinsip keajegan, dimana dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda

mempunyai kemampuan mengukur yang sama. Banyak rumus uji yang

dapat digunakan dalam uji reliabilitas alat ukur, namun dalam penelitian

ini menggunakan pengujian reliabilitas dengan SPSS (Riwidikdo, 2013).

Rumus Alfa Cronbach:

Keterangan:

ri : Reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑Si2

: Jumlah varian butiran

St2 : Varian total

Jika koefisien reliabilitas lebih besar dari koefisien pembanding

(0,75), maka dapat dikatakan kelompok reliabel mendukung

(Riwidikdo, 2013).

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode

Alpha Croncbach diperoleh nilai koefisien alpha sebesar 0,926. Hasil ini

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

29

lebih besar daripada koefisien pembanding 0,75, sehingga kuesioner

penelitian dinyatakan reliabel dan selanjutnya akan dipergunakan sebagai

penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data akan dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada responden di

Kelurahan Nusukan, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.

Responden akan disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner

diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subyek

atau obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

(Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari

jawaban kuesioner tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia

0-6 bulan di kelurahan Nusukan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

obyek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder pada penelitian ini

yaitu data ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan di kelurahan

Nusukan dari bulan Maret sebanyak 35 ibu.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

30

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan

Menurut Notoatmodjo (2012), setelah data terkumpul, maka langkah

yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan

data ada 4 yaitu :

a. Penyuntingan (Editing)

Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari

kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah menjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan dilapangan sehingga apabila terjadi atau tidak sesuai dapat

segera dilengkapi.

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya

dilakukan pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan data (processing)

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden

yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam

program atau software.

d. Pembersihan data (cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

31

adaanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data akan dilakukan

dengan komputer menggunakan software SPSS. Sedangkan jenis analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

analisis Univariat. Analisis Univariat adalah menganalisa terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi

dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Menurut

Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup dan

kurang maka menggunakan parameter :

a. Baik : bila nilai responden (x) > + 1 SD

b. Cukup : bila nilai mean 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai responden (x) < 1 SD

Untuk mencari nilai rata-rata (mean) menurut Riwidikdo (2013),

diperoleh dengan rumus :

X =

Keterangan :

X : nilai rata-rata (mean)

n : jumlah data

Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

32

SD =

Keterangan :

SD : Simpangan baku (Standart deviation)

xi : nilai data

n : jumlah data

Rumus prosentase untuk jumlah ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan

menurut tingkat pengetahuan :

Skor presentase =

I. Etika Penelitian

Masalah etika dalam penelitian Menurut Hidayat (2007), adalah sebagai

berikut :

1. Informed Consent

Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed

Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

peneitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar subyek

mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika

subyek bersedia, maka mereka harus mendatangani lembar persetujuan

dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati

keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi

lembar persetujuan.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

33

2. Anonimity (Kerahasiaan nama atau identitas)

Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama responden pada

lembar pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode

pada lembar pengumpulan data tersebut atau hasil penelitian yang akan

disampaikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah uraian langkah-langkah kegiatan mulai dari

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya setiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Jadwal penelitian terlampir.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Keadaan Geografis

Kelurahan Nusukan merupakan salah satu kelurahan diantara 51

kelurahan yang ada di Kota Surakarta, terletak di Solo bagian utara dan

termasuk dalam wilayah Kecamatan Banjarsari. Kelurahan Nusukan memiliki

luas wilayah 206.250 Ha dengan penggunaan lahan pekarangan/Bangunan

seluas 184.750 Ha dan lain-lain (Sungai, jalan, saluran) seluas 21,50 Ha.

Adapun batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kelurahan Kadipiro

b. Sebelah Timur : Kelurahan Mojosongo

c. Sebelah Selatan : Kelurahan Gilingan

d. Sebelah Barat : Kelurahan Banyuanyar

2. Keadaan Demografi

Kelurahan Nusukan terdiri dari 8.122 KK dengan jumlah penduduk

sebanyak 27.164 jiwa, dengan perincian jumlah penduduk laki-laki

sebanyak 14.721 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 12.443

jiwa. Sarana kesehatan yang terdapat di Kelurahan Nusukan yaitu 1 unit

puskesmas, klinik, serta apotek.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

35

B. Hasil Penelitian

Tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi

umur 0-6 bulan di kelurahan Nusukan. Berikut adalah gambaran distribusi

karakteristik responden yang meliputi :

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

1.

2.

3.

SD

SMP

SMA

8

16

11

22,8 %

45,7 %

31,5 %

Total 35 100%

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel diatas kelompok responden berpendidikan SD

sebanyak 8 responden (22,8 %), berpendidikan SMP sebanyak 16

responden (45,7 %), berpendidikan SMA sebanyak 11 responden

(31,5 %). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

terakhir responden yang paling banyak adalah berpendidikan SMP yaitu

sebanyak 16 responden (45,7 %).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Responden Frekuensi Prosentase %

1 20-25 tahun 14 40 %

2 26-30 tahun 12 34,3 %

3 31-35 tahun 9 25,7 %

Total 35 100 %

Sumber: Data primer, 2015

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

36

Berdasarkan tabel di atas kelompok umur responden 20 – 25 tahun

sebanyak 14 responden (40 %), 26 – 30 tahun sebanyak 12 responden

(34,3 %) dan 31 – 35 tahun sebanyak 9 responden (25,7 %). Dari data

di atas dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak adalah 20 –

25 tahun, yaitu 14 responden (40 %).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

1.

2.

3.

IRT

Buruh

Wiraswasta

19

9

7

54,3 %

25,7 %

20 %

Total 35 100%

Sumber: Data primer, 2015

Berdasarkan tabel diatas kelompok responden yang tidak bekerja

sebanyak 19 responden (54,3 %) dan responden yang bekerja sebanyak

17 responden (48,6 %). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden yang diteliti adalah ibu yang tidak bekerja

(54,3 %).

2. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui nilai Mean dan Standard

Deviation seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standard Deviation

Variabel Mean Standard Deviation

Tingkat pengetahuan ibu tentang

resiko pemberian susu formula pada

bayi umur 0-6 bulan

22,28 6,57

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

37

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden, maka digunakan

perhitungan sebagai berikut :

a. Baik : bila nilai responden (x) > mean + 1.SD

(x) > 22,28 + 1 x 6,57

(x) > 28,85

b. Cukup : bila nilai responden mean – 1.SD ≤ (x) ≤ mean+ 1.SD

22,28 – 1 x 6,57 ≤ (x) ≤ 22,28 + 1 x 6,57

15,71 ≤ (x) ≤ 28,85

c. Kurang : bila nilai responden (x) < mean – 1.SD

(x) < 22,28 – 1 x 6,57

(x) < 15,71

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden (x) < 15,71.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang

resiko pemberian susu formula pada bayi umur 0-6 bulan di

kelurahan Nusukan

No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

4

23

8

11,4 %

65,7 %

22,9 %

Total 35 100%

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu tentang resiko

pemberian susu formula pada bayi umur 0-6 bulan kategori pengetahuan

baik sebanyak 4 responden (11,4 %), pengetahuan cukup sebanyak 23

responden (65,7 %) dan pengetahuan kurang sebanyak 8 responden

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

38

(22,9 %). Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu

formula pada bayi umur 0-6 bulan dapat dikategorikan dalam pengetahuan

cukup, yaitu sebanyak 23 responden (65,7 %).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang resiko

pemberian susu formula pada bayi umur 0-6 bulan di Kelurahan Nusukan

pada kategori baik sebanyak 4 responden (11,4 %), pada kategori cukup

sebanyak 23 responden (65,7 %), dan pada kategori kurang sebanyak 8

responden (22,9 %). Mayoritas responden adalah ibu dengan tingkat

pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (65,7 %).

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap objek

tertentu (Notoatmodjo, 2010). Menurut Mubarak, dkk (2007), faktor-faktor

yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain adalah pendidikan,

pekerjaan, dan umur.

Faktor pertama adalah pendidikan. Pendidikan dalam arti semakin tinggi

pendidikan seseorang, semakin mudah menerima dan menyesuaikan

informasi yang diterimanya, dimana penerimaan informasi mempengaruhi

seseorang dalam mendapatkan pengetahuan (Notoatmodjo, 2010). Dari

penelitian ini, responden pada kategori baik sebanyak 4 responden adalah

lulusan SMA, mayoritas responden pada kategori cukup adalah lulusan SMP,

sedangkan 8 responden pada kategori kurang adalah lulusan SD dan SMP.

Hal ini berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

39

seseorang melalui pendidikan yang mengatakan bahwa semakin tinggi

pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan

pada akhirnya mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Pada

penelitian ini pendidikan merupakan faktor yang menghambat penelitian.

Faktor kedua adalah pekerjaan, pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik langsung maupun tidak

langsung, sebaliknya seseorang yang tidak memiliki pekerjaan, mereka tidak

memiliki banyak pengalaman dan relasi sehingga pengetahuan yang didapat

terbatas (Mubarak, 2007). Berdasarkan 35 responden yang diteliti, sebanyak

19 responden (54,3 %) adalah ibu yang tidak bekerja. Seseorang yang tidak

bekerja akan kesulitan menerima informasi baru dikarenakan kurangnya

pergaulan luas yang memungkinkan seseorang bertukar informasi dan

pengalaman baru dari seseorang ke orang lainnya, sehingga faktor pekerjaan

seseorang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Pada

penelitian ini pekerjaan merupakan faktor yang menghambat penelitian.

Faktor ketiga adalah umur. Semakin bertambah umur akan semakin

berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperoleh semakin membaik (Mubarak, 2007). Berdasarkan penelitian ini,

sebagian besar responden pada kategori cukup adalah ibu yang berusia antara

20 – 25 tahun, yaitu 14 responden (40 %). Pada penelitian ini umur

merupakan faktor yang menghambat penelitian.

Faktor keempat adalah lingkungan. Menurut Ariani (2014), lingkungan

adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik,

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

40

biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pengetahuan kedalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut.

Berdasarkan penelitian, lingkungan ditempat penelitian adalah perumahan

padat penduduk, sehingga hal ini berpengaruh pada interaksi dan adanya

timbal balik atau tidak antar warga sehingga akan direspon sebagai

pengetahuan oleh setiap individu. Pada penelitian ini lingkungan merupakan

faktor yang mendorong penelitian.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, dkk (2013) dengan

judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Efek Pemberian Susu Formula

Pada Bayi Usia di Bawah 6 Bulan di Puskesmas Banget Ayu Kota Semarang”

menyebutkan bahwa dari 60 responden yang diteliti mayoritas ibu adalah

berpengetahuan kurang sebanyak 27 responden (45 %). Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Sonia Lis Marwati, dkk (2013) dengan judul “Gambaran

Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Pemberian Susu Formula Pada Bayi Usia

0-6 Bulan Di BPM Ny. Muniroh Desa Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten

Semarang” menyebutkan hasil penelitian yang sama yaitu mayoritas

respondena adalah ibu pada kategori kurang sebanyak 21 ibu (40,4 %). Hal

ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, umur, pekerjaan,

pengalaman, dan informasi yang diterima responden.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

41

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian adalah

tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga

membutuhkan waktu yang lebih lama dan setiap responden memiliki

waktu luang yang berbeda dalam menjawab kuesioner.

2. Kelemahan/ Keterbatasan

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu tentang resiko

pemberian susu formula pada bayi umur 0-6 bulan saja.

b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab “ya” atau “tidak”

dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan

secara mendalam.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

42

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil yang diperoleh pada penelitian yang berjudul “Tingkat

pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6

bulan di Kelurahan Nusukan”. Dalam hal ini kita dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula

padabayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Nusukan pada kategori baik

sebanyak 4 responden (11,4 %).

2. Tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula

padabayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Nusukan pada kategori cukup

sebanyak 23 responden (65,7 %).

3. Tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula

padabayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Nusukan pada kategori kurang

sebanyak 8 responden (22,9 %).

4. Faktor yang mendukung tingkat pengetahuan ibu adalah lingkungan

sedangkan faktor yang menghambat tingkat pengetahuan ibu tentang

resiko pemberian susu formula pada bayi umur 0-6 bulan yaitu

pendidikan, pekerjaan, dan umur.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

43

B. Saran

1. Bagi Ibu

Diharapkan kepada ibu dapat menambah pengetahuan dan wawasan

tentang ASI eksklusif dengan cara mengikuti penyuluhan sehingga ibu

dapat mengerti arti pentingnya ASI eksklusif serta tidak memberikan

susu formula pada bayi nya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut

tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemberian susu formula

pada bayi usia 0-6 bulan seperti kepercayaan, tradisi, dukungan keluarga

dan perilaku tenaga kesehatan.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Agar dapat memberikan penyuluhan tentang penting nya ASI,ikut

menggencarkan ASI eksklusif dan memberikan penyuluhan tentang

resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan.Tenaga

kesehatan seperti bidan dapat menggencarkan ASI ekslusif dengan

mengikutsertakan keluarga seperti ayah ASI.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG RESIKO … · iii halaman pengesahan tingkat pengetahuan ibu tentang resiko pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di kelurahan nusukan karya

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Rostia. 2006. Promosi Susu Formula menghambat pemberian ASI

Ekslusif pada bayi 6-11 bulan di Kelurahan Pa’Baeng– Baeng Makasar.

Makasar : Universitas Hasanudin.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Depkes RI. 2012. Profil Dinas Kesehatan.

Dewi dan Wawan. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2013. Profil Dinas Kesehatan.

Hidayat, 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta :

Salemba Medika

Khasanah, Nur. 2011. ASI atau Susu Formula ya?.Jogjakarta : flashbooks.

Lissauer, et al. 2008. At a Glance Neonatologi. Jakarta : Penerbit Erlangga

Mubarak, W.I, et al. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Nasir. 2011. Hasil Penelitian Mengenai Manfaat ASI dan Perbandingannya

dengan Susu Formula. http://dokternasir.web.id/2011. Diakses tanggal

1 November 2014.

Nirwana, Ade. 2014. ASI dan Susu Formula. Jogjakarta: Nuha Medika

Notoatmodjo. 2011. Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta

__________. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Puskesmas Nusukan Kota Surakarta. 2014. Rekap Laporan ASI Eksklusif.

Surakarta

Puspitasari. 2011. Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian susu

formula pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di Bidan Praktek

Swasta Hj. Renik Suprapti Kelurahan Bantarsoka Kecamatan Purwokerto

Barat Kabupaten Banyumas. Banyumas:Stikes Harapan Bangsa.

Riwidikdo. 2013. Statistik Kesehatan. Jogjakarta : Rohima Press

________. 2013. Statistik Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Pustaka Rihama

UNICEF. 2013. ASI adalah penyelamat hidup paling murah dan efektif di dunia.

Jakarta.