tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi selama masa ... · ... dapat digolongkan atas faktor-...

62
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA NIFAS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : MAYA PUNGKYAMI NIM : B11.151 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Upload: ngonhu

Post on 08-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI

SELAMA MASA NIFAS DI RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

MAYA PUNGKYAMI

NIM : B11.151

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Selama Masa

Nifas di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah ini

disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Kartika Dian Listiyaningsih, S.ST, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

3. Bapak Bambang Sugeng Wijonarko, selaku Kepala Bagian Pendidikan dan

Penelitian RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah bersedia memberikan

ijin pada penulis dalam pengambilan data.

4. Seluruh Dosen dan Staf STIKes Kusuma Husada Surakarta yang secara tidak

langsung telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat serta dukungan secara moral, material, dan spiritual.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

v

6. Teman-teman STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu dan

memberikan informasi serta dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, diharapkan masukan dari semua pihak berupa saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, 2014

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Mei 2014

Maya Pungkyami

B11.151

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA

MASA NIFAS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

TAHUN 2014

xiii + 47 halaman + 14 lampiran + 5 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar belakang : Ibu membutuhkan gizi yang cukup pada saat nifas. Kualitas

dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI

yang dihasilkan. Kekurangan gizi pada ibu nifas menimbulkan gangguan

kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh

kembang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Berdasarkan studi

pendahuluan yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta pada tanggal 23

Oktober 2013 dengan wawancara kepada 10 ibu nifas tentang gizi masa nifas

diketahui bahwa sebanyak 3 responden (30%) dapat menjawab tentang kebutuhan

gizi ibu nifas, manfaat gizi saat nifas dan zat gizi yang dibutuhkan sedangkan 7

responden (70%) hanya dapat menjawab tentang manfaat gizi pada saat nifas.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

dengan waktu penelitian tanggal 22 Maret – 15 April 2014. Jumlah sampel

sebanyak 35 ibu nifas dengan teknik simple random sampling. Alat pengumpulan

data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data adalah analisis

univariat dengan program SPSS.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi selama masa nifas

di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014 pada tingkat baik sebanyak 9

responden (25,7%), pada tingkat cukup sebanyak 18 responden (51,4%) dan pada

tingkat kurang sebanyak 8 responden (22,9%)

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta dalam kategori cukup.

Kata Kunci: Pengetahuan, ibu nifas, gizi masa nifas

Kepustakaan: 22 literatur (Tahun 2007 s/d 2013)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kegagalan adalah penundaan, bukan kekalahan. Kegagalan adalah jalan memutar

bukan jalan Buntu

Di belakang ada kekuatan tak terbatas, di depanku ada kemungkinan tak berakhir,

di sekelilingku ada kesempatan tak terhitung. Mengapa harus takut ?

Kesulitan diciptakan agar kamu mau berusaha dan setiap kemudahan selalu

diberikan Tuhan kepada setiap kita yang mauberusaha.

PERSEMBAHAN :

Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan kepada :

1. Ayah dan bunda tercinta yang selalu memberikan

do’a, kasih sayang dan semangat. Selalu

memberikan yang terbaik buat aku dan selalu

bekerja keras demi kebahagiaan anakmu.

2. Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma Husada

Surakarta, terima kasih atas bimbingan, masukan

dan motivasinya.

3. Adam Pratama yang selalu memberikan semangat

untuk terus menyelesaikan ini hingga akhir

4. Sahabat-sahabatku Atin, destri, dan faul yang

memberikan motivasi dan terima kasih sudah

menjadi sahabat yang baik

5. Teman-teman yang selalu mensupport.

6. Almamater tercinta

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Maya Pungkyami

Tempat/ Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 13 Juni 1993

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Pulau Buton, Jagabaya 2 Bandar Lampung

Institusi : Diploma III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Riwayat Pendidikan

1. SD N 2 Sawah Lama Lulus Tahun 2005

2. SMP N 25 Bandar Lampung Lulus Tahun 2008

3. SMEA Bhakti Utama Bandar Lampung Lulus Tahun 2011

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta angkatan 2011

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

CURRICULUM VITAE ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Tujuan penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 6

F. Sistematika Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................................. 8

1. Pengetahuan ......................................................................... 8

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

x

2. Nifas ..................................................................................... 16

3. Bounding Attachment ........................................................... 20

B. Kerangka Teori ........................................................................... 27

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 29

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 30

D. Instrumen Penelitian ................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34

F. Variabel Penelitian ...................................................................... 35

G. Definisi Operasional ................................................................... 35

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 36

I. Etika Penelitian........................................................................ ... 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian ....................................................... 40

B. Hasil Penelitian .......................................................................... 40

C. Pembahasan ............................................................................... 42

D. Keterbatasan ................................................................................ 43

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 45

B. Saran ........................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi Kisi Kuisioner 32

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel 36

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 40

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan 41

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 41

Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi 42

Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi Masa Nifas ............... 43

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori……………………………………………... 27

Gambar 2.2 Kerangka Konsep…………………………………………... 28

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Penelitian

Lampiran 4. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 5. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 6. Tabulasi Hasil Validitas

Lampiran 7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10. Kuesioner

Lampiran 11. Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Tabulasi Hasil Kuesioner

Lampiran 13. Perhitungan Standar Deviasi dan Mean Secara Manual

Lampiran 14. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, pada

tahun 2012 mencapai 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup, yang mana

masih dibawah pencapaian target tahun 2014 yaitu 118 kasus per 100.000

kelahiran hidup. Di provinsi Jawa Tengah selama tahun 2012 berdasarkan

data dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah angka kematian ibu mencapai 675

kasus dan cenderung meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya

(Pratitis dan Kamidah, 2013)..

Menurut WHO sebagian besar (80%) penyebab utama kematian ibu

terkait kehamilan, persalinan dan masa nifas (direct obstetric death) dan

selebihnya (2-%) tidak langsung (indirect obstetric death). Penyebab

kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor- faktor

reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi.

Penyebab komplikasi obstetrik langsung kematian ibu adalah perdarahan

(39%), eklampsia (20%), infeksi (7%) dan lain-lain (33%) (Depkes RI, 2009).

Masa nifas merupakan proses pemulihan rahim dan alat-alat reproduksi

yaitu proses mengecilnya kembali rahim ke ukuran semula tentu akan

berlangsung secara bertahap, membutuhkan waktu yang berbeda-beda setiap

orangnya, biasanya berlangsung sekitar 40 hari. Ibu di dalam masa nifas

memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

2

konstipasi, dan untuk memulai poses pemberian ASI Eksklusif

(Bahiyatun, 2009).

Ibu membutuhkan gizi yang cukup pada saat nifas. Kualitas dan jumlah

makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang

dihasilkan. Menu makanan yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan

teratur, tidak terlalu asin, pedas dan berlemak, tidak mengandung alkohol,

nikotin, serta bahan pengawet atau pewarna. Kekurangan gizi pada ibu nifas

menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada

bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena

infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata

ataupun tulang (Bahiyatun, 2009).

Pada ibu nifas, makanan yang bergizi dan sesuai porsi akan

menyebabkan ibu dalam keadaan sehat dan segar. Ibu nifas yang

biasanya memiliki budaya pantang makan seperti telur, ayam dan

daging akan mempengaruhi proses kesembuhan, misalnya ibu nifas setelah

makan telur lalu jahitannya gatal gatal dianggap telur adalah penyebab gatal

pada luka jahitan, tidak boleh makan ikan, telur dan daging supaya jahitan

cepat sembuh Mas’adah dan Sukesi, 2010).

Faktor makanan yang bergizi gizi terutama protein sangat penting

dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi proses penyembuhan

karena penggantian jaringan sangat membutuhkan protein. Pada ibu

nifas kebutuhan serat sangat penting untuk membantu proses pencernakan,

Kadar vitamin dan air dalam buah juga sangat baik untuk menjaga kesehatan

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

3

tubuh dan ibu nifas perlu makanan bergizi dan porsi makan perlu

ditingkatkan untuk proses pemulihan fisik ibu selama nifas dan melawan

infeksi. Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik merupakan salah satu

faktor yang membantu proses penyembuhan luka perineum. Jadi kebiasaan

berpantang makanan pada ibu nifas akan kurang menguntungkan bahkan

merugikan Mas’adah dan Sukesi, 2010).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi

di Surakarta pada tanggal 23 Oktober 2013 dengan memberikan 3 pertanyaan

kepada 10 ibu nifas tentang kebutuhan gizi, manfaat gizi dan zat gizi yang

dibutuhkan selama masa nifas. Dari hasil kuesioner tersebut diketahui bahwa

sebanyak 3 responden (30%) ibu mampu menjawab dengan benar tentang

kebutuhan gizi ibu nifas, manfaat gizi saat nifas dan zat gizi yang dibutuhkan,

sedangkan 7 responden (70%) ibu hanya dapat menjawab tentang manfaat

gizi pada saat nifas.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

tentang Gizi Selama Masa Nifas di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta

Tahun 2014”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi

selama masa nifas di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014 ?”.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi selama masa

nifas di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014 pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014 pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014 pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

dalam lingkup kesehatan gizi pada masa nifas.

2. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat perkuliahan dan mendapatkan

pengalaman dalam melakukan penelitian tentang gizi nifas.

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah kepustakaan tentang

pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan gizi nifas di perpustakaan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

5

b. Lahan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data konkrit mengenai

pengetahuan ibu tentang gizi nifas dan sebagai bahan masukan bagi

rumah sakit dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan pelayanan

kesehatan dalam memberikan penyuluhan gizi nifas.

E. Keaslian Penelitian

1. Indah Mustika Rini (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Gizi Masa Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali Tahun 2013”.

Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah responden 30 ibu

nifas dengan teknik pengambilan sampel quota sampling. Analisis data

menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif dalam bentuk

persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali dapat

dikategorikan baik sebanyak 2 responden (6,7%), pengetahuan cukup

sebanyak 24 responden (80%) dan pengetahuan kurang sebanyak 4

responden (13,3%).

2. Holidiyah (2013) dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Menu Gizi Seimbang di BPS Tri Wahyuni Kecamatan Pajarakan

Kabupaten Probolinggo”. Desain penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel

semua ibu nifas hari ke 1-42 di BPS Tri Wahyuni Probolinggo pada bulan

Juni 2013 dengan sampel sebanyak 18 responden dengan teknik total

sampling. Data dianalisis secara deskriptif disajikan dalam tabel distribusi

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

6

frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 18 responden

sebanyak 4 responden (22,2%) memiliki pengetahuan baik dan sebanyak

11 responden (61,1%) memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sebanyak

3 responden (16,7%) memiliki pengetahuan kurang.

3. Dewi Mas’ula Zahroh (2012) dengan judul “Gambaran Tingkat

Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemenuhan Gizi di Desa Gayaman

Kelurahan Kebonagung Pasuruan”. Desain penelitian ini adalah

deskriptif. Sampel yang digunakan adalah ibu nifas sejumlah 38 ibu nifas

dengan teknik simple random sampling. Teknik analisis data

menggunakan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 38

responden sebanyak 23 responden (60,5%) memiliki tingkat pengetahuan

kurang baik, 7 responden (18,4%) memiliki tingkat pengetahuan cukup

dan sebanyak 8 responden (21,1%) memiliki tingkat pengetahuan tentang

pemenuhan gizi yang baik.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada variabel

penelitian, waktu penelitian dan lokasi penelitian sedangkan persamaan

penelitian adalah pada teknik analisis data.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penelitian.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tinjauan teori tentang pengetahuan yang meliputi

pengertian, tingkatan pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan,

cara mengukur pengetahuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan. Teori tentang nifas meliputi pengertian, periode

nifas, perubahan fisiologis masa nifas. Teori gizi ibu nifas meliputi

pengertian, kebutuhan kalori ibu nifas, menu gizi seimbang,

kebutuhan gizi ibu nifas, cara mengolah makanan yang sehat bagi

ibu nifas, dampak kekurangan gizi ibu nifas. Dalam bab ini juga

berisi tentang kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika

penelitian dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang deskripsi lokasi penelitian, hasil

penelitian, pembahasan serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca indera (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan merupakan penalaran, penjelasan dan pemahaman

manusia tentang segala sesuatu, juga mencakup praktek atau

kemampuan teknis dalam memecahkan berbagai persoalan hidup yang

belum dibuktikan secara sistematis (Purba, 2010).

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu :

1) Faktor internal

a) Pendidikan

Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan,

dan bantuan yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada

kedewasaan. Sedangkan GBHN Indonesia mendefinisikan

labahwa pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk menjadi

8

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

9

kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan

berlangsung seumur hidup.

b) Minat

Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau

keinginan yang tinggi terhadap sesuatu dengan adanya

pengetahuan yang tinggi didukung minat yang cukup dari

seseorang sangatlah mungkin seseorang tersebut akan

berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan.

c) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami

seseorang, bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama sekali.

Suatu objek psikologis cenderung akan bersikap negatif

terhadap objek tersebut untuk menjadi dasar pembentukan sikap

pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat.

Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut dalam situasi yang melibatkan

emosi, penghayatan, pengalaman akan lebih mendalam dan lama

membekas.

d) Usia

Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat

berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

10

dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup

tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman

dan kematangan jiwanya, makin tua seseorang maka makin

kondusif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang

dihadapi.

2) Faktor eksternal

a) Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuahan primer ataupun sekunder,

keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi

dibanding dengan keluarga dengan status ekonomi rendah, hal

ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informai termasuk

kebutuhan sekunder. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi

dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai

hal.

b) Informasi

Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan

sebagai pemberitahuan seseorang adanya informasi baru

mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif

dibawa oleh informasi tersebut apabila arah sikap tertentu.

Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggunakan

kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh

perubahan perilaku, biasanya digunakan melalui media masa.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

11

c) Kebudayaan/lingkungan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pengetahuan kita. Apabila dalam suatu

wilayah mempunyai budaya untuk selalu menjaga kebersihan

lingkungan maka sangat mungkin berpengaruh dalam

pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

c. Tingkat dalam pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), tingkatan pengetahuan antara lain:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan yang masih saling berkaitan.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

12

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah

kemampuan untuk menyusun formulasi baru formulasi-formulasi

yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek dimana

kriteria penilaian suatu materi atau obyek ditentukan oleh diri

sendiri.

d. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), dari berbagai macam cara yang

telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang

sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :

1) Cara tradisional atau non ilmiah (tanpa melalui penelitian ilmiah)

Cara tradisional atau non ilmiah ini dipakai orang untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya

metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis.

Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :

a) Cara coba-salah (Trial and Eror)

Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup

lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai

sekarang pun metode ini masih digunakan terutama oleh

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

13

mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu

dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini telah

banyak jasanya terutama dalam meletakkan dasar-dasar

menemukan teori-teori dalam berbagai ilmu pengetahuan.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contoh

adalah penemuan enzim urease oleh Summers pada tahun

1926. Pada suatu hari Summers sedang bekerja dengan ekstrak

acetone dan karena terburu-buru ingin bermain tenis, maka

ekstrak acetone tersebut disimpan di dalam kulkas. Keesokan

harinya ketika ingin meneruskan percobaannya, ternyata

ekstrak acetone yang disimpan di dalam kulkas tesebut timbul

kristal-kristal yang kemudian disebut enzim urease.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Prinsip ini adalah orang lain menerima padahal yang

dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoriter tanpa

terlebih dulu menguji atau memberikan kebenaran baik

berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran

sendiri.

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi adalah pengalaman untuk

mempengaruhi kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

14

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa

yang lalu. Tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun

seseorang untuk menarik kesimpulan dari pengalaman dengan

benar diperlukan berfikir kritis dan logis.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini

berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya

menuruti nasihat orang tuanya, atau anak disiplin

menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah,

bahwa hukuman adalah merupakan metode bagi pendidikan

anaknya. Pemberian hadiah dan hukuman (reward dan

punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak

orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini

harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama

yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut

rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para

Nabi adalah sebagai hasil usaha wahyu dan bukan karena hasil

usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

15

g) Kebenaran melalui intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui

proses penalaran berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui

intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak

menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sistematis.

Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi

atau suara hati atau bisikan hati saja.

h) Melalui jalan pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikiran baik melalui induksi maupun

deduksi. Pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran

secara tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang

dikemukakan kemudian dari hubungannya sehingga dapat

dibuat suatu kesimpulan.

i) Induksi

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi

adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat

umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman

empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke

dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

16

memahami suatu gejala. Karena proses berpikir induksi, itu

beranjak dari hasil pengamatan indra atau hal-hal yang nyata,

maka dapat dikatakan bahwa induksi beranjak dari hal-hal

yang konkret kepada hal-hal yang abstrak.

Proses berpikir secara induksi dikelompokkan menjadi dua,

yakni induksi sempurna dan induksi tak sempurna. Induksi

sempurna terjadi apabila kesimpulan diperoleh dari

penjumlahan dari kesimpulan khusus. Sedangkan induksi tak

sempurna terjadi apabila kesimpulan tersebut diperoleh dari

lompatan, dari pernyataan-pernyataan khusus.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Aristoteles (384-322 SM)

mengembangkan ara deduksi ini ke dalam suatu cara yang

disebut “silogisme”. Silogisme ini merupakan suatu bentuk

deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai

kesimpulan yang lebih baik. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua

peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas

itu. Di sini terlihat proses berpikir berdasarkan pada

pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

17

2) Cara modern atau cara ilmiah (melaui proses penelitian)

Dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis dan ilmiah. Menurut Notoatmodjo (2010),

mengatakan bahwa dalam cara modern atau cara ilmiah untuk

dapat memperoleh pengetahuan dapat dilakukan melalui proses

penelitian untuk memperoleh kesimpulan.

e. Cara pengukuran pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2009), hasil untuk mengetahui tingkat

pengetahuan ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :

1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

2) Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

2. Masa nifas

a. Pengertian

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya

plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan. Masa nifas dimulai

setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan

kembali seperti keadaan sebelum hamil yang brelangsung kira-kira 6

minggu (Marmi, 2012).

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil.

Lama masa nifas ini 6-8 minggu (Bahiyatun, 2009).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

18

b. Tahapan masa nifas

Menurut Sulistyowati (2009), nifas dibagi menjadi tiga tahap yaitu

sebagai berikut :

1) Puerpurium dini

Merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah

diperbolehkan berjalan– jalan.

2) Puerpurium intermedial.

Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia, yang lamanya 6-8

minggu.

3) Remote puerperium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama

bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.

Waktu untuk sehat sempurna biasanya berminggumingu, bulanan,

tahunan.

c. Tujuan asuhan masa nifas

Menurut Marmi (2012), pada masa nifas ini terjadi perubahan-

perubahan fisik maupun psikis berupa organ reproduksi, terjadinya proses

laktasi, terbentuknya hubungan antara orang tua dan bayi dengan member

dukungan. Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :

1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.

2) Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun

bayi.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

19

3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan

diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi

serta perawatan bayi sehari-hari.

4) Memberikan pelayanan keluarga berencana

5) Mendapatkan kesehatan emosi.

3. Gizi Ibu Nifas

a. Pengertian

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan

yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,

transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang

tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan

fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi

(Waryana, 2010). Gizi adalah makanan dan zat gizi dalam makanan

yang berguna bagi kesehatan (Purwitasari dan Maryanti, 2009).

Gizi ibu nifas adalah zat-zat makanan yang sangat diperlukan

untuk pertumbuhan kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas

(Anonim, 2013).

b. Kebutuhan gizi saat nifas

Menurut Waryana (2010), ibu nifas memerlukan nutrisi dan

cairan untuk pemulihan kondisi kesehatan setelah melahirkan,

cadangan tenaga serta untuk memenuhi produksi air susu. Ibu nifas

dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut:

1) Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap

hari

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

20

2) Makan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral

3) Minum sedikitnya 3 liter setiap hari

4) Mengkonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum

5) Mengkonsumsi vitamin A 200.000 intra unit

c. Zat-zat yang dibutuhkan ibu nifas

Menurut Bahiyatun (2009), zat-zat yang dibutuhkan ibu nifas antara

lain :

1) Kalori

Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori.

Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu

nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena mengganggu

proses metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.

2) Protein

Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari.

Satu protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima

putih telur, 120 gram keju, 1¾ gelas yoghurt, 120-140 gram

ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai

kacang.

3) Kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang

dan gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum

susu rendah kalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium

pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

21

setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram

ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.

4) Magnesium

Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot,

fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium

didapat pada gandum dan kacang-kacangan.

5) Sayuran hijau dan buah

Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu

porsi setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli,

½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu

tomat.

6) Karbohidrat kompleks

Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks

diperlukan enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir

nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu iris roti

dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering

atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang

koro, atau 40 gram mi/pasta dari bijian utuh.

7) Lemak

Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak

(14 gram per porsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80

gram keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat

sendok makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

22

sendok makan selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak,

sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu sendok makan

mayones atau mentega, atau dua sendok makan saus salad.

8) Garam

Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan.

Hindari makanan asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.

9) Cairan

Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum

sedikitnya 3 liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari

air putih, sari buah, susu dan sup.

10) Vitamin

Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan.

Vitamin yang diperlukan antara lain:

a) Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta

mata. Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah

yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg.

b) Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan

fungsi syaraf. Asupan vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari.

Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang

polong dan kentang.

c) Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan

daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan,

minyak nabati dan gandum.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

23

11) Zinc (seng)

Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan

pertumbuhan. Kebutuhan zinc didapat dalam daging, telur dan

gandum. Enzim dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan

seng. Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng

terdapat pada seafood, hati dan daging.

12) Dokosa Heksanoid Acid (DHA)

DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental

bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam

ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.

d. Gizi seimbang masa nifas

Pedoman umum gizi seimbang harus diaplikasikan dalam

penyajian hidangan yang memenuhi syarat gizi yang dikenal dengan

menu seimbang. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari

beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai

sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan

perbaikan sel – sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan

perkembangan (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2010).

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat (2010),

mengeluarkan pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari–hari

yang seimbang tertuang dalam 13 pesan dasar sebagai berikut :

1) Konsumsi makanan yang beraneka ragam

2) Konsumsi makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

24

3) Makanlah sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi

4) Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari

kebutuhan energi

5) Gunakan garam beryodium

6) Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi (Fe), seperti

sayuran yang berwarna hijau

7) Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 6 bulan

8) Biasakan makan pagi

9) Minum air bersih yang sudah dimasak agar aman dikonsumsi

10) Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur

11) Hindari minum minuman berakohol

12) Makan–makanan yang aman bagi kesehatan

13) Baca label pada makanan yang di kemas sebelum dikonsumsi

e. Bahaya kurang gizi pada ibu nifas

Menurut Sulistyawati (2009), kurang gizi pada ibu nifas dapat

menyebabkan beberapa hal antara lain adalah sebagai berikut :

1) Penyembuhan luka perinium

Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi

terhadap proses penyembuhan luka terhadap perinium karena

jaringan sangat membutuhkan protein dan apabila ibu mengalami

kurang gizi membuat penyembuhan luka perineumnya lebih

lambat.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

25

2) Produksi ASI

Ibu dengan masalah gizi kurang tetap mampu memproduksi ASI,

namun jika berlangsung lama dapat mempengaruhi beberapa zat gizi yang

terdapat pada ASI. Kuantitas komponen imundalam ASI pun akan menurun

seiring memburuknya status gizi ibu. Asupan energi ibu nifas yang kurang

sari 1500 kalori/hari dapat menyebabkan terjadinya penurunan total lemak

serta terjadi perubahan asam lemak.

Asupan kalori ibu yang menyusui yang kurang dari 1500-1700

kalori dapat mengurangi 15% volume ASI. Hal yang harus menjadi perhatian

adalah bahwa apabila kebutuhan gizi ibu menyusui tidak terpenuhi maka

kebutuhan gizi untuk pembentukan ASI akan di ambil dari cadangan yang

ada pada ibu. Kondisi ini akan menyebabkan ibu mengalami defisiensi zat

besi sehingga meningkatkan resiko timbulnya penyakit. Jika hal ini

berlangsung lama, kualitas ASI akan menurun, sehingga akan berdampak

buruk juga pada bayinya. Berat badan bayi akan sulit bertambah dan sangat

memungkinkan bayinya akan mengalami berbagai penyakit akibat

kekurangan gizi serta memudahkan terserang penyakit.

Kekurangan gizi pada ibu nifas menimbulkan gangguan kesehatan

pada ibu dan bayinya. Gangguan pada ibu adalah terganggunya proses

pemulihan kondisi tubuh setelah melahirkan. Gangguan pada bayi meliputi

proses pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu, bayi mudah sakit,

mudah terkena infeksi. Kekurangan zat–zat esensial menimbulkan gangguan

pada mata akibat kekurangan vitamin A, gangguan pada tulang akibat

kekurangan vitamin D (Proverawati, 2009).

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

26

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Notoatmodjo (2007), Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat

(2012), Lusa (2010), Proverawati (2009) (Modifikasi)

Pengetahuan

Faktor internal

1. Pendidikan

2. Minat

3. Pengalaman

4. Usia

Faktor eksternal

1. Ekonomi

2. Informasi

3. Kebudayaan/Lingkungan

Gizi masa nifas

1. Pengertian

2. Kebutuhan gizi ibu nifas

3. Zat-zat yang dibutuhkan

ibu nifas

4. Gizi seimbang masa

nifas

5. Bahaya kurang gizi pada

ibu nifas

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

27

C. Kerangka Konsep Penelitian

diteliti

tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat Pengetahuan ibu nifas

tentang gizi pada saat nifas

Baik

Cukup

Kurang

Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan:

Faktor internal :

1. Pendidikan

2. Minat

3. Pengalaman

4. Usia

Faktor eksternal :

1. Ekonomi

2. Informasi

3. Kebudayaan/Lingkungan

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah

statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran

terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dengan data

berbentuk kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau

data kualitatif yang diangkakan (skoring) (Sugiyono, 2010).

Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan

pendektan cross sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas atau

risiko dan variabel terikat atau variabel akibat akan dikumpulkan dalam waktu

yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk

pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan

pada 22 Maret – 15 April 2014.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

29

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah adalah ibu nifas

yang melahirkan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Ibu nifas yang

melahirkan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan Oktober 2013

adalah sebanyak 235 ibu nifas.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Sugiyono, 2010). Menurut Arikunto (2010), apabila subjeknya kurang

dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subjeknya besar,

dapat diambil antara 10-15% - 20-25% atau lebih. Berdasarkan hal

tersebut karena sampel lebih dari 100 maka dalam penelitian ini diambil

sampel sebanyak 15% dari populasi (15% x 235) = 35,3 ibu nifas. Sampel

dalam penelitian ini adalah ibu nifas di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

sebanyak 35 orang.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel adalah cara di dalam pengambilan

sampel (Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

pada penelitian ini adalah simple random sampling. Simple random

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

30

sehingga setiap kasus atau elemen dalam populasi memiliki kesempatan

yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Variabel

dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu nifas

tentang gizi masa nifas.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Parameter dan

kriteria

Alat ukur Skala

Ukur

Pengetahuan

ibu nifas

tentang gizi

masa nifas

Segala sesuatu

informasi yang

diketahui dan

dimengerti oleh ibu

nifas tentang gizi

yang dibutuhkan

pada saat masa nifas

1. Baik bila

(x) > mean + 1

SD

2. Cukup : bila

mean - 1 SD

x mean + 1

SD

3. Kurang : bila

(x) < mean – 1

SD

(Riwidikdo, 2013)

Kuesioner Ordinal

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

31

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen penelitian ini

menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang gizi

masa nifas. Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup.

Menurut Sumarsono (2004), kuesioner tertutup adalah kuesioner yang bila

responden hanya diberi kesempatan untuk memilih jawaban yang telah

disediakan yaitu jawaban benar dan salah.

1. Kisi-kisi kuesioner

Kisi-kisi kuesioner pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner

Variabel Sub Variabel No. Item

Jumlah Favourable unfavourable

Tingkat

pengetahuan

Ibu nifas

tentang gizi

masa nifas

Pengertian 1,2 3*,4 4

Kebutuhan gizi

ibu nifas

5,6,7*,8 9*,10 6

Zat yang

dibutuhkan ibu

nifas

11,12,13,14,

15,16,17,18,

19,20

21,22,23 13

Gizi seimbang

masa nifas

24,25,26 27,28 5

Bahaya kurang

gizi pada ibu

nifas

29,30,31 32,33 5

22 11 33

* nomor kuesioner yang tidak valid

2. Cara Penilaian

Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah

skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

32

pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar

dan salah (Hidayat, 2007). Jenis pernyataan kuesioner berupa favourable

yaitu pernyataan positif dimana jika responden memilih jawaban “benar”

nilai 1 (satu) jika “salah” nilai 0 (nol) sedangkan pernyataan unfavourable

yaitu pernyataan negatif jika responden memilih jawaban “benar” nilai 0

(nol) jika “salah” nilainya 1 (satu). Pengisian kuesioner tersebut dengan

memberi tanda checklist (√) pada jawaban yang dianggap benar.

Sebelum digunakan untuk penelitian, kuesioner dilakukan uji

validitas dan reliabilitas di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada 30 ibu

nifas di luar sampel penelitian.

a. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan

tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010).

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

seharusnya hendak diukur. Uji validitas ini menggunakan korelasi

product moment. Rumus korelasi product moment adalah:

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi product moment

n : Jumlah responden

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

}y - y{n }x x {

y) .x ( - xy)n.(

222 2 yy2xx

y)x xy

nrxy

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

33

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrumen atau kuesioner dikatakan valid jika p value < 0,05 (Ghozali,

2009).

Hasil uji validitas pada 33 pernyataan pada tanggal 13 – 20 Maret

2014 diketahui bahwa sebanyak 30 item pernyataan dinyatakan valid

dimana p value < 0,05 dengan taraf signifikansi 5%. Sedangkan

sebanyak 3 item pernyataan yaitu nomor 3, 7 dan 9 dinyatakan tidak

valid karena p value > 0,05. Item pernyataan yang tidak valid tersebut

kemudian dibuang dan tidak digunakan dalam pernyataan.

b. Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya

(Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan

Alpha Chronbach. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

t

b

k

kr

2

2

11 11 t2

b2

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

34

∑σb2

= Jumlah varian butir

σt2

= Varians total

Dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,70)

(Ghozali, 2009). Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha

sebesar 0,884 > 0,70 sehingga dinyatakan reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data (Sugiyono, 2010). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara

lain adalah :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh sacara langsung diambil dari

obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009). Dalam

penelitian ini yang termasuk data primer adalah hasil kuesioner

pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan tidak secara

langsung dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder

diperoleh dari data rekam medis rumah sakit. Dalam penelitian ini yang

termasuk data sekunder adalah jumlah ibu nifas di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta yang diperoleh dari data rekam medis.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

35

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010), adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari

kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap

dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya. Dalam penelitian ini penentuan koding adalah sebagai

berikut :

1) Jawaban benar kode 1

2) Jawaban salah kode 0

c. Entry data

Kegiatan ini memasukkan data dalam program komputer untuk

dilakukan analisis lanjut.

d. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

36

2. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan terlebih dahulu peneliti

menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo

(2013), rumus menghitung nilai mean dan Standard Deviation yaitu :

a. Mean

Keterangan :

X : Mean

n : jumlah responden

xi : nilai responden

b. Standard deviation

Keterangan :

SD : Standard Deviation

xi : nilai responden

n : jumlah responden

nX

xi0

n

i

1

2

2

SD1n

n

xiXI

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

37

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap

responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan.

Menurut Riwidikdo (2013), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan

ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :

1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

2) Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Analisa secara deskriptif ini nantinya menghasilkan distribusi persentase

dari setiap variabel dan disajikan dalam bentuk narasi tabel dan diagram-

diagram. Rumus prosentase untuk jumlah ibu nifas tentang pengetahuan

masa nifas menurut tingkat pengetahuan adalah :

Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan

Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%

Jumlah responden

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

38

penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset

J. Jadwal Penelitian

Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun

proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu

berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010).

Tabel jadwal penelitian (terlampir).

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta merupakan rumah

sakit tipe A. RSDM Surakarta adalah salah satu rumah sakit yang mempunyai

standar mutu pelayanan ISO 9000. Standar pelayanan ini berorientasi pada

kepuasan pelanggan dan merupakan standar komprehensif bagi perusahaan

pelayanan jasa seperti RSDM Surakarta.

RSUD Dr.Moewardi Surakarta, terletak di Jl. Kolonel Soetarto 132

Jebres Surakarta. RSUD Dr.Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit

rujukan yang memberikan pelayanan kesehatan dengan mutu yang setinggi-

tingginya dan melaksanakan fungsi pendidikan kesehatan di rumah sakit

dengan sebaik-baiknya yang diabdikan bagi kepentingan peningkatan derajat

kesehatan masyarakat.

Secara umum RSUD Dr. Moewardi Surakarta melayani rawat jalan dan

rawat inap. Rawat inap tersebut termasuk rawat inap kebidanan mulai dari

kelas VIP sampai dengan kelas III. Bangsal Mawar 1 adalah ruang rawat inap

kebidanan kelas III yang terdiri dari kehamilan, persalinan, nifas, dan

ginekologi.

Visi RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah menjadi pilihan utama

masyarakat Jawa Tengah tahun 2010, dengan menjalankan misinya:

menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu prima dan memuaskan,

memberikan pelayanan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat, dan

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

40

memberikan kontribusi nyata untuk pendidikan dan penelitian kesehatan yang

terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka peningkatan mutu sumber daya

manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik responden

Responden dari penelitian ini adalah ibu nifas di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi : umur,

pendidikan dan pekerjaan. Karakteristik responden diuraikan sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi Prosentase

(%)

1

2

3

< 20 th

20-35 th

> 35 th

1

32

2

2,9

91,4

5,7

Jumlah 35 100

Sumber : Data primer, April 2014

Berdasarkan tabel tersebut didapatkan hasil bahwa responden

dengan umur kurang dari 20 tahun sebanyak 1 orang (2,9%), umur 20 – 35

tahun sebanyak 32 orang (91,4%) dan lebih dari 35 tahun sebanyak 2

orang (5,7%), sehingga mayoritas responden berumur antara 20 – 35 tahun

(91,4%).

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)

1

2

3

4

SD

SMP

SMA

PT

1

12

17

5

2,8

34,3

48,6

14,3

Jumlah 35 100

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

41

Sumber : Data primer, April 2014

Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa responden dengan

tingkat pendidikan SD sebanyak 1 orang (2,8%), pendidikan SMP

sebanyak 12 orang (34,3%), pendidikan SMA sebanyak 17 orang (48,6%)

dan Perguruan Tinggi sebanyak 5 orang (14,3%), sehingga mayoritas

tingkat pendidikan adalah SMA sebanyak 17 orang (48,6%).

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase

(%)

1

2

3

4

IRT

Wiraswasta

Swasta

PNS

15

4

14

2

42,9

11,4

40,0

5,7

Jumlah 35 100

Sumber : Data primer, April 2014

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa responden

sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 15 orang (42,9%), wiraswasta

sebanyak 4 orang (11,4%), swasta sebanyak 14 orang (40,0%) dan PNS

sebanyak 2 orang (5,7%), sehinggga mayoritas responden adalah Ibu

Rumah Tangga (IRT) sebanyak 15 orang (42,9%).

2. Analisis Data

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai mean sebesar

18,46 dan standar deviasi sebesar 6,03 seperti tertera pada tabel 4.4. di

bawah ini :

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

42

Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Std. Deviation

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

gizi masa nifas 18,46 6,03

Sumber : Data primer, April 2014

Hasil perhitungan mean dan standar deviasi tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang gizi masa nifas menggunakan program SPSS (Statistical

Package for Social Science) di mana dari hasil perhitungan tersebut dapat

dikategorikan menjadi 3 tingkat pengetahuan sebagai berikut :

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut :

: (x) > mean +1 SD

: (x) > 18,46 + 1 (6,03)

: (x) > 24,49

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 24,49

b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut :

: mean -1 SD x mean + 1 SD

: 18,46 – 1 (6,03) x 18,46+ 1 (6,03)

: 12,43 x 24,49

Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden : 12,43 x 24,49

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut :

: (x) < mean–1 SD

: (x) < 18,46 – 1 (6,03)

: (x) < 12,43

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 12,03

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

43

Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi masa Nifas

No Pengetahuan Frekuensi Prosentase

(%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

9

18

8

25,7

51,4

22,9

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer, April, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada

kategori baik sebanyak 9 responden (25,7%), kategori cukup sebanyak 18

responden (51,4%) dan kategori kurang sebanyak 8 orang (22,9%), jadi

tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas yang paling banyak

pada kategori cukup yaitu sebanyak 18 responden (51,4%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 35 responden menunjukkan

bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas pada kategori

baik sebanyak 9 responden (25,7%), kategori cukup sebanyak 18 responden

(51,4%) dan kategori kurang sebanyak 8 orang (22,9%), jadi tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas yang paling banyak pada

kategori cukup yaitu sebanyak 18 responden (51,4%).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Rini (2013),

dengan hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di

RSUD Pandan Arang Boyolali dengan hasil bahwa mayoritas mempunyai

pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80%). Hasil penelitian ini juga

mendukung penelitian dari Holidiyah (2013) mayoritas ibu mempunyai

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

44

pengetahuan yang cukup (61,1%) tentang menu gizi seimbang di BPS Tri

Wahyuni Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan hal

tersebut maka dengan pengetahuan cukup dari ibu nifas tersebut membuat ibu

mengerti tentang gizi pada masa nifas.

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil

tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Faktor yang

mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, minat,

pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014

kemungkinan dipengaruhi faktor umur, pendidikan dan pekerjaan. Umur dapat

dikaitkan dengan pengalaman, semakin tua umur maka semakin banyak

pengalaman yang didapat dan semakin banyak pula informasi yang diperoleh.

Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima

informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang

dimilikinya. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak

langsung, dimana dengan sebagai ibu rumah tangga maka ibu dapat

mempunyai waktu luang untuk memperoleh informasi melalui media cetak

dan media elektronik (Notoatmodjo, 2010).

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

45

D. Keterbatasan

Beberapa keterbatasan dan kendala dalam penelitian ini antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Kelemahan Penelitian

Kelemahan dalam penelitian ini adalah pada saat penelitian, banyak

responden yang kurang pahan tentang pernyataan yang diajukan pada

peneliti sehingga peneliti menjelaskan terlebih dahulu tentang kuesioner

tersebut.

2. Kendala penelitian

Kendala dalam penelitian ini yaitu :

a. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga

tidak mengetahui apakah ibu nifas sudah mengkonsumsi gizi yang

sesuai atau belum.

b. Kuesioner

Bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup di

mana responden hanya menjawab benar dan salah, sehingga kurang

memperoleh informasi secara lebih mendalam.

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

46

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi selama masa nifas

di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014 pada tingkat baik sebanyak

9 responden (25,7%).

2. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014 pada tingkat cukup sebanyak

18 responden (51,4%).

3. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014 pada tingkat kurang sebanyak

8 responden (22,9%)

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan hendaknya menambah sumber referensi, sumber

bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan gizi pada

masa nifas

2. Bagi Bidan atau Tenaga Kesehatan

Bagi bidan atau tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan pelayanan

terutama dalam memberikan penyuluhan tentang gizi pada masa nifas.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

47

\

3. Bagi Ibu Nifas

Ibu nifas hendaknya berusaha untuk terus meningkatkan dan

mengembangkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan, banyak

membaca buku yang berkaitan tentang gizi pada masa nifas atau dengan

menambah pengetahuan tentang gizi pada nifas dari berbagai informasi

yang diperoleh melalui media elektronik maupun media` massa sehingga

dapat mengkonsumsi gizi pada masa nifas sehari-hari.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan

mengembangkan variabel agar hasil yang diperoleh lebih valid, misalnya

adalah melakukan penelitian tentang hubungan konsumsi gizi padamasa

nifas dengan status gizi balita dan juga melakukan wawancara secara

mendalam kepada responden.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

\

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, R. 2012. Gizi Ibu Nifas.http://rizkiauliarahmawati2012.blogspot.com. 19

Nopember 2013.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2010. Gizi dan Kesehatan

Masyarakat. Jakarta. Rajawali Pers.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat

Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Ibu.

Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang

: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidayat, AA. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mas’adah dan Sukesi. 2010. Hubungan Antara Kebiasaan Berpantang Makanan

Tertentu Dengan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas. Jurnal

Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Edisi Khusus Hari Kesehatan

Internasional, Hardiknas dan Hari Bidan.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Pratitis dan Kamidah. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan di

BPS Ernawati Boyolali. Gaster. Vol 10. No. 2. Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Aisyiyah Surakarta

Proverawati, A, 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Purba, A. 2010. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu) Di Kelurahan Mekar Sentosa Kecamatan Rambutan

Tahun 2010. Jurnal Bunda Sejati. Volume III No. 5. Serang : Akademi

Kebidanan Bina Husada.

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SELAMA MASA ... · ... dapat digolongkan atas faktor- faktor ... dikonsumsi oleh ibu nifas karena dapat mempengaruhi ... manfaat gizi dan

\

Purwitasari, D dan Maryanti, D. 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.

Yogyakarta : Nuhamedika.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Yogyakarta :

Andi.

Sumarsono. S. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Pustaka Rihama : Yogyakarta.