tingkat pendidikan dan outcome maternal yang parah

30
Terjemahan Jurnal TINGKAT PENDIDIKAN DAN OUTCOME MATERNAL BERAT DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG: SUATU SURVEI CROSS-SECTIONAL MULTINASIONAL Presentan : dr. Mulya K. Counterpart : dr. Dhanuari A. BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: theofilus-ardy

Post on 27-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

obstetri ginekologi

TRANSCRIPT

Page 1: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Terjemahan Jurnal

TINGKAT PENDIDIKAN DAN

OUTCOME MATERNAL BERAT

DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG:

SUATU SURVEI CROSS-SECTIONAL MULTINASIONAL

Presentan :

dr. Mulya K.

Counterpart :

dr. Dhanuari A.

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

RSUP DOKTER KARIADI

SEMARANG

2014

Page 2: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Berat

Di Negara-Negara Berkembang:

Suatu Survei Cross-Sectional Multinasional

Tujuan

Untuk menilai hubungan antara tingkat pendidikan dan outcome maternal yang

parah di antara wanita yang melahirkan di fasilitas kesehatan.

Desain

Studi cross-sectional.

Setting

Dua puluh sembilan negara di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Populasi

Wanita hamil yang datang ke 359 fasilitas dalam periode 2-4 bulan pengumpulan

data antara tahun 2010 dan 2011.

Metode

Data diperoleh dari catatan rumah sakit. Stratifikasi didasarkan pada nilai Indeks

Pembangunan Manusia (HDI) dari negara-negara peserta. Analisis regresi logistik

multivariabel dilakukan untuk menilai hubungan antara morbiditas ibu dan

pendidikan, dikategorikan dalam kuartil berdasarkan tahun pendidikan formal

setiap negara. Cakupan intervensi kunci dinilai.

Ukuran outcome utama

Outcome maternal yang parah (nyaris mati dan kematian).

Hasil

Sebuah hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan rendah dan outcome

maternal yang berat (odd rasio yang disesuaikan, AOR, 2,07; interval kepercayaan

95%, 95% CI, 1,46-2,95), kejadian nyaris mati mati (AOR 1,80, 95% CI 1,25-

2,57), dan kematian ibu (aOR 5,62, 95% CI 3,45-9,16) diamati. Hubungan ini

bertahan di negara-negara dengan HDI menengah (AOR 2,36, 95% CI 1,33-4,17)

dan HDI rendah (AOR 2,65, 95% CI 1,54-2,57). Wanita yang kurang

berpendidikan juga meningkatkan kemungkinan yang datang ke rumah sakit

dalam kondisi yang sudah parah (misalnya dengan disfungsi organ pada saat

Page 3: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

kedatangan atau dalam waktu 24 jam: AOR 2,06, 95% CI 1,36-3,10). Probabilitas

bahwa seorang wanita menerima magnesium sulfat untuk eklampsia atau

menjalani operasi caesar meningkat secara signifikan seiring tingkat pendidikan

yang meningkat (P <0,05).

Kesimpulan

Wanita dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah berada pada risiko lebih

besar untuk outcome maternal yang parah, bahkan setelah penyesuaian faktor

pembaur kunci. Hal ini terutama berlaku untuk wanita di negara-negara yang

memiliki marker pembangunan sosial dan ekonomi yang lebih buruk.

Kata kunci

Pendidikan, sistem kesehatan, Indeks Pembangunan Manusia, ketidakadilan,

nyaris, morbiditas maternal berat

PENDAHULUAN

Diluncurkan pada tahun 2000, Millenium Development Goal 5 (MDG 5)

ditujukan untuk mengurangi tiga perempat rasio kematian ibu antara 1990 dan

2015. Seiring tahun 2015 semakin mendekat, upaya peningkatan telah dilakukan

untuk meningkatkan kesehatan ibu. Meskipun telah mencapai penurunan 47%

angka kematian ibu sejak tahun 1990, tidak mungkin target global MDG5 akan

terpenuhi. Diperkirakan 287.000 kematian ibu terjadi pada tahun 2010, dengan

hampir semua (99%) terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan

menengah (LMIC). Sebagian besar kematian ini dapat dihindari, dan kematian ibu

telah digambarkan sebagai contoh pelik dari kesenjangan antara dunia maju dan

berkembang. Diakui bahwa salah satu faktor penentu sosial yang paling kuat dari

kesehatan adalah pendidikan, yang berhubungan dengan berbagai peningkatan

kesejahteraan rakyat, termasuk kesehatan bayi dan ibu.

Pendidikan telah terbukti memiliki efek mendalam pada pemanfaatan

seorang ibu terhadap pelayanan kesehatan ibu, dan analisis global dari prediktor

kematian ibu menunjukkan bahwa tingkat melek huruf dan pendidikan pada

wanita secara signifikan terkait dengan kematian ibu. Sebuah analisis yang

dipimpin WHO baru-baru ini mengenai outcome ibu setelah melahirkan di 23

Page 4: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

LMIC menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan wanita yang lebih dari 12 tahun

menerima pendidikan, wanita yang tidak memiliki pendidikan memiliki 2,7 kali

risiko kematian ibu.

Meskipun bukti kuat bahwa pendidikan adalah determinan yang kuat dan

dapat dimodifikasi untuk kematian ibu dan pemanfaatan layanan kesehatan, tidak

ada penelitian yang meneliti pengaruh pendidikan pada indikator kunci lainnya,

seperti cakupan intervensi dan outcome maternal yang parah, terutama dalam hal

akses ke perawatan . Kami melakukan analisis sekunder dari survei multinasional

WHO (WHOMCS) untuk menilai hubungan antara tingkat pendidikan terhadap

akses ke perawatan kesehatan dan outcome maternal yang parah di antara wanita

yang melahirkan di fasilitas kesehatan di 29 negara.

METODE

Protokol penelitian dan metodologi WHOMCS telah diterbitkan sebelumnya.

Singkatnya, survei tesebut adalah survei cross-sectional yang dilaksanakan di 359

fasilitas kesehatan dari 29 negara, yang dilakukan antara Mei 2010 dan Desember

2011, mencakup 314.623 wanita. Pendekatan sampling cluster multistage

bertingkat digunakan untuk memperoleh sampel fasilitas dari dua provinsi yang

dipilih secara acak dan ibukota masing-masing negara. Institusi-insitusi yang

disampling harus memiliki lebih dari 1000 kelahiran per tahun dan kapasitas

untuk melakukan operasi caesar. Data dikumpulkan selama 2-3 bulan bergantung

pada jumlah persalinan per tahun pada setiap fasilitas.

Semua wanita yang melahirkan dan dengan outcome ibu yang parah, tanpa

memandang usia kehamilan, selama periode pengumpulan data dimasukkan.

Wanita dengan outcome ibu yang parah (SMOS) didefinisikan dengan kematian

ibu maupun kejadian nyaris mati. Pengumpul data yang terlatih mereview catatan

medis selama masa studi dan menggunakan data ini untuk melengkapi form data

tertulis saat pemulangan dari rumah sakit, rujukan, atau kematian. Informasi

tentang karakteristik demografi dan kesehatan, kehamilan, persalinan, dan

outcome ibu dan perinatal setiap wanita diperoleh dari catatan medis. Data

kemudian dimasukkan ke sebuah sistem manajemen data berbasis web.

Page 5: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Populasi dan variabel penelitian

Variabel independen utama adalah tingkat pendidikan, dengan kuartil yang dibuat

menggunakan variabel pencapaian pendidikan dalam survei, dimana tahun

pendidikan formal sebagai variabel kontinyu. Awalnya, database diperiksa dan

inkonsistensi dibahas. Jumlah dan persentase wanita menurut ketersediaan

variabel pendidikan diperiksa berdasarkan negara (Tabel S1). Terdapat variasi

yang luas dalam rentang nilai yang hilang, dari <5% menjadi lebih dari 10%, dan

karena itu kami mengeksklusikan negara jika data yang hilang untuk variabel ini

lebih dari 10% dari. Kuartil pendidikan dikembangkan untuk masing-masing

negara berdasarkan tahun pendidikan formal yang dikumpulkan dalam survei di

masing-masing negara (Tabel S2). Kuartil pertama (Q1 atau di bawah 25%)

didefinisikan sebagai kuartil dengan pendidikan terendah, dan kuartil keempat

(Q4 atau di atas 25%) didefinisikan sebagai kuartil dengan pendidikan tertinggi,

menggunakan fungsi XTILE di STATA / SE 12.0 (Stata Corp LP, College

Station, TX, USA). Kuartil tertinggi (di atas 25%) bertindak sebagai kelompok

referensi dalam semua analisis yang dilakukan.

Menurut Indeks Pembangunan Manusia (HDI), oleh Bank Dunia negara-

negara diklasifikasikan menjadi empat kelompok (sangat tinggi, tinggi, sedang,

dan rendah), berdasarkan kuartil, sehingga mengurangi tingkat variasi dalam

masing-masing kelompok, seperti yang ditunjukkan pada Tabel S3. Indeks ini,

pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990, mengukur pembangunan sosial dan

ekonomi dengan menggabungkan indikator harapan hidup, tingkat pendidikan,

dan pendapatan menjadi suatu indeks komposit. Karena data hilang (> 10% untuk

pendidikan), Argentina dan Jepang dikeluarkan, meninggalkan Qatar dalam

kategori HDI sangat tinggi. Kami menggabungkan kelompok yang sangat tinggi

dan tinggi untuk menghindari kategori yang berisi hanya satu negara.

Karakteristik latar belakang dari wanita yang dimasukkan dalam analisis adalah

usia, status perkawinan, dan jumlah kehamilan. Skor indeks kapasitas fasilitas

didefinisikan sebagai total skor layanan esensial dan tambahan yang disediakan

oleh fasilitas kesehatan yang dipilih, seperti yang dijelaskan di tempat lain.

Page 6: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Outcome maternal yang berat didefinisikan sebagai kematian ibu dan

kejadian nyaris mati, diidentifikasi oleh marker klinik, laboratorium, dan

manajemen. Variabel yang berhubungan dengan akses ke fasilitas kesehatan

didefinisikan sebagai adanya disfungsi organ setelah kedatangan atau dalam

waktu 24 jam dan mati pada saat kedatangan atau dalam waktu 24 jam.

Komplikasi yang dimasukkan dalam analisis kami adalah perdarahan, infeksi,

gangguan hipertensi, dan komplikasi yang berhubungan dengan aborsi, kehamilan

ektopik, dan anemia. Cakupan intervensi (oksitosin profilaksis, oksitosin

terapeutik, magnesium sulfat untuk eklampsia, antibiotik profilaksis untuk operasi

caesar, dan antibiotik parenteral untuk sepsis dan infeksi sistemik) dinilai diantara

wanita yang membutuhkan intervensi khusus. Selain itu, operasi caesar, termasuk

operasi caesar sebelum persalinan, dinilai diantara wanita yang melahirkan.

Analisis statistik

Kami melakukan analisis regresi multivariabel untuk menilai hubungan antara

tingkat pendidikan dan outcome maternal yang parah, termasuk yang terkait

dengan akses ke fasilitas kesehatan. Model disesuaikan untuk non-indepensi di

tingkat fasilitas, dan outcome maternal yang merugikan pada tingkat individu

disesuaikan dengan usia ibu, status perkawinan, jumlah kehamilan, skor kapasitas

institusional, dan skor HDI menurut negara. Selain itu, model ini dikelompokkan

berdasarkan kelompok HDI. P <0,05 dianggap signifikan. Analisis statistik

dilakukan dengan menggunakan STATA / SE 12.0 (Stata Corp LP).

Uji Pearson’s chi-square trend dilakukan, dengan memperhitungkan efek

clustering dari desain survei, untuk membandingkan cakupan intervensi, akses ke

operasi caesar, dan beban komplikasi oleh kuartil pendidikan.

HASIL

WHOMCS mengumpulkan data dari 314.623 wanita hamil di 359 fasilitas, yang

dirawat tanpa memandang usia kehamilan. Secara keseluruhan, 8,3% dari

responder hilang pada variabel pendidikan, dan kita tidak memasukkan data ini (n

= 25 872). Dengan menggunakan 10% sebagai ambang batas untuk data tentang

Page 7: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

pendidikan yang hilang, penghilangan kasus tertentu setiap negara mendorong

kami untuk menghilangkan Afghanistan, Angola, Argentina, Brasil, Kamboja,

Jepang, Sri Lanka, dan Uganda (n = 69 626). Analisis dilakukan pada 219.124

wanita dari 261 fasilitas di 21 negara, yang semuanya memiliki ≤ 5% data yang

hilang pada variabel pendidikan.

Tabel 1 merangkum karakteristik latar belakang dari populasi penelitian,

diklasifikasikan menurut kelompok HDI. Mayoritas populasi penelitian kami

adalah antara usia 20 dan 34 tahun (79%), memiliki pasangan (91%), dan telah

memiliki tiga atau lebih sedikit kehamilan (81,6%). Dalam populasi penelitian

kami, 13,6% dari wanita tidak pernah mengenyam pendidikan, dengan 26,4% dari

wanita yang tidak mengenyam pendidikan dalam kelompok HDI rendah. Dalam

hal outcome ibu yang merugikan, wanita di negara-negara kelompok HDI rendah

mengalami persentase tertinggi dari kejadian nyaris mati dan kematian ibu:

masing-masing 1.1 dan 0,28%,.

Ketika kami menganalisis outcome ibu yang merugikan dengan tingkat

pendidikan wanita (Tabel 2), wanita dalam kuartil terendah (Q1) secara konsisten

memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami outcome ibu yang parah secara

keseluruhan, serta kejadian nyaris mati dan kematian ibu. Dalam model

multivariabel yang disesuaikan, hubungan ini tetap signifikan untuk outcome

maternal yang berat (odd rasio yang disesuaikan, AOR, 2,07; interval kepercayaan

95%, 95% CI, 1,46-2,95, P <0,001), kejadian nyaris mati (AOR 1,80, 95% CI

1,25-2,57, P <0,001), dan kematian ibu (aOR 5,62, 95% CI 3,45-9,16, P <0,001).

Dalam model yang disesuaikan, variabel yang berhubungan dengan akses ke

fasilitas kesehatan menunjukkan bahwa kemungkinan adanya disfungsi organ

setelah kedatangan atau dalam waktu 24 jam dua kali lebih mungkin di antara

wanita dalam kuartil terendah (Q1) versus wanita dalam kuartil tertinggi (Q4)

(aOR 2,06, 95% CI 1,36-3,10, P <0,001). Selain itu, para wanita dalam kuartil

pendidikan terendah (Q1) lebih dari lima kali lebih mungkin untuk meninggal

pada saat kedatangan, atau dalam 24 jam pertama kedatangan, di sebuah rumah

sakit daripada wanita dalam kuartil tertinggi (AOR 5,43, 95% CI 2,59-11,39, P

<0,001).

Page 8: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Tabel 3 menunjukkan hubungan antara outcome ibu yang merugikan dan

tingkat pendidikan yang dikelompokkan berdasarkan kelompok HDI. Bila

dikelompokkan berdasarkan kelompok HDI, tingkat pendidikan tidak signifikan

berhubungan dengan outcome maternal berat di negara-negara dengan HDI lebih

tinggi. Sebaliknya, bagi wanita dalam kuartil pendidikan terendah (Q1) yang

hidup di negara-negara dalam kelompok HDI menengah dan rendah,

kemungkinan mengalami outcome maternal berat lebih dari dua kali lipat dari

wanita dalam kuartil pendidikan tertinggi (Q4): masing-masing AOR 2,36 (95%

CI 1,33-4,17) dan AOR 2,65 (95% CI 1,54-2,57). Seperti ditunjukkan pada Tabel

3, hubungan ini tetap signifikan setelah penyesuaian untuk outcome ibu yang

merugikan lainnya serta untuk indikator yang berhubungan dengan akses ke

fasilitas kesehatan.

Beban komplikasi tertinggi adalah pada wanita dalam kuartil pendidikan

terendah (Q1). Para wanita dalam kelompok ini menyumbang 42% kasus

perdarahan, 44% gangguan hipertensi, 41% infeksi, 48% komplikasi yang

berhubungan dengan aborsi atau kehamilan ektopik, 41% anemia, dan 42%

komplikasi lain yang dilaporkan (Gambar 1).

Tabel 4 merangkum cakupan intervensi di antara wanita yang mem-

butuhkan menurut tingkat pendidikan. Tidak ada perbedaan yang signifikan secara

statistik antara wanita pada tingkat pendidikan yang berbeda untuk antibiotik

profilaksis saat operasi caesar; Namun, oksitosin terapeutik untuk perdarahan

postpartum dan antibiotik parenteral untuk infeksi sistemik memiliki

kecenderungan menurun pada kuartil pendidikan tertinggi (masing-masing P =

0,007 dan 0,02). Probabilitas bahwa seorang wanita menerima magnesium sulfat

untuk eklampsia meningkat secara signifikan seiring tingkat pendidikan yang

meningkat (P = 0,001). Ketika disesuaikan dengan faktor-faktor lain yang

termasuk dalam model multivariabel kami, hanya hubungan antara cakupan

magnesium sulfat untuk eklampsia dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi yang

tetap signifikan (Q1 AOR 0,65, 95% CI 0,53-0,80, P <0,001), sedangkan

hubungan untuk kelompok lainnya dilemahkan. Seperti terlihat pada Tabel 5, di

antara wanita dalam populasi penelitian yang melahirkan melalui operasi caesar,

Page 9: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

27,2% dari wanita dalam kuartil pendidikan terendah (Q1) memiliki operasi

caesar, dibandingkan dengan 40,9% dari wanita dalam kuartil pendidikan tertinggi

(Q4) (P <0,001). Kecenderungan yang sama diamati untuk operasi caesar yang

dilakukan sebelum persalinan dimulai: 9,8 vs 17,9% (P <0,001). Ketika

disesuaikan dengan faktor-faktor lain yang ada dalam model multivariabel kami,

kedua hubungan ini tetap signifikan (hasil tidak ditunjukkan).

PEMBAHASAN

Temuan utama

Studi kami menunjukkan bahwa rendahnya tingkat pendidikan ibu berhubungan

dengan wanita yang mengalami outcome yang parah, seperti kejadian nyaris mati

dan kematian. Hubungan ini lebih kuat di negara-negara HDI yang lebih rendah.

Selain itu, para wanita lebih mungkin untuk datang di fasilitas kesehatan dengan

status kesehatan yang lebih buruk dibandingkan dengan wanita dengan tingkat

pendidikan tinggi. Selain itu, kami menunjukkan bahwa sejumlah intervensi,

seperti cakupan magnesium sulfat untuk eklampsia dan operasi caesar, lebih

mungkin untuk diberikan kepada wanita dengan tingkat pendidikan tinggi.

Kekuatan dan keterbatasan penelitian

WHOMCS saat ini adalah studi terbesar yang telah dilakukan untuk meng-

eksplorasi prevalensi outcome ibu yang parah (termasuk kasus nyaris mati),

dengan menggunakan metodologi pengumpulan dan analisis data standar di 29

negara, yang memberikan ukuran sampel yang cukup besar, termasuk jumlah

variabel kunci, untuk melakukan analisis ini. Oleh karena itu, kami mampu

mengeksplorasi hubungan yang tidak pernah dipelajari sebelumnya, seperti

morbiditas maternal berat (kejadian nyaris mati) dan outcome ibu yang merugikan

setelah tiba di fasilitas kesehatan, dikelompokkan berdasarkan negara di berbagai

tingkat pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, daripada mengelompokkan

pendidikan dalam hal primer, sekunder, dll, analisis kami memperhitungkan

perbedaan tingkat negara dengan mengembangkan kuartil pendidikan bagi setiap

negara berdasarkan tahun pendidikan formal di setiap negara.

Page 10: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Terdapat beberapa keterbatasan. WHOMCS mencakup data yang terbatas

pada fasilitas kesehatan; oleh karena itu, hasil kami tidak bisa digeneralisasikan

terhadap total populasi di negara-negara yang kami teliti, dimana sebagian besar

wanita melahirkan di rumah. Meskipun kami menyesuaikan model kami untuk

sejumlah variabel yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi dan demo-

grafis, kami tidak memiliki informasi tentang beberapa faktor penting seperti

status ekonomi, tempat tinggal (perkotaan / pedesaan), dan riwayat perawatan

antenatal, yang berkontribusi untuk pembaur residual. Oleh karena itu kami tidak

dapat memilah-milah semua faktor potensial yang menyebabkan pencapaian

pendidikan yang buruk dan outcome kesehatan ibu yang merugikan yang lebih

tinggi. Analisis ke depan sebaiknya mempertimbangkan mengeksplorasi interaksi

antara usia muda, nuliparitas, dan tingkat pendidikan yang lebih rendah.

Interpretasi

Ketidakseimbangan kesehatan berkaitan erat dengan determinan sosial kesehatan,

dimana beban penyakit paling banyak terjadi di kelompok sosial ekonomi rendah.

Sebuah analisis kebijakan menekankan bahwa di enam negara dengan kemajuan

yang signifikan dalam mengurangi angka kematian ibu, kebijakan yang efektif

termasuk investasi dalam pendidikan wanita. Dalam penelitian kami, para wanita

di kuartil pendidikan terendah secara bermakna lebih mungkin untuk mengalami

outcome ibu yang parah, termasuk kematian ibu. Temuan ini didukung oleh

penelitian terbaru dari Bangladesh, dimana pendidikan wanita adalah prediktor

kematian ibu yang kuat. Temuan kami juga konsisten dengan hasil dari survei

global WHO, dan menunjukkan hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan

dan outcome ibu yang parah, terutama ketika membandingkan kuartil pendidikan

terendah dan tertinggi dalam kelompok negara dengan HDI menengah dan rendah.

Salah satu alasan mendasari yang mungkin untuk hubungan yang kuat ini antara

tingkat pendidikan dan outcome ibu parah adalah bahwa wanita yang kurang

berpendidikan mungkin mengalami penundaan primer dan sekunder yang lebih

lama dalam memutuskan untuk mencari dan mencapai perawatan. Analisis kami

menunjukkan bahwa wanita berpendidikan rendah memang lebih mungkin untuk

Page 11: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

tiba di rumah sakit dengan sudah mengalami disfungsi organ atau kematian;

Namun, review sistematis baru-baru ini melaporkan bahwa berfokus pada dua

penundaan pertama dapat menutupi kenyataan bahwa banyak fasilitas kesehatan

di negara berkembang masih memiliki sumber daya terbatas dan tidak dapat

secara efektif mengelola komplikasi obstetrik yang parah. Dalam penelitian kami,

yang memasukkan beberapa jenis fasilitas kesehatan di setiap negara, hasil lebih

lanjut menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kuartil pendidikan rendah dan

tinggi dalam hal cakupan intervensi berbasis bukti, seperti magnesium sulfat

untuk pengobatan eklampsia, atau operasi caesar, yang dalam banyak kasus

adalah operasi menyelamatkan jiwa, yang menunjukkan keterlambatan dalam

menerima perawatan berkualitas tepat waktu di fasilitas kesehatan. Oleh karena

itu, menilai dan meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen untuk kasus ini

menggunakan alat-alat seperti the WHO Maternal Near-Miss Approach, or the

Maternal Death Surveillance and Response,, akan sangat penting.

Kami mengelompokkan analisis menurut kelompok-kelompok HDI untuk

lebih mengeksplorasi tingkat pendidikan sebagai faktor ketidakseimbangan dalam

setting yang berbeda. Tingkat pendidikan tidak lagi menjadi faktor yang

signifikan dalam kaitannya dengan outcome ibu yang merugikan di negara-negara

dengan HDI lebih tinggi. Sebaliknya, hubungan semakin kuat di antara negara-

negara dengan tingkat HDI menengah dan bawah. Hal ini menunjukkan bahwa di

negara-negara dengan pembangunan ekonomi dan sosial yang lebih tinggi,

berfungsinya sistem kesehatan dapat mengimbangi ketimpangan terkait dengan

pencapaian pendidikan, sedangkan di negara-negara berkembang hal ini masih

menyebabkan perbedaan dalam hal outcome, akses ke layanan, dan cakupan

intervensi seperti operasi caesar. Perlu dicatat di sini bahwa kami tidak memiliki

informasi tentang indikasi untuk operasi caesar atau status operasi caesar darurat

yang ditentukan oleh keputusan atau waktu operasi. Pendidikan merupakan

marker perkembangan dan inklusi sosial, dan meskipun sulit untuk mengurai

kontribusi intrinsik pendidikan untuk meningkatkan outcome ibu dalam analisis

kami, secara kuat diindikasikan bahwa populasi yang kurang menguntungkan

menghadapi rintangan lain dalam mencapai perawatan yang berkualitas tinggi.

Page 12: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

KESIMPULAN

Penelitian kami menunjukkan bahwa di negara-negara yang memiliki marker

pembangunan sosial dan ekonomi yang buruk, pendidikan merupakan faktor yang

signifikan yang berkontribusi terhadap kesenjangan yang dialami oleh wanita

yang melahirkan di fasilitas kesehatan. Hal ini menggarisbawahi bahwa negara-

negara dengan sistem kesehatan yang kuat, yang siap untuk memberikan

perawatan yang terpadu, berkelanjutan, dan berkualitas tinggi, baik sebagai rutin

maupun dalam keadaan darurat, lebih mungkin untuk mengkompensasi outcome

yang merugikan yang dihadapi oleh wanita dengan tingkat pendidikan yang lebih

rendah. Selain memastikan pendidikan universal sebagai kebijakan kunci,

intervensi efektif yang diimplementasikan dalam sistem kesehatan yang diperkuat

diperlukan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas maternal.

Page 13: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Tabel 1. Karakteristik latar belakang dari populasi studi dan outcome ibu yang merugikan, dikelompokkan menurut kelompok HDI

(n=219.124)

Kelompok HDI 1 & 2

(sangat tinggi/tinggi) n (%)

Kelompok HDI 3

(menengah) n (%)

Kelompok HDI 4

(rendah) n (%)

Total n (%)

Umur

<20 tahun 7224 (15.7) 7522(7.7) 7848 (10.3) 22 594 (10.3)

20 – 34 tahun 32 365 (70.5) 81 089 (83.4) 59 657 (18.5) 173 111 (79.0)

≥ 35 tahun 6288 (13.7) 8506 (8.8) 8327 (11.0) 23 211 (10.6)

hilang 58 (0.1) 60 (0.1) 180 (0.2) 298 (0.1)

Status perkawinan

Tanpa pasangan 5831 (12.7) 8382 (8.6) 5164 (6.8) 19 377 (8.8)

Dengan pasangan 40 034 (87.2) 88 (683 (91.3) 70 620 (92.9) 199 337 (91.0)

hilang 70 (0.1) 112 (0.1) 228 (0.3) 410 (0.2)

Jumlah kehamilan

1 15 455 (33.7) 39 759 (40.9) 26 516 (34.9) 81 730 (37.3)

2-3 21 150 (46.0) 45 277 (46.6) 30 654 (40.3) 97 081 (44.3)

>3 9326 (20.3) 12 128 (12.5) 18 830 (24.8) 40 284 (18.4)

hilang 4 (0.01) 13 (0.01) 12 (0.02) 29 (0.01)

Pendidikan formal dalam tahun

Tanpa pendidikan 695 (1.5) 8933 (9.2) 20 055 (26.4) 29 683 (13.6)

Page 14: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Dasar (1-6) 6768 (14.7) 13 842 (14.2) 9810 (12.9) 30 420 (13.9)

Sekunder menengah (7-9) 45 521 (20.8) 20 573 (21.2) 14 025 (18.4) 45 521 (20.8)

Sekunder atas (10-12) 72 811 (33.2) 34 277 (35.3) 22100 (29.1) 72 811 33.2)

Tersier (>12) 40 689 (18.6) 19 552 (20.1) 10 022 (13.2) 40 689 (13.6)

hilang 0 (0.0) 0 (0.0) 0 (0.0) 0 (0.0)

Tahun pendidikan menurut kisaran

Kuartil 1 (terendah) 18 386 (40.0) 25 857 (26.6) 20 055 (26.4) 60 103 (27.4)

Kuartil 2 9822 (21.4) 33 132 (34.1) 21 770 (28.6) 71 144 (32.5)

Kuartil 3 6612 (14.4) 18 636 (19.2) 24 165 (31.8) 47 188 (21.5)

Kuartil 4 (tertinggi) 11 115 (24.2) 19 552 (20.1) 10 022 (13.2) 40 689 (18.6)

Indeks kapasitas fasilitas: mean (SD) 67.3 (20.5) 58.5 (14.6) 49.5 (15.0) 57.2 (17.4)

Outcome maternal berat

Tidak 45 550 (99.2) 96 554 (99.4) 74 939 (98.7) 217 097 99.1)

ya 385 (0.8) 623 (0.6) 1019 (1.3) 2027 (0.9)

Kejadian ibu nyaris mati

Tidak 45 568 (99.2) 96 683 (99.5) 75 206 (98.9) 217 457 (99.2)

Ya 367 (0.8) 494 (0.5) 806 (1.1) 1667 (0.8)

Kematian ibu

Tidak 45 917 (99.96) 97 048 (99.87) 75 799 (99.72) 218 764 (99.84

ya 18 (0.04) 129 (0.13) 213 (0.28) 360 (0.16)

Tabel 2. Odd yang belum dan telah disesuaikan dari outcome ibu yang merugikan, menurut kuartil pendidikan

Page 15: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Jumlah wanita Odd rasio yang belum

disesuaikan (95% CI)

Odd rasio yang telah

disesuaikan (95% CI)

Outcome ibu yang merugikan

Outcome ibu yang berat (n=191.804)

Pendidikan Q4 (tertinggi) 34 403 1.00 1.00

Pendidikan Q3 38 625 1.34 (0.95-1.89) 1.48(1.05-2.07)

Pendidikan Q2 41 219 1.21(0.83-1.77) 1.20(0.81-1.74)

Pendidikan Q1 (terendah) 77 557 2.10(1.48-2.97) 2.07(1.46-2.95)

Kejadian nyari mati ibu (n=191.804)

Pendidikan Q4 (tertinggi) 34 403 1.00 1.00

Pendidikan Q3 38 625 1.27(0.88-1.85) 1.40(0.98-2.00)

Pendidikan Q2 41 219 1.11(0.74-1.66) 1.09(0.74-1.60)

Pendidikan Q1 (terendah) 77 557 1.82(1.26-2.63) 1.80(1.25-2.57)

Kematian ibu (n=191.804)

Pendidikan Q4 (tertinggi) 34 403 1.00 1.00

Pendidikan Q3 38 625 1.96(1.12-3.41) 2.43(1.42-4.18)

Pendidikan Q2 41 219 2.17(1.2-3.92) 2.51(1.33-4.74)

Pendidikan Q1 (terendah) 77 557 4.67(2.83-7.68) 5.62(3.45-9.16)

Outcome ibu yang merugikan terkait akses ke fasilitas kesehatan

Adanya disfungsi organ apapun saat kedatangan atau dalam 24 jam (n=14.929)

Page 16: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Pendidikan Q4 (tertinggi) 2503 1.00 1.00

Pendidikan Q3 3057 1.11(0.73-1.699) 1.21(0.79-1.85)

Pendidikan Q2 3127 1.45(0.98-2.14) 1.48(1.01-2.20)

Pendidikan Q1 (terendah) 6242 2.07(1.38-3.09) 2.06(1.36-3.10)

Kematian saat kedatangan atau dalam 24 jam (n=14 931)

Pendidikan Q4 (tertinggi) 2502 1.00 1.00

Pendidikan Q3 3058 1.72(0,77-3.83) 1.99(0.89-4.48)

Pendidikan Q2 3130 2.50(1.12-4.50) 2.45(1.16-5.19)

Pendidikan Q1 (terendah) 6241 5.34(2.58-11.05) 5.43(2.59-11.39)

Tabel 3. Odd yang telah disesuaikan dari outcome ibu yang merugikan, menurut kuartil pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia

(HDI)

HDI tinggi/sangat tinggi

n=32.692

Odd rasio disesuaikan (95% CI)

HDI menengah n=86.606

Odd rasio disesuaikan (95%

CI)

HDI rendah n=71.984

Odd rasio disesuaikan (95%

CI)

Outcome ibu yang merugikan

Outcome ibu yang berat

Pendidikan Q4 (tertinggi) 1.00 1.00 1.00

Pendidikan Q3 0.76(0.32-1.81) 1.91(1.24-2.96) 1.67(1.01-2.75)

Pendidikan Q2 0.76(0.44-1.30) 1.90(1.10-3.28) 1.08(0.57-2.05)

Page 17: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Pendidikan Q1 (terendah) 0.98(0.50-1.93) 2.36(1.33-4.17) 2.65(1.54-2.57)

Kejadian nyaris mati ibu (n=191.804)

Pendidikan Q4 (tertinggi) 1.00 1.00 1.00

Pendidikan Q3 0.77(0.33-1.79) 1.86(1.16-2.99) 1.47(0.85-2.56)

Pendidikan Q2 0.79(0.46-1.33) 1.63(0.94-2.82) 0.93(0.46-1. 86)

Pendidikan Q1 (terendah) 0.98(0.52-1.85) 1.82(1.02-3.25) 2.22(1.22- 404)

Kematian ibu (n=191.804)

Pendidikan Q4 (tertinggi) 1.00 1.00 1.00

Pendidikan Q3 0.73(0.04) 2.09(0.82-5.35) 3.19(1.52-6.67)

Pendidikan Q2 4.54(1.26-9.93) 2.39(1.07-5.35)

Pendidikan Q1 (terendah) 1.77(0.17-18-7) 6.09(2.50-14.88) 6.31(3.45-11.51)

HDI tinggi n=2762 HDI menengah n=6749 HDI rendah n=5388

Outcome ibu yang merugikan terkait akses ke fasilitas kesehatan

Adanya disfungsi organ apapun saat kedatangan atau dalam 24 jam (n=14.929)

Pendidikan Q4 (tertinggi) 1.00 1.00 1.00

Pendidikan Q3 0.53(0.18-1.58) 1.66(0.91-3.06) 1.59(0.94-2.69)

Pendidikan Q2 0.87(0.44-1.71) 2.20(1.14-4.24) 1.48(0.83-2.65)

Pendidikan Q1 (terendah) 0.71(0.27-1.88) 3.80(2.05) 2.22(1.36-3.62)

Kematian saat kedatangan atau dalam 24 jam (n=14 931)

Page 18: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Pendidikan Q4 (tertinggi) 1.00 1.00 1.00

Pendidikan Q3 0.47(0.02-10.71) 1.81(0.31-10.57) 3.07(1.10-8.57)

Pendidikan Q2 5.77(1.19-28.00) 2.17(0.92-5.15)

Pendidikan Q1 (terendah) 0.70(0.06-8.32) 11.7(2.57-53.50) 5.06(2.00-12.77)

Tabel 4. Cakupan intervensi pada wanita yang memerlukannya, menurut kuartil pendidikan

Cakupan intervensi Q1 (terendah) %

95% Cl

Q2 %

95% Cl

Q3 %

95% Cl

Q4 (tertinggi) %

95% Cl Total P

Oksitosin profilaksis

(n=218.012)

94.2(92.2-95.8) 93.2(90.2-95.3) 91.0(85.6-94.1) 94.2(91.4-96.2) 93.3(90.9-95.1) 0.03

Oksitosin terapeutik

(n=3056)

89.3(86.0-91.8) 89.6(85.4-87.1) 82.5(76.8-87.1) 81.5(71.8-88.3) 86.7(83.0-89.7) 0.007

MgSO4 untuk

preeklampsia (n=779)

88.8(84.8-91.8) 82.9(74.0-89.2) 70.8(57.3-81.4) 93.4(80.5-98.0) 85.0(79.2-89.4) 0.001

Antibiotik profilaksis

untuk SC (n=67.732)

86.5(81.4-90.4) 88.3(84.0-9.15) 85.0(77.1-90.5) 90.5(87.1-93.1) 87.4(83.4-90.6) 0.12

Antibiotik profilaksis

untuk infeksi sistemik

(n=628)

83.8(74.6-90.2) 87.7(74.1-94.7) 68.2(40.9) 65.4(40.2-84.1) 76.6(55.8-89.4) 0.02

Tabel 5. Tingkat operasi caesar pada wanita yang melahirkan pada fasilitas penelitian, menurut kuartil pendidikan (n=218.580)

Page 19: Tingkat Pendidikan Dan Outcome Maternal Yang Parah

Intervensi Kuartil pendidikan

Q1 (terendah) %

95% Cl

Q2 %

95% Cl

Q3 %

95% Cl

Q4 (tertinggi) %

95% Cl Total P

SC 27.2(25.0-29.6) 30.2(27.7-32.9) 30.9(27.7-34.1) 40.9(37.5-44.4) 31.0(28.7-33.4) <0.001

SC sebelum persalinan 9.8(8.4-11.3) 11.7(10.1-13.6) 12.5(10.8-14.4) 17.9(15.3-20.9) 12.2(10.8-13.7) <0.001