tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi ... · pdf filebahaya bayi baru lahir...

68
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR DI BPM SRI PURHARYANI KENDAL GIRIMARTO WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Elizabeth Anindya Putri NIM B12 125 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: dophuc

Post on 06-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA

BAHAYA BAYI BARU LAHIR DI BPM SRI PURHARYANI

KENDAL GIRIMARTO WONOGIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Elizabeth Anindya Putri

NIM B12 125

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA

BAHAYA BAYI BARU LAHIR DI BPM SRI PURHARYANI

KENDAL GIRIMARTO WONOGIRI

Diajukan Oleh :

Elizabeth Anindya Putri

NIM B12 125

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal Juni 2015

Pembimbing

Retno Wulandari, S.ST

NIK. 200985034

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA

BAHAYA BAYI BARU LAHIR DI BPM SRI PURHARYANI

KENDAL GIRIMARTO WONOGIRI

Karya Tulis Ilmiah

Disusun oleh:

Elizabeth Anindya Putri

NIM B12 125

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program DIII Kebidanan

Pada Tanggal ..............

PENGUJI I

Hutari Puji Astuti, S.SiT,M.Kes

NIK. 200580012

PENGUJI II

Retno Wulandari, S.ST

NIK. 200985034

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka.Prodi DIII Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK. 200985034

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru

lahir di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri”. Karya Tulis Ilmiah ini

disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta, sekaligus Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

3. Ibu Sri Purharyani Amd.Keb, selaku Bidan Desa Kendal Girimarto, yang telah

bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan penelitian.

4. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala batuan yang telah diberikan.

5. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahawa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 29 juni 2015

Penulis

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

v

Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Elizabeth Anindya Putri

B 12 125

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA

BAYI BARU LAHIR DI BPM SRI PURHARYANI

KENDAL GIRIMARTO WONOGIRI

(xii + 55 halaman + 22 lampiran + 8 tabel + 2 gambar)

ABSTRAK

Latar Belakang : Menurut SDKI tahun 2012 AKB di Indonesia mencapai 32 per

1.000 kelahiran hidup.Penyebab kematian bayi di Indonesia karena berat lahir

rendah 29%,asfiksia 27%,masalah pemberian minum 10%,tetanus 10%,gangguan

hematologi 6%,infeksi 5%,hiperbilirubin 5% dan lain-lain 8%. Untuk itu kita

sebagai orang tua harus bisa mengenali tanda-tanda bahaya ketika anak sakit

sehingga mendapatkan pertolongan lebih cepat dan ditangani lebih cepat. Dari

hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 8 November 2014

didapatkan data hasil wawancara dari 8 ibu nifas dengan 3 pertanyaan 1 ibu nifas

dapat menjawab semua pertanyaan, 3 ibu nifas menjawab 2 pertanyaan dan 4 ibu

nifas menjawab 1 pertanyaan.

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahirdi BPM Sri Purharyani Kendal

Girimarto Wonogiri dalam kategori baik, cukup, kurang dan dengan faktor

penghambat.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deksriptif Kuantitatif. Lokasi

penelitian diambil di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri pada

tanggal 15 Maret sampai 5 Mei 2015. Dengan sampel yang digunakan sebanyak

32 responden, untuk teknik pengambilan sampel dengan metode Accidental

Sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang di

uji validitas dan reliabilitas, teknik analisis univariat.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa 32 ibu nifas di BPM Sri

Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri sebanyak 3 orang (9,3%) termasuk

kategori baik,23 orang (71,9%) termasuk kategori cukup dan 6 orang (18,8%)

termasuk kategori kurang. Mayoritas umur responden 26 – 30 tahun, yaitu 18

responden (56,3%). Pendidikan responden mayoritas SMA, yaitu 21 responden

(65,6%). Pekerjaan responden mayoritas Swasta yaitu sebanyak 19 responden

(59,4%).

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

ibu nifas di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri mempunyai

pengetahuan cukup (71,9%). Mayoritas umur responden 26 – 30 tahun, yaitu 18

responden (56,3%). Pendidikan responden mayoritas SMA, yaitu 21 responden

(65,6%). Pekerjaan responden mayoritas Swasta yaitu sebanyak 19 responden

(59,4%).

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu nifas dan tanda bahaya bayi baru lahir

Kepustakaan : 29 literatur (Tahun 2005 s/d 2014)

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

v Pendidikan adalah senjata paling mematikan, karena dengan itu Anda

dapat mengubah dunia

(Nelson Mandela)

v Orang bijak akan menciptakan lebih banyak kesempatan lebih dari

kesempatan yang ia temukan

(Francis Bacon)

v Orang yang memiliki kesehatan adalah orang yang memiliki harapan,

orang yang memiliki harapan adalah orang yang memiliki segalanya

(Pepatah Arab)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini persembahkan :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan petunjuk kelancaran dan

kemudahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

2. Bapak dan ibu tercinta, terimakasih atas doa restunya dan cinta

kasihnya selama ini.

3. Kesayangan yang selalu mendukung untuk kesuksesanku.

4. Bu retno terimakasih selama ini telah sabar membimbing.

5. Teman-temanku (mbak yuli, Eni, Ita, Widia, Tama, Pipit dan Dayana)

dan semua anak kelas 3C yang telah berpartisipasi dalam pembuatan

karya tulis ilmiah ini.

6. Almamater tercinta STIKES kusuma husada surakarta prodi DIII

kebidanan.

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

vii

CURICULUM VITAE

Data Pribadi :

Nama : Elizabeth Anindya Putri

Tempat / Tanggal Lahir : Wonogiri, 25 Mei 1994

Agama : Kristen

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Ngampelagung 4/5 Gemawang Girimarto Wonogiri

Riwayat Pendidikan :

1. SD N II Gemawang Girimarto Wonogiri LULUS TAHUN 2006

2. SMP N II Girimarto Wonogiri LULUS TAHUN 2009

3. SMA Santo Yosef Surakarta LULUS TAHUN 2012

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta angkatan 2012

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

CURICULUM VITAE ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat penelitian .................................................................. 5

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjuan Teori .......................................................................... 8

1. Pengetahuan ..................................................................... 8

2. Masa Nifas ....................................................................... 14

3. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir ....................................... 17

B. Kerangka Teori ....................................................................... 32

C. Kerangka Konsep ................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian.............................................. 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 34

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 35

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

ix

D. Variabel Penelitian ................................................................. 36

E. Definisi Operasional ............................................................... 36

F. Instrumen Penelitian ............................................................... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 41

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................... 41

I. Etika Penelitian ....................................................................... 44

J. Jadwal Penelitian . .................................................................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum .................................................................... 46

B. Hasil Penelitian ........................................................................ 46

C. Pembahasan .............................................................................. 50

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 54

B. Saran ............................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Program Dan Kebijakan Teknis Masa Nifas ................................. 15

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ..................................................... 36

Tabel 3.2 Kisi – Kisi kuesioner .................................................................... 37

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan Umur .................................. 46

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan ......................... 46

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan ........................... 47

Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standard Deviation .............................................. 47

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang

Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di BPM Sri Purharyani Kendal

Girimarto Wonogiri ....................................................................... 48

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 31

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...................................................................... 32

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 Surat Permohonan ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5 Surat Balasan Ijin Uji Validitas Dan Reliabilitas

Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9 Surat Persetujuan Responden

Lampiran 10 Kuesioner uji validitas

Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner uji validitas

Lampiran 12 Kuesioner Penelitian

Lampiran 13 Kunci Jawaban Kuesioner Penelitian

Lampiran 14 Data Tabulasi uji validitas

Lampiran 15 Data Hasil uji validitas

Lampiran 16 Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 17 Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 18 Hasil Perhitungan SPSS Mean, SD

Lampiran 19 Data Perhitungan Prosentase

Lampiran 20 Pengetahuan Responden Nilai Mean Dan STD. Deviation

Lampiran 21 Tabel r Product moment

Lampiran 22 Dokumentasi Foto

Lampiran 23 Lembar Konsultasi

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah besar di Negara berkembang adalah salah satunya mortalitas

dan morbiditas pada bayi dan balita. Menurut SDKI tahun 2012

menyebutkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencapai 32

per 1.000 kelahiran hidup, hal ini dapat disimpulkan bahwa mengalami

penurunan sedikit dibandingkan pada tahun 2007, yaitu 34 per 1.000

kelahiran hidup. Sedangkan Target MDGs tahun 2015, AKB mencapai 23 per

1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi di Indonesia karena berat

lahir rendah 29%, asfiksia 27%, masalah pemberian minum 10%,tetanus

10%, gangguan hematologi 6%, infeksi 5%, hiperbilirubin 5% dan lain-lain

8% (SDKI, 2012).

Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri tahun 2013

jumlah angka kematian neonatal 66 per 1000 kelahiran hidup yaitu terdiri dari

IUFD 22 (33,4%), asfiksia 16 (24,2%), premature 5 (7,5%), lahir mati

5 (7,5%), BBLR 4 (6,1%), aspirasi 3 (4,5%), kelainan congenital 2 (3,03%),

kelainan jantung 2(3,03%), Immatur 1 (1,5%), kelainan fungsi hati 1 (1,5%),

kelainan bawaan 1 (1,5%), aspirasi susu formula 1 (1,5%), kelainan jantung

dan paru 1 (1,5%), BBLR dengan ikterik 1 (1,5%) dan infeksi paru 1 (1,5%)

(Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri, 2013).

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

2

Bayi baru lahir disebut juga neonatus merupakan individu yang

sedang bertumbuh dari baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus

dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan

ekstrauterin. Saat dilahirkan bayi biasanya aktif dan segera menangis sesudah

tali pusat dijepit sehingga bisa merangsang pernapasan. Denyut jantung akan

menjadi stabil pada frekuensi 120-160 kali permenit dan sianosis sentral

menghilang secara cepat. Namun, beberapa bayi mengalami depresi saat

dilahirkan dengan menunjukan beberapa tanda bahaya yang mengarah ke

resiko tinggi (Dewi, 2012).

Masalah – masalah yang dimaksud merupakan tanda bahaya bagi

neonatus meliputi pernapasan sulit atau lebih dari 60 x permenit, terlalu

hangat (suhu > 380c) atau terlalu dingin (< 36

0c), kulit bayi kuning (terutama

24 jam pertama), biru, pucat atau memar, hisapan saat menyusu lemah, rewel,

sering muntah, mengantuk berlebihan, tali pusat merah, bengkak, keluar

cairan, berbau busuk, berdarah, tidak BAB dalam 3 hari tidak BAK dalam

24 jam, tinja lembek atau encer berwarna hijau tua ada lendir

darah, menggigil, kejang, tidak bisa tenang dan menangis terus – menerus

(Rukiyah dan yulianti, 2013).

Untuk itu kita sebagai orang tua harus bisa mengenali tanda-tanda

bahaya ketika anak sakit sehingga mendapatkan pertolongan lebih cepat dan

ditangani lebih cepat (Sitompul, 2014). Dengan mengetahui tanda-tanda

bahaya tersebut ibu harus memberikan pertolongan pertama sesuai

kemampuan ibu dan sesuai kebutuhan sampai bayi memperoleh perawatan

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

3

medis selanjutnya, bawa bayi ke RS atau klinik terdekat untuk perawatan

tindakan segera (Dewi, 2012). Karena pertolongan yang lebih cepat

menyelamatkan nyawa buah hati kita (Sitompul, 2014).

Dalam menangani masalah tanda bahaya pada bayi baru lahir, bidan

dapat berperan aktif dalam upaya penurunan AKB dan AKABA yaitu melalui

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bayi baru lahir serta peningkatan

cakupan pelayanan kesehatan bayi dan balita (Kemenkes RI, 2011).

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 8

November 2014 didapatkan data jumlah ibu nifas dari bulan Januari-

September 2014 sebanyak 288 ibu nifas dengan rata-rata 32 per bulan,

penulis melakukan wawancara kepada 8 orang ibu nifas di BPM Sri

Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri tentang tingkat pengetahuan ibu nifas

tentang tanda bahaya bayi baru lahir dengan 3 pertanyaan didapatkan hasil

yaitu dari 8 ibu nifas terdapat 1 ibu nifas dapat menjawab semua pertanyaan

dengan benar, 3 ibu nifas dapat menjawab 2 pertanyaan dan sebanyak 4 ibu

nifas hanya dapat menjawab 1 pertanyaan.

Berdasarkan latar belakang di atas ditemukan masih banyak ibu nifas

yang mempunyai pengetahuan kurang tentang tanda bahaya bayi baru

lahir maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang

“Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di

BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri”.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda

Bahaya Bayi Baru Lahir di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru

lahir di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi

baru lahir di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri pada

tingkat pengetahuan baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi

baru lahir di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri pada

tingkat pengetahuan cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi

baru lahir di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri pada

tingkat pengetahuan kurang.

d. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat yang mempengaruhi

tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di

BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

5

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Ilmu Pengetahuan

Sebagai sarana perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya tentang tanda bahaya bayi baru lahir.

2. Diri Sendiri

Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah

wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian

khususnya tentang tanda bahaya bayi baru lahir.

3. Bagi Institusi

a. Bagi Pendidikan

Sebagai sumber referensi mahasiswa kebidanan untuk melakukan

penelitian selanjutnya khususnya tentang tanda bahaya bayi baru

lahir.

b. Bagi BPM

Hasil penelitian ini dapat memberi masukkan kepada BPM tentang

tanda bahaya bayi baru lahir.

E. Keaslian Penelitian

1. Budi Triani Kusdiar (2013) STIKES Kusuma Husada Surakarta, dengan

judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tanda Bahaya Bayi Baru

Lahir di BPM Hj. Sri Lumintu Jajar Surakarta”. Penelitian ini merupakan

jenis deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di BPM Hj. Sri Lumintu

Jajar Surakarta pada tanggal 1 April – 10 Mei 2013. Populasi dan sampel

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

6

dalam penelitian ini 36 ibu nifas 0 – 2 hari post partum. Pengambilan

sampel dengan tekhnik sampling jenuh. Variabel penelitian

menggunakan variabel tunggal. Instrumen penelitian menggunakan

kuesioner tertutup. Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

tanda bahaya bayi baru lahir di BPM Hj. Sri Lumintu Jajar Surakarta

dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 8 orang (25%), cukup 19

orang (59,4%) dan kurang 5 orang (15,6%).

2. Endang Purwaningsih (2012) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo

Ungaran, dengan judul ”Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda Bahaya

Bayi Baru Lahir di Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang” penelitian ini merupakan jenis deskriptif. Penelitian

dilakukan di Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada

bulan juni 2012. Populasi dan sampel dalam penelitian ini 32 orang.

Pengambilan sampel dengan tekhnik total sampling. Variabel penelitian

menggunakan variabel tunggal. Instrumen penelitian menggunakan

kuesioner tertutup. Analisa data menggunakan analisa univariat.

Berdasarkan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda Bahaya Bayi Baru

Lahir di Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dapat

dikategorikan sebagian besar 20-35 tahun (62,5%). Pendidikan responden

sebagian besar SMA (68,8%). Pengetahuan responden sebagian besar

cukup (46,9%).

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

7

Persamaan penelitian sekarang dengan keaslian yaitu sama-sama

menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, jumlah sampel dan

populasi 32 responden, variabel penelitian dan instrumen penelitian.

Perbedaan penelitian sekarang dengan keaslian yaitu lokasi, waktu

penelitian dan teknik pengambilan sampel,. Sedangkan perbedaan

penelitian sekarang dengan keaslian 1 yaitu populasi dan sampel..

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanTeori

1. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi

setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Pengindraan terhadap obyek terjadi melalui panca indra

manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba

dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan

pengetahuan tersebut sangat di pengaruhi oleh intensitas perhatian

persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia di

peroleh melalui mata dan telinga (Wawan dan Dewi, 2011).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2011), ada 6 tingkat pengetahuan

yang dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

9

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasi materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (applycation)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real

(sebenarnya).

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di

dalam suatu organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

c. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Mubarak dkk (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah sebagai berikut :

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

10

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada

orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami.

Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan

seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan

pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang

dimilikinya.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun

secara tidak langsung.

3) Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan

pada aspek fisik dan psikologis (mental).

4) Minat

Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi

terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba

dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh

pengetahuan yang lebih mendalam.

5) Pengalaman

Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkunganya. Ada kecenderungan

pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

11

melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut

menyenangkan maka secara psikologis timbul kesan yang sangat

mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaanya, dan

akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam

kehidupanya.

6) Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam

mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka

sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap slalu

menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat

berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap

seseorang.

7) Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu

mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang

baru.

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh pengetahuan

adalah sebagai berikut :

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

12

1) Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah

a) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang

pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh

pengetahuan adalah melalui cara coba-coba atau dengan

kata yang lebih dikenal “trial and error”. Metode ini telah

digunakan oleh orang dalam waktu yang cukup lama untuk

memecahkan berbagai masalah.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena

tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Para pemegang otoritas, baik pemimpin

pemerintahan, tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan

pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di

dalam penemuan pengetahuan.

d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi

pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa

pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

13

e) Cara Akal Sehat

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran.

f) Kebenaran Melalui Wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran

yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran

ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut

agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran

tersebut rasional atau tidak.

g) Kebenaran secara Intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia cepat

sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui

proses penalaran atau berpikir.

h) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat

manusia, cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari

sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya

dalam memperoleh pengetahuannya.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang

dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan

yang bersifat umum.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

14

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

pernyataan-pernyataan umum yang ke khusus.

2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistimatis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut

“metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut

metodologi penelitian (research methodology).

2. Masa Nifas

a. Pengertian Nifas

1) Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya

plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan. Masa nifas

dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang

berlangsung kira-kira 6 minggu (Marmi, 2011).

2) Masa nifas (Puerperium) adalah masa yang dimulai setelah

plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali

kedalam keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas

berlangsung kira-kira selama 6 minggu (Sulistyawati, 2009).

b. Tujuan Nifas

Tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada masa nifas adalah

sebagai berikut:

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

15

1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun

psikologis.

2) Mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi

komplikasi pada ibu maupun bayinya

3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan

diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta

perawatan bayi sehari-hari.

4) Memberikan pelayanan KB (Nugroho dkk, 2014).

c. Tahapan Masa Nifas

Tahapan Masa Nifas menurut Ambarwati dan Wulandari (2010),

masa nifas dibagi menjadi 3 tahap :

1) Puerperium dini

Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-

jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh

bekerja setelah 40 hari.

2) Puerperium Intermedial

Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya

6-8 minggu.

3) Remote Puerperium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna

terutama bila selama persalinan mempunyai komplikasi. Waktu

untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan,

tahunan.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

16

d. Program dan Kebijakan Teknis Masa Nifas

Kunjungan masa nifas menurut Marmi (2011) dilakukan

paling sedikit 4 kali. Kunjungan ini bertujuan untuk menilai status

ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah, mendeteksi, serta

menangani masalah-masalah yang terjadi.

Tabel 2.1 Program dan Kebijakan Teknis Masa Nifas

K Waktu Tujuan

1 6-8 jam

setelah

persalinan

1. Mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas

2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain pedarahan dan

memberi rujukan bila perdarahan berlanjut

3. Memberi konseling kepada ibu atau salah satu anggota

keluaga mengenai bagaimana mencegah pedarahan

pada masa nifas karena atonia uteri

4. Pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu.

5. Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu

dan bayi baru lahir

6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah

hipotermia

Jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus

menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah

kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi dalam

keadaan stabil.

2 6 hari

setelah

persalinan

1. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus

berkontraksi, fundus di bawah umbilicus tidak ada

perdarahan abnormal, tidak ada bau.

2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau

kelainan pasca melahirkan.

3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan,

dan istirahat.

4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada

tanda-tanda penyulit

5. Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan

kepada bayi, cara merawat tali pusat, dan bagaimana

menjaga bayi agar tetap hangat.

3 2 minggu

setelah

persalinan

Sama sepeti di atas (enam hari setelah persalinan)

4 6 minggu

setelah

persalinan

1. Menanyakan kepada ibu tentang penyuli-penyulit

yang dialami atau bayinya

2. Memberikan konseling untuk KB secara dini

Sumber : (Marmi, 2011).

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

17

3. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir

Macam-Macam Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir menurut

Rukiyah dan yulianti (2013), tanda bahaya bayi baru lahir antara lain:

a. Pernapasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit

(Sindrom gangguan napas).

1) Pengertian

Kumpulan gejala yang terdiri dari dispnu atau hipernu, dengan

frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali/ menit sianosis, rintihan

dan ekspresi dan kelainan otot-otot pernapasan pada inspirasi

(Arief dan Kristiyanasari, 2009).

2) Penyebab

Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), sindrom gangguan

pernapasan dapat disebabkan karena:

a) Obstruksi saluran pernapasan bagian atas seperti atresia

esopaghus dan atresia koana bilateral.

b) Kelainan parenkim paru seperti penyakit membrane hialin

dan perdarahan paru.

c) Kelainan di luar paru seperti penumo thoraks dan hernia

diafraghmatika.

d) Kelainan lain di luar paru seperti asidosis, hipoglikemi, dan

adanya perdarahan.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

18

3) Tanda/gejala

Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), tanda dan gejala

sindrom gangguan pernapasan antara lain :

a) Timbul setelah 6-8 jam setelah lahir.

b) Hiperpnu atau dispnu dengan frekuensi pernapasan lebih

dari 60 kali per menit.

c) Retraksi interkostal, epigastrium atau suprasternal pada

inspirasi.

d) Sianosis.

e) Grunting pada saat ekspirasi.

f) Takikardia (170x/menit).

4) Penanganan

Menurut Hidayat (2011), untuk mengatasi gangguan

pernapasan, maka tindakan dan pengobatan yang dapat

dilakukan antara lain :

a) Bebaskan jalan napas dan berikan oksigen bila ada

gangguan pernapasan.

b) Apabila terdapat henti napas (apnea), maka lakukan

resusitasi neonatus.

c) Pertahankan kadar gula agar tidak turun.

d) Berikan dosis pertama antibiotik intramuskular.

e) Pertahankan agar bayi tetap hangat.

f) Lakukan rujukan segera.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

19

b. Suhu tubuh bayi terlalu dingin (hipotermi) atau terlalu panas

(hipertermi)

1) Hipotermi

a) Pengertian

Menurut Rukiyah dan yulianti (2013), bayi hipotermi

adalah bayi dengan suhu badan dibawah normal. Adapun

suhu normal bayi adalah 36,50C – 37,5

0C. suhu normal

neonatus 36,50C – 37,5

0C (suhu ketiak).

b) Tanda dan Gejala hipotermia

Menurut Muslihatun (2010), gejala hipotermi meliputi

bayi tidak mau menetek/minum, lesu dan mengantuk,

tubuh teraba dingin, denyut jantung menurun dan kulit

bayi mengeras.

c) Penanganan

Menurut Marmi dan Raharjo (2014), penanganan bayi

hipotermi meliputi :

(1) Bayi cukup bulan :

(a) Letakkan BBL pada Radiant Warner.

(b) Keringkan untuk menghilangkan panas melalui

evaporasi.

(c) Tutup kepala.

(d) Bungkus tubuh segera.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

20

(e) Bila stabil, dapat segera rawat gabung sedini

mungkin setelah lahir bayi dapat disusukan.

(2) Bayi Sakit :

(a) Seperti prosedur diatas

(b) Tetap letakan pada radiant warmer sampai stabil

(3) Bayi kurang bulan (prematur)

(a) Seperti prosedur di atas

(b) Masukan ke incubator dengan servo controle

atau radiant warmer dengan servo controle

2) Hipertermi

a) Pengertian

Suhu tubuh yang tinggi dan bukan disebabkan

oleh mekanisme pengaturan panas hipotalamus

(Marmi dan Raharjo, 2014).

b) Tanda dan Gejala

Suhu badan tinggi, terasa kehausan, mulut

kering-kering, kedinginan, lemas, anoreksia

(tidak selera makan), nadi cepat, dan pernafasan tidak

teratur (Marmi dan Raharjo, 2014).

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

21

c) Penanganan

Menurut Marmi dan Raharjo (2014), penanganan

hipertermi antara lain :

(1) Letakkan bayi di ruangan dengan suhu lingkungan

normal (250C- 28

0C).

(2) Lepaskan sebagian atau seluruh pakaiannya bila

perlu.

(3) Periksa suhu aksiler setiap jam sampai tercapai suhu

dalam batas normal.

(4) Bila suhu sangat tinggi (>390C), bayi dikompres

atau dimandikan selama 10-15 menit dalam air yang

suhunya 40C lebuh rendah dari suhu tubuh bayi.

c. Warna kulit bayi kuning (ikterus)

1) Pengertian

a) Menurut Dewi (2012), ikterus adalah suatu keadaan

menyerupai penyakit hati yang terdapat pada bayi baru

lahir akibat terjadinya hiperbilirubinemia kegawatan

yang sering terjadi pada bayi baru lahir, sebanyak 25-

50% pada bayi cukup bulan dan 80% pada bayi berat

lahir rendah.

b) Menurut Marmi dan Raharjo (2014), ikterus ialah warna

kuning yang dapat terlihat pada sclera,selaput

lender,kulit atau organ lain akibat penumpukan bilirubin.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

22

c) Menurut Rukiyah dan yulianti (2013), menguningnya

sclera, kulit atau jaringan lain akibat penimbunan

bilirubin dalam tubuh atau akumulasi bilirubin dalam

darah lebih dari 5 mg/dl dalam 24 jam, yang

menandakan terjadinya gangguan fungsional dari hepar,

system biliary, atau system hematologi.

2) Tanda dan Gejala

Menurut Dewi (2012), tanda dan gejala dari ikterus meliputi:

a) Timbul pada hari kedua dan ketiga setelah bayi lahir.

b) Kadar bilirubin indirect tidak lebih dari 10mg% pada

neonatus cukup bulan dan 12,5 mg% pada neonatus

kurang bulan.

c) Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak lebih dari 5

mg% per hari.

d) Kadar bilirubin direct tidak lebih dari 1mg%.

e) Ikterus menghilang pada 10 hari pertama.

f) Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan

patologis.

3) Penanganan

Menurut Rukiyah dan yulianti (2013), penanganan ikterus

dengan :

a) Penyinaran (fototerapi).

b) Pemberian obat jika diperlukan (fenobarbital).

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

23

c) Transfuse tukar.

d. Muntah

1) Pengertian

a) Menurut Dewi (2012), muntah adalah keluarnya

sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi

setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai

kontraksi lambung dan abdomen.

b) Menurut Putra (2012), muntah pada neonatus dan bayi

adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi tabung

yang terjadi setelah agak lama makanan masuk ke

lambung, yang disertai kontraksi lambung dan abdomen.

2) Penyebab muntah

Menurut Putra (2012), penyebab muntah antara lain:

a) Kelainan congenital. Pada saluran pencernaan, iritasi

lambung atresia esophagus hirsbprung tekanan

intracranial yang tinggi.

b) Infeksi pada saluran pencernaan.

c) Cara pemberian makanan yang salah.

d) Keracunan.

3) Penanganan

a) Menurut Putra (2012), penanganan muntah dengan:

(1) Pengkajian factor penyebab dan sifat muntah,

diantaranya:

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

24

(a) Keluar cairan terus menerus kemungkinan

obstruksi esophagus.

(b) Proyektil kemungkinan terjadistenosis pylorus.

(c) Segera setelah lahir, kemudian menetap, yang

kemungkinan terjadi peningkatan tekanan

intracranial.

(2) Pengobatan tergantung factor penyebab.

(3) Ciptakan suasana tenang.

(4) Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati.

(5) Diet yang sesuai dan tidak merangsang muntah,jika

symptomatic dapat diberi emetic.

(6) Rujuk.

b) Menurut Maryunani (2012) penanganan muntah antara

lain :

(1) Posisi setengah duduk saat minum dan dibantu untuk

sendawa.

(2) Posisi tidur tengkurap atau setengah duduk.

e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan berbau busuk dan

berdarah (Perdarahan Tali Pusat)

1) Pengertian

Adalah perdarahan yang terjadi pada tali pusat sebagai akibat

dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau

kegagalan proses pembentukan thrombus normal. Selan itu,

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

25

hal ini bisa sebagai petunjuk adanya penyakit pada bayi

(Dewi, 2012).

2) Penyebab

Perdarahan tali pusat dapat terjadi karena robekan umbilicus

normal dan abnormal, robekan pembuluh darah, plasenta

previa dan abrupsio plasenta (Dewi, 2012).

3) Penanganan

Menurut Dewi (2012), penanganan perdarahan tali pusat

antara lain :

a) Penanganan disesuaikan dengan penyebab perdarahan

tali pusat yang terjadi.

b) Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan

pencegahan infeksi pada tali pusat.

c) Segera lakukan informed consent dan informed

choice pada keluarga pasien untuk dilakukan rujukan.

f. Tanda – tanda infeksi (infeksi perinatal)

1) Pengertian

Infeksi perinatal adalah infeksi pada neonatus yang terjadi

pada masa antenatal, intranatal dan postnatal (Dewi, 2012).

2) Tanda dan Gejala

Menurut Sudarti (2010), tanda dan gejala infeksi perinatal

antara lain :

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

26

a) Bayi malas minum.

b) Gelisah dan mungkin juga terjadi letargi.

c) Frekuensi pernapasan meningkat.

d) Berat badan menurun.

e) Pergerakan kurang.

f) Muntah.

g) Diare.

h) Sklerema, edema.

i) Perdarahan,ikterus, dan kejang.

3) Menurut Sudarti dan Afroh (2012), penanganan infeksi

perinatal antara lain :

a) Mengatur posisi tidur/semi fowler agar sesak

berkurang.

b) Apabila suhu tinggi lakukan kompres dingin.

c) Berikan ASI perlahan-lahan sedikit demi sedikit.

d) Apabila bayi muntah, lakukan perawatan muntah yaitu

posisi tidur miring ke kiri atau ke kanan.

e) Apabila ada diare perhatikan personal hygiene dan

keadaan lingkungan.

f) Rujuk segera kerumah sakit. Jelskan pada keluarga

untuk inform consent.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

27

g. Tidak BAB 3 hari (Obstipasi)

1) Pengertian

a) Menurut Dewi (2012), obstipasi adalah penimbunan

feses yang keras akibat adanya penyakit atau adanya

obstruksi pada saluran cerna. Bisa juga didefinisikan

sebagai tidak adanya pegeluaran feses selama 3hari atau

lebih.

b) Menurut Rukiyah dan yulianti (2013), obstipasi adalah

kondisi di mana feses memiliki konsistensi keras dan

sulit dikeluarkan.

c) Menurut Putra (2012), obstipasi adalah penimbangan

feses yang keras akibat penyakit atau obstruksi pada

saluran cerna. atau bisa didefinisikan sebagai tidak

adanya pegeluaran tinja selama tiga hari.

2) Tanda dan Gejala

Menurut Putra (2012), tanda dan gejala obstipasi antara lain:

a) Sering nangis .

b) Susah tidur.

c) Gelisah.

d) Perut kembung.

e) Kadang-kadang muntah.

f) Abdomen distensi dan anoreksia.

g) Frekuensi BAB kurang dari normal.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

28

h) Gelisah, cengeng, dan rewel.

i) Menyusu/makan/minum kurang dan feses keras.

3) Penanganan

Menurut Sudarti (2010), penanganan obstipasi antara lain:

a) Mencari penyebab.

b) Menegakkan kembali kebiasaan defekasi yang normal

dengan memperhatikan gizi,tambahan cairan dan kondisi

psikis.

c) Pengosomgan rectum dilakukan jika tidak ada kemajuan

setelah dianjurkan untuk menegakkan kembali kebiasaan

defekasi. Pengosongan rectum biasa dengan disimpaksi

digital, enema minak zaitun, laksativa.

h. Kejang

1) Pengertian

a) Menurut Muslihatun (2010), kejang merupakan salah

satu kegawatan yang sering ditemukan dalam praktek

sehari-hari dengan angka kesakitan dan kematian yang

tinggi.

b) Menurut Marmi dan Raharjo (2014), kejang adalah

kondisi dimana otot tubuh berkontraksi dan relaksasi

secara cepat dan berulang, oleh karena abnormalitas

sementara dari aktivitas elektrik di otak( terjadi loncatan-

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

29

loncatan listrik karena bersinangguangan ion (+) dan ion

(-) di dalam sel otak).

2) Tanda dan gejala kejang

Menurut Marmi dan Raharjo (2014), tanda dan gejala kejang

antara lain:

a) kejang fokal dicirikan oleh gejala motorik atau sensorik

dan termasuk gerakan yang kuat dari kepala dan mata ke

salah satu sisi, pergerakan klonik unilateral yang diawali

dari muka atau ekstremitas, atau gangguan sensorik

seperti parestesi (kesemutan) atau nyeri local pada suatu

area.

b) kejang tonik dicirikan oleh peningkatan tonus atau

kekakuan.

c) kejang atonik dicirikan oleh kelumpuhan atau kurangnya

gerakan selama kejang.

d) kejang klonik terdapat kontraksi otot secara ritmik.

e) kejang mioklonus ditandai dengan kontraksi otot seperti

adanya kejutan.

3) Penanganan kejang

Menurut Rukiyah dan yulianti (2013), tanda dan gejala

obstipasi antara lain :

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

30

a) Atasi kejang.

b) Sebelum menghentikan kejang maka lakukan: semua

pakaian ketat dibuka, posisi kepala sebaiknya miring

untuk mencegah aspirasi isi lambung.

c) Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin

kebutuhan oksigen.

d) Pengisapan lender harus dilakukan secara teratur dan

diberikan oksigen.

e) Segera berikan diazepam intravena: dosis rata-rata

0.3 mg/kg BB atau diazepam rectal dosis berat badan

kurang dari 10kg, 5mg, lebih dari 10kg dosis 10mg, jika

kejang tidak terhenti tunggu 15 menit, dapat diulang

dengan dosis yang sama, setelah kejang berhenti, maka

diberikan dosis awal fenobarbital yakni pada neunatus

dosis 30mg secara intramuscular, pada bayi umur 1

bulan-1 tahun dosis 50mg intramuscular, pada anak lebih

dari satu tahun dosis 75mg secara intramuscular.

f) Pada pengobatan pemeliharaan 4 jam kemudian (setelah

kejang berhenti) hari ke 1 dan ke 2 berikan fenobarbital

dosis 9-10mg/kg BB, dibagi dalam dua dosis. Hari

berikutnya fenobarbital 4-5mg/kgBB dibagi dalam dua

dosis

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

31

g) Jika diazepam tidak tersedia, langsung dipakai

fenobarbital dengan dosis awal dan selanjutnya

diteruskan dengan pengobatan pemeliharaan

h) Bidan boleh memberikan anti kejang jika sudah

dilakukan kolaborasi dengan dokter.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

32

B. Kerangka Teori

Kerangka teori dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Notoatmodjo (2011), Wawan dan Dewi (2011), Notoatmodjo (2012),

Mubarak dkk (2007), Marmi dan Rahardjo (2014), Muslihatun (2010),

(Rukiyah dan yulianti, 2013), Putra (2012), Dewi (2012),

Arief dan Kristiyanansari (2009), Ambarwati dan Wulandari (2010),

Nugroho dkk (2014), Sudarti (2010), Sudarti dan Afroh (2012), Hidayat (2011),

Marmi (2011), Sulistyawati (2009) Maryunani (2012)

Pengetahuan

Faktor yang

mempengaruhi tingkat

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. Pengalaman

6. Kebudayaan

lingkungan sekitar

7. Informasi

Masa Nifas Tanda Bahaya Bayi

Baru Lahir

a. Pernapasan sulit atau

>60 kali per menit

b. Suhu tubuh terlalu

dingin atau terlalu panas

c. Warna kulit bayi kuning

d. Muntah

e. Tali pusat merah,

bengkak,keluar cairan

berbau busuk dan

berdarah

f. tanda-tanda infeksi

g. Tidak BAB 3 hari

h. Kejang

a. Pengertian

Masa nifas

b. Tujuan Nifas

c. Tahapan Masa

Nifas

d. Program dan

kebijakan

teknis masa

nifas

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

33

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat Pengetahuan

ibu nifas tentang tanda

bahaya bayi baru lahir

Baik

Kurang

Cukup

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

Faktor-faktor yang

mempengaruhi :

1. Minat

2. Pengalaman

3. Kebudayaan

lingkungan sekitar

4. Informasi

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian atau desain penelitian yang digunakan adalah

jenis penelitian deksriptif kuantitatif. Deksriptif yaitu metode penelitian yang

bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang

terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial,

ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup), dan lain-lain

(Hidayat, 2007).

Deksriptif kuantitatif apabila dalam mendeskripsikan, peneliti

menggunakan angka-angka dengan analisis univariat berupa persentase dan

ukuran tendesi sentral seperti rerata, maupun standar deviasi, kemudian

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Saryono, 2011).

Penelitian yang dilakukan menggambarkan tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di BPM Sri Purharyani Kendal

Girimarto Wonogiri.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut

dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2012). Lokasi penelitian ini dilakukan di BPM

Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

35

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

memeroleh data penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

a. Pengumpulan data awal dilakukan pada bulan Oktober 2014 -

Desember 2014.

b. Waktu penelitian dilakukan pada 15 Maret – 5 Mei 2015.

c. Penyusunan KTI: 08 Oktober 2015 – 20 Juni 2015

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu

nifas di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri yang periksa

rata-rata perbulannya sejumlah 32 ibu nifas.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2013). Jumlah

sampel yang diambil jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil

semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% -15% atau

20% -25% atau lebih (Arikunto, 2006). Sampel yang akan digunakan

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

36

dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang berkunjung di BPM Sri

Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri yang berjumlah 32 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah

accidental sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan

dengan kebetulan bertemu (Hidayat, 2007).

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota

suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain

(Notoatmojo, 2012). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel

tunggal yaitu pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek

atau fenomena (Hidayat, 2007).

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

37

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi operasional Alat ukur Skala

ukur

Hasil ukur

1 Pengetahu

an ibu

nifas

tentang

tanda

bahaya

bayi baru

lahir

Kemampua atau

pengetahuan ibu nifas

untuk menjawab

pertanyaan tentang

tanda bahaya bayi baru

lahir.

a. Pernapasan sulit

atau >60 kali per

menit

b. Suhu tubuh terlalu

dingin atau terlalu

panas

c. Warna kulit bayi

kuning

d. Muntah

e. Tali pusat merah,

bengkak,keluar

cairan berbau busuk

dan berdarah

f. tanda-tanda infeksi

g. Tidak BAB 3 hari

h. Kejang

Kuesioner Ordinal a. Baik : bila nilai

responden (x) >

mean +1 SD

b. Cukup : bila

nilai mean – 1

SD ≤ x ≤ mean

+ 1 SD

c. Kurang : bila

nilai responden

(x) < mean – 1

SD

Sumber : (Riwidikdo, 2013).

F. Instrumen penelitian

1. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen penelitian yang

digunakan berupa kuesioner yaitu alat ukur berupa angket atau kuesioner

dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007).

Kuesioner yang digunakan dalam bentuk pernyataan tertutup

(closed ended) yang mempunyai keuntungan mudah mengarahkan

jawaban responden dan mudah diolah (Notoatmodjo, 2012). Menurut

Hidayat (2007), kuesioner tertutup adalah kuesioner tersebut dibuat

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

38

sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau

menjawab pada jawaban yang sudah ada.

Dalam penelitian ini ada dua pernyataan yaitu favorable

(pernyataan positif) dan un favorable (pernyataan negatif). Untuk

pernyataan favorable (pernyataan positif) jika responden memilih

jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0 sedangkan

untuk pernyataan un favorable (pernyataan negatif) jika responden

memilih jawaban benar diberi nilai 0 dan jawaban salah diberi nilai 1.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

Ket: *Tidak Valid

Variabel Sub variabel Favorable Unfavorable Jumlah

(soal)

Tingkat

pengetahu

an ibu

nifas

tentang

tanda

bahaya

bayi baru

lahir

1. Pernapasan

sulit atau >60

kali per menit

2. Suhu tubuh

terlalu dingin

atau terlalu

panas

3. Warna kulit

bayi kuning

4. Muntah

5. Tali pusat

merah,

bengkak,keluar

cairan berbau

busuk dan

berdarah

6. Tanda-tanda

infeksi

7. Tidak BAB 3

hari

8. Kejang

JUMLAH

2, 3*, 5

7, 8, 9*, 10

12, 13

16, 18, 19

21, 24

25*, 27, 28,

32

33, 36

38, 39

1, 4

6, 11

14, 15

17, 20

22, 23

26, 29, 30,

31*

34, 35

37, 40

5

6

4

5

4

8

4

4

40

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

39

2. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012). Sebuah

instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini.

Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment

dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Instrumen

dikatakan valid jika rhitung> rtabel (0,361) dengan taraf signifikan 0,05

dengan N 30.

Menurut Riwidikdo (2013), rumus product moment adalah:

rxy =

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

x : Skor item atau pertanyaan

y : Skor total (item)

N : Jumlah responden

Berdasarkan hasil uji Validitas dan uji Reliabilitas dilaksanakan di

BPM Yuni Anggrawati Bendosari Jatirejo Girimarto pada tanggal 20

Desember-5 Februari 2015 kepada 30 ibu nifas. Dari 40 soal terdapat 36

soal yang valid dan 4 soal yang tidak valid yaitu no.item 3dengan r

hitung (0,048), no.item 9 dengan r hitung (0,222), no.item 25 dengan r

hitung (0,299), no.item 31 dengan r hitung (0,247), untuk selanjutnya

pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Karena

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

40

dalam soal yang lain sudah ada yang mewakili jadi jumlah soal yang

digunakan dalam penelitiaan adalah 36 butir soal.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan

(Notoatmodjo, 2012).

Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan

Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha

(α) minimal 0,7 (Riwidikdo, 2013).

Menurut Arikunto (2013), rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r11 : Reliabilitas Instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2 : Jumlah varian butir

: Varians total

Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan nilai

Alpha Cronbach’s 0,955 dengan 36 soal. Sehingga kuesioner dinyatakan

reliabel karena nilai Alpha Cronbach’s > 0,7.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

41

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari data

primer dan data sekunder, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data primer dalam penelitian ini

adalah jawaban kuesioner responden tentang tanda bahaya bayi baru

lahir.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung,

data tersebut merupakan data yang sudah jadi dan dikumpulkan oleh

pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersil

ataupun non komersil (Riwidikdo, 2013). Data sekunder pada penelitian

ini adalah jumlah seluruh ibu nifas yang berkunjung pada bulan Januari –

September 2014 sebanyak 288 orang, yang diperoleh dari dokumentasi di

BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data selesai, langkah selanjutnya adalah

penggolahan data. Menurut Notoatmodjo (2012), langkah-langkah

pengolahan data adalah sebagai berikut :

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

42

a. Editing (Penyuntingan Data)

Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner tersebut.

b. Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukan data atau Processing

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam

bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program

atau “software” komputer. Salah satu paket program yang paling

sering digunakan untuk “entri data” penelitian adalah paket program

SPSS for window.

d. Pembersihan Data (Cleaning)

Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan

dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi

2. Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan media untuk menarik

kesimpulan dari seperangkat data hasil pengumpulan (Saryono, 2011).

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat. Analisis univariat adalah menganalisis

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

43

terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut

dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan

kurang. Ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif yang

menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (standard deviation)

(Riwidikdo, 2013).

a. Pengetahuan baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

b. Pengetahuan cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Pengetahuan kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Menurut Riwidikdo (2013), rumus untuk menghitung nilai mean

dan Standard Deviation yaitu :

1. Mean

x =

Keterangan :

X : Rata – rata (mean)

x : Jumlah seluruh jawaban responden

N : Jumlah data

2. Standard Deviation

SD =

Keterangan :

SD : Simpangan Baku ( Standart Deviation )

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

44

Xi : Nilai responden

n : Jumlah data

Sedangkan untuk rumus prosentase untuk jumlah ibu nifas

berdasarkan tingkat pengetahuannya (Riwidikdo, 2013) adalah sebagai

berikut :

Skor Prosentase : Skor seluruh responden

Total Responden X 100%

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), masalah etika dalam penelitian ini yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan Responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

45

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Jadwal kegiatan dan penelitian ini terlampir.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

46

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilaksanakan di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto

Wonogiri yang merupakan salah satu BPM yang berada di Kabupaten

Wonogiri. Lokasi BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto terletak di Desa

Kendal RT. 04 RW. VII, Girimarto, Jalan Girimarto – Sidoharjo dan luas

bangunannya kurang lebih 25 meter2. BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto

dipimpin oleh seorang bidan dan mempunyai 1 orang asisten, jenis pelayanan

yang diberikan antara lain kesehatan ibu dan anak yang meliputi pemeriksaan

ANC, pelayanan KB, pemeriksaan balita sakit, pijat bayi serta pertolongan

persalinan dan pengobatan umum. BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto

memiliki 5 ruang, yaitu ruang persalinan, ruang ANC dan 3 ruang nifas,

jumlah tenaga kesehatan 2 orang. BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto

terletak di Kecamatan Girimarto yang terdiri dari 14 kelurahan.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Setelah dilakukan penelitian data dapat diketahui karakteristik

responden yang meliputi:

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

47

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

1.

2.

3.

20 – 25 tahun

26 – 30 tahun

31 – 35 tahun

8

18

6

25

56,3

18,7

Total 32 100

Sumber: Data primer (2015)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas kelompok umur responden 20 – 25

tahun sebanyak 8 responden (25%), 26 – 30 tahun sebanyak 18

responden (56,3%) dan 31 – 35 tahun sebanyak 6 responden (18,7%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak

adalah 26 – 30 tahun, yaitu 18 responden (56,3%).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

1.

2.

3.

4.

SD

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

2

4

21

5

6,3

12,5

65,6

15,6

Total 32 100

Sumber: Data primer (2015)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas kelompok responden

berpendidikan SD sebanyak 2 responden (6,3%), berpendidikan SMP

sebanyak 4 responden (12,5%), berpendidikan SMA sebanyak 21

responden (65,6%) dan berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 5

responden (15,6%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan terakhir responden yang paling banyak adalah

berpendidikan SMA yaitu sebanyak 21 responden (65,6%).

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

48

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

1.

2.

3.

IRT

Swasta

PNS

11

19

2

34,4

59,4

6,2

Total 32 100

Sumber: Data primer (2015)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas kelompok responden yang bekerja

sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 11 responden (34,4%),

sebagai pekerja Swasta sebanyak 19 responden (59,4%) dan yang

bekerja sebagai PNS sebanyak 2 responden (6,2%). Dari data di atas

dapat disimpulkan bahwa pekerjaan responden yang paling banyak

adalah sebagai pekerja Swasta yaitu sebanyak 19 responden (59,4%).

2. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui nilai Mean dan

Standard Deviation seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standard Deviation

Variabel Mean Standard Deviation

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

tanda bahaya bayi baru lahir

28,4 7,1

Berdasarkan nilai Mean dan Std. Deviation, pengetahuan responden

dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat, yaitu sebagai berikut:

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

49

a. Baik = Jika nilai responden (x) > Mean + 1 SD

(x) > 28,4 + (1 x 7,1)

(x) > 35,5

Jadi tingkat pengetahuan baik bila nilai (x) > 35,5

b. Cukup = Jika nilai responden Mean – 1 SD < x < Mean + 1 SD

28,4 – (1 x 7,1) < x < 28,4 + (1 x 7,1)

21,3 < x < 35,5

Jadi pengetahuan cukup bila nilai (x) 21,3 < x < 35,5

c. Kurang = Jika nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD

(x) < 28,4 – (1 x 7,1)

(x) < 21,3

Jadi pengetahuan kurang bila nilai (x) < 21,3

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang

Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di BPM Sri Purharyani Kendal

Girimarto Wonogiri

No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

3

23

6

9,3

71,9

18,8

Total 32 100%

Sumber: Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

tanda bahaya bayi baru lahir di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto

Wonogiri pada kategori pengetahuan baik sebanyak 3 responden (9,3%),

pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (71,9%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 6 responden (18,8%). Jadi tingkat pengetahuan

pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di BPM Sri

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

50

Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri dapat dikategorikan dalam

pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 23 responden (71,9%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa

tingkat pengetahuan pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru

lahir di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri pada kategori

pengetahuan baik sebanyak 3 responden (9,3%), pengetahuan cukup sebanyak

23 responden (71,9%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden

(18,8%).

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu

pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi

oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Wawan dan Dewi, 2011). Salah

satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh ibu nifas adalah pengetahuan

tentang tanda bahaya bayi baru lahir. Faktor yang mempengaruhi hasil

penelitian yaitu pendidikan, pekerjaan, dan umur.

Berdasarkan hasil penelitian ini, umur responden 20 – 25 tahun

sebanyak 8 responden (25%), 26 – 30 tahun sebanyak 18 responden (56,3%)

dan 31 – 35 tahun sebanyak 6 responden (18,7%). Dari data di atas dapat

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

51

disimpulkan bahwa umur responden terbanyak adalah 26 – 30 tahun, yaitu 18

responden (56,3%). Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi

perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental) (Mubarak dkk, 2007).

Semakin bertambahnya umur akan semakin berkembang pula daya tangkap

dan pola pikirnya, sehingga pengalaman yang diperoleh akan semakin baik.

Umur merupakan faktor penghambat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, responden yang

berpendidikan SD sebanyak 2 responden (6,3%), berpendidikan SMP

sebanyak 4 responden (12,5%), berpendidikan SMA sebanyak 21 responden

(65,6%) dan berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 5 responden (15,6%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir responden

yang paling banyak adalah berpendidikan SMA yaitu sebanyak 21 responden

(65,6%). Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang

lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat

dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula

mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang dimilikinya (Mubarak dkk, 2007). Pendidikan merupakan

faktor pendorong.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, responden yang bekerja

sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 11 responden (34,4%), sebagai

pekerja Swasta sebanyak 19 responden (59,4%) dan yang bekerja sebagai PNS

sebanyak 2 responden (6,2%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

pekerjaan responden yang paling banyak adalah sebagai pekerja Swasta yaitu

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

52

sebanyak 19 responden (59,4%). Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan

seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung

maupun secara tidak langsung (Mubarak dkk, 2007). Pekerjaan merupakan

faktor pendorong.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian

adalah tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga

membutuhkan waktu yang lebih lama dan setiap responden memiliki

waktu luang yang berbeda dalam menjawab kuesioner.

2. Kelemahan/ Keterbatasan

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda

bahaya bayi baru lahir saja.

b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah

dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan

secara mendalam.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

54

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan April 2015

dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tanda Bahaya Bayi Baru

Lahir di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri Tahun 2015 dapat

disimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di

BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri pada tingkat baik

sebanyak 3 responden (9,3%).

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di

BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri pada tingkat cukup

sebanyak 23 responden (71,9%).

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di

BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri pada tingkat kurang

sebanyak 6 responden (18,8%).

4. Faktor pendorong tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi

baru lahir di BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri adalah

pendidikan dan pekerjaan. Faktor penghambat tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di BPM Sri Purharyani Kendal

Girimarto Wonogiri adalah umur.

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

55

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran

sebagai berikut:

1. Bagi Responden

Bagi ibu nifas sebaiknya meningkatkan pengetahuan tentang tanda

bahaya bayi baru lahir dengan lebih aktif mencari tahu kepada petugas

kesehatan, mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diberikan oleh petugas

kesehatan, mencari informasi melalui media elektronik, media cetak

maupun internet, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal

tanda bahaya bayi baru lahir dan dapat mengantisipasi terhadap masalah

yang berkaitan dengan tanda bahaya bayi baru lahir.

2. Bagi BPM Sri Purharyani Kendal Girimarto Wonogiri

Diharapkan dapat menjaga mutu kualitas pelayanan dengan memberikan

penyuluhan secara intensif pada ibu nifas untuk meningkatkan

pengetahuan ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat dijadikan sumber bacaaan khususnya tentang

tanda bahaya bayi baru lahir.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian

menggunakan metode penelitian yang berbeda dengan cara

mengembangkan variabel penelitian dan meningkatkan jumlah responden,

sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E. R dan Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta :

Nuha Medika.

Arief dan Kristiyanasari, W. 2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta

_____________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta :

Rineka Cipta

Dewi Vivian N L. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :

Salemba Medika.

Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri. 2013 Jumlah Angka Kematian Neonatal

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika

___________ 2011. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Kemkes RI. 2011. Kebijakan dan Program Kementrian Kesehatan dalam

pelaksanaan PKH terkait INPRES 1 dan INPRES 3 tahun 2010.

Kusdiar, B.T. 2013. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi

baru lahir di BPM Hj. Sri Lumitu Jajar Surakarta. STIKES Kusuma

Husada Surakarta.

Marmi dan Raharjo. K. 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak

Prasekolah Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peurperium Care”

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Maryunani. A. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : TIM.

Mubarak, dkk.2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Muslihatun W. N. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitra

Maya.

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI ... · PDF filebahaya bayi baru lahir di bpm sri purharyani ... (pepatah arab) persembahan ... daftar isi halaman

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nugroho, T. dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika.

Putra. S. R. 2012. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita Untuk Keperawatan dan

Kebidanan. Jogjakarta : D-Medika.

Purwaningsih, E. 2013. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda Bahaya Bayi Baru

Lahir Di Desa Ngasinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur

Penelitian. Yogyakarta : Rohima Press.

Rukiyah. A. Y dan Yulianti. L. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.

Jakarta : TIM.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, Dan S2. Jakarta :

Nuha Medika

Sitompul .E. M. 2014. Kesalahan Orang Tua Ketika Anak Sakit. Jakarta: Arena

KIDS.

Sudarti dan Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Sudarti. 2010. Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta : Nuha

Medika

Sugiyono. 2013. 14 Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sulistyawati. A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Andi

Offset

Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia. 2012. Tingkat dan Tren Kematian

Bayi dan Anak.

Wawan. A dan M. Dewi. 2010. Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia

Yogyakarta : Nuha Medika.